• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ramalan Jumlah Penduduk di Kota Binjai Pada Tahun 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Ramalan Jumlah Penduduk di Kota Binjai Pada Tahun 2013"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

TAHUN 2013

TUGAS AKHIR

EMIR AL QADRI HRP

112407031

PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

TAHUN 2013

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh Ahli Madya

EMIR AL QADRI HRP

112407031

PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

PERSETUJUAN

Judul : Ramalan Jumlah Penduduk di Kota Binjai Pada Tahun 2013

Kategori : Tugas Akhir

Nama : Emir Al Qadri Hrp

Nomor Induk Mahasiswa : 112407031 Program Studi : D3 Statistika Departemen : Matematika

Fakultas : Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara

Disetujui di Medan, Juli 2014

Disetujui oleh:

Program Studi D3 Statistika FMIPA USU Pembimbing,

Ketua,

(4)

PERNYATAAN

RAMALAN JUMLAH PENDUDUK DI KOTA BINJAI PADA TAHUN 2013

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri. Kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juli 2014

(5)

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, dengan limpah karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir dengan judul “Ramalan Jumlah Penduduk di Kota Binjai Pada Tahun 2013”.

Terima kasih Penulis sampaikan kepada bapak Drs. Partano Siagian, M.Sc, selaku pembimbing yang telah meluangkan waktunya selama penyusunan tugas akhir ini. Terima kasih kepada bapak Dr. Faigiziduhu Bu’ulölö, M.Si dan Bapak Dr. Suwarno Ariswoyo, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi D3 Statistika FMIPA USU, Bapak Prof. Dr. Tulus, M.Si dan Ibu Dr. Mardiningsih, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Matematika FMIPA USU Medan, Bapak Dr. Sutarman, M.Sc selaku Dekan FMIPA USU Medan, seluruh staff dan dosen Program Studi D3 Statistika FMIPA USU, pegawai dan rekan-rekan kuliah. Akhirnya tidak terlupakan kepada Bapak Marzuki Harahap dan Ibu Iramalia Intan dan keluarga yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalasnya.

Penulis,

(6)
(7)

5.2 Mengaktifkan MS. Excel 46

5.3 Istilah-Istilah MS. Excel 47

5.4 Formula dan Fungsi Statistik 48

5.5 Grafik dalam MS. Excel 48

5.5.1 Membuat Grafik 49

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 50

6.1 Kesimpulan 50

6.2 Saran 50

(8)
(9)

Halaman

Gambar 4.1 Tampilan Diagram Scatter 32

(10)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Untuk dapat memahami keadaan penduduk disuatu daerah atau negara maka perlu di dalami kajian demografi sehingga kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi, karena demografi merupakan gambaran mengenai jumlah penduduk. Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatan-kekuataan yang mengurangi jumlah penduduk. Dimana pertumbuhan penduduk secara terus menerus akan dipengaruhi oleh jumlah kelahiran tetapi secara bersamaan hal tersebut akan dikurangi jumlah kematian dan migrasi penduduk yang terjadi setiap tahunnya.

(11)

Hal itu tidak terlepas dari pengetahuan kependudukan yang perlu dan harus diketahui oleh keseluruhan penduduk untuk merangsang tumbuhnya kesadaran dan membina tingkah laku yang bertanggung jawab terhadap masalah kependudukan, sehingga masalah-masalah yang ada dapat diatasi bersama dengan penuh perhatian dan kemungkinan masalah yang timbul juga dapat dicegah dan dapat dihindari. Misalnya seperti pada perencanaan yang berhubungan dengan kependidikan, perpajakan, kesejahteraan sosial, dan lain-lain.

Untuk mengetahui banyaknya penduduk suatu daerah pada waktu tertentu, maka dilaksanakan sensus penduduk atau perhitungan cacah jiwa. Dimana sensus penduduk merupakan suatu usaha untuk pengumpulan, penuyusunan, pengolahan, serta penerbitan data-data yang bersifat ekonomis dan sosial dari seluruh penduduk pada suatu wilayah tertentu.

Melihat dari hal itu penulis berencana mengambil judul “ RAMALAN JUMLAH PENDUDUK KOTA BINJAI PADA TAHUN 2013” sebagai judul tugas akhir.

1.2 Rumusan Masalah

(12)

informasi bagi pemerintah daerah untuk merumuskan kebijaksanaan yang menyangkut pembangunan yang ditinjau dari jumlah penduduk.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini adalah untuk meramalkan jumlah penduduk di Kota Binjai tahun 2013 berdasarkan data dari tahun 1990-2012. Adapun tujuannya adalah untuk mengatasi masalah-masalah kependudukan yang terjadi di Kota Binjai, dengan diketahuinya ramalan penduduk dari tahun 2013 diharapkan menjadi masukan bagi pembaca maupun pemerintah daerah dalam mengatasi kependudukan yang terjadi.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diambil dari penelitian ini adalah:

a. Sebagai informasi serta memberi masukan kepada pemerintah agar lebih di ditingkatkan kembali rasa kepeduliannya terhadap lonjakan kenaikan jumlah penduduk disetiap tahunnya.

