• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor Eksternal dan Internal Sebagai Dasar Pemilihan Strategi Pada Kantor Divisi Collection PT. BCA Finance

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Faktor Eksternal dan Internal Sebagai Dasar Pemilihan Strategi Pada Kantor Divisi Collection PT. BCA Finance"

Copied!
85
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN INTERNAL SEBAGAI DASAR PEMILIHAN STRATEGI PADA KANTOR DIVISI COLLECTION

PT. BCA FINANCE MEDAN

OLEH

DIEN MARTA MEIANNA PURBA 120521068

PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN INTERNAL SEBAGAI DASAR PEMILIHAN STRATEGI PADA KANTOR DIVISI COLLECTION

PT. BCA FINANCE MEDAN

Judul penelitian ini adalah “Analisis Faktor Eksternal dan Internal Sebagai Dasar Pemilihan Strategi Pada Kantor Divisi Collection PT. BCA Finance Medan”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar memilih strategi pada Kantor Divisi Collection PT. BCA Finance Medan.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian analisis deskriptif, matriks SWOT, Matriks Evaluasi Faktor Internal (Internal Factor Evaluation-IFE Matrix), dan Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (Eksternal Factor Evaluation-EFE Matrix).

Metode analisis yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode deskriptif dan uji triagulasi.

(3)

ABSTRACT

AN ANALYSIS OF EXTERNAL AND INTERNAL FACTORS AS THE BASIS OF SELECTING STRATEGY IN COLLECTION DIVISION

OFFICE OF PT. BCA FINANCE MEDAN

The pursoses of this research was to identify An Analysis of External and Internal Factors as the Basis of Selecting Strategy in Collection Division Office of PT. BCA Finance Medan.

The methods of research used in this research is descriptive analysis, SWOT analysis,

The methods of analysis used in this research is descriptive and triagulasi test .

Internal Factor Evaluation (IFE Matrix), and Eksternal Factor Evaluation (EFE Matrix).

(4)

KATA PENGANTAR

Segala puji, hormat dan syukur dalam kerendahan hati penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan keselamatan dan kasih karunia yang melampaui segala akal dan pikiran. Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada orangtua tercinta ayahanda Alm. A. Purba dan ibunda D. br. Sitompul yang telah memberikan doa dan restu serta dukungan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Penelitian skripsi ini berjudul “Analisis Faktor Eksternal dan Internal Sebagai Dasar Pemilihan Strategi Pada Kantor Divisi Collection PT. BCA Finance”, ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam mencapai gelar sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen Konsentrasi Sumber Daya Manusia pada program Strata 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Dalam kesempatan ini penulis menyadari dalam penyelesaian skripsi ini banyak dukungan, saran dan motivasi yang diterima baik berupa doa, dukungan moril serta dukungan materil dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, D.T.M.A.H, M.Sc (C.T.M), Sp.A(K) selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

(5)

Marhayanie, S.E, M.Si selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu DR. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan Ibu Dra. Friska Sipayung, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. 5. Ibu Dra. Friska Sipayung, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberikan bimbingan mulai dari awal pengerjaan skripsi ini sampai dengan selesainya.

6. Ibu Dra. Setri Hiyanti, M.Si selaku Dosen Penguji 1 penulis yang telah banyak memberikan saran untuk perbaikan skripsi ini.

7. Seluruh Staff Pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara atas semua jasa-jasanya dalam membimbing dan mengajarkan ilmunya kepada penulis selama perkuliahan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

8. Seluruh teman seperjuangan di Manajemen S1 Ekstensi Stambuk 2012 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang sudah banyak memberikan bantuan moril kepada penulis.

9. Seluruh teman karyawan Divisi Collection PT. BCA Finance Medan atas dukungan dan bantuan kerja samanya sehingga skripsi ini bisa selesai. 10.Seseorang yang pernah mengisi kenangan kepada penulis sebelum hingga

(6)

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak demi perkembangan dan kemajuan civitas akademik.

Medan, April 2015 Penulis

(7)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL ... ii

BAB I ... 1

PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II ... 7

TINJAUAN PUSTAKA... 7

2.1 Penilaian Eksternal Organisasi ... 7

2.1.1 Pengertian Lingkungan Eksternal ... 7

2.1.2 Audit Eksternal ... 7

2.1.3 Kekuatan Eksternal Kunci ... 8

2.1.4 Analisis Kompetitif : Model Lima Kekuatan Porter ... 12

2.2 Penilaian Internal Organisasi ... 14

2.2.1 Pengertian Lingkungan Internal... 14

2.2.2 Audit Internal ... 15

2.2.3 Faktor Kunci Sukses (Key Succses Factor)... 16

2.3 Strategi ... 17

2.3.1 Pengertian Strategi ... 18

2.3.2 Perumusan Strategi ... 19

2.3.3 Tingkat-Tingkat Strategi ... 19

2.3.4 Tipe-Tipe Strategi ... 21

2.3.5 Analisis dan Pilihan Strategi... 23

2.4 Penelitian Terdahulu ... 29

2.5 Kerangka Konseptual ... 34

BAB III... 37

METODE PENELITIAN ... 37

3.1 Jenis Penelitian ... 37

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 37

3.3 Batasan Operasional... 37

3.3.1 Defenisi Istilah ... 38

3.4 Informan Penelitian ... 39

3.5 Jenis dan Sumber Data ... 39

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 40

3.7 Metode Triagulasi ... 41

(8)

BAB IV ... 44

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 44

4.1.1 Sejarah PT. BCA Finance... 44

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 46

4.1.3 Struktur Organisasi ... 47

4.1.4 Uraian Tugas ... 48

4.2 Analisis Pembahasan ... 50

4.2.1 Analisis SWOT {Kekuatan (Strengths), Kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunities), serta Ancaman (Threats)} yang dihadapi Divisi Collection PT. BCA Finance Medan ... 50

4.2.2 Matriks SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Threats) ... 52

4.2.3 Matriks Evaluasi Faktor Internal ... 57

4.2.4 Matriks Evaluasi Faktor Eksternal ... 60

4.2.5 Diagram SWOT ... 63

BAB V ... 67

KESIMPULAN DAN SARAN ... 67

5.1 Kesimpulan ... 67

5.2 Saran ... 68

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 33

Tabel 4.1 Matriks SWOT Divisi Collection PT. BCA Finance Medan ... 53

Tabel 4.2 Matriks IFE ... 60

Tabel 4.3 Matriks EFE ... 62

(10)

ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL DAN INTERNAL SEBAGAI DASAR PEMILIHAN STRATEGI PADA KANTOR DIVISI COLLECTION

PT. BCA FINANCE MEDAN

Judul penelitian ini adalah “Analisis Faktor Eksternal dan Internal Sebagai Dasar Pemilihan Strategi Pada Kantor Divisi Collection PT. BCA Finance Medan”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar memilih strategi pada Kantor Divisi Collection PT. BCA Finance Medan.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian analisis deskriptif, matriks SWOT, Matriks Evaluasi Faktor Internal (Internal Factor Evaluation-IFE Matrix), dan Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (Eksternal Factor Evaluation-EFE Matrix).

Metode analisis yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode deskriptif dan uji triagulasi.

(11)

ABSTRACT

AN ANALYSIS OF EXTERNAL AND INTERNAL FACTORS AS THE BASIS OF SELECTING STRATEGY IN COLLECTION DIVISION

OFFICE OF PT. BCA FINANCE MEDAN

The pursoses of this research was to identify An Analysis of External and Internal Factors as the Basis of Selecting Strategy in Collection Division Office of PT. BCA Finance Medan.

The methods of research used in this research is descriptive analysis, SWOT analysis,

The methods of analysis used in this research is descriptive and triagulasi test .

Internal Factor Evaluation (IFE Matrix), and Eksternal Factor Evaluation (EFE Matrix).

(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perusahaan yang bergerak di bidang pembiayaan kini sudah menjadi salah satu jenis usaha yang mulai banyak diperhitungkan dalam perkembangan bisnis. Pembiayaan mobil menjadi salah satu jenis bidang usaha pembiayaan yang sangat memberikan peluang bisnis yang cepat berkembang. Keadaan ini menimbulkan persaingan yang tajam antara perusahaan, baik karena pesaing yang semakin bertambah, volume produk yang semakin meningkat, maupun bertambah pesatnya perkembangan teknologi. Hal ini memaksa perusahaan untuk lebih memperhatikan lingkungan yang dapat mempengaruhi perusahaan, agar perusahaan mengetahui strategi seperti apa dan bagaimana yang dapat diterapkan dalam perusahaan.

