PENGARUH PEMBERIAN LATIHAN PLYOMETRIK TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN
TENDANGAN PANGLIMA PADA ATLET REMAJA PERGURUAN TERATAI SUCI BERASTAGI
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat–Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Sains
Oleh :
RISNA ULI BR SIAHAAN NIM.6122210004
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
Risna Uli Siahaan. NIM: 6122210004 Pengaruh Pemberian Latihan Plyometricts Untuk Meningkatkan Power Otot Tungkai Terhadap Kecepatan Tendangan Panglima Pada Atlet Remaja Perguruan Teratai Suci Berastagi.Pembimbing Skripsi (Nurhayati Simatupang). Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2016.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan power otot tungkai pada atlet Pencaka Silat Remaja Putra Perguruan Teratai Suci Berastagi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperiment dan pelakasanaan latihan yaitu Plyometrict. Populasi dalam penelitian adalah berjumlah 30 orang. Jumlah sampel 16 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling (sampel bertujuan). Selanjutnya dibagi menjadi dua kelompok dengan menggunakan teknik matching by pairing yaitu test power otot tungkai.
Instrument penelitian untuk pengumpulkan data dengan test dan pengukuran yaitu test power otot tungkai dan kecepatan tendangan panglima. Penelitian melihat pengaruh masing-masing variabel bebas maupun terikat digunakan perhitungan statistik uji-t .setelah data terkumpul dilakukan analisis:1) Analisis hipotesis I peningkatan. Hasil kelompok latihan Plyometrict diperoleh thitung =3,01 bila dibanding dengan ttabel yaitu 2,36 pada taraf signifikan 5% dan dk = 8-1=7.berarti thitung(3,01) > thitung (2,36).2) Analisis hipotesis II Peningkatan hasil. Hasil kelompok latihan plyometrict diperoleh thitung = 12,5 bila dibanding dengan ttabel yaitu 2,36 pada taraf signifikan 5% dan dk = 8-1=7.berarti thitung(12,5) > thitung (2,36),.3) Analisis hipotesis III Dari Rata-Rata dan simpangan baku diperoleh thitung 3,89, bila dibanding dengan ttabel yaitu 1,76. Pada taraf signifikan 5 % dan dk 16-2=14. Berarti thitung(3,89) > thitung(1,76).. 4) Analisis hipotesis IV Dari Rata-Rata dan simpangan baku diperoleh thitung 3,66, bila dibanding dengan ttabel yaitu 1,76. Pada taraf signifikan 5 % dan dk 16-2=14. Berarti thitung(3,66) > thitung(1,76)..
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dan pembahasan penelitian, maka terdapat beberapa kesimpulan sebagai berikut:1) Latihan Plyometrics lebih berpengaruh terhadap peningkan power otot tungkai pada atlet remaja Pencak Silat Teratai Suci Berastagi. 2) Latihan Plyometrics lebih berpengaruh terhadap peningkan kecepatan tendangan pada atlet remaja Pencak Silat Teratai Suci Berastagi. 3) Latihan Plyometrict lebih baik terhadap peningkatan power otot tungkai pada atlit Pencak Silat Teratai Suci Berastagi. 4) Latihan Plyometrict lebih baik terhadap peningkatan kecepatan tendangan panglima pada atlit Pencak Silat Teratai Suci Berastagi
Kata Kunci : Plyometrict, Power Otot Tungkai Dan Kecepatan Tendangan Panglima
KATA PENGANTAR
Dengan kerendahan hati, rasa syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa, yang telah memberikan karunia dan rahmat-Nya, sehingga
skripsi Ini dapat diselesaikan. Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat dalam
memperoleh gelar Sarjana Sains Olahraga di Universitas Negeri Medan
(UNIMED).
Selama penulisan skripsi ini tentu saja tidak terlepas dari bantuan,
bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada.
