• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan sistem barcode dalam proses peminjaman buku pada Taman Bacaan Aneka D Pamulang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penerapan sistem barcode dalam proses peminjaman buku pada Taman Bacaan Aneka D Pamulang"

Copied!
161
0
0

Teks penuh

(1)

PEMINJAMAN BUKU PADA TAMAN BACAAN

ANEKA D PAMULANG

MAKHSUS FADLY

2040.9100.2540

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(2)

i

PENERAPAN SISTEM BARCODE DALAM PROSES PEMINJAMAN BUKU

PADA TAMAN BACAAN ANEKA D PAMULANG

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Sains dan Teknologi

Untuk memenuhi persyaratan memperoleh

gelar Sarjana Komputer (S.Kom)

Oleh :

MAKHSUS FADLY

2040.9100.2540

Menyetujui,

Pembimbing I

Khodijah Hulliyah, M.Si

NIP. 19730402 2001122 001

Pembimbing II

Herlino Nanang, MT

NIP. 19731209 200501 1 002

Mengetahui,

Ketua Program Studi Teknik Informatika

(3)

ii

PENGESAHAN UJIAN

Skripsi yang berjudul “PENERAPAN SISTEM BARCODE DALAM PROSES

PEMINJAMAN BUKU PADA TAMAN BACAAN ANEKA D PAMULANG”

yang ditulis oleh Makhsus Fadly, NIM 204091002540 telah diuji dan dinyatakan

lulus dalam Sidang Munaqosyah Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 3 agustus 2011. Skripsi ini telah

diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu

(S1) Program Studi Teknik Informatika.

Jakarta, agustus 2011

Menyetujui :

Penguji I

Victor Amrizal, M. Kom

NIP. 150 411 288

Penguji II

Hendra Bayu Suseno, M. Kom

NIP. 19821211 200912 100

Pembimbing I

Khodijah Hulliyah, M.Si

NIP. 19730402 2001122 001

Pembimbing II

Herlino Nanang, MT

NIP. 19731209 200501 1 002

Mengetahui:

Dekan

Fakultas Sains dan Teknologi

DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis

NIP. 19680117 200112 1 001

Ketua Program Studi

Teknik Informatika

(4)

iii

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI

BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN

SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, Agustus 2011

Makhsus Fadly

(5)

iv

ABSTRAK

MAKHSUS FADLY

, Penerapan Sistem Barcode Dalam Proses Peminjaman

Buku Pada Taman Bacaan Aneka D Pamulang. (di bawah bimbingan

Khodijah

Hulliyah

dan

Herlino Nanang

).

Perkembangan teknologi informasi dan digitalisasi tidak menjadikan peran

buku sebagai sumber informasi dan ilmu pengetahuan tergantikan sepenuhnya

oleh semua kemajuan tersebut. Buku sebagai jembatan antara ilmu pengetahuan

dan informasi tetap dipilih sebagai bentuk sarana penyampaian ilmu pengetahuan

dan informasi. Pada Taman Bacaan Aneka D Pamulang, ditemukan permasalahan

pencatatan peminjaman. Seperti kurang efektifnya pencatatan yang dilakukan

secara manual yang memungkinkan adanya kesalahan atau human error. Penulis

memberikan suatu solusi dengan pembuatan aplikasi peminjaman yang

terintegrasi dengan database untuk mencatat semua data transaksi peminjaman

dengan pemakaian barcode scanner sebagai alat inputnya. Barcode adalah

informasi terbacakan mesin (

machine readable

) dalam format visual yang

tercetak. Umumnya barcode berbentuk garis-garis vertikal tipis tebal yang

terpisah oleh jarak tertentu. Tapi kini ada beberapa variasi berbentuk pola-pola

tertentu, lingkaran konsentris, atau tersembunyi dalam sebuah gambar. Barcode

dibaca dengan menggunakan sebuah alat baca optik yang disebut barcode

scanner/reader. Standarisasi barcode yang digunakan adalah barcode tipe code-39

dengan standar verifikasi barcode reader ANSI X3.182 yang merupakan UPC

Code yang digunakan di US ANSI/UCC5 dan merupakan standar Amerika yang

banyak digunakan pada beberapa sistem pembacaan barcode. Aplikasi ini dibuat

menggunakan PHP dan Mysql sebagai database yang terintegrasi di dalam

XAMPP. Metode penelitian yang digunakan terdiri dari pengumpulan data dan

pengembangan sistem. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi,

wawancara, studi pustaka, dan studi literatur sejenis. Dalam metode

pengembangan sistem penulis menggunakan RAD (Rapid Application Diagram)

yang terdiri dari empat fase yaitu fase tujuan dan syarat-syarat, fase perancangan,

fase konstruksi, dan fase pelaksanaan.

(6)

Assalaamu’alaik

Alhamdulillah,

Subhanahu Wata’ala

Rasulullah Muhamma

beliau (amin). Hanya

menyelesaikan skrips

Peminjaman Buku Pa

Terwujudnya tul

bantuan dan bimbinga

kepada :

1.

Bapak DR. Syopi

dan Teknologi.

2.

Bapak Yusuf Dur

Informatika.

3.

Ibu Khodijah Hul

4.

Bapak Herlino

memberikan bim

ini.

v

KATA PENGANTAR

alaikum Wr. Wb.

h, rasa syukur tiada terkira penulis panjatkan

ala. Rahmat dan salam semoga tercurahkan

mad SAW beserta keluarga, sahabat, dan pe

ya berkat petunjuk dan pertolongan Allah-la

ipsi yang berjudul : Penerapan Sistem Barcode

uku Pada Taman Bacaan Aneka D Pamulang.

tulisan dalam bentuk skripsi ini, tentunya tidak t

ngan dari berbagai pihak. Rasa terima kasih penul

yopiansyah Jaya Putra, M.SIS, selaku Dekan Fa

Durrachman, M.Sc, M.IT, selaku Ketua Progra

h Hulliyah, M.Si, selaku dosen pembimbing I, da

no Nanang, MT, selaku dosen pembimbing

bimbingan, waktu, dan perhatiannya dalam pen

kan kepada Allah

hkan selalu kepada

pengikut-pengikut

lah penulis dapat

ode Dalam Proses

dak terlepas dari

h penulis ucapkan

n Fakultas Sains

ogram Studi Teknik

, dan

ng II, yang telah

(7)

vi

5.

Seluruh Dosen dan staf karyawan Program Studi Teknik Informatika,

Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah mengajar atau membantu penulis selama kuliah.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis juga tidak luput dari berbagai

masalah dan menyadari sepenuhnya bahwa penulisan ini masih jauh dari

sempurna dan tidak lepas dari kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu dengan

senang hati penulis akan menerima semua saran dan kritik maupun ide-ide yang

membangun dari rekan-rekan pembaca. Akhir kata semoga Allah membalas

kebaikan mereka yang telah membimbing penulis dalam membuat skripsi ini.

Semoga skripsi ini berguna bagi penulis dan pada pembaca umumnya.

Wassalaamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, Agustus 2011

Penulis

Makhsus Fadly

(8)

vii

Terimakasih Penulis untuk :

Kedua orang tua tercinta: Mama dan Bapak

(sungguh ingin ku membahagiakan kalian)

Saudara2ku: Rahmat Maksum, Alfian Haris, Farhan

Buntaran (Smoga kita bisa menjadi kebanggaan mama

dan bapak ya)

Jay (Terima kasih tangan dinginnya, smoga Allah

senantiasa membalas kebaikanmu)

Nita, Riki, Dimas, Heru, Maneh (wisuda bareng ya kita)

Dawimah, hamimah, Umi, Razka, Iyas, Sigit, Ariyadi,

Nana, Yanti, Ade (Ti.b slalu kompak ya)

Edoy, Pipit, Mamet, Topik, Jeje, Ari (mkasih bgt CPUnya),

Rijal (barcode scannernya bekerja!!thanks!!)