(13)

Pengertian manajeman strategi menurut David (2009:5) merupakan seni dan ilmu untuk memformulasi, mengimplementasi, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuannya. Dalam manajemen strategi diperlukan keputusan manajerial dan kegiatan-kegiatan yang mengarah pada penetapan kinerja jangka panjang organisasi, yang meliputi analisa lingkungan internal dan eksternal, disertai perumusan visi dan misi serta tujuan organisasi guna menghadapi lingkungan tersebut. Lingkungan disini termasuk dalam lingkungan eksternal dan internal perusahaan. Kemajuan suatu usaha merupakan tujuan penting dalam suatu organisasi atau perusahaan.

Berbagai strategi dan upaya-upaya yang berorientasi untuk memajukan usaha tersebut tentunya tidak pernah terlepas dari kegiatan ataupun usaha manajemen dalam mengatur serta mengendalikan usaha-usaha guna mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Salah satu faktor penting dalam suatu manajemen adalah upaya atau langkah dalam pengambilan keputusan bagi seorang manajer suatu perusahaan. Seorang manajer tentunya harus menganalisis berbagai situasi dan kondisi yang akan berpengaruh dan berdampak pada keputusan yang akan diambil nantinya.

(14)

Tentunya diperlukan suatu analisa yang jeli serta strategi-strategi yang tepat dalam pengambilan suatu keputusan.

Pengambilan suatu keputusan dalam setiap tingkatan manajer sangat dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal. Lingkungan eksternal dan lingkungan internal mempunyai peran yang cukup penting dalam usaha pengambilan keputusan guna mewujudkan visi perusahaan ataupun organisasi. Interaksi antar lingkungan internal maupun eksterrnal akan sangat mempengaruhi kemampuan serta strategi-strategi penting bagi para pengambil keputusan. Oleh karena itu perlu adanya pemahaman serta pengetahuan tentang kondisi serta hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan khususnya tentang lingkungan eksternal yang nantinya akan dibahas pada skripsi ini.

Analisis dan pilihan strategi mencoba untuk menentukan alternatif tindakan yang dapat memungkinkan perusahaan mencapai misi dan tujuannya dengan cara terbaik. Strategi, tujuan, dan misi perusahaan saat ini digabungkan dengan informasi audit internal dan eksternal, memberikan dasar untuk menghasilkan dan mengevaluasi alternatif strategi yang layak.

(15)

internal. Mencocokkan faktor keberhasilan kunci internal dan eksternal adalah kunci untuk menghasilkan alternatif strategi yang layak secara efektif.

PT. BCA Finance merupakan perusahaan yang bergerak di bidang leasing

dalam bidang pembiayaan, sampai dengan saat ini perusahaan masih tetap fokus di sektor pembiayaan mobil. Dari waktu ke waktu BCA Finance berupaya secara terus menerus untuk meningkatkan market share perusahaan, baik dengan penerapan strategi yang tepat, melakukan ekspansi pembukaan cabang-cabang baru maupun dengan senantiasa memberikan pelayanan terbaik kepada para

customernya. Perusahaan telah memiliki jaringan usaha yang relatif luas yang tersebar di berbagai kota besar di seluruh Indonesia. PT. BCA Finance memiliki 3 divisi penting dalam menjalankan roda perusahaan, yaitu divisi Marketing

(Pemasaran), Operation (Operasional), dan Collection (Penagihan Konsumen Bermasalah).

Gambar 1.1 Skema PT. BCA Finance Sumber : Divisi Collection PT. BCA Finance

(16)

faktor eksternal dan faktor internal didalam melakukan penagihan terhadap konsumen yang bermasalah. Faktor eksternal yaitu ancaman dan peluang yang dihadapi tim Collection PT. BCA Finance sedangkan faktor internal yaitu kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh tim Collection PT. BCA Finance. Divisi Collection memiliki tantangan untuk memperoleh target penyelesaian konsumen bermasalah setiap bulannya. Disini banyak ditemukan strategi yang dilakukan oleh tim Collection dalam menyelesaikan kasus konsumen yang bermasalah. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian skripsi ini.

Perusahaan harus mengembangkan strategi yang baik untuk berhasil. Serangan bagus tanpa pertahanan bagus atau sebaliknya, biasanya akan menghasilkan kekalahan. Mengembangkan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengapitalisasi peluang dapat dianggap sebagai serangan, sementara menghindari ancaman dapat dianggap pertahanan. Setiap perusahaan memiliki beberapa peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal yang dapat dihubungkan untuk merumuskan alternatif strategi yang layak.

Berdasarkan pada latar belakang permasalahan di atas, maka penulis ingin melakukan penelitian dengan judul skripsi tentang “Analisis Faktor Eksternal dan Internal Sebagai Dasar Pemilihan Strategi pada Kantor

(17)

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut : “Faktor-faktor eksternal (ancaman dan peluang) dan internal (kekuatan dan kelemahan) apakah yang menjadi dasar pemilihan strategi pada Kantor Divisi Collection PT. BCA Finance Medan?”

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang diuraikan sebelumnya, maka penelitian ini mempunyai tujuan yaitu untuk mengetahui faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar memilih strategi pada Kantor Divisi Collection PT. BCA Finance Medan.

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Dari hasil penelitian yang dilakukan, diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan sebagai bahan masukan dan saran demi peningkatan kualitas strategi pelayanan.

2. Dari hasil penelitian yang dilakukan, diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti lain sebagai bahan referensi dan bahan pembanding bagi pihak – pihak berkepentingan, terutama yang akan mengadakan penelitian sehubungan dengan permasalahan yang sejenis.

(18)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penilaian Eksternal Organisasi 2.1.1 Pengertian Lingkungan Eksternal

Lingkungan eksternal merupakan faktor penting yang perlu dikaji dalam penentuan pengambilan suatu keputusan. Pengenalan dan pemahaman tentang berbagai kondisi serta dampaknya menjadi hal mutlak yang harus ditelaah lebih lanjut dikarenakan oleh beberapa hal diantaranya :

a. Jumlah dari faktor yang berpengaruh tidak konstan melainkan selalu berubah-ubah.

b. Intensitas dampaknya beraneka ragam.

c. Faktor tersebut bisa menjadi suatu kejutan yang tidak dapat diperhitungkan sebelumnya betapa pun cermatnya analisis SWOT yang dilakukan.

d. Kondisi eksternal yang berada di luar kemampuan organisasi untuk mengendalikannya.

2.1.2 Audit Eksternal

(19)

faktor-faktor tersebut dengan memformulasikan strategi yang diambil keuntungan dari peluang eksternal atau meminimalkan pengaruh dari ancaman potensial.

Proses menjalankan audit eksternal harus melibatkan sebanyak mungkin manajer dan karyawan. Keterlibatan dalam proses manajemen strategis akan menghasilkan pemahaman dan komitmen dari anggota organisasi. Untuk menjalankan audit eksternal, perusahaan harus mendapat informasi tentang pesaing dan informasi tentang tren ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintah, hukum, dan teknologi.

2.1.3 Kekuatan Eksternal Kunci

Menurut David (2009:104), kekuatan eksternal dapat dibagi menjadi lima kategori besar :

1. Kekuatan ekonomi

Faktor ekonomi memiliki pengaruh langsung terhadap potensi menarik tidaknya berbagai strategi. Pertimbangan ekonomi yang perlu dianalisa dalam pengambilan suatu kebijakan atau keputusan adalah berbagai faktor di bidang ekonomi dalam lingkungan mana suatu perusahaan bergerak atau beroperasi.

Adapun hal-hal yang perlu diperhitungkan dan dipertimbangkan dalam pengambilan suatu keputusan yaitu :

a. Perkembangan global di bidang ekonomi

b. Pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan c. Kehadiran korporasi multinasional

(20)

2. Kekuatan sosial, budaya, demografi, dan lingkungan

Perubahan sosial, budaya, demografi, dan lingkungan memiliki pengaruh besar terhadap hampir semua produk, jasa pasar, dan pelanggan. Perusahaan kecil maupun besar, berorientasi laba dan nirlaba dalam semua industri telah dikejutkan dan ditantang oleh peluang dan ancaman yang berasal dari perubahan variabel sosial, budaya, demografi, dan lingkungan.

Dalam berbagai interaksi yang terjadi antara satu perusahaan dengan aneka ragam kelompok masyarakat yang dilayaninya, dampak dari faktor-faktor sosial sangat penting untuk disadari oleh para pengambil keputusan. strategi. Berbagai faktor seperti keyakinan, system nilai yang dianut, sikap, opini dan bahkan gaya hidup harus dikenali secara tepat. Kondisi sosial yang selalu berubah-ubah menjadi suatu hal penting yang harus direspon sedemikian rupa oleh para pengambil keputusan guna memanfaatkan peluang-peluang yang muncul maupun mengendalikan resiko usaha yang terjadi.

