• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN JAHIT DAN SULAM SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 TANJUNG MORAWA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN JAHIT DAN SULAM SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 TANJUNG MORAWA."

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

i ABSTRAK

Sri Susilawaty. NIM. 8136122052. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa terhadap Hasil Belajar Keterampilan Jahit dan Sulam Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Tanjung Morawa. Tesis, Program Studi Teknologi Pendidikan, Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Hasil belajar Keterampilan jahit dan sulam yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dibandingkan siswa yang diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran ekspositori. (2) hasil belajar Keterampilan jahit dan sulam siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif tinggi dengan dari siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif rendah. (3) mengetahui interaksi penggunaan strategi pembelajaran dengan kemampuan berpikir kreatif dalam mempengaruhi hasil belajar Keterampilan jahit dan sulam.

Penelitian dilakukan di SMP Negeri 3 Tanjung Morawa pada semester genap tahun pelajaran 2015/2016. Populasi penelitian ada lah seluruh siswa kelas VIII SMP dengan jumlah siswa seluruhnya 286 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cluster random sampling berjumlah 72 orang yang terdiri dari 36 orang kelas VIII-3 diajarkan strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan 36 orang kelas VIII-4 diajarkan strategi pembelajaran ekspositori. Tes Kemampuan berpikir kreatif dilakukan untuk mengelompokkan siswa yang mempunyai kemampuan berpikir kreatif tinggi dan kemampuan berpikir kreatif rendah. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain faktorial 2 x 2. Uji statistik yang digunakan adalah statistik deskriptif untuk menyajikan data dan dilanjutkan dengan statistik inferensial dengan menggunakan Anava dua jalur dengan taraf signifikan α = 0,05 yang dilanjutkan dengan uji Scheffe. Sebelumnya dilakukan uji analisis berupa uji normalitas dan uji homogenitas.

Hasil pengujian hipotesis menunjukan : (1) Data hasil belajar Keterampilan siswa yang di ajar dengan strategi pembelajaran jigsaw lebih tinggi dari pada siswa yang diajarkan denga strategi ekspositori Fhitung = 8,11 > Ftabel = 3,98; (2) hasil belajar Keterampilan siswa dengan Kemampuan berpikir kreatif tinggi lebih tinggi dari pada siswa dengan Kemampuan berpikir kreatif rendah Fhitung = 5,43 > Ftabel = 43,98; dan (3) terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir kreatif terhadap hasil belajar Keterampilan dengan Fhitung = 4,31 > Ftabel = 3,98. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran jigsaw lebih baik diajarkan kepada siswa yang mempunyai kemampuan berpikir kreatif tinggi dan strategi pembelajaran ekspositori lebih baik digunakan kepada siswa siswa yang mempunyai kemampuan berpikir kreatif rendah dan terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir kreatif.

(5)

ii

ABSTRACT

Sri Susilawaty, NIM, 8136122052. The Effects of Instructional Strategy and Creative Thinking Skills Learning Outcomes Skills Students of the Sewing and Embroidery Class VIII Students of SMP Negeri 3 Tanjung Morawa, Thesis, Department of Educational Technology, Graduate University of Medan , 2016 .

This research aimed to determine: ( 1 ) the results of learning sewing and embroidery skills are taught using cooperative learning strategies jigsaw than students taught using expository teaching strategy, ( 2 ) the results of learning sewing and embroidery skills of students who have a high ability to think creatively than students who have the ability to think creatively low, ( 3 ) the interaction use learning strategies with creative thinking ability in influencing the outcomes of learning sewing and embroidery skills

This research was conducted at SMP Negeri 3 Tanjung Morawa in the second semester of the academic year 2015/2016. The study population there was throughout the eighth grade students of SMP with the number of students altogether 286 people . Sampling was done by cluster random sampling amounted to 72 people consisting of 36 classes taught VIII-3 jigsaw cooperative learning strategies and 36 VIII- 4 taught expository strategy. Tests Ability to think creatively done to group students with high creative thinking skills and creative thinking ability is low. The method used is a quasi-experimental design with 2 x 2 factorial statistical test used is descriptive statistics to present data and continued with inferential statistics by using Anova two paths with significance level α = 0.05 , followed by Scheffe test . Previous test analysis in the form of test for normality and homogeneity test .

The results showed: (1) learning skills in teaching students with learning strategies jigsaw higher than students taught by expository strategy premises of F count= 8.11 > F table = 3.98 ; (2) Skills learning outcomes of students with high creative thinking ability is higher than the students with low ability to think creatively of F count = 5.43 > F table = 43.98 ; and (3) there is interaction between Intructional strategy and creative thinking skills to the learning outcomes Skills with F count = 4.31 > F table = 3.98. The research results concluded that the better jigsaw learning strategies taught to students with high creative thinking skills and learning strategies expository better use to the students the students who have the ability to think creatively is low and there is interaction between the learning strategies and creative thinking abilities.

