PUSDIKBEKANG CIMAHI
A REVIEW OF SALES ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM IN PRIMER COOPERATIVE OF KARTIKA DHARMAGATI PUSDIKBEKANG CIMAHI
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Sidang Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya
Pada Program Studi Akuntansi Jenjang D3 (Diploma III) Fakultas Ekonomi
Disusun Oleh:
BINTORO PUTRO SATRIO
21311030
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
LEMBAR JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR SIMBOL ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 5
1.3 Rumusan Masalah ... 5
1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 6
1.4.1 Maksud Penelitian ... 6
1.4.2 Tujuan Penelitian ... 6
1.5 Kegunaan Penelitian ... 7
1.5.1 Kegunaan Akademis ... 7
1.5.2 Kegunaan Praktis ... 8
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 8
1.6.1 Lokasi Penelitian ... 8
1.6.2 Waktu Penelitian ... 9
2.1.2.2 Karakterisitik Sistem ... 11
2.1.3 Fungsi Sistem Informasi Akuntansi ... 16
2.1.4 Tujuan Sistem Informasi Akuntansi ... 18
2.1.5 Unsur Sistem Informasi Akuntansi ... 19
2.1.6 Pengertian Penjualan ... 20
2.1.7 Pengertian Koperasi ... 21
2.1.7.1 Fungsi dan Tujuan Koperasi ... 22
2.1.7.2 Manfaat Koperasi ... 24
2.1.7.3 Jenis Koperasi ... 24
2.1.8 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai... 25
2.1.8.1 Fungsi - fungsi yang Terkait Dalam Penjualan Tunai ... 26
2.1.8.2 Prosedur Penjualan Tunai ... 27
2.1.8.3 Dokumen yang di Pergunakan Dalam Penjualan Tunai . 28 2.1.8.4 Pencatatan Penjualan Tunai ... 29
2.1.9 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit ... 30
2.1.9.1 Fungsi - fungsi yang Terkait Dalam Penjualan Kredit .... 31
2.1.9.2 Prosedur Penjualan Kredit ... 33
2.1.9.3 Dokumen yang di Pergunakan Dalam Penjualan Kredit 36 2.1.9.4 Pencatatan Penjualan Kredit ... 39
2.1.10 Masalah yang Terjadi pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan ... 40
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian ... 47
3.2 Metode Penelitian ... 48
3.2.1 Teknik Pengumpulan Data ... 49
3.2.2 Sumber Data... 50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 52
4.1.1 Gambaran Umum Instansi ... 52
4.1.1.1 Sejarah Singkat Instansi ... 53
4.1.1.2 Struktur Organisasi ... 55
4.1.1.3 Uraian Tugas ... 57
4.1.1.4 Aktivitas Instansi ... 60
4.1.2 Analisis Deskriptif ... 61
4.1.2.1 Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan pada PRIMKOP Kartika Dharmagati Pusdikbekang Cimahi ... 61
4.1.2.2 Analisis Masalah yang Terjadi pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan pada PRIMKOP Kartika Dharmagati Pusdikbekang Cimahi ... 66
4.1.2.3 Analisis Penyelesaian Masalah yang Terjadi Dalam Sistem Informasi Akuntansi Penjualan pada PRIMKOP Kartika Dharmagati Pusdikbekang Cimahi ... 67
4.2 Pembahasan ... 68
4.2.1 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan pada Primer Koperasi Kartika Dharmagati Pusdikbekang Cimahi ... 68
Pusdikbekang Cimahi ... 76
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 79
5.2 Saran ... 80
DAFTAR PUSTAKA ... 82
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... 85 LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
A Hall, James. 2011. “Accounting Information System”, Edisi ke 4, Salemba Empat. Jakarta.
Agus Mulyanto. 2009. “Sistem Informasi Konsep & Aplikasi”, Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Supriyanto,Ali Muhson
Agustine Yvonne. 2013. “Metodologi Penelitian Bisnis dan Akuntansi”, Dian Rakyat. Jakarta.
Azhar Susanto. 2011. “Sistem Informasi Akuntansi”, Lingga Jaya. Bandung. Bernhard Limbong. 2010. “Pengusaha Koperasi” , Margaretha Pustaka. Jakarta.
Djam’an Satori. Aan Komariah. “Metodologi Penelitian Kualitatif” , Alfabeta.
Bandung.
Hartono.Mustakini.Jogiyanto. 2009. “Sistem Informasi Teknologi”, Andi Offset. Yogyakarta.
Husein Umar. 2013. “Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis”, Rajawali. Jakarta.
Mimin Nur Aisyah,Hartatik Fitria R. 2009. “EKONOMI Untuk SMA dan MA Kelas XI” Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.
Mulyadi. 2013. “Sistem Akuntansi”, Salemba Empat. Jakarta.
Soemarso.S.R. 2009. “Akuntansi Suatu Pengantar”, Rineka Cipta. Jakarta.
Sugiyono. 2013. “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi”, Alfabeta. Bandung.
Supriyanto,Ali Muhson. 2009. “EKONOMI Untuk SMA dan MA Kelas X” Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.
Suryo Guritno dan Rahardja Sudaryono. 2011. “Theory And Application of IT Research // Metodologi Penelitian Teknologi Informasi”. Andi.Yogyakarta.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian.
Yakub. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”, Graha Ilmu. Yogyakarta.
Zaki Baridwan. 2013. “Sistem Informasi Akuntansi”, BPEE UGM. Yogyakarta.
Sumber Dari Internet :
Masalah yang terjadi pada sistem informasi akuntansi penjualan, diakses pada tanggal
20 juni 2014 dari :
http://wulanwdy.blogspot.com/2013/12/masalah-penjualan.html
Penyelesaian masalah yang terjadi pada sistem informasi akuntansi penjualan, diakses
pada tanggal 20 juni 2014 dari :
http://kikizone.wordpress.com/2011/10/25/faktor-penghambat-perkembangan-koperasi/
Nama Lengkap : Bintoro Putro Satrio
Tempat, tanggal lahir : Cimahi, 27 September 1993 Jenis Kelamin : Laki-Laki
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Alamat : Jl. Warung Contong KPAD Wisma Sabar Blok G2 RT 04 / 14 Kel. Setiamanah Kec. Cimahi Tengah Kota Cimahi
Telepon : +6285722250600
Pendidikan Formal : Tahun 1999 – 2005 SD Negri Sudirman 5 Cimahi Tahun 2005 – 2008 SMP Negri 2 Cimahi
Tahun 2008 – 2011 SMA Negri 5 Cimahi Tahun 2011 – 2014 Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi
Universitas Komputer Indonesia Bandung
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya
Alhamdulillaahirobbil’aalamiin. Dengan mengucapkan puji dan syukur
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan petunjuk, rahmat, serta ridhoNya,
sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan tugas akhir ini dengan baik.
Tugas Akhir yang berjudul “TINJAUAN MENGENAI SISTEM
INFORMASI AKUNTASI PENJUALAN PADA PRIMER KOPERASI
KARTIKA DHARMAGATI PUSDIKBEKANG CIMAHI“ ini penulis susun
dengan maksud untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Pendidikan
Diploma Tiga (D-III) Program Studi Akuntansi Universitas Komputer Indonesia
(UNIKOM) Bandung.
Tugas Akhir ini tidak mungkin dapat terwujud tanpa adanya bimbingan, dorongan, dan do’a dari berbagai pihak, oleh sebab itu penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer
Indonesia.
2. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec. Lic. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Komputer Indonesia.
3. Dr. Surtikanti, SE., M.Si., Ak., selaku Ketua Program Studi Akuntansi
Universitas Komputer Indonesia.
laporan tugas akhir.
6. Kedua orang tua, kakak, dan adik saya atas segala do’a restu, semangat, dan dorongan baik secara moral maupun spiritual.
7. Angga Hilmansyah, SE. Terimakasih atas bimbingan dan pengarahannya
kepada penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini.
