• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN HUMAS PT PERTAMINA EP FIELD PENDOPO DALAM MENCIPTAKAN COMMUNITY RELATIONS DESA TAMBANGAN MUSI RAWAS DALAM KASUS KEBOCORAN PIPA MINYAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERAN HUMAS PT PERTAMINA EP FIELD PENDOPO DALAM MENCIPTAKAN COMMUNITY RELATIONS DESA TAMBANGAN MUSI RAWAS DALAM KASUS KEBOCORAN PIPA MINYAK"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

i

LAPORAN TUGAS AKHIR

PERAN HUMAS PT PERTAMINA EP FIELD PENDOPO

DALAM MENCIPTAKAN COMMUNITY RELATIONS DESA

TAMBANGAN MUSI RAWAS DALAM

KASUS KEBOCORAN PIPA MINYAK

TUGAS AKHIR

Oleh :

Wisnu Aristriadi

D1608119

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya program

Studi Diploma III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret

PUBLIC RELATIONS KOMUNIKASI TERAPAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

commit to user

ii

PERSETUJUAN

Tugas Akhir Berjudul :

PERAN HUMAS PT.PERTAMINA EP FIELD PENDOPO

DALAM MENCIPTAKAN COMMUNITY RELATIONS DESA

TAMBANGAN MUSI RAWAS DALAM KASUS KEBOCORAN

PIPA MINYAK

Karya :

WISNU ARISTRIADI

D1608119

PUBLIC RELATIONS

Disetujui untuk dipertahankan Panitia Penguji Tugas Akhir Program DIII Komunikasi Terapan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Surakarta, Menyetujui Dosen Pembimbing

(3)

commit to user

iii

PENGESAHAN

Tugas Akhir ini telah diujikan dan disahkan oleh Panitia Ujian Tugas Akhir Program DIII Komunikasi Terapan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Hari : Selasa

Tanggal : 14 Juni 2011

Panitia Ujian Tugas Akhir :

Drs.Dwi Tiyanto,SU NIP. 19540414 198003 1 007

Drs.Surisno Satryo Utomo,M.Si

.

NIP. 19500926 198503 1 002

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret

Surakarta Dekan,

(4)

commit to user

iv

MOTTO

· Keberhasilan adalah buah karya dari kerja keras dan ketekunan .

· Jika Allah selalu bersamamu, maka apa yang harus kamu takuti ?

Sebaliknya jika Allah memusuhimu, maka pada siapa kau akan

berharap???

(DR.Aidh Al-Qarmi)

· Persahabatan ibarat tangan dan mata, bila tangan terluka maka mata

meneteskan air mata, bila mata menangis maka tanganlah yang

mengusapnya .

· Jadilah pohon kurma yang tinggi cita – citanya, kebal dari penyakit dan

bila dilempar batu, maka ia akan membalasnya dengan buahnya

(5)

commit to user

v

PERSEMBAHAN

Tugas akhir ini penulis persembahkan untuk

Ibu dan Bapak tercinta

Terima kasih atas segala yang telah diberikan selama ini .

Atas do’a dukungan ,semangat yang diberikan selama ini ,kalian adalah Pahlawanku .Semoga ini menjadi awal dari

Kesukseskanku...

Istri dan Anakku tercinta,

Yang telah memberikan suport batin dan rohani selama ini, Love u...

(6)

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat ,hidayah dan bimbingan-Nya ,sehingga penulis dapat menyelesaikan

Kuliah Kerja Media di PT.PERTAMINA EP REGION SUMATERA FIELD

PENDOPO pada tanggal 08 Februari – 08 April 2011 dengan baik sampai dengan

selesainya tugas ini.

Pelaksanaan KKM yang dilakukan di PT.PERTAMINA EP REGION

SUMATERA FIELD PENDOPO sudah memberikan gambaran tentang

pengertian Public Relation dalam pelaksanaan kegiatan Kehumasan di

PT.PERTAMINA EP REGION SUMATERA FIELD PENDOPO.

Tugas ini kami susun untuk mendapatkan nilai tugas yang lebih baik dan

merupakan sebagai salah satu syarat kelulusan program D III Komunikasi

Terapan Jurusan Public Relation Universitas Negeri Surakarta, Dalam menyusun

laporan tugas akhir ini, penulis telah dibantu oleh banyak pihak. Maka, dalam

kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

· Bp. Prof. Drs. Pawito,Ph.D Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta

· Bp. Drs. A. Eko Setyanto, M.Si selaku Ketua Program D III Komunikasi

Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret

(7)

commit to user

vii

· Bp. Drs. Surisno Satryo Utomo,M.Si selaku dosen pembimbing yang telah

membimbing, mengarahkan dan mendukung penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan Tugas Akhir ini.

· Bp. Drs. Dwi Tiyanto,SU selaku penguji yang telah bersedia meluangkan

waktu untuk penulis melaksanakan ujian tugas akhir ini.

· Bp. Handri Utama selaku Field Manager PT.PERTAMINA EP Field Pendopo

yang telah memberikan ijin penulis melaksanakan Kuliah Kerja Media.

· Bp. Yossy Ardila, Bp. Haryono, Bp. Ifni Hidayat, dan Bp. Yusuf selaku

instruktur yang membantu penulis dalam melaksanakan KKM.

· Keluargaku tercinta yang telah memberikan segalanya, terima kasih untuk

selamanya.

· Teman – temanku, terima kasih atas bantuan, kebaikan, kebersamaan, canda

tawa yang selama ini kalian berikan...

· Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Dalam penulisan Tugas Akhir ini kami menyadari bahwa masih banyak

terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat kami harapkan

semoga penulisan Tugas Akhir ini dapat berguna bagi pembaca pada umumnya

dan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik pada khususnya.

Surakarta, 2011

(8)

commit to user

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

MOTTO ... iv

A. Pengertian Public Relations ... 5

B. Peran Public Relations ... 13

C. Proses Komunikasi Public Relations ... 18

D. Media Komunikasi Public Relations ... 19

BAB III DESKRIPSI PERUSAHAAN ... 21

A.

Sejarah Singkat Berdirinya PT.Pertamina ... 21

a. Tujuan Perusahaan ... 33

b. Falsafah Perusahaan ... 33

c. Visi, Misi dan Motto Perusahaan ... 34

d. Logo Perusahaan ... 35

(9)

commit to user

ix

f. Personalia/Kepegawaian PT.Pertamina... 57

g. Kehumasan PT.Pertamina ... 60

BAB IV PENANGGULANGAN KASUS DAN SOSIALISASI HUMAS PT PERTAMINA TERHADAP MASYARAKAT DISEKITAR FIELD PENDOPO... 64

a. Waktu dan lokasi KKM ... 64

b. Peran Humas PT.Pertamina dalam menanggulangi kasus dan cara bersosialisasinya ... 65

c. Tugas Yang Dilaksanakan ... 68

d. Berita Acara ... 70

BAB V PENUTUP... 72

A. Kesimpulan ... 72

B. Saran – saran ... 73

Daftar Pustaka ... 75

(10)

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Perkembangan dunia bisnis yang semakin maju dalam segala segi dan bidang,

baik dari segi teknologi dan pelayanan, setiap perusahaan dituntut untuk dapat

mengikuti perkembangan dan perubahan tersebut agar tidak tertinggal, dengan

kata lain setiap perusahaan haruslah dapat terus berkembang dan tentu saja harus

mampu bersaing dalam kerasnya perubahan dan persaingan yang terjadi agar tetap

bertahan dan terus menunjukan eksistensinya di pasar.

Dengan segala perkembangan tersebut, setiap perusahaan wajib mempunyai

modal tenaga ahli yang terampil pada setiap bidangnya. Dan tentunya perusahaan

harus mempunyai tenaga ahli dibidang komunikasi yang harus mampu

beradaptasi dan menjadi ujung tombak perusahaan yang dapat menangani

permasalahan yang menjalin hubungan dengan publiknya baik internal maupun

eksternal sehingga tercipta hubungan yang harmonis antara perusahaan dan

publiknya.

Dan dengan perkembangan yang terjadi, setiap perusahaan membutuhkan

divisi yang mampu menjawab semua tantangan dan membantu perusahaan dalam

membangun dan menjaga citra perusahaan agar selalu baik dan positif. Divisi

tersebut adalah Public Relations yang harus dimiliki perusahaan, peran Public

Relations sangatlah penting dan sentral, yaitu menjalin hubungan yang baik antara

(11)

commit to user

diantara keduanya pada akhirnya akan membentuk citra positif terhadap

perusahaan.

