• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan aplikasi layanan informasi tentang pengobatan herbal berbasis android

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan aplikasi layanan informasi tentang pengobatan herbal berbasis android"

Copied!
124
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

BIODATA MAHASISWA

Jenjang Pendidikkan : Program Sarjana (Strata - I)

Alamat Rumah : Jl.Kiaracondong Barat No.70/126D Rt.03/08 Bandung 40274

Alamat Bandung : Jl.Kiaracondong Barat No.70/126D Rt.03/08 Bandung 40274

E-Mail : [email protected]

No. Telepon : 227318528

DATA KELUARGA:

Nama Ayah : Anda Sukanda

Nama Ibu : Iar Armanah

Alamat Orang Tua : Jl.Kiaracondong Barat No.70/126D Rt.03/08 Bandung 40274

No. Telpon Orang Tua : 227318528

Pekerjaan Orang Tua : Wiraswasta

Dengan ini saya, yang bertandatangan dibawah ini, menyatakan bahwa data di atas adalah benar.

Hormat Saya,

(5)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada

Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Sarjana)

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

RIYAN HIDAYAT 1.05.08.420

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

(6)

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan YME dikarenakan atas

kehendakNya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul:

PERANCANGAN APLIKASI LAYANAN INFORMASI TENTANG

PENGOBATAN HERBAL BERBASIS ANDROID”.

Skripsi ini penulis sajikan untuk memenuhi salah satu prasyarat kelulusan

Program Stara Satu Jurusan Prodi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu

Komputer Universitas Komputer Indonesia.

Penulis menyadari dengan sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini

masih jauh dari kata sempurna. Hal ini mengingat keterbatasan pengetahuan,

pengalaman dan kemampuan dalam mengolah serta menyajikannya. Namun

demikian, penulis telah berusaha untuk menyusun skripsi ini dengan

sebaik-baiknya dan penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca

dan perkembangan ilmu komputer, khususnya bagi penulis sendiri.

Dalam kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya

kepada ibunda, ayahanda, dan kakak tercinta yang telah memberikan do’a dan

restunya. Serta Ibu Citra Noviyasari, S.Si.,MT. selaku dosen pembimbing yang

telah memberikan bimbingan dan dorongannya dalam segala hal termasuk dalam

penulisan skripsi ini. Demikian pula penulis mengucapkan terima kasih yang

(7)

Teknik Universitas Komputer Indonesia.

3. Bapak Syahrul Mauluddin, S.Kom selaku Ketua Prodi Fakultas Teknik

Universitas Komputer Indonesia.

4. Bapak Iyan Gustiana, S.Kom., M.Kom selaku Dosen Wali Fakultas

Teknik Universitas Komputer Indonesia.

5. Ibu Ibu Citra Noviyasari, S.Si.,MT. selaku Dosen Pembimbing Fakultas

Teknik Universitas Komputer Indonesia.

6. Terima Kasih Pula Kepada Bapak Iyan Gustiana, S.Kom., M.Kom.. dan

Bapak Yasmi Afrizal, S.Kom, M.Kom. selaku penguji pada Seminar dan

Sidang dalam penyusunan Skripsi ini

7. Dosen dan Sekretatariat Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik

Universitas Komputer Indonesia.

8. Terima kasih pula kepada teman – teman angkatan 2008, semua

anak-anak kelas SI-09 yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang sedia

membantu, terima kasih atas dorongan dan bantuannya serta do’anya

dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Keluargaku yang ku kasihi dan yang kusayangi ayah, ibu beserta keluarga

besar terimakasih atas setiap dukungan baik moril maupun materil semua

yang belum bisa dibalas oleh penulis.

(8)

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Bandung, Juni 2013

(9)

ABSTRAK ...i

ABSTRACT ...ii

KATA PENGANTAR ...iii

DAFTAR ISI ...vi

DAFTAR GAMBAR ...xi

DAFTAR TABEL ...xiv

DAFTAR SIMBOL ...xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ...1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ...5

1.2.1 Identifikasi Masalah ...5

1.2.2 Rumusan Masalah ...6

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ...6

1.3.1 Maksud Penelitian ...6

1.3.2 Tujuan Penelitian ...7

1.4 Kegunaan Penelitian ...7

1.4.1 Kegunaan Praktis ...7

1.4.2 Kegunaan Akademis ...7

1.5 Batasan Masalah ...8

(10)

2.3 Peengetian Herbal ...12

2.3.1 Penggolongan Obat Herbal ...12

2.3.2 Ketepatan Penggunaan Obat Herbal ...13

2.3.3 Pengolahan Obat Herbal...14

2.4 Pengertian Android ...16

2.4.1 Sejarah Android ...17

2.4.2 Arsitektur Android ...20

2.4.3 Pengertian Smartphone (Telepon Pintar) ...22

2.4.4 Java Software Development Kit ( SDK Java) ...23

2.4.5 Eclipse Software Development Kit (SDK Eclipse) ...23

2.4.6 Android Software Development Kit (SDK Android) ...23

2.4.7 Android Eclipse Plugin ( ADT ) ...23

2.4.8 Android Package (APK) ...24

2.4.9 Android Virtual Devices (AVD) ...24

2.4.10 Emulator ...24

2.5 Unified Modeling Language (UML) ...25

2.5.1 Use Case Diagram ...28

2.5.2 Sequence Diagram ...28

2.5.3 Collaboration Diagram ...28

2.5.4 Activity Diagram ...29

2.5.5 Deplyoment Diagram ...29

2.5.6 Component Diagram ...29

2.5.7 Langkah-langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML ...29

2.6 Object Oriented Programming (OOP) ...31

2.7 Bahasa Pemograman ...32

(11)

2.13 Eclips ...38

2.13.1 Versi Eclips ...39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian...40

3.1.1 Sejarah Singkat Bumi Herbal Dago ...40

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ...45

3.1.2.1 Visi Perusahaan ...45

3.1.2.2 Misi Perusahaan ...45

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan ...46

3.2 Metodologi Penelitian... .49

3.2.1 Desain Penelitian ...49

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ...50

3.2.2.1Sumber Data Primer ...50

3.2.2.2Sumber Data Sekunder...51

3.2.3 Metode Pendekatan dan pengembangan sistem ...51

3.2.3.1Metode Pendekatan Sistem ...51

3.2.3.2Metode Pengembangan Sistem ...52

3.2.3.3Alat Bantu Analisis Dan Perancangan. ...54

3.2.4 Pengujian software ...60

BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan ...61

4.1.1 Analisis Masalah ...61

4.1.2 Analisis dan Kebutuhan Non-Fungsional ...62

4.1.2.1Analisis dan Kebutuhan Perangkat Lunak ...62

(12)

4.2.2 Gambaran Umum Sistem Usulan ...64

4.2.3 Perancangan Prosedur Usulan ...66

4.2.3.1Use Case Diagram Usulan ...66

4.2.3.2Skenario Usecase Diagram Usulan ...67

4.2.3.3Activity Diagram Usulan ...73

4.2.3.4Sequence Diagram Usulan ...76

4.2.3.5Class Diagram Usulan ...80

4.2.3.6Object Diagram Usulan ...80

4.2.3.7Component Diagram Usulan ...81

4.2.3.8Deployment Diagram ...82

4.3 Perancangan Antar Muka ...83

4.3.1 Antar Muka Menu Utama ...83

4.3.2 Antar Muka Login ...84

4.3.3 Antar Muka Memilih Gejala ...85

4.3.4 Antar Muka Informasi Herbal ...86

4.3.5 Antar Muka Help ...87

4.3.6 Antar Muka Exit ...88

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Implementasi Program ...89

5.2 Perangkat Pendukung yang Digunakan ...90

5.2.1 Perangkat Keras (Hardware) ...90

5.2.2 Perangkat Lunak (Software) ...91

5.3 Implementasi Instalasi Program Pendukung ...91

5.3.1 Installasi Java Development Kit ...91

5.3.2 Installasi Eclipse ...95

(13)

5.5.4 Tampilan Menu Login ...103

5.5.5 Tampilan Menu Help ...104

5.6 Pengujian Sistem ...104

5.6.1 Pengujian Fungsional ...104

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ...108

6.2 Saran ...108

DAFTAR PUSTAKA

(14)

[1]. Budhi Purmanto. 2013. Herbal dan Keperawatan Komplementer.

