• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MEKANIKA TEKNIK DAN ELEMEN MESIN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DI KELAS X TEKNIK PEMESINAN SMK SWASTA TELADAN MEDAN T.A 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MEKANIKA TEKNIK DAN ELEMEN MESIN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DI KELAS X TEKNIK PEMESINAN SMK SWASTA TELADAN MEDAN T.A 2015/2016."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN MEKANIKA TEKNIK DAN ELEMEN MESIN

DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

DI KELAS X TEKNIK PEMESINAN SMK

SWASTA TELADAN MEDAN

T.A 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

Oleh :

INDRA HENDRAWAN PULUNGAN

NIM. 5113121024

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)
(4)

i ABSTRAK

Indra Hendrawan Pulungan, NIM. 5113121024. Upaya Meningkatan Hasil Belajar

Siswa Pada Mata Pelajaran Mekanika Teknik Dan Elemen Mesin Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization di Kelas X SMK Swasta Teladan Medan T.A 2015/2016. Skripsi, Jurusan Pendidikan Teknik Mesin,

Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan, 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Mekanika Teknik dan Elemen Mesin di kelas X Program Keahlian Teknik Pemesinan SMK Swasta Teladan Medan melalui model pembelajaran Kooperatif tipe Team Assisted Individualization. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2015/2016 dengan jumlah siswa 30 orang. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Setiap siklus terdiri dari tahapan perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observating), dan refleksi (reflecting). Teknik pengumpulan data dengan tes hasil belajar dan lembar observasi. Berdasarkan evaluasi hasil belajar dan aktivitas belajar pada setiap pembelajaran dan berdasarkan kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan dalam penelitian ini, ditemukan pada siklus I nilai rata-rata pretest siswa 33,5 lalu pada pelaksanaan

posttest meningkat menjadi 70,5. Kemudian setelah dilakukan tindakan perbaikan

model kooperatif tipe team assisted individualization pada siklus II terjadi peningkatan nilai rata-rata posttest siswa, nilai rata-rata posttest meningkat menjadi 81,13. Demikian halnya dengan ketuntasan belajar siswa siklus I sebanyak 17 orang siswa (56,7%) dinyatakan tuntas dan setelah dilakukan tindakan perbaikan siklus II sebanyak 24 orang siswa (80%) yang dinyatakan telah tuntas, sedangkan 6 orang siswa (20%) belum tuntas. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I dengan jumlah skor 36,4 siswa tergolong cukup aktif dan setelah dilakukan tindakan perbaikan siklus II diperoleh jumlah skor 37,9 siswa tergolong aktif. Dengan demikian dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individualization dapat meningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran mekanika teknik dan elemen mesin di kelas X SMK Swasta Teladan Medan tahun ajaran 2015/2016.

(5)

ii

ABSTRACT

Indra Hendrawan Pulungan, NIM .5113121024. Improve Learning Outcomes

Engineering Mechanics and Machine Elements By Cooperative Learning Tipe Team Assisted Individualization In Class X SMK Swasta Teladan Medan T.A 2015/2016. Thesis, Faculty Of Engineering , University of Medan, 2016.

This research aims to improve learning outcomes subjeck Engineering Mechanics and Machine Elements in class X Mechanical Engineering State SMK Swasta Teladan Medan by Cooperative Learning Tipe Team Assisted Individualization. This research is a classroom action research conducted in the first semester of the academic year 2015/2016 the number of students 30. This research was conducted in two cycles, each sycles consisting of two meetings. Each cycles consists of stages of planning (planning), action (acting). Observations (observating) and reflection (reflecting). The technique of collecting data through observation and achievement test. Based on teh evaluation learning outcomes and learning activities. Based evaluation process and results in each learning is based on success criteria that have been established in this study, it was fount in the firstcycle the average value of 33,5 student pretest and postest on implementation increased to 70,5. Then, after the corrective action problem based learning model in the second cycle an increase in the average value posttest students, the average value increased to 81,13 posttest. Likewise with mastery learning student the fist cycle were 17 student (56,7%) declared complete and corrective action after the second cycle a total 24 student (80%) stated have been completed, while 6 student (20%) was not finished. Result of observation of student activitity in the first cicle with an number score 36,4 of the student enught active, and after the second cycle corrective action gained an number score 37,9 of student classified as active. Thus the results of this study concluded that the implementation of Cooperative Learning Tipe Team Assisted Individualization can improve learning outcomes and learning activities Engineering Mechanics and Machine Elements subjects in Class X Mechanical Engineering State SMK Swasta Teladan Medan T.A 2015/2016.