Kegiatan Kuliah Kerja Media bagi seseorang Public Relations merupakan hal

yang penting, karena dengan Kuliah Kerja Media dapat menjadi sarana untuk

meningkatkan serta menambah pengalaman di dalam dunia kerja sesungguhnya

dan juga dapat digunakan untuk menerapkan semua teori yang diaplikasikan ke

dalam praktek dari ilmu yang telah diproleh di bangku perkuliahan di Fakultas

ISIP UNS. Kuliah Kerja Media juga dapat digunakan untuk lebih mengenal dan

mengetahui serta mempelajari ruang lingkup kerja seorang Public Relations.

Penulis telah melaksanakan Kuliah Kerja Media di PT.PERTAMINA EP

REGION SUMATERA FIELD PENDOPO pada tanggal 08 Februari – 08 April

dan ditempatkan dibagian Humas dibawah naungan LO (Layanan Operasi).

B. Tujuan

Kuliah Kerja Media yang dilaksanakan penulis di PT.PERTAMINA EP

REGION SUMATERA FIELD PENDOPO. Adapun mempunyai tujuan

sebagai berikut :

1. Untuk mempraktekan dan menerapkan semua teori dan ilmu – ilmu yang

telah didapat pada bangku perkuliahan kedalam dunia kerja yang

(12)

commit to user

2. Untuk menambah pengalaman dan memperkaya wawasan penulis dalam

dunia kerja yang nyata sehingga penulis dapat lebih mengenal dunia kerja

yang sesungguhnya.

3. Lebih mengetahui dan mempelajari kinerja Humas di PT.PERTAMINA

EP REGION SUMATERA FIELD PENDOPO.

4. Melatih penulis agar lebih aktif, kritis dan kreatif dalam menghadapi

dunia kerja yang sesungguhnya dan mampu menyelesaikan tugas – tugas

yang harus dikerjakan di lingkungan kerja.

5. Mengetahui peran dan fungsi Public Relations yang ada dibagian Humas

di PT.PERTAMINA EP REGION SUMATERA FIELD PENDOPO.

6. Untuk lebih dalam lagi mengetahui berbagai macam tugas Public

Relations dalam menjalankan program kehumasan.

7. Ikut serta dan menjalankan program kehumasan PT.PERTAMINA EP

REGION SUMATERA FIELD PENDOPO antara lain bidang sosialisasi

lingkungan.

8. Memenuhi kewajiban sebagai Mahasiswa Diploma III Komunikasi

Terapan Jurusan Public Relations Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta untuk memproleh gelar Profesional

Ahli Madya pada bidang Public Relations.

9. Mengetahui salah satu tugas program kerja yang dikerjakan humas di

PT.PERTAMINA EP REGION SUMATERA FIELD PENDOPO yaitu

turun langsung kelokasi kejadian perkara bila ada suatu kasus untuk

(13)

commit to user

10.Mempelajari lebih dalam lagi fungsi dari tugas tersebut sehingga penulis

mengangkat tema tersebut ke dalam laporan tugaas akhir penulis sehingga

penulis benar – benar mengerti dan mendalami program kehumasan

(14)

commit to user

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.

Pengertian Public Relations

Pesatnya perkembangan demokrasi maupun majunya perkembangan industri,

semua menyebabkan pergeseran – pergeseran atau kegoncangan – kegoncangan

hebat di dunia industri. Pergeseran – pergeseran yang mengakibatkan perubahan

dan kemajuan yang luas, tidak saja dalam bidang perdagangan dan perniagaan,

tetapi juga dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, keamanan,

dan lain sebagainya.

Sejalan dengan perkembangan tersebut, komunikasi pun dituntut untuk lebih

maju lagi, sehingga kegiatan Public Relations pun semakin banyak digunakan,

banyak dipelajari, dan diteliti. Public Pelations dari berbagai badan, perusahaan

ataupun instansi dalam masyarakat mendapat tugas untuk senantiasa mengikuti

dan menganalisa masalah – masalah yang timbul, baik dalam badan atau

perusahaan itu sendiri, maupun dari publiknya. Masalah – masalah yang timbul

akibat adanya pergeseran – pergeseran dan kegoncangan – kegoncangan yang

terjadi di dalam masyarakat.

Perkembangan – perkembangan yang terjadi selama ini mendorong lahirnya

(15)

commit to user

kegiatan tanpa disadari, kini sudah menjadi suatu profesi, suatu ilmu pengetahuan

yang diteliti dan dikaji secara khusus.

Public Relations merupakan kegaiatan komunikasi yang melibatkan seluruh

anggota organisasi untuk menciptakan hubungan yang baik dengan publiknya

baik intern maupun ekstern.

Terdapat banyak sekali definisi mengenai Public Relations, menurut IPRA

(The International Public Relations Assocation), Public Relations didefinisikan

sebagai :

”Fungsi menajemen dan budi yang dijalankan secara berkesinambungan

dan berencana, dengan mana organisasi – organisasi dan lembaga –

lembaga yang bersifat umum dan pribadi berusaha memperoleh dan

membina pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang ada sangkut

pautnya dengan menilai pendapat umum diantara mereka dengan tujuan

kebijaksanaan dan ketatalaksanaan mereka, guna mencapai kerja sama

yang lebih produktif dan untuk melaksanakan kepentingan bersama yang

lebih efisien dan tersebar luas.”1

1

Onong Effendy, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek, Bandung: Remaja Rosdakarya 1993,hal.

(16)

commit to user

Seperti yang diutarakan oleh Cutlip, Center, dan Croom dalam bukunya

Effective Publik Relations” mendefenisikan public relations sebagai

berikut :

Public Relations adalah sebagai fungsi manajemen yang secara

khusus mendukung terbentuknya saling pengertian dalam

komunikasi, pemahaman, penerimaan dan kerjasama antara

organisasi dengan berbagai publiknya.”

Pengertian – pengertian lain dari Public Relations masih banyak lagi, masih ada

2000 lebih pendapat tentang definisi Public Relations namun para pakar Public

Relations memilih beberapa definisi terbaik yaitu :

1. Definisi PR dari The British Institute of PR:

Public Relations adalah keseluruhan upaya yang terencana dan

berkesinambungan untuk menciptakan dan memelihara saling pengertian

antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya” (The British Institute

of PR).

2. Definisi Public Relations menurut J. C.Seidel, Public Relations Director,

Division of Housing, State of New York berbunyi :

Public Relations is the continuing process by which management

endeavors to obtain good will and understanding of customers, its

employess and the public a large. Inwardly through self analisis and

(17)

commit to user

(Public Relations adalah proses yang kontinyu dari usaha – usaha

manajemen untuk memproleh good will dan pengertian dari para

konsumennya, pengawainya dan publik umumnya ke dalam dengan

mengadakan analisa dan perbaikan-perbaikan terhadap diri sendiri, keluar

dengan mengatakan pernyataan – pernyataan )

3. Menurut Ruslan Public Relations diberi pengertian sebagai berikut:

Public Relations adalah fungsi manajemen yang khas dan mendukung

pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya,

menyangkut aktivitas komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerjasama ;

melibatkan manajemen dalam persoalan permasalahan, membantu

manajemen mampu menanggapi opini publik ; mendukung manajemen

dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif ; bertindak

sebagai sistem peringatan dini dalam mengantisipasi kecenderungan

menggunakan penelitian secara teknik komunikasi yang sehat dan etis

sebagai sarana utama “. ( Ruslan, 2002 : 17 )

4. Menurut M. O. Palapah dan Atang Syamsudin pengertian Public Relations

yaitu:

Public Relations adalah suatu bentuk spesialisasi publisistik yang

bertujuan untuk memajukan saling pengertian dan kerjasama antara semua

publik yang berkepentingan guna mencapai keuntungan dan kepuasan

(18)

commit to user

Dari pengertian-pengertian tersebut dapat diambil suatu tanggapan atau

beberapa kesamaan pokok pikiran yaitu:

1. Public Relations merupakan suatu kegiatan yang bertujuan

memperoleh goodwill, kepercayaan, saling pengertian, dan citra yang

baik dari publiknya.

2. Sasaran Public Relations adalah menciptakan opini publik atau disebut

dengan persepsi positif atau citra yang menguntungkan semua pihak.

3. Public Relations merupakan unsur yang sangat penting dalam

manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik dari organisasi/

perusahaan.

4. Public Relations adalah usaha untuk menciptakan hubungan yang

harmonis antara suatu badan/ organisasi dengan masyarakat melalui

proses komunikasi timbal balik dan dua arah.

5. Tujuan utama Public Relations adalah menciptakan dan memelihara

saling pengertian, yakni untuk memastikan bahwa organisasi tersebut

senantiasa dimengerti oleh pihak-pihak lain yang turut berkepentingan

(Jefkins, 1992:9).