8. Bapak Afiyanto selaku staff PRIMKOP Kartika Dharmagati Pusdikbekang
Cimahi atas bimbingan dan pengarahannya kepada penulis dalam
penyusunan Tugas Akhir ini.
9. Staff dan Seluruh pegawai PRIMKOP Kartika Dharmagati Pusdikbekang
Cimahi.atas bimbingan dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis.
10. Untuk Mirayana Rusza yang telah memberi dukungan, semangat, serta doa.
Semoga cepet lulus juga, lancar dalam penyusunan skripsi dan mendapatkan
gelar SE.
11. Sahabat-sahabat saya MONTEZ (Nikko,Reza,Gio,Pipit) yang sudah
memberikan dukungan, motivasi, dan doa, terimakasih sahabat semoga kalian
cepet lulus dengan hasil terbaik.
12. Teman-teman seperjuangan AK5 atas kebersamaan dan dukungannya dalam
penyusunan Tugas Akhir ini.
13. Semua teman-teman Prodi Akuntansi yang telah memberi bantuan baik secara
semangat serta doa yang tulus dan ikhlas sehingga membantu penulis dalam
memperlancar proses pembuatan Tugas Akhir ini.
Akhir kata, semoga Allah SWT membalas semua bantuan yang telah
diberikan dengan melimpahkan rahmat dan karunia-Nya pada kita semua, Amin....
Bandung, Agustus 2014
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Konsep Dasar Sistem
Menurut Azhar Susanto (2013 : 22) Sistem adalah:
“Kumpulan atau group dari sistem atau bagian atau komponen apapun baik phisik
atau pun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu”.
Menurut James A Hall yang diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari dan Deny
Arnos Kwary ( 2011:6 ) Sistem adalah :
“Dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama”.
Sedangkan menurut Jerry Fitzgrald, et,al yang dikutip oleh Lilis
Puspitawati dan Sri Dewi Anggadini (2011 : 1):
”Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”.
Dari definisi teori-teori yang sudah dikemukakan, penulis menyimpulkan
bahwa pengertian sistem adalah seperangkat elemen-elemen yang saling
2.1.2 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
2.1.2.1 Pengertian Sistem
Menurut Azhar Susanto (2013 : 22) Sistem adalah:
“Kumpulan atau group dari sistem atau bagian atau komponen apapun baik phisik
atau pun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama
secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu”. Sedangkan Menurut Yakub (2012:1) Sistem adalah:
“Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul
bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.
Dari definisi teori-teori yang sudah dikemukakan, penulis menyimpulkan
bahwa pengertian sistem adalah seperangkat elemen-elemen yang saling
terhubung dan saling berinteraksi untuk mencapai tujuan yang sama.
2.1.2.2 Karakteristik Sistem
Menurut Mustakini (2009:54) suatu sistem mempunyai karaktersistik
atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen, batasan sistem,
lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah, dan sasaran
atau tujuan.
1. Suatu sistem mempunyai komponen-komponen sistem (components).
2. Suatu sistem mempunyai batas sistem (boundary).
3. Suatu sistem mempunyai lingkungan luar (environment).
2.1.2.3 Klasifikasi Sistem
Menurut Agus Mulyanto (2009:8) mengatakan bahwa sistem pun dapat
diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang, sebagai berikut :
1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
a. Sistem Abstrak (abstact system) adalah sistem yang berupa pemikiran
atau gagasan yang tidak tampak secara fisik. Misalnya, sistem agama/
teologi.
b. Sistem Fisik (physical system) adalah sistem yang ada secara fisik
dan dapat dilihat dengan mata. Misalnya, sistem komputer, sistem
akuntansi, dan sistem transportasi.
2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan
a. Sistem alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi karena
proses alam, bukan buatan manusia. Misalnya, sistem tatasurya, sistem
rotasi bumi.
b. Sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang
terjadi melalui rancangan atau campur tangan manusia. Misalnya,
sistem komputer, sistem transportasi.
3. Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu
a. Sistem tertentu (deterministic system) adalah sistem yang operasinya
dapat diprediksi secara cepat dan interaksi di antara bagian-bagiannya
dapat dideteksi dengan pasti. Misalnya, sistem komputer karena
b. Sistem tak tentu (probabilistic system) adalah sistem yang hasilnya
tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya,
sistem persediaan.
4. Sistem Tertutup Dan Sistem Terbuka
a. Sistem tertutup (closed system) adalah sistem yang tidak
berhubungan dengan lingkungan di luar sistem. Sebenarnya sistem
tertutup tidak ada, yang ada adalah relatif tertutup.
b. Sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan
dengan lingkungan luar dan dapat terpengaruh dengan keadaan
lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan
output untuk subsistem yang lain.
2.1.2.4 Pengertian Informasi
Menurut Azhar Susanto (2013 : 38) informasi :
“Informasi adalah merupakan hasil dari pengolahan data , akan tetapi tidak semua hasil dari pengolahan tersebut bisa menjadi informasi, hasil pengolahan data yang tidak memberikan makna atau arti serta tidak bermanfaat bagi seseorang bukanlah merupakan iformasi bagi orang tersebut. Dari uraian tentang informasi ini ada tiga hal penting yang harus diperhatikan yaitu, informasi merupakan hasil pengolahan data, memberikan makna atau arti dan berguna atau bermanfaat”.
Sedangkan menurut Mc Leod yang dikutip oleh Azhar Susanto (2013 :
38):
“mengatakan suatu informasi yang berkualitas harus memiliki ciri-ciri:
1. Akurat artinya informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya. 2. Tepat waktu artinya informasi itu harus tersedia atau ada pada saat informasi
tersebut diperlukan, tidak besok atau tidak beberapa jam lagi.
4. Lengkap artinya informasi harus diberikan secara lengkap. Misalnya informasi tentang penjualan tidak ada bulannya atau tidak ada data fakturnya”.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan
pengolahan suatu data yang memberika arti dan manfaat dalam pengambilam
keputusan yang tepat.
2.1.2.5 Pengertian Sistem Informasi
Menurut Azhar Susanto (2013 : 52) Sistem Informasi adalah:
“Kumpulan dari sub-sub sistem baik phisik atau pun non phisik yang saling
berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai
satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berguna.”
Sedangkan menurut Rut Laudon yang dikutip oleh Azhar Susanto (2013
: 52) sistem informasi adalah:
“Komponen-komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan , memproses, menyimpan dan menyebarkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, pengendalian, dan untuk memberikan gambaran aktivitas didalam perusahaan.”
2.1.2.6 Pengertian Akuntansi
Menurut Soemarso S.R (2009:5) Akuntansi adalah :
“Sebagai proses pengidentifikasian, pengukur dan melaporkan informasi
ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian-penilaian dan keputusan
Menurut Rudianto (2012 : 4) Akuntansi adalah :
“Sistem informasi yang menghasilkan informasi keuangan kepada pihak-pihak
yang berkepentingan mengeni aktivitas ekonomi dan kondisi suatu perusahaan”.
Sedangkan menurut American Accounting Association (AAA) (1996),
Wilkinson (2000), Warren dan Fess (1996) yang dikutip oleh Azhar Susanto
(2013 : 52):
“Mendefinisikan akuntansi sebagai sistem informasi yang menghasilkan informasi
atau laporan untuk berbagai kepentingan baik individu atau kelompok tentang
aktivitas atau operasi atau peristiwa ekonomi atau keuangan suatu organisasi”.
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa akuntansi adalah
bahasa bisnis dalam proses mencatat dan mengolah data transaksi berupa
informasi untuk pihak-pihak yang berkepentingan.
2.1.2.7 Pengertian Sistem Akuntansi
Menurut Mulyadi (2013 : 3) Sistem akuntansi adalah:
“Organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa
untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna
memudahkan pengelolaan perusahaan”.