3. Kekuatan politik, pemerintah, dan hukum

Faktor politik, pemerintah, dan hukum, oleh karenanya, dapat menjadi peluang atau ancaman utama untuk perusahaan kecil maupun besar. Untuk perusahaan dan industri baru yang bergantung pada kontrak pemerintah atau subsidi, ramalan politik dapat menjadi bagian yang paling penting dalam audit eksternal.

(21)

lingkungan mana ia bergerak, termasuk percaturan kekuasaan dan kekuatan yang terjadi di kalangan para politisi dan para negarawan. Hal ini berkaitan dengan kebijkan-kebijakan yang menyangkut hajat hidup rakyat banyak, serta penentuan kebijakan-kebijakan dalam suatu sistem-sistem tertentu yang diambil oleh para pemegang kekuasaan pada suatu periode tertentu.

Indonesia yang menganut paham demokrasi dengan ciri utamanya antara lain ialah bahwa kedaulatan nasional berada di tangan rakyat secara berkala diselenggarakan pemilihan umum yang merupakan mekanisme politik bagi rakyat untuk menentukan pilihan kekuatan sosial yang akan dipercaya untuk menjalankan roda pemerintahan pada kurun waktu tertentu. Hasil dari pemilihan umum tersebut dapat mengakibatkan dua situasi yang dilematis yakni :

a. Partai politik yang sedang berkuasa memperoleh kepercayaan lagi untuk memegang kendali pemerintahan negara untuk kurun waktu berikutnya. b. Terjadi pergantian partai yang yang dipercayakan menjalankan roda

pemerintahan negara untuk periode berikutnya.

(22)

persyaratan mutu produk yang dihasilkan dan dipasarkan secara regional dan internasional.

4. Kekuatan teknologi

Pengambilan keputusan strategi mutlak perlu memahami perkembangan teknologi yang sudah, sedang dan akan terjadi sehingga mampu mengetahui dan menetapkan teknologi mana yang tepat untuk diterapkan dalam segi dan proses bisnis yang akan di lakukan. Kemajuan ilmu pengetahun dan teknologi tentunya memberikan sumbangan besar bagi kemajuan serta hasil produksi suatu perusahaan, apalagi jika orientasi para pengambil keputusan strategi semata-mata orientasi efisiensi, pemanfaatan teknologi akan cenderung semakin meluas dan meliputi makin banyak segi dan proses organisasional.

Namun orientasi terhadap kecanggihan teknologi harus di imbangi dengan kemajuan serta pemanfaatan SDM yang tepat, karena tanpa di dukung SDM yang tepat teknologi secanggih apapun tidak dapat beroperasi secara maksimal . Justru terkadang bisa menimbulkan masalah baru bagi perusahaan tersebut.

Kekuatan teknologi menggambarkan peluang dan ancaman utama yang harus dipertimbangkan dalam formulasi strategi. Kemajuan teknologi dapat memengaruhi produk, jasa, pasar, pemasok, distributor, pesaing, pelanggan, proses produksi, praktik pemasaran, dan posisi kompetitif perusahaan secara dramatis.

5. Kekuatan kompetitif

(23)

tujuan, dan strategi. Mengumpulkan dan mengevaluasi informasi tentang pesaing merupakan hal yang penting untuk keberhasilan formulasi strategi.

Identifikasi pesaing utama tidak selalu mudah karena banyak perusahaan memiliki divisi yang berkompetisi dalam industri yang berbeda. Kebanyakan perusahaan multidivisi biasanya tidak memberikan informasi penjualan dan laba dengan basis divisi untuk alasan kompetitif.

2.1.4 Analisis Kompetitif: Model Lima Kekuatan Porter

Model lima kekuatan Porter dalam buku David (2009: 130) tentang analisis kompetitif adalah pendekatan yang digunakan secara luas untuk mengembangkan strategi dalam banyak industri. Intensitas persaingan yang tertinggi terdapat pada industri dengan tingkat pengembalian rendah. Persaingan antarperusahaan sejenis sangatlah tajam, pesaing baru dapat masuk ke industri dengan relatif mudah, serta pemasok dan pelanggan dapat meningkatkan kekuatan tawar-menawar mereka. Menurut Porter, hakikat persaingan suatu industri dapat dilihat sebagai kombinasi atas lima kekuatan:

1. Persaingan antarperusahaan sejenis

(24)

feature, menyediakan jasa, memperpanjang garansi, dan meningkatkan iklan.

2. Kemungkinan masuknya pesaing baru

Ketika perusahaan baru dapat dengan mudah masuk ke dalam industri tertentu, intensitas persaingan antarperusahaan meningkat. Tetapi, hambatan untuk masuk, dapat mencakup kebutuhan untuk mencapai skala ekonomi dengan cepat, kebutuhan untuk mendapatkan teknologi dan pengetahuan khusus, kurangnya pengalaman, tingginya kesetiaan pelanggan, kuatnya preferensi merek, besarnya kebutuhan akan modal, kurangnya jalur distribusi yang memadai, peraturan pemerintah, tarif, kurangnya akses terhadap bahan mentah, kepemilikan paten, lokasi yang kurang menguntungkan, serangan balasan dari perusahaan yang sudah mapan, dan potensi kejenuhan pasar.

3. Potensi pengembangan produk substitusi

(25)

4. Kekuatan tawar-menawar penjual/pemasok

Kekuatan tawar-menawar memengaruhi intensitas persaingan dalam suatu industri, khususnya ketika ada sejumlah besar pemasok, ketika hanya ada sedikit barang substitusi yang cukup bagus, atau ketika biaya untuk mengganti bahan baku sangat mahal. Sering kali kepentingan yang dicari oleh pemasok dan produsen adalah saling memberikan harga yang masuk akal, memperbaiki kualitas, mengembangkan jasa baru, pengiriman just-in-time, dan mengurangi biaya persediaan, dengan demikian memperbaiki profitabilitas jangka panjang untuk semua pihak.

5. Kekuatan tawar-menawar pembeli/konsumen

Ketika konsumen terkonsentrasi atau besar jumlahnya, atau membeli dalam jumlah besar, kekuatan tawar-menawar mereka menjadi kekuatan utama yang memengaruhi intensitas persaingan dalam suatu industri. Perusahaan pesaing mungkin menawarkan garansi yang lebih panjang atau jasa khusus untuk mendapatkan kesetiaan pelanggan ketika kekuatan tawar-menawar konsumen cukup besar. Kekuatan tawar-menawar konsumen juga lebih tinggi ketika yang dibeli adalah produk standar atau tidak terdiferensiasi.

2.2 Penilaian Internal Organisasi 2.2.1 Pengertian Lingkungan Internal

(26)

terhadap peluang dan ancaman tidak cukup untuk memberikan organisasi keuntungan kompetitif. Analisis lingkungan internal lebih mengarah pada analisis intern perusahaan dalam menilai atau mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari tiap-tiap divisi keuangan dan akuntansi, pemasaran, riset dan pengembangan, personalia serta operasional.

Menurut Pearce dan Robinson, dalam Kotler (2005: 108), analisis lingkungan internal adalah pengertian mengenai pencocokan kekuatan dan kelemahan internal dengan peluang dan ancaman eksternal. Hasil dari analisis lingkungan internal akan menghasilkan kekuatan dan kelemahan perusahaan. Kekuatan atau keunggulan perusahaan itu meliputi keunggulan pemasaran, keunggulan sumberdaya manusia, keunggulan kuangan, keunggulan operasi dan keunggulan organisasi dan manajemen.

