ANALISIS DAYA DUKUNG PERAIRAN DANAU TOBA UNTUK BUDIDAYA IKAN KERAMBA DI DESA
HORSIK KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperolah Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
GUSTAF ANGELIUS MANURUNG 3103131023
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
iv ABSTRAK
Gustaf Angelius Manurung. Nim 3103131023. Analisis Daya Dukung Perairan Danau Toba Untuk Budidaya Ikan Keramba Di Desa Horsik Kecamatan Ajibata Kabupaten Toba Samosir. Skripsi, Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Daya dukung perairan Danau Toba Desa Horsik dilihat dari sifat fisika, kimia air (Kecerahan, Suhu, DO dan pH), kedalaman lokasi KJA dan jarak KJA untuk budidaya ikan sistem keramba jaring apung. (2) Sebaran produksi ikan nila sistem KJA menurut sebaran daya dukung perairan (kecerahan, suhu, DO dan pH), kedalaman lokasi KJA dan jarak KJA untuk budidaya ikan sistem keramba jaring apung di Desa Horsik Kecamatan Ajibata Kabupaten Toba Samosir.
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Horsik Kecamatan Ajibata Kabupaten Toba Samosir. Jenis Penelitian ini merupakan pengukuran kualitas air perairan Danau Toba untuk budidaya ikan nila yang ditinjau dari karakter fisik air (kecerahan dan suhu), karakter kimia air (DO dan pH) dan parameter yang mempengaruhi seperti kedalaman dan jarak KJA. Populasi penelitian ini adalah perairan sekitar Danau Toba Desa Horsik. Sampel penelitian ini adalah perairan Danau Toba untuk KJA. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik pengukuran, teknik observasi, teknik komunikasi langsung dan teknik dokumenter, kemudian data dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulisan dapat menyelesaikan
penulisan Skripsi ini dengan judul Analisis Daya Dukung Perairan Danau Toba
Untuk Budidaya Ikan Keramba di Desa Horsik Kecamatan Ajibata Kabupaten Toba
Samosir untuk memenuhi persyaratan akademis sebagai mahasiswa dalam proses
penilaian untuk menyelesaikan Program Pendidikan S1 pada Jurusan Pendidikan
Geografi Universitas Negeri Medan. Penulis menyadari sepenuhnya, penulisan
skripsi ini masih jauh dari kesempuranaan, baik dari segi isi maupun tekhnik
penyusunannya.
Dalam menyelesaikan penelitian ini peneliti telah banyak mendapat bantuan
dari berbagai pihak. Untuk itu peneliti mengucapkan terima kasih terutama kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor UNIMED beserta staf yang
mendampingi beliau.
2. Bapak Dr. H. Restu, M.S selaku Deka Fakultas Ilmu Sosial.
3. Bapak Drs. Ali Nurman, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi.
4. Ibu Dra. Tumiar Sidauruk, M.Si sebagai dosen pembimbing akademik yang
telah banyak memberikan bimbingan selama perkuliahan.
5. Bapak Drs. Nahor M Simanungkalit, M.Si selaku pembimbing ksripsi yang
telah banyak memberikan bimbingan, motivasi dan saran serta dukungan
yang tak ternilai harganya.
6. Bapak Dr. H.Restu, M.S selaku dosen penguji yang telah banyak
memberikan waktu, saran maupun dukungan dalam penulisan skripsi ini.
7. Ibu Dra. Minah Sinuhaji, M.Pd selaku dosen penguji yang telah banyak
memberikan waktu, saran maupun dukungan dalam penulisan skripsi.
8. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen di Jurusan Pendidikan Geografi serta Bapak H.
Siagian selaku staf administrasi yang telah banyak membantu kelancaran
v
9. Ibu Nurli Sirait selaku Kepala Desa Horsik yang mengizinkan penulis untuk
melakukan penelitian serta mengambil data.
10. Seluruh warga Desa Horsik pemilik keramba yang membantu penulis dalam
pengumpulan data dan izin penelitian di lokasi keramba.
