PEMINJAMAN BUKU PADA TAMAN BACAAN
ANEKA D PAMULANG
MAKHSUS FADLY
2040.9100.2540
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
i
PENERAPAN SISTEM BARCODE DALAM PROSES PEMINJAMAN BUKU
PADA TAMAN BACAAN ANEKA D PAMULANG
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Sains dan Teknologi
Untuk memenuhi persyaratan memperoleh
gelar Sarjana Komputer (S.Kom)
Oleh :
MAKHSUS FADLY
2040.9100.2540
Menyetujui,
Pembimbing I
Khodijah Hulliyah, M.Si
NIP. 19730402 2001122 001
Pembimbing II
Herlino Nanang, MT
NIP. 19731209 200501 1 002
Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Informatika
ii
PENGESAHAN UJIAN
Skripsi yang berjudul âPENERAPAN SISTEM BARCODE DALAM PROSES
PEMINJAMAN BUKU PADA TAMAN BACAAN ANEKA D PAMULANGâ
yang ditulis oleh Makhsus Fadly, NIM 204091002540 telah diuji dan dinyatakan
lulus dalam Sidang Munaqosyah Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 3 agustus 2011. Skripsi ini telah
diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu
(S1) Program Studi Teknik Informatika.
Jakarta, agustus 2011
Menyetujui :
Penguji I
Victor Amrizal, M. Kom
NIP. 150 411 288
Penguji II
Hendra Bayu Suseno, M. Kom
NIP. 19821211 200912 100
Pembimbing I
Khodijah Hulliyah, M.Si
NIP. 19730402 2001122 001
Pembimbing II
Herlino Nanang, MT
NIP. 19731209 200501 1 002
Mengetahui:
Dekan
Fakultas Sains dan Teknologi
DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis
NIP. 19680117 200112 1 001
Ketua Program Studi
Teknik Informatika
iii
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI
BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN
SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI
ATAU LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta, Agustus 2011
Makhsus Fadly
iv
ABSTRAK
MAKHSUS FADLY
, Penerapan Sistem Barcode Dalam Proses Peminjaman
Buku Pada Taman Bacaan Aneka D Pamulang. (di bawah bimbingan
Khodijah
Hulliyah
dan
Herlino Nanang
).
Perkembangan teknologi informasi dan digitalisasi tidak menjadikan peran
buku sebagai sumber informasi dan ilmu pengetahuan tergantikan sepenuhnya
oleh semua kemajuan tersebut. Buku sebagai jembatan antara ilmu pengetahuan
dan informasi tetap dipilih sebagai bentuk sarana penyampaian ilmu pengetahuan
dan informasi. Pada Taman Bacaan Aneka D Pamulang, ditemukan permasalahan
pencatatan peminjaman. Seperti kurang efektifnya pencatatan yang dilakukan
secara manual yang memungkinkan adanya kesalahan atau human error. Penulis
memberikan suatu solusi dengan pembuatan aplikasi peminjaman yang
terintegrasi dengan database untuk mencatat semua data transaksi peminjaman
dengan pemakaian barcode scanner sebagai alat inputnya. Barcode adalah
informasi terbacakan mesin (
machine readable
) dalam format visual yang
tercetak. Umumnya barcode berbentuk garis-garis vertikal tipis tebal yang
terpisah oleh jarak tertentu. Tapi kini ada beberapa variasi berbentuk pola-pola
tertentu, lingkaran konsentris, atau tersembunyi dalam sebuah gambar. Barcode
dibaca dengan menggunakan sebuah alat baca optik yang disebut barcode
scanner/reader. Standarisasi barcode yang digunakan adalah barcode tipe code-39
dengan standar verifikasi barcode reader ANSI X3.182 yang merupakan UPC
Code yang digunakan di US ANSI/UCC5 dan merupakan standar Amerika yang
banyak digunakan pada beberapa sistem pembacaan barcode. Aplikasi ini dibuat
menggunakan PHP dan Mysql sebagai database yang terintegrasi di dalam
XAMPP. Metode penelitian yang digunakan terdiri dari pengumpulan data dan
pengembangan sistem. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi,
wawancara, studi pustaka, dan studi literatur sejenis. Dalam metode
pengembangan sistem penulis menggunakan RAD (Rapid Application Diagram)
yang terdiri dari empat fase yaitu fase tujuan dan syarat-syarat, fase perancangan,
fase konstruksi, dan fase pelaksanaan.
Assalaamuâalaik
Alhamdulillah,
Subhanahu Wataâala
Rasulullah Muhamma
beliau (amin). Hanya
menyelesaikan skrips
Peminjaman Buku Pa
Terwujudnya tul
bantuan dan bimbinga
kepada :
1.
Bapak DR. Syopi
dan Teknologi.
2.
Bapak Yusuf Dur
Informatika.
3.
Ibu Khodijah Hul
4.
Bapak Herlino
memberikan bim
ini.
v
KATA PENGANTAR
alaikum Wr. Wb.
h, rasa syukur tiada terkira penulis panjatkan
ala. Rahmat dan salam semoga tercurahkan
mad SAW beserta keluarga, sahabat, dan pe
ya berkat petunjuk dan pertolongan Allah-la
ipsi yang berjudul : Penerapan Sistem Barcode
uku Pada Taman Bacaan Aneka D Pamulang.
tulisan dalam bentuk skripsi ini, tentunya tidak t
ngan dari berbagai pihak. Rasa terima kasih penul
yopiansyah Jaya Putra, M.SIS, selaku Dekan Fa
Durrachman, M.Sc, M.IT, selaku Ketua Progra
h Hulliyah, M.Si, selaku dosen pembimbing I, da
no Nanang, MT, selaku dosen pembimbing
bimbingan, waktu, dan perhatiannya dalam pen
kan kepada Allah
hkan selalu kepada
pengikut-pengikut
lah penulis dapat
ode Dalam Proses
dak terlepas dari
h penulis ucapkan
n Fakultas Sains
ogram Studi Teknik
, dan
ng II, yang telah
vi
5.
Seluruh Dosen dan staf karyawan Program Studi Teknik Informatika,
Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta yang telah mengajar atau membantu penulis selama kuliah.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis juga tidak luput dari berbagai
masalah dan menyadari sepenuhnya bahwa penulisan ini masih jauh dari
sempurna dan tidak lepas dari kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu dengan
senang hati penulis akan menerima semua saran dan kritik maupun ide-ide yang
membangun dari rekan-rekan pembaca. Akhir kata semoga Allah membalas
kebaikan mereka yang telah membimbing penulis dalam membuat skripsi ini.
Semoga skripsi ini berguna bagi penulis dan pada pembaca umumnya.
Wassalaamuâalaikum Wr. Wb.
Jakarta, Agustus 2011
Penulis
Makhsus Fadly
vii
Terimakasih Penulis untuk :
Kedua orang tua tercinta: Mama dan Bapak
(sungguh ingin ku membahagiakan kalian)
Saudara2ku: Rahmat Maksum, Alfian Haris, Farhan
Buntaran (Smoga kita bisa menjadi kebanggaan mama
dan bapak ya)
Jay (Terima kasih tangan dinginnya, smoga Allah
senantiasa membalas kebaikanmu)
Nita, Riki, Dimas, Heru, Maneh (wisuda bareng ya kita)
Dawimah, hamimah, Umi, Razka, Iyas, Sigit, Ariyadi,
Nana, Yanti, Ade (Ti.b slalu kompak ya)
Edoy, Pipit, Mamet, Topik, Jeje, Ari (mkasih bgt CPUnya),
Rijal (barcode scannernya bekerja!!thanks!!)
Rissa, Zhai, Mika, Nuril, Dilla (prok3)
makasih buat semua anak TI B angkatan 2004..
