• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESAIN SISTEM HIBRID ( PLTS, PLTD ) DENGAN MENGOPTIMALKAN KERJA BATERAI PADA SISTEM CHARGE DISCHARGE ( CDC ) UNTUK MENJAGA KONTINUITAS SUPLAI BEBAN DI BTS REMOTE AREA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "DESAIN SISTEM HIBRID ( PLTS, PLTD ) DENGAN MENGOPTIMALKAN KERJA BATERAI PADA SISTEM CHARGE DISCHARGE ( CDC ) UNTUK MENJAGA KONTINUITAS SUPLAI BEBAN DI BTS REMOTE AREA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

JURNAL

REruYASA

Tf,KNIK

MESIN. TEKNIK

NLOKTRO.

TEKNIK

SIPL

Diterbitkan

OIeh

:

FAKUIJAS

TEKNIK

UNIVARSITAS

JEMBER

ISSN

:

1693-9816

Volume

9,

Nomor

2,

Desember20l}

Jurnal

Rekayasa

Vol.9

No.2

Halaman

t4l

-

24A

Jember

Desember

2012

ISSN

(2)

JURNAL

REKAYASA

Merupakan

jurnal ilmiah yang

memuat

arrikel ilmiah

hasil

KonseptuaVanal isis kriti s dalam bi dang i lmu- i lmu re ka1' asa

ISSN:

1693-9816

penelitian

atau kajian

\

,-,tt

Pimpinan Redaksi

Sekretaris Redaksi

Penyunting

Ahli

Anggota Redaksi

Pelaksana Tata Usaha

DEWA:'I

REDAKSI

Anik

Ratnaningsih Gusfan Halik

Teguh Heryanto

(iTS)

Indra Surya

(lTS)

R. Sudaryanto (LJlJEJ) Soeharto

(lTS)

Achmad

Mcaksono

(

LNIBRAW')

H. Soebagio

(lTS)

Ahmad Hasanuddin

Indra Nurtj ahyaningtv as

Krisnamurti

Widyono Hadi

Azmi

Saleh

Andi

Setiawan

R. Koekoeh Mahros Darsin

Digdo Lisfyadi

Sri Sukmawati

Gifta Dahmadiar

JL-nfI

-__-"-! J

_4-;-

.

. ". !tr*4 r 4-! I

---Alamat

Redaksi :

FAKULTAS

TEKNIK

-

UNIVERSITAS

JEMBER

Jl.

Slamet

Riyadi

No.

62, Jember, Jawa

Timur

Web:

http:/ljurnal

rekayasa.blogspot.com

E-mail

: rekayasa_unej @ y,'mail.com

Telp./Fax.

:

8331-184 977

Rekening

Bank:

Ibu Sri Sukma*ati \o.0129

570 883
(3)

i-;,.i-mie :

9

Nomor :

2

Desember 2012

ISSN:

1693-9816

JURNAL REKAYASA

KATA

PENGANTAR

Jumal Rekayasa yang diterbitkan oleh Fakultas Teknik Universitas Jember merupakan

-:i::J Yang memuat artikel ilmiah hasil penelitian atau kajian konseptuaVanalisis kritis di bidang

.::u-ilmu rekayasa yang dilakukan oleh para dosen, peneliti dan pakar bidang ilmu rekayasa.

F*nerbitan artikel ilmiah secara berkala diharapkan dapat meningkatkan

p.ny"bu*n

informasi

hasil penelitian maupun pemikiran yang dapat menambah kualitas ilmu rekayasa

di

lndonesia

prada khususnya dan di dunia internasional pada umumnya.

inti

dan ciri

topik, tetapi

Berbagai bidang kajian dalam

disiplin ilmu

rekayasa menjadi

tima

.;-nal

ilmiah

ini,

sehingga dalam edisi Desember 2012 inipun

beriii

berbagai

:.rsih dalam bidang ilmu rekayasa.

Sejak penerbitan edisi ke-4, Jumal Rekayasa mengalami perubahan format ukuran

!-enas dari semula berukuran 85 menjadi ukuran ,{4 untuk menyeiuaikan dengan ketentuan

; i.:mal Ilmiah yang berlaku di Indonesia.