Yogyakarta, Nuha Medika.

[2]. Nugroho Adi ,ST.,MMSI.2009.RekayasaPerangkatLunakmenggunakan

UML dan Java.Andi. Yogyakarta.

[3]. Raharjo Budi, Heryanto Imam, dan Haryono Arif.2010.Mudah Belajar

JavaedisiRevisi.Informatika.Bandung.

[4]. Safaat, Nazrudin. 2011. AndroidPemgroman Aplikasi Mobile Smartphone

dan Tablet PC, Bandung, Informatika.

2. Sumber Internet :

[1]. http://aldyputra.net/2011/08/download-berbagai-macam-emulator/ 18

Oktober 2012

[2]. http://andbook.anddev.org./Andbook : Android Programing/ 18 Oktober

2012.

[3]. http://developer.android.com/guide/index.html/Android SDK Developer

Guide/ 18 Oktober 2012.

[4]. http://id.wikipedia.org/wiki/Eclipse_(perangkat_lunak)/ 18 Oktober 2012.

[5]. http://id.wikipedia.org/wiki/Telepon_pintar/18 Oktober 2012.

[6]. http://ilmucomputer2.blogspot.com/2010/02/pengertian-java.html/ 18

(15)

Oktober 2012.

[9]. http://rhendhi.blogspot.com/2010/02/tutorial-cara-menginstal-java.html/

18 Oktober 2012.

[10]. http://www.ekunji.com/health/diseases/diseases.htm 13 Januari 2013

[11]. http://www.chem.itb.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&

id=45:obat-herbal&catid=1:news&lang=en / 04 Maret 2011

[12]. http://i-herbal.blogspot.com/ 2013

(16)

1.1. Latar Belakang Penelitian

Ilmu pengetahuan atau juga biasa disebut sains, secara singkat dan

sederhana dapat didefinisikan sebagai “Himpunan pengetahuan manusia yang

dikumpulkan melalui proses pengkajian secara empirik dan dapat diterima oleh

rasio”. Adapun teknologi adalah, “Penerapan konsep ilmiah yang tidak hanya

bertujuan menjelaskan gejala-gejala alam untuk tujuan pengertian dan

pemahaman”, namun lebih jauh lagi bertujuan memanipulasi faktor-faktor yang

terkait dalam gejala-gejala tersebut, untuk mengontrol dan mengarahkan proses

yang terjadi. Jadi teknologi disini berfungsi sebagai sarana memberikan

kemudahan bagi kehidupan manusia. Dengan kata lain, teknologi adalah

“Penerapan sains secara sistematis untuk mempengaruhi dan mengendalikan alam

di sekeliling kita dalam suatu proses produktif ekonomis untuk menghasilkan

sesuatu yang bermanfaat.

Untuk mempermudah proses tersebut kita membutuhkan sarana yang

berisikan informasi di bidang kesehatan mengenai konsultasi dan pengobatan

herbal. Data WHO tahun 2005 menyebutkan, sebanyak 75-80 persen penduduk

dunia pernah menggunakan herbal. Di Indonesia, menurut Ketua Perhimpunan

Dokter Herbal Medik Indonesia (PDHMI), dr Hardhi Pranata, penggunaan herbal

untuk pengobatan dan obat tradisional sudah dilakukan sejak lama. Ini diturunkan

(17)

kepustakaan keraton. Minat masyarakat dalam menggunakan herbal, Menurut

Hardhi pada Herbal Expo 2010 beberapa waktu lalu, terus meningkat berdasarkan

konsep back to nature (kembali ke alam). Ini dibuktikan dengan meningkatnya

pasar obat alami Indonesia. Pada 2003 pasar obat herbal sekitar Rp 2,5 triliun,

pada 2005 sebesar Rp 4 triliun, dan pada 2010 diperkirakan mencapai Rp 8 triliun.

Menurut Direktur Penilaian Obat Asli Indonesia BPOM, dr Sherley,

kecenderungan penggunaan obat bahan alam (herbal) oleh masyarakat, baik untuk

menjaga kesehatan maupun mengobati suatu penyakit, cenderung meningkat di

negara berkembang maupun di negara maju. "Pesatnya perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi menyebabkan terjadinya perubahan perilaku

masyarakat dan pergeseran pola penyakit dari infeksi menjadi penyakit

Degeneratif. Dan berbagai hasil penelitian mendukung penggunaan obat herbal,"

jelas Sherley.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan penggunaan obat

tradisional termasuk herbal dalam pemeliharaan kesehatan masyarakat,

pencegahan dan pengobatan penyakit, terutama untuk penyakit kronis, penyakit

degeneratif dan kanker. WHO juga mendukung upaya-upaya dalam peningkatan

keamanan dan khasiat dari obat tradisional (WHO, 2003). Penggunaan obat

tradisional secara umum dinilai lebih aman daripada penggunaan obat modern

dengan catatan memenuhi kaidah dan aturan dalam penggunaaannya. Hal ini

disebabkan karena obat tradisional memiliki efek samping yang relatif sedikit

(18)

Masyarakat Indonesia telah lama mengenal dan menggunakan tanaman

berkhasiat obat sebagai upaya penanggulangan masalah kesehatan. Pengetahuan

tentang tanaman obat merupakan warisan budaya bangsa berdasarkan pengalaman

yang secara turun temurun telah diwariskan oleh generasi terdahulu dan

dilestarikan sampai sekarang. Pengobatan dan pendayagunaan obat tradisional

yang berasal dari herbal merupakan salah satu alternatif untuk memenuhi

kebutuhan dasar masyarakat di bidang kesehatan. Pengobatan herbal semakin

meningkat sejalan dengan berkembangnya penelitian dan pengembangan

mengenai khasiat tanaman obat, informasi mengenai pengobatan herbal dan

tanaman obat berkhasiat.

Apa yang sudah Bumi Herbal Dago laksanakan adalah meneliti dan

mengembangkan etnofarmasi melalui pelestarian dan pemanfaatan

keanekaragaman tanaman obat Indonesia untuk diolah menjadi produk herbal,

baik obat, pangan fungsional, maupun produk terkait lainnya. Sehingga

kelengkapan koleksi tanaman obat di sana dapat terus dikembangkan. Sebagian

besar tanaman obat yang terdapat di BHD sudah dideterminasi oleh Sekolah Ilmu

dan Teknologi Hayati ITB sehingga akan lengkap data jati diri tanaman tersebut

budidaya, BHD membudidayakan beberapa tanaman untuk dapat dikembangkan

menjadi produk herbal. Saat ini Bumi Herbal Dago sudah memiliki website

sendiri untuk lebih memperkenalkan BHD serta keanekaragaman tanaman

obatnya kepada masyarakat pengguna internet. Peneliti melihat perlu adanya

perluasan ketersediaan informasi tersebut lewat teknologi lain yang memang

(19)

kesadaran masyarakat pada terhadap pemakaian herbal sebagai pengobatan yang

bersifat menyembuhkan bukan meredakan dan bersifat jangka panjang. Herbal

bisa dijadikan pilihan utama dalam pengobatan penyakit dibandingkan langsung

mengkonsumsi obat-obat kimia yang memiliki efek samping lebih banyak.

Agar informasi pengobatan cara herbal dan peranan tanaman obat ini lebih

dikenal oleh masyarakat luas (mudah diakses dimana saja), perlu adanya upaya

penyebarluasan informasi dengan menggunakan media yang dapat menyebar

hingga ke pelosok, minimal kecamatan. Telekomunikasi seluler merupakan salah

satu media yang dapat dipilih karena telah menyebar hingga ke daerah kecamatan.

Teknologi seluler dengan platform android di pilih karena

perkembangannya yang signifikan khusus nya di Indonesia. ''Pengguna Android

di Indonesia tumbuh signifikan,'' kata Head of VAS, Aplications and Device

Management Group Telkomsel, Gideon Edi Purnomo di Jakarta. Gideon

menunjuk pada pertumbuhan pengguna Android di Telkomsel yang mengalami

kenaikan hingga 15 kali lipat dalam enam bulan terakhir ini. ''Akhir tahun 2011

pengguna Android baru sekitar 170 ribu, sekarang mencapai 2,5 juta atau

mengalami kenaikan hingga 15 kali lipat,'' kata Gideon.