11. Kepada seluruh teman – teman di Desa Horsik yang ikut membantu penulis
dalam penelitian.
12. Kepada Orang Tua Penulis, Ibu Tercinta Ny. Manurung br Saragi yang telah
memberikan bantuan moril maupun materil serta doa dan semangat kepada
penulis serta kepada kak Duty Jelly Manurung, Am.Keb, kak Ecy Meilinda
Manurung, S.E, abang Arnold Merchy March Manurng, Am.Kom dan adik
Krisman Okfianto Manurung yang juga memberikan semangat dan doanya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik. Tidak
lupa juga kepada Someone Spesial, Rosani Yeni Elis Munthe, S.Pd yang
tidak pernah bosan memberikan dukungan dan semangat.
13. Teman - teman di Jurusan Pendidikan Geografi Stambuk 2010 terkhusus buat
teman – teman kelas C Reguler 2010 yang katanya The Best yang tidak bisa
saya sebutkan satu – persatu.
14. Teman di tempat tinggal saya, Asher, Andi, Ferlianus, kak Nita dan Desti.
Kiranya Tuhan melimpahkan kebaikan-Nya kepada pihak yang telah
memberikan bantuannya.
Medan, 31 Januari 2015
Gustaf Angelius Manurung NIM 3103131023
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Gustaf Angelius Manurung
Nim : 3103131023
Jurusan : Pendidikan Geografi Fakultas : Ilmu Sosial
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini adalah benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan hasil jiblakan/plagiasi, maka saya bersedia menerima sanksi atau hukuman atas perbuatan tersebut.
Medan, Januari 2015 Saya yang membuat pernyataan,
vii
C. Pembatasan Masalah ... 7
D. Perumusan Masalah ... 7
E. Tujuan Penelitian ... 8
F. Manfaat Penelitian... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9
A. Kerangka Teoritis ... 9
B. Penelitian Yang Relevan ... 24
C. Kerangka Berfikir ... 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 29
A. Lokasi Penelitian ... 29
B. Populasi dan Sampel Penelitian... 29
C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional... 30
D. Tehnik Pengumpulan Data... 34
E. Tehnik Analisis Data... 35
F. Alat dan Bahan……….36
BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN... 36
B. Keadaan Fisik ... 36
C. Keadaan Non Fisik... 41
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 45
A. Hasil Penelitian... 45
B. Pembahasan ... 55
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 61
A. Kesimpulan... 61
B. Saran... 62
DAFTAR PUSTAKA...63
DAFTAR TABEL
No Uraian Hal
1. Konsentrasi Kejenuhan Oksigen Terlarut & Hubungan dengan Temperatur…....13
2. Pengelompokan Komoditas Budidaya dan Jenis Ikan………...16
3. Komoditas Perikanan Umum dalam Sistem Budidaya di Indonesia………..18
4. Jumlah Penduduk Menurut Dusun di Desa Horsik pada tahun 2013 ………41
5. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin………...42
6. Komposisi Penduduk Menurut Agama………..42
7. Hasil Pengukuran Kecerahan Air di Perairan Danau Toba Desa Horsik………...48
8. Hasil Pengukuran Suhu Air di Perairan Danau Toba Desa Horsik………49
9. Hasil Pengukuran DO Air di Perairan Danau Toba Desa Horsik………..50
x
DAFTAR LAMPIRAN
No Uraian Hal
1. Lembar Pengukuran………..65
2. Lembar Observasi……….66
3. Hasil Pengukuran DO Laboratorium BLH………...67
4. Peta Sebaran Lokasi Keramba………..68
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang.