Dalam pertemuan para pakar Public Relations di Mexico City pada bulan

Agustus 1978 menghasilkan defenisi Public Relations yang lebih jelas dan

(19)

commit to user

”Praktek Public Relations adalah suatu seni sekaligus disiplin ilmu

pengetahuan sosial yang dapat dipergunakan untuk menganalisis berbagai

kecenderungan, memprediksi konsekuensi dari tiap kegiatan, memberi

masukan dan saran – saran kepada para pemimpin organisasi dan

melaksankan kegiatan – kegiatan yang melayani, baik untuk kepentingan

publik atau umum.”2

2

Rosady Ruslan, SH.Manajemen Humas & Manajemen Komunikasi,(Konsepsi dan Aplikasi)

(20)

commit to user

Masih ada banyak lagi definisi lain tentang Public Relations dan definisi

yang paling dapat dipertanggungjawabkan mengenai Public Relations ialah

rumusan Dr. Rex Harlow (1982 : 40), yang menyatakan sebagai berikut :

Public Relations adalah fungsi manajemen yang khas dan mendukung

pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan

publiknya, menyangkut aktivitas komunikasi, pengertian, penerimaan dan

kerja sama melibatkan menajemen dalam persoalan/permasalahan,

membantu menajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan

secara efektif, bertindak sebagai sistem peringatan dini dalam

mengantisipasi kecenderungan menggunakan penelitian serta teknik

komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama.”

Definisi di atas yang dirumuskan oleh Dr. Rex Harlow adalah yang paling

lengkap dan akomodatif terhadap perkembangan dan dinamika Public Relations,

karena ada aspek yang cukup penting yang sehat dan etis.

Meskipun berbeda pada penekanannya unsur – unsur pokoknya dalam

setiap definisi Public Relations namun kalau diperhatikan definisi Public

Relations tersebut banyak persamaan, yaitu unsur utamanya (Onong, 1979 : 6)

menyangkut antara lain :

1. Suatu fungsi manajemen yang menggunakan penelitian dan upaya

yang berencana dengan mengikuti standar – standar etis.

2. Suatu proses yang mencangkup hubungan antara organisasi dengan

(21)

commit to user

3. Analis dan evaluasi melalui penelitian terhadap sikap dan opini dan

kecenderungan sosial, serta mengkomunikasikannya kepada pihak

manajemen/pimpinan.

4. Konseling manajemen agar dapat dipastikan bahwa kebijaksanaan, tata

cara kegiatan dapat dipertanggungjawabkan secara sosial dalam

konteks demi kepentingan bersama bagi kedua belah pihak.

5. Pelaksanaan atau menindaklanjuti program aktivitas yang terencana,

mengkomunikasikan dan mengevaluasi.

6. Perencanaan dengan itikad yang baik, saling pengertian dan

penerimaan dari pihak publiknya ( internal dan eksternal) sebagai hasil

akhir dari aktivitas Public Relations

Keenam unsur utama diatas menunjukan adanya hubungan Public Relations

dengan manajemen dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran perusahaan dimana

Public Relations dan manajemen itu beroperasi dan merupakan proses

berkesinambungan (continuing process).

Berdasarkan definisi – definisi diatas, terdapatlah dalam Public Relations itu

suatu usaha kegiatan untuk menanamkan dan memproleh pengertian, good-will,

kepercayaan, penghargaan pada, dan dari publik. Public Relations terdapat suatu

usaha untuk mewujudkan hubungan yang harmonis antara perusahaan/organisasi

dengan publiknya, usaha untuk memberikan atau menanamkan kesan yang

menyenangkan, sehingga akan timbul opini publik yang menguntungkan bagi

(22)

commit to user

B. Peran Public Relations

Public Relations memiliki peran dan fungsi bagi perusahaan menurut Scott M.

Cutlip & Allen Center, “Effective Public Relations”, memberikan penjelasan

sebagai berikut:

1) “To facilitate & insure and inflow of refresentative opinions from an

organization’s several publics so that its policies & operations may be

kept compatible with the diverse needs & views of these public”.

(Memudahkan dan menjamin arus opini yang bersifat mewakili dari publik

– publik suatu organisasi, sehingga kebijaksanaan beserta operasionalisasi

organisasi dapat dipelihara keserasiannya dengan ragam kebutuhan dan

pandangan publik – publik tersebut).

2) “To counsel management on ways & means on shaping an organization’s

policies & operations to gain maximum public ecceptance”. (Menasihati

manajemen mengenai jalan dan cara menyusun kebijaksanaan dan

operasionalisasi organisasi untuk dapat diterima secara maksimal oleh

publik).

3) “To devise and implement programs that will gain wide and favourable

interpretations of an organization’s policies & operations”.

(Merencanakan dan melaksanakan program – program yang dapat

menimbulkan penafsiran yang menyenangkan terhadap kebijaksanaan dan

(23)

commit to user

Bertrand R. Canfield dalam bukunya “Public Relations Principles and Problems”,

mengemukakan fungsi Public Relations sebagai berikut:

1) It should serve the publics interest; (mengabdi kepada kepentingan umum),

2) Maintaim good communication; (memelihara komunikasi yang baik),

3) Stress good morals and manners; (menitik beratkan moral dan perilaku yang

baik). (Canfield).

Berdasarkan uraian mengenai ciri – ciri Public Relations beserta penegasan

kegiatan Public Relations menurut Cutlip and Center serta Canfield diatas maka

fungsi Public Relations dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik, baik publik

eksternal maupun internal.

2. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dengan menyebarkan

informasi dari organisasi kepada publik dan menyalurkan opini publik kepada

organisasi.

3. Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi demi kepentingan

umum.

Perkembangan profesionalisme Public Relations yang berkaitan dengan

pengembangan peranan Public Relations, bank sebagai praktisi maupun

profesional dalam suatu organisasi/perusahaan, menurut Ruslan

(Dozier,D.M.1992 : 21) bahwa peran Public Relations dalam organisasi tersebut

adalah salah satu kunci untuk memahami fungsi Pubik Relations dan komunikasi

organisasi, disamping itu juga merupakan kunci untuk pengembangan peran

(24)

commit to user

Menurut Ruslan (Dozier & Broom,1995 : 21) bahwa peranan Public Relations

dibagi menjadi 4 kategori dalam suatu organisasi yaitu sebagai berikut :

1. Communication Tehnician

2. Expert precriber

3. Communication faciliator

4. Problem Solving facilitator

Peranan Public Relations diharapkan menjadi “mata” dan “telinga”, serta

tangan kanan bagi top manajemen dari organisasi/ lembaga, yang ruang lingkup

tugasnya antara lain meliputi aktivitas:

a) Membina hubungan kedalam (publik internal)

Yang dimaksud dengan publik internal adalah publik yang menjadi bagian

dari unit/ badan/ perusahaan atau organisasi itu sendiri, dan mampu

mengidentifikasi atau mengenali hal-hal yang menimbulkan gambaran negatif

dari dalam masyarakat sebelum kebijakan itu dijalankan oleh organisasi.

b) Membina hubungan keluar (publik eksternal)

Yang dimaksud dengan pubilk eksternal adalah publik umum (masyarakat).

Mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran yang positif pada publik

terhadap lembaga yang diwakilinya.

Jadi peran Public Relations tersebut bersifat dua arah. Seperti dijelaskan

(25)

commit to user

Beberapa kegiatan dan sasaran Public Relations sebagai pendukung fungsi

manajemen perusahaan/ organisasi/ lembaga, yaitu:

· Building coorporate identiy & image

- Menciptakan identitas dan citra perusahaan yang positif.

- Mendukung kegiatan komunikasi timbal balik dua arah dengan

berbagai pihak.

· Facing crisis

Menangani complain (keluhan), membentuk manajemen krisis dan Public

Relations recovery of image (menjaga citra), memperbaiki lost of image &

damage (memperbaiki citra yang buruk menjadi baik).

Tugas – tugas spesifik kegiatan seorang Public Relation Officer menurut

Ali Novel adalah sebagai berikut.3

a) Menyampaikan informasi yang objektif tentang yang diwaikilinya

kepada masyarakat luas.

b) Menilai sikap dan pendapat umum tentang lembaga yang

diwakilinya.

c) Mengembangkan kreasi perencanaan dan pelaksanaannya.

d) Menciptakan “Conditioning” (kondisi menguntungkan bagi

perusahaan).

