BIODATA MAHASISWA
Jenjang Pendidikkan : Program Sarjana (Strata - I)
Alamat Rumah : Jl.Kiaracondong Barat No.70/126D Rt.03/08 Bandung 40274
Alamat Bandung : Jl.Kiaracondong Barat No.70/126D Rt.03/08 Bandung 40274
E-Mail : [email protected]
No. Telepon : 227318528
DATA KELUARGA:
Nama Ayah : Anda Sukanda
Nama Ibu : Iar Armanah
Alamat Orang Tua : Jl.Kiaracondong Barat No.70/126D Rt.03/08 Bandung 40274
No. Telpon Orang Tua : 227318528
Pekerjaan Orang Tua : Wiraswasta
Dengan ini saya, yang bertandatangan dibawah ini, menyatakan bahwa data di atas adalah benar.
Hormat Saya,
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada
Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Sarjana)
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
RIYAN HIDAYAT 1.05.08.420
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan YME dikarenakan atas
kehendakNya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul:
“PERANCANGAN APLIKASI LAYANAN INFORMASI TENTANG
PENGOBATAN HERBAL BERBASIS ANDROID”.
Skripsi ini penulis sajikan untuk memenuhi salah satu prasyarat kelulusan
Program Stara Satu Jurusan Prodi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu
Komputer Universitas Komputer Indonesia.
Penulis menyadari dengan sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini
masih jauh dari kata sempurna. Hal ini mengingat keterbatasan pengetahuan,
pengalaman dan kemampuan dalam mengolah serta menyajikannya. Namun
demikian, penulis telah berusaha untuk menyusun skripsi ini dengan
sebaik-baiknya dan penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca
dan perkembangan ilmu komputer, khususnya bagi penulis sendiri.
Dalam kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya
kepada ibunda, ayahanda, dan kakak tercinta yang telah memberikan do’a dan
restunya. Serta Ibu Citra Noviyasari, S.Si.,MT. selaku dosen pembimbing yang
telah memberikan bimbingan dan dorongannya dalam segala hal termasuk dalam
penulisan skripsi ini. Demikian pula penulis mengucapkan terima kasih yang
Teknik Universitas Komputer Indonesia.
3. Bapak Syahrul Mauluddin, S.Kom selaku Ketua Prodi Fakultas Teknik
Universitas Komputer Indonesia.
4. Bapak Iyan Gustiana, S.Kom., M.Kom selaku Dosen Wali Fakultas
Teknik Universitas Komputer Indonesia.
5. Ibu Ibu Citra Noviyasari, S.Si.,MT. selaku Dosen Pembimbing Fakultas
Teknik Universitas Komputer Indonesia.
6. Terima Kasih Pula Kepada Bapak Iyan Gustiana, S.Kom., M.Kom.. dan
Bapak Yasmi Afrizal, S.Kom, M.Kom. selaku penguji pada Seminar dan
Sidang dalam penyusunan Skripsi ini
7. Dosen dan Sekretatariat Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik
Universitas Komputer Indonesia.
8. Terima kasih pula kepada teman – teman angkatan 2008, semua
anak-anak kelas SI-09 yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang sedia
membantu, terima kasih atas dorongan dan bantuannya serta do’anya
dalam penyelesaian skripsi ini.
9. Keluargaku yang ku kasihi dan yang kusayangi ayah, ibu beserta keluarga
besar terimakasih atas setiap dukungan baik moril maupun materil semua
yang belum bisa dibalas oleh penulis.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Bandung, Juni 2013
ABSTRAK ...i
ABSTRACT ...ii
KATA PENGANTAR ...iii
DAFTAR ISI ...vi
DAFTAR GAMBAR ...xi
DAFTAR TABEL ...xiv
DAFTAR SIMBOL ...xvi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ...1
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ...5
1.2.1 Identifikasi Masalah ...5
1.2.2 Rumusan Masalah ...6
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ...6
1.3.1 Maksud Penelitian ...6
1.3.2 Tujuan Penelitian ...7
1.4 Kegunaan Penelitian ...7
1.4.1 Kegunaan Praktis ...7
1.4.2 Kegunaan Akademis ...7
1.5 Batasan Masalah ...8
2.3 Peengetian Herbal ...12
2.3.1 Penggolongan Obat Herbal ...12
2.3.2 Ketepatan Penggunaan Obat Herbal ...13
2.3.3 Pengolahan Obat Herbal...14
2.4 Pengertian Android ...16
2.4.1 Sejarah Android ...17
2.4.2 Arsitektur Android ...20
2.4.3 Pengertian Smartphone (Telepon Pintar) ...22
2.4.4 Java Software Development Kit ( SDK Java) ...23
2.4.5 Eclipse Software Development Kit (SDK Eclipse) ...23
2.4.6 Android Software Development Kit (SDK Android) ...23
2.4.7 Android Eclipse Plugin ( ADT ) ...23
2.4.8 Android Package (APK) ...24
2.4.9 Android Virtual Devices (AVD) ...24
2.4.10 Emulator ...24
2.5 Unified Modeling Language (UML) ...25
2.5.1 Use Case Diagram ...28
2.5.2 Sequence Diagram ...28
2.5.3 Collaboration Diagram ...28
2.5.4 Activity Diagram ...29
2.5.5 Deplyoment Diagram ...29
2.5.6 Component Diagram ...29
2.5.7 Langkah-langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML ...29
2.6 Object Oriented Programming (OOP) ...31
2.7 Bahasa Pemograman ...32
2.13 Eclips ...38
2.13.1 Versi Eclips ...39
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian...40
3.1.1 Sejarah Singkat Bumi Herbal Dago ...40
3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ...45
3.1.2.1 Visi Perusahaan ...45
3.1.2.2 Misi Perusahaan ...45
3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan ...46
3.2 Metodologi Penelitian... .49
3.2.1 Desain Penelitian ...49
3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ...50
3.2.2.1Sumber Data Primer ...50
3.2.2.2Sumber Data Sekunder...51
3.2.3 Metode Pendekatan dan pengembangan sistem ...51
3.2.3.1Metode Pendekatan Sistem ...51
3.2.3.2Metode Pengembangan Sistem ...52
3.2.3.3Alat Bantu Analisis Dan Perancangan. ...54
3.2.4 Pengujian software ...60
BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan ...61
4.1.1 Analisis Masalah ...61
4.1.2 Analisis dan Kebutuhan Non-Fungsional ...62
4.1.2.1Analisis dan Kebutuhan Perangkat Lunak ...62
4.2.2 Gambaran Umum Sistem Usulan ...64
4.2.3 Perancangan Prosedur Usulan ...66
4.2.3.1Use Case Diagram Usulan ...66
4.2.3.2Skenario Usecase Diagram Usulan ...67
4.2.3.3Activity Diagram Usulan ...73
4.2.3.4Sequence Diagram Usulan ...76
4.2.3.5Class Diagram Usulan ...80
4.2.3.6Object Diagram Usulan ...80
4.2.3.7Component Diagram Usulan ...81
4.2.3.8Deployment Diagram ...82
4.3 Perancangan Antar Muka ...83
4.3.1 Antar Muka Menu Utama ...83
4.3.2 Antar Muka Login ...84
4.3.3 Antar Muka Memilih Gejala ...85
4.3.4 Antar Muka Informasi Herbal ...86
4.3.5 Antar Muka Help ...87
4.3.6 Antar Muka Exit ...88
BAB V IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Implementasi Program ...89
5.2 Perangkat Pendukung yang Digunakan ...90
5.2.1 Perangkat Keras (Hardware) ...90
5.2.2 Perangkat Lunak (Software) ...91
5.3 Implementasi Instalasi Program Pendukung ...91
5.3.1 Installasi Java Development Kit ...91
5.3.2 Installasi Eclipse ...95
5.5.4 Tampilan Menu Login ...103
5.5.5 Tampilan Menu Help ...104
5.6 Pengujian Sistem ...104
5.6.1 Pengujian Fungsional ...104
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ...108
6.2 Saran ...108
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Budhi Purmanto. 2013. Herbal dan Keperawatan Komplementer.