Akhirnya redaksi berharap semoga kehadiran Jurnal Rekayasa dapat memberikan

i:-:ntribusi yang berarti bagi peningkatan kualitas penelitian di bidang ilmu-ilmu rekayasa di

iidonesia

Jember, Desember 2012

(4)

\-rlume : 9 Nomor :

02

Desember 2012

ISSN:

1693-9816

JURNAL REKAYASA

DAFTAR ISI

1.

Pengaruh Kontaminan Debu semen Terhadap Flashover Isolator Gantung

Suprihadi Praseltono

l-

Karakteristik Panas Motor Elektrik Melalui Suatu Model Reduksi Samsul Bachri

Perancangan Desain Sistem Hibrid antara pLTS dan

pLTD

dengan

Metode sekuensial untuk Menjaga Kontinuitas Suprai Beban di BTS

pr.

Telkomsel Pulau Bawean-Gresik

IIlidjonarko

Analisis Kapasitas Sambungan

Gigi

Tunggal dan sambungan Gigi

\{ajemuk Pada Kayu Keruing, Bangkirai dan Kamper

Hernu Suyoso, Ketut Aswatama Wiswamitra, Wachid Hasyim

Kajian Teknis Pemilihan Lokasi

rpA

Regional di Kabupaten Bangkalan

R.us diana S etyaningtyas

Pengembangan

sistem

Informasi Geografis

(sIG)

dan Data Multi

Temporal citra Satelit untuk Evaluasi Konservasi Lahan dengan Metode

Vegetatif

Sri Sukmawati, Muhammad Taufik, Teguh Haryanto

Simulasi Pengaturan Torsi Motor

I

Fasa Menggunakan Jaringan Syaraf

Tiruan Il'idyono Hadi

Keselarasan (Alignment) Strategi proyek dengan Strategi Bisnis Industri

Jasa Konstruksi (Studi Kasus: Konfraktor Di Surabaya) "'l,nik Ratnaningsih

9.

Identifikasi dan Desain Controlrer pada Trainer Feedback pressure Process Rig 38

-

714

Satryo Budi Utomo

-.

Konstruksi objek Bahan Gelas dari Bentuk Dasar Benda-g"nau Standar ,\ e I 11' O kt av i a A diw ij ay a, Kus no, Fir daus U b a i ct i I t a h

I

141 - 150

157

-

162

163

-

170

171

-

t80

t8t

-

192

193 -204

205

-2t6

217 -222

223 -230

(5)

rce a high order nal of Modeling

lhermal contact

!

Experimental t997.

l

heat transfer

r ASME Vf/inter

machines,"

g

cylinders," t923.

in an annulus

pp. 97-105,

and channel

@ffii'^I'\- sISTEuHrB-nrD_ ( pLTs. pLT D

) DENGAN

MBNGo'TTMALKAN

KERJA

&qr'ER{

p-{DA

srsrnM cEan-cr-D"rscnaridi^iepq

)

uNruK

MBNJAGA

KONTINUITAS

SUPLAI BEBAN

DI

BTS'-REMOTE AREA Widjonarkol

ssrnf!:

continuity power

in

BTS

remote areas became a seporate issue

for

providers oif telecommunications services.

The

erectric power suppty

ava,aire

on the

;;;;;,

system (existing)

using dieser

gLrD,

the existing ty:t"ry has

a pribtem

i;

kee;'i;g

corttinuity erectricar power to thr'roacr,

it

is

btrcause enough fuer

disrribution and rerativery costry

,trp

ini

iiu"[)nr",

maintenance/

aouber, which takes

a'tong

iime.-

ornnorfng

the probrems

of

continuifi

of

erectricar

power

and

fficie;ry, it

needs

a combination

of

three power

yptay

luyiiia

system)

:

sorarce,

sysrem, Generator sysirm

*a optiii,

orri"i"*niu

discharge by ossigning catu southwestern sorarceil as catu'pr.imary

resource, as

the depositary battery erectric charge and fackup power suppty

catu second and- third generator as iackups

po*,",

suppty work at

the

moment

all

catu

southwestern

*p;;;;;;g

problems. The

crtanging.existing system oJ powel

to design a system to optimize

hybrid w,i.th

.a system design- work on o ,y"rrn*-ion

k""p

batteries

"yf,:,-o't'harge

continuity catu power to road with the

fa,ure

of

,

" n, ",

f

!,1:f:

T: :':

t u pp I v t hat 1 an op t i ma I tv t e I e c o mniun t c at t o"n

t{ worK. (systems analysis charge_discharTe)

Ke1,porilr' Hybrid_System, Solarcell, Bateray,

Genset, Charge_

dischargesystem, BTS (Base

Trans"iru

stoiion),

*oirs

suppry,

hackup supply.