(26)

commit to user

f) Profesional yang bermoral dimana tugas dengan kegiatan yang

dilandasi dengan kejujuran, keadilan dan kebenaran (Ali Novel

1-3)

3

Novel, Ali : Materi Pokok Hubungan Masyarakat, Modul 1-3, DEPDIKBUD, Universitas

(27)

commit to user

C. Proses Komunikasi Public Relations

Secara umum Public Relations dapat diartikan sebagai

penyambung lidak atau ujung tombak perusahaannya kepada khalayak dan

publiknya agar terjadi hubungan yang selaras dan harmonis antara

perusahaan dan publiknya. Public relations bukan hanya bertugas sebagai

saluran informasi atau penyambung aspirasi dari perusahaan kepada

publiknya akan tetapi harus dapat pula sebagai saluran informasi atau

penyambung aspirasi dari publik kepada perusahaan.

Dengan demikian seorang Public relations dituntut memiliki

kemampuan dasar yang paling penting yaitu komunikasi, karena

komunikasi merupakan hal yang paling penting bagi proses sosial dan

kegiatan Public relations yang harus mampu mengkomunikasikan apa

yang diinginkan perusahaan dan begitu pula sebaliknya apa yang

diinginkan publiknya terhadap perusahaan.

Komunikasi Public relations merupakan suatu proses yang

mencangkup suatu pertukaran fakta, pandangan dan gagasan di antara

perusahaan dengan publik – publiknya untuk mencapai suatu pengertian

(CH.Frazier Moore : 86).Model komunikasi dalam kegiatan Public

relations bwesesuaian dengan model komunikasi yang dikemukakan oleh

(28)

commit to user

THE LASWELL FORMULA

D. Media Komunikasi Public Relations

Salah satu pengertian Public Relations adalah suatu jenis kegiatan komunikasi.

Dalam proses komunikasi dikenal unsur media sebagai saluran yang dapat

digunakan untuk menyampaikan informasi kekomunikannya. Media komunikasi

bagi Public Relations memiliki peran yang penting untuk menjalankan tugasnya

yang selalu berhubungan dengan publiknya, khususnya publik eksternal dan salah

satu cara yang digunakan untuk menyampaikan informasi atau pesan ke khalayak

atau publiknya salah satunya adalah lewat media.

Media yang sering digunakan oleh Public Relations dapat digolongkan

menjadi 3 jenis sesuai dengan penggunaannya yaitu :

1. Media Auditif (The Spoken Words)

Yang termasuk media auditif adalah radio, tape recorder, demonstrasi dan

juga pertemuan. Media auditif memiliki kelebihan dibanding media cetak karena

pesan yang disampaikan lebih mudah ditangkap dan dicerna secara langsung oleh

pendengar lewat intonasi dan nada suara yang memperjelas dan juga dapat

(29)

commit to user

2. Media Visual (The Printed Word)

Penyampaian pesan media visual adalah berbentuk tertulis atau berupa media

cetak. Keuntungan media ini adalah dapat diperbanyak tanpa mengubah isi

informasinya, dapat dipelajari setiap saat dan dapat didokumentasikan. Yang

termasuk media visual antara lain adalah majalah, surat kabar, booklet, pamplhet,

foto grafik, foster dan papan reklame. Media visual atau cetak Public Relations

yang sering digunakan untuk menyampaikan informasi ke publik adalah prees

release.

3. Media Audio-Visual

Media audio visual adalah perpaduan dari kedua media diatas, yaitu media

auditif dan visual. Media ini yang sekarang paling populer digunakan karena

seiring perkembangan jaman yang menuntut kecepatan penyampaian pesan/

informasi ke publik yang termasuk media audio visual adalah televisi, internet dan

(30)

commit to user

BAB III

DESKRIPSI PERUSAHAAN

A.

Sejarah Singkat Berdirinya PT.PERTAMINA

Sejarah Pertamina EP tidak bisa dilepaskan dari perjalanan panjang

perburuan minyak di Bumi Nusantara ini yang dimulai sejak awal Abad 19.

Antara 1871 hingga 1885 merupakan masa-masa awal pencarian hingga

penemuan minyak di Indonesia, yang waktu itu masih dalam pendudukan

Belanda. Menyusul pengeboran pertama pada 1883 di Telaga Tiga, Pangkalan

Brandan, Sumatera Utara maka pada 1885 berdirilah Royal Dutch Company di

Pangkalan Brandan. Sejak itulah ekspolitasi minyak dari perut Bumi Nusantara

dimulai.

Ketika pecah Perang Asia Timur Raya, produksi minyak mengalami

gangguan. Pada masa pendudukan Jepang, usaha yang dilakukan hanyalah

merehabilitasi lapangan dan sumur yang rusak akibat bumi hangus atau

pengeboman.

Pada masa perang kemerdekaan, produksi minyak terhenti. Namun ketika

perang usai dan bangsa ini mulai menjalankan pemerintahan yang teratur, ternyata

penguasaan atas usaha minyak di Indonesia menjadi tidak jelas. Banyak

perusahaan-perusahaan kecil bermunculan untuk memanfaatkan rezeki minyak ini

(31)

commit to user

semua itu, penguasaan atas tambang-tambang minyak tersebut diserahkan kepada

Angkatan Darat.

Untuk menanganinya, pemerintah mendirikan sebuah maskapai minyak

nasional pada 10 Desember 1957 dengan nama PT Perusahaan Minyak Nasional,

disingkat PERMINA. Perusahaan itu lalu bergabung dengan PERTAMIN menjadi

PERTAMINA pada 1968. Untuk memperkokoh perusahaan yang masih muda

ini, Pemerintah menerbitkan UU no. 8 pada 1971, yang menempatkan

PERTAMINA sebagai perusahaan minyak dan gas bumi milik negara.

Berdasarkan UU ini, semua perusahaan minyak yang hendak menjalankan usaha

di Indonesia wajib bekerja sama dengan PERTAMINA. Karena itu,

PERTAMINA bertindak sebagai regulator bagi mitra yang menjalin kerja sama

melalui mekanisme Kontrak Kerja Sama (KKS) di wilayah kerja (WK)

PERTAMINA. Di sisi lain PERTAMINA juga bertindak sebagai operator karena

juga menggarap sendiri sebagian wilayah kerjanya.

Sejalan dengan dinamika industri migas dunia, Pemerintah menerbitkan

Undang-Undang Minyak dan Gas Bumi (milik negara) No. 22 tahun 2001.

Sebagai konsekuensi penerapan UU tersebut, Pertamina beralih bentuk menjadi

PT Pertamina (Persero), dan hanya bertindak sebagai operator yang menjalin

Kontrak Kerja Sama (KKS) dengan pemerintah yang diwakili oleh BPMIGAS.

Sekaligus UU itu juga mewajibkan PT Pertamina (Persero) untuk mendirikan

anak perusahaan guna mengelola usaha eksplorasi, eksploitasi dan produksi

(32)

commit to user

dasar itulah PT Pertamina EP didirikan pada 13 September 2005. Sejalan dengan

pembentukan Pertamina EP maka pada tanggal 17 September 2005, PT Pertamina

(Persero) telah melaksanakan penandatanganan Kontrak Kerja Sama (KKS)

dengan BPMIGAS -- yang berlaku surut sejak 17 September 2003 -- atas seluruh

Wilayah Kuasa Pertambangan Migas yang dilimpahkan melalui perundangan

yang berlaku. Sebagian besar wilayah PT Pertamina (Persero) tersebut dipisahkan

menjadi Wilayah Kerja (WK) Pertamina EP. Pada saat bersamaan, Pertamina EP

juga melaksanakan penandatanganan KKS dengan BPMIGAS yang berlaku sejak

17 September 2005.

Dengan demikian WK Pertamina EP adalah WK yang dahulu dikelola

oleh PT Pertamina (Persero) sendiri, dan WK yang dikelola PT Pertamina

(Persero) melalui TAC (Technical Assistance Contract) dan JOB EOR (Joint

Operating Body Enhanced Oil Recovery)

PT

Pertamina

(Persero)

(dahulu bernama Perusahaan

Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara) adalah sebuah BUMN yang

bertugas mengelola penambangan minyak dan gas bumi di Indonesia.Pertamina

pernah mempunyai monopoli pendirian SPBU di Indonesia, namun monopoli

tersebut telah dihapuskan pemerintah pada tahun 2001. Perusahaan ini juga

mengoperasikan 7 kilang minyak dengan kapasitas total 1.051,7 MBSD, pabrik

petrokimia dengan kapasitas total 1.507.950 ton per tahun dan pabrik LPG dengan

kapasitas total 102,3 juta ton per tahun.