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, sebagai Rektor Universitas Negeri
Medan
2. Bapak Dr. Budi Valianto M.Pd, M.Kes sebagai Dekan FIK UNIMED.
3. Bapak Drs. Suharjo, M.Pd sebagai Wakil Dekan I FIK UNIMED.
4. Bapak Symsul Gultom, SKM, M.Kes sebagai Wakil Dekan II UNIMED.
5. Bapak Drs. Mesnan, M.Kes, AIFO sebagai Wakil Dekan III FIK UNIMED.
6. Bapak Fajar Apollo, S.Si, M.Si, Apt sebagai Ketua Jurusan IKOR
7. Ibu Zulaini, SKM, M.Kes sebagai Sekretaris Jurusan IKOR
8. Ibu Dr.Nurhayati Simatupang, M.Kes selaku Dosen Pembimbing Skripsi
yang telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing dan
9. Bapak Drs.Mesnan,M.Kes,AIFO selaku Pengarah I dan Bapak Drs.Ardi
Nusri,M.Kes.AIFO selaku Pengarah II yang telah memberikan masukan dan
arahan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
10.Seluruh staf edukatif dan admistratif FIK Universitas Negeri Medan yang
telah memberikan ilmunya kepada penulis dari awal sehingga akhir
perkuliahan
11.Seluruh civitas Akedemik Universitas Negeri Medan
12.Guru Besar Pencak Silat Perguruan Teratai Suci Bapak Ibnu Rusdi Tanjung,
Pelatih Pencak Silat Kabanjahe Bapak Romansyah M.Nur dan Pelatih
Pencak Silat Berastagi Kakak Willian Filipus Ginting yang telah
memberikan arahan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
13.Seluruh civitas Akademik SMA Masehi Berastagi dan Civitas Akademik
SMP Masehi Berastagi.
14.Teristimewa buat orang tua tercinta Jaganti Siahaan,Meriada Nainggolan
serta keluarga tercinta Adik saya Yanti Suryani Siahaan, Robinson Januarta
dan Berkat Siahaan yang selalu mendoakan dan memberikan perhatian,
kasih sayang, nasehat semangat dan bantuan baik moral maupun material
untuk menyelesaikan skripsi ini.
15. Rekan-rekan mahasiswa Nila Sari Sagala, Aris Sihite, Risman Harepa,
Andri Tamba, Risa Lubis, Trimarto, Kristanto, Samsul, Jonatan, Robiansya,
Tulus Sinaga, Hermanto Sirait,Riri, Ayu, Icha, Dani, Bagus, Ari barwandi,
Chandra, dan semua rekan-rekan IKOR stambuk 2012 yang telah banyak
16.Rekan-rekan satu perjuangan Perguruan teratai Suci Kabanjahe, Johan
Ambarita, Vinchent, Satria, Liharson, K’Ateti Nadeak, Irma, Sarah, Lola,
B’Eros, B’Solihi, B’ Saiful, Tirta, B’Ivan, B avan.
17.Teristimewa kepada keluarga besar UKM Resimen Mahasiswa (MENWA)
Komandan Mangasih Sitangang, Wadan Nelson Mahulae, terkhusus kepada
Komandan Vasko R Simamora, Senior Batman Sialagan, Senior Sihol,
Senior Melva, Komandan Jon Purba, Komandan Doni, Wadan Maruli,
S’Kirana, S’Febri, S’Eni yang selalu memberi semangat, Rekan Saya NBP
2012 (Nila s sagala, Alex Malau, Bornok Manurung, Jasa A.P limbong, Evi
Simbolon, Rina Siregar, Putri Munthe, Andri Tamba, Nelli Simamora.
18.Teristmewa juga buat UKMKP terkhusus UP-FIK, kepada Pengurus
2016,(Herli Ginting, Daniel Pandiangan, Hotniel Silitonga), PKK
(B’Lindung Silaban, B’Joni Nababan, K’Dosma Purba, K’Lisda Sianipar)
dan Klompok Kecil IKLS (Resni Nanda Sirait, Triyanti Sihite, Siti
Aritonag, Winda Miranda Sijabat, Septiana Purba). Serta KTB (Hengki
Sianipar, Tommy P Hutabarat, Mangasi Malatua Sitanggang, Yosa Sitepu).