(hidup jadi berwarna banget.)
terimakasih untuk keluarga besar TI/SI angkatan 2004
yang telah berteman dan berbagi semuanya kepada
penulis..
dan banyak lagi yang tidak dapat saya tuliskan di sini..
terimakasih semuanya..
dan juga terimakasih untuk :
viii
DAFTAR ISI
PENGESAHAN UJIAN ... ii
PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK ... iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR TABEL ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 2
1.3. Batasan Masalah ... 3
1.4. Tujuan Penelitian ... 4
1.5. Manfaat Penelitian ... 4
1.6. Metodologi Pengumpulan Data ... 5
1.7. Pengembangan Sistem ... 6
1.8. Sistematika Penulisan ... 7
BAB 2 LANDASAN TEORI ... 10
2.1. Pengertian Sistem Informasi... 10
2.2. Barcode ... 11
2.2.1.
Sejarah barcode ... 11
2.2.2.
Tipe Barcode ... 12
2.2.3.
Barcode Reader ... 14
2.2.4.
Manfaat Barcode ... 16
2.2.5.
Cara Kerja Barcode Scanner ... 17
2.3. Konsep Database Management Sistem ... 17
2.3.1.
Definisi ... 18
2.3.1.1. Entity ... 18
2.3.1.2. Atribut ... 18
ix
2.3.1.4. Record/Tuple ... 19
2.3.1.5. File ... 19
2.3.1.6. Database ... 20
2.3.1.7. DBMS (Database Management Sistem) ... 20
2.3.2.
Perancangan
Database
... 22
2.3.2.1. Merancang Model Konseptual
Database
... 22
2.4. Metode Pengembangan Perangkat Lunak ... 25
2.4.1.
Model RAD ... 26
2.5. Bagan Alir ... 28
2.5.2.
Flow Chart ... 28
2.5.3.
Data Flow Diagram (DFD) ... 29
2.5.3.1. Tahapan Data Flow Diagram ... 32
2.6. PHP ... 33
2.6.2.
Sejarah singkat PHP ... 33
2.6.3.
Kemampuan PHP ... 34
2.6.4.
MySQL ... 34
BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 37
3.1. Metode Pengumpulan Data ... 37
1.
Metode Observasi ... 37
2.
Metode Interview ... 38
3.
Studi Pustaka ... 38
4.
Studi Literatur ... 38
3.2. Metode Pengembangan Sistem... 39
1.
Fase Perencanaan Syarat-Syarat ... 41
2.
Fase Perancangan ... 42
a.
Perancangan Proses ... 43
b.
Perancangan Basis Data ... 43
c.
Perancangan Antarmuka (
User
Interface
) ... 43
3.
Fase Konstruksi ... 43
4.
Fase Pelaksanaan ... 44
x
4.1. Gambaran umum Aneka D ... 45
4.1.1.
Visi dan Misi ... 46
4.1.1.1. Visi ... 46
4.1.1.2. Misi ... 46
4.2. Fase menentukan Tujuan Dan Syarat ... 47
4.2.1.
Analisa Kebutuhan Masalah ... 47
4.2.1.1. Analisa Sistem Berjalan ... 47
4.2.1.2. Identifikasi Masalah ... 48
4.2.1.3. Solusi Pemecahan Masalah ... 49
4.2.1.4. Analisa Sistem Usulan ... 49
4.2.2.
Tujuan ... 50
4.2.3.
Syarat-syarat ... 50
4.3. Fase Perancangan ... 51
4.3.1.
Perancangan Proses ... 51
4.3.1.1. Perancangan DFD (Data Flow Diagram) ... 51
4.3.1.2. Flowchart ... 55
4.3.2.
Perancangan Basis Data ... 62
4.3.2.1. Struktur Entity Relationship Diagram (ERD) .. 62
4.3.2.2. Logical Record Structure ... 64
4.3.2.3. Normalisasi ... 64
4.3.2.4. Spesifikasi Tabel ... 67
4.3.3.
Perancangan Antar Muka (User Interface) ... 69
4.4. Fase Konstruksi ... 76
4.4.1.
Pemrograman ... 77
4.4.2.
Spesifikasi Hardware dan Software ... 77
4.4.2.1. Perangkat Keras (
Hardware
) ... 77
4.4.2.2. Perangkat Lunak (
Software
) ... 77
4.4.2.3. Pencetakan Barcode ... 78
4.5. Fase Pelaksananaan ... 79
BAB V PENUTUP... 80
xi
5.2. Saran ... 80
DAFTAR PUSTAKA ... 82
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Gambaran DBMS (
Database Management Sistem
)... 21
Gambar 2.2. Fase RAD ... 27
Gambar 2.3. Workshop Desain RAD ... 27
Gambar 3.1. Model membangun sistem RAD ... 41
Gambar 4.1. Bagan alir sistem yang sedang berjalan ... 48
Gambar 4.2. Diagram konteks sistem yang diusulkan ... 52
Gambar 4.3. Diagram zero sistem yang diusulkan ... 53
Gambar 4.4. Diagram level satu proses 1.0 (login)... 53
Gambar 4.5. Diagram level satu proses 2.0 (tambah anggota) ... 54
Gambar 4.6. Diagram level satu proses 3.0 (tambah buku) ... 54
Gambar 4.7. Diagram level satu proses 3.0 (peminjaman) ... 55
Gambar 4.8.
Flowchart
input user ... 56
Gambar 4.9.
Flowchart
Hapus User ... 57
Gambar 4.10.
Flowchart
Cetak Barcode... 57
Gambar 4.11.
Flowchart
Cetak Barcode... 58
Gambar 4.12.
Flowchart
Input Member ... 59
Gambar 4.13.
Flowchart
Input koleksi ... 60
Gambar 4.14.
Flowchart
Input Kategori ... 61
Gambar 4.15.
Flowchart
Edit/Hapus Kategori ... 62
Gambar 4.16. ER Diagram Database Aplikasi Peminjaman dengan metode
Barcode ... 63
xiii
Gambar 4.18. Relasi tabel dalam bentuk 2 NF ... 67
Gambar 4.19. Rancangan Halaman Login ... 70
Gambar 4.20. Rancangan Halaman Home ... 71
Gambar 4.21. Rancangan Halaman Tambah Anggota ... 72
Gambar 4.22. Rancangan Halaman Tambah Koleksi ... 73
Gambar 4.23. Rancangan Halaman Tambah Kategori ... 73
Gambar 4.24. Rancangan Halaman Edit/Hapus Kategori ... 74
Gambar 4.25. Rancangan Halaman Tambah User ... 75
Gambar 4.26. Rancangan Halaman Hapus User ... 75
Gambar 4.27. Rancangan Halaman Cetak Barcode ... 76
xiv
[image:15.595.118.527.78.477.2]DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Tabel ASCII ... 11
Tabel 2.2. Simbol Flowchart ... 27
Tabel 3.1. Literatur Penelitian Sejenis ... 39
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi dan digitalisasi tidak
menjadikan peran buku sebagai sumber informasi dan ilmu pengetahuan
tergantikan sepenuhnya oleh semua kemajuan tersebut. Buku sebagai
jembatan antara ilmu pengetahuan dan informasi tetap dipilih sebagai
bentuk sarana penyampaian ilmu pengetahuan dan informasi.
Perpustakaan adalah tempat disediakannya buku bacaan yang selalu
disediakan pada lembaga pendidikan seperti sekolah dan kampus. Selain
perpustakaan, taman bacaan mulai banyak didatangi sebagai tempat
alternatif menyediakan berbagai jenis buku yang menyediakan jasa
peminjaman.
