commit to user
i
LAPORAN TUGAS AKHIR
PERAN HUMAS PT PERTAMINA EP FIELD PENDOPO
DALAM MENCIPTAKAN COMMUNITY RELATIONS DESA
TAMBANGAN MUSI RAWAS DALAM
KASUS KEBOCORAN PIPA MINYAK
TUGAS AKHIR
Oleh :
Wisnu Aristriadi
D1608119
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya program
Studi Diploma III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret
PUBLIC RELATIONS KOMUNIKASI TERAPAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
ii
PERSETUJUAN
Tugas Akhir Berjudul :
PERAN HUMAS PT.PERTAMINA EP FIELD PENDOPO
DALAM MENCIPTAKAN COMMUNITY RELATIONS DESA
TAMBANGAN MUSI RAWAS DALAM KASUS KEBOCORAN
PIPA MINYAK
Karya :
WISNU ARISTRIADI
D1608119
PUBLIC RELATIONS
Disetujui untuk dipertahankan Panitia Penguji Tugas Akhir Program DIII Komunikasi Terapan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Surakarta, Menyetujui Dosen Pembimbing
commit to user
iii
PENGESAHAN
Tugas Akhir ini telah diujikan dan disahkan oleh Panitia Ujian Tugas Akhir Program DIII Komunikasi Terapan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Hari : Selasa
Tanggal : 14 Juni 2011
Panitia Ujian Tugas Akhir :
Drs.Dwi Tiyanto,SU NIP. 19540414 198003 1 007
Drs.Surisno Satryo Utomo,M.Si
.
NIP. 19500926 198503 1 002Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret
Surakarta Dekan,
commit to user
iv
MOTTO
· Keberhasilan adalah buah karya dari kerja keras dan ketekunan .
· Jika Allah selalu bersamamu, maka apa yang harus kamu takuti ?
Sebaliknya jika Allah memusuhimu, maka pada siapa kau akan
berharap???
(DR.Aidh Al-Qarmi)
· Persahabatan ibarat tangan dan mata, bila tangan terluka maka mata
meneteskan air mata, bila mata menangis maka tanganlah yang
mengusapnya .
· Jadilah pohon kurma yang tinggi cita – citanya, kebal dari penyakit dan
bila dilempar batu, maka ia akan membalasnya dengan buahnya
commit to user
v
PERSEMBAHAN
Tugas akhir ini penulis persembahkan untuk
Ibu dan Bapak tercinta
Terima kasih atas segala yang telah diberikan selama ini .
Atas do’a dukungan ,semangat yang diberikan selama ini ,kalian adalah Pahlawanku .Semoga ini menjadi awal dari
Kesukseskanku...
Istri dan Anakku tercinta,
Yang telah memberikan suport batin dan rohani selama ini, Love u...
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat ,hidayah dan bimbingan-Nya ,sehingga penulis dapat menyelesaikan
Kuliah Kerja Media di PT.PERTAMINA EP REGION SUMATERA FIELD
PENDOPO pada tanggal 08 Februari – 08 April 2011 dengan baik sampai dengan
selesainya tugas ini.
Pelaksanaan KKM yang dilakukan di PT.PERTAMINA EP REGION
SUMATERA FIELD PENDOPO sudah memberikan gambaran tentang
pengertian Public Relation dalam pelaksanaan kegiatan Kehumasan di
PT.PERTAMINA EP REGION SUMATERA FIELD PENDOPO.
Tugas ini kami susun untuk mendapatkan nilai tugas yang lebih baik dan
merupakan sebagai salah satu syarat kelulusan program D III Komunikasi
Terapan Jurusan Public Relation Universitas Negeri Surakarta, Dalam menyusun
laporan tugas akhir ini, penulis telah dibantu oleh banyak pihak. Maka, dalam
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
· Bp. Prof. Drs. Pawito,Ph.D Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta
· Bp. Drs. A. Eko Setyanto, M.Si selaku Ketua Program D III Komunikasi
Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret
commit to user
vii
· Bp. Drs. Surisno Satryo Utomo,M.Si selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing, mengarahkan dan mendukung penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir ini.
· Bp. Drs. Dwi Tiyanto,SU selaku penguji yang telah bersedia meluangkan
waktu untuk penulis melaksanakan ujian tugas akhir ini.
· Bp. Handri Utama selaku Field Manager PT.PERTAMINA EP Field Pendopo
yang telah memberikan ijin penulis melaksanakan Kuliah Kerja Media.
· Bp. Yossy Ardila, Bp. Haryono, Bp. Ifni Hidayat, dan Bp. Yusuf selaku
instruktur yang membantu penulis dalam melaksanakan KKM.
· Keluargaku tercinta yang telah memberikan segalanya, terima kasih untuk
selamanya.
· Teman – temanku, terima kasih atas bantuan, kebaikan, kebersamaan, canda
tawa yang selama ini kalian berikan...
· Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Dalam penulisan Tugas Akhir ini kami menyadari bahwa masih banyak
terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat kami harapkan
semoga penulisan Tugas Akhir ini dapat berguna bagi pembaca pada umumnya
dan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik pada khususnya.
Surakarta, 2011
commit to user
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN... iii
MOTTO ... iv
A. Pengertian Public Relations ... 5
B. Peran Public Relations ... 13
C. Proses Komunikasi Public Relations ... 18
D. Media Komunikasi Public Relations ... 19
BAB III DESKRIPSI PERUSAHAAN ... 21
A.
Sejarah Singkat Berdirinya PT.Pertamina ... 21a. Tujuan Perusahaan ... 33
b. Falsafah Perusahaan ... 33
c. Visi, Misi dan Motto Perusahaan ... 34
d. Logo Perusahaan ... 35
commit to user
ix
f. Personalia/Kepegawaian PT.Pertamina... 57
g. Kehumasan PT.Pertamina ... 60
BAB IV PENANGGULANGAN KASUS DAN SOSIALISASI HUMAS PT PERTAMINA TERHADAP MASYARAKAT DISEKITAR FIELD PENDOPO... 64
a. Waktu dan lokasi KKM ... 64
b. Peran Humas PT.Pertamina dalam menanggulangi kasus dan cara bersosialisasinya ... 65
c. Tugas Yang Dilaksanakan ... 68
d. Berita Acara ... 70
BAB V PENUTUP... 72
A. Kesimpulan ... 72
B. Saran – saran ... 73
Daftar Pustaka ... 75
commit to user
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Perkembangan dunia bisnis yang semakin maju dalam segala segi dan bidang,
baik dari segi teknologi dan pelayanan, setiap perusahaan dituntut untuk dapat
mengikuti perkembangan dan perubahan tersebut agar tidak tertinggal, dengan
kata lain setiap perusahaan haruslah dapat terus berkembang dan tentu saja harus
mampu bersaing dalam kerasnya perubahan dan persaingan yang terjadi agar tetap
bertahan dan terus menunjukan eksistensinya di pasar.
Dengan segala perkembangan tersebut, setiap perusahaan wajib mempunyai
modal tenaga ahli yang terampil pada setiap bidangnya. Dan tentunya perusahaan
harus mempunyai tenaga ahli dibidang komunikasi yang harus mampu
beradaptasi dan menjadi ujung tombak perusahaan yang dapat menangani
permasalahan yang menjalin hubungan dengan publiknya baik internal maupun
eksternal sehingga tercipta hubungan yang harmonis antara perusahaan dan
publiknya.
Dan dengan perkembangan yang terjadi, setiap perusahaan membutuhkan
divisi yang mampu menjawab semua tantangan dan membantu perusahaan dalam
membangun dan menjaga citra perusahaan agar selalu baik dan positif. Divisi
tersebut adalah Public Relations yang harus dimiliki perusahaan, peran Public
Relations sangatlah penting dan sentral, yaitu menjalin hubungan yang baik antara
commit to user
diantara keduanya pada akhirnya akan membentuk citra positif terhadap
perusahaan.
Kegiatan Kuliah Kerja Media bagi seseorang Public Relations merupakan hal
yang penting, karena dengan Kuliah Kerja Media dapat menjadi sarana untuk
meningkatkan serta menambah pengalaman di dalam dunia kerja sesungguhnya
dan juga dapat digunakan untuk menerapkan semua teori yang diaplikasikan ke
dalam praktek dari ilmu yang telah diproleh di bangku perkuliahan di Fakultas
ISIP UNS. Kuliah Kerja Media juga dapat digunakan untuk lebih mengenal dan
mengetahui serta mempelajari ruang lingkup kerja seorang Public Relations.
