• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancangan Desain Ruangan Server B4T Berstandar TIA-942

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rancangan Desain Ruangan Server B4T Berstandar TIA-942"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)

15

BAB III

PROFIL PERUSAHAAN

3.1 Sejarah singkat Balai Besar Bahan dan Barang Teknik ( B4T )

a. Didirikan pada tahun 1909 di Batavia (Jakarta sekarang) oleh pemerintah Hindia Belanda dengan nama Laboratorium Voor Metaal Onderzoek di bawah Burgelizke Openbake Warken ( Departemen PU sekarang )

b. Tahun 1912 diperluas menjadi Laboratorium Voor Material Onderzoek c. Tahun 1921 dipindahkan ke Bandung di kompleks Technische

Hogeschool (ITB sekarang )

d. Tahun 1934 kedudukan balai berada di bawah Van Ekonomische ( Departemen Perekonomian / Perdagangan )

e. Tahun 1942 di bawah kekuasaan pemerintah Jepang berubah nama menjadi Laboratorium Zeiro Sikendya dan kemudian menjadi Laboratorium Kogio Sikendya

f. Tahun 1945 berubah nama menjadi Balai Penyelidikan Bahan-bahan yang berkedudukan di bawah Kementerian Kemakmuran

g. Tahun 1952 - 1960 kedudukan balai beralih ke Kementerian Perekonomian dan kemudian berada dibawah Kementerian Perindustrian

h. Tahun 1961 menempati Jalan Sangkuriang Bandung dengan nama Balai Penelitian Bahan - Bahan

i. Tahun 1963 kedudukan balai di bawah Perindustrian Rakyat

j. Tahun 1971 kedudukan balai di bawah Lembaga Penelitian dan Pendidikan Industri

(2)

16

l. Tahun 1980 kedudukan balai di bawah Badan Litbang Industri Departemen Perindustrian dan berubah nama menjadi Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Bahan dan Barang Teknik m. Akhir tahun 2002 menjadi Balai Besar Bahan dan Barang Teknik yang

disingkat B4T

n. Tahun 2006 menjadi Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (SK Menteri Perindustrian No. 43/M-IND/PER/6/2006.)

3.2 Produk / Layanan Jasa

1. Pengujian Bahan

Pengujian Bahan dapat dilakukan pada berbagai Produk Cat, Oli atau Pelumas, Cairan Rem, Radiator Coolant, Bahan Bakar dan berbagai Produk Kimia lainnya, Genteng, Asbes, Bata, Beton beserta unsur-unsurnya, Semen, Pupuk, Mineral atau Batuan, berbagai jenis Air dan Limbah Industri dalam rangka kesesuaian dengan persyaratan standar yang berlaku seperti SNI, ASTM, British Standard, JIS, atau standar lainnya.

2. Pengujian Barang Teknik

(3)

17 3. Kalibrasi

Peranan kalibrasi pada kegiatan industri merupakan salah satu tolok ukur jaminan mutu suatu produk, sehingga semua alat ukur ( instrumentasi ) dan bahan ukur sangat perlu dilakukan KALIBRASI, sesuai dengan persyaratan standar atau spesifikasi teknis yang berlaku.

4. Inspeksi Teknik

Inspeksi Teknik yang dapat dilakukan oleh B4T meliputi :

INSPEKSI TEKNIK BARANG LOGAM

Kegiatannya meliputi :

a. Pemeriksaan (inspeksi) pada Pemeliharaan Peralatan Pabrik (in service)

b. Pemeriksaan (inspeksi) pada Pemanufaktur Ketel Uap (boiler), Bejana Tekan, Alat Penukar Kalor, Tangki Penimbun dan Konstruksi Baja

c. Pemeriksaan (inspeksi) pada Pemasangan Instalasi Pemipaan

d. Pemeriksaan Peralatan Inspeksi (NDT)

Layanan Jasa Inspeksi Teknik Barang Logam yang dapat diberikan meliputi :

(4)

18

INSPEKSI TEKNIK BARANG NON LOGAM Kegiatannya difokuskan pada :

1. Inspeksi Struktur Bangunan Sipil

2. Analisis dan Desain Bangunan Sipil

3. Pengujian di Laboratorium Beton dan Bahan Bangunan

5. Spesifikasi Sistem Mutu dan Lingkungan

B4T – Quality System Certification ( B4T - QSC ) adalah suatu lembaga sertifikasi di B4T yang memberikan layanan jasa sertifikasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 dan sistem manajemen lingkungan ISO 14001:2004 kepada perusahaan atau organisasi yang telah menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 atau sistem manajemen lingkungan ISO 14001:2004 melalui kegiatan penilaian sistem, sekaligus memberikan hasil nilai positif kepada perusahaan yang berguna untuk mengadakan perbaikan secara menyeluruh dalam rangka mencapai tujuan perusahaan dengan kinerja proses yang lebih efektif dan efisien serta akan diperoleh keuntungan lain oleh perusahaan yaitu kepastian mutu dan kepuasan pelanggan.

6. Sertifikasi Produk

(5)

19

kepada Standar Nasional maupun Internasional yang berlaku di antaranya : SNI, ASME Code, ANSI, ASTM, API, JIS, British Standar, dan standar lain yang berlaku.

Lingkup produk yang dapat disertifikasi oleh B4T–LSPro di antaranya :

1. Sertifikasi Kesesuaian :

a. Bejana Tekan b. Ketel Uap

c. Alat Penukar Kalor d. Tangki Penimbun e. Perpipaan

2. Sertifikasi Produk SNI :

a. Lampu pijar

b. Semen Portland Pozolan c. Semen Portland

d. Semen Portland Campur e. Baterai Kering

f. Ban Mobil Penumpang g. Ban Truk dan Bus h. Ban Truk Ringan i. Ban Sepeda Motor j. Baja Tulangan Beton

(6)

20 7. Sertifikasi Personel

Lembaga Sertifikasi Personel B4T atau B4T–PC merupakan suatu lembaga otonom dan independen serta mewakili kepentingan Industri pengguna jasa baik dari sektor umum atau swasta, lembaga pemerintah dan lembaga profesi.

B4T–PC dalam melaksanakan aktivitasnya didukung oleh sumber daya manusia yang berpengalaman dan berkualifikasi dengan berpedoman pada Pedoman Mutu B4T–PC, yang dibuat untuk memenuhi persyaratan sesuai aturan standar Pedoman KAN 5001 – 2003.

8. Konsultasi

Jasa Konsultansi Teknik ditujukan untuk memberikan bimbingan teknis yang berkaitan dengan peningkatan kemampuan industri antara lain :

a. Manajemen Laboratorium ISO 17025 b. Teknologi Proses

c. Pemeliharaan Mesin atau Peralatan Produksi

d. Peningkatan Mutu Produk sesuai Standar Nasional Indonesia ( SNI )

e. Menganalisis dan Merekomendasikan Perpanjangan Umur Peralatan Produksi

f. Penggunaan Limbah dan Produk Samping Industri g. Evaluasi Kinerja IPAL

h. Peningkatan Kemampuan atau Pengembangan Kompetensi SDM

(7)

21

Jenis Industri yang menjadi sasaran Konsultansi Teknik adalah : Industri atau UKM Logam, Mesin, Kimia, Elektronika, Listrik, Industri Aneka, Industri Perminyakan, Petrokimia, Pembangkit Listrik atau Energi, Pemanufaktur, Konstruksi, dan Industri lainnya.

Manfaat konsultansi teknik bagi dunia industri antara lain :

a. Meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan mutu produk b. Meningkatnya kredibilitas industri dalam transaksi bisnis.

9. Penyusunan SNI

Kegiatan penyusunan standar merupakan salah satu kegiatan penunjang B4T, dalam bidang pengujian serta membantu industri dalam menyiapkan Standar Nasional Indonesia atau SNI untuk terwujudnya jaminan mutu produk dan jasa, terutama di bidang bahan dan barang teknik. SNI yang telah disusun di antaranya :

a. Produk Semen b. Produk Cat c. Produk Kimia

d. Produk Barang Logam e. Produk Bahan Bangunan f. Alat Angkut

g. Kendaraan Bermotor h. Elektronika

(8)

22 10. Litbang

Aktifitas penelitian dan pengembangan di Balai Besar Bahan dan Barang Teknik ( B4T ) diarahkan pada litbang yang berkaitan dengan penelitian :

a. Peningkatan Mutu Bahan dan Barang Teknik

Seperti penemuan batu apung sebagai deposit untuk pembuatan bahan bangunan yang ringan dan bermutu tinggi.

b. Diversifikasi Penggunaan Bahan

Seperti zeolit sebagai subsitusi bahan semen, penggunaan paduan Aluminium–Silikon untuk peralatan masak, dan penggunaan baja karbon rendah untuk pembuatan kopling cakram matahari kendaraan bermotor.

c. Penelitian Bahan Galian Non Logam untuk Substitusi Impor

d. Penelitian Korosi dan Monitoring e. Penelitian Air Pengisi Ketel

f. Menganalisis Kerusakan Peralatan Produksi melalui Failure Analysis

g. Menganalisis dan Merekomendasikan Perpanjangan Umur Peralatan serta kajian lainnya dalam rangka preventif dan predictive maintenance

h. Menganalisis Keretakan Material pada Turbin, Instalasi Reactor, Evaporator, dan lain-lain

i. Pemanfaatan Limbah dan Produk Samping Industri

j. Perekayasaan atau Otomatisasi Peralatan Produksi UKM

(9)

23

k. Pengembangan Metoda Pengukuran atau Pengujian dengan Fokus Teknologi yang akan dikembangkan yaitu Underwater

Welding, Instrumentation, dan Materials.

