• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi rekrutmen tenaga pendidik di SMP Paramarta Unggulan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Strategi rekrutmen tenaga pendidik di SMP Paramarta Unggulan"

Copied!
153
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh : Ayu Istikomah Nim : 1110018200080

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(2)

ttfii

Y.LHY}TY{'

tr t'\i?']/l J.li..{ YCilJ C IU Y..t S }Jtil

I{YI}U1133X }J

v$

H YA I fl UYJ. i} I t -I I ;^\,ITOXYLI

N\IXI(I l(l l {g d f,l g l.,{j'd f Y NYI,\J I (I n J-S IAIYUI Ot}.1

11 firrrqurrqruad uoso(J

uefrurqulg qp\\cqr(I

08000i8I00III : rulN

rilLuu\ijEliIv

:

q"11(}

(pa'S) uuIrprpuad uuu[_rng Jl?laC qelo.rlduratrq urluruAsla4

tqnsruleJA{ {nrun trun-rnf,cY uup qu,irq-ruJ_ ntull srillrlxcC upudayg urr4nlrrrgl

TSdnIXS

"NYTNg3NN YJ,UYfiIYUYd

dIAIS

I(

T{YXIOIONf,dUX NYO XI(II(INf,d YSVNSI NflIAIINU)Tf,tt I9XIYUJS,,

Isdruxs cNlgwl{Xhtgd NvHvsagNgd uy$tAIg-I

r00 r 10816t ztol6r6t 'dtN

m

ffi

l Surqrurqrued ucsocJ
(3)
(4)

JI EurqIIIrqIIIad uasoc

r00

I

t0846l

zr0I6t6r

'drN

m

ff

I Surqurqued uoso(l

u€Eurqtur8 qeA\eqlc

tt0Z.roqrue.\oN 9Z IBSSuet eped rsduls SurqrLrrqrued

qalo e,(truurBueqa{ 1{-n1p qe1e1 'tgu1e 1 t1e1in1u{upr113rru,(5 Nln LmrllrSay uup qu,(rq,ru1 nu11 s€UnIeJ tuulsl uelrprpuaday uusllllf uelrprplrod uauialcui:i1 rpnlg uru:3ord 0g000ZgI00III

ItIl{

I{Bruo{l}sl n,{y qalo ullsnsrp 8uu(

'

ueinSSuq ut.r€Luu-red dlNS IC Ilplpuod eiuual

uolulllrleU t8ele:15,, lnpnftaq 8ue,( rsdr,qs uusrlnued urulep urluunirp SuuI rsua:a3e.r rlltrnlas

(5)

Paramarta Unggulan" disusun oleh

Ayu

Istikomah,

NIM

1110018200080,

diajukan kepada Fakultas

Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan LULUS dalam Ujian Munaqasah pada

tanggal

l0

Desember 2014 dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak

memperoleh

gelar

Sarjana

Sl

(S.Pd) dalam Program

Studi

Manajemen Pendidikan.

Jakarta, 1 9 Desember 2014

Panitia Ujian Munaqasah

Tanggal

Ketua Panitia (Ketua Prodi)

Dr. Hasyim Asy'ari. M.Pd

NrP. 19661009 199303

I

004

Sekretaris (Sekretaris Prodi)

Dr. Zahrudin. Lc" M.Pd NrP. 19730302 200501

I

002

Penguji I

Dr. Hasvim Asy'ari. M.Pd

NrP. 19661009 199303 1 004

Penguji

II

Ade Abdul Hak. SS."M.Hum

NrP. 19710103 200003 1002

t\,ru\

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

!fl*r:t

Tanda Tangan

(rt

IV

Dra. Nurlefa Rifa'i, MA, Ph.D

(6)

v

ABSTRAK

AYU ISTIKOMAH : STRATEGI REKRUTMEN TENAGA PENDIDIK DI SMP PARAMARTA UNGGULAN

Penelitian ini laksanakan di SMP Paramarta Unggulan Ciputat Tangerang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dan instrumen yang digunakan observasi, wawancara dengan kepala sekolah, wakil kepala sekolah, wakil kurikulum, dan wakil kesiswaan yang mengetahui proses pelaksanaan rekrutmen guru di sekolah. Tujuan penelitian ini untuk mendiskripsikan strategi rekrutmen tenaga pendidik di SMP Paramarta Unggulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi rekrutmen yang dilaksanakan baik namun belum maksimal karena dalam melaksanakan rekrutmen guru perlu ada persiapan yang matang. Sesuai dengan tujuan sekolah melakukan strategi rekrutmen yang hanya untuk memenuhi kebutuhan sekolah, tanpa melihat kualitas dan kualifikasi calon tenaga pendidik. Hal ini dikarenakan persiapan sekolah yang belum matang dalam melaksanakan strategi rekrutmen guru. Demi perbaikan sebagai penulis saya menyarankan strategi rekrutmen guru harus lebih jelas dan matang terutama pada tahap persiapan rekrutmen guru, agar dapat memenuhi kebutuhan sekolah dengan maksimal sesuai dengan tujuan pendidikan.

Agar strategi rekrutmen tenaga pendidik dapat dilaksanakan dengan optimal

penulis memberikan tiga cara. Pertama melakukan perencanaan lebih matang

dengan melibatkan guru dalam membuat strategi rekrutmen tenaga pendidik. Kedua mengantisipasi kendala internet yang mungkin akan terjadi pada saat

penyebaran lowongan tenaga pendidik di sekolah tersebut. Ketiga membuat

standar baku dalam perekrutan tenaga pendidik selain berpedoman pada peraturan pemerintah.

(7)

vi

ABSTRACT

AYU ISTIKOMAH : RECRUTING STRATEGY OF EDUCATORS RESOURCES AT PARAMARTA UNGGULAN MIDDLE SCHOOL

This study was conducted invocasional SMP Paramarta Unggulan Ciputat Tangerang. The method used in this research is discriptive qualitatif and the instruments used were interview with the participal, the head of the head of personnel and staf were awere of the implementation prosess of recruitment teacher in schools.

The results showed that the recruitment strategy executed well enough but not maximized due to the recruitment of teachers in implementing the strategy there needs to be preparation. In accodance with the objectives of the school conduct recruitment strategies simply to satisfy the needs of the shool, regardless of the quality and quailifications of prospective educators. This is because the immature preparetory school in implementing teacher recruitment strategy. For the sake of improvement as a writer I suggest recruitment strategies teachers should be more clear and mature, especially at the stage of preparation of teacher recruitment, in order to meet the needs of school with the maximum according to the purpose of education.

In order to the strategy of educators recruitment can be implemented optimally, the author gives three suggestions. First the planning has to be more mature by involving teachers in making strategy of educators recruitment. Second, anticipate internet obstacle that barriers probably occur when the dissemination of educators vacancies at school. Third, make a standard basic in educators recruitment besides be guide by the government regulation.

(8)

vii Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Tiada kata yang patut kami haturkan kecuali seluruh puja dan puji syukur

sedalam-dalamnya kepada Allah swt yang telah memberikan rahmat hidayah

kepada penulis, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi yang

berjudul “Strategi Rekrutmen Tenaga Pendidik Di SMP Paramarta

Unggulan”.

Shalawat serta salam yang terindah penulis persembahkan kepada

junjungan besar seluruh umat Islam dunia Nabi Muhammad saw, nabi akhir

zaman, penyempurna ajaran, yang telah berhasil merubah tatanan dunia

kejahiliahan menuju dunia yang berparadaban yaitu Islam.

Di balik penyelesaian skripsi ini, tak tersembunyikan rasa terima kasih

penulis kepada seluruh pihak yang telah memberikan semangat dan dukungan

yang tidak dapat diungkapkan dengan untaian kata-kata yang indah. Secara

khusus penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Dra. Nurlena Rifa’i MA.Ph.D., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syrif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Dr. Hasyim Asy’ari, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Akademik

serta Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syrif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Dr. Fathi Ismail MM, selaku dosen pembimbing satu yang tak kenal

lelah dan bersedia meluangkan waktu untuk membimbing penulis, terima

kasih atas kritikannya selama penyusunan skripsi ini, semoga Allah SWT

membalas budi baik bapak.

4. Bapak Dr. Zahruddin Lc,.M.Pd , selaku dosen pembimbing dua yang tak

kenal lelah dan bersedia meluangkan waktu untuk membimbing penulis,

terima kasih atas kritikannya selama penyusunan skripsi ini, semoga Allah

(9)

viii

memberikan ilmu dan pengalaman dan mendidik untuk menjadi orang yang

bermanfaat.

6. Bapak Drs. Kusman, selaku Kepala Sekolah SMP Paramarta Unggulan yang

telah memberikan banyak kontribusi.