Kemampuan suatu perairan dalam menerima suatu beban bahan tertentu
dari luar sistem perairannya sehingga dapat dinetralkan atau distabilkan kembali
dalam jangka waktu tertentu memiliki jumlah dengan batasan tertentu. Kondisi nyata
inilah yang menjadi batasan atau disebut pula ambang batas suatu perairan
mempertahankan kestabilannya atau sering disebut pula daya dukung lingkungan
perairan. Pada suatu perairan dengan perairan lainnya memiliki daya dukung
lingkungan yang berbeda-beda. Perbedaan ini ditentukan oleh berbagai faktor fisik,
kimia dan biologi beserta interaksi di dalam perairannya. Faktor fisik meliputi
kondisi sirkulasi perairan yang ditentukan oleh proses-proses hidrodinamika, faktor
kimia meliputi komposisi kimiawi perairan dan faktor biologi berkaitan erat dengan
keberadaan suatu organisme yang menempati suatu habitat yang berinteraksi dengan
faktor fisik dan kimia perairan baik suatu ekosistem alami maupun buatan.
Perairan Indonesia dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu perairan laut
dan perairan darat. Perairan darat adalah semua perairan yang terletak di bagian
daratan sampai garis pasang surut air laut. Dengan demikian yang termasuk ke
dalam perairan darat adalah danau, sungai rawa, dsb. Kekayaan alam perairan
Indonesia sejak lama sudah tidak dapat disangsikan lagi karena mempunyai potensi
hasil perikanan yang cukup besar ( Karwapi 1985).
Sumber hayati perikanan ialah kemampuan daripada suatu perairan untuk
2
basah berupa hasil perikanan yang ekonomis penting, secara menguntungkan dan
terus – menerus. Perikanan merupakan segala kegiatan yang bertujuan
memanfaatkan sumber daya hayati perairan dan segala kegiatan yang bertujuan
untuk memperlancar terlaksana kegiatan tersebut (Karwapi 1985). Perikanan di
Indonesia yang paling berkembang adalah perikanan air tawar seperti pada danau,
sungai maupun kolam – kolam buatan. Danau merupakan ekosistem ikan darat
terbesar yang sering dijadikan lokasi perikanan seperti contohnya Danau Toba.
Danau Toba merupakan sumber daya air yang mempunyai nilai yang sangat
penting ditinjau dari fungsi ekologi, hidrologi, serta fungsi ekonomi. Danau Toba
sebagai kawasan wisata yang sudah terkenal ke mancanegara dan sangat potensial
untuk pengembangan kepariwisataan di Provinsi Sumatera Utara. Fungsi lain
Danau Toba sebagai habitat berbagai jenis organisme air, sebagai sumber air
minum bagi masyarakat sekitarnya, sebagai sumber air untuk kegiatan pertanian
dan budidaya perikanan serta untuk menunjang berbagai jenis industri, seperti
kebutuhan air untuk industri pembangkit listrik tenaga air Sigura-gura dan Asahan.
Ekosistem Kawasan Danau Toba terletak di Pegunungan Bukit Barisan Provinsi
Sumatera Utara. Berbagai penelitian di Danau Toba memberikan indikasi bahwa
telah terjadi penurunan kualitas air dan perubahan ekologis, khususnya pada
lokasi-lokasi yang banyak terkena dampak dari kegiatan masyarakat.
Odum (1986) menyatakan bahwa keragaman biota merupakan bukti yang
digunakan untuk melihat ada tidaknya tekanan terhadap lingkungan yang diakibatkan
oleh adanya eksplorasi. Diantara komponen biotik, ikan merupakan salah satu
3
diakibatkan oleh aktivitas manusia baik secara langsung maupun tidak langsung.
Limbah-limbah bahan buangan yang dihasilkan oleh berbagai aktivitas manusia
tersebut mempengaruhi kualitas perairan baik sifat fisik, kimia, dan biologis
diantaranya terhadap penyebaran ikan. Kualitas perairan yang paling mempengaruhi
untuk ekosistem ikan adalah sifat fisika air (suhu, kecerahan) dan kimia air (DO, pH).