(6)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal tesis ini dengan judul “Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa terhadap Hasil Belajar Keterampilan Jahit dan Sulam Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Tanjung Morawa” sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Dalam menyelesaikan tesis ini, penulis telah banyak menerima bantuan dari berbagai pihak sehingga pada akhirnya penulisan tesis ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M. Pd. selaku pembimbing I dan Bapak Dr. Hamonangan Tambunan, M.Pd., pembimbing II yang telah begitu banyak memberikan bimbingan dan motivasi kepada penulis. Kepada ketiga narasumber Bapak Prof.Efendi Napitupulu, M.Pd., M. Pd, Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M. Pd, dan Bapak Dr. Mursid, M.Pd. yang telah memberikan masukan dan koreksi untuk perbaikan tesis ini.

Tak lupa rasa terima kasih juga penulis sampaikan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta seluruh staff yang memberikan fasilitas belajar ketika penulis dalam studi, 2. Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd. Selaku Direktur Program Pasca Sarjana

Universitas Negeri Medan beserta staff yang banyak memberikan kontribusi dalam menyelesaikan studi penulis,

3. Seluruh teman angkatan XXIII / B3 Prodi Teknologi Pendidikan Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan yang senantiasa dalam suka dan duka terus bekerja sama dengan penulis dalam menyelesaikan studi,

4. Bapak Kepala Sekolah, Guru-guru, dan para siswa SMP Negeri 3 Tanjung Morawa yang telah membantu penulis dalam penelitian.

(7)

iv

yang senantiasa mendoakan dan memberikan dorongan serta motivasi kepada penulis selama perkuliahan dan penyelesaian tesis ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam tesis ini dan untuk itu penulis mengharapkan sumbangan pemikiran, kritik dan saran untuk kesempurnaanya. Akhirnya penulis berharap semoga tesis ini dapat bermanfaat dalam menambah khasanah ilmu pengetahuan bagi dunia pendidikan.

Medan, Juni 2016 Penulis,

(8)

v

BAB II. KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 13

A. Kajian teoritis ... 13

1. Hakikat Hasil Belajar Keterampilan ... 13

2. Hakikat Strategi Pembelajaran ... 24

3. Hakikat Kemampuan Berpikir Kreatif ... 44

B. Penelitian yang Relevan ... 48

C. Kerangka Berpikir ... 49

1. Pengaruh Strategi Pembelajaran Jigsaw dan Strategi Pembelajaran Ekspositori Terhadap Hasil Belajar Keterampilan ... 48

2. PerbedaanHasil Belajar Keterampilan Antara Siswa dengan Kemampuan Berpikir Kreatif Tinggi dengan Kemampuan Berpikir Kreatif Rendah... ... 51

3. Interaksiantara Strategi Pembelajaran dengan Kemampuan Berpikir Kreatif dalam mempengaruhi Hasil Belajar Keterampilan ... 54

D. Hipotesis Penelitian ... 57

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 58

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 59

B. Populasi dan Sampel ... 54

C. Metode dan Rancangan Penelitian ... 60

D. Variabel dan Defenisi Operasional Variabel Penelitan ... 61

E. Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuan ... 63

1. Prosedur Perlakuan ... 63

2. Pelaksanaan Perlakuan ... 64

F. Pengontrolan Perlakuan ... 66

(9)

vi

2. Validitas External... 69

G. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 69

1. Teknik Pengumpulan Data ... 69

2. Instrumen Penelitian Data ... 70

H. Uji coba instrumen ... 74

I. Hasil Uji Coba Instrumen ... 77

J. Teknik Analisis Data... 79

BAB IV. HASIL PENELITIAN ... 81

A. Deskripsi Data ... 81

B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 92

1. Uji Normalitas Data ... 92

2. Homogenitas Varian Sampel ... 97

C. Pengujian Hipotesis ... 100

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 107

E. Keterbatasan Penelitian ... 116

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN... 119

A. Simpulan ... 119

B. Implikasi ... 120

C. Saran ... 123

DAFTAR PUSTAKA ... 124

(10)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Komponen Strategi Pembelajaran ... 31

Tabel 2.2 Tahapan-tahapan Kegiatan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ... 38

Tabel 2.3 Skema kegiatan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ... 37

Tabel 2.4 Keunggulan dan kelemaham strategi pembelajar ekspositori ... 43

Tabel 2.5 Ciri-ciri aptitude berpikir kreatif siswa ... 46

Tabel 3.1 Distribusi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Tanjung Morawa Tahun Pembelajaran 2015/2016 ... 59

Tabel 3.2 Rancangan Penelitian Factorial 2 x 2 ... 60

Tabel 3.3 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar ... 70

Tabel 3.4 Kisi-kisi Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dalam Belajar ... 73

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Siswa yang Baru ... 71

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Keterampilan Siswa yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Jigsaw ... 81

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Keterampilan Siswa yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi pembelajaran Ekspositori ... 83

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Keterampilan yang Memiliki Kemampuan berpikir kreatif Tinggi yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Jigsaw dan Ekspositori ... 84

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Keterampilan Siswa yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Jigsaw ... 86 Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Nilai Nilai Hasil Belajar Keterampilan

(11)

viii

Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Jigsaw ... 87

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Keterampilan Siswa yang Memiliki Kemampuan Berpikir Kreatif Rendah yang Dibelajarkan Menggunakan Strategi Pembelajaran Jigsaw ... 89

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Keterampilan Siswa yang Memiliki Kemampuan Berpikir Kreatif Tinggi yang Dibelajarkan Menggunakan Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 90