Dari definisi sistem akuntansi tersebut, unsur suatu sistem akuntansi pokok
adalah formulir, catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar dan buku pembantu,
2.1.2.8 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Azhar Susanto (2013 : 8) Sistem Informasi Akuntansi adalah: “Kumpulan (integrasi) dari sub-sub sistem atau komponen baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan dan bekerjasama satu sama lain secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data keuangan atau yang berkaitan dengan masalah uang menjadi informasi keuangan yang diperlukan oleh manajer dan non manajer (termasuk pihak luar) untuk mengambil keputusan”.
Menurut Barry E. Cushing yang dikutip oleh Zaki Baridwan (2013:3)
Sistem Informasi Akuntansi adalah:
“Suatu set sumber daya manusia dan modal dalam suatu organisasi, yang bertugas
untuk menyiapkan informasi keungan dan juga informasi yang diperoleh dari kegiatan pengumpulan dan pengolahan data transaksi”.
2.1.3 Fungsi Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
Menurut Azhar Susanto (2013 : 8) fungsi sistem informasi akuntansi :
1. Mendukung aktivitas perusahaan sehari-hari. Suatu perusahaan agar dapat
tetap eksis perusahaan tersebut harus terus beroperasi dengan melakukan
sejumlah aktivitas bisnis yang peristiwanya disebut sebagai transaksi seperti
melakukan pembelian, penyimpanan, proses produksi dan penjualan.
Ada dua macam transaksi, yaitu transaksi akuntansi dan nonakuntansi.
Transaksi akuntansi adalah kejadian atau transaksi yang dilakukan oleh
perusahaan yang berakibat adanya pertukaran antara sesuatu yang memiliki
nilai ekonomi bagi perusahaan tersebut. Seperti peristiwa terjadinya penjualan
Transaksi nonakuntasi adalah kejadian atau peristiwa yang terjadi dan
dilakukan perusahaan tapi peristiwa tersebut tidak menimbulkan dampak
pertukaran nilai ekonomi bagi perusahaan yang melakukannya.
Transaksi akuntansi yang terjadi secara formal ditangani oleh SIA. Karena
banyak transaksi-transaksi akuntansi didasarkan kepada transaksi nonakuntansi
seperti memamasukan data order pembelian komputer, menyiapkan barang untuk dikirim maka sistem informasi akuntansi juga banyak menangani
transaksi nonakuntansi.
2. Mendukung proses pengambilan keputusan, tujuan yang sama pentingnya
dari SIA adalah untuk memberi informasi yang diperlukan dalam proses
pengambilan keputusan. Keputusan harus dibuat dalam kaitannya dengan
perencanaan dan pengendalian aktivitas perusahaan. Informasi yang tidak
dapat diperoleh dari SIA tapi diperlukan dalam proses pengambilan keputusan
biasanya berupa informasi kuantitatif yang tidak bersifat uang dan data
kualitatif. Informasi ini dapat diperoleh jika perusahaan menerapkan Sistem
Informasi Manajemen (SIM), karena SIM merupakan sistem informasi
perusahaan keseluruhan sedangkan SIA merupakan bagian terbesar dari SIM
tersebut dan informasi akuntansi yang dihasilkannya bersifat detail.
3. Membantu pengelola perusahaan dalam memenuhi tanggung jawabnya
kepada pihak eksternal, setiap perusahaan harus memenuhi tanggung jawab
hukum. Salah satu tanggung jawab penting adalah keharusnnya memberi
serikat kerja, analis keuangan, assosiasi industri, atau bahkan publik secara
umum.
2.1.4 Tujuan Sistem Informasi Akuntasi
Menurut James A Hall yang diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari dan Deny
Arnos Kwary (2011:21) tujuan sistem informasi akuntansi adalah:
1. Mendukung fungsi penyediaan (stewardship) pihak manajemen.
Administrasi mengacu pada tanggung jawab pihak manajemen untuk
mengelola dengan baik sumber daya perusahaan. Sistem informasi
menyediakan informasi mengenai penggunaan sumber daya ke para pengguna
eksternal melalui laporan keuangan tradisional serta dari berbagai laporan lain
yang diwajibkan. Secara internal, pihak manajemn menerima informasi
pelayanan dari berbagai laporan pertanggungjawaban.
2. Mendukung pengambilan keputusan pihak manajemen. Sistem informasi
memberikan pihak manajemen informasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan
tanggung jawab pengambilan keputusan tersebut.
3. Mendukung operasional harian perusahaan. Sistem informasi menyediakan
informasi bagi para personel operasional untuk membantu mereka
2.1.5 Unsur Sistem Informasi Akuntasi
Menurut Mulyadi (2013 : 3) unsur sistem informasi akuntansi:
1. Formulir
Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjdinya
transaksi. Formulir sering disebut dengan istilah dokumen, karena dengan
formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam
(didokumentasikan) diatas secarik kertas. Formulir sering pula disebut dengan
istilah media, karna formulir merupakan media untuk mencatat peristiwa yang
terjadi dalam organisasi kedalam catatan. Dengan formulir ini, data yang
bersangkutan dengan transaksi direkam pertama kalinya sabagai dasar
pencatatan dalam pencatatan.
2. Jurnal
Jurnal merupakan catatan akuntasi pertama yang digunakan untuk mencatat,
mengklasifikasikan dan meringkas data keuangan. Dalam jurnal ini data
keuangan untuk pertama kalinya diklasifikasikan menurut penggolongan yang
sesuai dengan informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan.
3. Buku Besar
Buku besar (general ladger) terdiri dari rekening-rekening yang digunka untuk
meringkas data keuangan yang dicatat sebelumnya dalam jurnal.
Rekening-rekening dalam buku besar ini disediakan sesuai dengan unsur-unsur informasi
4. Buku Pembantu
Data keungan yang digolongkan dalam buku besar diperlukan rinciannya lebih
lanjut, dapat dibentuk buku pembantu (subsidiary ledger). Buku pembantu ini
tediri dari rekening-rekening pembantu yang merinci data keuangan yang
tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar.
5. Laporan
Hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan yang dapat berupa
neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan laba yang ditahan, laporan harga
pokok produksi dan laporan harga pokok penjualan. Laporan dapat berbentuk
hasil cetak komputer dan tayangan pada layar monitor komputer.
2.1.6 Pengertian Penjualan
Menurut Lilis Puspitawati dan Sri Dewi Anggadini ( 2011 : 165 )
menyatakan bahwa :
“Penjualan merupakan aktivitas memperjualbelikan barang dan jasa kepada konsumen. Aktivitas penjualan pada perusahaan dapat dilakukan baik secara tunai maupun kredit. Penjualan tunai merupakan penjualan yang dilakukan dengan cara menerima uang tunai atau cash pada saat barang diserahkan kepada pembeli. Penjualan kredit adalah aktivitas penjualan yang yang menimbulkan tagihan atau klaim atau piutang kepada pembeli (customer) sehingga penjual tidak menerima uang tunai pada saat barang diserahkan kepada pembeli (customer)”.
Adapun barang kebutuhan yang dijual pada PRIMKOP Kartika
Dharmagati Pusdikbekang Cimahi yaitu barang kebutuhan primer dan barang
kebutuhan sekunder, menurut Supriyanto dan Ali Muhson ( 2009 : 2)
“kebutuhan primer adalah kebutuhan pertama yang harus dipenuhi agar manusia
dapat hidup layak. Yang termasuk barang kebutuhan primer antara lain makanan
(termasuk minuman), rumah,pakaian, pendidikan dan kesehatan”.
“Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan kedua yang dipenuhi, setelah kebutuhan
primer terpenuhi, contoh barang kebutuhan sekunder yaitu meja, kursi, lemari, sepatu, tas, sisir, kas aki, buku, pensil, komputer, laptop, radio, kendaraan.”
