• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Nilai Volume Backscattering Strength (SV) Plankton dengan Parameter Lingkungan di Perairan Rokan Hilir Bengkalis, Riau

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Nilai Volume Backscattering Strength (SV) Plankton dengan Parameter Lingkungan di Perairan Rokan Hilir Bengkalis, Riau"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN NILAI

VOLUME BACKSCATTERING STRENGTH

(SV) PLANKTON DENGAN PARAMETER LINGKUNGAN

DI PERAIRAN ROKAN HILIR

BENGKALIS, RIAU

RESTI WINASTI

DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER

INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Hubungan Volume Backscattering Strength (SV) Plankton dengan Parameter Lingkungan Nilai di Perairan Rokan Hilir Bengkalis, Riau adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Oktober 2013

(4)
(5)

ABSTRAK

RESTI WINASTI. Hubungan Nilai Volume Backscattering Strength (SV) Plankton dengan Parameter Lingkungan di Perairan Rokan Hilir Bengkalis, Riau. Dibimbing oleh SRI PUJIYATI.

Kelimpahan sumber daya ikan pada suatu perairan berhubungan erat dengan keberadaan sumber makanan di perairan tersebut, salah satu sumber makanan tersebut yaitu organisme plankton. Plankton merupakan salah satu organisme diperairan yang daur hidupnya tergantung dari kondisi fisik perairan. Pengukuran kelimpahan plankton secara konvensional dapat menggunakan alat yang bernama plankton-net. Akan tetapi metode tersebut memiliki kelemahan dalam memberikan informasi spasial pada wilayah yang luas, karena akan ada beberapa areal yang tidak terambil. Pengambilan data secara akustik akan memberikan informasi lebih baik dalam spasial dan temporal dari plankton tersebut. Informasi dari metode akustik memberikan informasi yang berbeda karena dengan metode ini dapat dilakukan metode secara langsung pada lapisan perairan yang akan kita analisis. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk melihat distribusi plankton secara temporal dan spasial berdasarkan nilai hambur balik, kelimpahan dari plankton net, parameter fisik di Perairan Rokan Hilir Bengkalis Riau. Nilai SV cenderung lebih tinggi baik secara temporal pada hari kedua dan secara spasial pada stasiun 4. Nilai SV yang tinggi dan banyak mendominasi yaitu -67 dan -68, dimana terdapat paling banyak secara spasial pada Stasiun 4 dan pada hari kedua pukul 07.00 samapai 08.00. Hal ini sesuai dengan nilai kelimpahan plankton menggunakan plankton-net cenderung lebih tinggi Stasiun 4. Kelimpahan plankton yang tinggi ini di dukung oleh parameter lingkungan memberikan cukup pengaruh di setiap stasiun pada lokasi penelitian. Hal ini sesuai dengan informasi dari sumbu 1 (F1) dan sumbu 2 (F2) sebesar 70,29%, selain itu kolerasi matriks antar parameter masing-masing memberikan kontribusi positif dan negatif.

(6)

ABSTRACT

RESTI WINASTI. Hubungan Nilai Volume Backscattering Strength (SV) Plankton dengan Parameter Lingkungan di Perairan Rokan Hilir Bengkalis, Riau. Supervised by SRI PUJIYATI.

The abundance of fish resource of a water area closely related to the existence of the food resource of the waters. One of the food resources here is plankton organism. The life cycle of plankton, as one of waters organisms, depends on the physical condition of the waters. Measuring the plankton abundance conventionally can use an instrument named plankton-net. However, that method has a weakness in giving spatial information of a wide area, because there will be some areas that is not taken. Better information in spatial and temporal of the Plankton can be given by taking the data acousticly. Acoustic method gives different information, because it can apply directly on the layer waters that will be analyzed. The aim of this research is to see the distribution of Plankton temporally and spatially based on the spread return value, the abundance of plankton net, physical parameter in Rokan Hilir Bengkalis Riau waters. The value of SV tends higher both temporally in the second day and spatially in station 4. The high SV values which dominate are -67,00 and -68,00 dB, that is found the most spatially in Station 4 on the second day at 7 until 8 a.m. It is proper with the abundance of plankton value by using plankton-net, the Station 4 tends higher. The higher plankton abundance is supported by environment parameter, which gives enough influence at every station on the research location. It is proved by the information of axis 1 (F1) and axis 2 (F2) that is 70,29%, moreover the matrix correlation between each parameter gives both positive and negative contribution

(7)

HUBUNGAN NILAI

VOLUME BACKSCATTERING STRENGTH

(SV) PLANKTON DENGAN PARAMETER LINGKUNGAN

DI PERAIRAN ROKAN HILIR

BENGKALIS, RIAU

RESTI WINASTI

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Kelautan

pada

Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan

DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

(8)
(9)
(10)

Judul Skripsi : Hubungan Nilai Volume Backscattering Strength (SV) Plankton dengan Parameter Lingkungan di Perairan Rokan Hilir Bengkalis, Riau

Nama : Resti Winasti NIM : C54080063

Disetujui oleh

Dr. Ir. Sri Pujiyati, M. Si Pembimbing

Diketahui oleh

Dr. Ir. I Wayan Nurjaya, M.Sc Ketua Departemen

(11)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan. Skripsi

yang berjudul “Hubungan Nilai Volume Backscattering Strength (SV) Plankton dengan Parameter Lingkungan di Perairan Rokan Hilir Bengkalis,

Riau” diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Kelautan pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

Penulis menyadari banyak pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih dengan tulus dan penghargaan setinggi-tingginya penulis sampaikan kepada :

1 Dr. Ir. Sri Pujiyati, M.Si. selaku dosen pembimbing dan pembimbing akademik atas bimbingan, pengetahuan, dan nasehat yang telah diberikan;

2 Kedua orang tua saya, Papah Setia dan Mama Wiwin adik-adik, beserta keluarga besar yang selalu memberikan motivasi dan doanya;

3 Dr. Ir. Fredinan Yulianda, M.Sc. selaku dosen yang telah membimbing dan memberikan semangat, dan perhatian selama proses pembelajaran selama perkuliahan dan penyelesaian tugas akhir.

4 Asep Ma’mun S.Pi, Acta Withamana S.Pi, Sri Ratih Deswati S.Pi, Willy Setiawan S.Pi yang telah membantu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan pengolahan data penelitian;

5 Seluruh teman seperjuangan ITK 45 khususnya Nurlaela, Niki, Akbar, Vero, Mei, Wahida, Afwan, Ririn, Anta, Kokom, Hendra, Kadek, dan Ade serta seluruh warga ITK yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, terima kasih telah membantu memberikan motivasi, semangat, doa serta atas segala kebersamaannya;

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan penulis sendiri sehingga kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapan. Namun penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya.