Penulis telah melaksanakan Kuliah Kerja Media di PT.PERTAMINA EP
REGION SUMATERA FIELD PENDOPO pada tanggal 08 Februari – 08 April
dan ditempatkan dibagian Humas dibawah naungan LO (Layanan Operasi).
B. Tujuan
Kuliah Kerja Media yang dilaksanakan penulis di PT.PERTAMINA EP
REGION SUMATERA FIELD PENDOPO. Adapun mempunyai tujuan
sebagai berikut :
1. Untuk mempraktekan dan menerapkan semua teori dan ilmu – ilmu yang
telah didapat pada bangku perkuliahan kedalam dunia kerja yang
commit to user
2. Untuk menambah pengalaman dan memperkaya wawasan penulis dalam
dunia kerja yang nyata sehingga penulis dapat lebih mengenal dunia kerja
yang sesungguhnya.
3. Lebih mengetahui dan mempelajari kinerja Humas di PT.PERTAMINA
EP REGION SUMATERA FIELD PENDOPO.
4. Melatih penulis agar lebih aktif, kritis dan kreatif dalam menghadapi
dunia kerja yang sesungguhnya dan mampu menyelesaikan tugas – tugas
yang harus dikerjakan di lingkungan kerja.
5. Mengetahui peran dan fungsi Public Relations yang ada dibagian Humas
di PT.PERTAMINA EP REGION SUMATERA FIELD PENDOPO.
6. Untuk lebih dalam lagi mengetahui berbagai macam tugas Public
Relations dalam menjalankan program kehumasan.
7. Ikut serta dan menjalankan program kehumasan PT.PERTAMINA EP
REGION SUMATERA FIELD PENDOPO antara lain bidang sosialisasi
lingkungan.
8. Memenuhi kewajiban sebagai Mahasiswa Diploma III Komunikasi
Terapan Jurusan Public Relations Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta untuk memproleh gelar Profesional
Ahli Madya pada bidang Public Relations.
9. Mengetahui salah satu tugas program kerja yang dikerjakan humas di
PT.PERTAMINA EP REGION SUMATERA FIELD PENDOPO yaitu
turun langsung kelokasi kejadian perkara bila ada suatu kasus untuk
commit to user
10.Mempelajari lebih dalam lagi fungsi dari tugas tersebut sehingga penulis
mengangkat tema tersebut ke dalam laporan tugaas akhir penulis sehingga
penulis benar – benar mengerti dan mendalami program kehumasan
commit to user
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Pengertian Public Relations
Pesatnya perkembangan demokrasi maupun majunya perkembangan industri,
semua menyebabkan pergeseran – pergeseran atau kegoncangan – kegoncangan
hebat di dunia industri. Pergeseran – pergeseran yang mengakibatkan perubahan
dan kemajuan yang luas, tidak saja dalam bidang perdagangan dan perniagaan,
tetapi juga dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, keamanan,
dan lain sebagainya.
Sejalan dengan perkembangan tersebut, komunikasi pun dituntut untuk lebih
maju lagi, sehingga kegiatan Public Relations pun semakin banyak digunakan,
banyak dipelajari, dan diteliti. Public Pelations dari berbagai badan, perusahaan
ataupun instansi dalam masyarakat mendapat tugas untuk senantiasa mengikuti
dan menganalisa masalah – masalah yang timbul, baik dalam badan atau
perusahaan itu sendiri, maupun dari publiknya. Masalah – masalah yang timbul
akibat adanya pergeseran – pergeseran dan kegoncangan – kegoncangan yang
terjadi di dalam masyarakat.
Perkembangan – perkembangan yang terjadi selama ini mendorong lahirnya
commit to user
kegiatan tanpa disadari, kini sudah menjadi suatu profesi, suatu ilmu pengetahuan
yang diteliti dan dikaji secara khusus.
Public Relations merupakan kegaiatan komunikasi yang melibatkan seluruh
anggota organisasi untuk menciptakan hubungan yang baik dengan publiknya
baik intern maupun ekstern.
Terdapat banyak sekali definisi mengenai Public Relations, menurut IPRA
(The International Public Relations Assocation), Public Relations didefinisikan
sebagai :
”Fungsi menajemen dan budi yang dijalankan secara berkesinambungan
dan berencana, dengan mana organisasi – organisasi dan lembaga –
lembaga yang bersifat umum dan pribadi berusaha memperoleh dan
membina pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang ada sangkut
pautnya dengan menilai pendapat umum diantara mereka dengan tujuan
kebijaksanaan dan ketatalaksanaan mereka, guna mencapai kerja sama
yang lebih produktif dan untuk melaksanakan kepentingan bersama yang
lebih efisien dan tersebar luas.”1
1
Onong Effendy, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek, Bandung: Remaja Rosdakarya 1993,hal.
commit to user
Seperti yang diutarakan oleh Cutlip, Center, dan Croom dalam bukunya
“Effective Publik Relations” mendefenisikan public relations sebagai
berikut :
“Public Relations adalah sebagai fungsi manajemen yang secara
khusus mendukung terbentuknya saling pengertian dalam
komunikasi, pemahaman, penerimaan dan kerjasama antara
organisasi dengan berbagai publiknya.”
Pengertian – pengertian lain dari Public Relations masih banyak lagi, masih ada
2000 lebih pendapat tentang definisi Public Relations namun para pakar Public
Relations memilih beberapa definisi terbaik yaitu :
1. Definisi PR dari The British Institute of PR:
“Public Relations adalah keseluruhan upaya yang terencana dan
berkesinambungan untuk menciptakan dan memelihara saling pengertian
antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya” (The British Institute
of PR).
2. Definisi Public Relations menurut J. C.Seidel, Public Relations Director,
Division of Housing, State of New York berbunyi :
“Public Relations is the continuing process by which management
endeavors to obtain good will and understanding of customers, its
employess and the public a large. Inwardly through self analisis and
commit to user
(Public Relations adalah proses yang kontinyu dari usaha – usaha
manajemen untuk memproleh good will dan pengertian dari para
konsumennya, pengawainya dan publik umumnya ke dalam dengan
mengadakan analisa dan perbaikan-perbaikan terhadap diri sendiri, keluar
dengan mengatakan pernyataan – pernyataan )
3. Menurut Ruslan Public Relations diberi pengertian sebagai berikut:
“Public Relations adalah fungsi manajemen yang khas dan mendukung
pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya,
menyangkut aktivitas komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerjasama ;
melibatkan manajemen dalam persoalan permasalahan, membantu
manajemen mampu menanggapi opini publik ; mendukung manajemen
dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif ; bertindak
sebagai sistem peringatan dini dalam mengantisipasi kecenderungan
menggunakan penelitian secara teknik komunikasi yang sehat dan etis
sebagai sarana utama “. ( Ruslan, 2002 : 17 )
4. Menurut M. O. Palapah dan Atang Syamsudin pengertian Public Relations
yaitu:
“Public Relations adalah suatu bentuk spesialisasi publisistik yang
bertujuan untuk memajukan saling pengertian dan kerjasama antara semua
publik yang berkepentingan guna mencapai keuntungan dan kepuasan
commit to user
Dari pengertian-pengertian tersebut dapat diambil suatu tanggapan atau
beberapa kesamaan pokok pikiran yaitu:
1. Public Relations merupakan suatu kegiatan yang bertujuan
memperoleh goodwill, kepercayaan, saling pengertian, dan citra yang
baik dari publiknya.
2. Sasaran Public Relations adalah menciptakan opini publik atau disebut
dengan persepsi positif atau citra yang menguntungkan semua pihak.
3. Public Relations merupakan unsur yang sangat penting dalam
manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik dari organisasi/
perusahaan.
4. Public Relations adalah usaha untuk menciptakan hubungan yang
harmonis antara suatu badan/ organisasi dengan masyarakat melalui
proses komunikasi timbal balik dan dua arah.
5. Tujuan utama Public Relations adalah menciptakan dan memelihara
saling pengertian, yakni untuk memastikan bahwa organisasi tersebut
senantiasa dimengerti oleh pihak-pihak lain yang turut berkepentingan
(Jefkins, 1992:9).
