• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KOMPETENSI GURU BIOLOGI SMA NEGERI SE-KABUPATEN DELI SERDANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KOMPETENSI GURU BIOLOGI SMA NEGERI SE-KABUPATEN DELI SERDANG."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KOMPETENSI GURU BIOLOGI SMA NEGERI

SE-KABUPATEN DELI SERDANG

TESIS

Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Dalam Memenuhi Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendididkan Biologi

OLEH

HENGKI FRENGKI MANULLANG NIM. 8146174015

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN BIOLOGI

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan anugerah-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga tesis ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Tesis berjudul “Analisis Kompetensi Guru Biologi SMA Negeri Se-Kabupaten Deli Serdang”, disusun untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Biologi, Pascasarjana Unimed.

Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini tidak akan dapat terselesaikan dengan baik tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

2. Dosen Pembimbing I Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si juga selaku Ketua Prodi Pendidikan Biologi, dan Dosen Pembimbing II Ibu Dr. Ely Djulia, M.Pd yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan, motivasi serta dukungan pada penulis sejak awal sampai dengan selesai penulisan tesis ini.

3. Bapak Prof. Dr. rer. nat. Binari Manurung, M.Si, Ibu Dr. Tumiur Gultom, M.P, dan Bapak Dr. Idramsa M.Si selaku narasumber penulis yang sudah membimbing penulis sejak ujian seminar proposal sampai ujian sidang meja hijau yang telah memberikan kritik dan saran dalam perbaikan tesis penulis menjadi lebih baik. 4. Bapak dan Ibu Dosen Pascasarjana Program Pendidikan Biologi Universitas Negeri

(3)

iv

5. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara, Kepala Sekolah SMA Negeri Se-Kabupaten Deli Serdang dan khususnya guru biologi SMA Negeri Se- Kabupaten Deli Serdang serta para staf yang telah melayani, memberikan izin dan membantu penulis untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut.

6. Teristimewa kepada kedua orang tuaku tercinta Ayahanda T. Manullang dan Ibunda L. Br. Sitinjak yang telah membesarkan, memberikan dorongan dan bantuan moril maupun material dan terima kasih juga kepada keluarga Abang Bapak Arjuna Manullang dan Bapak Aldo Manullang, Adek Christina Manullang dan Bapak Ramjani Manullang yang senantiasa memotivasi dalam menempuh pendidikan ini serta kepada sahabat baik Elbi Agus Sembiring, S.Pd. M.Hum terima kasih atas doa dan dukungannya secara material.

7. Teman- teman yang ada di Program Pascasarjana Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Negeri Medan T.A 2014 Kelas B-1, terkhusus Hafiza, Duma, Desriana, Aron dan Indra serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu demi satu, semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas kebaikannya, Amin.

Penulis telah berupaya dengan maksimal melakukan yang terbaik dalam penyelesaian tesis ini, namun penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan dari segi isi maupun tata bahasa, karena itu penulis sangat berterima kasih untuk setiap kritik dan saran yang telah diberikan demi kesempurnaan tesis ini. Kiranya tesis ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah berpikir bagi pembaca dan secara khusus bagi dunia pendidikan.

Medan, 11 April 2017 Penulis

(4)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI i

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1Latar Belakang 1

1.2Identifikasi Masalah 6

1.3Batasan Masalah 7

2.2Macam-macam Kompetensi Guru 12

2.2.1 Kompetensi Pedagogik 13

2.2.2 Kompetensi Profesional 16

2.2.3 Kompetensi Kepribadian 21

2.2.4 Kompetensi Sosial 23

2.3Urgensi Kompetensi Guru 25

2.4Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kompetensi Guru 27

2.4.1 Gender 28

2.4.2 Usia 29

2.4.3 Masa Mengajar 30

2.4.4 Sertifikasi Guru 30

2.4.5 Tingkat Pendidikan 33

2.5Kinerja Guru 34

2.6Kerangka Konseptual 36

2.7Penelitian Yang Relevan 37

BAB III METODE PENELITIAN 41

3.1Tempat dan Waktu Penelitian 41

3.2Populasi dan Sampel Penelitian 41

3.2.1 Populasi 41

3.2.2 Sampel 41

3.3Desain Penelitian 42

3.4Defenisi Operasional 42

(5)

vi

3.5.3 Angket 54

3.6Teknik Analisa Data 56

3.6.1 Skoring 56

3.6.2 Tabulasi dan Analisa data 58

3.7Peta Konsep Tahap Penelitian 59

3.8Prosedur Penelitian 60

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 62

4.1 Hasil Penelitian 62

4.1.1 Hasil Kompetensi Pedagogik 62

4.1.1.1 Hasil Kompetensi Pedagogik berdasarkan Gender 66

4.1.1.2 Hasil Kompetensi Pedagogik berdasarkan Usia 64 4.1.1.3 Hasil Kompetensi Pedagogik berdasarkan Masa Kerja 66 4.1.1.4 Hasil Kompetensi Pedagogik berdasarkan Sertifikasi 70 4.1.1.5 Hasil Kompetensi Pedagogik berdasarkan Tingkat Pendidikan 71 4.1.2 Hasil Kompetensi Profesional 73