!rymm.{flLf-UAN

l:rmasalahan menjaga kontinyuitas catu daya

oleh provaider seluler di BTS remote

'm'sn ner-'*'ji hal yang sangat penting dan menuntut

prr

vidertelekomunikasi berpikir keras

mmg'**ii

masalah penyediaan daya listrik secara

tonriny, oi

daerah-dae rah remote area.

satu catu daya yang blrasar dari- tenagaai"r"t

grrD)

sering menjadi kendara

rurirwi

mrff

rnemenuhi kontinuitas daya

listrik keperangkat

e*

yung disebabkan distribusi

,xw!fir,ru

rrffn

bakar

yang

langka

dan harga relative mahal serta adany a maintenance

genset '**ns menbr.rruhlian waktu dan berdampak putusnya

jaringan telekomunikasi.

\{;ngatasi beberapa permasarahan

kontinuita,

fvu ji

grs

remote

area,

penuris

rrmum{&.:ri:;i :elaliukan desain alternative

sistem hybrid kombinasi antaracatu daya listrik yang

'*iilu$ilu

ff

solarcell' baterai

dan

genset dengan menetapkan catu daya solarcell sebagai

iliil0ouitr .:irurr::, . baterai dan Genset sebagai

backup suppty.

bfftffilLrmd Slstem Existing

'-

::rk

mengidentifikasi sistem existing dilakukan survei BTS yang berada dalam

',rrlilllffiir'rdr

r:;

sbagai dasar mengetahui jumlah

beban

r"u"nu-yu,

jumlah baterai bank yang

iuum r"*qq

= Ji-rusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, universitas Jember

(6)

-Jurnal REKAYASA Volume 9 Nomor 2 Desember 2012

felah ada dan kapasitas genset terpasang sebagai acuan untuk mendesai

sistem

hybr

Gambaran prinsip kerja dari sistem yang ada

di

BTS remote

area

relatif

sama dan dar

dilihat diagram blok exisring dibawah ini.

Suplai Genset

r---.l

[image:6.595.155.507.142.328.2]

L____J

Gambar 1. Single lineDiagram System Existing

Gambaran single

line

diagram diatas adalah sistem

di

backup satu catu daya yane

berasal dari genset, saat genset bekerja maka genset akan mensuplai beban dan mejakukal

proses charging ke baterai, saat genset tidak bekerja atau terjadi gangguan, maka akan terja1 proses discharge samapi kapasitas baterai sudah tidak dapat

lagi

mensuplai beban dar

perangkat BTS akan mati.

Tabel

l.

Data perangkat existing

No. Nama

K,

asitas Jml Tegangan

I Genset 30 KVA

220Yac

2. AirConditioner AC 1PK 2 220Ydc

2. Lampu Penerangan

l0

Watt ) 220Ydc

5. Baterai @2000

Ah/2v

24 48Vdc

6. Radio 25A 1 48Vdc

1 Fan

2.5A 2 48Vdc

8. Rectifier 200A 220Yac/48Vdc

Dari data tabel diatas kita dapat melihat bahwa untuk menyuplai beban dan bateraj

sistem mengunakan genset kapasitas

30kvA,

dalam sistem

di BTS

ada

2

katagori suplai

beban yaitu beban DC dan Beban AC ; Beban DC seperti charge rectifier sebesar 2004 mar yang digunakan untuk charger baterai sebesar 2000Ah/

2volt

sebanyak

24

buah dihubung

seri menjadi

48

volt.

Untuk mengatur tegangan/ arus yang dikeluarkan

rectifier

dalant

mencatu perangkat dan charging

ke

baterai sebesar l30ampere dengan pemlagian arus

charge ke baterai 100 ampere dan arus ke beban perangkat

25

ampereditambah 2 DC FAN

standby masing-mas ing 2,5 ampere.