7. Ibu Eti Kutiawati Ba, selaku Wakil Kepala Sekolah sekaligus sebagai Ketua

Kurikulum SMP Paramarta Unggulan yang senantiasa membantu

memberikan banyak informasi yang sangat mendukung penelitian yang saya

laksanakan.

8. Guru-guru SMP Paramarta Unggulan, Bapak Zaenal Arifin S.Pd, Bapak

Ujang SE, Ibu Kharisma Oktavia S.Pd, Ibu Adenta Mefi Saputri, Ibu Tri

Handayani S.Pd, Ibu Eka Permata Sari dll, yang telah menjelaskan

bagaimana strategi rekrutmen yang telah dilaksanakan di SMP Paramarta

Unggulan.

9. Ayahanda tercinta Marmo Hasto dan Ibunda tercinta Tri Lestari dengan

ikhlas mengasuh, mendidik penulis dengan kucuran keringat dan linangan air

mata. Kasih sayang engkau tiada tara, tiada diri ini mampu untuk membalas

kasih sayang mu yang begitu besar kepada penulis. Kepada Allah penulis

berdoa, semoga setetes keringat dan air mata yang tumpah, hanya Allah

yang akan membalas kasih sayang mu dengan balasan atas budi baiknya.

10. Kakakku Aris Setiawan yang telah memberikan semangat yang tiada henti

serta mengajarkan mengenai arti kehidupan di masa yang akan datang.

11. Seluruh karyawan Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, Perpustakaan Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

Perpustakaan Utama UIN Jakarta, Perpustakaan Daerah DKI Jakarta, dan

Perpustakaan Nasional terima kasih atas pelayanan terbaiknya.

12. Teman-teman seperjuangan yaitu Tia, Ismania, Dewi, Iis, Vita, Eka, Anisa,

Laila, Siti Mariam, dan Linda semoga kita sukses di masa depan dan

penguhuni kosan Bapak Akbar Nana, Dani, Kak Eka, dan Ajeng kalian selalu

(10)

ix

berorganisasi, nuansa keramahan dan persahabatan selalu aku rindukan.

14. Semua teman-teman Jurusan Manajemen Pendidikan yang terus-menerus

memberikan semangat untuk menyelesaikan skripsi dan selalu memberikan

nasihat pada penulis tentang arti sebuah kehidupan yang lebih baik.

Kata-kata di atas betapapun indahnya, penulis sadari tidak akan mampu

untuk mengungkapkan seluruh tumpahan rasa terima kasih yang terpendam dalam

diri penulis, sehingga penulis yakin dan percaya tidak akan mampu untuk

membalasnya. Hanya kepada Allah harapan tertuju semoga perhatian dan bantuan

mereka semua mendapat balasan yang layak di sisi Allah swt.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Jakarta, 10 Desembser 2014

(11)

x

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ... i

LEMBAR PERNYATAAN KARYA ILMIAH ... ii

LEMBAR UJI REFERENSI ... iii

LEMBAR PENGESAHAN SIDANG MUNAQOSAH ... iv

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... ... 1

B. Masalah Penelitian 1. Identifikasi Masalah ... 5

2. Pembatasan Masalah ... 5

3. Perumusan Masalah ... 5

4. Tujuan Penelitian ... 6

5. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN TEORI A. Pengertian Strategi ... 7

B. Pengertian Rekrutmen 1. PengertianRekrutmen ... 9

2. Pengertian Tenaga Pendidik ... 10

3. Kriteria Guru Ideal... ... 12

4. Pengadaan Sumber Daya Manusia ... 16

5. Identifikasi Kebutuhan Rekrutmen... ... 17

6. Proses Rekrutmen ... 21

7. Teknik-teknik Rekrutmen ... 25

8. Sumber-sumber Rekrutmen... ... 27

9. Metode-metode Rekrutmen ... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 33

B. Tujuan Penelitian ... ... 34

C. Metodologi Penelitian... ... 34

D. Teknik Pengumpulan Data ... 35

E. Teknik Analisis Data... ... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum SMP Paramarta Unggulan ... 39

(12)

xi

2. Visi dan Misi Sekolah ... 40

3. Data Kepengurusan Organisasi Sekolah ... 40

4. Keadaan Tenaga Pendidik ... 41

5. Keadaan Peserta Didik ... 44

6. Keadaan Sarana Prasarana ... 45

7. Kegiatan Ekstrakurikuler Sekolah ... 47

8. Prestasi Akademik ... 47

B. Deskripsi dan Analisis Data ... 48

1. Proses Pelaksanaan Rekrutmen ... 48

a. Strategi Rekrutmen... 48

b. Penentuan Dasar Penarikan ... 51

c. Penentuan Sumber-sumber Penarikan ... 52

d. Metode-metode Penarikan ... 53

e. Kendala-kendala Penarikan ... 55

f. Persyaratan Standar Tenaga Pendidik ... 56

1) Standar Mental ... 57

2) Standar Moral ... 58

3) Standar Sosial ... 59

4) Standar Spiritual ... 60

5) Standar Intelektual ... 62

6) Standar Fisik ... 63

7) Standar Psikis ... 64

C. Temuan Dasar Penelitian ... 65

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 67

B. Saran ... 68

(13)

xii

DAFTAR TABEL

3.1 Rincian Kegiatan Penelitian ...36

3.2 Data dan Teknik Pengumpulan Data ...39

3.3 Kisi – kisi Wawancara ...40

4.1 Tenaga Pendidik SMP Paramarta Unggulan...46

4.2 Keadaan Tenaga Pendidik Di SMP Paramarta Unggulan...47

4.3 Tenaga Kependidikan Secara Umum ...48

4.4 Keadaan Siswa/i SMP Paramarta Unggulan ...48

4.5 Data Rombel SMP Paramarta Unggulan ...49

(14)

xiii

DAFTAR GAMBAR

2.1 Diagram Proses Identifikasi Rekrutmen ...23

(15)

xiv

LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 2 : Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 3: Bukti Informan

Lampiran 4 : Pedoman Observasi

Lampiran 5 : Kisi-kisi Wawancara

Lampiran 6: Instrumen Wawancara

Lampiran 7 : Lembar Uji Referensi

Lampiran 8 : Data Guru dan Staf SMP Paramarta Unggulan

Lampiran 9 : Bukti Pemasangan Iklan Online Lowongan Kerja SMP Paramarta

Unggulan

Lampiran 10 : Contoh CV Calon Tenaga Pendidil Di SMP Paramarta Unggulan

Lampiran 11 : Hasil Wawancara Kepala Sekolah Dr. Kusman di SMP Paramarta

Unggulan

Lampiran 12 : Hasil Wawancara Wakil Kepala Sekolah Sekaligus Wabag.

Kurikulum Ibu Eti Kustiawati Ba di SMP Paramarta Unggulan

Lampiran 13 : Hasil Wawancara Wabag. Kesiswaan Bpk. Zaenal Arifin S.Pdi di

SMP Paramarta Unggulan

Lampiran 14 : Hasil Wawancara Guru Lama Ibu. Tri Handayani S.Pd di SMP

Paramarta Unggulan

Lampiran 15 : Hasil Wawancara Guru Baru Ibu. Adenta Mefi Saputri S.Pd di

(16)

xv

Lampiran 16 : Hasil Wawancara Guru Baru Ibu. Kharisma Oktaviani S. Pd di

SMP Paramarta Unggulan

Lampiran 17 : Biodata Penulis

(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan sektor dari proses pembangunan nasional yang turut

meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia suatu negara. Sumber daya

terpenting suatu negara adalah Sumber Daya Manusia (SDM), yaitu orang –orang

yang memberikan tenaga, bakat, kreatifitas, dan usaha mereka kepada organisasi.

SDM merupakan hal yang terpenting dalam meningkatkan kualitas

pendidikan. Salah satu sumber daya yang memiliki peran penting dalam mencapai

tujuan organisasi adalah tenaga pendidik. Tenaga pendidik berkaitan dengan

semua aspek tentang bagaimana orang bekerja dan dikelola dalam organisasi. Hal

ini mencangkup kegiatan strategi rekrutmen, tanggung jawab organisasi,

sumber-sumber rekrutmen (perencanaan dalam rekrutmen tenaga pendidik). Kebijakan

rekrutmen tenaga pendidik harus diintegrasikan dengan perencanaan strategis

organisasi supaya dapat efektif dalam pelaksanaannya.

Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal yang menyelenggarakan

kegiatan belajar mengajar memerlukan tenaga pendidik yang dapat meningkatkan

kualitas pendidikan melalui proses pembelajaran. Di dalam usaha untuk

meningkatkan kualitas sumber daya pendidikan, yaitu tenaga pendidik/guru.