3.3 Struktur Organisasi

Berikut ini adalah struktur organisasi di perusahaan.

3.4 Visi Dan Misi

Visi dan Misi Balai Besar Bahan dan barang Teknik adalah sebagai berikut :

VISI

(10)

24

MISI

(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan

B4T ( Balai Besar Bahan dan Barang Teknik ) merupakan Salah satu Instansi pemerintah dibawah kementrian perindustrian yang salah satu layanan jasa, dimana barang yang akan di produksi atau di import dari luar maupun dalam negeri melalui pengujian di instansi ini. Seperti Helm, Tabung Gas, Ban Motor/Mobil, Baja, Velg dan masih banyak yang lainnya setelah itu diuji atau ditest setelah lolos di beri logo SNI (Standart Nasional Indonesia) dan dipasarkan di indonesia.

Ketika saya melihat ruangan server pada perusahaan ini, saya pikir ruangan yang dipakai tidak layak untuk di jadikan sebuah ruangan server, dan peralatan yang ada kurang memadai. Serta tidak berfungsinya pendingin udara ( AC ) untuk mengatur suhu dalam ruangan.

Dari fakta di atas maka itu saya tertarik untuk membuatkan sebuah rancangan ruangan server baru yang berstandar IT. Karena jika dibiarkan terus menerus, dikhawatirkan server tersebut rusak atau crash atau shut down, yang dapat mengakibatkan proses kegiatan bisnis diinstansi akan terhenti dalam waktu yang tidak sebentar, apalagi jika karyawan bagian IT tidak mempersiapkan suatu tindakan jaga-jaga seperti DRP (Disaster Recovery Plan). Karena DRP biasanya di terapkan pada perusahaan-perusahaan besar yang mempunyai back up data tidak hanya di kantor pusat.

(12)

2

Yang akan di capai dalam laporan kerja praktek ini adalah, untuk mengetahui bagaimana seharusnya ruangan server yang berstandar IT, sesuai dengan standar TIA-942 dan dapat di gunakan dalam jangka panjang.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian melalui Praktek Kerja Lapangan dan membuat laporan dengan judul :

“Rancangan Desain Ruangan Server B4T Disesuaikan Dengan

Standart TIA-942”).

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

a. Identifikasi Masalah

1. Belum Efektifnya ruangan server yang berjalan 2. Belum lengkapnya peralatan yang ada

b. Rumusan masalah

1. Bagaimana ruangan server pada B4T

2. Bagaimana ruangan server yang diusulkan pada B4T 3. Bagaimana Peralatan Server pada B4T

4. Bagaimana Peralatan Server yang di usulkan pada Balai Besar Bahan dan Barang Tekhnik.

1.3. Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Lapangan

Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka maksud dari penulisan akhir ini laporan kerja praktek ini adalah membangun atau mendesain sebuah ruangan server agar semuaya dapat berjalan baik dan data-data penting Instansi terlidungi dengan baik. Karena jika di lihat dari fungsinya server atau data center adalah tempat penyimpanan data-data penting, juga sebagai urat nadi proses komputerisasi yang terjadi di Instansi.

(13)

3

1. Untuk mengetahui ruangan server yang sedang berjalan pada B4T.

2. Untuk membuat perancangan ruangan server pada B4T

3. Untuk mengetahui kelengkapan peralatan server pada B4T

4. Untuk membuat rincian peralatan server pada B4T yang seharusnya

ada pada ruangan server.

1.4. Batasan masalah

Melihat paparan di atas, maka batasan masalah dalam Laporan Kerja Praktek ini adalah sebagai berikut:

a. Ruangan

Hanya mendesain ruangan server. Software, tidak termasuk. b. Pengguna

Pengguna yang akan menggunakan Rancangan Server ini adalah: 1. Administrator

2. Client

1.5. Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan

1. Lokasi Praktek Kerja Lapangan

Nama Instansi : Balai Besar Bahan dan Barang Teknik

Alamat : Jalan. Sangkuriang NO.14 Bandung Indonesia 40135

(14)

4

2. Waktu Praktek Kerja Lapangan

Waktu Pelaksanaan adalah mulai tanggal 26 Juli 2010 sampai dengan 26 Agustus 2010

Tabel 1.1

Jadwal Kegiatan Kerja Praktek

Bulan Juli Agustus

4 1 2 3

Analisis

1. Analisis Ruangan

2. Mengukur Ruangan

3. Menentukan apa saja yang akan ada diruangan

4. Analisis Hardware

5. Analisis Keamanan

Perancangan

1. Perancangan ruangan

2. Menentukan Lemari, AC, Detector, Kaca Dsb.

3. Mencari Informasi Biaya point 2

4. Menetukan Hardware yang akan dipakai

5. Mencari Informasi Biaya Point 4

6. Pembuatan Laporan

7. Penyempurnaan Laporan

Implementasi

Operation dan Maintenance

(15)

5 BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Jaringan Komputer

Adalah kumpulan beberapa komputer ( dan perangkat lain seperti printer, hub dan sebagainya ) yang saling terhubung satu sama lain melalui

media perantara. Media perantara ini bias berupa media kabel maupun media tanpa kabel (nirkabel). Informasi berupa data akan mengalir dari satu komputer ke komputer lainnya atau dari suatu komputer ke perangkat yang lain, sehingga masing-masing komputer yang terhubung tersebut bias saling bertukar data atau berbagi perangkat keras.

Jaringan komputer di bagi dalam beberapa klasifikasi :

a. Berdasarkan area atau skala

Berdasarkan skala atau area, jaringan komputer dapat dibagi menjadi 4 jenis yaitu :

1. LAN ( Local Area Network )

Local Area Network adalah jaringan local yang diuat pada area tertutup. Misalkan dalam satu gedung atau dalam satu ruangan. 2. MAN ( Metropolitan Area Network )

Metropolitan Area Network menggunakan metode yang sama dengan LAN, tetapi daerah cakupannya lebih luas. Misalkan satu RW, satu kota, bakhan satu provinsi.

3. WAN ( Wide Area Network )

Wide Area Network cakupannya lebih luas dari MAN. Cakupan Wide Area Network Meliputi satu kawasan, satu Negara, satu pulau, bahkan satu benua.

4. Internet

(16)

6 b. Berdasarkan media penghantar

Berdasarkan media penghantar, jaringan computer dapat di bagi menjadi 2 jenis.

1. Wire Network

Wire Network adalah jaringan computer yang menggunakan kabel sebagai media penghantar, jadi data mengalir pad kabel. 2. Wireless Network

Wireless Network adalah jaringan tanpa kabel yang menggunakan media penghantar gelombang radio atau cahaya infrared. Misalkan outlet atau tempat makan yang menyediakan layanan Wireless Network.

c. Berdasarkan fungsi.

Berdasarkan fungsinya, jaringan computer dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :

1. Client Server

Client Server adalah jaringan computer yang salah satu (boleh lebih) computer difungsikan sebagai server atau induk bagi computer lain yang disebut client. Layanan yang diberikan bias berupa akses web, e-mail, file atau yang lain pun bias mengimplementasikan client server. Hal ini sangat tergantung pad kebutuhan masing-masing.

2. Peer to Peer

Peer to Peer adalah jaringan computer dimana setiap computer bisa menjadi server sekaligus client. Setiap computer dapat menerima dan memberikan access dari/ke computer lain. Peer to Peer banyak di implementasikan pad LAN. Walaupun dapat juga

(17)

7 2.2 TOPOLOGI

Topologi adalah suatu aturan/rules bagaimana menghubungkan computer (node) satu sama lain secara fisik dan pola hubungan antara komponen-komponen yang berkomunikasi melalui media/peralatan jaringan, seperti server, workstation, hub/switch, dan pengabelannya (media transmisi data). Ketika kita memutuskan untuk memilih suatu topologi maka kita perlu mengikuti beberapa spesifikasi tertentu.

Ada dua jenis topologi, yaitu physical topology (topologi fisik ) dan logical topologi (topologi logika). Topologi fisik berkaitan dengan layout atau bentuk jaringan, seperti bagaimana memilih perangkat dan melakukan instalasi perangkat jaringan. Sedangkan topologi logika berkaitan dengan bagaimana data mengalir didalam topologi fisik. Jika topologi fisik bagaikan tubuh maka topologi logika dapat di ibaratkan seperti darah yang mengalir dalam tubuh.