Sedangkan barang kebutuhan primer dan barang kebutuhan sekunder
menurut Mimin Nur Aisyah dan Hartatik Fitria R ( 2009 : 4 ) menyatakan
bahwa :
“Kebutuhan primer adalah kebutuhan utama atau kebutuhan pokok yang pertama harus dipenuhi untuk mempertahankan hidup. Secara umum barang kebutuhan primer terdiri atas pangan, sandang, dan papan; atau makanan, minuman, pakaian, dan rumah.Tanpa makanan, pakaian, dan rumah manusia bisa mati kelaparan, kedinginan, dan kepanasan.”
“Kebutuhan sekunder adalah setelah manusia dapat memenuhi kebutuhan utamanya, manusia juga masih memerlukan kebutuhan lain yang bersifat sebagai pelengkap. Barang kebutuhan sekunder diantaranya kebutuhan terhadap peralatan rumah tangga, meja, kursi, buku, alat tulis, minyak wangi, dan lain-lain.”
2.1.7 Pengertian Koperasi
Koperasi adalah suatu organisasi atau kumpulan yang beranggotakan
orang atau badan hukum yang memberikan kebebasan untuk masuk atau keluar
bagi anggotanya. Koperasi berjalan dengan cara bekerja sama secara kekeluargaan
serta menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan gjasmaniah bagi para
anggotanya.
Koperasi merupakan suatu lembaga ekonomi yang beranggotakan
ekonomi yang sama, untuk mewujudkan tujuan bersama tersebut dibangun suatu
badan usaha yang dibina, dikelola dan dibiayai secara bersama-sama dalam
rangka memperoleh manfaat yang seluas-luasnya. Pengertian ini sesuai dengan
makna koperasi yang ada dalam Undang-undang No. 25 tahun 1992 tentang
perkoperasian yaitu pasal 1 ayat1 :
“ Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarakan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan”.
Untuk itu peran koperasi harus terus dimasyarakatkan agar kehidupan
koperasi terus lebih berkembang menjadi lembaga ekonomi rakyat yang mandiri,
percaya pada kekuatan sendiri, professional dan kreatif, yang akan mendorong
koperasi untuk lebih mandiri dimana perkembangan dan pertumbuhan koperasi
juga mendapat perhatian yang terus meningkat dari pemerintah. Hal ini terbukti
dengan dikeluarkannya beberapa kebijakan antara lain bantuan yang berupa
sarana usaha serta fasilitas yang memungkinkan koperasi untuk dapat menjadi
kekuatan ekonomi.
Berdasarkan Kepres No.4 tahun 1974 dikatakan bahwa koperasi adalah
organisasi ekonomi masyarakat yang ada di pedesaan sehingga koperasi
merupakan wadah dimana di dalamnya terhimpun anggota-anggota yang terdiri
dari masyarakat desa yang bergabung dalam suatu kesatuan untuk mencapai
kesejahteraan bersama. Hal ini telah dijelaskan dalam Undang-Undang Dasar
“ Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan, bukan kemakmuran
orang-seorang. Sebab itu perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas
asas kekeluargaan. Bangun perusahaan yang sesuai dengan itu ialah koperasi”.
Atas dasar tersebut koperasi dapat dibangun secara efektif agar benar-benar
bersifat gotong royong berdasarkan rasa keadilan, sifat dinamis koperasi tercermin
dalam sendi dasar koperasi yang menjadi dasar bekerja koperasi , yang merupakan
ciri khas koperasi yang menjadikan koperasi berbeda dengan badan usaha lainnya.
2.1.7.1 Fungsi dan Tujuan Koperasi
Menurut Bernhard Limbong (2010 : 66) fungsi dan tujuan dari koperasi
sebagai berikut :
Fungsi koperasi :
1. Membangun, mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi pada
khusunya pada masyarakat umum untuk meningkatkan kesejahteraan
ekonomi dan sosialnya.
2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan.
3. Memperoleh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya.
4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian yang
merupakan usaha bersama berdasar atas kekeluargaan dan demokrasi
Tujuan Koperasi :
Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional
dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berdasarkan
pancasilan dan UUD 1945.
2.1.7.2 Manfaat Koperasi
Menurut Sigit Suyantoro (2012 : 6) manfaat koperasi yaitu :
1. Memberi kemudahan anggota untuk mempermudah modal usaha. 2. Memberi keuntungan kepada anggota melalui sisa hasil usaha. 3. Mengembangkan usaha anggota koperasi.
4. Meniadakan praktek rentenir.
2.1.7.3 Jenis-jenis Koperasi
Menurut Bernhard Limbong (2010 : 75) jenis-jenis dari koperasi sebagai
berikut :
a. Koperasi Konsumsi
Koperasi konsumsi adalah jenis koperasi konsumen. Anggota koperasi
konsumsi memperoleh barang dan jasa dengan harga lebih murah, lebih
mudah, lebih baik dan dengan pelayanan yang menyenangkan.
b. Koperasi Produksi
Koperasi produksi disebut juga koperasi pemasaran. Koperasi produksi
didirikan oleh anggota yang bekerja disektor usaha produksi seperti
c. Koperasi Jasa
Koperasi jasa didirikan bagi calon anggota yang menjual jasa. Misalnya,
usaha distribusi, usaha perhotelan, angkutan, restoran dan lain-lain.
d. Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi simpan pinjam didirikan untuk mendukung kepentingan anggota
yang membutuhkan tambahan modal usaha dan kebutuhan finansial
lainnya.
e. Single Purpose dan Multipurpose
Koperasi single purpose adalah koperasi yang aktivitasnya terdiri dari satu
macam usaha. Misalnya, koperasi bahan kebutuhan pokok, alat-alat
pertanian, koperasi simpan pinjam dan lain-lain. Sedangkan koperasi
multipurpose adalah koperasi yang didirikan oleh para anggotanya untuk dua atau lebih jenis usaha. Misalnya, koperasi simpan pinjam dan
konsumsi, koperasi ekspor dan impor dan lain-lain.
2.1.8 Sistem Informasi Akuntasi Penjualan Tunai
Menurut Mulyadi (2013:455) penjualan tunai adalah:
“Penjulan tunai dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara pembeli melakukan
2.1.8.1 Fungsi –fungsi yang Terkait Dalam Penjualan Tunai
Menurut Mulyadi (2013:457) adapun yang menjadi fungsi-fungsi yang
terkait dalam penjualan tunai adalah sebagai berikut :
a. Fungsi Penjualan
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima order dari pembeli ,
mengisi faktur penjualan tunai, dan menyerahkan faktur tersebut kepada
pembeli untuk kepentingan pembayaran harga barang ke fungsi kas.
b. Fungsi Kas
Fungsi ini bertanggung jawab sebagi penerima kas dari pembeli.
c. Fungsi Gudang
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyiapkan barang yang dipesan oleh
pembeli, serta menyerahkan barang tersbut ke fungsi pengiriman.
d. Fungsi Pengiriman
Fungsi ini bertanggung jawab untuk membungkus barang dan
menyerahkan barang yang telah dibayar harganya kepada pembeli.
e. Fungsi Akuntansi
Fungsi ini mencatat transaksi penjualan tunai pada catatan harian jurnal
umum atau jurnal khusus penjualan, jurnal penerimaan kas dan kartu
persediaan barang secara periodik serta membuat laporan penjualan sesuai
2.1.8.2 Prosedur Penjualan Tunai
Menurut Mulyadi (2013:469) adapun prosedur atas transaksi penjualan
tunai sebagai berikut :
a. Prosedur Order Penjualan
Dalam proses order penjualan, bagian order penjualan berperan dalam menerima order dari pembeli, mengisi faktur penjualan tunai sebanyak 3 lembar yang akan didistribusikan masing-masing satu kepada pembeli
sebagai bukti pembayaran ke bagian kassa, dikirimkan ke bagian gudang
dan untuk bagian order penjualan sendiri sebagai arsip dokumentasi yang
akan disimpan menurut nomor urut faktur.
b. Prosedur Penerimaan Kas
Penerimaan kas dilakukan oleh bagian kassa bersamaan setelah menerima
faktur penjualan tunai dari bagian order penjualan tunai dari pembeli sekaligus mengoperasikan mesin cash register sehingga menghasilkan bukti cash register yang akan ditempelkan pada faktur yang telah dibubuhkan cap lunas dan diserahkan kembali kepada pembeli untuk
kepentingan pengambilan barang ke bagian pengiriman barang.
c. Prosedur Penyerahan Barang
Proses penyiapan barang ditangani oleh bagian gudang setelah menerima
faktur penjualan tunai dari bagian order penjualan sesuai dengan kuantitas
yang sebenernya sekaligus pencatatannya kedalam kartu gudang yang
d. Prosedur Pencatatan Kas
Pencatatan kas ditangani oleh departemen akuntansi dalam jurnal
penjualan dan penerimaan kas setelah menerima faktur penjualan tunai
yang dilampiri oleh pita register kas dari bagian pengiriman barang.