Dalam pertemuan para pakar Public Relations di Mexico City pada bulan
Agustus 1978 menghasilkan defenisi Public Relations yang lebih jelas dan
commit to user
”Praktek Public Relations adalah suatu seni sekaligus disiplin ilmu
pengetahuan sosial yang dapat dipergunakan untuk menganalisis berbagai
kecenderungan, memprediksi konsekuensi dari tiap kegiatan, memberi
masukan dan saran – saran kepada para pemimpin organisasi dan
melaksankan kegiatan – kegiatan yang melayani, baik untuk kepentingan
publik atau umum.”2
2
Rosady Ruslan, SH.Manajemen Humas & Manajemen Komunikasi,(Konsepsi dan Aplikasi)
commit to user
Masih ada banyak lagi definisi lain tentang Public Relations dan definisi
yang paling dapat dipertanggungjawabkan mengenai Public Relations ialah
rumusan Dr. Rex Harlow (1982 : 40), yang menyatakan sebagai berikut :
“Public Relations adalah fungsi manajemen yang khas dan mendukung
pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan
publiknya, menyangkut aktivitas komunikasi, pengertian, penerimaan dan
kerja sama melibatkan menajemen dalam persoalan/permasalahan,
membantu menajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan
secara efektif, bertindak sebagai sistem peringatan dini dalam
mengantisipasi kecenderungan menggunakan penelitian serta teknik
komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama.”
Definisi di atas yang dirumuskan oleh Dr. Rex Harlow adalah yang paling
lengkap dan akomodatif terhadap perkembangan dan dinamika Public Relations,
karena ada aspek yang cukup penting yang sehat dan etis.
Meskipun berbeda pada penekanannya unsur – unsur pokoknya dalam
setiap definisi Public Relations namun kalau diperhatikan definisi Public
Relations tersebut banyak persamaan, yaitu unsur utamanya (Onong, 1979 : 6)
menyangkut antara lain :
1. Suatu fungsi manajemen yang menggunakan penelitian dan upaya
yang berencana dengan mengikuti standar – standar etis.
2. Suatu proses yang mencangkup hubungan antara organisasi dengan
commit to user
3. Analis dan evaluasi melalui penelitian terhadap sikap dan opini dan
kecenderungan sosial, serta mengkomunikasikannya kepada pihak
manajemen/pimpinan.
4. Konseling manajemen agar dapat dipastikan bahwa kebijaksanaan, tata
cara kegiatan dapat dipertanggungjawabkan secara sosial dalam
konteks demi kepentingan bersama bagi kedua belah pihak.
5. Pelaksanaan atau menindaklanjuti program aktivitas yang terencana,
mengkomunikasikan dan mengevaluasi.
6. Perencanaan dengan itikad yang baik, saling pengertian dan
penerimaan dari pihak publiknya ( internal dan eksternal) sebagai hasil
akhir dari aktivitas Public Relations
Keenam unsur utama diatas menunjukan adanya hubungan Public Relations
dengan manajemen dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran perusahaan dimana
Public Relations dan manajemen itu beroperasi dan merupakan proses
berkesinambungan (continuing process).
Berdasarkan definisi – definisi diatas, terdapatlah dalam Public Relations itu
suatu usaha kegiatan untuk menanamkan dan memproleh pengertian, good-will,
kepercayaan, penghargaan pada, dan dari publik. Public Relations terdapat suatu
usaha untuk mewujudkan hubungan yang harmonis antara perusahaan/organisasi
dengan publiknya, usaha untuk memberikan atau menanamkan kesan yang
menyenangkan, sehingga akan timbul opini publik yang menguntungkan bagi
commit to user
B. Peran Public Relations
Public Relations memiliki peran dan fungsi bagi perusahaan menurut Scott M.
Cutlip & Allen Center, “Effective Public Relations”, memberikan penjelasan
sebagai berikut:
1) “To facilitate & insure and inflow of refresentative opinions from an
organization’s several publics so that its policies & operations may be
kept compatible with the diverse needs & views of these public”.
(Memudahkan dan menjamin arus opini yang bersifat mewakili dari publik
– publik suatu organisasi, sehingga kebijaksanaan beserta operasionalisasi
organisasi dapat dipelihara keserasiannya dengan ragam kebutuhan dan
pandangan publik – publik tersebut).
2) “To counsel management on ways & means on shaping an organization’s
policies & operations to gain maximum public ecceptance”. (Menasihati
manajemen mengenai jalan dan cara menyusun kebijaksanaan dan
operasionalisasi organisasi untuk dapat diterima secara maksimal oleh
publik).
3) “To devise and implement programs that will gain wide and favourable
interpretations of an organization’s policies & operations”.
(Merencanakan dan melaksanakan program – program yang dapat
menimbulkan penafsiran yang menyenangkan terhadap kebijaksanaan dan
commit to user
Bertrand R. Canfield dalam bukunya “Public Relations Principles and Problems”,
mengemukakan fungsi Public Relations sebagai berikut:
1) It should serve the publics interest; (mengabdi kepada kepentingan umum),
2) Maintaim good communication; (memelihara komunikasi yang baik),
3) Stress good morals and manners; (menitik beratkan moral dan perilaku yang
baik). (Canfield).
Berdasarkan uraian mengenai ciri – ciri Public Relations beserta penegasan
kegiatan Public Relations menurut Cutlip and Center serta Canfield diatas maka
fungsi Public Relations dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik, baik publik
eksternal maupun internal.
2. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dengan menyebarkan
informasi dari organisasi kepada publik dan menyalurkan opini publik kepada
organisasi.
3. Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi demi kepentingan
umum.
Perkembangan profesionalisme Public Relations yang berkaitan dengan
pengembangan peranan Public Relations, bank sebagai praktisi maupun
profesional dalam suatu organisasi/perusahaan, menurut Ruslan
(Dozier,D.M.1992 : 21) bahwa peran Public Relations dalam organisasi tersebut
adalah salah satu kunci untuk memahami fungsi Pubik Relations dan komunikasi
organisasi, disamping itu juga merupakan kunci untuk pengembangan peran
commit to user
Menurut Ruslan (Dozier & Broom,1995 : 21) bahwa peranan Public Relations
dibagi menjadi 4 kategori dalam suatu organisasi yaitu sebagai berikut :
1. Communication Tehnician
2. Expert precriber
3. Communication faciliator
4. Problem Solving facilitator
Peranan Public Relations diharapkan menjadi “mata” dan “telinga”, serta
tangan kanan bagi top manajemen dari organisasi/ lembaga, yang ruang lingkup
tugasnya antara lain meliputi aktivitas:
a) Membina hubungan kedalam (publik internal)
Yang dimaksud dengan publik internal adalah publik yang menjadi bagian
dari unit/ badan/ perusahaan atau organisasi itu sendiri, dan mampu
mengidentifikasi atau mengenali hal-hal yang menimbulkan gambaran negatif
dari dalam masyarakat sebelum kebijakan itu dijalankan oleh organisasi.
b) Membina hubungan keluar (publik eksternal)
Yang dimaksud dengan pubilk eksternal adalah publik umum (masyarakat).
Mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran yang positif pada publik
terhadap lembaga yang diwakilinya.
Jadi peran Public Relations tersebut bersifat dua arah. Seperti dijelaskan
commit to user
Beberapa kegiatan dan sasaran Public Relations sebagai pendukung fungsi
manajemen perusahaan/ organisasi/ lembaga, yaitu:
· Building coorporate identiy & image
- Menciptakan identitas dan citra perusahaan yang positif.
- Mendukung kegiatan komunikasi timbal balik dua arah dengan
berbagai pihak.
· Facing crisis
Menangani complain (keluhan), membentuk manajemen krisis dan Public
Relations recovery of image (menjaga citra), memperbaiki lost of image &
damage (memperbaiki citra yang buruk menjadi baik).
Tugas – tugas spesifik kegiatan seorang Public Relation Officer menurut
Ali Novel adalah sebagai berikut.3
a) Menyampaikan informasi yang objektif tentang yang diwaikilinya
kepada masyarakat luas.
b) Menilai sikap dan pendapat umum tentang lembaga yang
diwakilinya.
c) Mengembangkan kreasi perencanaan dan pelaksanaannya.
d) Menciptakan “Conditioning” (kondisi menguntungkan bagi
perusahaan).
commit to user
f) Profesional yang bermoral dimana tugas dengan kegiatan yang
dilandasi dengan kejujuran, keadilan dan kebenaran (Ali Novel
1-3)
3
Novel, Ali : Materi Pokok Hubungan Masyarakat, Modul 1-3, DEPDIKBUD, Universitas
commit to user
C. Proses Komunikasi Public Relations
Secara umum Public Relations dapat diartikan sebagai
penyambung lidak atau ujung tombak perusahaannya kepada khalayak dan
publiknya agar terjadi hubungan yang selaras dan harmonis antara
perusahaan dan publiknya. Public relations bukan hanya bertugas sebagai
saluran informasi atau penyambung aspirasi dari perusahaan kepada
publiknya akan tetapi harus dapat pula sebagai saluran informasi atau
penyambung aspirasi dari publik kepada perusahaan.