Yogyakarta, Nuha Medika.
[2]. Nugroho Adi ,ST.,MMSI.2009.RekayasaPerangkatLunakmenggunakan
UML dan Java.Andi. Yogyakarta.
[3]. Raharjo Budi, Heryanto Imam, dan Haryono Arif.2010.Mudah Belajar
JavaedisiRevisi.Informatika.Bandung.
[4]. Safaat, Nazrudin. 2011. AndroidPemgroman Aplikasi Mobile Smartphone
dan Tablet PC, Bandung, Informatika.
2. Sumber Internet :
[1]. http://aldyputra.net/2011/08/download-berbagai-macam-emulator/ 18
Oktober 2012
[2]. http://andbook.anddev.org./Andbook : Android Programing/ 18 Oktober
2012.
[3]. http://developer.android.com/guide/index.html/Android SDK Developer
Guide/ 18 Oktober 2012.
[4]. http://id.wikipedia.org/wiki/Eclipse_(perangkat_lunak)/ 18 Oktober 2012.
[5]. http://id.wikipedia.org/wiki/Telepon_pintar/18 Oktober 2012.
[6]. http://ilmucomputer2.blogspot.com/2010/02/pengertian-java.html/ 18
Oktober 2012.
[9]. http://rhendhi.blogspot.com/2010/02/tutorial-cara-menginstal-java.html/
18 Oktober 2012.
[10]. http://www.ekunji.com/health/diseases/diseases.htm 13 Januari 2013
[11]. http://www.chem.itb.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&
id=45:obat-herbal&catid=1:news&lang=en / 04 Maret 2011
[12]. http://i-herbal.blogspot.com/ 2013
1.1. Latar Belakang Penelitian
Ilmu pengetahuan atau juga biasa disebut sains, secara singkat dan
sederhana dapat didefinisikan sebagai “Himpunan pengetahuan manusia yang
dikumpulkan melalui proses pengkajian secara empirik dan dapat diterima oleh
rasio”. Adapun teknologi adalah, “Penerapan konsep ilmiah yang tidak hanya
bertujuan menjelaskan gejala-gejala alam untuk tujuan pengertian dan
pemahaman”, namun lebih jauh lagi bertujuan memanipulasi faktor-faktor yang
terkait dalam gejala-gejala tersebut, untuk mengontrol dan mengarahkan proses
yang terjadi. Jadi teknologi disini berfungsi sebagai sarana memberikan
kemudahan bagi kehidupan manusia. Dengan kata lain, teknologi adalah
“Penerapan sains secara sistematis untuk mempengaruhi dan mengendalikan alam
di sekeliling kita dalam suatu proses produktif ekonomis untuk menghasilkan
sesuatu yang bermanfaat.
Untuk mempermudah proses tersebut kita membutuhkan sarana yang
berisikan informasi di bidang kesehatan mengenai konsultasi dan pengobatan
herbal. Data WHO tahun 2005 menyebutkan, sebanyak 75-80 persen penduduk
dunia pernah menggunakan herbal. Di Indonesia, menurut Ketua Perhimpunan
Dokter Herbal Medik Indonesia (PDHMI), dr Hardhi Pranata, penggunaan herbal
untuk pengobatan dan obat tradisional sudah dilakukan sejak lama. Ini diturunkan
kepustakaan keraton. Minat masyarakat dalam menggunakan herbal, Menurut
Hardhi pada Herbal Expo 2010 beberapa waktu lalu, terus meningkat berdasarkan
konsep back to nature (kembali ke alam). Ini dibuktikan dengan meningkatnya
pasar obat alami Indonesia. Pada 2003 pasar obat herbal sekitar Rp 2,5 triliun,
pada 2005 sebesar Rp 4 triliun, dan pada 2010 diperkirakan mencapai Rp 8 triliun.
Menurut Direktur Penilaian Obat Asli Indonesia BPOM, dr Sherley,
kecenderungan penggunaan obat bahan alam (herbal) oleh masyarakat, baik untuk
menjaga kesehatan maupun mengobati suatu penyakit, cenderung meningkat di
negara berkembang maupun di negara maju. "Pesatnya perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi menyebabkan terjadinya perubahan perilaku
masyarakat dan pergeseran pola penyakit dari infeksi menjadi penyakit
Degeneratif. Dan berbagai hasil penelitian mendukung penggunaan obat herbal,"
jelas Sherley.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan penggunaan obat
tradisional termasuk herbal dalam pemeliharaan kesehatan masyarakat,
pencegahan dan pengobatan penyakit, terutama untuk penyakit kronis, penyakit
degeneratif dan kanker. WHO juga mendukung upaya-upaya dalam peningkatan
keamanan dan khasiat dari obat tradisional (WHO, 2003). Penggunaan obat
tradisional secara umum dinilai lebih aman daripada penggunaan obat modern
dengan catatan memenuhi kaidah dan aturan dalam penggunaaannya. Hal ini
disebabkan karena obat tradisional memiliki efek samping yang relatif sedikit
Masyarakat Indonesia telah lama mengenal dan menggunakan tanaman
berkhasiat obat sebagai upaya penanggulangan masalah kesehatan. Pengetahuan
tentang tanaman obat merupakan warisan budaya bangsa berdasarkan pengalaman
yang secara turun temurun telah diwariskan oleh generasi terdahulu dan
dilestarikan sampai sekarang. Pengobatan dan pendayagunaan obat tradisional
yang berasal dari herbal merupakan salah satu alternatif untuk memenuhi
kebutuhan dasar masyarakat di bidang kesehatan. Pengobatan herbal semakin
meningkat sejalan dengan berkembangnya penelitian dan pengembangan
mengenai khasiat tanaman obat, informasi mengenai pengobatan herbal dan
tanaman obat berkhasiat.
Apa yang sudah Bumi Herbal Dago laksanakan adalah meneliti dan
mengembangkan etnofarmasi melalui pelestarian dan pemanfaatan
keanekaragaman tanaman obat Indonesia untuk diolah menjadi produk herbal,
baik obat, pangan fungsional, maupun produk terkait lainnya. Sehingga
kelengkapan koleksi tanaman obat di sana dapat terus dikembangkan. Sebagian
besar tanaman obat yang terdapat di BHD sudah dideterminasi oleh Sekolah Ilmu
dan Teknologi Hayati ITB sehingga akan lengkap data jati diri tanaman tersebut
budidaya, BHD membudidayakan beberapa tanaman untuk dapat dikembangkan
menjadi produk herbal. Saat ini Bumi Herbal Dago sudah memiliki website
sendiri untuk lebih memperkenalkan BHD serta keanekaragaman tanaman
obatnya kepada masyarakat pengguna internet. Peneliti melihat perlu adanya
perluasan ketersediaan informasi tersebut lewat teknologi lain yang memang
kesadaran masyarakat pada terhadap pemakaian herbal sebagai pengobatan yang
bersifat menyembuhkan bukan meredakan dan bersifat jangka panjang. Herbal
bisa dijadikan pilihan utama dalam pengobatan penyakit dibandingkan langsung
mengkonsumsi obat-obat kimia yang memiliki efek samping lebih banyak.
Agar informasi pengobatan cara herbal dan peranan tanaman obat ini lebih
dikenal oleh masyarakat luas (mudah diakses dimana saja), perlu adanya upaya
penyebarluasan informasi dengan menggunakan media yang dapat menyebar
hingga ke pelosok, minimal kecamatan. Telekomunikasi seluler merupakan salah
satu media yang dapat dipilih karena telah menyebar hingga ke daerah kecamatan.
Teknologi seluler dengan platform android di pilih karena
perkembangannya yang signifikan khusus nya di Indonesia. ''Pengguna Android
di Indonesia tumbuh signifikan,'' kata Head of VAS, Aplications and Device
Management Group Telkomsel, Gideon Edi Purnomo di Jakarta. Gideon
menunjuk pada pertumbuhan pengguna Android di Telkomsel yang mengalami
kenaikan hingga 15 kali lipat dalam enam bulan terakhir ini. ''Akhir tahun 2011
pengguna Android baru sekitar 170 ribu, sekarang mencapai 2,5 juta atau
mengalami kenaikan hingga 15 kali lipat,'' kata Gideon.