Bogor, Oktober 2013

(12)

DAFTAR ISI

Pengukuran Kelimpahan Plankton dengan Metode Akustik 3

Pengukuran Parameter Fisik dan Kimia 4

Pengukuran Parameter Biologi 4

Metode Pengolahan Data 4

Pengolahan Data Akustik 4

Pengolahan Data Parameter Fisik dan Kimia 5

Pengolahan Data Paramter Biologi 5

Analisis PCA (Principal Component Analysis) 6

HASIL DAN PEMBAHASAN 7

Kelimpahan Plankton dengan Metode Akustik 7

Sebaran Spasial Kelimpahan Plankton dengan Metode Akustik 7 Sebaran Temporal Kelimpahan Plankton dengan Metode Akustik 9 Kondisi Lingkungan Perairan di Lokasi Penelitian 11 Parameter Fisika dan Kimia Perairan Rokan Hilir Bengkalis, Riau 11 Kelimpahan Plankton di Perairan Rokan Hilir Bengkalis, Riau

(Parameter Biologi) 14

Hubungan Volume Backscattering Strength (SV) Plankton Dengan Parameter Lingkungan Menggunakan Metode PCA (Prinsipicial

(13)

DAFTAR TABEL

1 Alat yang digunakan dalam penelitian 3

2 Nilai parameter fisika-kimia perairan Rokan Hilir Bengkalis, Riau 11

DAFTAR GAMBAR

1 Peta lokasi stasiun pengambilan data penelitian 2

2 Diagram alir pengolahan data akustik 5

3 Diagram Alir Analisis Komponen Utama 7

4 Sebaran Spasial SV plankton diolah dari Lampiran 3 8 5 Sebaran Temporal SV Plankton diolah dari Lampiran 3 10 6 Diagram jumlah jenis dan kelimpahan plankton setiap stasiun

diolah dari Lampiran 5. 14

7 Hasil Analisis PCA Parameter Fisik-Kimia Perairan Rokan Hilir Bengkalis dengan nilai SV pada Sumbu 1 (F1) dan Sumbu 2 (F2)

diolah dari Lampiran 6 16

DAFTAR LAMPIRAN

1 Foto peralatan yang digunakan pada saat penelitian 21

2 Tampilan echogram di software echoview 22

3 Nilai SV pada kedalaman integrasi akustik 22

4 Jenis plankton di setiap stasiun 28

(14)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kelimpahan sumber daya ikan pada suatu perairan berhubungan erat dengan keberadaan sumber makanan di perairan tersebut, salah satu sumber makanan tersebut yaitu organisme plankton. Plankton merupakan salah satu organisme di perairan yang daur hidupnya tergantung dari kondisi fisik perairan. Plankton di perairan jumlahnya relatif banyak akan tetapi kemampuan pergerakan plankton sangat terbatas karena pergerakannya sangat dipengaruhi oleh arus (Kaswadji, 2001). Selain itu plankton sangat rentan dengan perubahan suhu di perairan, sehingga jumlahnya sangat mempengaruhi kelimpahan organisme tingakatan trofik lebih tinggi misalnya ikan.

Penelitian mengenai plankton menggunakan metode hidroakustik sudah banyak dilakukan. Salah satunya penelitian yang dilakukan oleh Martin et al.1996 mengenai klasifikasi zooplankton secara akustik. Hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik zooplankton dengan metode akustik akurat jika dilihat dari estimasi biomassa zooplankton hasil pengukuran backscatter akustik dari kolom perairan. Pada tahun 2001 Alex De Robert meneliti tentang validasi perhitungan ekoakustik terhadap studi kebiasaan zooplankton dengan menggunakan oasis. Penelitian ini memperoleh hasil metode akustik dapat digunakan untuk sampling zooplankton pada volume besar dengan cepat tetapi interpretasi secara ekologi yang merupakan identitas nilai hambur balik, mengindikasikan taksonomi zooplankton (euphausiids dan gammarid amphipods) tidak dapat dibedakan dengan basis nilai Target Strengh (TS).

Pengukuran kelimpahan plankton secara konvensional dapat menggunakan alat yang bernama plankton-net. Akan tetapi metode tersebut memiliki kelemahan dalam memberikan informasi spasial pada wilayah yang luas, karena akan ada beberapa areal yang tidak terambil. Pengambilan data secara akustik akan memberikan informasi lebih baik dalam spasial dan temporal dari plankton tersebut. Metode akustik memberikan informasi secara langsung pada lapisan perairan yang akan kita analisis. Pada penelitian ini akan di pelajari mengenai sebaran plankton diperairan Rokan hilir hingga Bengkalis, Provinsi Riau.

Tujuan Penelitian

(15)

METODOLOGI PENELITIAN

Waktu dan Lokasi Penelitian

Pengambilan data lapangan dilaksanakan pada tanggal 16-20 November 2012 di Perairan Rokan Hilir-Bengkalis, Riau. Penelitian ini merupakan kerjasama dengan pemerintah kabupaten Rokan Hilir Provinsi

Riau dengan topik “Survei Potensi Sumberdaya Perikanan di Perairan Rokan Hilir Bengkalis, Riau”. Pengambilan data dilakukan di lokasi dengan

letak astronomis 2o52’12”LU-100o33’36”BT dan 1o15’0”LU-102o31’12”BT. Panjang lintasan pengambilan data sejauh 360-400 km, dengan menggunakan kecepatan perahu 5-6 knot, dan stasiun yang dihasilkan sebanyak 10 stasiun. Setiap stasiun melakukan pengambilan data untuk parameter biologi, fisik, kimia. Peta lokasi penelitian perekaman data akustik dan pengambilan data menggunakan Plankton-net ditampilkan pada Gambar 1.

Gambar 1 Peta lokasi stasiun pengambilan data penelitian

Pengolahan dan analisis data dilakukan pada bulan Desember 2012 sampai bulan Maret 2013 bertempat di Laboratorium Akustik Kelautan dan Laboratorium Oseanografi Kimia, Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB.

Alat dan Bahan

(16)

Tabel 1 Alat yang digunakan dalam penelitian

Parameter Unit Peralatan

Turbidity/kekeruhan NTU Horriba Quality Water Checker Temperature oC Horriba Quality Water Checker

Arus cm/s Current Meter

Salinity Horriba Quality Water Checker

Dissolved Oxygen (DO) mg/l Horriba Quality Water Checker

Kelimpahan plankton (SV) dB

Scientific echosounder Biosonic DT-X

Plankton (phyto and zoo) Mg/l Plankton Net

Laptop - Pengolahan dan analisis data

Microsoft excel 2007 Software untuk analisi data

Dongle 4.8

ArcGis 9.0 Software untuk visualisasi data

Vandorn -

Pengambilan sampel air untuk nutrient (Fospat dan Nitrat)

Matlab 10.0 Software untuk visualisasi data

Metode Pengumpulan Data

Pengukuran Kelimpahan Plankton dengan Metode Akustik

Pengambilan data akustik dilakukan dengan menggunakan instrument akutik yaitu scientific echosounder biosonic DT-X. Instrumen ini digunakan dengan parameter yang telah diatur dengan sedemikian rupa dan sistem hidroakustik yang proses digitasinya di dalam transducer (Lampiran 1).

(17)

Pengukuran Parameter Fisik dan Kimia

Pengukuran parameter fisik ini dilakukan secara langsung menggunakan alat Horriba Quality Water Checker, Current Meter, dan Vandron. Pengukuran secara fisik langsung dilapangan meliputi suhu, kekeruhan, arus. Pengukuran kimia di lapangan meliputi salinitas, oksigen teralut, dan nutrient (fospat dan nitrat).

Pengukuran Parameter Biologi

Pengambilan data mengenai kelimpahan plankton dilakukan pada setiap titik stasiun hasil desain survei yang sudah diatur dengan alat global positioning system (GPS). Contoh diambil menggunakan plankton net ukuran mata jaring no. 25 dengan memasukkan air yang diambil dari kedalaman 1,5 meter dari permukaan sebanyak 20 kali ulangan menggunakan ember bervolume 10 L. Contoh air dimasukkan ke dalam botol sampel 60 ml yang telah diberi label (stasiun dan waktu pengambilan) dan langsung diawetkan menggunakan larutan lugol 5% sebanyak empat sampai lima tetes. Kemudian setiap contoh dimasukkan ke dalam cool box yang diberi es batu.

Metode Pengolahan Data

Pengolahan Data Akustik

(18)

plankton-net dan hasil dari perhitungan dengan rumus didapatkan nilai 0,378 meter. Hal ini sesuai dengan kedalaman yang untuk pengambilan data parameter fisik, kimia, dan biologi. Integrasi cell dilakukan dengan menggunakan dongel kemudian diperoleh ekstrak data dalam format *.csv, data dalam bentuk *.csv kemudian di konversi ke bentuk *.txt. Data dalam *txt ini selanjutnya data divisualisasikan dengan menggunakan software ArcGis 9.0 dan MatLab 2010. Visualisasi perlu sortir data sesuai nilai variabel akustik hasil sesuai yang dibutuhkan Sv mean (SV). Matlab 2010 digunakan untuk visualisasi secara temporal, sedangkan ArcGis 9.0 digunakan untuk visualisasi secara spasial (Gambar 2).