Danau Toba memiliki 14 spesies ikan. Informasi yang diperoleh dari nelayan
setempat bahwa ikan yang akhir-akhir ini sering adalah ikan mujahir (Tilapia
mossambica), ikan kepala timah (Aplocheilus panchax), ikan seribu (Lebistes
reticulates), ikan gurami (Osphronemus goramy), ikan sepat (Trichogaster
trichopterus),ikan gabus (Channa striata), ikan lele (Clarias batrachus), ikan mas
(Cyprinus carpio), dan ikan nil (Tilapia niloticos). Selain itu terdapat satu jenis ikan
endemik yaitu ikan yang hanya terdapat di Danau Toba yang disebut sebagai ikan
batak atau “ihan” ( Neolisssochillus thienemannni).
Soeseno (1983) mengatakan budidaya ikan meliputi baik usaha di air tawar,
air asin maupun air payau. Berdasarkan sistem dan tempatnya budidaya ikan terdiri
dari kolam, sawah, tambak, danau dan laut dengan sistem keramba jaring apung.
Kegiatannya berupa membudidayakan ikan yang dulunya hidup liar, menjadi ikan
kultur (piaraan), Jenis ikan yang banyak dibudidayakan dikolam diantaranya : ikan
mas (Cyprimus carpio), ikan sepat siam (Trichogaster pectoralis), ikan gurame
(Osphronemus goramy), ikan mujair (Tilapia mossambica) dan ikan Nila (Tilapia
nilotica).
Pada tahun 1996 usaha perikanan di perairan Danau Toba mulai berkembang
4
440 ha. Luas perairan yang digarap baru mencapai 0,4% dari ambang luas dan yang
diizinkan sebesar 1% dari luas perairan danau Toba, tetapi keadaan perairan Danau
Toba cukup memprihatinkan dengan adanya eceng gondok yang bertumbuh dengan
cepat. PT Aquafarm merupakan perseroan yang menggunakan sistem Keramba
Jaring Apung terbesar dan menjadi tuduhan terhadap pencemaran karena sistem
pemberian pakan (pelet) yang berlebihan.
Desa Horsik secara administratif masuk ke dalam kawasan Kabupaten Toba
Samosir Kecamatan Ajibata, merupakan salah satu yang menjadi pemasok ikan
seperti ikan mas, ikan nila dan ikan pora-pora yang juga dengan menggunakan
sistem Keramba Jaring Apung (KJA). Komoditas KJA sebagian besar merupakan
ikan nila.
Ikan nila memiliki kandungan gizi yang tinggi menjadi alasan banyaknya
permintaan pasar, dapat dilihat dari harga ikan nila yang terus meningkat di pasaran,
yang juga mempengaruhi pengusaha-pengusaha lain dengan tumbuhnya lokasi-lokasi
budidaya ikan nila di berbagai daerah dengan ekosistem buatan. Ikan nila dapat
berkembang optimal apabila lingkungan dan komponen telah memenuhi persyaratan,
Berikut ini beberapa syarat hidup ikan nila: Suhu kolam yang masih bisa di tolerir
ikan nila adalah 15-370C. Suhu optimum untuk petumbuhan ikan adalah 25- 300C.
Ikan nila sebaiknya hidup di air dengan kadar oksigen terlarut minimal 4 mg/l. jika
kurang dari 3PPM, bisa menghambat laju pertumbuhan. Normalnya pertumbuhan
ikan nila 4bulan mencapai 300-400 gram. Derajat keasaman atau PH idealnya untuk
pertumbuhan dan perkembangbiakan ikan nila adalah 7. Tingkat kecerahan perairan
5
bisa di ukur dengan seechi disk, tingkat kecerahan yang baik dapat di lihat jarak
pandang dari permukaan air hingga dasar jaring. Jarak antara jaring apung sebaiknya
berjarak 10–50 m agar arus air leluasa membawa air segar ke dalam jaring-jaring
tersebut. Untuk kedalaman lokasi, keramba ditempatkan diperairan dengan
kedalaman ≥7 m. pada perairan dengan kedalaman <7 m, dasar jaring apung terlalu
dekat dengan pasar perairan yang merupakan tempat berkumpul sedimen organik dan
lumpur, termasuk limbah KJA itu sendiri.