Melihat pada data diatas akan keperluan sarana yang telah menyebar untuk
memberikan layanan informasi mengenai pengobatan herbal, maka bahan untuk
penelitian tugas akhir mengangkat judul yaitu “APLIKASI LAYANAN
INFORMASI TENTANG PENGOBATAN HERBAL BERBASIS
ANDROID”. Aplikasi ini diharapkan mampu memberikan layanan informasi
solusi akan kesadaran masyarakat terhadap pemakaian herbal sebagai pengobatan
dan tidak tergantung lagi dengan obat-obatan kimia yang memiliki efek samping
yang lebih banyak.
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah
Penulis melakukan pengumpulan data masalah dan mengidentifikasi yang
terjadi pada Bumi Herbal Dago (BHD) Bandung. serta melakukan perumusan
masalah dari hasil pengumpulan data permasalahan.
1.2.1. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah merupakan kegiatan untuk mengumpulkan data-data
dan informasi yang berhubungan dengan tema serta tempat akan dilakukanya
penelitian, yang nantinya dijadikan sebagai bahan acuan, mengapa dilakukan
pengembangan dari sistem yang sedang berjalan. Adapun penulis
mengidentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Kebutuhan masyarakat akan layanan informasi mengenai pengobatan
menggunakan herbal yang dapat di akses oleh siapa saja, dimana saja,
kapan saja tanpa mengenal jarak dan waktu.
2. Belum adanya ketersediaan informasi mengenai layanan informasi dan
pengobatan menggunakan herbal yang bisa dijangkau seluruh masayarakat
3. Menentukan cara penggunaan tanaman herbal untuk kemudian bisa
dikonsumi untuk mengobati gejala dan penyakit yang dirasakan.
1.2.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka diperoleh rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana merancang dan membangun aplikasi layanan informasi
tentang pengobatan herbal berbasis Android.
2. Bagaimana menguji aplikasi layanan informasi tentang pengobatan
herbal berbasis Android.
3. Bagaimana implementasi aplikasi layanan informasi tentang
pengobatan herbal berbasis Android.
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1. Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah salah satu syarat menyelesaikan jenjang
studi Satra 1 (satu) di program studi Sistem informasi Universitas Komputer
Indonesia. Maksud dari penelitian ini adalah untuk merancang dan membangun
aplikasi layanan informasi tentang pengobatan herbal berbasis Android, Aplikasi
ini diharapkan mampu memberikan layanan informasi khusus nya kepada
masyarakat Indonesia mengenai pengobatan herbal. Menjadi solusi akan
tergantung lagi dengan obat-obatan kimia yang memiliki efek samping lebih
banyak.
1.3.2. Tujuan Penelitian
1. Untuk merancang dan membangun aplikasi layanan informasi tentang
pengobatan herbal berbasis Android.
2. Untuk mengetahui analisis, perancangan, pembangunan tentang pengujian
aplikasi layanan informasi dan pengobatan herbal berbasis Android.
3. Untuk mengimplementasikan aplikasi layanan informasi tentang
pengobatan herbal berbasis Android.
1.4. Kegunaan Penelitian 1.4.1. Kegunaan Praktis
Penelitian ini memberikan manfaat bagi masyarakat khususnya di
Indonesia akan informasi dan pengetahuan mengenai herbal serta cara
memanfaatkannya sebagai pengobatan. Serta meningkatkan wawasan dan
pengetahuan seiring perkembangan teknologi.
1.4.2. Kegunaan Akademis
Secara akademis diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat,
diantaranya :
1. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan, dapat memberikan suatu karya
penelitian yang dapat mendukung dalam pengembangan Aplikasi dengan
2. Bagi peneliti, dapat menambah wawasan dan mengaplikasikan ilmu yang
telah diperoleh selama menempuh studi di Universitas Komputer
Indonesia dan sekarang dapat menerapkan ilmu tersebut lansung
dilapangan untuk pengabdian kepada masyarakat.
3. Bagi peneliti lain, dapat dijadikan sebagai acuan terhadap pengembangan
Aplikasi layanan informasi yang lain ataupun pengembangan dalam
penelitian yang sama
1.5. Batasan Masalah
Dalam setiap penelitian diharapkan dapat membantu memecahkan masalah
yang ada pada suatu tempat penelitian. Untuk memecahkan suatu masalah
diperlukan pengelompokan-pengelompokan masalah sehingga dapat dipecahkan
secara terstruktur dan terarah.
Oleh sebab itu penulis mengelompokan batasan masalah yang akan di
bahas pada penelitian ini. Adapun batasan masalah pada tugas akhir ini adalah
sebagai berikut :
1. Aplikasi ini menampilkan gejala umum yang biasa dialami.
2. Gejala yang ditampilkan adalah gejala penyakit tidak menular penyebab
kematian terbanyak di Indonesia antara lain stroke, hipertensi, diabetes,
kanker, penyakit jantung, penyakit paru-paru seperti ISPA (sumber :
masyarakat seperti diabetes, demam berdarah dengue, asam urat, asma,
maag, diare, anemia, sembelit/konstipasi, wasir, dan osteoporosis.
3. Dalam aplikasi ini, ketika memilih satu atau lebih dari satu jenis gejala
maka akan ditampilkan kemungkinan penyakit yang diderita.
4. Kemudian aplikasi ini menampilkan solusi pengobatan menggunakan
herbal yang telah diketahui khasiatnya untuk penyakit yang disebutkan.
5. Data tanaman herbal yang ditampilkan adalah nama umumnya, nama latin,
bagian yang digunakannya dan cara pengolahannya.
1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penulis telah melaksanakan penelitian sekurang-kurangnya selama 5 bulan
terhitung mulai dari tanggal 16 November 2012 s.d 28 April 2013, adapun lokasi
penelitian dilaksanakan di Bumi Herbal Dago Jl. Bukit Pakar Utara – Kampung
Negla Desa Ciburial Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung.
Tabel 1.1
Lokasi dan Waktu Penelitian
No Kegiatan Penelitian
Tahun 2013
Februari Maret April Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Identifikasi Kebutuhan User
1. observasi 2. wawancara 3. pengumpulan data
2. Membuat prototype
3. Menguji prototype
4. Memperbaiki prototype
5. Mengembangkan Versi
2.1 Pengertian Aplikasi
Aplikasi adalah seperangkat instruksi khusus dalam komputer yang
dirancang agar kita dapat menyelesaikan tugas-tugas tertentu. Sebagai contoh.
Aplikasi Word Processing adalah sebuah Aplikasi yang diperuntukan membuat
dokumen tertulis. Aplikasi Web Browser adalah aplikasi yang diperuntukkan
untuk mencari sesuatu dan menampilkan halaman web. (Shelly. Cashman dan
Vermaat, 2009, p57).
2.2 Pengertian Informasi
Informasi merupakan hasil dari pengolahan yang disajikan secara tepat dan
akurat. Sumber dari informasi adalah data, data merupakan bentuk jamak dari
bentuk tunggal atau data item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu
kejadian – kejadian dan kesatuan nyata kejadian – kejadian (event).
Kejadian adalah suatu yang terjadi pada saat tertentu yang menyangkut
perubahan nilai yang disebut transaksi. Sedangkan kesatuan nyata adalah berupa
Data juga dapat diartikan suatu yang perlu diolah terlebih dahulu untuk
mendapatkan suatu informasi. Menurut Jogiyanto (2005:10) kualitas informasi
yang diharapkan tergantung 4 (empat) hal pokok yaitu :
1. Akurat
Akurat mempunyai arti informasi yang dihasilkan harus bebas dari kesalahan
– kesalahan yang tidak biasa, tidak menyesatkan dan mencerminkan
maksudnya.