Pertamina adalah hasil gabungan dari

(33)

commit to user

1957. Penggabungan ini terjadi pada 1968. Direktur utama (Dirut) yang menjabat

saat ini adalah Karen Agustiawan yang dilantik oleh Menneg BUMN Syofan

Djalil pada 5 Februari 2009 menggantikan Dirut yang lama Ari Hernanto

Soemarno. Pelantikan Karen Agustiawan ini mencatat sejarah penting karena ia

menjadi wanita pertama yang berhasil menduduki posisi puncak di perusahaan

BUMN terbesar milik Indonesia itu.

Kegiatan Pertamina dalam menyelenggarakan usaha di bidang energi dan

petrokimia, terbagi ke dalam sektor Hulu dan Hilir, serta ditunjang oleh kegiatan

anak-anak perusahaan dan perusahaan patungan.

PT.PERTAMINA EP berdiri mulai tanggal 17 September 2005

berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No.4, merupakan Kontrak Minyak

dan Gas Bumi antara BPMIGAS dan PT.PERTAMINA (PERSERO) kepada

PT.PERTAMINA sebagaimana SKDireksi PT.PERTAMINA (PERSERO) No.

042/C00000/2005-S0 tanggal 21 September 2005.

Pengusahaan minyak dan gas melalui operasi sendiri dilakukan di 7 (tujuh)

Daerah Operasi Hulu (DOH). Ketujuh daerah operasi tersebut adalah :

· DOH Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) Sumatra Bagian Utara

yang berpusat di Rantau

· DOH Sumatra Bagian Tengah berpusat di Jambi

· DOH Sumatra Bagian Selatan berpusat di Prabumulih

(34)

commit to user

· DOH Jawa Bagian Timur berpusat di Cepu

· DOH Kalimantan berpusat di Balikpapan

· DOH Papua berpusat di Sorong.

Sejarah PT.PERTAMINA PENDOPO

1912 Pada tanggal 24 April 1912 Standard Oil of New Jersey memulai

aktivitasnya di Indonesia melalui The American Petroleum Company di

Negeri Belanda, dengan membentuk Nederlandsche Koloniale Petroleum

Maatschappij (NKPM) untuk usahanya di Indonesia

1913 Pengeboran sumur pertama di Batu Bedulang Sumatera Utara

1914 Sumur minyak pertama ditemukan di daerah operasi NKPM di Petak Jawa

Tengah

1916 Sumur minyak pertama ditemukan dari lapisan dangkal Palembang di

Talang Akar Sumatera Selatan

1917 Di Jawa Tengah ditemukan lagi sumur minyak di daerah operasi Trebul.

Dengan ditemukannya sumur minyak ini dan di Petak pada tahun 1914.

NKPM merencanakan untuk mendirikan kilang, tetapi karena

kesukaran-kesukaran yang dihadapi pada saat pecahnya Perang Dunia pertama

beberapa tahun kemudian sebuah kilang minyak yang kecil baru dapat

didirikan di Kapuan

1920 Karena pengaruh Perang Dunia I keadaan perusahaan semakin sulit,

(35)

commit to user

Jepang. Sejarah NKPM tentu akan sangat berbeda seandainya Jepang

menawar yang lebih baik.

1921 Di Talang Akar Sumatera Selatan ditemukan sumur yang menghasilkan

800 BOPD dari lapisan Talang Akar yang lebih dalam.

1922 Pada tahun ini adalah tahun permulaan masa jayanya NKPM, karena

selain telah selesainya pendirian kilang minyak mini di Kapuan Jawa

Tengah, juga penemuan-penemuan ladang minyak di Talang Akar

Sumatera Selatan. Di daerah ini pada kedalaman kita-kira 2000 kaki

ditemukan sumur-umur minyak yang menghasilkan 10.000 sampai 20.000

BOPD (Barel Oil Per Day). Penemuan ladang minyak Talang Akar ini

telah merubah sejarah perusahaan ini secara tiba-tiba. Keputusan diambil

untuk membangun sebuah kilang minyak baru dekat Palembang dan

pemasangan pipa sepanjang 130 km untuk menyalurkan minyak dari

lapangan Talang Akar ke Kilang.

1926 Pembangunan kilang sungai gerong yang berkapasitas 3.500 barel setiap

hari dan pemasangan pipa 6 inchi dari Talang Akar ke Sungai Gerong

selesai dikerjakan.Pemasangan pipa sepanjang 130 km itu merupakan

suatu pekerjaan yang besar dan berat, dimana banyak sekali rawa-rawa

harus ditimbun dan tiang-tiang pancang harus dipasang.

1927 Ditemukan ladang minyak Pendopo

(36)

commit to user

1931 Pemasangan pipa saluran minyak 8 inci dari Talang Akar ke Sungai

Gerong Kapasitas kilang diperbesar dari 3500 barrel menjadi 25.000 barrel

setiap hari. Pembangunan pabrik lilin sebagai bagian dari kilang tersebut

untuk penampungan produki didirikan terminal Tanjung Uban.

1933 Ladang Benakat ditemukan. Tahun ini merupakan tahun bersejarah bagi

perusahaan. Pada saat itu standart of New Jersey mempunyai persediaan

minyak mentah yang cukup di daerah Timur Jauh, tetapi tidak memiliki

sarana distribusi yang memadai. Sebaliknya, Socony Vacuum Oil

Company (SVOC) tidak memiliki baik minyak mentah maupun kilang,

tetapi memiliki segala fasilitas pemasaran minyak. Kedua perusahaan ini

bergabung untuk usaha-usahanya di Timur Jauh. Maka dibentuklah SVOC

sebagai badan koordinasi usaha NKPM di Indonesia.

1934 Untuk mengurus pemasaran dibentuk organisasi dengan nama N.V

kolonial Petroleum Verkoop Mij (NPPM). Ditahun ini NKPM

memperoleh daerah eksplorasi Sumatera Tengah yang dikenal dengan

Japura 5A Contract

1936 Ditemukan Ladang Raja

1939 Ditemukan umur minyak pertama di daerah Japura 5A Contract di

Sumatera Tengah.

1942 Pada masa ini usaha-usaha perindustrian minyak di Indonesia ada di

(37)

commit to user

1945 Dengan politik bumi hangus, kilang Sungai Gerong telah dihancurkan

sebelum kedatangan pemerintah pendudukan Jepang.

1946 Sesudah pemerintah pendudukan Jepang menyerah, usaha-usaha segera

dilakukan untuk membina kembali kilang minyak Sungai Gerong dan

mengaktifkan kembali Produksi di kilang minyak Pendopo.

1947 NKPM berganti nama menjadi NV Standard Vacuum Petroleum Mij

(SVPM) sedangkan KPPM menjadi NV Standard – Vacuum Sales

Company (SVSC)

1948 Pertengahan tahun 1948 kilang minyak Sungai Gerong telah dapat

menyamai kapasitas produksinya dengan keadaan sebelum Perang dengan

45.000 BOPD, sedangkan produksi minyak mentah terus naik sampai

mencapai 66.800 BOPD.

1950 Ditemukan ladang-ladang Betun, Karan, Deras, Tanim, Abab, Kruh dan

Kaya.

1957 Tanggal 22 Oktober 1957 pendirian Cat-Cracker dan Polymerization Unit

telah selesai, sehingga kilang Sungai Gerong dipandang sebagai Unit yang

paling modern di Asia Tenggara pada saat itu.Lapangan Lirik di Sumatera

Utara mulai dengan produksi yang sangat meyakinkan dan dibukalah

saluran pipa dari Lirik ke Terminal buatan pada tanggal 1 Nopember 1957.

1958 Perjanjian perburuhan (CLA) yang pertama ditanda tangani dengan

(38)

commit to user

1959 Nama SVSC dirubah mennjadi PT Stanvac Indonesia dengan kantor pusat

di Jakarta. Suatu persetujuan telah dicapai dengan pemerintah Indonesia

untuk mensupply kira-kira 10 MMSCFD (Million Metric Standard Cubic

Feet per Day) gas keperluan perusahaan pupuk Sriwidjaja (PUSRI) di

Palembang. Penanda tanganan perjanjian dilakukan tanggal 20 Februari

1959 untuk jangka waktu 20 tahun, sejak pengiriman gas pertama ke

dalam pabrik pupuk (1963).

1961 SVPM dilebur menjadi PT Stanvac Indonesia

1962 Dalam bulan Maret 1962 kekayaan SVOC di Timur Jauh dikembalikan

kepada pemegang saham masing-masing standard oil of New Jersey dan

SVOC, kecuali yang berada di Indonesia SVOC dibebani untuk

memelihara usaha-usaha di bagian Timur Jauh ini dan Standard Oil of

New Jersey mendirikan maskapai baru. ESSO Standard Eastern Inc.