Melihat pada data diatas akan keperluan sarana yang telah menyebar untuk

memberikan layanan informasi mengenai pengobatan herbal, maka bahan untuk

penelitian tugas akhir mengangkat judul yaitu “APLIKASI LAYANAN

INFORMASI TENTANG PENGOBATAN HERBAL BERBASIS

ANDROID”. Aplikasi ini diharapkan mampu memberikan layanan informasi

(20)

solusi akan kesadaran masyarakat terhadap pemakaian herbal sebagai pengobatan

dan tidak tergantung lagi dengan obat-obatan kimia yang memiliki efek samping

yang lebih banyak.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Penulis melakukan pengumpulan data masalah dan mengidentifikasi yang

terjadi pada Bumi Herbal Dago (BHD) Bandung. serta melakukan perumusan

masalah dari hasil pengumpulan data permasalahan.

1.2.1. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah merupakan kegiatan untuk mengumpulkan data-data

dan informasi yang berhubungan dengan tema serta tempat akan dilakukanya

penelitian, yang nantinya dijadikan sebagai bahan acuan, mengapa dilakukan

pengembangan dari sistem yang sedang berjalan. Adapun penulis

mengidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Kebutuhan masyarakat akan layanan informasi mengenai pengobatan

menggunakan herbal yang dapat di akses oleh siapa saja, dimana saja,

kapan saja tanpa mengenal jarak dan waktu.

2. Belum adanya ketersediaan informasi mengenai layanan informasi dan

pengobatan menggunakan herbal yang bisa dijangkau seluruh masayarakat

(21)

3. Menentukan cara penggunaan tanaman herbal untuk kemudian bisa

dikonsumi untuk mengobati gejala dan penyakit yang dirasakan.

1.2.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka diperoleh rumusan masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana merancang dan membangun aplikasi layanan informasi

tentang pengobatan herbal berbasis Android.

2. Bagaimana menguji aplikasi layanan informasi tentang pengobatan

herbal berbasis Android.

3. Bagaimana implementasi aplikasi layanan informasi tentang

pengobatan herbal berbasis Android.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1. Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah salah satu syarat menyelesaikan jenjang

studi Satra 1 (satu) di program studi Sistem informasi Universitas Komputer

Indonesia. Maksud dari penelitian ini adalah untuk merancang dan membangun

aplikasi layanan informasi tentang pengobatan herbal berbasis Android, Aplikasi

ini diharapkan mampu memberikan layanan informasi khusus nya kepada

masyarakat Indonesia mengenai pengobatan herbal. Menjadi solusi akan

(22)

tergantung lagi dengan obat-obatan kimia yang memiliki efek samping lebih

banyak.

1.3.2. Tujuan Penelitian

1. Untuk merancang dan membangun aplikasi layanan informasi tentang

pengobatan herbal berbasis Android.

2. Untuk mengetahui analisis, perancangan, pembangunan tentang pengujian

aplikasi layanan informasi dan pengobatan herbal berbasis Android.

3. Untuk mengimplementasikan aplikasi layanan informasi tentang

pengobatan herbal berbasis Android.

1.4. Kegunaan Penelitian 1.4.1. Kegunaan Praktis

Penelitian ini memberikan manfaat bagi masyarakat khususnya di

Indonesia akan informasi dan pengetahuan mengenai herbal serta cara

memanfaatkannya sebagai pengobatan. Serta meningkatkan wawasan dan

pengetahuan seiring perkembangan teknologi.

1.4.2. Kegunaan Akademis

Secara akademis diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat,

diantaranya :

1. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan, dapat memberikan suatu karya

penelitian yang dapat mendukung dalam pengembangan Aplikasi dengan

(23)

2. Bagi peneliti, dapat menambah wawasan dan mengaplikasikan ilmu yang

telah diperoleh selama menempuh studi di Universitas Komputer

Indonesia dan sekarang dapat menerapkan ilmu tersebut lansung

dilapangan untuk pengabdian kepada masyarakat.

3. Bagi peneliti lain, dapat dijadikan sebagai acuan terhadap pengembangan

Aplikasi layanan informasi yang lain ataupun pengembangan dalam

penelitian yang sama

1.5. Batasan Masalah

Dalam setiap penelitian diharapkan dapat membantu memecahkan masalah

yang ada pada suatu tempat penelitian. Untuk memecahkan suatu masalah

diperlukan pengelompokan-pengelompokan masalah sehingga dapat dipecahkan

secara terstruktur dan terarah.

Oleh sebab itu penulis mengelompokan batasan masalah yang akan di

bahas pada penelitian ini. Adapun batasan masalah pada tugas akhir ini adalah

sebagai berikut :

1. Aplikasi ini menampilkan gejala umum yang biasa dialami.

2. Gejala yang ditampilkan adalah gejala penyakit tidak menular penyebab

kematian terbanyak di Indonesia antara lain stroke, hipertensi, diabetes,

kanker, penyakit jantung, penyakit paru-paru seperti ISPA (sumber :

(24)

masyarakat seperti diabetes, demam berdarah dengue, asam urat, asma,

maag, diare, anemia, sembelit/konstipasi, wasir, dan osteoporosis.

3. Dalam aplikasi ini, ketika memilih satu atau lebih dari satu jenis gejala

maka akan ditampilkan kemungkinan penyakit yang diderita.

4. Kemudian aplikasi ini menampilkan solusi pengobatan menggunakan

herbal yang telah diketahui khasiatnya untuk penyakit yang disebutkan.

5. Data tanaman herbal yang ditampilkan adalah nama umumnya, nama latin,

bagian yang digunakannya dan cara pengolahannya.

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penulis telah melaksanakan penelitian sekurang-kurangnya selama 5 bulan

terhitung mulai dari tanggal 16 November 2012 s.d 28 April 2013, adapun lokasi

penelitian dilaksanakan di Bumi Herbal Dago Jl. Bukit Pakar Utara – Kampung

Negla Desa Ciburial Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung.

(25)

Tabel 1.1

Lokasi dan Waktu Penelitian

No Kegiatan Penelitian

Tahun 2013

Februari Maret April Mei

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Identifikasi Kebutuhan User

1. observasi 2. wawancara 3. pengumpulan data

2. Membuat prototype

3. Menguji prototype

4. Memperbaiki prototype

5. Mengembangkan Versi

(26)

2.1 Pengertian Aplikasi

Aplikasi adalah seperangkat instruksi khusus dalam komputer yang

dirancang agar kita dapat menyelesaikan tugas-tugas tertentu. Sebagai contoh.

Aplikasi Word Processing adalah sebuah Aplikasi yang diperuntukan membuat

dokumen tertulis. Aplikasi Web Browser adalah aplikasi yang diperuntukkan

untuk mencari sesuatu dan menampilkan halaman web. (Shelly. Cashman dan

Vermaat, 2009, p57).

2.2 Pengertian Informasi

Informasi merupakan hasil dari pengolahan yang disajikan secara tepat dan

akurat. Sumber dari informasi adalah data, data merupakan bentuk jamak dari

bentuk tunggal atau data item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu

kejadian – kejadian dan kesatuan nyata kejadian – kejadian (event).

Kejadian adalah suatu yang terjadi pada saat tertentu yang menyangkut

perubahan nilai yang disebut transaksi. Sedangkan kesatuan nyata adalah berupa

(27)

Data juga dapat diartikan suatu yang perlu diolah terlebih dahulu untuk

mendapatkan suatu informasi. Menurut Jogiyanto (2005:10) kualitas informasi

yang diharapkan tergantung 4 (empat) hal pokok yaitu :

1. Akurat

Akurat mempunyai arti informasi yang dihasilkan harus bebas dari kesalahan

– kesalahan yang tidak biasa, tidak menyesatkan dan mencerminkan

maksudnya.

2. Tepat Waktu

Tepat waktu berarti informasi yang disampaikan ke penerima tidak terlambat,

karena informasi adalah landasan untuk mengambil suatu keputusan. Untuk

itu dierlukan suatu teknologi untuk dan mengirim dengan cepat dan tepat.

3. Relevan

Berarti informasi mempunyai manfaat dan berguna bagi pemakainya. Karena

batas relevensi seseorang berbeda, maka informasi bias dikatakan berguna jika

benar – benar berguna dan dibutuhkan pemakainya.