(6)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

berkat dan rahmatNya yang telah memberikan pengetahuan, kesehatan, kekuatan

dan kesempatan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Adapun judul skripsi ini adalah “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Mekanika Teknik Dan Elemen Mesin Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization di Kelas X Teknik Pemesinan SMK Swasta Teladan Medan T.A 2015/2016” yang

disusun untuk melengkapi tugas-tugas dalam menempuh ujian meja hijau pada

Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

Dalam pembuatan skripsi ini penulis telah banyak mendapat bimbingan dan

bantuan dari berbagai pihak oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis

menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M. Pd selaku Rektor UNIMED.

2. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M. Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik

UNIMED.

3. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M. Pd, selaku Wakil Dekan Bidang Akademik

Fakultas Teknik UNIMED.

4. Bapak Drs. Hidir Efendi, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik

Mesin Fakultas Teknik UNIMED.

5. Bapak Drs. Selamat Riadi, MT, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan

Teknik Mesin Fakultas Teknik UNIMED.

6. Bapak Janter P. Simanjuntak, ST, MT, Ph. D, selaku Ketua Program Studi

(7)

iv

7. Bapak Drs. Hidir Efendi, M. Pd, selaku Dosen Pembimbing Skripsi.

8. Bapak Drs. Rusman Manurung selaku Kepala Sekolah SMK Swasta

Teladan Medan serta Guru dan Staf Pegawai SMK Swasta Teladan Medan.

9. Bapak T Sitohang selaku guru Mekanika Teknik Dan Elemen Mesin SMK

Swasta Teladan Medan.

10.Teristimewa kepada Ayah, Ibu, dan Keluarga yang telah memberikan

dukungan moril maupun materil kepada penulis.

11.Mahasiswa seperjuangan di Jurusan Pendidikan Teknik Mesin, khususnya

Stambuk 2011.

12.Serta semua pihak yang telah memberikan dukungan dan semangat.

Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari tidak luput dari kesalahan

dan masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan tutur saran

dan kritik yang bersifat membangun yang suatu saat dapat berguna untuk mencapai

yang lebih baik.

Akhir kata penulis mengucapkan banyak terimakasih.

Medan, Juni 2016

Penulis

(8)

v

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teori ... 8

B. Penelitian Yang Relevan ... ... 21

C. Kerangka Berfikir ... ... 26

D. Hipotesis Penelitian ... 29

(9)

vi

B. Subjek Penelitian ... 30

C. Rancangan Penelitian ... 30

D. Presedur Penelitian ... 33

E. Metode Pengumpulan Data ... 38

F. Teknik Analisis Data ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 41

B. Temuan Penelitian ... 60

C. Pembahasan ... 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 66

B. Saran ... 67

(10)

vii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Kerangka Berfikir ... 28

Gambar 2. Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ... 30

Gambar 3. Diagram Siklus I... 45

Gambar 4. Diagram Siklus II ... 53

(11)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Rekapitulasi Nilai Siswa ... 3

Tabel 2. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif ... 16

Tabel 3. Hasil Perolehan Nilai Siswa Pada Tes Awal ... 39

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Tes Awal ... 41

Tabel 5. Hasil Perolehan Nilai Pos-tes Pada Siklus I... 43

Tabel 6. Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Siklus I ... 45

Tabel 7. Hasil Observasi Siswa Siklus I ... 46

Tabel 8. Hasil Perolehan Nilai Siswa Pos-tes Pada Siklus II ... 51

Tabel 9. Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Siklus II ... 52

Tabel 10. Hasil Observasi Akitivitas Belajar Siswa Siklus II ... 54

Tabel 11. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I ... 58

Tabel 12. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II ... 60

Tabel 13. Peningkatan Aktifitas Belajar Siswa ... 62

Tabel 14. Hasil belajar Siswa Pada Kegiatan Belajar ... 63

(12)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus ... 71

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 87

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 94

Lampiran 4. Daftar Hadir Siswa …... 101

Lampiran 5. Soal Pre Test, Post Test Siklus I dan Post Test Siklus II ... 102

Lampiran 6. Kunci Jawaban ... 105

Lampiran 7. Daftar Nilai siswa ... 111

Lampiran 8. Daftar Peningkatan Hasil Belajar Siswa ... 117

Lampiran 9. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa ... 121

(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan dapat diartikan sebagai proses kegiatan mengubah perilaku