2.2.2 Audit Internal

(27)

2.2.3 Faktor Kunci Sukses (Key Succses Factor)

Menurut Kurt Nagel dalam bukunya6 Kunci Keberhasilan Perusahaan”,

(2007) telah memberikan terobosan-terobosan yang menarik untuk meraih kesuksesan bagi sebuah perusahaan. Pengaruh teknologi informasi dan komunikasi modern pada faktor-faktor keberhasilan dapat dilihat interaksi dalam hal-hal berikut:

a. Keterbukaan yang lebih luas bagi semua yang terlibat 1. Prinsip-prinsip bisnis dasar dan sistem-sistem target/kontrol

b. Transmisi lebih cepat ke pasar c. Reaksi cepat dari pasar

d. Sebuah representasi dari realitas yang selengkap mungkin

e. Pemasukan dan pencatatan data pada waktu yang tepat (secepat terjadinya) f. Penyimpanan informasi yang lebih

g. Derajat pengontrolan yang lebih efisien

up-to-date

a. Kesesuaian yang lebih baik antara struktur dengan kebutuhan-kebutuhan pasar dan produk

2. Struktur organisasi yang berorientasikan strategi

b. Fleksibilitas lebih besar melalui hubungan yang dipikirkan dengan lebih matang antara faktor-faktor organisasi yang standar dengan yang tersendiri c. Perbaikan kemampuan organisasi untuk bereaksi

d. Tingkat pelayanan yang lebih tinggi

(28)

a. Pemisahan antara kerja rutin dan kreatif 3. Penggunaan potensi pegawai dengan lebih baik

b. Dorongan dan dukungan dari tugas-tugas kreatif c. Kerja tim oleh para spesialis

d. Motivasi yang lebih tinggi untuk mencoba hal-hal baru e. Tersedianya data untuk analisis sendiri

a. Dalam hubungan-hubungan pelanggan internal dan eksternal 4. Gaya kepemimpinan

b. Komunikasi timbal balik yang bebas

c. Prosedur-prosedur administrasi yang rasional

a. Informasi yang lebih baik tentang pelanggan 5. Orientasi Pelanggan

b. Layanan advis yang lebih menyeluruh

c. Dukungan dalam memecahkan masalah-masalah individual d. Prosedur-prosedur penjualan yang lebih efisien

Pentingnya pengaruh teknologi informasi dan komunikasi pada faktor-faktor keberhasilan lainnya tidak dapat diabaikan. Pemrosesan informasi semakin menjadi bagian utama dari perusahaan-perusahaan yang dikelola dengan berhasil.

2.3 Strategi

2.3.1 Pengertian Strategi

Menurut David (2006:15) definisi strategi adalah cara untuk mencapai

(29)

diversifikasi, akusisi, pengembangan penetrasi pasar, rasionalisasi karyawan, divestasi, likuidasi dan joint venture. Menurut Glueck dan Jauch

(1989:9) pengertian strategi adalah rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi

yang menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan

lingkungan, yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari

perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi.

1.

Pengertian strategi secara umum dan khusus sebagai berikut:

Pengertian Umum

2.

Strategi adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang

berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu

cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.

Pengertian Khusus

2.3.2

Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa

meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut

pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan.

Dengan demikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat

terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan

inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen memerlukan

kompetensi inti (core competencies). Perusahaan perlu mencari

kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan.

Perumusan Strategi

Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke

(30)

tujuan strategis dan keuangan perusahaan, serta merancang strategi untuk

mencapai tujuan tersebut dalam rangka menyediakan customer value terbaik.

1.

Beberapa langkah yang perlu dilakukan perusahaan dalam merumuskan strategi,

yaitu:

2.

Mengidentifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh perusahaan di masa

depan dan menentukan misi perusahaan untuk mencapai visi yang

dicita-citakan dalam lingkungan tersebut.

3.

Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal untuk mengukur

kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh

perusahaan dalam menjalankan misinya.

4.

Merumuskan faktor-faktor ukuran keberhasilan (key success factors) dari

strategi-strategi yang dirancang berdasarkan analisis sebelumnya.

5.

Menentukan tujuan dan target terukur, mengevaluasi berbagai alternatif

strategi dengan mempertimbangkan sumberdaya yang dimiliki dan kondisi

eksternal yang dihadapi.

2.3.3

Memilih strategi yang paling sesuai untuk mencapai tujuan jangka pendek

dan jangka panjang (Hariadi:2005).

Tingkat-Tingkat Strategi

Dengan merujuk pada pandangan Dan Schendel dan Charles Hofer,

Higgins (1985) menjelaskan adanya empat tingkatan strategi.

a.

Keseluruhannya disebut Master Strategy, yaitu: enterprise strategy, corporate

strategy, business strategy dan functional strategy.

(31)

b.

Strategi ini berkaitan dengan respons masyarakat. Setiap organisasi

mempunyai hubungan dengan masyarakat. Masyarakat adalah kelompok

yang berada di luar organisasi yang tidak dapat dikontrol. Di dalam

masyarakat yang tidak terkendali itu, ada pemerintah dan berbagai kelompok

lain seperti kelompok penekan, kelompok politik dan kelompok sosial

lainnya. Jadi dalam strategi enterprise terlihat relasi antara organisasi dan

masyarakat luar, sejauh interaksi itu akan dilakukan sehingga dapat

menguntungkan organisasi. Strategi itu juga menampakkan bahwa organisasi

sungguh-sungguh bekerja dan berusaha untuk memberi pelayanan yang baik

terhadap tuntutan dan kebutuhan masyarakat.

Corporate Strategy

c.

Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi, sehingga sering disebut Grand

Strategy yang meliputi bidang yang digeluti oleh suatu organisasi. Pertanyaan

apa yang menjadi bisnis atau urusan kita dan bagaimana kita mengendalikan

bisnis itu, tidak semata-mata untuk dijawab oleh organisasi bisnis, tetapi juga

oleh setiap organisasi pemerintahan dan organisasi nonprofit.

Business Strategy

Strategi pada tingkat ini menjabarkan bagaimana merebut pasaran di tengah

masyarakat. Bagaimana menempatkan organisasi di hati para penguasa, para

pengusaha, para donor dan sebagainya. Semua itu dimaksudkan untuk dapat

memperoleh keuntungan-keuntungan

d.

stratejik yang sekaligus mampu

menunjang berkembangnya organisasi ke tingkat yang lebih baik.

(32)

a)

Strategi ini merupakan strategi pendukung dan untuk menunjang suksesnya

strategi lain. Ada tiga jenis strategi functional yaitu:

b)

Strategi fungsional ekonomi yaitu mencakup fungsi-fungsi yang

memungkinkan organisasi hidup sebagai satu kesatuan ekonomi yang

sehat, antara lain yang berkaitan dengan keuangan, pemasaran, sumber

daya, penelitian dan pengembangan.

Strategi functional

planning, organizing, implementating, controlling, staffing, leading,

motivating, communicating,

c)

decision making, representing, dan

integrating.

Strategi isu stratejik, fungsi utamanya ialah mengontrol lingkungan, baik

situasi lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi yang belum

diketahui atau yang selalu berubah.

Tingkat-tingkat strategi itu merupakan kesatuan yang bulat dan menjadi

isyarat bagi setiap pengambil keputusan tertinggi bahwa mengelola organisasi

tidak boleh dilihat dari sudut kerapian administratif semata, tetapi juga hendaknya

memperhitungkan soal

2.3.4 Tipe-Tipe Strategi

“kesehatan” organisasi dari sudut ekonomi.

Menurut David dalam buku Manajemen Strategis (2009:227), tipe-tipe strategi adalah :

1. Strategi Integrasi yang terbagi atas 3 jenis yaitu:

(33)

b. Integrasi ke belakang, yaitu mencari kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas pemasok perusahaan.

c. Integrasi horizontal, yaitu mencari kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas pesaing.

2. Strategi Intensif yang terbagi atas 3 jenis yaitu:

a. Penetrasi pasar, yaitu meningkatkan pangsa pasar untuk produk/jasa saat ini di pasar melalui upaya pemasaran yang lebih besar.

b. Pengembangan pasar, yaitu memperkenalkan produk/jasa saat ini ke area geografis yang baru.

c. Pengembangan produk, yaitu meningkatkan penjualan melalui perbaikan produk/jasa saat ini atau mengembangkan produk/jasa baru.

3. Strategi Diversifikasi yaitu:

a. Diversifikasi Konsentrik, yaitu menambahkan produk/jasa baru yang masih berkaitan dengan produk/jasa lama.

b. Diversifikasi Konglomerat, yaitu menambahkan produk/jasa baru yang tidak berkaitan dengan produk/jasa lama.

c. Diversifikasi Horizontal, yaitu menambahkan produk/jasa baru, yang tidak berkaitan, kepada pelanggan saat ini.

4. Strategi Devensif yaitu:

a. Retrenchment, yaitu mengelompokkan ulang melalui pengurangan biaya dan aset terhadap penurunan penjualan dan laba.

(34)

c. Likuidasi, yaitu menjual seluruh aset perusahaan, sepotong-sepotong, untuk nilai riilnya.

2.3.5 Analisis dan Pilihan Strategi

Berdasarkan konsep David (2009:276) dalam buku “Manajemen Strategi Analisis dan Pilihan Strategi” dilakukan melalui pemakaian beberapa matriks dengan tiga tahap pelaksanaan. Berikut ini disajikan ulang macam-macam matriks dan ketiga tahapan dimaksud :

1. Tahap I : Input (The Input Stage)

Pada tahap input, semua informasi dasar mengenai faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan yang dibutuhkan dalam merumuskan strategi dirangkum oleh pembuat strategi. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan dua teknik formulasi strategi, yaitu:

1. Matriks External Factor Evaluation (EFE)

Matriks EFE digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor eksternal perusahaan. Data eksternal dikumpulkan untuk menganalisa hal-hal menyangkut persoalan ekonomi, sosial, budaya, lingkungan, politik, pemerintahan, hukum, teknologi, persaingan di pasar industri di mana perusahaan berada. Hal ini penting karena faktor eksternal berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap perusahaan.