Dengan demikian seorang Public relations dituntut memiliki
kemampuan dasar yang paling penting yaitu komunikasi, karena
komunikasi merupakan hal yang paling penting bagi proses sosial dan
kegiatan Public relations yang harus mampu mengkomunikasikan apa
yang diinginkan perusahaan dan begitu pula sebaliknya apa yang
diinginkan publiknya terhadap perusahaan.
Komunikasi Public relations merupakan suatu proses yang
mencangkup suatu pertukaran fakta, pandangan dan gagasan di antara
perusahaan dengan publik – publiknya untuk mencapai suatu pengertian
(CH.Frazier Moore : 86).Model komunikasi dalam kegiatan Public
relations bwesesuaian dengan model komunikasi yang dikemukakan oleh
commit to user
THE LASWELL FORMULA
D. Media Komunikasi Public Relations
Salah satu pengertian Public Relations adalah suatu jenis kegiatan komunikasi.
Dalam proses komunikasi dikenal unsur media sebagai saluran yang dapat
digunakan untuk menyampaikan informasi kekomunikannya. Media komunikasi
bagi Public Relations memiliki peran yang penting untuk menjalankan tugasnya
yang selalu berhubungan dengan publiknya, khususnya publik eksternal dan salah
satu cara yang digunakan untuk menyampaikan informasi atau pesan ke khalayak
atau publiknya salah satunya adalah lewat media.
Media yang sering digunakan oleh Public Relations dapat digolongkan
menjadi 3 jenis sesuai dengan penggunaannya yaitu :
1. Media Auditif (The Spoken Words)
Yang termasuk media auditif adalah radio, tape recorder, demonstrasi dan
juga pertemuan. Media auditif memiliki kelebihan dibanding media cetak karena
pesan yang disampaikan lebih mudah ditangkap dan dicerna secara langsung oleh
pendengar lewat intonasi dan nada suara yang memperjelas dan juga dapat
commit to user
2. Media Visual (The Printed Word)
Penyampaian pesan media visual adalah berbentuk tertulis atau berupa media
cetak. Keuntungan media ini adalah dapat diperbanyak tanpa mengubah isi
informasinya, dapat dipelajari setiap saat dan dapat didokumentasikan. Yang
termasuk media visual antara lain adalah majalah, surat kabar, booklet, pamplhet,
foto grafik, foster dan papan reklame. Media visual atau cetak Public Relations
yang sering digunakan untuk menyampaikan informasi ke publik adalah prees
release.
3. Media Audio-Visual
Media audio visual adalah perpaduan dari kedua media diatas, yaitu media
auditif dan visual. Media ini yang sekarang paling populer digunakan karena
seiring perkembangan jaman yang menuntut kecepatan penyampaian pesan/
informasi ke publik yang termasuk media audio visual adalah televisi, internet dan
commit to user
BAB III
DESKRIPSI PERUSAHAAN
A.
Sejarah Singkat Berdirinya PT.PERTAMINASejarah Pertamina EP tidak bisa dilepaskan dari perjalanan panjang
perburuan minyak di Bumi Nusantara ini yang dimulai sejak awal Abad 19.
Antara 1871 hingga 1885 merupakan masa-masa awal pencarian hingga
penemuan minyak di Indonesia, yang waktu itu masih dalam pendudukan
Belanda. Menyusul pengeboran pertama pada 1883 di Telaga Tiga, Pangkalan
Brandan, Sumatera Utara maka pada 1885 berdirilah Royal Dutch Company di
Pangkalan Brandan. Sejak itulah ekspolitasi minyak dari perut Bumi Nusantara
dimulai.
Ketika pecah Perang Asia Timur Raya, produksi minyak mengalami
gangguan. Pada masa pendudukan Jepang, usaha yang dilakukan hanyalah
merehabilitasi lapangan dan sumur yang rusak akibat bumi hangus atau
pengeboman.
Pada masa perang kemerdekaan, produksi minyak terhenti. Namun ketika
perang usai dan bangsa ini mulai menjalankan pemerintahan yang teratur, ternyata
penguasaan atas usaha minyak di Indonesia menjadi tidak jelas. Banyak
perusahaan-perusahaan kecil bermunculan untuk memanfaatkan rezeki minyak ini
commit to user
semua itu, penguasaan atas tambang-tambang minyak tersebut diserahkan kepada
Angkatan Darat.
Untuk menanganinya, pemerintah mendirikan sebuah maskapai minyak
nasional pada 10 Desember 1957 dengan nama PT Perusahaan Minyak Nasional,
disingkat PERMINA. Perusahaan itu lalu bergabung dengan PERTAMIN menjadi
PERTAMINA pada 1968. Untuk memperkokoh perusahaan yang masih muda
ini, Pemerintah menerbitkan UU no. 8 pada 1971, yang menempatkan
PERTAMINA sebagai perusahaan minyak dan gas bumi milik negara.
Berdasarkan UU ini, semua perusahaan minyak yang hendak menjalankan usaha
di Indonesia wajib bekerja sama dengan PERTAMINA. Karena itu,
PERTAMINA bertindak sebagai regulator bagi mitra yang menjalin kerja sama
melalui mekanisme Kontrak Kerja Sama (KKS) di wilayah kerja (WK)
PERTAMINA. Di sisi lain PERTAMINA juga bertindak sebagai operator karena
juga menggarap sendiri sebagian wilayah kerjanya.
Sejalan dengan dinamika industri migas dunia, Pemerintah menerbitkan
Undang-Undang Minyak dan Gas Bumi (milik negara) No. 22 tahun 2001.
Sebagai konsekuensi penerapan UU tersebut, Pertamina beralih bentuk menjadi
PT Pertamina (Persero), dan hanya bertindak sebagai operator yang menjalin
Kontrak Kerja Sama (KKS) dengan pemerintah yang diwakili oleh BPMIGAS.
Sekaligus UU itu juga mewajibkan PT Pertamina (Persero) untuk mendirikan
anak perusahaan guna mengelola usaha eksplorasi, eksploitasi dan produksi
commit to user
dasar itulah PT Pertamina EP didirikan pada 13 September 2005. Sejalan dengan
pembentukan Pertamina EP maka pada tanggal 17 September 2005, PT Pertamina
(Persero) telah melaksanakan penandatanganan Kontrak Kerja Sama (KKS)
dengan BPMIGAS -- yang berlaku surut sejak 17 September 2003 -- atas seluruh
Wilayah Kuasa Pertambangan Migas yang dilimpahkan melalui perundangan
yang berlaku. Sebagian besar wilayah PT Pertamina (Persero) tersebut dipisahkan
menjadi Wilayah Kerja (WK) Pertamina EP. Pada saat bersamaan, Pertamina EP
juga melaksanakan penandatanganan KKS dengan BPMIGAS yang berlaku sejak
17 September 2005.
Dengan demikian WK Pertamina EP adalah WK yang dahulu dikelola
oleh PT Pertamina (Persero) sendiri, dan WK yang dikelola PT Pertamina
(Persero) melalui TAC (Technical Assistance Contract) dan JOB EOR (Joint
Operating Body Enhanced Oil Recovery)
PT
Pertamina
(Persero)
(dahulu bernama PerusahaanPertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara) adalah sebuah BUMN yang
bertugas mengelola penambangan minyak dan gas bumi di Indonesia.Pertamina
pernah mempunyai monopoli pendirian SPBU di Indonesia, namun monopoli
tersebut telah dihapuskan pemerintah pada tahun 2001. Perusahaan ini juga
mengoperasikan 7 kilang minyak dengan kapasitas total 1.051,7 MBSD, pabrik
petrokimia dengan kapasitas total 1.507.950 ton per tahun dan pabrik LPG dengan
kapasitas total 102,3 juta ton per tahun.