Pada beban

AC

;

rectifier

menggunakan

g

buah power suppry, masing-masing

membutuhkan daya sebesar 1200 watt sehingga total daya untuk rectifier sebesar

9600 watt

dengan kemampuan hantar

arus

sebesar 2Q0A/48Ydc, beban

DC

lainnya

adalah Z 164

-.

] [image:6.595.108.509.464.590.2]
(7)

hybrid.

:ln

dapat

,a yang

ukan

terjadi

dan

Iltidj onarko, p erancangan

De s ain...

airconditioner AC ma^sing-masing membutuhkan daya

sebesa

r

746 wattdengan

totar daya2

beban

AC

sebesar 1492

watt.

K;-;li;;""rtuk

penlrangun

,n"ruutuhkan daya sebesar 20

Dalam mendesain sebuah sistem

hybriddiperlukan kom. untuk mengatur tugas perangkar

d;; r;;;;;

::::::::1..1?':'T*

atau aturan yang tepar

menve r es aikun

p",i,u*

rur,un

"utu ouyu.

-1

jJi

T:;il::lH':AT:

f,rffi

*r::i*

dalam sistem hybrid untuk membu"tup u"oun

,""u.u

L"r!*iln

,.rringga kontinyuitas

daya ke beban terjaga yaitu sorarcert,batera,iJun

g.nr",

seperti gambardi bawah

ini.

f---

---)

i/,,to

!

L:___

_J

SuplaiGenset

D

€)

laterai

iuplai 'd max

Dung

;dam

arus

.

FAN

lng

rvatt

[image:7.595.158.519.242.391.2] [image:7.595.137.498.501.712.2]

I

Gambar 3. Singte line Diagram Hybrid System

Gambar diatas menjelaskan solarcell bekerja

mensuprai beban DC dan melakukan

sroses charging ke

baterai sampai ,otor""itmerepas beb";

il;;"

outpur tegangan sorarce,

Gambar 2. Sistem

Hybrid

dengan3 catu daya

Penetapan

urutal

catu daya

merupakan

nt

r-un* paring penting pada sistem hybrid dalam mengambir keputusan sesuai tahapan

.

Daram d"rui-n sistem hybridditetapkan

;:::;i:,,;;^::;";:;,1:fi"'?ffa:*:=,,"uugui

p"nl,ffin

muaran ristrik

sekarigus

tuut

s"rua

"utu

auyr*"ngalami

o"*u.u,ulJibagai

backup supply auvu

t"tbuJ"u".:"

o"o"

t#l---r-

t;

r [] I] ifr. 1".,

| g=ry. HYBRTDSISTEM : Eij_-ij.ffit l-l F--1-.

tt++={i I I

c*-b;d-] l€r I t j j I

iry

Suolarccn$r ,-t, -*Jl

;;^-t

I

in

,

Lli

i H

l:e=L.r

,Erl,,;

i{+Ji

h2

(8)

Jurnal REKAYASA Volume 9 Nomor 2 Desember 2012

berada pada batas bawah sefting -.

<

48

vdc

dan akan

terjadi proses dischorge baterai ke

beban DC sampai baterai berada pada setting rendah (low bat)

..<

44,kemudian sistem hibrid

akan memberi perintah (trigger) kepada genset untuk

running

apabilacatu

daya solarcell

belum kembali' Saat genset running maka genset

akan

minba"kup seluruh beban dan

melakukan proses charging ke baterai sampai kontrol

kapasitas baterai memberikan sinyal

ke sistem hybrid bahwa baterai dalam kondisi penuh (batas setting

tinggi) dan sistem hybrid akan memberi perintah kepada genset untuk

off

sehingga baterai kembali mensuplai beban

DC' saat keadaan kembali normal maka solarcelt

akanirtindak

sebag ai main supply.