Rissa, Zhai, Mika, Nuril, Dilla (prok3)

makasih buat semua anak TI B angkatan 2004..

(hidup jadi berwarna banget.)

terimakasih untuk keluarga besar TI/SI angkatan 2004

yang telah berteman dan berbagi semuanya kepada

penulis..

dan banyak lagi yang tidak dapat saya tuliskan di sini..

terimakasih semuanya..

dan juga terimakasih untuk :

(9)

viii

DAFTAR ISI

PENGESAHAN UJIAN ... ii

PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 2

1.3. Batasan Masalah ... 3

1.4. Tujuan Penelitian ... 4

1.5. Manfaat Penelitian ... 4

1.6. Metodologi Pengumpulan Data ... 5

1.7. Pengembangan Sistem ... 6

1.8. Sistematika Penulisan ... 7

BAB 2 LANDASAN TEORI ... 10

2.1. Pengertian Sistem Informasi... 10

2.2. Barcode ... 11

2.2.1.

Sejarah barcode ... 11

2.2.2.

Tipe Barcode ... 12

2.2.3.

Barcode Reader ... 14

2.2.4.

Manfaat Barcode ... 16

2.2.5.

Cara Kerja Barcode Scanner ... 17

2.3. Konsep Database Management Sistem ... 17

2.3.1.

Definisi ... 18

2.3.1.1. Entity ... 18

2.3.1.2. Atribut ... 18

(10)

ix

2.3.1.4. Record/Tuple ... 19

2.3.1.5. File ... 19

2.3.1.6. Database ... 20

2.3.1.7. DBMS (Database Management Sistem) ... 20

2.3.2.

Perancangan

Database

... 22

2.3.2.1. Merancang Model Konseptual

Database

... 22

2.4. Metode Pengembangan Perangkat Lunak ... 25

2.4.1.

Model RAD ... 26

2.5. Bagan Alir ... 28

2.5.2.

Flow Chart ... 28

2.5.3.

Data Flow Diagram (DFD) ... 29

2.5.3.1. Tahapan Data Flow Diagram ... 32

2.6. PHP ... 33

2.6.2.

Sejarah singkat PHP ... 33

2.6.3.

Kemampuan PHP ... 34

2.6.4.

MySQL ... 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 37

3.1. Metode Pengumpulan Data ... 37

1.

Metode Observasi ... 37

2.

Metode Interview ... 38

3.

Studi Pustaka ... 38

4.

Studi Literatur ... 38

3.2. Metode Pengembangan Sistem... 39

1.

Fase Perencanaan Syarat-Syarat ... 41

2.

Fase Perancangan ... 42

a.

Perancangan Proses ... 43

b.

Perancangan Basis Data ... 43

c.

Perancangan Antarmuka (

User

Interface

) ... 43

3.

Fase Konstruksi ... 43

4.

Fase Pelaksanaan ... 44

(11)

x

4.1. Gambaran umum Aneka D ... 45

4.1.1.

Visi dan Misi ... 46

4.1.1.1. Visi ... 46

4.1.1.2. Misi ... 46

4.2. Fase menentukan Tujuan Dan Syarat ... 47

4.2.1.

Analisa Kebutuhan Masalah ... 47

4.2.1.1. Analisa Sistem Berjalan ... 47

4.2.1.2. Identifikasi Masalah ... 48

4.2.1.3. Solusi Pemecahan Masalah ... 49

4.2.1.4. Analisa Sistem Usulan ... 49

4.2.2.

Tujuan ... 50

4.2.3.

Syarat-syarat ... 50

4.3. Fase Perancangan ... 51

4.3.1.

Perancangan Proses ... 51

4.3.1.1. Perancangan DFD (Data Flow Diagram) ... 51

4.3.1.2. Flowchart ... 55

4.3.2.

Perancangan Basis Data ... 62

4.3.2.1. Struktur Entity Relationship Diagram (ERD) .. 62

4.3.2.2. Logical Record Structure ... 64

4.3.2.3. Normalisasi ... 64

4.3.2.4. Spesifikasi Tabel ... 67

4.3.3.

Perancangan Antar Muka (User Interface) ... 69

4.4. Fase Konstruksi ... 76

4.4.1.

Pemrograman ... 77

4.4.2.

Spesifikasi Hardware dan Software ... 77

4.4.2.1. Perangkat Keras (

Hardware

) ... 77

4.4.2.2. Perangkat Lunak (

Software

) ... 77

4.4.2.3. Pencetakan Barcode ... 78

4.5. Fase Pelaksananaan ... 79

BAB V PENUTUP... 80

(12)

xi

5.2. Saran ... 80

DAFTAR PUSTAKA ... 82

(13)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Gambaran DBMS (

Database Management Sistem

)... 21

Gambar 2.2. Fase RAD ... 27

Gambar 2.3. Workshop Desain RAD ... 27

Gambar 3.1. Model membangun sistem RAD ... 41

Gambar 4.1. Bagan alir sistem yang sedang berjalan ... 48

Gambar 4.2. Diagram konteks sistem yang diusulkan ... 52

Gambar 4.3. Diagram zero sistem yang diusulkan ... 53

Gambar 4.4. Diagram level satu proses 1.0 (login)... 53

Gambar 4.5. Diagram level satu proses 2.0 (tambah anggota) ... 54

Gambar 4.6. Diagram level satu proses 3.0 (tambah buku) ... 54

Gambar 4.7. Diagram level satu proses 3.0 (peminjaman) ... 55

Gambar 4.8.

Flowchart

input user ... 56

Gambar 4.9.

Flowchart

Hapus User ... 57

Gambar 4.10.

Flowchart

Cetak Barcode... 57

Gambar 4.11.

Flowchart

Cetak Barcode... 58

Gambar 4.12.

Flowchart

Input Member ... 59

Gambar 4.13.

Flowchart

Input koleksi ... 60

Gambar 4.14.

Flowchart

Input Kategori ... 61

Gambar 4.15.

Flowchart

Edit/Hapus Kategori ... 62

Gambar 4.16. ER Diagram Database Aplikasi Peminjaman dengan metode

Barcode ... 63

(14)
[image:14.595.116.523.83.469.2]

xiii

Gambar 4.18. Relasi tabel dalam bentuk 2 NF ... 67

Gambar 4.19. Rancangan Halaman Login ... 70

Gambar 4.20. Rancangan Halaman Home ... 71

Gambar 4.21. Rancangan Halaman Tambah Anggota ... 72

Gambar 4.22. Rancangan Halaman Tambah Koleksi ... 73

Gambar 4.23. Rancangan Halaman Tambah Kategori ... 73

Gambar 4.24. Rancangan Halaman Edit/Hapus Kategori ... 74

Gambar 4.25. Rancangan Halaman Tambah User ... 75

Gambar 4.26. Rancangan Halaman Hapus User ... 75

Gambar 4.27. Rancangan Halaman Cetak Barcode ... 76

(15)

xiv

[image:15.595.118.527.78.477.2]

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Tabel ASCII ... 11

Tabel 2.2. Simbol Flowchart ... 27

Tabel 3.1. Literatur Penelitian Sejenis ... 39

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi dan digitalisasi tidak

menjadikan peran buku sebagai sumber informasi dan ilmu pengetahuan

tergantikan sepenuhnya oleh semua kemajuan tersebut. Buku sebagai

jembatan antara ilmu pengetahuan dan informasi tetap dipilih sebagai

bentuk sarana penyampaian ilmu pengetahuan dan informasi.

Perpustakaan adalah tempat disediakannya buku bacaan yang selalu

disediakan pada lembaga pendidikan seperti sekolah dan kampus. Selain

perpustakaan, taman bacaan mulai banyak didatangi sebagai tempat

alternatif menyediakan berbagai jenis buku yang menyediakan jasa

peminjaman.

