• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Pengendali Debit Air Dari Ketinggian Yang Berbeda Menggunakan Mikrokontroler Basic Stamp

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Pengendali Debit Air Dari Ketinggian Yang Berbeda Menggunakan Mikrokontroler Basic Stamp"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PERANCANGAN PENGENDALI DEBIT AIR DARI

KETINGGIAN YANG BERBEDA MENGGUNAKAN

MIKROKONTROLER BASIC STAMP

TUGAS AKHIR

Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan pada

Program Studi Teknik Komputer Diploma Tiga di Jurusan Teknik Komputer

oleh :

Yophi Ade Chandra

10808021

Pembimbing :

S. Indriani L, MT

JURUSAN TEKNIK KOMPUTER

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

(3)
(4)

iii

ABSTRAK

Bejana utama yang memiliki 2 lubang dengan posisi ketinggian yang berbeda, dimana pada kedua lubang tersebut memiliki diameter yang sama besarnya. bejana diisi dengan air lalu buka kedua katup lubang tersebut biarkan air mengalir pada tiap lubang dalam waktu yang sama. Secara pengamatan didapatkan lubang yang letaknya lebih dekat dari dasar bejana memiliki debit air yang lebih besar dibandingkan dengan lubang yang jauh dengan dasar bejana. Dari permasalahan diatas maka untuk didapatkan debit air yang sama menggunakan mikrokontroler Basic Stamp BS2p40. Pada perancangan alat ini pelampung yang ada di bejana 1 dan bejana 2 akan mendektesi keluaran air pada tiap bejana 1 dan bejana 2, lalu potensiometer bergeser dan berubah nilai tegangannya sesuai dengan jarak pelampung, data potensiometer lalu dikirimkan ke mikrokontroler Basic Stamp BS2P40, Mikrokontroler Basic Stamp BS2P40 akan mengolah data tersebut agar dapat dikirim ke Motor Servo kedalam sebuah pulsa. Agar dapat menggerakan arah/posisi servo yang diinginkan. Dari hasil pengujian didapatkan debit air tiap bejana mendapatkan kondisi debit air sama.

(5)

iv

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmaanirrohim

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Segalah puji bagi allah SWT. Pencipta dan Pemelihara alam semesta,

shalawat serta salam semoga terlimpah bagi Muhammad SAW, keluarga dan para

pengikutnya yang setia hingga akhir masa.

Atas rahmat Allah SWT, akhirnya Penulis dapat menyelesaikan Tugas

Akhir ini dengan judul “ Perancangan Pengendali Debit Air dari Ketinggian Yang Berbeda Menggunakan Mikrokontroler Mini Basic Stamp”, meskipun proses

belajar sesungguhnya tak akan pernah berhenti. Tugas akhir ini sesungguhnya

bukanlah sebuah kerja individual dan akan sulit terlaksanakan tanpa bantuan

banyak pihak yang tak mungkin penulis sebutkan satu persatu, namun dengan

segalah kerendahan hati,

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Sri Nurhayati, M.T. Selaku Ketua Jurusan Teknik Komputer.

2. Ibu S. Indriani L, M.T. Selaku dosen pembimbing.

3. Bapak Agus Mulyana, M.T. Selaku dosen wali atas segala dukungan baik

akademik maupun non akademik.

4. Kedua orang tua tercinta dan saudaraku mba ika, kakak dedef, adi, yang

selalu mendoakan serta memberi motivasi moril maupun materil sehingga

dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

5. Seluruh dosen beserta staf Jurusan Teknik Komputer.

6. Teman-teman mahasiswa D3 khususnya 08 TK 04 yang telah memberikan

motivasi dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

7. Rekan-rekan asisten lab. Elektronika.

(6)

iv

9. Rekan-rekan penulis yang telah banyak memberikan bantuan terbesar dalam

doa, perhatian dan dorongan semangat sehingga penulis dapat

menyelesaikan studi dan penulisan Tugas Akhir ini.

Dengan sebesar-besarnya, penulis ucapkan banyak terima kasih kepada

semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah mendukung dan

membantu penulis. Semoga Allah SWT membalas amal budi dan kebaikan semua

pihak lebih dari apa yang telah diberikan kepada penulis. Amin

Bandung, Agustus 2012

(7)

vi

1.4 Metodologi Penelitian ... 2

1.5 Sistem Penulisan ... 3

BAB II DASAR TEORI...4

2.1 Debit Air...4

2.2 Bejana Silinder... 4

2.3 Mikrokontroler Basic Stamp BSP40 ... 5

2.4 Motor Servo ... 8

2.5 Potensiometer ... 10

2.6 Catu Daya ... 11

2.7 ADC (Analog To Digital Converter ... 12

2.8 Basic Stamp Editor V2.4 ... 13

BAB III PERANCANGAN SISTEM...15

3.1 Perancangan Sistem...15

3.2 Blok Diagram Kerja Sistem………...16

3.3 Flowchart Program Sitem Keseluruhan...18

(8)

vii

4.1 Pengujian Perangkat Keras...20

4.2 Pengujian Basic Stamp BSP40...20

4.3 Pengujian Motor Servo...21

4.4 Pengujian Catu Daya...21

4.5 Pengujian Pada Bejana Menggunakan Potensiometer...22

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...24

5.1 Kesimpulan...24

5.2 Saran...24

(9)

