UPAYA PENGEMBANGAN OBJEK WISATA PASIR
MERAH DI DESA OMBOLATA AFULU
KABUPATEN NIAS UTARA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh :
YULIUS GULO NIM. 3133131057
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
vii
ABSTRAK
Yulius Gulo. NIM. 3133131057. Upaya Pengembangan Obyek Wisata Pasir
Merah di Desa Ombolata Afulu Kabupaten Nias Utara. Skripsi. Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Keadaan prasarana dan sarana, (2) Penerapan sapta pesona, dan (3) upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah dan masyarakat setempat dalam mengembangkan obyek wisata Pasir Merah di Desa Ombolata Afulu.
Penelitian ini dilakukan di Desa Ombolata Afulu pada tahun 2016. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh objek wisata Pasir Merah di Desa Ombolata Afulu, penentuan sampel dalam penelitian ini yaitu total sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik komunikasi langsung dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif.
iii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis penjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
judul “Upaya Pengembangan Objek Wisata Pasir Merah di Desa Ombolata Afulu
Kabupaten Nias Utara”. Adapun tujuan skripsi ini adalah sebagai kelengkapan
tugas dalam memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan di Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Medan.
Dalam penulisan skripsi ini penulis tidak luput dari berbagai kelemahan
dan mengalami banyak rintangan, namun dapat diatasi berkat motivasi dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial.
3. Bapak Drs. Ali Nurman, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi.
4. Ibu Dra. Tumiar Sidauruk, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan
Geografi.
5. Bapak Dr. Sugiharto, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
meluangkan waktu untuk membimbing dan memberi masukan hingga skripsi
ini terselesaikan.
6. Bapak Drs. Maringan Sirait, SU selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
telah banyak memberikan bimbingan selama di bangku perkuliahan serta
iv
7. Bapak Drs. W. Lumbantoruan, M.Si dan Drs. Mbina Pinem, M.Si selaku
dosen penguji yang memberikan banyak saran dalam penyusunan skripsi
hingga dapat terselesaikan.
8. Bapak/Ibu Dosen di Jurusan Pendidikan Geografi yang telah membekali
penulis dengan ilmu selama di bangku perkuliahan.
9. Bapak Hayat Siagian selaku Tata Usaha Jurusan Pendidikan Geografi yang
senantiasa menyelesaikan segala surat-menyurat hingga skripsi ini dapat
selesai.
10. Bapak Toloni Waruwu, SH, M.Si selaku Kepala Dinas Kebudayaan,
Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Nias Utara
yang telah memberikan izin dalam pengambilan data.
11. Bapak Baharuddin Waruwu selaku Kepala Bidang (Kabid) Pariwisata
Kabupaten Nias Utara yang telah banyak membantu dan memberikan
informasi selama melaksanakan penelitian.
12. Bapak Artinus Waruwu selaku Kepala Desa Ombola Afulu yang telah
memberikan data kepada penulis.
13. Masyarakat Desa Ombolata Afulu yang senantiasa meluangkan waktu selama
penelitian.
14. Teristimewa kepada orangtua saya, Ayahanda Faoziduhu Gulo dan
Almarhum Ibunda Samida Halawa yang telah mengasuh, membesarkan dan
mendidik serta memberikan do’a, nasihat, semangat, dorongan moril dan
v
15. Teristimewa kepada kakanda Anita Gulo yang senantiasa membantu dan
mendukung saya selama perkuliahan baik dalam bentuk moril maupun
materil.
16. Teristimewa kepada abangnda Darius Dalizatulo Gulo yang senantiasa
membantu saya selama pelaksanaan penelitian.
17. Teristimewa kepada Agnes Yuniarni Telaumbanua yang telah banyak
memberi dukungan dan motivasi serta seluruh teman-teman di kelas A
Reguler 2013 yang selalu memberikan dukungan, semangat, sumbangan
pemikiran, dan doa.
