IMPLEMENTASI RADIO BWA HARIFF SEBAGAI MEDIA JARINGAN NIRKABEL
Oleh :
Ahmad Alfian Ilmi (08410200044) Achmad Fajar Shodiq (08410200052)
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA DAN TEKNIK KOMPUTER SURABAYA
2011
STIKOM
i
Wireless Broadband Access (BWA) adalah salah satu solusi akses layanan internet yang lebih canggih. BWA mempunyai beberapa kentungan antara lain, pelayanan lebih cepat, dapat dengan mudah diaplikasikan di area yang lebih sulit untuk dijangkau oleh infrastruktur kebel, dan biaya yang lebih murah dalam hal instalasi dan pemeliharaan.
Secara umum layanan WiMAX tidak jauh berbeda dengan Wlan. Dalam sistem WiMAX terdiri dari Base Station (BS), Subscriber Station (SS) dan server yang ada di belakang BS sepertiNetwork Management System (NMS).
HiMAX adalah salah satu layanan WiMAX yang dikembangkan oleh Hariff. Hariff merupakan sebuah perusahaan yang bekerja sama dengan PT. Indosat Mega Media untuk memberikan ketersedian dan kemampuan layanan untuk carierr-grade dan telekomunikasi kecepatan tinggi. Hariff merupakan layanan Broadband Wireless Access dengan teknologi WiMAX secara menyeluruh.
Secara umum sistem dalam HiMAX sama dengan sistem dalam WiMAX. Sistem dalamHiMAX juga terdiri dariBase Station (BS), Subscriber Station (SS) danserver yang ada di belakangBase Station (BS).
Teknologi HiMAX merupakan teknologi baru dalam layanan radio akses. Sebagai teknologi baru HiMAX mempunyai beberapa keunggulan, antara lain lebih cepat dalam akses internet dan lebih mudah dalam segi instalasi serta
STIKOM
i
STIKOM
iv
ABSTRAKSI i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR GAMBAR vii
DAFTAR TABEL ix
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan Kerja Praktek 2
1.3 Batasan Masalah 2
1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kerja Praktek 3
1.5 Metode Penelitian 3
1.6 Sistematika Penulisan 3
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAN
2.1 Overview 5
2.2 Latar Belakang Sejarah Perusahaan 6
2.3 Visi, Misi danCore Values 11
2.4 Struktur Organisasi 14
2.41..1 BagianSales danMarketing 14
2.41..2 Bagian Operasional 14
2.41..3 Bagian Perencanaan dan Pembangunan 14 2.41..4 Bagian Keuangan dan Administrasi 15
STIKOM
2.41..5 BagianRepresentasi Offline 15 2.5 Produk Layanan dari PT. Indosat Mega Media 15
2.51..1 Internet Dedicated 15
2.51..2 IM2 Link 16
2.51..3 IM2 Community(Web Hosting dan Co-Location) 16
2.51..4 Internet broadband 3.5G 16
2.51..5 IM2 Fit(Internet Cable) 16
2.51..6 Internet Mobile CDMA 17
2.51..7 Internet Instant 17
2.51..8 Internet Dial-Up 17
2.51..9 IM2 Hotspot 18
2.6 Kapabilitas dan Pengalaman 18
2.61..1 Internet Service Provider (ISP) 18
2.61..2 Internet Network Provider (INP) 20
2.61..3 Internet Exchange 20
2.61..4 Professional Service 20
BAB III LANDASAN TEORI
3.1 Teknologi JaringanWiMAX 21
3.11..5 DeskripsiWiMAX 21
3.11..6 Struktur Dasar JaringanWiMAX 22
3.11..7 Quality of Services (QoS) padaWiMAX 23 3.11..8 Propagasi LOS dan NLOS padaWiMAX 24
3.2 Teknik Transmisi padaWiMAX 27
STIKOM
3.21..1 Orthogonal Frequency Division Multiplexing(OFDM) 27 3.21..2 Orthogonal Frequency Division Multiple Access(OFDMA) 29
3.3 Modulasi 30
3.31..1 Deskripsi Modulasi 30
3.31..2 Teknik Modulasi 30
3.31..3 Tujuan Modulasi 31
BAB IV IMPLEMENTASI
4.1 Hariff 33
4.2 Produk Hariff 33
4.21..4 BroadBAnd Wireless Access (BWA) 33
4.21..5 HiMAX 331 v2 33
4.3 Perangkat Hariff
4.31..1 Base Station (BS) 35
4.31..2 Subscriber Station (SS) 38
4.4 Network Management System (NMS) 40
4.5 Konfigurasi minimumHiMAX 331 v2 41
4.6 Proses Instalasi Radio Hariff 41
4.61..1 Proses 41
4.61..2 Langkah-Langkah Instalasi Radio Hariff 42
4.61..3 Proses Instalasi Radio Unit 42
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan 55
5.2 Saran 55
STIKOM
DAFTAR PUSTAKA 56
STIKOM
1
1..1Latar Belakang
Jaringan komputer mulai dikenal sejak adanya sistem komputer yang digunakan untuk membantupekerjaan manusia. Jaringan komputer dibangun untuk mendukung aksebilitas data dan komunikasi sebuah komunitas padarange dan jarak tertentu. Jaringan tersebut meliputi jaringan komputer dalam ruangan, antar ruangan, antar gedung, bahkan antar kantor cabang sekalipun. Untuk menghubungkan unit komputer satu dengan komputer lainnya dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu dengan kabel LAN(wired) dan nirkabel(wireless).
Tujuan dari jaringan komputer adalah membagi sumber daya, komunikasi, dan akses informasi, misalnya dalam hal pembagian pemakaian printer, CPU, memory, harddisk, sharing file, surat elektronik, instant messaging, chatting, VoIP, web browsing.
Semakin pesatnya perkembangan di dunia informasi membuat semakin banyaknya industri yang memerlukan keahlian di bidang tekhnologi. Keperluan akan keahlian di bidang tekhnologi dan informasi mendorong lembaga-lembaga pendidikan untuk memberikan pendidikan dalam bidang tekhnologi dan informasi. Saat ini banyak lembaga-lembaga pendidikan yang memberikan ilmu di bidang informasi dan komputer. Akan tetapi teori-teori yang di berikan biasanya kurang diimbangi dengan praktek di lapangan. Sedangkan pendidikan pada umumnya berkaitan dengan mempersiapkan calon tenaga ahli yang
STIKOM
diperlukan oleh instansi atau organisasi. Oleh karena itu praktek di lapangan diperlukan untuk menyeimbangkan antara teori yang didapat tersebut dengan yang ada di lapangan kerja.
Kerja praktek merupakan suatu kegiatan studi yang langsung dilaksanakan di instansi atau perusahaan. Selain itu kerja praktek juga sebagai sarana pertukaran informasi antara mahasiswa dan perusahaan.
Dengan adanya program kerja praktek ini diharapkan dapat dicapai suatu pengembangan dan penerapan kemampuan serta tanggap terhadap kenyataan yang ada dilapangan atau masyarakat. Sasaran kerja praktek ini adalah untuk menerapkan ilmu yang didapat dari bangku kuliah ke perusahaan yang ditempati.
1..2Tujuan Kerja Praktek
1. Dapat memberikan pengalaman kepada mahasiswa tentang dunia kerja yang sebenarnya khususnya di bidang sistem informasi dan jaringan komputer.
2. Memberikan pengetahuan tambahan baru kepada mahasiswa tentang hal-hal yang belum didapat dalam bangku kuliah serta pemahaman penerapan sistem yang ada dalam perusahaan atau instansi tersebut baik teori maupun praktek.
3. Mahasiswa dapat mempraktekkan langsung teori-teori yang didapat dalam bangku kuliah selama melaksanakan kerja praktek.
4. Melatih mahasiswa agar dapat mengatasi dan menyelesaikan masalah-masalah dalam dunia kerja, agar selama dibangku kuliah bisa mengatasi dan menyelesaikan masalah yang ada dalam perkuliahan.
STIKOM
4.3 Batasan Masalah
Mengingat begitu kompleksnya masalah dalam dunia telekomunikasi, penulis hanya membatasi permasalahan tentang sekitar Broadband Wireless Access(BWA) dan Hariff sebagai produk yang bisa memberikan layanan BWA.
4.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kerja Praktek
Adapun waktu dan tempat pelaksanaan Kerja Praktek di PT. Indosat Mega Media Surabaya dilaksanakan selama 4 minggu yang dimulai pada tanggal 17 Januari 2011 12 Februari 2011. Setiap hari senin jum’at mulai pukul 08.00 -17.00 WIB.
4.5 Metode Penelitian
Untuk mengetahui instalasi jaringan pada PT. Indosat Mega Media, maka penulis perlu melakukan penelitian. Adapun teknik atau metode yang kami lakukan adalah sebagai berikut :
1. Wawancara, yaitu dengan melakukan tanya jawab terhadap beberapa staff yang ada hubungannya dengan permasalahan yang akan diselesaikan.