4. Aman

Aman berarti informasi harus terbebas dari penyadapan oleh orang yang tidak

(28)

2.3 Pengertian Herbal

Istilah herbal biasanya diidentikan dengan tumbuh-tumbuhan yang tidak

berkayu atau dengan kata lain perdu. Dalam dunia pengobatan, istilah herbal

berkenaan dengan segala jenis tumbuhan dan atau seluruh bagian-bagiannya yang

mengandung satu atau lebih bahan aktif yang dapat digunakan sebagai obat

(therapeutic).

Pada dasarnya, pengobatan dengan obat herbal dilakukan melalui

pendekatan yang bersifat holistik, yaitu tubuh manusia dipandang memiliki suatu

sistem harmoni yang selalu seimbang . Apabila ada salah satu bagian tubuh

bermasalah, akan timbul pula masalah pada bagian tubuh yang lain. Obat herbal di

sini bekerja dengan cara memberi energi pada organ tubuh dan kelenjar tertentu

serta menyeimbangkan kondisi tubuh sehingga membantu mengembalikan

keharmonisan dan keseimbangan tubuh secara keseluruhan. Dalam aplikasinya,

pengobatan dengan obat herbal diarahkan untuk menjaga dan mempertahankan

sistem imun tubuh untuk melawan patogen (bibit penyakit) dari luar.

Herbal tradisional dapat dikategorikan sebagai obat yang aman apabila

telah diteliti melalui penelitian dengan waktu panjang sehingga dapat diketahui

unsur zat aktif, efek farmakologis, dosis serta efek sampingnya.

2.3.1 Penggolongan Obat Herbal

Berdasarkan sudut pandang farmakognosi, Badan Pengawas Obat dan

Makanan (BPOM) mengelompokan tanaman obat herbal dalam tiga kelompok

(29)

1. Jamu

Jamu merupakan tumbuhan yang diekstrak dan dijadikan sebagai obat,

namun belum teruji secara klinis maupun pra-klinis. Pada umumnya jamu dipilih

karena resep tradisional turun-temurun untuk kesehatan ataupun pengobatan.

2. Obat Herbal Terstandar

Obat herbal terstandar maksudnya yang terdapat di dalam obat tersebut

adalah senyawa penting untuk penyakit tertentu saja sehingga lebih efektif untuk

pengobatan. Selain itu, obat ini sudah teruji secara pra-klinis atau dengan kata lain

sudah diuji di dalam sel makhluk hidup lain (hewan).

3. Fitomarmaka

Kelompok ini paling baik kualitasnya karena dibuat dengan pengolahan

senyawa tertentu untuk pengobatan tertentu pula sehingga zat-zat yang tidak perlu

tidak akan ikut terkonsumsi. Obat ini telah teruji secara klinis, yakni sudah pernah

diujicobakan pada manusia sehingga kualitasnya terjamin .

2.3.2 Ketepatan Penggunaan Obat Herbal

Menurut Sari (2006) efek samping obat herbal relatif lebih kecil apabila

digunakan secara tepat yang meliputi :

1. Kebenaran bahan

2. Ketepatan dosis

(30)

4. Ketepatan cara penggunaan

5. Ketepatan telaah informasi

6. Tanpa penyalahgunaan

7. Ketepatan pemilihan obat untuk indikasi tertentu.

Penelitian yang telah dilakukan terhadap tanaman obat sangat membantu

dalam pemilihan bahan baku obat herbal. Dalam pemanfaatan obat herbal, dapat

menggunakan beberapa jenis herbal yang mudah ditemui dan terjangkau seperti :

kunyit, temulawak, jahe, bawang putih dan lain-lain. Pengalaman empiris

ditunjang dengan penelitian ilmiah semakin memberikan keyakinan pada khasiat

dan keamanan obat herbal.

2.3.3 Pengolahan Obat Herbal

Pengolahan tanaman obat secara sederhana dapat dilakukan melalui

beberapa tahap antara lain :

1. Mengidentifikasi jenis tanaman herbal yang akan digunakan

Bermanfaat untuk mengetahui jenis tanaman herbal yang akan digunakan

untuk mengobati penyakit tetentu. Berpedoman pada khasiat dan zat aktif

yang terkandung pada jenis tanaman herbal tersebut.

2. Waktu pemetikan dan pengumpulan

Teknik dalam pemetikan dan pengumpulan tanaman herbal beramnfaat

untuk menjaga kualitas dan kuantitas zat aktif yang terkandung didalam tanaman

(31)

maka untuk pemetikan daun sebagai obat herbal harus mengetahui petunjuk

pemetikan.

3. Penyortiran

Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan obat herbal hendaknya

disortir terlebih dahulu untuk membebaskan dari bahan asing atau kotoran.

Penyortiran berfungsi untuk mendapatkan simplisia secara homogen yang

meliputi jenis, ukuran, tingkat, kematangan dan lain-lain.

4. Pencucian

Pencucian simplisia dengan aor bersih yang mengalir atau dibersihkan

dengan cara tepat sehingga diperoleh simplisia yang bersih dan terbebas dari

mikroba pathogen, kapang, khamir, serta pencemar yang lainnya.

5. Pengeringan

Pengeringan simplisia dapat menggunakan sinar matahari secara langsung.

Kadar air yang dipersyaratkan adalah 10% sehingga dapat mencegah pembusukan

oleh jamur atau bakteri.

6. Teknik pengolahan

Ada beberapa teknik mengolah tanaman herbal diantaranya :

a. Merebus

Dalam perebusan obat herbal umumnya menggunakan wadah dari

bahan anti karat, tanah liat, kaca atau email. Perebusan akan

menyebabkan terjadinya perpindahan senyawa-senyawa aktif dari

(32)

b. Menyeduh

Teknik seduh sering digunakan pada simplisia lunak berupa bunga

dan daun. Teknik penyeduhan obat herbal dengan menggunakan air

panas agar senyawa aktif dari tanaman herbal berpindah ke dalam air.

c. Serbuk

Dalam pembuatan serbuk obat herbal terapat dua jenis serbuk yaitu

serbuk tunggal murni dan serbuk campuran beberapa jenis herbal.

2.4 Pengertian Android

Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis

linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi.

Android merupakan generasi baru platform mobile yang memberikan

kesempatan kepada pengembang untuk melakukan pengembangan sesuai dengan

yang diharapkan. Sistem operasi yang mendasari Android merupakan lisensi di

bawah naungan GNU, General Public License Versi 2(GPLv2), yang biasa

dikenal dengan istilah Copyleft. Istilah copyleft ini merupakan lisensi yang setiap

perbaikan oleh pihak ketiga harus terus jatuh di bawah terms.

Distribusi Android berada di bawah lisensi Apache Software

(ASL/Apache2), yang memungkin untuk distribusi kedua atau seterusnya.

Pengembang aplikasi Android diperbolehkan untuk mendistribusikan aplikasi

mereka di bawah skema lisensi apapun yang mereka inginkan.

Pengembang memiliki beberapa pilihan dalam membuat aplikasi yang

(33)

IDE untuk merancang aplikasi mereka. Hal ini diikarenakan Eclipse mendapat

dukungan langsung dari Google untuk menjadi IDE pengembangan aplikasi

Android.

Aplikasi Android dapat dikembangkan pada berbagai sistem operasi,

diantaranya adalah:

Android bersama Open Handset Alliance mendukung pengembangan standar

terbuka pada perangkat seluler tersebut. Di sisi lain, Google merilis kode-kode

Android di bawah lisensi Apache. Sehingga terdapat dua jenis distributor sistem

operasi Android yaitu yang mendapat dukungan penuh dari Google dan yang

mendapat dukungan penuh dari Open Handset Distribution (OHD).

Telepon selular pertama yang menggunakan sistem operasi Android adalah

HTC Dream yang dirilis pada 22 Oktober 2008. Pada 9 Desember 2008,

diumumkan anggota baru yang bergabung dalam program kerja Android ARM

Holdings, Atheros Communication yang diproduksi oleh Asustek Komputer Inc,

Garmin Ltd, Softbank, Sony Ericsson, Toshiba Corp dan Vodafone Group Plc.