Dengan munculnya beberapa taman bacaan yang dekat dengan area
perumahan memungkinkan bagi para penggemar buku untuk mencari
koleksi buku bacaan dengan lebih mudah, khususnya bagi para pecinta
novel terlaris dunia bisa lebih meringankan biaya tanpa harus membeli
novel-novel tersebut. Selain menyediakan buku-buku baru, taman bacaan
juga menyediakan koleksi buku lama yang sudah jarang ditemukan.
Cukup menyewa dengan harga yang terjangkau para penikmat novel atau
Taman bacaan yang ada saat ini umumnya masih melakukan
pencatatan secara manual, salah satunya adalah Aneka D. Namun dengan
bertambahnya koleksi buku dan data peminjam membuat pencatatan
peminjaman dan administrasi yang sebelumnya dilakukan dengan cara
manual menjadi kendala. Banyaknya data dan informasi yang akan
diolah dengan sistem manual tersebut dirasa kurang memadai, karena
akan banyak menyita waktu dan hasilnya kurang akurat untuk
pengolahan data seperti data buku yang dipinjam dan data para
peminjam.
Penerapan sistem informasi berbasis komputer dengan sistem
barcode
akan sangat memudahkan dalam proses pencatatan, sehingga
dapat melindungi aset taman bacaan tersebut ke depan kelak. Dengan
berdasarkan masalah tersebut penulis bermaksud mengambil judul :
âPENERAPAN
SISTEM
BARCODE
DALAM
PROSES
PEMINJAMAN
BUKU
PADA
TAMAN
BACAAN ANEKA D PAMULANGâ
1.2.
Rumusan Masalah
Dalam kajian ini penulis ingin memberikan suatu solusi dengan
merancang dan mengaplikasikan suatu alur kerja sistem peminjaman
buku berdasarkan sistem pencatatan manual yang sudah ada dan
User itu sendiri dengan penambahan sistem
barcode
.
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan dia atas, maka dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1.
Bagaimana meningkatkan keakuratan yang rendah dalam proses
pencatatan data peminjaman buku.
2.
Bagaimana membuat sistem
database
yang dapat menyimpan data
secara efisien dan praktis sehingga dapat memudahkan dalam
proses pengolahan data.
1.3.
Batasan Masalah
Untuk menghindari meluasnya materi pembahasan tugas akhir ini,
maka penulis membatasi permasalahan hanya mencakup hal-hal berikut:
1.
Aplikasi ini digunakan oleh pihak internal (pemilik Taman Bacaan
dan staf operasional).
2.
Secara garis besar sistem yang dikembangkan terdiri dari proses
pencatatan data peminjaman dan pembuatan laporan data
peminjaman.
3.
Aplikasi ini dikembangkan menggunakan bahasa pemrograman
PHP dan MySql sebagai databasenya.
4.
Aplikasi dibuat untuk diimplementasikan pada Taman Bacaan
Tujuan diadakannya penulisan, perancangan, dan pembuatan
aplikasi sistem informasi manajemen taman bacaan ini adalah:
1.
Meningkatkan
keakuratan
dalam
proses
pencatatan
data
peminjaman buku.
2.
Membangun aplikasi sistem informasi manajemen Taman Bacaan
yang dapat membantu dalam pengelolaan data-data Taman Bacaan
dan membuat data peminjam lebih tersusun rapih sehingga dapat
melindungi asset Taman Bacaan tersebut.
1.5.
Manfaat Penelitian
Manfaat yang didapat dalam menulis skripsi ini adalah :
1.
Bagi Penulis
a.
Menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh selama kuliah.
b.
Dapat mendalami sistem penerapan sistem
barcode
dan
sistem basis data, serta pengimplementasiannya.
2.
Bagi Pengelola Taman Bacaan
a.
Memberikan kemudahan dalam pengecekan data peminjam,
pengecekan buku-buku yang menjadi aset Taman Bacaan
tersebut, serta meningkatkan efektifitas dan efisiensi
operasional Taman Bacaan tersebut.
3.
Bagi Universitas
a.
Menjadi
referensi
untuk
pengembangan
penelitian
lebih baik.
1.6.
Metodologi Pengumpulan Data
Metodologi pengumpulan data yang digunakan dalam perancangan
dan pengembangan sistem aplikasi
barcode
ini adalah dengan
menggunakan beberapa cara, yaitu:
a.
Observasi
Pengumpulan data dan informasi dengan cara melakukan
pengamatan secara langsung terhadap suatu kegiatan yang sedang
dilakukan dan pengenalan data yang ada sehingga dapat diadakan
evaluasi dari sudut tertentu yang mendukung kebenaran dari data
tersebut.
b.
Interview
Koentjaraningrat (1985:167) mengartikan
interview
sebagai sebuah
tindakan pengumpulan informasi dengan cara mengajukan
sejumlah pertanyaan secara lisan dan dijawab secara lisan pula
yang akan digunakan dalam tahap analisa.
c.
Studi Pustaka
Pengumpulan data yang bersumber dari berbagai buku yang
menjadi referensi, pedoman penulisan riset, penelitian, skripsi atau
diktat yang menunjang pemecahan permasalahan yang tidak
Studi literatur ini dilakukan dengan melihat penelitian dan skripsi
yang sejenis. Penulis melakukan kunjungan ke perpustakaan dan
mencari skripsi sejenis untuk melakukan perbandingan, sehingga
penulis bisa mengetahui hal-hal apa saja yang belum dilakukan
dalam penelitian sebelumnya dan terhindar dari
kesalahan-kesalahan dalam penelitian sebelumnya.
1.7.
Pengembangan Sistem
Sistem pengembangan perangkat lunak yang penulis gunakan adalah
sistem RAD (
Rapid
Application Development
) yang dikembangkan oleh
James Martin. Tahap-tahap sistem RAD meliputi (Kendall & Kendall,
2003:239):
1.
Fase Menentukan Syarat-Syarat
Pada fase ini pengguna tingkat tinggi memutuskan fungsi apa saja
yang harus difiturkan oleh aplikasi tersebut.
2.
Fase Perancangan
Yaitu perancangan proses-proses yang akan terjadi dalam sistem
dan perancangan antar muka.
3.
Fase Konstruksi
Yaitu tahap dimana dilakukan pengkodean terhadap
rancangan-rancangan yang telah didefinisikan.
4.
Fase Pelaksanaan
Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyajikan tulisan ini
menjadi beberapa bab, yaitu :
BAB I
PENDAHULUAN
Berisi tentang beberapa hal umum tentang maksud dan
tujuan penulisan skripsi serta pelaksanaan penelitian pada
Taman Bacaan Aneka D sebagai acuan dalam pembuatan
aplikasi sistem peminjaman buku dengan sistem
barcode
,
yang terdiri dari latar belakang dilaksanakannya penelitian,
tujuan dari diadakannya penelitian, perancangan, dan
pembuatan aplikasi sistem peminjaman buku dengan sistem
barcode
dalam menunjang penulisan skripsi, manfaat
penulisan, sistem pelaksanaan dan penulisan skripsi, serta
sistematika dalam penyusunan skripsi ini.
BAB II
LANDASAN TEORI
Menjelaskan tentang konsep dasar aplikasi peminjaman
buku, penjelasan singkat tentang konsep
barcode
, sejarah
singkat PHP sebagai aplikasi pembangun utama, dan
Menjelaskan tentang sistem yang digunakan dalam
menyelesaikan kasus pendataan dan pengaplikasian sistem
peminjaman pada taman bacaan tersebut, perancangan yang
berisi semua sistem yang berhubungan dengan topik yang
dibahas dan akan digunakan dalam pembuatan aplikasi
sistem peminjaman ini, serta penganalisaan masalah yang
ada dalam perusahaan sehingga dapat diberikan suatu solusi
optimal terhadap permasalahan yang ada.
