• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEGIATAN OSIS DALAM MEMBANGUN BUDAYA KEWARGANEGARAAN DI SMA BINTANG TIMUR 1 BALIGE KABUPATEN TOBA SAMOSIR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KEGIATAN OSIS DALAM MEMBANGUN BUDAYA KEWARGANEGARAAN DI SMA BINTANG TIMUR 1 BALIGE KABUPATEN TOBA SAMOSIR."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

KEGIATAN OSIS DALAM MEMBANGUN BUDAYA

KEWARGANEGARAAN DI SMA BINTANG

TIMUR 1 BALIGE KABUPATEN

TOBA SAMOSIR

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Masna Simanjuntak NIM. 3123111044

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)
(4)

i

TIMUR 1 BALIGE KABUPATEN TOBA SAMOSIR”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan OSIS dalam membangun budaya kewarganegaraan di SMA Bintang Timur 1 Balige kabupatan Toba Samosir. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode Deskriptif Kuantitatif. Teknik Pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, angket dan dokumentasi. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota pengurus OSIS yang berjumlah 26 orang kepengurusan OSIS. Sampel yang digunakan merupakan jumlah keseluruhan anggota pengurus OSIS yaitu 26 orang. Dari hasil data diperoleh persentase dengan jawaban responden adalah 81.34%. Persentase jawaban ini masuk dalam kategori hasil upaya pembangunan budaya kewarganegaraan tinggi. Adapun bentuk kegiatan OSIS yang dilaksanakan dalam upaya pembangunan budaya kewarganegaraan ini yaitu, antara lain: MOS (Masa Orientasi Siswa), Missa, Ibadah Sabtu, LDKS (Latihan Dasar Kepemimipinan Siswa), Malam Kebersamaan, Liga OSIS (LIGOS). Adapun yang didapat dari pengadaan kegiatan ini antara lain: wawasan dan pengetahuan, sikap bertanggungjawab, persatuan antar siswa, kepedulian terhadap sesama, mengembangkan bakat dan potensi siswa, mempengaruhi dalam mencapai tujuan, meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, mengisi dan memenuhi kebutuhan rohani, meningkatkan partisipasi anggota kelas, membangun kebersamaan antar siswa, menumbuhkan sikap rukun antar siswa, menjalin kebersamaan, meningkatkan kerjasama, melatih membuat keputusan atau pengambilan kebijakan, melatih kemampuan mengelola dan memanajemen kegiatan, melatih kemampuan berpendapat, memimpin tanpa kekerasan, menumbuhkan sikap kritis terhadap diri sendiri, melatih untuk memimpin rapat. Namun tidak semua berjalan dengan baik, ada beberapa hal yang belum baik, yaitu seperti pengambilan keputusan, kemampuan berpendapat yang masih rendah.

(5)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan

karunia-Nya skripsi ini dapat selesai tepat pada waktunya. Adapun tujuan

daripada penulisan skripsi ini merupakan salah satu tugas akhir dalam

penyelesaian perkuliahan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Skripsi ini berjudul “Kegiatan OSIS Dalam Membangun Budaya

Kewarganegaraan di SMA Bintang Timur 1 Balige Kabupaten Toba Samosir”.

Penulis menyadari keberhasilan penyelesaian skripsi ini tentu disertai dengan

harapan dan bantuan orang-orang terdekat. Hanya untaian kata terima kasih yang

dapat diucapkan kepada semua pihak sebagai tanda terimakasih. Untuk itu, dalam

penyelesaian skripsi ini disampaikan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom M.Pd selaku Rektor UNIMED beserta

seluruh stafnya.

2. Ibu Dra. Nurmala Berutu M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial

Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si selaku wakil Dekan I Fakultas Ilmu

Sosial.

4. Ibu Dr. Reh Bungana Beru PA, SH, M.Hum selaku ketua Jurusan

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Arief Wahyudi, S.H, selaku sekretaris jurusan Pendidikan Pancasila

(6)

yang telah memberikan bantuan dalam urusan perkuliahan, dan segagai

dosen penguji yang juga telah memberikan masukan untuk

penyempurnaan skripsi.