Dengan munculnya beberapa taman bacaan yang dekat dengan area

perumahan memungkinkan bagi para penggemar buku untuk mencari

koleksi buku bacaan dengan lebih mudah, khususnya bagi para pecinta

novel terlaris dunia bisa lebih meringankan biaya tanpa harus membeli

novel-novel tersebut. Selain menyediakan buku-buku baru, taman bacaan

juga menyediakan koleksi buku lama yang sudah jarang ditemukan.

Cukup menyewa dengan harga yang terjangkau para penikmat novel atau

(17)

Taman bacaan yang ada saat ini umumnya masih melakukan

pencatatan secara manual, salah satunya adalah Aneka D. Namun dengan

bertambahnya koleksi buku dan data peminjam membuat pencatatan

peminjaman dan administrasi yang sebelumnya dilakukan dengan cara

manual menjadi kendala. Banyaknya data dan informasi yang akan

diolah dengan sistem manual tersebut dirasa kurang memadai, karena

akan banyak menyita waktu dan hasilnya kurang akurat untuk

pengolahan data seperti data buku yang dipinjam dan data para

peminjam.

Penerapan sistem informasi berbasis komputer dengan sistem

barcode

akan sangat memudahkan dalam proses pencatatan, sehingga

dapat melindungi aset taman bacaan tersebut ke depan kelak. Dengan

berdasarkan masalah tersebut penulis bermaksud mengambil judul :

“PENERAPAN

SISTEM

BARCODE

DALAM

PROSES

PEMINJAMAN

BUKU

PADA

TAMAN

BACAAN ANEKA D PAMULANG”

1.2.

Rumusan Masalah

Dalam kajian ini penulis ingin memberikan suatu solusi dengan

merancang dan mengaplikasikan suatu alur kerja sistem peminjaman

buku berdasarkan sistem pencatatan manual yang sudah ada dan

(18)

User itu sendiri dengan penambahan sistem

barcode

.

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan dia atas, maka dapat

dirumuskan sebagai berikut:

1.

Bagaimana meningkatkan keakuratan yang rendah dalam proses

pencatatan data peminjaman buku.

2.

Bagaimana membuat sistem

database

yang dapat menyimpan data

secara efisien dan praktis sehingga dapat memudahkan dalam

proses pengolahan data.

1.3.

Batasan Masalah

Untuk menghindari meluasnya materi pembahasan tugas akhir ini,

maka penulis membatasi permasalahan hanya mencakup hal-hal berikut:

1.

Aplikasi ini digunakan oleh pihak internal (pemilik Taman Bacaan

dan staf operasional).

2.

Secara garis besar sistem yang dikembangkan terdiri dari proses

pencatatan data peminjaman dan pembuatan laporan data

peminjaman.

3.

Aplikasi ini dikembangkan menggunakan bahasa pemrograman

PHP dan MySql sebagai databasenya.

4.

Aplikasi dibuat untuk diimplementasikan pada Taman Bacaan

(19)

Tujuan diadakannya penulisan, perancangan, dan pembuatan

aplikasi sistem informasi manajemen taman bacaan ini adalah:

1.

Meningkatkan

keakuratan

dalam

proses

pencatatan

data

peminjaman buku.

2.

Membangun aplikasi sistem informasi manajemen Taman Bacaan

yang dapat membantu dalam pengelolaan data-data Taman Bacaan

dan membuat data peminjam lebih tersusun rapih sehingga dapat

melindungi asset Taman Bacaan tersebut.

1.5.

Manfaat Penelitian

Manfaat yang didapat dalam menulis skripsi ini adalah :

1.

Bagi Penulis

a.

Menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh selama kuliah.

b.

Dapat mendalami sistem penerapan sistem

barcode

dan

sistem basis data, serta pengimplementasiannya.

2.

Bagi Pengelola Taman Bacaan

a.

Memberikan kemudahan dalam pengecekan data peminjam,

pengecekan buku-buku yang menjadi aset Taman Bacaan

tersebut, serta meningkatkan efektifitas dan efisiensi

operasional Taman Bacaan tersebut.

3.

Bagi Universitas

a.

Menjadi

referensi

untuk

pengembangan

penelitian

(20)

lebih baik.

1.6.

Metodologi Pengumpulan Data

Metodologi pengumpulan data yang digunakan dalam perancangan

dan pengembangan sistem aplikasi

barcode

ini adalah dengan

menggunakan beberapa cara, yaitu:

a.

Observasi

Pengumpulan data dan informasi dengan cara melakukan

pengamatan secara langsung terhadap suatu kegiatan yang sedang

dilakukan dan pengenalan data yang ada sehingga dapat diadakan

evaluasi dari sudut tertentu yang mendukung kebenaran dari data

tersebut.

b.

Interview

Koentjaraningrat (1985:167) mengartikan

interview

sebagai sebuah

tindakan pengumpulan informasi dengan cara mengajukan

sejumlah pertanyaan secara lisan dan dijawab secara lisan pula

yang akan digunakan dalam tahap analisa.

c.

Studi Pustaka

Pengumpulan data yang bersumber dari berbagai buku yang

menjadi referensi, pedoman penulisan riset, penelitian, skripsi atau

diktat yang menunjang pemecahan permasalahan yang tidak

(21)

Studi literatur ini dilakukan dengan melihat penelitian dan skripsi

yang sejenis. Penulis melakukan kunjungan ke perpustakaan dan

mencari skripsi sejenis untuk melakukan perbandingan, sehingga

penulis bisa mengetahui hal-hal apa saja yang belum dilakukan

dalam penelitian sebelumnya dan terhindar dari

kesalahan-kesalahan dalam penelitian sebelumnya.

1.7.

Pengembangan Sistem

Sistem pengembangan perangkat lunak yang penulis gunakan adalah

sistem RAD (

Rapid

Application Development

) yang dikembangkan oleh

James Martin. Tahap-tahap sistem RAD meliputi (Kendall & Kendall,

2003:239):

1.

Fase Menentukan Syarat-Syarat

Pada fase ini pengguna tingkat tinggi memutuskan fungsi apa saja

yang harus difiturkan oleh aplikasi tersebut.

2.

Fase Perancangan

Yaitu perancangan proses-proses yang akan terjadi dalam sistem

dan perancangan antar muka.

3.

Fase Konstruksi

Yaitu tahap dimana dilakukan pengkodean terhadap

rancangan-rancangan yang telah didefinisikan.

4.

Fase Pelaksanaan

(22)

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyajikan tulisan ini

menjadi beberapa bab, yaitu :

BAB I

PENDAHULUAN

Berisi tentang beberapa hal umum tentang maksud dan

tujuan penulisan skripsi serta pelaksanaan penelitian pada

Taman Bacaan Aneka D sebagai acuan dalam pembuatan

aplikasi sistem peminjaman buku dengan sistem

barcode

,

yang terdiri dari latar belakang dilaksanakannya penelitian,

tujuan dari diadakannya penelitian, perancangan, dan

pembuatan aplikasi sistem peminjaman buku dengan sistem

barcode

dalam menunjang penulisan skripsi, manfaat

penulisan, sistem pelaksanaan dan penulisan skripsi, serta

sistematika dalam penyusunan skripsi ini.

BAB II

LANDASAN TEORI

Menjelaskan tentang konsep dasar aplikasi peminjaman

buku, penjelasan singkat tentang konsep

barcode

, sejarah

singkat PHP sebagai aplikasi pembangun utama, dan

(23)

Menjelaskan tentang sistem yang digunakan dalam

menyelesaikan kasus pendataan dan pengaplikasian sistem

peminjaman pada taman bacaan tersebut, perancangan yang

berisi semua sistem yang berhubungan dengan topik yang

dibahas dan akan digunakan dalam pembuatan aplikasi

sistem peminjaman ini, serta penganalisaan masalah yang

ada dalam perusahaan sehingga dapat diberikan suatu solusi

optimal terhadap permasalahan yang ada.