BAB IV
PEMBAHASAN DAN IMPLEMENTASI
Menjelaskan tentang sistem yang berisikan konsep, alur,
dan pola pikir program dalam bentuk
flowchart
, bagaimana
sistem peminjaman ini nantinya akan berjalan, dan
tahap-tahap yang diperlukan dalam menjalankan sistem
peminjaman ini dengan disertai dengan sistem atau teknik
yang digunakan dalam melaksanakan penelitian serta
menyelesaikan masalah yang dimulai dari pengumpulan
data sampai kepada terselesaikannya masalah.
BAB V
PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan dari penelitian dan hasil akhir
dari pemecahan masalah setelah dibuat aplikasi peminjaman
kesempurnaan hasil penelitian atau pemecahan masalah,
sehingga masalah serupa tidak terjadi lagi serta antisipasi
terhadap timbulnya masalah lain setelah pengaplikasian
sistem peminjaman ini dapat berjalan dengan baik pada
taman bacaan tempat penelitian untuk penulisan skripsi ini
10
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1.
Pengertian Sistem Informasi
Sistem dilihat dari segi etimologinya berasal dari bahasa inggris
yaitu
sistem
yang berarti susunan, cara, jaringan (Echols dan Shadily,
2000:575). Menurut Jogiyanto Hartono (1999:683), âSuatu kesatuan
yang terdiri dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi
untuk mencapai suatu tujuanâ.
Pengertian sistem dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti
âPerangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga
membentuk suatu totalitasâ.
Jogiyanto Hartono (1999:697) mendefinisikan sistem informasi
sebagai: âSuatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan
kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media,
prosedur-prosedur, dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur
komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi
sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian internal
dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk
2.2.
Barcode
Mengutip Wikipedia, Barcode atau dalam bahasa Indonesia
seringkali disebut kode batang adalah
an optical machine-readable
representation of data.
Kode berbentuk garis dan berwarna hitam putih
tersebut mengandung satu kumpulan kombinasi yang berlainan ukuran,
dan disusun sedemikian rupa menurut aturan tertentu sehingga dapat
diterjemahkan oleh mesin pembacanya (Wahyono, 2010 : 2).
2.2.1.
Sejarah barcode
Barcode pertama kali diperkenalkan oleh dua orang
mahasiswa Drexel Institute of Technology Bernard Silver dan
Norman Joseph Woodland di tahun 1948. Mereka mempatenkan
inovasi tersebut pada tahun 1949 dan permohonan tersebut
dikabulkan pada tahun 1952. Tapi baru pada tahun 1996,
penemuan mereka digunakan dalam dunia komersial. Pada
kenyataannya penggunaannya tidak begitu sukses hingga pasca
1980an.
Barcode adalah informasi terbacakan mesin
(machine
readable)
dalam format visual yang tercetak. Umumnya barcode
berbentuk garis-garis vertikal tipis tebal yang terpisah oleh jarak
tertentu. Tapi kini ada beberapa variasi berbentuk pola-pola
gambar. Barcode dibaca dengan menggunakan sebuah alat baca
optik yang disebut barcode reader. Pada prinsipnya barcode
reader hanya sebuah alat input biasa seperti halnya keyboard
atau scanner tapi peran manusia sebagai operator sangat
minimum.
Bersamaan dengan pesatnya penggunaan barcode, kini
barcode tidak hanya bisa mewakili karakter angka saja tapi
sudah meliputi seluruh kode ASCII. Kebutuhan akan kombinasi
kode yang lebih rumit itulah yang kemudian melahirkan inovasi
baru berupa kode matriks dua dimensi (2D barcodes) yang
[image:27.595.145.534.128.634.2]berupa kombinasi kode matriks bujur sangkar.
Tabel 2.1. Tabel ASCII
2.2.2.
Tipe Barcode
Ada tiga tipe barcode yang banyak digunakan, yaitu
Barcode adalah tipe yang paling luas digunakan. Salah satunya
adalah untuk Universal Product Code (UPC) yaitu kode untuk
klasifikasi barang-barang konsumen yang kita lihat pada
kemasan produk dan digunakan oleh supermarket untuk
program kasir. Produsen biasanya mendaftarkan produknya ke
agen seperti GS1(http://www.gs1.org/) agar mendapat kode
UPC. Untuk memahami prinsip kerjanya, cobalah ambil sebuah
produk dari supermarket, kemudian lacaklah kode barcodenya di
website GS1. Produk buatan Indonesia, dapat dilacak di
http://www.gs1.co.id.
Dalam bidang perpustakaan umumnya juga menggunakan
linear barcode, termasuk untuk kode ISBN (International
Standard Book Number). CIFOR Library, menggunakan True
Type Font code 39. TTF 39 atau lebih populer disebut code 39
ini tersedia secara gratis di internet, salah satunya tersedia di
http://www.barcodesinc.com/free-barcode-font/. Simbol Code
39 dapat mewakili huruf alfabet besar maupun kecil, angka serta
banyak lagi karakter khusus seperti $ dan &. Keuntungan lain
dari code 39 adalah dapat dicetak menggunakan printer laser
pada umumnya dan hasilnya dapat dibaca cukup akurat dengan
barcode reader.
Pada Perpustakaan CIFOR, barcode digunakan untuk
induk adalah kombinasi nomor urut akuisisi dokumen dan tahun
proses data entri (proses deskripsi bibliografi). Sebagai contoh:
kode 121 99, berarti buku ke 121 tahun 1999, demikian
seterusnya. Kode tersebut dicetak pada label Tom & Jerry
ukuran no.109 dengan menggunakan fasilitas mailmerge MS
Word. Perangkat cetak yang digunakan adalah printer HP
LaserJet 4050 Series PCL 6.
Beberapa contoh barcode linear antara lain : Plessey,
Codabar, UPC, Code 128, Code 25, CPC Binary, Pharmacode,
POSTNET, PLANET, PostBar, Latent Image Barcode, dan
lainnya
Sedangkan contoh barcode 2 dimensi antara lain :
Codablock, Code 16K, Code 49, PDF417, dan Micro PDF417,
MaxiCode, 3-DI, AnayTag, VeriCode, WaterCode, dan lainnya.
2.2.3.
Barcode Reader
Barcode reader atau barcode scanner adalah perangkat
untuk membaca kode-kode garis visual barcode. Hanya dengan
menyapukan segaris sinar laser, barcode reader membaca
fragmen terang gelap pada barcode yang tercetak di kertas
dengan sangat cepat dan akurat. Pada perkembangan
garis saja tapi berupa kombinasi pola yang rumit sehingga
mampu membaca barcode dari sudut manapun.
Pada awalnya sebuah barcode scanner dibuat dengan
menggunakan fixed lights dan sebuah photosensor tunggal
dimana penggunaannya adalah dengan cara âmenggosokâ kode
barcode secara manual. Pada desain berikutnya laser scanner
pada barcode dibuat menggunakan kaca polygonal atau kaca
galvanometer untuk melakukan scanning pada barcode.
Bahkan dengan berkembangnya barcode matriks dua
dimensi (2D) ada sejumlah produk kamera digital yang mampu
menangkap citra barcode 2D untuk kemudian dapat
diterjemahkan oleh software ke dalam pesan yang dapat dibaca
oleh kita.
Ada beberapa standar verifikasi untuk barcode reader,
antara lain:
A.
ANSI X3.182. UPC Code yang digunakan di US
ANSI/UCC5. merupakan standar Amerika
B.
ISO/IEC 15416 (barcode linear) dan ISO/IEC 15415 (2D
bar codes) adalah standar internasional
C.