Ditunjuk oleh kedua pemegang saham sebagai pelaksana usaha di

Indonesia

1963 Pada tanggal 25 September 1963 suatu persetujuan dengan pemerintah

Indonesia, yang diwakili oleh PN. PERMINA, bahwa PTSI ditunjuk

sebagai salah satu kontraktor dalam bidang usaha produksi minyak. Dalam

persetujuan in idaerah Kampar ditambahkan sebagai daerah konsesi baru

(39)

commit to user

1964 Bagian pemasaran PTSI dihapuskan dan diambil oleh PN.PERTAMIN

yang diserahi tugas pemasaran dalam negeri oleh pemerintah Republik

Indonesia

1965 (Masa pengolahan politik di Indonesia/G30S/PKI). Untuk melindungi

kelangsungan produksi dari Industri-Industri Vital, maka PTSSI

ditempatkan di bawah pengawasan pemerintah Indonesia dengan

keputusan Presiden tanggal 15 Maret 1965. Pengawasan dilakukan oleh

tim pengawas yang diangkat oleh Departemen Perindustrian Dasar dan

Pertambangan. Tim ini dibebaskan setahun kemudian dan diganti oleh tim

pengawas yang ditunjuk oleh panglima Daerah Militer.

1966 Pimpinan PTSI di Sumatera Tengah dan Sumatera Selatan sepenuhnya

dipegang oleh putera-puteri Indonesia, mulai tahun 1966. Di daerah

Sumatera Selatan John S. Karamoy dipercayakan sebagai Area Manager

yang pertama bangsa Indonesia.

1967 Keadaan menjadi lebih baik untuk perusahaan asing, sehingga PTSI mulai

lagi menyusun organisasinya agar dapat lebih giat berusaha.

1968 Team pengawas yang ditunjuk oleh panglima Daerah Militer dibubarkan,

sehingga memungkinkan PTSI untuk lebih leluasa berusaha. Dalam tahun

ini PTSI mengolah lebih banyak minyak bumi kepunyaan pemerintah dari

masa-masa lalu.

1969 Pada tanggal 23 Nopember 1969 dicapai persetujuan dengan pemerintah

(40)

commit to user

usaha PTSI di Indonesia. PTSI yang tadinya merupakan perusahaan

eksplorasi, produksi, dan penyulingan minyak bumi, berubah menjadi

perusahaan eksplorasi dan produksi saja.

Kilang minyak di Sungai Gerong diamibl alih oleh PN PERTAMINA,

bersamaan dengan persetujuan itu, PTSI diberi tambahan daerah konsesi

baru seluas + 12 million acres di Sumatera Selatan, dekat ladang minyak

Pendopo, Talang Akar. Sejak itu aktivitas PTSI berkembang kembali dan

total produksi yang dicapai76.000 barel perhari.

1971 Perluasan usaha PTSI di Indonesia ditandai dengan usaha-usaha baru di

daerah Sumatera Selatan dan pengambil alihan daerah ’bagi hasil’ corridor

dari REDCO.

1972 PTSI menandatangani kontrak dengan Pertamina untuk menyediakan 26.3

MMSCFD gas selama 10 tahun untuk pabrik pupuk PUSRI-II.

1973 Perluasan usaha PTSI diteruskan lagi dengan diberikannya daerah Rimau

Blok oleh Pemerintah Republik Indonesia untuk digarap.

1976 PTSI membuat lagi kontrak dengan PERTAMINA untuk menyediakan 45

MMSCFD gas selama 10 tahun. Gas ini adalah untuk pabrik pupuk

PUSRI-III&IV.

1977 Mulai tahun 1977 daerah Corridor Blok dikembalikan kepada REDCO

(41)

commit to user

1978 Produksi PTSI keseluruhan adalah sekitar 33.000 BOPD. Usaha-usaha

untuk menaikkan produksi ini terus menerus dilakukan dengan

mempelajari kembali sumur-sumur lama, menambah sumur-sumur baru

diladang-ladang yang sudah ada dan melakukan pengeboran sumur-sumur

eksplorasi di daerah-daerah yang belum di produksi.

1979 Dalam tahun ini produksi PTSI secara keseluruhan tetap pada tingkat

sekitar 33.000 BOPD perhari akibat adanya pengeboran di daerah North

Kruh, Jirak serta pengeboran sumur baru di daerah Merbau Sumatera

Tengah.

1980 Perluasan eksplorasi tahun ini di Sumatera Selatan dilakukan di daerah

Bungur Kabupaten Musi Rawas dan Sukaraja di Kabupaten Muara Enim.

Sedangkan di Sumatera Tengah di daerah terusan Pamai Taluk Blok A.

1981 Usaha-usaha untuk meningkatkan produksi terus dilakukan dengan

melakukan pengeboran di daerah ‘bagi hasil’ Tabuan, Marga Rimba Asam

kecamatan Banyuasin III, Kabupaten Musi Banyuasin di Sumatera

Selatan. Di Sumatera Tengah ditemukan sumur Napuh Kecamatan

Pangkalan Kuras. Produksi keseluruan sekitar 35.700 BOPD

1983 28 November 1983 dimulai sejarah baru bagi Lapangan Pendopo, setelah

lebih dari setengah abad lapangan ini dikelola oleh pihak asing.

Berdasarkan pasal 3 kontrak karya dan Undang-Undang no.14 tahun 1963

pengoperasian dan pengelolaan lapangan minyak ’Old Area’ Pendopo

(42)

commit to user

A. Tujuan Perusahaan

Adapun sifat, maksud dan tujuan PT.PERTAMINA EP REGION SUMATRA

FIELD PENDOPO :

· Menjadi lembaga pembinaan usaha kecil dan koperasi terkemuka yang

dapat mengangkat citra Pertamina di mata masyarakat indonesia.

· Menjadikan usaha kecil dan koperasi mitra binaan Pertamina sebagai unit

usaha yang produktif, efisien, profitable dan dapat mendukung usaha dan

mengangkat citra Pertamina.

· Menjadikan usaha kecil dan koperasi mitra binaan Pertamina sebagai unit

usaha penghasil produk berkualitas dan inovatif yang mampu bersaing di

pasar lokal, regional dan global.

· Menjadikan usaha kecil dan koperasi mitra binaan Pertamina sebagai unit

usaha yang mampu memenuhi permintaan dan kepuasan pelanggan secara

dinamis dan berkelanjutan.

· Menjadikan usaha kecil dan koperasi sebagai soko guru perekonomian

nasional.

B. Falsafah Perusahaan

”Sincere Strong Sensible “

Tata Nilai Korporat (6C)

1. Clean (Bersih) : Dikelola secara profesional, menghindari benturan

kepentingan, tidak mentoleransi suap, menjunjung tinggi kepercayaan dan

(43)

commit to user

2. Competitive (Kompetitif) : Mempu berkompetisi dalam skala regional

maupun internasional, mendorong pertumbuhan melalui investasi,

membangun budaya sadar biaya dan menghargai kinerja.

3. Confident (Percaya Diri) : Berperan dalam pembangunan ekonomi

nasional, menjadi pelopor dalam reformasi BUMN, dan membangun

kebanggaan bangsa.

4. Customer Focused (Fokus pada Pelanggan) : Beorientasi pada

kepentingan pelanggan, dan berkomitmen untuk memberikan pelayanan

terbaik kepada pelanggan.

5. Commercial (Komersial) : Menciptakan nilai tambah dengan orientasi

komersial, mengambil keputusan berdasarkan prinsip-prinsip bisnis yang

sehat.

6. Capable (Berkemampuan) : Dikelola oleh pemimpin dan pekerja yang

profesional dan memiliki talenta dan penguasaan teknis tinggi,

berkomitmen dalam membangun kemampuan riset dan pengembangan

C. Visi ,Misi ,dan Moto Perusahaan

Visi

"Menjadi Unit Usaha Hulu Migas terbaik di Pertamina EP"

Misi :

”Mengelola kegiatan bisnis dibidang hulu migas secara profesional, kompetitif

dengan menerapkan good oil & gas engineering practies, berwawasan lingkungan

(44)

commit to user

Motto : ”Renewble Spirit”

D. Logo Perusahaan

E. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah suatu kerangka yang menunjukkan hubungan

antara personel dalam menyelesaikan tugas perusahaan maupun suatu organisasi.

Struktur organisasi yang baik akan mendukung pengelolaan yang baik pula.

Dengan demikian diharapkan dapat mencapai hasil yang maksimal baik dalam

kualitas maupun kuantitas.