Langkah-langkah tahapan kerja EFE Matriks sebagai berikut:

(35)

b. Tentukan bobot (weight) dari CSF tadi dengan skala yang lebih tinggi bagi yang berprestasi tinggi dan begitu pula sebaliknya. Jumlah seluruh bobot harus sebesar 1.0.

c. Tentukan rating setiap CSF antara 1 sampai 4, dimana 1 = Kelemahan utama;

2 = Kelemahan kecil; 3 = Kekuatan kecil; 4 = Kekuatan utama.

Rating ditentukan berdasarkan efektivitas strategi perusahaan. Dengan demikian, nilainya didasarkan pada kondisi perusahaan.

d. Kalikan nilai bobot dengan nilai rating-nya untuk mendapatkan skor semua CSF.

e. Jumlahkan semua skor untuk mendapatkan skor total bagi perusahaan yang dinilai. Skor total 4.0 mengindikasikan bahwa perusahaan merespon dengan cara yang luar biasa terhadap peluang-peluang yang ada dan menghindari ancaman-ancaman di pasar industrinya. Sementara, skor total sebesar 1.0 menunjukkan bahwa perusahaan tidak memanfaatkan peluang-peluang yang ada atau tidak menghindari ancaman-ancaman eksternal. 2. Matriks Internal Factor Evaluation (IFE)

(36)

pemasaran. Pada prinsipnya tahapan kerja IFE matriks sama dengan EFE matriks.

Langkah-langkah tahapan kerja IFE Matriks sebagai berikut:

a. Buat daftar critical success factors (CSF) untuk aspek internal yang mencakup Strength (Kekuatan) dan weakness (Kelemahan) bagi perusahaan.

b. Tentukan bobot (weight) dari CSF tadi dengan skala yang lebih tinggi bagi yang berprestasi tinggi dan begitu pula sebaliknya. Jumlah seluruh bobot harus sebesar 1.0.

c. Tentukan rating setiap CSF antara 1 sampai 4, dimana 1 = Kelemahan utama

2 = Kelemahan kecil 3 = Kekuatan kecil 4 = Kekuatan utama

Rating ditentukan berdasarkan efektivitas strategi perusahaan. Dengan demikian, nilainya didasarkan pada kondisi perusahaan.

d. Kalikan nilai bobot dengan nilai rating-nya untuk mendapatkan skor semua CSF.

e. Jumlahkan semua skor untuk mendapatkan skor total bagi perusahaan yang dinilai. Skor total 4.0.

2. Tahap II: Pencocokan (The Matching Stage)

(37)

dan internal yang diperoleh pada tahap input. Pada tahap pencocokan ini, penulis melakukan identifikasi hanya dengan menggunakan matriks SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threat).

Langkah-langkah tahapan kerja TOWS/SWOT adalah sebagai berikut: 1. Buat daftar peluang eksternal perusahaan.

2. Buat daftar ancaman eksternal perusahaan. 3. Buat daftar kekuatan kunci internal perusahaan. 4. Buat daftar kelemahan kunci internal perusahaan.

5. Cocokkan kekuatan-kekuatan internal dan peluang-peluang eksternal dan catat hasilnya dalam sel strategi SO.

6. Cocokkan kelemahan-kelemahan internal dan peluang-peluang eksternal dan catat hasilnya dalam sel strategi WO.

7. Cocokkan kekuatan-kekuatan internal dan ancaman-ancaman eksternal dan catat hasilnya dalam sel strategi ST.

8. Cocokkan kelemahan-kelemahan internal dan ancaman-ancaman eksternal dan catat hasilnya dalam sel strategi WT.

Matriks Threats-Opportunities-Weaknesses-Strengths (TOWS) merupakan

matching tool yang penting untuk membantu para manajer mengembangkan empat tipe strategi. Keempat strategi yang dimaksud adalah:

(38)

b. Weaknesses – Opportunities (WO), yaitu dengan mengembangkan suatu strategi dalam memanfaatkan peluang (O) untuk mengatasi kelemahan (W) yang ada.

c. Strengths – Threats (ST), yaitu dengan mengembangkan suatu strategi dalam memanfaatkan kekuatan untuk menghindari ancaman (T).

d. Weaknesses – Threats (WT), yaitu dengan mengembangkan suatu strategi dalam mengurangi kelemahan (W) dan menghindari ancaman (T).

3. Tahap III: Keputusan (Decision Stage)

Setelah tahap I dan tahap II, berikutnya adalah masuk ke dalam tahap ketiga yaitu Decision Stage. Dalam tahap ini, metode yang dipakai adalah menggunakan

Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). QSPM merupakan teknik yang secara objektif dapat menetapkan strategi alternatif yang diprioritaskan. Metode ini adalah alat yang direkomendasikan bagi para ahli strategi untuk melakukan evaluasi pilihan strategi alternatif secara objektif, berdasarkan faktor kunci kesuksesan internal-eksternal yang telah diidentifikasikan sebelumnya.

Secara konseptual, tujuan metode ini adalah untuk menetapkan kemenarikan relatif dari strategi-strategi yang bervariasi yang telah dipilih, untuk menentukan strategi mana yang paling baik untuk di implementasikan. Komponen-komponen utama dari suatu QSPM terdiri dari: Key Factors, Strategic Alternatives, Weights, Attractiveness Score (AS), Total Attractveness Score

(TAS), dan Sum Attrectivesess Score.

(39)

1. Membuat daftar peluang, ancaman, kekuatan, dan kelemahan organisasi yang di ambil dari metode EFE dan metode IFE.

2. Memberi pembobotan pada masing-masing eksternal dan internal faktor kunci kesuksesan dengan jumlah keseluruhan bobot harus sebesar 1 seperti yang ada pada metode EFE dan IFE.

3. Meneliti metode yang ada pada tahap analisis di perencanaan strategik dan mengidentifikasi strategi alternatif yang pelaksanaannya harus dipertimbangkan sebelumnya oleh perusahaan.

4. Menghitung Attractiveness Score (AS), yaitu nilai yang menunjukkan kemenarikan relatif untuk masing-masing strategi yang terpilih. Dengan cara meneliti masing-masing eksternal dan internal faktor kunci keberhasilan. Batasan nilai Attractiveness Score adalah

1 = tidak menarik 2 = agak menarik 3 = menarik

4 = sangat menarik.

5 Menghitung Total Attractiveness Score (TAS), di dapat dari perkalian bobot dengan Attractiveness Score (AS) pada masing-masing baris.

(40)

2.4 Penelitian Terdahulu

Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang dianggap relevan dengan penelitian ini, sehingga dijadikan sebagai bahan rujukan karena dapat memberikan tambahan informasi mengenai topik pembahasan penelitian yang akan dilakukan. 1. Failosofi (2012) melakukan penelitian yang berjudul “Analisis

Faktor-Faktor Eksternal dan Internal Dalam Pengambilan Keputusan Strategi pada Doorsmeer Prima Mobil di Jalan Karya Jaya Kelurahan Pangkalan Masyur Kecamatan Medan Johor”. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis SWOT yaitu kekuatan (strength), kelemahan (weakness),

peluang (opportunities), ancaman (threat) pada Doorsmeer Prima Mobil Medan. Metode analisis yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode deskriptif dan uji triagulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa saat ini Doorsmeer Prima Mobil Medan belum memanfaatkan peluang-peluang yang ada secara maksimal.

(41)

kawasan Kota Denpasar berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kota Denpasar dengan jumlah sebanyak 207 unit usaha. Berdasarkan hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa penguasaan lingkungan internal dan pelaksanaan rahasia jiwa kewirausahaan merupakan landasan penting bagi pengusaha mikro tanaman hias dalam penyusunan strategi diferensiasi, sehingga nantinya strategi diferensiasi mampu diterapkan dengan tepat dan mengarah pada peningkatan keunggulan kompetitif.