Topologi (fisik) computer dapat juga digunakan untuk mempermudah memahami jaringan computer. Menurut beberapa buku ada Lima topologi utama untuk LAN ( Local Area Network ).

1. Bus

(18)

8

Keunggulan topologi Bus adalah pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain. Kelemahan dari topologi ini adalah bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan.

2. Ring / cincin

(19)

9 3. Star

(20)

10 Kelebihan

a. Kerusakan pada satu saluran hanya akan mempengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut. b. Tingkat keamanan termasuk tinggi.

c. Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.

d. Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah.

Kekurangan

a. Jika node tengah mengalami kerusakan, maka seluruh jaringan akan terhenti.

4. Tree

(21)

11

Topologi Jaringan Pohon (Tree) Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan hirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan komputer .

Pada jaringan pohon, terdapat beberapa tingkatan simpul (node). Pusat atau simpul yang lebih tinggi tingkatannya, dapat mengatur simpul lain yang lebih rendah tingkatannya. Data yang dikirim perlu melalui simpul pusat terlebih dahulu. Misalnya untuk bergerak dari komputer dengan node-3 kekomputer node-7 seperti halnya pada gambar, data yang ada harus melewati node-3, 5 dan node-6 sebelum berakhir pada node-7. Keungguluan jaringan model pohon seperti ini adalah, dapat terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan pada setiap saat. Sebagai contoh, perusahaan dapat membentuk kelompok yang terdiri atas terminal pembukuan, serta pada kelompok lain dibentuk untuk terminal penjualan. Adapun kelemahannya adalah, apabila simpul yang lebih tinggi kemudian tidak berfungsi, maka kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga menjadi tidak efektif. Cara kerja jaringan pohon ini relatif menjadi lambat.

5. Mesh

Topologi mesh dapat dikenali dengan hubungan Point to Point atau satu-satu ke setiap computer. Setiap computer terhubung

(22)

12

Topologi jaringan ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah saluran harus disediakan untuk membentuk jaringan Mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, n = jumlah sentral). Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang. Dengan demikian disamping kurang ekonomis juga relatif mahal dalam pengoperasiannya.

2.3 Pengertian Server

(23)

13 2.3.1 Jenis-Jenis Server

1. Samba Server

2. FTP server

3. DNS server 4. Web Server 5. Mail server

6. Proxy Server

2.4 Database ( Basis data )

Basis data (database), atau sering pula dieja basisdata, adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data (database management system, DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam ilmu informasi.

Istilah "basis data" berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian artinya semakin luas, memasukkan hal-hal di luar bidang elektronika, artikel ini mengenai basis data komputer. Catatan yang mirip dengan basis data sebenarnya sudah ada sebelum revolusi industri yaitu dalam bentuk buku besar, kuitansi dan kumpulan data yang berhubungan dengan bisnis.

(24)

tabel-14

tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili denga menggunakan nilai yang sama antar tabel. Model yang lain seperti model hierarkis dan model jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk mewakili hubungan antar tabel.

Istilah basis data mengacu pada koleksi dari data-data yang saling berhubungan, dan perangkat lunaknya seharusnya mengacu sebagai sistem manajemen basis data (database management system/DBMS). Jika

(25)

25

BAB IV

ANALISIS KERJA PRAKTEK LAPANGAN

4.1 Analisis Ruangan Yang Berjalan

Dari hasil analisis yang kami lakukan banyak sekali permasalahan yang kami temukan pada ruangan server pada B4T ini diantaranya :

1. Pertama adalah PC server yang di letakan di sembarang tempat dan tanpa perwatan yang baik, sehingga PC kotor dan berdebu.

Gambar 1.1 Keadaan Satu PC server yang di biarkan terbuka dan kurangnya perawatan

(26)

26

Gambar 1.2 Pendingin ruangan atau Air Conditioner yang tidak berfungsi

3. Kaca Tembus Pandang Seharusnya data center terlindungi dengan baik, dari akses-akses yang tidak dikehendaki. Seharusnya data center dalam ruangan tertutup yang tidak semua orang tahu.

(27)

27

Gambar. PC server pada perusahaan

5. Tidak adanya fire detector Leakage Protection , Electrical fault protection.

6. Lantai tidak di naikan dan hanya menggunakan meja biasa yang sangat tidak efektif.

7. Ruangan harusnya terpisah dengan yang lain atau di menggunakan ruangan yang khusus.

4.2 Usulan Perancangan Ruangan 4.2.1 Tujuan Perancangan

(28)

28 4.2.2 Usulan Rancangan

Yang pertama harus dilakukan adalah melakukan perancangan a. Keamanan alat

b. Peralatan yang ada umumnya sangat bernilai bagi kelangsungan sistem dan tidak murah.

c. Kebutuhan lingkungan yang khusus atau memenuhi syarat tertentu, karena peralatan komputer dengan kemampuan tinggi umumnya sensitif terhadap suhu, kelembapan dan tegangan listrik.

d. Kenyamanan

e. Mempermudah pengecekan sistem secara berkala f. Efisiensi dan efektifitas perawatan sistem. g. Besar dan rumit

h. Umumnya sebuah pusat computer / pengolahan data / kontrol LAN akan sangat besar dan rumit

i. Jaringan komputer terpusat yang ada juga biasanya secara fakta sangat rumit.

j. Keseimbangan perencanaan

(29)

29

1.1. Aspek-aspek Perencanaan Ruang Komputer a. Fungsi/jenis

b. Desain c. Tata Ruangan d. Aspek teknis:

1. Power (Kelistrikan) 2. Penangkal petir 3. Pencahayaan

4. HVAC (Heat/Ventillation/Air Conditioning) 5. Fire Protection (deteksi dan pemadam kebakaran) 6. Flooring

7. Monitoring ruang computer

1.2. Jenis/tipe/kebutuhan a. R. Server

b. R. Kontrol LAN c. R. Pengolahan data

d. R. Terminal akses (lab. Komputer, warnet, r.pelatihan, dll) e. R. Perpustakaan teknis dan media

f. R. Penyimpanan alat g. R. Staf

1.3. Desain

a. Harus diantisipasi adanya kebutuhan untuk peningkatan daya listrik dan perluasan ruangan dikemudian hari.

b. Harus tersedia pendinginan yang cukup dan sebanding terhadap beban yang ada.

(30)

30

d. Setiap perubahan desain, software dan hardware harus terdokumentasi, dalam rangka kemudahan pelacakan terhadap perencanaan (roadmap) jika terjadi kesalahan atau gangguan sistem.

e. Pemahaman terhadap kebutuhan system perusahaan / instansi adalah langkah awal desain ruang komputer yang efisien dan aman. f. Perhatian khusus harus diberikan pada aspek teknisdan lingkungan

penunjang, yaitu: sistempendinginan udara, kontrol kelembapan, distribusidan aliran udara, distribusi dan proteksi daya listrik, keamanan dan deteksi kebakaran, tata ruang danpenempatan peralatan, akses perawatan, jalurpengkabelan, keamanan fisik, tanda-tanda petunjuk, dll.

1.4. Tata Ruangan

a. Layout/tata ruang (kesesuaian dg fungsi, penempatan peralatan, kenyamanan penggunaan, kemudahan perawatan, keindahan) b. Aspek pengkabelan baik untuk power maupun LAN (jalur-jalur

pengkabelan, outlet, saklar, dll)

c. Kontrol keamanan (mudah diamati, pengamananinstalasi listrik dan LAN, lokasi tertutup di dalamruang komputer seminimal mungkin)

d. Aksesibilitas (alur pergerakan orang mudah dantidak membahayakan, kemudahan akses secaraumum, pembatasan akses pada ruang tertentu, dll)

1.5. Aspek Teknis

a. Power (Kelistrikan) b. Penangkal petir c. Pencahayaan

(31)

31 f. Flooring

g. Monitoring ruang komputer

1.6. Power (Kelistrikan)

a. Daya Listrik yang cukup (watt alat harus dihitungdengan benar) b. Tegangan listrik yang stabil, sebaiknya digunakanpower supply

unit seperti stabilizer/AVR(auto voltage regulator)

c. Pentanahan/grounding (standar PLN 0,5 O, peralatanjaringan komputer ada yang mensyaratkan sampai 0,05 O)

d. Ketersediaan daya listrik yang tak terputus (UPS = Uninteruptable Power Supply)

e. Generator pembangkit listrik cadangan (genset).

1.7. Konsumsi Daya Listrik (dalam Watt) a. Personal computer:

1. CPU -awake / asleep = 120 / 30 or less 2. Monitor -awake / asleep = 150 / 30 or less 3. Laptop = 20-50

4. Printer = 80-100 b. Komputer server = 300–500 c. Radio tape (stereo set) = 70–400 d. Televisi (warna):

1. 19" = 65–110 2. 27" = 113 3. 36" = 133

4. 53"-61" Projection = 170 5. Flat screen = 120

1.8. Rumus untuk menghitung konsumsi daya listrik

(32)

32 b. 1 kilowatt (kW) = 1,000 Watt

c. Contoh perhitungan untuk PC beserta Monitornya: (120 + 150 Watt × 4 jam/day) ÷ 1000 = 1,08 kWh/hari

d. Kalikan konsumsi kWh per hari di atas dengan jumlah hari pemakaian dalam sebulan dan harga listrik per kWh akan diperoleh biaya yang harus dibayarkan perbulannya.