2. Pengecekan langsung terhadap permasalahan yang terjadi dan memberikan gambaran tentang bagaimana harus menanganinya, sehingga sistem tersebut berjalan sesuai dengan semestinya.
3. Studi literatur atau kepustakaan, yaitu dengan cara membaca buku-buku yang ada hubungannya dengan pemecahan masalah.
4. Penulisan dan penyusunan laporan dari pelaksanaan kerja praktek yang telah dilakukan sebagai pertanggungan jawab kepada perusahaan dan STIKOM.
4.6 Sistematika Penulisan
STIKOM
Sistematika penulisan laporan hasil praktek kerja lapangan pada PT. Indosat Mega Media DivisiNetworkandOperation adalah sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Berisi latar belakang masalah,tujuan,batasan masalah, waktu dan tempat pelaksanaan, metode penelitian, serta sistematika penulisan. BAB II : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Pada bab ini membahas tentang gambaran umum PT. Indosat Mega Media, latar belakang sejarah perusahaan, visi misi dan core values, struktur organisasi, produk layanan, serta kapabilitas dan pengalaman. BAB III : LANDASAN TEORI
Pada bab ini dibahas teori yang berhubungan dengan teori penunjang, dimana dalam teori penunjang ini meliputi tentang bagian-bagian telekomunikasi di PT. Indosat Mega Media.
BAB IV : PEMBAHASAN
Pada bab ini dibahas mengenai tentang alat-alat apa saja yang digunakan pada PT. Indosat Mega Media untuk menunjang kinerja dalam dunia komunikasi.
BAB V : PENUTUP
Berisi kesimpulan serta saran sehubungan dengan adanya kemungkinan pengembangan sistem pada masa yang akan datang.
STIKOM
STIKOM
5 2.1 Overview
PT. Indosat Mega Media (IndosatM2) adalah anak perusahaan dari PT.
Indosat Tbk. (Persero), yang bergerak di bisnis internet dan multimedia.
IndosatM2 didirikan pada tahun 1996, sebagai perusahaan holding yang
membawahi beberapa perusahaan yang bergerak dalam bisnis multimedia. Sejak
bulan Mei 2000, IndosatM2 berubah menjadi perusahaan Operating Company
setelah memperoleh lisensi penyelenggara jasa multimedia dari Dirjen
Perhubungan. Satu tahun kemudian, IndosatM2 telah berhasil membangun
jaringan multimedia untuk melayani jasa internet dan pay-TV yang disalurkan
melalui kabel. Dengan keberhasilan tersebut, IndosatM2 memperoleh sertifikat
Uji Layak Operasi (ULO) dari Dirjen Perhubungan, yang selanjutnya, IndosatM2
memperoleh ijin operasional.
Pada bulan September 2001, Indosat telah mengalihkan bisnis
INDOSATnet ke IndosatM2. Dengan perhubungan INDOSATnet tersebut, saat ini
IndosatM2 dengan karyawan kurang lebih 250 orang, akan melayani penyediaan
jasa internet secara baik. Setelah dialihkan INDOSATnet sejak tanggal 4
September 2001, maka secara operasional INDOSATnet menjadi salah satu jasa
yang dikelola langsung oleh IndosatM2 yang bergerak di bidang penyediaan jasa
internet dan multimedia. Selain itu IndosatM2 berperan sebagaiseller jasa Indosat
didalam penyediaan koneksi jaringan ke backbone internet bagi Internet Service
STIKOM
Provider (ISP) di Indonesia. Sampai dengan awal tahun 2002 INDOSATnet
memiliki 22 network node diseluruh Indonesia, yaitu di Batam, Medan,
Pekanbaru, Jakarta, Bogor, Bandung Purwakarta, Serang, Semarang, Surabaya,
Denpasar, Ujung Pandang dan Balikpapan.
IndosatM2 melayani empat segment pelanggan: korporasi (besar,
menengah dan kecil), pemerintah, institusi, residensial dan perorangan. Layanan
korporasi dan institusi meliputi jaringan Virtual Private Network (VPN),
sambungan langsung ke backbone internet internasional, serta penyedia layanan
multimedia.
2.2 Latar Belakang Sejarah Perusahaan
Tahun 1996
1. PT. Indosat Mega Media (IndosatM2) didirikan atas kepemilikan
penuh oleh PT. Indosat yang merupakan operator telekomunikasi
internasional terkemuka di Indonesia.
2. PT. IndosatM2 mendirikan anak perusahaan bernama PT. Menara
Jakarta untuk membangun gedung multimedia paling canggih di
kawasan Kemayoran Jakarta.
Tahun 1997
1. Mendirikan anak perusahaan PT. Metra, untuk mengoperasikan bisnis
TV berlangganan.
2. Mendirikan anak perusahaan PT. Yasa Wirya Indah Mega Media,
berkolaborasi dengan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dan
STIKOM
perusahan rumah produksi (YTC) untuk menjalankan bisnis hiburan di
TMII.
Tahun 2000
1. IndosatM2 mulai mengoperasikan sistem TV kabel berlangganan yang
dilengkapi dengan internet di kawasan Kelapa Gading, dengan kantor
pusat di Gedung Sarana Jaya, 4 lantai, Jl. Budi Kemulian No.1 Jakarta
Pusat.
2. Mengawali kerjasama pemasaran, dalam bentuk memasarkan internet
untuk pelanggan KabelVision.
Tahun 2001
PT. Indosat menyerahkan bisnis INDOSATnet, dan IndosatM2 menjadi operator
Internet Service Provider (ISP) dan Internet Network Provider (INP) terbesar di
Indonesia.
Tahun 2002
1. Pembukaan jaringan TV kabel dengan mitra dibeberapa kota besar
seperti Bali, Surabaya, Yogyakarta dan Bandung.
2. Pengembangan akses radio 3,3 GHz untuk sambungan lokal untuk
mendukung layanan terpadu INDOSATnet.
3. Peluncuran IM2 Link (IP-VPN), 5 November 2002 IndosatM2 menjadi
operator seluler IP-VPN pertama di Indonesia.
STIKOM
4. Pada 31 Desember 2002, Indosatcom melakukan merger dengan
IndosatM2 dan IndosatM2 mulai mengoperasikan B2B e-commerce
dan juga memiliki anak perusahaan baru yaitu PT. Mediagate
Indonesia.
STIKOM
Tahun 2003
1. Pelepasan PT. Metra dan PT. Menara Jakarta.
2. Peluncuran nomor akses internet dial-up nasional 0809988001, dan
peluncuran akses Indosat dial-up sudah dapat diakses dari 180 kota di
Indonesia.
3. Berkolaborasi dengan Satelindo, meluncurkan IM2 INDOSATnet
Mobile Instant. Melalui jasa ini, pelanggan Satelindo dapat mengakses
INDOSATnet melalui telepon seluler mereka.
4. Peluncuran IM2 INDOSATnet Power Surf, sebagai fitur baru yang
akan berfungsi mempercepat aktivitas pencarian internet, terutama
bagi pelanggandial-up.
5. Percobaan tekhnologi telepon via internet (VoIP) menggunakan
jaringan TV kabel.
Tahun 2004
1. IndosatM2 dan Beyond the Network (BtN) menandatangani perjanjian
kerjasama dalam implementasi IP-VPN internasional berbasis Multi
Protocol Label Switching (MPLS) ini memperluas cakupan jasa IM2
Link tidak hanya dikawasan Asia Tenggara , tetapi juga sampai ke
Cina, Jepang, Australia, bahkan Eropa dan Amerika selatan.
2. IM2 meluncurkan tarif baru INDOSATnet, kartu Prabayar IM2, dan
HotspotIM2 di Cilandak Town Square pada 14 dan 15 Agustus.
STIKOM
3. IndosatM2 resmi menjadi anggota Wireless Broadband Alliance yang
ke-19.
4. Untuk kedua kalinya IM2 memperoleh penghargaan Indonesia
Customer Satisfaction Award (ICSA) 2004.
Tahun 2005
1. Meluncurkan promo undian berhadiah Surf2Win yang merupakan
promo nasional pertama yang dilakukan oleh IM2.
2. Peluncuran produk baru Internet Dedicated Technologi DVB-RCS
melaluisatelliteyang cocok untuk daerah-daerah terpencil.
3. IndosatM2 kembali melakukan terobosan dengan menggelar Hotspot
terbesar di Indonesia berlokasi di Cihampelas Walk (CiWalk)
Bandung, Mall berkonsep terbuka (Open Air) yang asri dan
menyegarkan dengan luas area 3,5 hektar.
4. IndosatM2 kembali mendapatkan Call Center Award 2006 untuk
Service Excellence dari Centre for Customer Satisfaction & Loyalty
(CCSL).
