• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB ANAK USIA SEKOLAH PENDIDIKAN DASAR TIDAK BERSEKOLAH DI KABUPATEN JEMBER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB ANAK USIA SEKOLAH PENDIDIKAN DASAR TIDAK BERSEKOLAH DI KABUPATEN JEMBER"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

KEPENDIDIKAN

LAPORAN HASIL

PENELITIAN

POTENSI

PENGEMBANGAN

PENDIDIKAN

KABUPATEN/KOTA

(P3K2)

FAKTOR.FAKTOR

PENYEBAB

ANAK

USIA

SEKOLAH

PENDIDII(AN

DASAR

TIDAK

BERSEKOLAH

DI

KABI.}PATEN

JEMBER

OIeh

:

Drs" H.

MisnoA.L.,

M.Pd.

Dra.

Hj.

Khutobah,

M.Pd. Dra.

[Ij.

Zakiyah Tasnim

MA

Drs.

H.

Anwar

R.,

M.S

;Ketua

:Anggota

:Anggota

:Anggota

I}IDANAI DIPA

UNIVERSITAS

JEMBER

NO:

017 5.A

lA23442lXV

nA09

TANGGAL

31

DESEMBER

2OO8

ii

(2)

-l

I ,,

1

i'i't^jL.

\OUK

I

t.

2.

I{ALAMAN

PENGESAfIAN

Judul

P*xelitian

:

F*ttor-fxhlor

P**1ebab

Acak Usia S*k*l*lr

Tidak Ber$ekdah di Kabupaten Jember Ketua Peneliti

a.

Naraa Leagkap

b.

Jenis Kel*min

c.

NIP

d.

Jabataa Fuagsianal

e.

Jabatan Stnrktnral

f.

Bidmg Keahlian

g.

Fakal&sfJmrsan

h.

Pergurua*Ti*ggi

i.

Tirn Feaeliti

No

i

Nama

P*rdidika*

Dasar

Ilrs.

H- Miscra A.L",

id.Fd

Laki-laki

19s508t3 1981*3 1.0*3 I"ektor Kepala

lvfaaaieaen Pe*didikse EKIPI IImu Pe*didika*

Urivssitas

Jember

3. Pendanaar: dan Saagka waktu peaeli*ar

a.

Jangka waktu penelitian yang diusulkan

b.

Bi*ya ta*al ymg diusrlkan

c.

Bi;aya yarg disefujui tahun 2SS9

hui

Universitas Jember

*t*t&t*r,

SFtr, llf.

['ful*.

t*8$

03 1. 0{)5

:

I

Bulan

: Rp.

l$*.ffi*.ffi,t0

: Rp. 1S0.S*S.ffi0,S0

Bm. Ftr,

lt{isa

A-L", M.Pd

NrP. 1 955**13 1981fi3 1.0O3

Mengctahui:

Ketsa

Lemh*g*

fen*Iitian

Univereitss Jember

Dr.Ir.

Cahyoadi

Bstr*

rn".

1961$316 I98S S2 10$1 AS

oCt_.4

(3)

RINGKASAN

Pendidikan merupakan usaha sadar manusia untuk memantrsiakan manusia. Melalui

-.::rdrkan

harkat dan martabat manusia dibudayakan agar menjadi manusia yang manusiawl,

.:.:*

manusia yang mau mengakui, menghargai, dan memperlalarkan manusia

lain

layaknya

:

:::qal

manUSia.

Undang-undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 1 menegaskan bahwa tiaptiap warga negara

::

-:k

mendapatkan pendidikan. Pernyataar

ini

dipertegas lagr dengan pasal 6 Undang-undang

.

-:: rvajib mengikuti pendidikan dasar. Hal ini berarti bahwa pendidikan harus diselenggarakan

:

=:.-

,lemokratis dan berkeadilan tanpa adanya diskriminasi.