4.1.2.1 Hasil Kompetensi Profesional berdasarkan Gender 74

4.1.2.2 Hasil Kompetensi Profesional berdasarkan Usia 75 4.1.2.3 Hasil Kompetensi Profesional berdasarkan Masa Kerja 77 4.1.2.4 Hasil Kompetensi Profesional berdasarkan Sertifikasi 78 4.1.2.5 Hasil Kompetensi Profesional berdasarkan Tingkat Pendidikan 80 4.1.3 Hasil Kompetensi Kepribadian 81

4.1.3.1 Hasil Kompetensi Kepribadian berdasarkan Gender 83

(6)

4.2.2.2 Kompetensi Profesional Berdasarkan Usia 111

4.2.2.3 Kompetensi Profesional Berdasarkan Masa Kerja 112

4.2.2.4 Kompetensi Profesional Berdasarkan Sertifikasi 113

4.2.2.5 Kompetensi Profesional Berdasarkan Tingkat Pendidikan 113

4.2.3 Kompetensi Kepribadian 114

4.2.3.1 Kompetensi Kepribadian Berdasarkan Gender 115

4.2.3.2 Kompetensi Kepribadian Berdasarkan Usia 115

4.2.3.3 Kompetensi Kepribadian Berdasarkan Masa Kerja 116

4.2.3.3 Kompetensi Kepribadian Berdasarkan Sertifikasi 116

4.2.3.3 Kompetensi Kepribadian Berdasarkan Tingkat Pendidikan 117

4.2.4 Kompetensi Sosial 118

4.2.4.1 Kompetensi Sosial Berdasarkan Gender 119

4.2.4.2 Kompetensi Sosial Berdasarkan Usia 120

4.2.4.3 Kompetensi Sosial Berdasarkan Masa Kerja 121

4.2.4.4 Kompetensi Sosial Berdasarkan Sertifikasi 121

4.2.4.5 Kompetensi Sosial Berdasarkan Tingkat Pendidikan 122

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 123

5.1 Kesimpulan 123

5.2 Saran 124

(7)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Daya Serap Biologi IPA Tahun 2012, 2013, dan 2014 3 Tabel 3.1 Sebaran Data Populasi Guru Biologi SMA Negeri

Se-Kabupaten Deli Serdang 41

Tabel 3.2 Patokan Pengelompokkan Kompetensi Guru Berdasarkan Usia 44 Tabel 3.3 Patokan Pengelompokkan Kompetensi Guru

Berdasarkan Masa Kerja 45

Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Tes Kompetensi Profesional dan

Kompetensi Pedagogik 47

Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Kompetensi Pedagogik Guru Biologi (Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional Nomor 16 Tahun 2007) 54 Tabel 3.6 Kisi-kisi Angket Kompetensi Kepribadian Guru Biologi

(Berdasarkan Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007) 55 Tabel 3.7 Kisi-kisi Angket Kompetensi Sosial Guru Biologi

(Berdasarkan Peraturan Menteri

(8)
(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Daya Serap Siswa Pencapaian Kompetensi Biologi IPA

Tahun 2012, 2013, dan 2014 2

Gambar 2.1 Hasil Kompetensi Pedagogik Pada Setiap Indikator 15

Gambar 3.1 Bagan Tahap Penelitian 59

Gambar 4.1 Rata-rata Observasi Kompetensi Pedagogik Guru

Berdasarkan Permendiknas No. 16 Tahun 2007 63 Gambar 4.2 Rata-rata Kompetensi Pedagogik Guru

Berdasarkan Gender 65

Gambar 4.3 Rata-rata Persentase Kompetensi Pedagogik Guru

Berdasarkan Gender 65

Gambar 4.4 Rata-Rata Kompetensi Pedagogik Guru

Berdasarkan Usia 66

Gambar 4.5 Rata-rata Persentase Kompetensi Pedagogik Guru

Berdasarkan Usia 67

Gambar 4.6 Rata-rata Kompetensi Pedagogik Guru

Berdasarkan Masa Kerja 68

Gambar 4.7 Rata-rata Persentase Kompetensi Pedagogik Guru

Berdasarkan Masa Kerja 69

Gambar 4.8 Rata-rata Kompetensi Pedagogik Guru

Berdasarkan Sertifikasi 70

Gambar 4.9 Rata-rata Persentase Kompetensi Pedagogik Guru

Berdasarkan Sertifikasi 71

Gambar 4.10 Rata-rata Kompetensi Pedagogik Guru

Berdasarkan Tingkat Pendidikan 72 Gambar 4.11 Rata-rata Persentase Kompetensi Pedagogik

(10)

Berdasarkan Gender 74 Gambar 4.13 Rata-rata Persentase Kompetensi Profesional Guru