Pertamina adalah hasil gabungan dari
commit to user
1957. Penggabungan ini terjadi pada 1968. Direktur utama (Dirut) yang menjabat
saat ini adalah Karen Agustiawan yang dilantik oleh Menneg BUMN Syofan
Djalil pada 5 Februari 2009 menggantikan Dirut yang lama Ari Hernanto
Soemarno. Pelantikan Karen Agustiawan ini mencatat sejarah penting karena ia
menjadi wanita pertama yang berhasil menduduki posisi puncak di perusahaan
BUMN terbesar milik Indonesia itu.
Kegiatan Pertamina dalam menyelenggarakan usaha di bidang energi dan
petrokimia, terbagi ke dalam sektor Hulu dan Hilir, serta ditunjang oleh kegiatan
anak-anak perusahaan dan perusahaan patungan.
PT.PERTAMINA EP berdiri mulai tanggal 17 September 2005
berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No.4, merupakan Kontrak Minyak
dan Gas Bumi antara BPMIGAS dan PT.PERTAMINA (PERSERO) kepada
PT.PERTAMINA sebagaimana SKDireksi PT.PERTAMINA (PERSERO) No.
042/C00000/2005-S0 tanggal 21 September 2005.
Pengusahaan minyak dan gas melalui operasi sendiri dilakukan di 7 (tujuh)
Daerah Operasi Hulu (DOH). Ketujuh daerah operasi tersebut adalah :
· DOH Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) Sumatra Bagian Utara
yang berpusat di Rantau
· DOH Sumatra Bagian Tengah berpusat di Jambi
· DOH Sumatra Bagian Selatan berpusat di Prabumulih
commit to user
· DOH Jawa Bagian Timur berpusat di Cepu
· DOH Kalimantan berpusat di Balikpapan
· DOH Papua berpusat di Sorong.
Sejarah PT.PERTAMINA PENDOPO
1912 Pada tanggal 24 April 1912 Standard Oil of New Jersey memulai
aktivitasnya di Indonesia melalui The American Petroleum Company di
Negeri Belanda, dengan membentuk Nederlandsche Koloniale Petroleum
Maatschappij (NKPM) untuk usahanya di Indonesia
1913 Pengeboran sumur pertama di Batu Bedulang Sumatera Utara
1914 Sumur minyak pertama ditemukan di daerah operasi NKPM di Petak Jawa
Tengah
1916 Sumur minyak pertama ditemukan dari lapisan dangkal Palembang di
Talang Akar Sumatera Selatan
1917 Di Jawa Tengah ditemukan lagi sumur minyak di daerah operasi Trebul.
Dengan ditemukannya sumur minyak ini dan di Petak pada tahun 1914.
NKPM merencanakan untuk mendirikan kilang, tetapi karena
kesukaran-kesukaran yang dihadapi pada saat pecahnya Perang Dunia pertama
beberapa tahun kemudian sebuah kilang minyak yang kecil baru dapat
didirikan di Kapuan
1920 Karena pengaruh Perang Dunia I keadaan perusahaan semakin sulit,
commit to user
Jepang. Sejarah NKPM tentu akan sangat berbeda seandainya Jepang
menawar yang lebih baik.
1921 Di Talang Akar Sumatera Selatan ditemukan sumur yang menghasilkan
800 BOPD dari lapisan Talang Akar yang lebih dalam.
1922 Pada tahun ini adalah tahun permulaan masa jayanya NKPM, karena
selain telah selesainya pendirian kilang minyak mini di Kapuan Jawa
Tengah, juga penemuan-penemuan ladang minyak di Talang Akar
Sumatera Selatan. Di daerah ini pada kedalaman kita-kira 2000 kaki
ditemukan sumur-umur minyak yang menghasilkan 10.000 sampai 20.000
BOPD (Barel Oil Per Day). Penemuan ladang minyak Talang Akar ini
telah merubah sejarah perusahaan ini secara tiba-tiba. Keputusan diambil
untuk membangun sebuah kilang minyak baru dekat Palembang dan
pemasangan pipa sepanjang 130 km untuk menyalurkan minyak dari
lapangan Talang Akar ke Kilang.
1926 Pembangunan kilang sungai gerong yang berkapasitas 3.500 barel setiap
hari dan pemasangan pipa 6 inchi dari Talang Akar ke Sungai Gerong
selesai dikerjakan.Pemasangan pipa sepanjang 130 km itu merupakan
suatu pekerjaan yang besar dan berat, dimana banyak sekali rawa-rawa
harus ditimbun dan tiang-tiang pancang harus dipasang.
1927 Ditemukan ladang minyak Pendopo
commit to user
1931 Pemasangan pipa saluran minyak 8 inci dari Talang Akar ke Sungai
Gerong Kapasitas kilang diperbesar dari 3500 barrel menjadi 25.000 barrel
setiap hari. Pembangunan pabrik lilin sebagai bagian dari kilang tersebut
untuk penampungan produki didirikan terminal Tanjung Uban.
1933 Ladang Benakat ditemukan. Tahun ini merupakan tahun bersejarah bagi
perusahaan. Pada saat itu standart of New Jersey mempunyai persediaan
minyak mentah yang cukup di daerah Timur Jauh, tetapi tidak memiliki
sarana distribusi yang memadai. Sebaliknya, Socony Vacuum Oil
Company (SVOC) tidak memiliki baik minyak mentah maupun kilang,
tetapi memiliki segala fasilitas pemasaran minyak. Kedua perusahaan ini
bergabung untuk usaha-usahanya di Timur Jauh. Maka dibentuklah SVOC
sebagai badan koordinasi usaha NKPM di Indonesia.
1934 Untuk mengurus pemasaran dibentuk organisasi dengan nama N.V
kolonial Petroleum Verkoop Mij (NPPM). Ditahun ini NKPM
memperoleh daerah eksplorasi Sumatera Tengah yang dikenal dengan
Japura 5A Contract
1936 Ditemukan Ladang Raja
1939 Ditemukan umur minyak pertama di daerah Japura 5A Contract di
Sumatera Tengah.
1942 Pada masa ini usaha-usaha perindustrian minyak di Indonesia ada di
commit to user
1945 Dengan politik bumi hangus, kilang Sungai Gerong telah dihancurkan
sebelum kedatangan pemerintah pendudukan Jepang.
1946 Sesudah pemerintah pendudukan Jepang menyerah, usaha-usaha segera
dilakukan untuk membina kembali kilang minyak Sungai Gerong dan
mengaktifkan kembali Produksi di kilang minyak Pendopo.
1947 NKPM berganti nama menjadi NV Standard Vacuum Petroleum Mij
(SVPM) sedangkan KPPM menjadi NV Standard – Vacuum Sales
Company (SVSC)
1948 Pertengahan tahun 1948 kilang minyak Sungai Gerong telah dapat
menyamai kapasitas produksinya dengan keadaan sebelum Perang dengan
45.000 BOPD, sedangkan produksi minyak mentah terus naik sampai
mencapai 66.800 BOPD.
1950 Ditemukan ladang-ladang Betun, Karan, Deras, Tanim, Abab, Kruh dan
Kaya.
1957 Tanggal 22 Oktober 1957 pendirian Cat-Cracker dan Polymerization Unit
telah selesai, sehingga kilang Sungai Gerong dipandang sebagai Unit yang
paling modern di Asia Tenggara pada saat itu.Lapangan Lirik di Sumatera
Utara mulai dengan produksi yang sangat meyakinkan dan dibukalah
saluran pipa dari Lirik ke Terminal buatan pada tanggal 1 Nopember 1957.
1958 Perjanjian perburuhan (CLA) yang pertama ditanda tangani dengan
commit to user
1959 Nama SVSC dirubah mennjadi PT Stanvac Indonesia dengan kantor pusat
di Jakarta. Suatu persetujuan telah dicapai dengan pemerintah Indonesia
untuk mensupply kira-kira 10 MMSCFD (Million Metric Standard Cubic
Feet per Day) gas keperluan perusahaan pupuk Sriwidjaja (PUSRI) di
Palembang. Penanda tanganan perjanjian dilakukan tanggal 20 Februari
1959 untuk jangka waktu 20 tahun, sejak pengiriman gas pertama ke
dalam pabrik pupuk (1963).
1961 SVPM dilebur menjadi PT Stanvac Indonesia
1962 Dalam bulan Maret 1962 kekayaan SVOC di Timur Jauh dikembalikan
kepada pemegang saham masing-masing standard oil of New Jersey dan
SVOC, kecuali yang berada di Indonesia SVOC dibebani untuk
memelihara usaha-usaha di bagian Timur Jauh ini dan Standard Oil of
New Jersey mendirikan maskapai baru. ESSO Standard Eastern Inc.