BAB IV

PEMBAHASAN DAN IMPLEMENTASI

Menjelaskan tentang sistem yang berisikan konsep, alur,

dan pola pikir program dalam bentuk

flowchart

, bagaimana

sistem peminjaman ini nantinya akan berjalan, dan

tahap-tahap yang diperlukan dalam menjalankan sistem

peminjaman ini dengan disertai dengan sistem atau teknik

yang digunakan dalam melaksanakan penelitian serta

menyelesaikan masalah yang dimulai dari pengumpulan

data sampai kepada terselesaikannya masalah.

BAB V

PENUTUP

Berisi tentang kesimpulan dari penelitian dan hasil akhir

dari pemecahan masalah setelah dibuat aplikasi peminjaman

(24)

kesempurnaan hasil penelitian atau pemecahan masalah,

sehingga masalah serupa tidak terjadi lagi serta antisipasi

terhadap timbulnya masalah lain setelah pengaplikasian

sistem peminjaman ini dapat berjalan dengan baik pada

taman bacaan tempat penelitian untuk penulisan skripsi ini

(25)

10

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1.

Pengertian Sistem Informasi

Sistem dilihat dari segi etimologinya berasal dari bahasa inggris

yaitu

sistem

yang berarti susunan, cara, jaringan (Echols dan Shadily,

2000:575). Menurut Jogiyanto Hartono (1999:683), “Suatu kesatuan

yang terdiri dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi

untuk mencapai suatu tujuan”.

Pengertian sistem dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti

“Perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga

membentuk suatu totalitas”.

Jogiyanto Hartono (1999:697) mendefinisikan sistem informasi

sebagai: “Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan

kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media,

prosedur-prosedur, dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur

komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi

sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian internal

dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk

(26)

2.2.

Barcode

Mengutip Wikipedia, Barcode atau dalam bahasa Indonesia

seringkali disebut kode batang adalah

an optical machine-readable

representation of data.

Kode berbentuk garis dan berwarna hitam putih

tersebut mengandung satu kumpulan kombinasi yang berlainan ukuran,

dan disusun sedemikian rupa menurut aturan tertentu sehingga dapat

diterjemahkan oleh mesin pembacanya (Wahyono, 2010 : 2).

2.2.1.

Sejarah barcode

Barcode pertama kali diperkenalkan oleh dua orang

mahasiswa Drexel Institute of Technology Bernard Silver dan

Norman Joseph Woodland di tahun 1948. Mereka mempatenkan

inovasi tersebut pada tahun 1949 dan permohonan tersebut

dikabulkan pada tahun 1952. Tapi baru pada tahun 1996,

penemuan mereka digunakan dalam dunia komersial. Pada

kenyataannya penggunaannya tidak begitu sukses hingga pasca

1980an.

Barcode adalah informasi terbacakan mesin

(machine

readable)

dalam format visual yang tercetak. Umumnya barcode

berbentuk garis-garis vertikal tipis tebal yang terpisah oleh jarak

tertentu. Tapi kini ada beberapa variasi berbentuk pola-pola

(27)

gambar. Barcode dibaca dengan menggunakan sebuah alat baca

optik yang disebut barcode reader. Pada prinsipnya barcode

reader hanya sebuah alat input biasa seperti halnya keyboard

atau scanner tapi peran manusia sebagai operator sangat

minimum.

Bersamaan dengan pesatnya penggunaan barcode, kini

barcode tidak hanya bisa mewakili karakter angka saja tapi

sudah meliputi seluruh kode ASCII. Kebutuhan akan kombinasi

kode yang lebih rumit itulah yang kemudian melahirkan inovasi

baru berupa kode matriks dua dimensi (2D barcodes) yang

[image:27.595.145.534.128.634.2]

berupa kombinasi kode matriks bujur sangkar.

Tabel 2.1. Tabel ASCII

2.2.2.

Tipe Barcode

Ada tiga tipe barcode yang banyak digunakan, yaitu

(28)

Barcode adalah tipe yang paling luas digunakan. Salah satunya

adalah untuk Universal Product Code (UPC) yaitu kode untuk

klasifikasi barang-barang konsumen yang kita lihat pada

kemasan produk dan digunakan oleh supermarket untuk

program kasir. Produsen biasanya mendaftarkan produknya ke

agen seperti GS1(http://www.gs1.org/) agar mendapat kode

UPC. Untuk memahami prinsip kerjanya, cobalah ambil sebuah

produk dari supermarket, kemudian lacaklah kode barcodenya di

website GS1. Produk buatan Indonesia, dapat dilacak di

http://www.gs1.co.id.

Dalam bidang perpustakaan umumnya juga menggunakan

linear barcode, termasuk untuk kode ISBN (International

Standard Book Number). CIFOR Library, menggunakan True

Type Font code 39. TTF 39 atau lebih populer disebut code 39

ini tersedia secara gratis di internet, salah satunya tersedia di

http://www.barcodesinc.com/free-barcode-font/. Simbol Code

39 dapat mewakili huruf alfabet besar maupun kecil, angka serta

banyak lagi karakter khusus seperti $ dan &. Keuntungan lain

dari code 39 adalah dapat dicetak menggunakan printer laser

pada umumnya dan hasilnya dapat dibaca cukup akurat dengan

barcode reader.

Pada Perpustakaan CIFOR, barcode digunakan untuk

(29)

induk adalah kombinasi nomor urut akuisisi dokumen dan tahun

proses data entri (proses deskripsi bibliografi). Sebagai contoh:

kode 121 99, berarti buku ke 121 tahun 1999, demikian

seterusnya. Kode tersebut dicetak pada label Tom & Jerry

ukuran no.109 dengan menggunakan fasilitas mailmerge MS

Word. Perangkat cetak yang digunakan adalah printer HP

LaserJet 4050 Series PCL 6.

Beberapa contoh barcode linear antara lain : Plessey,

Codabar, UPC, Code 128, Code 25, CPC Binary, Pharmacode,

POSTNET, PLANET, PostBar, Latent Image Barcode, dan

lainnya

Sedangkan contoh barcode 2 dimensi antara lain :

Codablock, Code 16K, Code 49, PDF417, dan Micro PDF417,

MaxiCode, 3-DI, AnayTag, VeriCode, WaterCode, dan lainnya.

2.2.3.

Barcode Reader

Barcode reader atau barcode scanner adalah perangkat

untuk membaca kode-kode garis visual barcode. Hanya dengan

menyapukan segaris sinar laser, barcode reader membaca

fragmen terang gelap pada barcode yang tercetak di kertas

dengan sangat cepat dan akurat. Pada perkembangan

(30)

garis saja tapi berupa kombinasi pola yang rumit sehingga

mampu membaca barcode dari sudut manapun.

Pada awalnya sebuah barcode scanner dibuat dengan

menggunakan fixed lights dan sebuah photosensor tunggal

dimana penggunaannya adalah dengan cara “menggosok” kode

barcode secara manual. Pada desain berikutnya laser scanner

pada barcode dibuat menggunakan kaca polygonal atau kaca

galvanometer untuk melakukan scanning pada barcode.

Bahkan dengan berkembangnya barcode matriks dua

dimensi (2D) ada sejumlah produk kamera digital yang mampu

menangkap citra barcode 2D untuk kemudian dapat

diterjemahkan oleh software ke dalam pesan yang dapat dibaca

oleh kita.

Ada beberapa standar verifikasi untuk barcode reader,

antara lain:

A.

ANSI X3.182. UPC Code yang digunakan di US

ANSI/UCC5. merupakan standar Amerika

B.

ISO/IEC 15416 (barcode linear) dan ISO/IEC 15415 (2D

bar codes) adalah standar internasional

C.