Gambar 2 Diagram alir pengolahan data akustik

Pengolahan Data Parameter Lingkungan

Pengolahan Data Parameter Fisik dan Kimia

Analisis parameter fisik dan kimia diantaranya arus, suhu, oksigen terlarut (DO), Salinitas, kekeruhan, fospat, dan nitrat. Data parameter – parameter ini didapatkan dari hasil perekaman alat horiba dan current meter. Data nutrient didapatkan setelah melakukan analisis di laboratorium, menggunakan prinsip analisis untuk pengolahan kualitas air standar baku yang biasa digunakan lingkungan perairan laut. Data parameter ini akan di analisis menggunakan software Excel 2007 untuk parameter fisik, kimia, biologi. Software- software yang digunakan ini membantu visualisasi hasil yang sudah kita dapat, dan mempermudah untuk menganalisisnya.

Pengolahan Data Paramter Biologi

(19)

pengambilan data, kemudian dilakukan perhitungan untuk mengetahui kelimpahannya perlu tahapan analisis.

Analisis data pertama yaitu untuk parameter biologi mengenai kelimpahan plankton. Tahapan pertama yaitu pengidentifikasian plankton yang merujuk pada buku identifikasi Newell (1977) dan Yamaji (1976). Perhitungan kelimpahan plankton pada setiap contoh dilakukan dengan merujuk pada rumus Lakey Drop Macrotransec Counting (LDMC) dari APHA (1992) dengan rumus:

dimana :

N : Jumlah individu diatom yang ditemukan tiap preparat T : Luas cover glass (625 mm2)

L : Luas lapang pandang mikroskop (1, 1882 mm2) V0 : Volume air sampel dalam botol sampel (50 ml)

V1 : Volume air sampel di bawah cover glass (0,01 ml)

P : Jumlah lapang pandang yang diamati W : Volume air yang disaring

Analisis PCA (Principal Component Analysis)

Principal component analysis adalah metode statistika deskriptif yang bertujuan menyajikan informasi maksimum suatu matriks data ke dalam bentuk grafik. Matriks data tersebut terdiri dari titik/koordinat lokasi penelitian sebagai matriks baris dan karakter fisika-kimia perairan sebagai variabel kuantitatif (matriks kolom). Data tersebut tidak mempunyai unit pengukuran dan ragam yang sama, oleh karena itu data tersebut dinormalisasikan lebih dahulu dengan pemusatan dan pereduksian (Setyobudiandi et al.2009) Gambar 3.

(20)

Gambar 3 Diagram Alir Analisis Komponen Utama

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kelimpahan Plankton dengan Metode Akustik

Sebaran Spasial Kelimpahan Plankton dengan Metode Akustik

SV merupakan rasio antara intensitas yang direfleksikan dengan intensitas yang mengenai target, dimana target berada pada suatu volume air (Lurton, 2002). Hal ini hampir mirip dengan TS dimana nilai TS merupakan hasil deteksi dari deteksi organisme tunggal sedangkan SV merupakan nilai untuk mendeteksi organisme kelompok. Nilai SV (dB) merupakan salah satu indikator dari densitas sehingga nilai SV mampu mewakili data akustik dalam memberikan informasi kelimpahan plankton.

Gambar 4 menunjukkan distribusi secara spasial SV plankton pada setiap stasiun di Perairan Rokan Hilir Bengkalis, Riau. Secara umum distribusi SV secara spasial antara -62,00 sampai -92,00 dB (Lampiran 3). Hasil analisis Stasiun 4 (Gambar 4) mempunyai warna yang mencolok dibandingkan dengan stasiun lainnya dengan dominasi nilai berkisar -66,00 sampai -69,00 dB dengan dicirikan warna pink. Nilai SV plankton paling tinggi di perairan Rokan Hilir Bengkalis sebesar -67,00 dB. Hal ini sesuai dengan pernyataan McLennan tahun 2002 nilai kisaran volume backscattering strength -62,64 dB sampai -86,5 dB merupakan organisme plankton yang terdeteksi di kedalam perairam yang berkisar 5 sampai 200 meter. Kelimpahan plankton di Stasiun 4 didominasi oleh jenis plankton Thalassiosira gravid sebesar 18.612 individu L-1 (Lampiran 4). Jenis plankton tersebut merupakan kelompok fitoplankton yang hidupnya bergantung pada ketersedian makanan atau nutrient, ketersedian nutrient tersebut di dapat dari adanya masukan dari sungai dekat perairan tersebut. Hal ini dimungkinkan oleh pencampuran massa air yang terbawa oleh arus. Arus tersebut membawa unsur hara dari daratan ke perairan. Hal ini terjadi pada saat pengambilan data dilakukan setelah hujan, sehingga air hujan yang terbawa arus dari sungai masuk ke perairan laut dan mengaduk perairan. Menurut Effendi, 2003 kebradaan organism plankton di perairan tergantung dari suhu, salinitas, dan intensitas cahaya yang cukup tinggi di perairan tersebut, hal ini dikarenakan organisme melakukan metabolisme di perairan di pengaruhi oleh faktor-faktor tersebut.

(21)
(22)

Sebaran Temporal Kelimpahan Plankton dengan Metode Akustik

Distribusi SV secara temporal dilihat dari SV plankton dengan waktu. SV plankton secara harian dipengaruhi oleh pergerakan matahri atau distribusi matahari di perairan (Gross, 1990). Plankton melakukan pergerakan atau migrasi kearah permukaan pada saat matahari terbit. Hubungan antara sebaran SV dengan waktu dapat dilihat dari Gambar 5.

Survei perekaman data akustik dilakukan mulai dari pukul 06.00-18.00, perekaman ini didasarkan perhitungan pada saat matahari mulai terbit sampai matahari terbenam. Secara keseluruhan, kelimpahan plankton dipermukaan relatif lebih banyak dengan nilai SV yang beragam. Secara umum terlihat kecendrungan hamburan SV yang kuat terjadi pada pagi hari kemudian pada siang sampai sore muncul hamburan SV dengan nilai yang lemah atau lebih kecil.

(23)
(24)

Hal ini menyatakan bahwa sekelompok jenis plankton yang ada di perairan tersebut masih melakukan fotosintesis sampai matahari terbenam. Biasanya kelompok fitoplankton dari jenis Pleurosigma salinatum, dimana jenis tersebut melakukan fotosintesis dengan laju produksi yang bergantung pada besarnya cahaya matahari masuk ke dalam perairan (Schwoerbel, 1987). Hari kelima warna biru mendominasi nilai SV relative lebih kecil dibandingkan dengan hari yang lainnya dengan nilai SV plankton berkisar kurang dari -80,00 dB dan mendominasi pada pukul 09.00 sampai 11.00. jenis fitoplankton yang mendominasi perairan tersebut yaitu Thalassiosira gravid dan Rhizosolenia alata forma gracillima, dengan kelimpahan jenis individu fitoplankton lebih kecil dibandingkan dengan hari lainnya.

Berdasarkan hasil analisa kemunculan nilai SV, bisa dipastikan bahwa ikan – ikan akan muncul pada pagi hari di saat gerombolan plankton cukup banyak yang diindentifikasi dengan nilai SV yang besar. Pada malam hari plankton cenderung berasa di bawah perairan.