Contoh instalasi Listrik yang tidak baik Contoh instalasi Listrik yang tidak baik

1.9. HVAC (Heat/Ventillation/AirConditioning)

a. Semua alat elektronik / elektrik di dalam ruang computer menghasilkan panas, sehingga lingkungannya perlu didinginkan agar panas dari mesin dapat mengalir.

b. Sistem ventilasi yang baik akan dapat mengalirkan udara segar tetapi tetap memproteksi masuknya debu

(33)

33

1. Terlalu rendah, akan menimbulkan resiko listrik statis (kipas pada komputer dapat menjadi sumbernya)

2. Terlalu tinggi, akan menimbulkan kondensasi, korosi dan korsleting listrik

1.10. Penangkal petir dan pencahayaan

a. Penangkal petir yang baik persyaratannya serupa dengan grounding, tetapi tentu saja instalasinya terpisah. Selain itu pada perangkat elektronik penting seperti router, server dan peralatan wifi perlu dipasangi lightning protector untuk menahan kelebihan tegangan yang muncul jika saluran listriknya yang tersambar petir.

b. Pencahayaan ruang komputer membutuhkan intensitas cahaya sebesar 40-80 foot candel pada bidang 30 inchi dari lantai.

1.11. Fire Protection

a. Bahaya kebakaran di dalam ruang komputer dan data centers umumnya disebabkan oleh masalah pada jalur-jalur kabel, raised floor, dan area-area tertutup lainnya. Kejahatan pembakaran dengan sengaja, sabotase perusahaan, atau sebab-sebab alami seperti petir dan hubungan pendek listrik juga meningkatkan resiko kebakaran.

1.12. Flooring(lantai / Raised Floor)

a. Umumnya untuk ruang server digunakan raised floor, suatu sistem lantai berbahan non-electrostatic (listrik statis) dengan rongga di bagian bawah

b. Rongga tersebut digunakan untuk:

1. Sistem distribusi udara dingin dari AC 2. Jalur-jalur dan kontak kabel listrik dan LAN

(34)

34

4. Jalur-jalur perpipaan lainnya

c. Untuk ruang komputer jenis lain tidak perlumenggunakan raised floor, tetapi cukup lantai kayuatau keramik (karpet tidak dianjurkan karenamengandung elektrostatik yang tinggi).

1.13. Monitoring

a. Sistem monitoring keamanan fisik, misal deteksi kebakaran, cctv/kamera pengawas, kartu akses, dll.

b. Sistem monitoring server. Misal digunakan alat yang bernama KVM. Alat ini dapat mengontrol beberapa komputer/server dengan hanya satu buah keyboard, mouse dan monitor.

1.14. CCTV

(35)

35

Untuk desain yang saya siapkan sesuai dengan perencanaan di atas dan Dari semua permasalahan di atas, kami sudah menyiapkan sebuah usulan rancangan untuk ruangan server pada B4T ini. dapat di lihat di bawah ini.

[image:35.612.195.486.219.666.2]
(36)

36

Dan berikut ini adalah peralat an yang harus dilengkapi dalam ruangan server oleh Perusahaan.

Berikut adalah rincian peralatan dari table diatas. :

No. Keterangan Merk / Type Jumlah

1. 2. 3. 4. 5.

Rack Server KVM Switch UPS

Fire Detector CCTV

ABBA 19" Closed 30U-1016mm ALTUSEN KH1516i

APC SUA1000RMi1U

PYROGEN FIRE SUPPRESSION INDOOR PROFESSIONAL SERIES

(37)

37 Rack Server

ABBA 19" Closed 30U-1016mm

Pada Tanggal 23 Agustus 2010 Jam 23.00

http://www.bhinneka.com/products/sku00308030/abba__19__closed_3 0u-1016mm.aspx

19 "tertutup rak 30U depth 1016mm, Top, Bottom, Side + kaca pintu depan + belakang pintu logam, termasuk: 1 unit Roof Fan Panel 2 Fan, 100 unit Cage Nut + M6 Screw, 1 unit Vertical Power Distribution Panel 12 Outlets

(38)

38

KVM ( Sistem Untuk Monitoring Server )

ALTUSEN KH1516i

Pada Tanggal 23 Agustus 2010 Jam 23.40

http://www.bhinneka.com/products/sku00607528/altusen_kh1516i.aspx 16-port Cat 5 KVM over IP. PS / 2 Console (Multi-Platform USB & PS / 2 server)

(39)

39 UPS

APC SUA1000RMi1U

Pada Tanggal 23 Agustus 2010 Jam 23.55

http://www.bhinneka.com/products/sku00506068/apc_sua1000rmi1u.as px

Smart-UPS 1000VA USB & Serial RM 1U 230V Bhinneka Part No: SKU00506068

Pengiriman Berat (Tarif): 26 kg Harga: Rp 5.537.000

Fitur

* Pemberitahuan Terputus baterai * Front-akses pelayanan

* USB konektivitas

Interface Port (s): DB-9 RS-232, SmartSlot, USB Kapasitas Output Power 640 Watts / 1000 VA Tegangan Output Power 230V

Power Input Voltage 230V Surge Energy Rating 480 joule

Surge Energy Filtering Kendali waktu multi-pole noise filtering: 0.3% IEEE surge let-melalui: nol clamping response time: bertemu UL 1449 Back-Up Time Half Load 14,5 menit (320 Watts)

Back-Up Load Purna Waktu 5,4 menit (640 Watts)

Baterai Jenis baterai bebas Pemeliharaan Lead-Acid disegel dengan dihentikan elektrolit: tahan bocor

Berat 21,82 KG

Garansi 2 tahun memperbaiki atau mengganti Lainnya

(40)

40

o Power Max Dikonfigurasi: 640 Watts / 1000 VA

Tegangan Output o Catatan: Dikonfigurasi bagi 220: 230 atau 240 tegangan keluaran nominal

o Output Voltage Distortion: Kurang dari 5% pada beban penuh O Output Frekuensi (sync ke listrik): 47-53 Hz untuk 50 Hz nominal, 57-63 Hz selama 60 Hz nominal

o Crest Factor: sampai 5: 1

o Jenis Bentuk gelombang: gelombang sinus

o Output Connections: (4) IEC 320 C13, (2) IEC jumper

* Input

o Input Frekuensi: 50/60 Hz + / - 3 Hz (auto sensing) o Input Connections: IEC-320 C14

o Input kisaran tegangan untuk operasi utama: 160 - 286V o Input rentang tegangan disesuaikan untuk operasi listrik: 151 - 302V

* Baterai & Runtime

o waktu mengisi ulang umum: 2 jam (s) O Penggantian baterai cartridge: RBC34 o RBC ™ Quantity: 1

o Runtime Chart: Smart-UPS

* Komunikasi & Manajemen

o Tersedia SmartSlot ™ Interface Quantity: 1

o Control panel: LED status display dengan beban dan bar baterai-grafik dan On Line: On Battery: Replace Battery: Overload dan Indikator

o Audible Alarm: Alarm ketika pada baterai: alarm khas baterai rendah: penundaan dikonfigurasi

* Fisik

o Tinggi Maksimum: 44,00 mm o Lebar Maksimum: 432,00 mm o Kedalaman maksimum: 660,00 mm o Rack Tinggi: 1U

o Warna: Hitam

Isi * mungkin berbeda

(41)

41 FIRE DETECTOR

PYROGEN FIRE SUPPRESSION

jam 1:38 tanggal:18 agustus 2010

http://serba-serbi.tokobagus.com/lain-lain/pyrogen-fire-suppression-676525.html?searchquery=text:fire|detector

 Tanggal: 23/07/2010 12:13:10  Condition: Baru

 Harga: Rp. 30.000.000 Pirogen MANFAAT:

a. Ramah lingkunga, Potensi Penipisan ozon (ODP) = nol Peringatan Global Potensial (GWP) = nol

b. Pemadam tindakan spontan "Dengan menginstal pirogen dekat dengan sumber api, kita mampu mengendalikan dan memadamkan api saat ini mulai"

c. Compact dan berat tabungan, tabung pirogen adalah api terkecil dan teringan pemadam sistem yang tersedia.

d. Diuji dan bersertifikat, Pirogen telah diuji dan disertifikasi oleh CSIRO (Australia) dan badan-badan sertifikasi worlwide berbagai e. Biaya efektivitas "ruang dengan persyaratan minimal dan berat

badan, instalasi sederhana, pemeliharaan dan nol hingga 10 tahun kehidupan pelayanan, pirogen ini bisa dibilang solusi biaya yang paling efektif yang tersedia."

f. Wikipedia untuk menginstal dan recommission, tabung pirogen adalah elektrik diaktifkan. Wikipedia kabel dan plug-in konektor yang dapat mengurangi waktu instalasi.