Tabel 4.8 Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Keterampilan Siswa yang Memiliki Kemampuan Berpikir Kreatif Rendah yang Dibelajarkan Menggunakan Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 91

Tabel 4.9 Hasil Analisis Uji Normalitas Hasil Belajar Keterampilan Siswa yang Menggunakan Strategi Pembelajaran. ... 93

Tabel 4.10 Hasil Analisis Uji Normalitas Hasil Belajar Keterampilan Siswa yang Memiliki Kemampuan berpikir kreatif ... 94

Tabel 4.11 Hasil Analisis Uji Normalitas Hasil Belajar Keterampilan Siswa yang Menggunakan Strategi Pembelajaran ... 95

Tabel 4.12 Pengujian Homogenitas Kelompok Sampel Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Jigsaw dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 98

Tabel 4.13 Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas Kelompok Sampel Hasil Belajar Keterampilan Siswa dengan Kemampuan berpikir kreatif Tinggi dan Kemampuan berpikir kreatif Rendah ... 98

Tabel 4.14 Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas dengan Uji Bartlet ... 99

Tabel 4.15 Rangkuman Hasil Analisi Statistik Deskriptif ... 100

Tabel 4.16 Rangkuman Hasil ANAVA ... 101

(12)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1 Histogram Nilai Hasil Belajar Keterampilan Siswa yang

Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Jigsaw ... 81 Gambar 4.2 Histogram Nilai Hasil Belajar Keterampilan Siswa yang

Dibelajarkan dengan Menggunakan Strategi pembelajaran Jigsaw ... 83 Gambar 4.3 Histogram Hasil Belajar Keterampilan yang Memiliki Kemampuan

Berpikir Kreatif Tinggi yang Dibelajarkan dengan Menggunakan

Strategi Pembelajaran Jigsaw dan Ekspositori ... 85 Gambar 4.4 Histogram Nilai Hasil Belajar Keterampilan Siswa yang Memiliki

Kemampuan Berpikir Kreatif Rendah yang Dibelajarkan dengan

Menggunakan Strategi Pembelajaran Jigsaw dan Ekspositori ... 86 Gambar 4.5 Histogram Nilai Nilai Hasil Belajar Keterampilan Siswa yang

Memiliki Kemampuan berpikir kreatif Tinggi yang Dibelajarkan

dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Jigsaw ... 88 Gambar 4.6 Histogram Nilai Hasil Belajar Keterampilan Siswa yang Memiliki

Kemampuan Berpikir Kreatif Rendah yang Dibelajarkan Menggunakan Strategi Pembelajaran Jigsaw ... 89 Gambar 4.7 Histogram Nilai Hasil Belajar Keterampilan Siswa yang Dibelajarkan

dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Jigsaw ... 91 Gambar 4.8. Histogram Hasil Belajar Keterampilan Siswa yang Memiliki

Kemampuan Berpikir Kreatif Rendah yang Dibelajarkan Menggunakan Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 92 Gambar 4.9 Interaksi antara Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir

(13)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus Pembelajaran ... 128

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaanan Pembelajaran (RPP) ... 130

Lampiran 3 Instrumen Tes Hasil Belajar ... 148

Lampiran 4 Instrumen Tes Praktek... 152

Lampiran 5 Uji Validitas Soal Hasil Belajar Keterampilan ... 157

Lampiran 6 Indeks Kesukaran soal ... 161

Lampiran 7 Daya Pembeda ... 164

Lampiran 8 Reliabilitas Instrumen ... 167

Lampiran 9 Sampel Penelitian ... 170

Lampiran 10 Distribusi Frekuensi Data Penelitian ... 172

Lampiran 11 Perhitungan Dasar Statistik ... 176

Lampiran 12 Perhitungan Uji Normalitas ... 196

Lampiran 13 Perhitungan Uji Homogenitas ... 203

Lampiran 14 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 208

Lampiran 15 Uji Lanjut (Uji Scheffe) ... 212

Lampiran 16 Dokumentasi Penelitian ... 215

Lampiran 17 Tabel Harga Kritik Korelasi Product Moment ... 218

Lampiran 18 Tabel Nilai Kritis L untuk Uji Lilifors ... 219

Lampiran 19 Tabel F ... 220

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan Yang Maha Esa , berakhlak mulia, sehat, berilmu cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab.

Pendidikan akan menjadikan diri seseorang berlomba-lomba dan memotivasi diri untuk lebih baik dalam segala aspek kehidupan. Pendidikan bertujuan untuk membentuk karakter seseorang. Oleh karena itu, perubahan dan perkembangan harus terus terjadi seiring dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dapat bersifat secara keseluruhan maupun sebagian. Program pendidikan yang terarah akan mendidik siswa selalu siap dengan perubahan yang ada. Untuk menjaga fleksibilitas itu maka perlu ditingkatkan kemampuan berfikir logis, kritis, berinisiatif, dan kreatif.

Sekolah Menengah Pertama (SMP) merupakan salah jenjang pendidikan formal yang bertujuan meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan menyiapkan siswa menuju ke jenjang pendidikan lebih lanjut. Sekolah Menengah Pertama (SMP)

(15)

2

memberikan bekal kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor untuk mempersiapkan peserta didik menjadi lebih berkompetensi dan berkualitas.