6. Ibu Hodriani, S. Sos., M. AP., M.Pd sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

yang telah berkenan dan bersusah payah membimbing penulis sejak awal

hingga selesai penulisan skripsi.

7. Ibu Dra. Rosnah Siregar, SH. M.Si sebagai dosen pembimbing akademik

sekaligus dosen penguji dalam seminar proposal penelitian dan ujian

mempertahankan sikripsi yang telah banyak memberikan masukan bagi

kesempurnaan sikripsi.

8. Pak Budi Ali Mukmin, SIP, M.A sebagai dosen penguji yang juga telah

memberikan masukan untuk penyempurnaan skripsi.

9. Seluruh Bapak/Ibu Dosen di jurusan PP-Kn Fakultas Ilmu Sosial yang

telah memberikan begitu banyak pengajaran dan pengalaman selama

berada di Universitas Negeri Medan.

10.Terkhusus buat Pak Jhony yang telah banyak membantu penulis dalam

penyelesaian urusan berkas.

11.Ucapan terimakasih kepada Fr. Fransiscus Linus, CMM, S.Pd selaku

Kepala Sekolah Menengah Atas Bintang Timur 1 Balige Kabupaten Toba

Samosir beserta stafnya.

12.Ucapan terimakasih kepada pembina OSIS Bapak H. Simangunsong dan

(7)

iv

13.Ucapan terimakasih kepada para guru dan keluarga besar SMA Bintang

Timur 1 Balige Kabupaten Toba Samosir.

14.Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada orang tua tercinta

ayahanda H. Simanjuntak dan Ibunda T. Tampubolon sebagai rasa hormat,

sayang dan terima kasih yang tak terhingga atas semua pengorbanan,

dukungan dan doa yang telah diberikan kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

15.Kepada keempat saudara-saudaraku yang saya sayangi dan kasihi,

kakakku Merlin Simanjuntak dan Renta Mia Simanjuntak dan Abangku

Bernard Simanjuntak dan Darwin Willi Ater Simanjuntak serta Abang

iparku Yusuf Sianturi dan Suparman Pangaribuan yang telah memberikan

doa dan motivasi kepada penulis.

16.Kepada kedua keponakan yang saya sayangi Crisstan Sianturi dan Karen

Amira Sianturi.

17.Kepada Harta yang saya sayangi yang memberi motivasi dan semangat,

semoga Tuhan berkehendak untuk semuanya.

18.Kepada teman-teman seperjuangan dan sepermainanku Pinta Rukyanti

Sihole, Koni Sitindaon, Irawati Sofyan Sianturi, Helen Karolina

Hutahuruk, Eva Ruth Saidah Napitupuluh, Patimah Manurung, Mince

Wasnita Sihombing, Lenny Astria Sinaga, Nurul Auni Manurung, Desi

Yanti Kacaribu, Mentari Tarigan, Ratna A. Sitompul, Sam Letare

(8)

19.Kepada teman-teman seperjuanganku kelas Reguler A 2012, Riza

Ramadhan Manulu yang telah banyak membantu, dan teman-teman yang

tak dapat kusebut satu persatu.

Dalam penyelesaian penulisan skripsi ini telah diupayakan semaksimal

mungkin, namun disadari masih banyak kekurangan baik dari segi isi maupun tata

bahasa. Untuk itu diharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari

pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini dapat bermanfaat

dalam memperkaya ilmu pendidikan.

Medan, Agustus 2016

Penulis

(9)

vi

A.Latar Belakang Masalah ... 1

B.Identifikasi Masalah ... 5

1.Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) ... 8

a.Pengertian Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) ... 8

b.Fungsi OSIS ... 9

c.Tujuan OSIS ... 10

d.Struktur Organisasi OSIS ... 11

2.Budaya Kewarganegaraan ... 19

a.Makna Budaya Kewarganegaraan ... 19

b.Bentuk Budaya Kewarganegaraan di Sekolah ... 20

B.Kerangka Berpikir ... 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 27

A.Lokasi Penelitian ... 27

B.Populasi dan Sampel ... 27

C.Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 28

D.Teknik Pengumpulan Data ... 28

E.Teknik Analisis Data ... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 31