Ditunjuk oleh kedua pemegang saham sebagai pelaksana usaha di
Indonesia
1963 Pada tanggal 25 September 1963 suatu persetujuan dengan pemerintah
Indonesia, yang diwakili oleh PN. PERMINA, bahwa PTSI ditunjuk
sebagai salah satu kontraktor dalam bidang usaha produksi minyak. Dalam
persetujuan in idaerah Kampar ditambahkan sebagai daerah konsesi baru
commit to user
1964 Bagian pemasaran PTSI dihapuskan dan diambil oleh PN.PERTAMIN
yang diserahi tugas pemasaran dalam negeri oleh pemerintah Republik
Indonesia
1965 (Masa pengolahan politik di Indonesia/G30S/PKI). Untuk melindungi
kelangsungan produksi dari Industri-Industri Vital, maka PTSSI
ditempatkan di bawah pengawasan pemerintah Indonesia dengan
keputusan Presiden tanggal 15 Maret 1965. Pengawasan dilakukan oleh
tim pengawas yang diangkat oleh Departemen Perindustrian Dasar dan
Pertambangan. Tim ini dibebaskan setahun kemudian dan diganti oleh tim
pengawas yang ditunjuk oleh panglima Daerah Militer.
1966 Pimpinan PTSI di Sumatera Tengah dan Sumatera Selatan sepenuhnya
dipegang oleh putera-puteri Indonesia, mulai tahun 1966. Di daerah
Sumatera Selatan John S. Karamoy dipercayakan sebagai Area Manager
yang pertama bangsa Indonesia.
1967 Keadaan menjadi lebih baik untuk perusahaan asing, sehingga PTSI mulai
lagi menyusun organisasinya agar dapat lebih giat berusaha.
1968 Team pengawas yang ditunjuk oleh panglima Daerah Militer dibubarkan,
sehingga memungkinkan PTSI untuk lebih leluasa berusaha. Dalam tahun
ini PTSI mengolah lebih banyak minyak bumi kepunyaan pemerintah dari
masa-masa lalu.
1969 Pada tanggal 23 Nopember 1969 dicapai persetujuan dengan pemerintah
commit to user
usaha PTSI di Indonesia. PTSI yang tadinya merupakan perusahaan
eksplorasi, produksi, dan penyulingan minyak bumi, berubah menjadi
perusahaan eksplorasi dan produksi saja.
Kilang minyak di Sungai Gerong diamibl alih oleh PN PERTAMINA,
bersamaan dengan persetujuan itu, PTSI diberi tambahan daerah konsesi
baru seluas + 12 million acres di Sumatera Selatan, dekat ladang minyak
Pendopo, Talang Akar. Sejak itu aktivitas PTSI berkembang kembali dan
total produksi yang dicapai76.000 barel perhari.
1971 Perluasan usaha PTSI di Indonesia ditandai dengan usaha-usaha baru di
daerah Sumatera Selatan dan pengambil alihan daerah ’bagi hasil’ corridor
dari REDCO.
1972 PTSI menandatangani kontrak dengan Pertamina untuk menyediakan 26.3
MMSCFD gas selama 10 tahun untuk pabrik pupuk PUSRI-II.
1973 Perluasan usaha PTSI diteruskan lagi dengan diberikannya daerah Rimau
Blok oleh Pemerintah Republik Indonesia untuk digarap.
1976 PTSI membuat lagi kontrak dengan PERTAMINA untuk menyediakan 45
MMSCFD gas selama 10 tahun. Gas ini adalah untuk pabrik pupuk
PUSRI-III&IV.
1977 Mulai tahun 1977 daerah Corridor Blok dikembalikan kepada REDCO
commit to user
1978 Produksi PTSI keseluruhan adalah sekitar 33.000 BOPD. Usaha-usaha
untuk menaikkan produksi ini terus menerus dilakukan dengan
mempelajari kembali sumur-sumur lama, menambah sumur-sumur baru
diladang-ladang yang sudah ada dan melakukan pengeboran sumur-sumur
eksplorasi di daerah-daerah yang belum di produksi.
1979 Dalam tahun ini produksi PTSI secara keseluruhan tetap pada tingkat
sekitar 33.000 BOPD perhari akibat adanya pengeboran di daerah North
Kruh, Jirak serta pengeboran sumur baru di daerah Merbau Sumatera
Tengah.
1980 Perluasan eksplorasi tahun ini di Sumatera Selatan dilakukan di daerah
Bungur Kabupaten Musi Rawas dan Sukaraja di Kabupaten Muara Enim.
Sedangkan di Sumatera Tengah di daerah terusan Pamai Taluk Blok A.
1981 Usaha-usaha untuk meningkatkan produksi terus dilakukan dengan
melakukan pengeboran di daerah ‘bagi hasil’ Tabuan, Marga Rimba Asam
kecamatan Banyuasin III, Kabupaten Musi Banyuasin di Sumatera
Selatan. Di Sumatera Tengah ditemukan sumur Napuh Kecamatan
Pangkalan Kuras. Produksi keseluruan sekitar 35.700 BOPD
1983 28 November 1983 dimulai sejarah baru bagi Lapangan Pendopo, setelah
lebih dari setengah abad lapangan ini dikelola oleh pihak asing.
Berdasarkan pasal 3 kontrak karya dan Undang-Undang no.14 tahun 1963
pengoperasian dan pengelolaan lapangan minyak ’Old Area’ Pendopo
commit to user
A. Tujuan Perusahaan
Adapun sifat, maksud dan tujuan PT.PERTAMINA EP REGION SUMATRA
FIELD PENDOPO :
· Menjadi lembaga pembinaan usaha kecil dan koperasi terkemuka yang
dapat mengangkat citra Pertamina di mata masyarakat indonesia.
· Menjadikan usaha kecil dan koperasi mitra binaan Pertamina sebagai unit
usaha yang produktif, efisien, profitable dan dapat mendukung usaha dan
mengangkat citra Pertamina.
· Menjadikan usaha kecil dan koperasi mitra binaan Pertamina sebagai unit
usaha penghasil produk berkualitas dan inovatif yang mampu bersaing di
pasar lokal, regional dan global.
· Menjadikan usaha kecil dan koperasi mitra binaan Pertamina sebagai unit
usaha yang mampu memenuhi permintaan dan kepuasan pelanggan secara
dinamis dan berkelanjutan.
· Menjadikan usaha kecil dan koperasi sebagai soko guru perekonomian
nasional.
B. Falsafah Perusahaan
”Sincere Strong Sensible “
Tata Nilai Korporat (6C)
1. Clean (Bersih) : Dikelola secara profesional, menghindari benturan
kepentingan, tidak mentoleransi suap, menjunjung tinggi kepercayaan dan
commit to user
2. Competitive (Kompetitif) : Mempu berkompetisi dalam skala regional
maupun internasional, mendorong pertumbuhan melalui investasi,
membangun budaya sadar biaya dan menghargai kinerja.
3. Confident (Percaya Diri) : Berperan dalam pembangunan ekonomi
nasional, menjadi pelopor dalam reformasi BUMN, dan membangun
kebanggaan bangsa.
4. Customer Focused (Fokus pada Pelanggan) : Beorientasi pada
kepentingan pelanggan, dan berkomitmen untuk memberikan pelayanan
terbaik kepada pelanggan.
5. Commercial (Komersial) : Menciptakan nilai tambah dengan orientasi
komersial, mengambil keputusan berdasarkan prinsip-prinsip bisnis yang
sehat.
6. Capable (Berkemampuan) : Dikelola oleh pemimpin dan pekerja yang
profesional dan memiliki talenta dan penguasaan teknis tinggi,
berkomitmen dalam membangun kemampuan riset dan pengembangan
C. Visi ,Misi ,dan Moto Perusahaan
Visi
"Menjadi Unit Usaha Hulu Migas terbaik di Pertamina EP"
Misi :
”Mengelola kegiatan bisnis dibidang hulu migas secara profesional, kompetitif
dengan menerapkan good oil & gas engineering practies, berwawasan lingkungan
commit to user
Motto : ”Renewble Spirit”
D. Logo Perusahaan
E. Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah suatu kerangka yang menunjukkan hubungan
antara personel dalam menyelesaikan tugas perusahaan maupun suatu organisasi.
Struktur organisasi yang baik akan mendukung pengelolaan yang baik pula.
Dengan demikian diharapkan dapat mencapai hasil yang maksimal baik dalam
kualitas maupun kuantitas.