Syarat hidup ikan nila yang memiliki parameter di atas menjadi tugas bagi
seluruh petani KJA dalam produksi KJA. Keadaan daya dukung perairan Danau
Toba di Desa Horsik tidak memenuhi persyaratan dalam budidaya ikan nila sehingga,
produksi panen KJA tidak maksimal. Masalah seperti sisa pakan yang menjadi
bakteri, kecerahan air menjadi alasan tidak maksimalnya panen KJA. Ketidaktahuan
petani dalam hal budidaya seperti kedalaman lokasi dan jarak lokasi antar KJA juga
menjadi penyebab panen yang buruk. Kedalaman lokasi dan jarak lokasi antar
keramba juga menjadi hal penting untuk diketahui. Kedalaman lokasi budidaya harus
di atas 7 meter, agar tidak terkontaminasi lumpur dan material-material dari dasar
danau. Sementara jarak lokasi antar keramba perlu diperhatikan agar ikan-ikan tidak
bersaing dalam pengambilan oksigen, ombak dan lain-lain. Warga tidak tahu cara
pemberian pakan yang baik, pemilihan lokasi dan cara budidaya lainnya.
Desa Horsik memiliki topografi yang relatif miring hingga 600, sehingga
kurang sesuai untuk dijadikan lahan pertanian atau perkebunan. Jenis komoditi yang
6
pencaharian lain yang bisa menjadi aktifitas ekonomi masyarakat setempat dengan
budidaya ikan nila sistem KJA. Letak Desa Horsik yang berada tepat di tepi danau
toba menjadi alasan menggunakan sistem KJA, dengan harapan dapat menjadi solusi
dalam berbagai masalah sosial-ekonomi masyarakat Desa Horsik seperti kurangnya
kesejahteraan nelayan setempat, jumlah pengangguran yang cukup tinggi dan
monotonnya pekerjaan yang ada.
Dari uraian di atas tergambar masalah – masalah dan hambatan terhadap
budidaya ikan nila sistem KJA terkait daya dukung dan kesesuaian lokasi untuk
KJA, sehingga penulis terdorong mengadakan penelitian yang sesuai dengan latar
belakang masalah dan harapan dapat menjadi menjadi solusi dalam budidaya ikan
nila sistem KJA.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dipaparkan, ikan nila yang
mengandung banyak gizi memiliki peningkatan permintaan yang sangat tinggi. Desa
Horsik merupakan pemasok ikan nila yang memiliki topografi yang relatif miring
hingga 600, sehingga kurang sesuai untuk dijadikan lahan pertanian atau perkebunan.
Dengan adanya budidaya ikan nila sistem KJA ini diharapkan dapat mengatasi
masalah sosial seperti kesejahteraan nelayan setempat, jumlah pengangguran yang
cukup tinggi dan monotonnya pekerjaan yang ada.
Keadaan daya dukung perairan Danau Toba di Desa Horsik dilihat dari sifat
kimia-fisika air (suhu, kecerahan, DO dan pH), kedalaman lokasi dan jarak lokasi
7
panen KJA tidak maksimal. Ketidaktahuan petani dalam hal budidaya juga menjadi
penyebab panen yang buruk.
C. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini lingkup permasalahan yang diteliti mencakup
permasalahan daya dukung perairan budidaya ikan nila, kedalaman lokasi dan jarak
lokasi KJA yang menyebabkan hasil produksi yang rendah. Pengukuran daya
dukung perairan meliputi sifat fisika - kimia air yang paling mempengaruhi budidaya
perikanan (kecerahan, suhu, DO dan Ph).