Berdasarkan Gender 75

Gambar 4.14 Rata-rata Kompetensi Profesional

Guru Berdasarkan Usia 75

Gambar 4.15 Rata-rata Persentase Kompetensi Profesional

Guru Berdasarkan Usia 76

Gambar 4.16 Rata-rata Kompetensi Profesional Guru

Berdasarkan Masa Kerja 77

Gambar 4.17 Rata-rata Persentase Kompetensi Profesional Guru

Berdasarkan Masa Kerja 78

Gambar 4.18 Rata-rata Kompetensi Profesional Guru

Berdasarkan Sertifikasi 79

Gambar 4.19 Rata-rata Persentase Kompetensi Profesional Guru

Berdasarkan Sertifikasi 79

Gambar 4.20 Rata-rata Kompetensi Profesional Guru

Berdasarkan Tingkat Pendidikan 80 Gambar 4.21 Rata-rata Persentase Kompetensi Profesional Guru

Berdasarkan Tingkat Pendidikan 81 Gambar 4.22 Rata-rata Angket Guru Sejawat Kompetensi

Kepribadian Guru Berdasarkan Permendiknas

No. 16 Tahun 2007 82

Gambar 4.23 Rata-rata Kompetensi Kepribadian Guru

Berdasarkan Gender 83

Gambar 4.24 Rata-rata Persentase Kompetensi Kepribadian Guru

Berdasarkan Gender 84

Gambar 4.25 Rata-rata Kompetensi Kepribadian

Guru Berdasarkan Usia 85

Gambar 4.26 Rata-rata Persentase Kompetensi Kepribadian

Guru Berdasarkan Usia 86

Gambar 4.27 Rata-rata Kompetensi Kepribadian Guru

(11)

xi

Gambar 4.28 Rata-rata Persentase Kompetensi Kepribadian Guru

Berdasarkan Masa Kerja 88

Gambar 4.29 Rata-rata Kompetensi Kepribadian Guru

Berdasarkan Sertifikasi 89

Gambar 4.30 Rata-rata Persentase Kompetensi Kepribadian Guru

Berdasarkan Sertifikasi 90

Gambar 4.31 Rata-rata Kompetensi Kepribadian Guru

Berdasarkan Tingkat Pendidikan 91 Gambar 4.32 Rata-rata Persentase Kompetensi Kepribadian Guru

Berdasarkan Tingkat Pendidikan 92 Gambar 4.33 Rata-rata Angket Guru Sejawat Kompetensi Sosial

Guru Berdasarkan Permendiknas

No. 16 Tahun 2007 93

Gambar 4.34 Rata-rata Kompetensi Sosial Guru

Berdasarkan Gender 94

Gambar 4.35 Rata-rata Persentase Kompetensi Sosial Guru

Berdasarkan Gender 95

Gambar 4.36 Rata-rata Persentase Kompetensi Sosial Guru

Berdasarkan Usia 96 Gambar 4.37 Rata-rata Persentase Kompetensi Sosial Guru

Berdasarkan Usia 97

Gambar 4.38 Rata-rata Kompetensi Sosial Guru

Berdasarkan Masa Kerja 98

Gambar 4.39 Rata-rata Persentase Kompetensi Sosial Guru

Berdasarkan Masa Kerja 99

Gambar 4.40 Rata-rata Kompetensi Sosial Guru

Berdasarkan Sertifikasi 100

Gambar 4.41 Rata-rata Persentase Kompetensi Sosial Guru

Berdasarkan Sertifikasi 101

Gambar 4.42 Rata-rata Kompetensi Sosial Guru

Berdasarkan Tingkat Pendidikan 102 Gambar 4.43 Rata-rata Persentase Kompetensi Sosial Guru

(12)
(13)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Lembar Tes Pemahaman Kompetensi Profesional

Dan Kompetensi Pedagogik Guru Biologi 132 Lampiran 2 Lembar Penilaian Kompetensi Pedagogik

Guru Biologi Oleh Peneliti 176

Lampiran 3 Lembar Penilaian Kompetensi Kepribadian

Guru Biologi Oleh Guru Sejawat 183 Lampiran 4 Lembar Penilaian Kompetensi Sosial

Guru Biologi Oleh Guru Sejawat 188 Lampiran 5 Hasil Kompetensi Profesional Guru 192 Lampiran 6 Hasil Lembar Observasi

Kompetensi Pedagogik Guru 194

Lampiran 7 Total Hasil Kompetensi Pedagogik Guru 196 Lampiran 8 Hasil Kompetensi Kepribadian Guru 198 Lampiran 9 Hasil Kompetensi Sosial Guru 200 Lampiran 10 Data Hasil Tes Tertulis Pemahaman Uji

