• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Mengenai Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada Primer Koperasi Kartika Dharmagati Pusdikbekang Cimahi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tinjauan Mengenai Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada Primer Koperasi Kartika Dharmagati Pusdikbekang Cimahi"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

(1)

PUSDIKBEKANG CIMAHI

A REVIEW OF SALES ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM IN PRIMER COOPERATIVE OF KARTIKA DHARMAGATI PUSDIKBEKANG CIMAHI

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Sidang Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya

Pada Program Studi Akuntansi Jenjang D3 (Diploma III) Fakultas Ekonomi

Disusun Oleh:

BINTORO PUTRO SATRIO

21311030

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR SIMBOL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Rumusan Masalah ... 5

1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 6

1.4.1 Maksud Penelitian ... 6

1.4.2 Tujuan Penelitian ... 6

1.5 Kegunaan Penelitian ... 7

1.5.1 Kegunaan Akademis ... 7

1.5.2 Kegunaan Praktis ... 8

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 8

1.6.1 Lokasi Penelitian ... 8

1.6.2 Waktu Penelitian ... 9

(3)

2.1.2.2 Karakterisitik Sistem ... 11

2.1.3 Fungsi Sistem Informasi Akuntansi ... 16

2.1.4 Tujuan Sistem Informasi Akuntansi ... 18

2.1.5 Unsur Sistem Informasi Akuntansi ... 19

2.1.6 Pengertian Penjualan ... 20

2.1.7 Pengertian Koperasi ... 21

2.1.7.1 Fungsi dan Tujuan Koperasi ... 22

2.1.7.2 Manfaat Koperasi ... 24

2.1.7.3 Jenis Koperasi ... 24

2.1.8 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai... 25

2.1.8.1 Fungsi - fungsi yang Terkait Dalam Penjualan Tunai ... 26

2.1.8.2 Prosedur Penjualan Tunai ... 27

2.1.8.3 Dokumen yang di Pergunakan Dalam Penjualan Tunai . 28 2.1.8.4 Pencatatan Penjualan Tunai ... 29

2.1.9 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit ... 30

2.1.9.1 Fungsi - fungsi yang Terkait Dalam Penjualan Kredit .... 31

2.1.9.2 Prosedur Penjualan Kredit ... 33

2.1.9.3 Dokumen yang di Pergunakan Dalam Penjualan Kredit 36 2.1.9.4 Pencatatan Penjualan Kredit ... 39

2.1.10 Masalah yang Terjadi pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan ... 40

(4)

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian ... 47

3.2 Metode Penelitian ... 48

3.2.1 Teknik Pengumpulan Data ... 49

3.2.2 Sumber Data... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 52

4.1.1 Gambaran Umum Instansi ... 52

4.1.1.1 Sejarah Singkat Instansi ... 53

4.1.1.2 Struktur Organisasi ... 55

4.1.1.3 Uraian Tugas ... 57

4.1.1.4 Aktivitas Instansi ... 60

4.1.2 Analisis Deskriptif ... 61

4.1.2.1 Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan pada PRIMKOP Kartika Dharmagati Pusdikbekang Cimahi ... 61

4.1.2.2 Analisis Masalah yang Terjadi pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan pada PRIMKOP Kartika Dharmagati Pusdikbekang Cimahi ... 66

4.1.2.3 Analisis Penyelesaian Masalah yang Terjadi Dalam Sistem Informasi Akuntansi Penjualan pada PRIMKOP Kartika Dharmagati Pusdikbekang Cimahi ... 67

4.2 Pembahasan ... 68

4.2.1 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan pada Primer Koperasi Kartika Dharmagati Pusdikbekang Cimahi ... 68

(5)

Pusdikbekang Cimahi ... 76

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 79

5.2 Saran ... 80

DAFTAR PUSTAKA ... 82

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... 85 LAMPIRAN

(6)

DAFTAR PUSTAKA

A Hall, James. 2011. “Accounting Information System”, Edisi ke 4, Salemba Empat. Jakarta.

Agus Mulyanto. 2009. “Sistem Informasi Konsep & Aplikasi”, Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Supriyanto,Ali Muhson

Agustine Yvonne. 2013. “Metodologi Penelitian Bisnis dan Akuntansi”, Dian Rakyat. Jakarta.

Azhar Susanto. 2011. “Sistem Informasi Akuntansi”, Lingga Jaya. Bandung. Bernhard Limbong. 2010. “Pengusaha Koperasi” , Margaretha Pustaka. Jakarta.

Djam’an Satori. Aan Komariah. “Metodologi Penelitian Kualitatif” , Alfabeta.

Bandung.

Hartono.Mustakini.Jogiyanto. 2009. “Sistem Informasi Teknologi”, Andi Offset. Yogyakarta.

Husein Umar. 2013. “Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis”, Rajawali. Jakarta.

(7)

Mimin Nur Aisyah,Hartatik Fitria R. 2009. “EKONOMI Untuk SMA dan MA Kelas XI” Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

Mulyadi. 2013. “Sistem Akuntansi”, Salemba Empat. Jakarta.

Soemarso.S.R. 2009. “Akuntansi Suatu Pengantar”, Rineka Cipta. Jakarta.

Sugiyono. 2013. “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi”, Alfabeta. Bandung.

Supriyanto,Ali Muhson. 2009. “EKONOMI Untuk SMA dan MA Kelas X” Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

Suryo Guritno dan Rahardja Sudaryono. 2011. “Theory And Application of IT Research // Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Andi.Yogyakarta.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian.

Yakub. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”, Graha Ilmu. Yogyakarta.

Zaki Baridwan. 2013. “Sistem Informasi Akuntansi”, BPEE UGM. Yogyakarta.

Sumber Dari Internet :

Masalah yang terjadi pada sistem informasi akuntansi penjualan, diakses pada tanggal

20 juni 2014 dari :

http://wulanwdy.blogspot.com/2013/12/masalah-penjualan.html

(8)

Penyelesaian masalah yang terjadi pada sistem informasi akuntansi penjualan, diakses

pada tanggal 20 juni 2014 dari :

http://kikizone.wordpress.com/2011/10/25/faktor-penghambat-perkembangan-koperasi/

(9)

Nama Lengkap : Bintoro Putro Satrio

Tempat, tanggal lahir : Cimahi, 27 September 1993 Jenis Kelamin : Laki-Laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Alamat : Jl. Warung Contong KPAD Wisma Sabar Blok G2 RT 04 / 14 Kel. Setiamanah Kec. Cimahi Tengah Kota Cimahi

Telepon : +6285722250600

Pendidikan Formal : Tahun 1999 – 2005 SD Negri Sudirman 5 Cimahi Tahun 2005 – 2008 SMP Negri 2 Cimahi

Tahun 2008 – 2011 SMA Negri 5 Cimahi Tahun 2011 – 2014 Program Studi Akuntansi

Fakultas Ekonomi

Universitas Komputer Indonesia Bandung

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya

(10)
(11)

Alhamdulillaahirobbil’aalamiin. Dengan mengucapkan puji dan syukur

kehadirat Allah SWT yang telah memberikan petunjuk, rahmat, serta ridhoNya,

sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan tugas akhir ini dengan baik.

Tugas Akhir yang berjudul “TINJAUAN MENGENAI SISTEM

INFORMASI AKUNTASI PENJUALAN PADA PRIMER KOPERASI

KARTIKA DHARMAGATI PUSDIKBEKANG CIMAHI“ ini penulis susun

dengan maksud untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Pendidikan

Diploma Tiga (D-III) Program Studi Akuntansi Universitas Komputer Indonesia

(UNIKOM) Bandung.

Tugas Akhir ini tidak mungkin dapat terwujud tanpa adanya bimbingan, dorongan, dan do’a dari berbagai pihak, oleh sebab itu penulis mengucapkan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer

Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec. Lic. selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Komputer Indonesia.

3. Dr. Surtikanti, SE., M.Si., Ak., selaku Ketua Program Studi Akuntansi

Universitas Komputer Indonesia.

(12)

laporan tugas akhir.

6. Kedua orang tua, kakak, dan adik saya atas segala do’a restu, semangat, dan dorongan baik secara moral maupun spiritual.