D. Rumusan Masalah
Sebagai rumusan masalah dalam penelitian ini, berdasarkan pembatasan
masalah diatas, maka dapat dirumuskan :
1. Bagaimana daya dukung perairan Danau Toba Desa Horsik dilihat dari
sifat fisika, kimia air (Kecerahan, Suhu, DO dan pH), kedalaman lokasi
KJA dan jarak KJA untuk budidaya ikan sistem keramba jaring apung?
2. Bagaimana sebaran produksi ikan nila sistem KJA menurut sebaran daya
dukung perairan (kecerahan, suhu, DO dan pH), kedalaman lokasi KJA dan
jarak KJA untuk budidaya ikan sistem keramba jaring apung di Desa
8
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini untuk :
1. Mengetahui daya dukung perairan Danau Toba Desa Horsik dilihat dari
sifat fisika, kimia air (kecerahan, suhu, DO dan pH), kedalaman lokasi KJA
dan jarak KJA untuk budidaya ikan sistem keramba jaring apung.
2. Mengetahui sebaran produksi ikan nila sistem KJA menurut sebaran daya
dukung perairan (kecerahan, suhu, DO dan pH), kedalaman lokasi KJA dan
jarak KJA untuk budidaya ikan sistem keramba jaring apung di Desa
Horsik Kecamatan Ajibata Kabupaten Toba Samosir.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai :
1. Bahan informasi mengenai faktor fisika – kimia (kecerahan, suhu, DO dan
pH) pada perairan Danau Toba di Desa Horsik Kecamatan Ajibata
Kabupaten Toba Samosir.
2. Informasi sebaran produksi ikan nila di KJA menurut sebaran daya dukung
perairan (kecerahan, suhu, DO dan pH) di Desa Horsik Kecamatan Ajibata
Kabupaten Toba Samosir.
3. Masukan kepada kepala desa dan warga desa Horsik Kecamatan Ajibata
Kabupaten Toba Samosir tentang sistem budidaya KJA yang baik.
4. Referensi kepada peneliti lain yang berhubungan dengan judul penelitian.
5. Menambah wawasan bagi penulis mengenai budidaya ikan nila dengan
61
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dipaparkan pada bab
sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat diambil ialah sebagai berikut:
1. Daya dukung perairan Danau Toba Desa Horsik untuk budidaya ikan sistem
KJA memiliki Suhu yang sesuai yakni berkisar 25 - 26,70C, DO 7,36 - 7,40 ,
pH 7,48 - 7,50 dan Jarak yang sesuai berdasarkan syarat hidup Ikan Nila untuk
budidaya berkisar 23 - 35 m. Parameter Suhu, DO, pH dan Jarak dinyatakan
optimal untuk budidaya Ikan Nila sistem KJA. Adapun parameter yang tidak
sesuai dengan syarat budidaya adalah Kecerahan 4,7 m dan kedalaman 5,8 m
kurang dari syarat daya dukung, berada pada KJA titik I. Hal ini dikarenakan
lokasi budidaya KJA titik I berada dekat dengan aktivitas warga setempat
seperti tempat menyuci, tempat pelabuhan kapal setempat dan warga tidak
mengetahui lokasi yang sesuai untuk budidaya. Dengan demikian, rata- rata SL
> DL adalah dikatakan surplus.
2. Sebaran produksi menurut sebaran Daya Dukung Perairan Danau Toba Desa
Horsik menunjukan produksi ikan yang Daya Dukungnya sesuai untuk
budidaya Ikan Nila sistem KJA memiliki hasil yang baik dan optimal yakni,
76%, berbeda dengan produksi yang memiliki Daya Dukung yang tidak sesuai
62
B. Saran
Budidaya ikan nila sistem KJA di perairan Danau Toba Desa Horsik
belum sepenuhnya optimal. Untuk mencapai hasil yang optimal perlu adanya
masukan seperti:
1. Letak keramba harus jauh dari aktivitas warga agar tidak tercemar dan merusak
kecerahan pada air dan sebaiknya diadakan pengukuran untuk menentukan
lokasi yang sesuai, begitu juga dengan Kedalaman pada lokasi keramba ≥7m
agar terhindar dari pengadukan massa tempat berkumpul sedimen organik dan
lumpur, termasuk limbah KJA tersebut.