Hingga saat ini terdapat beberapa versi dari sistem operasi Android, antara

(34)

a. Android versi 1.1

Dirilis pada 9 Maret 2009. Android versi ini dilengkapi dengan adanya

jam, alarm, voice search, pengiriman pesan dengan Gmail dan

pemberitahuan email.

b. Android versi 1.5 (Cupcake)

Dirilis pada Mei 2009. Terdapat pembaruan dari versi 1.1 diantaranya

adalah fitur upload video ke Youtube dan gambar ke Picasa langsung dari

telepon, dukungan bluetooth A2DP, kemampuan terhubung secara

otomatis ke headset bluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar

yang dapat disesuaikan dengan sistem.

c. Android versi 1.6 (Donut)

Dirilis pada September 2009. Pembaruan yang terdapat pada versi ini

diantaranya adalah proses pencarian yang lebih baik, penggunaan baterai

indikator dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah memungkinkan

pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus, kamera, camcorder dan

galeri yang diintegrasikan, CDMA/EVDO, 802.1x, VPN, Gestures,

Text-to-speech engine.

d. Android versi 2.1 (Éclair)

Dirilis pada 3 Desember 2009. Perubahan yang dilakukan adalah

pengoptimalan hardware, peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI

dengan browser baru dan dukungan HTML5, daftar kontak yang baru,

dukungan flash untuk kamera 3.2 MP, digital zoom dan bluetooth 2.1.

(35)

Dirilis pada 20 Mei 2010. Versi Android inilah yang sekarang banyak

digunakan sebagai standar sistem operasi mereka. Terdapat perubahan

yang cukup signifikan dari versi sebelumnya diantaranya adalah kerangka

aplikasi memungkinkan penggunaan dan penghapusan komponen yang

tersedia, Dalvik Virtual Machine (DVM) yang dioptimalkan untuk

perangkat mobile, grafik di 2D dan 3D berdasarkan libraries OpenGL,

SQLite, mendukung berbagai format audio dan video, GSM, bluetooth,

EDGE, 3G, Wifi, kamera, Global Positioning System (GPS), kompas dan

accelerometer.

f. Android versi 2.3 (GingerBread)

Dirilis pada 6 Desember 2010. Beberapa perbaikan fitur dari versi

sebelumnya adalah SIP-based VoIP, Near Field Communications (NFC),

gyroscope dan sensor, multiple cameras support, mixable audio effect dan

download manager.

g. Android versi 3.0 (Honeycomb)

Dirilis tahun 2011. Android versi ini dirancang khusus untuk tablet,

sehingga terdapat perbedaan dari fitur UI (User Interface). Honeycomb

sengaja dibuat untuk layar yang lebih besar dan juga dapat mendukung

multiprocessor.

h. Android versi 4.0 (Ice Cream)

Versi ini masih dalam pengembangan. Dari berbagai informasi

(36)

Gingerbread dengan Honeycomb. Sehingga bisa digunakan untuk ponsel

maupun tablet. Dan kemungkinan dirilis pada quarter ke 4 tahun 2011

2.4.2 Arsitektur Android

Secara garis besar arsitektur Android dapat dijelaskan dan digambarkan

sebagai berikut:

1. Application dan Widget

Application dan Widget ini adalah layer dimana kita berhubungan dengan

aplikasi saja. Di layer terdapat aplikasi inti termasuk klien email, program SMS,

kalender, peta, browser, kontak, dan lain-lain. Semua aplikasi ditulis dengan

menggunakan bahasa pemrograman JAVA.

2. Application Framework

Application Framework adalah layer untuk melakukan pengembangan /

pembuatan aplikasi yang akan dijalankan di sistem operasi Android, karena pada

layer inilah aplikasi dapat dirancang dan dibuat, seperti content provider yang

berupa SMS dan panggilan telepon.

Komponen-komponen yang termasuk di dalam Application Framework

(37)

f. Libraries

Libraries adalah layer tempat fitur-fitur Android berada, biasanya para

pengembang aplikasi mengakses libraries untuk menjalankan aplikasinya

3. Android Runtime

Layer yang membuat aplikasi Android dapat dijalankan di mana dalam

prosesnya menggunakan implementasi Linux. Dalvik Virtual Machine merupakan

mesin yang membentuk dasar kerangka aplikasi Android.

Di dalam AndroidRuntime dibagi menjadi dua bagian yaitu:

a. Core Libraries

Aplikasi Android dibangun dalam bahasa Java, sementara DVM bukan

merupakan virtual machine untuk Java. Sehingga diperlukan libraries

yang berfungsi untuk menterjemahkan bahasa Java/C yang ditangani oleh

CoreLibraries

b. Dalvik Virtual Machine

Virtual Machine berbasis register yang dioptimalkan untuk menjalankan

fungsi-fungsi secara efisien, dimana merupakan pengembangan yang

mampu membuat Linux kernel untuk melakukan threading dan

manajemen tingkat rendah.

c. Linux Kernel

Linux Kernel adalah layer dimana inti sistem operasi dari Android itu

(38)

resource, drivers, dan sistem-sistem operasi Android lainnya. Linux

Kernel yang digunakan Android adalah Linux Kernel release 2.4

Gambar 2.1 Arsitektur Android

( Sumber : NazruddinSafaat H.2012.Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone

dan Tablet PC berbasis Android)

2.4.3 Pengertian Smartphone (Telepone Pintar)

Smartphone adalah sebuah telepon yang kegunaan dasarnya sama dengan

telepon biasa yang dapat dibawa kemana-mana dan tidak perlu disambungkan

dengan kabel, namun memiliki kemampuan tingkat tinggi dengan fungsi yang

(39)

2.4.4 Java Software Development Kit ( SDK Java)

SDK Java merupakan kebutuhan utama bagi programmer untuk membuat

dan menjalankan java. Komponen JDK antara lain compiler(javac),

interpreter(java) disebut juga java virtual machine atau java runtime environment,

applet viewer(appletviewer), debugger(jdb), java class library(jcl), header dan

stub generator(javah), dan yang paling penting yaitu java documentation(javadoc).

2.4.5 Eclipse Software Development Kit (SDK Eclipse)

SDK Eclipse adalah sebuah IDE (Integrated Development Environment)

untuk mengembangkan perangkat lunak dan dapat dijalankan di semua platform

(platform-independent).

2.4.6 Android Software Development Kit (SDK Android)

SDK Android adalah tools API (Application Programming Interface) yang

diperlukan untuk mulai mengembangkan aplikasi pada platform Android

menggunakan bahasa pemrograman Java

2.4.7 Android Eclipse Plugin ( ADT )

DefinisiAndroid Eclipse Plugin adalah suatu perangkat tambahan koneksi

Eclipse dengan Android SDK, sehingga bisa lebih memudahkan membuat

(40)

2.4.8 Android Package (APK)

APK adalah paket aplikasi Android (Android PacKage). APK umumnya

digunakan untuk menyimpan sebuah aplikasi atau program yang akan dijalankan

pada perangkat Android. APK pada dasarnya seperti zip file, karena berisi dari

kumpulan file, dapat diperoleh melalui berbagai metode, seperti menginstal

sebuah aplikasi melalui Market, download dari sebuah situs web, atau membuat

sendiri dengan bahasa Java.

2.4.9 Android Virtual Devices (AVD)

AVD adalah konfigurasi dari emulator sehingga kita dapat menjalankan

perangkat Android sesuai model yang dipilih, misalkan Android 1.5 atau 2.2.

Untuk dapat menjalankan emulator.

2.4.10 Emulator

Emulator adalah Aplikasi yang memungkinkan sebuah software dari

sebuah platform berjalan di atas platflorm lain. Emulator menjalankan kode-kode

software pada virtual machine. Sehingga software tersebut mengira bahwa ia

sedang berjalan di atas platform aslinya. Dalam hal ini emulator Android dapat

membuat virtual phone di komputer seperti telepon genggam berbasis sistem

(41)

2.5 Unified Modeling Language (UML)

Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa pemodelan secara

grafis untuk menspesifikasikan, menvisualisasikan, membangun, dan

mendokumentasikan seluruh rancangan sistem perangkat lunak. Penggunaan

model ini bertujuan untuk mengidentifikasikan bagian-bagian yang termasuk

dalam lingkup sistem yang dibahas dan bagaimana hubungan antara sistem

dengan subsistem maupun sistem lain di luarnya.