Usaha mengembangkan manusia berkualitas yang siap menghadapi berbagai tantangan hidup dimulai sedini mungkin melalui pendidikan. Kegiatan pendidikan diberikan antara lain melalui sejumlah mata pelajaran yang dimaksudkan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna dan bervariasi bagi peserta didik. Oleh sebab itu mata pelajaran keterampilan perlu diberikan pada peserta didik di tingkat SMP/MTs. Mata pelajaran Keterampilan diarahkan agar peserta didik dapat mengembangkan kecakapan hidup (life skills) yang meliputi keterampilan personal, sosial, pravokasional, dan akademik. Mata pelajaran keterampilan mempunyai fungsi mengembangkan pengetahuan, keterampilan, kreatifitas, dan sikap dalam berkarya.Pembelajaran keterampilan berorientasi pada pembuatan hasil karya yang ditunjang oleh pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Dengan fungsi tersebut diharapkan siswa memiliki kemampuan dalam memahami keterampilan atau teknologi, terampil dan kreatif dalam menciptakan bentuk baru, memenuhi sikap menghargai proses dan hasil karya (Depdiknas, 2004).

(16)

3

produk kerajinan dan teknologi masa kini serta ersefak harus produk masa lampau dari berbagai wilayah nusantara dan dunia (3) Mengembangkan keterampilan siswa untuk menghasilkan produk kerajinan dari kehidupan manusia dalam menerapkan ilmu pengetahuan yang diperolehnya (4) Menanamkan apresiasi kepada siswa akan berbagai tatanan kehidupan termasuk budaya sehingga menumbuhkan kecintaan budaya berkarya yang berciri khas Indonesia (5) Mengembangkan kepekaan kreatif siswa melalui berbagai kegiatan penciptaan benda-benda produk penggunaan bahan alam maupun industri (6) Menumbuh kembangkan sikap profesional, kooperatif, toleransi, kepemimpinan (leadership), kekaryaan (employmentship), dan kewirausahaan (enterprenourship). (Depdiknas, 2004:7).

(17)

4

dilakukan sekolah secara mandiri hal ini juga diharapkan mampu meningkatkan mutu pendidikan, namun pada kenyataannya mutu pendidikan di Indonesia dirasa masih rendah. Hal ini terlihat dari nilai ujian akhir sekolah sebagai salah satu tolak ukur masih rendahnya mutu pendidikan, khususnya mata pelajaran Keterampilan di SMP Negeri 3 Tanjung Morawa tahun pelajaran 2014 - 2015 yang menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada mata Keterampilan bahwa masih terdapat siswa yang memiliki nilai di bawah dari nilai KKM, hal ini tentunya kurang memuaskan. Kalaupun ada nilai yang mencapai KKM disebabkan faktor-faktor lain yang dijadikan guru sebagai pendukung nila tersebut, misalnya kehadiran, keaktifan, dan sikap siswa. Namun untuk nilai tes biasanya nilainya masih jauh dari yang diharapkan.

Hal tersebut dialami pada setiap materi dalam keterampilan salah satunya pada materi tentang membuat benda kerajinan jahit dan sulam. Realita yang dihadapi di sekolah, pembelajaran keterampilan kurang diperhatikan dan tidak mendapat penanganan dengan baik, dari segi waktu, sarana, dan media pembelajaran. Guru dan siswa menganggap pembelajaran keterampilan hanya sebagai pelengkap dari pembelajaran.

(18)

5

pengajar dan siswa. Faktor guru adalah dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran guru cenderung menggunakan metode ceramah untuk materi teori, dengan metode ini siswa hanya memperoleh informasi dari guru dan metode demonstrasi yang dilakukan guru untuk materi praktek, namun kelemahan metode demonstrasi ini materi tidak dapat diulang lagi karena terbatasnya waktu yang tersedia, sehingga siswa kesulitan untuk melakukan praktek kembali pada materi Membuat Benda Kerajinan jahit dan sulam. Ditinjau dari pihak siswa, rendahnya hasil belajar dan kurangnya berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran. Untuk mengatasi masalah di atas, guru diharapkan dapat mengembangkan suatu strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam proses belajar mengajar seperti kemampuan mengembangkan, menemukan, menyelidiki dan mengungkap ide siswa yang dapat membuat siswa lebih berperan aktif dalam menyelesaikan persoalan-persoalan yang diberikan. Untuk itu diperlukan peningkatan pengetahuan tentang merancang strategi pembelajaran agar lebih efektif, efisien, dan memiliki daya tarik.Strategi pembelajaran penting dalam mengajar karena selain mempermudah penyampaian materi pelajaran, pemilihan strategi yang tepat juga akan memberi kemudahan siswa dalam belajar dan hal ini akan berpengaruh terhadap hasil siswa.

(19)

6

kemudian mendemonstrasikan materi yang disampaikan. Namun strategi ini kurang mendapatkan hasil yang maksimal jika digunakan dalam proses pembelajaran keterampilan , karena dalam pembelajaran keterampilan dibutuhkan kreatifitas, dan keterampilan siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru.