Akhir kata kiranya Tuhan memberikan balasan yang setimpal kepada
semua pihak yang memberikan bantuan tersebut. Semoga Skripsi ini bermanfaat
bagi semua pembaca, khususnya Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu
Sosial Universitas Negeri Medan.
Medan, 23 Januari 2017
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Hal.
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... vi
ABSTRAK ... vii
C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 46
D. Teknik Pengumpulan Data ... 52
ix
BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN
A. Kondisi Fisik ... 54
B. Kondisi Non Fisik ... 56
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 60
B. Pembahasan ... 75
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 88
B. Saran ... 89
DAFTAR PUSTAKA ... 91
x
DAFTAR TABEL
No. Uraian Hal.
1. Luas Wilayah Penggunaan Lahan di Desa Ombolata Afulu
Tahun 2015 ... 56
2. Jumlah Penduduk Desa Ombolata Afulu Menurut Dusun
Tahun 2015 ... 57
3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Desa Ombolata
xi
DAFTAR GAMBAR
No. Uraian Hal.
1. Bagan Alir Kerangka Berpikir Penelitian ... 45
2. Peta Lokasi Objek Wisata Pasir Merah di Desa Ombolata Afulu
Tahun 2016 ... 59
3. Jalan Menuju Lokasi Objek Wisata Pasir Merah Desa Ombolata
Afulu Tahun 2016 ... 61
4. Jaringan Listrik di Daerah Lokasi Objek Wisata Pasir Merah
Desa Ombolata Afulu Tahun 2016 ... 62
5. Pondok Pengunjung objek wisata Pasir Merah di Desa
Ombolata Afulu Tahun 2016 ... 66
6. Keadaan Pepohonan yang Berjejeran Sekitar Objek Wisata
Pasir Merah di Desa Ombolata Afulu Tahun 2016 ... 72
7. Keadaan Kantor Disbudparpora Bidang Kepariwisataan
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No. Uraian Hal.
1. Keadaan Prasarana, Sarana dan Sapta Pesona pada Objek
Wisata Pasir Merah di Desa Ombolata Afulu Tahun 2016 ... 93
2. Perhitungan Skor Keadaan Prasarana dan Sarana serta
Penerapan Sapta Pesona pada Objek Wisata Pasir Merah
di Desa Ombolata Afulu ... 95
3. Lembar Observasi Prasarana Pariwisata pada Objek Wisata
Pasir Merah di Desa Ombolata Afulu ... 98
4. Lembar Observasi Sarana Pariwisata pada Objek Wisata
Pasir Merah di Desa Ombolata Afulu ... 99
5. Lembar Observasi Sapta Pesona pada Objek Wisata
Pasir Merah di Desa Ombolata Afulu ... 101
6. Daftar Wawancara Tentang Upaya Pemerintah Daerah dalam
Pengembangan Objek Wisata Pasir Merah di Desa Ombolata Afulu ... 102
7. Daftar Wawancara Tentang Dukungan Masyarakat dalam
Upaya Pengembangan Objek Wisata Pasir Merah di Desa
Ombolata Afulu ... 104
8. Dokumentasi Penelitian pada Objek Wisata Pasir Merah
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pariwisata merupakan salah satu sektor jasa yang terus dikembangkan
untuk memperbesar pendapatan negara dan memperluas kesempatan usaha serta
lapangan kerja, mendorong kemajuan pembangunan daerah, sehingga tingkat
kemakmuran dan kesejahteraan rakyat meningkat. Kegiatan kepariwisataan adalah
sebuah kegiatan yang dilakukan untuk orang yang melakukan kegiatan perjalanan.
Meskipun pengertian pariwisata bukan sebuah industri, tetapi kepariwisataan
dapat memberikan kenaikan berkembangnya keragaman industri (Marpaung,
2002).