5. IndosatM2 meluncurkan i-memova, sebuah MMS berbasis push-mail
yang dapat digunakan oleh pelanggan seluler prabayar maupun
pascabayar. Ini adalah pertama kalinya di Indonesia.
Tahun 2006
1. IndosatM2 memenangkan Top Brand Award untuk tren-internet
terkemuka di Indonesia sebagai pengakuan atas prestasi luar biasa
STIKOM
dalam membangun tren teratas dari Majalah Merketing dan Frontier
Consulting Group.
2. Memperoleh ISO 9001:2000 Certification on Quality Management
System.
3. Mengeluarkan 1 Gbps IIXConnection.
4. ISP pertama yang menyediakan layanan jasa 3,5GBroadband Internet
menggunakan tekhnologi HSDPA.
Tahun 2007
1. Call Center Award dalam pencapaianExcellence Service Performance
dari CCSL &Marketing Magazine.
2. Marketing Award untuk The Best Market Driven Company dari
Marketing Magazine danFrontier Consulting Group.
3. Top Brand Award sebagai pengakuan atas prestasi luar biasa dalam
membangun Top Brand dari Marketing Magazine dan Frontier
Consulting Group untuk kedua kalinya.
4. Memperkenalkan “Blitz” VSAT-IP Ku-Band, pertama di Indonesia.
5. Race4Win On Line Game oleh IndosatM2 dengan hadiah utama
Peugeot 206.
Tahun 2008
1. Meluncurkan produk Prabayar Wireless Broadband Internet pertama
di Indonesia. Hanya dengan kurang lebih 1 Dolar, pelanggan dapat
STIKOM
menikmati koneksi broadband nirkabel sampai dengan 3,6 Mbps.
Layanan prabayar tersebut dikenal dengan paket “Broom”.
2. IndosatM2 memenangkan The Best Contact Center Operational dari
Indonesian Contact Center Association (ICCA) sebagai pengakuan
atas prestasi IndosatM2 dalam Service Excellence in Contact Center
Division.
3. Bekerja sama dengan Intel Corp. dalamIntel’s World Ahead Programs
sebagai bagian dari akses terhadap tekhnologi komputer dan
percepatan penggunaan broadband nirkabel. Intel Corp.
menyumbangkan beberapa ribu Classmate PC (CMPC) untuk
sejumlah sekolah di Indonesia dengan dukungan konektivitas
broadband nirkabel dari IndosatM2.
Tahun 2009
1. Mengadopsi 2000 pohon di Gunung Gede Pangrango National Park.
2. Menerima beberapa penghargaan seperti Top Brand 2009 dari Marketing
Magazine dan Frontier Consulting Group dan The Best Call Center
Award 2009 dan CCSL.
3. Mendapatkan penghargaan sebagai perusahaanWireless Broadband paling
inovatif dariWireless Broadband Alliance (WBA).
4. Memperkenalkane-payment solution yang dikenal sebagai iPay.
2.3 Visi, Misi danCore Values
Visi :
STIKOM
Menjadi Perusahaan yang dominan dalam industriConsumer Broadband berbasis
tekhnologi Internet Protocol (IP) dan layanan content serta multimedia di
Indonesia.
Misi :
1. Memberikan hasil terbaik bagi para stakeholder (pemegang saham,
pelanggan dan karyawan).
2. Menyediakan layanan akses internet yang dapat diandalkan dan terjangkau
untuk mendukung implementasi layanan Triple-Play di Indonesia.
3. Mendukung pengembangan jalur informasi dan ilmu pengetahuan di
Indonesia melalui penyediaan koneksi internet.
Core Values :
Empat sikap dasar yang melandasi pribadi dan sikap melayani dari seluruh
karyawan IndosatM2 untuk menujuServices Excellence adalahCommited, Clean,
Care danRespect atau disebut sebagai C3R1.
Commited
Melakukan upaya terbaik dalam menyelesaikan setiap pekerjaan untuk mencapai
tujuan.
Sikap dasar :
Sikap dan tindakan setiap individu tanpa terkecuali untuk melakukan upaya
terbaik dalam mencapai tujuan atau komitmen yang telah disepakati.
Perilaku utama :
1. Tepat waktu
2. Tepat janji
STIKOM
3. Taat aturan
4. Berorientasi pada hasil optimal
5. Upaya maksimal
6. Mengutamakan kualitas terbaik
Clean
Berperilaku jujur, adil, penuh integritas dan menjaga kehormatan diri.
Sikap dasar :
Sikap dan tindakan setiap individu, tanpa terkecuali didasarkan pada kejujuran,
keadilan, obyektifitas dan tanpa ada konflik kepentingan.
Perilaku utama :
1. Jujur dan dapat dipercaya
2. Adil dan obyektif
3. Transparan dan bertanggung jawab
4. Menjaga harga diri
5. Meniadakan konflik antara kepentingan pribadi dengan perusahaan
6. Mengutamakan kepentingan perusahaan
Care
Senantiasa mewujudkan sikap peduli baik ditempat kerja, lingkungan maupun
masyarakat.
Sikap dasar :
Sikap dan tindakan setiap individu, tanpa kecuali untuk selalu peduli, memberi
perhatian, tanggap dan melayani.
Perilaku utama :
STIKOM
1. Membantu/bekerjasama
2. Mengingatkan
3. Peduli
4. Empati
5. Tanggap terhadap kebutuhan pihak lain, eksternal dan internal
6. Mengutamakan citra perusahaan dan kepuasan pihak lain
Respect
Sikap hormat dan menghargai setiap individu secara tulus.
Sikap dasar :
Sikap dan tindakan setiap individu, tanpa kecuali untuk senantiasa hormat,
memberikan apresiasi maupun koreksi (perbaikan) secara tepat dan sesuai.
Perilaku utama :
1. Menghormati setiap individu
2. Mau mendengarkan pendapat orang lain
3. Menghargai kontribusi setiap individu
4. Menyampaikan penghargaan atau pujian secara memadai
5. Menyampaikan teguran, ketidaksetujuan atau kekecewaan secara santun
(tanpa melecehkan)
2.4 Struktur Organisasi
PT. Indosat Mega Media Wilayah Timur dipimpin oleh kepala divisi wilayah
timur yang bertanggung jawab terhadap operasional perusahaan. Kepala divisi
wilayah timur dibantu oleh lima divisi bagian yaitu :
2.4.1 BagianSales danMarketing
STIKOM
Pada divisi niaga ini dibagi menjadi 6 bagian yaitu :
1. Sales Corporate
2. Sales Retail
3. Sales Support
4. Sales Admin
5. Marketing
2.4.2 Bagian Operasional
Pada bagian ini dibagi menjadi 4 bagian yaitu :
1. RCC
2. IT
3. Customer Service
4. Provisioning dan Maintenance
2.4.3 Bagian Perencanaan dan Pembangunan
Divisi ini dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
1. Infrastucture Development
2. Procurement & Invetory
3. Regional Planning
2.4.4 Bagian Keuangan dan Administrasi
Bagian ini dibagi menjadi 4 bagian yaitu :
1. Tresury
2. Collection
3. Budget & Controlling
4. HR, Admin, General Affair
STIKOM
2.4.5 BagianRepresentasi Offline Bagian ini dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
1. Sales
2. Operation
3. Administrasi
2.5 Produk Layanan dari PT. Indosat Mega Media
2.5.1 Internet Dedicated
Indosat M2 memberikan solusi bisnis dengan layanan Internet Dedicated.
Layanan ini ditujukan bagi pelanggan korporat yang membutuhkan akses internet
24 jam dengan pengaturan yang sangat fleksibel.
Adapun fitur-fitur yang dimiliki layanan ini adalah akses internet internasional
sesuai bandwidth berlangganan, serta aksesinternet domestic peering IIX dengan
kondisi sharing bandwidth. Dengan kondisi itu, penggunaan akses internet
domestik akan secara otomatis mengurangi bandwidth untuk akses internet
internasional, akan tetapi akses internet domestik tersebut kemudian dapat diatur
lagi pembagiannya sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
2.5.2 IM2 Link
M2 Link merupakan jaringan Virtual Private Network (VPN) berbasis Internet
Protocol. Produk ini merupakan solusi bagi perusahaan yang menginginkan
pertukaran data yang aman dan ekonomis antara kantor pusat dan cabang
diberbagai lokasi, baik domestik maupun internasional.
STIKOM
2.5.3 IM2 Community (Web Hosting dan Co-Location)
Web hosting adalah layanan fasilitas penyediaan dan penyewaan kapasitas
penyimpanan ruangan dengan platform Windows serta fasilitas lainnya di server
IndosatM2.
Pelanggan dapat menggunakan layanan ini untuk mendapatkan informasi dan
dokumen-dokumen Web lainnya (seperti kode HTML, database, audio, video)
sehingga perusahaan dapat dikunjungi secara virtual oleh pengguna internet dari
seluruh penjuru dunia.