Standar Eropa EN 1635 yang kemudian digantikan dengan
D.
ISO 15426-1 (linear bar code verifier compliance
standard) atau
ISO 15426-2 (2d bar code verifier
compliance standard)
2.2.4.
Manfaat Barcode
Seperti apa yang telah diutarakan di muka, barcode
scanner adalah sebuah alat input data yang meminimalkan
intervensi manusia sebagai operatornya. Jadi keuntungan yang
paling utama dari penggunaan barcode adalah kecepatan dan
ketepatan
data.
Pada
perpustakaan
yang
frekuensi
peminjamannya sangat tinggi dan penggunanya sangat banyak,
penggunaan barcode akan mempercepat proses pelayanan dan
mengurangi
kesalahan
input
data
peminjaman.
Bagi
pustakawan, penggunaan sistem barcode juga meringankan
beban
kerja
di
pelayanan.
Sehingga
mereka
dapat
mengalokasikan waktunya untuk pekerjaan yang lain.
Dalam sisi Point of Sale, penggunaan barcode sangat
membantu dalam menganalisa data trend penjualan dengan
cepat. Atau dalam terminologi perpustakaan, data historis
2.2.5.
Cara Kerja Barcode Scanner
kode barcode pada barcode label akan dibaca oleh barcode
scanner, kemudian computer akan menangkap hasil bacaan
tersebut dan memasukannya ke dalam aplikasi database yang
dimilikinya. Dalam proses pembacaan oleh Barcode Scanner,
masing-masing batang pada barcode memiliki makna sendiri
sesuai dengan ketebalan yang berbeda-beda. Ketebalan itulah
yang akan diterjemahkan pada suatu nilai dan menentukan
waktu lintasan bagi titik sinar pembaca yang dipancarkan oleh
alat pembaca (Wahyono, 2010:52).
2.3.
Konsep Database Management Sistem
Suatu DBMS (
Database Management Sistem
) berisi satu koleksi
data yang saling berelasi dan satu set program untuk mengakses data
tersebut. Jadi DBMS terdiri dari
Database
dan Set Program pengelola
untuk menambah data, menghapus data, mengambil dan membaca data
(Kristanto, 1999:25)
Database
adalah kumpulan
file
-
file
yang saling berelasi, relasi
tersebut biasa ditunjukkan dengan kunci dari tiap
file
yang ada. Satu
database menunjukkan satu kumpulan data yang dipakai dala satu
lingkup perusahaan atau instansi (Kristanto, 1999:9).
terdiri dari
field-field
yang saling berhubungan untuk menunjukkan
bahwa
field
tersebut dalam satu pengertian yang lengkap dan direkam
dalam satu
record
. Untuk menyebut isi dari
field
maka digunakan atribut
atau merupakan judul dari satu kelompok
entity
tertentu, misalnya atribut
Alamat menunjukkan
entity
alamat dari siswa. Entiti adalah suatu objek
yang nyata yang akan direkam.
Set program pengelola merupakan satu paket program yang dibuat
agar memudahkan dan mengefisienkan pemasukkan atau perekaman
informasi dan pengambilan atau pembacaan informasi ke dalam
database
.
2.3.1.
Definisi
2.3.1.1.
Entity
Entity
adalah orang, tempat, kejadian atau konsep
yang
informasinya
direkam.
Pada
bidang
Administrasi Siswa misalnya,
entity
adalah siswa,
buku, pembayaran, nilai test. Pada bidang
kesehatan,
entity
adalah pasien, dokter, obat,
kamar, diet.
2.3.1.2.
Atribut
Setiap
entity
mempunyai atribut atau sebutan untuk
mewakili suatu
entity
. Seorang siswa dapat dilihat
alamat, nama orang tua, hobi. Atribut juga disebut
sebagai data elemen, data
field
, data
item
.
2.3.1.3.
Data
Value
(Nilai atau Isi Data)
Data
value
adalah data aktual atau informasi yang
disimpan pada tiap data elemen atau atribut.
Atribut nama karyawan menunjukkan tempat
dimana informasi nama karyawan disimpan,
sedang data
value
adalah Icha Fitriyanti, Adam
Pratama, merupakan isi data nama karyawan
tersebut.
2.3.1.4.
Record/Tuple
Kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan
menginformasikan tentang suatu
entity
secara
lengkap. Satu
record
mewakili satu data atau
informasi tentang seseorang misalnya, nomor
karyawan, nama karyawan, alamat, kota, tanggal
masuk.
2.3.1.5.
File
Kumpulan
record record
sejenis yang mempunyai
panjang elemen yang sama, atribut yang sama,
2.3.1.6.
Database
Kumpulan
file
file
yang mempunyai kaitan antara
satu
file
dengan
file
yang lain sehingga membentuk
satu bangunan data untuk menginformasikan satu
perusahaan, instansi dalam batasan tertentu.
Bila terdapat
file
yang tidak dapat dipadukan atau
dihubungkan dengan
file
yang lainnya berarti
file
tersebut bukanlah kelompok dari satu
database
, ia
akan dapat membentuk satu
database
sendiri.
2.3.1.7.
DBMS (Database Management Sistem)
Kumpulan
file
yang saling berkaitan bersama
dengan program untuk pengelolaannya disebut
sebagai DBMS.
Database
adalah kumpulan datanya,
sedang program pengelolanya berdiri sendiri dalam
satu paket program yang komersial untuk membaca
data, mengisi data, menghapus data, melaporkan
data dalam
database
.
Hubungan antara definisi di atas dapat dilihat pada gambar
Gambar 2.1 Gambaran DBMS (
Database Management Sistem
)
Entity SiswaNo. Induk Nama
105091029613 Icha Fitriyanti
103091029589 Adam Pratama
Record/Tuple
Entity Mata kuliah
Kode Nama Mata kuliah
MT01 Kalkulus 1 AA01 Analisa Algoritma BA01 Bahasa Automata TK01 Teknik Kompilasi
Relasi
Data Entri
Retrieve
â¢
Program Aplikasi
â¢
Query Language
â¢
Menu-menu
2.3.2.
Perancangan
Database
Merancang
Database
merupakan suatu hal yang sangat
penting. Kesulitan utama dalam merancang
Database
adalah
bagaimana merancang sehingga suatu
database
dapat
memuaskan keperluan saat ini dan masa mendatang.
Perancangan model konseptual perlu dilakukan disamping
perancangan model fisik. Pada perancangan konseptual akan
menunjukkan
entity
dan relasinya berdasarkan proses yang
diinginkan oleh organisasi. Ketika menentukan
entity
dan
relasinya dibutuhkan analisis data tentang informasi yang ada
dalam spesifikasi di masa mendatang.
Pada pendekatan model konseptual, beberapa konsep
pendekatan
Relational
digunakan, namun tidak berarti konsep
ini nantinya diimplementasikan ke model
Relational
saja tetapi
dapat juga dipakai pada model
Hierarchical
dan model
Network
.
2.3.2.1.
Merancang Model Konseptual
Database
Pada
perancangan
model
konseptual
penekanan tinjauan dilakukan pada struktur data dan
terapan dan operasi yang akan dilakukan pada
d
atabase
.
Pendekatan yang dilakukan pada perancangan
model konseptual adalah menggunakan model data
relational
, Terdapat dua buah teknik yaitu :
1.
Teknik Normalisasi
Proses
Normalisasi
merupakan
proses
pengelompokkan data elemen menjadi tabel yang
menunjukkan
entity
dan relasinya.