Tenaga pendidik dalam proses pendidikan memegang peranan strategis

terutama dalam upaya membentuk watak bangsa melalui pengembangan dan

nilai-nilai yang diinginkan. Dipandang dari dimensi pembelajaran, peranan tenaga

pendidik dalam masyarakat tetap dominan walaupun teknologi yang dapat

dimanfaatkan dalam proses pembelajaran berkembang amat cepat. Hal ini

disebabkan karena ada dimensi-dimensi proses pendidikan, atau lebih khusus lagi

proses pembelajaran, yang diperankan oleh tenaga pendidik yang tidak dapat

digantikan oleh teknologi. Fungsi mereka tidak akan bisa seluruhnya dihilangkan

(18)

kependidikan (kepala sekolah, pengawas, tenaga perpustakaan, tenaga

administrasi) mereka bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan,

pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses

pendidikan pada satuan pendidikan. 1

Upaya peningkatan mutu pendidikan dipengaruhi oleh faktor majemuk

dimana faktor yang satu saling berpengaruh terhadap faktor yang lainnya. Namun

demikian, faktor yang paling penting adalah tenaga pendidik, karena

hitam-putihnya proses belajar mengajar di dalam kelas banyak dipengaruhi oleh mutu

tenaga pendidiknya. Tenaga pendidik dikenal sebagai 'hidden currickulum' atau

kurikulum tersembunyi, karena sikap dan tingkah laku, penampilan profesional,

kemampuan individual, dan apa saja yang melekat pada pribadi tenaga pendidik,

akan diterima oleh peserta didiknya sebagai rambu-rambu untuk diteladani atau

dijadikan bahan pembelajaran. Bagi sebagian besar orangtua siswa, sosok

pendidik atau guru masih dipandang sebagai wakil orang tua ketika anak-anaknya

tidak berada di dalam keluarga.

Pada era teknologi informasi, tenaga pendidik memang tidak lagi dapat

berperan sebagai satu-satunya sumber informasi dan ilmu pengetahuan. Peran

tenaga pendidik telah berubah lebih menjadi fasilitator (melayani), motivator

(mendorong), dan dinamisator (menyeimbangkan) bagi peserta didik. Dalam era

teknologi informasi peserta didik dengan mudah dapat mengakses informasi apa

saja yang tersedia melalui internet. Dalam kondisi seperti itu, maka tenaga

pendidik diharapkan dapat memberikan peran yang lebih besar untuk memberikan

rambu-rambu etika dan moral dalam memilih informasi yang diperlukan. Dengan

kata lain, peran pendidik tidak dapat digantikan oleh apa dan siapa, serta dalam

era apa saja. Untuk dapat melaksanakan peran tersebut secara efektif dalam proses

pendidikan, pendidik harus ditingkatkan mutunya dengan skenario dan strategi

yang jelas.

1

Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Indonesia, Manajemen Pendidikan,

(19)

Strategi terdiri dari sekumpulan aktivitas yang berbeda untuk mengantarkan

nilai yang unik. Strategi dilakukan dalam mencapai tujuan yang efektif ,

setidaknya di dalamnya ada dengan perencanaan yang jelas terget dan waktu

tertentu. Apabila sekolah ingin mendapatkan tenaga pendidik yang berkualitas

mereka harus mempunyai strategi yang terarah supaya dalam perekrutan

mendapatkan tenaga pendidik yang berkualitas.

Harus diakui bahwa keberhasilan pendidikan dipengaruhi oleh banyak faktor

baik internal mapun eksternal, namun faktor tenaga pendidik merupakan penentu

keberhasilan pendidikan melalui kinerjanya pada tataran institusional dan

eksperensial.

Menurut UU RI No.20 TH. 2003 SISDIKNAS (Sistem Pendidikan

Nasional) Pasal 40 Ayat 2, Guru sebagai tenaga pendidik memiliki kewajiban

seperti a) menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan,

kreatif, dinamis, dan dialogis, b) Mempunyai komitmen secara profesional untuk

meningkatkan mutu pendidikan, c) Memberikan teladan dan menjaga nama baik

lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan

kepadanya.2

Dengan memiliki kewajiban di atas, maka seorang tenaga pendidik harus

memiliki kualitas yang memadai. Tidak hanya pada tataran normatif saja namun

mampu mengembangkan empat kompetensi yang dimiliki oleh setiap tenaga

pendidik itu sendiri seperti kempetensi profesional,kompetensi kepribadian,

kompetensi pedagogik, dan kompetensi sosial. Seorang tenaga pendidik juga

harus memiliki kemampuan baik secara jasmani dan rohani supaya dalam

pembelajaran dapat berjalan secara efektif.

Berdasarkan pernyataan di atas menjadi sangat penting apabila pembahasan

strategi sekolah dalam merekrut tenaga pendidik dibahas secara menyeluruh.

Mulai dari awal perancanaan rekrutmen sampai dengan proses pelaksanaan

2

(20)

rekrutmen yang sedang berlangsung. Sekolah sebagai lembaga pendidikan harus

mampu memberikan tenaga pendidik yang berkualitas, kemudian dapat

memberikan pendidikan yang maksimal untuk peserta didiknya.

Ada satu sekolah yang menurut penulis menarik untuk dibahas lebih

menyeluruh dalam strategi merekrut tenaga pendidik yaitu di SMP Paramarta

Unggulan. Adapun beberapa hal yang menarik di SMP Paramarta Unggulan

diantaranya sekolah mempunyai strategi rekrutmen yang menarik bagi calon

tenaga pendidik baru. Selain beberapa syarat yang mesti dipenuhi seperti

berkas-berkas , wawancara, microteaching, psikotes, dan test tertulis ada persyaratan

yang jarang ditemui di sekolah umum lainnya yaitu tes baca Al Qur’an bagi calon

tenaga pendidik yang beragama islam untuk bisa masuk sebagai tenaga pendidik

di sekolah tersebut.

Proses merekrut sampai penempatan tenaga pendidik baru biasanya

berlangsung kurang lebih satu bulan. SMP Paramarta Unggulan mengumumkan

adanya lowongan untuk tenaga pendidik baru melalui beberapa cara seperti

melalui media massa (brosur, pengumuman,dan media cetak)dan media

elektronik seperti internet, biasanya pihak sekolah bekerjasama dengan toko

bagus dan kompas.

Adapun masalah-masalah yang dialami SMP Paramarta Unggulan

diantaranya yaitu pertama keterlambatan pengimputan data yang masuk melalui

email, kedua banyak pelamar yang tidak hadir pada saat test karena keterlambatan

informasi, ketiga diskriminasi diantara calon tenaga pendidik dan ternyata masih

ada yang tidak melalui test karena hanya dilihat dari nilai akademis dan

pengalaman mengajar yang didapat sebelumnya, keempat calon tenaga pendidik

masih ada yang bukan berlatar belakang pendidikan, dan kelima belum adanya

standar baku dalam perekrutan tenaga pendidik.

Jadi berdasarkan permasalahan tersebut penulis mengajukan skripsi

dengan judul “STRATEGI REKRUTMEN TENAGA PENDIDIK DI SMP

(21)

B.

Identifikasi Masalah

Penulis mengidentifikasi masalah yang akan dibahas dalam tulisan ini

adalah sebagai berikut :

1. Keterlambatan penginputan data calon tenaga pendidik karena

gangguan internet.

2. Banyak pelamar yang tidak hadir test karena keterlambatan informasi

3. Diskriminasi diantara calon tenaga pendidik yang masuk tanpa melalui

test secara menyeluruh.

4. Tenaga pendidik baru masih ada yang bukan berlatar belakang

pendidikan.

5. Belum adanya standar baku didalam perekrutan tenaga pendidik.

C.

Pembatasan Masalah

Agar pembahasan yang dipaparkan diatas lebih terfokus maka penulis

membatasi permasalahan yang akan diteliti pada strategi rekrutmen tenaga

pendidik di SMP Paramarta Uggulan.

D.

Perumusan Masalah

Dengan berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka penulis

merumuskan masalah penelitian sebagai berikut :

Bagaimana strategi rekrutmen tenaga pendidikdi SMP Paramarta

Unggulan?

E.

Tujuan Penelitian

Menjelaskan strategi rekrutmen tenaga pendidik di SMP Paramarta

(22)

F.

Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilaksanakan di SMP Paramarta Unggulan diharapkan dapat

memberikan manfaat yang berarti bagi kalangan akademik maupun yang lain.

Manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah:

a. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan umum dan

khusus bagi penulis tentang segala sesuatu di dalam kajian lingkup strategi

rekrutmen tenaga pendidik di SMP Paramarta Unggulan.

b. Bagi Guru

Hasil penelitian ini dapat dijadikan pedoman guru dalam mencapai

kualifikasi yang ditentukan oleh sekolah dalam rekrutmen tenaga pendidik.

c. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu sekolah di dalam merekrut

tenaga pendidik yang berkualitas dengan strategi yang tepat demi tercapainya

tujuan baik dalam pendidikan di sekolah.

d. Bagi Pihak Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memberikan suatu

informasi mengenai perekrutan tenaga pendidik yang efektif dilakukan di

(23)

7

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengertian Strategi

Dalam KBBI kata strategi” berarti ilmu dan seni yang

menggunakan sumber daya bangsa untuk melaksanakan kebijakan tertentu

di waktu perang dan damai; ilmu dan seni memimpin bala tentara untuk

mengahadapi musuh perang dalam kondisi yang menguntungkan; rencana

yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai tujuan khusus.1

Strategi berasal dari kataYunani kuno “strategos”(stratos =

militer dan ag = memimpin ), yang berarti “generalship” atau sesuatu yang

dikerjakan oleh para jendral perang dalam membuat rencana untuk

memenangkan perang. Secara umum kita mendefinisikan strategi sebagi

cara mencapai tujuan. Strategi merupakan rencana jangka panjang untuk

mencapai tujuan.2

“Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa

meningkat dan terus menerus), serta dilakukan berdasarkan sudut pandang

tentang apa yang di harapkan oleh para pelamar di masa depan. Dengan

demikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan

bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi yang baru

dan memerlukan kompetensi inti (core competencies). Organisasi perlu

mencari kompetensi inti dalam program yang dilakukan.3

1

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,2007), edisi ketiga, hal 1092

2

Rachmat, Manajemen Stategik, (Bandung : CV Pustaka Setia, 2014), h. 2

3

(24)

Strategi (strategy) dipahami bukan hanya sebagai “berbagai cara

untuk mencapai tujuan (way to achieve ends) melainkan mencakup pula

penentuan berbagai tujuan itu sendiri. 4

Dalam suatu organisasi strategi di bidang sumber daya manusia

merupakan hal penting yang perlu diperhatikan supaya dapat menunjang

tercapainya tujuan secara maksimal.harus tergambar dengan jelas segala

bentuk dan jenis langkah yang harus diambil pada tingkat manajemen

operasional berdasarkan filsafat dan strategi dasar yang menyangkut

manajemen sumber daya manusia. Penyelenggara seluruh kegitan sumber

daya manusia perlu didasarkan pada suatu sistem informasi yang handal.

Dalam mendapatkan sumber daya manusia yang bermutu suatu

organisasi perlu mencakup beberapa tahap yaitu tahap perencanaan sumber

daya manusia, rekrutmen, seleksi, dan orientasi. Perencanaan ketenaga kerja

di sekolah dimaksudkan untuk menjamin bahwa bagi organisasi selalu

tersedia tenaga kerja yang sesuai kebutuhan organisasi, baik dalam arti

kuantitas maupun kualitas untuk kurun waktu tertentu di masa depan.

Timbulnya permintaan organisasi atas tenaga kerja baru dapat timbul karena

berbagai sebab seperti promosi bagi tenaga kerja tertentu, ada beberapa

tenaga karyawan yang pindah, ada yang meninggal dunia, pensiun, dan

adanya tenaga kerja yang diberhentikan tidak atas permintaan sendiri akan

tetapi dikenakan sanksi disiplin organisasi, perluasan kegiatan organisasi,

karena tuntutan strategi baru yang dianut oleh organisasi tersebut dimana

yang bersangkutan tidak bisa menjalankannya. Agar perencanaan sumber

daya manusia terselenggara dengan baik, dibutuhkan startegi yang tepat

untuk penawaran calon tenaga kerja dari berbagai sumber yang

diidentifikasikan secara tepat.5

4

Ismail Sholihin, Manajemen Startegi, (Jakarta: Erlangga, 2012), h.64

5

(25)

Jadi strategi adalah merupakan taktik dan siasat dalam membuat

perencanaan yang tepat sesuai standar yang ditentukan supaya tujuan

organisasi dapat tercapai.

B. Pengertian Rekrutmen 1. Pengertian Rekrutmen

Penarikan (recruitment)adalah masalah penting dalam pengadan tenaga

pendidik dalam organisasi. Jika penarikan berhasil artinya banyak pelamar

yang memasukan lamarannya, dan peluang untuk mendapatkan tenaga kerja

yang baik terbuka lebar, karena organisasi dapat memilih terbaik dari yang

baik.6

Penarikan tenaga kerja (recruitment) merupakan proses mencari,

menemukan dan menarik pelamar yang sesuai untuk dipekerjakan dalam

dan oleh suatu organisasi. Kegiatan perekrutan tenaga kerja harus

berdasarkan perencanaan SDM, sebab perencanaan Sumber Daya Manusia

telah menetapkan pesyaratan yang harus dipenuhi oleh organisasi yang

bersangkutan. Meskipun demikian perlu adanya koordinasi dengan

pimpinan yang akan memperkerjakan/membawahi tenaga kerja baru

tersebut.

Terdapat berbagai alasan organisasi melakukan rekrutmen antara lain

adalah perluasan kegiatan organisasi, terciptanya pekerjaan-pekerjaan dan

kegiatan-kegiatan baru, adanya tenaga pendidik yang diberhentikan baik

secara terhormat maupun tidak, memasuki pensiun dan bahkan meninggal

dunia. 7

“Recruitment, including the identification and evaluation of source, is a major step in the total staffing process. That process begins with the

determination of manpower needs for the organization. It continues with

6

. Malayu S.PHasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta : PT.Inti Indrayu Press, 1992), h. 44

7

(26)

inventories of capabilities, recruitment, selection, placement, and orientation”. Yang berarti bahwa penarikan pegawai mencakup identifikasi dan evaluasi sumber-sumbernya, tahapan dalam proses keseluruhan menjadi

untuk organisasi, kemudian dilanjutkan dengan mendaftar kemampuan

penarikan, seleksi, penempatan, dan orientasi).8

Para ahli manajemen sumber daya manusia memberikan berbagai macam

devinisi/pengertian mengenai rekrutmen yaitu sebagai berikut:

a. Proses menarik orang-orang atau pelamar yang mempunyai minat dan

kualifikasi yang tepat untuk mengisi posisi atau jabatan tertentu.

b. Proses mencari dan mendorong calon karyawan untuk melamar

pekerjaan dalam organisasi.

c. Proses yang dilakukan oleh suatu organisasi untuk mendapatkan

tambahan karyawan.9

Jadi strategi rekrutmen adalah taktik dan siasat yang tepat dalam mencari

pelamar sesuai standar yang ditentukan supaya tujuan rekrutmen dapat

terealisasikan dan tujuan organisasi akan tercapai

2. Pengertian Tenaga Pendidik

Sumber daya manusia atau biasa disingkat menjadi SDM merupakan

potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya

sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu

mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam

menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang

dan berkelanjutan. Dalam pengertian praktis sehari-hari, SDM lebih

dimengerti sebagai bagian integral dari sistem yang membentuk suatu

organisasi.

8

Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2011), h. 33

9

(27)

Dalam KBBI “ Tenaga” artinya orang yang bekerja/pekerja”10,

sedangkan “Pendidik” adalah orang yang mendidik. Sedangkan

“Pendidikan” adalah proses mengubah sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran

dan pelatihan (proses,cara, dan perbuatan mendidik). 11

Dari penjelasan tersebut artinya bahwa tenaga pendidik atau guru adalah

orang yang bekerja untuk menyampaikan suatu ilmu kepada orang lain baik

berupa ilmu pengetahuan maupun suatu ketrampilan dalam mendewasakan

peserta didik.

Berdasarkan Undang-undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional)

Nomor 20 Tahun 2003, Bab XI pasal 39 ayat :

1. Tenaga Kepedidikan bertugas melaksanakan administrasi,

pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan

teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan

pendidikan.

2. Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas

merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai

hasil pembelajaran, melakukan penelitian dan pengabdian

kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan

tinggi.12

10

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), h. 1172

11

Ibid., h.263

12

(28)

Pada Undang- undang Bab XI pasal 40 ayat (1) dan ayat (2) dijelaskan

bahwa hak dan kewajiban pendidik dan tenaga kependidikan, yaitu :

1. Pendidik dan tenaga kependidikan berhak memperoleh:

a. Penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas

dan memadai,

b. Penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja,

c. Pembinaan karir sesuai dengan tuntutan pengembangan

kualitas,

d. Perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak

atas hasil kekayaan intelektual dan,

e. Kesempatan untuk menggunakan sarana,prasarana, dan

fasilitas pendidikan untuk menunjang kelancaran

pelaksanaan tugas.

