• Tidak ada hasil yang ditemukan

Struktur Dan Variabilitas Arus Lintas Indonesia Di Selat Makassar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Struktur Dan Variabilitas Arus Lintas Indonesia Di Selat Makassar"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

  • Penulis:
    • Selfrida Missmar Horhoruw
  • Pengajar:
    • Agus S. Atmadipoera
    • Mulia Purba
  • Sekolah: Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor
  • Mata Pelajaran: Ilmu Kelautan
  • Topik: Struktur dan Variabilitas Arus Lintas Indonesia di Selat Makassar
  • Tipe: Tesis
  • Tahun: 2016
  • Kota: Bogor

I. Pendahuluan

Bagian pendahuluan tesis ini membahas latar belakang pentingnya studi Arus Lintas Indonesia (Arlindo) di Selat Makassar, mengingat Selat Makassar merupakan pintu masuk utama Arlindo yang membawa sekitar 75% dari total transpor Arlindo. Latar belakang juga menjelaskan peran Arlindo dalam fenomena ENSO dan sirkulasi termohalin global, serta signifikansi memahami struktur dan variabilitas Arlindo untuk prediksi iklim dan bencana alam. Dipaparkan pula keterbatasan data hidrografi sebelumnya yang hanya mencakup transek tunggal, mengarah pada rumusan masalah yang ingin dikaji, yaitu pola aliran massa air Arlindo dari Pasifik Utara pada arah timur-barat dan variabilitas Arlindo pada berbagai kedalaman di Selat Makassar. Tujuan penelitian dijelaskan secara spesifik, yaitu menganalisis pola dan struktur massa air serta aliran Arlindo, dan menganalisis variabilitas Arlindo secara spasial dan temporal. Hipotesis penelitian diajukan terkait arah aliran Arlindo dan transformasi karakteristik massa air selama perjalanannya.

II. Metode

Bab metode penelitian menjelaskan secara detail lokasi dan waktu penelitian yang dilakukan di Selat Makassar pada periode tertentu, menggunakan data hidrografi dari Ekspedisi Widya Nusantara (EWIN) 2013 dan data model INDESO (2007-2013). Dijelaskan sumber data yang digunakan, meliputi data CTD (untuk analisis karakteristik massa air) dan SADCP (untuk analisis arus laut) dari EWIN 2013, serta data temperatur, salinitas, dan arus dari model INDESO. Prosedur analisis data diuraikan secara rinci, mencakup pra-pemrosesan data CTD menggunakan perangkat lunak SBE Data Processing, pra-pemrosesan data arus dengan CODAS dan Matlab, validasi model INDESO dengan membandingkan hasil dengan data mooring di Kanal Labani, analisis EOF untuk variabilitas spasial dan temporal, dan analisis trajektori partikel massa air menggunakan perangkat lunak Ariane untuk mensimulasikan pergerakan massa air pada musim barat dan timur. Penjelasan setiap metode analisis dijelaskan secara komprehensif.

III. Hasil dan Pembahasan

Bab hasil dan pembahasan memaparkan hasil analisis data dan interpretasinya. Dimulai dengan validasi model INDESO yang dibandingkan dengan data mooring, menunjukkan kesesuaian pola variabilitas arus meskipun terdapat perbedaan pada amplitudo kecepatan maksimum. Kemudian dijelaskan struktur massa air Arlindo berdasarkan data observasi EWIN 2013, menunjukkan tiga lapisan perairan (lapisan tercampur, termoklin, dan lapisan dalam) dengan karakteristik massa air yang berbeda pada setiap lapisan dan tranformasi massa air ke arah selatan. Hasil analisis distribusi arus dari data EWIN 2013 dan model INDESO menunjukkan pola aliran Arlindo yang kompleks, termasuk keberadaan arus jet kuat pada kedalaman termoklin, perubahan arah aliran, dan pembentukan pusaran arus. Hasil analisis struktur vertikal arus meridional dan energi kinetik Arlindo SM dijelaskan, mencakup siklus tahunan Arlindo SM dari model INDESO. Struktur spasial dan fluktuasi temporal Arlindo SM dianalisis menggunakan metode EOF pada tiga kedalaman, menunjukkan variabilitas yang berbeda pada setiap kedalaman, dengan pengaruh periode antar tahunan (ENSO), tahunan, dan intra musiman (gelombang Kelvin dan Rossby). Analisis trajektori partikel massa air menjelaskan pergerakan partikel mengikuti arus utama Arlindo, dengan perbedaan waktu tempuh pada musim timur dan barat.

IV. Simpulan dan Saran

Bagian Simpulan merangkum temuan utama penelitian, yaitu pola aliran Arlindo di Selat Makassar yang kompleks dan bervariasi secara spasial dan temporal, dengan dominasi massa air Pasifik Utara (NPSW dan NPIW). Variabilitas Arlindo dipengaruhi oleh faktor musiman dan inter-annual seperti ENSO, serta perambatan gelombang Kelvin dan Rossby. Bagian Saran memberikan rekomendasi untuk penelitian selanjutnya, misalnya perluasan pengukuran hidrografi untuk mencakup area yang lebih luas dan periode waktu yang lebih panjang, penggunaan model numerik yang lebih canggih, dan integrasi data dari berbagai sumber untuk meningkatkan akurasi prediksi Arlindo dan dampaknya terhadap iklim dan lingkungan.

Gambar

Gambar 4 Profil menegak salinitas (a), temperatur potensial (b), dan oksigen (c) di perairan SM
Gambar 5 Diagram TS (a), TO (b) dan SO (c) dengan posisi transek utara-selatan
Gambar 6 Distribusi energi kinetik yang ditumpang tindih dengan arus komponen meridional rerata bulan Juni tahun 2007-2013 keluaran model INDESO (a) dan sebaran salinitas pada    24.5       (c) serta 26.5       (d) di SM dari hasil Observasi EWIN tahun 201
Gambar 7 Sebaran melintang salinitas pada Transek 1(a), Transek 2(b), Transek
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari interaksi laut dan atmosfer di sepanjang jalur perlintasan Arlindo yang dilalui selama INDOMIX dapat disimpulkan bahwa pada perairan dengan nilai suhu

Arus di Selat Karimata bergerak menuju Laut Cina Selatan dan Laut Jawa dan terlihat pula pergerakan arus memasuki Selat Sunda menuju Laut Jawa pada kondisi pasang Pola arus

Siklus tahunan Arlindo Makassar dicirikan oleh besaran kecepatan aliran dan lebar Jet Arlindo Makassar yang lebih kuat pada Musim Timur dibandingkan dengan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik massa air di sekitar perairan Sangihe Talaud dimana terdapat percabangan Arus Lintas Indonesia (Arlindo) pada jalur utama

Tugas Akhir ini berjudul Analisis Sinyal El Niño Southern Oscillation (ENSO) dan Hubungannya dengan Variabilitas Arus Lintas Indonesia di Selat Lifamatola ini merupakan salah

Analisa korelasi multivariabel antara transpor volume (transvol) Arus Lintas Indonesia (Arlindo) di selat Makassar dengan ENSO, monsun dan dipole mode telah dilakukan

Kondisi batas debit merupakan aliran air masuk ke model, yaitu perkalian data arus hasil observasi dengan luas penampang pada lokasi pengukuran (stasiun 6), dengan

Arlindo menguat dengan kecepatan melebihi 70 cm/s selama bulan Juli-September, dan melemah pada bulan Januari-Maret, sedangkan arus pasang surut (pasut) mencapai kecepatan 350