Gakwryokrr
Voliime
XI No.
2,
73,
2005
KANDUNGAN
ERGOSTEROL BEBAS TANAH PADA
BEBERAPA
TIPE
PENCGUNAAN LAHAN DI =BUN PERCOBAAB CIKABAYAN, DRAMAGA
{Soil Free-Ergosterol
Content
In Several Land Use Type at Cikabayao Field
Experimental Station, Dramaga)
Gunrlwan
~jajakiraaa', Basuki sumawinatai
dan
Yuniar putrianti2
I
Staf Pengajar Departemen
Tanah,
Fakultas Pertanian, lnstitut
Pertanian Bogor
' ~ l u m n i
Departemen
Tanah,
Fakultas
Pertanian, Institut Pertanian
Bogor
JI.
Meranti Kampus
IPB
Dramaga,
Bogor
16680
TeIpff
aks:
025
I-629360/629357, email:
soilipb@indo.net.id
Soil micro-arganirttls play II mcljor role for the innumerable processes that occur in soil. Bacteria and
jut~gr are two main groups ojmicrojloru U ; a key facinr in [lie soil ecosyslenl ftinctrvn They iiltjllretrre matry nurrrtint cycling by d#zren! w a w For Irerfcr understanding about the function of mtcro-orgunisnls in soti nutrient cycling, measurement of bucleriui ilndfungal contribution to microbial biomass is needed. In ~hbr
experimenr, the measurement of fungal biomass using fungal biomarker ergos~erol lvr~h High Pressure Liquid Chromatography (hPLC) instrument is conducred. Ergosterol is a steroI particularly useful ir~dex/or
fungal growth because it is endogenous only f g fungi, lichen5 ond cmmm micro a(gae. It is not produced in
stgnficanr quantities by grzen planw. Ergosterol has a char-ac(crisr~c oJ Cjl' ;rghr c~hsorprrotr 11 rs 18er?.
dfleerent
from
other srerols because ir has a conjuga~ed pair of drlublr> bonds our rwhort 5-6 unii ?-P
Ir hu.r strong/y UY l i p h ~ ahsorption bemeen 300 and 2411 nm tvirh a rlr~:oc~rrbric pillerr and h n r 1r-r7ri..rrrr7absorp~ion ar 282 nm. This experiment is cond::cfed a! the Soil B t o l o g ~ ~ Lahorurog ~ r l r i i % f l n ~ r 0 / 0 ~ ' . Grnesrs. and Ciuss$carion Laboratoty. Soil f r a r n Cihbayan Experlmenral Slurton wrrh frghr hpes uf / ~ n d lirr btjJ
two kinds of soil depth are analyzed for soil ergosterol content. The result 01 rurhon hir>mass o j j u n g ~ using
biatt~arker as
ergostel
31 method is compared with carbon biomass of microorgarrism (CM,> fronr snnftcarion method usitrg correlalion equations. It is uIso compcrred wirh carbon btomass o,f.lirt~pi front plure culrurr method using correlation equations. The result ofcorrelation analysis bemeen brontorkc~r ergosrerol mt~rhod and sonijication method is 0.690, biomarker e;.gosleroI method a d plare culr~rre rne~hod isO
$48 Ir wasfound that Imperata grass (0
-
10 cm) has the highest ergosterol concenrration. 2 03 pg K.' of soil, and oilpalm (10
-
20 cm) has the lowest ergosterol concentration, 0. I? pg g-' oj'sor!.Key words : Ergnsierol, fungal biomass, HPL C
Lalar Belakang
Mempelajari fungi tan.ah bukaniah pekerjaan yang mudah karena
fungi
di tanah beradadatam
be-ragam keadaan morfologi dan fisiologinya, berinter- aksi dengan mikroorganisme tanah lainnya sehingga
tidak mudah
dipisahkan
darimatrik
tanah. Biomassafungi itu sendiri mempunyai bagian sebesar *75%
dari biomassa
mikroorganisme
tanah [I].