2.5.4 Internet broadband 3.5G
Layanan internet berkecepatan superior hingga 3.6 Mbps dengan cakupan luas ini
sangat cocok untuk anda yang bermobilitas tinggi karena dapat diakses
menggunakan modem PCMCIA atau modem USB. Konfigurasinya yang mudah
membuat berselancar di dunia maya menjadi lebih terasa mengasyikkan. Dengan
fitur multiple access, anda juga dapat mengakses internet melalui jaringan
CDMA, Hotspot, danDial-Up.
2.5.5 IM2 Fit(Internet Cable)
Internet Cable personal merupakan solusi yang tepat untuk pelanggan yang
menginginkan akses internet yang cepat dan hemat bandwidth. Produk ini
memanfaatkan fasilitas jaringan kabel fiber optic danhybrid fiber coaxial dengan
kecepatan akses maksimal mencapai 1 Mbps. Dengan mengunakan produk ini,
pelanggan juga dapat menikmati layanan kabel TV ke stasiun TV terkemuka
dalam dan luar negeri.
2.5.6 Internet Mobile CDMA
STIKOM
Layanan ini memberikan alternatif untuk dapat mengakses internet secara
Dial-Up dengan menggunakan jaringan operator CDMA, sehingga pelanggan
dapat mengakses internet kapan saja dan dimana saja. Saat ini, Internet Mobile
dapat digunakan pada jaringan StarOne Indosat dan Fren Mobile8.
2.5.7 Internet Instant
INDOSATnetInstant adalah akses internetDial-Up melalui jaringan Iphone yang
dapat dilakukan tanpa pendaftaran, usernamemaupunpassword.
INDOSATnet Instant mempunyai beberapa perbedaan dengan jasa instant
lainnya, diantaranya :
Jasa ini memakai kode akses yang sangat simple dan mudah dingat yaitu 0809
99999.
Untuk login, INDOSATnetInstant tidak memerlukanusername danpassword.
INDOSATnet Instant tidak membutuhkan pendaftaran atau berlangganan, cukup
dengan adanya jaringan Iphone atau menjadi pelanggan Iphone, jasa ini dapat
dinikmati.
2.5.8 Internet Dial-Up
Internet Dial-Up merupakan layanan yang memberikan kemudahan kepada
pelanggan untuk dapat mengakses internet menggunakan saluran telepon biasa,
dengan akses yang mendukung hingga 56 kbps. Layanan ini memberikan
kemudahan akses internet dimanapun anda berada.
2.5.9 IM2 Hotspot
STIKOM
Layanan yang memberikan kemudahan untuk mengakses internet melalui
notebook atau PDA yang dilengkapi dengan kartu Wi-Fi dengan standart Wi-Fi
802.11b, di lokasi yang bertanda IM2 Hotspot, IDHotspot dan WBA.
Saat ini IM2 adalah satu-satunya operator di Indonesia yang menjadi anggota
WBA, sehingga pelanggan IM2 dapat mengakses internet di negara-negara
anggota WBA. Untuk kerjasama domestik, IM2 juga telah menjadi anggota
IDHotspot, sehingga pelanggan IM2 kini dapat mengakses internet Wi-Fi dari
jaringan hotspot milik ISP lain. Saat ini yang menjadi anggota IDHotspot adalah
IM2, Centrin, D-Net, Indonet dan Pasific Link.
Selain itu lokasi-lokasi IM2 Hotspot juga telah memenuhi standart Wireless
Verification Criteria dari Intel dan sesuai untuk notebook yang menggunakan
Intel Centrino Mobile Technology.
Layanan ini dapat digunakan oleh seluruh pelanggan IM2 dengan menggunakan
account internet yang mereka miliki. Masyarakat umum juga dapat
menggunakannya dengan membeli IM2 Internet Prepaid Card di outlet rekanan
yang berada di sekitar lokasihotspot.
2.6 Kapabilitas dan Pengalaman
Sebagai penyedia total solusi untuk tekhnologi dan aplikasi, IndosatM2 telah
memiliki beberapa kapabilitas dan pengalaman sebagai berikut :
2.6.1 Internet Service Provider (ISP)
a. Menyediakan layanan akses internet bagi perorangan (Dial-Up, Personal
Cable TV Internet, Wireless Internet Access), SOHO (LAN Dial-Up,
STIKOM
ISDN), dan perusahaan (Dedicated Internet Access, Cable TV Internal,
Web Hosting, Web Co-Location).
b. Menyediakan fasilitas Internet Data Center (IDC) untuk pelanggan
perusahaan yang mencakup penyediaan ruangan dengan segala prasarana
pendukungnya (AC, Listrik, UPS, Raised Floor, Secure Access, dan
lain-lain), rak-rak standart internasional untuk menempatkan perangkat
(router, server, switch, modem, catalyst, dan lain-lain). Koneksi ke
backbone internet dan fasilitas telekomunikasi, serta jasa full manage
service.
c. Menyediakan titik-titik akses internet lokal di kota-kota bisnis Indonesia,
yaitu Medan, Batam, Padang, Pekanbaru, Jakarta, Bogor, Bandung,
Purwakarta, Semarang, Serang, Surabaya, Denpasar, Ujung Pandang, dan
Balikpapan.
d. Menyediakan layanan aksesroaming lebih dari 50 negara di seluruh dunia
e. Menyediakan koneksi dedicated internet secara instant bagi
perusahaan-perusahaan di beberapa High Rise Building di Jakarta, dengan
koneksi tsil-link dengan bandwidth tinggi dari indosat ke gedung-gedung
tersebut.
f. Menyediakan jasa akses internet nirkabel (Wireless Access/Hotspot)
diberbagai lokasi strategis seperti pusat perbelanjaan dan pusat
entertainment.
g. Menyediakan jasa akses internet melalui jaringan TV kabel (I-Direct)
yang memungkinkan penggunanya selalu tersambung ke Internet.
STIKOM
h. Menyediakan akses internet personal menggunakan prepaid card untuk
memudahkan seeorang mendapatkan akses internet Dial-Up atauwireless
tanpa harus mendaftar.
2.6.2 Internet Network Provider (INP)
Sebagai Internet Network Provider, IndosatM2 menjadi pintu gerbang ke
backbone internet global bagi ISP yang ada di Indonesia, melalui layananInternet
Dedicated Diamond.
2.6.3 Internet Exchange
Sebagai Internet Exchange, IndosatM2 menyediakan simpul (node) untuk
pertukaran informasi antar ISP di Indonesia, sehingga informasi yang di tujukan
ke ISP nasional tidak perlu dilewatkan ke internet global, dan pada akhirnya akan
menghasilkan penghematan penggunaan bandwidth internasional bagi
masing-masing ISP, dan mempercepat penyebaran informasi nasional.
2.6.4 Professional Service
IndosatM2 juga menyediakan solusi total di bidang penyediaan infrastruktur dan
aplikasi berbasis tekhnologi IP, khususnya berkaitan dengan internet dan
ekstranet. Solusi tersebut mencakup desain sistem jaringan, konsultasi,
implementasi, pemeliharaan, dan pengembangan aplikasi. Beberapa perusahaan
domestik berskala nasional maupun internasional telah mempergunakan layanan
professional service yang didukung banyak expert di bidang jaringan dan sistem
dengan berbagai sertifikat dan pengalaman internasional.
STIKOM
STIKOM
21 3.1 Teknologi JaringanWiMAX
3.11..1 DeskripsiWiMAX
Broadband Wireless Access (BWA) standart yang saat ini digunakan secara luas adalah standart yang dikeluarkan oleh Institute of Electrical and Electronics Engineering (IEEE). Salah satu produknya adalah standar IEEE 802.16 yang dirancang untuk digunakan sebagai air interface for fixed broadband access system atau dikenal sebagai IEEE Wireless Metropolitan Access Network (Wireless MAN) air interface.
Gambar 3.1 JaringanWiMAX
STIKOM
Pada perkembangan selanjutnya standart IEEE 802.16 ini dikembangkan menjadi beberapa varian yang setiap variannya memiliki keunggulan masing-masing pada penggunaanya atau kondisi tertentu. Beberapa varian dari standar IEEE 802.16 adalah 802.16a, 802.16rev.d, dan 802.16e untuk komunikasi bergerak. Pengembangan ini dilakukan oleh forum gabungan yang beranggotakan dari seluruh dunia dan disebut WiMAX Forum. Standart IEEE 802.16 adalah teknologi wireless yang bermaksud mengubah dengan cepat industri Broadband Wireless Access. Dengan teknologi BWA dapat memberikan banyak keuntungan dibandingkan dengan menggunakan jaringan kabel. Keuntungan menggunakan BWA antara lain pelayanannya lebih cepat, dapat dengan mudah diaplikasikan di area yang sulit untuk dijangkau wired infrastruktur, menurunkan biaya-biaya instalasi dan pemeliharaan, dan memiliki kemampuan fisik dari wired infrastruktur yang tradisional.