Kondisi Lingkungan Perairan di Lokasi Penelitian

Parameter Fisika dan Kimia Perairan Rokan Hilir Bengkalis, Riau

Pergerakan organisme plankton dipeairan terjadi secara spasial dan temporal dipengaruhi oleh parameter lingkungan (fisika, kimia, dan biologi). Tabel 2 merupakan hasil pengukuran beberapa parameter air di perairan Rokan Hilir Bengkalis, Riau.

Tabel 2 Nilai parameter fisika-kimia perairan Rokan Hilir Bengkalis, Riau

(25)

suhu di lapangan Stasiun 6 dan 10 merupakan stasiun yang memiliki nilai paling tinggi dibandingkan dengan stasiun lainnya. Stasiun 6 dan 10 merupakan perairan dengan letak geografis dekat dengan daratan, dimana daratan tidak mempunyai kapasitas untuk menyimpan panas, akibatnya perairan yang dekat akan lebih cepat menerima panas dibandingkan dengan perairan laut lepas. Menurut Soegiarto tahun 1982 menyebutkan bahwa selain panas matahari, faktor lain yang mempengaruhi suhu perairan adalah arus permukaan, keadaan cuaca, aktivitas organisme, letak geografi perairan tersebut. Pada saat suhu tinggi maka metabolism plankton juga tinggi sehingga membutuhkan oksigen yang tinggi pula sehingga aktifitas makan juga meningkat.

Organisme plankton memiliki kepekaan yang tinggi terhadap tingkat salinitas perairan. Tingkat toleransi pada tiap-tiap jenis plankton sangat bervariasi (Nontji, 2008). Kisaran nilai salinitas perairan Rokan Hilir Bengkalis yaitu 27,1 – 29,5 ‰, nilai kisaran salinitas ini sesuai dengan kadar optimum diperairan. Menurut Nybakken (1992), plankton mempunyai toleransi terhadap perubahan salinitas sampai dengan 34 – 37 ‰ untuk perairan laut. Berdasarkan hasil pengukuran Stasiun 9 memiliki nilai salinitas lebih tinggi dibandingkan dengan lokasi stasiun lainnya. Hal ini dapat terjadi karena pada saat pengambilan kondisi cuaca habis hujan, dimana curah hujan akan mempengaruhi menaikan kadar salinitas diperairan, selain itu adanya limpasan (run off) maka akan terjadi pengadukan yang berdampak pada pengenceran sehingga konsentrasi garam di perairan bertambah. Hal tersebut terkait adanya limpasan air tawar yang masuk ke perairan yang didorong oleh arus.

(26)

Stasiun 3 memiliki kandungan oksigen terlarut paling tinggi dibandingkan dengan stasiun lainnya yaitu sebesar 8,29 mg L-1, dimana nilai tersebut masih termasuk kadar optimum untuk daur hidup organism plankton. Kadar oksigen tinggi di perairan dipengaruhi oleh faktor aktivitas organisme diperairan tersebut lebih sedikit menggunakan oksigen untuk proses dekomposisi tubuhnya. Biota di perairan tersebut menggunakan senyawa lain untuk proses dekomposisi atau aktivitas metabolisme di dalam tubuhnya yaitu menggunakan unsur hara atau nutrient. Selain itu pengambilan data parameter pada pagi hari dimana aktivitas biota pada pagi masih sedikit, kebanyakan biota dilaut cenderung banyak menggunakan cahaya matahari untuk membantu proses metabolisme di dalam tubuhnya (Dugan, 1972).

Komponen nutrien utama yang sangat diperlukan dalam proses metabolisme organism yaitu nitrat dan fosfat. Nitrat (NO3) adalah komponen nitrogen yang paling melimpah keberadaannya di laut. Nitrogen merupakan bagian esensial dari seluruh kehidupan karena berfungsi sebagai pembentuk protein dalam jaringan sehingga aktifitas yang utama seperti fotosintesis dan respirasi tidak dapat berlangsung tanpa tersedianya nitrogen yang cukup (Jeffries, 199).

Fitoplankton menggunakan nitrat untuk perkembangannya, dan proses metabolisme di dalam tubuhnya. Kisaran nitrat hasil pengukuran pada setiap stasiun penelitian berkisar dari nilai 0,24 – 0,36 mg L-1. Menurut Effendi 2003 perairan laut memiliki kadar nitrat antara 0-1 mg L-1, sedangkan organism plankton sangat menyukai perairan yang mempunyai kadar nitrat optimum berkisar dari 0 – 5 mg L-1. Stasiun 4 memiliki kadar nitrat yang paling tinggi dibandingkan dengan stasiun lainnya. Hal ini dikarenakan pada Stasiun 4 kelimpahan plankton paling tinggi atau aktivitas biologi organisme di perairan tersebut banyak. Aktivitas biologi ini akan menghasilkan proses nitrifikasi (proses oksida ammonia menjadi nitrit dan nitrat) yang dilakukan oleh bantuan bakteri Nitrosomonas (Wetzel, 1975). Selain itu pada saat pengambilan data di Stasiun 4 kondisi cuaca di lokasi tersebut setelah terjadi hujan, dimana sumber nitrat di perairan salah satunya berasal dari atmosfer. Air hujan jatuh ke perairan membawa nutrien primer yang menjadikan perairan kaya unsure hara (Effendi, 2003).

(27)

Kelimpahan Plankton di Perairan Rokan Hilir Bengkalis, Riau (Parameter Biologi)

Kata plankton berasal dari bahasa Yunani yang berarti mengembara (Wardhana, 2003). Plankton merupakan seluruh kumpulan organisme yang hidup terapung atau melayang di air, tidak dapat bergerak atau dapat bergerak sedikit dan tidak dapat melawan arus. Gambar 6 merupakan diagram batang jumlah dan kelimpahan jenis plankton yang terdapat pada setiap stasiun.

Gambar 6 dapat diketahui bahwa Stasiun 1 dan 3 memiliki jumlah jenis yang paling banyak, yaitu 11 dan 10 jenis plankton (Lampiran 5). Jenis plankton yang mendominasi stasiun 3 yaitu Rhizosolenia alata forma curvirostris dan Stephanopyxis palmeriana. Stasiun 7, 9 dan 10 memiliki jumlah jenis yang paling rendah yaitu 2 jenis plankton, dengan jenis plankton Thalassiosira gravida, Rhizosolenia alata forma gracillima, Cerataulina smithii, Pleurosigma salinatum (Lampiran 4). Jumlah total individu yang paling banyak terdapat pada Stasiun 2 dengan jumlah total 366.181 individu, yang didominasi oleh jenis plankton Rhizosolenia alata forma gracillima. Jumlah individu terendah terdapat pada Stasiun 1 dan 9 yaitu 59 individu. Tujuan untuk mengetahui jumlah jenis plankton untuk mengetahui kelimpahan, keanekaragaman, dominansi serta keseragaman pada masing-stasiun.

Kelimpahan suatu organisme dalam suatu perairan dapat dinyatakan sebagai jumlah individu persatuan luas atau volume. Kelimpahan plankton pada masing-masing stasiun berbeda, dari Gambar 6 dapat dilihat kelimpahan plankton paling banyak terdapat pada stasiun 2, 3, dan 4 (Lampiran 5). Stasiun 3 memiliki kesamaan antara jumlah individu pkankton dengan kelimpahan plankton. Jumlah jenis individu berbanding lurus dengan kelimpahan plankton, semakin banyak jumlah invidu untuk satu jenis plankton maka semakin tinggi pula kelimpahan plankton tersebut.