1

tersebut berada pada ketinggian yang berbeda. Seterusnya pada bejana diisi dengan

air lalu buka kedua katup lubang tersebut biarkan air mengalir pada tiap lubang dalam

waktu yang sama. Pengujian bisa dilakukan dengan cara ambil dua buah gelas dengan

posisi dibawah kedua lubang tersebut, lalu buka katup kedua lubang tersebut

bersamaan, secara pengamatan lubang yang letaknya lebih dekat dari dasar bejana

lebih deras keluar air dari lubang yang jauh dari dasar bejana. Dari permasalahan

diatas maka untuk dapat menghasilkan debit air yang sama pada ketinggian yang

berbeda berbeda. Dilakukan pengendali debit air dari ketinggian yang berbeda agar

didapatkan debit air yang sama dari tempat lubang yang tidak sama. Pengendali

tersebut menggunakan Mikrokontroler Basic Stamp BSP40 dan Motor Servo.

Mikrokontroler Basic Stamp BSP40 adalah Mikrokontroler yang dikembangkan

oleh Parallax Inc. Mikrokontroler Basic Stamp BSP40 yang diprogram menggunakan

format bahasa Basic. Adapun jenis mikrokontroler selain Mikrokontroler Basic

Stamp BSP40 adalah mikrokontroler dengan bahasa pemrograman JAVA bisa

menggunakan Jstamp, dan mikrokontroler Atmega yang menggunakan bahasa

pemrograman assembler. Assembler adalah sebuah program komputer untuk

menerjemahkan bahasa Assembly. Bahasa pemrograman yang mengunakan bahasa

assembly sangat susah di pelajari, oleh karena menggunakan Mikrokontroler Basic

Stamp BSP40 yang diprogram menggunakan bahasa Basic lebih mudah di pelajari

(10)

2

Dengan membuat pengendali air diharapkan mampu memberikan solusi

terhadap bejana dengan sisi ketinggian lubang yang berbeda agar keluaran air pada

tiap lubang didapatkan debit air yang sama.

1.2 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dari pembuatan perancangan pengendali debit air

dari ketinggian yang berbeda menggunakan Mikrokontroler Basic Stamp BSP40

adalah untuk mengendali keluaran air pada lubang bejana dari sisi ketinggian yang

berbeda agar keluaran air dari tiap lubang bejana didapatkan debit air yang sama.

1.3 Batasan Masalah

Pada perancangan pengendali debit air dari ketinggian yang berbeda

menggunakan Mikrokontroler Basic Stamp BSP40 yang akan dibuat ini terdapat

beberapa batasan masalah karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis,

yaitu :

1. Bejana berbentuk silinder berdiameter 24 cm dan tinggi 32 cm dapat menampung

air 20 liter.

2. Lubang bejana hanya memiliki dua posisi lubang dengan ketinggian yang

berbeda.

3. Diameter awal pada kedua lubang 2 cm.

4. Menggunakan Mikrokontroler Basic Stamp BSP40.

1.4 Metodologi Penelitian

1. Studi literatur

Yaitu suatu metode pengumpulan data dengan cara membaca atau mempelajari

buku-buku yang sesuai dengan topik tugas akhir.

2. Metode Perancangan

Yaitu metode yang dilakukan dengan cara menerapkan teori untuk merancang

(11)

3 3. Metode Implementasi

Yaitu melakukan melakukan pelaksanaan perancangan perangkat keras dan

perangkat lunak yang berhubungan dengan tugas akhir ini.

4. Metode pengujian

Yaitu melakukan pengujian kerja perangkat keras dan perangkat lunak yang

berhubungan dengan tugas akhir ini.

1.5 Sistem Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir ini meliputi:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas latar belakang tugas akhir yang dilakukan, maksud dan tujuan,

batasan masalah, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB IILANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang teori-teori yang berhubungan dengan tugas akhir yang terdiri

dari teori perangkat keras dan perangkat lunak.

BAB IIIPERANCANGAN SISTEM

Bab ini menjelaskan tentang perancangan perangkat keras dan perangkat lunak.

BAB IV PENGUJIAN

Bab ini berisi tentang pengujian kerja perangkat keras dan perangkat lunak.

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dari pembahasan tugas akhir ini dan saran-saran yang

(12)

4

BAB II

LANDASAN TEORI

Landasan teori sangat membantu untuk dapat memahami suatu sistem selain

itu dapat juga dijadikan sebagai bahan acuan dalam merencanakan suatu sistem yang

akan dibuat. Dengan pertimbangan hal-hal tersebut, maka landasan teori merupakan

bagian yang harus dipahami untuk pembahasan selanjutnya.