(13)

1.5 Metode Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode analisis regresi linier sederhana, dan langkah-langkah yang harus dilakukan adalah:

1. Studi Kepustakaan

Dalam hal ini pengumpulan data serta keterangan-keterangan yang dilakukan dengan membaca serta mempelajari buku-buku ataupun literatur pelajaran-pelajaran yang didapat di dalam perkuliahan, di luar perkuliahan serta sumber informasi lainnya yang berhubungan dengan objek yang diteliti.

2. Metode Pengumpulan Data

(14)

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan diuraikan untuk memberikan kerangka atau gambaran dari Tugas Akhir ini, yaitu sebagai berikut:

BAB 1 : PENDAHULUAN

Pada Bab ini berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan, metode penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB 2 : LANDASAN TEORI

Pada Bab ini berisi tentang pengertian-pengertian, teori-teori kependudukan.

BAB 3 :SEJARAH SINGKAT BADAN PUSAT STATISTIKA

(BPS)

Bab ini berisikan tentang sejarah singkat perkembangan Badan Pusat Statistika (BPS), letak dan keadaan geografis, pemerintahan serta struktur organisasi.

BAB 4 : ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA

(15)

BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini menerangkan pemakaian sistem yang telah dirancangkan dan melakukan pengujian program.

BAB 6 : PENUTUP

(16)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Kependudukan

Setiap daerah memiliki penduduk dimana penduduk tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Dalam cakupannya penduduk tersebut saling berhubungan antara satu dan lainnya, sehingga mereka dikatakan mahluk sosial.

Penduduk adalah orang atau individu yang tinggal atau menetap di suatu daerah tertentu dalam jangka waktu yang lama, sedangkan pertumbuhan penduduk adalah keadaaan yang dinamis antara penduduk yang bertambah dan jumlah penduduk yang berkurang. Pertumbuhan penduduk di suatu wilayah dipengaruhi oleh empat faktor yaitu kelahiran, kematian, migrasi masuk dan migrasi keluar. Faktor dominan yang mempengaruhi jumlah penduduk di Indonesia adalah kelahiran dan kematian, karena migrasi masuk, dan migrasi keluar sangat rendah. Faktor – faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya fertilitas dapat dibagi menjadi dua yaitu faktor demografi dan faktor non demografi. Faktor demografi diantaranya struktur umur, status perkawinan, umur kawin pertama, sedangkan faktor non demografi antara lain keadaan ekonomi penduduk, tingkat pendidikan, perbaikan status wanita, urbanisasi, dan industrialilasi.

(17)

dimana masalah kependudukan saat ini telah memegang peranan penting dalam menentukan kebijaksanaan pemerintah.

Masalah kependudukan juga sangat mempengaruhi kesejahteraan dan perkembangan suatu daerah dan Negara. Pada tahun 1973 di paris selama kongres masalah kependudukan dilangsungkan, Aldhope Laundry telah membuktikan secara matematik adanya hubungan antara unsur – unsur demografi seperti kelahiran, kematian, jenis kelamin, umur, dan sebagainya. Beliau menyarankan penggunaan istilah “ Pure Demografi “ untuk cabang ilmu demografi yang

bersifat analitik matematik dan lain – lain dari ilmu yang bersifat deskriptif.

2.2 Teori – Teori Kependudukan

Teori kependudukan dikembangkan oleh dua faktor yang sangat dominan yaitu yang pertama adalah meningkatkan pertumbuhan penduduk terutama di Negara – Negara yang sedang berkembang dan hal ini menyebabkan agar para ahli memahami faktor – faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan penduduk, sedangkan yang kedua adalah adanya masalah – masalah yang bersifat universal yang menyebabkan para ahli harus lebih banyak mengembangkan dan menguasai kerangka teori untuk mengkaji lebuh lanjut sejauh mana telah terjalin suatu hubungan antara penduduk dengan perkembangan ekonomi dan social.

(18)

yang paling baik dapat dicapai maka penduduk suatu negara hendaknya berjumlah 5.040 jiwa, karena arah kecenderungan demografi yang aktual dapat terjadi dan dikemukakan juga oleh beberapa ukuran agar jumlah penduduk yang dikehendaki dapat dipertahankan. Bila jumlah penduduk sedikit, Plato menyarankan agar para golongan muda diberikan hadiah perangsang, didorong atau diarahkan agar mereka berusaha meningkatkan jumlah penduduk, dan sebagai tindakan terakhir adalah dengan menjalankan kebijaksanaan untuk mendatangkan penduduk di luar daerah. Untuk membatasi jumlah penduduk yang terlampau banyak, Plato menyarankan agar para keluarga besar mau mengendalikan atau membatasi kelahiran dan perlu dikolonisasikan keluar daerah.

(19)

2.3 Rasio Jenis Kelamin

Rasio jenis kelamin adalah perbandingan banyaknya penduduk laki – laki dengan banyaknya penduduk perempuan pada suatu daerah dan waktu tertentu. Biasanya dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki – laki per seratus perempuan secara umum rumus rasio dapat dituliskan sebagai berikut :

SR = xk

Dimana, k = konstanta, biasanya nilainya 100

Besar kecilnya rasio jenis kelamin di suatu daerah dipengaruhi oleh :

1) Sex ratio

Di beberapa Negara umumnya berkisar antara 103 – 105 bagi laki – laki perseratus perempuan.