(28)

Hubungan Volume Backscattering Strength (SV) Plankton Dengan

Parameter Lingkungan Menggunakan Metode PCA (Prinsipicial

Component Analys)

Hasil PCA di Perairan Rokan Hilir Bengkalis (Gambar 7) diperoleh 2 sumbu utama yaitu Sumbu 1 (F1) memberikan informasi kontribusi 53,91%, sumbu 2 (F2) sebesar 16,38%. Menurut Matjik dan Sumertajaya (2011) biplot yang mampu memberikan informasi sebesar 70% dari seluruh informasi dianggap cukup. Sumbu 1 (F1) dan sumbu 2 (F2) memberikan informasi hanya sebesar 70,29% sehinnga cukup untuk menjelaskan hubungan antara parameter. Parameter yang termasuk sumbu 1 (F1) dicirikan oleh pH, kelimpahan plankton, stasiun, arus, fospat, salinitas, kekeruhan, suhu, dan nitrat. Sumbu 2 (F2) dicirkan oleh parameter DO, SV plankton (Gambar 7).

Hasil analsis PCA yang disajikan dalam diagram biplot ini membuktikan bahwa adanya hubungan kolerasi positif dan negatif dengan parameter fisik dan kimia Kolerasi antara parameter juga dapat dilihat dari kedekatan garis parameter tersebut di sumbu utama. Gambar 7 menunjukan SV plankton memiliki kedekatan hubungan dengan nitrat, fospat, kelimpahan plankton, dan arus, hal ini dikarenakan kedekatan garis antara kedua parameter tersebut berada pada sumbu negatif atau kuadran III di sumbu utama. Berdasarkan matrik kolerasi anatar parameter dapat dilihat adanya kolerasi positif antar nilai SV dengan fospat, nitrat, arus, kekeruhan, arus, kelimpahan plankton, dan suhu (Lampiran 6). Nilai masing-masing parameter adalah 0,402; 0,317; 0,295; 0,077 dan 0,242. Hubungan antara SV terhadap DO, pH, salinitas, dan stasiun berhubungan negatif atau berbanding terbalik yakni -0,331; -0,195, -0,485 dan -0,595 (Lampiran 6). Menurut Legendre (1983) dalam Yulianda (2009) menyatakan bahwa matriks korelasi menjelaskan hubungan antar parameter yang ada. Suatu korelasi dinyatakan berhubungan positif atau berbanding lurus jika nilainya 0,50 sampai 1,00. Parameter yang dinyatakan berhubungan negatif atau berbanding terbalik jika nilainya berada pada kisaran -0,50 sampai -1,00 dan jika nilainya berada kisaran antara -0,50 sampai 0,50 tidak mempunyai pengaruh nyata baik positif ataupun negatif.

(29)

metabolism di dalam tubuhnya. Menurut Boyd tahun 1998 kelimpahan organisme plankton dalam perairan disebabkan oleh nutrient atau unsur hara yang melimpah, selain itu nilai intensitas cahaya yang tinggi dapat membantu proses metabolisme dan reproduksi plankton diperairan.

Gambar 7 Hasil Analisis PCA Parameter Fisik-Kimia Perairan Rokan Hilir Bengkalis dengan nilai SV pada Sumbu 1 (F1) dan Sumbu

2 (F2) (diolah dari Lampiran 6)

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Nilai SV cenderung lebih tinggi baik secara temporal pada hari kedua dan secara spasial pada stasiun 4. Nilai SV yang tinggi dan banyak mendominasi yaitu -67 dan -68, dimana terdapat paling banyak secara spasial pada Stasiun 4 dan pada hari kedua pukul 07.00 samapai 08.00. Hal ini sesuai dengan nilai kelimpahan plankton menggunakan plankton-net cenderung lebih tinggi Stasiun 4.

Kelimpahan plankton yang tinggi ini di dukung oleh parameter lingkungan memberikan cukup pengaruh di setiap stasiun pada lokasi penelitian. Hal ini sesuai dengan informasi dari sumbu 1 (F1) dan sumbu 2 (F2) sebesar 70,29%, selain itu kolerasi matriks antar parameter masing-masing memberikan kontribusi positif dan negatif.

Saran

(30)

DAFTAR PUSTAKA

APHA. 1992. Standard Methods for the Examination of Water and Wastewater.4th edition. American Public Health Association Washington DC.

Arinardi OH., Sutomo AB., Yusuf SA., Triaminingsih, Asnaryanti E., Riyono SH. 1997. Kisaran Kelimpahan dan Komposisi Plankton Predominan di Perairan Kawasan Timur Indonesia. LIPI. Jakarta (ID). 140 hal.

Badan Standarisasi Nasional. 2005. Tata Cata Pengambilan Contoh Dalam Rangka Pemantauan Kualitas Air Pada Suatu Daerah Pengaliran Sungai.

Biosonic. 2004. Scientific Echosounder Biosonic DT-X. http: www.biosonic.com. [24 April 2013].

Boyd, C.E. 1998. Water Quality in Warmwater Fish Ponds. Fourth Printing. Auburn University Agricultural Experiment Stasion, Alabama, USA. 359p.

Costello, J. H., Pieper, R. E., and Holliday, D. V. 1989. Comparison of acoustic and pump sampling techniques for the analysis of zooplankton distributions. Journal of Plankton Research, 11: 703–709.

Damanhuri, T.P. 1997. “Pemantauan Kualitas Air dan Udara.” Dalam :

Makalah pada Pelatihan Minimisasi Limbah. Bandung (ID) 3-13 November 1997.

Davis, 1955. The Marine And Fresh Water Plankton. Michigan State University Press. United State Of America.

De Robertis, A. 2001. A Valifation of acoustic echo counting studies of zooplankton behavior. ICES Journal of Marine Science. 58: 543-561. Dinas Perikanan dan Kelautan Pemerintah Kabupaten Bengkalis. 2010.

Laporan Akhir Identifikasi Potensi Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bengkalis Edisi Tahun 2008. Bengkalis.

Effendi H. 2003. Telaah Kualitas Air. Kanisius. Yogyakarta (ID).

Dugan, P.R. 1972. Biochemical Ecology of Water Pollution. Plenum Pr. New York (US). 159 p.

Fredinan Y. 2009. Sampling dan Analisis Data Perikanan dan Kelautan. Dept. Manajemen Sumberdaya Perairan FPIK IPB : Bogor (ID)

Gross MG. 1990. Oceanography: A View of the Earth, 5th edition. Prentice Hall, London (GB), UK.

Hutabarat, S dan S.M. Evans. 2008. Pengantar Oseanografi Umum. Universitas Indonesia (UI-Pr). Jakarta(ID).

Isdrajad S, Sulistiono. 2009. Sampling dan Analisis Data Perikanan dan Kelautan : Terapan Metode Pengambilan Contoh di Wilayah Pesisir dan Laut. Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan FPIK IPB Bogor (ID).

(31)

Kaltenberg AM. 2004. 38-KHz ADCP Investigation of Deep Scattering Layers in Sperm Whale in the Northern Gulf of Mexico. Thesis. Texas A&M University. Texas.

Kaswadji, R. 2001. Keterkaitan Ekosistem Di Dalam Wilayah Pesisir. Fakultas Perikanan dan Kelautan IPB. Bogor (ID).

Krebs, C.J. 1985. Ecology: The Experimental Analysis of Distributions and Abundance. Ed. New York: Harper and Row Publishers. 654 p.

Lockwood, J. C., and Willette, J. G. 1973. High-speed method for computing the exact solution for the pressure variations in thnearfield of a baffled piston. Journal of the Acoustical Society of America, 53: 735–741.

Lurton, X. 2002. An Introduction to Underwater Acoustic. Principles and Applications. Praxis Publishing Ltd. Chincester-Pr. London

Martin, L. V., Stanton, T. K., Wiebe, P. H., and Lynch, J. F. 1996. Acoustic classification of zooplankton. ICES Journal of Marine Science, 53: 217–224.

Mattjik, A.I.N 2011. Sidik Peubah Ganda dengan Menggunakan SAS Edisi Pertama. Dept. Statistika FMIPA IPB : Bogor (ID).

Maclennan D dan Simmonds J. 2005. Fisheris Acoustic: Theory and Practice. Blackwell Publishing. Hal 262-285.