2. Tenaga Pendidik dan kependidikan berkewajiban sebagai

berikut :

a. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna,

menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis,

b. Mempunyai komitmen secara profesional untuk

meningkatkan mutu pendidikan, dan

c. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi,

dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan

kepadanya.13

3. Kriteria Guru Ideal

Abdul Majid mengemukakan bahwa guru adalah orang yang bertugas

membantu murid untuk mendapatkan pengetahuan sehingga ia dapat

mengembangkan potensi yang dimilikinya.14

Undang-undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 tentang guru

dan dosen, mengisyaratkan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan

13

Ibid., h.28

14

Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru,

(29)

tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,

menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur

pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

Kedudukan guru sebagai tenaga profesional sebagaimana dimaksud

dalam pasal 2 ayat (1) berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran

guru sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu

pendidikan nasional. Yang dimaksud dengan guru sebagai agen

pembelajaran (learning agent) adalah peran guru sebagai fasilitator,

motivator, pemacu, perekayasa pembelajaran dan pemberi inspirasi belajar

bagi peserta didik.

Kompetensi guru sebagaimana yang dimaksud dalam Undang-Undang

Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 meliputi kompetensi pedagogik,

kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional

yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Keempat kompetensi tersebut

dapat dideskripsikan sebagai berikut:

a. Kompetensi Pedagogik : merupakan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, sekurang-kurangnya meliputi:

(1) Pemahaman wawasan atau landasan pendidikan

(2) Pemahaman terhadap peserta didik

(3) Pengembangan kurikulum/silabus

(4) Perancangan pembelajaran

(5) Pelaksanaan pembelajaran

(6) Pemanfaatan teknologi

(7) Evaluasi proses dan hasil belajar dan

(8) Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai

potensi yang dimilikinya.

b. Kompetensi Kepribadian: sekurang-kurangnya mencakup seperti dibawah ini :

(1) Berakhlak mulia

(2) Arif dan bijaksana

(30)

(4) Stabil, dewasa, jujur

(5) Mampu menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat

(6) Secara objektif mengevaluasi kinerja sendiri dan

(7) Mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan

c. Kompetensi Sosial: merupakan kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat, sekurang-kurangnya meliputi:

(1) Berkomunikasi lisan, tulisan, dan/atau isyarat

(2) Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional

(3) Bergaul secara efektif dengan peserta didik sesama pendidik, tenaga

kependidikan, pimpinan, satuan pendidikan, orang tua/wali peserta

didik

(4) Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar dengan

mengindahkan norma serta sistem nilai yang berlaku dan

(5) Menerapkan prinsip-prinsip persaudaraan dan semangat kebersamaan.

d. Kompetensi Profesional: merupakan kemampuan guru dalam menguasai pengetahuan bidang ilmu, teknologi, dan/seni yang sekurang-kurang

meliputi penguasaan:

(1) Materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai standar isi program

satuan pendidikan, mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran

yang diampunya, dan

(2) Konsep-konsep dan metode disiplin keilmuan, teknologi, atau

seniyang relevan yang secara konseptual menaungi atau koheren

dengan program satuan pendidikan, mata pelajaran yag diampu.15

Disamping standar kompetensi diatas guru perlu memiliki standar mental,

moral, sosial, spiritual, intelektual, fisik, dan psikis, sebagai berikut:

a) Standar mental: guru harus memiliki mental yang sehat, mencintai, mengabdi, dan memiliki didi kasih yang tinggi pada tugas dan jabatannya.

15

(31)

b) Standar moral: guru harus memiliki budi pekerti luhur dan sikap moral yang tinggi

c) Standar sosial: guru harus memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dan bergaul dengan masyarakat lingkungannya.

d) Standar spiritual: guru harus beriman dan bertagwa kepada Allah SWT, yang diwujudkan dalam ibadah dalam kehidupan sehari-hari.

e) Standar intelektual: guru harus memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang memadai agar dapat melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan

baik dan profesional.

f) Standar fisik: guru harus sehat jasmani, berbadan sehat, dan tidak memiliki penyakit menular yang membahayakan diri peserta didik, dan

lingkungnnya.

g) Standar psikis: guru harus sehat rohani, artinya tidak mengalami gangguan jiwa ataupun kelainnan yang dapat menganggu pelaksanaan

tugas profesionalnya.

Dalam melakukan tugas dan fungsinya guru dapat diibaratkan sebagai

pembimbing perjalanan (Journey), yang berdasarkan pengetahuan dan

pengalamannya bertanggungjawab atas kelancaran perjalanan itu. Dalam hal

ini, istilah perjalanan tidak hanya menyangkut fisik tetapi juga perjalanan

mental, emosional, kreatifitas, moral, dan spiritual yang lebih dalam dan

kompleks. Guru harus merumuskan tujuan secara jelas, menetapkan waktu

perjalanan, menetapkan jalan yang harus ditempuh, menggunakan petunjuk

perjalanan, serta menilai kelancaran perjalanan sesuai dengan kebutuhan

dan kemampuan peserta didik. Semua itu dilakukan berdasarkan kerjasama

yang baik dengan peserta didik, tetapi guru memberikan pengaruh utama

dalam setiap aspek perjalanan. Guru memiliki berbagai hak dan

tanggungjawab dalam setiap perjalanan yang direncanakan dan

dilaksanakan.16

16

(32)

Jadi, kriteria guru ideal itu adalah yang dapat memenuhi empat standar

kompetensi dasar yang harus dimiliki guru dan juga didukung standar

mental, standar moral, standar sosial, standar spiritual, standar intelektual,

standar fisik, dan standar psikis demi tercapainya kualitas guru/tenaga

pendidik yang berkualitas dan memenuhi kebutuhan sekolah.

4. Pengadaan Sumber Daya Manusia

Karyawan baru bermanfaat bagi organisasi bila mereka memiliki

motivasi yang tinggi untuk menegetahui orang yang bagaimana yang mesti

ditarik untuk bekerja di organisasi, maka pekerjaan yang akan diisi dianalisa

terlebih dahulu.

Analisa jabatan merupakan proses pengumpulan informasi mengenai

suatau pekerjaan yang dilakukan dalam organisasi yang dilaksanakan

dengan cara mengamati oleh seorang pekerja, yang dilaksanakan dengan

cara mengamati atau mengadakan interview terhadap pekerja dengan

bukti-bukti yang benar. Untuk meningkatkan produktifitas efisien dan efektifitas

pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh setiap organisasi perlu adanya

analisa jabatan yang dibutuhkan dalam organisasi.

Pentingnya informasi analisa jabatan bagi pengelolaan sumber daya manusia menurut S.P Siangian adalah :

a. Informasi analisa jabatan memberi gambaran tentang tantangan yang

bersumber dari lingkungan yang mempengaruhi pekerjaan para pekerja dalam organisasi.

b. Menghilangkan persyaratan pekerjaan yang sebenarnya tidak diperlukan

karena didasarkan pada pemikiran yang diskriminatif (misalnya, berdasarkan asal,suku, agama, dll).

c. Dengan analisa jabatan dapat menemukan unsur-unsur pekerjaan yang

mendorong atau menghambat mutu kekaryaan anggota organisasi.

d. Merencanakan ketenagakerjaan untuk masa depan, dengan demikian

melalui analisis pekerjaan harus dapat diperoleh gambaran tentang kemampuan pekerja yang ada sekarang, arah dan kecendrungan perubahan di masa depan yang dikaitkan dengan dampaknya terhadap ketenagakerjaan di masa yang akan datang.

e. Analisis jabatan harus mampu mencocokan lamaran yang masuk dengan

(33)

f. Analisis jabatan sangat membantu dalam menentukan kebijaksanaan dalam dalam program pelatihan. Bagi karyawan baru program pelatihan yang berkaitan langsung dengan tugas pekerjaannya tetap diperlukan, sebab pengetahuan yang dimilikinya masih bersifat teoritis. Sedangkan bagi karyawan yang sudah mempunyai pengalaman, pelatihan dapat meningkatkan kemampuan melakukan pekerjaan sekarang. Selain itu juga sebagai persiapan melakukan tugas baru, baik sebagai akhibat promosi, alih tugas, dll.

g. Menyusun rencana pengembangan potensi pekerja yang sepenuhnya

belum dimanfaatkan perlu dikembangkan agar pekerja semakin mampu memberikan kontribusinya yang semakin besar untuk kepentingan organisasi.

h. Untuk kepentingan penentu standar prestasi kerja yang realistik.

i. Informasi analisis jabatan penting dalam penempatan pegawai

merumuskan agar benar-benar sesuai dengan pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman yang dimilikinya.

j. Informasi analisis jabatan penting dalam merumuskan dan menentukan

sistem serta tingkat imbalan yang adil dan tepat. 17

5. Identifikasi Kebutuhan Rekrutmen

Sebenarnya proses rekrutmen itu harus berjalan dua arah antara pihak

yang membutuhkan tenaga kerja (organisasi) dan yang pihak yang

membutuhkan pekerjaan (calon pelamar). Rekrutmen sering dipandang

sekedar usaha pencari kerja untuk mendapatkan lapangan kerja, terutama di

negara-negara yang jumlah angkatan kerjanya sangat besar. Dalam keadaan

seperti itu terlihat gejala bahwa yang aktif mencari pekerjaan adalah para

calon pelamar, sehingga seolah-olah berlangsung proses rekrutmen satu

arah. Sebaliknya untuk memperoleh tenaga kerja langka, terlihat gejala

bahwa yang aktif adalah organisasi.