7. Angga Hilmansyah, SE. Terimakasih atas bimbingan dan pengarahannya

kepada penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

8. Bapak Afiyanto selaku staff PRIMKOP Kartika Dharmagati Pusdikbekang

Cimahi atas bimbingan dan pengarahannya kepada penulis dalam

penyusunan Tugas Akhir ini.

9. Staff dan Seluruh pegawai PRIMKOP Kartika Dharmagati Pusdikbekang

Cimahi.atas bimbingan dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis.

10. Untuk Mirayana Rusza yang telah memberi dukungan, semangat, serta doa.

Semoga cepet lulus juga, lancar dalam penyusunan skripsi dan mendapatkan

gelar SE.

11. Sahabat-sahabat saya MONTEZ (Nikko,Reza,Gio,Pipit) yang sudah

memberikan dukungan, motivasi, dan doa, terimakasih sahabat semoga kalian

cepet lulus dengan hasil terbaik.

12. Teman-teman seperjuangan AK5 atas kebersamaan dan dukungannya dalam

penyusunan Tugas Akhir ini.

13. Semua teman-teman Prodi Akuntansi yang telah memberi bantuan baik secara

(13)

semangat serta doa yang tulus dan ikhlas sehingga membantu penulis dalam

memperlancar proses pembuatan Tugas Akhir ini.

Akhir kata, semoga Allah SWT membalas semua bantuan yang telah

diberikan dengan melimpahkan rahmat dan karunia-Nya pada kita semua, Amin....

Bandung, Agustus 2014

(14)

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Konsep Dasar Sistem

Menurut Azhar Susanto (2013 : 22) Sistem adalah:

“Kumpulan atau group dari sistem atau bagian atau komponen apapun baik phisik

atau pun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu”.

Menurut James A Hall yang diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari dan Deny

Arnos Kwary ( 2011:6 ) Sistem adalah :

“Dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama”.

Sedangkan menurut Jerry Fitzgrald, et,al yang dikutip oleh Lilis

Puspitawati dan Sri Dewi Anggadini (2011 : 1):

”Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau

untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”.

Dari definisi teori-teori yang sudah dikemukakan, penulis menyimpulkan

bahwa pengertian sistem adalah seperangkat elemen-elemen yang saling

(15)

2.1.2 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

2.1.2.1 Pengertian Sistem

Menurut Azhar Susanto (2013 : 22) Sistem adalah:

Kumpulan atau group dari sistem atau bagian atau komponen apapun baik phisik

atau pun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama

secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu”. Sedangkan Menurut Yakub (2012:1) Sistem adalah:

“Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul

bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.

Dari definisi teori-teori yang sudah dikemukakan, penulis menyimpulkan

bahwa pengertian sistem adalah seperangkat elemen-elemen yang saling

terhubung dan saling berinteraksi untuk mencapai tujuan yang sama.

2.1.2.2 Karakteristik Sistem

Menurut Mustakini (2009:54) suatu sistem mempunyai karaktersistik

atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen, batasan sistem,

lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah, dan sasaran

atau tujuan.

1. Suatu sistem mempunyai komponen-komponen sistem (components).

2. Suatu sistem mempunyai batas sistem (boundary).

3. Suatu sistem mempunyai lingkungan luar (environment).

(16)

2.1.2.3 Klasifikasi Sistem

Menurut Agus Mulyanto (2009:8) mengatakan bahwa sistem pun dapat

diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang, sebagai berikut :

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

a. Sistem Abstrak (abstact system) adalah sistem yang berupa pemikiran

atau gagasan yang tidak tampak secara fisik. Misalnya, sistem agama/

teologi.

b. Sistem Fisik (physical system) adalah sistem yang ada secara fisik

dan dapat dilihat dengan mata. Misalnya, sistem komputer, sistem

akuntansi, dan sistem transportasi.

2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan

a. Sistem alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi karena

proses alam, bukan buatan manusia. Misalnya, sistem tatasurya, sistem

rotasi bumi.

b. Sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang

terjadi melalui rancangan atau campur tangan manusia. Misalnya,

sistem komputer, sistem transportasi.

3. Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu

a. Sistem tertentu (deterministic system) adalah sistem yang operasinya

dapat diprediksi secara cepat dan interaksi di antara bagian-bagiannya

dapat dideteksi dengan pasti. Misalnya, sistem komputer karena

(17)

b. Sistem tak tentu (probabilistic system) adalah sistem yang hasilnya

tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya,

sistem persediaan.

4. Sistem Tertutup Dan Sistem Terbuka

a. Sistem tertutup (closed system) adalah sistem yang tidak

berhubungan dengan lingkungan di luar sistem. Sebenarnya sistem

tertutup tidak ada, yang ada adalah relatif tertutup.

b. Sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan

dengan lingkungan luar dan dapat terpengaruh dengan keadaan

lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan

output untuk subsistem yang lain.

2.1.2.4 Pengertian Informasi

Menurut Azhar Susanto (2013 : 38) informasi :

Informasi adalah merupakan hasil dari pengolahan data , akan tetapi tidak semua hasil dari pengolahan tersebut bisa menjadi informasi, hasil pengolahan data yang tidak memberikan makna atau arti serta tidak bermanfaat bagi seseorang bukanlah merupakan iformasi bagi orang tersebut. Dari uraian tentang informasi ini ada tiga hal penting yang harus diperhatikan yaitu, informasi merupakan hasil pengolahan data, memberikan makna atau arti dan berguna atau bermanfaat”.

Sedangkan menurut Mc Leod yang dikutip oleh Azhar Susanto (2013 :

38):

“mengatakan suatu informasi yang berkualitas harus memiliki ciri-ciri:

1. Akurat artinya informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya. 2. Tepat waktu artinya informasi itu harus tersedia atau ada pada saat informasi

tersebut diperlukan, tidak besok atau tidak beberapa jam lagi.

(18)

4. Lengkap artinya informasi harus diberikan secara lengkap. Misalnya informasi tentang penjualan tidak ada bulannya atau tidak ada data fakturnya”.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan

pengolahan suatu data yang memberika arti dan manfaat dalam pengambilam

keputusan yang tepat.

2.1.2.5 Pengertian Sistem Informasi

Menurut Azhar Susanto (2013 : 52) Sistem Informasi adalah:

Kumpulan dari sub-sub sistem baik phisik atau pun non phisik yang saling

berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai

satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berguna.”

Sedangkan menurut Rut Laudon yang dikutip oleh Azhar Susanto (2013

: 52) sistem informasi adalah:

“Komponen-komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan , memproses, menyimpan dan menyebarkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, pengendalian, dan untuk memberikan gambaran aktivitas didalam perusahaan.”

2.1.2.6 Pengertian Akuntansi

Menurut Soemarso S.R (2009:5) Akuntansi adalah :

“Sebagai proses pengidentifikasian, pengukur dan melaporkan informasi

ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian-penilaian dan keputusan

(19)

Menurut Rudianto (2012 : 4) Akuntansi adalah :

“Sistem informasi yang menghasilkan informasi keuangan kepada pihak-pihak

yang berkepentingan mengeni aktivitas ekonomi dan kondisi suatu perusahaan”.

Sedangkan menurut American Accounting Association (AAA) (1996),

Wilkinson (2000), Warren dan Fess (1996) yang dikutip oleh Azhar Susanto

(2013 : 52):

“Mendefinisikan akuntansi sebagai sistem informasi yang menghasilkan informasi

atau laporan untuk berbagai kepentingan baik individu atau kelompok tentang

aktivitas atau operasi atau peristiwa ekonomi atau keuangan suatu organisasi”.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa akuntansi adalah

bahasa bisnis dalam proses mencatat dan mengolah data transaksi berupa

informasi untuk pihak-pihak yang berkepentingan.

2.1.2.7 Pengertian Sistem Akuntansi

Menurut Mulyadi (2013 : 3) Sistem akuntansi adalah:

“Organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa

untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna

memudahkan pengelolaan perusahaan”.