SertaWarga Sekret (B’Samuel Fernando, K’Rishana Gultom, Ovie
Simarmata, Jenny Sigalingging, Novri Napitupulu). Yang selalu memberi
semangat dalam menyelesaikan skripsi ini
19.Terkhusus juga buat teman-teman kordinasi 2016 UKMP UNIMED (Indra
Jaya Haloho, Isrin, Maria Klara, Hariyati, Novia Silalahi, Riando, Lasro
Sihite, Nobelia Siregar, Monika, Artha, Gembira, Maria Beti, Tutur). yang
20.Teristimewa buat Teman-teman KKN Tobasa ( Rihana Sitangang, Devi
wow, Kristin Tarihoran, Juanti Aruan, Romi Uli Padang, Andri G
Tamba,Bruce Manurung, Maria Sinaga, Pretty Sitorus, Tommy P
Hutabarat). Yang telah membantu, dan selalu memberi semangat, motivasi
dan dukungan dalam penyususan Skripsi ini.
21.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut serta
memberikan bantuan sumbangan pemikiran selama mengikuti perkuliahan.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberika Rahmat-Nya atas kebaikan dan
kemurahan hati Bapak/ibu, saudara/saudari sekalian.
Tentunya dalam penulisan skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan,
baik dari segi isi, tulisan maupun Kualitasnya. Oleh Karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki skripsi ini.
Akhir kata penulis mengharapkan semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua,
bagi pembaca khusunya bagi dunia pendidikan olahraga dan semoga skripsi ini
bermanfaat dalam memperkaya ilmu dibdangnya serta bagi siapa saja yang
membacanya.
Medan, 27 Juni 2016
Penulis,
Risna Uli Siahaan
DAFTAR ISI
Hal
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masala ... 6
C. Pembatasan Masalah... 6
D. Rumusan Masalah ... 7
E. Tujuan Penelitian ... 7
F. Manfaat Penelitian ... 8
BAB II LANDASAN TEORIS... 9
A. KajianTeoritis ... 9
1. Hakikat Pencak Silat ... 9
2. Hakikat Tendangan Panglima ... 14
3. Hakikat Power Otot Tungkai ... 19
4. Hakikat Latihan Plometrict ... 24
B. Penelitia yang Relevan ... 43
C. Kerangka Berpikir ... 44
BAB III METODE PENELITIAN ... 46
A. Lokasi Dan Waktu Penelitan... 46
B. Populasi Dan Sampel ... 46
C. Metode Penelitian ... 47
D. Desain Penelitian ... 48
E. Instrumen Penelitian ... 49
F. Teknik analisi data ... 51
G. Purosedur Pelaksanaan Penelitan ... 51
H. Hipotesis Statistik ... 52
I. Program Latihan ... 53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 54
A. Deskripsi Data Peneliti ... 54
B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 57
C. Pengujian hipotesis ... 61
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 62
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 65
DAFTAR PUSTAKA ... 67
DAFTAR TABEL
TABEL Hal
1. Norma Test Power Otot Tungkai ... 21
2. Hasil Pre-Test Dan Post – Test Kelompok Latihan Plyometrict ... 55
3. Hasil Pre-Test Dan Post – Test Kelompok Latihan Control ... 55
4. Tabel Uji Normalitas Data ... 57
DAFTAR GAMBAR
Gambar
1. Teknik tendangan panglima ... 15
2. Sasaran tendangan panglima... 16
3. Tampilan otot tungkai inferiordan anterior ... 25
4. Sikap bentuk latihan plyometrict ... 26
5. Test loncat tegak/vertical jump ... 76
6. Tempat latihan perguruan teratai suci ... 111
7. Gambar sekolah yayasan perguruan SMA Masehi GBKP ... 111
