REMAJA GAUL
Perspektif Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Yusi Riksa Yustiana, M. Pd
Remaja adalah sosok indiivdu yang menarik karena pada usia ini individu belajar menampikan diir sebagai orang dewasa dengan modal dasar puncak potensi perkembangan. Dalam keremajaannya individu dihadapkan pada sejumlah tantangan baik yang datang dari diri sendiri, keluarga, sekolah, masayarakat. Lingkungan sekitar, negara maupun dunia secara global. Untuk dapat menghadapi tantangan tersebut individu perlu memiliki kemampuan dan keterampilan pribadi, sehingga secara fisik, mental, maupun sosial remaja tumbuh dan berkembang menjadi orang dewasa yang bijaksana secara sehat.
Remaja mengembangkan konsep diri sesuai dengan cara pandang diri terhadap diri dan bagaimana lingkungan memandang dan menempatkan dirinya. Kemampuan remaja untuk beradaptasi dengan tuntutan lingkungan dimaknai oleh remaja sebagai upaya remaja untuk bergaul,sehingga muncullah istilah remaja gaul dikalangan remaja. Remaja yang tidak memahami apa yang terjadi di lingkungan, tidak memperoleh informasi tentang lingkungans erta tidakmengikuti trend yangs edang berkembang di katakan sebagai remaja yang kurang gaul.
Sebaliknya menjadi negatif manakala remaja mengartikan gaul sebagai mengikuti arus trend tanpa penyaringan. Keterlibatan para remaja pada penggunaan obat terlarang dan narkoba, kelompok-kelompok yang mengembangkan perilaku destruktif baik pada diri sendiri maupun lingkungan, maupun keterlibatan remaja dalam perilaku seksual bebas adalah contoh-contoh pemaknaan gaul yang tidak sehat baik secara psikologis maupun sosial.
Kerangka normatif seringkali dipersepsi remaja sebagai batasan pengekangan terhadap kreativitas dan keinginan untuk melalukan suatu tindakan yang dianggap mengasikkan. Padahal ukuran suatu perilaku normatif tidak dapat diputuskan hanya oleh diri sendiri, tetapi harus memperoleh persetujuan lingkungan sektar. Pada saat ini lingkungan memberi kebebasan dan keleluasaan bagi para remaja untuk menampilkan diri. Yang harus menjadi pertanyaan bagi remaja adalah apakah penampilan diri itu boleh menghalalakan segala cara ? dan apa yang sebenarnya di cari atau di peroleh dari suatu penampilan diri. Tampil keren di depan orang lain tidak berarti harus mengorbankan keyakinan dan sifat-sifat pribadi dan kehilangan jati diri.
Para orang tua maupun guru sebagai orang dewasa yang berada di sekeliling dapat membantu remaja untuk :
1. Memahai konsep keremajaan dan tuntutan untuk menyelesaikan tugas perkembangan tahapan remaja secara optimal
2. memahami konsep adaptasi sebagai upaya penyesuaian yang kontruktif bagi perkembangan diri yang sehat
3. mengembangkan kemampuan dan keterampilan untuk dapat beradaptasi secara sehat
4. mengembangkan kemampuan dan keterampilan dalam membuat keputusan dan perencanaan masa depan sesuai dengan potensi yang dimiliki
5. menjadi teman, tokoh idola dan tigger bagi remaja untuk berdiskusi dan berkomunikasi sehingga remaja dapat mengembangkan potensi yang dimiliki dan tumbuh menjadi orang dewasa yang bijaksana.