Informasi Dokumen
- Penulis:
- Laras Utami
- Pengajar:
- Drs. Study Rizal LK, MA
- Sekolah: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
- Mata Pelajaran: Komunikasi dan Penyiaran Islam
- Topik: Metode Dakwah Ikatan Remaja Masjid Fathullah (IRMAFA) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Dalam Peningkatan Ibadah Anggota
- Tipe: skripsi
- Tahun: 2008
- Kota: Jakarta
Ringkasan Dokumen
I. Pendahuluan
Dalam bab ini, penulis menjelaskan latar belakang masalah yang melatarbelakangi penelitian ini. Perubahan cepat dalam masyarakat akibat globalisasi dan informasi telah menyebabkan banyak remaja mengalami krisis moral dan meninggalkan ibadah. Penelitian ini bertujuan untuk memahami pentingnya metode dakwah dalam meningkatkan ibadah anggota Ikatan Remaja Masjid Fathullah (IRMAFA) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis juga membahas pentingnya membentuk wadah bagi remaja untuk menampung aspirasi dan membina mereka agar lebih berkualitas.
II. Tinjauan Teori
Bab ini membahas berbagai teori yang mendasari metode dakwah. Penulis menguraikan pengertian metode dakwah, bentuk-bentuknya, serta pentingnya peningkatan ibadah. Metode dakwah yang dibahas meliputi dakwah bi al-Hikmah, al-Mau’idzatil Hasanah, dan al-Mujadalah billati hiya ahsan. Setiap metode memiliki cara dan pendekatan yang berbeda, yang harus disesuaikan dengan audiens agar pesan dakwah dapat diterima dengan baik.
2.1. Pengertian Metode Dakwah
Metode dakwah adalah cara sistematis yang digunakan untuk mencapai tujuan dalam menyampaikan ajaran Islam. Metode ini harus sesuai dengan konteks dan audiens agar efektif. Berbagai definisi dari para ulama memberikan wawasan tentang pentingnya pendekatan yang bijaksana dalam berdakwah.
2.2. Bentuk-bentuk Metode Dakwah
Bentuk-bentuk metode dakwah mencakup dakwah bi al-Hikmah, al-Mau’idzatil Hasanah, dan al-Mujadalah billati hiya ahsan. Setiap metode memiliki karakteristik dan aplikasi yang berbeda, yang dapat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan audiens.
2.3. Pengertian Ibadah
Ibadah adalah bentuk pengabdian kepada Allah yang mencakup segala tindakan yang dilakukan dengan niat untuk mencari keridhaan-Nya. Peningkatan ibadah menjadi fokus utama dalam penelitian ini, untuk memahami bagaimana metode dakwah dapat mempengaruhi pelaksanaan ibadah di kalangan remaja.
III. Gambaran Umum Subjek Penelitian
Bab ini memberikan gambaran tentang Ikatan Remaja Masjid Fathullah (IRMAFA), termasuk sejarah berdirinya, visi dan misi, serta struktur organisasi. IRMAFA didirikan untuk menampung aspirasi remaja dan membina mereka agar lebih aktif dalam kegiatan keagamaan. Visi dan misi organisasi menekankan pentingnya pengembangan spiritual dan sosial di kalangan remaja.
3.1. Sejarah Singkat Berdirinya IRMAFA
IRMAFA didirikan pada tahun 1997 dengan tujuan untuk membina remaja di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah. Sejak berdirinya, organisasi ini telah mengalami banyak perkembangan dan berupaya untuk menjadi wadah yang positif bagi remaja.
3.2. Visi dan Misi IRMAFA
Visi IRMAFA adalah menciptakan generasi muda yang berilmu dan bertaqwa. Misi organisasi mencakup pembangunan spiritual, moral, dan intelektual remaja untuk mempersiapkan mereka menjadi individu yang bertanggung jawab dalam masyarakat.
3.3. Struktur Organisasi IRMAFA
Struktur organisasi IRMAFA terdiri dari pengurus yang bertanggung jawab dalam menjalankan program kerja dan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya remaja. Organisasi ini bersifat otonom dan mandiri dalam menjalankan aktivitasnya.
IV. Metode Dakwah IRMAFA
Bab ini membahas metode dakwah yang diterapkan oleh IRMAFA dalam meningkatkan ibadah anggotanya. Penulis menjelaskan berbagai metode yang digunakan, seperti ceramah, tanya jawab, dan halaqoh. Setiap metode memiliki kelebihan dan tantangan tersendiri dalam pelaksanaannya.
4.1. Metode yang Digunakan IRMAFA
IRMAFA menggunakan beberapa metode dakwah, termasuk ceramah, tanya jawab, dan halaqoh. Metode-metode ini dirancang untuk menjangkau anggota dengan cara yang berbeda, sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik audiens.
4.2. Pandangan Anggota IRMAFA
Anggota IRMAFA memberikan pandangan positif terhadap metode dakwah yang digunakan. Mereka merasa bahwa metode tersebut efektif dalam meningkatkan pemahaman dan pelaksanaan ibadah di kalangan remaja.
4.3. Faktor Pendukung dan Penghambat
Dalam pelaksanaan dakwah, terdapat faktor-faktor yang mendukung dan menghambat. Faktor pendukung termasuk dukungan dari pengurus masjid dan antusiasme anggota, sementara faktor penghambat bisa berupa kurangnya waktu dan perhatian dari anggota.
V. Penutup
Bab ini merangkum kesimpulan dari penelitian dan memberikan saran untuk pengembangan lebih lanjut. Penulis menekankan pentingnya metode dakwah dalam meningkatkan ibadah anggota IRMAFA dan perlunya evaluasi berkala terhadap program yang dijalankan.
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan bahwa metode dakwah yang diterapkan oleh IRMAFA berperan penting dalam meningkatkan ibadah anggota. Metode yang bervariasi dan sesuai dengan kebutuhan anggota dapat meningkatkan efektivitas dakwah.
5.2. Saran-saran
Saran untuk IRMAFA mencakup perlunya pengembangan metode dakwah yang lebih inovatif dan menarik, serta peningkatan keterlibatan anggota dalam program-program yang diselenggarakan.
Referensi Dokumen
- Subulus-Salam ( Abu Bakar Muhammad Drs. )
- Meningkatkan Hubungan Remaja Dan Orang Tua ( Achir, Yaumil Agoes )
- Dakwah Iskam Dan Dakwah Bijak ( Al-Qahthani Said Bin Ali )
- Tafsir Jalalain ( Al-Mahally Jalaluddin Dan As-Suyuthy )
- Dakwah dan Komunikasi ( Arbi, Armawati )