Tingkat partisipasi sekolah

di

semua tingkatan pencarumgan waiib belajar pendidikan

:,.--

sembilan tahun telah menunjukkan keberhasilan. Angka partisipasi

murni SD

sudah

-.-:apai

90

persen lebih, sedangkan SMP

sekita

60

persen. Namun karena keterbatasan

:--=p,-ian

sebagian masyarakat dalam mengelola pendidikan, angka anak putus sekolah di

".r-

'

_ien3ang pendidrkan masih di atas satu juta siswa per tahun. Dari jumlah itu, sebagian besar

:r>en)

adalrh meicl'a yang rrrasih dud.uk rfi SD dan SMP.

V{arga masyarakat Kabupaten Jcniber yang berada dalam usia wajib belajar sembilan

-

-

.

=asih banyak mengalami putus sekolah, baik

di

SD maupun SMP. Sedikimya terdapat

: -i

16 ribu anak yang terancam tidak mengikuti program wajib belajar pendidrkan dasar :

*. -.:

tahun (Tenpo,2OO7). Bahkan organisasi buruh internasional

(ILO)

menyatakan :

"

:""-;.ii-

hasil swvey

di

kecarnatan Kalisat dan Arjasa yang dilakukan

pada

Tahrm 2009

-

:'-

-.::i-r data bahwapada tahr:n 200E terdapat sebanyak 306 anak menjadi buruh perke-buaan.

tserdasarkan uraian

di

atas, masalah penelitiannya adalah: Faktor-faktor apakah yang

*

:

-

: tr renyebab anak usia sekolah pendidil<an dasar tidak ircrsekolah di Kabupaten Jember ?

Tu3uan yang ingin dicapai dalam penelitian

ini

ialah sebagai berikut. I

)

mendapatkan

. -

-. ;,:

tenlang anak usia wajib belajar

di

kabupaten Jember, dan anak yang tidak sekolah

*-

-::r

tersebu! 2) memberikan informasi tentang faktor-faktor penyebab anak usia sekolah

.

-

. - . dasar tidak bersekolah di Kabupaten Jember, da., 3) memberikan saran/rekomendasi

-

-

:

.:::latif penanganannya agar anak usia wajib belajar 9 tahun tetap mendapaikan haknya

-" : : -, .=: pendidikan dasar 9 tahur.

l^japun manfaat dilaksanakanya penelitian

ini

ialah; 1)

diketahuinya faktor-faktor

:

'-

:nak

usia sekolah yang

tidak

sekolah serta dampak terhadap kehiduparnya, 2)
(4)

t€rsusunnya model alternatif yang komprehensif dan terpadu

urtuk

mengatasi pemecahan

masalah anak usia sekolah yang tidak sekolah

di

Kabupaten Jember, dan

3)

sebagai sunrber

informasi bagi para pengambil kebijakan dalam ra:rgka penuntasan wajib belajar pendidikan dasar

dan sekaligus sebagai upaya peningkatan sumberdaya manusia di Kabupaten Jember.

Penelitian

ini

dilaksanakan

di

wilayah kabupaten Jember dengan sampel wilayah sebanyak

10

Kecamatarq

yaitu

kecamatan; Sukorambi,

Panti,

Bangsalsari, Tanggul, Umbulsari, Sumberbaru, Gumukmas, Jelbuk, Sukowono, dan Sumber-jambe. Pemilihan

lokasi dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan metodologis dan geografis.

Sampel

penelitian diperoleh

sebanyak

380

responden anak

dan

orang tuanya masing-masing. Teknik samplingnya adalah purpossive sampling dengan memperhatikan

ko,ndisi wilayah sarnpel. Sedangkan unhrk wilayah adalah Area Prohabilty Sampling.

Pengumpulan

data

digunakan

teknik

wawancara, dengan

berpegang pada

Pedoman 'wawancara

yang telah

rnemenuhi syarat

validitas

maupun

reliabilitas-

nya.

Teknik

analisis data dilakukan

dengan

statistik

dest<riptif

dan

inferensial.