(42)

42

h. Sendiri sistem Stand, Pirogen tabung ketika dilengkapi dengan detektor panas linier atau Aktivasi Device Termal (Tad) diaktifkan sendiri tanpa perlu untuk panel kendali konvensional.

CCTV

INDOOR PROFESSIONAL SERIES

Pada Tanggal 23 Agustus 2010 Jam 00.48 http://cctvindonesia.com/cctv/ Harga Paket (all-in) : Hanya Rp 12.000.000

Paket ini cocok digunakan untuk rumah, kantor, rumah sakit, toko, apartemen, tempat kos, dll

Paket terdiri dari :

a. 4 unit kamera CCTV Vandal Resistance Dome Infra Red Camera - Metal Case (spec : 1/3" Super HAD CCD SONY, 530 TVL Superb High Resolution, 0 lux with Inra Red for total dark monitoring)

b. 1 Unit Digital Surveillance System Recorder and Controller 4 port ( real time 100 fps PAL) + Original CD Software

c. 200 mtr high quality video cable d. 5 er cable

e. 4 unit heavy duty power adaptor f. 8 unit cctv connector

g. Installation, software setting, testing, commissioning (Jabotabek). h. Comprehensive user manual

i. User training j. 2 years warranty

k. FREE Internet Setting for remote view

l. FREE DNS setting for non static IP address forwarding m. FREE sub domain setting

(43)

43

4.2.3 KESESUAIAN DENGAN TIA 942

Standar ini telah disetujui oleh Asosiasi Industri Telekomunikasi (TIA) TR subkomite 42,2, TIA Komite Teknis Rekayasa TR 42, dan American Nasional Standards Institute (ANSI).

TIA tinjauan standar setiap 5 tahun. Pada waktu itu, standar yang ditegaskan kembali, dibatalkan, atau direvisi menurut pembaruan diajukan. Update untuk dimasukkan dalam revisi berikutnya dari Standar harus dikirim ke kursi komite atau TIA.

Berkontribusi organisasi

Lebih dari 60 organisasi dalam industri telekomunikasi menyumbangkan keahlian mereka untuk pengembangan Standar ini (termasuk produsen, konsultan, pengguna akhir, dan lainnya organisasi).

The TR-42 Komite berisi subkomite berikut yang berhubungan dengan kegiatan ini.

a. TR-42,1 - Sub-komite tentang Telekomunikasi Kabel Bangunan Komersial

b. TR-42,2 - Sub-komite Infrastruktur Telekomunikasi Residential

c. TR-42,3 - Sub-komite Persiapan Telekomunikasi Bangunan Komersial dan Spaces

d. TR-42,4 - Sub-komite Infrastruktur Telekomunikasi di Luar Pabrik

e. TR-42,5 - Sub-komite tentang Ketentuan dan Simbol Infrastruktur Telekomunikasi

f. TR-42,6 - Sub-komite Infrastruktur Telekomunikasi Tetap Administrasi

(44)

44 Subkomite

h. TR-42,8 - tentang Telekomunikasi Kabel Fiber Optik Sistem i. TR-42,9 - Sub-komite Infrastruktur Industri Telekomunikasi

Hubungan dengan standar TIA lain dan dokumen

Spesifikasi dan rekomendasi dari Standar ini akan diutamakan untuk digunakan dalam data

pusat.

a. ANSI/TIA/EIA-568-B.1, Telekomunikasi Bangunan Komersial Kabel Standar; Bagian 1 Persyaratan Umum

b. ANSI/TIA/EIA-568-B.2, Telekomunikasi Bangunan Komersial Kabel Standar; Bagian 2 Balanced Twisted-Pair Kabel Komponen

c. ANSI/TIA/EIA-568-B.3, Fiber Optik Kabel Komponen Standar

d. ANSI/TIA-569-B, Bangunan Standar Umum untuk Persiapan dan Telekomunikasi Ruang

e. ANSI/TIA/EIA-606-A •, Administrasi Standar Telekomunikasi Komersial Infrastruktur

f. ANSI/TIA/EIA-J-STD-607, Grounding Bangunan Komersial (dibumi) dan Bonding Persyaratan untuk Telekomunikasi g. ANSI/TIA-758-A •, Milik Pelanggan di Luar Tanaman

Telekomunikasi Kabel Standar

Standar ini berisi referensi ke standar nasional dan internasional serta lainnya dokumen jika diperlukan.

a. Kode Keamanan Listrik Nasional (NESC) (C IEEE 2) b. Life Safety Code (NEC) (NFPA 101)

c. Kode Listrik Nasional (NEC) (NFPA 70)

(45)

45

e. Rekayasa Persyaratan untuk Frame Universal Telekomunikasi (ANSI T1.336)

f. Fitur Praktik untuk memberikan daya dan Grounding Peralatan Elektronik (IEEE Std. 1100)

g. Fitur Praktik untuk Darurat dan Power Systems siaga untuk Industri dan Commercial Aplikasi (IEEE Std. 446)

h. spesifikasi Telcordia (GR-63-CORE (NEBS)) dan (GR-139-CORE) i. ASHRAE

Langkah-langkah dalam proses desain yang diuraikan di bawah ini berlaku untuk merancang sebuah pusat data baru atau perluasan pusat data yang ada. Sangat penting untuk kasus baik bahwa desain dari sistem pemasangan kabel telekomunikasi, peralatan lantai rencana, rencana listrik, rencana arsitektur, HVAC, keamanan, dan sistem pencahayaan dikoordinasikan. Idealnya, proses harus:

1. Perkiraan peralatan telekomunikasi, ruang, kekuatan, dan persyaratan pendinginan data pusat pada kapasitas penuh. Mengantisipasi masa depan telekomunikasi, listrik, dan tren pendinginan selama masa pusat data.

2. Menyediakan ruang, daya, pendingin, keamanan, lantai pemuatan, pembumian, perlindungan listrik, dan Fasilitas lain persyaratan untuk arsitek dan insinyur. Menyediakan persyaratan untuk operasi dok pusat, pemuatan, ruang penyimpanan, pementasan dan area dukungan lainnya.

3. Berkoordinasi data awal rencana ruang pusat dari arsitek dan insinyur. Menyarankan perubahan yang diperlukan.

(46)

46 untuk telekomunikasi jalur.

5. Mendapatkan sebuah rencana diperbarui dari insinyur dengan jalur telekomunikasi, listrik peralatan, dan peralatan mekanis ditambah dengan rencana lantai pusat data pada kapasitas penuh.

6. Desain sistem telekomunikasi kabel berdasarkan kebutuhan peralatan yang akan terletak di pusat data.

SISTEM KABEL INFRASTRUKTUR DATA CENTER elemen dasar dari sistem kabel data center struktur

Gambar 2 mengilustrasikan model representatif untuk berbagai elemen fungsional yang menyusun sistem pemasangan kabel untuk data center. Hal ini menggambarkan hubungan antara unsur-unsur dan bagaimana mereka dikonfigurasi untuk menciptakan sistem total.

Unsur-unsur dasar dari struktur kabel data center sistem adalah sebagai berikut:

a) Pemasangan kabel (subclause 6.2) b) Backbone kabel (subclause 6.3)

c) Cross-menyambung di ruang pintu masuk atau wilayah distribusi utama

d) lintas menghubungkan Utama (MC) di daerah distribusi utama e) Horizontal cross-menghubungkan (HC) di ruang telekomunikasi,

(47)

47

PERSYARATAN RUANG KOMPUTER 5.3.1 Umum

(48)

48

Tata letak lantai harus konsisten dengan persyaratan peralatan dan fasilitas penyedia seperti sebagai:

a. Lantai loading persyaratan termasuk peralatan, kabel, kabel patch, dan media (statis terkonsentrasi beban, beban statis seragam lantai, beban bergulir dinamis).

b. Layanan persyaratan izin (clearance persyaratan pada setiap sisi peralatan diperlukan untuk pelayanan yang memadai dari peralatan). c. aliran udara persyaratan.

d. Mounting persyaratan.

e. Kebutuhan listrik DC dan pembatasan sirkuit panjang.

f. Peralatan persyaratan konektivitas panjang (misalnya, panjang saluran maksimum periferal dan konsol).

5.3.2 Lokasi

Ketika memilih situs ruang komputer, menghindari lokasi yang dibatasi oleh bangunan komponen yang membatasi ekspansi seperti lift, inti, dinding luar, atau bangunan tetap lainnya dinding. Akses bagi pengiriman peralatan besar untuk ruang peralatan harus disediakan (Lihat lampiran B.3 ANSI/TIA-569-B).

Ruangan harus terletak jauh dari sumber gangguan elektromagnetik. Contoh seperti sumber-sumber gangguan meliputi transformator catu daya listrik, motor dan generator, x-ray peralatan, radio atau pemancar radar, dan induksi penyegelan perangkat.