2.1 Debit Air

Debit merupakan ukuran banyaknya volume air yang dapat lewat dalam suatu

tempat atau yang dapat ditampung dalam suatu tempat tiap satu satuan waktu tertentu.

Satuan debit pada umumnya mengacu pada satuan volume per detik cm/detik dan

satuan waktu. Apabila Q menyatakan debit air dan V menyatakan volume air,

sedangkan ∆t adalah selang waktu tertentu mengalirnya air tersebut, maka hubungan

antara ketiganya dapat dinyatakan sebagai berikut.[7]

Q =V.∆t (2.1)

Keterangan:

Q = Debit air (cm/detik)

V = Volume (cm)

(13)

5

2.2 Bejana Silinder

Bejana silinder adalah bejana dengan bentuk bangun ruang tiga dimensi yang

dibentuk oleh dua buah lingkaran yang sejajar dan sebuah persegi panjang yang

mengelilingi kedua lingkaran tersebut. Tabung memiliki 3sisi dan 2rusuk.

Kedua lingkaran disebut sebagai alas dan tutup tabung serta persegi panjang

yang menyelimutinya disebut sebagai selimut tabung. Bentuk bejana dapat berbagai

macam bentuk, tetapi yang biasa digunakan terdiri-dari bentuk bola, silinder, dan

kerucut. Dibawah ini gambar bejana silinder. [8]

Gambar 2.1 Bejana Silinder

Rumus volume bejana silinder

V= (2.2)

Keterangan:

V = Volume (cm)

t = Tinggi (cm)

= Jari jari

(14)

6

2.3 Mikrokontroler Basic Stamp BSP40

Mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan

dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara

khusus, cara kerja mikrokontroler sebenarnya membaca dan menulis data. Secara

teknis hanya ada dua macam-macam mikrokontroler yaitu RISC dan CISC dan

masing-masing mempunyai keturunan/keluargasendiri-sendiri.RISC singkatan dari

Reduced Instruction Set Computer adalah intruksi terbatas tapi memiliki fasilitas

yang lebih banyak.

CISC singkatan dari Complex Instruction set computeradalah instruksi bisa

dikatakan lebih lengkap tapi dengan fasilitas secukupnya. Jenis-jenis mikrokontroler

dari keluarga motorola dengan seri 68xx, dan mikrokontroler dari keluarga MCS51

yang diproduksi Atmel, Philip, Dallas, serta mikrokontroler dari keluarga PIC dari

Microchip, Renesas, Zilog. MCS51 termasuk keluarga dari mikrokontroler Basic

Stamp BS2P40, bahasa pemograman menggunakan bahasa Basic. Basic Stamp

adalah mikrokontroler yang dikembangkan oleh Parallax Inc yang diprogram

menggunakan format bahasa pemrograman Basic. [8]

Mikrokontroler Basic Stamp BSP40 membutuhkan power supply saat

mendownload pemrograman dan tidak kehilangan program yang sudah di download

saat baterai atau power supply dicabut. Kode Pbasic disimpan di dalam EEPROM

(Electrical Erasable Programmable Read Only Memory) serial pada board Basic

Stamp BS2P40.

EEPROM (Electrical Erasable Programmable Read Only Memory)

menyediakan penyimpanan yang sulit diubah, yaitu menjaga memory saat kehilangan

power. EEPROM (Electrical Erasable Programmable Read Only Memory)

digunakan dalam Basic Stamp 1 dan 2 dijamin menyimpan selama 40 tahun ke depan

(15)

7

Gambar 2.2 Mikrokontroler Basic Stamp BS2P40

Mikrokontroler Basic Stamp BSP40 ini mempunyai spesifikasi sebagai brikut:

a. Mikrokontroler Basic Stamp BS2P40 Interpreter Chip (PBASIC48W/P40).

b. 8 x 2Kbyte EEPROM (Electrical Erasable Programmable Read Only

Memory) yang mampu menampung hingga 4000 instruksi.

c. Kecepatan prosesor 20MHz turbo dengan kecepatan eksekusi program hingga

12000 instruksi per detik.

d. RAM (Random Access memory) sebesar 38byte (12 I/O, 26 variabel) dengan

Scratch Pad sebesar 128 byte.

e. Jalur input/ output sebanyak 32 pin.

f. Tersedia jalur komunikasi serial UART RS-232 dengan konektor DB9.

g. Tegangan input 9-12 Vdc dengan tegangan output 5 Vdc.

Untuk mengolah data yang dikirim dari komputer digunakan Mikrokontroler

Basic Stamp BS2P40. Di bawah ini adalah konfigurasi pin-pin Basic Stamp BS2P40

yang dipakai dalam perancangan.