2) Pola Molaritas antara Penduduk laki – laki dan perempuan

Jika kematian laki – laki lebih besar dari pada jumlah kematian perempuan maka rasio jenis kelamin semakin kecil.

3) Pola Migrasi antara Penduduk laki – laki dan Penduduk Perempuan

(20)

2.4 Analisis Regresi Linier

Analisis regresi merupakan teknik yang digunakan dalam persamaan matematik yang menyatakan hubungan fugsional antara variabel-variabel. Analisis regresi linier atau regresi garis lurus digunakan untuk:

1. Menentukan hubungan fungsional antar variabel dependen dengan independen. Hubungan fungsional ini dapat disebut sebagai persamaan garis regresi yang berbentuk linier.

2. Meramalkan atau menduga nilai dari satu variabel dengan hubungannya dengan variabel yang lain yang diketahui melalui persamaan garis regresi.

Variabel yang lain diketahui melalui persamaan garis regresinya. Analisis regresi terdiri dari dua bentuk, yaitu:

1. Analisis Regresi Linier Sederhana 2. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis Regresi Linier Sederhana adalah bentuk regresi dengan model yang bertujuan untuk mempelajari hubungan antara dua variabel, yakni variabel terikat dan variabel bebas. Sedangkan analisis regresi berganda adalah bentuk regresi dengan model yang memiliki hubungan antara satu variabel terikat dengan dua atau lebih variabel bebas. Variabel bebas adalah variabel yang nilainya tergantung dengan variabel lainya, sedangkan variabel terikat adalah variabel yang nilainya tergantung dari variabel lainya.

(21)

diketahui dengan baik, atau untuk meengetahui bagaimana variasi dari beberapa variabel bebas mempengaruhi variabel dependen dalam suatu fenomena yang komplek. Jika adalah variabel-variabel bebas dan Y adalah variabel terikat, maka terdapat hubungan antara fungsional antara X dan Y, dimana variasi dari X akan diiringi pula oleh variasi dari Y. Jika dibuat secara matematis hubungan ini dapat dijabarkan sebagai berikut :

Keterangan :

Y = Variabel terikat (Dependen)

X = Variabel bebas (Independen)

e = Variabel residu (disturbace term)

2.4.1 Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi linier sederhana terdiri dari satu variabel bebas dan satu variabel terikat. Dengan kata lain variabel yang dianalisis terdiri dari satu variabelprediktor dan satu variabel kriterium. Model regresi linier sederhanaya adalah:

Keterangan :

Y = Variabel terikat (dependent variable)

X = Variabel bebas (independent variable)

a = Konstanta (intrcept)

(22)

Penggunaan regresi linier sederhana didasarkan pada asumsi, diantaranya sebagai berikut :

1. Model regresi harus linier dalam parameter

2. Variabel bebas tidak berkolerasi dengan disturbance term (eror) 3. Nilai disturbance term sebesar 0 atau dengan symbol sebagai e

4. Varian untuk masing-masing error term (kesalahan) konstan 5. Tidak terjadi autokorelasi

6. Model regresi dispesifikasikan secara benar. Tidak terdapat bias spesifikasi dalam model yang digunakan dalam analisis empiris.

Koefisien-koefisien regresi a dan b dapat dihitung dengan rumus:

Jika koefisien b terlebih dahulu dihitung, maka koefisien a dapat dihitung dengan rumus:

(23)

2.5 Pengertian Analisa Deret Berkala

Data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk menggambarkan perkembangan suatu kegiatan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan, jumlah penduduk, jumlah kecelakaan, jumlah kejahatan, dsb). Serangkaian nilai-nilai variabel yang disusun berdasarkan waktu. Serangkaian data yang terdiri dari variabel Yi yang merupakan serangkaian hasil observasidan fungsi dari variabel Xi yang merupakan variabel waktu yang bergerak secara seragam dan ke arah yang sama, dari waktu yang lampau ke waktu yang mendatang.

2.5.1 Komponen Deret Berkala

Empat Komponen Deret Berkala:

1. TREND SEKULER, yaitu gerakan yang berjangka panjang, lamban seolah-olah alun ombak dan berkecenderungan menuju ke satu arah, arah menaik atau menurun.

2. VARIASI MUSIM, yaitu ayunan sekitar trend yang bersifat musiman serta kurang lebih teratur.

3. VARIASI SIKLI, yaitu ayunan trend yang berjangka lebih panjang dan agak lebih tidak teratur.

(24)

2.5.2 Pengolah Data Analisa Deret Berkala

Data kuantitatif deret berkala merupakan bahan analisis trend sekuler, variasi musim (seasonal), dan variasi siklikal. Pada hakekatnya, pengolahan dan penyesuaian data harus dilakukan sebelum data tersebut digunakan untuk tujuan analisis. Berkaitan dengan hal tersebut, pengguna data harus memperhatikan beberapa permasalahan tentang:

Pada umumnya, setahun dianggap memiliki 365 hari. Meskipun satu tahun terdiri dari 12 bulan, setiap bulann dapat memiliki jumlah hari yang berbeda yang bervariasi antara 28 sampai dengan 31 hari.