3. Handriani (2010) melakukan penelitian berjudul “Analisis Faktor Daya Saing di Kabupaten Semarang”. Penelitian ini bertujuan untuk membukt ikan bahwa faktor internal dan eksternal, keterampilan pengusaha dan strategi yang diterapkan dalam UKM Kabupaten Semarang berpengaruh terhadap keunggulan kompetitif baik secara simultan dan parsial. Penelitian ini dilakukan pada 60 pengusaha mikro melalui empat variabel dependen dan satu variabel independen dengan menggunakan alat analisis statistik program SPSS. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa faktor internal dan internal, keterampilan pengusaha, strategi dan etos telah signifikan berpengaruh pada keunggulan kompetitif yang diterapkan oleh pengusaha mikro di Kabupaten Semarang secara parsial maupun simultan.

(42)

SAP dan Analisis Eksternal ETOP. Hasil penelitian ini adalah strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan adalah strategi investasi, dimana posisi perusahaan berada di posisi aman dan jenis usahanya adalah usaha ideal.

5. Hendrayanti (2013) melakukan penelitian berjudul “Analisis Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Terhadap Profitabilitas Perbankan”. Metode analisis yang dilakukan analisis deskriptif, uji stasioneritas, uji asumsi klasik, analisis model Generalized AutoRegressive Conditional Heteroscedasticity in Mean, uji hipotesis. Hasil penelitian ini adalah

Equity to Total Assets Ratio (EAR) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Return On Asset (ROA), Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) dan Loan to Assets Ratio (LAR) memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap Return On Asset (ROA).

6. Chan (2011) melakukan penelitian berjudul “A SWOT Study of the Development Strategy of Haier Group as One of the Most Successful

(43)
[image:43.595.145.511.495.757.2]

7. Gupta (2013) melakukan penelitian berjudul “SWOT Analysis of Small Scale Industries in India”. Metode analisis yang digunakan adalah analisis SWOT. Hasil penelitian ini adalah faktor internal dan eksternal yang sangat penting bagi semua organisasi tidak hanya untuk bisnis skala kecil, tetapi untuk perusahaan besar juga. Usaha kecil menghadapi banyak masalah karena globalisasi dan menderita kerugian yang tidak semestinya dibandingkan dengan usaha besar sehingga analisis SWOT dilakukan untuk semua usaha kecil pada umumnya, untuk membuat mereka memahami kelemahan dengan cara yang lebih baik dan untuk membuat mereka menggunakan kekuatan untuk berdiri di pasar dan membuat keuntungan normal. Lingkungan bisnis yang dinamis saat ini membawa banyak peluang bagi perusahaan bisnis tetapi telah memperkenalkan bisnis dengan ancaman

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu yang lebih besar.

No Penulis Judul Metode Analisis Hasil

1. Rifky Fathoni

Failosofi (2012) Analisis SWOT sebagai dasar Perumusan Strategi Pemasaran Berdaya Saing Metode deskriptif dan uji triagulasi

Menunjukkan bahwa saat ini Doorsmeer Prima Mobil Medan belum memanfaatkan peluang-peluang yang ada secara maksimal.

2. Ria Nurlina

(2013) Lingkungan Internal, Lingkungan Eksternal, dan Rahasia Jiwa Kewirausahaan sebagai Landasan Strategi Diferensiasi, serta Pengaruhnya terhadap Keunggulan

PSL (Partial

Least Square) dilakukan evaluasi model

(44)

Bersaing Usaha Mikro Tanaman Hias di Kota Denpasar

tepat dan mengarah pada peningkatan keunggulan

kompetitif.

3. Eka Handriani

(2011)

Analisis Faktor Daya Saing di Kabupaten Semarang Confirmatory Factor Analysis (CFA) dengan bantuan program

SPSS for

Windows versi 16.

Faktor internal dan eksternal,

keterampilan

pengusaha, strategi dan etos telah signifikan berpengaruh pada keunggulan kompetitif yang diterapkan oleh pengusaha mikro di Kabupaten Semarang secara parsial maupun simultan.

4. Sri Yati

Prawitasari (2011) Analisis SWOT Sebagai Dasar Perumusan Strategi Pemasaran Berdaya Saing Metode Analisis SWOT, terdiri dari Analisis Internal SAP dan Analisis Eksternal ETOP. Strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan adalah strategi investasi,

dimana posisi

perusahaan berada di posisi aman dan jenis usahanya adalah usaha ideal.

5. Silvia

Hendrayanti (2013) Analisis Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Terhadap Profitabilitas Perbankan Analisis deskriptif, uji stasioneritas, uji asumsi klasik, analisis model Generalized AutoRegressive Conditional Heteroscedasticity

in Mean, uji

hipotesis.

Equity to Total Assets Ratio (EAR) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Return On Asset (ROA), Biaya Operasional terhadap Pendapatan

Operasional (BOPO) dan Loan to Assets Ratio (LAR) memiliki pengaruh negative dan signifikan terhadap Return On Asset (ROA).

6. Chan et al.

(2011)

A SWOT Study of the Development Strategy of Haier Group as One of

the Most Successful Chinese Enterprises Metode analisis SWOT

Model analisis SWOT

membantu bisnis

dalam membuat

strategi yang tepat

(45)

Analisis SWOT dari Haier yang berlaku dan dipahami untuk digabungkan dengan

model SWOT

sebelumnya dengan strategi yang sesuai.

7. Gupta et al.

(2013)

SWOT Analysis of Small Scale Industries in India

Metode analisis SWOT

Faktor internal dan eksternal yang sangat penting bagi semua organisasi tidak hanya

untuk bisnis skala

kecil, tetapi untuk perusahaan besar juga.

2.5 Kerangka Pemikiran

Menurut David ( 2009: 158 ) semua organisasi mempunyai kekuatan dan kelemahan dalam berbagai bidang fungsional bisnis. Tidak ada perusahaan yang sama kuatnya atau lemahnya dalam semua area. Kekuatan atau kelemahan internal digabungkan dengan peluang atau ancaman eksternal dan pernyataan misi yang jelas, menjadi dasar untuk penetapan tujuan dan strategi. Tujuan dan strategi ditetapkan dengan maksud memanfaatkan kekuatan internaldan mengatasi kelemahan.

(46)

Strategi merupakan salah satu cara yang dapat dikembangkan oleh perusahaan dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang yang dimiliki oleh perusahaan. Pemilihan strategi yang tepat seharusnya tidak hanya dianggap sebagai wadah kekuatan bersaing dalam bisnis tetapi juga sebagai wadah untuk mencapai keunggulan yang dapat berkesinambungan. Strategi dalam perusahaan harus menjadi kekuatan penggerak proses transformasi agar selalu sehat dengan kondisi lingkungan baru, seperti era globalisasi.

Di dunia bisnis perusahaan pembiayaan mobil di Indonesia timbul begitu banyak persaingan dibidang usaha dan industri. Divisi Collection PT. BCA Finance dalam hal ini harus peka terhadap terjadinya perubahan dan ketidakpastian di lingkungan perusahaan. Keadaaan ini memaksa perusahaan untuk lebih baik dalam merencanakan dan merumuskan strategi, agar bertahan dalam pusat persaingan masa kini, dengan cara memperhatikan perubahan-perubahan lingkungan yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.

Mencocokkan faktor eksternal dan internal kunci adalah bagian yang paling sulit dalam mengembangkan matriks SWOT karena membutuhkan penilaian yang baik serta tidak ada pencocokan yang terbaik. Strategi Collection

dalam melakukan penagihan bagi konsumen bermasalah, baik cara bernegosiasi dan keefektifan para collector dalam melakukan strategi pendekatan terhadap konsumen merupakan berkaitan dalam matriks SWOT. Dimana strategi Collection

(47)

dalam melakukan negosiasi dengan konsumen, peluang yang diperoleh Collection

dalam menagih yaitu pengamanan unit, dan ancaman hukum yang didapat ketika konsumen merasa dirugikan akibat dari terjadi negosiasi tersebut.

[image:47.595.184.409.269.505.2]

Secara sederhana kerangka pemikiran yang diuraikan dapat digambarkan dalam Gambar 2.1 sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Sumber: Manajemen Strategis (David, 2009)

Analisis SWOT

Faktor Eksternal Faktor Internal

Strategi Perusahaan

(48)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Pada penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif (kualitatif) yaitu dimana meliputi pengumpulan data dengan melakukan wawancara langsung kepada informan tim internal atau karyawan dan pihak eksternal atau konsumen dari Divisi Collection PT. BCA Finance Medan untuk menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subjek penelitian. Data deskriptif dikumpulkan melalui daftar pertanyaan dalam survey, wawancara, ataupun observasi (Kuncoro, 2003:8).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian dilaksanakan pada Kantor Divisi Collection PT. BCA Finance Medan.Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan dalam kurun waktu 3 (tiga) bulan, dimulai sejak bulan Oktober 2014 s.d. Januari 2015.