Statistik

deskriptif dipakai untuk

mendiskripsikan fenomena-fenomena

yaug

menjadi

sasaian

penelitiaq

56dangkan inferensial

(Chi

Square) diper.gunakan

untuk

mengukur apakah

t=dapat

hubungan antara fenomena-fenorlrena

yang

diteliti

dengan ketidak-sekolahan

mali

Penelitian berlangsung selama detapan bulan, yaitu sejak tanggal 15

furil

hingga

15 Nopember 2009.

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa penyebab anak usia sekolah pendidikan dasar

tidak bersekoiah bersurnber da'i fal'tor intemal dan ekstemal. Fal,.tor internal berasal dari diri

mak

sendiri,

yaitu tidak

adanya motivasi bersekolah. Kondisi

ini

tidak

iepas

dmi

faktor

eksternalnya, yaitu; pertama rendahnya tingkat pendidikan omng

tu4

kedua rendahnya tingkat

penghasilan orang tua, dan ketiga adal'a{r faktor sosio kultural, yaitu mayoritas etris Madura lebih

srka

mengaji daripada bersekolah. Jadi walaupu-n anak usia sekolah pendid.ikan dasar tidak

bersekolatL buat mereka tidak ada rnasalah. Kultur ini yarg rupanya tidak mengakar pada etris

Jawa

Berdasarkan temuan

di

atas, saran yang dapat dikemukakan yaitu; pertama dibentuk

kelompok-kelompok

belajar

di

kantong-kantong

yang

banyak anak

tuia

sekolah tidak

bersekolah, di bawah koordinasi pengelola Kejar Paket A/B untuk kepentingan penyetaraannya,

(5)

penyuluhan oleh tokoh masyarakat terkait dengan wajib belajar 9 tahun, agar para orang tua sadar terhadap kewajiban menyekolahkan anaknya hingga minimal 5ampai SMp. Ketiga, menggalakkan/menghidupkan kembali kelompok belajar paket

A

dan

B

untuk menampung

anak-anak putus sekolah. Keempat, pihak terkait memberikan pelatihan keterampilan kepada

warga miskin yang dimungkinkan dapat mendukung upaya keluarga melakukan diversifikasi

(6)

SIJMMARY

Education

is

a

concious

effort

to

human

building

to

be

humanistic.

By

conducting education,

it

is

expected

that

human

being

's

prestigues and

position

are

increased, so that they become humanistic (homo humanous).

It

means that human being can appreciate human values and fieat other people as human.

Part 31,

point

I

of

1945 basic constitution notes that every Indonesian citizen

has a right to have education. The idea is supported by part 6 of constitution number 20

in

the year

of

2003, that every tndonesian citizen

in

the age between

7

ta

15 years should take basic education. This means that education must be carried out democratically, and

equally.

School participation degree

in

all

levels

of

compulsory education has been successful.

It

is

shown

by

the real participation number

of

elementary school

tn

9A o/o more, and

of

junior

high

school

in

about 6A

%.

However, because

of

the limited

ability to

manage

school done by some

of

societies, drop out number

of

students

in all

school levels is

still

above one

rnillion

per year. Ir{ost

of

them are

in

the level

of

elementary and

junior

high

school.

People who are

in

the age

of

nine year compulsory basic education

in

Jember still

has

high number

of

drop out both inelementary and

junior

high school. Around 26 thousand

children are threatcned to

join

nine year compulsory basic education (Tempo, 2007).

In

addition,

ILO with its

survey found that there vrere 306 children as the labour

of

garrlern industry in Kalisat and Arjasa sub district.

Based oa the description above, the research problem

:s:

What

jbctors

fficting

children

in

the compulsory

basic

education

age

do not

go to

school

in

Jember.

In

addition, The

research objectives

are: 1)

to

gather data base about

children

in

the compulsory

basic

education age and children

in

the

age category

who

do

not

go

to schoool

in

Jember,

2) to

give information

about some factors affecting children

in

the compulsory education

age

who

do not

go

to

school

in

Jernber,

and

3)

to

give

a

recommendation about some possible solutions so that the children

in

the age category
(7)

Furthermore, the research significances are: 1)

It

has been known some factors affecting flre children

in

the school age do not

gc

to

school, and the effects on

their

life, 2)

The

establishment

of

a comprehensive and integrated alternative model to solve the problems

faced

by

the children

in

the school age who do

not go to

school

in

Jember, and

3)

As infonnation sources for flre decision maker to

fulfill

the

requirement

of

compulsory basic education and to increase human resourcos quality in Jember as well.

