• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Media Informasi Pencak Silat Pusaka mande Muda Untuk Remaja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Media Informasi Pencak Silat Pusaka mande Muda Untuk Remaja"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Melestarikan budaya bangsa adalah kewajiban setiap warga negara yang memilikinya. Warisan budaya yang ditinggalkan oleh nenek moyang adalah suatu kebanggaan yang dimiliki oleh setiap bangsa di dunia. Di Indonesia ada banyak sekali kebudayaan yang harus dilestarikan dan dijaga hingga akhir jaman. Dilestarikan agar kelak dapat dilihat bahkan dilestarikan atau dipelajari lagi oleh generasi penerus bangsa. Generasi mudalah yang nantinya dapat mengagumi dan menjaga serta menjadi penerus budaya yang terdapat di daerahnya masing-masing. Negara Indonesia yang memiliki berbagai seni kebudayaan yang luhur patutlah bangga dan bersyukur akan segala yang terdapat di dalamnya.

Dengan begitu kaya, bangsa dan negara Indonesia hingga banyak sekali kebudayaan yang dijadikan objek wisata budaya. Tak luput pula panorama alam yang indah ada di sini.

(2)

Salah satu kebudayaan yang terdapat dan asli berasal dari Indonesia adalah Pencak Silat. Pencak Silat adalah salah satu ilmu bela diri yang terdapat di Indonesia. Pencak Silat itu sendiri adalah hasil peninggalan kebudayaan yang di wariskan oleh nenek moyang dari zaman dahulu hingga sekarang. Pencak Silat menurut definisi IPSI adalah hasil kreativitas bangsa Indonesia dalam upaya mempertahankan diri dan menyatukan terhadap lingkungan sekelilingnya agar terjadi keselarasan dan keseimbangan serta menjadi insan yang berbakti luhur.

Pencak Silat merupakan salah satu aset berharga bagi bangsa Indonesia. Karena Pencak Silat penjajah yang menjajah bangsa Indonesia pada jaman dulu dapat dikalahkan. Dengan baju pencak silat yang berwarna hitam (akromatik) karena untuk menyembunyikan latihan dan pelajarannya dari para penjajah, maka latihannya dilakukan pada malam hari dengan memakai pakaian hitam-hitam agar penjajah tidak bias melihat atau mengetahui latihan dan wajah/pendekar silat yang sedang berlatih.

Salah satu aliran Pencak Silat yang ada di Indonesia khususnya di tanah Pasundan adalah Pencak Silat Cimande. Aliran ini merupakan aliran dari Pencak Silat yang tertua.

(3)

Perguruan Mande Muda yang berdiri pada tahun 1951 bertempat di Bandung. Yang didirikan oleh Bapak Herman Suwanda dan Uyuh Suwanda. Nama Mande Muda artinya adalah penerus/generasi muda dari aliran Cimande tidak murni Cimande, tetapi mengajarkan silat dari aliran lain diantaranya, Cikalong, Syahbandar, Kari, Nampon, Timbangan. Di dalam Perguruan Mande Muda mengajarkan aspek-aspek pencak silat antara lain, aspek-aspek seni dan sparing (duel). Mande Muda ini awalnya adalah perguruan pencak silat keluarga. Jadi diajarkan hanya untuk anggota keluarga saja..

1.2 Identifikasi Masalah

Beberapa hal penting yang dapat disampaikan antara lain :

1. Kurangnya media Informasi cetak guna sebagai pengetahuan kepada masyarakat.

2. Banyaknya pesilat tingkat dasar perguruan Pusaka Mande Muda belum tahu berapa jumlah jurus yang ada di aliran ini.

3. Keorganisasian di perguruan pencak silat belum terjadwalkan mengenai materi jurus dan ujian kenaikan tingkat atau sabuk yang akan diajarkan atau diberikan kepada para murid.