Kompetensi Profesional Guru 202 Lampiran 11 Tabel Rata-rata Berdasarkan Variabel

Kompetensi Profesional Guru 204 Lampiran 12 Tabel Rata-rata Berdasarkan Variabel

Lembar Obsevasi Kompetensi Pedagogik Guru 205 Lampiran 13 Tabel Rata-rata Berdasarkan Variabel

Kompetensi Kepribadian Guru 206 Lampiran 14 Tabel Rata-rata Berdasarkan Variabel

Kompetensi Sosial Guru 206 Lampiran 15 Dokumentasi Penelitian 207 Surat-surat

(14)
(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Guru sangat penting di dalam dunia pendidikan, hal ini karena guru selain berperan untuk mengelola kelas di sekolah guru juga berperan untuk membimbing siswa agar menjadi lebih baik. Perubahan atau meningkatnya kemampuan siswa bergantung pada gurunya dalam membimbing dan mengajar di sekolah, karena guru merupakan orang yang menjadi panutan atau suri tauladan bagi siswanya. Sehingga peran guru tersebut sangat penting bagi kemajuan di bidang pendidikan.

Seorang guru harus memiliki sikap profesional agar siswa dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Dengan adanya guru yang profesional dan berkualitas maka akan mampu mencetak anak bangsa yang berkualitas pula. Guru yang profesional dan berkualitas harus memiliki kompetensi yang baik. Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru untuk dapat melaksanakan tugas-tugas profesionalanya (Sagala, 2009).

(16)

2

memuaskan menjadi motivasi guru biologi untuk mengembangkan kompetensi yang dimiliki.

Sekretaris Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud Nurzaman menjelaskan, UKG digunakan sebagai pemetaan kompetensi guru. Acuannya adalah pada nilai standar minimal yang sudah ditetapkan 55 pada Tahun 2015. Kelompok guru yang ada di bawah 55 akan mendapatkan pelatihan khusus, supaya mereka bisa meningkatkan kompetensi. (Info Guru dan Tenaga Kependidikan, 2015)

Menurut Balitbang Kemdikbud (2014) keadaan tentang daya serap siswa cakupan materi biologi yang diperoleh dari Balitbang Kemdikbud terlihat adanya 12 kompetensi yang diujikan dalam UN. Dari 12 kompetensi tersebut, 9 kompetensi menunjukkan capaian kompetensi yang selalu menurun, sedangkan 3 kompetensi lainnya mengalami fluktuasi, yaitu kompetensi evolusi, kompetensi peran manusia terhadap lingkungan, dan kompetensi peran makhluk hidup dapat dilihat pada Gambar 1.1.

(17)

3

Selanjutnya adanya capaian kompetensi yang mengalami penurunan cukup drastis dari tahun 2013 ke tahun 2014, sebesar 35.83 (dari 74.96% ke 39.13%) yaitu kompetensi evolusi. Demikian pula dengan kompetensi peran manusia terhadap lingkungan mengalami penurunan sebesar 20.57 (dari 85.93% ke 65.36%), dan kompetensi peran makhluk hidup (dari 91.26% ke 73.19%) dapat dilihat pada Tabel 1.1. Tabel 1.1 Daya Serap Biologi IPA Tahun 2012, 2013, dan 2014

KOMPETENSI 2012 2013 2014

Permasalahan biologi 82.89 70.24 54.77

Klasifikasi 87.77 72.57 61.05

Pelestarian Sumber Daya Alam 81.93 67.80 61.44 Peran makhluk hidup 91.26 73.19 70.91

Ekosistem 80.86 70.12 64.71

Peran manusia terhadap lingkungan 85.93 65.36 70.47

Sel dan jaringan 79.13 63.09 62.19

Sistem organ 78.28 60.70 51.36

Metabolisme 72.56 60.09 61.51

Hereditas 75.83 66.79 58.52

Evolusi 71.22 74.96 39.13

Bioteknologi 69.05 63.04 74.06

(Sumber: Data Balitbang Kemdikbud, 2014) Dalam UU Nomor 14 tahun 2005 Pasal 8 secara jelas dinyatakan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan pendidikan nasional. Mengacu pada undang-undang tersebut, jelas bahwa selain kualifikasi akademik, kompetensi guru merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan pendidikan nasional. Kualitas kompetensi guru tersebut dapat tercermin dari perilaku dan tindakan guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

(18)

4

kompetensi profesional (Permendiknas No. 16 Tahun 2007). Hal ini mengingat betapa penting peran guru dalam menata isi, menata sumber belajar, mengelola proses pembelajaran dan melakukan penilaian yang dapat memfasilitasi terciptanya sumber daya manusia (lulusan) yang memenuhi standar nasional dan sesuai dengan tuntutan global.

Pada kenyataannya guru di Indonesia masih memiliki kompetensi kepribadian yang rendah. Dari hasil survey Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) tahun 2012 di 9 provinsi (Sumatera Barat, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, NTB, Kalimantan Barat, Gorontalo) terhadap 1.026 siswa tingkat SD/MI, SMP/MTS dan SMA/MA menunjukkan 87,6% siswa mengaku pernah mengalami tindak kekerasan baik kekerasan fisik maupun kekerasan psikis seperti dijewer, dipukul, dibentak, dihina, diberi stigma negatif bahkan dilukai dengan benda tajam (Radio Australia, 2012).