3.3 Batasan Operasional

(49)

3.3.1 Definisi Istilah

Untuk memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian, maka perlu definisi istilah yang akan diteliti sebagai berikut:

1. Faktor Eksternal

Faktor eksternal terdiri dari kekuatan ekonomi, lingkungan, hukum, dan teknologi yang dikelompokkan kedalam peluang dan ancaman.

a) Peluang (Opportunities)

Opportunities merupakan faktor eksternal positif yang dapat dimanfaatkan oleh Divisi Collection PT. BCA Finance Medan menguntungkan yang dapat membantu dalam pembuatan keputusan strategi.

b) Ancaman(Threats)

Threats merupakan faktor-faktor eksternal negatif yang merintangi keputusan strategi operasional Divisi Collection PT. BCA Finance Medan untuk mencapai tujuannya seperti adanya selisih biaya penanganan saat terjadi negosiasi dari Professional Collector dan pihak internal, adanya kebijakan pemerintah dalam menaikkan harga.

2. Faktor Internal

(50)

a) Kekuatan (Strengths)

Strengths merupakan faktor-faktor internal positif yang berperan terhadap keputusan strategi operasional pada Divisi Collection PT. BCA Finance Medan dengan keunggulan dalam fungsional perusahaan.

b) Kelemahan (Weakness)

Weakness merupakan faktor-faktor internal negatif yang merintangi keputusan strategi operasional Divisi Collection PT. BCA Finance Medan yaitu terdapat keterbatasan tim internal dalam melakukan penekanan dan pelacakan unit dari konsumen yang bermasalah.

3. Strategi

Strategi adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang

berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara

atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.

3.4 Informan Penelitian

Tujuan perusahaan dalam menurunkan NPL (Nonperforming Loan) yang diatasi dengan kemampuan khusus dan kebijakan yang diambil perusahaan.

Sumber informasi yang diperoleh adalah dari pimpinan (Collection Head)

dan beberapa karyawan yang terdiri dari tim internal Collection yaitu Problem Account Officer (PAO), Koordinator Wilayah, Admin Collection dan Field Collector. Divisi Collection PT. BCA Finance Medan yang berjumlah 13 orang. 3.5 Jenis dan Sumber Data

(51)

1) Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan wawancara (interview) terbuka secara mendalam dengan Collection Head Divisi Collection PT. BCA Finance Medan.

2) Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumen dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, majalah, dan situs internet untuk mendukung penelitian.

3.6 Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara (interview)

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data dengan menggunakan alat bantu berupa seperangkat daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. Peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam sehingga dipakai metode depth interview.

Dalam hal ini wawancara dilakukan dengan pihak-pihak yang bersangkutan, yaitu Collection Head, Problem Account Officer,

Koordinator Wilayah, dan Field Collector pada Divisi Collection PT. BCA Finance Medan.

2. Observasi

(52)

Medan Petisah, Medan untuk melengkapi catatan penelitian yang diperlukan.

3. Studi Dokumentasi

Pengumpulan data diperoleh dari buku-buku dan internet yang mempunyai relevansi dengan penelitian yang dilakukan.

3.7 Metode Triangulasi

Dalam penelitian kualitatif ini peneliti melakukan uji validitas dilakukan dengan cara triangulasi (metode penelitian kualitatif) yakni dilakukan wawancara sekaligus observasi terhadap karyawan Divisi Collection baik dari tim internal dan tim eksternal di Jl. K.H Zainul Arifin No. 116 D Kecamatan Medan Petisah, Medan.

3.8 Teknik Analisis

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Analisis Deksriptif

Analisis deskriptif merupakan cara untuk mencari hubungan secara menyeluruh dan teliti dari suatu keadaan, kemudian untuk merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran dan informasi yang jelas mengenai kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman serta keputusan strategi operasional Divisi Collection PT. BCA Finance Medan.

b. Matriks SWOT

(53)

disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis.

Tabel 3.1 adalah tabel Matriks SWOT menjelaskan kemungkinan strategi tersebut.

Tabel 3.1 Matriks SWOT

EFAS

IFAS

STRENGTHS (S)

• Tentukan 5-10

faktor-faktor kekuatan internal

WEAKNESS (W)

• Tentukan 5-10

faktor-faktor kelemahan internal OPPORTUNITIES (O)

• Tentukan 5-10

faktor-faktor peluang eksternal

STRATEGI SO

Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang

STRATEGI WO

Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang

THREATS (T)

• Tentukan 5-10

faktor-faktor ancaman eksternal

STRATEGI ST

Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman

STRATEGI WT

Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman Sumber : Rangkuti (2014:83) diolah.

IFAS : Internal Strategic Factors Analysis Summary

EFAS : Eksternal Strategic Factors Analysis Summary

1. Strategi SO

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

2. Strategi ST

Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.

3. Strategi WO

(54)

4. Strategi WT

(55)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah PT. BCA Finance

PT BCA Finance adalah perusahaan yang bergerak di bidang pembiayaan mobil (leasing), berdiri pada tahun 1981 dengan nama PT Central Sari Metropolitan Leasing Corporation (CSML). Pada awal berdirinya, pemegang saham Perusahaan adalah PT Bank Central Asia dan Japan Leasing Corporation. Saat itu perusahaan masih memfokuskan usaha pada pembiayaan komersial, seperti pembiayaan mesin-mesin produksi, alat berat dan transportasi. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 441/KMK.017/1995 tanggal 14 September 1995 dan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-034/KM.5/2006 tanggal 20 Februari 2006, Perusahaan memperoleh pembaharuan mengenai izin usaha dalam bidang usaha lembaga pembiayaan sehingga Perusahaan dapat melakukan kegiatan usaha sebagai lembaga pembiayaan yang meliputi pembiayaan konsumen, kegiatan sewa guna usaha, anjak piutang, dan usaha kartu kredit.

(56)

No.C-08091 HT.01.04.TH.2005, maka per tanggal 28 Maret 2005 PT Central Sari Finance telah berubah nama menjadi PT BCA Finance.

Seiring dengan perubahan nama tersebut, pertumbuhan BCA Finance pun semakin melesat tajam. Hal ini tercermin dari terus meningkatnya jumlah pelepasan pembiayaan baru dan total asset kelolaan secara signifikan. Prestasi ini tidak terlepas dari dukungan penuh yang diberikan oleh perusahaan induk kami yaitu PT Bank Central Asia, Tbk.

Dalam bidang pembiayaan, sampai dengan saat ini Perusahaan masih tetap fokus di sektor pembiayaan mobil. Dari waktu ke waktu BCA Finance berupaya secara terus menerus untuk meningkatkan market share perusahaan, baik dengan penerapan strategi yang tepat, melakukan ekspansi pembukaan cabang-cabang baru maupun dengan senantiasa memberikan pelayanan terbaik kepada para

customernya. Perusahaan telah memiliki jaringan usaha yang relatif luas yang tersebar di berbagai kota besar di seluruh Indonesia.

(57)

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan a. Visi :

Menjadi perusahaan terkemuka dalam industri pembiayaan di Indonesia yang memberikan nilai terbaik kepada para stakeholders. Perusahaan terkemuka berarti menjadi yang terdepan dalam memberikan nilai yang unggul dan berkelanjutan dalam jangka panjang kepada para stakeholders, sebagaimana dijabarkan dalam pernyataan misi kami. Industri pembiayaan di Indonesia, BCA Finance memfokuskan diri pada industri mulfinance, sekalipun portofolio pembiayaan saat ini didominasi oleh pembiayaan untuk mobil. PT. BCA Finance akan mendiversifikasi produk-produknya untuk mempertahankan tingkat perrtumbuhannya.

b. Misi :

1. Memberikan nilai terbaik untuk memuaskan para pelanggan sebagai pilihan utama dengan memberikan produk dan jasa yang berkualitas tinggi, inovatif, dan handal. Kami memberikan nilai terbaik para rekan distribusi dengan mengembangkan hubungan saling percaya dan partnership menang-menang yang terfokus pada pertumbuhan yang berkesinambungan.

(58)

masyarakat dengan secara aktif berkontribusi terhadap kesejahteraan mereka.