(49)

49 5.3.3 Akses

pintu kamar Komputer harus menyediakan akses ke petugas yang berwenang saja. Selain itu, akses ke ruangan harus memenuhi persyaratan AHJ. Untuk informasi tambahan mengenai pemantauan akses komputer kamar

5.3.4 Desain Arsitektur 5.3.4.1 Ukuran

Ruang komputer akan menjadi ukuran untuk memenuhi persyaratan peralatan khusus yang dikenal termasuk kelonggaran yang tepat; informasi ini dapat diperoleh dari penyedia peralatan (s). Ukuran harus mencakup proyeksi masa depan serta persyaratan ini. Lihat Lampiran E tentang pedoman ukuran ruang komputer.

5.3.4.2 Pedoman untuk peralatan lainnya

kontrol peralatan listrik, seperti distribusi listrik atau sistem conditioner, dan UPS sampai 100 kVA harus diijinkan dalam ruang komputer, dengan pengecualian membanjiri-sel baterai. UPS lebih besar dari 100 kVA dan setiap UPS mengandung banjir-sel baterai harus ditempatkan dalam ruang terpisah kecuali sebagaimana diharuskan oleh AHJ.

Peralatan tidak terkait dengan dukungan dari ruang komputer (misalnya, pipa, ductwork, pneumatik tubing, dll) tidak harus dipasang, melewati, atau masukkan ruang komputer.

5.3.4.3 Langit-Langit tinggi

(50)

50

ketinggian langit-langit yang lebih tinggi. A minimum 460 mm (18 tahun) clearance harus dipelihara dari kepala sprinkler air.

5.3.4.4 Perawatan

Lantai, dinding, dan langit-langit akan tertutup, dicat, atau dibangun dari bahan untuk meminimalkan debu. Harus selesai dalam warna terang untuk meningkatkan pencahayaan ruangan. Lantai harus memiliki sifat anti-statis sesuai dengan IEC 61000-4-2.

5.3.4.5 Lampu

Lampu akan menjadi minimal 500 lux (50 footcandles) di bidang horizontal dan 200 lux (20 footcandles) di bidang vertikal, diukur 1 m (3 kaki) di atas lantai selesai di tengah-tengah semua gang antara lemari.

Lighting Fixtures tidak boleh tenaga listrik dari panel distribusi yang sama listrik sebagai telekomunikasi peralatan di ruang komputer. dimmer switch sebaiknya tidak digunakan. Pencahayaan darurat dan tanda-tanda akan ditempatkan dengan benar per otoritas yang memiliki yurisdiksi (AHJ) seperti bahwa tidak adanya penerangan utama tidak akan menghambat pintu darurat.

5.3.4.6 Pintu

(51)

51

atau posting removable pusat memfasilitasi akses untuk besar peralatan. Keluar persyaratan untuk ruang komputer harus memenuhi persyaratan AHJ.

5.3.4.7 Lantai loading

Lantai loading kapasitas di ruang komputer akan cukup untuk menanggung dan didistribusikan baik terkonsentrasi beban dari peralatan terpasang dengan kabel dan media terkait. minimum kapasitas beban didistribusikan lantai harus 7,2 kPa (150 lbf / ft2). Yang direkomendasikan didistribusikan kapasitas beban lantai adalah 12 kPa (250 lbf / ft2).

lantai juga harus memiliki minimal 1,2 kPa (25 lbf / ft2) tergantung kapasitas untuk mendukung beban yang tersuspensi dari dasar lantai (misalnya, tangga kabel tergantung dari langit-langit di lantai bawah). Kapasitas tergantung disarankan lantai adalah 2,4 kPa (50 lbf / ft2). Lihat spesifikasi Telcordia lantai GR-63-CORE tentang pengukuran kapasitas dan loading Metode uji.

5.3.4.8 Signage

Signage, jika digunakan, harus dikembangkan dalam rencana keamanan gedung. Tepat keluar signage harus ditempatkan sesuai dengan AHJ.

5.3.4.9 Gempa pertimbangan

Spesifikasi untuk fasilitas terkait harus mengakomodasi persyaratan yang berlaku zona seismik. Lihat Telcordia spesifikasi GR-63-CORE untuk informasi lebih lanjut tentang seismik pertimbangan.

(52)

52 5.3.5 Lingkungan desain 5.3.5.1 terkontaminasi

Ruangan harus dilindungi dari kontaminan sesuai dengan ANSI/TIA-569-B.

5.3.5.2 HVAC

Jika ruang komputer tidak memiliki sistem HVAC berdedikasi, ruang komputer akan terletak siap dengan akses ke sistem pengiriman HVAC utama. Sebuah ruang komputer biasanya tidak diakui sebagai seperti oleh AHJ kecuali ia memiliki HVAC khusus, atau memanfaatkan gedung utama HVAC dan peredam otomatis terinstal.

5.3.5.2.1 operasi terus-menerus

HVAC harus disediakan secara 24 jam per-hari, hari-per-tahun 365. Jika sistem bangunan tidak bisa menjamin terus beroperasi untuk aplikasi peralatan besar,sebuah unit yang berdiri sendiri harus disediakan untuk ruang komputer.

5.3.5.2.2 siaga operasi

Ruang komputer sistem HVAC harus didukung oleh ruang komputer generator siaga sistem, jika ada yang diinstal. Jika ruang komputer tidak memiliki generator siaga berdedikasi sistem, HVAC ruang komputer harus terhubung ke generator gedung siaga sistem, jika ada yang diinstal.

5.3.5.3 parameter Operasional

(53)

53

1. Bulb kering Suhu: 20o C (68o F) untuk 25o C (77o F); 2. Kelembaban relatif: 40% sampai 55%;

3. Maksimum Dew Point: 21o C (69.8o F);

4. Tingkat maksimum Perubahan: 5o C (9o F) per jam;

5. Humidifikasi dan peralatan dehumidification mungkin diperlukan tergantung pada lokal kondisi lingkungan.

Suhu lingkungan dan kelembaban harus diukur setelah peralatan dioperasikan. Pengukuran harus dilakukan pada jarak 1,5 m (5 ft) di atas permukaan lantai setiap 3 sampai 6 m (10 sampai 30 kaki) di sepanjang garis tengah gang dingin dan pada setiap lokasi pada asupan udara operasi peralatan. Suhu pengukuran harus dilakukan di beberapa lokasi intake udara peralatan dengan masalah pendinginan potensial. Lihat ASHRAE untuk panduan yang lebih terinci untuk mengukur dan mengevaluasi suhu ruang komputer.

Sebuah perbedaan tekanan positif dalam area sekitarnya harus disediakan.

5.3.5.4 Baterai

Jika baterai digunakan untuk cadangan, cukup ventilasi dan spill containment yang diperlukan akan disediakan. Lihat kode listrik yang berlaku untuk persyaratan.

5.3.5.5 Getaran

(54)

54

perlindungan terhadap getaran berlebihan ruang komputer. Lihat Telcordia spesifikasi GR-63 INTI untuk informasi lebih lanjut mengenai pengujian getaran.

5.3.6 Listrik desain 5.3.6.1 Power

Sirkuit terpisah melayani pasokan ruang komputer harus disediakan dan diakhiri sendiri listrik panel atau panel.

Ruang komputer harus mempunyai kenyamanan duplex outlet (120V 20A) untuk alat kekuasaan, membersihkan peralatan, dan tidak cocok untuk ditancapkan ke sambungan listrik peralatan kabinet. Itu outlet kenyamanan tidak boleh pada unit distribusi daya yang sama (PDUs) atau listrik panel sebagai sirkuit listrik yang digunakan untuk telekomunikasi dan peralatan komputer di kamar. Outlet kenyamanan harus spasi 3,65 m (12 kaki) di sepanjang ruang komputer dinding, atau lebih dekat jika ditentukan oleh peraturan lokal, dan terjangkau oleh 4.5m (15 kaki) kabel (per NEC Artikel 210,7 (A) dan 645,5 (B1)).

5.3.6.2 siaga daya

Ruang komputer panel listrik harus didukung oleh siaga ruang komputer sistem generator, jika ada yang diinstal. Setiap generator yang digunakan harus diberi nilai untuk beban elektronik. Generator kemampuan ini sering disebut sebagai "Komputer Grade". Jika ruang komputer tidak memiliki sistem generator didedikasikan siaga, ruang komputer panel listrik harus dihubungkan untuk membangun sistem generator siaga, jika ada yang diinstal. The power shutdown

(55)

55

5.3.6.3 Bonding dan grounding (pentanahan)

Akses harus dibuat tersedia untuk sistem pembumian telekomunikasi yang ditetapkan oleh ANSI/TIA/EIA-J-STD-607-A. Ruang komputer harus memiliki jaringan ikatan umum (CBN) (Lihat subclause G.5.1.6).

5.3.7 perlindungan kebakaran

Sistem proteksi kebakaran dan alat pemadam api genggam harus mematuhi NFPA-75. Tempat di ruang sistem komputer harus sistem pra-tindakan.