Perhitungan Kebutuha n Solarcell

untuk menghitung kebutuhan berapa banyak jumlah

panel yang akan direncanakan

diperlukan

data

beban DC yang

di

suplai oleh solarcett. x,titinatdata tabel

I

maka dapat

dihitung daya untuk beban-beban

DC

sebesar

l30A/ agvdc,

sehingga diperlukan daya

Solarcell sebesar ;

Daya(solarcell):

1

*U

:

i.30

X 4g

=

6240 watt

Dari

kebutuhan daya

diatas

dapat

kita

asumsikan

direct curent selama

sebesar 62-400wh/

hari

dan asumsi eneigi matahari

yang dapat dikonversi daram

:::11,T

*.:

::

i::i

l<anas

ita;. na ne) s

_o _t

arc

e,

terbes ar o i puiuru" 2 4 0 w att.p eak m aka

dihitungjumlah panel solarcell yang dibutuhkan sebayak;

Jumlah panel solarc"77

:

Total dayaflrari

asul:3rsi kon:.rersi energi

min

X

b*r@

)

Jam

t

hari dapat

l0j

th

'l {-i-r i c1I\

: lrrl

' - !-':l

,i-iinl;

-.-t-- -._ttJ

;:-:r\

Ferhir

-_:

_

-:i::J

3r

:e:'l..lit:

r -: lir

_+ ur_

Ferhiru

:a: i€s a

K.l

1

63..40s 141

S jam X 24O

wattpeak

:

5? buah

Dari hasil perhitungan diatas sistem hybrid membutuhkan

panel solarcell sebanyak 52 panel dengan kapasitas

total

daya yang dikeluarkan sebesar 62.400 watt

sama dengan arus sebesar 130A, sehingga sistem

hybrid

dengan

catu

dqta

solarcell

sudah memenuhi

kebutuhan I0 jam.

Perhitungan ketrutuhan Baterai

Perhitungan

jumlah

baterai yang

di

butuhkan untuk mendesain sistem

hybrid ini

meng asumsikan lama waktu discharge untuk mengantisipasi

bila

hujan/mendulg

terus-menerus selama

2hari

atau 48

jam

berturut-turut dengan kapasitas dischagerbaterai

DoD

40

%

untuk menjaga

life

time baterai sesuai dari karakterisiik

baterai jenis

yRLA

.

pada

sistem ltybrid yang didesain saat baterai discharge maka beban

DC yang harus

di

suplai

sebesar 30A sehingg a dapatdihitung;

Kapasitas baterai dengan DOD 40%;

(9)

bcharge baterai ke

Ludian sistem hibrid

ratu daya solarcell rcluruh beban dan

memberikan sinyal

I dan sistem hybrid

li mensuplai beban noin supply.

rkan direncanakan

rbel

I

maka dapat

r

diperlukan daya

t

selama 10 jam

rrsi

dalam

I

hari

lgeak maka dapat

:nyak 52 panel

dengan arus

h

memenuhi

n

hybrid

ini

ndung

terus-baterai DOD

I'

RLA .

Pada

-__- t'

Widj onarko, P e ranc angan Des ain...

:

tr bebax,

X

A.lrtamorrti

{4g1am}

:30

X *8

:

tr,440

Ah

Maka di dapat Ah kapasitas baterai sebesar.

:1,440

Ah*2.5

:3600

Ah

Dari hasil perhitungan diatas maka sistem hybrid dapat menentukan

tepat dan mudah dipasaran adalah 800AV

l2vdc

;

kapasitas baterai yang

Jumlah bank baterai

:

Tofal kabufrrlc,n

driyn

besar

davs

per b{ok

baterai

_

3600

900

:

5 bank

Jumlah baterai tiap bank tega.ti"gan p'er &ar:ii

8esa.r- fsgc.'ngrfi,t?

p*r

b tak &a&er"ar

nd =d

:*

:

4buah

Untuk mencukupi kebutuhan

Ah

baterai pada sistem hybrid

ini

diperlukan jumlah baterai sebanyak 20 buah baterai.

Perhitungan kebutuhan Daya Genset

untuk

menghitung kapasitas daya genset vang akan mensuprai beban AC

sebesar

ll'll2

watt. Untuk lebih efektifnya genset bekerja pada 80o/o beban maksimalnya

ssar genset dapat mencapai

nilai

efisiensi yang

tinggi.

Sehingga besar genset yang di

rerlukan dalam mencatu

daya

sistem

hybrid

adalah genset dengan kapasitas 16 kW yang

:da dipasaran.