Berikut ini adalah alokasi pin yang terdapat pada Mikrokontroler Basic Stamp

(16)

8

Gambar 2.3 Alokasi Pin Mikrokontroler Basic Stamp BS2P40

2.4 Motor Servo

Motor Servo adalah sebuah motor dengan sistem umpan balik tertutup di mana

posisi dari Motor akan diinformasikan kembali ke rangkaian kontrol yang ada di

dalam Motor Servo. Motor ini terdiri dari sebuah motor DC, serangkaian gear,

potensiometer dan rangkaian kontrol. Potensiometer berfungsi untuk menentukan

batas sudut dari putaran Servo. Sedangkan sudut dari sumbu motor Servo diatur

berdasarkan lebar pulsa yang dikirim melalui kaki sinyal dari kabel motor. Servo

biasa digunakan untuk steering/kemudi pada pesawat atau mobil RC, untuk lengan

robot, untuk pengarah sensor dan untuk keperluan lain yang membutuhkan gerakan.

Servo dapat digerakkan dengan mengirimkan pulsa tegangan 5V DC yang diulang

setiap 20 milidetik. Panjang pulsa menentukan posisi putaran. Servo dirancang untuk

menerima pulsa tegangan dengan variasi 0.75 milidetik sampai dengan 2.25

(17)

9

Pada umumnya Servo yang ada di pasaran sekarang ini mempunyai jangkauan

gerakan 0 sampai dengan 180 derajat. Ini berarti pulsa 0.75 milidetik untuk 0 derajat.

Pulsa 2.25 milidetik untuk 180 derajat dan pulsa 1.5 milidetik untuk 90 derajat.Hal

yang menarik dan unik dari Motor Servo adalah bahwa Motor Servo ini di kontrol

dengan manggunakan pulsa. Dengan komputer atau pun dengan menggunakan

rangkaian mikrokontroler, dapat dengan mudah mengontrol Motor Servo. Rangkaian

paling sederhana untuk mengontrol Servo adalah dengan menggunakan IC555.

Tegangan yang diperlukan Motor Servo adalah 5 Volt.Motor servo terbagi dalam dua

jenis Motor Servo yaitu Servo standar dan continous servo. Servo standard adalah

Motor Servo yang putarannya mermiliki batas maksimal dan minimum. Sedangkan

continous servo putarannya tidak memiliki batas maksimal dan minimum.

Standard servo memiliki 3 posisi utama yaitu posisi 0 derajat, posisi 90

derajat dan posisi 180 derajat. Sedangkan untuk Continuos servo dapat berputar

secara penuh 360 derajat baik berputar searah putaran jarum jam ataupun juga yang

berlawanan dengan arah putaran jarum jam, ditambah dengan posisi untuk berhenti.

Karena ada tiga buah posisi utama seperti yang dijelaskan diatas, maka di buatlah

sebuah cara khusus untuk mengatur Motor Servo tersebut. Cara yang digunakan

adalah dengan memberikan pulsa digital dengan lebar yang berbeda-beda. Jika

diberikan pulsa dengan lebar 1.5 milidetik maka Motor Servo akan berputar keposisi

tengah 90 derajat. Pulsa dengan lebar 2.0 milidetik akan membuat poros Motor Servo

menuju 180 derajat (posisi kanan).

Sedangkan pulsa 1.0 ms akan membuat Motor Servo akan berputarmenuju 0

derajat (posisi kiri) dan pulsa tersebut dikirim kan sebanyak 50 kali perdetik. Berikut

(18)

10

Gambar 2.4 Motor Servo

Berikut bagian-bagian dari Motor Servo:

a. Konektor yang digunakan untuk menghubungkan Motor Servo dengan Vcc,

Ground dan signal input yang dihubungkan ke Basic Stamp BS2P40.

b. Kabel menghubungkan Vcc, Ground dan signal input dari konektor ke Motor

Servo.

c. Tuas menjadi bagian dari motor servo yang keliatan seperti suatu bintang

four-pointed. Ketika motor servo berputar, tuas motor akan bergerak ke bagian yang

dikendalikan sesuai dengan program.

d. Cassing berisi bagian untuk mengendalikan kerja motor servo yang pada

dasarnya berupa motor DC. Bagian ini berkerja untuk menerima instruksi dari

basic stamp dan mengkonversi ke dalam sebuah pulsa untuk menentukan arah /

posisi servo.

2.5 Potensiometer

Potensiometer adalah resistor tiga terminal dengan sambungan geser yang

membentuk pembagi tegangan dapat disetel. Jika hanya dua terminal yang digunakan

(salah satu terminal tetap dan terminal geser), potensiometer berperan Sebagai

resistor variabel atau Rheostat. Potensiometer biasanya digunakan untuk

mengendalikan peranti elektronik seperti pengendali suara pada penguat.

(19)

11

transduser, misalnya sebagai sensor joystick. Adapun jenis-jenis dari Potensiometer

sebagai berikut:[1]

1. Potensiometer putar yang sering disebut Potensiometer String. Potensiometer

Ini adalah multi-turn Potensiometer dioperasikan oleh reel yang terpasang

kawat berbalik melawan pegas. Hal ini digunakan sebagai transduser posisi.