4. Pesilat tingkat dasar yang sedang diajarkan jurus dasar kesulitan untuk menghafalkan jurus-jurus yang akan diujikan.

1.3 Rumusan Masalah

(4)

1.4 Fokus Masalah

Fokus masalah terletak pada dibutuhkannya media yang tepat untuk mengenalkan Ilmu bela diri Pencak Silat diantaranya :

1. Perlunya media tambahan untuk mempermudah dalam menghafal jurus dasar di perguruan pencak silat Pusaka Mande Muda.

2. Mengenalkan ajaran Pusaka Mande Muda kepada remaja.

1.5 Tujuan Perancangan

Tujuan diadakannya penelitian ini adalah :

Agar generasi muda khusunya remaja dapat melestarikan budaya bangsa.

Agar generasi muda khusunya remaja dapat mengenal lebih jauh Perguruan Pusaka Mande Muda dengan lebih baik.

Agar pesilat Pusaka Mande Muda khususnya remaja dapat menghafal dengan mudah jurus – jurus dasar perguruan ini dengan baik.

1.6 Definisi Kata Kunci

Media

Menurut Devid Haryalesmana dalam situs

(5)

dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi (Sadiman, 2002:6).

Latuheru (1988:14), menyatakan bahwa media pembelajaran adalah bahan, alat, atau teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdaya guna.

Informasi

(6)

BAB II

MEDIA INFORMASI PENCAK SILAT PUSAKA MANDE MUDA UNTUK REMAJA

1.1 Pencak Silat

Menurut E. Tholib RH salah satu guru pencak silat di Bandung, Pencak Silat berasal dari kata “pencak” dan “silat”. “Pencak” berarti melihat atau gambaran sedangkan “silat” artinya bertemu atau praktek atau kenyataan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pencak Silat adalah bela diri untuk menangkis maupun menyerang, baik dengan tangan kosong ataupun dengan senjata.

Menurut IPSI Pencak Silat adalah hasil kreatifitas bangsa Indonesia dalam upaya mempertahankan diri dan menyatukan terhadap lingkungan sekelilingnya agar terjadi keselarasan dan keseimbangan serta menjadi insan yang berbakti luhur.

1.2 Jurus

Jurus ialah serangkaian gerakan dasar untuk mengolah tubuh bagian atas maupun bawah, yang digunakan sebagai panduan atau acuan untuk mengolah penggunaan teknik – teknik pencak silat, dilakukan pada saat berlatih secara tunggal atau berpasangan.

(7)

1.3 Teknik

Pencak Silat memiliki berbagai macam teknik bertahan dan menyerang. Pengguna biasa menggunakan tangan, siku, lengan, kaki, lutut dan telapak kaki dalam serangan. Teknik umumnya menggunakan tendangan, pukulan, sandungan, sapuan, mengunci, melempar, menahan, mematahkan tulang sendi, dan lain-lain.

1.4 Organisasi Pencak Silat

PERSILAT – PersekutuanPencak Silat Antar Bangsa IPSI – Ikatan Pencak Silat Indonesia

PESAKA Malaysia – Persekutuan Silat Malaysia PERSISI – Persekutuan Silat Singapore

EPSF – Eropean Pencak Silat Federation

1.5 Pencak Silat Cimande

Sebagaimana tertulis pada situs bandungkab.co.id, Pendiri / pencipta dari aliran ini biasa dipanggil Ayah Kahir sering juga dipanggil embah Kaer/ Eyang Khoer. Sekitar tahun 1760 beliau mulai memperkenalkan kepada murid- muridnya oleh karena itu ia dianggap sebagai pendiri pencak silat aliran Cimande walaupun pada sejarahnya belum terunggkap secara jelas Embah Khaer yang menciptakan jurus- jurus tersebut.

1.6 Cimande

(8)

“Ciri Iman Anu Hade” adalah sebuah ungkapan yang sangat luhur, secara bahasa dapat diartikan “sebuah ciri keimanan yang baik”. Cimande senantiasa menekankan kepada semua masyarakatnya untuk memiliki sebuah keyakinan dan sifat-sifat yang baik, baik dalam hubungan dengan Tuhan, manusia maupun lingkungan.