3.11..2 Struktur Dasar JaringanWiMAX
Secara umum, sistem WiMAX tidak berbeda jauh dengan WLAN. Sistem WiMAX terdiri dari Base Station (BS), Subscriber Station (SS) dan server di belakang BS seperti Network Management System (NMS) serta transport site untuk koneksi ke jaringan.. Untuk Subscriber Station (SS) terletak di lingkungan pelanggan, sedangkan Base Station (BS), NMS dan transport site biasanya satu lokasi dengan jaringan operator. Bagian transport site dapat berupa koneksi dengan jaringan IP berbasis ATM atau Ethernet. Base Station (BS) merupakan perangkat transceiver (transmitter dan receiver) yang biasanya dipasang satu lokasi (colocated) dengan jaringan internet protocol. Dari BS ini akan
STIKOM
disambungkan ke beberapa Costumer Premise Equipment (CPE) dengan media interface gelombang radio (RF) yang mengikuti standartWiMAX. CPE terdiri dari Outdor Unit (ODU) dan Indoor Unit (IDU), perangkat radionya ada yang terpisah dan ada yang terintegrasi dengan antena.
3.11..3 Quality of Services (QoS) pada WiMAX
Medium Access Control (MAC) pada WiMAX dapat menjalankan QoS dengan berbagai kebutuhan bandwidth dan aplikasi yang berbeda. Misalnya aplikasi video dan audio yang membutuhkan waktu yang realtime namun memperbolehkan beberapa error, atau aplikasi data yang sangat sensitif terhadap error namun faktorlatency bisa dikesampingkan. Perubahan parameter QoS bisa diminta oleh Subscriber Station (SS) ke Base Station (BS) dengan sambungan masih tetap terjaga. Kemampuan ini memungkinkan WiMAX menjalankan layanan Bandwidth on Demand (BoD) berdasarkan jenisnya, QoS pada 802.16 MAC ini dapat dikelompokkan menjadi empat jenis seperti pada tabel berikut :
Tabel 3.1 Quality of Service (QoS)Category
QoSCategory Application QoSSpesification
UGS Unsolicated Grant
Service VoIP
Maximum Sustained Rae Maximum Latency Tolerance Jitter Tolerance rtPS Real-Time Polling Service
Streaming Audio or
Video Minimum Reserved RateMaximum Sustained Rate Maximum Latency
Tolerance
STIKOM
Traffic Priority nrtPS
Non-Real-Time Polling Service
File Transfer Protocol (FTP)
Minimum Reserved Rate Maximum Sustained Rate Traffic Priority
BE
Best-Effort Service Data Transfer, WebBrowsing, etc. Maximum Sustained rateTraffic Priority
Yang memungkinkan penerapan QoS yang sesuai pada WiMAX adalah karena adanya penggunaan duaprofile duplex, yaitu TDD dan FDD. Sistem FDD seperti banyak digunakan oleh telepon selular, memerlukan pasangan alokasi kanal frekuensi masing masing untuk DL dan UL. Sistem TDD dapat mengalokasikan bandwidth secara dinamis sesuai dengan kebutuan trafik. Frame TDD ini terdiri dari frame header, downlink subframe, transition gap dan uplink subframe. Salah satu kelebihan TDD dalam penerapan QoS adalah penentuan profile dari burst single carrier-modulation, seperti pemilihan parameter transmisi, tipe modulasi dancoding, dapat dilakukan sendiri-sendiri pada masing-masing SS.
3.11..4 Propagasi LOS dan NLOS pada WiMAX
Pada kondisi LOS maka sinyal pengirim dan penerima tembus pandang secara langsung tanpa rintangan, jika ini tidak terpenuhi maka penerimaan sinyal akan menurun drastis. Sedangkan pada NLOS sinyal akan sampai pada penerima setelah melalui pemantulan(reflections),pemencaran(scattering) dan pembiasan(diffraction). Sinyal yang diterima merupakan gabungan daridirect path, multiple refrected paths, scattered energy dandirected propagation paths.Kondisimultipath ini akan memberikan perbedaan polarisasi,
STIKOM
redaman, delay pancar dan ketidakstabilan dibandingkan dengan sinyal yang diterima secara langsung melaluidirect path.
Kemampuan NLOS pada WiMAX ditunjang oleh penerapan inovasi tekhnologi antara lain adalah:
1. Teknologi OFDM dan sub-kanalisasi(Sub-Channelization) 2. Antena direksional(Directional Antenna)
3. Diversitas pada pemancar dan penerima(transmite and receive diversity) 4. Modulasi adaptif(Adaptive Modulation) danError Correction Techniques 5. Pengendalian daya(Power Control)
OFDM merupakan teknologi yang terbukti dapat digunakan untuk mengatasi berbagai permasalahan propagasi (multipath), termasuk NLOS antara BS dan SS. OFDM juga dapat mengatasi permasalahandelay spread danIntersymbol Interference (ISI). Sinyal OFDM dibentuk oleh beberapa sinyal sempit yang dipancarkan secara paralel untuk setiap informasi yang dikirim.
Subkanalisasi diterapkan pada sinyaluplink dan bersifatoptional pada WiMAX. Fasilitas ini secara konsep mengurangi pengiriman jumlahcarrier dari SS, tetapi dikompensasi dengan tingkat daya(power level) dari pengiriman. Tanpa penggunaansub-channelization, sistem yang direncanakan akan menjadi asimetris atauuplink limited. Tetapi pada umumnya justru membuat SS menjadi lebih efektif.
Antena direksional bertujuan untuk meningkatkanfade margin dengan penambahan penguatan(gain) dibandingkan dengan antenaomni-directional.
STIKOM
Bahkan dapat menurunkan waktu tunda pancar, baik di BS maupun di SS, karena pola(pattern)antena ini dapat menekan sinyal-sinyalmultipath yang diterima di sisi samping(sidelobe) dan dari belakang(backlobe). Penggunaan antena direksional untuk kondisi NLOS sudah terbukti sangat efektif. Inovasi lain untuk mengatasi kondisi NLOS yang digunakan sebagaioptional pada standar WiMAX adalahAdaptive Antenna System (AAS). Antena ini memberikan pengarahan yang lebih fokus, sepertispotlight, baik pada saat pemancaran sinyal maupun sebagai penerima. AAS juga digunakan untuk meningkatkan spektrumre-use dan kapasitas jaringan WiMAX, karena mempunyai karakteristik yang dapat menekan interferensico-channel.
Transmitdanreceive diversity digunakan untuk memanfaatkan sinyal-sinyalmultipath dan sinyal pantul yang terjadi pada kondisi NLOS. Diversity juga menjadi fasilitasoptional pada standar WiMAX. Tujuannya adalah untuk meningkatkan ketersediaan penerima dan pengirim dari sistem yangdibangun. Transmit diversity menggunakanspace time coding untuk memancarkan sinyal secara terpisah. Teknik ini dapat menekan kebutuhanfade margin dan juga menekan interferensi. Padareceive diversity, beberapa teknik kombinasi diterapkan seperti misalnyaMaximum Ratio Combining (MRC), memanfaatkan dua atau lebih penerimaan untuk mengatasifading dan menekanpathloss.
Modulasi adaptif secara efektif dapat mengatur keseimbangan kebutuhanbandwidth dan kualitas sambungan(link quality) atau biasa diukur denganSignal to Noise Ratio (SNR). Apabila kualitas sinyal cukup baik, maka
STIKOM
digunakan modulasi yang lebih tinggi untuk memberikan kapasitasbandwidth yang lebih besar. Apabila kualitaslink menurun, sistem modulasinya digeser menjadi lebih rendah untuk menjaga kestabilan dan kualitas sambungan. Perpindahan modulasi dapat diukur secara dinamis dari 64-QAM, 16-QAM, QPSK dan BPSK.
Teknik pengkoreksian kesalahan (error correction techniques) diterapkan pada sistem WiMAX untuk menurunkan kebutuhan minimal SNR dan meningkatkanthroughput. KemampuanAutomatic Repeat Request (ARQ) digunakan untuk mengkoreksierror yang tidak dapat dikoreksi oleh suatu metode pengkoreksian kesalahan. Teknik ini cukup berarti dalam meningkatkan performansiBit Error Rate (BER) pada batas penerimaan yang sama.
Power Control Algorithmsdigunakan untuk meningkatkan performansi sistem secara keseluruhan. BS mengirimkan informasipower control pada semua SS untuk pengaturan level daya pancar sedemikian sehingga level sinyal yang diterima BS sama dengan level referensi yang telah ditentukan sebelumnya. Pengaturan ini dimaksudkan agar SS dapat secara dinamis memancarkan daya sesuai kondisifading, sehingga konsumsi daya bisa lebih efisien.