2. Potensiometer tiga terminal alat ini dapat digunakan sebagai variabel resistor

dua terminal dengan tidak menghubungkan ke terminal ketiga. Praktek ini

umum untuk menghubungkan terminal wiper ke ujung yang tidak terpakai dari

trek perlawanan untuk mengurangi jumlah variasi resistensi yang disebabkan

oleh kotoran di trek.

3. Potensiometer digital pada komponen elektronik ini merupakan alat yang

meniru fungsi Potensiometer analog. Melalui sinyal input digital, perlawanan

antara dua terminal dapat disesuaikan, seperti dalam sebuah Potensiometer

analog.

4. Potensiometer membran, dalam Potensiometer membran ini menggunakan

membran konduktif elemen geser ke kontak resistor pembagi tegangan.

Linearitas dapat berkisar dari 0,5% sampai 5% tergantung pada desain, material

dan proses manufaktur. Keakuratannya biasanya antara 0.1mm dan 1.0mm

dengan resolusi secara teoritis tak terbatas.

(20)

12

Gambar 2.6 Potensiometer 10 KΩ

2.6 Catu Daya

Perangkat elektronika mestinya dicatu oleh suplai arus searah DC (direct

current)yang stabil agar dapat bekerja dengan baik. Baterai atau aki adalah sumber

catu daya DC yang paling baik.Namun untuk aplikasi yang membutuhkan catu daya

lebih besar, sumber dari baterai tidak cukup.Sumber catu daya yang besar adalah

sumber bolak-balik AC (Alternating Current) dari pembangkit tenaga listrik. Untuk

itu diperlukan sautu perangkat catu daya yang dapat mengubah arus AC menjadi DC.

Tegangan keluaran dari transformator masih dalam bentuk tegangan bolak-balik

(AC), sehingga harus disearahkan oleh penyearah gelombang penuh menggunakan

dioda bridge (dioda yang disusun jembatan). Sebelum tegangan diregulasi,

dilewatkan dulu pada tapis atu filter untuk memperkecil ripple. Komponen filter yang

digunakan yaitu kapasitor polar. Untuk meregulasi tegangan digunakan regulasi

tegangan positif yaitu tegangan 12V (7812) dan 5V (7805). Konfigurasi kaki IC

regulator tegangan positif adalah kaki 1 berfungsi sebagai input, kaki 2 terhubung ke

(21)

13

Gambar 2.7 Penyearah Menggunakan Sistem Jembatan

2.7 ADC ( Analog To Digital Converter)

ADC (Analog To Digital Converter) digunakan untuk mengubah keluaran

sensor yang masih berubah analog menjadi besaran digital. Resolusi pada ADC

merupakan ketelitian nilai hasil konversi. ADC 8 bit akan memiliki keluaran 8 bit

data digital. Ini berarti sinyal input dapat dinyatakan dalam 225 ( -1) nilai diskrit.

Karena prinsip kerja ADC adalah mengkonversi sinyal analog ke dalam bentuk

besaran yang merupakan rasio perbandingan sinyal input dengan tegangan referensi.

ADC yang digunakan adalah ADC0832, ADC ini merupakan sebuah ADC serial

yang datanya langsung dapat diterima Mikrokontroler pada satu pin saja. ADC ini

memiliki resolusi 8 bit dengan 2 channel analog multiplaxer. Dapat berkerja dengan

(22)

14

(a) (b)

Gambar 2.8 (a) Bentuk Fisik IC ADC0832, (b) Konfigurasi Pin IC ADC0832

Spesifikasi yang dimiliki IC ADC0832 sebagai berikut:

1. Jangkauan input berkisar 0-5 Volt dengan satu buah Catu Daya 5 Volt.

2. Mempunyai 2 channel multiplaxer dengan 2 buah alamat logika.

3. Mudah Interface ke semua mikrokontroler.

4. Beroperasi dengan link data serial.

5. Mudah untuk digunakan bersama rangkaian mikrokontroler.

2.8 Basic Stamp Editor V2.4

Program dapat bermacam-macam bentuk versi dan bahasa pemrogramannya,

sesuai dengan spesifikasi dari mikrokontroler yang digunakan. Mikrokontroler Basic

Stamp (BS2P40) menggunakan bahasa pemrograman basic. Software yang digunakan

adalah Basic Stamp Editor. Basic Stamp Editor adalah sebuah editor yang dibuat oleh

Paralax Inc untuk menulis program, mengcompile dan unduh ke mikrokontroler

keluarga Basic Stamp. Program ini memungkinkan penggunanya memprogram Basic

Stamp dengan bahasa basic yang relatif ringan dibandingkan bahasa pemrograman

lainnya. Berikut ini beberapa instruksi-instruksi dasar yang dapat digunakan pada

(23)