Menurut Dadang Iskandar pada situs Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Salah satu pesan moral yang ingin disampaikan oleh Masyarakat Adat Cimande yang secara umum hidup dalam balutan nilai-nilai keagamaan yang kuat.Jika saat ini banyak orang yang berbondong-bondong untuk menikmati keindahan dan kesejukan udara Puncak, Cimande adalah sebuah daerah adat dimana masyarakatnya masih memegang kuat budaya dan kearifan lokal peninggalan leluhur mereka. Cimande terbentuk dari tiga masyarakat

Mataram (Kenegaraan) Ampel Denta (Keagamaan) Pajajaran (Kependekaran) Ada tiga golongan

Daniang adalah kalangan atas atau orang-orang yang sudah lanjut usia, yang tidak lagi memikirkan dunia.

Kokolot adalah golongan orang tua yang masih memikirkan keduniaan untuk mencari nafkah bagi keluarga

(9)

1.7 Pencak Silat Pusaka Mande Muda

Berawal dari nama Perguruan Mande Muda yang berdiri pada tahun 1951 bertempat di Bandung. Yang didirikan oleh Bapak Herman Suwanda dan Uyuh Suwanda. Nama Mande Muda artinya adalah penerus/generasi muda dari aliran Cimande tidak murni Cimande, tetapi mengajarkan silat dari aliran lain diantaranya, Cikalong, Syahbandar, Kari, Nampon, Timbangan. Di dalam Perguruan Mande Muda mengajarkan aspek-aspek pencak silat antara lain, aspek seni dan sparing (duel). Mande Muda ini awalnya adalah perguruan pencak silat keluarga. Jadi diajarkan hanya untuk anggota keluarga saja.

Gambar 2.2 Pendiri Mande Muda (dari kiri) Uyuh Suwanda dan Herman Suwanda

(10)

Keris sebagai symbol dari Uyuh Suwanda dan Kujang symbol dari Herman Suwanda. Mereka menjadi sebuah perpaduan yang kuat dalam perguruan kami dan symbol ini menjadi falsafah ilmu dalam gerak perguruan ini. Pusaka Mande Muda hadir untuk melestarikan dan mengembangkan Pencak silat warisan leluhur yang merupakan ilmu bela diri asli dari Indonesia untuk disebarkan ke seluruh dunia.

Pencak silat merupakan ilmu bela diri mematikan dan ilmu bela diri yang khas dan unik. Pusaka Mande Muda menghadirkan keunikan pencak silat dalam teknik, seni, falsafah dalam sebuah perguruan. Perguruan ini menggabungkan beberapa aliran pencak silat dari berbagai aliran seperti Cimande, Cikalong, Syahbandar, Kari dan lain-lain. Untuk memunculkan kekhasan paguron yang berbeda dari perguruan lain.

Gambar 2.3 Logo Pusaka Mande Muda

1.7.1 Arti Logo Pusaka Mande Muda

(11)

Tiga Daun artinya Lambang Tritangtu (Tiga Ketentuan/Kesadaran)

Bintang artinya Lambang Ilmu

Lingkaran artinya Sumber Awal atau Dasar Kujang dan Keris artinya Lambang Pertahanan Merah Putih artinya Lambang nasionalis

Arti dari warna Putih = kesucian Hijau = perkembangan Merah = keberanian Kuning = kesempurnaan Hitam = lambang kesadaran

Filosofi = “Elmu Luhung Jembar Kabisa, Budi Suci

Gede Bakti”

1.8 Jurus Dasar Pencak Silat Pusaka Mande Muda Jurus Dasar

Jurus dasar adalah serangkaian gerakan – gerakan dasar yang mempergunakan tubuh bagian atas maupun bawah, dimulai dari kuda – kuda dasar. Setiap jurus dasar terdapat satu atau lebih dari dua gerakan. Dengan pengolahan yang baik dapat digunakan sebagai acuan dalam teknik beladiri.