2. Tepat Waktu
Tepat waktu berarti informasi yang disampaikan ke penerima tidak terlambat,
karena informasi adalah landasan untuk mengambil suatu keputusan. Untuk
itu dierlukan suatu teknologi untuk dan mengirim dengan cepat dan tepat.
3. Relevan
Berarti informasi mempunyai manfaat dan berguna bagi pemakainya. Karena
batas relevensi seseorang berbeda, maka informasi bias dikatakan berguna jika
benar – benar berguna dan dibutuhkan pemakainya.
4. Aman
Aman berarti informasi harus terbebas dari penyadapan oleh orang yang tidak
2.3 Pengertian Herbal
Istilah herbal biasanya diidentikan dengan tumbuh-tumbuhan yang tidak
berkayu atau dengan kata lain perdu. Dalam dunia pengobatan, istilah herbal
berkenaan dengan segala jenis tumbuhan dan atau seluruh bagian-bagiannya yang
mengandung satu atau lebih bahan aktif yang dapat digunakan sebagai obat
(therapeutic).
Pada dasarnya, pengobatan dengan obat herbal dilakukan melalui
pendekatan yang bersifat holistik, yaitu tubuh manusia dipandang memiliki suatu
sistem harmoni yang selalu seimbang . Apabila ada salah satu bagian tubuh
bermasalah, akan timbul pula masalah pada bagian tubuh yang lain. Obat herbal di
sini bekerja dengan cara memberi energi pada organ tubuh dan kelenjar tertentu
serta menyeimbangkan kondisi tubuh sehingga membantu mengembalikan
keharmonisan dan keseimbangan tubuh secara keseluruhan. Dalam aplikasinya,
pengobatan dengan obat herbal diarahkan untuk menjaga dan mempertahankan
sistem imun tubuh untuk melawan patogen (bibit penyakit) dari luar.
Herbal tradisional dapat dikategorikan sebagai obat yang aman apabila
telah diteliti melalui penelitian dengan waktu panjang sehingga dapat diketahui
unsur zat aktif, efek farmakologis, dosis serta efek sampingnya.
2.3.1 Penggolongan Obat Herbal
Berdasarkan sudut pandang farmakognosi, Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM) mengelompokan tanaman obat herbal dalam tiga kelompok
1. Jamu
Jamu merupakan tumbuhan yang diekstrak dan dijadikan sebagai obat,
namun belum teruji secara klinis maupun pra-klinis. Pada umumnya jamu dipilih
karena resep tradisional turun-temurun untuk kesehatan ataupun pengobatan.
2. Obat Herbal Terstandar
Obat herbal terstandar maksudnya yang terdapat di dalam obat tersebut
adalah senyawa penting untuk penyakit tertentu saja sehingga lebih efektif untuk
pengobatan. Selain itu, obat ini sudah teruji secara pra-klinis atau dengan kata lain
sudah diuji di dalam sel makhluk hidup lain (hewan).
3. Fitomarmaka
Kelompok ini paling baik kualitasnya karena dibuat dengan pengolahan
senyawa tertentu untuk pengobatan tertentu pula sehingga zat-zat yang tidak perlu
tidak akan ikut terkonsumsi. Obat ini telah teruji secara klinis, yakni sudah pernah
diujicobakan pada manusia sehingga kualitasnya terjamin .
2.3.2 Ketepatan Penggunaan Obat Herbal
Menurut Sari (2006) efek samping obat herbal relatif lebih kecil apabila
digunakan secara tepat yang meliputi :
1. Kebenaran bahan
2. Ketepatan dosis
4. Ketepatan cara penggunaan
5. Ketepatan telaah informasi
6. Tanpa penyalahgunaan
7. Ketepatan pemilihan obat untuk indikasi tertentu.
Penelitian yang telah dilakukan terhadap tanaman obat sangat membantu
dalam pemilihan bahan baku obat herbal. Dalam pemanfaatan obat herbal, dapat
menggunakan beberapa jenis herbal yang mudah ditemui dan terjangkau seperti :
kunyit, temulawak, jahe, bawang putih dan lain-lain. Pengalaman empiris
ditunjang dengan penelitian ilmiah semakin memberikan keyakinan pada khasiat
dan keamanan obat herbal.
2.3.3 Pengolahan Obat Herbal
Pengolahan tanaman obat secara sederhana dapat dilakukan melalui
beberapa tahap antara lain :
1. Mengidentifikasi jenis tanaman herbal yang akan digunakan
Bermanfaat untuk mengetahui jenis tanaman herbal yang akan digunakan
untuk mengobati penyakit tetentu. Berpedoman pada khasiat dan zat aktif
yang terkandung pada jenis tanaman herbal tersebut.
2. Waktu pemetikan dan pengumpulan
Teknik dalam pemetikan dan pengumpulan tanaman herbal beramnfaat
untuk menjaga kualitas dan kuantitas zat aktif yang terkandung didalam tanaman
maka untuk pemetikan daun sebagai obat herbal harus mengetahui petunjuk
pemetikan.
3. Penyortiran
Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan obat herbal hendaknya
disortir terlebih dahulu untuk membebaskan dari bahan asing atau kotoran.
Penyortiran berfungsi untuk mendapatkan simplisia secara homogen yang
meliputi jenis, ukuran, tingkat, kematangan dan lain-lain.
4. Pencucian
Pencucian simplisia dengan aor bersih yang mengalir atau dibersihkan
dengan cara tepat sehingga diperoleh simplisia yang bersih dan terbebas dari
mikroba pathogen, kapang, khamir, serta pencemar yang lainnya.
5. Pengeringan
Pengeringan simplisia dapat menggunakan sinar matahari secara langsung.
Kadar air yang dipersyaratkan adalah 10% sehingga dapat mencegah pembusukan
oleh jamur atau bakteri.
6. Teknik pengolahan
Ada beberapa teknik mengolah tanaman herbal diantaranya :
a. Merebus
Dalam perebusan obat herbal umumnya menggunakan wadah dari
bahan anti karat, tanah liat, kaca atau email. Perebusan akan
menyebabkan terjadinya perpindahan senyawa-senyawa aktif dari
b. Menyeduh
Teknik seduh sering digunakan pada simplisia lunak berupa bunga
dan daun. Teknik penyeduhan obat herbal dengan menggunakan air
panas agar senyawa aktif dari tanaman herbal berpindah ke dalam air.
c. Serbuk
Dalam pembuatan serbuk obat herbal terapat dua jenis serbuk yaitu
serbuk tunggal murni dan serbuk campuran beberapa jenis herbal.
2.4 Pengertian Android
Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis
linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi.
Android merupakan generasi baru platform mobile yang memberikan
kesempatan kepada pengembang untuk melakukan pengembangan sesuai dengan
yang diharapkan. Sistem operasi yang mendasari Android merupakan lisensi di
bawah naungan GNU, General Public License Versi 2(GPLv2), yang biasa
dikenal dengan istilah Copyleft. Istilah copyleft ini merupakan lisensi yang setiap
perbaikan oleh pihak ketiga harus terus jatuh di bawah terms.
Distribusi Android berada di bawah lisensi Apache Software
(ASL/Apache2), yang memungkin untuk distribusi kedua atau seterusnya.
Pengembang aplikasi Android diperbolehkan untuk mendistribusikan aplikasi
mereka di bawah skema lisensi apapun yang mereka inginkan.
Pengembang memiliki beberapa pilihan dalam membuat aplikasi yang
IDE untuk merancang aplikasi mereka. Hal ini diikarenakan Eclipse mendapat
dukungan langsung dari Google untuk menjadi IDE pengembangan aplikasi
Android.
Aplikasi Android dapat dikembangkan pada berbagai sistem operasi,
diantaranya adalah:
Android bersama Open Handset Alliance mendukung pengembangan standar
terbuka pada perangkat seluler tersebut. Di sisi lain, Google merilis kode-kode
Android di bawah lisensi Apache. Sehingga terdapat dua jenis distributor sistem
operasi Android yaitu yang mendapat dukungan penuh dari Google dan yang
mendapat dukungan penuh dari Open Handset Distribution (OHD).