A.Deskripsi Lokasi Penelitian ... 31

1.Sejarah Berdirinya Sekolah ... 31

2.Profil Sekolah SMA Bintang Timur 1 Balige... 35

3.Visi dan Misi ... 35

B.Hasil Penelitian ... 36

C.Pembahasan Hasil Penelitian ... 59

(10)
(11)

viii Daftar Bagan

Bagan 1 Susunan Pengurus MPK ... 12

Bagan 2 Susunan Kepengurusan OSIS SMA... 14

(12)

ix

Tabel 3.1 Pemberian Materi Dalam LDKS ... 38

Tabel 3.2 Kegiatan OSIS... 39

Tabel 3.3 Liga OSIS (LIGOS) ... 40

Tabel 3.4 Malam Kebersamaan Pengurus OSIS ... 41

Tabel 3.5 Liga OSIS (LIGOS) Mengembangkan Bakat dan Potensi Siswa .... 42

Tabel 3.6 Rapat OSIS ... 43

Tabel 3.7 Perayaan Missa ... 44

Tabel 3.8 Ibadah Setiap Sabtu di Sekolah ... 45

Tabel 3.9 Piket Mingguan Secara Bergiliran ... 46

Tabel 3.10 LIGOS Meningkatkan Kebersamaan Dalam Diri Siswa ... 47

Tabel 3.11 Ditemukan Sikap Rukun Tumbuh Dalam Liga OSIS (LIGOS) .... 48

Tabel 3.12 Kegiatan Malam Kebersamaan ... 49

Tabel 3.13 Pelaksanaan Outbound ... 50

Tabel 3.14 Penyusunan Program Melatih Dalam Membuat Kebijakan ... 52

Tabel 3.15 Penyususnan Program OSIS ... 53

Tabel 3.16 Pengadaan Rapat OSIS Melatih Kemampuan Berpendapat ... 54

Tabel 3.17 Kegiatan Masa Orientasi Siswa (MOS) ... 55

Tabel 3.18 Kegiatan Evaluasi Kerja... 56

Tabel 3.19 Rapat OSIS Melatih Anda Untuk Memimpin Rapat ... 57

Tabel 3.20 LIGOS (Liga OSIS) Memberikan Sanksi Yang Tegas ... 58

(13)

x

DAFTAR LAMPIRAN 1. Angket

2. Dokumentasi

3. Nota Tugas

4. Surat Keterangan Penelitian Dari Jurusan

5. Surat Keterangan Penelitian Dari Fakultas

6. Surat Keterangan Penelitian Dari Tempat Penelitian

7. Surat Keterangan Perpustakaan Dari Jurusan

8. Surat Keterangan Perpustakaan Dari Fakultas

9. Surat Keterangan Perpustakaan Unimed

10.Kartu Mengikuti Seminar Proposal Penelitian Jurusan Pendidikan Pancasila

dan Kewarganegaraan

11.Kartu Bimbingan Skripsi

12.Pernyataan Keaslian Tulisan

(14)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Manusia sebagai mahkluk individu, memiliki perbedaan berbagai macam

kebutuhan. Dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya manusia memerlukan orang

lain atau disebut manusia sebagai makhuk sosial. Semua itu didapatkan melalui

berbagai macam usaha. Manusia akan berusaha diterima di dalam kelompoknya,

mampu hidup saling melengkapi serta bersaing dalam pemenuhan hidupnya.

Dengan demikian dapat disimpulkan dalam berinteraksi dengan lingkungannya

individu tentu tidak dapat berkehendak bebas.

Pembatasan tingkah laku yang secara alamiah inilah yang akan mengatur

pola tingkah laku setiap insan. Dimana akan tumbuh dan mendarah daging

sebagai budaya dalam masyarakat yang secara turun-temurun tanpa harus

dibelajarkan. Budaya juga dapat dilihat sebagai suatu perilaku, nilai-nilai, sikap

hidup, dan cara hidup untuk melakukan penyesuaian dengan lingkungan dan cara

memandang persoalan dan memecahkannya.