Sebelum data time series digunakan untuk tujuan analisis, pengguna data wajib mengadakan penyesuaian terhadap jumlah hari dalam bulan atau jumlah hari kerja dalam bulan. Data tentang konsumsi, penjualan, dan sebagainya umumnya disesuaikan atas dasar jumlah hari dalam 1 bulan.

(25)

konsumsi harian yang diperoleh harus dikalikan dengan jumlah hari rata-rata per bulan sebanyak 365/12 = 30,4167 hari.

b. Perubahan harga-harga

Dalam banyak kasus, data deret berkala terdiri dari angka-angka nilai produksi. Jika menggunakan deret berkala untuk menganalisis perubahan fisik yang bebas dari pengaruh fluktuasi harga, data kuantitatif tersebut harus dideflasikan dengan indeks harga yang sesuai sebelum dapat digunakan untuk tujuan analisis. Deret berkala tentang penjualan, pendapatan, ongkos bahan mentah dan sebagainya, harus dideflasikan agar fluktuasinya bebas dari perubahan harga-harganya. Proses deflasi penting sekali mengingat angka-angka nilai produksi yang meningkat kemungkinan disebabkan oleh kenaikan harga, sedangkan jumlah fisiknya mungkin saja konstan bahkan menurun.

c. Perubahan penduduk

(26)

d. Syarat perbandingan data

Semua data deret berkala yang digunakan sebagai dasar analisis, seharusnya betul-betul sebanding. Jika sumber data berbeda, maka perlu dilakukan penelitian terhadap perumusan istilah-istilah oleh beberapa sumber yang berbeda. Perumusan yang berbeda tentang suatu istilah yang sama oleh beberapa sumber, perlu disesuaikan sebelum data tersebut digunakan. Sebagai contoh, terdapat dua sumber yang berbeda dimana keduanya merumuskan suatu istilah yang sama yaitu produksi “sikat”. Sumber yang pertama merumuskan istilah sikat sebagai gabungan perusahaan atau industri yang memproduksi sikat gigi, sikat lantai, dan sebagainya. Sedangkan sumber yang kedua merumuskan istilah sikat sebagai gabungan dari perusahaan atau industri sikat gigi saja.

e. Penggolongan Deret berkala Sebagai Gerakan-Gerakan Runtut Waktu

Pola ini bisanya disebut sebagai komponen dari deret berkala (runtut waktu). Empat komponen deret berkala itu adalah:

1. Gerakan trend jangka panjang atau trend sekuler (long term movements or seculer trend (T), yaitu suatu gerakan yang menunjukan arah perkembangan secara umum (kecenderungan menaik atau menurun) dan bertahan dalam jangka waktu yang digunakan sebagai ukuran adalah 10 tahun ke atas.

2. Gerakan siklis atau cyclical movements or variation adalah gerakan/variasi jangka panjang disekitar garis trend.

(27)

trend dan memiliki waktu gerak yang kurang dari 1 (satu) tahun, dapat dalam kwartal, minggu atau hari.

4. Gerakan variasi yang tidak teratur (irregular or random movements) yaitu gerakan atau variasi yang sporadis sifatnya. Faktor yang dominan dalam gerakan ini adalah faktor-faktor yang bersifat kebetulan misalnya perang, pemogokan, bencana alam dll.

Berdasarkan model klasik, nilai deret berkala atau time series (Y) merupakan gabungan perkalian dari nilai-nilai komponennya, dan dapat dinyatakan dalam persamaan berikut :

Y = T x C x S x I

(28)

BAB 3

Sejarah Singkat Badan Pusat Statistika

3.1 Sejarah Badan Pusat Statistika

3.1.1 Masa Pemerintahan Hindia Belanda

1. Pada bulan Februari 1920 di kantor statistika untuk pertama kalinya didirikan oleh Direktur Pertanian, Kerajinan, Perdagangan dan berkedudukan di Bogor. Kantor ini diserahi tugas untuk mengelolah dan mempublikasikan data statistika.

2. Pada bulan Maret 1923 dibentuk suatu komisi Yng bernama Komisi untuk statistika yang anggotanya merupakan wakil dari tiap – tiap departemen. Komisi tersebut diberi tugas untuk merencanakan tindakan – tindakan yang mengarah sejauh mungkin untuk mencapai kesatuan dalam kegiatan di bidang statistik di Indonesia. Selain itu, Komisi ini mengurus terutama bagian statistic yang memuat di dalam Laporan Indonesia yang sebelumnya disebut Laporan Kolonial.

(29)

ditempuh oleh Pemerintahan Kolonial Belanda. Komisi ini juga pernah melakukan suatu kegiatan statistic yang bersifat monumental yaitu Sensus Penduduk 1930, yang merupakan sensus penduduk pertama kali dilakukan di Indonesia.

3.1.2 Masa Pemerintahan Jepang

Pada Juni 1942 Pemerintah Jepang baru mengaktifkan kembali kegiatan statistik yang utamanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan perang/militer. Dan tugas serta fungsi kegiatan statistik pada saat ini lebih terkonsentrasi untuk keperluan militer.