(12)

Sepuluh Jurus Dasar Kaki

1 2 3 (kunci dan dorong)

4 (jatuhkan lawan) 5 (sapu dalam dan pacok ke arah lutut

6 (sapu luar dan tendangan samping ke arah lutut)

(13)

dan perut) 8 (sapu luar dan tendangan samping ke tiga arah, lutut, pinggang

dan kelapa) 9 (tengang sekalian kunci bagian bawah kaki dan patahkan)

10 Penutup

(14)

Sepuluh Jurus Dasar Tangan

1 (pukul ke

depan) 2 (tangkis kiri atas dan pukul)

3 (tangkis kanan atas,

samping kanan dan pukul) 4 (tangkis kiri atas, samping kiri

(15)

tendang an samping)

6 (dorong samping kiri tangis kepala

ambil tangan lawan, patahkan, buang ke samping

dan pukul tiga kali) 7 (tangkis

(16)

dan tendang

tiga kali) 9 (tangkisan cermin, sikut kedua sisi

ghibas alif dan pukul tiga kali)

10 (tangkisan cermin, sikut kedua sisi

(17)

dan tendang

Tabel 2.2 Jurus Dasar Tangan

1.9 Dasar-dasar Segmentasi

Demografi

adalah ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan manusia.. Analisis kependudukan dapat merujuk masyarakat secara keseluruhan atau kelompok tertentu yang didasarkan kriteria seperti pendidikan, kewarganegaraan, agama, tertentu.

Usia Remaja

Umur 15 – 17 Tahun

Jenis kelamin laki-laki dan perempuan Pendidikan SMA

Geografis

adalah ilmu yang mempelajari tentang lokasi serta persamaan dan perbedaan keruangan atas fenomena fisik dan manusia di atas permukaan bumi. Kata geografi berasal dari Bahasa Yunani yaitu gêo

("Bumi") dan graphein ("menulis", atau "menjelaskan"). Geografi mempelajari hal baik yang disebabkan oleh alam atau manusia.

(18)

1.10 Jenis – Jenis Media Informasi Remaja Buku

Adalah beberapa helai kertas yang terjilid (berisi tulisan untuk dibaca atau halamanhalaman kosong untuk ditulisi (Purwadarminta 1985: 161); lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong; kitab (KBBI 1994: 152); kertas berlembar - lembar yang sama ukuran panjang lebarnya yang dijilid baik bertulisan maupun tidak.

1.10.1.1 Jenis – Jenis Buku

Buku Teks

Buku Ilustrasi/Bergambar

Televisi

adalah sebuah media telekomunikasi terkenal yang digunakan untuk memancarkan dan menerima siaran gambar bergerak, baik itu yang monokrom ("hitam putih") maupun warna, biasanya dilengkapi oleh suara.

Majalah

(19)

1.11 Remaja

Sebagaimana tertulis pada situs

www.remaja/episentrum/psikologi(psychologicalassessment, counteling)%23more-213.htm, Kata “remaja” berasal dari bahasa latin yaitu adolescere yang berarti to grow atau to grow maturity (Golinko, 1984 dalam Rice, 1990). Banyak tokoh yang memberikan definisi tentang remaja, seperti DeBrun (dalam Rice, 1990) mendefinisikan remaja sebagai periode pertumbuhan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Papalia dan Olds (2001) tidak memberikan pengertian remaja (adolescent) secara eksplisit melainkan secara implisit melalui pengertian masa remaja (adolescence).

(20)

1.12 Karakteristik Remaja

Merujuk pada tulisan Abin Samsuddin (2003), di bawah ini disajikan berbagai karakteristik perilaku dan masa remaja, yang terbagi ke dalam bagian dua kelompok yaitu remaja awal (11-13 sampai dengan 14-15 tahun) dan remaja akhir (14-16 sampai dengan 18-20 tahun) meliputi aspek : fisik, psikomotor, bahasa, kognitif, sosial, moralitas, keagamaan, konatif, emosi afektif dan kepribadian. Proporsi ukuran tinggi dan

berat badan sering- kali kurang seimbang.