Kebudayaan nasional adalah puncak kebudayaan suku-suku yang ada di

seluruh daerah Indonesia. Setiap suku memiliki kebudayaan. Kebudayaan suku

ada yang berlaku pada suku sendiri dan ada yang dapat diberlakukan pada

suku-suku yang lain atau berlaku secara nasional. Inilah yang menjadi budaya

kewarganegaraan Indonesia yang digali dari warisan nenek moyang kita yaitu

budaya Pancasila. Nilai-nilai yang ada dalam Pancasila merupakan budaya asli

(15)

2

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal pertama bagi seorang

anak, yang membantu mengembangkan potensi individu secara optimal. Sekolah

tidak hanya mendidik individu menjadi cerdas dan sehat secara jasmani rohani

tetapi juga mendidik individu untuk menjadi mahluk sosial yang terikat dengan

nilai-nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat. Menurut Agus (2007: 67),

sekolah merupakan lembaga yang berperan mewariskan kebudayaan kepada

individu baik yang bersifat pengetahuan, sikap, maupun keterampilan yang

berlaku di masyarakat. Di sini seseorang mempelajari hal-hal baru yang belum

pernah dipelajarinya dalam lingkungan keluarga dan masyarakat. Lingkungan

sekolah dibelajarkan nilai-nilai sosial dan nilai-nilai budaya, seperti sikap dan

perilaku, penanaman moral, sistem interaksi, kerja sama, persaingan dan konflik

serta cara-cara meredakan konflik itu.

Seiring dengan kemajuan zaman dan pesatnya perkembangan teknologi,

budaya sebagai warisan nenek moyang kita sudah mulai memudar. Masuknya

unsur-unsur globalisasi akan mengakibatkan terjadinya berbagai perubahan sosial

budaya secara susul-menyusul. Sementara sistem nilai dan norma yang ada dalam

kehidupan masyarakat tidak siap mengantisipasi terjadinya perubahan-perubahan

itu. Akibatnya masyarakat kebingungan, di antara kelompok masyarakat yang

paling kebingungan adalah kelompok remaja yang secara sosial belum memiliki

identitas yang mantap. Adapun contoh dari akibat ini antara lain : ketergantungan

teknologi, sikap remaja yang berubah, remaja yang tidak terkontrol, pergaulan

(16)

Di lingkungan sekolah dijumpai bahwa siswa yang tidak mempunyai

wahana dalam berinteraksi dan bersosialisasi akan menyebabkan siswa hanya

mampu dalam pemahaman pada teori. Kurang menghargai pendapat orang lain

atau mengejek pendapat orang lain serta memotong pembicaraan orang saat

belajar di kelas sering dijumpai dikalangan siswa. Penggunaan bahasa daerah

yang masih kental, menyebabkan siswa mengutarakan sesuatu kepada orang lain

kadang kala tidak menggunakan bahasa formal.

Dalam menyelesaikan tugas antar kelas, kerjasama antar sesama siswa di

sekolah juga sangan rendah. Hal ini dilihat dari kurangnya tanggung jawab siswa

dalam melaksanakan tugas bersama. Contohnya: 1) Pelaksanaan piket kelas setiap

harinya; 2) Kebersihan bersama yang dilakukan seminggu sekali tepatnya pada

Selasa; 3) Pelaksanaan tugas harian antar kelas. Dalam pelaksanaan tugas bersama

ini banyak siswa yang tidak peduli dan mengerjakannya. Seringkali hanya

dikerjakan oleh beberapa siswa saja.

Upaya dalam menjaga kelestarian budaya kita tentu perlu keikutsertaan

semua anggota masyarakat. Hal ini juga tidak terlepas dari siswa SMA Bintang

Timur 1 Balige (SMA BTB 1 Balige) sebagai bagian dari masyarakat. Siswa tentu

akan menjumpai kultur-kultur kepribadian yang berbeda namun harus disatukan.

Dimana siswa tersebut akan bergabung dan berinteraksi dengan lingkungannya.

Siswa harus dapat bersosialisasi dengan lingkungannya dan harus mencerminkan

perilaku yang diterima kelompoknya. Lingkungan yang berbeda akan

(17)

4

Mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun

2008 tentang Pembinaan Kesiswaan pada Pasal 4 menyatakan “Organisasi

kesiswaan di sekolah berbentuk organisasi siswa intra sekolah”. Sebagai

satu-satunya organisasi, OSIS mampu menunjukkan efektifitasnya sebagai organisasi.

Dimana OSIS harus mempunyai rangkaian kegiatan yang terprogram.