2. Pemilihan lokasi Keramba dan pengukuran kadar Daya Dukung yang sesuai di
perairan Danau Toba Desa Horsik guna mendapatkan lokasi dan daya dukung
yang sesuai untuk melakukan budidaya Ikan Nila sistem KJA dan
64
DAFTAR PUSTAKA
Afrianto dan Liviawaty 1992. Pengendalian Hama dan Penyakit. Yogyakarta : Kanisius
Arie, Usni 1999. Pembenihan dan Pembesaran Nila Gift. Jakarta : Penebar Swadaya
Effendi 2009. Pengantar Akuakultur. Jakarta : Penerbit Swadaya
Evy, Endang dan Sujono 2001. Usaha Perikanan di Indonesia. Jakarta : PT Sari Mutiara Sumber Widya
http://id.wikibooks.org/wiki/Daya_Dukung_Lingkungan_Hidup
http://budidayanila.wordpress.com/2009/07/26/pemilihan-bibit-dan-induk/ pada tanggal 15 Mei 2014 pukul 01.22
http://callbowo.wordpress.com/2011/03/12/definisi-ikan-menurut-undang-undang-perikanan-uu-45-tahun-2009/ pada tanggal 15 Mei 2014 pukul 22. 30
http://id.wikipedia.org/wiki/Budi_daya pada tanggal 15 Mei 2014 pukul 02.00
http://id.wikipedia.org/wiki/PH diakses pada tanggal 15 Mei 2014 pukul 01.22
http://wiki.selayaronline.com/wiki/Keramba_Jaring_Apung diakses pada tanggal 14 Mei 2014 pukul 22.32 diakses pada tanggal 13 Mei 2014 pukul 23.55
http://www.slideshare.net/padree_box/kualitas-air-dalam-budidaya diakses tanggal 14 Mei 2014 pukul 00.26
http://www.zonabmi.org/aplikasi/kualitas-perairan/daya-dukung-lingkungan-perairan.htmldiakses tanggal 14 Mei 2014 pukul 22.14
http:// http://www.banyudadi.com/syarat-hidup-ikan-nila/ diakses tanggal 18 Mei 2014 pukul 01.39
http://www.indosiar.com/ragam/keramba-apung-danau-toba_39189.html
64
http://id.wikipedia.org/wiki/Produksi 15 November 2014 pukul 13.36
http://id.wikipedia.org/wiki/Suhu 15 November 2014 pukul 14.13
Iriana dan Karwapi 1985. Pendidikan Keterampilan Perikanan II. Jakarta : PERCETAKAN NEGARA RI
Karwapi dan Iriana 1985. Pendidikan Keterampilan Perikanan I. Jakarta : PERCETAKAN NEGARA RI
Moersidik dan Hardjojo 1999. Analisis Kualitas Air . Jakarta : Universitas Terbuka.
Ommaney dan Pustaka Time –Life 1982. IKAN. Jakarta : ANDI
Schmittou (1991).
http://perpustakaandinaskelautandanperikanan.blogspot.com/2011/07/manajemen-budidaya-ikan-sistem-kja-yang.html diakses pada tanggal 25 Mei 2014 pukul 21.34
Siagian. 2009. Keanekaragaman dan Kelimpahan Ikan serta Keterkaitannya dengan Kualitas Perairan di Danau Toba Balige Sumut. Tesis. Medan: Program Studi Biologi. Pascasarjana. Universitas Sumatera Utara.
Soeseno 1993 Budidaya Ikan dan Udang Dalam Tambak. Jakarta : Penerbit PT Gramedia
Sumantadinata 1985. Kamus Istilah Budi Daya Ikan. Jakarta : Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen pendidikan dan Kebudayaan.
Suripin 2002. Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air. Yogyakarta : ANDI Yogyakarta
Rochdianto (2000).