Dalam hal ini dibutuhkan penggunaan strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan siswa, dengan strategi pembelajaran yang berorientasi pada aktifitas siswa yang menempatkan siswa sebagai subjek belajar dapat dipandang sebagai suatu pendekatan dalam pembelajaran yang menekankan pada aktivitas siswa secara optimal untuk memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif, dan psikomotor yang seimbang sehingga hasil belajar yang maksimal dapat tercapai.

(20)

7

kelompok bertanggung jawab atas keberhasilan kelompoknya dan ketuntasan bagian materi yang dipelajari, dan dapat menyampaikan kepada kelompoknya (Rusman, 2011:203).

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Rahim menunjukkan bahwa teknik jigsaw integrasi jurnal akademik dapat meningkatkan aktivitas belajar mahasiswa dari kategori cukup aktif menjadi kategori aktif, hasil belajar meningkat dari rata-rata 76,1 % (kategori B) menjadi rata-rata-rata-rata 91,7 % (kategori A), di samping menjadikan proses pembelajaran menjadi menyenangkan bagi mahasiswa, yang ditunjukkan oleh 54% menyatakan sangat senang, dan 46% menyatakan senang dengan proses pembelajaran yang dialaminya.

(21)

8

penguraian (elaboration), dan perumusan kembali (redefinition) (Munandar 2009:20).

Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan sesuatu yang baru baik berupa gagasan maupun berupa karya yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sembelumnya (Ambarjaya, 2008). Kreativitas merupakan suatu kemampuan yang dimiliki seseorang dalam menciptakan suatu produk yang baru dengan mengubah cara lama dengan cara baru agar individu tersebut tidak terfokus pada satu hal saja.

Dalam proses pembelajaran sangatlah diharapkan kepada individu untuk mencari sumber yang banyak agar bisa menyelesaikan tugas atau permasalahan yang dihadapi. Ini juga dapat melihat sejauhmana individu dapat mengembangkan sesuatu yang baru apakah itu gagasan atau benda dalam bentuk rangkaian baru yang dihasilkan. Setiap proses pembelajaran disekolah, individu yang kreatif memiliki rasa ingin tahu yang tinggi sehingga banyak mengajukan pertanyaan, dan guru harus menghormati dan memperhatikan apa yang di tanyakan oleh individu tersebut, memberikan kesempatan kepada individu untuk berimajinasi tentang hal-hal yang belum pernah dilihat, menyukai hal-hal yang menantang, dan berani untuk mengambil resiko meskipun sangat sulit untuk dipecahkan, serta membelajarkan individu untuk saling menghargai antara satu sama lain atas hasil yang dicapai.

(22)

9

berikut (1) mampu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan membuat berbagai produk kerajinan dan produk teknologi yang berguna bagi kehidupan manusia (2) memiliki rasa estetika, apresiasi terhadap produk kerajinan, produk teknologi, dan artefak dari berbagai wilayah Nusantara maupun dunia (3) mampu mengidentifikasi potensi daerah setempat yang dapat dikembangkan melalui kegiatan kerajinan dan pemanfaatan teknologi sederhana; (4) memiliki sikap profesional dan kewirausahaan. Selanjutnya, orientasi pembelajaran Keterampilan adalah memfasilitasi pengalaman emosi, intelektual, fisik, persepsi, sosial, estetika, artistik dan kreativitas peserta didik dengan melakukan aktivitas apresiasi dan kreasi terhadap berbagai produk. Dengan demikian, dalam pembelajaran keterampilan kemampuan berpikir kreatif sangat diperlukan, misalnya membuat rancangan gambar kerja membuat benda kerajinan, menentukan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam membuat benda kerajinan, memilih alat dan bahan yang dibutuhkan, menciptakan hiasan, dan menciptakan karya berupa benda kerajinan jahit dan sulam dengan teknik yang benar.

Sehinga disimpulkan bahwa strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir kreatif siswa merupakan hal yang perlu untuk diteliti, bagaimana pengaruhnya terhadap hasil belajar keterampilan pada materi membuat benda kerajinan jahit dan sulam.

B. Identifikasi Masalah

(23)

10

Keterampilan jahit dan sulam yang dicapai siswa?, Strategi pembelajaran yang bagaimanakah yang paling efektif dalam mengajarkan mata pelajaran keterampilan jahit dan sulam?, Apakah strategi yang diberikan selama ini kurang memengaruhi hasil belajar siswa?, Apakah karakteristik memengaruhi hasil belajar siswa?, Apakah hasil belajar siswa disebabkan kurangnya keterlibatan siswa secara aktif? Apakah rendahnya hasil belajar disebabkan rendahnya kemampuan berpikir kreatif siswa?, Strategi pembelajaran manakah yang cocok untuk masing-masing karakteristik kemampuan berpikir kreatif?

C. Batasan Masalah

(24)

11

D. Rumusan Masalah

Masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

(1) Apakah strategi pembelajaran yang berbeda memberikan pengaruh yang berbeda terhadap hasil belajar Keterampilan jahit dan sulam?

(2) Apakah kemampuan berpikir kreatif yang berbeda memberikan pengaruh yang berbeda pula terhadap hasil belajar Keterampilan jahit dan sulam? (3) Apakah ada interaksi penggunaan strategi pembelajaran dengan

kemampuan berpikir kreatif dalam mempengaruhi hasil belajar Keterampilan jahit dan sulam?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

(1) Hasil belajar Keterampilan jahit dan sulam yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw lebih tinggi dari siswa yang diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran ekspositori.