15

Tabel 2.1 Beberapa Instruksi Dasar Basic Stamp

Instruksi Keterangan DO...LOOP Perulangan

GOSUB Memanggil prosedur IF..THEN Percabangan FOR...NEXT Perulangan

PAUSE Waktu tunda milidetik IF...THEN Perbandingan

PULSOUT Pembangkit pulsa PULSIN Menerima pulsa

GOTO Loncat ke alamat memori tertentu HIGH Menset pin I/O menjadi 1

LOW Menset pin I/O menjadi 0

(24)

15

BAB III

PERANCANGAN SISTEM

3.1 Perancangan Sistem

Pada pembahasan perancangan sistem ini meliputi perancangan perangkat

keras. Cara kerja dari keseluruhan perancangan pengendali debit air dari ketinggian

yang berbeda mengunakan Mikrokontroler Basic Stamp BS2P40. Berikut ini prinsip

cara kerja sistem. Sesuai pembacaan pelampung pada keluaran air di bejana, data

pelampung di kirim ke potensiometer dalam bentuk tegangan lalu dikirim ke

Mikrokontroler Basic Stamp BS2P40 yang telah dikonversi ke bentuk digital oleh

ADC0832. Mikrokontroler Basic Stamp BS2P40 ini akan menentukan besarnya

pulsa untuk menentukan arah/posisi motor servo pada kran air untuk mengendali

keluaran pada posisi lubang ketinggian yang berbeda berlangsung sama yang

mengacu pada nilai masing-masing pelampung.

Pelampung 1

(25)

16

Pada diagram blok perancangan sistem diatas dapat dijelaskan yaitu nilai dari

potensiometer 1 dan potensiometer 2 dipengaruhi oleh pelampung yang akan

mengapung ketika bejana terisi air, setalah itu nilai potensiometer diolah terlebih

dahulu kedalam desimal dengan ADC (Analog To Digital Converter). Data ADC

(Analog To Digital Converter) dikirim ke Mikrokontroler Basic Stamp BS2P40.

Setelah data dari ADC diterima Mikrokontroler Basic Stamp BSP40. Mikrokontroler

Basic Stamp BS2P40 akan mengolah data tersebut agar dapat menentukan besarnya

pulsa ke motor servo atas atau motor servo bawah sesuai dengan data yang diterima

Mikrokontroler Basic Stamp BS2P40. Personal Computer (PC) hanya menampilkan

terminal data dari mikrokontroler saja..

3.2 Blok Diagram Kerja Sistem

Pada blok diagram kerja sistem adalah menjelaskan cara kerja sistem yang ada

di bejana 1 dan bejana 2 yang meliputi pelampung, potensiometer, ADC (Analog To

Digital Converter), Mikrokontroler Basic Stamp BS2P40, Personal Computer (PC).

Pelampung 1

(26)

17

Pada gambar 3.2 menjelaskan cara kerja mulai dari pelampung 1 dan

pelampung 2 berfungsi sebagai mendektesi jarak ketinggian air yang ada di bejana 1

dan bejana 2. Nilai tersebut akan masuk ke potensiometer 1 dan potensiometer 2.

Potensiometer lalu bergeser dan berubah nilai tegangannya sesuai dengan jarak pada

pelampung 1 dan pelampung 2. Setelah itu nilai potensiometer masuk ke ADC

(Analog To Digital Converter).

Lalu ADC (Analog To Digital Converter) mengonversi keluaran analog berupa

tegangan dari potensiometer menjadi data digital kemudian dikirim ke

mikrokontroler. Mikrokontroler mengolah data digital dari ADC (Analog To Digital

Converter). Personal Computer (PC) hanya menampilkan terminal data dari

mikrokontroler saja.

Data nilai ADC (Analog To Digital Converter) dari potensiometer masuk ke

mikrokontroler. Mikrokontroler mengolah data digital dari ADC (Analog To Digital

Converter). Lalu data Mikrokontroler dikirimkan ke motor servo untuk menggerakan

katup kran sesuai dengan data potensiometer dari pelampung. Personal Computer

(27)

18

3.3 Diagram Alir Program Sistem

Pada pada diagram alir program sistem adalah menjelaskan cara kerja program

secara keseluruhan.

(28)

19

Pada gambar 3.3 diagram alir program sistem, program pertama akan

membaca nilai ADC, yang kemudian apakah nilai adc0 dan adc1 lebih dari 50. Hal

ini menunjukan bahwa bejana masih kosong jika kondisi adc0 dan adc1 kurang dari

50, sehingga kedua motor servo dalam kondisi nyala (kran membuka penuh).Hal ini

untuk memenuhi kondisi diatas, ketika kondisi di atas terpenuhi maka program akan

masuk ke prosedur A. Disini debit air akan diatur berdasarkan kondisi air di

masing-masing bejana yang nilainya ditentukan oleh nilai adc0 untuk bejana1 dengan motor

servo bawah pengatur kran dan nilai adc1 untuk bejana2 dengan motor servo atas

pengatur kran. Pada saat nilai adc0 lebih besar dibanding nilai adc1, maka motor

servo bawah mati dan motor servo atas nyala. Pada saat nilai adc0 dan adc1 sama,

motor servo berputar 45 derajat atau kran membuka setengah. Jika nilai adc0 dan

adc1 tidak sama maka motor servo bawah mati dan motor servo atas nyala. Hal diatas

terjadi ketika nilai adc0 dan adc1 kurang dari 100, ketika 100 maka kedua motor

(29)