Dari definisi sistem akuntansi tersebut, unsur suatu sistem akuntansi pokok

adalah formulir, catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar dan buku pembantu,

(20)

2.1.2.8 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Azhar Susanto (2013 : 8) Sistem Informasi Akuntansi adalah: “Kumpulan (integrasi) dari sub-sub sistem atau komponen baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan dan bekerjasama satu sama lain secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data keuangan atau yang berkaitan dengan masalah uang menjadi informasi keuangan yang diperlukan oleh manajer dan non manajer (termasuk pihak luar) untuk mengambil keputusan”.

Menurut Barry E. Cushing yang dikutip oleh Zaki Baridwan (2013:3)

Sistem Informasi Akuntansi adalah:

“Suatu set sumber daya manusia dan modal dalam suatu organisasi, yang bertugas

untuk menyiapkan informasi keungan dan juga informasi yang diperoleh dari kegiatan pengumpulan dan pengolahan data transaksi”.

2.1.3 Fungsi Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

Menurut Azhar Susanto (2013 : 8) fungsi sistem informasi akuntansi :

1. Mendukung aktivitas perusahaan sehari-hari. Suatu perusahaan agar dapat

tetap eksis perusahaan tersebut harus terus beroperasi dengan melakukan

sejumlah aktivitas bisnis yang peristiwanya disebut sebagai transaksi seperti

melakukan pembelian, penyimpanan, proses produksi dan penjualan.

Ada dua macam transaksi, yaitu transaksi akuntansi dan nonakuntansi.

Transaksi akuntansi adalah kejadian atau transaksi yang dilakukan oleh

perusahaan yang berakibat adanya pertukaran antara sesuatu yang memiliki

nilai ekonomi bagi perusahaan tersebut. Seperti peristiwa terjadinya penjualan

(21)

Transaksi nonakuntasi adalah kejadian atau peristiwa yang terjadi dan

dilakukan perusahaan tapi peristiwa tersebut tidak menimbulkan dampak

pertukaran nilai ekonomi bagi perusahaan yang melakukannya.

Transaksi akuntansi yang terjadi secara formal ditangani oleh SIA. Karena

banyak transaksi-transaksi akuntansi didasarkan kepada transaksi nonakuntansi

seperti memamasukan data order pembelian komputer, menyiapkan barang untuk dikirim maka sistem informasi akuntansi juga banyak menangani

transaksi nonakuntansi.

2. Mendukung proses pengambilan keputusan, tujuan yang sama pentingnya

dari SIA adalah untuk memberi informasi yang diperlukan dalam proses

pengambilan keputusan. Keputusan harus dibuat dalam kaitannya dengan

perencanaan dan pengendalian aktivitas perusahaan. Informasi yang tidak

dapat diperoleh dari SIA tapi diperlukan dalam proses pengambilan keputusan

biasanya berupa informasi kuantitatif yang tidak bersifat uang dan data

kualitatif. Informasi ini dapat diperoleh jika perusahaan menerapkan Sistem

Informasi Manajemen (SIM), karena SIM merupakan sistem informasi

perusahaan keseluruhan sedangkan SIA merupakan bagian terbesar dari SIM

tersebut dan informasi akuntansi yang dihasilkannya bersifat detail.

3. Membantu pengelola perusahaan dalam memenuhi tanggung jawabnya

kepada pihak eksternal, setiap perusahaan harus memenuhi tanggung jawab

hukum. Salah satu tanggung jawab penting adalah keharusnnya memberi

(22)

serikat kerja, analis keuangan, assosiasi industri, atau bahkan publik secara

umum.

2.1.4 Tujuan Sistem Informasi Akuntasi

Menurut James A Hall yang diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari dan Deny

Arnos Kwary (2011:21) tujuan sistem informasi akuntansi adalah:

1. Mendukung fungsi penyediaan (stewardship) pihak manajemen.

Administrasi mengacu pada tanggung jawab pihak manajemen untuk

mengelola dengan baik sumber daya perusahaan. Sistem informasi

menyediakan informasi mengenai penggunaan sumber daya ke para pengguna

eksternal melalui laporan keuangan tradisional serta dari berbagai laporan lain

yang diwajibkan. Secara internal, pihak manajemn menerima informasi

pelayanan dari berbagai laporan pertanggungjawaban.

2. Mendukung pengambilan keputusan pihak manajemen. Sistem informasi

memberikan pihak manajemen informasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan

tanggung jawab pengambilan keputusan tersebut.

3. Mendukung operasional harian perusahaan. Sistem informasi menyediakan

informasi bagi para personel operasional untuk membantu mereka

(23)

2.1.5 Unsur Sistem Informasi Akuntasi

Menurut Mulyadi (2013 : 3) unsur sistem informasi akuntansi:

1. Formulir

Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjdinya

transaksi. Formulir sering disebut dengan istilah dokumen, karena dengan

formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam

(didokumentasikan) diatas secarik kertas. Formulir sering pula disebut dengan

istilah media, karna formulir merupakan media untuk mencatat peristiwa yang

terjadi dalam organisasi kedalam catatan. Dengan formulir ini, data yang

bersangkutan dengan transaksi direkam pertama kalinya sabagai dasar

pencatatan dalam pencatatan.

2. Jurnal

Jurnal merupakan catatan akuntasi pertama yang digunakan untuk mencatat,

mengklasifikasikan dan meringkas data keuangan. Dalam jurnal ini data

keuangan untuk pertama kalinya diklasifikasikan menurut penggolongan yang

sesuai dengan informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan.

3. Buku Besar

Buku besar (general ladger) terdiri dari rekening-rekening yang digunka untuk

meringkas data keuangan yang dicatat sebelumnya dalam jurnal.

Rekening-rekening dalam buku besar ini disediakan sesuai dengan unsur-unsur informasi

(24)

4. Buku Pembantu

Data keungan yang digolongkan dalam buku besar diperlukan rinciannya lebih

lanjut, dapat dibentuk buku pembantu (subsidiary ledger). Buku pembantu ini

tediri dari rekening-rekening pembantu yang merinci data keuangan yang

tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar.

5. Laporan

Hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan yang dapat berupa

neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan laba yang ditahan, laporan harga

pokok produksi dan laporan harga pokok penjualan. Laporan dapat berbentuk

hasil cetak komputer dan tayangan pada layar monitor komputer.

2.1.6 Pengertian Penjualan

Menurut Lilis Puspitawati dan Sri Dewi Anggadini ( 2011 : 165 )

menyatakan bahwa :

Penjualan merupakan aktivitas memperjualbelikan barang dan jasa kepada konsumen. Aktivitas penjualan pada perusahaan dapat dilakukan baik secara tunai maupun kredit. Penjualan tunai merupakan penjualan yang dilakukan dengan cara menerima uang tunai atau cash pada saat barang diserahkan kepada pembeli. Penjualan kredit adalah aktivitas penjualan yang yang menimbulkan tagihan atau klaim atau piutang kepada pembeli (customer) sehingga penjual tidak menerima uang tunai pada saat barang diserahkan kepada pembeli (customer)”.

Adapun barang kebutuhan yang dijual pada PRIMKOP Kartika

Dharmagati Pusdikbekang Cimahi yaitu barang kebutuhan primer dan barang

kebutuhan sekunder, menurut Supriyanto dan Ali Muhson ( 2009 : 2)

(25)

“kebutuhan primer adalah kebutuhan pertama yang harus dipenuhi agar manusia

dapat hidup layak. Yang termasuk barang kebutuhan primer antara lain makanan

(termasuk minuman), rumah,pakaian, pendidikan dan kesehatan”.

“Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan kedua yang dipenuhi, setelah kebutuhan

primer terpenuhi, contoh barang kebutuhan sekunder yaitu meja, kursi, lemari, sepatu, tas, sisir, kas aki, buku, pensil, komputer, laptop, radio, kendaraan.”

Sedangkan barang kebutuhan primer dan barang kebutuhan sekunder

menurut Mimin Nur Aisyah dan Hartatik Fitria R ( 2009 : 4 ) menyatakan

bahwa :

“Kebutuhan primer adalah kebutuhan utama atau kebutuhan pokok yang pertama harus dipenuhi untuk mempertahankan hidup. Secara umum barang kebutuhan primer terdiri atas pangan, sandang, dan papan; atau makanan, minuman, pakaian, dan rumah.Tanpa makanan, pakaian, dan rumah manusia bisa mati kelaparan, kedinginan, dan kepanasan.”