Telepon selular pertama yang menggunakan sistem operasi Android adalah
HTC Dream yang dirilis pada 22 Oktober 2008. Pada 9 Desember 2008,
diumumkan anggota baru yang bergabung dalam program kerja Android ARM
Holdings, Atheros Communication yang diproduksi oleh Asustek Komputer Inc,
Garmin Ltd, Softbank, Sony Ericsson, Toshiba Corp dan Vodafone Group Plc.
Hingga saat ini terdapat beberapa versi dari sistem operasi Android, antara
a. Android versi 1.1
Dirilis pada 9 Maret 2009. Android versi ini dilengkapi dengan adanya
jam, alarm, voice search, pengiriman pesan dengan Gmail dan
pemberitahuan email.
b. Android versi 1.5 (Cupcake)
Dirilis pada Mei 2009. Terdapat pembaruan dari versi 1.1 diantaranya
adalah fitur upload video ke Youtube dan gambar ke Picasa langsung dari
telepon, dukungan bluetooth A2DP, kemampuan terhubung secara
otomatis ke headset bluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar
yang dapat disesuaikan dengan sistem.
c. Android versi 1.6 (Donut)
Dirilis pada September 2009. Pembaruan yang terdapat pada versi ini
diantaranya adalah proses pencarian yang lebih baik, penggunaan baterai
indikator dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah memungkinkan
pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus, kamera, camcorder dan
galeri yang diintegrasikan, CDMA/EVDO, 802.1x, VPN, Gestures,
Text-to-speech engine.
d. Android versi 2.1 (Éclair)
Dirilis pada 3 Desember 2009. Perubahan yang dilakukan adalah
pengoptimalan hardware, peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI
dengan browser baru dan dukungan HTML5, daftar kontak yang baru,
dukungan flash untuk kamera 3.2 MP, digital zoom dan bluetooth 2.1.
Dirilis pada 20 Mei 2010. Versi Android inilah yang sekarang banyak
digunakan sebagai standar sistem operasi mereka. Terdapat perubahan
yang cukup signifikan dari versi sebelumnya diantaranya adalah kerangka
aplikasi memungkinkan penggunaan dan penghapusan komponen yang
tersedia, Dalvik Virtual Machine (DVM) yang dioptimalkan untuk
perangkat mobile, grafik di 2D dan 3D berdasarkan libraries OpenGL,
SQLite, mendukung berbagai format audio dan video, GSM, bluetooth,
EDGE, 3G, Wifi, kamera, Global Positioning System (GPS), kompas dan
accelerometer.
f. Android versi 2.3 (GingerBread)
Dirilis pada 6 Desember 2010. Beberapa perbaikan fitur dari versi
sebelumnya adalah SIP-based VoIP, Near Field Communications (NFC),
gyroscope dan sensor, multiple cameras support, mixable audio effect dan
download manager.
g. Android versi 3.0 (Honeycomb)
Dirilis tahun 2011. Android versi ini dirancang khusus untuk tablet,
sehingga terdapat perbedaan dari fitur UI (User Interface). Honeycomb
sengaja dibuat untuk layar yang lebih besar dan juga dapat mendukung
multiprocessor.
h. Android versi 4.0 (Ice Cream)
Versi ini masih dalam pengembangan. Dari berbagai informasi
Gingerbread dengan Honeycomb. Sehingga bisa digunakan untuk ponsel
maupun tablet. Dan kemungkinan dirilis pada quarter ke 4 tahun 2011
2.4.2 Arsitektur Android
Secara garis besar arsitektur Android dapat dijelaskan dan digambarkan
sebagai berikut:
1. Application dan Widget
Application dan Widget ini adalah layer dimana kita berhubungan dengan
aplikasi saja. Di layer terdapat aplikasi inti termasuk klien email, program SMS,
kalender, peta, browser, kontak, dan lain-lain. Semua aplikasi ditulis dengan
menggunakan bahasa pemrograman JAVA.
2. Application Framework
Application Framework adalah layer untuk melakukan pengembangan /
pembuatan aplikasi yang akan dijalankan di sistem operasi Android, karena pada
layer inilah aplikasi dapat dirancang dan dibuat, seperti content provider yang
berupa SMS dan panggilan telepon.
Komponen-komponen yang termasuk di dalam Application Framework
f. Libraries
Libraries adalah layer tempat fitur-fitur Android berada, biasanya para
pengembang aplikasi mengakses libraries untuk menjalankan aplikasinya
3. Android Runtime
Layer yang membuat aplikasi Android dapat dijalankan di mana dalam
prosesnya menggunakan implementasi Linux. Dalvik Virtual Machine merupakan
mesin yang membentuk dasar kerangka aplikasi Android.
Di dalam AndroidRuntime dibagi menjadi dua bagian yaitu:
a. Core Libraries
Aplikasi Android dibangun dalam bahasa Java, sementara DVM bukan
merupakan virtual machine untuk Java. Sehingga diperlukan libraries
yang berfungsi untuk menterjemahkan bahasa Java/C yang ditangani oleh
CoreLibraries
b. Dalvik Virtual Machine
Virtual Machine berbasis register yang dioptimalkan untuk menjalankan
fungsi-fungsi secara efisien, dimana merupakan pengembangan yang
mampu membuat Linux kernel untuk melakukan threading dan
manajemen tingkat rendah.
c. Linux Kernel
Linux Kernel adalah layer dimana inti sistem operasi dari Android itu
resource, drivers, dan sistem-sistem operasi Android lainnya. Linux
Kernel yang digunakan Android adalah Linux Kernel release 2.4
Gambar 2.1 Arsitektur Android
( Sumber : NazruddinSafaat H.2012.Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone
dan Tablet PC berbasis Android)
2.4.3 Pengertian Smartphone (Telepone Pintar)
Smartphone adalah sebuah telepon yang kegunaan dasarnya sama dengan
telepon biasa yang dapat dibawa kemana-mana dan tidak perlu disambungkan
dengan kabel, namun memiliki kemampuan tingkat tinggi dengan fungsi yang
2.4.4 Java Software Development Kit ( SDK Java)
SDK Java merupakan kebutuhan utama bagi programmer untuk membuat
dan menjalankan java. Komponen JDK antara lain compiler(javac),
interpreter(java) disebut juga java virtual machine atau java runtime environment,
applet viewer(appletviewer), debugger(jdb), java class library(jcl), header dan
stub generator(javah), dan yang paling penting yaitu java documentation(javadoc).
2.4.5 Eclipse Software Development Kit (SDK Eclipse)
SDK Eclipse adalah sebuah IDE (Integrated Development Environment)
untuk mengembangkan perangkat lunak dan dapat dijalankan di semua platform
(platform-independent).
2.4.6 Android Software Development Kit (SDK Android)
SDK Android adalah tools API (Application Programming Interface) yang
diperlukan untuk mulai mengembangkan aplikasi pada platform Android
menggunakan bahasa pemrograman Java
2.4.7 Android Eclipse Plugin ( ADT )
DefinisiAndroid Eclipse Plugin adalah suatu perangkat tambahan koneksi
Eclipse dengan Android SDK, sehingga bisa lebih memudahkan membuat
2.4.8 Android Package (APK)
APK adalah paket aplikasi Android (Android PacKage). APK umumnya
digunakan untuk menyimpan sebuah aplikasi atau program yang akan dijalankan
pada perangkat Android. APK pada dasarnya seperti zip file, karena berisi dari
kumpulan file, dapat diperoleh melalui berbagai metode, seperti menginstal
sebuah aplikasi melalui Market, download dari sebuah situs web, atau membuat
sendiri dengan bahasa Java.
2.4.9 Android Virtual Devices (AVD)
AVD adalah konfigurasi dari emulator sehingga kita dapat menjalankan
perangkat Android sesuai model yang dipilih, misalkan Android 1.5 atau 2.2.
Untuk dapat menjalankan emulator.