This research was conducted

in

Jember distrct

with

l0

sub

disticts

as the area research sample-

The

sample covers

the

sub

district

of

Sukorambi,

panti,

Bangsalsari,

Tanggul, Urnbulsari, Sunberbaru, Gumukrnas, Jelbuk, Sukowono, and Sumberjambe. The

research

area

was

pointed intentionally

with

methodological

and

geographical consideration. The research samples were 380 respoudents

of

the children together

with

their parents

by

applying purposive sampling

with

area sample,condition consideration. In addition, the area was sereoted by area probability

sampling.

The Cata collection rnethod was

interview

by

applying

interview

guide which has been established

its validity

and its

reliability.

The data analysis was done

by

using descriptive anti inferential statisfics. The stahstics descripfive was used

to

describe the phenomena as the research focus. Inferential statistics

(Chi

square) was used

to measure wfiether there is correlation between the phenomena under investigation and the

children in the school age who do not go to school. The research was done

in 8 months from

April

l5e

toNovember 15th 2009.

The researc'h result showed that the factors affecting the

children

in

the school

age

who do

not

go

to

school were internal and external factor. The internal factor was

from

the

children themselves- They did not have motivation

to

go to

school. The external factors were

their

parents'

low

eduiation

and

low

income. Another external factor

was

Socio culture

in

which

most Madtrese prefer learning

religion

mosque

to

learaing in

school. Therefore,

it

is

no problem

for

them

if

their children do

not

go

to

school. This

culture

does not work for Javanese.

Based

on the finding, the following

suggestions

are given.

Firstly,

making learning groups

in

areas which have many children

who

do

not

go

to

school under the coordination of non-formal educanon (Paket ,4,/B) inorder to

have equality

in

elementary
(8)

and

junior

high school level.

In additiorq

recruiting and training the tutor

of

the leaming

group

is

also recomrnended. Secondly,

Giving

social guidance related

with

nine year compulsory basic education is done

by

informal social leaders intensively so that parents

realae

their

responsibility

to

send

their

children

to

study at school

at

least

in

level

of

junior

high school.

Thirdly,

to reactivate learning groups of paket A and B to facilitate the

drop out students. Fourthly, all related parties are suggested to

tain

the

poor life

skill

to support their economic improvement.

Finally, to confiol

direct loan

(BLT)

so that

it

can come to the correct person.

Referensi

Dokumen terkait

kokonaisvaltainen rakenne, joka muodostuu asiakkaan kognitiivisista, affektiivisista, emotionaalisista, sosiaalisista ja fyysisistä reaktioista. Siihen vaikuttavat sekä

from the online games Pointblank. The writer sure that the teenagers can remember the words listened from the online games Pointblank. Pointblank is a battle game that has sound.

Tanah pada lokasi 4 memiliki klas infiltrasi sangat lambat dengan nilai laju infiltrasi hanya 0,704 cm/jam diakibatkan tanah pada lokasi 4 telah pada keadaan jenuh air

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas tentang penggunaan model kooperatif tipe cooperative script dalam peningkatan pembelajaran IPS pada siswa kelas V yang

Jadi, dari hal tersebut dapat disimpulkan juga bahwa Kantor Pertanahan Kota Semarang masih lemah dalam kegiatan (Revision and Adjust) yaitu; kegiatan untuk

Apakah ada kemungkinan bahaya yang timbul selama jeda waktu antara pemotongan bahan baku (ayam) dan pengangkutan bahan baku (ayam) ke tempat berjualan2. Apakah bahan baku

Beragamnya nama marga/fam, gelar adat dan gelar kebangsawanan di wilayah atau etnis Indonesia menimbulkan banyak permasalahan bagi pengatalog dalam melakukan pengolahan