“Kebutuhan sekunder adalah setelah manusia dapat memenuhi kebutuhan utamanya, manusia juga masih memerlukan kebutuhan lain yang bersifat sebagai pelengkap. Barang kebutuhan sekunder diantaranya kebutuhan terhadap peralatan rumah tangga, meja, kursi, buku, alat tulis, minyak wangi, dan lain-lain.”

2.1.7 Pengertian Koperasi

Koperasi adalah suatu organisasi atau kumpulan yang beranggotakan

orang atau badan hukum yang memberikan kebebasan untuk masuk atau keluar

bagi anggotanya. Koperasi berjalan dengan cara bekerja sama secara kekeluargaan

serta menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan gjasmaniah bagi para

anggotanya.

Koperasi merupakan suatu lembaga ekonomi yang beranggotakan

(26)

ekonomi yang sama, untuk mewujudkan tujuan bersama tersebut dibangun suatu

badan usaha yang dibina, dikelola dan dibiayai secara bersama-sama dalam

rangka memperoleh manfaat yang seluas-luasnya. Pengertian ini sesuai dengan

makna koperasi yang ada dalam Undang-undang No. 25 tahun 1992 tentang

perkoperasian yaitu pasal 1 ayat1 :

“ Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarakan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan”.

Untuk itu peran koperasi harus terus dimasyarakatkan agar kehidupan

koperasi terus lebih berkembang menjadi lembaga ekonomi rakyat yang mandiri,

percaya pada kekuatan sendiri, professional dan kreatif, yang akan mendorong

koperasi untuk lebih mandiri dimana perkembangan dan pertumbuhan koperasi

juga mendapat perhatian yang terus meningkat dari pemerintah. Hal ini terbukti

dengan dikeluarkannya beberapa kebijakan antara lain bantuan yang berupa

sarana usaha serta fasilitas yang memungkinkan koperasi untuk dapat menjadi

kekuatan ekonomi.

Berdasarkan Kepres No.4 tahun 1974 dikatakan bahwa koperasi adalah

organisasi ekonomi masyarakat yang ada di pedesaan sehingga koperasi

merupakan wadah dimana di dalamnya terhimpun anggota-anggota yang terdiri

dari masyarakat desa yang bergabung dalam suatu kesatuan untuk mencapai

kesejahteraan bersama. Hal ini telah dijelaskan dalam Undang-Undang Dasar

(27)

“ Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan, bukan kemakmuran

orang-seorang. Sebab itu perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas

asas kekeluargaan. Bangun perusahaan yang sesuai dengan itu ialah koperasi”.

Atas dasar tersebut koperasi dapat dibangun secara efektif agar benar-benar

bersifat gotong royong berdasarkan rasa keadilan, sifat dinamis koperasi tercermin

dalam sendi dasar koperasi yang menjadi dasar bekerja koperasi , yang merupakan

ciri khas koperasi yang menjadikan koperasi berbeda dengan badan usaha lainnya.

2.1.7.1 Fungsi dan Tujuan Koperasi

Menurut Bernhard Limbong (2010 : 66) fungsi dan tujuan dari koperasi

sebagai berikut :

Fungsi koperasi :

1. Membangun, mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi pada

khusunya pada masyarakat umum untuk meningkatkan kesejahteraan

ekonomi dan sosialnya.

2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan.

3. Memperoleh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan

perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya.

4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian yang

merupakan usaha bersama berdasar atas kekeluargaan dan demokrasi

(28)

Tujuan Koperasi :

Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan

masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional

dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berdasarkan

pancasilan dan UUD 1945.

2.1.7.2 Manfaat Koperasi

Menurut Sigit Suyantoro (2012 : 6) manfaat koperasi yaitu :

1. Memberi kemudahan anggota untuk mempermudah modal usaha. 2. Memberi keuntungan kepada anggota melalui sisa hasil usaha. 3. Mengembangkan usaha anggota koperasi.

4. Meniadakan praktek rentenir.

2.1.7.3 Jenis-jenis Koperasi

Menurut Bernhard Limbong (2010 : 75) jenis-jenis dari koperasi sebagai

berikut :

a. Koperasi Konsumsi

Koperasi konsumsi adalah jenis koperasi konsumen. Anggota koperasi

konsumsi memperoleh barang dan jasa dengan harga lebih murah, lebih

mudah, lebih baik dan dengan pelayanan yang menyenangkan.

b. Koperasi Produksi

Koperasi produksi disebut juga koperasi pemasaran. Koperasi produksi

didirikan oleh anggota yang bekerja disektor usaha produksi seperti

(29)

c. Koperasi Jasa

Koperasi jasa didirikan bagi calon anggota yang menjual jasa. Misalnya,

usaha distribusi, usaha perhotelan, angkutan, restoran dan lain-lain.

d. Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi simpan pinjam didirikan untuk mendukung kepentingan anggota

yang membutuhkan tambahan modal usaha dan kebutuhan finansial

lainnya.

e. Single Purpose dan Multipurpose

Koperasi single purpose adalah koperasi yang aktivitasnya terdiri dari satu

macam usaha. Misalnya, koperasi bahan kebutuhan pokok, alat-alat

pertanian, koperasi simpan pinjam dan lain-lain. Sedangkan koperasi

multipurpose adalah koperasi yang didirikan oleh para anggotanya untuk dua atau lebih jenis usaha. Misalnya, koperasi simpan pinjam dan

konsumsi, koperasi ekspor dan impor dan lain-lain.

2.1.8 Sistem Informasi Akuntasi Penjualan Tunai

Menurut Mulyadi (2013:455) penjualan tunai adalah:

“Penjulan tunai dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara pembeli melakukan

(30)

2.1.8.1 Fungsi –fungsi yang Terkait Dalam Penjualan Tunai

Menurut Mulyadi (2013:457) adapun yang menjadi fungsi-fungsi yang

terkait dalam penjualan tunai adalah sebagai berikut :

a. Fungsi Penjualan

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima order dari pembeli ,

mengisi faktur penjualan tunai, dan menyerahkan faktur tersebut kepada

pembeli untuk kepentingan pembayaran harga barang ke fungsi kas.

b. Fungsi Kas

Fungsi ini bertanggung jawab sebagi penerima kas dari pembeli.

c. Fungsi Gudang

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyiapkan barang yang dipesan oleh

pembeli, serta menyerahkan barang tersbut ke fungsi pengiriman.

d. Fungsi Pengiriman

Fungsi ini bertanggung jawab untuk membungkus barang dan

menyerahkan barang yang telah dibayar harganya kepada pembeli.

e. Fungsi Akuntansi

Fungsi ini mencatat transaksi penjualan tunai pada catatan harian jurnal

umum atau jurnal khusus penjualan, jurnal penerimaan kas dan kartu

persediaan barang secara periodik serta membuat laporan penjualan sesuai

(31)

2.1.8.2 Prosedur Penjualan Tunai

Menurut Mulyadi (2013:469) adapun prosedur atas transaksi penjualan

tunai sebagai berikut :

a. Prosedur Order Penjualan

Dalam proses order penjualan, bagian order penjualan berperan dalam menerima order dari pembeli, mengisi faktur penjualan tunai sebanyak 3 lembar yang akan didistribusikan masing-masing satu kepada pembeli

sebagai bukti pembayaran ke bagian kassa, dikirimkan ke bagian gudang

dan untuk bagian order penjualan sendiri sebagai arsip dokumentasi yang

akan disimpan menurut nomor urut faktur.

b. Prosedur Penerimaan Kas

Penerimaan kas dilakukan oleh bagian kassa bersamaan setelah menerima

faktur penjualan tunai dari bagian order penjualan tunai dari pembeli sekaligus mengoperasikan mesin cash register sehingga menghasilkan bukti cash register yang akan ditempelkan pada faktur yang telah dibubuhkan cap lunas dan diserahkan kembali kepada pembeli untuk

kepentingan pengambilan barang ke bagian pengiriman barang.

c. Prosedur Penyerahan Barang

Proses penyiapan barang ditangani oleh bagian gudang setelah menerima

faktur penjualan tunai dari bagian order penjualan sesuai dengan kuantitas

yang sebenernya sekaligus pencatatannya kedalam kartu gudang yang

(32)

d. Prosedur Pencatatan Kas

Pencatatan kas ditangani oleh departemen akuntansi dalam jurnal

penjualan dan penerimaan kas setelah menerima faktur penjualan tunai

yang dilampiri oleh pita register kas dari bagian pengiriman barang.