Dari kenyataan seperti diuraikan di atas berarti bahwa proses rekrutmen

berlangsung sebagai rangkaian kegiatan mendapatkan calon pelamar yang

memiliki prospektif masa depan yang positif. Dengan kata lain dilihat dari

segi teori prospektif meliputi proses rekrutmen, baik calon maupun

organisasi dalam proses rekrutmen mengharapkan memperoleh calon

pelamar yang sukses di masa depan. Calon pelamar melihat kesempatan

17

(34)

kerja akan melihat prospektif karier yang sukses dan berkelanjutan,

sedangkan organisasi menginginkan pemberian kesempatan kerja akan diisi

oleh calon yang prospektif mampu memberikan kontribusi terbaik

tercapainya tujuan secara berkelanjutan. Dalam proses seperti itu berarti

kedua belah pihak aktif dalam proses rekrutmen. Dengan kata lain proses

rekrutmen pada dasarnya berlangsung dua arah. Calon yang aktif belum

tentu memperoleh pekerjaan dan jabatan yang diinginkan, terutama jika

tidak memenuhi persyaratan yang ditentukan. Sebaliknya aktivitas

organisasi belum tentu menghasilkan calon pelamar yang mampu

memberikan kontribusi terbaik. Dengan demikian maka berlaku “teori pasangan/timbal balik” dalam rekrutmen untuk memperoleh tenaga kerja yang berprospektif, karena kedua belah pihak melalui proses rekrutmen dua

arah.

Sehubungan dengan itu guna meningkatkan kecermatan dalam usaha

merekrut tenaga kerja yang berprospektif, organisasi harus selalu berusaha

menyesuaikan kebijaksanaan rekrutmen dalam merespon perubahan dan

perkembangan kebutuhan masa depan. Untuk itu perubahan perlu

memperhatikan beberapa aspek sebagai berikut :

a. Memperbaiki karakteristik dan posisi pekerjaan yang mengalami

kekosongan. Misalnya meningkatnya jenjang yang lebih tinggi, karena

tanggung jawabnya cukup berat, atau meningkatkan upah/gajinya, atau

merekrut secara internal dengan memberikan pelatihan atau

menugasbelajarkan pekerja pada lembaga pendidikan yang relevan di

luar organisasi.

b. Mereduksi/mengurangi standar pekerjaan, untuk merekrut calon tenaga

kerja yang terbaik diantara calon pelamar yang ada.

c. Mempergunakan metode rekrutmen yang lebih teliti/cermat, meskipun

mungkin lebih mahal.

d. Memperluas wilayah geografis dalam pencarian pelamar yang

(35)

Berdasarkan uraian diatas, maka semakin jelas bahwa pada dasarnya

rekrutmen selalu berjalan dua arah. Rekrutmen tersebut berlangsung sebagai

proses penyesuaian antara karakteristik pekerjaan yang dikehendaki

organisasi dengan usaha seorang calon pelamar dalam mencari pekerjaan.

Dengan demikian akan terjadi pertemuan (titik temu) antara kedua belah

pihak dari dua arah. Rekrutmen dua arah merupakan proses yang mampu

memberikan kepuasan kepada pencari kerja dan organisasi. Untuk itu

peranan media komunikasi umum menjadi sangat penting, yang dapat

menyebar luaskan maksud organisasi dalam melakukan rekrutmen, melalui

advertensi tentang tenaga kerja yang dibutuhkan. Sedang dari calon pekerja

yang terdapat di masyarakat, dengan membaca advertensi di media massa

dapat dilakukan usaha mencocokan karakteristik pekerja yang dikehendaki

organisasi dengan kondisi dirinya untuk melamar pekerjaan tersebut. 18

18

Hadari Nawawi, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis Yang Kompetitif,

(36)

Adapun gambar yang menjelaskan proses identifikasi rekrutmen di dalam

organisasi sebagai berikut:19

[image:36.595.122.541.178.638.2]

Diagram Proses Identifikasi Rekrutmen

Gambar 2.1 Diagram Proses Identifikasi Rekrutmen

19

Ibid.,h.84

Analisis Pekerjaan

Perencanaan SDM

Pelamar Perbandingan antara tenaga kerja yang dimiliki dengan kebutuhan

Kekurangan tenaga kerja

Rencana rekrutmen

Pasar Tenaga Kerja Kebutuhan dan

persediaan seimbang

Tidak ada rekrutmen

Rekrutmen Internal Rekrutmen

Eksternal Kelebihan tenaga kerja

(37)

6. Proses Rekrutmen

Adapun proses atau langkah-langkah rekrutmen adalah sebagai berikut:

a. Peramalan kebutuhan tenaga kerja

b. Penarikan (recruitment)

c. Seleksi (selection)

d. Penempatan, orientasi, dan induksi.

Adapun proses peramalan kebutuhan tenaga kerja dimaksudkan agar

jumlah kebutuhan pelamar masa kini dan masa depan sesuai dengan beban

pekerjaan, kekosongan-kekosongan dapat dihindarkan dan semua pekerjaan

dapat dikerjakan. Peramalan kebutuhan tenaga kerja ini harus didasarkan

kepada informasi faktor internal dan eksternal perusahaan/organisasi.20

Proses pelaksanaan rekrutmen penarikan karyawan yang baik adalah

sebagai berikut:

1) Penentuan dasar penarikan

2) Penentuan sumber-sumber penarikan

3) Metode-metode penarikan

4) Kendala-kendala penarikan

- Penentuan Dasar Penarikan

Dasar penarikan calon karyawan harus terlebih dahulu ditetapkan, supaya

para pelamar yang memasukkan lamarannya sesuai dengan pekerjaan atau

jabatan yang akan dijabatnya. Dasar penarikan harus berpedoman kepada

spesifikasi pekerjaan yang telah ditentukan untuk menjabat jabatan

tersebut. Job specification harus diuraikan secara terinci dan jelas, agar

para pelamar mengetahui kualifikasi-kualifikasi yang dituntut oleh

lowongan kerja tersebut. Misalnya batas usia, pendidikan, jenis kelamin,

kesehatan dan yang lainnya. Jika spesifikasi pekerjaan dijadikan dasar dan

pedoman penarikan, maka karyawan yang diterima akan sesuai dengan

uraian pekerjaan dari jabatan atau pekerjaan tersebut.

20

(38)

- Penentuan Sumber-sumber Penarikan

Setelah diketahui spesifikasi pekerjaan karyawan yang dibutuhkan, maka

kita harus menentukan sumber-sumber penarikan calon karyawan itu.

Sumber penarikan calon karyawan itu adalah: internal dan eksternal

organisasi.21

- Metode-metode Penarikan

Metode penarikan akan berpengaruh besar terhadap banyaknya lamaran

yang masuk ke dalam perusahaan. Metode penarikan calon karyawan baru

adalah metode terbuka dan tertutup.22

- Kendala-kendala Penarikan

Proses penarikan biasanya mengalami kendala-kendala yang bersumber

dari organisasi baik dari internal maupun eksternal.

Berikut akan dijelaskan secara detail tentang kendala-kendala rekrutmen

yang paling umum:

a) Faktor-faktor Organisasional

Dalam organisasi yang dikelola dengan baik terdapat beraneka

ragam kebijaksanaan yang menyangkut segala aspek dan kegiatan

organisasi tersebut. beberapa kebijaksanaan yang mungkin menjadi

kendala dalam proses rekrutmen antara lain:

- Kebijakan Kompensasi dan Kesejahteraan

Jika organisasi memberikan kompensasi dan kesejahteraan

yang cukup besar serta adil maka pelamar yang serius

semakin banyak, tetapi sebaliknya jika gaji dan

kesejahteraan rendah maka pelamar adalah sedikit.