2.4.10 Emulator
Emulator adalah Aplikasi yang memungkinkan sebuah software dari
sebuah platform berjalan di atas platflorm lain. Emulator menjalankan kode-kode
software pada virtual machine. Sehingga software tersebut mengira bahwa ia
sedang berjalan di atas platform aslinya. Dalam hal ini emulator Android dapat
membuat virtual phone di komputer seperti telepon genggam berbasis sistem
2.5 Unified Modeling Language (UML)
Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa pemodelan secara
grafis untuk menspesifikasikan, menvisualisasikan, membangun, dan
mendokumentasikan seluruh rancangan sistem perangkat lunak. Penggunaan
model ini bertujuan untuk mengidentifikasikan bagian-bagian yang termasuk
dalam lingkup sistem yang dibahas dan bagaimana hubungan antara sistem
dengan subsistem maupun sistem lain di luarnya.
Selain itu UML adalah bahasa pemodelan yang menggunakan konsep
orientasi object. UML dibuat oleh Grady Booch, James Rumbaugh, dan Ivar
Jacobson di bawah bendera Rational Software Corp [HAN98]. UML
menyediakan notasi-notasi yang membantu memodelkan sistem dari berbagai
perspektif. UML tidak hanya digunakan dalam pemodelan perangkat lunak,
namun hampir dalam semua bidang yang membutuhkan pemodelan.
Berikut ini definisi Unified Modeling Language (UML) menurut para ahli:
1. Menurut (Hend, 2006) “Unified Modeling Language (UML)adalah bahasa
yang telah menjadi standard untuk visualisasi, menetapkan, membangun
dan mendokumentasikan artifak suatu sistem perangkat lunak”.
2. Menurut (Adi Nugroho : 2005). “Unified Modeling Language (UML)
adalah alat bantu analisis serta perancangan perangkat lunak berbasis
objek”.
3. Menurut (Joomla dari http://soetrasoft.com : 2007). “Unified Modeling
Language (UML) merupakan standard modeling language yang terdiri dari
pengembang sistem dan software agar bisa menyelesaikan tugas-tugas
seperti: Spesifikasi, Visualisasi, Desain Arsitektur, Konstruksi, Simulasi
dan testing serta Dokumentasi”.
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik
kesimpulan bahwa “Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa
yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan,
membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat
lunak berbasis OO(Object Oriented)”.
Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa untuk
menentukan, visualisasi, konstruksi, dan mendokumentasikan artifacts dari sistem
software, untuk memodelkan bisnis, dan sistem nonsoftware lainnya. Artifacts
adalah sepotong informasi yang digunakan atau dihasilkan dalam suatu proses
rekayasa software. Artifacts dapat berupa model, deskripsi, atau software. Untuk
membuat suatu model, UML memiliki diagram grafis yang diberi nama
berdasarkan sudut pandang yang berbeda-beda terhadap sistem dalam proses
analisa atau rekayasa. Diagram grafis tersebut antara lain
Daftar simbol-simbol dalam UML ( Unified Modelling Language )
Tabel 2.1Daftar Simbol-Simbol UML
Sumber : http://freetechebooks.com/ebook-2011/daftar-simbol-uml.html
Gambar simbol Nama simbol Keterangan
Usecase Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang
hasil yang terukur bagi suatu aktor
Actor Menspesifikasikan himpuan peran yang
pengguna mainkan ketika berinteraksi dengan
use case.
Package suatu simbol yang memberikan batasan dan
komentar yang dikaitkan pada suatu elemen
atau kumpulan elemen
Class Himpunan dari objek-objek yang berbagi
atribut serta operasi yang sama.
Control Mengkordinasikan aktifitas dalam sistem
Entity Kelas yang berhubungan data dan informasi
yang dibutuhkan oleh sistem
Boundery Kelas yang memodelkan interaksi antar satu
atau lebih aktor dengan sistem
Activity Memperlihatkan bagaimana masing-masing
kelas antarmuka saling berinteraksi satu sama
lain
State Nilai atribut dan nilai link pada suatu waktu
UML menyediakan 10 macam diagram yang merupakan salah satu alat
bantu yang sangat handal dalam mengembangkan system berorientasi objek. Ada
9 jenis diagram yang ditangani oleh UML, yakni:
2.5.1 Use Case Diagram
Use Case Diagram adalah suatu kumpulan urutan interaksi di antara user
dengan system untuk mencapai suatu tujuan di mana use case ini menggambarkan
kebutuhan fungsional suatu system tanpa menampilkan struktur internal system.
2.5.2 Sequence Diagram
Sequence diagram adalah suatu diagram yang menggambarkan interaksi
antar obyek dan mengindikasikan komunikasi diantara obyek-obyek tersebut.
Diagram ini juga menunjukkan serangkaian pesan yang dipertukarkan oleh
obyek-obyek yang melakukan suatu tugas atau aksi tertentu. Obyek-obyek-obyek tersebut
kemudian diurutkan dari kiri ke kanan, aktor yang menginisiasi interaksi biasanya
ditaruh di paling kiri dari diagram.
2.5.3 Collaboration Diagram
Collaboration diagram adalah perluasan dari objek diagram. Objek
diagram menunjukkan objek-objek dan hubungannya dengan yang lain.
Collaboration diagram menunjukkan pesan-pesan objek yang dikirim satu sama
2.5.4 Activity Diagram
Activity diagram adalah representasi secara grafis dari proses dari proses
dan control flow dan berfungsi untuk memperlihatkan alur dari satu aktivitas ke
aktivitas yang lain serta menggambarkan perilaku yang kompleks.
2.5.5 Deplyoment Diagram
Deployement adalah penggambaran tugas-tugas kongkrit dari setiap
node/software yang terlibat dalam jaringan system, menampilkan keseluruhan
node dalam jaringan serta hubungan dari node-node tersebut termasuk
proses-proses yang terlibat di dalamnya.
2.5.6 Component Diagram
Component diagram adalah diagram yang menunjukkan organisasi dan
kebergantungan di antara sekumpulan komponen. Diagram ini memodelkan
pandangan implementasi fisik dari sistem.
2.5.7 Langkah-langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML)
Menurut (Afif Amrullah:2002). “Langkah-langkah penggunaan Unified
Modeling Language (UML) sebagai berikut:
1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan
aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan
dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian
perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints
3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur
fisik sistem.
4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang
juga harus disediakan oleh sistem.
5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah
sequence dan/atau collaboration utuk tiap alir pekerjaan, jika sebuah use
case memiliki kemungkinan alir normal dan error, buat lagi satu diagram
untuk masing-masing alir.
7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antamuka bagi
pengguna untuk menjalankan skenario use case.
8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap
package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan
atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit
test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan
pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah
component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk
setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.
10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan
dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya.
Petakan komponen ke dalam node.
a. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim
pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap
dengan test.
b. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim
pengembang tertentu.
12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya.
Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.Perangkat lunak siap
dirilis”.
2.6 Object Oriented Programming (OOP)
Object Oriented Progamming (OOP) atau Pemrograman Berorientasi
Objek adalah konsep pemrograman yang difokuskan pada penciptaan kelas yang
merupakan abstraksi/ blueprint/ prototype dari suatu objek. Kelas ini harus
mengandung sifat (data) dan tingkah laku (method) umum yang dimiliki oleh
objek-objek yang kelak akan dibuat (diinstansiasi). Data dan method merupakan
anggota (member) dari suatu kelas.
Pemrograman prosedural murni yang tidak menerapkan konsep object
oriented (karena ada bahasa pemrograman prosedural yang juga sudah
berorientasi objek, meskipun belum sepenuhnya) banyak menitikberatkan ke arah
pembentukan fungsi-fungsi, sehingga di dalam program akan terdapat banyak
sekali fungsi dan variabel yang menyulitkan pemrogram untuk mengelola dan
mengembangkannya. Oleh karena itu, dengan memperhatikan
object oriented untuk menyederhanakan fungsi-fungsi dan variabel-variabel ke
dalam bentuk objek.