2.1.8.3 Dokumen yang di Pergunakan Dalam Penjualan Tunai

Menurut Zaki Baridwan (2013:3) adapun dokumen-dokumen yang

digunakan dalam penjualan tunai adalah sebagai berikut:

a. Faktur Penjualan Tunai (FPT)

Faktur ini diisi oleh bagian order penjualan dalam rangkap 3, yaitu:

Lembar 1 akan diberikan kepada pembeli sebagai pengantar untuk

kepentingan pembayaran barang kepada kassa,

Lembar 2 akan diserahkan kepada bagian pembungkus beserta barangnya

sebagai perintah penyerahan barang ke pembeli yang telah membayar di

kassa dan sekaligus sebagai slip pembungkus yang akan ditempel di

pembungkus barang sebagai identitas barang, dan

Lembar 3 yang akan diserahkan ke bagian order penjualan yang akan

dijadikan sebagai arsip sementara berdasarkan nomor urutnya sebagai

pengendali apabila terjadi kejangalan transaksi penjualan.

b. Pita Register Kas

Dokumen yang dihasilkan oleh mesin register kas yang dioperasikan oleh

bagian kassa setelah terjadi transaksi penerimaan uang dari pembeli

(33)

untuk meyakinkan bahwa faktur tersebut benar-benar telah dibayar dan

dicatat dalam register kas.

2.1.8.4 Pencatatan Penjualan Tunai

Menurut Ely Suhayati dan Sri Dewi Anggadini (2009 : 69) ada dua cara

pencatatan pada saat penjualan tunai, yaitu secara sistem periodik dan sistem

perpectual:

1. Sistem Periodik

Pada sistem ini pendapatan dari penjualan dicatat pada waktu penjualan

dilakukan, tetapi harga pokok barang yang terjual tidak langsung dicatat

pada saat penjualan tersebut, tetapi pada akhir periode akan ditentukan

berapakah harga pokok barang yang terjual selama periode itu dan nilai

persediaan yang masih ada (sisa) pada akhir periode tersebut. Hal ini

diketahui dengan melakukan stock opname.

2. Sistem Perpectual

Pada sistem ini, jumlah penjualan maupun harga pokok penjualan akan

dicatat setiap barang terjual, sehingga dengan sistem ini catatan akuntansi

akan terus menerus mengungkapkan persedian barang yang masih ada,

(34)

Jurnal pada saat terjadi penjualan tunai :

Sistem Periodik :

Cash xxx

Sales xxx

Sistem Perpectual :

Cash xxx

Sales xxx

Cost Of Good Sold xxx

Merchandise Inventory xxx

2.1.9 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit

Menurut Mulyadi (2013:202) penjualan kredit adalah:

“Penjualan yang pembyarannya tidak diterima sekaligus (tidak langsung lunas).

Pembayarannya bisa diterima melalui dua tahap atau lebih yang dilakukan

(35)

2.1.9.1 Fungsi –fungsi yang Terkait Dalam Penjualan Kredit

Menurut Mulyadi (2013:204) adapun yang menjadi fungsi-fungsi yang

terkait dalam penjualan kredit adalah sebagai berikut :

a. Bagian Penjualan

Menerima order pelanggan baik melalui surat maupun telepon yang mengidentifikasikan jenis dan kuantitas barang yang diminta. Fungsi ini

akan menambahkan informasi yang belum lengkap pada surat order (seperti keterangan barang yang dijual, nama dan alamat pelanggan,

jumlah dan harga per unit, dan informasi keuangan lainnya seperti

potongan harga, dan ongkos angkut.)

b. Departemen Kredit

Bagian kredit menentukan batas kredit, kelayakan pemberian kredit pada

pelanggan dan memberikan persetujuan kredit sehingga salinan order

penjualan dapat didistribusikan ke departemen penagihan, pergudangan,

dan pengiriman.

c. Gudang

Bagian gudang bertanggung jawab untuk menyimpan barang dan

menyiapkan barang yang dipesan oleh pelanggan, menandatangani salinan

surat perintah pengeluaran barang sebagai bukti pesanan sudah dikerjakan

dengan benar serta menyerahkan barang ke Departemen Pengiriman.

Bagian gudang perlu mencatat penyesuaian dan persediaan.

d. Departemen Pengiriman

Bagian pengiriman bertanggung jawab untuk mencocokkan barang dengan

(36)

pengiriman menyerahkan barang, dokumen pengiriman, dan dua rangkap

Bill Of Leading ke perusahaan jasa pengiriman, kemudian melakukan tugas-tugas sebagai berikut :

1. Mencatat pengiriman pada buku harian pengiriman barang.

2. Menyerahkan dokumen surat perintah pengeluaran barang dan surat

jalan ke departemen penagihan sebagai bukti pengiriman sudah

dilaksanakan.

3. Menyimpan satu salinan untuk tiap-tiap dokumen pengiriman dan

dokumen tagihan bongkar muat barang.

e. Departemen Penagihan

Bagian penagihan ini bertanggung jawab untuk membuat dan

mengirimkan faktur penjualan kepada pelanggan setelah memperoleh

informasi lengkap berkenaan pengiriman barang dari informasi yang

terdapat pada surat perintah pengeluaran barang dan surat jalan, membuat

jurnal penjualan, serta mengirimkan salinan buku besar dari order

penjualan ke bagian piutang.

f. Departemen Akuntansi

Bagian piutang bertanggung jawab untuk memposting data salinan buku

besar order penjualan ke buku besar pembantu piutang dan membuat serta

mengirimkan pernyataan piutang kepada para debitur. Bagian buku besar

meringkas buku rekening dari bagian piutang, membuat laporan penjualan

serta mencatat harga pokok persediaan yang di jual ke dalam kartu

(37)

hasil akhir poses akuntansi. Laporan berisi informasi yang merupakan

keluaran sistem akuntansi.

Menurut Mulyadi (2013 : 232):

“laporan yang digunakan dalam penjualan kredit adalah laporan order penjualan,

laporan pengiriman barang, laporan pencatatan piutang, laporan penagihan, dan

laporan pencatatan penjualan”.

2.1.9.2 Prosedur Penjualan Kredit

Menurut Mulyadi (2013:209) adapun prosedur atas transaksi penjualan

kredit sebagai berikut :

a. Proses Penjualan

Proses penjualan diawali dari adanya pesanan dari pelanggan yang

menyatakan jenis dan kuantitas barang yang ditujukan kepada departemen

penjualan dalam bentuk surat, telepon langsung oleh pelanggan kepada

bagian bagian penjualan dan kemudian akan membuat sales order untuk didistribusikan ke departemen lain yang berkaitan dengan masalah

penjualan.

b. Proses Kredit

Fungsi dari departemen kredit meliputi penyetujuan dan otorisasi atas

transaksi yang mencakup verifikasi atas kelayakan kredit dapat diberikan

kepada pelanggan. Selain itu, departemen kredit juga berperan dalam

menyetujui adanya retur dan potongan penjualan serta adanya penyesuaian

(38)

akan dikelola dan disimpan dalam file pesanan pelanggan sampai berakhirnya transaksi.

c. Proses Penagihan

Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood yang di kutip oleh

Mulyadi (2013:210) Faktur, memo kredit dan penyesuaian faktur lainnya

yang diterima pada saat persetujuan kredit oleh departemen penagihan

sebagai tanda terima dari dokumen pengiriman atas pengeluaran barang

akan dikelola ke piutang dagang untuk diposting ke rekening pelanggan.