(19)

5

kasar kepada empat siswa yang masih duduk dibangku kelas 8 karena siswa tersebut tidak mengikuti mata pelajaran guru tersebut (Harapan Rakyat, 2016).

Menurut Hasbi (2012) kompetensi sosial dalam pembelajaran dan pengembangannya berarti kemampuan dan kecakapan seorang guru (dengan kecerdasan sosial yang dimiliki) dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain yakni siswa secara efektif dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Kompetensi sosial guru sangat diperlukan dalam proses pembelajaran agar guru menjadi tokoh teladan bagi para siswa dalam mengembangkan pribadi siswa yang memiliki hati nurani, peduli dan empati kepada sesama.

Berdasarkan nilai UKG guru biologi SMA Negeri Se-Kabupaten Deli Serdang (2015) dari 56 guru yang mengikuti UKG, hanya 36% yang lulus dan guru yang tidak lulus dalam UKG 64%. Nilai rata-rata hasil UKG guru hanya mencapai 48,73. Soal UKG tersebut terdiri dari soal kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional. Jika guru memiliki kompetensi yang rendah tentu saja akan berdampak pada kualitas pendidikan siswa. Dan pada akhirnya akan berdampak pada sumber daya manusia.

(20)

6

Selain itu, dari hasil observasi sekolah SMA Negeri Se-kabupaten Deli Serdang terdapat guru biologi masih ada yang menggunakan RPP yang mereka buat dua tahun bahkan lebih dari dua tahun lalu. Padahal seharusnya guru biologi merombak isi RPP mereka setiap tahunnya, agar kegiatan pembelajaran setiap tahunnya dapat dikontrol dengan baik. Jika ada kekurangan dalam perencanaan pembelajaran tahun lalu bisa diperbaiki di tahun sekarang.

Berdasarkan fenomena diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian terhadap kompetensi guru mata pelajaran biologi berdasarkan perbedaan gender, usia, lama mengajar, guru sertifikasi, dan tingkat pendidikan guru. Pada penelitian ini, peneliti mengangkat judul penelitian yaitu Analisis Kompetensi Guru Biologi SMA Negeri Se-Kabupaten Deli Serdang.

1.1Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasikan masalahnya sebagai berikut:

1. Kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik guru biologi SMA Negeri Se-Kabupaten Deli Serdang masih rendah terlihat dari rata-rata nilai yang diperoleh dari Hasil UKG hanya mencapai 48,73 Pada Tahun 2015.

2. Ditemukan guru masih kurang memiliki kompetensi kepribadian dalam hal kepercayaan diri menjadi seorang guru.

(21)

7

1.2Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dipaparkan diatas, maka yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial dan dikaji kembali berdasarkan perbedaan gender, usia, masa kerja, sertifikasi, dan tingkat pendidikan guru biologi SMA Negeri Se-Kabupaten Deli Serdang.

1.3Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana kompetensi pedagogik guru SMA Negeri Se-Kabupaten Deli Serdang? 2. Bagaimana kompetensi profesional guru biologi SMA Negeri Se-Kabupaten Deli

Serdang?

3. Bagaimana kompetensi kepribadian guru biologi SMA Negeri Se-Kabupaten Deli Serdang?

4. Bagaimana kompetensi sosial guru biologi SMA Negeri Se-Kabupaten Deli Serdang?

1.4Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:

(22)

8

2. Untuk mengetahui kompetensi profesional guru biologi SMA Negeri Se-Kabupaten Deli Serdang.

3. Untuk mengetahui kompetensi kepribadian guru biologi SMA Negeri Se-Kabupaten Deli Serdang.

4. Untuk mengetahui kompetensi sosial guru biologi SMA Negeri Se-Kabupaten Deli Serdang.

1.5Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

1) Hasil penelitian ini bermanfaat sebagai bahan kajian untuk pengembangan kompetensi guru Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang guna meningkatkan mutu pendidikan dengan kompetensi guru.

2) Khasanah menambah ilmu pengetahuan dalam mengembangkan instrumen evaluasi kinerja guru yang berguna untuk meningkatkan kualitas pendidikan. 2. Manfaat Praktis

1) Bahan masukan pertimbangan dalam rangka mengembangkan kemampuan kompetensi guru mata pelajaran biologi SMA Negeri Se-Kabupaten Deli Serdang.

(23)

125

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A. 2001. Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Asmani, J. M. 2009. Kompetensi Guru Menyenangkan dan Profesional. Yogyakarta: Power Books (IHDINA).

Adi, Riandi, Rini, Wasis, Zaputra, Sepita. 2014. Peta Kompetensi Guru Biologi Di SMA Kota Bandung Berdasarkan Analisis Kesesuaian Proses Pembelajaran Di Kelas Dengan Tuntutan Kompetensi Dasar. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Jurnal Pengajaran MIPA. Vol.19 No.2.