Perkembangan kepariwisataan saat ini demikian pesat dan merupakan
fenomena global dengan melibatkan jutaan manusia baik di kalangan masyarakat
industri pariwisata maupun penggunanya. Usaha individu untuk meningkatkan
taraf kehidupan ekonominya menjadikan mereka berusaha untuk menciptakan
lapangan kerja sendiri dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki oleh dirinya
sendiri dan potensi lain, seperti pariwisata. Kegiatan pariwisata dan obyek wisata
di suatu daerah akan menyebabkan terciptanya lapangan kerja baru sehingga
masyarakat dapat memanfaatkannya.
Pariwisata tidak lepas dari sektor lain terutama industri, khususnya industri
kerajinan, aspek keamanan, aspek pendidikan, potensi wilayah dan lain-lain.
Perkembangan dan pertumbuhan pariwisata perlu diantisipasi agar perkembangan
2
sangat penting guna menentukan prioritas dan strategi pengembangannya serta
memproyeksikan kebutuhan sarana dan prasarana yang dibutuhkan sesuai dengan
pertumbuhan dan perkembangan untuk masa yang akan datang.
Kepariwisataan di Indonesia ini sangat penting dan merupakan salah satu
sektor penghasil devisa negara di luar minyak dan gas bumi. Pemerintah berusaha
terus meningkatkan dan mengembangkan kepariwisataan guna meningkatkan
serta menstabilkan perekonomian negara dalam rangka mewujudkan masyarakat
adil dan makmur. Pembangunan kepariwisataan diarahkan pada peningkatan
pariwisata menjadi sektor andalan yang mampu mengalahkan kegiatan ekonomi,
termasuk sektor lain yang terkait sehingga lapangan kerja, pendapatan
masyarakat, pendapatan asli daerah dan pendapatan negara, serta penerimaan
negara meningkat melalui pembangunan dan pendayagunaan berbagai potensi
kepariwisataan nasional (GBHN, 1993).
Sumatera Utara merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia memiliki
beragam tempat wisata yang menarik yang banyak dikunjungi oleh wisatawan.
Selain dari pada itu Sumatera Utara juga merupakan sepuluh provinsi yang
ditunjuk sebagai daerah wisata nasional disebabkan memiliki keanekaragaman
hayati yang tinggi berupa sumber daya alam yang berlimpah, baik di darat
maupun di perairan. Semua potensi tersebut mempunyai peranan penting bagi
pengembangan kepariwisataan.
Pengembangan pariwisata di Sumatera Utara sebagai bagian integral dari
pembangunan nasional yang telah dilaksanakan seperti halnya daerah-daerah lain.
3
pengembangannya belum merata di setiap wilayah kabupaten. Hal ini tidak
terlepas dari ketersediaan prasarana dan sarana kepariwisataan serta penerapan
sapta pesona. Faktor-faktor pendorong pariwisata tersebut adakalanya tidak
seluruhnya tersedia di suatu daerah tertentu sehingga menyebabkan pariwisata
kurang berkembang.
Kabupaten Nias Utara merupakan salah satu kabupaten yang terbentuk
berdasarkan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2008 tentang Pembentukan
Kabupaten Nias Utara di Provinsi Sumatera Utara. Salah satu program pemerintah
daerah Kabupaten Nias Utara saat ini yaitu memajukan sektor kepariwisataan
sebagai salah satu sumber daya alam yang potensial untuk dikembangkan. Sektor
kepariwisataan dianggap mampu memberi sumbangan pada penghasilan daerah
dalam bentuk pajak maupun retribusi daerah. Potensi kepariwisataan yang
dimiliki oleh Kabupaten Nias Utara antara lain wisata bahari, wisata alam
pegunungan, wisata air terjun, dan juga adat istiadat. Keberadaan obyek wisata itu
dimiliki oleh beberapa kecamatan dan layak dijadikan Daerah Tujuan Wisata
(DTW) skala nasional maupun internasional.
Sejalan dengan otonomi daerah, pemerintahan kabupaten harus terus
menggali, mengemas, membangun dan mempromosikan obyek-obyek wisata
yang dimiliki. Namun potensi yang cukup besar ini belum dioptimalkan
pengelolaan dan pengembangannya, baik prasarana maupun sarana.