Selain itu UML adalah bahasa pemodelan yang menggunakan konsep

orientasi object. UML dibuat oleh Grady Booch, James Rumbaugh, dan Ivar

Jacobson di bawah bendera Rational Software Corp [HAN98]. UML

menyediakan notasi-notasi yang membantu memodelkan sistem dari berbagai

perspektif. UML tidak hanya digunakan dalam pemodelan perangkat lunak,

namun hampir dalam semua bidang yang membutuhkan pemodelan.

Berikut ini definisi Unified Modeling Language (UML) menurut para ahli:

1. Menurut (Hend, 2006) “Unified Modeling Language (UML)adalah bahasa

yang telah menjadi standard untuk visualisasi, menetapkan, membangun

dan mendokumentasikan artifak suatu sistem perangkat lunak”.

2. Menurut (Adi Nugroho : 2005). “Unified Modeling Language (UML)

adalah alat bantu analisis serta perancangan perangkat lunak berbasis

objek”.

3. Menurut (Joomla dari http://soetrasoft.com : 2007). “Unified Modeling

Language (UML) merupakan standard modeling language yang terdiri dari

(42)

pengembang sistem dan software agar bisa menyelesaikan tugas-tugas

seperti: Spesifikasi, Visualisasi, Desain Arsitektur, Konstruksi, Simulasi

dan testing serta Dokumentasi”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik

kesimpulan bahwa “Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa

yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan,

membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat

lunak berbasis OO(Object Oriented)”.

Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa untuk

menentukan, visualisasi, konstruksi, dan mendokumentasikan artifacts dari sistem

software, untuk memodelkan bisnis, dan sistem nonsoftware lainnya. Artifacts

adalah sepotong informasi yang digunakan atau dihasilkan dalam suatu proses

rekayasa software. Artifacts dapat berupa model, deskripsi, atau software. Untuk

membuat suatu model, UML memiliki diagram grafis yang diberi nama

berdasarkan sudut pandang yang berbeda-beda terhadap sistem dalam proses

analisa atau rekayasa. Diagram grafis tersebut antara lain

Daftar simbol-simbol dalam UML ( Unified Modelling Language )

Tabel 2.1Daftar Simbol-Simbol UML

Sumber : http://freetechebooks.com/ebook-2011/daftar-simbol-uml.html

Gambar simbol Nama simbol Keterangan

Usecase Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang

(43)

hasil yang terukur bagi suatu aktor

Actor Menspesifikasikan himpuan peran yang

pengguna mainkan ketika berinteraksi dengan

use case.

Package suatu simbol yang memberikan batasan dan

komentar yang dikaitkan pada suatu elemen

atau kumpulan elemen

Class Himpunan dari objek-objek yang berbagi

atribut serta operasi yang sama.

Control Mengkordinasikan aktifitas dalam sistem

Entity Kelas yang berhubungan data dan informasi

yang dibutuhkan oleh sistem

Boundery Kelas yang memodelkan interaksi antar satu

atau lebih aktor dengan sistem

Activity Memperlihatkan bagaimana masing-masing

kelas antarmuka saling berinteraksi satu sama

lain

State Nilai atribut dan nilai link pada suatu waktu

(44)

UML menyediakan 10 macam diagram yang merupakan salah satu alat

bantu yang sangat handal dalam mengembangkan system berorientasi objek. Ada

9 jenis diagram yang ditangani oleh UML, yakni:

2.5.1 Use Case Diagram

Use Case Diagram adalah suatu kumpulan urutan interaksi di antara user

dengan system untuk mencapai suatu tujuan di mana use case ini menggambarkan

kebutuhan fungsional suatu system tanpa menampilkan struktur internal system.

2.5.2 Sequence Diagram

Sequence diagram adalah suatu diagram yang menggambarkan interaksi

antar obyek dan mengindikasikan komunikasi diantara obyek-obyek tersebut.

Diagram ini juga menunjukkan serangkaian pesan yang dipertukarkan oleh

obyek-obyek yang melakukan suatu tugas atau aksi tertentu. Obyek-obyek-obyek tersebut

kemudian diurutkan dari kiri ke kanan, aktor yang menginisiasi interaksi biasanya

ditaruh di paling kiri dari diagram.

2.5.3 Collaboration Diagram

Collaboration diagram adalah perluasan dari objek diagram. Objek

diagram menunjukkan objek-objek dan hubungannya dengan yang lain.

Collaboration diagram menunjukkan pesan-pesan objek yang dikirim satu sama

(45)

2.5.4 Activity Diagram

Activity diagram adalah representasi secara grafis dari proses dari proses

dan control flow dan berfungsi untuk memperlihatkan alur dari satu aktivitas ke

aktivitas yang lain serta menggambarkan perilaku yang kompleks.

2.5.5 Deplyoment Diagram

Deployement adalah penggambaran tugas-tugas kongkrit dari setiap

node/software yang terlibat dalam jaringan system, menampilkan keseluruhan

node dalam jaringan serta hubungan dari node-node tersebut termasuk

proses-proses yang terlibat di dalamnya.

2.5.6 Component Diagram

Component diagram adalah diagram yang menunjukkan organisasi dan

kebergantungan di antara sekumpulan komponen. Diagram ini memodelkan

pandangan implementasi fisik dari sistem.

2.5.7 Langkah-langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML)

Menurut (Afif Amrullah:2002). “Langkah-langkah penggunaan Unified

Modeling Language (UML) sebagai berikut:

1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan

aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan

dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian

perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints

(46)

3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur

fisik sistem.

4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang

juga harus disediakan oleh sistem.

5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah

sequence dan/atau collaboration utuk tiap alir pekerjaan, jika sebuah use

case memiliki kemungkinan alir normal dan error, buat lagi satu diagram

untuk masing-masing alir.

7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antamuka bagi

pengguna untuk menjalankan skenario use case.

8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap

package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan

atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit

test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan

pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah

component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk

setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.

10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan

dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya.

Petakan komponen ke dalam node.

(47)

a. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim

pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap

dengan test.

b. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim

pengembang tertentu.

12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya.

Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.Perangkat lunak siap

dirilis”.

2.6 Object Oriented Programming (OOP)

Object Oriented Progamming (OOP) atau Pemrograman Berorientasi

Objek adalah konsep pemrograman yang difokuskan pada penciptaan kelas yang

merupakan abstraksi/ blueprint/ prototype dari suatu objek. Kelas ini harus

mengandung sifat (data) dan tingkah laku (method) umum yang dimiliki oleh

objek-objek yang kelak akan dibuat (diinstansiasi). Data dan method merupakan

anggota (member) dari suatu kelas.

Pemrograman prosedural murni yang tidak menerapkan konsep object

oriented (karena ada bahasa pemrograman prosedural yang juga sudah

berorientasi objek, meskipun belum sepenuhnya) banyak menitikberatkan ke arah

pembentukan fungsi-fungsi, sehingga di dalam program akan terdapat banyak

sekali fungsi dan variabel yang menyulitkan pemrogram untuk mengelola dan

mengembangkannya. Oleh karena itu, dengan memperhatikan

(48)

object oriented untuk menyederhanakan fungsi-fungsi dan variabel-variabel ke

dalam bentuk objek.

Dalam OOP dibutukan memory lebih besar dibandingkan dengan program

prosedural (tradisional). Dua objek yang identik akan memerlukan dua area

memory berbeda walaupun dari sisi data dan proses keduanya memiliki jumlah

dan jenis yang sama. Hal ini disebabkan karena data dan proses pada kedua objek

tersebut dipisahkan oleh komputer.

Secara garis besar yang menjadi ciri dari OOP adalah adanya proses

abstraksi (abstraction), pengkapsulan (encapsulation), penurunan sifat

(inheritance), dan polimorfisme (polymorphism) pada objek-objek yang dibentuk.

2.7 Bahasa Pemograman

Java adalah sebuah teknologi yang diperkenalkan oleh Sun Microsystems

pada pertengahan tahun 1990. Menurut definisi dari Sun, Java adalah nama untuk

sekumpulan teknologi untuk membuat dan menjalankan perangkat lunak pada

komputer standalone ataupun pada lingkungan jaringan.