3.1.3 Masa Pemerintahan RI

Setelah Prolamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 kegiatan statistik ditangani oleh lembaga baru yaitu Kantor Penyelidikan Perangkatan Umum Republik Indonesia ( KAPPURI ). Perkembangan berikutnya KAPPURI dilebur menjadi Kantor Pusat Statistik ( KPS ) dan berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Menteri Kemakmuran.

(30)

3.1.4 Masa Orde Baru – Sekarang

Seiring dengan perkembangan zaman, khususnya pada pemerintahan Orde Baru, untuk memenuhi kebutuhan dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan, mutlak dibutuhkan data statistik. Untuk mendapatkan data secara tepat dan akurat, salah satu unsurnya adalah pembenahan organisasi BPS.

Dalam masa Orde Baru ini, BPS telah mengalami empat kali perubahan struktur organisasi :

1. Peraturan pemerintah No.16 tahun 1980 tentang organisasi BPS. 2. Peraturan pemerintahan No.6 tahun 1980 tentang organisasi BPS. 3. Peraturan pemerintahan No.2 tahun 1992 tentang kedudukan, tugas,

fungsi, susunan dan tata kerja BPS.

4. Undang – undang No.16 tahun 1997 tentang statistik 5. Keputusan Presiden RI No.86 tahun 1998 tentang BPS.

6. Keputusan Kepala BPS No.100 tahun 1998 tentang organisasi dan tata kerja BPS.

(31)

statistik. Pada tanggal 17 Juli 1998 tentang keputusan presiden RI No.89 tahun 1998, ditetapkan BPS sekaligus mengatur tata kerja dan struktur organisasi BPS yang baru.

3.2 Visi dan Misi

Adapun visi dan misi Badan Pusat Statistik adalah menjadi sumber informasi statistic sebagai tulang punggung informasi pembangunan nasional dan regional, didukung sumber daya manusia yang berkualitas, ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang mutakhir.

Sedangkan misi Badan Pusat Statistik adalah untuk menjunjung pembangunan nasional, BPS mengembangkan misi mengarahkan statistik pada penyediaan data statistik yang handal dan bermutu, efektif, dan efisien, peningkatan kesadaran masyarakat akan aarti dan kegunaan statistik dan pembangunan ilmu statistik.

3.3 Kedudukan dan Fungsi Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik sebagai lembaga pemerintahan non department yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Presiden (Keppres No.86 tahun 1998), dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan beberapa ketentuan perundangan :

1. UU No. 16 tentang statistik.

2. Keputusan Presiden No.86 tahun 1998 tentang BPS.

(32)

Berdasarkan keputusan Presiden No.86 tahun 1998 dalam menyelenggarakan statistik dasar melaksanakan koordinasi dan kerja sama serta mengembangkan dan membina statistik sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku. Fungsi yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik adalah :

1. Perumusan kebijaksaan perencanaan, pengumpulan, pengolahan, penyajian data, dan analisis di bidang statistik produksi dan kependudukan serta bidang statistik distribusi dan neraca nasional. 2. Pembinaan dan pelaksaan kordinasi kegiatan statistik dengan

department dan instansi lainnya dalam mengembangkan berbagai jenis statistik yang diperlukan, serta pelaksaan kerjasama dibidang statistik dengan lembaga/organisasi lain baik di dalam maupun di luar negeri.

3. Penyajian data kepada pemerintah dan masyarakat dari hasil kegiatan statistik produksi dan kependudukan serta statistik distribusi dan neraca nasional secara berkala baik dari hasil penelitian maupun dari data sekunder.

4. Penyebarluasan statistik melalui berbagai cara baik langsung maupun tidak langsung.

(33)

3.4 Tata Kerja Badan Pusat Statistik

Para deputi wajib melaksanakan koordinasi dan kerja sama teknis statistik di dalam dan di luar negeri sesuai dengan bidang tugas masing – masing dan harus melaporkan kepada kepala BPS. Dalam melaksanakan tugasnya wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sibronisasi dan sinlifksi, baik dalam lingkungan masing – masing antara satuan unit organisasi di lingkungan BPS maupun dengan instansi lainnya di liar BPS sesuai bidang masing – masing.

3.5 Tugas BPS

Menurut Keputusan Presiden RI No.6 tahun 1992 tugas BPS adalah :

1. Melakukan kegiatan statistik yang ditugaskan kepadanya oleh pemerintah, antara lain dibidang pertanian, agrarian, pertambangan, perindustrian, perhubungan, perdagangan, social, ketenagakerjaan, keungan, pendapatan nasional, pendidikan, dan keagamaan.

2. Atas nama pemerintah melaksanakan koordinasi di lapangan kegiatan statistik dari segenap instansi pemerintah baik di pusat maupun di daerah dengan tujuan mencegah dilakukannya pekerjaan yang serupa oleh dua atau lebih instansi, memajukan keseragaman dalam pengguanaan defenisis, klasifikasi, dan lain – lain.

(34)

Berdasarkan Keprres ini Kepala daerah di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada presiden serta mempunyai tugas :

1. Memimpin BPS sesuai dengan tugas dan fungsi BPS seta membina aparatur BPS agar berdayaguna dan berhasilguna.

2. Menentukan kebijakan teknis pelaksanaan dibidang statistik yang secara fungsional menjadi tanggungjawabnya sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku serta kebijakan umum yang telah di tetapkan oleh pemerintah.