8. Lapangan sekolah masehi GBKP berastagi ... 111
9. Peneliti memberikan pengarahan kepada atlet silat ... 111
10. Peneliti memberikan pemanasan kepada atlet silat ... 111
11. Peneliti memberikan pengarahan kepada orang coba Melakukan tendangan panglima ... 112
12. Peneliti memberikan contoh pada orang coba melakukan tendangan panglima ... 112
13. Orang coba melakukan test power otot tungkai ... 114
14. Pelatih memberikan testimoni pertandingan ... 116
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran
1. Nama – nama Atlet perguruan teratai suci berastagi... 68
2. Pogram Latihan Plyometrict ... 69
3. Data mentah hasil pre-test power otot tungkai dan data mentah hasil pre-test kecepatan tendangan panglima. ... 76
4. Tabel Perhitungan Z-Score ... 78
5. Ranking Hasil Perhitungan Z –Score ... 79
6. Mencari Rata – Rata Simpangan Baku ... 80
7. Rata–Rata Simpangan Baku Data Pre-Test Power Otot Tungkai eksperiment ... 80
8. Rata-Rata Simpangan Baku Data Post-Test Power Otot Tungkai eksperiment ... 81
9. Rata – Rata Simpangan Baku Data Pre-Test Kecepatan Tendangan Eksperiment ... 82
10.Rata – Rata Simpangan Baku Data Post-Test Kecepatan tendangan... 83
11.Rata–Rata Simpangan Baku Data Pre-Test Power Otot Tungkai latihan Kontrol... 84
12.Rata-Rata Simpangan Baku Data Post-Test Power Otot Tungkai latihan Kontrol... 85
13.Rata – Rata Simpangan Baku Data Pre-Test Kecepatan Tendangan latihan Kontrol ... 86
14.Rata – Rata Simpangan Baku Data Post-Test Kecepatan Tendangan latihan Kontrol ... 87
15.Uji Normalitas Data Pre-Test Power Otot Tungkai eksperiment ... 88
16.Uji Normalitas Data Post-Test Power Otot Tungkai eksperiment ... 89
17.Uji Normalitas Data Pre-Test Tendangan Panglima eksperiment ... 89
18.Uji Normalitas Data Post-Test Tendangan Panglima eksperiment... 90
19.Uji Normalitas Data Pre-Test Power Otot Tungkai kontrol ... 91
20.Uji Normalitas Data Post-Test Power Otot Tungkai kontrol ... 92
22.Uji Normalitas Data Post-Test Tendangan Panglima kontrol ... 93
23.Uji Homogenitas data Pre-test Power otot Tungkai eksperiment Dan pre-test power otot tungkai latihan kontrol ... 94
24.Uji Homogenitas data post-tes Power otot Tungkai eksperiment Dan post-test power otot tungkai latihan kontrol ... 95
25.Uji Homogenitas data Pre-test Power kecepatan tendangan Eksperiment Dan pre-test tendangan latihan kontrol ... 96
26.Uji Homogenitas data post-tes kecepatan tendangan eksperiment Dan post-test tendangan latihan kontrol ... 97
27.Pengujian Hipotesis Pertama ... 98
28.Pengujian Hipotesis Kedua ... 101
29.Pengujian Hipotesis Ketiga ... 104
30.Pengujian Hipotesis Keempat ... 106
31.Daftar tabel t,f,dan l ... 108
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pencak Silat adalah salah satu cabang olahraga yang sudah dipertandingkan
hingga tingkat Nasional dan Internasional dan Pencak Silat juga merupakan salah
satu bentuk kebudayaan Indonesia dan merupakan warisan nenek monyang yang
perlu dilestarikan dan disebar luaskan. Pencak Silat merupakan cara membela diri
yang sesuai dengan alam sekitarnya, telah berkembang sejak zaman penjajahan.