Standar Eropa EN 1635 yang kemudian digantikan dengan

(31)

D.

ISO 15426-1 (linear bar code verifier compliance

standard) atau

ISO 15426-2 (2d bar code verifier

compliance standard)

2.2.4.

Manfaat Barcode

Seperti apa yang telah diutarakan di muka, barcode

scanner adalah sebuah alat input data yang meminimalkan

intervensi manusia sebagai operatornya. Jadi keuntungan yang

paling utama dari penggunaan barcode adalah kecepatan dan

ketepatan

data.

Pada

perpustakaan

yang

frekuensi

peminjamannya sangat tinggi dan penggunanya sangat banyak,

penggunaan barcode akan mempercepat proses pelayanan dan

mengurangi

kesalahan

input

data

peminjaman.

Bagi

pustakawan, penggunaan sistem barcode juga meringankan

beban

kerja

di

pelayanan.

Sehingga

mereka

dapat

mengalokasikan waktunya untuk pekerjaan yang lain.

Dalam sisi Point of Sale, penggunaan barcode sangat

membantu dalam menganalisa data trend penjualan dengan

cepat. Atau dalam terminologi perpustakaan, data historis

(32)

2.2.5.

Cara Kerja Barcode Scanner

kode barcode pada barcode label akan dibaca oleh barcode

scanner, kemudian computer akan menangkap hasil bacaan

tersebut dan memasukannya ke dalam aplikasi database yang

dimilikinya. Dalam proses pembacaan oleh Barcode Scanner,

masing-masing batang pada barcode memiliki makna sendiri

sesuai dengan ketebalan yang berbeda-beda. Ketebalan itulah

yang akan diterjemahkan pada suatu nilai dan menentukan

waktu lintasan bagi titik sinar pembaca yang dipancarkan oleh

alat pembaca (Wahyono, 2010:52).

2.3.

Konsep Database Management Sistem

Suatu DBMS (

Database Management Sistem

) berisi satu koleksi

data yang saling berelasi dan satu set program untuk mengakses data

tersebut. Jadi DBMS terdiri dari

Database

dan Set Program pengelola

untuk menambah data, menghapus data, mengambil dan membaca data

(Kristanto, 1999:25)

Database

adalah kumpulan

file

-

file

yang saling berelasi, relasi

tersebut biasa ditunjukkan dengan kunci dari tiap

file

yang ada. Satu

database menunjukkan satu kumpulan data yang dipakai dala satu

lingkup perusahaan atau instansi (Kristanto, 1999:9).

(33)

terdiri dari

field-field

yang saling berhubungan untuk menunjukkan

bahwa

field

tersebut dalam satu pengertian yang lengkap dan direkam

dalam satu

record

. Untuk menyebut isi dari

field

maka digunakan atribut

atau merupakan judul dari satu kelompok

entity

tertentu, misalnya atribut

Alamat menunjukkan

entity

alamat dari siswa. Entiti adalah suatu objek

yang nyata yang akan direkam.

Set program pengelola merupakan satu paket program yang dibuat

agar memudahkan dan mengefisienkan pemasukkan atau perekaman

informasi dan pengambilan atau pembacaan informasi ke dalam

database

.

2.3.1.

Definisi

2.3.1.1.

Entity

Entity

adalah orang, tempat, kejadian atau konsep

yang

informasinya

direkam.

Pada

bidang

Administrasi Siswa misalnya,

entity

adalah siswa,

buku, pembayaran, nilai test. Pada bidang

kesehatan,

entity

adalah pasien, dokter, obat,

kamar, diet.

2.3.1.2.

Atribut

Setiap

entity

mempunyai atribut atau sebutan untuk

mewakili suatu

entity

. Seorang siswa dapat dilihat

(34)

alamat, nama orang tua, hobi. Atribut juga disebut

sebagai data elemen, data

field

, data

item

.

2.3.1.3.

Data

Value

(Nilai atau Isi Data)

Data

value

adalah data aktual atau informasi yang

disimpan pada tiap data elemen atau atribut.

Atribut nama karyawan menunjukkan tempat

dimana informasi nama karyawan disimpan,

sedang data

value

adalah Icha Fitriyanti, Adam

Pratama, merupakan isi data nama karyawan

tersebut.

2.3.1.4.

Record/Tuple

Kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan

menginformasikan tentang suatu

entity

secara

lengkap. Satu

record

mewakili satu data atau

informasi tentang seseorang misalnya, nomor

karyawan, nama karyawan, alamat, kota, tanggal

masuk.

2.3.1.5.

File

Kumpulan

record record

sejenis yang mempunyai

panjang elemen yang sama, atribut yang sama,

(35)

2.3.1.6.

Database

Kumpulan

file

file

yang mempunyai kaitan antara

satu

file

dengan

file

yang lain sehingga membentuk

satu bangunan data untuk menginformasikan satu

perusahaan, instansi dalam batasan tertentu.

Bila terdapat

file

yang tidak dapat dipadukan atau

dihubungkan dengan

file

yang lainnya berarti

file

tersebut bukanlah kelompok dari satu

database

, ia

akan dapat membentuk satu

database

sendiri.

2.3.1.7.

DBMS (Database Management Sistem)

Kumpulan

file

yang saling berkaitan bersama

dengan program untuk pengelolaannya disebut

sebagai DBMS.

Database

adalah kumpulan datanya,

sedang program pengelolanya berdiri sendiri dalam

satu paket program yang komersial untuk membaca

data, mengisi data, menghapus data, melaporkan

data dalam

database

.

Hubungan antara definisi di atas dapat dilihat pada gambar

(36)
[image:36.595.105.518.74.695.2]

Gambar 2.1 Gambaran DBMS (

Database Management Sistem

)

Entity Siswa

No. Induk Nama

105091029613 Icha Fitriyanti

103091029589 Adam Pratama

Record/Tuple

Entity Mata kuliah

Kode Nama Mata kuliah

MT01 Kalkulus 1 AA01 Analisa Algoritma BA01 Bahasa Automata TK01 Teknik Kompilasi

Relasi

Data Entri

Retrieve

•

Program Aplikasi

•

Query Language

•

Menu-menu

(37)

2.3.2.

Perancangan

Database

Merancang

Database

merupakan suatu hal yang sangat

penting. Kesulitan utama dalam merancang

Database

adalah

bagaimana merancang sehingga suatu

database

dapat

memuaskan keperluan saat ini dan masa mendatang.

Perancangan model konseptual perlu dilakukan disamping

perancangan model fisik. Pada perancangan konseptual akan

menunjukkan

entity

dan relasinya berdasarkan proses yang

diinginkan oleh organisasi. Ketika menentukan

entity

dan

relasinya dibutuhkan analisis data tentang informasi yang ada

dalam spesifikasi di masa mendatang.

Pada pendekatan model konseptual, beberapa konsep

pendekatan

Relational

digunakan, namun tidak berarti konsep

ini nantinya diimplementasikan ke model

Relational

saja tetapi

dapat juga dipakai pada model

Hierarchical

dan model

Network

.

2.3.2.1.

Merancang Model Konseptual

Database

Pada

perancangan

model

konseptual

penekanan tinjauan dilakukan pada struktur data dan

(38)

terapan dan operasi yang akan dilakukan pada

d

atabase

.

Pendekatan yang dilakukan pada perancangan

model konseptual adalah menggunakan model data

relational

, Terdapat dua buah teknik yaitu :

1.

Teknik Normalisasi

Proses

Normalisasi

merupakan

proses

pengelompokkan data elemen menjadi tabel yang

menunjukkan

entity

dan relasinya.

Pada proses normalisasi selalu diuji pada beberapa

kondisi. Apakah ada kesulitan pada saat menambah/insert,

menghapus/delete, mengubah/update, membaca/retrieve

pada satu

database

. Bila ada kesulitan pada pengujian

tersebut maka relasi tersebut dipecahkan pada beberapa

tabel lagi atau dengan kata lain perancangan belumlah

mendapat

database

yang optimal.