individu kearah kedewasaan dan kematangan. Arti kedewasaan dalam konotasi ini

sangat luas tidak terbatas hanya pada usia kalender, melainkan lebih menekankkan

pada mental – spiritual, sikap nalar, baik intelektual maupun emosional, sosial dan

spiritual. Bobot kedewasaan ini akan terungkap dalam kematangannya dalam

berfikir, berucap, berperilaku, dan membuat keputusan. Sudah tentu kedewasaan

dan kematangan yang dimiliki seseorang merupakan hasil dari kinerja pendidikan

dalam arti yang seluas-luasnya, pendidikan yang tidak hanya terbatas pada

pendidikan persekolahan (pendidikan formal).

Pendidikan merupakan pemberdayaan sumber daya manusia. Makna

pendidikan adalah memberikan kebebasan kepada seseorang untuk

mengembangkan dirinya sendiri sesuai potensi yang dimiliki. Kekakuan harus

ditembus dengan memberikan kebebasan pada peseta didik. Namun kebebasan

yang dilakukan bukan kebebasan tanpa kendali, kebebasan itu harus dibarengi

dengan tanggung jawab, sehigga kebebasan yang bertanggung jawab.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah lembaga pendidikan formal

yang diharapkan dapat mengembangkan potensi yang dimiliki olah peserta didik

dan melahirkan lulusan-lulusan yang professional dibidang kejuruan. Lulusan

pendidikan kejuruan, diharapkan menjadi individu yang produktif, tangguh, dan

memiliki kesiapan untuk menghadapi persaingan kerja. dan kurang bisa

(14)

2

mengembangkan diri. Gambaran untuk lulusan sekolah, khususnya untuk SMK

(tenaga siap pakai) tidak bisa diserap dilapangan kerja , karena kompetensi yang

mereka miliki belum sesuai dengan tuntutan dunia kerja (Trianto, 2011:2).

Pembelajaran merupakan interaksi dua arah dari seorang guru dengan

peserta didik sehingga tercipta komunikasi yang intens dan terarah menuju target

yang ditetapkan sebelumnya. Saat ini sebagian besar pola pembelajaran masih

bersifar transmisif, yakni pengajar mentransfer konsep-konsep secara langsung

kepada peserta didik. Siswa secara pasif menyerap struktur pengetahuan yang

diberikan guru atau yang didapat dari buku pelajaran. Pembelajaran dilakukan

dengan hanya sekedar menyampaikan fakta, konsep, prinsip, dan ketarampilan

kepada siswa (Clements dan Battista dalam Trianto, 2011:18). Pada pembelajaran

dalam pendidikan formal (sekolah) dewasa ini, terdapat masalah utama yang perlu

dengan segera dicari solusinya. Misalnya, hasil belajar peserta didik masih

memprihatinkan dikarenakan kondisi pembelajaran yang masih bersifat

konvensional yang tidak menyentuh ranah dimensi peserta didik itu sendiri, yakni

bagaimana belajar itu. Dalam arti bahwa proses pembelajaran masih memberikan

dominasi guru dan tidak memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang

secara mandiri melalui proses berpikirnya (Trianto, 2011).

Salah satu lembaga pendidikan formal adalah Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK) yang bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik menguasai

keterampilan tertentu untuk memasuki lapangan kerja sekaligus memberikan

bekal untuk melanjutkan pendidikan kejuruan yang lebih tinggi. Guna mencapai

(15)

3

peningkatan kualitas pendidikan. Upaya yang telah diperbaiki diantaranya adalah

(1) Kurikulum, (2) peningkatan kualitas guru, (3) Perbaikan metode pengajaran,

(4) Penyediaan bahan-bahan pengajaran, (5) Pengembangan media, (6) Pengadaan

alat-alat Laboratorium.

Hasil observasi yang dilakukan penulis di SMK Swasta Teladan Medan,

bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran Mekanika Teknik dan Elemen

Mesin masih belum cukup. Hal tersebut dapat dilihat dari tabel berikut ini.