2.1.8.3 Dokumen yang di Pergunakan Dalam Penjualan Tunai
Menurut Zaki Baridwan (2013:3) adapun dokumen-dokumen yang
digunakan dalam penjualan tunai adalah sebagai berikut:
a. Faktur Penjualan Tunai (FPT)
Faktur ini diisi oleh bagian order penjualan dalam rangkap 3, yaitu:
Lembar 1 akan diberikan kepada pembeli sebagai pengantar untuk
kepentingan pembayaran barang kepada kassa,
Lembar 2 akan diserahkan kepada bagian pembungkus beserta barangnya
sebagai perintah penyerahan barang ke pembeli yang telah membayar di
kassa dan sekaligus sebagai slip pembungkus yang akan ditempel di
pembungkus barang sebagai identitas barang, dan
Lembar 3 yang akan diserahkan ke bagian order penjualan yang akan
dijadikan sebagai arsip sementara berdasarkan nomor urutnya sebagai
pengendali apabila terjadi kejangalan transaksi penjualan.
b. Pita Register Kas
Dokumen yang dihasilkan oleh mesin register kas yang dioperasikan oleh
bagian kassa setelah terjadi transaksi penerimaan uang dari pembeli
untuk meyakinkan bahwa faktur tersebut benar-benar telah dibayar dan
dicatat dalam register kas.
2.1.8.4 Pencatatan Penjualan Tunai
Menurut Ely Suhayati dan Sri Dewi Anggadini (2009 : 69) ada dua cara
pencatatan pada saat penjualan tunai, yaitu secara sistem periodik dan sistem
perpectual:
1. Sistem Periodik
Pada sistem ini pendapatan dari penjualan dicatat pada waktu penjualan
dilakukan, tetapi harga pokok barang yang terjual tidak langsung dicatat
pada saat penjualan tersebut, tetapi pada akhir periode akan ditentukan
berapakah harga pokok barang yang terjual selama periode itu dan nilai
persediaan yang masih ada (sisa) pada akhir periode tersebut. Hal ini
diketahui dengan melakukan stock opname.
2. Sistem Perpectual
Pada sistem ini, jumlah penjualan maupun harga pokok penjualan akan
dicatat setiap barang terjual, sehingga dengan sistem ini catatan akuntansi
akan terus menerus mengungkapkan persedian barang yang masih ada,
Jurnal pada saat terjadi penjualan tunai :
Sistem Periodik :
Cash xxx
Sales xxx
Sistem Perpectual :
Cash xxx
Sales xxx
Cost Of Good Sold xxx
Merchandise Inventory xxx
2.1.9 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit
Menurut Mulyadi (2013:202) penjualan kredit adalah:
“Penjualan yang pembyarannya tidak diterima sekaligus (tidak langsung lunas).
Pembayarannya bisa diterima melalui dua tahap atau lebih yang dilakukan
2.1.9.1 Fungsi –fungsi yang Terkait Dalam Penjualan Kredit
Menurut Mulyadi (2013:204) adapun yang menjadi fungsi-fungsi yang
terkait dalam penjualan kredit adalah sebagai berikut :
a. Bagian Penjualan
Menerima order pelanggan baik melalui surat maupun telepon yang mengidentifikasikan jenis dan kuantitas barang yang diminta. Fungsi ini
akan menambahkan informasi yang belum lengkap pada surat order (seperti keterangan barang yang dijual, nama dan alamat pelanggan,
jumlah dan harga per unit, dan informasi keuangan lainnya seperti
potongan harga, dan ongkos angkut.)
b. Departemen Kredit
Bagian kredit menentukan batas kredit, kelayakan pemberian kredit pada
pelanggan dan memberikan persetujuan kredit sehingga salinan order
penjualan dapat didistribusikan ke departemen penagihan, pergudangan,
dan pengiriman.
c. Gudang
Bagian gudang bertanggung jawab untuk menyimpan barang dan
menyiapkan barang yang dipesan oleh pelanggan, menandatangani salinan
surat perintah pengeluaran barang sebagai bukti pesanan sudah dikerjakan
dengan benar serta menyerahkan barang ke Departemen Pengiriman.
Bagian gudang perlu mencatat penyesuaian dan persediaan.
d. Departemen Pengiriman
Bagian pengiriman bertanggung jawab untuk mencocokkan barang dengan
pengiriman menyerahkan barang, dokumen pengiriman, dan dua rangkap
Bill Of Leading ke perusahaan jasa pengiriman, kemudian melakukan tugas-tugas sebagai berikut :
1. Mencatat pengiriman pada buku harian pengiriman barang.
2. Menyerahkan dokumen surat perintah pengeluaran barang dan surat
jalan ke departemen penagihan sebagai bukti pengiriman sudah
dilaksanakan.
3. Menyimpan satu salinan untuk tiap-tiap dokumen pengiriman dan
dokumen tagihan bongkar muat barang.
e. Departemen Penagihan
Bagian penagihan ini bertanggung jawab untuk membuat dan
mengirimkan faktur penjualan kepada pelanggan setelah memperoleh
informasi lengkap berkenaan pengiriman barang dari informasi yang
terdapat pada surat perintah pengeluaran barang dan surat jalan, membuat
jurnal penjualan, serta mengirimkan salinan buku besar dari order
penjualan ke bagian piutang.
f. Departemen Akuntansi
Bagian piutang bertanggung jawab untuk memposting data salinan buku
besar order penjualan ke buku besar pembantu piutang dan membuat serta
mengirimkan pernyataan piutang kepada para debitur. Bagian buku besar
meringkas buku rekening dari bagian piutang, membuat laporan penjualan
serta mencatat harga pokok persediaan yang di jual ke dalam kartu
hasil akhir poses akuntansi. Laporan berisi informasi yang merupakan
keluaran sistem akuntansi.
Menurut Mulyadi (2013 : 232):
“laporan yang digunakan dalam penjualan kredit adalah laporan order penjualan,
laporan pengiriman barang, laporan pencatatan piutang, laporan penagihan, dan
laporan pencatatan penjualan”.