20

BAB IV PENGUJIAN

4.1 Pengujian Perangkat Keras

Pengujian perangkat keras dilakukan untuk mengetahui apakah perangkat keras

yang telah dirancang dapat bekerja atau berfungsi dengan baik sebagaimana yang

diinginkan. Pengujian yang dilakukan terhadap perangkat keras meliputi beberapa

blok rangkaian perangkat keras yang telah dirancang dan juga pengujian terhadap

gabungan dari beberapa blok rangkaian.

Komponen yang digunakan pada rangkaian dalam perancangan ini

terdiri-dari:

1. Basic Stamp( BS2P40).

2. Motor Servo.

3. CatuDaya.

4.2 Pengujian Basic Stamp BS2P40

Pengujian Mikrokontroler Basic Stamp BS2p40 menggunakan Basic Stamp

Editor. Proses pengujiannya dengan mendownload script program yang merupakan

implementasi agar mikrokontroler berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. Ketika

proses download berhasil maka akan muncul jendela sukses, serta berfungsinya

Mikrokontroler tersebut sesuai dengan script program yang didownload. Adapun

gambar proses tersebut sebagai berikut.

(30)

21

4.3 Pengujian Motor Servo

Pengujian Motor Servo dilakukan dengan cara memberikan pulsa random

sehingga didapat sudut putaran dari motor servo tersebut. Berikut tabel pengujian:

Tabel 4.1 Hasil Pengujian Motor Servo Dan BSP40

Pulsa

Motor Bawah

(derajat) Motor Atas (derajat)

1100 0 0

2000 45 45

2800 180 180

Berdasarkan hasil pengujian motor servo saat motor servo diberikan pulsa

sesusai dengan nilai diatas didapat sudut perputaran yang cukup untuk mengerakan

kran. Ketika motor servo diberikan pulsa dibawah dan diatas nilai 1100 dan 2800

tidak ada perubahan putaran, sehingga bisa ditarik kesimpulan bahwa nilai 1100 dan

2800 adalah pulsa minimum dan maksimum untuk kedua motor servo tersebut.

4.4 Pengujian Catu Daya

Pengukuran Catu Daya dilakukan dengan menggunakan multimeter digital

yang dihubungkan dengan kaki input untuk mengukur input tegangan dan kaki output

untuk mengukur tegangan output dari IC LM 7805 dan LM 7812. Berikut data hasil

(31)

22

Tabel4.2 Hasil Pengukuran Catu Daya

IC Regulator Input Tegangan

(Volt)

Hasil Pengukuran

(Volt)

7805 5 4,89

7812 12 11,91

Berdasarkan hasil pengukuran catu daya pada IC LM 7805 diberi nilai input 5

volt menghasilkan output 4,89 volt, Sedangkan pada IC LM 7812 diberi nilai input 12

volt menghasilkan output 11,91 volt.

4.5 Pengujian Pada Bejana Menggunakan Potensiometer

Dalam pengujian ini maka dapat diketahui apakah keluaran air dari jarak

ketinggian yg berbeda didapatkan hasil keluaran air sama, dari Bejana 1 dan Bejana

2. Maka dapat dilakukan pengujian dengan cara pengukuran keluaran air dari tiap

lubang dari ketinggian yang berbeda. Dapat dilihat dari tabel pengujian berikut.

(32)

23

Berdasarkan tabel 4.3 diatas menujukan pada no 1 terlihat posisi awal bejana

1 dan 2 dalam keadaan kosong sehingga kedua motor servo terbuka 90 derajat. Pada

no 2 terlihat kondisi bejana 1 lebih besar dibanding bejana 2 sehingga motor servo

atas tertutup dan motor bawah terbuka. Pada no 3 kondisi bejana 1 lebih kecil

dibanding bejana 2 sehingga motor atas terbuka dan motor servo bawah tertutup.

Pada no 4 bejana 1 dan bejana 2 motor servo atas dan motor servo bawah tertutup

dengan sudut putaran 45 derajat. Pada no 5 apabila kondisi isi di bejana 1 dan bejana

(33)

24

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil pengujian dapat diambil beberapa kesimpulan

sebagai berikut:

1. Berdasarkan tabel 4.3 apabila salah satu isi bejana lebih tinggi maka salah

satu motor servo mengecilkan katup kran. Dan apabila isi bejana 1 dan

bejana 2 mencapai lebih dari 4 liter maka kedua posisi Motor Servo tertutup.