Akhmad, S. 2008. Kompetensi Guru dan Peran Kepala Sekolah. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Anisatun, Retno, Santosa. 2012. Kompetensi Profesional Guru Biologi SMA Negeri Di Kabupaten Pemalang Pasca Lulus Sertifikasi. Semarang: Universitas Negeri Journal Of Biology Education Vol.1.

Afidah. 2012. Hasil yang Diperoleh Kompetensi Profesional Guru Biologi SMA Negeri di Kabupaten Pemalang Pasca Lulus Sertifikasi. Journal of Biology Education.

Asrorun, N. 2006. Membangun Profesionalitas Guru. Jakarta: Elsas. As’ad, M. 1995. Psikologi Industri. Yogyakarta: Liberty.

Azruddin, S., Sri, R., Adi, R. 2013. Kompetensi Guru Biologi Sekolah Menengah Atas Dalam Pembelajaran Genetika. Bandung: Fakultas MIPA. Universitas Pendidikan Indonesia.

Balitbang Kemdikbud. 2014. Laporan Hasil Ujian Nasional. Jakarta: ISBN.

Bem, S., L. 1981. Gender Schema Theory : A cognitive account of sex typing source. Psychological review, 88, 354 www.webster.edu/~woolflm/sandrabem.htm tanggal akses: 10-03-2017.

Bratanata S.,1987. Pengertian-pengertian Dasar dalam Pendidikan Luar Biasa. Jakarta: Depdikbud.

Bloom, Madaus, Hasting. 1981. Methods Grading in Summative Evaluation. New York: McGraw-Hill.

(24)

126

Edy, W., Wayan, B., Agus, J. 2016. Pengaruh Tingkat Pendidikan Dan Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen Volume 4.

Fakih, M. 2008. Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Yogyakarta: INSIST Press. Gultom, S. 2012. Kebijakan Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Badan.

Good, V. 1973. Dictionary of Education. Newyork: McGraw-Hill Book Company. Gilarso. 1993. Ekonomi Mikro Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama.

Gilarso. 2001. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro. Yogyakarta: Kanisius.

Hadis, A. dan Nurhayati, B. 2010. Psikologi Dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Handayani dan Sugiarti. 2008. Konsep dan Penelitian Gender. Cetakan Ketiga. Malang:

Universitas Muhammadiyah Malang.

Hamalik, O. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Hamalik, O. 2006. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hamka, L., Andi, A., Azis, Muhiddin, P., Rachmayani, A. 2013. Analisis Kompetensi Profesional Guru Biologi Sekolah Menengah Atas Negeri di kota

Makassar. Makassar: Jurnal Bionature Vol.14 No.1.

Hasbi, A. 2012. Kompetensi Sosial Guru Dalam Pembelajaran Dan Pengembangannya. Fakultas Tarbiyah Iain Raden Fatah Palembang. Jurnal Ta’Dib. Vol.XVII No.01.

Harapan Rakyat. 2016. http://www.harapanrakyat.com/2016/04/duh-di-banjar-ada-seorang-guru-menghina-muridnya-sendiri/ diakses. 23-12-2016.

Hamalik, O. 2003. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta: Bumi Aksara.

Heriyanto, Amiruddin, Budiarsa. 2015. Kompetensi Pedagogik Guru Menerapkan Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Biologi Di Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Palu. Pascasarjana Universitas Tadulako. Jurnal Sains Dan Teknologi Tadulako Vol.4 No.2.

(25)

http://www.infogtk.com/2015/10/nilai-ukg-127

Janawi. 2011. Kompetensi Guru Citra Guru Profesional. Bandung: Alfabeta.

Jogiyanto, H. 2007. Sistem Informasi Keperilakuan. Edisi Pertama. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.

Idris, Z. 1995. Pendidikan dan Keluarga. Cetakan Kedua. Jakarta: PT. Raya Grafindo. Indra, F. 2000. Metode Penilaian Kinerja Serta Faktor Yang Mempengaruhinya.

Bandung: Galia Indah.

Isjoni. 2004. Optimalisasi Kinerja. Jakarta: PT Elex Media Komutindo.

Jalal. 2007. Pedoman Penetapan Peserta Dan Pelaksanaan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Pendidikan.

Karya, Suhandana, Yudana. 2013. Kontribusi Kompetensi Guru. Sikap Profesi Guru. Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 1 Sukawati. Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha. Jurnal Program Studi Administrasi Pendidikan Vol. 4

Khoirotul, Aunillah, Kurniawan. 2013. Analisis Kompetensi Guru Matematika Berdasarkan Persepsi Siswa. STKIP PGRI Sidoarjo. Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol.1 No.1.

Kunandar. 2007. Guru Profesional. Jakarta: Rajawali Press.