Kecamatan Afulu merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten
Nias Utara. Potensi yang dimiliki oleh kecamatan Afulu tidak kalah saing
4
Nias Utara. Potensi alam khususnya pada sektor kepariwisataan merupakan sektor
unggul yang dimiki olah Kecamatan Afulu.
Desa Ombolata Afulu Kecamatan Afulu merupakan salah satu desa yang
memiliki potensi alam yang unggul pada sektor pariwisata. Potensi alam yang
unggul tersebut tidak didukung oleh pengelolaan prasarana dan sarana secara
optimal. Akibatnya obyek wisata yang ada di Desa Ombolata Afulu tersebut
masih belum berkembangan dan masih dalam tahap pengembangan. Obyek wisata
tersebut adalah obyek wisata Pasir Merah.
Obyek wisata Pasir Merah terletak di Desa Ombolata Afulu Kabupaten
Nias Utara. Jarak yang ditempuh untuk mengujungi lokasi obyek wisata ini sekitar
26 km dari Ibu Kota Kabupaten Nias Utara atau 80 km dari Kota Gunungsitoli
setara dengan 2,5 jam perjalanan. Obyek wisata Pasir merah ini berhadapan
langsung dengan Samudera Hindia. Pantai ini bisa dijangkau dengan kendaraan
roda dua atau roda empat. Keistimewaan pantai ini memiliki pasir yang berwarna
merah sehingga disebut sebagai “Gawu Soyo” (Pantai Pasir Merah) oleh
masyarakat sekitar. Pasir berwarna merah ini hanya membentang sepanjang 3 km
sementara pasir pantai yang lainnya berwarna putih seperti halnya pantai-pantai
lain di Pulau Nias.
Obyek wisata Pasir Merah cukup potensial, namun jumlah wisatawan yang
berkunjung di obyek wisata Pasir Merah ini mengalami penurunan. Pengunjung
pada tahun 2013 berjumlah 150 setiap bulan, pada tahun 2014 berjumlah 135
setiap bulan dan pada tahun 2015 berjumlah 110 setiap bulan (Disparbudpora
5
keadaan prasarana dan sarana di lokasi obyek wisata belum dioptimalkan dan
memadai, antara lain: belum tersedia pondok bagi pengunjung, belum tersedianya
jaringan listrik di lokasi obyek wisata, belum tersedianya pemandu bagi
wisatawan serta penerapan sapta pesona yang masih kurang di lokasi obyek
wisata. Berdasarkan hal tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
tentang upaya pengembangan obyek wisata Pasir Merah di Desa Ombolata Afulu.
B. Identifikasi Masalah
Obyek wisata Pasir Merah terletak di Desa Ombolata Afulu. Keistimewaan
pantai ini memiliki pasir yang berwarna merah. Namun jumlah wisatawan yang
berkunjung di obyek wisata Pasir Merah ini mengalami penurunan. Menurunnya
pengunjung diduga keadaan prasarana dan sarana di lokasi obyek wisata belum
dioptimalkan dan memadai, diantarnya belum tersedia pondok bagi pengunjung,
belum tersedianya jaringan listrik di lokasi obyek wisata, belum tersedianya
pemandu bagi wisatawan serta penerapan sapta pesona yang masih kurang di
lokasi obyek wisata.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, maka masalah dalam penelitian ini
dibatasi pada keadaan prasarana dan sarana pada obyek wisata Pasir Merah di
Desa Ombolata Afulu, penerapan sapta pesona pada obyek wisata Pasir Merah di
Desa Ombolata Afulu dan upaya yang dilakukan untuk pengembangan obyek
6
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dalam penelitian ini yang
menjadi rumusan masalah yaitu :
1. Bagaimana keadaan prasarana dan sarana pada obyek wisata Pasir Merah di
Desa Ombolata Afulu?
2. Bagaimana penerapan sapta pesona pada obyek wisata Pasir Merah di Desa
Ombolata Afulu?