Proporsi ukuran tinggi dan berat badan lebih seimbang mendekati kekuatan orang dewasa. Munculnya ciri-ciri sekunder

(tumbul bulu pada pubic region, otot mengembang pada bagian – bagian tertentu), disertai mulai

aktifnya sekresi kelenjar jenis kelamin (menstruasi pada wanita dan day dreaming pada laki-laki.

(21)

Psikomotor

Aktif dalam berbagai jenis cabang permainan. bahasa sandi dan mulai tertarik mempelajari bahasa segi erotik, fantastik dan estetik.

(22)

komparasi, kausalitas) yang mungkin mapan (plateau) yang suatu saat (usia 50-60) menjadi deklinasi banyak teman tetapi bersifat temporer.

Bergaul dengan jumlah teman yang lebih terbatas dan selektif dan lebih lama (teman dekat).

(23)

Moralitas

Adanya ambivalensi antara keinginan bebas dari dominasi pengaruh orang tua dengan kebutuhan dan bantuan dari orang tua. Dengan sikapnya dan cara

berfikirnya yang kritis mulai menguji kaidah-kaidah atau sistem nilai etis dengan kenyataannya dalam perilaku norma atau sistem nilai yang dipilih dan

dianutnya sesuai dengan hati nuraninya.

Mengidentifikasi dengan tokoh moralitas yang dipandang tepat dengan tipe idolanya.

Mulai dapat memelihara

Mengenai eksistensi dan sifat

(24)

Penghayatan kehidupan keagamaan sehari-hari dilakukan atas pertimbangan adanya semacam tuntutan yang memaksa dari luar dirinya

Masih mencari dan mencoba menemukan pegangan hidup

Mulai menemukan pegangan hidup Konatif, Emosi, Afektif dan Kepribadian Lima kebutuhan dasar

(fisiologis, rasa aman, kasih sayang, harga diri dan aktualisasi diri) mulai emosionalnya masih labil dan belum terkendali seperti pernya-taan marah, gembira atau kesedihannya masih dapat berubah-ubah dan silih berganti dalam yang cepat

Reaksi-reaksi dan ekspresi emosinalnya tampak mulai terkendali dan dapat menguasai dirinya.

(25)

BAB IV

TEKNIS PRODUKSI MEDIA

4.1 Proses perancangan

Mencari data mengenai dua puluh jurus dasar Pusaka Mande Muda. Ide diambil dari identifikasi masalah dan fokus masalah diantaranya adalah kesulitannya pesilat menghafal jurus dasar di perguruan pencak silat Pusaka Mande Muda. Layout mengambil referensi dari majalah Hai tanggal 13 – 19 Desember 2010 pada halaman ke 6. Ilustrasi menggunakan foto – foto gerakan jurus dasar. Sedangkan latar belakang menggunakan gambarr mural dan graffiti. Warna yang digunakan dalam membuat buku ini adalah warna primer, pastel dan akromatik. Tipografi pada Headline menggunakan huruf Frakturika Spamless sedangkan sub headline dan isi menggunakan huruf Book Antiqua dan Body text menggunakan huruf Baar Sophia.

4.2 Media utama

Berupa buku ukuran A5 potrait 4.2.1 Cover

Pada bagian cover depan terdapat logo penerbit yang berada di sebelah kanan atas, gambar pesilat yang sedang posisi siap, Headline jurus dasar, latar belakang bertuliskan “SILAT” dengan menggunakan teknik brush dan nama pengarang atau pembuat buku ini.

(26)

Gambar 4.1 Cover buku

4.2.2 Isi Buku

Untuk memisahkan dan membedakan halaman Cover dan isi maka dibuatlah penyekat perbedaan latar belakang yang berfungsi sebagai halaman pembuka dengan menampilkan identitas buku.

(27)

Halaman pembuka berikutnya terdapat pendahuluan yang berisikan awal didirikannya pencak silat Pusaka Mande Muda dan kelebihan perguruan ini dengan yang lainnya.