Ferhitungan Lama

waktu

proses charge Baterai sistem

Hybrid

Dari perhitungan desain sistem hybrid diatas kita dapat menghitung

berapa lama

:iLrses charging bateraiapabila baterai dalam keadaan kosong.

Kapasitas

baterai

:

800 Ah.

d&n

{R

35S0

:

t*

:36jam

,v 1g

Tabel2. Data perangkat existing dan sistem hybrid

data perangkat existing Pallperaagkar desain sistem Hybiid

Baterai @2000 Ah/2V (24 buah) Baterai@800 Ah/ IZV (20buah)

(10)

r

Jurnal fuEKAYASA Volume 9 Nomor 2 Desember 2012

Lama waktu recharge baterai

setting baterai DOD 40% .

setelalr proses discharge baterai

yakni

sesuai dengan

T

tR

-Ah*

x

frYn

TR

3608

x

4ag,! L4&*

198 100

:

!4.4jam

Hasil proses charge dan discharge baterai yang diambil

dari

data logger kontroler solarcell selama 5 hari dari tanggal2S may-02 juni 201) ditampilkan dalam

gr"m

dibawah

[image:10.595.131.512.258.492.2]

ini.

Gambar 4. Tegangan dan Arus Baterai terhadap Waktu

Dari grafik pengujian baterai selama 6 hari seperti pada gambar diatas kita dapat meninjau

bahwa pada;

'

hari pertama (2s/05) terjadi proses discharge antara pukul 00:50

-

07:09 dengan nilai

discharge max sebesar 80.3A, kemudian proses charge terjadi antara0T: l0-15:

l0

dengan

nilai

charge

max

sebesar

68.34,

kemudian paoa

putut

l5:a0-24:00

terjadi

proses

dkcharge dengan nilai max sebesar g5.lA.

hari kedua (29/05) pada siang hari antara pukul 07:37-15:00 rerjadi mendung sehingga

proses charge ke baterai kurang optimal, kemudian pada pukul 15:00-21::0 terjadi proses

discharge dengan

nilai

max sebesar 80.94 dan tegangan baterai telah mencapai batas

sefting terendah 45V, maka sistem mengaktifkan Genset untuk melakukan proses charge

kebaterai dan ke beban, sampai solarcell aktif kembali, sehingga genset akankembali

of.

hari ketiga (30/05) terjadi proses charge antarapukul 05:30-15:00 ke baterai dengan nilai

max sebesar 87-7A, kemudian pada pukul 15:00-24:00 terjadi proses discharge dengan

nilai max sebesar 85.4A.

r

:.:

r"a

|

-:

I - --r

t-Xm.i

lki

lrq, r J'!J

"

!-_

..:

.plfl;-{€l

ii rrl."

:_

-L

':

I

s.t"T {-l

'tltl rtir ;,-;:

ii ., -Jsl i,Lli _

_

V batt &

lbatt

terhadap lime

?9"r*ay

&zz

<--<'.r{

6tud Q.'l()

*q?*

btl

40

)A

*&r$$ b*rt iAl

53

<-.r{

{}*

ql *

*{t

;58

.{{<

{4<h ftdo .'ii*rir,";

.i;d

r{.

{s '.d .

{t

tr

.\t...

a...

(11)

akni sesuai dengan

na logger kontroler

{am grafik dibawah

menlnJau

lengan nilai

-,i:10

dengan

:.jadi

proses

,rg

sehingga

.;rjadi proses

r-capai batas

:

-rses charge

'.-mbali

of.

,engan nilai

I t itl'

hari keempat (31/05) pada pukul l5:00-21:30 terjadi proses d:_,- j:*.--a,

i

.-rr,"; I 1., i

03:30 dengan

nilai

max sebesar 82.9A dan tegangan bater::

:.:rrr:

r;r,...r.ri

.":, ,i:,..*

seffing terendah 45V, maka sistem mengaktifkan Genset unruk

;:,=,-

_,*--

:- ,r

., :

*

_,1

kebaterai dan ke beban, sampai sorarcell aktif kembali, sehing_ua g3:,.:"

:1;.