Sebelum

mengenal

lebih

jauh

mengenai

Normalisasi ada beberapa konsep yang harus diketahui

lebih dahulu yaitu :

A.

Field

/atribut kunci, yang terdiri dari

Candidate Key,

Primary Key, Alternate Key,

dan

Foreign Key

[image:38.595.147.523.79.457.2]
(39)

2.

Teknik

Entity Relationship

A.

Perancangan Database Teknik

Entity Relationship

Database

adalah kumpulan

file

yang saling

berkaitan. Pada model data

relational

hubungan

antar

file

direalisasikan dengan kunci relasi (

relation

key

), yang merupakan kunci utama dari

masing-masing

file

. Perancangan

Database

yang tepat akan

menyebabkan

dBASE III

atau

FoxBASE

atau paket

program

relational

lainnya akan bekerja secara

optimal.

B.

Entity Relationship Concept

Relasi antara dua

file

atau tabel dapat

dikategorikan menjadi tiga macam. Demikian pula

untuk membantu gambaran relasi secara lengkap,

terdapat juga tiga macam relasi dalam hubungan

atribut dalam satu

file

, yaitu antara lain :

1)

One To One Relationship 2 File

Hubungan antara

file

pertama dengan

file

kedua

adalah satu berbanding satu

2)

One To Many Relationship 2 File

Hubungan antara

file

pertama dengan

file

kedua

adalah satu berbanding banyak atau dapat pula

(40)

3)

Many To Many Relationship 2 File

Hubungan antara

file

pertama dengan

file

kedua

adalah banyak berbanding banyak.

2.4.

Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Ada beberapa model proses pengembangan perangkat lunak,

namun pada skripsi ini hanya akan dibahas tentang RAD (

Rapid

Aplication Development

) sebagai metode yang penulis pakai.

Beberapa alasan mengapa digunakan metode

Rapid Application

Development

(RAD) adalah :

1.

Aplikasi yang dikembangkan ini, merupakan aplikasi yang

sederhana dan tidak memerlukan waktu yang lama dalam

pengembangannya. Metode RAD mendukung untuk merancang

aplikasi dalam jangka waktu yang pendek.

2.

Aplikasi simulasi ini dalam implementasinya tidak memerlukan

pemeliharaan, sehingga sangat cocok apabila digunakan metode

RAD, karena metode ini tidak memiliki fase pemeliharaan.

3.

Alasan utama penggunaan model pengembangan RAD adalah

model pengembangan ini akan bekerja dengan baik bila diterapkan

(41)

2.4.1.

Model RAD

Menurut Martin (Pressman, 2002: 42),

Rapid Aplication

Development

(RAD) adalah sebuah model proses perkembangan

perangkat lunak sekuensial linier yang menekankan pada siklus

perkembangan

cepat

dengan

menggunakan

pendekatan

konstruksi berbasis komponen. Sehingga apabila kebutuhan

dipahami dengan baik, maka sistem fungsional yang utuh dapat

diselesaikan dalam waktu kira-kira 60 – 90 hari. Menurut

Martin (Kendall & Kendall, 2003:239), fase dalam RAD dibagi

menjadi empat, yaitu :

1.

Fase Perencanaan Syarat-syarat

Pada fase ini pengguna tingkat tinggi memutuskan fungsi

apa saja yang harus difiturkan oleh aplikasi tersebut.

2.

Fase Desain Pengguna

Pada fase ini pengguna diminta membahas aspek-aspek

desain non-teknis dari sistem dengan bimbingan

penganalisis. Kerena tingginya sifat interaktif, fase ini

sering digabungkan dengan fase konstruksi pada workshop

desain RAD.

3.

Fase Konstruksi

Pada fase ini setiap desain yang diciptakan dalam fase

sebelumnya selanjutnya ditingkatkan untuk dilakukan

(42)

4.

Gam

Gambar 2.3. W

Fas Perenca Syarat Beke peng per

dilakukan uji kemampuan untuk mendapa

dan revisi dari pengguna tingkat tinggi.

Fase Pelaksanaan

Tahap terakhir adalah dimana aplikasi baru

pengenalan terhadap aplikasi.

ambar 2.2. Fase RAD Martin (Kendal & Kenda

2.3. Workshop Desain RAD (Kendal & Kendal, 2003:

Fase encanaan rat-syarat Fase Perancangan Pengguna Fase Konstruksi Menentukan tujuan dan

syarat-syarat informasi Bekerja dengan engguna untuk perancangan sistem Membangun sistem Memperkenalkan sistem Umpan balik pengguna Menggunakan masukan dari pengguna

ndapatkan komentar,

baru diuji coba dan

ndal, 2003: 238)

(43)

Menurut Butler (Pressman 2002: 41), seperti semua model

proses yang lain, pendekatan RAD memiliki kekurangan :

1.

Bagi proyek yang besar tetapi berskala, RAD memerlukan

sumber daya manusia yang memadai untuk menciptakan

jumlah tim RAD yang baik.

2.

RAD menurut pengembang dan pelanggan memiliki

komitmen di dalam aktifitas

rapid-fire

yang diperlukan

untuk melengkapi sebuah sistem, di dalam kerangka waktu

yang sangat diperpendek. Jika komitmen tersebut tidak

ada dari tiap kontituen, proyek RAD akan gagal.

2.5.

Bagan Alir

2.5.2.

Flow Chart

Flow Chart (Bagan Alir Sistem) adalah bagan yang

menunjukkan alir di dalam program atau prosedur sistem secara

logika. Bagan alir digunakan terutama untuk alat bantu

(44)
[image:44.595.139.522.82.484.2]

Tabel 2.2 Simbol

Flowchart

2.5.3.

Data Flow Diagram (DFD)

Pendekatan analisis terstruktur diperkenalkan oleh

DeMarco (1978) dan Gane Sarson (1979) melalui buku

metodologi struktur analisis dan desain sistem informasi.

Mereka menyarankan untuk menggunakan

data flow diagram

(DFD) dalam menggambarkan atau membuat model sistem.

DFD (

Data Flow Diagram

) adalah sebuah teknik grafis

yang menggambarkan aliran informasi dan transformasi yang

diaplikasikan pada saat data bergerak dari input menjadi output

yang digambarkan dalam bentuk diagram yang menggunakan

notasi-notasi yang berupa simbol-simbol tertentu yang

Simbol

Arti

Simbol

Arti

Dokumen

Penghubung

Kegiatan Manual

Input / Output

Proses Komputer

Display

Disket

Arsip

(45)

menunjukkan proses atau fungsi, aliran data, tempat

penyimpanan data, dan entitas eksternal (Pressman,1997: 364).

Terdapat dua bentuk DFD yang ada sekarang ini, yaitu

DFD Fisikal (Diagram Arus Data Fisik) dan DFD Logikal

(Diagram Arus Data Logika).

DFD fisikal lebih tepat digunakan untuk menggambarkan

sistem (sistem yang lama). Penekanannya yaitu bagaimana

proses-proses dari sistem diterapkan (dengan cara apa, oleh

siapa dan dimana) termasuk proses-proses manual, dengan

mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut

mengealir (misanya lewat telepon, surat, dan sebagainya) atau

lingkungan fisik dimanadata tersebut akan disimpan (misalnya

file kartu, hardisk, tape disk, dan sebagainya).

DFD adalah alat yang digunakan pada metodologi

pengembangan sistem yang terstruktur (Struktur Analys and

Design) dan merupakan alat bantu yang cukup populer sekarang

ini, karena dapat menggambarkan arus data dalam sistem

dengan struktur yang jelas.

Beberapa simbol dalam DFD dapat dilihat pada gambar di

bawah ini :

1.