Java2 adalah generasi kedua dari Java platform (generasi awalnya adalah

Java Development Kit). Java berdiri di atas sebuah mesin interpreter yang diberi

nama JVM (Java Virtual Machine). JVM inilah yang akan membaca bytecode

dalam file .class dari suatu program sebagai representasi langsung program yang

berisi bahasa mesin. Oleh Karena itu bahasa Java disebut sebagai bahasa

pemrograman yang portable karena dapat dijalankan berbagai system operasi,

(49)

Platform Java terdiri dari kumpulan library, JVM, kelas-kelas yang dipaket

dalam sebuah lingkungan rutin Java, dan sebuah compiler, debugger, dan

perangkat lain yang dipaket dalam Java Development Kit (JDK). Java2 adalah

generasi yang sekarang sedang berkembang dari platform Java. Agar sebuah

program Java dapat dijalankan, maka file dengan ekstensi “.java” harus

dikompilasi menjadi file bytecode. Untuk menjalankan bytecode tersebut

dibutuhkan JRE (Java Runtime Environment) yang memungkinkan pemakai untuk

menjalankan program Java, hanya menjalankan, tidak untuk membuat kode baru

lagi. JRE berisi JVM dan library Java yang digunakan.

2.8 Definisi Perangkat Yang Digunakan

Eclipse adalah sebuah IDE (Integrated Development Environment) untuk

mengembangkan perangkat lunak dan dapat dijalankan di semua platform

(platform-independent). Eclipse pada saat ini merupakan salah satu IDE favorit

dikarenakan gratis dan open source, yang berarti setiap orang boleh melihat kode

pemrograman perangkat lunak ini. Selain itu kelebihan dari Eclipse yang

membuatnya popular adalah kemampuannya untuk dapat dikembangkan oleh

pengguna dengan komponen yang dinamakan plug-in.

Karakteristik Eclipse Indigo:

1. Components

Eclipse terdiri dari model komponen-komponen (plug-ins) yang dapat

(50)

2. Middleware and Infrastructure

Komponen utama dalam Eclipse dibuat berdasarkan framework dan

fasilitas, sehingga mempermudah penulisan kode oleh pengguna. Fasilitas

yang diperoleh, seperti: paradigma UI yang fleksibel, aplikasi yang dapat

diekstensi, help support, scalable UI, context-sensitive help, network

updates, error handling, dan lain-lainnya.

3. Native User Experience

Eclipse Standard Widget Toolkit menyediakan toolkit GUI untuk java yang

efisien dan akses yang portable ke fasilitas bawaan (native) UI di OS.

4. Portability

Eclipse memiliki aplikasi yang fleksibel di berbagai OS dan client

environments (syaratnya: hardware itu dapat diinstal Java Runtime

Environment).

5. Intelligent Install and Update

Aplikasi di Eclipse memiliki fitur update plugins melalui HTTP, Java Web

Start, Update Site, copy file, atau system manajemen perusahaan yang

canggih.

6. Disconnected Operation

Tidak membutuhkan koneksi internet, karena aplikasi Eclipse berjalan di

local komputer.

(51)

Eclipse menyediakan class pertama di IDE java yang dapat diintegrasikan

untuk develop, test, dan package aplikasi rich clients.

8. Component Libraries

Komponen di framework tidak akan lengkap tanpa set plugins yang

komprehensif. Sehingga Eclipse akan memproduksi plugins yang

dibutuhkan dalam membuat aplikasi secara utuh.

2.9 Location Based Service (LBS)

Location Based Service (LBS) atau layanan berbasis lokasi adalah istilah

umum yang digunakan untuk menggambarkan teknologi yang digunakan untuk

menemukan lokasi perangkat yang kita gunakan. Dua unsur utama LBS adalah:

1. Location Manager (API Maps)

Menyediakan tools/source untuk LBS, Application Programming Interface

(API) Maps menyediakan fasilitas untuk menampilkan, memanipulasi

maps/peta beserta feature-feature lainnya seperti tampilan satelit, street

(jalan), maupun gabungannya. Paket ini berada pada

com.google.Android.maps

2. Location Providers (API Location)

Menyediakan teknologi pencarian lokasi yang digunakan oleh

device/perangkat. API Location berhubungan dengan data GPS (Global

Positioning System) dan data lokasi real-time. API Location berapa pada

paket Android yaitu dalam paket Android.location. Dengan Location

(52)

gerakan/perpindahan, serta kedekatan dengan lokasi tertentu dengan

mendeteksi perpindahan.

2.10 Arsitektur Andorid

Secara garis besar arsitektur Android dapat dijelaskan dan digambarkan

sebagai berikut:

1. Applications dan Widgets

Applications dan Widgets ini adalah layer dimana kita berhubungan

dengan aplikasi saja, dimana biasanya kita download aplikasi kemudian

kita lakukan instalasi dan jalankan aplikasi tersebut. Di layer terdapat

aplikasi inti termasuk klien email, program SMS, kalender, peta, browser,

kontak, dan lain-lain. Semua aplikasi ditulis menggunakan bahasa

pemrograman Java.

2. Applications Frameworks

Android adalah “Open Development Platform” yaitu Android menawarkan

kepada pengembang atau memberi kemampuan kepada pengembang untuk

membangun aplikasi yang bagus dan inovatif. Pengembang bebas untuk

mengakses perangkat keras, akses informasi resources, menjalankan

service background, mengatur alarm, dan menambahkan status

notifications, dan sebagainya.

3. Libraries

Libraries ini adalah layer dimana fitur-fitur Android berada, biasanya para

(53)

Berjalan di atas kernel, layer ini meliputi berbagai library C/C++ inti

seperti Libc dan SSL, serta libraries lainnya.

4. Android Run Time

Layer yang membuat aplikasi Android dapat dijalankan dimana dalam

prosesnya menggunakan Implementasi Linux. Dalvik Virtual Machine

(DVM) merupakan mesin yang membentuk dasar kerangka aplikasi

Android.

5. Linux Kernel

Linux Kernel adalah layer dimana inti dari operating system dari Android

itu berada. Berisi file-file system yang mengatur system processing,

memory, resource, drivers, dan system-sistem operasi Android lainnya.

2.11 Android Lifecycle

Setiap aktifitas yang ada di dalam aplikasi pasti akan melalui lifecycle.

Misalnya jika menjalankan aplikasi fungsi onCreate akan digunakan untuk

membuat aplikasi tampil di layar Android, jika keluar dari aplikasi fungsi

OnDestroy akan digunakan

2.12 Database SQLite

Android juga memiliki fasilitas untuk membuat database yang dikenal

dengan SQLite yaitu salah satu software yang embedded yang sangat popular,

kombinasi SQL interface dan penggunaan memory yang sangat sedikit dengan

kecepatan yang sangat cepat. SQLite di Android termasuk dalam Android runtime,

(54)

Dalam system Android terdapat beberapa teknik untuk melakukan

penyimpanan data. Teknik yang umum digunakan adalah sebagai berikut:

1. Shared prefences yaitu menyimpan data beberapa nilai (value) dalam

bentuk groups key yang dikenal dengan prefences.

2. Files yaitu menyimpan data dalam file, dapat berupa menulis ke file atau

membaca dari file.

3. SQLite Database, yaitu menyimpan data dalam bentuk database.

4. Content Providers, yaitu menyimpan data dalam bentuk content providers

service.

2.13 Eclipse

Eclipse adalah sebuah IDE (Integrated Development Environment) untuk

mengembangkan perangkat lunak dan dijalankan di semua platform. Eclipse

sendiri juga merupakan sebuah komunitas open source, yang memiliki proyek

yang berfokus pada membangun sebuah platform pengembangan terbuka dari

extensible Framework, tools dan runtime untuk membangun, menyebarkan dan

mengelola perangkat lunak di seluruh siklus hidup perangkat lunak tersebut.

Umumnya Eclipse digunakan untuk membuat sebuah program yang

menggunakan bahasa pemrograman Java. Namun, Eclipse juga bisa digunakan

untuk penggunaan bahasa pemrograman lainnya seperti C, C++, COBOL, Perl,

(55)

2.13.1 Versi Eclipse

Berikut ini adalah versi Eclipse yang telah dirilis:

Tabel 2.2 Versi Eclipse

Nama Tanggal rilis Versi

Eclipse 3.0 21 Juni 2004 3.0

Eclipse 3.1 28 Juni 2008 3.1

Callisto 30 Juni 2006 3.2

Europa 29 Juni 2007 3.3

Ganymade 25 Juni 2008 3.4

Galileo 24 Juni 2009 3.5

Helios 23 Juni 2010 3.6

Indigo 22 Juni 2011 3.7

(56)

3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Bumi Herbal Dago Jl. Bukit Pakar Utara

Kampung Negla Desa Ciburial Kecamatan Cimenyan Bandung Utara.