2.1.9.2 Prosedur Penjualan Kredit
Menurut Mulyadi (2013:209) adapun prosedur atas transaksi penjualan
kredit sebagai berikut :
a. Proses Penjualan
Proses penjualan diawali dari adanya pesanan dari pelanggan yang
menyatakan jenis dan kuantitas barang yang ditujukan kepada departemen
penjualan dalam bentuk surat, telepon langsung oleh pelanggan kepada
bagian bagian penjualan dan kemudian akan membuat sales order untuk didistribusikan ke departemen lain yang berkaitan dengan masalah
penjualan.
b. Proses Kredit
Fungsi dari departemen kredit meliputi penyetujuan dan otorisasi atas
transaksi yang mencakup verifikasi atas kelayakan kredit dapat diberikan
kepada pelanggan. Selain itu, departemen kredit juga berperan dalam
menyetujui adanya retur dan potongan penjualan serta adanya penyesuaian
akan dikelola dan disimpan dalam file pesanan pelanggan sampai berakhirnya transaksi.
c. Proses Penagihan
Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood yang di kutip oleh
Mulyadi (2013:210) Faktur, memo kredit dan penyesuaian faktur lainnya
yang diterima pada saat persetujuan kredit oleh departemen penagihan
sebagai tanda terima dari dokumen pengiriman atas pengeluaran barang
akan dikelola ke piutang dagang untuk diposting ke rekening pelanggan.
d. Proses Pengeluaran Barang dari Gudang
Salinan surat penjualan barang yang berasal dari departemen penjualan
atas adanya pesanan penjualan yang dikelola kemudian oleh bagian
gudang mengisyaratkan kepada bagian gudang untuk mempersiapkan
barang yang diinginkan oleh pelanggan sesuai dengan pesanan dan
mengeluarkan barang yang dimaksud. Setelah petugas menulis inisial pada
salinan surat pengeluaran barang yang mengindikasikan bahwa pesanan
sudah lengkap dan benar, satu salinan surat pengeluaran barang akan
dikirimkan ke departemen pengiriman dan salinan lainnya akan disimpan
di gudang sebagai catatan transaksi.
e. Proses Pengiriman Barang
Pengiriman barang akan dilakukan oleh departemen pengiriman setelah
departemen pemgiriman menerima surat pengiriman barang dari
departemen persediaan (bagian gudang). Dokumentasi atas adanya
pengiriman barang akan disiapkan oleh departemen pengiriman sebuah bill
f. Proses Update Persediaan
Dalam hal pemutakhiran data persediaan barang dilakukan berdasarkan
atas dokumen pengeluaran barang dari departemen pngiriman yang akan
dilakukan oleh bagian akuntansi yang akan memperbaharui catatan akun
buku besar pembantu persediaan, dan setelah proses pembukuan selesai
dilakukan dokumen pengeluaran barang akan disimpan.
g. Proses Piutang Dagang
Bagian yang berperan atas pencatatan piutang dagang oleh pelanggan
dilakukan oleh departemen akuntansi bagian piutang dagang dengan cara
membukukan salinan buku besar pesanan penjualan ke buku besar
pembantu piutang dagang dan setelah proses pembukuan selesai dilakukan
staff piutang dagang akan menyimpan salinan buku besar yang akan
merangkum setiap saldo akun menjadi satu dan mengirimkannya ke buku
besar umum (general ledger).
h. Proses Pencatatan Buku Besar Umum (General Ledger)
Pengendalian persediaan dan ikhtisar setiap akun yang berasal dari piutang
dagang akan terlaksana pada saat penutupan periode pemrosesan setelah
2.1.9.3 Dokumen yang di Pergunakan Dalam Penjualan Kredit
Menurut Mulyadi (2013 : 214), dokumen yang digunakan dalam
penjualan kredit adalah :
1. Surat Order Pengiriman dan Tembusannya
Dokumen ini merupakan lembar pertama surat order pengiriman yang memberikan otorisasi kepada fungsi pengiriman untuk mengirimkan jenis
barang dengan jumlah dan spesifikasi seperti yang tertera dalam dokumen
tersebut. Tembusan dokumen ini berupa :
a. Tembusan Kredit (Credit Copy)
Dokumen ini digunakan untuk memperoleh status kredit pelanggan
untuk mendapatkan otorisasi penjualan kredit dari fungsi kredit.
b. Surat Pengakuan (Acknowledgement Copy)
Dokumen ini dikirimkan oleh fungsi penjualan kepada kepada
pelanggan untuk memberitahu bahwa ordernya telah diterima dan
dalam proses pengiriman.
c. Surat Muat (Bill of Lading)
Dokumen ini digunakan sebagai bukti penyerahan barang dari
perusahaan kepada perusahaan angkutan umum.
d. Slip Pembungkus (Packing Slip)
Dokumen ini ditempelkan pada pembungkus barang untuk
memudahkan fungsi penerimaan di perusahaan pelanggan dalam
e. Tembusan Gudang (Warehouse Copy)
Dokumen ini merupakan tembusan surat order pengiriman yang
dikirim ke fungsi gudang untuk menyiapkan jenis barang dengan
spesifikasi sesuai dengan yang tercantum didalamnya, agar
menyerahkan barang tersebut ke fungsi pengirimian, dan untuk
mencatat barang yang dijual dalam kartu gudang.
2. Arsip Pengendalian Pengiriman (Sales Order Follow-up Copy)
Dokumen ini merupakan tembusan surat order pengiriman yang diarsipkan
oleh fungsi penjualan menurut tanggal pengiriman yang dijanjikan. Jika
fungsi penjualan telah menerima tembusan surat order pengiriman dari
fungsi pengiriman yang merupakan bukti telah dilaksanakan pengiriman
barang, arsip pengendalian pengiriman ini kemudian diambil dan
dipindahkan ini merupakan sumber informasi untuk membuat laporan
mengenai pesanan pelanggan yang belum dipenuhi.
3. Arsip Indeks Silang (Cross-index File Copy)
Merupakan tembusan surat order pengiriman yang diarsipkan secara
alfabetik menurut nama pelanggan untuk memudahkan menjawab
pertanyaan-pertanyaan dari pelanggan mengenai status pesanannya.
4. Faktur Penjualan dan Tembusannya
Faktur penjualan merupakan dokumen yang digunakan sebagai dasar
untuk mencatat timbulnya piutang. Faktur penjualan merupakan lembar
pertama yang dikirim oleh fungsi penagihan kepada pelanggan. Tembusan
a. Tembusan Piutang (Account Receivable Copy)
Dokumen ini merupakan tembusan faktur penjualan yang dikirimkan
oleh fungsi penagihan ke fungsi akuntansi sebagai dasar untuk
mencatat piutang dalam kartu piutang.
b. Tembusan Junal Penjualan (Sales Journal Copy)
Dokumen ini merupakan tembusan yang dikirimkan oleh fungsi
penagihan ke fungsi penagihan akuntansi sebagai dasar untuk mencatat
transaksi penjualan dalam jurnal penjualan.
c. Tembusan Analisis (Analysis Copy)
Dokumen ini merupakan tembusan yang dikirimkan oleh fungsi
penagihan ke fungsi penagihan akuntansi sebagai dasar untuk
menghitung harga pokok penjualan yang dicatat dalam kartu
persediaan, untuk analisis penjualan, dan untuk perhitungan komisi
wiraniaga.
d. Tembusan Wiraniaga (Sales Person Copy)
Dokumen ini dikirimkan oleh fungsi penagihan kepada wiraniaga
untuk memberitahu bahwa order dari pelanggan yang lewat
ditangannya telah dipenuhi sehingga memungkinkannya untuk
menghitung komisi penjualan yang menjadi haknya.
e. Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan
Rekapitulasi harga pokok penjualan merupakan dokumen pemdukung
yang digunakan untuk menghitung total harga pokok produk yang
dijual selama periode akuntansi tertentu. Data yang dicantumkan
harga pokok produk yang dijual selama jangka waktu tertentu dihitung
dalam rekapitulasi harga pokok penjualan dan kemudian dibuatkan
dokumen sumber berupa bukti memorial untuk mencatat harga pokok
produk yang dijual dalam periode akuntansi tertentu.
f. Bukti Memorial
Bukti memorial merupakan dokumen sumber untuk dasar pencatatan
kedalam jurnal umum. Dalam sistem penjualan kredit, bukti memorial
merupakan dokumen sumber untuk mencatat harga pokok produk yang
dijual dalam periode akuntansi tertentu.