2. Perancangan alat pada tugas akhir ini berhasil mengendalikan debit air dari

ketinggian yang berbeda menggunakan Mikrokontroler Basic Stamp.

5.2 Saran

Dalam pembuatan alat ini, alat masih jauh dari sempurna, hal itu disebabkan

oleh keterbatasan penulis, penulis memberikan saran bagi pembaca yang berniat

untuk mengembangkan alat ini sebagai berikut:

1. Menggunakan algoritma Kontrol PID sehingga didapat kondisi air yang

sama antara kedua bejana.

2. Mengunakan sensor pengukur ketinggian air yang lebih akurat.

3. Menambahkan indikator serta monitoring ketika kondisi kedua bejana sama

(34)

25

DAFTAR PUSTAKA

[1] Anshari Kurniawan. (2012, Mei 8). Fungsi, Jenis, Dan Kelebihan

Potensiometer.Diakses,JuliRabu,2012,Dari,http://landasanteori.blogspot.c

om/2012/05/fungsi-jenis-dakelebihan.html.

[2] Benfany,(2011, Maret 13). Prinsip Kerja Motor Servo , Diakses Mei 12 ,

2011, Dari http://benfanyprojects.blogspot.com/2010/09/prinsip-kerja-

motor-servo-standard-dan.html

[3] Blocher, Richard, Dasar Elektonika, Yogyakarta, 2004.

[4] Christanto, Danny,Kris Pusporini, Panduan Dasar Mikrokontroller

Keluarga MCS-51,Surabaya, 2004.

[5] Dadang, S. (2010,April 13). Interface/Teknik antarmuka. Diakses Maret

18,2011,Dari,http://elektronikadasar.blogspot.com/2009/04/interfaceteknik

-antarmuka.htm.

[6] Joko Untoro (2009, Mei 28). Genius Matematika Kelas 6 SD Sesuai

Kurikulum,Diakses,Maret,102011Darihttp://books.google.co.id/books?id=

_crKIk4rds0C&pg=RA1PA10&lpg=RA1PA10&dq=rumus+debit+air+ma

tematikaUq.

[7] Nico (2009, Juni 28). Tabung . Diakses Januari 21, 2011, Dari https://elnicovengeance.wordpress.com/2011/08/23/tabung/.

[8] Parallax. (2006, Juni 13). Basic Stamp . Diakses Januari 26, 2012, Dari

(35)

RIWAYAT HIDUP

Nama : Yophi Ade Chandra

Tempat, tanggal lahir : Lubuk Linggau, 14 Oktober 1988

Jenis kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Alamat : Jl Sejahtera No 46 RT 12 Kel

Taba jemekeh Kec Lubuk Linggau timur.

No. telepon : 081931245421/085316113188

Email : Yophiadechandra@yahoo.co.id

Pendidikan Formal

2008 – 2012 : Universitas Komputer Indonesia, Bandung.

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Jurusan Teknik

Komputer.

2003 – 2006 : SMA NEGERI 5 Lubuk Linggau, Sum-Sel 2000 – 2003 : SMP NEGERI 5 Lubuk Linggau, Sum-Sel 1994 – 2000 : SD NEGERI 52 Lubuk Linggau, Sum-Sel

Pengalaman Organisasi

Gambar

Gambar 2.1 Bejana Silinder
Gambar 2.2 Mikrokontroler Basic Stamp BS2P40
Gambar 2.3 Alokasi Pin Mikrokontroler Basic Stamp BS2P40
Gambar 2.4 Motor Servo
+7

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, para mahasiswa UNNES wajib mengikuti proses pembentukan kompetensi melalui kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan yang selanjutnya disingkat PPL

Kemitraan bidan dengan dukun adalah suatu bentuk kerjasama bidan dengan dukun yang saling menguntungkan dengan prinsip keterbukaaan, kesetaraan, dan kepercayaan dalam upaya untuk

H1 : terdapat perbedaan signifikan antara persepsi mahasiswa tingkat awal dan tingkat akhir terhadap kode etik akuntan. H2 : terdapat perbedaan signifikan antara persepsi

Tujuan Kesepakatan Bersama ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan transmigran dan masyarakat yang berada di dalam kawasan transmigrasi. Komunikasi, informasi dan edukasi;

Berdasarkan hasil penelitian maka disimpulkan bahwa air rendaman kedelai dapat dijadikan media pertumbuhan Pseudomonas spdan mampu menghasilkan biosurfaktan terbaik

Kalor dari panas matahari tidak dapat berpindah secara konduksi, karena udara yang terdapat dalam atmosfer termasuk konduktor yang paling buruk?. Kalor dari

Pada proses propilen, propilen dioksidasi oleh asam nitrat melalui 2 tahap: Tahap pertama propilen direaksikan dengan NO 2 cair untuk menghasilkan produk antara

Saran yang bisa disampaikan berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah untuk dapat menggunakan metode ini secara optimal perlu adanya peningkatan kualitas sarana