- Kebijakan Promosi

Apabila kesempatan untuk promosi diberikan cukup luas

maka pelamar yang serius semakin banyak, tetapi

sebaliknya jika kesempatan untuk promosi sangat terbatas

maka pelamar akan sedikit. Promosi merupakan idaman

21

Ibid, h. 46

22

(39)

setiap karyawan, karena dengan promosi berarti status dan

pendapatan akan bertambah.

- Kebijaksanaan Tentang Status Karyawan

Jika status karyawan menjadi karyawan tetap/full time

maka pelamar semakin banyak, tetapi jika status

kryawannya honorer, harian, part time maka pelamar

sedikit.

- Kebijaksanaan Sumber Tenaga Kerja

Jika tenaga kerja yang akan diterima hanya bersumber dari

tenaga kerja lokal maka pelamar serius sedikit, tetapi

sebaliknya bila tenaga kerja yang akan diterima bersumber

dari seluruh Nusantara maka pelamar akan semakin banyak.

b) Persyaratan-persyaratan Jabatan

Semakin banyak persyaratan yang harus dimiliki pelamar maka

pelamar akan sedikit, sebaliknya jika persyaratannya sedikit maka

pelamar akan banyak.

c) Metode Pelaksanaan Penarikan

Semakin terbuka penarikan (surat kabar, radio, TV) maka semakin

banyak pelamar, sebaliknya semakin tertutup penarikan maka

pelamar semakin sedikit.

d) Kondisi Pasar Tenaga Kerja

Semakin besar penawaran tenaga kerja maka semakin banyak

pelamar yang serius, tetapi sebaliknya jika penawaran tenaga kerja

sedikit maka pelamar juga sedikit.23

23

(40)
[image:40.595.123.544.110.565.2]

Konsep Penarikan24

Gambar 2.2 Konsep Penarikan

Salah satu persyaratan yang sangat penting dalam proses rekrutmen adalah

formulir lamaran yang harus diisi oleh calon pelamar yang biasanya dirancang

sendiri sehingga sesuai dengan kebutuhan sekolah.

Pada umumnya isi dari suatu formulir itu antara lain adalah :

- Data Pribadi

- Status Pelamar

- Keahlian dan Ketrampilan

- Riwayat Pengalaman

24

Ibid., h. 51

Metode

- Tertutup

- Terbuka

Kendala

- Internal

- Eksternal

Organisasi Penarikan

atau

Recruitmen Sumber

- Internal

- Eksternal

Dasar

- Job

Specifikation

- Peraturan

(41)

- Latar Belakang Pendidikan

- Piagam Penghargaan

- Kegemaran atau Hobi

- Referensi.25

Rekrutmen dilaksanakan dalam suatu organisasi karena kemungkinan

adanya lowongan ( vacancy ) dengan beraneka ragaman alasan, antara lain:

- Berdirinya organisasi baru;

- Adanya perluasan kegiatan organisasi;

- Terciptanya pekerjaan – pekerjaan dan kegiatan-kegiatan baru;

- Adanya pekerja yang pindah ke organisasi lain;

- Adanya pekerja yang berhenti, baik dengan hormat maupun tidak

dengan hormat sebagai tindakan punitif;

- Adanya pekerja yang berhenti karena memasuki usia pensiun;

- Adanya pekerja yang meninggal dunia.26

7. Teknik – teknik Rekrutmen

Teknik-teknik rekrutmen, baik di sektor publik maupun swasta, dapat

dilakukan melalui asas disentralisasikan atau didesentaralisasikan,

tergantung kepada keadaan (besarnya) organisasi, kebutuhan dan jumlah

calon pekerja yang hendak direkrut. Teknik penarikan dapat dilakukan

dengan melalui asas sebagai berikut :

a. Teknik Rekrutmen yang Disentralisasikan

Jika instansi tersebut mempunyai beberapa ribu pekerja, dan jika

departemen – departemen yang berbeda merekrut sejumlah besar juru ketik

dan teknis bagi type kedudukan yang sama, rekrutmen yang

disentralisasikan akan lebih sering dipakai karena lebih efisien biaya. Jika

rekrutmen disentralisasikan, instansi yang mengelola sumber daya manusia

25

Sondang Siangian, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), h.126

26

(42)

itu akan bertanggungjawab untuk meminta daripara manajer/pimpinan akan

perkiraaan - perkiraan periodik mengenai jumlah dan type pelamar-pelamar

baru yang dibutuhkan di waktu yang akan datang.

Dalam kenyataan, proyeksi yang tepat mengenai kebutuhan-kebutuhan

pembayaran baru tidak mudah karena beberapa hal, seperti :

1) Krisis politik atau pemotongan anggaran yang dapat secara drastis

mempengaruhi kebutuhan-kebutuhan rekrutmen, dan karenanya

berpengaruh terhadap kualitas daripada perkiraan;

2) Para pimpinan cenderung memperkirakan terlalu tinggi jumlah

pekerja yang mereka butuhkan, hanya karena menurut pandangan

mereka lebih baik mempunyai banyak pelamar daripada terlalu

sedikit. Hal ini tentu bertentangan dengan keinginan dari

instansi-instansi yang menangani manajemen sumber daya manusia di

tingkat pusat untuk mengurangi biaya seleksi dengan cara

mengurangi jumlah pelamar pada jumlah minimum yang

dibutuhkan untuk menjamin bahwa semua posisi yang tersedia diisi

dengan pelamar-pelamar yang berkualitas;

3) Posisi-posisi yang spesial membutuhkan sejumlah besar pelamar

karena suatru presentase yang tinggi dari pada pelamar mungkin

ditolak oleh instansi yang menyeleksi karena tidak memenuhi

persyaratan-persyaratan spesialisasi dari posisi tersebut, walaupun

mereka memenuhi semua persyaratan yang masuk umum.

Atas pertimbangan-pertimbangan itu, instansi manajemen sumber

daya manusia tingkat pusat akan mengeluarkan pengumuman

perihal lowongan kerja yang tersedia. Untuk memenuhi peraturan

perundangan Affirmative Action yang menghendaki perwakilan

proporsional maka setiap pengumuman pekerjaan harus

memasukkan informasi seperti :

- Jenis pekerja, klasifikasi, dan besarnya gaji;

- Lokasi tugas (unit geografis dan organisasi );

(43)

- Kualifikasi minimal;

- Tanggal mulai kerja;

- Prosedur-prosedur pelamaran;

- Tanggal penutup bagi penerimaan pelamaran-pelmaran.

b. Teknik Rekrutmen yang Didesentralisasikan

Rekrutmen yang didesentralisasikan terjadi di instansi-instansi yang

relatif kecil, kebutuhan-kebutuhan rekrutmen yang terbatas, dan dalam

mana setiap instansi memperkerjakan berbagai tipe pekerja. Rekrutmen

dengan cara ini selalu dipakai untuk posisi khas profesional, ilmiah, atau

administratif bagi suatu instansi tertentu. Selama masa resesi, di mana

permintaan akan pekerjaan-pekerjaan pemerintah meningkat tetapi

lowongannya terbatas, maka penggunaan rekrutmen dengan cara ini lebih

efektif.27

8. Sumber-sumber Rekrutmen

Setelah diketahui spesifikasi pekerjaan karyawan yang dibutuhkan, harus

ditentukan sumber-sumber penarikan calon karyawan. Sumber penarikan

calon karyawan antara lain sebagai berikut:

a. Sumber dari dalam organisasi / internal

Sumber internal adalah karyawan yang akan mengisi lowongan kerja

yang lowong diambil dan dalam perusahaan tersebut, yakni dengan cara

memutasikan atau memindahkan karyawan yang memenuhi spesifikasi

pekerjaan jabatan itu. Pemindahan karyawan bersifat vertikal (promosi dan

demosi) maupun bersifat horizontal. Jika masih ada karyawan yang

memenuhi spesifikasi pekerjaan sebaiknya pengisian jabatan tersebut

diambil dari dalam perusahaan, khususnya untuk jabatan manajerial. Hal ini

sangat penting untuk memberikan kesempatan promosi bagi karyawan yang

ada.28

27

Ibid., h. 111-113

28

(44)

Jadi, dimana rekrutmen yang bersumber dari internal itu diambil dari

dalam organisasi itu sendiri dengan cara memutasi dan memindahkan

karyawan yang dapat memenuhi spesifikasi jabatan yang sedang kosong,

misalnya pemindahan dilakukan dengan cara demosi dan promosi dalam

organisasi itu sendiri.