Tabel 1. Rekapitulasi Nilai Siswa Kelas X-TP di SMK Swasta Teladan Medan T.A 2013/2014 dan 2014/2015

Sumber : Daftar nilai kompetensi dasar menerapkan perhitungan poros pada mata pelajaran elemen mesin

Hasil belajar formatif Elemen Mesin kompetensi dasar menerapkan

perhitungan roda gigi pada kelas X TP tahun pelajaran 2013/2014 yang memenuhi

KKM (nilai 75) sekitar 63,6% atau 21 orang siswa dari jumlah siswa 33 dan tahun

pelajaran 2014/2015 yang memenuhi KKM (nilai 75) sekitar 65,3 % atau 17

orang dari jumlah siswa 26 orang.

Kurikulum yang diterapkan di SMK Swasta Teladan Medan adalah

kurikulum 2013, dimana kurikulum 2013 merupakan sebuah kurikulum yang

(16)

4

untuk paham atas materi, aktif dalam berdiskusi dan presentasi serta memiliki

sopan santun disiplin yang tinggi. Kurikulum ini menggantikan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang diterapkan sejak 2006 lalu. Hal ini

berarti siswa diarahkan untuk membangun pengetahuannya sendiri secara

individual ataupun kerjasama dengan teman dalam kelompok belajar. Di sini guru

diarahkan hanya sebagai fasilitator dan motifator bagi para siswanya.

Untuk memenuhi hal tersebut perlu dilakukan perubahan orientasi

pembelajaran yang semula berpusat pada guru (teacher centered) menjadi

berpusat pada siswa (student centered), yaitu dengan cara menggunakan

pembelajaran kooperatif, karena pembelajaran kooperatif muncul dari konsep

bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika

mereka saling berdiskusi dengan temannya. Siswa secara rutin bekerja dalam

kelompok untuk saling membantu memecahkan masalah-masalah yang kompleks.

Selama bekerja dalam kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai

ketuntasan materi. Belajar belum selesai jika salah satu anggota kelompok ada

yang belum menguasai materi pelajaran.

Salah satu model pembelajaran yang termasuk dalam tipe kooperatif adalah

model pembelajaran Kooperatif tipe Team Assisted Individualization. Dalam

pembelajaran di ruangan kelas, model pembelajaran Kooperatif tipe Team

Assisted Individualization merupakan suatu cara untuk meningkatkan aktivitas

siswa dalam belajar dan menitik beratkan pada proses belajar kerja sama dalam

kelompok, karena model pembelajaran Kooperatif tipe Team Assisted

(17)

5

kelompok dan juga memberikan penilaian terhadap usaha-usaha kerja kelompok.

Proses belajar kerjasama dalam kelompok membantu siswa menentukan dan

membangun sendiri pemahaman mereka tentang suatu materi pelajaran. Selain

terbentuknya kerjasama antar siswa, siswa juga akan merasa adanya tanggung

jawab bersama dalam mencapai nilai kelompok yang maksimal. Pembelajaran ini

dilakukan dengan menerapkan berbagai metode seperti ceramah, diskusi, post test.

Prioritas rencana pembelajaran ini adalah ada pada penyusunan strategi belajar,

sehingga diperlukan guru yang kreatif dan banyak ide.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik dan berkeinginan untuk

melakukan penelitian tentang Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada

Mata Pelajaran Mekanika Teknik Dan Elemen Mesin dengan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization Di Kelas X SMK Swasta

Teladan Medan T.A 2015/2016”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, maka masalah dalam penelitian ini dapat

diidentifikasi sebagai berikut:

1. Guru belum menerapkan model pembelajaran secara maksimal, sesuai dengan

rpp yang telah disusun.

2. Kurang kerjasama siswa dalam pelaksanaan pembelajaran, cenderung

individualis.

3. Suasana pembelajaran yang cenderung hanya berpusat pada guru.

4. Sebagian besar hasil belajar siswa pada mata pelajaran Mekanika Teknik dan

(18)

6

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan beberapa masalah yang teridentifikasi diatas, maka

permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada penerapan model pembelajaran.

Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe

Team Assisted Individualization untuk meningkatkan hasil belajar mekanika

teknik dan elemen mesin siswa kelas X Teknik Pemesinan SMK Swasta Teladan

Medan. Penelitian dilakukan untuk mengetahui bagaimana hasil belajar siswa

menerima materi pelajaran menerapkan perhitungan roda gigi dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted

Individualization.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka dapat dirumuskan masalah

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

“Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted

Individualization dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

Mekanika Teknik dan Elemen Mesin khususnya kompetensi dasar menerapkan

perhitungan roda gigi di kelas X TP SMK Swasta Teladan Medan?”.

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan penelitian ini

(19)

7

Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Mekanika Teknik dan Elemen

Mesin siswa di kelas X TP SMK Swasta Teladan Medan T.A 2015/2016 melalui

metode pembelajaran Kooperatif tipe Team Assisted Individualization.

F. Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini dapat memberikan banyak manfaat, diantaranya sebagai

berikut:

1. Bagi peneliti untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang model

pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization sehingga dapat

menerapkannya.

2. Sebagai masukan bagi sekolah atau guru agar dapat menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization, guna

meningkatkan hasil belajar.

3. Sebagai bahan masukan untuk bahan referensi penelitian dikemudian hari yang

sejenis.

4. Bagi Siswa, penelitian ini dapat memberikan motivasi dan semangat belajar

(20)

66

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari pembahasan hasil penelitian maka dapat ditarik beberapa

kesimpulan:

1. Pada tes awal sebelum diberikan tindakan terlihat bahwa nilai rata-rata kelas

33,5 dan jumlah persentase ketuntasan klasikal hanya mencapai 10%,

2. Pada tindakan siklus I dengan penerapan model pembelajaran kooperatif

diperoleh nilai rata-rata kelas 70,5, persentase ketuntasan klasikal 56,7%

dan aktivitas siswa kategori cukup aktif. Hal ini menunjukkan adanya

peningkatan dari tes awal baik dari segi rata-rata kelas, maupun ketuntasan

belajar.

3. Pada tingkatan siklus II dengan penerapan model pembelajaran kooperatif

diperoleh nilai rata-rata kelas semakin meningkat menjadi 82,47 persentase

ketuntasan klasikal juga semakin meningkat hingga mencapai 86,7%, dan

nilai observasi aktivitas siswa meningkat dari 33,4 hingga mencapai 37,9

dari kategori cukup aktif menjadi aktif.

4. Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan hasil

belajar siswa pada mata pelajaran Mekanika Teknik dan Elemen Mesin di

kelas X Teknik Pemesinan SMK Swasta Teladan Medan tahun ajaran

(21)

67

B. Saran

Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh,

maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Kepada guru agar dapat menerapkan model Pembelajaran Kooperatif tipe

Team Assisted Individualization pada mata pelajaran Mekanika Teknik dan

Elemen Mesin, karena melalui model Pembelajaran Kooperatif tipe Team

Assisted Individualization proses pembelajaran akan menyenangkan.

2. Kepada Siswa agar pada saat pembelajaran Mekanika Teknik dan Elemen

Mesin hendaknya membawa kertas buram agar perhitungan dapat

dikerjakan dengan baik dan benar.

3. Pada peneliti selanjutnya yang ingin melakukan jenis penelitian yang sama

sebaiknya dilaksanakan dengan memperbaiki tahapan-tahapan model ini

atau mengkombinasikannya dengan model pembelajaran lain sehingga

mendapatkan hasil yang lebih baik.

4. Diharapkan kepada peneliti dibidang pendidikan selanjutnya agar tidak

hanya meneliti siswa, tetapi Guru juga perlu diteliti dalam menerapkan

(22)

68

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. (2003). Pendidikan bagi anak berkesulitan belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Agus, Suprijono. (2009). Cooperatif Learning PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Arikunto, Suharsimi. (2011). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.. Jakarta: Rineka Cipta.

Eggen dan Kauchak. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

Hutapea, Alessandro. (2012). Model TAI Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas X SMA N 8 Medan T.P 2012/2013. Skripsi Fakultas Teknik Unimed

Isnaini, Muhammad. (2011). “Penerapan Model Pembelajaran kooperatif Tipe

Team Asisted Individualization (TAI) untuk menigkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar membaca dan mengidentifikasi komponen Elektronika siswa kelas X Teknik Audio Vidio SMK Swasta Bandung Kab. Deli serdang

Tahun Ajaran 2010/2011”. Skripsi Fakultas Teknik Universitas Negeri

Medan. Medan

Istarani. (2011). Model – Model Pembelajaran.Medan: Media Persada.