Gambar 4.3 Prolog

(28)
(29)

Halaman 1 sampai dengan 4 merupakan isi dari Bab Kuda – kuda dasar yang menampilkan gerakan tiga kuda – kuda dasar perguruan pencak silat Pusaka Mande Muda.

Gambar 4.5 halaman 1 sampai 4

(30)

Gambar 4.6 halaman 5 sampai 22

Halaman 22 sampai 44 merupakan lanjutan isi dari Bab Jurus Kaki yaitu Jurus Tangan. Dalam halaman ini ditampilkan pula setiap gerakan dalam jurus – jurus tangan dan dengan penjelasan mengenai kegunaan dari masing – masing jurus.

(31)

4.3 Media Pendukung Kantong Kertas

Pada kemasan teknis produksinya sama dengan buku yaitu melelui mesin percetakan yang kemudian dilapisi oleg laminasi dove panas agar tekstur pada kemasan lembut. Kemasan ini lalu di lem dan dirakit menjadi sebuah kotak untuk buku dan gimmick.

Gambar 4.7 Paper Bag

Ukuran : 23 x 17 cm

Bahan : Art Paper dan laminasi dove panas Teknik produksi : Cetak offset

(32)

4.3.1 Gimmick

a. Pembatas Buku

Pembatas buku di buat berdasarkan penyesuaian media yaitu buku yang dimana dibutuhkan sebagai pelengkap sebuah buku disamping agar menarik namun sebagai penunda sebuah bacaan.

Desain disesuaikan dengan identitas buku yaitu model dan headline.

Gambar 4.8 Pembatas Buku

Ukuran : 17,5 x 7,5 cm

Bahan : Art Paper 230 gram

Teknis produksi : Cetak offset dan cutting

(33)

b. Pin dan Stiker

Pin dan Stiker dibuat sebagai merchandise.

Gambar 4.9 Pin dan Stiker

Ukuran : Pin 5 x 5,5 cm dan Stiker 15 x 8 cm Bahan : Pin (Art Paper dan laminasi dove)

(34)

4.4 Media Promosi Poster

Dengan menggunakan bahan yang baik, dapat membuat poster tahan lama dari segi warna maupun gambar.

Gambar 4.10 Poster

Ukuran : 42 x 59,4 Cm

Bahan : Art Paper

(35)

Walldrop

Penempatan Walldrop pada tempat – tempat yang banyak dikunjungi atau tempat – tempat yang sering dijadikan tempat berkumpul dapat membuat promosi berjalan dengan baik.

Gambar 4.11 Walldrop

(36)

X Banner

X Banner diperlukan untuk menarik perhatian pembeli di toko – toko buku selain poster.

Gambar 4.12 X Banner

Ukuran : 160 x 60 cm

Bahan : Albatros (indoor)

Teknis produksi : Digital Printing

Strategi distribusi : Di pasang pada pintu masuk toko buku di

(37)

Iklan Majalah

Para remaja yang haus akan informasi atau berita – berita terkini mengenai perkembangan dunia mereka, diantaranya ada yang mencarinya dengan membaca majalah ataupun internet.

Gambar 4.13 Iklan Majalah

Iklan 1 Halaman Dalam ( FC)

Ukuran : 21 x 27.5 (satu halaman penuh) Strategi distribusi : Di pasang pada majalah – majalah

remaja

(38)

Flyer

Penggunaan flyer merupakan penyebaran informasi yang paling efektif dan praktis.

Gambar 4.14 Flyer

Ukuran : 20,5 x 9 cm

Bahan : Artpaper 130 gsm dan laminasi dove Teknis produksi : Digital Printing dan cutting

(39)

Laporan Pengantar Proyek Tugas Akhir

PERANCANGAN MEDIA INFORMASI PENCAK SILAT

PUSAKA MANDE MUDA UNTUK REMAJA

DK 38315/Tugas Akhir

Semester

1

2010/2011

Oleh:

Angga Raditya Garna

NIM: 51906038 Program Studi

(40)
(41)