Pada proses normalisasi selalu diuji pada beberapa
kondisi. Apakah ada kesulitan pada saat menambah/insert,
menghapus/delete, mengubah/update, membaca/retrieve
pada satu
database
. Bila ada kesulitan pada pengujian
tersebut maka relasi tersebut dipecahkan pada beberapa
tabel lagi atau dengan kata lain perancangan belumlah
mendapat
database
yang optimal.
Sebelum
mengenal
lebih
jauh
mengenai
Normalisasi ada beberapa konsep yang harus diketahui
lebih dahulu yaitu :
A.
Field
/atribut kunci, yang terdiri dari
Candidate Key,
Primary Key, Alternate Key,
dan
Foreign Key
[image:38.595.147.523.79.457.2]2.
Teknik
Entity Relationship
A.
Perancangan Database Teknik
Entity Relationship
Database
adalah kumpulan
file
yang saling
berkaitan. Pada model data
relational
hubungan
antar
file
direalisasikan dengan kunci relasi (
relation
key
), yang merupakan kunci utama dari
masing-masing
file
. Perancangan
Database
yang tepat akan
menyebabkan
dBASE III
atau
FoxBASE
atau paket
program
relational
lainnya akan bekerja secara
optimal.
B.
Entity Relationship Concept
Relasi antara dua
file
atau tabel dapat
dikategorikan menjadi tiga macam. Demikian pula
untuk membantu gambaran relasi secara lengkap,
terdapat juga tiga macam relasi dalam hubungan
atribut dalam satu
file
, yaitu antara lain :
1)
One To One Relationship 2 File
Hubungan antara
file
pertama dengan
file
kedua
adalah satu berbanding satu
2)
One To Many Relationship 2 File
Hubungan antara
file
pertama dengan
file
kedua
adalah satu berbanding banyak atau dapat pula
3)
Many To Many Relationship 2 File
Hubungan antara
file
pertama dengan
file
kedua
adalah banyak berbanding banyak.
2.4.
Metode Pengembangan Perangkat Lunak
Ada beberapa model proses pengembangan perangkat lunak,
namun pada skripsi ini hanya akan dibahas tentang RAD (
Rapid
Aplication Development
) sebagai metode yang penulis pakai.
Beberapa alasan mengapa digunakan metode
Rapid Application
Development
(RAD) adalah :
1.
Aplikasi yang dikembangkan ini, merupakan aplikasi yang
sederhana dan tidak memerlukan waktu yang lama dalam
pengembangannya. Metode RAD mendukung untuk merancang
aplikasi dalam jangka waktu yang pendek.
2.
Aplikasi simulasi ini dalam implementasinya tidak memerlukan
pemeliharaan, sehingga sangat cocok apabila digunakan metode
RAD, karena metode ini tidak memiliki fase pemeliharaan.
3.
Alasan utama penggunaan model pengembangan RAD adalah
model pengembangan ini akan bekerja dengan baik bila diterapkan
2.4.1.
Model RAD
Menurut Martin (Pressman, 2002: 42),
Rapid Aplication
Development
(RAD) adalah sebuah model proses perkembangan
perangkat lunak sekuensial linier yang menekankan pada siklus
perkembangan
cepat
dengan
menggunakan
pendekatan
konstruksi berbasis komponen. Sehingga apabila kebutuhan
dipahami dengan baik, maka sistem fungsional yang utuh dapat
diselesaikan dalam waktu kira-kira 60 â 90 hari. Menurut
Martin (Kendall & Kendall, 2003:239), fase dalam RAD dibagi
menjadi empat, yaitu :
1.
Fase Perencanaan Syarat-syarat
Pada fase ini pengguna tingkat tinggi memutuskan fungsi
apa saja yang harus difiturkan oleh aplikasi tersebut.
2.
Fase Desain Pengguna
Pada fase ini pengguna diminta membahas aspek-aspek
desain non-teknis dari sistem dengan bimbingan
penganalisis. Kerena tingginya sifat interaktif, fase ini
sering digabungkan dengan fase konstruksi pada workshop
desain RAD.
3.
Fase Konstruksi
Pada fase ini setiap desain yang diciptakan dalam fase
sebelumnya selanjutnya ditingkatkan untuk dilakukan
4.
Gam
Gambar 2.3. W
Fas Perenca Syarat Beke peng perdilakukan uji kemampuan untuk mendapa
dan revisi dari pengguna tingkat tinggi.
Fase Pelaksanaan
Tahap terakhir adalah dimana aplikasi baru
pengenalan terhadap aplikasi.
ambar 2.2. Fase RAD Martin (Kendal & Kenda
2.3. Workshop Desain RAD (Kendal & Kendal, 2003:
Fase encanaan rat-syarat Fase Perancangan Pengguna Fase Konstruksi Menentukan tujuan dansyarat-syarat informasi Bekerja dengan engguna untuk perancangan sistem Membangun sistem Memperkenalkan sistem Umpan balik pengguna Menggunakan masukan dari pengguna
ndapatkan komentar,
baru diuji coba dan
ndal, 2003: 238)
Menurut Butler (Pressman 2002: 41), seperti semua model
proses yang lain, pendekatan RAD memiliki kekurangan :
1.
Bagi proyek yang besar tetapi berskala, RAD memerlukan
sumber daya manusia yang memadai untuk menciptakan
jumlah tim RAD yang baik.
2.
RAD menurut pengembang dan pelanggan memiliki
komitmen di dalam aktifitas
rapid-fire
yang diperlukan
untuk melengkapi sebuah sistem, di dalam kerangka waktu
yang sangat diperpendek. Jika komitmen tersebut tidak
ada dari tiap kontituen, proyek RAD akan gagal.
2.5.
Bagan Alir
2.5.2.
Flow Chart
Flow Chart (Bagan Alir Sistem) adalah bagan yang
menunjukkan alir di dalam program atau prosedur sistem secara
logika. Bagan alir digunakan terutama untuk alat bantu
Tabel 2.2 Simbol
Flowchart
2.5.3.
Data Flow Diagram (DFD)
Pendekatan analisis terstruktur diperkenalkan oleh
DeMarco (1978) dan Gane Sarson (1979) melalui buku
metodologi struktur analisis dan desain sistem informasi.
Mereka menyarankan untuk menggunakan
data flow diagram
(DFD) dalam menggambarkan atau membuat model sistem.
DFD (
Data Flow Diagram
) adalah sebuah teknik grafis
yang menggambarkan aliran informasi dan transformasi yang
diaplikasikan pada saat data bergerak dari input menjadi output
yang digambarkan dalam bentuk diagram yang menggunakan
notasi-notasi yang berupa simbol-simbol tertentu yang
Simbol
Arti
Simbol
Arti
Dokumen
Penghubung
Kegiatan Manual
Input / Output
Proses Komputer
Display
Disket
Arsip
menunjukkan proses atau fungsi, aliran data, tempat
penyimpanan data, dan entitas eksternal (Pressman,1997: 364).
Terdapat dua bentuk DFD yang ada sekarang ini, yaitu
DFD Fisikal (Diagram Arus Data Fisik) dan DFD Logikal
(Diagram Arus Data Logika).
DFD fisikal lebih tepat digunakan untuk menggambarkan
sistem (sistem yang lama). Penekanannya yaitu bagaimana
proses-proses dari sistem diterapkan (dengan cara apa, oleh
siapa dan dimana) termasuk proses-proses manual, dengan
mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut
mengealir (misanya lewat telepon, surat, dan sebagainya) atau
lingkungan fisik dimanadata tersebut akan disimpan (misalnya
file kartu, hardisk, tape disk, dan sebagainya).
DFD adalah alat yang digunakan pada metodologi
pengembangan sistem yang terstruktur (Struktur Analys and
Design) dan merupakan alat bantu yang cukup populer sekarang
ini, karena dapat menggambarkan arus data dalam sistem
dengan struktur yang jelas.