5.3.8 Air infiltrasi

Di mana risiko masuknya air ada, sarana evakuasi air dari ruang yang harus disediakan

(Misalnya menguras lantai). Selain itu, setidaknya satu saluran atau cara lain untuk mengevakuasi air untuk masing-masing

100 m2 (1000 ft2) daerah harus disediakan. Setiap air dan pipa saluran yang berjalan melalui ruangan

harus terletak jauh dari dan tidak langsung di atas peralatan di ruangan itu.

5,4 persyaratan masuk kamar

5.4.1 Umum

(56)

56

demarkasi. Ini adalah tempat telekomunikasi tanggung jawab penyedia akses biasanya untuk sirkuit biasanya berakhir dengan tanggung jawab pelanggan untuk sirkuit di mulai Ruang akan masuk jalur pintu masuk rumah, blok pelindung bagi pasangan tembaga-masuk kabel, peralatan terminasi untuk kabel penyedia akses, akses penyedia peralatan, danpemutusan peralatan untuk pemasangan kabel ke ruang komputer.

5.4.2 Lokasi

Ruang masuk harus berada untuk memastikan bahwa rangkaian panjang maksimum dari mengakses demarkasi poin operator ke peralatan akhir tidak terlewati. Rangkaian maksimum panjang perlu menyertakan seluruh rute kabel, termasuk kabel patch dan perubahan tinggi antara lantai dan di dalam rak atau lemari. Khusus rangkaian panjang (dari titik demarkasi untuk peralatan akhir) untuk dipertimbangkan dalam perencanaan lokasi pintu masuk ruangan yang disediakan dalam lampiran A.

CATATAN: Mengulang dapat digunakan untuk memperpanjang sirkuit luar panjang yang ditentukan dalamLampiran A.

Ruang masuk mungkin baik terletak di dalam atau di luar ruang ruang komputer. Keamanan keprihatinan dapat mendikte bahwa kamar terletak di luar pintu masuk ruang komputer untuk menghindari kebutuhan teknisi operator akses untuk mengakses ruang komputer.

(57)

57

Pemasangan kabel di pintu masuk kamar harus menggunakan kabel distribusi yang sama(overhead atau di bawah lantai) seperti yang digunakan di ruang komputer; ini akan meminimalkan kabel panjang karena menghindari transisi dari kabel overhead nampan ke lantai bawah nampan kabel.

5.4.3 Kuantitas

Pusat data yang besar mungkin memerlukan beberapa pintu masuk kamar untuk mendukung beberapa tipe rangkaian seluruh ruang komputer ruang dan / atau untuk menyediakan redundansi tambahan.

Ruang masuk tambahan mungkin memiliki jalur masuk sendiri untuk layanan khusus feed dari penyedia akses. Atau, masuk kamar tambahan mungkin anak ruang pintu masuk utama, dalam hal mana penyedia layanan akses feed berasal dari utama pintu masuk kamar.

5.4.4 Akses

Akses ke ruang masuk harus dikontrol oleh pusat data pemilik atau agennya.

5.4.5 Masuk saluran akses routing di bawah lantai

Jika ruang pintu masuk terletak di ruang ruang komputer, saluran masuk harus berjalan dirancang untuk menghindari gangguan dengan aliran udara, air dingin perpipaan dan kabel lainnya routing bawah akses lantai.

5.4.6 Akses dan ruang operator penyedia layanan

(58)

58

komputer. Lihat ANSI/TIA-569-B untuk informasi tentang akses penyedia dan ruang operator selular. Penyedia akses dan ruang operator selular di pusat data kamar biasanya tidak masuk membutuhkan partisi karena akses ke pusat data kamar pintu masuk dengan hati-hati dikendalikan. Akses dan penyedia layanan sewa ruangan di ruang komputer, Namun, biasanya membutuhkan aman akses ke ruang mereka.

5.4.7 Bangunan pintu masuk terminal

5.4.7.1 Umum

Tercantum di sini adalah persyaratan untuk membangun terminal pintu masuk terletak di pintu masuk kabel untuk fasilitas bangunan di mana transisi antara lingkungan di dalam dan di luar terjadi. Di luarterminal biasanya digunakan bila sambungan masuk terletak di penutupan pada sebuah luar dinding bangunan. Di dalam terminal digunakan ketika kabel luar akan terhubung ke di dalam sistem pemasangan kabel distribusi. Lihat ANSI/TIA/EIA-568-B.1 untuk informasi tambahan tentang masuk sarana dan fasilitas koneksi masuk.

5.4.8 Desain Arsitektur 5.4.8.1 Umum

Keputusan apakah suatu ruangan atau area terbuka ini disediakan harus didasarkan pada keamanan (dengan pertimbangan baik akses dan kontak insidental), kebutuhan ruang dinding untuk pelindung, masuk kamar ukuran, dan lokasi fisik. 5.4.8.2 Ukuran

(59)

59

- Backboard dan ruang frame untuk pengakhiran kampus penyedia akses dan kabel.

- Penyedia akses rak.

- Milik pelanggan tetap akan terletak di ruang masuk.

- Demarkasi rak termasuk hardware pemutusan untuk pemasangan kabel ke ruang komputer.

- Jalur ke ruang komputer, area utama distribusi dan distribusi horisontal mungkin area untuk kamar pintu masuk sekunder.

- Jalur masuk ke kamar lain jika ada beberapa pintu masuk kamar.

Ruang yang di butuhkan adalah lebih terkait erat dengan jumlah penyedia akses jumlah sirkuit dan jenis sirkuit yang akan di akhiri di ruang daripada ukuran data center. Bertemu dengan semua penyedia akses untuk menentukan persyaratan awal dan masa depan mereka ruang. Lihat Lampiran C untuk lebih informasi tentang akses operator koordinasi dan demarkasi penyedia akses.

Ruang juga harus disediakan untuk pemasangan kabel kampus. Kabel yang mengandung komponen logam (Tembaga-pair, koaksial, kabel serat optik dengan komponen logam dll) harus diakhiri dengan pelindung di ruang masuk. Pelindung mungkin baik dinding-mount atau frame-mount. Ruang untuk pelindung harus terletak sedekat praktis untuk titik pintu masuk kabel dalam gedung. kabel serat optik kampus dapat diakhiri utama lintas bukannya menghubungkan pintu masuk ruangan jika mereka tidak memiliki komponen logam (misalnya, kabel sarung atau kekuatan anggota). Lihat kode yang berlaku tentang kabel pintu masuk dan pintu masuk terminasi kabel persyaratan.

5.4.8.3 backboards Kayu Lapis

(60)

60

in) kayu lapis AC, sebaiknya void bebas, 2,4 m (8 ft) tinggi, dan mampu mendukung terpasang menghubungkan perangkat keras. Kayu Lapis harus baik api-nilai (api-retardant) atau ditutupi dengan dua lapisan cat tahan api. Jika api-nilai (api-retardant) kayu lapis yang akan dicat, cat tidak boleh mencakup api-rating cap sampai pemeriksaan oleh marshal api atau lainnya AHJ selesai. Untuk mengurangi warping, api-rated (Api-retardant) kayu lapis akan kiln-kering dan tidak akan melebihi kadar air 15%.

5.4.8.4 Langit-Langit tinggi

Tinggi minimum harus 2,6 m (8,5 kaki) dari lantai selesai halangan apapun seperti sprinkler, perlengkapan pencahayaan, atau kamera. Pendingin persyaratan atau rak / lemari lebih tinggi dari 2,13 m (7 ft) dapat menentukan ketinggian langit-langit yang lebih tinggi. A minimum 460 mm (18 in) clearance harus dipelihara dari kepala sprinkler air.

5.4.8.5 Perawatan

Lantai, dinding, dan langit-langit akan tertutup, dicat, atau dibangun dari bahan untuk meminimalkan debu. Harus selesai dalam warna terang untuk meningkatkan pencahayaan ruangan. Lantai harus memiliki sifat anti-statis IEC 61000-4-2 sesuai.

5.4.8.6 Lampu

(61)

61

digunakan. Pencahayaan darurat dan tanda-tanda akan ditempatkan dengan benar per AHJ seperti yang ketiadaan primer pencahayaan tidak akan menghambat pintu darurat.

5.4.8.7 Pintu

Pintu harus minimal 1 meter (3 kaki) lebar dan 2.13 m (7 kaki) tinggi, tanpa ambang pintu, engsel untuk membuka ke luar (kode memungkinkan) atau geser ke sisi-sisi, atau dilepas. Pintu harus dilengkapi dengan kunci dan tidak baik pusat atau posting posting removable pusat memfasilitasi akses untuk besar peralatan.

5.4.8.8 Signage

Signage, jika digunakan, harus dikembangkan dalam rencana keamanan gedung.

5.4.8.9 Gempa pertimbangan

Spesifikasi untuk fasilitas terkait harus mengakomodasi persyaratan yang berlaku zona seismik. Lihat Telcordia spesifikasi GR-63-CORE untuk informasi lebih lanjut tentang seismik pertimbangan.