Pengukur-an fungi dapat digolongkan menjadi dua kategori
121,
yaitu:
I . Metode kualitatif
Metode tersebut berdasarkan isolasi dan pertan-
buhan fungi tanah yang dilakukan pada media. OIeh karena itu, pemilihan media yang tepat sa- ngat perIu khususnya bagi fungi yang rnempu- nyai beragam kondisi morfologi dan fisiologinya. 2. Metode kuantitatif
Secara kuantitatif, sernua metode yang diguna-
sterol spesifik pada fungi; hanya stjurnlah kecil ergosterol diakumulasikan dalam biomassa mikrnb yang mati (microbial necromass); menentukan sub-
strat secara tepat melalui kromatografi berbeda dari metode fumigasi ekstraksi; ekstraksi dan pengukuran
ergosterol relatif rnudah dan cepat; eksrraksi dan pengukuran ergosterol untuk biomassa f ~ n g i rnenun-
jukkan
pengulangan yang baik berbeda denganpengukuran mikroskopi k secara langsung.
Tujuart
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kan-
dungan ergosterol
dan
selanjutnya untuk menghitungbiomass2 fungi tanah dari delapan tipe pen_sguoaan
lahan derigan dua tingkat kedalaman tanah sena melihat pengaruhnya terhadap penggunaan lahan
dan kedalaman.
BAHAN
DAN
METODE
kan berdasarkan pada pengukuran
biomassa
fu-Tcvar dm Waktu ruPcneliiian
ngi reperti pengujim
selektif
inh'bisi dan meng-
Penelitiand j laksanakan d i ~ ~ bB io logi ~ ~ ~ t ~ ~ i ~ ~
gunakan biomorker fungi (kitin
d=n
ergo5terol).Tanah dan Laberatorium Mincralogi dm K]=ifikssi
Pengukuran ergosterol mempunyai beberapa ke-
Taneh, Departemen Tanah, Fakultas Perfanian, Insti-
untungan dibandingkan metode lain 131, yaitu: ergo-
Th.
2001
cut Bogor. butan
dan
AIuttanah Percobaan
1 PB
(alang-alang, bambu,
sawit, lidah rumput)
secara 0
-
I 010 crn.
Penefitian
Tanah
tanah
sebanyak
cnntoh tanah dar. kerine. tanah
diayak 5
Pcnellpan
Penetapan rnembutuh-
fase gcrak ( I ? I O ~ I \ E phasei campuran 5ides (97:; v/v) serta larutan standar ergos~crol 0.4 pprn; ppm;
O,?
pprn; dan 1,Ok~rnudian disaring vactclim filtrati3n
mengg-
kcrtas sarlng seluiosa prn. Sarnpeldianal~sis mcnggunakan
kolom cm, panjang gelom- aliran fase gerak rnllmenit
sensitivrtas
ergosrero u~ernpunya~ i g (relention
16
*
menit.Ekstrak diperoleh menimbang tanah seta-
1 g
nlI
96%, ikocok merit
rpm. jiltrarion
kertas saring Whatman GFIA.
telah dievaporasi 30'C
putaran 60 rpm. disuntik-
penyaringan
de-
0,45 pm. prosedur
pembuatac ekst~ak diIakukan tempat
ka-
sensitrf
ekstrak pe-
4 ' ~ .
C,;, Metode
tanah setclra I0 g
gelas piala rnl 30 ml
K 2 S 0 4
disonik
UfrasonicProcrrsor dergan Amplitudo 50%
disaring Pada ml ekstrak
ml 10
ml
K2Cr10, 10 rnl H2S04, direflux menit
150'C. Setelah itu di-
ngin kemudian
ml
5 indikator ferroin. Selanjutnya dilaku-t~trasi Fe:SO4.7H20.
teriddi kuning ku-
merah Setelah iru dihkukan perhitungan
ikro-vrganisrne rumus:
Btrat KI Ch(*dih
CM
Nilai 2
mendap;
o!eh
der
kern
atat-alat tanah
tel
1 0 ' ~ d a ~
cawan ya
koloni
mendap,
C
bawah i,
disa~ cm*',
m Per
Di
Tan2
0,t szbanya
diinkub; ti!rasi dl
secara I
irnana