3.2 Teknik Transmisi pada WiMAX
Teknik transmisi pada WiMAX terdiri dariOrthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM), dan Orthogonal Frequency Division Multiple Access (OFDMA)
3.2.1 Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM)
STIKOM
OFDMA adalah teknologi yang berbasis frequency division multiplexing (OFDM), yang telah lama digunakan pada ADSL, Wi-Fi(802.11a/g), DVB-H dan beberapa sistem transmisi digital berkecepatan tinggi yang lain. Masuknya tekhnologi OFDM ke dunia wireless adalah saat diluncurkannya fixed-access WiMAX 802.16d yang digunakan untuk teknologi akses internet berkecepatan tinggi sebagai pengganti teknologi akses tradisional seperti ADSL dan kabel, atau sebagai solusi teknologi akses di daerah yang belum pernah dibangun tekhnologi akses sebelumnya karena topografi yang tidak menguntungkan.
Pada OFDM, bandwidth dibagi-bagi menjadi sejumlah band yang lebih kecil, yang secara matematis salingorthogonal, dengan menggunakan teknik Fast Fourier Transforms (FFTs). Rekontstruksi band tersebut dilakukan dengan menggunakan Inverse Fast Fourier Transforms (IFFTs). FFTs dan IFFTs adalah algoritma yang dapat diimplementasikan secara efisien dengan menggunakan kelipatan 2. Tipikal, ukuran FFT pada sistem OFDM adalah 128, 256, 512, 1024, dan 2048. Bandwidth yang dapat didukung oleh OFDM adalah 5, 10, dan 20 MHz. Salah satu kelebihan teknik ini adalah kemudahannya dalam beradaptasi pada bandwidth yang berbeda-beda. Misal alokasi bandwidth 10MHz dapat dibagi menjadi 1024 subcarriers, sedangkan 5MHz dapat dibagi menjadi 512 subcarriers, tipikal sebesar 10 kHz.
STIKOM
Gambar 3.2 PembagianBandwidth Menjadi BeberapaBand
Salah satu tantangan dalam sistem Wireless adalah Multipath. Multipath diakibatkan oleh pantulan yang terjadi antara Transmitter dan Receiver dimana sinyal pantul dan sinyal LOS memiliki perbedaan waktu saat diterima oleh Receiver. Perbedaan waktu tersebut disebut juga delay spread. Masalah interferensi akibat delay spread ini sering menjadi masalah saat orde delay-nya sama dengan periode simbol yang ditransmisikan. Tipikal, delay spread memiliki orde 100 microseconds, sehingga multipath tidak menimbulkan masalah yang begitu berarti. Untuk mengurangi efek multipath, diperlukan guardband sekitar 10 microseconds(cyclic prefix) yang disisipkan pada akhir tiap simbol.
3.2.2 Orthogonal Frequency Division Multiple Access (OFDMA)
OFDMA dikembangkan untuk memberikan kemampuan mobilitas pada OFDM (yang sebelumnya digunakan untuk fixed-wireless) sehingga dapat digunakan untuk sistem seluler. Pada OFDMA, beberapa subcarriers dikelompokkan menjadi unit yang lebih besar (subchannels), dan subchannels ini dikelompokkan lagi menjadibursts yang dapat dialokasikan untuk wireless users. Tiap alokasi bursts dapat dirubah dari frame ke frame sesuai dengan orde
STIKOM
modulasi yang dipakai. Hal ini memungkinkan Base Station untuk menambah penggunaanbandwidth secara dinamis seusai dengan kebutuhan sistem.
Sebagai tambahan, karena tiap user hanya menggunakan satu bagian dari seluruh total bandwidth, tiap user dapat menggunakan tipe modulasi sesuai kondisi sistem. Quality of Service (QOS) adalah fitur lain yang dapat disesuaikan untuk user yang berbeda tergantung pada aplikasi yang digunakan, seperti suara, video streaming, atau akses internet.
Gambar 3.3 Alokasi Frame Pada OFDMA
STIKOM
3.2.3Modulasi
3.3.1 Deskripsi Modulasi
Modulasi adalah proses penggabungan sinyal yang akan dikirim dengan gelombang pembawa, sehingga memungkinkan sinyal tersebut ditransmisikan melaluicommunication channel.Penggabungan dilakukan dengan mengubah-ubah besaran tertentu dari gelombang pembawa sesuai dengan bentuk sinyal informasi
Gambar 3.4 Modulasi 3.3.2 Teknik Modulasi
Ada beberapa teknik modulasi antara lain : 1. Modulasi analog
a. Amplitude Modulation (AM)
Amplitudo gelombang pembawa diubah-ubah sesuai bentuk sinyal informasi b. Frequency Modulation (FM)
Frekuensi gelombang pembawa diubah-ubah sesuai bentuk sinyal informasi c. Phase Modulation (PM)
Phase gelombang pembawa diubah-ubah sesuai bentuk sinyal informasi dan dipandang sebagaispecial casedari frequency modulation
STIKOM
2. Modulasi digital
a. Amplitude Shift Keying (ASK)
Sinyal informasi direpresentasikan dalam dua kondisi perubahan amplitudo gelombang pembawa
b. Frequency Shift Keying (FSK)
Sinyal informasi direpresentasikan dalam perubahan frekuensi gelombang pembawa
c. Phase Shift Keying (PSK)
Sinyal informasi direpresentasikan dalam perubahan phase gelombang pembawa
3.3.3 Tujuan Modulasi
Tujuan modulasi antara lain : 1. Memudahkan pemancaran (radiasi)
Penggeseran spektrum frekuensi sinyal dari domain frekuensi rendah ke Radio Frequency (RF) untuk dapat dipancarkan (apabila communication channel berupa sistem radio).
2. Modulasi untuk multiplexing
Mentranslasikan sinyal ke spektrum frekuensi atau time slot yang berbeda-beda untuk memungkinkan beberapa sinyal ditransmisikan melalui channel yang sama.
3. Mengatasi keterbatasan perangkat
STIKOM
a. Perangkat untuk sinyal processing (filter, amplifier) bekerja optimal pada frekuensi danbandwidth tertentu
b. Modulasi dapat digunakan untuk mentranslasikan sinyal ke frekuensi yang sesuai dengan kemampuan perangkat
4. Frequency Assignment
Menentukan frekuensi kerja dari pemancar (radio, televisi dan sebagainya). 5. MengurangiNoisedan Interferensi
a. Efek dari noise dan interferensi dapat diminimalisir dengan menggunakan type modulasi tertentu dengan bandwidth yang lebih lebar daribandwidth sinyal
b. Ada trade-off antara pengurangan noise dengan penambahan bandwidth
STIKOM
33 1..1Hariff
Hariff merupakan sebuah perusahaan yang memberikan ketersediaan dan kemampuan layanan untuk carrier-grade dan telekomunikasi kecepatan
tinggi.Hariff memberikan solusi layanan broadband dengan teknologi WiMAX secara menyeluruh.
1..2Produk Hariff
Hariff mengelurkan produk antara lain:
4.2.1 BroadBAnd Wireless Access (BWA)
Broadband Wireless Access adalah tekhnologi yang ditujukan untuk
memberikan akses jaringan nirkabel data dengan kecepatan tinggi.Jika dipandang
dari segi konektifitas, akses broadband nirkabel setara dengan akses broadband kabel, seperti ADSL atau kabel modem. BWA dapat memberikan akses hingga 30 mil (50 km) untuk stasiun tetap, dan 3-10 mil (5 - 15 km) untuk mobile station.
4.2.2 HiMAX 331 v2
HiMAX 331 v2 merupakan tekhnologi terbaru Hariff dari produk
sebelumnya yaitu HiMAX 331 v1. Adapun layanan yang berikan adalah sebagai berikut:
1. HariffBroadband Solution
Berikut solusibroadband yang ditawarkan oleh Hariff : a. Base Station(BS)
STIKOM
Base Station merupakan perangkat transceiver(transmiter/receiver) yang
di pasang satu lokasi dengan jaringan IP. Base Station sebagai pusat koneksi point-to-multipoint (PMP) yang akan disambungkan ke beberapa CPE dengan
mediainterface Gelombang Radio (RF) sesuai dengan standarWiMAX. b. SubscriberStation (SS)
Subscribe Station atau biasa disebut CPE adalah media akses untuk
pelanggan. Pada Hariff SS terintregasi langsung dengan antena.
c. GPSSynchronization
Menjamin inter-koneksi antar Base Station, agar trasmiter dan receiver tidak saling interferensi.
d. Antenna Sectoral
Antena yang dipakai di BS dapat berupa sektor 60°, 90°, atau 120°
tergantung dari area yang akan dilayani. Pada Hariff sektor yang digunakan adalah 90° sesuai dengan kemampuan antena yang digunakan.
e. Network Management System (NMS)
Sebagai pusat kendali seluruh perangkatHiMAX. 2. FiturHiMAX 331 v2
HiMAXmerupakan teknologi WiMAX yang dikembangkan oleh Hariff.