1) Adapun kebaikan-kebaikan sumber internal anatara lain sebagai berikut:

a) Meningkatkan moral kerja dan kedisiplinan karyawan, karena ada

kesempatan promosi.

b) Prilaku dan loyalitas karyawan semakin besar terhadap organisasi

c) Biaya penarikan relatif kecil, karena tidak perlu memasang iklan

d) Waktu penarikan relatif singkat

e) Orientasi dan induksi tidak diperlukan lagi

f) Kestabilan karyawan semakin baik.

2) Kelemahan-kelemahan sumber internal anatara lain sebagai berikut:

a) Kewibawaan karyawan yang dipromosikan itu berkurang

b) Kurang membuka kesempatan sistem kerja baru dalam

organisasi/perusahaan.29

b. Sumber dari luar organisasi / eksternal

Sumber eksternal adalah karyawan yang akan mengisi jabatan yang

lowong dilakukan penarikan dari sumber-sumber tenaga kerja dari luar

perusahaan.

Jadi , rekrutmen yang bersumber dari eksternal itu adalah karyawan

yang diambil dari luar organisasi itu sendiri, untuk kemudian mengisi

jabatan yang kosong. Sumber-sumber dari eksternal antara lain sebagai

berikut:

- Kantor Penempatan Tenaga Kerja,

- Lembaga-lembaga Pendidikan,

- Referensi karyawan atau rekanan

- Nepotisme dan leasing

29

(45)

- Pasar Tenaga Kerja Dengan Memasang iklan pada media massa,

- Dan sumber-sumber lainnya30

1) Kebaikan-kebaikan sumber eksternal

a) Kewibawaan pejabata relatif baik

b) Kemungkinan membawa sistem kerja baru yang lebih baik

2) Kelemahan- kelemahan sumber eksternal

a) Prestasi karyawan lama cenderung turun, karena tidak ada

kesempatan promosi

b) Biaya penarikan besar, karena iklan dan seleksi

c) Waktu penarikan relatif lama

d) Orientasi dan induksi harus dilakukan

e) Trunover cenderung akan meningkat

f) Prilaku dan loyalitas belum diketahui.31

9. Metode-metode Rekrutmen

Metode perekrutan akan berpengaruh besar terhadap banyaknya banyaknya

lamaran yang masukke dalam perusahaan. Metode penarikan calon tenaga

pendidik baru bisa menggunakan “metode tertutup dan metode terbuka”.

a. Metode Tertutup adalah ketika penarikan hanya diinformasikan kepada para karyawan atau orang-orang tertentu saja. Akibatnya,

lamaran yang masuk relatif sedikit sehingga kesempatan untuk

mendapatkan pelamar yang baik sulit.

b. Metode Terbuka adalah ketika penarikan diinformasikan secara luas dengan memasang iklan pada media massa cetak maupun

elektronik, agar tersebar luas ke masyarakat. Dengan metode

terbuka diharapkan lamaran banyak yang masuk sehingga

kesempatan untuk mendapatkan pelamar yang qualified lebih

besar.32

30

Ibid.,h.42

31

Ibid,.h. 43-44

32

(46)

Jadi, dapat disimpulkan bahwa organisasi dalam menggunakan metode

rekrutmen sesuai dengan kebutuhan sekolah itu sendiri. Apabila sekolah

membutuhkan banyak calon pelamar lebih banyak harus menggunakan

metode terbuka akan tetapi sebaliknya jika sekolah hanya membutuhkan

sedikit calon pelamar bisa menggunakan metode tertutup.

Metode-metode yang biasa dari internal dan eksternal yang digunakan dalam

rekrutmen:

1) Dilihat dari Internal antara lain : a) Job Posting dan Job Bidding

Job Posting adalah suatu prosedur untuk memberikan informasi

kepada karyawan tentang adanya posisi yang lowong dalam

organisasi /perusahaan. Sedangkan Job Posting teknik/mekanisme

yang memberikan kesempatan kepada para karyawan yang

dipercaya bahwa mereka memiliki kualifkasi yang dibutuhkan

untuk melamar posisi yang lowong.

b) Referensi pegawai lama

c) Rencana suksesi/penggantian karyawan.33

2) Dilihat dari Eksternal antara lain biasanya menggunakan saluran-saluran antara lain sebagi berikut:

a) Walk-ins

Pelamar atau calon pelamar datang sendiri ke sekolah dan mengisi

blangko lamaran yang disediakan. Kemudian lamaran-lamaran ini

disimpan di dalam suatu file sampai ada lowongan pekerjaan atau

sampai lamaran dinyatakan tidak valid lagi.

b) Pengiklanan

Pengiklanan (advertising) adalah suatu metode efektif lainnya untuk

33

(47)

penarikan. Biasanya organisasi memberitahukan informasi tentang

iklan lowongan pekerjaan untuk perusahaannya lewat papan

pengumuman, televisi, radio, surat kabar, majalah, dan internet.

c) Agen-agen penempatan tenaga kerja

Penarikan tenaga kerja yang dilakukan oleh agen-agen penempatan

tenaga kerja, baik pemerintah (Depnaker) maupun swasta. Biasanya

agen penempatan tenaga kerja menyediakan pelayanan informasi

pekerjaan melalui papan pengumuman atau penerbitan secara periodik

(job flow) yang berisi daftar lowongan pekerjaan.

d) Lembaga-lembaga pendidikan

Organisasi bekerjasama dengan lembaga pendidikan untuk

mendapatkan tenaga pendidik dan kependidikan yang siap guna dan

siap pakai, biasanya dimulai dengan penerimaan magang mahasiswa,

jika mahasiswa itu layak mereka dapat direkrut menjadi tenaga

pendidik.

e) Organisasi-organisasi Tenaga Pendidik

Perusahaan bekerjasama dengan organisasi pendidikan dalam hal ini

organisasi biasanya meminta kepada calon tenaga pendidik baru yang

memiliki kemampuan yang tepat.

f) Leasing

Untuk menyesuaikan fluktuasi kebutuhan personalia jangka pendek,

organisasi bisa menarik tenaga pendidik honorer yang dibayar secara

harian atau per jam. Dengan cara leasing organisasi tidak hanya

mendapatkan tenaga pendidik yang terlatih baik dan terpilih tetapi

juga menghindari dari kewajiban-kewajiban dalam pensiun, asuransi,

dan kompensasi tambahan lainnya.

g) Nepotisme

(48)

yang tak dapat dielakkan dalam organisasi. Kebijaksanaan seperti ini

tidak berkaitan dengan penarikan atas dasar kecakapan, tetapi

berdasarkan kepentingan pihak yang lebih berwenang kepada

organisasi.34

34

(49)

33

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian mengenai “Strategi Rekrutmen Tenaga PendidikDi SMP

Paramarta Unggulan” dilaksanakan di SMP Paramarta Unggulan.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tahun ajaran 2014/2015 tepatnya pada

[image:49.595.81.546.110.694.2]

tanggal 22 Juli –19 November 2014.

Tabel 3.1

Rincian Kegiatan Penelitian

No. Kegiatan Penelitian

Waktu Penelitian

Juni Juli Agustus September Oktober November

1. Perizinan Studi

Pendahuluan

2. Pelaksanaan Studi

Pendahuluan

3. Perizinan

Penelitian&

Observasi Awal

4. Pelaksanaan

Penelitian

Lanjutan

5. Pengolahan Data

(50)

B. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah

untuk mendeskripsikan strategi rekrutmen tenaga pendidik di SMP

Paramarta Unggulan.

C. Metodologi Penelitian

Metodelogi yang digunakan terkait penelitian mengenai strategi

rekrutmen tenaga pendidik menggunak

Gambar

Gambar 2.1 Diagram Proses Identifikasi Rekrutmen
Gambar 2.2 Konsep Penarikan
Tabel 3.1 Rincian Kegiatan Penelitian
Tabel 3.2 Data danTekhnik Pengumpulan data
+6

Referensi

Dokumen terkait

Bila beberapa syarat tidak terpenuhi, antara lain, syarat-syarat mengenai pekerjaan yang diserahkan pihak lain, dan syarat yang menentukan bahwa perusahaan lain

Di pihak lain, ada berbagai peluang yang bila dimanfaatkan secara tepat dapat berdampak positif bagi organisasi publik, misalnya fenomena bonus demografi, akses

Penelitian ini mengkaji tentang strategi kepala sekolah dalam meningkatkan mutu tenaga pendidik di era pandemi di SMP Muhammadiyah Leworeng, Kecamatan Donri-donri, Kabupaten