Menurut Johansya Lubis (2004:7), gerak dasar Pencak Silat adalah suatu gerak
terencana, terarah, terkordinasi dan terkendali, yang mempunyai empat aspek
sebagai satu kesatuan, yaitu aspek mental spritual, aspek bela diri, aspek olahraga,
dan aspek seni budaya. Dengan demikian, Pencak Silat merupakan satu kesatuan
utuh dan tidak bisa dipisah-pisahkan.
Dalam pertandingan Pencak Silat teknik-teknik yang ada tidak semua
digunakan dan dimainkan, tetapi sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
kategori yang dipertandingkan. Kategori tersebut adalah kategori tanding, tunggal,
ganda, dan regu. Sedangkan kategori tanding menurut Johansyah Lubis (2004 :7)
adalah kategori yang menampilkan dua orang Pesilat dari kubu yang berbeda.
Keduanya saling berhadapan menggunakan unsur pembelaan dan serangan, yaitu
menangkis/mengelak/mengena/menyerang pada sasaran dan menjatuhkan lawan,
penggunaan taktik dan teknik bertanding, ketahanan stamina dan semangat juang,
2
menggunakan kaidah dan pola langkah yang memanfaatkan kekayaan teknik
jurus, untuk mendapatkan nilai terbanyak.
Tanding adalah teknik membela diri dengan tangan kosong, ini menuntut
kita untuk merubah seluruh anggota tubuh kita menjadi alat untuk membela diri
yang ampuh dan efektif, gerakan dasar itu merupakan sebuah kombinasi yang
padu dalam sebuah performa yang didukung oleh kondisi fisik yang perima,
artinya untuk mencapai performa yang baik individu harus melalui sebuah proses
yaitu latihan.
Untuk dapat meraih prestasi yang terbaik maka seorang atlet harus berlatih
teknik Pencak Silat yang benar dan memiliki kondisi fisik yang prima. Seperti
yang dikatakan Harsono (1988:153) bahwa kondisi fisik haruslah direncanakan
secara baik dan sistematis dan ditujukan untuk meningkatkan kesegaran jasmani
dan kemampuan fungsional dari sistem tubuh sehingga dengan demikian
memungkinkan atlet untuk mencapai prestasi yang lebih baik.
Menurut Harsono (1988:100) kondisi fisik yang dimaksud adalah daya
tahan kardiovaskuler, daya tahan kekuatan, kekuatan otot (strenght), kelentukan
(flexibility), kecepatan, stamina, kelincaha (agility), power. Komponen-komponen tersebut adalah yang utama harus dilatih dan dikembangkan oleh atlit, kebutuhan
kondisi fisik tersebut tidak boleh disamakan untuk masing-masing cabang
olahraga, karena setiap cabang olahraga memiliki karekteristik gerak tersendiri hal
3
dilaksanakan sehingga bentuk latihan yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan
cabang olahraga yang bersangkutan.
Cabang olahraga Pencak Silat mempunyai teknik tersendiri dan berbeda
antara cabang olahraga dengan cabang olahraga lainnya. Oleh karena itu, latihan
teknik yang diberikan kepada atlet harus disesuaikan dan mengacu kepada
karakteristik teknik cabang olahraga yang dibutuhkan dalam pertandingan
nantinya. Pada pertandingan Pencak Silat tendangan merupakan salah satu teknik
yang banyak meraih keuntungan bila dibandingkan teknik pukulan. Serangan
dengan menggunakan tendangan memperoleh nilai 2 jika masuk pada sasaran
yang sah. Salah satu teknik yang digunakan dalam Pencak Silat yaitu tendangan
panglima, tendangan panglima sering digunakan dalam pertandingan, hal ini disebabkan karena tendangan paglima ini paling simple dilakukan. PB IPSI
(2003:22) menyatakan bahwa serangan tangan maupun kaki pada sasaran yang
sah dengan ketentuan yang disahkan oleh peraturan pertandingan yaitu tanpa
terhalang oleh tangkisan/elakan/hindaran.