3. Membina dan melaksanakan koordinasi dengan department dan instansi lainnya dalam mengembangkan berbagai jenis statistik yang diperlukan, serta melaksanakan kerjasama dibidang statistik dengan lembaga/organisasi lain baik di dalam maupun di luar negeri.

Wakil Kepala BPS berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala BPS serta mempunyai tugas :

1. Membantu Kepala BPS dalam membina dan mengembangkan administrasi BPS agar berdayaguna dan berhasilguna

2. Membantu Kepala BPS dalam mengkoordinasikan tugas – tugas Deputi, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Statistik dan Perwakilan BPS di daerah. 3. Mewakili Kepala BPS dalam hal Kepala BPS berhalangan.

(35)

Deputi perencanaan dan analisis statistik adalah unsur pelaksanaan sebagian tugas dan fungsi BPS yang mempunyai tugas penyelengaraan pembinaan kegiatan perencanaan program dan metodologi statistik, system informasi statistik, pengolahan hasil sensus, survey dan data sekunder disertai analisis dan pengembangan analisis.

Deputi statistik produksi dan kependudukan adalah unsur pelaksanaan sebagian tugas dan fungsi BPS yang mempunyai tugas menyelenggarakan pembinaan kegiatan statistik pertanian, industry, konstruksi, pertambangan energy, kesejahteraan rkyat, serta statistik demografi dan ketenagakerjaan.

Deputi statistuk produksi dan neraca nasioanl adalah unsure pelaksanaan iksebagian tugas dan fungsi BPS yang mempunyai tugas menyelenggarakan pembinaan kegiatan statistik harga dan keuangan, perdagangan dan jasa, serta neraca nasional.

3.5 Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik

Struktur Organisasi BPS dipimpin oleh seorang kepala dibantu oleh bagian tata usaha.

Tata usaha terdiri dari :

1. Sub bagian usrusan dalam

(36)

Uraian tugas bagian Tata Usaha:

1. Menyusun program kerja tahunan bagian

2. Mengatur dan melaksanakanperhimpunan dan penyususnan program kerja tahunan, baik rutin maupun proyek kantor BPS provinsi dan meyimpangnya ke BPS.

3. Mengatur dan melaksanakan urusan dalam meliputi surat menyurat, pengadaan dan percetakan arsip, rumah tangga, pmeliharaan gedung, keamanan dan ketertiban lingkungan, serta perjalanan dinas dalam dan luar negeri.

4. Mengatur dan melaksanakan urusan perlengkapan dan perbekalan meliputi penyusunan rencana kebutuhan, penyaluran dan pengemasan, penyimpanan pergudangan, inventaris, penghapusan serta pemeliharaan peralatan dan perlengkapan.

5. Mengatur dan melaksanakan urusan keuangan yang meliputi tata usaha keungan, pembendharaan, verifikasi dan pembukaan.

Organisasi BPS berdasarkan keppres RI Nomor 6 tahun 1996 terdiri atas :

1. Kepala 2. Wakil kepala 3. Deputi administrasi

(37)

8. Perwakilan BPS di daerah 9. Unit pelaksanaan teknis

Deputi perencanaan dan analisis statistik (PAS) mengkoordinasi 3 biro yakni : 1. Biro perencanaan dan pengendalian

2. Biro pengolahan dan penyajian 3. Biro analisis dan pengembangan

Deputi pembinaan Statistik mengkoordinir 4 biro, yakni : 1. Biro statistik dan industry

(38)

BAB 4

ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Arti dan Kegunaan Analisis Data

Analisis data pada dasarnya dapat diartikan sebagai berikut:

1. Membandingkan dua hal atau lebih variabel untuk mengetahui selisih atau rasionya kemudian diambil kesimpulan.

2. Menguraikan atau memecahkan suatu keseluruhan menjadi bagian – bagian atau komponen yang lebih kecil agar dapat :

a. Mengetahui komponen yang menonjol

b. Membandingkan antara komponen yang satu dengan komponen lainnya

c. Membandingkan salah satu atau beberapa komponen dengan keseluruhan.

3. Memperkirakan atau memperhitungkan besarnya pengaruh secara kuantitatif dari suatu kejadian terhadap suatu kejadian lainnya.

4.2 Model Peramalan

(39)

Rumus yang dipergunakan adalah sebagai berikut :

=

Koefisien dan tersebut di atas dapat diubah menjadi keofisian a dan b

sehingga di peroleh ( Y topi ) sebagai berikut :

Dimana : = Variabel tak bebas / terikat(dependet) X = Variabel bebas ( independent ) a = koefisien intersept

b = koefisien regresi Slove e = bentuk kesalahan (error)

(40)

4.2.1 Keadaan Jumlah Penduduk

Tabel 5.1 jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dari Tahun 1990 – 2012

(41)

2009 127.621 129.484 257.105

2010 122.997 123.157 246.154

2011 124.173 124.283 248.456

2012 124.869 125.383 250.252

Sumber : Badan Pusat Statistika (BPS) Binjai

(42)
(43)
(44)