(2) Hasil belajar Keterampilan siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif tinggi lebih tinggi dari siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatifrendah.

(25)

12

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

a. Menambah khasanah ilmu pengetahuan dalam meningkatkan mutu pembelajaran berkaitan dengan strategi pembelajaran pada pelajaran keterampilan jahit dan sulam.

b. Memberikan sumbangan pemikiran bagi guru dalam memahami dinamika siswa sesuai dengan tujuan, materi pelajaran dan karakteristik siswa.

c. Sebagai bahan informasi bagi peneliti lain yang ingin mengembangkan strategi pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran keterampilan jahit dan sulam.

d. Sebagai bahan referensi yang dapat digunakan untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh stategi pembelajaran terhadap hasil belajar ketermapilan jahit dan sulam.

2. Manfaat Praktis

a. Bahan pertimbangan bagi semua guru, khususnya guru mata pelajaran keterampilan dalam memanfaatkan aplikasi teknologi informasi dan komunikasi serta strategi pembelajaran dengan memperhatikan karakteristik siswa agar menghasilkan proses belajar mengajar yang efektif dan efisien.

(26)

119

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

Pada bab ini akan dikemukakan simpulan hasil penelitian, implikasi dan saran-saran yang berhubungan dengan penelitian lanjut maupun upaya memanfaatkan hasil penelitian ini.

A. Simpulan

Simpulan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Hasil belajar keterampilan jahit dan sulam siswa dengan strategi pembelajaran tipe jigsaw lebih baik dibandingkan dengan strategi pembelajaran ekspositori. Dalam hal ini siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran tipe jigsaw lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori.

2. Hasil belajar siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif tinggi lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif rendah. Dengan demikian siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif tinggi memperoleh hasil belajar keterampilan jahit dan sulam yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif rendah.

3. Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan kemampuan berpikir kreatif yang memberikan perbedaan pengaruh terhadap hasil belajar keterampilan jahit dan sulam, hal ini terbukti dari hasil penelitian yang menunjukan bahwa bagi kelompok siswa yang memiliki kemampuan berpikir

(27)

120

kreatif tinggi memperoleh nilai lebih baik bagi siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran tipe jigsaw, sedangkan bagi siswa yang memiliki rendah memperoleh nilai lebih baik bagi siswa yang kemampuan berpikir kreatif diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori.

B. Implikasi

Hasil yang diporeleh dari penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh strategi pembelajaran terhadap hasil belajar keterampilan jahit dan sulam siswa. Hal ini memberikan penjelasan dan penegasan bahwa strategi pembelajarn merupakan salat satu factor yang menjadi perhatian untuk meningkatkan hasil belajar. Hal ini dapat dimaklumi karena melalui penerapan strategi pebelajaran yang tepat dapat meningkatkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajarn yang pada gilirannya dapat menggiring keberhasilan dan ketercapaiian tujuan pembelajaran itu sendiri. Dengan demikian konsekuensinyan apabila strategi yang kurang tepat dalam pembelajaran maka tentu akan berakibat berkurangpula partisipasi aktif siswa dalam pembelajar. Melalui penelitian ini menunjukkan bahwa secara rata-rata hasil belajar siswa lebih tinggi dengan menggunakan strategi pembelajarn tipe jigsaw lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar karena dalam pembelajaran yang menerapkan strategi tipe jigsaw siswa cenderung aktif untuk merekonstruksi sendiri ilmu yang akan diperolehnya, siswa berupaya menemukan dan menyelesaikan masalah dala kerangka penapaiian tujuan pembelajaran.

(28)

121

pengaruh dalam meningkatkan hasil belajar. Kemampuan berpikir kreatif ditentukan dari hasil skor hasil tes kemampuan berpikir kreatif. Siswa dengan kecenderungan kemampuan berpikir kreatif yang berbeda tentunya berimplikasi dari cara-cara siswatersebut baik dalam belajar maupun dalam memecahkan masalah-masalah pada mata pelajaranya. Dengan demikian konsekuensinyan guru memperhatikan karakteristik cara belajar ini, sehingga pembelajaran yang dilaksanakan dapat maksimal. Implikasinya bagi guru adalah melakukan identifikasi dan prediksi memberikan peningkatan kemampuan berpikir kreatif agar siswa bisa berprestasi. Apabila kemampuan berpikir kreatif siswa dapat diketahui oleh guru maka akan dapat diterapkan rencana-rencana pembelajaran dan strategi-strategi pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan karakteristik siswa.

(29)

122

Perbedaan kemampuan berpikir kreatif tinggi dan rendah ini juga berimplikasi kepada guru di dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Tindakan yangdapat dilakukan guru dalah dengan menerapkan dan mengarahkan dengan membentuk kelompok belajar atau kelompok diskusi, memberikan tugas-tugas mandiri dan sebagainya.