Untuk mencapai tujuan peruasahaan dibutuhkan suatu organisasi yang

baik, karena dalam suatu organisasi yang mengambarkan hubungan masing –

masing kegiatan dan fungsi. Struktur organisasi yang ditetapkan di

(45)

commit to user

garis dan dalam melaksanakan tugas – tugasnya Field Manajer dibantu oleh

Asisten Manajer yang sesuai dengan keahliannya.

Sedangkan untuk kegiatan operasionalnya, Asisten Manajer memberi perintah

kepada tiap – tiap bagian secara langsung, namun demikian Field Manajer

merupakan penanggungjawab tertinggi di perusahaan. Adapun struktur organisasi

yang dimiliki PT.PERTAMINA EP REGION SUMATERA Field Pendopo terdiri

dari :

1. Field Manajer

2. Sekretaris

3. HSE (Health, Safety & Environment), terdiri dari :

a. Pengawas Utama Lindungan lingkungan, yang membawahi :

Ø Staf Pengendalian dan KPD LL

Ø Staf Ops.Lindungan Lingkungan

b. Inspektor

c. Pengawas Utama Keselamatan & Kesehatan Kerja

Ø Staf Ops. Keselamatan & Kesehatan Kerja

Ø Staf Pengendalian & Keadaan Darurat

4. Asman.Perencanaan & Engineering, yang membawahi :

a. Ahli Teknik Produksi

b. Ahli Teknik Reservoir

Ø Analisis Laboratrium

c. Ahli Teknik EOR

(46)

commit to user

e. Pengawas Rencana Anggaran & Arus Migas

Ø Staf rencana Kerja & Anggaran

f. Kepala Perencanaan & Pemeliharaan

Ø Staf Rencana PML Fasprod

Ø Staf Rencana PML ROT EQ

Ø Staf Rencana PML FAS GAS

5. Asman Operasi produksi, yang membawahi :

a. KA Distrik I

Ø Pengawas Struktur Musi

- Opr. Stasiun Pengumpul Musi Timur

- Opr. Sumur & Pemipaan

Ø Pengawas Struktur BKT.BRN

- Opr. Stasiun Pengumpul

- Opr. Sumur & Pemipaan

Ø Pengawas Struktur Betung

- Opr. Stasiun Pengumpul

- Opr. Sumur & Pemipaan

b. KA Distrik II

Ø Pengawas Struktur Sopa

- Opr. Sta. Pengumpul

- Opr. Sumur & Pemipaan

Ø Pengawas Struktur Talang Akar, Pendopo

(47)

commit to user - Opr. Sumur & Pemipaan

Ø Pengawas Struktur Jirak

- Opr. Sta. Pengumpul

- Opr. Sumur & Pemipaan

c. KA Distrik III

Ø Pengawas Struktur Benuang

- Opr. Sta. Pengumpul

- Opr. Sumur & Pemipaan

Ø Pengawas Struktur Betun

- Opr. Sta. Pengumpul

- Opr. Sumur & Pemipaan

d. KA PPP & Transportasi Minyak

Ø Pengawas Pusat Pengumpul Produksi

- Opr. Booster Serdang

- Opr .Talang Akar

- Opr .Stasiun Meter Plaju

- Opr .PPP Pengabuan

- Opr .Trunk Line

Ø Pengawas Control Crude Oil & Mitra Usaha

- Staf Quality Control & Witness Mitra Usaha

e. Staf Administrasi Migas

f. Pengawas UT.OPS Secrec & EOR

(48)

commit to user g. KA Distrik Gas

Ø Opr. SKG Benuang

Ø Pengawas Ops. Gas Musi barat

- Opr. Sumur Musi Barat

- Opr. SPG. Musi Barat

Ø Opr. SKG Benakat Timur

Ø Opr. SKG Sopa

Ø Opr. SKG Musi Timur

6. Asman Pemeliharaan, yang membawahi :

a. Kepala Mekanik

Ø Pengawas Konstruksi Lapangan & Bengkel

- Teknisi Bengkel las / Bubut

- Teknisi Konstruksi & Pemipaan

Ø Pengawas PML FASPROD

- Teknisi Prime Mover

- Teknisi PML Pompa

Ø Pengawas PML Hoist & HTE

- Teknisi PML HE & Alat Berat

- Teknisi PML Hoist

b. Kepala Utilities

Ø Pengawas Power Plaint & jaringan Listrik

- Opr. Power Plaint

(49)

commit to user

Ø Pengawas WTP & jaringan Air & Gas

Ø Teknisi Instrumen

c. KA TOPSIP

Ø Pengawas UT.Sipil

- Pengawas Fasum & Fasprod

Ø Pengawas UT.TOPO & BJ

- Pengawas Survey & Pemetaan

- Pengawas Bangunan & Jalan

d. KA Pemeliharaan fasilitas Gas

Ø Pengawas Mekanik & Pipa

- Teknisi Pipa

- Teknisi Mekanik

Ø Teknisi Instrumen Utilities & Listrik

- Teknisi Utilities & Listrik

- Teknisi Instrument

7. Asman WO & WS, yang membawahi :

Ø Pengawas UT Perawatan Sumur & Kerja Ulang

- Opr. Perawatan Sumur & Kerja Ulang

- Pengawas Unit Pengasaman

- Pengawas Material & Alat

Ø Pengawas UT Peralatan bawah Sumur

- Teknisi Bengkel GLV

(50)

commit to user

- Opr. Wire Line & SON/DYN

8. KA Layanan Operasi, yang membawahi :

Ø Ahli Hukum & Pertanahan

- Staf Pertahanan

Ø Pengawas Humas

- Staf CSR

Ø Pengawas Sekuriti

- Staf OP Sekuriti

Untuk memperjelas uraian tersebut di atas, berikut dapat dilihat bagan struktur

(51)
(52)
(53)
(54)

commit to user FIELD MANAGER PENDOPO

(55)

commit to user

ASMAN OPERASI PRODUKSI

KA DISTRIK I

PENGAWAS STRUKTUR BKT.BRN

PENGAWAS STRUKTUR BETUNG PENGAWAS

STRUKTUR MUSI

OPR.SUMUR & PEMIPAAN OPR.STASIUN

PENGUMPUL OPR.SUMUR

& PEMIPAAN OPR.STASIUN

PENGUMPUL OPR.SUMUR &

PEMIPAAN OPR.STASIUN

(56)

commit to user

ASMAN OPERASI PRODUKSI

KA DISTRIK II

PENGAWAS STRUKTUR SOPA

PENGAWAS STRUKTUR TALANG

AKAR

PENGAWAS STRUKTUR BETUN

OPR.STASIUN PENGUMPUL

OPR.SUMUR & PEMIPAAN

OPR.STASIUN PENGUMPUL

OPR.SUMUR & PEMIPAAN

OPR.STASIUN PENGUMPUL

(57)

commit to user

ASMAN OPERASI PRODUKSI

KA DISTRIK III

PENGAWAS STRUKTUR BETUN

OPR.STASIUN PENGUMPUL

OPR.SUMUR & PEMIPAAN PENGAWAS

STRUKTUR BENUANG

OPR.STASIUN PENGUMPUL

(58)
(59)

commit to user

ASMAN OPERASI PRODUKSI

KEPALA DISTRIK GAS

PENGAWAS OPS GAS MUSI

BARAT

OPR SPG MUSI BARAT OPR SUMUR

MUSI BARAT

OPR SKG BENAKAT

TIMUR

OPR SKG SOPA

OPR SKG MUSI TIMUR OPR SKG

(60)
(61)
(62)

commit to user

ASMAN PEMELIHARAAN

KEPALA UTILITIES

PWS.WTP & JARINGAN AIR &

GAS PWS.POWER

PLANT&JARINGAN LISTRIK

TEKNISI INSTRUMENT TEKNISI

JARINGAN LISTRIK

OPRPOWER

(63)

commit to user

ASMAN PEMELIHARAAN

KEPALA TOPSIP

PENGAWAS UT.SIPIL PENGAWAS UT.TOPO

& BL

PENGAWAS FASUM & FASPROD

PENGAWAS SURVEY & PEMETAAN

(64)

commit to user

FIELD MANAGER PENDOPO

ASMAN WO & WS

PWS UT.PERAWATAN SUMUR&KERJA

ULANG

PWS UT.PERALATAN BAWAH SUMUR

PWS.MATERIAL & ALAT PWS.UNIT

PENGASAMAN

TEKNIKSI BENGKEL GLV

TEKNISI BENGKEL

POMPA

OPR.WIRE LINE & SON/DYN OPR PERAWATAN

(65)

commit to user

FIELD MANAGER PENDOPO

STAF OPERASIONAL SEKURITY PENGAWAS

SEKURITY PENGAWAS HUMAS

KEPALA LAYANAN OPERASI

AHLI HUKUM & PERTANAHAN

STAF PERTANAHAN STAF CSR (COOPRATE

(66)

commit to user

F. Personalia/Kepegawaian PT.PERTAMINA EP REGION

SUMATERA FIELD PENDOPO

1.Jumlah Karyawan

Dalam penempatannya secara kwantitatif bila dilihat dari posisi jabatan atau

bidang kerja PT.PERTAMINA EP REGION SUMATERA Field Pendopo dapat

diketahui jumlah karyawannya adalah 161. Terkait dengan jumlah karyawannya

tersebut, dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1.