Kesatuan Luar :

Merupakan kesatuan (entity) dilingkungan luar

(46)

lainnya

yang

berad

dilingkungan

luarnya

yang

memberikan input atau menerima output dari luar.

2.

Arus Data :

Arus Data (Data Flow) di DFD yang bersimbol suatu

panah, arus data ini mengalir diantara proses, simpanan

data (Data store) dan kesatuan luar (External Entity). Arus

data ini menunjukan arus data yang berupa masukan untuk

sistem atau hasil dari proses sistem.

3.

Proses :

Suatu kegiatan kerja yang dilakukan oleh orang,

mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang akan

keluar dari proses.

4.

Simpanan Data :

Simpanan Data (Data Store) merupakan simpanan

dari data yang dapat berupa :

A.

Suatu file atau database di sistem komputer

B.

Suatu arsip atau catatan manual

C.

Suatu kotak tempat data dimeja seseorang

D.

Suatu tabel acuan manual

(47)

2.5.3.1.

Tahapan Data Flow Diagram

Langkah-langkah di dalam membuat data flow

diagram dibagi menjadi tiga tahap, yaitu sebagai

berikut:

1.

Context Diagram

Diagram ini dibuat untuk menggambarkan

sumber serta tujuan data yang akan diproses

atau dengan kata lain diagram tersebut

digunakan untuk menggambarkan sistem

secara umum dari keseluruhan sistem sistem

yang ada.

2.

Diagram Zero

Diagram ini dibuat untuk menggambarkan

tahapan proses yang ada

didalam

context diagram

, yang penjabarannya lebih

terperinci.

3.

Diagram Detail

Diagram ini dibuat untuk menggambarkan

arus data secara lebih mendetail lagi dari

tahapan proses yang ada didalam zero

(48)

2.6.

PHP

PHP/FI merupakan nama awal dari PHP. PHP–Personal HomePage,

FI adalah

Form Interface

. Dibuat pertama kali oleh Rasmus Lerdoft. PHP

awalnya meruakan program CGI yang dikhususkan untuk menerima input

melalui form yang ditampilkan dalam browser web.

Software

ini di sebarkan

dan dilisensikan sebagai perangkat lunak

Open Source

. PHP secara resmi

merupakan kependekan dari

PHP:HyperText Preprocessor

, merupakan

bahasa

script server-side

yang disisipkan dalam dokumen HTML (Sidik,

2004: 3)

2.6.2.

Sejarah singkat PHP

PHP pertama kali dibuat pada musim gugur tahun 1994 oleh

Rasmus Lardoff, awalnya digunakan pada websitenya untuk

mencatat siapa saja yang berkunjung dan melihat biodatanya. Versi

pertama yang dirilis tersedia pada awal tahun 1995, dikenal dengan

tool Personal Home Page

, yang terdiri atas

engine parser

yang

sangat sederhana yang hanya mengerti beberapa makro khusus dan

sejumlah utilitas yang sering digunakan pada halaman-halaman

web, seperti buku tamu, counter pengunjung, dan lainnya.

Parser

diprogram ulang pada pertengahan 1995 dan di beri nama PHP/FI

versi 2.0. FI berasal dari paket Rasmus lainnya yang ditulis untuk

menginterpretasi data dari form, yang kemudian dikombinasikan

dengan tool

Personal Home Page

dan ditambahkan dengan

(49)

2.6.3.

Kemampuan PHP

PHP secara mendasar dapat mengerjakan semua yang dapat

dikerjakan oleh prgram CGI, seperti mendapatkan dari form,

menghasilkan isi halaman web yang dinamik, dan menerima

cookies

. Kemampuan PHP yang paling diandalkan dan signifikan

adalah dukungan kepada banyak

database

. Membuat halaman web

yang menggunakan data dari

database

dengan sangat mudah dapat

dilakukan,

database

yang didukung oleh PHP diantaranya

Adabas

D

,

dBase

,

Empress

,

FilePro

,

FrontBase

,

Hyperwave

,

IBM DB2

,

Informix

,

Ingres

,

Interbase

,

MSQL

,

Direct MS SQL

,

MySQL

,

ODBC

,

Oracle

(

OC17 dan OC18), Ovrimos

,

PostgreSQL

,

Solid

,

SQLite

,

Sybase

,

Velocis

, dan

Unix DBM

.

PHP juga mendukung untuk berkomunikasi dengan layanan

lain menggunakan protokol IMAP, SNMP, NNTP, POP3, HTTP,

dan lainnya yang tidak terhitung. Pemrograman juga dapat

membuka soket jaringan secara mentah dan berinteraksi dengan

menggunakan protokol lainnya (Sidik, 2004: 5-6).

2.6.4.

MySQL

MySql adalah Relational Database Management Sistem

(RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL

(

General Public License

), MySQL sebenarnya merupakan turunan

salah satu konsep utama dalam

database

sejak lama, yaitu SQL

(50)

pengoperasian

database

, terutama untuk pemilihan/seleksi dan

pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data

dikerjakan dengan mudah secara otomatis. Sebagai database server

yang memiliki konsep database modern, MySQL memiliki banyak

sekali keistimewaan. Berikut ini beberapa keistimewaan yang

dimiliki oleh MySQL (Sidik, 2003: 1-3):

1.

Portability

, dapat berjalan stabil pada berbagai sistem

operasi.

2.

Open Source

, dapat digunakan secara cuma-Cuma.

3.

Multi User

, dapat digunakan oleh banyak

user

dalam

waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau

konflik.

4.

Performace Tuning

, memiliki kecepatan dalam menangani

query

sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih

banyak SQL per satuan waktu.

5.

Column Type

, memiliki tipe kolom yang sangat kompleks.

6.

Command

dan

Fuctions

, memiliki operator dan fungsi

secara penuh yang mendukung SELECT dan WHERE

dalam

query

.

7.

Security

, memiliki beberapa lapisan keamanan seperti

level

subnetmask

, nama

host

, dan izin akses

user

dengan

(51)

8.

Scalability

dan

Limits

, mampu menangani

database

dalam

skala besar, dengan jumlah

records

lebih dari 50 juta dan

60 ribu tabel serta 5 miliar baris.

9.

Connectivity

, dapat melakukan koneksi dengan

client

menggunakan protokol TCP/IP, Unix soket (

Unix

), atau

Named Pipes (NT).

10.

Localisation

, dapat mendeteksi pesan kesalahan (

error

code

) pada

client

dengan menggunakan lebih dari dua

puluh bahasa.

11.

Interface

, memiliki antarmuka terhadap berbagai aplikasi

dan bahasa perrograman dengan menggunakan fungsi API

(

Application Programming Interface

).

12.

Client

dan

Tools

, dilengkapi dengan berbagai

tool

yang

dapat digunakan untuk administrasi database, dan pada

setiap

tool

yang ada disertakan petunjuk

online

.

13.

Struktur Tabel, memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel

dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan

[image:51.595.149.525.91.463.2]
(52)

37

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini diuraikan metode penelitian yang digunakan penulis dalam

menyusun skripsi, diantaranya adalah:

3.1.

Metode Pengumpulan Data

Penyusunan skripsi ini dilakukan dengan menggunakan beberapa

metode yang dapat mendukung penulis, baik dalam pengumpulan data

maupun informasi yang diperlukan, untuk mendapatkan kebenaran

materi uraian pembahasan.

Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam

pembahasan skripsi ini adalah dengan menggunakan :

1.

Metode Observasi

Observasi adalah pengamatan langsung yang dilakukan di

lapangan untuk mengetahui secara langsung keadaan objek

penelitian yang sebenarnya. Hal ini bertujuan untuk memperoleh

penjelasan mengenai data-data dan informasi yang dibutuhkan

dalam penelitian dengan Taman Bacaan Aneka D. Observasi ini

dilaksanakan selama bulan Maret 2010, bertempat di Taman

(53)

2.