d. Proses Pengeluaran Barang dari Gudang

Salinan surat penjualan barang yang berasal dari departemen penjualan

atas adanya pesanan penjualan yang dikelola kemudian oleh bagian

gudang mengisyaratkan kepada bagian gudang untuk mempersiapkan

barang yang diinginkan oleh pelanggan sesuai dengan pesanan dan

mengeluarkan barang yang dimaksud. Setelah petugas menulis inisial pada

salinan surat pengeluaran barang yang mengindikasikan bahwa pesanan

sudah lengkap dan benar, satu salinan surat pengeluaran barang akan

dikirimkan ke departemen pengiriman dan salinan lainnya akan disimpan

di gudang sebagai catatan transaksi.

e. Proses Pengiriman Barang

Pengiriman barang akan dilakukan oleh departemen pengiriman setelah

departemen pemgiriman menerima surat pengiriman barang dari

departemen persediaan (bagian gudang). Dokumentasi atas adanya

pengiriman barang akan disiapkan oleh departemen pengiriman sebuah bill

(39)

f. Proses Update Persediaan

Dalam hal pemutakhiran data persediaan barang dilakukan berdasarkan

atas dokumen pengeluaran barang dari departemen pngiriman yang akan

dilakukan oleh bagian akuntansi yang akan memperbaharui catatan akun

buku besar pembantu persediaan, dan setelah proses pembukuan selesai

dilakukan dokumen pengeluaran barang akan disimpan.

g. Proses Piutang Dagang

Bagian yang berperan atas pencatatan piutang dagang oleh pelanggan

dilakukan oleh departemen akuntansi bagian piutang dagang dengan cara

membukukan salinan buku besar pesanan penjualan ke buku besar

pembantu piutang dagang dan setelah proses pembukuan selesai dilakukan

staff piutang dagang akan menyimpan salinan buku besar yang akan

merangkum setiap saldo akun menjadi satu dan mengirimkannya ke buku

besar umum (general ledger).

h. Proses Pencatatan Buku Besar Umum (General Ledger)

Pengendalian persediaan dan ikhtisar setiap akun yang berasal dari piutang

dagang akan terlaksana pada saat penutupan periode pemrosesan setelah

(40)

2.1.9.3 Dokumen yang di Pergunakan Dalam Penjualan Kredit

Menurut Mulyadi (2013 : 214), dokumen yang digunakan dalam

penjualan kredit adalah :

1. Surat Order Pengiriman dan Tembusannya

Dokumen ini merupakan lembar pertama surat order pengiriman yang memberikan otorisasi kepada fungsi pengiriman untuk mengirimkan jenis

barang dengan jumlah dan spesifikasi seperti yang tertera dalam dokumen

tersebut. Tembusan dokumen ini berupa :

a. Tembusan Kredit (Credit Copy)

Dokumen ini digunakan untuk memperoleh status kredit pelanggan

untuk mendapatkan otorisasi penjualan kredit dari fungsi kredit.

b. Surat Pengakuan (Acknowledgement Copy)

Dokumen ini dikirimkan oleh fungsi penjualan kepada kepada

pelanggan untuk memberitahu bahwa ordernya telah diterima dan

dalam proses pengiriman.

c. Surat Muat (Bill of Lading)

Dokumen ini digunakan sebagai bukti penyerahan barang dari

perusahaan kepada perusahaan angkutan umum.

d. Slip Pembungkus (Packing Slip)

Dokumen ini ditempelkan pada pembungkus barang untuk

memudahkan fungsi penerimaan di perusahaan pelanggan dalam

(41)

e. Tembusan Gudang (Warehouse Copy)

Dokumen ini merupakan tembusan surat order pengiriman yang

dikirim ke fungsi gudang untuk menyiapkan jenis barang dengan

spesifikasi sesuai dengan yang tercantum didalamnya, agar

menyerahkan barang tersebut ke fungsi pengirimian, dan untuk

mencatat barang yang dijual dalam kartu gudang.

2. Arsip Pengendalian Pengiriman (Sales Order Follow-up Copy)

Dokumen ini merupakan tembusan surat order pengiriman yang diarsipkan

oleh fungsi penjualan menurut tanggal pengiriman yang dijanjikan. Jika

fungsi penjualan telah menerima tembusan surat order pengiriman dari

fungsi pengiriman yang merupakan bukti telah dilaksanakan pengiriman

barang, arsip pengendalian pengiriman ini kemudian diambil dan

dipindahkan ini merupakan sumber informasi untuk membuat laporan

mengenai pesanan pelanggan yang belum dipenuhi.

3. Arsip Indeks Silang (Cross-index File Copy)

Merupakan tembusan surat order pengiriman yang diarsipkan secara

alfabetik menurut nama pelanggan untuk memudahkan menjawab

pertanyaan-pertanyaan dari pelanggan mengenai status pesanannya.

4. Faktur Penjualan dan Tembusannya

Faktur penjualan merupakan dokumen yang digunakan sebagai dasar

untuk mencatat timbulnya piutang. Faktur penjualan merupakan lembar

pertama yang dikirim oleh fungsi penagihan kepada pelanggan. Tembusan

(42)

a. Tembusan Piutang (Account Receivable Copy)

Dokumen ini merupakan tembusan faktur penjualan yang dikirimkan

oleh fungsi penagihan ke fungsi akuntansi sebagai dasar untuk

mencatat piutang dalam kartu piutang.

b. Tembusan Junal Penjualan (Sales Journal Copy)

Dokumen ini merupakan tembusan yang dikirimkan oleh fungsi

penagihan ke fungsi penagihan akuntansi sebagai dasar untuk mencatat

transaksi penjualan dalam jurnal penjualan.

c. Tembusan Analisis (Analysis Copy)

Dokumen ini merupakan tembusan yang dikirimkan oleh fungsi

penagihan ke fungsi penagihan akuntansi sebagai dasar untuk

menghitung harga pokok penjualan yang dicatat dalam kartu

persediaan, untuk analisis penjualan, dan untuk perhitungan komisi

wiraniaga.

d. Tembusan Wiraniaga (Sales Person Copy)

Dokumen ini dikirimkan oleh fungsi penagihan kepada wiraniaga

untuk memberitahu bahwa order dari pelanggan yang lewat

ditangannya telah dipenuhi sehingga memungkinkannya untuk

menghitung komisi penjualan yang menjadi haknya.

e. Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan

Rekapitulasi harga pokok penjualan merupakan dokumen pemdukung

yang digunakan untuk menghitung total harga pokok produk yang

dijual selama periode akuntansi tertentu. Data yang dicantumkan

(43)

harga pokok produk yang dijual selama jangka waktu tertentu dihitung

dalam rekapitulasi harga pokok penjualan dan kemudian dibuatkan

dokumen sumber berupa bukti memorial untuk mencatat harga pokok

produk yang dijual dalam periode akuntansi tertentu.

f. Bukti Memorial

Bukti memorial merupakan dokumen sumber untuk dasar pencatatan

kedalam jurnal umum. Dalam sistem penjualan kredit, bukti memorial

merupakan dokumen sumber untuk mencatat harga pokok produk yang

dijual dalam periode akuntansi tertentu.

2.1.9.4 Pencatatan Penjualan Kredit

Menurut Elly Suhayati dan Sri Dewi Anggadini (2009 : 69) ada dua cara

pencatatan pada saat penjualan kredit, yaitu secara sistem periodik dan sistem

perpectual:

1. Sistem Periodik

Pada sistem ini pendapatan dari penjualan dicatat pada waktu penjualan

dilakukan, tetapi harga pokok barang yang terjual tidak langsung dicatat

pada saat penjualan tersebut, tetapi pada akhir periode akan ditentukan

berapakah harga pokok barang yang terjual selama periode itu dan nilai

persediaan yang masih ada (sisa) pada akhir periode tersebut. Hal ini

diketahui dengan melakukan stock opname.

2. Sistem Perpectual

Pada sistem ini, jumlah penjualan maupun harga pokok penjualan akan

(44)

akan terus menerus mengungkapkan persedian barang yang masih ada,

sehingga tidak perlu dilakukan stock opname.