Komang, S. 2016. Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Kinerja Guru SMP Negeri Singaraja. Universitas Pendidikan Ganesha. Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi Vol.7 No.2.

Koswara, R.2016. Kompetensi Dan Kinerja Guru Berdasarkan Sertifikasi Profesi. Universitas Pendidikan Indonesia. Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran Vol.1 No.1.

Lubis, R.. Ely D., Hasruddin. 2013. Analisis Kompetensi Guru Biologi SMA yang Sudah Lulus Sertifikasi di Kota Medan. Jurusan Pendidikan Biologi. FPMIPA. Universitas Negeri Medan. Jurnal Pengajaran MIPA. Vol.18 No.1.

Mahdiannur. 2009. http://mahdiannur.blogspot.com./2009/03/kompetensi-sosial kemampuan-,beradaptasi.html, diakses, 23-12-2016.

(26)

128

Masnur. 2007. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: PT. Bumi Angkasa.

Mulyasa, E. 2009. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, E. 2007. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mukhtar dan Ruslan. 2014. Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Biologi Tersertifikasi Se-Kota Ternate. FKIP Universitas Khairun. Jurnal Bioedukasi Vol.3 No.1.

Nasir, Samingan, Abdullah. 2013. Studi Komparatif Kinerja Guru Biologi Yang Belum Sertifikasi Dengan Guru Biologi Yang Sudah Sertifikasi Pada SMA Negeri Rayon 01 Kabupaten Pidie. Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Jurnal Biologi Edukasi Edisi 11. Vol.5 No.2.

Narwoko dan Suyanto. 2007. Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta: Kencana. Nurdiana dan Suriani. 2016. Korelasi Kompetensi Kepribadian Guru Terhadap Hasil

Belajar Biologi Siswa Sma N. 1 Kualuh Leidong Kabupaten Labuhan Batu Utara T.P 2015/ 2016. Universitas Negeri Medan. Jurnal Pelita Pendidikan Vol.4 No.2.

Nurwahidah. 2014. Studi Komparasi Penguasaan Kompetensi Profesional Antara Guru Berlatar Pendidikan Sarjana (S1) Dengan Magister (S2) Di SMA Negeri 11 Makassar. Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS Universitas Negeri Makassar.

Panjaitan, P. 2013. Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Kepuasan Siswa (Studi Kasus Pada SMA Negeri 2 Tebing Tinggi). Jurnal Ilmiah Business Progress Vol.1 No.1.

Permendiknas No. 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Jakarta.

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi No. 16 Tahun 2009. Tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Jakarta.

Permadi dan Arifin. 2013. Panduan Menjadi Guru Profesional. Bandung: CV. Nuansa Aulia.

(27)

129

Rosyada. 2004. Paradigma Pendidikan Demokratis Sebuah Model Pelibatan Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Pendidikan. Jakarta; Kencana.

Radio Australia. 2012. http://www.radioaustralia.net.au/indonesian/2012-12-20/kekerasan-di-sekolah-meningkat-mendesak-kebijakan-sekolah-ramah anak/1063558 diakses. 23-12-2016.

Sa’abah, Marzuki. 2011. Bagaimana Awet Muda dan Panjang Usia. Jakarta: Gema Insani Press.

Saondi, O. 2010. Etika Profesi Keguruan. Bandung: Refika Aditama. Sahertian, P. 1994. Profil Pendidik Profesional. Yogyakarta: Andi Offset

Sagala, S. 2009. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Alfabeta.

Sanaky, H. 2004. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Safiria Insania Press.

Sankaran dan Bui (2003). Ethical Attitudes Among Accounting Majors: An Empirical Study. Journal of the American Academy of Business. Vol.3 No 1, pp 71-77

Singgih, D. 1998. Dasar dan Teori Perkembangan Anak. Jakarta: Gunung Mulia. Siti, S., Nurul, A., Hardianto. 2015. Kompetensi Sosial Guru IPA SMP Se- Kecamatan

Pagaran Tapah Darussalam Kabupaten Rokan Hulu Tahun Pembelajaran 2014/2015. Program Studi Pendidikan Biologi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Pasir Pangaraian.

Siagian. 2002. Penilaian Kinerja dan Supervisi. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Sukarno, S. 2014. Pengaruh Kompetensi Kepribadian Guru, Persepsi Guru Tentang

Silabus Berkarakter, Dan Budaya Sekolah Terhadap Pembelajaran Karakter. Jakarta: Program Studi Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Budi Luhur.

Suarman dan Syahza. 2012. Dampak Kebijakan Sertifikasi Terhadap Kinerja Guru Di Daerah Riau. Pekanbaru: Lembaga Penelitian Universitas Riau. Jurnal Pendidikan.

(28)

130

Suraji, I. 2010. Kompetensi Guru Tentukan Kualitas Pendidikan Kompetensi Guru Pada Umumnya Lemah Pada Bidang Paedagogis. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Sukarti. 2013. Isu Gender Dan Sertifikasi Guru.Universitas terbuka. Purwokerto. Jurnal Pendidikan, Volume 14, Nomor 1, Maret 2013, 38-43.