Rendahnya peranan OSIS di SMA BTB 1 Balige terlihat dari tidak

dijumpainya aktifitas yang terlaksana dalam kegiatan atau program OSIS untuk

dilaksanakan di sekolah. Maraknya kegiatan yang tidak terlaksana mengurangi

efisiensi peranan OSIS di sekolah. Kurang bersinerginya kegiatan OSIS dengan

budaya yang diterapkan di sekolah menjadikan tidak terwujudnya budaya

kewarganegaraan yang berbasis nilai-nilai kebiasaan dalam masyarakat. OSIS

yang tidak mempunyai kegiatan untuk menciptakan interaksi atau hubungan antar

warga sekolah untuk menciptakan sikap budaya kewarganegaraan masih

tergolong rendah. Dengan demikian diharuskan OSIS sebagai lembaga yang

memiliki peran penting harus mampu membuat berbagai macam pelaksanaan

kegiatan.

Dengan keterlibatan siswa dalam kegiatan OSIS ini diharapkan dapat

memberikan manfaat yang besar yaitu mencetak siswa yang memiliki karakter

terpuji, misalnya berani menjadi pemimpin, berani mengungkapkan pendapat,

mau menerima saran dan kritik dari orang lain, menghargai pendapat orang lain,

memelihara dan menghargai kebersamaan, melatih tanggung jawab, bersikap

amanah,bersikap adil, bersikap jujur, dan lain sebagainya. Selain itu dengan

(18)

terjadinya penyimpangan maupun tindakan negatif yang banyak dilakukan oleh

pelajar, seperti minum minuman keras,merokok, narkoba bahkan sampai

pergaulan bebas. Melihat peranan dan kedudukan suatu organisasi maka OSIS

sebagai wahana berinteraksi, juga harus mampu membuat program kegiatan

dalam upaya pembangunan budaya kewarganegaraan.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis tertarik untuk membahas

dan melakukan penelitian dengan judul : “Kegiatan OSIS Dalam Membangun

Budaya Kewarganegaraan di SMA Bintang Timur 1 Balige”.

B. Identifikasi Masalah

Mengingat suatu penelitian lebih terarah dan jelas tujuannya maka perlu

dijelaskan identifikasi masalahnya. Adapun yang menjadi identifikasi masalah

berdasarkan latar belakang diatas adalah:

1. Rendahnya pemahaman siswa SMA Bintang Timur 1 Balige akan

budaya kewarganegaraan.

2. Rendahnya wujud nyata budaya kewarganegaraan siswa SMA Bintang

Timur 1 Balige yang baik dan benar.

3. Rendahnya kerjasama antar sesama siswa SMA Bintang Timur 1 Balige

dalam menyelesaikan tugas yang di emban secara bersama.

4. Rendahnya peran OSIS dalam pembangun budaya kewarganegaraan di

SMA Bintang Timur 1 Balige

5. Rendahnya keterlibatan pengurus OSIS terhadap program kegiatan

OSIS dalam upaya pembangunan budaya kewarganegaraan di SMA

(19)

6

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah mutlak dilakukan dalam setiap penelitian terarah dan

tepat sasaran. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Rendahnya peran kegiatan OSIS dalam pembangun budaya

kewarganegaraan di SMA Bintang Timur 1 Balige

2. Kurangnya program kegiatan OSIS dalam upaya pembangunan budaya

kewarganegaraan di SMA Bintang Timur 1 Balige

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah yang telah diuraikan di

atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana peran kegiatan OSIS dalam pembangun budaya

kewarganegaraan di SMA Bintang Timur 1 Balige?

2. Apa yang menjadi program kegiatan OSIS dalam upaya membangun

budaya kewarganegaraan?

E. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah di atas, dapat disimpulkan adapun yang menjadi

tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui peran kegiatan OSIS dalam pembangun budaya

kewarganegaraan di SMA Bintang Timur 1 Balige.

2. Untuk mengetahui program kegiatan OSIS dalam upaya membangun

(20)

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini yang diharapkan peneliti adalah sebagai berikut:

1. Bagi OSIS, dapat memberi sumbangan pengetahuan yang dapat

digunakan untuk membangun budaya kewarganegaraan.