2.1.9.4 Pencatatan Penjualan Kredit
Menurut Elly Suhayati dan Sri Dewi Anggadini (2009 : 69) ada dua cara
pencatatan pada saat penjualan kredit, yaitu secara sistem periodik dan sistem
perpectual:
1. Sistem Periodik
Pada sistem ini pendapatan dari penjualan dicatat pada waktu penjualan
dilakukan, tetapi harga pokok barang yang terjual tidak langsung dicatat
pada saat penjualan tersebut, tetapi pada akhir periode akan ditentukan
berapakah harga pokok barang yang terjual selama periode itu dan nilai
persediaan yang masih ada (sisa) pada akhir periode tersebut. Hal ini
diketahui dengan melakukan stock opname.
2. Sistem Perpectual
Pada sistem ini, jumlah penjualan maupun harga pokok penjualan akan
akan terus menerus mengungkapkan persedian barang yang masih ada,
sehingga tidak perlu dilakukan stock opname.
Jurnal pada saat terjadi penjualan kredit :
Sistem Periodik :
Account Receivable xxx
Sales xxx
Sistem Perpectual :
Account Receivable xxx
Sales xxx
Cost Of Good Sold xxx
Merchandise Inventory xxx
2.1.10 Masalah yang Terjadi pada Sistem Informasi Akuntansi Penjualan
Masalah yang terjadi pada sistem informasi akuntansi penjualan antara
lain:
1. Penentuan jalur distribusi yang paling efektif dan efisien
Penentuan jalur distribusi kerap menjadi permasalahan dalam penjualan,
karena apabila terjadi kesalahan dalam pemilihan jalur pendistribusian akan
menghambat proses penjualan kepada konsumen. Oleh karena itu perusahaan
2. Menentukan atau mencari metode penjualan yang paling murah biayanya dan
tepat sasaran
Menentukan metode penjualan juga penting untuk proses penjualan yang
akan dilakukan, dalam memlilih metode penjualan harus yang tepat dan tidak
memakan biaya yang relatif mahal karena hal itu akan membuat pengeluaran
produksi lebih banyak.
3. Prsespsi masyarakat atau calon konsumen/pembeli terhadap produk yang
dipasarkan
Produk yang dijual atau yang ditawarkan kepada konsumen juga harus
berkualitas dan sesuai dengan harga penjualan yang ditawarkan. Tentunya
perusahaan harus bisa mendapat respon dan tanggapan yang positif dari
masyarakat mengenai produk yang dijualnya.
4. Bagaimana perusahaan dapat menciptakan loyalitas pelanggan terhadap produk
yang mereka pasarkan atau jual.
5. Ancaman dari produk perusahaan pesaing
Tentunya dalam penjualan terdapat pesaing disekitar perusahaan, oleh
karena itu perusahaan harus dapat meyakinkan dan mengambil hati masyarakat
tentang produk yang diproduksinya itu dengan memberikan pelayanan yang lebih
baik kepada konsumen
Masalah lain yang terjadi pada sistem informasi akuntansi penjualan
adalah:
1. Kondisi dan Kemampuan Penjual
Transaksi jual beli atau pemindahan hak milik secara komersial atas
barang dan jasa itu pada prinsipnya melibatkan dua pihak, yaitu penjual sebagai
pihak pertama dan pembeli sebagai pihak kedua. Penjulan harus memahami
beberapa masalah yang penting yang sangat berkaitan, yakni:
a. Jenis dan karakteristik barang yang ditawarkan.
b. Harga produk .
c. Syarat penjualan seperti: pembayaran, penghantaran, pelayanan sesudah
penjualan, garansi dan sebagainya.
2. Kondisi Pasar
Adapun faktor-faktor yang perlu diperhatikan adalah:
a. jenis pasarnya.
b. kelompok pembeli atau segmen pasarnya.
c. daya belinya.
d. frekuensi pembelian.
e. keinginan dan kebutuhan.
3. Modal
Akan lebih sulit bagi penjualan barangnya apabila barang yang dijual
tersebut belum dikenal oleh calon pembeli atau apabila lokasi pembeli jauh dari
tempat penjual. Maksud tersebut diperlukan adanya sarana serta usaha seperti: alat
4. Kondisi Organisasi Perusahaan
Pada perusahaan besar, biasanya masalah penjualan ini ditangani oleh
bagian tersendiri (bagian penjualan) yang dipegang orang-orang tertentu/ahli di
bidang penjualan.
5. Faktor Lain
Faktor-faktor lain, seperti periklanan, pergaan, kampanye, pemberian,
hadiah, sering mempengaruhi penjualan. Namun untuk melaksanakannya
sejumlah dana yang tidak sedikit.
(Ade Satriyo : 2014)
2.1.11 Penyelesaian Masalah yang Terjadi pada Sistem Informasi Akuntansi
Penjualan
Penyelesaian masalah yang terjadi pada sistem informasi akuntansi
penjualan antara lain:
1. Koperasi jarang peminatnya
Perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat tentang koperasi. Dengan adanya
sosialisasi diharapkan pengetahuan masyarakat tentang koperasi akan bertambah.
Masyarakat dapat mengetahui bahwa sebenernya koperasi merupakan ekonomi
rakyat yang dapat menyejahterakan anggotanya. Sehingga mereka berminat
2. Kualitas Sumber Daya yang terbatas
Perlu dilakukan pengarahan tentang koperasi kepada generasi muda melalui
pendidikan agar mereka dapat berpartisipasi dalam koperasi. Partisipasi
merupakan faktor yang penting dalam mendukung perkembangan koperasi.
Partisipasi ini akan meningkatkan rasa tanggung jawab sehingga dapat bekerja
secara efisien dan efektif.
3. Banyaknya pesaing dengan usaha yang sejenis
Perlu peka terhadap lingkungan (pesaing). Jika tidak peka terhadap lingkungan
maka mau tidak mau kita akan tersingkir. Mungkin koperasi sulit untuk bermain
dalam harga, tapi hal ini dapat diatasi dengan cara sistem kredit, yang
membayarnya dapat dilakukan dalam waktu mingguan ataupun bulanan
tergantung perjanjian. Dengan hal ini diharapkan dapat menarik perhatian
masyarakat untuk menjadi anggota.
4. Keterbatasan Modal
Pemerintah perlu memberi perhatian kepada koperasi yang memang kesulitan
dalam masalah permodalan. Selain pemerintah, masyarakat merupakan pihak
yang tak kalah pentingnya, dimana mereka yang memiliki dana lebih dapat
menyimpan uang mereka dikoperasi yang nantinya dapat digunakan untuk modal
koperasi.
5. Partisipasi anggota
Anggota mendukung program-program yang ada di koperasi dan setiap kegiatan
6. Perhatian pemerintah
Pemerintah hendaknya membuat kebijakan-kebijakan yang dapat membantu
pengembangan koperasi.
7. Manajemen koperasi
Dalam pelaksanaan koperasi tentunya memerlukan manajemen, baik dari bentuk
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Karena hal ini
sangat berfungsi dalam pengambilan keputusan tetapi tidak melupakan partisipasi
dari anggota.
(Kiki : 2011)
Penyelesaian masalah lain yang terjadi pada sistem informasi akuntansi
penjualan adalah:
1. Partisipasi Anggota
Partisipasi merupakan faktor yang paling penting dalam mendukung keberhasilan
atau perkembangan koperasi. Dalam koperasi, semua program manajemen harus
memperoleh dukungan dari anggota. Pihak manajemen memerlukan berbagai
informasi yang berasal dari anggota, khususnya informasi tentang kebutuhan dan
kepentingan anggota. Informasi ini hanya akan diperoleh jika partisipasi dalam
koperasi berjalan baik. Peningkatan partisipasi akan dapat meningkatkan rasa
tanggung jawab serta semangat dan kegairahan kerja. Tanpa partisipasi, anggota
koperasi tidak akan dapat bekerja secara efisien dan efektif. Suatu koperasi bisa
berhasil dalam kompetisi jika seluruh anggota dapat memanfaatkan
kemampuannya masing-masing dan bekerjasama untuk suatu tujuan yang akan
2. Perhatian Pemerintah
Dengan adanya perhatian pemerintah secara penuh terhadap koperasi terutama
dalam bantuan dana. Perhatian pemerintah dalam mengawasi
perkembangan-perkembangan koperasi di Indonesia serta memberikan penyuluhan dan
pendidikan yang baik bagi anggota dan pengurus koperasi. Pemerintah untuk
tidak bersifat sangat mencampuri kehidupan koperasi yang terutama bersifat
menghambat perkembangan koperasi.