1 :: r. :

.,,

..r,

hari kelima (01/06) terjadi proses charge antara pukul 05:30-15:0r, ".i:

.:

;-r

_;:" ;..,.1,1 ,1 ,,

max sebesar 8J.6A, kemudian pada pukul 15:00_24:00 terjadi

prt_:;:

., - .",,"

-

".,.r *

nilai max sebesar 88.1A.

'

hari keenam (01106) terjadi proses discharge antarapukul 00:00

- .-

_

,=-discharge max sebesar 83.2A terjadi proses charge antara pukul

0-:.--

: -

--dengan

nilai

max

sebesar 76.1A, kemudian puAu

putui

l5:00-ll:.

- I _ ", .,,',.

discharge dengan nilai max sebesar gg.24.

Indikasi Kegagalan masing-masing Catu Daya Solarcell

r

Kegagalan Switching Kontroler ke baterai

Indikasi kegagalan catu daya sorarceil terjadi, karena ketidakmapuan kontr.-.;:

::

:--melakukan switching (mengalirkan arus ke baterai).

Genset

Ada beberapa indikasi kegagalan catu daya Genset yang umumnya disebut

dengan

antara lain;

.

Low batt, Solar Habis, Oil presure (Op), Water Temperature

(WT) Kesimpulan

Setelah melakukan analisa perhitungan dan pengujian pada desain sistem

hibrid

par:

:;nelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

'

Desain sistem hibrid (PLTS, PLTD) dengan mengoptimalkan kerja

baterai sistem charger

discharge pada prinsip kerja berjaran sesuai sekuanslar yang ditetapkan.

-

Kinerja sistem PLTS sangat dipengaruhi oleh faktor tonoisi cuaca.

-'

Pada sistem hibrid (PLTS,PLTD) dengan mengr,pflpslkan kerja baterai sistem charger

discharge diperlukan switch controiler handal ui.,ruk m"nsuprai

ke beban.

Saran

Sistem ini bisa diikuti dengan sekuansial yang benar, diharapkan

kontroller solarcellbisa

nenjadi

I

paket dengan kontroller sistem hibrid,"sehingga untuk pengontrolannya

bisa

l:bih luas dan dinamis.

-

\ferancang sistem

yang

dikembangkan

lebih

baik

dan

dapat dikoneksikan dengan :'s-fhyare yang sesuai dengan keinginan kita.

:

.$TAR

RUJUKAN

'

-.'rnarko,20a8. optimasi

Kerja

Baterai Charge Discharge pada

system pengaturan

jt ,-: -::r BTS Backbone

(power Management) Menggunokon

Aitodn

pemrograman Dinamis

:;--.

Thesis, ITS, Surabaya.

-ge dengan

(12)

Jurnal REKAYASA Volume 9 Nomor 2 Desember 2012

Libis,

Abubakar dan Adjat Sudrajat. 2006.

Listrik

Tenaga Surya Fotovoltaik. BppT press.

Jakarta.

Strong, Steven J and William G. Scheller. 1993. The Solar Electric House. Chelsea Green

ISBN 0-9637383-2-1.

A.F. Fitzgerad, I 990. Mes in-me s in Lis tr ik. I akarta: Erlangga.

Technical Manual Book, Application and use of the

opzv

Batteris opzV.

Richard C. Jones : Charge Control Option For Valve Regulatedd Lead Acid Batteries :2004.

Technical Manual Book, Instalation and operation manual rurbo chargerrM rg0.

.q-\-{L

p[}-D-{j

ll

-- - ;:l .^;-., uld+ --_

...,*- _ ---^

umun;"ar:-:,-I\

unrug-u;.1

*,. _- - -i

u4tuilr- -;5-,!_

fm,nf

",;:t"i

lmtrrlrgtr*-i:::

@t[L.f*<j

m!fri.IEr-: :'l

lwrTrl ;a;

,iiiMtiltfl::= &nrr rr . :

,lro-ra=:

w,uruma:;.

I

MW5. :

ImffitmtrEr--'c*

tlu8lftti;fri: hTtgrrr:

Gambar

Gambar 1. Single lineDiagram System Existing
Gambar 3. Singte line Diagram Hybrid System
Gambar 4. Tegangan dan Arus Baterai terhadap Waktu

Referensi

Dokumen terkait