KOMPOSISI KARYAWAN BERDASARKAN BIDANG KERJA DI

PT.PERTAMINA EP REGION SUMATERA Field Pendopo

NO UNIT JUMLAH

1 Field Manger PT.PERTAMINA Pendopo 1

2 Sekretaris 1

3 HSE 9

4 Perencanaan & Engineering 17

5 Operasi produksi 10

6 Distrik I 12

7 Distrik II 16

8 Distrik III 8

9 DistrikGas 19

10 PPP.Transp.Minyak 10

11 Pemeliharaan 41

12 Work Over & Well Services 10

13 Layanan Operasi 7

14 Pekarya(Karyawan Kontrak) 600

Jumlah Keseluruhan 761

(67)

commit to user 2.Jam Kerja

Waktu atau jam kerja karyawan pada PT.PERTAMINA EP REGION

SUMATERA FIELD PENDOPO. Secara umum diatur sesuai dengan kebutuhan

perusahaan dan peraturan perundangan yang berlaku yaitu :

a. Senin – Kamis : 07.00 – 16.00, termasuk istirahat

1jam(12.00-13.00)

b. Jumat : 07.30 – 15.30, termasuk istirahat

1jam(12.00-13.00)

c. Sabtu – Minggu : Libur

d. Buat Karyawan dan pekarya yang kerja lembur (manda) : 2

minggu kerja, 1 minggu libur.

3.Kewajiban Karyawan

Mengenai apa yang sebaiknya dilakukan dan apa yang sebaiknya harus

dihindarkan bagi karyawan PT.PERTAMINA EP REGION SUMATERA FIELD

PENDOPO diatur dalam keputusan Direksi PT.PERTAMINA No. C-26007

HT.01.01.TH 2005 tanggal 20 September 2005 Tentang Peraturan Perusahaan

PT.PERTAMINA dalam pasal 9 sebagai berikut.

1. Karyawan berkewajiban

a. Memberikan keterangan yang sebenarnya mengenai data pribadi,

(68)

commit to user

b. Melaksanakan semua tugas/perintah dan pekerjaan yang diberikan

oleh Perusahaan dengan sebaik – baiknya dengan penuh rasa

tanggungjawab.

c. Menyimpan semua keterangan yang dianggap sebagai rahasia

perusahaan, yang didapat oleh karena jabatannya maupun di dalam

pergaulannya di lingkungan perusahaan.

d. Setia kepada Perusahaan dan menjaga citra serta membela

kepentingan perusahaan.

e. Selalu menjaga kesopanan dan kesusilaan serta norma – norma

pergaulan yang berlaku dalam masyarakat.

f. Menjaga dan memelihara barang – barang milik Perusahaan yang

dipercayakan kepadanya atau yang digunakan dalam melaksanakan

tugas.

g. Menaati jam kerja yang telah ditetapkan.

h. Menaati dan melaksanakan setiap ketentuan/peraturan yang berlaku

dilingkungan perorangan.

i. Selalu berusaha meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.

2. Karyawan dilarang

a. Melakukan hal – hal yang tidak patut diperbuat oleh pegawai yang

bermartabat.

b. Menyalahgunakan wewenang dan jabatan.

c. Melakukan perbuatan yang dapat merugikan perusahaan

(69)

commit to user e. Melalaikan tugas kedinasan.

f. Melakukan perbuatan yang mengganggu ketertiban.

g. Melakukan perbuatan yang tidak terpuji.

h. Bekerja untuk negara asing, bidang usaha lain atau instansi di luar

perseroan tanpa ijin tertulis dari Perusahaan

3. Kesejahteraan

Sebagai bentuk perhatian dan kepedulian/tanggungjawab manajemen serta

untuk menunjang kesehatan dan kesejahteraan karyawan, maka PT.PERTAMINA

EP Region Sumatera Field Pendopo memberikan sarana yang menyangkut tentang

kesejahteraan, diantarannya adalah sebagai berikut :

a. Terjadinya sarana kesehatan, dokter kontrak dan rumah sakit yang

ditunjuk khusus oleh Perusahaan dengan Perjanjian Kerja sama (PKS)

b. Tersedianya sarana peribadatan bagi seluruh karyawan

c. Jaminan sosial tenaga kerja (JAMSOSTEK) dan lain sebagainya

G. Kehumasan PT.PERTAMINA EP REGION SUMATERA FIELD

PENDOPO

Di dalam struktur organisasi humas PT.PERTAMINA EP Region

Sumatera Field Pendopo berada dalam divisi Layanan Operasi. Dalam rangka

memenuhi fungsi dan membina hubungan dengan publik perusahaan, Humas

PT.PERTAMINA EP Region Sumatera Field Pendopo melaksanakan beberapa

(70)

commit to user a. Kegiatan Internal

· Menerima berbagai proposal, surat dan memo dari masyarakat

maupun perusahan mitra kerja dan instansi negara, seperti

permohonan dana kegiatan masyarakat.

· Menyalin proposal tersebut ke buku agenda yang akan menjadi

dokumen PT.PERTAMINA EP Region Sumatera Field Pendopo

· Menyampaikan laporan kepada kepala Layanan Oprerasi melalui

surat penerus.

· Mengadakan rapat dengan Kepala Layanan Operasi dan ahli – ahli

lain untuk membahas laporan yang diterima.

· Menyampaikan jawaban atas proposal, surat maupun memo

kepada yang terkait.

· Selain kegiatan formal diatas, untuk meningkatkan kebersamaan

antar karyawan, PT.PERTAMINA EP juga mengadakan kegiatan

– kegiatan informal

ü Spiritual : Kegiatan ini menyangkut pembinaan mental

karyawan menurut agama masing – masing seperti pengajian,

doa bersama, peringatan hari – hari besar keagamaan dan lain

– lain.

ü Budaya : Kegiatan ini berkaitan dengan acara hiburan bagi

karyawan seperti acara menyanyi dan lain – lain.

ü Olahraga : Kegiatan ini meliputi senam rutin yang diadakan

(71)

commit to user b. Kegiatan Eksternal

· Mengadakan hubungan dengan pemerintah daerah.

· Mengadakan hubungan dengan media masa baik cetak maupun

elektronik.

· Membina hubungan dengan masyarakat sekitar, misal dengan

kegiatan sosialisasi minyak dan gas.

Kegiatan divisi humas PT.PERTAMINA EP Region Sumatera Field

Pendopo terdiri dari 4 bagian yakni Layanan Operasi, Pengawas Humas, CSR (

Corporate Sosial Responbility) dan Ahli HKP (Hukum dan Pertanahan) akan

tetapi job description humas hanya berperan penting didalam pengawas humas :

· Tugas humas disini adalah turun langsung kelokasi kejadian perkara untuk

mengidentifikasi kejadian yang terjadi seperti kebakaran akibat kebocoran

pipa minyak yang dicuri oleh orang yang tidak bertanggungjawab, disini

peran humas memang sangat penting mengingat humas adalah bagian dari

perusahaan yang cocok untuk berhadapan langsung dengan masyarakat.

· Memberi penjelasan kepada masyarakat yang secara tidak sengaja

mendapat kerugian atas perkara tersebut.

· Memberi ganti rugi apabila kebakaran atau kebocoran pipa itu dilakukan

oleh PT.PERTAMINA

· Memberi santunan atau uang kepedulian pada masyarakat yang tidak

sengaja mengalami kerugian apabila kebakaran atau kebocoran pipa

(72)

commit to user

· Menjalin kerja sama dengan Pers baik media cetak maupun media

elektronik,seperti :

ü Menanggapi berita – berita tentang PT.PERTAMINA EP Region

Sumatera Field Pendopo yang ada disurat kabar .

ü Mengirimkan tanggapan berita ke redaksi yang terkait untuk

dimuat pada edisi berikutnya.

ü Mengundang perwakilan surat kabar ketika PT.PERTAMINA EP

Gambar

Tabel 1. KOMPOSISI KARYAWAN BERDASARKAN BIDANG KERJA DI

Referensi

Dokumen terkait