Sudjana, N. 1989. Media Pengajaran. Penggunan. dan Pembuatannya. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Suyatno, Sumedi, Riadi. 2009. Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Prenada Media Group.

Sustrisno, E. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana.

Susento. 2006. Mekanisme Interaksi Antara Pengalaman Kultural-Matematis, Proses Kognitif, dan Topangan dalam Reivensi Terbimbing. Surabaya: Unesa.

Suparlan. 2006. Menjadi Guru Efektif. Jakarta: Hikayat Publishing.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.

Susilo. 2011. Lesson study Sekolah Guru Konservatif Menuju Guru Inovatif. Jawa Timur: Bayu Pubshing.

Syah, M. 2000. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Syafrial, J., Rena, L., Enny, A. 2014. Hasil Analisis Kompetensi Profesional Guru Biologi Sekolah Menengah Pertama Sederajat Se-Kecamatan Kepenuhan Kabupaten Rokan Hulu. Program Studi Pendidikan Biologi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Pasir Pengaraian.

Thabrani, M. 2015. Komparasi Guru Yang Telah Mengikuti Sertifikasi Dan Yang Belum Mengikuti Sertifikasi Terhadap Kompetensi Profesional Di Madrasah

Aliyah Pondok Pesantren Jember. Institut Agama Islam Negeri. Jurnal

Fenomena. Vol. 14 No. 1.

Times Indonesia. 2016.

http://m.timesindonesia.co.id/baca/122004/20160329/124941/guru-yang melakukan-kekerasan-harus-dipecat/ diakses. 23-12-2016.

(29)

131

Trisnaningsi. 2004. Perbedaan Kinerja Auditor Dilihat Dari Segi Gender. Universitas Diponegoro.

Trisnaningsih, Sri. 2003. Perbedaan Kinerja Auditor Dilihat dari Segi Gender. SNA VI. 1036-1047.

Usman. 2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Undang-undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Jakarta.

Uno. 2007. Profesi Keguruan. Jakarta: Bumi Aksara.

Usep. 2008. Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kinerja Guru SMK (Study tentang Kontribusi Kompetensi Pedagogik. Motivasi Kerja dan Supervisi kepala sekolah terhadap Kinerja Guru SMK Negeri di Lingkungan Dinas Pendidikan Kab. Garut Thn.2007-2008 dengan mengunakan Metode Multiple Classification Analysis / MCA). Bandung. Magister pada PPS UPI.

Wahyuni, Nurul, A., Eti, M. 2014. Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Dalam Pembelajaran IPA Terpadu SMP Kelas IX Se-Kecamatan Pagaran Tapah Darussalam Kabupaten Rokan Hulu Tahun Pembelajaran 2014/2015. Program Studi Pendidikan Biologi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Pasir Pangaraian.

Waluyo. 2015. Manajemen Psikologi Industri. Jakarta: PT. Indek.

Wangan, I., Hendyat, S., Desi. 2014. Perbedaan Kompetensi Guru Yang Sudah Sertifikasi Dan Yang Belum Sertifikasi Di Sekolah Menengah Pertama Swasta Se-Kabupaten Sidoarjo. Semarang. Jurnal Universitas Negeri Malang

(30)

Gambar

Tabel 1.1 Daya Serap Biologi IPA Tahun 2012, 2013, dan 2014
Gambar 1.1 Daya Serap Siswa Pencapaian Kompetensi Biologi IPA Tahun 2012, 2013, dan  2014
Tabel 1.1 Daya Serap Biologi IPA Tahun 2012, 2013, dan 2014

Referensi

Dokumen terkait

Hasil yang diperoleh dari penelitian adalah motilitas spermatozoa segar dan before freezing sapi Simmental lebih tinggi (P<0,05) dibandingkan sapi Limousin dan FH, sedangkan

Tujuan dari metode kuadrat adalah untuk menentukan jenis-jenis kodok yang hidup di lantai hutan dan dapat diketahui juga kelimpahan relatif dan kepadatan setiap jenis yang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya antiinflamasi infusa daun sirih pada tikus putih jantan secara oral. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap

Dari hasil penelitian tersebut, penulis mendapati bahwa penerapan prosedur pencairan gaji Pegawai Negeri Sipil di Kantor Pertanahan Kota Surakarta secara

Jadi penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan model studi kasus. Penelitian yang akan menghasilkan gambaran informasi yang mendalam

Beberapa penelitian terdahulu tentang penerapan peer assessment, diantaranya dilakukan oleh Marwanti (2011) yaitu mengenai analisis penerapan asesmen guru dan

Universitas Sebelas Maret yang telah membantu penulis dalam

beserta perubahannya dan aturan turunannya, maka Pokja IIb menyatakan PELELANGAN GAGAL karena tidak ada peserta yang memasukkan Dokumen Penawaran. Demikian Berita Acara