2009 8 127.621 64 102.0968

2010 9 122.997 81 110.6973

2011 10 124.173 100 124.1730

2012 11 124.869 121 137.3559

Jumlah 0 2.513.147 1.012 1.889.704

=

=

= 109.267,26

b =

=

=

=

1.867,30

(45)

= 109.267,26 + 1.867,30 (13) = 109.267,26 + 24.274,9 = 133.542.16

Diperoleh ramalan jumlah penduduk laki – laki Kota Binjai pada tahun 2013 adalah sebesar 133.542.16 jiwa

2. Ramalan Jumlah penduduk Perempuan Tahun 2013

Data jumlah penduduk perempuan tahun 2012

Tahun Jumlah penduduk perempuan

1990 90.910

1991 91.079

1992 91.408

1993 91.180

1994 92.992

1995 100.169

1996 102.023

1997 103.497

1998 105.211

1999 106.886

2000 106.234

(46)
(47)

1999 -2 106886 4 -213772

2000 -1 106234 1 -106234

2001 0 107538 0 0

2002 1 108686 1 108686

2003 2 111484 4 222968

2004 3 115870 9 347610

2005 4 118699 16 474796

2006 5 122015 25 610075

2007 6 124550 36 747300

2008 7 127287 49 891009

2009 8 129484 64 1035872

2010 9 123157 81 1108413

2011 10 124283 100 1242830

2012 11 125383 121 1379213

Jumlah 0 2520035 1012 1894130

=

=

(48)

b =

=

=

=

1.871,67

Sehingga dapat ditentukan nilai ramalan jumlah penduduk perempuan Kota Binjai tahun

2013 yaitu :

= 109.566,74 + 1.871,67 (13) = 109.566,74 + 24.331,71 = 133.898,45

Diperoleh ramalan jumlah penduduk perempuan Kota Binjai pada tahun 2013 adalah sebesar 133.898,45 jiwa

Dari ramalan jumlah penduduk laki – laki dan jumlah penduduk perempuan Kota Binjai tahun 2013, dapat diperoleh hasil jumlah penduduk total Kota Binjai tahun 2013, yaitu:

Jumlah Penduduk Total = Jumlah penduduk laki – laki + jumlah penduduk perempuan

= 133.542,16 + 133.898,45

(49)

Jumlah penduduk total juga dapat di cari dengan perhitungan yang sama dengan perhitungan jumlah penduduk laki – laki dan perempuan yang telah di cari.

3. Ramalan Jumlah Penduduk total Kota Binjai tahun 2013

Data jumlah Penduduk total Kota Binjai Tahun 2012

Tahun Jumlah penduduk total

(50)
(51)

2003 2 223451 4 446902

2004 3 232236 9 696708

2005 4 237904 16 951616

2006 5 244256 25 1221280

2007 6 248256 36 1489536

2008 7 252652 49 1768564

2009 8 257105 64 2056840

2010 9 246154 81 2215386

2011 10 248456 100 2484560

2012 11 250252 121 2752772

Jumlah 0 5033182 1012 3783834

=

=

(52)

b =

=

=

=

3.738.97

Sehingga dapat ditentukan nilai ramalan jumlah total penduduk Kota Binjai tahun 2013

yaitu:

= 218.834+ 3.738,97 (13)

= 218.834 + 48.606,61

= 267.440,61

Diperoleh ramalan jumlah total penduduk Kota Binjai pada tahun 2013 adalah sebesar

267.440,61 jiwa.

Hasil ramalan jumlah penduduk Kota Binjai pada tahun 2013 ialah:

Jumlah Penduduk laki – laki = 133.542,16 jiwa

Jumlah Penduduk perempuan = 133.898,45 jiwa

(53)

4. Peramalan jumlah rasio jenis kelamin Penduduk Kota Binjai pada

Tahun 2014

SR = x 100

Dimana , K = konstanta, biasanya nilainya 100

Data jumlah Rasio Jenis Kelamin dari tahun 1990 – 2012 :

(54)

2004 116.366 115.870 100.43

2005 119.205 118.699 100.43

2006 122.241 122.015 100.18

2007 123.706 124.550 99.32

2008 125.365 127.287 98.49

2009 127.621 129.484 98.56

2010 122.997 123.157 99.87

2011 124.173 124.283 99.91

(55)

BAB 5

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Pengertian Implementasi Sistem

Microsoft Excel adalah aplikasi pengolahan angka (Spread Sheet) yang sangat popular dan mampu untuk mengatur, menyediakan maupun menganalisa data dan mempresentasikan dalam bentuk table, grafik atau diagram.

5.2 Mengaktifkan Microsoft Excel

Cara I a. Klik tombol Start

b. Pilih dan klik Program, Microsoft Office, dan Microsoft Excel

Cara II a. Klik tombol start

b. Pilih dan klik Run

c. Ketik pada bagian Open: Excel, klik oke

Cara III a. Klik tombol Start

c. Pilih dan Klik Open, klik ganda pada Program File, Microsoft Office, Office, Excel.exe (biasanya folder program file berada di

(56)

5.3 Istilah – Istilah MS.Excel

1. Worksheet adalah daerah tempat lembaran kerja untuk memasukkan data atau rumus. Normalnya, MS.Excel menyediakan worksheet atau sheet sebnyak 3 sheet.