3. Manajemen koperasi
Diperlukannya suatu manajemen dalam pelaksanaan koperasi, baik dari bentuk
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, koordinasi, dan pengawasan.
Manajemen koperasi sangat berfungsi dalam pengambilan keputusan yang tetap
tak terlepas dari partisipasi anggota. Apabila seluruh kegiatan koperasi berjalan
teratur dan telah adanya pembagian tugas yang baik dan benar maka dasar
manajemen koperasi sudah berjalan baik, tinggal melanjutkannya hingga
pengambilan keputusan yang tepat dalam mempertahankan dan membangun
koperasi.
3.1 Objek Penelitian
Objek penilitian adalah menggambarkan atau menerangkan suatu situasi
dari objek yang akan diteliti untuk mendapatkan gambaran yang jelas dari suatu
penelitian. Dalam melakukan sebuah penelitian yang pertama kali dilakukan yaitu
objek peneltian yang akan diteliti. Dimna objek penelitian tersebut terkandung
masalah yang akan dijadikan bahan penelitian untuk dicari pemecahannya.
Menurut Husein Umar (2013:18) objek penelitian adalah sebagai berikut:
“Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek
penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan
hal-hal lain jika dianggap perlu”.
Sedangkan menurut Sugiyono (2013:20) objek penelitian adalah sebagai
berikut:
“Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Jadi dapat disimpulkan bahwa objek penelitian adalah pada dasarnya objek
merupakan apa yang hendak diselidiki di dalam kegiatan penelitian. Objek
penilitian tugas akhir ini dilakukan oleh penulis pada Primer Koperasi Kartika
Yang menjadi objek utama pada penilitian ini adalah sistem informasi
akuntansi penjualan pada Primer Koperasi Kartika Dharmagati Pusdikbekang
Cimahi.
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan
dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan
menguji hipotesis penelitian.
Menurut Sugiyono (2013:23):
“Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.
Sedangkan Menurut Yvonne Agustine dan Robert Kristaung (2013:5)
metode penelitian adalah:
“Sebuah aktivitas yang memberikan kontribusi dalam memahami fenomena yang
menjadi perhatian melalui penelitian”.
Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah Metode penelitian
deskriptif (descriptive research) .
Menurut Guritno dan Rahardja Sudaryono (2011:5):
“ Metode penelitian deskriptif (descriptive research) bertujuan mendeskripsikan
suatu keadaan atau fenomena apa adanya”.
Metode deskriptif yaitu metode yang mengungkapkan, membahas masalah
dengan memaparkan, menafsirkan dan menggambarkan keadaan serta peristiwa
yang terjadi pada saat penelitiaan berlangsung untuk di analisa dan dibuat
Menurut Husein Umar (2013:22) metode deskriptif adalah :
“Metode yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum”.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan semua kegiatan atau peristiwa
berjalan seperti apa adanya. Penelitian deskriptif dapat berkenaan dengan
kasus-kasus tertentu atau suatu populasi yang cukup luas. Penelitian deskriptif dapat
dilakukan pada saat ini atau dalam kurun waktu yang singkat, tetapi dapat pula
dilakukan dalam waktu yang cukup panjang. Penelitian yang berlangsung saat ini
disebut penelitian deskriptif.
Metode penelitian ini digunakan penulis untuk menggambarkan atau
menjelaskan sistem informasi akuntansi penjualan pada Primer Koperasi Kartika
Dharmagati Pusdikbekang Cimahi.
3.2.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada dasarnya merupakan suatu kegiatan
operasional agar tindakannya masuk pada pengertian penelitian yang sebenernya.
Menurut Guritno (2011:6) metode pengumpulan data ialah:
“Teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Metode (cara atau teknik) menunjuk suatu kata yang abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat diperlihatkan penggunaannya melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan lainnya.”
1. Studi Kepustakaan
Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data-data dari berbagai
bahan pustaka yang relavan dan referensi lain yang berhubungan dengan
materi yang akan dikaji.
2. Studi Lapangan
Penelitian ini melakukan pengumpulan data dengan :
a. Observasi
Pengamatan terhadap suatu objek yang diteliti baik secara langsung
maupun tidak langsung untuk memperoleh data yang harus
dikumpulkan dalam penelitian.
b. Wawancara
Suatu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang
digali dari sumber data langsung melalui percakapan atau tanya jawab.
c. Dokumentasi
Mengumpulkan dokumen dan data-data yang diperlukan dalam
permasalahan penelitian lalu ditelaan secara intens sehingga dapat
mendukung dan menambah kepercayaan dan pembuktian suatu
kejadian.
3.2.2 Sumber Data
Sumber data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan sekunder :
Menurut Djam’an Satori dan Aan Komariah (2011:5) data primer yaitu:
Sedangkan Menurut Yvonne Agustine dan Robert Kristaung (2013:25)
data sekunder adalah :
“Merupakan data yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak lain”.
Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan oleh penulis adalah
sumber data primer karena data yang diperoleh secara langsung yang
dikumpulkan melalui survey lapangan dengan dengan menggunakan teknik
pengumpulan data yang diperoleh secara langsung dari Kantor Pertanahan Kota
A REVIEW OF SALES ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM IN PRIMER COOPERATIVE OF KARTIKA DHARMAGATI PUSDIKBEKANG CIMAHI
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Sidang
Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya
Pada Program Studi Akuntansi Jenjang D3 (Diploma III) Fakultas Ekonomi
Disusun Oleh:
BINTORO PUTRO SATRIO
21311030
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
Penelitian ini dilakukan pada Primer Koperasi Kartika Dharmagati Pusdikbekang Cimahi. Fenomena yang terjadi di Primer Koperasi Kartika Dharmagati Pusikbekang Cimahi yaitu terdapat beberapa harga barang kebutuhan primer pada Primer Koperasi Kartika Dharmagati Pusdikbekang Cimahi lebih mahal dari kompetitor lain. Selain itu Stock barang yang tersedia di toko, baik primer maupun sekunder masih terbatas jumlahnya serta kurang beragam, bahkan ada beberapa barang yang menjadi kebutuhan anggota sama sekali tidak tersedia ataupun habis karena pemesanan maupun pengiriman barang dari agen terlambat. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui sistem informasi akuntansi penjualan, untuk mengetahui masalah yang terjadi dalam sistem informasi akuntansi penjualan dan untuk mengetahui bagaimana penyelesaian masalah yang terjadi tersebut.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Analisis dalam penelitian ini adalah Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada Primer Koperasi Kartika Dharmagati Pusdikbekang Cimahi. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan studi lapangan yang dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi dan studi kepustakaan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada Primer Koperasi Kartika Dharmagati Pusdikbekang Cimahi sudah terdiri dari dokumen yang terkait kegiatan penjualan dan fungsi setiap bagian terkait sebagai penggerak kegiatan penjualan barang di instansi, yang mana arus alir dokumen tersebut dibuat didalam pokok prosedur yang berlaku. Adapun penyelesaian masalah yang dilakukan oleh PRIMKOP Kartika Dharmagati Pusdikbekang Cimahi yaitu melakukan pembelian langsung kepada distributor agar mendapatkan harga beli yang lebih murah. Selain itu penyelesaian masalah yang kedua yaitu membuat data stock barang primer maupun sekunder sehingga mempermudah mengawasi posisi stock barang yang kurang untuk segera dilakukan pemesanan atau pembelian.