Dalam OOP dibutukan memory lebih besar dibandingkan dengan program
prosedural (tradisional). Dua objek yang identik akan memerlukan dua area
memory berbeda walaupun dari sisi data dan proses keduanya memiliki jumlah
dan jenis yang sama. Hal ini disebabkan karena data dan proses pada kedua objek
tersebut dipisahkan oleh komputer.
Secara garis besar yang menjadi ciri dari OOP adalah adanya proses
abstraksi (abstraction), pengkapsulan (encapsulation), penurunan sifat
(inheritance), dan polimorfisme (polymorphism) pada objek-objek yang dibentuk.
2.7 Bahasa Pemograman
Java adalah sebuah teknologi yang diperkenalkan oleh Sun Microsystems
pada pertengahan tahun 1990. Menurut definisi dari Sun, Java adalah nama untuk
sekumpulan teknologi untuk membuat dan menjalankan perangkat lunak pada
komputer standalone ataupun pada lingkungan jaringan.
Java2 adalah generasi kedua dari Java platform (generasi awalnya adalah
Java Development Kit). Java berdiri di atas sebuah mesin interpreter yang diberi
nama JVM (Java Virtual Machine). JVM inilah yang akan membaca bytecode
dalam file .class dari suatu program sebagai representasi langsung program yang
berisi bahasa mesin. Oleh Karena itu bahasa Java disebut sebagai bahasa
pemrograman yang portable karena dapat dijalankan berbagai system operasi,
Platform Java terdiri dari kumpulan library, JVM, kelas-kelas yang dipaket
dalam sebuah lingkungan rutin Java, dan sebuah compiler, debugger, dan
perangkat lain yang dipaket dalam Java Development Kit (JDK). Java2 adalah
generasi yang sekarang sedang berkembang dari platform Java. Agar sebuah
program Java dapat dijalankan, maka file dengan ekstensi “.java” harus
dikompilasi menjadi file bytecode. Untuk menjalankan bytecode tersebut
dibutuhkan JRE (Java Runtime Environment) yang memungkinkan pemakai untuk
menjalankan program Java, hanya menjalankan, tidak untuk membuat kode baru
lagi. JRE berisi JVM dan library Java yang digunakan.
2.8 Definisi Perangkat Yang Digunakan
Eclipse adalah sebuah IDE (Integrated Development Environment) untuk
mengembangkan perangkat lunak dan dapat dijalankan di semua platform
(platform-independent). Eclipse pada saat ini merupakan salah satu IDE favorit
dikarenakan gratis dan open source, yang berarti setiap orang boleh melihat kode
pemrograman perangkat lunak ini. Selain itu kelebihan dari Eclipse yang
membuatnya popular adalah kemampuannya untuk dapat dikembangkan oleh
pengguna dengan komponen yang dinamakan plug-in.
Karakteristik Eclipse Indigo:
1. Components
Eclipse terdiri dari model komponen-komponen (plug-ins) yang dapat
2. Middleware and Infrastructure
Komponen utama dalam Eclipse dibuat berdasarkan framework dan
fasilitas, sehingga mempermudah penulisan kode oleh pengguna. Fasilitas
yang diperoleh, seperti: paradigma UI yang fleksibel, aplikasi yang dapat
diekstensi, help support, scalable UI, context-sensitive help, network
updates, error handling, dan lain-lainnya.
3. Native User Experience
Eclipse Standard Widget Toolkit menyediakan toolkit GUI untuk java yang
efisien dan akses yang portable ke fasilitas bawaan (native) UI di OS.
4. Portability
Eclipse memiliki aplikasi yang fleksibel di berbagai OS dan client
environments (syaratnya: hardware itu dapat diinstal Java Runtime
Environment).
5. Intelligent Install and Update
Aplikasi di Eclipse memiliki fitur update plugins melalui HTTP, Java Web
Start, Update Site, copy file, atau system manajemen perusahaan yang
canggih.
6. Disconnected Operation
Tidak membutuhkan koneksi internet, karena aplikasi Eclipse berjalan di
local komputer.
Eclipse menyediakan class pertama di IDE java yang dapat diintegrasikan
untuk develop, test, dan package aplikasi rich clients.
8. Component Libraries
Komponen di framework tidak akan lengkap tanpa set plugins yang
komprehensif. Sehingga Eclipse akan memproduksi plugins yang
dibutuhkan dalam membuat aplikasi secara utuh.
2.9 Location Based Service (LBS)
Location Based Service (LBS) atau layanan berbasis lokasi adalah istilah
umum yang digunakan untuk menggambarkan teknologi yang digunakan untuk
menemukan lokasi perangkat yang kita gunakan. Dua unsur utama LBS adalah:
1. Location Manager (API Maps)
Menyediakan tools/source untuk LBS, Application Programming Interface
(API) Maps menyediakan fasilitas untuk menampilkan, memanipulasi
maps/peta beserta feature-feature lainnya seperti tampilan satelit, street
(jalan), maupun gabungannya. Paket ini berada pada
com.google.Android.maps
2. Location Providers (API Location)
Menyediakan teknologi pencarian lokasi yang digunakan oleh
device/perangkat. API Location berhubungan dengan data GPS (Global
Positioning System) dan data lokasi real-time. API Location berapa pada
paket Android yaitu dalam paket Android.location. Dengan Location
gerakan/perpindahan, serta kedekatan dengan lokasi tertentu dengan
mendeteksi perpindahan.
2.10 Arsitektur Andorid
Secara garis besar arsitektur Android dapat dijelaskan dan digambarkan
sebagai berikut:
1. Applications dan Widgets
Applications dan Widgets ini adalah layer dimana kita berhubungan
dengan aplikasi saja, dimana biasanya kita download aplikasi kemudian
kita lakukan instalasi dan jalankan aplikasi tersebut. Di layer terdapat
aplikasi inti termasuk klien email, program SMS, kalender, peta, browser,
kontak, dan lain-lain. Semua aplikasi ditulis menggunakan bahasa
pemrograman Java.
2. Applications Frameworks
Android adalah “Open Development Platform” yaitu Android menawarkan
kepada pengembang atau memberi kemampuan kepada pengembang untuk
membangun aplikasi yang bagus dan inovatif. Pengembang bebas untuk
mengakses perangkat keras, akses informasi resources, menjalankan
service background, mengatur alarm, dan menambahkan status
notifications, dan sebagainya.
3. Libraries
Libraries ini adalah layer dimana fitur-fitur Android berada, biasanya para
Berjalan di atas kernel, layer ini meliputi berbagai library C/C++ inti
seperti Libc dan SSL, serta libraries lainnya.
4. Android Run Time
Layer yang membuat aplikasi Android dapat dijalankan dimana dalam
prosesnya menggunakan Implementasi Linux. Dalvik Virtual Machine
(DVM) merupakan mesin yang membentuk dasar kerangka aplikasi
Android.
5. Linux Kernel
Linux Kernel adalah layer dimana inti dari operating system dari Android
itu berada. Berisi file-file system yang mengatur system processing,
memory, resource, drivers, dan system-sistem operasi Android lainnya.
2.11 Android Lifecycle
Setiap aktifitas yang ada di dalam aplikasi pasti akan melalui lifecycle.
Misalnya jika menjalankan aplikasi fungsi onCreate akan digunakan untuk
membuat aplikasi tampil di layar Android, jika keluar dari aplikasi fungsi
OnDestroy akan digunakan
2.12 Database SQLite
Android juga memiliki fasilitas untuk membuat database yang dikenal
dengan SQLite yaitu salah satu software yang embedded yang sangat popular,
kombinasi SQL interface dan penggunaan memory yang sangat sedikit dengan
kecepatan yang sangat cepat. SQLite di Android termasuk dalam Android runtime,
Dalam system Android terdapat beberapa teknik untuk melakukan
penyimpanan data. Teknik yang umum digunakan adalah sebagai berikut:
1. Shared prefences yaitu menyimpan data beberapa nilai (value) dalam
bentuk groups key yang dikenal dengan prefences.