Mclennan D.N., Fernandes, P.G., and Dalen, J. 2002. A consistent approach to definitions and symbols in fisheries acoustics. ICES Journal of marine Science, 59: 365-369.

Nontji, A. 2008. Plankton Laut. Jakarta (ID): LIPI Pr.

Nontji, A. 2005. Laut Nusantara. Edisi revisi cetakan kelima. Penerbit

Odum, EP. 1971. Fundamentals of Ecology. W.B. Sounders Company Ltd. Philadelphia.

Schwoerbel, J. 1987. Handbook of Limnology. Ellis Horwood John Willey and Sons, Chichester, New York (US).

Soegiarto, A. and N, Polunin. 1982. The Marine Enviroment of Indonesia. Departemen of Zoology : University of Cambridge. London.

Swiniarski J. 1994. Application Of Hydroacoustic Techniques To Exploitation Of Biological Resources Of The Sea. Journal of Acta Ichthyologica Et Piscatoria. 24 : 123-144.

Tett, P. 1990. The Photic Zone. In Light And Life In The Sea. Cambridge University Press, Cambridge.

Wardhana, W. 2003. Penggolongan Plankton. Departemen Biologi FMIPA. [Skripsi]. Universitas Indonesia. Jakarta (ID).

Wetzel, R.G. 1970. Recent and Postglacial Production Rates of a Mart Lake. Limnology Oceanography. 15:491-503.

(32)

Wyrtki K. 1961. Physical Oceanography of Southeast Asian Waters. Naga Report 2 : 1-195 p. The University of California, La Jolla, California. Xie. J dan Jones. I. S. F. 2009. A Sounding Scattering Layer in a Freshwater

Reservoir. Marine Study Center University of Sydney. Australia (AU).

(33)
(34)
(35)

Lampiran 2 Tampilan echogram di software echoview

Lampiran 3 Nilai SV pada kedalaman integrasi akustik

Bujur Lintang Tanggal Waktu Ping SV (dB)

2.8698367 100.55739 20121116 14:11:26.46 0 -68.343948

2.8701805 100.55775 20121116 14:11:48.35 100 -67.926364

2.8706632 100.55807 20121116 14:12:10.52 200 -68.959672

2.8711984 100.55832 20121116 14:12:32.72 300 -68.81716

2.8717796 100.55847 20121116 14:12:54.89 400 -67.407887

2.8723737 100.55848 20121116 14:13:17.07 500 -67.483081

2.8729639 100.55853 20121116 14:13:39.26 600 -67.751751

2.8735465 100.55862 20121116 14:14:01.49 700 -67.35051

2.874135 100.55865 20121116 14:14:23.74 800 -68.405951

2.874707 100.55867 20121116 14:14:45.98 900 -68.930509

2.8752707 100.5587 20121116 14:15:08.23 1000 -69.476631

2.8758261 100.5587 20121116 14:15:30.47 1100 -68.688224

2.8763663 100.55865 20121116 14:15:52.70 1200 -67.993969

2.876905 100.55859 20121116 14:16:14.94 1300 -67.543997

2.8774472 100.55864 20121116 14:16:37.18 1400 -68.034124

2.877969 100.55863 20121116 14:16:59.41 1500 -68.653303

2.8784857 100.55859 20121116 14:17:21.65 1600 -70.526856

2.8790033 100.55864 20121116 14:17:43.89 1700 -68.554874

2.8795422 100.5587 20121116 14:18:06.12 1800 -69.585568

(36)

Lampiran 3. Lanjutan

2.8805813 100.55889 20121116 14:18:50.59 2000 -68.827206

2.8810783 100.55906 20121116 14:19:12.83 2100 -68.803323

2.8814613 100.55921 20121116 14:19:35.07 2200 -68.96368

2.8816293 100.55931 20121116 14:19:57.30 2300 -68.60971

2.8817182 100.55936 20121116 14:20:19.54 2400 -69.213518

2.8817133 100.55937 20121116 14:20:41.77 2500 -68.569025

2.8816924 100.55938 20121116 14:21:04.01 2600 -68.7352

2.881661 100.55939 20121116 14:21:26.25 2700 -68.102262

2.8816294 100.55941 20121116 14:21:48.48 2800 -68.438835

2.8815933 100.55943 20121116 14:22:10.72 2900 -67.653384

2.881553 100.55946 20121116 14:22:32.95 3000 -69.035442

2.8815067 100.55949 20121116 14:22:55.19 3100 -68.775058

2.881454 100.55952 20121116 14:23:17.42 3200 -68.621947

2.881392 100.55954 20121116 14:23:39.65 3300 -69.353248

2.8813267 100.55957 20121116 14:24:01.88 3400 -70.234329

2.8812591 100.5596 20121116 14:24:24.10 3500 -69.740479

2.8811865 100.55963 20121116 14:24:46.33 3600 -69.82063

2.8811096 100.55966 20121116 14:25:08.55 3700 -67.489593

2.881028 100.55968 20121116 14:25:30.78 3800 -67.473545

2.8809427 100.55971 20121116 14:25:53.00 3900 -67.057336

2.8808531 100.55973 20121116 14:26:15.22 4000 -67.790951

2.8807619 100.55975 20121116 14:26:37.44 4100 -67.700336

2.8806677 100.55977 20121116 14:26:59.66 4200 -67.653176

2.8805704 100.55978 20121116 14:27:21.89 4300 -68.10634

2.8804607 100.55979 20121116 14:27:47.01 4400 -68.114027

2.8803607 100.5598 20121116 14:28:09.25 4500 -68.473127

2.8802563 100.5598 20121116 14:28:31.48 4600 -68.095088

2.8801533 100.55981 20121116 14:28:53.71 4700 -67.555317

2.880047 100.55982 20121116 14:29:15.94 4800 -67.876212

2.8799397 100.55982 20121116 14:29:38.18 4900 -67.256585

2.8798306 100.55983 20121116 14:30:00.41 5000 -67.649594

2.8797245 100.55983 20121116 14:30:22.64 5100 -68.048347

2.87962 100.55983 20121116 14:30:44.87 5200 -67.860452

(37)

Lampiran 3. Lanjutan

2.8794092 100.55984 20121116 14:31:29.33 5400 -67.882928

2.8793083 100.55985 20121116 14:31:51.56 5500 -67.696121

2.8792033 100.55986 20121116 14:32:13.79 5600 -69.368893

2.8791006 100.55987 20121116 14:32:36.02 5700 -67.679964

2.8789942 100.55989 20121116 14:32:58.25 5800 -68.058985

2.8788908 100.55991 20121116 14:33:20.48 5900 -68.416394

2.878788 100.55993 20121116 14:33:42.72 6000 -69.020271

2.8786873 100.55995 20121116 14:34:04.95 6100 -67.95937

2.8785932 100.55996 20121116 14:34:27.18 6200 -68.161229

2.8785052 100.55998 20121116 14:34:49.41 6300 -67.548512

2.8784193 100.56001 20121116 14:35:11.63 6400 -67.68312

2.8783304 100.56004 20121116 14:35:33.86 6500 -68.188005

2.8782338 100.56007 20121116 14:35:56.08 6600 -68.055882

2.8781311 100.5601 20121116 14:36:18.30 6700 -68.469817

2.8780244 100.56014 20121116 14:36:40.52 6800 -69.408098

2.8779217 100.56017 20121116 14:37:02.74 6900 -68.424888

2.8778228 100.56021 20121116 14:37:24.96 7000 -68.218363

2.8777247 100.56025 20121116 14:37:47.19 7100 -68.499735

2.87763 100.56028 20121116 14:38:09.41 7200 -67.662344

2.8775311 100.56033 20121116 14:38:31.63 7300 -68.684179

2.877425 100.56037 20121116 14:38:53.86 7400 -68.591105

2.8773133 100.56043 20121116 14:39:16.09 7500 -68.509646

2.8771892 100.56048 20121116 14:39:38.32 7600 -68.244009

2.8770778 100.56049 20121116 14:40:00.54 7700 -68.429486

2.8771017 100.5604 20121116 14:40:22.76 7800 -68.327319

2.8772213 100.56033 20121116 14:40:44.98 7900 -68.151048

2.8773483 100.5603 20121116 14:41:07.21 8000 -68.0733

2.8774823 100.56028 20121116 14:41:29.44 8100 -67.892093

2.8776169 100.56025 20121116 14:41:51.66 8200 -67.369759

2.8777277 100.56016 20121116 14:42:13.89 8300 -67.056586

2.8778227 100.56003 20121116 14:42:36.12 8400 -67.841433

2.8779165 100.55988 20121116 14:42:58.35 8500 -67.731326

2.8780387 100.5598 20121116 14:43:20.58 8600 -68.552278

(38)