Beranjak pada peraturan yang berlaku bahwa tendangan yang dinilai adalah
tendangan yang tanpa terhalang oleh tangkisan, elakan maupun hindaran. Untuk
memiliki tendangan tersebut, maka diperlukan power otot tungkai agar tendangan
yang dilakukan seorang atlet tidak hanya bertenaga tetapi juga cepat sehingga
sulit untuk ditangkis maupun dihindari oleh lawan.
Berbicara tentang atlet Nasional maupun Internasional tidak terlepas dari
4
Perguruan Pencak Silat Teratai Suci merupakan salah satu yang ada di Berastagi
dan merupakan salah satu wadah pengembagan bakat atlet. Saat ini prestasi yang
diraih Perguruan Teratai Suci naik turun. Dari hasil pertandingan terakhir cabang
olahraga Pencak Silat pada Pekan Olahraga Propinsi Sumatera Utara (Porpropsu)
Medan Bulan November 2015 yang digelar di Asrama Haji. Hasil yang diperoleh
atlet dari Tanah Karo Perguruan Teratai Suci 3 Medali Emas yakni Affansya kelas
G Putra , Eros fatahila kelas H Putra dan Tirta Amelia Ginting kelas C Putri dan 2
Medali perunggu yakni, Sarah Josef Tambunan kelas A Putri, Johan Ambarita
Kelas F Putra. Atlet-atlet yang dikirim ke porpropsu adalah atlet yang terbaik dari
Tanah Karo karena sudah melalui prosedur pertandingan. Dimana dimulai dari
seleksi antar perguruan/sasana diseluruh daerah Tanah Karo. Tanah Karo sendiri
saat ini terdapat adanya 5 perguruan dan dari ke 5 perguruan yang sering dan
selalu berangkat adalah dari Perguruan Tetarai Suci Tanah Karo. Setelah antar
perguruan diseleksi diadakan Kejurda, dan hasil kejurda saat itu 10 yang
diberangkatkan dan hasilnya 10 yang mendapatkan medali. Selanjutnya masuk ke
Porwilsu, dari Hasil porwilsu yang masuk dari 10 yang diberangkatkan adalah 5.
Kemudian jenjang seleksi adalah Porpropsu dari hasil Porpropsu 3 yang
diberangkatkan untuk seleksi Prapon yakni kelas A puti Afriani Lorensya, kelas H
Putra Eros Fatahila, dan kelas F Putra Affansya tarigan. Dari hasil proses seleksi
semakin menurun dan tidak dapat mempertahankan daerah, sehingga hanya
satulah yang berangkat untuk PON. Beberapa kali peneliti melihat bahwa, dalam
pertandingan Pencak Silat itu lebih dominan memakai tendangan dan nilai juga
5
yang nilainya 1. Dalam pertandingan, peneliti melihat atlet belum sepenuhnya
menggunakan teknik tendangan yang seharusnya digunakan dan mestinya
menghasilkan angka sehingga dalam hal ini penulis melihat bahwa kecepatan
tendangan panglima atlet teratai suci masih kurang, lemah saat menendang, dan
tidak akurat kearah sasaran sehingga sangat mudah dilihat lawan, ditanggkis dan
dielakkan oleh lawan. Hal ini disebabkan karena kurangnya Power otot tungkai
dan juga kecepatan pada saat melakukan tendangan panglima. Untuk mendapat
tendangan panglima yang cepat, kuat dan akurat kearah sasaran maka para atlet
ditekankan pada kondisi fisik yang baik, peguasaan teknik dan taktik juga
merupakan syarat yang penting. Untuk meningkatkan kondisi fisik atlet tersebut
harus diberi suatu bentuk latihan. Banyak bentuk yang dapat digunakan untuk
meningkatkan Power otot tungkai diantaranya adalah Plyometrics, Bompa
(1994:285) megemukakan bahwa, Latihan Plyometrics dapat meningkatkan
kemampuan power otot tungkai.