5.4.8.10 HVAC

(62)

62

redundansi yang sama dan backup sebagai HVAC dan kekuatan untuk ruang komputer.

5.4.8.10.1 operasi terus-menerus

HVAC harus disediakan secara 24 jam per-hari, hari-per-tahun 365. Jika sistem bangunan tidak bisa menjamin terus beroperasi, unit yang berdiri sendiri harus disediakan untuk pusat data pintu masuk kamar.

5.4.8.10.2 siaga operasi

Ruang HVAC masuk sistem harus didukung oleh ruang komputer generator siaga sistem, jika ada yang diinstal. Jika ruang komputer atau ruang masuk tidak memiliki berdedikasi sistem generator siaga, HVAC masuk kamar harus terhubung ke gedung siaga sistem generator, jika ada yang diinstal.

5.4.8.11 parameter Operasional

Suhu dan kelembaban harus dikendalikan untuk memberikan rentang operasi terus -menerus untuk suhu dan kelembaban:

a. Suhu Bulb kering: 20 C (68 F) sampai 25 C (77 F); b. Kelembaban relatif: 40% sampai 55%;

c. Maksimum Dew Point: 21 C (69,8 F);

d. Perubahan Tingkat maksimum: 5 C (9 F) per jam;

e. Humidifikasi dan peralatan dehumidification mungkin diperlukan tergantung pada lokal kondisi lingkungan.

(63)

63

pengukuran harus dilakukan di beberapa lokasi intake udara peralatan dengan masalah pendinginan potensial.

5.4.8.12 Power

Mempertimbangkan memiliki PDUs berdedikasi dan UPS panel daya makan untuk ruang masuk. Kuantitas rangkaian listrik untuk masuk kamar tergantung pada persyaratan peralatan yang akan terletak di dalam kamar. Ruang masuk akan menggunakan sistem yang sama cadangan listrik (UPS dan generator) yang digunakan untuk ruang komputer. Tingkat redundancy untuk masuk kamar sistem mekanik dan listrik harus sama seperti yang dipakai untuk ruang komputer

Ruang masuk akan memiliki satu atau lebih outlet kenyamanan dupleks (120V 20A) untuk listrik alat, membersihkan peralatan dan peralatan lain yang tidak sesuai dengan steker ke rak peralatan listrik strip. Outlet kenyamanan tidak harus pada PDU yang sama atau panel listrik sebagai sirkuit listrik yang di gunakan untuk telekomunikasi dan peralatan computer di dalam kamar. Sana outlet setidaknya harus satu duplek berasa di setiap dinding ruangan, jarak tidak lebih dari 4M ( 12 kaki) terpisah, dan dalam kotak-kotak lantai aduk melalui dan system pengiriman lainnya sehingga mereka dapat dihubungi oleh 4,5 m (15 kaki ) kabel listrik dari tempat di ruang sesuai pasal 70 NFPA 645,5 (B1) atau per AHJ tersebut.

5.4.8.13 siaga Power

(64)

64

“Komputer Grade”. Jika ruang komputer atau masuk kamar tidak memilii system generator didedikasika siaga, ruang masuk listrik panel harus di hubungkan untuk membangun system generator siaga, jika ada yang di instal.

5.4.8.14 Bonding dan landasan

Akses harus dibuat tersedia untuk sistem pembumian telekomunikasi yang ditetapkan oleh ANSI/TIA/EIA-J-STD-607-A.

5.4.9 perlindungan kebakaran

Sistem proteksi kebakaran dan alat pemadam api genggam genggam harus mematuhi NFPA-75. Tempat di ruang sistem komputer harus sistem pra-tindakan.

5.4.10 Air infiltrasi

Di mana risiko masuknya air ada, sarana evakuasi air dari ruang yang harus disediakan (Misalnya menguras lantai). Setiap air dan pipa saluran yang berjalan melalui ruangan harus terletak jauh dari dan tidak secara langsung di atas peralatan di ruangan itu.

5,5 Utama wilayah distribusi

5.5.1 Umum

(65)

65

data dan internet kolokasi fasilitas, area distribusi utama harus dalam ruang aman.

5.5.2 Lokasi

Wilayah distribusi utama harus terletak di pusat kota untuk menghindari melebihi jarak maksimum pembatasan untuk aplikasi yang akan didukung, termasuk panjang kabel maksimum untuk akses sirkuit penyedia melayani keluar dari ruang masuk.

5.5.3 Fasilitas persyaratan

(66)

66

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

TIA-942 adalah standart yang telah disetujui oleh Asosiasi Industri Telekomunikasi (TIA) TR subkomite 42,2, TIA Komite Teknis Rekayasa TR 42, dan American Nasional Standards Institute (ANSI).

Standart ini dapat mendukung kelancaran aktifitas bisnis pada perusahaan dan kegiatan komputerisasi pada perusahaan dapat berjalan dengan baik.

5.2.Saran

1. Jika instansi ini akan menerapkan atau memakai rancangan desain ini, sebaiknya diimplementasikan dengan baik, dan terarah, agar investasi

tidak terbuang sia-sia.

2. Perawatan dan maintenance harus sering dilakukan agar server tidak rusak, atau shut down.

Dan untuk kelancaran beroprasinya tersebut harus di lakukan kontrol pada :

a. Physical Security Control:

Misalnya Access control (pin / finger scan), Closed room, Log book

b. Environment Control:

(67)

i

Rancangan Desain Ruangan Server

B4T Berstandart TIA-942

Laporan Praktek Kerja Lapangan

Diajukan untuk memenuhi syarat matakuliah Praktek Kerja Lapangan Program strata satu Jurusan Manajemen Informatika

Oleh :

Riki Purnama 10507014

JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(68)

v

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan ... 1

1.2.Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 2

1.3.Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Lapangan ... 2

1.4.Batasan masalah ... 3

1.5.Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan ... 3

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Jaringan Komputer ... 4

2.2.Topologi ... 6

2.3.Pengertian Server ... 12

2.3.1. Jenis-jenis server ... 13

2.4.Pengertian Database ... 13

BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1. Sejarah Singkat Instansi ... 15

3.2.Produk / Layanan Jasa ... 16

3.3.Struktur Organisasi Instansi ... 23

3.4.Visi Dan Misi Instansi ... 23

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN 4.1. Analisis Ruangan Yang Berjalan ... 24

(69)

vi

4.2.1. Tujuan Perancangan ... 26

4.2.2. Usulan Rancangan ... 27

4.2.2.1 Denah Desain Ruangan ... 34

4.2.2.2 Daftar Peralatan Yang Harus Dilengkapi ... 35

4.2.3.Kesesuaian Dengan TIA-942 ... 42

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 64

5.2. Saran ... 64

Daftar Pustaka ... 65

(70)

DAFTAR PUSTAKA

1. Iwan sofana. 2008. Membangun Jaringan Komputer. Informatika. Bandung.

2. Tanenbaum, Andrew S. 2000. Computer Network. 3rd ed. Ner Jersey. Prantice Hall Inc.

3. http://www.bhinneka.com/product

/sku00308030/abba__19__closed_30u-1016mm . aspx Agustus 2010

4. http://www.bhinneka.com/products/sku00607528/altusen_kh1516i.aspx

Agustus 2010

5. http://www.bhinneka.com/products/sku00506068/apc_sua1000rmi1u.aspx Agustus 2010

6. http://serba-serbi.tokobagus.com/

lain-lain/pyrogen-fire-suppression-676525.html?searchquery=text:fire|detector Agustus 2010

7. http://cctvindonesia.com/cctv/ Agustus 2010

(71)

Daftar Riwayat Hidup

Yang bertanda tangan di bawah ini

Nama

: Riki Purnama

Umur

: 21 Tahun

Jenis kelamin

: Laki-laki

Tempat dan tanggal lahir

: Bandung, 15 Agustus 1989

Kewarganegaraan

: WNI

Status perkawinan

: Belum menikah

Agama

: Islam

Alamat lengkap

: Kp. Lw Peso Rt 03/01 Desa Cibodas, Kec.Rumpin.

Bogor 16350

Telepon, HP

: 081910206122

E-mail

:

kie_alone98@yahoo.com

Menerangkan dengan sesungguhnya

Pendidikan

1994 – 2001

: SDN CIBODAS 01 …………periode.. 1994-2001…….……Berijazah*)

2001 – 2004

: MTSN AL-MUKHLISIN...periode…2001-2004…………Berijazah*)

2004 – 2007

: SMAN 1 LEUWI LIANG … periode…2004-2007…………Berijazah*)

2007 – sekarang

: Program Sarjana (S -1) Sistem Informatika, UNIKOM, Bandung

(semester 7 berjalan)

Bandung, 13 Januari 2011

(72)

iii

<

Gambar

Tabel 1.1
Gambar 1.1 Keadaan Satu PC server yang di biarkan terbuka dan
Gambar 1.2 Pendingin ruangan atau Air Conditioner yang tidak
Gambar.   PC server pada perusahaan
+2

Referensi

Dokumen terkait