3.1.1 Sejarah Singkat Bumi Herbal Dago

Bumi Herbal Dago merupakan perkebunan herbal milik PT. Ilthabi Sentra

Herbal yang terletak di Kawasan Bandung Utara, tepatnya bersebelahan dengan

hutan lindung yang merupakan bagian dari Tanaman Hutan Rakyat (TAHURA)

Juanda. Berada di ketinggian sekitar 1200m – 1350m dpl, BHD menyuguhkan

udara yang sejuk dan panorama kota Bandung bagian timur yang sangat

memukau. Dengan temperature iklim rata-rata yang mirip iklim subtropics, BHD

merupakan kebun yang ideal bagi tumbuhnya bukan hanya tanaman asal dalam

negeri, melainkan juga tanaman dari mancanegara, sehingga kelengkapan koleksi

tanaman obat dapat terus dikembangkan. Keberadaan BHD dapat berkontribusi

terhadap kelestarian Kawasan Bandung Utara yang merupakan daerah resapan air

terpenting di kota Bandung, karena konsep pengelolaannya selalu berorientasi

(57)

Beberapa fasilitas yang terdapat di Bumi Herbal Dago (BHD) diantanya :

1. Green House

Untuk menunjang kegiatan di bidang botani, BHD dilengkapi dengan

green house. Semua tanaman introduksi awalnya disemai disana. Selain itu

tanaman dalam negeri yang rentan terhadap iklim dan keadaan tanah di dataran

tinggi juga diamati pertumbuhannya di green house.

2. Laboratorium

Tanaman pilihan yang berpotensi untuk diolah menjadi produk jadi akan

melalui serangkaian uji coba di laboratorium mini yang terdapat di BHD. Output

yang dihasilkan dari laboratorium mini ini antara lain adalah teh herbal, pangan

fungsional atau minyak atsiri.

3. Kedai

Belum lengkap kiprah BHD apabila hasil dari serangkaian aktifitasnya

tidak dapat dinikmati masyarakat, karena itu BHD menyediakan sarana bagi

masyarakat pecinta herbal berupa Kedai BHD. Disana ditawarkan makanan dan

minuman sehat berbasis tanaman obat yang tumbuh di BHD, selain itu masyarakat

dapat pula membeli bibit tanaman obat dan produk simplisia.

Saat ini kebun koleksi terdapat lebih dari 300 jenis tanaman obat di BHD

dan akan terus bertambah. Sebagian besar tanaman obat yang terdapat di BHD

sudah dideterminasi oleh Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi

Bandung (ITB), sehingga lengkaplah data jati diri tanaman tersebut seperti nama

(58)

PT. Ilthabi Sentra Herbal merupakan salah satu anak perusahaan dari PT.

Ilthabi Rekatama yang bergerak dalam bidang penelitian dan pengembangan

etnofarmasi melalui pelestarian dan pemanfaatan keanekaragaman tanaman obat

Indonesia untuk diolah menjadi produk herbal, baik obat, pangan fungsional,

maupun produk terkait lainnya.

PT. Ilthabi Sentra Herbal didirikan pada tanggal 7 Desember 2005 dengan

maksud dan tujuan perseroan ialah berusaha dalam bidang perdagangan,

perindustrian, dan pertanian. PT. Ilthabi Sentra Herbal memiliki kantor pusat di

Kantor Taman A9 Unit C8-C14 Jl. Mega Kuningan Lot. 8.9/9 Jakarta. Sedangkan

untuk tempat kegiatan terfokus di Bandung.

Tempat kegiatan terbuka di Bandung dibuka pada Juni 2007 tepatnya di

daerah Bukit Pakar Utara, Kampung Negla, Kabupaten Bandung. Awalnya lahan

tersebut merupakan lahan pertanian sayuran yang dalam perkembangannya

dirubah menjadi lahan koleksi penelitian dan observasi tanaman obat/herbal.

Hingga pada akhir tahun 2007 lahan tersebut diberi nama Bumi Harbal Dago

(BHD).

Bumi Herbal Dago (BHD) merupakan perkebunan miliki PT. Ilthabi

Sentra Herbal yang terletak di Kawasan Bandung Utara, tepatnya bersebelahan

dengan hutan lindung yang merupakan bagian dari Taman Hutan Raya

(TAHURA) Juanda. Luas lahan BHD adalah ± 7 ha, terletak di dataran tinggi dan

“flat” miring (lahan terasering), dengan kemiringan wilayah antara 15%-45%.

(59)

bersuhu < 10oC di pagi hari dengan kelembaban udara 78% di musim hujan, 70%

pada musim kemarau serta bercurah hujan rata-rata seriap tahun 1500 – 4000 mm.

BHD menyuguhkan udara yang sejuk dan panorama kota Bandung bagian

timur yang sangat memukau. Dengan temperature rata-rata yang mirip iklim

subtropics, BHD merupakan kebun yang ideal bagi tumbuhnya bukan hanya

tanaman dalam negeri, melainkan juga tanaman introduksi (dari mancanegara),

sehingga kelengkapan koleksi tanaman obat di sana dapat terus dikembangkan.

Keberadaan BHD dapat berkontribusi terhadap kelestarian Kawasan Bandung

Utara yang merupakan daerah resapan air terpenting di Kota Bandung, karena

konsep pengelolaannya selalu berorientasi kepada penghijauan alam sekitar.

Untuk menunjang kegiatan di bidang botani, BHD dilengkapi denga green

house. Semua tanaman introduksi awalnya disemai disana. Selain itu tanaman

dalam negeri yang rentan terhadap iklim dan keadaan tanah di daratan tinggi juga

diamati pertumbuhannya di green house. Tanaman pilihan yang berpotensi untuk

diolah menjadi produk jadi akan melalui serangkaian uji coba di laboratorium

mini yang terdapat di BHD. Output yang dihasilkan dari laboratorium mini ini

antara lain adalah teh herbal, pangan fungsional atau minyak atsiri.

Koleksi tanaman obat di BHD akan terus bertambah, tanaman tersebut

baik dari dalam maupun dari manca Negara. Sebagian besar tanaman obat yang

terdapat di BHD sudah dideterminasi sehingga akan lengkap data jati diri tanaman

tersebut budidaya, BHD membudidayakan beberapa tanaman untuk dapat

dikembangkan menjadi produk herbal komersil. Beberapa tanaman yang

Gambar

Gambar 2.1 Arsitektur Android
Gambar 3.1
Gambar 3.2 Mekanisme Pengembangan Sistem dengan Prototype
Tabel 4.1 Skenario UseCase Proses Login
+7

Referensi

Dokumen terkait

herbal berbasis mobile yang berisi tentang informasi dari Istana Herbal dan.. produk-produk yang dengan mudah dapat dipesan, sehingga

Antar Muka Properti adalah tampilan dari konten Properti dimana user dapat mencari informasi properti dengan memilih status properti. Setelah itu aplikasi akan

Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan produk media aplikasi Pengenalan Bimbingan dan Konseling berbasis android sebagai media layanan informasi

Hasil dari perancangan antarmuka pada sistem informasi kajian berbasis android meliputi dua aplikasi, yaitu aplikasi user dan aplikasi admin. Gambar 8

Aplikasi panduan praktis obat herbal untuk penyakit dalam berbasis Android maupun merupakan pembangunan aplikasi yang memilki tujuan agar bisa menjadi fasilitas penunjang

Perancangan aplikasi augmented reality berbasis android bertujuan untuk membantu pengguna terutama calon mahasiswa baru dalam mendapatkan informasi tentang

Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan tentang Perancangan Aplikasi SIGAB pada Wilayah Hukum Polresta Banjarmasin Berbasis Sistem Informasi Geografis Mobile Android, yang telah

Dari penelitian yang dilakukan menghasilkan sebuah perangkat lunak aplikasi profil UKM kerajinan Kabupaten Bantul berbasis android yang dapat digunakan untuk memberikan informasi