Hasil penelitian menunjukkanterdapat interaksi strategi pembelajaran dan kemampuan berpikir kreatif terhadap hasil belajar. Interaksi tersebut terindikasi dari rata-rata hasil belajar pada kelompok siswa dengan kemampuan berpikir kreatif tinggi lebih tinggi diajar dengan strategi pembelajaran tipe jigsaw daripada yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori. Kemudian rata-rata hasil belajar pada kelompok siswa dengan kemampuan berpikir kreatif rendah lebih baik diajarkan dengan strategi ekspositori dibandingkan dengan strategi pembelajarn tipe jigsaw. Dengan demikian dapatlah ditarik kesimpualan bahwa strategi pembelajarn dan kemampuan berpikir kreatif cukup signifikan mempengaruhi hasil belajar.

(30)

123

penerapan strategi pembelajaran tipe jigsaw dalam pembelajaran di kelas karena melalui penelitian ini terbukti efektif untuk meningkatkan hasil belajar. Sedangkan untuk siswa agar selalu berupaya meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan yang terpenting adalah mendisiplinkan diri untuk komit dan konsisten dalam belajar.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, simpulan, dan keterbatasan penelitian, maka dikemukakan saran-saran sebagai berikut:

1. Strategi pembelajaran dan karakteristik siswa merupakan suatu komponen yang dapat menentukan dan mempengaruhi hasil belajar. Oleh karena itu guru sebagai perancangpembelajaran memperhatikan karakteristik siswa dalam merancang pembelajaran sehingga dengan demikian gurumenetapkan pilihan strategi pembelajaran yang lebih sesuai untuk dilaksanakan.

2. Strategi pembelajaran tipe jigsaw memberikan hasil yang lebih tinggi dalam mata pelajaran keterampilan dibandingkan dengan strategi pembelajarn ekspositori. Oleh karena itu, bagi guru disarankan dalam kegiatan pembelajaran perlu menerapkan strategi pembelajaran tipe jigsaw.

(31)

124

(32)

125

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu Dan Uhbiyati.2001. Ilmu Pendidikan Cetakan II. Jakarta: Rineka Cipta.

Anita Lie. 2007. Kooperatif Learning (Mempraktikkan Cooperative Learning

diRuang-ruang Kelas). Jakarta: Grasindo.

Ahmadi, A., Nur Uhbiyati. 2001. “Interaksi Belajar Mengajar”. Remaja Karya.Bandung.

Ambarjaya.S, Beni.(2008).Model-model Pembelajaran Kreatif. Bandung: TintaEmas Publishing.

Anderson, dkk.2010. Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan

Asesmen (Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom). Yogyakarta: Pustaka.

Anastasi, A. 2007.Psychological Testing.New Jersey: Prentice Hall.

Arikunto, S.2005. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta: Bumi Aksara. _______________.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.Jakarta:

Rineka Cipta.

Burton, W. H. 2002. The Guindance Of Learning Activites. New York: Appleton Century Coffs, Inc.

Bukunola and Idowu. 2005. Effectiveness of Cooperative LearningStrategies on Nigerian Junior SecondaryStudents’ Academic Achievement in

BasicScience.Olabisi Onabanjo University.Journal

Dick, W and L. Carey, J. O. Carey. 2005. The sistematic Design of Instruction. New York : Logman.

Djamarah, dkk. 2010. Strategi belajar mengajar. Jakarta: Rineka cipta

Dimyati dan Mudjiono.2009.Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Fudyartanta, RBS., (2002). Psikologi Pendidikan, Glogal Pustaka Utama, Jakarta. Gagne,R. & Briggs,L.1979 Principle of Instructional Design. New York: Holt,

Rinehart and Winston.

Hamalik, O. 2008.Perencanaan Pengajaran; berdasarkan Pendekatan

Sistem.Jakarta: Bumi Aksara.

(33)

126

Hamid. 2009.Teori Belajar dan Pembelajaran. Medan. Kemdikbud. 2014. Prakarya. Jakarta.

Margono. 2007. Pendidikan Keterampilan: SMP Kelas VIII.Bogor: Yudistira. Miarso, Yusufhadi. “Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali. Morison G. R., Ross S.M.,& Kemp J.E. 2001. Designing Effective

instruction.Third Edition. New york. Chester. Weinheim. Brisbane.

Toronto.Singapore:John Wiley & sons, Inc.

Muhammad Nadeem Anwar, Dkk. 2012.Relationship of Creative Thinking with

the Academic Achievements of Secondary School Students.University of

Sargodha.Pakistan : Journal.

Munandar, U.2009. Pengembangan Kreatifitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.

Nursito 2000.Menggali Kreatifitas. Jakarta: Mitra Gama Widya. Roestiyah, 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers

Sadiman, A. M., (2003). Motivasi Belajar dan Intrucsional, Rajawali, Jakarta. Slameto.2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Sanjaya,W. 2010. Strategi pembelajaran Berorientasi standar Proses Pendidikan.

Jakarta: Kencana.

Seel, B. dan Richey, R. C. 1994. Teknologi Pembelajaran Definisi dan wawasannya. Washington, DC: Association for EducationalCommunications and Technology.

Semiawan,C. 1997. Perspektif Pendidikan Anak Berbakat. Jakarta: Gramedia. ______________. Kreatifitas Keberbakatan: mengapa,apa,dan bagaimana.

Jakarta: Indeks.