Berikut beberapa fitur dariHiMAX :
1. HiMAX 331 v2 mengacu pada standart IEEE 802.16-2004 sehingga dapat
memberikan jaminan jangka panjang bagi investasi infrastruktur.
STIKOM
2. Berbiaya murahdalam instalasinya
3. Memiliki Quality of Service(QoS) mulai dari UGS, RTPS, nRTPS dan BE
sehingga mempunyai aplikasi yang luas, baik data maupun VoIP dan juga video.
4. Memakai pita frekuensi 3,3 GHz yang berlisensi.
4.3 Perangkat Hariff
Elemen/perangkat WiMAX secara umum terdiri dari Base Station (BS) di sisi pusat dan Customer Premises Equipment (CPE) di sisi pelanggan. Namun
demikian masih ada perangkat tambahan seperti antena, kabel dan aksesoris lainnya.
4.3.1 Base Station (BS)
Base Station dalam perangkat Hariff terdiri dari dua perangkat :
1. In Door Unit (IDU)
2. Out Door Unit (ODU)
Berikut adalah gambaran proses diBase Station
[image:47.595.44.550.160.733.2]Gambar 4.1 Blok Diagram ProsesBase Station Tabel 4.1 SpesifikasiBase Station
Frequency 3300 – 3400MHz
IDU ODU
ANT
STIKOM
Frequency setting step size 250kHz
Channel Bandwidth 3,5MHz dan 7MHz Duplexing Method TDD
Maximum Radio Output Power 30 dBm
Mudulation ODFM, 256 FFTwith adaptive subcarrier modulation:
BPSK-1/2, QPSK -1/2, QPSK -3/4, QAM16 -1/2, QAM16 -3/4,
QAM64-2/3, QAM64-3/4
Air Interface Standart Compllance IEEE 802.16-2004 OFDM 256FFT
A. Pemrosesan pada IDU
Dalam pemrosesan IDU hanya dilakukan pemrosesan IF. Sedang pemrosesan RF dilakukan pada ODU.Berikut adalah peran IDU dalam pemrosesan IF pada tahap tranmisi :
1. Sebagai konversi (mengubah sinyal digital menjadi analog) sinyalbaseband (@25 MHz)
2. Bandpass filtering
3. Mengubah frekuensi IF 456 MHz
Berikut adalah peran IDU dalam pemrosesan IF pada tahap tranmisi : 1. Mengubah sinyal kebaseband (@ 25 MHz) 2. Amplifikasi
3. Bandpass filtering
4. Sebagai konversi analog menjadi digital
STIKOM
Gambar 4.2 Blok Diagram Pemrosesan IDU
Gambar 4.3 HardwareIn Door Unit PadaBase Station Keterangan Gambar :
A :Power Suply E :Port Management Serial
B : PMP 1 F :Port Management Ethernet
C : PMP 2 G :Port Data Ethernet
D :Port GPSSynchonization H :Port Data Gigabyte Ethernet
B. Pemrosesan pada ODU
Dalam pemrosesan pada ODU melakukan dua pemrosesan, yaitu pemrosesan IF dan pemrosesan RF. Pada bagian IF pada rangkaian ODU tidak
IDU ODU
ANT
A B C D E F G H
STIKOM
tergantung pada pita frekuensi RF, sedangkan bagian RF bergantung pada pita frekuensi. Transmit/Receive switching yang digunakan untuk operasi TTD
dikendalikan oleh IDU.
Gambar 4.4 Blok Diagram Pemrosesan ODU
Gambar 4.5 Base Station Outdoor Unit Keterangan :
A : konektor IF (untuk koneksi ke IDU) B : konektor RF (untuk koneksi ke antena)
A B
IDU ODU
ANT
STIKOM
Gambar 4.6 Topologi Sederhana PadaBase Station
B.3.2 Subscriber Station (SS)
Secara umum Subscriber Station (SS) atau Customer Premises Equipment(CPE) terdiri dari Outdoor Unit (ODU) dan Indoor Unit (IDU),
perangkat radionya ada yang terpisah dan ada yang terintegrasi dengan antena. Beberapa Subscriber Station yang sederhana biasanya tidak mempunyaiIndoor Unit dan semua peralatan menyatu padaOutdoor Unit.
STIKOM
Gambar 4.6 Subscribe Station (SS) Hariff
Fitur yang disediakan Subscribe StationHiMAX 331 v2 adalah sebagai berikut :
1. Fixed dan Nomadic
2. Antena terintegrasi di dalam SS sehingga memudahkan instalasi
3. Dapat di-Manage melalui browser sehingga memudahkan
konfigurasi SS
4. Di-Manage secararemote dengan NMS
5. Provisioning via OSS
6. Kemampuanadaptive modulation meningkatkan konektivitas
dengan BS
7. Traffic data dan arus listrik menyatu dalam satu kabel UTP dengan
menggunakan PoE
8. Network authentication dan security menggunakan PKM-V1
sehingga data yang dilewatkan di udara terenkripsi.
STIKOM
Adapun spesifikasiSubscribe Station dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.2 SpesifikasiSubscribe Station
Frequency 3300 – 3400MHz
Channel Bandwidth 3,5MHz dan 7MHz Duplexing Method TDD
Maximum Tx Power 27 dBm
Antenna Gain 17dBm
Mudulation ODFM, 256 FFTwith adaptive subcarrier modulation:
BPSK-1/2, QPSK -1/2, QPSK -3/4, QAM16 -1/2, QAM16 -3/4,
QAM64-2/3, QAM64-3/4
Air Interface Standart Compllance IEEE 802.16-2004 OFDM 256FFT
8.4 Network Management System (NMS)
Network Management System (NMS) merupakan sentral manajemen
perangkat HiMAX 331 v2 secara remote dan mendukung fungsi Fault Configuration Accounting Performance Security (FCAPS). Dapat melakukanbulk
management operation serta dapat melakukan provissioning terhadap Subscribe
Station.
NMS menerapkan arsitektur system Client-Server. NMS Client dipakai untuk melakukan fungsi NMS secararemote. NMS merekam performa BS dan SS melalui komponen NMS bernama PCM Server, database server biasanya
menggunakan MySQL atau Oracle.
STIKOM
8.5 Konfigurasi minimumHiMAX 331 v2
Gambar 4.7 Topologi Sederhana antara BS dan SS 8.6 Proses Instalasi Radio Hariff
Berikut adalah proses instalasi radio Hariff:
8.6.1 Proses
ANT/BSR
BS
CPE
STIKOM
Proses Instalasi radio sendiri sangat mudah. Yang perlu dilakukan hanyalah mengarahkan antena secara tepat antara Base Station (BS) dengan Subscribe Station (SS). Informasi pengarahan posisi bisa dilakukan secara manual
dengan melihat di peta, google eart/google map, atau dengan menggunakan bantuan peralatan GPS. Setelah antena diarahkan, kita tinggal melihat di webbrowser berapa frequency yang di dapatkan. Jika kurang baik, arah antena
bisa dirubah sampai memperoleh sinyal/frequency yang baik.
8.6.2 Langkah-Langkah Instalasi Radio Hariff
Sebelum memulai prosedur instalasi radio wireless ada beberapa hal yang
harus diketahui dan harus dilakukan :
1. Survey tempat calon pelanggan, ini berguna untuk mengetahui seberapa jauh jarak calon pelanggan dengan BTS terdekat. Cara yang dapat dilakukan adalah
dengan langsung mendatangi lokasi calon pelanggan dan mengukur jarak udara antara pelanggan dengan BTS terdekat dengan menggunakan GPS atau peta.
2. Mengetahui proses instalasi radio wireless tersebut digunakan untuk apa
dengan kata lain calon pelanggan menginginkan radio wireless tersebut untuk apa. Seperti difungsikan sebagai internet saja, atau internet dan Voice Over Internet Protokol (VoIP) yang berfungsi sebagai alat pengiriman data berupa
voice, streaming maupun data.
STIKOM
3. Mempersiapkan kabel yang akan digunakan untuk menjembatani antara unit ODU dan IDU dan juga mempersiapkan alat yang dibutuhkan dalam instalasi (ToolBox).
8.6.3 Proses Instalasi Radio Unit
Pada proses instalasi radio unit terdapat dua isntalasi, yaitu instalasi pada Base Station(BS) danSubscribe Station(SS).