3. Bagaimana upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah dan masyarakat
setempat dalam mengembangkan obyek wisata Pasir Merah di Desa Ombolata
Afulu?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian yang diharapkan
yaitu :
1. Untuk mengetahui keadaan prasarana dan sarana pada obyek wisata Pasir
Merah di Desa Ombolata Afulu.
2. Untuk mengetahui penerapan sapta pesona pada obyek wisata Pasir Merah di
Desa Ombolata Afulu.
3. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah dan
masyarakat setempat dalam mengembangkan obyek wisata Pasir Merah di
7
F. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Sebagai dasar pertimbangan bagi Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan
Olahraga (Disparbudpora) untuk menerapkan kebijakan terhadap
perkembangan obyek wisata di Daerah Kabupaten Nias Utara.
2. Dapat memberikan sumbangan bagi perencanaan pembangunan, khususnya
sektor pariwisata di Kabupaten Nias Utara.
3. Untuk menambah khazanah ilmu geografi dan juga sebagai bahan masukan
bagi lembaga pendidikan umunya dan UNIMED khusunya.
4. Menambah wawasan dan pengalaman penulis serta sebagai salah satu syarat
88
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dalam penelitian ini maka diperoleh kesimpulan
bahwa:
1. Keadaan prasarana kepariwisataan di objek wisata Pasir Merah di Desa
Ombolata Afulu yang meliputi jaringan jalan, jaringan listrik, air bersih,
jaringan telekomunikasi, dan jaringan kesehatan tergolong sedang dengan
skor rata-rata 2,2. Keadaan sarana pariwisata di objek wisata Pasir Merah
Desa Ombolata Afulu meliputi transportasi, rumah makan, pondok
pengunjung, penyediaan souvenir, tempat penginapan, promosi, obyek/atraksi
wisata, pemandu wisata, tempat sampah, toilet dan tempat parkir tergolong
dalam kategori buruk dengan skor rata-rata 1,45.
2. Penerapan sapta pesona di objek wisata Pasir Merah di Desa Ombolata Afulu
yang meliputi keamanan, ketertiban, kebersihan, kesejukan, keindahan, ramah
tamah dan kenangan tergolong sedang dengan skor rata-rata 2,0. Keberadaan
keamanan serta ketertiban di lokasi objek wisata masih kurang baik.
3. Upaya pengembangan objek wisata Pasir Merah di Desa Ombolata Afulu dari
pihak pemerintah daerah bahwa pada tahun 2017 mendatang akan dibangun
pondok-pondok bagi pengunjung. Selain itu, menjalankan rutin kegiatan
kelompok sadar wisata yang dibentuk oleh pemerintah daerah Kabupaten Nias
Utara. Tujuannya agar kesadaran masyarakat akan pentingnya pemeliharaan,
89
perekonomian maupun pendidikan. Upaya pengembangan objek wisata Pasir
Merah di Desa Ombala Afulu dari pihak masyarakat bahwa masyarakat
mendukung penuh kegiatan pemerintah dalam pengembangan objek wisata
ini. selain itu, sebagai wujud nyata dalam upaya pengembangan objek wisata
ini maka masyarakat membangun penginapan dan rumah makan sehingga
pengunjung tertarik untuk datang berwisata.
B. Saran
Sesuai kesimpulan penelitian, maka saran yang dapat diajukan penulis
dalam skripsi ini antara lain:
1. Ditinjau dari keadaan objek wisata Pasir Merah Desa Ombolata Afulu dengan
prasarana yang kurang baik maka perlu penyediaan jaringan telekomunikasi.
Untuk keadaan sarana pariwisata yang buruk maka perlu penyediaan
obyek/atraksi wisata, pembangunan toko-toko souvenir, kegiatan promosi di
luar daerah, penyediaan pemandu wisata, pembangunan toilet dan penyediaan
tempat sampah di lokasi obyek wisata. Hal ini agar daerah tujuan wisata
nyaman dan menarik banyak pengunjung.