Metode Interview

Wawancara memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian

dengan

cara

tanya-jawab

sambil

bertatap

muka

antara

pewawancara dengan narasumber telah dilakukan pada tanggal 15

Maret 2010 dengan narasumber Bapak Sudrajat Suriadinata. Hasil

wawancara dapat dilihat pada lampiran A.

3.

Studi Pustaka

Pada metode studi pustaka, penulis mempelajari buku-buku

yang berhubungan dengan masalah yang dibahas dalam skripsi ini.

Adapun buku-buku yang dipakai dalam skripsi ini dapat dilihat

pada daftar pustaka. Pencarian data lewat internet juga dilakukan

untuk memperoleh data-data tambahan, penulis mengunjungi situs

yang berhubungan dengan masalah yang dibahas dalam skripsi ini.

Adapun situs-situs yang dikunjungi dalam skripsi ini dapat dilihat

pada daftar pustaka.

4.

Studi Literatur

Studi literatur ini dilakukan dengan melihat penelitian dan skripsi

yang sejenis dengan masalah pemasaran produk. Penulis

melakukan kunjungan ke perpustakaan dan mencari skripsi sejenis

untuk di kumpulkan dan dilakukan perbandingan, sehingga penulis

(54)

penelitian sebelumnya dan terhindar dari kesalahan-kesalahan

dalam penelitian sebelumnya.

Di bawah ini adalah beberapa studi literatur yang penulis jadikan

referensi dalam pembuatan aplikasi.

1.

Adam Pratama, 2007, Aplikasi Sistem Absensi Karyawan

Dengan Menggunakan Metode Barcode Pada PT.

Kemenangan Jaya.

2.

Rijal Haqiqi, 2010, Aplikasi Pembayaran Member Futsal

Dengan Menggunakan Barcode (Studi Kasus: Brumbun

[image:54.595.146.524.104.584.2]

Futsal).

Tabel 3.1. Literatur Penelitian sejenis

No Perbandingan

1

(Adam Pratama)

2

(Rijal Haqiqi)

1 Metode Spiral RAD

2 Tools Delphi 7 Delphi 7

3 Output yang

dihasilkan

Laporan harian, bulanan, dan tahunan daftar hadir karyawan

Data pembayaran

member futsal

3.2.

Metode Pengembangan Sistem

Metode membangun sistem adalah metode-metode,

prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan yang akan digunakan

untuk mengembangkan suatu sistem infomasi (

Sutabri, 2004: 68

).

Metode membangun sistem terdiri dari beberapa model dari proses

(55)

Linear (

Waterfall

), Model Prototipe, Model RAD (

Rapid Application

Development

), dan Model Spiral (

Pressman, 2002: 27

).

Penulis memilih penelitian dengan menggunakan metode

membangun sistem model pendekatan RAD (

Rapid Application

Development

). Penulis menggunakan model RAD karena melihat dari

aplikasi yang dikembangkan adalah aplikasi yang sederhana dan tidak

membutuhkan waktu yang lama, metode RAD adalah metode yang

diperuntukkan untuk jangka pendek sesuai dengan aplikasi yang

dikembangkan.

Model RAD yang pada awalnya diusulkan oleh James Martin

(1991) (http://en.wikipedia.org/wiki/Rapid_application_development),

merupakan suatu pendekatan berorientasi objek terhadap membangun

sistem yang mencakup suatu metode membangun perangkat-perangkat

lunak.

Tujuannya adalah mempersingkat waktu pengerjaan aplikasi serta

proses yang dihasilkan didapat secara cepat dan tepat. Berikut merupakan

[image:55.595.146.521.101.431.2]
(56)
[image:56.595.148.522.78.435.2]

Gambar 3.1. Model membangun sistem RAD

Model RAD memiliki empat fase yaitu fase perencanaan

syarat-syarat, fase perancangan, fase konstruksi, dan fase pelaksanaan (Kendall

& Kendall, 2003: 238). Berikut adalah penjelasan masing-masing fase

dalam penelitian ini.

1.

Fase Perencanaan Syarat-Syarat

Pada tahap ini dilakukan pengidentifikasian tujuan-tujuan

aplikasi atau sistem serta untuk mengidentifikasi syarat-syarat

informasi yang ditimbulkan dari tujuan-tujuan tersebut. Secara

terperinci yang penulis lakukan pada tahap Tujuan dan

Syarat-syarat Informasi adalah:

Menentukan tujuan dan syarat-syarat informasi

Membangun sistem gguna untuk sistem perancangan

Memperkenalkan sistem Fase Perancangan syarat-syarat

Menggunakan masukan dari pengguna

Fase Perancangan Fase Konstruksi Umpan balik pengguna

(57)

a.

Menganalisa sistem yang berjalan pada Taman Bacaan Aneka

D Pamulang.

b.

Mengidentifikasi permasalahan yang ada pada Taman Bacaan

Aneka D Pamulang.

c.

Memberikan solusi permasalahan yang dihadapi pada Taman

Bacaan Aneka D Pamulang.

Hasil yang penulis dapatkan dari tahap Tujuan dan

Syarat-syarat Informasi adalah:

a.

Memperoleh informasi mengenai sistem pencatatan transaksi

dan peminjaman buku yang berjalan.

b.

Memperoleh informasi dari permasalahan staf operasional

dalam melakukan pencatatan secara manual.

c.

Dibutuhkan aplikasi yang dapat mencatat dan menyimpan

data transaksi dan data peminjman dengan menerapkan

sistem barcode.

2.

Fase Perancangan

Pada tahap ini dilakukan perancangan proses yaitu

(58)

a.

Perancangan Proses

Perancangan proses-proses yang akan dilakukan

didalam sistem menggunakan bagan alir seperti flowchart dan

DFD (Data Flow Diagram) yakni dengan membuat diagram

konteks, diagram level nol, dan diagram level satu pada

sistem yang akan diusulkan.

b.

Perancangan Basis Data

Pada aplikasi sistem barcode ini digunakan database

sebagai pelengkap program seperti proses input ID member,

input ID buku dan proses penyimpanan data peminjaman

buku. Database yang digunakan adalah database MySQL.

c.

Perancangan Antarmuka (

User

Interface

)

Pada perancangan antarmuka (user interace) dilakukan

langkah menganalisis atau merencanakan tampilan untuk tata

letak sesuai dengan fungsi aplikasi.

3.

Fase Konstruksi

Pada tahap ini dilakukan pembuatan program terhadap

rancangan-rancangan yang telah didefinisikan. Pembuatan program

yang dilakukan menggunakan bahasa pemrograman PHP yang

(59)

4.

Fase Pelaksanaan

Pada tahapan ini dilakukan pengujian terhadap aplikasi

sistem barcode yang telah dibuat, pada pengujian terhadap aplikasi

ini, penulis menggunakan pengujian black-box yaitu suatu

pengujian yang berfokus pada persyaratan fungsional perangkat

lunak (Pressman, 2002: 551). Sebagai akhir dari fase pelaksanaan

penulis juga meminta tanggapan user tentang aplikasi ini untuk

(60)

45

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.

Gambaran umum Aneka D

Taman bacaan Aneka adalah sebuah taman bacaan yang didirikan

pada tahun 1985 di bandung. Usaha milik pribadi yang dikelola secara

mandiri oleh sang pemilik ini kemudian diteruskan oleh anak-anaknya

dengan membuka cabang di jakarta, depok, dan tangerang. Penamaan

setiap cabang diikuti dengan penambahan huruf abjad pada bagian

belakang nama taman

Gambar

Gambar 4.18. Relasi tabel dalam bentuk 2 NF .....................................................
Tabel 2.1. Tabel ASCII .........................................................................................
Tabel 2.1. Tabel ASCII
Gambar 2.1 Gambaran DBMS (Database Management Sistem)
+7

Referensi

Dokumen terkait