Untuk mencapai tujuan peruasahaan dibutuhkan suatu organisasi yang
baik, karena dalam suatu organisasi yang mengambarkan hubungan masing –
masing kegiatan dan fungsi. Struktur organisasi yang ditetapkan di
commit to user
garis dan dalam melaksanakan tugas – tugasnya Field Manajer dibantu oleh
Asisten Manajer yang sesuai dengan keahliannya.
Sedangkan untuk kegiatan operasionalnya, Asisten Manajer memberi perintah
kepada tiap – tiap bagian secara langsung, namun demikian Field Manajer
merupakan penanggungjawab tertinggi di perusahaan. Adapun struktur organisasi
yang dimiliki PT.PERTAMINA EP REGION SUMATERA Field Pendopo terdiri
dari :
1. Field Manajer
2. Sekretaris
3. HSE (Health, Safety & Environment), terdiri dari :
a. Pengawas Utama Lindungan lingkungan, yang membawahi :
Ø Staf Pengendalian dan KPD LL
Ø Staf Ops.Lindungan Lingkungan
b. Inspektor
c. Pengawas Utama Keselamatan & Kesehatan Kerja
Ø Staf Ops. Keselamatan & Kesehatan Kerja
Ø Staf Pengendalian & Keadaan Darurat
4. Asman.Perencanaan & Engineering, yang membawahi :
a. Ahli Teknik Produksi
b. Ahli Teknik Reservoir
Ø Analisis Laboratrium
c. Ahli Teknik EOR
commit to user
e. Pengawas Rencana Anggaran & Arus Migas
Ø Staf rencana Kerja & Anggaran
f. Kepala Perencanaan & Pemeliharaan
Ø Staf Rencana PML Fasprod
Ø Staf Rencana PML ROT EQ
Ø Staf Rencana PML FAS GAS
5. Asman Operasi produksi, yang membawahi :
a. KA Distrik I
Ø Pengawas Struktur Musi
- Opr. Stasiun Pengumpul Musi Timur
- Opr. Sumur & Pemipaan
Ø Pengawas Struktur BKT.BRN
- Opr. Stasiun Pengumpul
- Opr. Sumur & Pemipaan
Ø Pengawas Struktur Betung
- Opr. Stasiun Pengumpul
- Opr. Sumur & Pemipaan
b. KA Distrik II
Ø Pengawas Struktur Sopa
- Opr. Sta. Pengumpul
- Opr. Sumur & Pemipaan
Ø Pengawas Struktur Talang Akar, Pendopo
commit to user - Opr. Sumur & Pemipaan
Ø Pengawas Struktur Jirak
- Opr. Sta. Pengumpul
- Opr. Sumur & Pemipaan
c. KA Distrik III
Ø Pengawas Struktur Benuang
- Opr. Sta. Pengumpul
- Opr. Sumur & Pemipaan
Ø Pengawas Struktur Betun
- Opr. Sta. Pengumpul
- Opr. Sumur & Pemipaan
d. KA PPP & Transportasi Minyak
Ø Pengawas Pusat Pengumpul Produksi
- Opr. Booster Serdang
- Opr .Talang Akar
- Opr .Stasiun Meter Plaju
- Opr .PPP Pengabuan
- Opr .Trunk Line
Ø Pengawas Control Crude Oil & Mitra Usaha
- Staf Quality Control & Witness Mitra Usaha
e. Staf Administrasi Migas
f. Pengawas UT.OPS Secrec & EOR
commit to user g. KA Distrik Gas
Ø Opr. SKG Benuang
Ø Pengawas Ops. Gas Musi barat
- Opr. Sumur Musi Barat
- Opr. SPG. Musi Barat
Ø Opr. SKG Benakat Timur
Ø Opr. SKG Sopa
Ø Opr. SKG Musi Timur
6. Asman Pemeliharaan, yang membawahi :
a. Kepala Mekanik
Ø Pengawas Konstruksi Lapangan & Bengkel
- Teknisi Bengkel las / Bubut
- Teknisi Konstruksi & Pemipaan
Ø Pengawas PML FASPROD
- Teknisi Prime Mover
- Teknisi PML Pompa
Ø Pengawas PML Hoist & HTE
- Teknisi PML HE & Alat Berat
- Teknisi PML Hoist
b. Kepala Utilities
Ø Pengawas Power Plaint & jaringan Listrik
- Opr. Power Plaint
commit to user
Ø Pengawas WTP & jaringan Air & Gas
Ø Teknisi Instrumen
c. KA TOPSIP
Ø Pengawas UT.Sipil
- Pengawas Fasum & Fasprod
Ø Pengawas UT.TOPO & BJ
- Pengawas Survey & Pemetaan
- Pengawas Bangunan & Jalan
d. KA Pemeliharaan fasilitas Gas
Ø Pengawas Mekanik & Pipa
- Teknisi Pipa
- Teknisi Mekanik
Ø Teknisi Instrumen Utilities & Listrik
- Teknisi Utilities & Listrik
- Teknisi Instrument
7. Asman WO & WS, yang membawahi :
Ø Pengawas UT Perawatan Sumur & Kerja Ulang
- Opr. Perawatan Sumur & Kerja Ulang
- Pengawas Unit Pengasaman
- Pengawas Material & Alat
Ø Pengawas UT Peralatan bawah Sumur
- Teknisi Bengkel GLV
commit to user
- Opr. Wire Line & SON/DYN
8. KA Layanan Operasi, yang membawahi :
Ø Ahli Hukum & Pertanahan
- Staf Pertahanan
Ø Pengawas Humas
- Staf CSR
Ø Pengawas Sekuriti
- Staf OP Sekuriti
Untuk memperjelas uraian tersebut di atas, berikut dapat dilihat bagan struktur
commit to user FIELD MANAGER PENDOPO
commit to user
ASMAN OPERASI PRODUKSI
KA DISTRIK I
PENGAWAS STRUKTUR BKT.BRN
PENGAWAS STRUKTUR BETUNG PENGAWAS
STRUKTUR MUSI
OPR.SUMUR & PEMIPAAN OPR.STASIUN
PENGUMPUL OPR.SUMUR
& PEMIPAAN OPR.STASIUN
PENGUMPUL OPR.SUMUR &
PEMIPAAN OPR.STASIUN
commit to user
ASMAN OPERASI PRODUKSI
KA DISTRIK II
PENGAWAS STRUKTUR SOPA
PENGAWAS STRUKTUR TALANG
AKAR
PENGAWAS STRUKTUR BETUN
OPR.STASIUN PENGUMPUL
OPR.SUMUR & PEMIPAAN
OPR.STASIUN PENGUMPUL
OPR.SUMUR & PEMIPAAN
OPR.STASIUN PENGUMPUL
commit to user
ASMAN OPERASI PRODUKSI
KA DISTRIK III
PENGAWAS STRUKTUR BETUN
OPR.STASIUN PENGUMPUL
OPR.SUMUR & PEMIPAAN PENGAWAS
STRUKTUR BENUANG
OPR.STASIUN PENGUMPUL
commit to user
ASMAN OPERASI PRODUKSI
KEPALA DISTRIK GAS
PENGAWAS OPS GAS MUSI
BARAT
OPR SPG MUSI BARAT OPR SUMUR
MUSI BARAT
OPR SKG BENAKAT
TIMUR
OPR SKG SOPA
OPR SKG MUSI TIMUR OPR SKG
commit to user
ASMAN PEMELIHARAAN
KEPALA UTILITIES
PWS.WTP & JARINGAN AIR &
GAS PWS.POWER
PLANT&JARINGAN LISTRIK
TEKNISI INSTRUMENT TEKNISI
JARINGAN LISTRIK
OPRPOWER
commit to user
ASMAN PEMELIHARAAN
KEPALA TOPSIP
PENGAWAS UT.SIPIL PENGAWAS UT.TOPO
& BL
PENGAWAS FASUM & FASPROD
PENGAWAS SURVEY & PEMETAAN
commit to user
FIELD MANAGER PENDOPO
ASMAN WO & WS
PWS UT.PERAWATAN SUMUR&KERJA
ULANG
PWS UT.PERALATAN BAWAH SUMUR
PWS.MATERIAL & ALAT PWS.UNIT
PENGASAMAN
TEKNIKSI BENGKEL GLV
TEKNISI BENGKEL
POMPA
OPR.WIRE LINE & SON/DYN OPR PERAWATAN
commit to user
FIELD MANAGER PENDOPO
STAF OPERASIONAL SEKURITY PENGAWAS
SEKURITY PENGAWAS HUMAS
KEPALA LAYANAN OPERASI
AHLI HUKUM & PERTANAHAN
STAF PERTANAHAN STAF CSR (COOPRATE
commit to user
F. Personalia/Kepegawaian PT.PERTAMINA EP REGION
SUMATERA FIELD PENDOPO
1.Jumlah Karyawan
Dalam penempatannya secara kwantitatif bila dilihat dari posisi jabatan atau
bidang kerja PT.PERTAMINA EP REGION SUMATERA Field Pendopo dapat
diketahui jumlah karyawannya adalah 161. Terkait dengan jumlah karyawannya
tersebut, dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1.