Menurut Nurhasan (2001:144) bahwa “untuk mengukur Power otot tungkai
maka “ digunakan tes vertical jump “. Untuk mengetahui kemampuan explosive
Power otot tungkai atlet Silat. Maka penulis melakukan tes pendahuluan vertical jump. Dalam penelitian ini nantinya, penulis berharap dengan latihan kemampuan fisik maka Power otot tungkai atlet Pencak Silat dapat meningkat dan kecepatan
tendangan panglima juga meningkat. Berdasarkan uraian dan penjelasan maka
perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh pemberian latihan Plometrict
terhadap peningkatan power otot tungkai untuk peningkatan kecepatan tendangan
6
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Faktor–faktor apa saja yang mempengaruhi hasil power otot tungkai dan
kecepatan tendangan panglima dalam Pencak Silat.
2. Apakah kemampuan fisik berpengaruh terhadap power otot tungkai dan
kecepatan tendangan panglima dalam Pencak Silat.
3. Apakah ada pengaruh latihan Plyometrics terhadap hasil power otot
tungkai.
4. Apakah ada pengaruh latihan Plyometrics terhadap kecepatan tendangan
panglima.
5. Dari hasil latihan Plyometrics manakah yang memberikan pengaruh lebih
besar terhadap hasil power otot tungkai.
6. Latihan manakah yang lebih besar pengaruhnya antara latihan
Plyometrics terhadap kecepatan tendangan panglima pada Pencak Silat.
C. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari penafsiran yang berbeda-beda terhadap masalah dalam
penelitian ini, maka penulis membatasi permasalahan yang akan diteliti. Adapun
batasan masalah tersebut adalah pengaruh pemberian Plyometrict terhadap
kemampuan Power otot tungkai dan kecepatan tendangan panglima pada Atlet
7
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan
masalah yang ada, maka dapat dirumuskan masalah yang ada sebagai berikut.
1. Apakah ada pengaruh latihan Plometrics terhadap peningkatan Power otot
tungkai pada atlet remaja Pencak Silat Perguruan Teratai Suci Berastagi.
2. Apakah ada pengaruh latihan Plyometrics terhadap kecepatan tendangan
panglima pada Atlet Remaja Perguruan Teratai Suci Berastagi.
3. Manakah yang lebih baik antar latihan kelompok Plyometrics dengan latihan
kelompok kontrol terhadap peningkatan Power otot tungkai pada Atlet
Remaja Perguruan Teratai Suci Berasagi.
4. Manakah yang lebih baik antara Latihan kelompok Plyometrics dengan latihan
kelompok kontrol terhadap kecepatan tendangan panglima pada Atlet Remaja
Perguruan Teratai Suci Berastagi.
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dari permasalahan
yang telah dikemukakan di atas .
1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh dari latihan Plyometrics terhadap
peningkatan power otot tungkai pada Atlet Pencak Silat Remaja Putra
8
2. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh latihan Plyometrics terhadap
peningkatan kecepatan tendangan panglima pada Atlet Pencak Silat Remaja
Putra Perguruan Teratai Suci Beratagi.
3. Untuk mengetahui latihan manakah yang lebih besar pengaruhnya antara
latihan kelompok Plyomerict dengan latihan kelompok kontrol terhadap power
otot tungkai pada atlet Pencak Silat.
4. Untuk mengetahui latihan manakah yang lebih besar pengaruhnya antara
latihan kelompok Plyomerict dengan latihan kelompok kontrol terhadap
kecepatan tendangan panglima pada atlet Pencak Silat.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai bahan masukan Bagi para pembina dan pelatih khusunya Perguruan
Teratai Suci Berastagi. Serta guru olahraga dalam menunjang penyusunan
program latihan
2. Sebagai bentuk latihan untuk meningkatkan minat dan kemampuan teknik
tendangan panglima, serta mendukung pencapaiaan prestasi, Bagi atlet Pencak
Silat Perguruan Teratai Suci Kabanjahe
3. Bagian peneliti hasil ini sebagai masukan dan dapat memperkaya Ilmu
Pengetahuan Olahraga khusunya bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan.