Lampiran 3. Lanjutan

2.8782929 100.55969 20121116 14:44:05.03 8800 -69.487115

2.8784346 100.55964 20121116 14:44:27.27 8900 -69.04538

2.878595 100.55959 20121116 14:44:49.49 9000 -70.070653

2.8787083 100.55954 20121116 14:45:11.71 9100 -68.819848

2.8788743 100.55947 20121116 14:45:33.93 9200 -69.595225

2.8790723 100.55942 20121116 14:45:56.14 9300 -69.728071

2.8792711 100.55937 20121116 14:46:18.36 9400 -69.114109

2.8794648 100.5593 20121116 14:46:40.59 9500 -69.386483

2.879645 100.55922 20121116 14:47:02.81 9600 -69.19734

2.87981 100.55911 20121116 14:47:25.04 9700 -69.418607

2.8799758 100.55902 20121116 14:47:47.27 9800 -68.975367

2.8801533 100.55897 20121116 14:48:09.50 9900 -68.650168

2.88028 100.55895 20121116 14:48:31.73 10000 -68.688419

2.8803152 100.55897 20121116 14:48:53.96 10100 -68.190281

2.8802978 100.55898 20121116 14:49:16.19 10200 -68.847675

2.8802497 100.55901 20121116 14:49:38.42 10300 -69.335448

2.880177 100.55903 20121116 14:50:00.65 10400 -69.407989

2.8800827 100.55905 20121116 14:50:22.87 10500 -68.880814

2.8799778 100.55908 20121116 14:50:45.10 10600 -69.370826

2.8798656 100.5591 20121116 14:51:07.33 10700 -68.324062

2.8797493 100.55913 20121116 14:51:29.55 10800 -69.567849

2.8796311 100.55916 20121116 14:51:51.77 10900 -69.244971

2.8795138 100.55919 20121116 14:52:14.00 11000 -69.014289

2.8793957 100.55922 20121116 14:52:36.22 11100 -68.476166

2.8792778 100.55924 20121116 14:52:58.45 11200 -69.120037

2.8791633 100.55926 20121116 14:53:20.67 11300 -68.946108

2.8790478 100.55929 20121116 14:53:42.88 11400 -68.825214

2.878933 100.55932 20121116 14:54:05.10 11500 -67.925413

2.8788178 100.55935 20121116 14:54:27.32 11600 -69.991091

2.8787011 100.55939 20121116 14:54:49.55 11700 -69.134817

2.878705 100.55945 20121116 14:55:11.79 11800 -69.241841

2.87902 100.55934 20121116 14:55:34.01 11900 -69.166675

2.879445 100.5592 20121116 14:55:56.23 12000 -69.533346

(39)

Lampiran 3. Lanjutan

2.88032 100.55922 20121116 14:56:40.68 12200 -69.719838

2.8807526 100.55939 20121116 14:57:02.91 12300 -69.370829

2.8812006 100.55941 20121116 14:57:25.15 12400 -69.770127

2.8816747 100.55937 20121116 14:57:47.38 12500 -69.954028

2.8821683 100.55935 20121116 14:58:09.61 12600 -70.55304

2.8826733 100.55942 20121116 14:58:31.78 12700 -69.298869

2.883185 100.55957 20121116 14:58:53.92 12800 -71.158812

2.8836817 100.5597 20121116 14:59:16.05 12900 -70.717061

2.8841677 100.55962 20121116 14:59:38.17 13000 -71.844249

2.8846746 100.55974 20121116 15:00:00.26 13100 -69.828427

2.8851483 100.55999 20121116 15:00:22.37 13200 -68.562305

2.8856659 100.56013 20121116 15:00:44.45 13300 -69.161735

2.8861967 100.56017 20121116 15:01:06.51 13400 -69.298444

2.8866774 100.56028 20121116 15:01:28.49 13500 -69.436715

2.8871157 100.5604 20121116 15:01:50.52 13600 -69.03992

2.887605 100.56047 20121116 15:02:12.55 13700 -71.555249

2.8881048 100.56042 20121116 15:02:34.56 13800 -71.541709

2.8886133 100.56038 20121116 15:02:56.57 13900 -72.007439

2.8891233 100.56041 20121116 15:03:18.56 14000 -72.070777

2.8896233 100.56042 20121116 15:03:40.55 14100 -71.148462

2.8901203 100.56043 20121116 15:04:02.57 14200 -70.464809

2.8906217 100.56049 20121116 15:04:24.59 14300 -71.550232

2.8911205 100.56045 20121116 15:04:46.60 14400 -71.685995

2.8916133 100.56052 20121116 15:05:08.63 14500 -71.092942

2.8921124 100.56058 20121116 15:05:30.66 14600 -72.328147

2.8926167 100.56062 20121116 15:05:52.68 14700 -71.021384

2.8931283 100.56068 20121116 15:06:14.70 14800 -71.751482

2.8936443 100.56072 20121116 15:06:36.74 14900 -71.431394

2.8941533 100.56072 20121116 15:06:58.77 15000 -71.986567

2.8946617 100.56079 20121116 15:07:20.86 15100 -72.667735

2.895165 100.56083 20121116 15:07:42.90 15200 -73.100325

2.8956692 100.56081 20121116 15:08:04.97 15300 -72.68946

2.8961802 100.5608 20121116 15:08:27.01 15400 -71.142232

(40)

Lampiran 3. Lanjutan

2.897195 100.56083 20121116 15:09:11.16 15600 -71.195381

2.8976966 100.56081 20121116 15:09:33.21 15700 -71.632827

2.8981691 100.56075 20121116 15:09:55.28 15800 -73.384382

2.898628 100.56058 20121116 15:10:17.33 15900 -72.865268

2.8990722 100.56035 20121116 15:10:39.38 16000 -72.087499

2.8995239 100.56013 20121116 15:11:01.44 16100 -71.369446

2.8999833 100.55992 20121116 15:11:23.72 16200 -71.093097

2.9004334 100.55976 20121116 15:11:45.76 16300 -71.996837

2.8985004 100.55938 20121116 15:29:09.64 16400 -73.839143

2.89865 100.55904 20121116 15:29:31.67 16500 -74.154485

2.898635 100.55854 20121116 15:29:53.68 16600 -75.490742

2.8985267 100.558 20121116 15:30:15.70 16700 -73.260309

2.8983177 100.55748 20121116 15:30:37.73 16800 -73.255084

2.8980863 100.55695 20121116 15:30:59.75 16900 -73.568874

2.8979137 100.55641 20121116 15:31:21.78 17000 -72.746078

2.8978287 100.55585 20121116 15:31:43.82 17100 -72.514241

2.8977243 100.5553 20121116 15:32:05.84 17200 -74.243477

2.8976317 100.55474 20121116 15:32:27.86 17300 -72.74148

2.897495 100.55419 20121116 15:32:49.89 17400 -72.805936

2.897328 100.55364 20121116 15:33:11.89 17500 -74.176577

2.8971105 100.55309 20121116 15:33:33.89 17600 -72.684937

2.8969117 100.55254 20121116 15:33:55.89 17700 -72.855767

2.8967007 100.552 20121116 15:34:17.89 17800 -72.983645

2.8964183 100.55148 20121116 15:34:39.92 17900 -73.089478

2.896079 100.55099 20121116 15:35:01.97 18000 -72.734424

2.895743 100.55051 20121116 15:35:24.07 18100 -71.99386

2.89541 100.55003 20121116 15:35:46.19 18200 -72.356734

2.8950675 100.54956 20121116 15:36:08.32 18300 -71.223026

2.8946928 100.5491 20121116 15:36:30.45 18400 -71.77663

2.894285 100.54866 20121116 15:36:52.56 18500 -72.599019

2.8938717 100.54824 20121116 15:37:14.65 18600 -70.388662

2.8934183 100.54784 20121116 15:37:36.74 18700 -69.968621

2.8928992 100.54751 20121116 15:37:58.88 18800 -71.328972

(41)