Beberapa simbol dalam DFD dapat dilihat pada gambar di
bawah ini :
1.
Kesatuan Luar :
Merupakan kesatuan (entity) dilingkungan luar
lainnya
yang
berad
dilingkungan
luarnya
yang
memberikan input atau menerima output dari luar.
2.
Arus Data :
Arus Data (Data Flow) di DFD yang bersimbol suatu
panah, arus data ini mengalir diantara proses, simpanan
data (Data store) dan kesatuan luar (External Entity). Arus
data ini menunjukan arus data yang berupa masukan untuk
sistem atau hasil dari proses sistem.
3.
Proses :
Suatu kegiatan kerja yang dilakukan oleh orang,
mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang akan
keluar dari proses.
4.
Simpanan Data :
Simpanan Data (Data Store) merupakan simpanan
dari data yang dapat berupa :
A.
Suatu file atau database di sistem komputer
B.
Suatu arsip atau catatan manual
C.
Suatu kotak tempat data dimeja seseorang
D.
Suatu tabel acuan manual
2.5.3.1.
Tahapan Data Flow Diagram
Langkah-langkah di dalam membuat data flow
diagram dibagi menjadi tiga tahap, yaitu sebagai
berikut:
1.
Context Diagram
Diagram ini dibuat untuk menggambarkan
sumber serta tujuan data yang akan diproses
atau dengan kata lain diagram tersebut
digunakan untuk menggambarkan sistem
secara umum dari keseluruhan sistem sistem
yang ada.
2.
Diagram Zero
Diagram ini dibuat untuk menggambarkan
tahapan proses yang ada
didalam
context diagram
, yang penjabarannya lebih
terperinci.
3.
Diagram Detail
Diagram ini dibuat untuk menggambarkan
arus data secara lebih mendetail lagi dari
tahapan proses yang ada didalam zero
2.6.
PHP
PHP/FI merupakan nama awal dari PHP. PHPâPersonal HomePage,
FI adalah
Form Interface
. Dibuat pertama kali oleh Rasmus Lerdoft. PHP
awalnya meruakan program CGI yang dikhususkan untuk menerima input
melalui form yang ditampilkan dalam browser web.
Software
ini di sebarkan
dan dilisensikan sebagai perangkat lunak
Open Source
. PHP secara resmi
merupakan kependekan dari
PHP:HyperText Preprocessor
, merupakan
bahasa
script server-side
yang disisipkan dalam dokumen HTML (Sidik,
2004: 3)
2.6.2.
Sejarah singkat PHP
PHP pertama kali dibuat pada musim gugur tahun 1994 oleh
Rasmus Lardoff, awalnya digunakan pada websitenya untuk
mencatat siapa saja yang berkunjung dan melihat biodatanya. Versi
pertama yang dirilis tersedia pada awal tahun 1995, dikenal dengan
tool Personal Home Page
, yang terdiri atas
engine parser
yang
sangat sederhana yang hanya mengerti beberapa makro khusus dan
sejumlah utilitas yang sering digunakan pada halaman-halaman
web, seperti buku tamu, counter pengunjung, dan lainnya.
Parser
diprogram ulang pada pertengahan 1995 dan di beri nama PHP/FI
versi 2.0. FI berasal dari paket Rasmus lainnya yang ditulis untuk
menginterpretasi data dari form, yang kemudian dikombinasikan
dengan tool
Personal Home Page
dan ditambahkan dengan
2.6.3.
Kemampuan PHP
PHP secara mendasar dapat mengerjakan semua yang dapat
dikerjakan oleh prgram CGI, seperti mendapatkan dari form,
menghasilkan isi halaman web yang dinamik, dan menerima
cookies
. Kemampuan PHP yang paling diandalkan dan signifikan
adalah dukungan kepada banyak
database
. Membuat halaman web
yang menggunakan data dari
database
dengan sangat mudah dapat
dilakukan,
database
yang didukung oleh PHP diantaranya
Adabas
D
,
dBase
,
Empress
,
FilePro
,
FrontBase
,
Hyperwave
,
IBM DB2
,
Informix
,
Ingres
,
Interbase
,
MSQL
,
Direct MS SQL
,
MySQL
,
ODBC
,
Oracle
(
OC17 dan OC18), Ovrimos
,
PostgreSQL
,
Solid
,
SQLite
,
Sybase
,
Velocis
, dan
Unix DBM
.
PHP juga mendukung untuk berkomunikasi dengan layanan
lain menggunakan protokol IMAP, SNMP, NNTP, POP3, HTTP,
dan lainnya yang tidak terhitung. Pemrograman juga dapat
membuka soket jaringan secara mentah dan berinteraksi dengan
menggunakan protokol lainnya (Sidik, 2004: 5-6).
2.6.4.
MySQL
MySql adalah Relational Database Management Sistem
(RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL
(
General Public License
), MySQL sebenarnya merupakan turunan
salah satu konsep utama dalam
database
sejak lama, yaitu SQL
pengoperasian
database
, terutama untuk pemilihan/seleksi dan
pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data
dikerjakan dengan mudah secara otomatis. Sebagai database server
yang memiliki konsep database modern, MySQL memiliki banyak
sekali keistimewaan. Berikut ini beberapa keistimewaan yang
dimiliki oleh MySQL (Sidik, 2003: 1-3):
1.
Portability
, dapat berjalan stabil pada berbagai sistem
operasi.
2.
Open Source
, dapat digunakan secara cuma-Cuma.
3.
Multi User
, dapat digunakan oleh banyak
user
dalam
waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau
konflik.
4.
Performace Tuning
, memiliki kecepatan dalam menangani
query
sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih
banyak SQL per satuan waktu.
5.
Column Type
, memiliki tipe kolom yang sangat kompleks.
6.
Command
dan
Fuctions
, memiliki operator dan fungsi
secara penuh yang mendukung SELECT dan WHERE
dalam
query
.
7.
Security
, memiliki beberapa lapisan keamanan seperti
level
subnetmask
, nama
host
, dan izin akses
user
dengan
8.
Scalability
dan
Limits
, mampu menangani
database
dalam
skala besar, dengan jumlah
records
lebih dari 50 juta dan
60 ribu tabel serta 5 miliar baris.
9.
Connectivity
, dapat melakukan koneksi dengan
client
menggunakan protokol TCP/IP, Unix soket (
Unix
), atau
Named Pipes (NT).
10.
Localisation
, dapat mendeteksi pesan kesalahan (
error
code
) pada
client
dengan menggunakan lebih dari dua
puluh bahasa.
11.
Interface
, memiliki antarmuka terhadap berbagai aplikasi
dan bahasa perrograman dengan menggunakan fungsi API
(
Application Programming Interface
).
12.
Client
dan
Tools
, dilengkapi dengan berbagai
tool
yang
dapat digunakan untuk administrasi database, dan pada
setiap
tool
yang ada disertakan petunjuk
online
.
13.
Struktur Tabel, memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel
dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan
[image:51.595.149.525.91.463.2]37
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini diuraikan metode penelitian yang digunakan penulis dalam
menyusun skripsi, diantaranya adalah:
3.1.
Metode Pengumpulan Data
Penyusunan skripsi ini dilakukan dengan menggunakan beberapa
metode yang dapat mendukung penulis, baik dalam pengumpulan data
maupun informasi yang diperlukan, untuk mendapatkan kebenaran
materi uraian pembahasan.
Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam
pembahasan skripsi ini adalah dengan menggunakan :
1.