3. Memberikan nilai terbaik kepada para supplier dengan memperlakukan mereka secara fair dan prinsip "menang-menang".

4.1.3 Struktur Organisasi

Struktur organisasi diperlukan dalam pelaksanaan tugas suatu perusahaan atau organisasi. Struktur organisasi menunjukkan kerangka kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda dalam suatu organisasi. Struktur organisasi ini mengandung unsure-unsur spesialisasi kerja, standarisasi, koodinasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan besaran satuan kerja. Struktur organisasi suatu perusahaan terlalu kompleks untuk disajikan secara verbal, oleh karena itu diperlukan suatu bagan organisasi untuk menggambarkannya. Dalam bagan akan diperlihatkan susunan-susunan, fungsi-fungsi, dan saluran organisasi serta bagaimana hubungan di dalamnya. Susunan organisasi Divisi Collection PT. BCA Finance Medan dapat dilihat pada gambar berikut ini:

[image:58.595.125.504.535.686.2]

Sumber : Divisi Collection PT. BCA Finance Medan

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Divisi Collection PT. BCA Finance Medan

Collection Head

Problem Account Officer (PAO)

Koordinator Wilayah

Admin Collection

(59)

4.1.4 Uraian Tugas

Tugas dan tanggung jawab dari masing-masing satuan organisasi dapat diuraikan secara terperinci sebagai berikut :

1. Collection Head (CH)

a. Memimpin jalannya sistem operasional dari masing-masing jabatan di Divisi Collection Medan.

b. Memberikan kuasa kepada tim internal dan eksternal PT. BCA Finance Medan untuk melakukan penarikan terhadap unit yang sudah layak untuk dikembalikan kepada pihak PT. BCA Finance.

c. Melakukan negosiasi biaya penanganan dengan tim eksternal

Collection yang hendak mengajukan penyelesaian kasus konsumen yang bermasalah.

d. Setiap pengambilan keputusan dalam menjalankan sistem operasional dalam Divisi Collection Medan wajib untuk melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan atasannya yaitu Area Collection Head (ACH) Sumbagut (Sumatera Bagian Utara).

e. Memberikan arahan dan mengecek kembali setiap kali hasil kunjungan para Field Collector setelah diperiksa oleh Kordinator Wilayah.

2. Problem Account Officer (PAO)

a. Melakukan negosiasi biaya penanganan dengan tim eksternal

Collection terlebih dahulu sebelum bernegosiasi dengan Collection

(60)

b. Mencetak surat kuasa untuk melakukan pengamanan atau penarikan unit yang sudah layak untuk dikembalikan kepada pihak PT. BCA Finance karena sudah tidak ada kepastian pembayaran dari konsumen. c. Menghubungi kembali tim eksternal PT. BCA Finance terhadap

pemberian surat kuasa yang sudah diterima mengenai kelanjutan penyelesaian kasus konsumen yang bermasalah tersebut.

d. Mengajukan memo biaya penanganan dan memo terkait lainnya mengenai penyelesaian kasus konsumen yang sedang ditangani oleh tim eksternal PT. BCA Finance.

3. Koordinator Wilayah

a. Memberikan arahan dan membantu para Field Collector dalam mengunjungi dan menghubungi konsumen yang bermasalah.

b. Memberikan kuasa kepada para Field Collector untuk melakukan penarikan terhadap unit yang sudah tidak ada lagi kepastian pembayaran dari konsumen.

c. Mengecek kembali daftar kunjungan dan hasil kunjungan para Field Collector sebelum dilanjutkan kembali untuk diberikan kepada

Collection Head.

d. Membagikan Surat Peringatan 3 yang dicetak oleh Admin Collection

(61)

4. Admin Collection

a. Mencetak Surat Peringatan 1 dan Surat Peringatan 3 untuk kemudian diberikan kepada Kordinator Wilayah. Surat Peringatan 1 adalah surat yang dicetak karena konsumen sudah melakukan penunggakan terhadap angsuran setelah 10 hari, sedangkan Surat Peringatan 3 setelah 17 hari belum juga melakukan pembayaran.

b. Memberikan, mengecek, dan merekap kembali setiap tanda terima sementara yang diberikan kepada para Field Collection untuk sebagai tanda terima sementara dari konsumen sebelum dibayarkan ke kasir. c. Merekap setiap surat kuasa yang kembali dari tim eksternal Collection.

d. Mengirim dan menanyakan kembali hasil memo yang sudah dikirim ke kantor pusat apakah memo akan diteruskan atau direvisi kembali. e. Mengklaim setiap tagihan listrik, air, bensin mobil operasional, dan

keperluan kantor lainnya.

4.2 Analisis dan Pembahasan

4.2.1 Analisis SWOT {Kekuatan (Strengths), Kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunities), serta Ancaman (Threats)} yang dihadapi Divisi Collection PT. BCA Finance Medan

(62)

baik didalam maupun diluar lingkungan perusahaan, karena pengaruh lingkungan tersebut senantiasa berinteraksi.

a. Kekuatan (Strengths) Divisi Collection Medan

Divisi Collection PT. BCA Finance memiliki kekuatan-kekuatan yang secara umum dimiliki oleh perusahaan dalam bisnis, antara lain:

1. Tingkat suku bunga yang rendah

2. Fasilitas yang memadai, seperti adanya mobil operasional.

3. Adanya sistem mobile collection yang memudahkan menemukan fakta terbaru di lapangan

4. Lokasi kantor yang strategis.

b. Kelemahan (Weakness) Divisi Collection PT. BCA Finance Medan.

Kelemahan adalah salah satu faktor internal yang menjadi penghalang bagi perusahaan dalam mengembangkan serta melaksanakan aktivitasnya yang mengganggu pencapaian tujuan perusahaan. Adapun kelemahan Divisi

Collection PT. BCA Finance Medan, antara lain : 1. Sistem Penagihan yang masih lambat

2. Nomor antrian yang tidak tertib saat melakukan pembayaran 3. Karyawan yang kurang menguasai materi produk

4. Lokasi parkir tidak begitu luas

c. Peluang (Opportunities) Divisi Collection PT. BCA Finance Medan

(63)

1. Konsumen yang selalu membayar tepat waktu dan diberi kesempatan untuk meminjam kembali.

2. Peluang pangsa pasar yang semakin berkembang

3. Peningkatan konsumen yang disebabkan oleh promosi yang tinggi 4. Konsumen dapat menerima pinjaman modal yang fleksibel.

5. Meningkatnya minat masyarakat untuk memiliki kendaraan roda empat. d. Ancaman (Threats) Divisi Collection PT. BCA Finance Medan

Ancaman adalah faktor eksternal negatif yang dapat menghambat Divisi

Collection PT. BCA Finance Medan dalam mencapai tujuan, antara lain: 1. Adanya perusahaan kompetitor

2. Tingkat suku bunga bank yang tidak stabil 3. Pelanggan yang tidak jujur.

4.2.2 Matriks SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Threats)

Matriks SWOT merupakan alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis pemasaran perusahaan. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis yang dapat diambil oleh

(64)

Tabel 4.1

Matriks SWOT Divisi Collection PT. BCA Finance Medan IFAS

EFAS

KEKUATAN (STRENGTHS-S)

1. Tingkat suku bunga yang rendah 2. Fasilitas yang memadai, seperti

adanya mobil operasional.

3. Adanya sistem mobile collection

yang memudahkan menemukan fakta terbaru di lapangan

4. Lokasi kantor yang strategis.

KELEMAHAN (WEAKNESS-W)

1. Sistem Penagihan yang masih lambat

2. Nomor antrian yang tidak tertib saat melakukan pembayaran

3. Karyawan yang kurang

menguasai materi produk 4. Lokasi parkir tidak begitu luas

PELUANG (OPPORTUNITIES-O) 1. Konsumen yang selalu

membayar tepat waktu dan diberi kesempatan untuk meminjam kembali.

2. Peluang pangsa pasar yang semakin berkembang 3. Peningkatan konsumen yang

disebabkan oleh promosi yang tinggi

4. Konsumen dapat menerima pinjaman modal yang fleksibel.

5. Meningkatnya minat

masyarakat untuk memiliki kendaraan roda empat.

STRATEGI SO

1. Karyawan harus menyelesaikan penanganan konsumen dengan cepat dan tepat agar konsumen tidak kecewa. 2. Mengalokasikan modal untuk ekspansi

bisnis dan keperluan promosi.

3. Meningkatkan promosi agar mampu menguasai pangsa pasar.

4. Memberi hadiah ataupun potongan cicilan bagi konsumen yang selalu tepat waktu dalam melakukan pembayaran.

STRATEGI WO

1. Pemberian pelatihan intensif pada karyawan

2. Peningkatan pelayanan yang berkualitas

3. Penambahan fasilitas maupun karyawan agar konsumen tidak menunggu lama dalam antrian.

4. Pengaturan dan perluasan area parkir.

ANCAMAN (THREATS-T)

1. Adanya perusahaan

kompetitor

2. Tingkat suku bunga bank yang tidak stabil

3. Pelanggan yang tidak jujur

STR

Gambar

Gambar 1.1 Skema PT. BCA Finance
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Divisi Collection PT. BCA Finance Medan
+5

Referensi

Dokumen terkait