2. Files yaitu menyimpan data dalam file, dapat berupa menulis ke file atau
membaca dari file.
3. SQLite Database, yaitu menyimpan data dalam bentuk database.
4. Content Providers, yaitu menyimpan data dalam bentuk content providers
service.
2.13 Eclipse
Eclipse adalah sebuah IDE (Integrated Development Environment) untuk
mengembangkan perangkat lunak dan dijalankan di semua platform. Eclipse
sendiri juga merupakan sebuah komunitas open source, yang memiliki proyek
yang berfokus pada membangun sebuah platform pengembangan terbuka dari
extensible Framework, tools dan runtime untuk membangun, menyebarkan dan
mengelola perangkat lunak di seluruh siklus hidup perangkat lunak tersebut.
Umumnya Eclipse digunakan untuk membuat sebuah program yang
menggunakan bahasa pemrograman Java. Namun, Eclipse juga bisa digunakan
untuk penggunaan bahasa pemrograman lainnya seperti C, C++, COBOL, Perl,
2.13.1 Versi Eclipse
Berikut ini adalah versi Eclipse yang telah dirilis:
Tabel 2.2 Versi Eclipse
Nama Tanggal rilis Versi
Eclipse 3.0 21 Juni 2004 3.0
Eclipse 3.1 28 Juni 2008 3.1
Callisto 30 Juni 2006 3.2
Europa 29 Juni 2007 3.3
Ganymade 25 Juni 2008 3.4
Galileo 24 Juni 2009 3.5
Helios 23 Juni 2010 3.6
Indigo 22 Juni 2011 3.7
3.1 Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Bumi Herbal Dago Jl. Bukit Pakar Utara
Kampung Negla Desa Ciburial Kecamatan Cimenyan Bandung Utara.
3.1.1 Sejarah Singkat Bumi Herbal Dago
Bumi Herbal Dago merupakan perkebunan herbal milik PT. Ilthabi Sentra
Herbal yang terletak di Kawasan Bandung Utara, tepatnya bersebelahan dengan
hutan lindung yang merupakan bagian dari Tanaman Hutan Rakyat (TAHURA)
Juanda. Berada di ketinggian sekitar 1200m – 1350m dpl, BHD menyuguhkan
udara yang sejuk dan panorama kota Bandung bagian timur yang sangat
memukau. Dengan temperature iklim rata-rata yang mirip iklim subtropics, BHD
merupakan kebun yang ideal bagi tumbuhnya bukan hanya tanaman asal dalam
negeri, melainkan juga tanaman dari mancanegara, sehingga kelengkapan koleksi
tanaman obat dapat terus dikembangkan. Keberadaan BHD dapat berkontribusi
terhadap kelestarian Kawasan Bandung Utara yang merupakan daerah resapan air
terpenting di kota Bandung, karena konsep pengelolaannya selalu berorientasi
Beberapa fasilitas yang terdapat di Bumi Herbal Dago (BHD) diantanya :
1. Green House
Untuk menunjang kegiatan di bidang botani, BHD dilengkapi dengan
green house. Semua tanaman introduksi awalnya disemai disana. Selain itu
tanaman dalam negeri yang rentan terhadap iklim dan keadaan tanah di dataran
tinggi juga diamati pertumbuhannya di green house.
2. Laboratorium
Tanaman pilihan yang berpotensi untuk diolah menjadi produk jadi akan
melalui serangkaian uji coba di laboratorium mini yang terdapat di BHD. Output
yang dihasilkan dari laboratorium mini ini antara lain adalah teh herbal, pangan
fungsional atau minyak atsiri.
3. Kedai
Belum lengkap kiprah BHD apabila hasil dari serangkaian aktifitasnya
tidak dapat dinikmati masyarakat, karena itu BHD menyediakan sarana bagi
masyarakat pecinta herbal berupa Kedai BHD. Disana ditawarkan makanan dan
minuman sehat berbasis tanaman obat yang tumbuh di BHD, selain itu masyarakat
dapat pula membeli bibit tanaman obat dan produk simplisia.
Saat ini kebun koleksi terdapat lebih dari 300 jenis tanaman obat di BHD
dan akan terus bertambah. Sebagian besar tanaman obat yang terdapat di BHD
sudah dideterminasi oleh Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi
Bandung (ITB), sehingga lengkaplah data jati diri tanaman tersebut seperti nama
PT. Ilthabi Sentra Herbal merupakan salah satu anak perusahaan dari PT.
Ilthabi Rekatama yang bergerak dalam bidang penelitian dan pengembangan
etnofarmasi melalui pelestarian dan pemanfaatan keanekaragaman tanaman obat
Indonesia untuk diolah menjadi produk herbal, baik obat, pangan fungsional,
maupun produk terkait lainnya.
PT. Ilthabi Sentra Herbal didirikan pada tanggal 7 Desember 2005 dengan
maksud dan tujuan perseroan ialah berusaha dalam bidang perdagangan,
perindustrian, dan pertanian. PT. Ilthabi Sentra Herbal memiliki kantor pusat di
Kantor Taman A9 Unit C8-C14 Jl. Mega Kuningan Lot. 8.9/9 Jakarta. Sedangkan
untuk tempat kegiatan terfokus di Bandung.
Tempat kegiatan terbuka di Bandung dibuka pada Juni 2007 tepatnya di
daerah Bukit Pakar Utara, Kampung Negla, Kabupaten Bandung. Awalnya lahan
tersebut merupakan lahan pertanian sayuran yang dalam perkembangannya
dirubah menjadi lahan koleksi penelitian dan observasi tanaman obat/herbal.
Hingga pada akhir tahun 2007 lahan tersebut diberi nama Bumi Harbal Dago
(BHD).
Bumi Herbal Dago (BHD) merupakan perkebunan miliki PT. Ilthabi
Sentra Herbal yang terletak di Kawasan Bandung Utara, tepatnya bersebelahan
dengan hutan lindung yang merupakan bagian dari Taman Hutan Raya
(TAHURA) Juanda. Luas lahan BHD adalah ± 7 ha, terletak di dataran tinggi dan
“flat” miring (lahan terasering), dengan kemiringan wilayah antara 15%-45%.
bersuhu < 10oC di pagi hari dengan kelembaban udara 78% di musim hujan, 70%
pada musim kemarau serta bercurah hujan rata-rata seriap tahun 1500 – 4000 mm.
BHD menyuguhkan udara yang sejuk dan panorama kota Bandung bagian
timur yang sangat memukau. Dengan temperature rata-rata yang mirip iklim
subtropics, BHD merupakan kebun yang ideal bagi tumbuhnya bukan hanya
tanaman dalam negeri, melainkan juga tanaman introduksi (dari mancanegara),
sehingga kelengkapan koleksi tanaman obat di sana dapat terus dikembangkan.
Keberadaan BHD dapat berkontribusi terhadap kelestarian Kawasan Bandung
Utara yang merupakan daerah resapan air terpenting di Kota Bandung, karena
konsep pengelolaannya selalu berorientasi kepada penghijauan alam sekitar.
Untuk menunjang kegiatan di bidang botani, BHD dilengkapi denga green
house. Semua tanaman introduksi awalnya disemai disana. Selain itu tanaman
dalam negeri yang rentan terhadap iklim dan keadaan tanah di daratan tinggi juga
diamati pertumbuhannya di green house. Tanaman pilihan yang berpotensi untuk
diolah menjadi produk jadi akan melalui serangkaian uji coba di laboratorium
mini yang terdapat di BHD. Output yang dihasilkan dari laboratorium mini ini
antara lain adalah teh herbal, pangan fungsional atau minyak atsiri.
Koleksi tanaman obat di BHD akan terus bertambah, tanaman tersebut
baik dari dalam maupun dari manca Negara. Sebagian besar tanaman obat yang
terdapat di BHD sudah dideterminasi sehingga akan lengkap data jati diri tanaman
tersebut budidaya, BHD membudidayakan beberapa tanaman untuk dapat
dikembangkan menjadi produk herbal komersil. Beberapa tanaman yang