2. Dicermati dari keadaan sapta pesona yang masih kurang pada objek wisata
Pasir Merah Desa Ombolata Afulu, maka perlu ditingkatkan penerapannya
terutama pada keamanan lokasi objek wisata dengan menyediakan penjaga
keamanan baik dari masyarakat lokal maupun dari pihak pemerintah agar
kegiatan wisatawan berjalan lancar.
3. Pengembangan objek wisata Pasir Merah Kurang berhasil sehingga terdapat
90
pihak masyarakat setempat. Dalam hal ini pemerintah daerah melalui Dinas
Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten
Nias Utara membangun jaringan telekomunikasi sehingga menjangkau objek
wisata, penyediaan obyek/atraksi wisata, toko souvenir, penguatan kegiatan
promosi di luar daerah, penyediaan pemandu wisata, pembangunan toilet dan
penyediaan tempat sampah di lokasi obyek wisata. Selain itu, dalam upaya
pengembangan objek wisata Pasir Merah kiranya terjalin kerjasama yang baik
91
DAFTAR PUSTAKA
Dwiyana, K. 2014. Potensi Obyek Wisata Danau Buatan Padangri Kecamatan
Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Skripsi. Medan: Jurusan
Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Damanik, J. dan Weber, H..2006.Perencanaan Ekowisata Dari Teori ke Aplikasi. Yogyakarta: Andi.
Disparkebpora. Kab. Sidorejo. 2010. Sapta Pesona.
http://pariwisata.sidoarjokab.go.id/sapta_pesona.php. Diakses pada tanggal 4 Juni 2016.
Evans, dkk. 2003. Strategic Management for Travel and Tourism. Oxford: Butterworth-Heinemann.
Harefa, L. M. Sari. 2013. Studi Potensi Objek Wisata di Kecamatan Sirombu
Kabupaten Nias Barat. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Lumban Batu, J.. 2016. Faktor-faktor yang Menyebabkan Menurunnya Jumlah
Pengunjung di Objek Wisata Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu
Sosial Universitas Negeri Medan.
Marpaung, dkk. 2002. Pengantar Pariwisata. Bandung: CV. Alfabeta.
Miller (2000). Tourism The International Business. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Muljadi, A.J..2012. Kepariwisataan dan Perjalanan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Pangesti, MH. T. 2007. Modul Praktek Objek Wisata Alam. Balai Diklat Kehutanan Bogor, Bogor.
Pendit, Nyoman S.. 2006. Ilmu Pariwisata, Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta: Pradny Paramita.
______________. 2002. Ilmu Pariwisata. Jakarta: Pradny Paramita.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2011 Tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Tahun 2010-2025.
Rangkuty, L. Hayati. 2013. Keadaan Objek Wisata Alam Pandayangan Indah di
92
Selatan. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Medan.
Sipayung, Dimpley. 2015. Kondisi Objek Wisata di Kecamatan Dolok Perdamean
Kabupaten Simalungun. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Swarbrooke, Jhon. 1996. Development and Management of Visitor Attranctions. Oxford:Butterworth-Heinemann.
Surat Keputusan (SK) Nomor 556/219/K/Tahun 2013 Tentang Penetapan Lokasi Objek Wisata dan Rekreasi di Kabupaten Nias Utara.
Suwantoro, Gamal. 2004. Dasar-dasar Pariwisata. Yogyakarta: ANDI.
Suwena, I Ketut, dkk. 2010. Pengetahuan Dasar Ilmu Pariwisata. Bali: Udayana University Pres.
Tim Peneliti PMB-LIPI. 2006. Sarana dan Prasarana Pariwisata.http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/1
97210242001121-BAGJA_WALUYA/GEOGRAFI_PARIWISATA/Kriteria_Prasarana_dan_ Sarana_Pariwisata.pdf.Diakses pada tanggal 12 Mei 2016.
Undang Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan di Indonesia.
UndangUndang Republik Indonesia, Nomor 45 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Kabupaten Nias Utara di Provinsi Sumatera Utara.
Wahab, Salah. 2003. Manajemen Kepariwisataan. Jakarta: Prandya Paramita.