1. InstalasiBase Station (BS)
Pada proses instalasi Base Station sendiri terdapat dua instalasi, yaitu instalasi fisik Out Door Unit(ODU) dan instalasiInDoor Unit(IDU).
a. Instalasi Fisik ODU
Bagian ini menjelaskan instalasi secara fisik perangkat HiMAX331-BS
ODU. Langkah-langkah instalasi ODU adalah sebagai berikut : 1. Pemasangan mekanik ODU
2. Instalasi antenna
3. Menghubungkan ODU ke antenna dan pemasangan penangkal petir IF (optional)
Berikut ini adalahitem-item yang dibutuhkan dalam instalasi ODU :
1. Kabel IDU-ODU 2. Antena
3. Kabel RF untuk menghubungkan antena ke ODU
STIKOM
4. Kabelgrounding dengan terminasi yang sesuai b. Konektor pada ODU
Adapun fungsi dari konektor ODU dapat dijelaskan pada tabel berikut : Tabel 4.3 Fungsi konektor pada ODU
Nama Deskripsi Fungsi
N Coax Connector, type N(f) Antenna Port TNC Coax Connector, type TNC(f) IDU/ODU Port GND Grounding bolt, M 8 Grounding of ODU
c. Pemasangan Mekanik ODU
Hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam pemasangan mekanik ODU adalah sebagai berikut :
1. Mounting Clamp (Penjepit Penyangga)
2. Baut mounting (Baut Penyangga)
3. Pasang baut padamounting clamp
4. Sangkutkan bagian belakang ODU padamounting clamp 5. Pasang BS ODU padaboom (Tiang)
d. Instalasi Antenna
Tilting(atas-bawah/kemiringan) dapat dilakukan dengan menggunakan alat
khusus antena tilt. Dengan antenna sectorized arah pancaran sangat penting.
Pastikan azimuth(kanan-kiri) antena sudah benar dan antena harus bebas dari halangan benda diam atau bergerak.
STIKOM
Gambar 4.8 Pemasangan Antena Pada BS Hariff
e. Menghubungkan ODU ke Antena
Untuk menghubungkan ODU ke antena dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Hubungkan kabel RF diantara ODU dengan antena. Kabel RF menggunakan konektor NMale di kedua ujungnya
Gambar 4.9 KabelCoaxial Konektor N(Male)
2. Hubungkan ODU dan groundingdengan benar. Gunakan kabel
grounding dengan ukuran minimal 16 mm2 dan hubungkan
ujungnya dengan baut grounding ODU sedangkan ujung lainnya dihubungkan kegrounding point terdekat.
TILTING AZIMUTH
STIKOM
3. Lindungi dengan baik semua koneksi yang dapat terpengaruh lingkungan dari air atau kelembaban.
4. Disarankan untuk menggunakan seal tape, yang didesain khusus untuk lingkunganoutdoor, jangan menggunakan shield dari bahan silicon karena akan sulit dilepas.
5. Shield kabel coaxial IDU-ODU harus di-ground-kan pada entry
point gedung, terminalground power.
6. Hanya shield kabel IF yang harus di-ground-kan. Ada arus DC
yang mengalir di konduktor pusat dan koneksi ke konduktor pusat yang akan terganggu dengan arus DC dan mengakibatkan kerusakan perangkat.
7. Attenuasi maksimal yang diijinkan adalah 15 dB pada 500MHz.
8. Kabel harus terlindung dengan baik untuk menjamin isolasi lebih dari 80 dB pada 500 MHz.
f. Instalasi Fisik IDU
Perangkat IDU dapat dipasang pada rak 19” atau 21”. Bila menggunakan rak untuk menyimpan IDU, pasangkan pada rak dengan keempat baut terpasang. Perangkat IDU dapat pula disimpan sebagai perangkatdesktop, yaitu diatas meja,
dengan catatan kondisi sekitar IDU aman dari air/kelembaban dan sirkulasi udara yang memadai.
Chasis IDU memiliki 2 catu daya DC yang terpisah, bila keduanya digunakan maka IDU secara otomatis mengatur sumber daya tersebut sebagai
STIKOM
redundant power supply. Konsumsi daya pada saat beban puncak tidak lebih dari
150 W.
Yang harus disiapkan setelah IDU terpasang pada rak ataudesktop yaitu :
1. Satu (opsional dua) kabelpower yang terhubung pada DCpower supply
2. Satu kabel UTP dengan konektor RJ45 yang terhubung pada managed switch
3. Satu kabel UTP dengan konektor RJ45 yang terhubung pada GPSreceiver
4. Satu kabel UTP dengan konektor RJ45 di satu ujung dan port serial di
ujung lainnya
Gambar 4.10 Kabel RJ45
5. Dua kabel IF (konektor TNC) yang terhubung pada ODU
STIKOM
Gambar 4.11 KabelCoaxial TNC(F) 50 Ω
Pada tiap konektor ethernet terdapat dua LED sebagai indikator. Setiap
indikator mengindikasikan suatu keadaan tertentu.
Gambar 4.11 Base Station In Door Unit
g. Koneksi Listrik (Port A)
A B C D E F G H
STIKOM
Sumber tegangan yang dibutuhkan adalah -48V sampai dengan -60V DC +20%/-15%. Sambungkan dengan kabelpower dari DCpower supply ke konektor power pada IDU dan jangan lupa untuk mengaturgrounding.
h. Koneksi ke ODU (Port B danPort C)
Kabel IDU-ODU harus diterminasi oleh konektor TNC Male pada sisi ODU dan konektor N-Male pada sisi IDU. Sebaiknya konektor pada sisi IDU
adalah versi right angle. Pada IDU, hubungkan salah satu kabel IF ke port 1 Point-to-Multipoint port 1, diberi tanda IF1 interface 1 dan kabel IF lainnya ke
port 2 Point-to-Multipoint, diberi tanda IF2. Jika hanya ada satu ODU (satu
sektor) hanya satu kabel IF saja yang dihubungkan denganinterface PMP.
Disamping tiap-tiap portterdapat dua LED yang memiliki labelAlarm dan Ok. Jika LEDalarm (berwarna merah) berkedip-kedip berarti terjadi suatu event
yang dikategorikan sebagai alarm. Jika tidak ada alarm maka lampu Ok akan hidup.
i. Koneksi ke Perangkat GPS (Port D)
Hubungkan konektor ini ke perangkat GPS jika IDU berada dalam mode sinkronisasi eksternal. Konektor ini tidak diperlukan bila mode sinkronisasinya adalah internal.
j. Koneksi ke PC untuk Manajemen IDU (Port E)
Biasanya pada pengoperasian IDU pertama kali konektor ini diperlukan
untuk menghubungkan pada PC. Konektor yang terhubung pada PC adalah
STIKOM
konektorserial. Untuk mengatur parameter IDU dari PC, kita dapat menggunakan programHyper Terminal padaWindows atauMinicom padaLinux.
k. Koneksi ManajemenPort (Port F)
Koneksi ini digunakan apabila sistem berjalan dalam mode out-band, artinya jalur koneksi untuk manajemen sistem terpisah dengan jalur koneksi data.
l. Koneksi Data Port (Port G)
Koneksi ini digunakan sebagai koneksi data. Padamode in-band, koneksi ini digunakan untuk jalur koneksi manajemen sekaligus untuk jalur koneksi data.
m. KoneksiGigabyte (PortH)
Sistem IDU telah mendukungport 1 Giga Ethernet sebagai koneksi jalur data. Gunakanport ini untuk jalur data kenetwork element yang mendukung.
2. Setup System Base Station (BS)
Sebelum Base Station (BS) dapat digunakan, BS harus di-setup sampai terhubung dengan NMS Server. Setup BS dilakukan melalui Command Line Interface (CLI) di komputer yang terhubung ke IDU lewat management serial.
Langkah-langkah men-setup BS adalah sebgai berikut :
1. Set IP BS
Configure ip address <ip><subnet><gateway>
2. Set Management Mode
Configure mgmt-vlan-mode inBand
Configure mgmt-vlan <vlan-id>
3. Set ParameterSNMP
Configure snmp-server-community public ro Configure snmp-server-community private rw
STIKOM
Configure snmp-server-trap-receiver <nms-ip> Configure snmp-server-trap-enable <nms-ip> Configure snmp-ps-trap-receiver <nms-ip> 163 Configure snmp-ps-trap-enable <nms-ip> 163
a. Perintah CLI Umum
Perintah CLI umum adalah sebagai berikut :
Show running-config
Show startup-config
Show log sl 1
Show ip
Show alarm current
Show alarm history
Show environment all
Show ss
Show connectivity-table ss
Show connectivity-table cpe
b. Menghubungkan BS dengan NMS
Base Station (BS) dapat terhubung dengan Network Management System
(NMS). Hal ini dilakukan melalui prosesAuto Discovery. Masuk ke NMS Client lalu klik menuAdministration kemudianAuto Discovery Management.
3. Instalasi FisikSubscribe Station (SS)
STIKOM
Setelah mengetahui jarak tembuh udara dari BTS terdekat menuju tempat calon pelanggan dan mengetahui fungsi instalasi radio wireless kita, selanjutnya
kita mulai proses instalasi. Untuk instalasi perangkat HiMAX331-SS sangat sederhana, yang perlu dipersiapkan antara lain :
1. HiMAX331-SS
2. Kabel ethernet yang lebih panjang (straight) untuk persipan jika kabel yang disediakan terlalu pendek.
3. Obeng, tang, kunci pas, tiang penyangga, alat bor dan lain-lain.
4. Se