Jurnal pada saat terjadi penjualan kredit :

Sistem Periodik :

Account Receivable xxx

Sales xxx

Sistem Perpectual :

Account Receivable xxx

Sales xxx

Cost Of Good Sold xxx

Merchandise Inventory xxx

2.1.10 Masalah yang Terjadi pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan

Masalah yang terjadi pada sistem informasi akuntansi penjualan antara

lain:

1. Penentuan jalur distribusi yang paling efektif dan efisien

Penentuan jalur distribusi kerap menjadi permasalahan dalam penjualan,

karena apabila terjadi kesalahan dalam pemilihan jalur pendistribusian akan

menghambat proses penjualan kepada konsumen. Oleh karena itu perusahaan

(45)

2. Menentukan atau mencari metode penjualan yang paling murah biayanya dan

tepat sasaran

Menentukan metode penjualan juga penting untuk proses penjualan yang

akan dilakukan, dalam memlilih metode penjualan harus yang tepat dan tidak

memakan biaya yang relatif mahal karena hal itu akan membuat pengeluaran

produksi lebih banyak.

3. Prsespsi masyarakat atau calon konsumen/pembeli terhadap produk yang

dipasarkan

Produk yang dijual atau yang ditawarkan kepada konsumen juga harus

berkualitas dan sesuai dengan harga penjualan yang ditawarkan. Tentunya

perusahaan harus bisa mendapat respon dan tanggapan yang positif dari

masyarakat mengenai produk yang dijualnya.

4. Bagaimana perusahaan dapat menciptakan loyalitas pelanggan terhadap produk

yang mereka pasarkan atau jual.

5. Ancaman dari produk perusahaan pesaing

Tentunya dalam penjualan terdapat pesaing disekitar perusahaan, oleh

karena itu perusahaan harus dapat meyakinkan dan mengambil hati masyarakat

tentang produk yang diproduksinya itu dengan memberikan pelayanan yang lebih

baik kepada konsumen

(46)

Masalah lain yang terjadi pada sistem informasi akuntansi penjualan

adalah:

1. Kondisi dan Kemampuan Penjual

Transaksi jual beli atau pemindahan hak milik secara komersial atas

barang dan jasa itu pada prinsipnya melibatkan dua pihak, yaitu penjual sebagai

pihak pertama dan pembeli sebagai pihak kedua. Penjulan harus memahami

beberapa masalah yang penting yang sangat berkaitan, yakni:

a. Jenis dan karakteristik barang yang ditawarkan.

b. Harga produk .

c. Syarat penjualan seperti: pembayaran, penghantaran, pelayanan sesudah

penjualan, garansi dan sebagainya.

2. Kondisi Pasar

Adapun faktor-faktor yang perlu diperhatikan adalah:

a. jenis pasarnya.

b. kelompok pembeli atau segmen pasarnya.

c. daya belinya.

d. frekuensi pembelian.

e. keinginan dan kebutuhan.

3. Modal

Akan lebih sulit bagi penjualan barangnya apabila barang yang dijual

tersebut belum dikenal oleh calon pembeli atau apabila lokasi pembeli jauh dari

tempat penjual. Maksud tersebut diperlukan adanya sarana serta usaha seperti: alat

(47)

4. Kondisi Organisasi Perusahaan

Pada perusahaan besar, biasanya masalah penjualan ini ditangani oleh

bagian tersendiri (bagian penjualan) yang dipegang orang-orang tertentu/ahli di

bidang penjualan.

5. Faktor Lain

Faktor-faktor lain, seperti periklanan, pergaan, kampanye, pemberian,

hadiah, sering mempengaruhi penjualan. Namun untuk melaksanakannya

sejumlah dana yang tidak sedikit.

(Ade Satriyo : 2014)

2.1.11 Penyelesaian Masalah yang Terjadi pada Sistem Informasi Akuntansi

Penjualan

Penyelesaian masalah yang terjadi pada sistem informasi akuntansi

penjualan antara lain:

1. Koperasi jarang peminatnya

Perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat tentang koperasi. Dengan adanya

sosialisasi diharapkan pengetahuan masyarakat tentang koperasi akan bertambah.

Masyarakat dapat mengetahui bahwa sebenernya koperasi merupakan ekonomi

rakyat yang dapat menyejahterakan anggotanya. Sehingga mereka berminat

(48)

2. Kualitas Sumber Daya yang terbatas

Perlu dilakukan pengarahan tentang koperasi kepada generasi muda melalui

pendidikan agar mereka dapat berpartisipasi dalam koperasi. Partisipasi

merupakan faktor yang penting dalam mendukung perkembangan koperasi.

Partisipasi ini akan meningkatkan rasa tanggung jawab sehingga dapat bekerja

secara efisien dan efektif.

3. Banyaknya pesaing dengan usaha yang sejenis

Perlu peka terhadap lingkungan (pesaing). Jika tidak peka terhadap lingkungan

maka mau tidak mau kita akan tersingkir. Mungkin koperasi sulit untuk bermain

dalam harga, tapi hal ini dapat diatasi dengan cara sistem kredit, yang

membayarnya dapat dilakukan dalam waktu mingguan ataupun bulanan

tergantung perjanjian. Dengan hal ini diharapkan dapat menarik perhatian

masyarakat untuk menjadi anggota.

4. Keterbatasan Modal

Pemerintah perlu memberi perhatian kepada koperasi yang memang kesulitan

dalam masalah permodalan. Selain pemerintah, masyarakat merupakan pihak

yang tak kalah pentingnya, dimana mereka yang memiliki dana lebih dapat

menyimpan uang mereka dikoperasi yang nantinya dapat digunakan untuk modal

koperasi.

5. Partisipasi anggota

Anggota mendukung program-program yang ada di koperasi dan setiap kegiatan

(49)

6. Perhatian pemerintah

Pemerintah hendaknya membuat kebijakan-kebijakan yang dapat membantu

pengembangan koperasi.

7. Manajemen koperasi

Dalam pelaksanaan koperasi tentunya memerlukan manajemen, baik dari bentuk

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Karena hal ini

sangat berfungsi dalam pengambilan keputusan tetapi tidak melupakan partisipasi

dari anggota.

(Kiki : 2011)

Penyelesaian masalah lain yang terjadi pada sistem informasi akuntansi

penjualan adalah:

1. Partisipasi Anggota

Partisipasi merupakan faktor yang paling penting dalam mendukung keberhasilan

atau perkembangan koperasi. Dalam koperasi, semua program manajemen harus

memperoleh dukungan dari anggota. Pihak manajemen memerlukan berbagai

informasi yang berasal dari anggota, khususnya informasi tentang kebutuhan dan

kepentingan anggota. Informasi ini hanya akan diperoleh jika partisipasi dalam

koperasi berjalan baik. Peningkatan partisipasi akan dapat meningkatkan rasa

tanggung jawab serta semangat dan kegairahan kerja. Tanpa partisipasi, anggota

koperasi tidak akan dapat bekerja secara efisien dan efektif. Suatu koperasi bisa

berhasil dalam kompetisi jika seluruh anggota dapat memanfaatkan

kemampuannya masing-masing dan bekerjasama untuk suatu tujuan yang akan

(50)

2. Perhatian Pemerintah

Dengan adanya perhatian pemerintah secara penuh terhadap koperasi terutama

dalam bantuan dana. Perhatian pemerintah dalam mengawasi

perkembangan-perkembangan koperasi di Indonesia serta memberikan penyuluhan dan

pendidikan yang baik bagi anggota dan pengurus koperasi. Pemerintah untuk

tidak bersifat sangat mencampuri kehidupan koperasi yang terutama bersifat

menghambat perkembangan koperasi.

3. Manajemen koperasi

Diperlukannya suatu manajemen dalam pelaksanaan koperasi, baik dari bentuk

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, koordinasi, dan pengawasan.

Manajemen koperasi sangat berfungsi dalam pengambilan keputusan yang tetap

tak terlepas dari partisipasi anggota. Apabila seluruh kegiatan koperasi berjalan

teratur dan telah adanya pembagian tugas yang baik dan benar maka dasar

manajemen koperasi sudah berjalan baik, tinggal melanjutkannya hingga

pengambilan keputusan yang tepat dalam mempertahankan dan membangun

koperasi.