2. Workbook merupakan buku kerja yang terdiri dari beberapa worksheet. Workbook ini merupakan file penyimpanan worksheet sehingga mempermudah mengorganisasi file – file sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan.

3. Cell merupakan perpotongan baris dan kolom yang ditandai dengan aktifnya pointer cell pada posisi tertentu. Posisi cell aktif di tunujkkan pada Name box

(57)

5. Range adalah kumpulan beberapa sel yang membentuk kelompok atau (ditandai warna hitam saat diblok).

6. Gridlines adalah garis bantu sel pada area kerja. Gridlines ini hanya tampak pada saat bekerja dalam woksheet tetapi bila hasil kerja dicetak atau ditampilkan dengan print preview, maka Gridlines tersebut tidak tampak.

7. Fill Handle adalah bagian bawah kanan pointer berfungsi untuk memindahkan atau mengcopy data dan rumus dengan menggunakan mouse.

8. Mouse Pointer adalah bentuk penunjuk mouse yang tampil pada layar MS.Excel.

5.2 Formula dan Fungsi Statistik

Microsoft Excel menyediakan banyak jenis kategori fungsi seperti fungsi statistik, finansial, data base, teks, matematik dan trigonometri, logika, refrensi dan pencarian yang dapat digunakan dalam membuat fungsi termasuk fungsi otomatis seperti outosum, currency style, percent style, dan sebagainya.

5.3 Grafik dalam Microsoft Excel

(58)

digunakan untuk menunjukkan persentasi dari sebuah penelitian atau menampilkan hasil data.

5.3.1 Membuat Grafik

Langkah – langkah membuat grafik:

1. Arahkan pointer sel pada table data 2. Klik menu Insert, chart

3. Tentukan tipe dan sub tipe grafik misalnya tipe Column dan sub tipe 3- D Column tabel), axis (sumbu koordinat tabel), gridlines (garis bantu skala tabel), legends (keterangan tambahan), data labels (nama – nama dalm tabel) dan data tabel.

8. Klik next

9. Tentukan lokasi grafik

10. Klik Finish untuk menghasilkan grafik baru.

(59)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi jumlah penduduk Kota Binjai tahun 1990 - 2012 maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Dengan menggunakan perhitungan Times series maka dapat dicari ramalan jumlah penduduk suatu daerah atau kota yang dalam hal ini ramalan jumlah penduduk Kota Binjai pada tahun 2013

2. Diprediksi jumlah penduduk Kota Binjai menurut jenis kelamin laki – laki pada tahun 2013 adalah sebanyak 133.542,16 jiwa, jenis

kelamin perempuan sebanyak 133.898,45 dan secara keseluruhan jumlahnya adalah 267.440,61 jiwa.

6.2 Saran

Berdasarkan data yang diamati, penulis memberi saran dari hasil analisis jumlah penduduk Kota Binjai yaitu sebagai berikut:

(60)

menggalakkan program KB yang terarah dan kesinambungan kepada masyarakat.

2. Memeratakan penyebaran penduduk, misalnya dengan mengadakan transmigrasi dan pemerataan pembangunan yang berwawasan lingkungan demi terciptanya kesejahteraan rakyat.

3. Selalu memberikan sosialisasi atau pengarahan tentang pernikahan dini kepada pelajar agar dapat menekan laju pertumbuhan penduduk. 4. Mengoptimalkan kinerja BPS dalam hal pendataan jumlah penduduk

(61)

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Binjai, 2000, Binjai dalam Angka, Binjai. Nana Suarna, 2009, Microsoft Office 2007, CV Yrama Widya, Bandung. Sudjana,1989, Metode Statistik, Bandung

Sudjana, 1992, Metode Statistika Edisi ke 6, Bandung

Referensi

Dokumen terkait

SKRIPSI STUDI PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN.... ERWIN

Selama kegiatan berlangsung 4 x 50 menit: (1) persentase mahasiswa yang merespon setiap topik praktikum adalah 73%, (2) sedikit mahasiswa berpartisipasi dalam forum diskusi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial pertumbuhan rasio lancar, pertumbuhan rasio tingkat pengembalian ekuitas, dan pertumbuhan ukuran perusahaan berpengaruh

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial pertumbuhan rasio lancar, pertumbuhan rasio tingkat pengembalian ekuitas, dan pertumbuhan ukuran perusahaan berpengaruh

Hasil penelitian ini mendukung pendapat dari Swee H. 46) yang mengatakan bahwa perusahaan yang berwawasan pelanggan akan berupaya untuk memberikan produk yang

Meskipun bukan sungai bawah tanah terpanjang di dunia, Puerto Princesa adalah sungai bawah tanah terpanjang yang dapat diakses.. Sungai terletak 50 kilometer

Pengaruh elektron menyebabkan kekuatan dalam kembali tinggi atau penuh semangat untuk melakukan ibadah, tidak ada sifat putus asa, dan ingin terus hidup untuk menyerahkan

perusahaan, maka penulis tertarik untuk menulis laporan akhir dengan judul “Analisis Rasio Profitabilitas Pada PT Tiga Putri Mutiara Di Palembang”.