2. Bagi siswa, khususnya yang mengikuti kegiatan OSIS memiliki bekal

untuk menerapkan budaya kewarganegaraan di sekolah terhadap

lingkungan di mana siswa berada.

3. Bagi lembaga pendidikan, khususnya sekolah formal dapat

menciptakan budaya kewarganegaraan di lembaganya.

4. Bagi pembaca, dapat dijadikan wawasan dalam membangun budaya

(21)

70 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan analisis dan pengolahan data dalam penelitian ini,

maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Kegiatan OSIS di SMA Bintang Timur 1 Balige Kabupaten Toba Samosir

berperan dalam pembangunan budaya kewarganegaraan, yaitu:

a. Budaya Keagamaan (Religy) adalah perilaku atau tatakrama yang

tersitematis dalam pengalaman agamanya masing-masing sehingga

terbentuk kepribadian dan sikap yang baik (akhlaqul karimah) serta

disiplin dalam berbagai hal.

b. Budaya Kerja Sama (Team Work) adalah budaya yang ditanamkan melalui

rasa kebersamaan dan rasa sosial dalam mewujudkan kegiatan bersama.

c. Budaya Kepemimpinan (Leadhership) adalah budaya yang ditanamkan

melalui jiwa kepemimpinan dan keteladanan.

Peranan tersebut ditunjukkan melalui : 1) Siswa mempunyai wawasan dan

pengetahuan berorganisasi; 2) Siswa memiliki tangungjawab dalam

pelaksanaan pertandingan; 3) Tumbuh sikap persatuan dengan ketersediaan

tetap mengikuti pertandingan LIGOS walaupun jam sepulang sekolah, 4)

Meningkatkan kepedulian terhadap sesama yang kurang terelisiasi dengan

baik, melalui pengadaan kegiatan malam kebersamaan; 5) Mengembangkan

(22)

basket, futsal melalui LIGOS; 6) LIGOS melatih siswa untuk membuat

kebijakan dalam mencapai suatu tujuan.

2. Pembangunan budaya kewarganegaraan melalui program kegiatan OSIS di

SMA Bintang Timur 1 Balige Kabupaten Toba Samosir telah berjalan dengan

baik. Hal ini terlihat dari hasil persentase jawaban 26 orang responden adalah

81.34%. Adapun pengadaan berbagai macam kegiatan OSIS dalam

pembangunan budaya kewarganegaan yaitu:

a. MOS (Masa Orientasi Siswa)

b. Missa

c. Ibadah Sabtu

d. LDKS (Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa)

e. Malam Kebersamaan

f. LIGOS (Liga OSIS).

Dengan pengaktualisasian pembangunan budaya kewarganegaraan yang

terdiri atas 3 antara lain:

a. Budaya Keagamaan (Religy), yaitu: 1) Pengadaan Missa sebagai

perayaan hari paskah untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan

Yang Maha Esa; 2) Ibadah Sabtu untuk memenuhi kebutuhan rohani.

b. Budaya Kerja Sama (Team Work), yaitu: 1) Ibadah sabtu secara

bergiliran meningkatkan partisipasi anggota kelas melalui kerja sama

dalam pembagian tugas untuk pelaksanaan ibadah; 2) Ligos

(pertandingan volley, futsal, basket) mampu meningkatkan

(23)

72

sikap rukun kurang tumbuh dikarenakan sering dijumpai kecurangan

saat pertandingan yang menyebabkan perselisihan antar siswa; 4)

Kegiatan Malam Kebersamaan yang diadakan pengurus osis yang

masih kurang mampu menjalin keakraban dikarenakan sikap egois dan

mau berbagi dengan teman masi kurang; 5) Pelaksanaan outbound

pada kegiatan LDKS (Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa) mampu

meningkatkan kerja sama yang baik dalam tim, hal ini terlihat dari

kerja sama dalam mencapai kemenangan dalam pertandingan

outbound.

c. Budaya Kepemimpinan (leadhership), yaitu: 1) Adanya penyusunan

program kerja LIGOS dalam melatih siswa dalam membuat kebijakan

atau pengambilan keputusan walaupun masih rendah; 2) LIGOS

melatih siswa memiliki kemampuan untuk mengelola (memanejemen)

kegiatan dikarenakan jam pelajaran sekolah tidak terganggu; 3)