(51)

3.1 Objek Penelitian

Objek penilitian adalah menggambarkan atau menerangkan suatu situasi

dari objek yang akan diteliti untuk mendapatkan gambaran yang jelas dari suatu

penelitian. Dalam melakukan sebuah penelitian yang pertama kali dilakukan yaitu

objek peneltian yang akan diteliti. Dimna objek penelitian tersebut terkandung

masalah yang akan dijadikan bahan penelitian untuk dicari pemecahannya.

Menurut Husein Umar (2013:18) objek penelitian adalah sebagai berikut:

“Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek

penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan

hal-hal lain jika dianggap perlu”.

Sedangkan menurut Sugiyono (2013:20) objek penelitian adalah sebagai

berikut:

“Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang

mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Jadi dapat disimpulkan bahwa objek penelitian adalah pada dasarnya objek

merupakan apa yang hendak diselidiki di dalam kegiatan penelitian. Objek

penilitian tugas akhir ini dilakukan oleh penulis pada Primer Koperasi Kartika

(52)

Yang menjadi objek utama pada penilitian ini adalah sistem informasi

akuntansi penjualan pada Primer Koperasi Kartika Dharmagati Pusdikbekang

Cimahi.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan

dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan

menguji hipotesis penelitian.

Menurut Sugiyono (2013:23):

“Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.

Sedangkan Menurut Yvonne Agustine dan Robert Kristaung (2013:5)

metode penelitian adalah:

“Sebuah aktivitas yang memberikan kontribusi dalam memahami fenomena yang

menjadi perhatian melalui penelitian”.

Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah Metode penelitian

deskriptif (descriptive research) .

Menurut Guritno dan Rahardja Sudaryono (2011:5):

Metode penelitian deskriptif (descriptive research) bertujuan mendeskripsikan

suatu keadaan atau fenomena apa adanya”.

Metode deskriptif yaitu metode yang mengungkapkan, membahas masalah

dengan memaparkan, menafsirkan dan menggambarkan keadaan serta peristiwa

yang terjadi pada saat penelitiaan berlangsung untuk di analisa dan dibuat

(53)

Menurut Husein Umar (2013:22) metode deskriptif adalah :

“Metode yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum”.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan semua kegiatan atau peristiwa

berjalan seperti apa adanya. Penelitian deskriptif dapat berkenaan dengan

kasus-kasus tertentu atau suatu populasi yang cukup luas. Penelitian deskriptif dapat

dilakukan pada saat ini atau dalam kurun waktu yang singkat, tetapi dapat pula

dilakukan dalam waktu yang cukup panjang. Penelitian yang berlangsung saat ini

disebut penelitian deskriptif.

Metode penelitian ini digunakan penulis untuk menggambarkan atau

menjelaskan sistem informasi akuntansi penjualan pada Primer Koperasi Kartika

Dharmagati Pusdikbekang Cimahi.

3.2.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada dasarnya merupakan suatu kegiatan

operasional agar tindakannya masuk pada pengertian penelitian yang sebenernya.

Menurut Guritno (2011:6) metode pengumpulan data ialah:

“Teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Metode (cara atau teknik) menunjuk suatu kata yang abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat diperlihatkan penggunaannya melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan lainnya.”

(54)

1. Studi Kepustakaan

Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data-data dari berbagai

bahan pustaka yang relavan dan referensi lain yang berhubungan dengan

materi yang akan dikaji.

2. Studi Lapangan

Penelitian ini melakukan pengumpulan data dengan :

a. Observasi

Pengamatan terhadap suatu objek yang diteliti baik secara langsung

maupun tidak langsung untuk memperoleh data yang harus

dikumpulkan dalam penelitian.

b. Wawancara

Suatu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang

digali dari sumber data langsung melalui percakapan atau tanya jawab.

c. Dokumentasi

Mengumpulkan dokumen dan data-data yang diperlukan dalam

permasalahan penelitian lalu ditelaan secara intens sehingga dapat

mendukung dan menambah kepercayaan dan pembuktian suatu

kejadian.

3.2.2 Sumber Data

Sumber data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan sekunder :

Menurut Djam’an Satori dan Aan Komariah (2011:5) data primer yaitu:

(55)

Sedangkan Menurut Yvonne Agustine dan Robert Kristaung (2013:25)

data sekunder adalah :

“Merupakan data yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak lain”.

Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan oleh penulis adalah

sumber data primer karena data yang diperoleh secara langsung yang

dikumpulkan melalui survey lapangan dengan dengan menggunakan teknik

pengumpulan data yang diperoleh secara langsung dari Kantor Pertanahan Kota

(56)
(57)
(58)

A REVIEW OF SALES ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM IN PRIMER COOPERATIVE OF KARTIKA DHARMAGATI PUSDIKBEKANG CIMAHI

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Sidang

Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya

Pada Program Studi Akuntansi Jenjang D3 (Diploma III) Fakultas Ekonomi

Disusun Oleh:

BINTORO PUTRO SATRIO

21311030

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(59)

Penelitian ini dilakukan pada Primer Koperasi Kartika Dharmagati Pusdikbekang Cimahi. Fenomena yang terjadi di Primer Koperasi Kartika Dharmagati Pusikbekang Cimahi yaitu terdapat beberapa harga barang kebutuhan primer pada Primer Koperasi Kartika Dharmagati Pusdikbekang Cimahi lebih mahal dari kompetitor lain. Selain itu Stock barang yang tersedia di toko, baik primer maupun sekunder masih terbatas jumlahnya serta kurang beragam, bahkan ada beberapa barang yang menjadi kebutuhan anggota sama sekali tidak tersedia ataupun habis karena pemesanan maupun pengiriman barang dari agen terlambat. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui sistem informasi akuntansi penjualan, untuk mengetahui masalah yang terjadi dalam sistem informasi akuntansi penjualan dan untuk mengetahui bagaimana penyelesaian masalah yang terjadi tersebut.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Analisis dalam penelitian ini adalah Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada Primer Koperasi Kartika Dharmagati Pusdikbekang Cimahi. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan studi lapangan yang dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi dan studi kepustakaan.

Hasil penelitian menunjukan bahwa Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada Primer Koperasi Kartika Dharmagati Pusdikbekang Cimahi sudah terdiri dari dokumen yang terkait kegiatan penjualan dan fungsi setiap bagian terkait sebagai penggerak kegiatan penjualan barang di instansi, yang mana arus alir dokumen tersebut dibuat didalam pokok prosedur yang berlaku. Adapun penyelesaian masalah yang dilakukan oleh PRIMKOP Kartika Dharmagati Pusdikbekang Cimahi yaitu melakukan pembelian langsung kepada distributor agar mendapatkan harga beli yang lebih murah. Selain itu penyelesaian masalah yang kedua yaitu membuat data stock barang primer maupun sekunder sehingga mempermudah mengawasi posisi stock barang yang kurang untuk segera dilakukan pemesanan atau pembelian.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk melakukan pengujian aplikasi sistem informasi simpan pinjam yang sudah dibuat di Koperasi Pasundan Madani – SMA Pasundan 3 Cimahi, apakah sudah sesuai

Imam Guntoro: Penerapan sistem informasi akuntansi penjualan, 2007 USU e-Repository © 2008... Imam Guntoro: Penerapan sistem informasi akuntansi penjualan, 2007 USU e-Repository

Apriani HSB: Sistem informasi akuntansi penjualan kredit, 2006 USU e-Repository © 2008... Apriani HSB: Sistem informasi akuntansi penjualan kredit, 2006 USU e-Repository

Sistem informasi akuntansi sangat diperlukan oleh perusahaan, mengingat rentangnya pada penjualan, sehingga mengabaikan hal lainnya, khususnya penjualan secara kredit

Tujuan penelitian yaitu 1) Menggambarkan dan menjelaskan sistem informasi akuntansi penjualan dan penerimaan kas pada Hotel Halogen Sidoarjo. 2) Menilai apakah sistem

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka saran yang dapat diberikan untuk memperbaiki kelemahan dalam sistem informasi akuntansi penjualan tunai pada Toko

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas,maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “ Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dalam

Selanjutnya dalam rancangan sistem informasi akuntansi atas penjualan berbasis website ini akan membantu pihak perusahaan dalam melakukan pencatatan atas transaksi yang terjadi sehingga