KOMPOSISI KARYAWAN BERDASARKAN BIDANG KERJA DI
PT.PERTAMINA EP REGION SUMATERA Field Pendopo
NO UNIT JUMLAH
1 Field Manger PT.PERTAMINA Pendopo 1
2 Sekretaris 1
3 HSE 9
4 Perencanaan & Engineering 17
5 Operasi produksi 10
6 Distrik I 12
7 Distrik II 16
8 Distrik III 8
9 DistrikGas 19
10 PPP.Transp.Minyak 10
11 Pemeliharaan 41
12 Work Over & Well Services 10
13 Layanan Operasi 7
14 Pekarya(Karyawan Kontrak) 600
Jumlah Keseluruhan 761
commit to user 2.Jam Kerja
Waktu atau jam kerja karyawan pada PT.PERTAMINA EP REGION
SUMATERA FIELD PENDOPO. Secara umum diatur sesuai dengan kebutuhan
perusahaan dan peraturan perundangan yang berlaku yaitu :
a. Senin – Kamis : 07.00 – 16.00, termasuk istirahat
1jam(12.00-13.00)
b. Jumat : 07.30 – 15.30, termasuk istirahat
1jam(12.00-13.00)
c. Sabtu – Minggu : Libur
d. Buat Karyawan dan pekarya yang kerja lembur (manda) : 2
minggu kerja, 1 minggu libur.
3.Kewajiban Karyawan
Mengenai apa yang sebaiknya dilakukan dan apa yang sebaiknya harus
dihindarkan bagi karyawan PT.PERTAMINA EP REGION SUMATERA FIELD
PENDOPO diatur dalam keputusan Direksi PT.PERTAMINA No. C-26007
HT.01.01.TH 2005 tanggal 20 September 2005 Tentang Peraturan Perusahaan
PT.PERTAMINA dalam pasal 9 sebagai berikut.
1. Karyawan berkewajiban
a. Memberikan keterangan yang sebenarnya mengenai data pribadi,
commit to user
b. Melaksanakan semua tugas/perintah dan pekerjaan yang diberikan
oleh Perusahaan dengan sebaik – baiknya dengan penuh rasa
tanggungjawab.
c. Menyimpan semua keterangan yang dianggap sebagai rahasia
perusahaan, yang didapat oleh karena jabatannya maupun di dalam
pergaulannya di lingkungan perusahaan.
d. Setia kepada Perusahaan dan menjaga citra serta membela
kepentingan perusahaan.
e. Selalu menjaga kesopanan dan kesusilaan serta norma – norma
pergaulan yang berlaku dalam masyarakat.
f. Menjaga dan memelihara barang – barang milik Perusahaan yang
dipercayakan kepadanya atau yang digunakan dalam melaksanakan
tugas.
g. Menaati jam kerja yang telah ditetapkan.
h. Menaati dan melaksanakan setiap ketentuan/peraturan yang berlaku
dilingkungan perorangan.
i. Selalu berusaha meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.
2. Karyawan dilarang
a. Melakukan hal – hal yang tidak patut diperbuat oleh pegawai yang
bermartabat.
b. Menyalahgunakan wewenang dan jabatan.
c. Melakukan perbuatan yang dapat merugikan perusahaan
commit to user e. Melalaikan tugas kedinasan.
f. Melakukan perbuatan yang mengganggu ketertiban.
g. Melakukan perbuatan yang tidak terpuji.
h. Bekerja untuk negara asing, bidang usaha lain atau instansi di luar
perseroan tanpa ijin tertulis dari Perusahaan
3. Kesejahteraan
Sebagai bentuk perhatian dan kepedulian/tanggungjawab manajemen serta
untuk menunjang kesehatan dan kesejahteraan karyawan, maka PT.PERTAMINA
EP Region Sumatera Field Pendopo memberikan sarana yang menyangkut tentang
kesejahteraan, diantarannya adalah sebagai berikut :
a. Terjadinya sarana kesehatan, dokter kontrak dan rumah sakit yang
ditunjuk khusus oleh Perusahaan dengan Perjanjian Kerja sama (PKS)
b. Tersedianya sarana peribadatan bagi seluruh karyawan
c. Jaminan sosial tenaga kerja (JAMSOSTEK) dan lain sebagainya
G. Kehumasan PT.PERTAMINA EP REGION SUMATERA FIELD
PENDOPO
Di dalam struktur organisasi humas PT.PERTAMINA EP Region
Sumatera Field Pendopo berada dalam divisi Layanan Operasi. Dalam rangka
memenuhi fungsi dan membina hubungan dengan publik perusahaan, Humas
PT.PERTAMINA EP Region Sumatera Field Pendopo melaksanakan beberapa
commit to user a. Kegiatan Internal
· Menerima berbagai proposal, surat dan memo dari masyarakat
maupun perusahan mitra kerja dan instansi negara, seperti
permohonan dana kegiatan masyarakat.
· Menyalin proposal tersebut ke buku agenda yang akan menjadi
dokumen PT.PERTAMINA EP Region Sumatera Field Pendopo
· Menyampaikan laporan kepada kepala Layanan Oprerasi melalui
surat penerus.
· Mengadakan rapat dengan Kepala Layanan Operasi dan ahli – ahli
lain untuk membahas laporan yang diterima.
· Menyampaikan jawaban atas proposal, surat maupun memo
kepada yang terkait.
· Selain kegiatan formal diatas, untuk meningkatkan kebersamaan
antar karyawan, PT.PERTAMINA EP juga mengadakan kegiatan
– kegiatan informal
ü Spiritual : Kegiatan ini menyangkut pembinaan mental
karyawan menurut agama masing – masing seperti pengajian,
doa bersama, peringatan hari – hari besar keagamaan dan lain
– lain.
ü Budaya : Kegiatan ini berkaitan dengan acara hiburan bagi
karyawan seperti acara menyanyi dan lain – lain.
ü Olahraga : Kegiatan ini meliputi senam rutin yang diadakan
commit to user b. Kegiatan Eksternal
· Mengadakan hubungan dengan pemerintah daerah.
· Mengadakan hubungan dengan media masa baik cetak maupun
elektronik.
· Membina hubungan dengan masyarakat sekitar, misal dengan
kegiatan sosialisasi minyak dan gas.
Kegiatan divisi humas PT.PERTAMINA EP Region Sumatera Field
Pendopo terdiri dari 4 bagian yakni Layanan Operasi, Pengawas Humas, CSR (
Corporate Sosial Responbility) dan Ahli HKP (Hukum dan Pertanahan) akan
tetapi job description humas hanya berperan penting didalam pengawas humas :
· Tugas humas disini adalah turun langsung kelokasi kejadian perkara untuk
mengidentifikasi kejadian yang terjadi seperti kebakaran akibat kebocoran
pipa minyak yang dicuri oleh orang yang tidak bertanggungjawab, disini
peran humas memang sangat penting mengingat humas adalah bagian dari
perusahaan yang cocok untuk berhadapan langsung dengan masyarakat.
· Memberi penjelasan kepada masyarakat yang secara tidak sengaja
mendapat kerugian atas perkara tersebut.
· Memberi ganti rugi apabila kebakaran atau kebocoran pipa itu dilakukan
oleh PT.PERTAMINA
· Memberi santunan atau uang kepedulian pada masyarakat yang tidak
sengaja mengalami kerugian apabila kebakaran atau kebocoran pipa
commit to user
· Menjalin kerja sama dengan Pers baik media cetak maupun media
elektronik,seperti :
ü Menanggapi berita – berita tentang PT.PERTAMINA EP Region
Sumatera Field Pendopo yang ada disurat kabar .
ü Mengirimkan tanggapan berita ke redaksi yang terkait untuk
dimuat pada edisi berikutnya.
ü Mengundang perwakilan surat kabar ketika PT.PERTAMINA EP