Dan sebagai bahan bandingan terhadap penelitian selanjutnya.
65
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Dari hasil pengujian hipotesis ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Latihan Plyometrict memberikan pengaruh terhadap power otot tungkai
pada atlet remaja Perguruan Teratai Suci Berastagi
2. Latihan Plyometric memberikan pengaruh terhadap kecepatan
tendangan pada atlet remaja Perguruan Teratai Suci Berastagi
3. Latihan kelompok Plyometrict lebih baik daripada bentuk latihan
kontrol terhadap power otot tungkai pada atlet remaja Perguruan Teratai
Suci Berastagi
4. Latihan Plyometrict lebih baik daripada bentuk latihan kontrol terhadap
kecepatan tendangan panglima pada atlet remaja Perguruan Teratai Suci Berastagi
B. SARAN
Sebagai kelanjutan dari adanya kesimpulan yang diperoleh dari penelitian
yang memperbandingkan penggunaan bentuk latihan Plyometrict dalam
meningkatkan power otot tungkai dan power tendangan panglima. Maka, berikut
dikemukakan beberapa hal yang dapat menjadi pertimbgana untuk meningkatkan
hasil power otot tungkai dan power tendangan panglima, yaitu.
65
1. Untuk lebih memantapkan hasil penelitian ini, kepada pihak-pihak yang
ingin mlakukan penelitian dengan tujuan yang sama, pada kelompok
sampel yang lain.
2. Kepada pelatih atau guru olahraga pencak silat agar memperhatikan
bentuk latihan yang lain yang sesuai dengan peningkatan prestasi
atlet.dan sesuai dengan yang ingin dicapai.
3. Bagi para pembina dan pelatih khusunya Perguruan Teratai Suci
Kabanjahe.
4. Bagi atlet Pencak Silat Perguruan Teratai Suci Kabanjahe.
5. Bagian peneliti hasil ini sebagai masukan dan dapat memperkaya Ilmu
Pengetahuan Olahraga khusunya bagi mahasiswa Fakultas Ilmu
Keolahragaan.
67
DAFTAR PUSTAKA
Yusuf. (2014). Metode Peneltian; Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Gabungan. Jakarta.
Johansyah. (2004). Pencak Silat Panduan Praktis. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Yosef, Nosek. (1982) Teori Umum Latihan. Ran African Press LTD
M.Iskandar. (1992) Pencak Silat. Medan : DepDipBud.
Radcliffe, James C.Farentinos, RobertC. (dkk). (1999) Plyometrics. Canada: GV711.5.R326 1999eb: Human Kinetics.
Dwijenot. (2007). Teori Kepelatihan Dasar Materi Untuk Kepelatihan Tingkat Dasar. Jakarta
Harsono. (1998). Coaching dan Aspek-Aspek Pskologis dalam Coaching Jakarta: CV. Tambak Kusuma
Rutan
,
(2003). Sistem Monitoring Evaluasi dan Pelaporan (SMEP) Pelaksanaadan Hasil Program Pelatihan Olahraga.Banding:IKIP Bandung
M.Satojo. (2007). Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Medan: IKIP Medan
Bompa, Ph.D. (1994). Theory And Methodology Of Training The Key To Athletic Performa Third Edition. Canada : Mocaic Press.
Nurhasan. (2001). Test dan Pengukuran dalam Pendidikan Jasmani. Jakarta.
https://www.oclc.org/support/services/ezproxy/documentation/db/human_kinetics. en.html. . Diaksea Selasa, 15 Maret 2016 Pukul: 12:27
https://www.google.co.id/#q=buku+bompa. Diaksea Selasa, 15 Maret 2016 Pukul: 12:27