B. Pencak Silat sebagai Olahraga
Segala kegiatan atau usaha yang mendorong, membangkitkan,
mengembangkan, dan membina kekuatan jasmani maupun rohani bagi setiap manusia dapat digolongkan sebagai olahraga. Usaha-usaha untuk mengembangkan unsur-unsur olahraga terdapat pada pencak silat dan dapat dilakukan melalui: 1. Olahraga pendidikan.
2. Olahraga prestasi.
3. Olahraga rekreasi atau olahraga massal. 1. Pencak Silat sebagai olahraga Pendidikan
Pencak silat sebagai olahraga pendidikan ditekankan pada pembinaan keterampilan jasmani, terutama pembentukan sikap dan gerak serta
mengembangkan pembinaan mental/rohani dengan menanamkan rasa percaya diri dan sifat-sifat budi luhur.
2. Pencak Silat sebagai Olahraga Prestasi
Sebagai olahraga prestasi, pencak silat dibina sesuai dengan azas dan
norma olahraga, yaitu di samping mengembangkan pembinaan fisik dan teknik, diutamakan pula dalam memupuk sifat-sifat kesatria dalam pelaksanaannya. Di dalam olahraga prestasi ini, dilaksanakan juga pertandingan pencak silat baik di tingkat daerah maupun di tingkat nasional.
3. Pencak Silat sebagai Olahraga Rekreasi/Massal
Pencak silat sebagai olahraga rekreasi/massal, penampilannya merupakan suatu yang dapat dinikmati oleh khalayak ramai dengan mengutamakan keindahan gerak dan irama. Pertunjukkan pencak silat rekreasi ini dapat
dipadukan dengan unsur kesenian, tetabuhan dalam bentuk permainan tunggal, permainan ganda atau secara massal.
C. Pencak Silat Sebagai Seni
Ciri khusus lainnya pencak silat adalah merupakan bagian dari kesenian. Di
Pencak silat sebagai seni harus menurut ketentuan keselarasan, keseimbangan, keserasian antara wirama, wirasa, dan wiraga.
D. Pencak Silat sebagai Bela Diri
Pada dasarnya pencak silat adalah usaha pembelaan diri agar selamat dari serangan lawan. Dengan demikian, unsur gerakannya terdapat dua bagian, yaitu unsur untuk menyerang dan unsur untuk membela termasuk usaha menyelamatkan diri.
Melalui latihan-latihan yang tekun, pesilat dapat memupuk dan meningkatkan kemampuan, ketangkasan, keterampilan, dan kekuatannya dalam melakukan serangan maupun pembelaan diri. Sesuai falsafah bangsa Indonesia, maka pesilat Indonesia lebih mengutamakan pembelaan diri dari pada menyerang. Oleh karena itu pencak silat disebut seni bela diri bukan seni menyerang.
E. Pencak Silat sebagai Sarana Pendidikan Mental/Rohani
Pencak silat merupakan suatu sistem dan wadah pendidikan jasmani dan rohani, karena melalui latihan-latihan yang teratur dan kontinu seorang pesilat dididik untuk dapat mengembangkan unsur-unsur kesenian, unsur olahraga, unsur bela diri dan penghayatan terhadap alam kehidupan dan perjuangan hidup serta hidup bermasyarakat pada umumnya.
Pencak silat mengajarkan budi pekerti luhur, yang pada dasarnya adalah untuk mengembangkan sifat dan sikap yang selalu:
a. taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
b. menghormati harkat dan martabat sesama manusia.
c. meletakkan kepentingan persatuan di atas kepentingan pribadi.
d. menggunakan jalan musyawarah di dalam memecahkan permasalahan bersama.
e. memberikan darma bakti bagi kepentingan kesejahteraan dan kemajuan masyarakat.
masyarakat.
Pencak silat sebagai olahraga, merupakan usaha untuk mengembangkan unsur-unsur olahraga yang terdapat dalam pencak silat, yang dibagi menjadi olahraga pendidikan, olahraga prestasi, dan olahraga rekreasi.
Pencak silat sebagai seni, harus menurut ketentuan keselarasan, keseimbangan, keserasian, antara wiraga, wirama, dan wirasa.
Pencak silat sebagai bela diri, pada dasarnya merupakan usaha pembelaan diri dari serangan atau bahaya agar selamat. Unsur geraknya adalah menyerang dan membela diri/menyelamatkan diri.
Pencak silat sebagai sarana pendidikan mental kerohanian, ditanamkan penghayatan serta hidup bermasyarakat. Pencak silat mengajarkan budi pekerti luhur, mengembangkan sifat dan sikap (kepribadian).
Tangkisan adalah usaha dengan cara mengadakan kontak langsung dengan Serangan
Hindaran
Hindaran adalah usaha pembelaan dengan cara memindahkan sasaran dari arah serangan, dengan melangkah atau memindahkan kaki
Kuda-Kuda Depan
Kuda-kuda depan yakni kuda-kuda dengan sikap salah satu kaki berada di depan
sedangkan kaki lainnya di belakang dan berat badan ditopang oleh kaki depan. Dengan posisi
kaki ditekuk kira-kira 30 derajat.
Kuda-Kuda Belakang
Kuda-kuda belakang yakni kuda-kuda dengan sikap salah satu kaki berada di
depan, sedangkan kaki lainnya berada di belakang dan berat badan sepenuhnya ditopang oleh
kaki belakang. Posisi telapak kaki depan lurus dan telapak kaki belakang membentuk sudut +
60derajat tampak sisi kanan tampak sisi kiri tampak sisi depan