Metode Observasi
Observasi adalah pengamatan langsung yang dilakukan di
lapangan untuk mengetahui secara langsung keadaan objek
penelitian yang sebenarnya. Hal ini bertujuan untuk memperoleh
penjelasan mengenai data-data dan informasi yang dibutuhkan
dalam penelitian dengan Taman Bacaan Aneka D. Observasi ini
dilaksanakan selama bulan Maret 2010, bertempat di Taman
2.
Metode Interview
Wawancara memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian
dengan
cara
tanya-jawab
sambil
bertatap
muka
antara
pewawancara dengan narasumber telah dilakukan pada tanggal 15
Maret 2010 dengan narasumber Bapak Sudrajat Suriadinata. Hasil
wawancara dapat dilihat pada lampiran A.
3.
Studi Pustaka
Pada metode studi pustaka, penulis mempelajari buku-buku
yang berhubungan dengan masalah yang dibahas dalam skripsi ini.
Adapun buku-buku yang dipakai dalam skripsi ini dapat dilihat
pada daftar pustaka. Pencarian data lewat internet juga dilakukan
untuk memperoleh data-data tambahan, penulis mengunjungi situs
yang berhubungan dengan masalah yang dibahas dalam skripsi ini.
Adapun situs-situs yang dikunjungi dalam skripsi ini dapat dilihat
pada daftar pustaka.
4.
Studi Literatur
Studi literatur ini dilakukan dengan melihat penelitian dan skripsi
yang sejenis dengan masalah pemasaran produk. Penulis
melakukan kunjungan ke perpustakaan dan mencari skripsi sejenis
untuk di kumpulkan dan dilakukan perbandingan, sehingga penulis
penelitian sebelumnya dan terhindar dari kesalahan-kesalahan
dalam penelitian sebelumnya.
Di bawah ini adalah beberapa studi literatur yang penulis jadikan
referensi dalam pembuatan aplikasi.
1.
Adam Pratama, 2007, Aplikasi Sistem Absensi Karyawan
Dengan Menggunakan Metode Barcode Pada PT.
Kemenangan Jaya.
2.
Rijal Haqiqi, 2010, Aplikasi Pembayaran Member Futsal
Dengan Menggunakan Barcode (Studi Kasus: Brumbun
[image:54.595.146.524.104.584.2]Futsal).
Tabel 3.1. Literatur Penelitian sejenis
No Perbandingan
1
(Adam Pratama)
2
(Rijal Haqiqi)
1 Metode Spiral RAD
2 Tools Delphi 7 Delphi 7
3 Output yang
dihasilkan
Laporan harian, bulanan, dan tahunan daftar hadir karyawan
Data pembayaran
member futsal
3.2.
Metode Pengembangan Sistem
Metode membangun sistem adalah metode-metode,
prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan yang akan digunakan
untuk mengembangkan suatu sistem infomasi (
Sutabri, 2004: 68
).
Metode membangun sistem terdiri dari beberapa model dari proses
Linear (
Waterfall
), Model Prototipe, Model RAD (
Rapid Application
Development
), dan Model Spiral (
Pressman, 2002: 27
).
Penulis memilih penelitian dengan menggunakan metode
membangun sistem model pendekatan RAD (
Rapid Application
Development
). Penulis menggunakan model RAD karena melihat dari
aplikasi yang dikembangkan adalah aplikasi yang sederhana dan tidak
membutuhkan waktu yang lama, metode RAD adalah metode yang
diperuntukkan untuk jangka pendek sesuai dengan aplikasi yang
dikembangkan.
Model RAD yang pada awalnya diusulkan oleh James Martin
(1991) (http://en.wikipedia.org/wiki/Rapid_application_development),
merupakan suatu pendekatan berorientasi objek terhadap membangun
sistem yang mencakup suatu metode membangun perangkat-perangkat
lunak.
Tujuannya adalah mempersingkat waktu pengerjaan aplikasi serta
proses yang dihasilkan didapat secara cepat dan tepat. Berikut merupakan
[image:55.595.146.521.101.431.2]Gambar 3.1. Model membangun sistem RAD
Model RAD memiliki empat fase yaitu fase perencanaan
syarat-syarat, fase perancangan, fase konstruksi, dan fase pelaksanaan (Kendall
& Kendall, 2003: 238). Berikut adalah penjelasan masing-masing fase
dalam penelitian ini.
1.
Fase Perencanaan Syarat-Syarat
Pada tahap ini dilakukan pengidentifikasian tujuan-tujuan
aplikasi atau sistem serta untuk mengidentifikasi syarat-syarat
informasi yang ditimbulkan dari tujuan-tujuan tersebut. Secara
terperinci yang penulis lakukan pada tahap Tujuan dan
Syarat-syarat Informasi adalah:
Menentukan tujuan dan syarat-syarat informasi
Membangun sistem gguna untuk sistem perancangan
Memperkenalkan sistem Fase Perancangan syarat-syarat
Menggunakan masukan dari pengguna
Fase Perancangan Fase Konstruksi Umpan balik pengguna
a.
Menganalisa sistem yang berjalan pada Taman Bacaan Aneka
D Pamulang.
b.
Mengidentifikasi permasalahan yang ada pada Taman Bacaan
Aneka D Pamulang.
c.
Memberikan solusi permasalahan yang dihadapi pada Taman
Bacaan Aneka D Pamulang.
Hasil yang penulis dapatkan dari tahap Tujuan dan
Syarat-syarat Informasi adalah:
a.
Memperoleh informasi mengenai sistem pencatatan transaksi
dan peminjaman buku yang berjalan.
b.
Memperoleh informasi dari permasalahan staf operasional
dalam melakukan pencatatan secara manual.
c.
Dibutuhkan aplikasi yang dapat mencatat dan menyimpan
data transaksi dan data peminjman dengan menerapkan
sistem barcode.
2.
Fase Perancangan
Pada tahap ini dilakukan perancangan proses yaitu
a.
Perancangan Proses
Perancangan proses-proses yang akan dilakukan
didalam sistem menggunakan bagan alir seperti flowchart dan
DFD (Data Flow Diagram) yakni dengan membuat diagram
konteks, diagram level nol, dan diagram level satu pada
sistem yang akan diusulkan.
b.
Perancangan Basis Data
Pada aplikasi sistem barcode ini digunakan database
sebagai pelengkap program seperti proses input ID member,
input ID buku dan proses penyimpanan data peminjaman
buku. Database yang digunakan adalah database MySQL.
c.
Perancangan Antarmuka (
User
Interface
)
Pada perancangan antarmuka (user interace) dilakukan
langkah menganalisis atau merencanakan tampilan untuk tata
letak sesuai dengan fungsi aplikasi.
3.
Fase Konstruksi
Pada tahap ini dilakukan pembuatan program terhadap
rancangan-rancangan yang telah didefinisikan. Pembuatan program
yang dilakukan menggunakan bahasa pemrograman PHP yang
4.
Fase Pelaksanaan
Pada tahapan ini dilakukan pengujian terhadap aplikasi
sistem barcode yang telah dibuat, pada pengujian terhadap aplikasi
ini, penulis menggunakan pengujian black-box yaitu suatu
pengujian yang berfokus pada persyaratan fungsional perangkat
lunak (Pressman, 2002: 551). Sebagai akhir dari fase pelaksanaan
penulis juga meminta tanggapan user tentang aplikasi ini untuk
45
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.
Gambaran umum Aneka D
Taman bacaan Aneka adalah sebuah taman bacaan yang didirikan
pada tahun 1985 di bandung. Usaha milik pribadi yang dikelola secara
mandiri oleh sang pemilik ini kemudian diteruskan oleh anak-anaknya
dengan membuka cabang di jakarta, depok, dan tangerang. Penamaan
setiap cabang diikuti dengan penambahan huruf abjad pada bagian
belakang nama taman