Pengadaan rapat OSIS melatih kemampuan berpendapat walaupun

kadangkala pendapat siswa belum mengalami kemandirian; 4)

Kegiatan Masa Orientasi Siswa (MOS) menjadikan siswa memimpin

tanpa dijumpai kekerasan; 5) Kegiatan evaluasi kerja LIGOS yang

menumbuhkan jiwa kepemimpinan yang bersikap kritis terhadap

kinerja tugas siswa; 6) LIGOS melatih siswa untuk mampu memimpin

jalannya rapat; 7 Melalui penulisan kode etik pemberian sanksi dalam

(24)

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, maka penulis

menyarankan sebagai berikut:

1. Untuk penyusunan program kegiatan pengurus OSIS diperlukan

kebijaksanaan daripada pembina OSIS, dikarenakan kadangkala apabila ada

kegiatan yang sudah tersusun dan terprogram kadangkala guru-guru

memprotes pengurus OSIS. Oleh sebab itu pembina OSIS selaku yang

memutuskan hasil akhir rapat daripada pengurus OSIS harus memperhatikan

isi daripada aturan tersebut.

2. Perlu ditingkatkan pengawasan dan pembinaan kepada siswa yang membuat

kecurangan dalam pertandingan LIGOS. Selain itu perlu permasalahan yang

(25)

74

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Arikunto, Suharsini. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta

Agus, Sri. 2007. Antropologi untuk SMA/MA Kelas XI Program Bahasa. Jakarta: Ganesha Exact

Danim, Sudarwan. 2007. Visi Baru Manajemen Sekolah Dari Unit Birokrasi ke Lembaga Akademik. Jakarta : PT Bumi Aksara

Kartono, Kartini. 2008. Pemimpin dan Kepemimpinan : apakah Kepemimpinan Abnormal itu?. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.

Kompri. 2015. Manajemen Pendidikan :Komponen-Komponen Elementer Kemajuan Sekolah. Jakarta; AR-RUZZ Media

Lifcona, Thomas. 2012. Education for carakter. Mendidik untuk membentuk karakter. Jakarta: Bumi Aksara

Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Prakuso, Bambang. 1991. Buku Pedoman Pengurus OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah). Jakarta: ARCAN

Rivai, dkk. 2014. Pemimpin dan kepemimpinan dalam Organisasi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Setiawan Deny. (2012). Integrasi dan Identitas Kebangsaan: Belajar Budaya Kewarganegaraan. Medan: UNIMED

Soekanto, Soerjono. (2003). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT RAJAGRAFINDO PERSADA

Tantawi, Isma. (2015). Masyarakat dan Kebudayaan Indonesia. Medan: Yayasan Al-Hayat

Zamroni. (2013). Pendidikan Demokrasi: Pada Masyarakat Multikultur. Yogyakarta: OmbakZuriah,

(26)

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan

Keputusan Kepala Sekolah Nomor: 255/SMA-BTB/S.6/2015 tentang susunan perwakilan kelas pengurus OSIS dan Pembina OSIS tahun pelajaran 2015/2016

Sumber Majalah:

OSIS.(2010). Profil OSIS.Educo: Buletin Bintang Timur 1 Balige, Edisi 1 September. Balige: OSIS SMA Bintang Timur 1 Balige

OSIS.(2014). Proposal Liga OSIS SMA Bintang Timur 1 Balige Tahun 2014. Buku Pelaksanaan Kegiatan OSIS SMA Bintang Timur 1 Balige

Sumber Jurnal

Pratiwi dan Nugrohoseno. Pengaruh Kepribadian Terhadap Kerjasama Tim Dan Dampaknya Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Ilmu Manajemen, Volume 2 Nomor 3 Juli 2014

Sumber Internet:

http://indahpertamayan.blogspot.co.id/2014/10/organisasi-osis.html?m=1. Diakses: Rabu, 20 April 2016, 14.00 Wib

http://www.lepank.com/2012/08/pengertian-kegiatan-menurut-beberapa.html. Diakses Kamis, 21 April 2016, 11.00 Wib

Referensi

Dokumen terkait