DAFTAR ISI

1.2. Identifikasi Masalah ……….….3

1.3. Rumusan Masalah ………3

1.4. Fokus Masalah ………..4

1.5. Tujuan Masalah ……….4

1.6. Definisi Kata Kunci ………...……….4

BAB II MEDIA INFORMASI PENCAK SILAT PUSAKA MANDE MUDA UNTUK REMAJA ………..6

2.1. Pencak Silat ………...6

2.2. Jurus ……….………..6

2.3. Teknik ……….7

2.4. Organisasi Pencak Silat ……….…….7

2.5. Pencak Silat Cimande ………....………...7

2.6. Cimande ………...….7

2.7. Pencak Silat Pusaka Mande Muda ……….……..…9

2.7.1. Arti Logo Pusaka Mande Muda ………..10

2.8. Jurus Dasar Pencak Silat Pusaka Mande Muda………….…11

2.9. Dasar – Dasar Segmentasi ...17

2.10. Jenis – jenis Media Informasi Remaja ...18

(42)

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL ………25

3.1. Pendekatan Komunikasi ……….….…25 3.1.2 Pendekatan Visual ……… 25

3.1.3 Pendekatan Verbal …………...25

3.2 Strategi Kreatif ………....…25

3.3 Startegi Media ……….………..26

3.3.2 Jenis Media ………...………..26 3.4 Konsep Visual ………..…….27 3.4.2 Format Desain ………..………….………….27

(43)

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Mudzakir (2003). Penulisan Buku Teks Bahasa Arab (pp. 1). Bandung: FPBS UPI

Rustan, Surianto (2008). Lay out Dasar dan Penerapannya. PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sihombing, Danton. (2001). Tipografi Dalam Desain Grafis. PT. Gramedia Pustaka Utama.

INTERNET

Akhmad Sudrajat, 2008 (5 Maret). Karateristik Prilaku dan Pribadi pada Masa Remaja. Tersedia di : http/www.worldpress.com

Dadang Iskandar PEH BPTN III, Cimande Sebagai Salah Satu Potensi Daerah Penyangga TNGGP. Tersedia di : http//www.tamannasionalgunung gedepangrango.com

Remaja, 2010 (28 Maret). Tersedia di : http//www.Remaja/Episentrum/Psikologi

(44)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh

Dengan memanjatkan puji syukur Alhamdullilah pada Allah S.W.T. bahwa penulisan Laporan Pengantar Proyek Tugas Akhir dengan judul “Perancangan Media Informasi Pencak Silat Pusaka Mande Muda Untuk Remaja” telah diselesaikan dengan baik.

Untuk menyelesaikan penulisan, disusun melalui proses yang cukup panjang serta mengalami banyak kendala baik itu dalam hal pencarian data maupun pengerjaannya yang memerlukan ketelitian yang sangat tinggi. Hal itu dapat dijadikan sebagai pembelajaran yang berarti untuk melahirkan semangat yang lebih giat dan bekerja keras, sehingga penulis dapat menyelesaikannya dengan baik.

Dari hasil penulisan laporan yang telah dibuat maupun visualisasi yang ditampilkan, semoga dapat bermanfaat dan menjadi inspirasi penulis lainya untuk mengolah atau meneliti aliran atau perguruan yang ada di wilayah Indonesia khususnya Jawa Barat.

Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh

Bandung, Februari 2011

(45)

Lembar Pengesahan

PERANCANGAN MEDIA INFORMASI PENCAK SILAT

PUSAKA MANDE MUDA UNTUK REMAJA

DK 38315/Tugas Akhir

Semester

1

2010/2011

Oleh:

Angga Raditya Garna

NIM: 51906038 Program Studi

Desain Komunikasi Visual

Disahkan Oleh : Pembimbing

M. Syahril Iskandar, S.Sn.

Gambar

Gambar 2.2 Pendiri Mande Muda (dari kiri) Uyuh Suwanda dan Herman Suwanda
Tabel 2.1 Jurus Dasar Kaki
Tabel 2.2 Jurus Dasar Tangan
Tabel 2.3 Karateristik Remaja
+7

Referensi

Dokumen terkait