Lampiran 3. Lanjutan

2.8918454 100.54689 20121116 15:38:43.20 19000 -71.839966

2.8913442 100.54655 20121116 15:39:05.34 19100 -71.686842

2.8908076 100.54627 20121116 15:39:27.40 19200 -71.733321

2.8902985 100.54597 20121116 15:39:49.37 19300 -70.812673

2.8897777 100.54577 20121116 15:40:11.26 19400 -69.469965

2.889271 100.54555 20121116 15:40:33.01 19500 -69.387195

2.8888017 100.54535 20121116 15:40:54.76 19600 -70.817723

2.8883133 100.54511 20121116 15:41:16.52 19700 -69.741088

2.8877912 100.54488 20121116 15:41:38.31 19800 -68.861702

Lampiran 4 Jenis plankton di setiap stasiun

Stasiun Jenis Plankton Kelimpahan

1 Cerataulina dentate 2023

1 Pleurosigma salinatum 2023

1 Rhizosolenia calcar 2023

1 Stephanopyxis costata 2023

1 Coscinodiscus nobilis 4046

1 Nitzchia pangen 8092

1 Oithona davisae 8092

1 Rhizosolenia alata forma gracillima 10115

1 Stephanopyxis palmeriana 12139

1 Rhizosolenia alata 18208

1 Rhizosolenia alata forma curvirostris 50577

2 Cerataulina dentate 4046

2 Grammatophora marina 10115

2 Rhizosolenia bergonii 18208

2 Rhizosolenia alata 24277

2 Rhizosolenia delicatula 24277

2 Rhizosolenia alata forma gracillima 285257

3 Rhizosolenia bergonii 2023

3 Rhizosolenia delicatula 2023

3 Coscinodiscus megalomma 8092

3 Leptocylindris aameus 16185

3 Rhizosolenia alata 18208

3 Aulacodiscus volulacoea 22254

3 Rhizosolenia alata forma gracillima 26300

3 Thallassiosira oestrupii 38439

3 Cerataulina smithii 52601

3 Stephanopyxis palmeriana 143640

(42)

Lampiran 4. Lanjutan

4 Rhizosolenia alata forma gracillima 103178

4 Thalassiosira gravida 186125

5 Thalassiosira gravida 36416

5 Cerataulina dentate 38439

5 Rhizosolenia alata forma gracillima 153756

6 Thalassiosira gravida 10115

6 Rhizosolenia alata 32370

6 Rhizosolenia alata forma curvirostris 48554 6 Rhizosolenia alata forma gracillima 178033

7 Thalassiosira gravida 32370

7 Rhizosolenia alata forma gracillima 86993

8 Cerataulina smithii 4046

8 Pleurosigma salinatum 18208

8 Rhizosolenia alata forma gracillima 82947

8 Thalassiosira gravida 82947

9 Thalassiosira gravida 52601

9 Rhizosolenia alata forma gracillima 70808 10 Rhizosolenia alata forma gracillima 82947

10 Thalassiosira gravida 99132

Lampiran 5 Jumlah dan kelimpahan plankton pada setiap stasiun.

Stasiunn jumlah jenis Kelimpahan plankton (individu L-1)

1 11 119.3628371

2 6 366.1809071

3 10 329.7651263

4 3 299.4186423

5 3 228.6101796

6 4 269.0721583

7 2 119.3628371

8 4 188.1482009

9 2 123.409035

(43)
(44)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tasikmalaya pada tanggal 26 September 1990 dari ayah Setia dan ibu Wiwin Windasih. Penulis adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Tahun 2008 penulis lulus dari SMAN 1 Manonjaya Kab. Tasikmalaya, Jawa Barat dan pada tahun yang sama penulis lulus seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI). Penulis memilih Program Studi Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Selama kuliah di Instut Pertanian Bogor, penulis mendapatkan kesempatan sebagai asisten mata kuliah Oseanografi Kimia(2011), asisten mata kuliah Dasar- Dasar Akustik Kelautan (2012) dan asisten mata kuliah Akustik Kelautan (2012). Penulis juga aktif dalam kegiatan organisasi, seperti anggota divisi Pengembangan Sumber Daya Manusia - Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Kelautan (HIMITEKA) 2009-2012, bendahara umum Himpunan Mahasiswa Tasikmalaya (HIMALAYA) 2008-2012. Penulis aktif menjadi panitia dalam kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di dalam kampus, salah satunya adalah bendahara TRY OUT Ujian Nasional se- Priangan Timur 2009, sekertaris MARINE GOES TO SCHOOL 2010, kadiv humas dan sponsorship KONSURV HIMITEKA (2012), kadiv danus MARINE GATHERING DAY HIMITEKA 2011, panitia JOB FAIR IPB 2012. Penulis juga aktif dalam kegiatan yang diadakan di luar kampus

Dalam menyelesaikan studi di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, penulis melakukan penelitian dengan jduul “HUBUNGAN PARAMETER

LINGKUNGAN DENGAN NILAI VOLUME BACKSCATTERING

STRENGTH (SV) PLANKTON DI PERAIRAN ROKAN HILIR

Gambar

Gambar 1. Gambar 1 Peta lokasi stasiun pengambilan data penelitian
Tabel 1 Alat yang digunakan dalam penelitian
Gambar 4 Sebaran Spasial SV plankton (diolah dari Lampiran 3)
Gambar 5 Sebaran Temporal SV Plankton (diolah dari Lampiran 3)
+4

Referensi

Dokumen terkait

Terkait dengan hal-hal tersebut di atas, dari sekian banyak persoalan hukum yang dapat lahir dari suatu transaksi atau kontrak dagang internasional, khususnya perjanjian jual

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa hasil belajar siswa sebelum diberikan tindakan berupa bantuan tutor sebaya dalam Menentukan Keliling dan Luas Jajar

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan kondisi keuangan perusahaan ditinjau dari variabel fundamental dan mengetahui kewajaran harga saham

Hasil penelitian ini sesuai dengan model teoritis Update D&M IS Success Model yang menyatakan bahwa kualitas pelayanan yang salah satunya berisi pelayanan dalam hal

Untuk mengetahui persepsi petani terhadap penggunaan mesin tetas pada pembibitan ternak ayam buras dapat diukur.. berdasarkan karakteristik teknologi atau inovasi

Pemesinan bahan S45C dengan kecepatan potong 100 m/min , dan feeding 0.05 mm/rev , baik pada kondisi hardening maupun normal, tingkat kekasaran yang terjadi cukup

Sedangkan data sekunder berupa cara perhitungan energi manusia dan peralatan yang digunakan selama tahapan proses produksi, faktor emisi pada beberapa bahan bakar, serta

SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJAIRUMAH SAKIT UIOTH DAERAH KABUPATEN DAETAH TINGKAT I I PACITAN.. DEJJGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT I I PACITAN