Ibrahim, Muhsin dkk. (2010). Unsur Pembelajaran Kooperatif. Bandung: Pustaka Setia

Muhibbin, Syah. (2003). Psikologi Pendidikan. Solo: Tiga serangkai.

Panjaitan, Daniel. (2011). “Penerapan Model Pembelajaran kooperatif Tipe Team

Asissted Individualization (TAI) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Dasar

– dasar Kopetensi Kejuruan siswa kelas X Program Keahlian Teknik

Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2010/2011”.

Skripsi Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. Medan

Panjaitan, Thoga. (2014). “Penerapan Model Pembelajaran kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction (TAI) untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar ilmu statika dan tegangan pada kelas X Bidang Keahlian Teknik

Gambar Bangunan SMK N 2 Siatas Barita T.A 2013/2014”. Skripsi Fakultas

Teknik Universitas Negeri Medan. Medan

Pardede, Yanti. (2012). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI

(23)

69

Pasaribu, Zord D. (2015). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI

Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Teknologi Mekanik Pada Siswa kelas X Smk N 2 Medan T.A 2014/2015. Skripsi Fakultas Teknik Unimed

Sagala, Syaiful. (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Sanjaya, wina. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: kencana prenda media group.

Sardiman, A.M. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:Rajawali Pers.

Sinaga, Franky Tomi. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI

Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Gambar Teknik Pada Kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK N 1 Air Joman Tahun Ajaran 2013/2014. Skripsi

Fakultas Teknik Unimed.

Sugiyono, (2003). Metode Penelitian Admnistrasi. Bandung: Alfabeta

Sugiyanto. (2008). Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Panitia Guru Rayon 13

Sukardi, H.M. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Tindakan Kelas.Jakarta: Bumi Aksara

Slavin, Robert E. (2005). Kooperatif Learning. Jakarta: Nusa Media.

Slameto.2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta. Rineka Cipta.

Sudjana. (2009). Metode Statistika. Bandung: Tarsito

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran. Bandung: Pustaka Belajar

Tricahyo, Gustus. (2012). “Keefektifan penggunaan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) dalam Meningkatkan Minat Belajar Dalam Pembelajaran PKM Kelas XI Mesin Si

SMK Piri Sleman”. Skripsi Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

Waltiyah, Eka. (2012). “Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Asisted Individualization) dengan Learning Start With A Question

Terhadap peran aktif dan Hasil belajar Matematika Siswa. Skripsi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Zebua, Suka Nikmat. (2008). Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI Dapat

Meningkatkan Hasil Belajar Pada Materi Pokok Cahaya dikelas VII smp METHODIS LUBUK PAKAM T.P 2007/2008. Skripsi Fakultas Teknik

Gambar

Gambar 1. Kerangka Berfikir .............................................................................
Tabel 1. Rekapitulasi Nilai Siswa Kelas X-TP di SMK Swasta Teladan Medan          T.A 2013/2014 dan 2014/2015
Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2010/2011”.  dasar Kopetensi Kejuruan siswa kelas X Program Keahlian Teknik Skripsi Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan

Referensi

Dokumen terkait

Briket dari sampah plastik dibuat dengan menggunakan alat teknologi briket sampah plastik yang mana prinsip kerja alat ini adalah dengan pemanasan pada suhu yang

350.00.000,- (Tiga ratus lima puluh juta rupiah) Tahun Anggaran 2016, maka bersama ini kami Kelompok Kerja Konstruksi Unit Layanan Pengadaan Barang / Jasa Daerah

[r]

Ada dua pandangan dalam menghitung reliabilitas suatu produk/jasa, pertama adalah produk akan bekerja untuk saat akan digunakan, kedua produk tersebut tahan beroperasi

Badan Usaha Milik Desa, selanjutnya disebut BUM Desa, adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa melalui penyertaan

Bahwa dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas Penasehat Akademik semester Gasal tahun akademlk 2014/2015 bagi mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri

Agar dihadiri oleh direktur Perusahaan / pegawai yang diberikan kuasa oleh direktur dengan membawa data – data perusahaan yang asli sesuai dengan isian kualifkasi yang

Agar dihadiri oleh direktur Perusahaan / pegawai yang diberikan kuasa oleh direktur dengan membawa data – data perusahaan yang asli sesuai dengan isian kualifkasi yang