Soemantri, V.M. Bambang. 2005.Tusuk Sulam Dasar. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

(34)

127

Trianto.2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana.

Tim. 2013. Modul Praktik yang Baik di Sekolah Menengah Pertama dan Madasah Tsanawiyah (SMP dan SMA). USAID

(35)

124

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu Dan Uhbiyati.2001. Ilmu Pendidikan Cetakan II. Jakarta: Rineka Cipta.

Anita Lie. 2007. Kooperatif Learning (Mempraktikkan Cooperative Learning diRuang-ruang Kelas). Jakarta: Grasindo.

Ahmadi, A., Nur Uhbiyati. 2001. “Interaksi Belajar Mengajar”. Remaja Karya.Bandung.

Ambarjaya.S, Beni.(2008).Model-model Pembelajaran Kreatif. Bandung: TintaEmas Publishing.

Anderson, dkk.2010. Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan

Asesmen (Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom). Yogyakarta: Pustaka. Anastasi, A. 2007.Psychological Testing.New Jersey: Prentice Hall.

Arikunto, S.2005. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta: Bumi Aksara. _______________.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.Jakarta:

Rineka Cipta.

Burton, W. H. 2002. The Guindance Of Learning Activites. New York: Appleton Century Coffs, Inc.

Bukunola and Idowu. 2005. Effectiveness of Cooperative LearningStrategies on Nigerian Junior SecondaryStudents’ Academic Achievement in BasicScience.Olabisi Onabanjo University.Journal

Dick, W and L. Carey, J. O. Carey. 2005. The sistematic Design of Instruction. New York : Logman.

Djamarah, dkk. 2010. Strategi belajar mengajar. Jakarta: Rineka cipta

Dimyati dan Mudjiono.2009.Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Fudyartanta, RBS., (2002). Psikologi Pendidikan, Glogal Pustaka Utama, Jakarta. Gagne,R. & Briggs,L.1979 Principle of Instructional Design. New York: Holt,

Rinehart and Winston.

Hamalik, O. 2008.Perencanaan Pengajaran; berdasarkan Pendekatan Sistem.Jakarta: Bumi Aksara.

______________.Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

(36)

125

Hamid.2009.Teori Belajar dan Pembelajaran. Medan. Kemdikbud. 2014. Prakarya. Jakarta.

Margono. 2007. Pendidikan Keterampilan: SMP Kelas VIII.Bogor: Yudistira. Miarso, Yusufhadi. “Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali. Morison G. R., Ross S.M.,& Kemp J.E. 2001. Designing Effective

instruction.Third Edition. New york. Chester. Weinheim. Brisbane. Toronto.Singapore:John Wiley & sons, Inc.

Muhammad Nadeem Anwar, Dkk. 2012.Relationship of Creative Thinking with the Academic Achievements of Secondary School Students.University of Sargodha.Pakistan : Journal.

Munandar, U.2009. Pengembangan Kreatifitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.

Nursito 2000.Menggali Kreatifitas. Jakarta: Mitra Gama Widya. Roestiyah, 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers

Sadiman, A. M., (2003). Motivasi Belajar dan Intrucsional, Rajawali, Jakarta. Slameto.2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Sanjaya,W. 2010. Strategi pembelajaran Berorientasi standar Proses Pendidikan.

Jakarta: Kencana.

Seel, B. dan Richey, R. C. 1994. Teknologi Pembelajaran Definisi dan wawasannya. Washington, DC: Association for EducationalCommunications and Technology.

Semiawan,C. 1997. Perspektif Pendidikan Anak Berbakat. Jakarta: Gramedia. ______________. Kreatifitas Keberbakatan: mengapa,apa,dan bagaimana.

Jakarta: Indeks.

Soemantri, V.M. Bambang. 2005.Tusuk Sulam Dasar. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

(37)

126

Trianto.2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana.

Tim. 2013. Modul Praktik yang Baik di Sekolah Menengah Pertama dan Madasah Tsanawiyah (SMP dan SMA). USAID

Gambar

Gambar 4.1 Histogram Nilai Hasil Belajar Keterampilan Siswa yang
gambaran mengenai pengaruh stategi pembelajaran terhadap hasil

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan penawaran yang masuk kurang dari 3 (tiga) Penyedia , dan telah dilakukannya evaluasi administrasi, evaluasi teknis, evaluasi harga untuk

Saya adalah suatu bilangan, bila saya dikalikan 13 kemudian ditambah 21 hasilnya tidak kurang dari 99, maka saya yang paling kecil adalaha. empat buah bilangan bulat

Jika tanah sudah tercemar limbah detergen, di khawatirkan bahan kimia yang terkandung pada detergen terakumulasi dalam tubuh dan dapat mengakibatkan penyakit sejenis kanker

[r]

Studi Dan Implementasi Non Blind Watermarking Dengan Metode Spread Spectrum, Bandung: Jurnal Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung.. Jurnal Facta

Norma social yang terbentuk antar pedagang merupakan norma-norma yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari dan diantara pedagang asongan juga terdapat nilai-nilai resiprositas yang

Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tegal Selaku Pejabat Pembuat

pada bagian persediaan produksi kain jadi maupun pihak lain yang mungkin dapat. bermanfaat diantaranya sebagai