LAPORAN PRAKTIKUM
PENATA LAKSANAAN KURATIF TERBATAS III ANALISA PH SALIVA
A. Data Pasien
Nama : Muhammad Rafi Temp/tgl lahir : Semarang, 4 juli 2008 Umur : 8,5 tahun
Alamat : Kenangan Raya RT 03/03,Banyumanik,Semarang Nama Sekolah : SDN Padangsari 02
Kelas : 3
B. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengukur beberapa komponen saliva : hidrasi saliva, viskositas saliva, PH saliva, kapasitas buffer saliva
2. Mahasiswa dapat menganalisa saliva terhadap faktor resiko karies
C. Waktu Pelaksanaan
Dilaksanakan pada tanggal 19 Januari 2017 di klinik gigi Poltekkes Kemenkes Semarang.
D. Alat dan Bahan
1. Handscone dan masker 2. OD set
3. Tisu 4. Wax gum 5. Kertas lakmus 6. Test strip
7. Stopwatch/timer 8. Saliva
E. Cara Pemeriksaan 1. Hidrasi saliva
a. Non stimulus
- Sediakan tisu yang dilapis 2
- Tarik bibir bawah pasien dan letakkan tisu pada setengah permukaan bibir pasien.
- Lihat dropler (pembasahan, biasanya berbentuk bulat) yang terbentuk pada tisu.
Hasil pemeriksaan :
- Dropler terbentuk <30 detik, hasilnya tinggi - Dropler terbentuk 30-60 detik, hasilnya sedang - Dropler terbentuk > 60 detik, hasilnya rendah b. Stimulus
Menggunakan metode spitting. Pemeriksaan dlakukan dengan menyuruh pasien untuk mengunyah wax gum selama 3 menit, kemudian salivanya diludahkan ke tabung gelas. Selanjutnya kunyah lagi dan saliva diludahkan setiap 1 menit. Lakukan sebanyak 5 kali. Jadi lama periksaan saliva adalah 8 menit.
Hasil pemeriksaan :
- Jumlah saliva <3,5 ml, hasil sangat rendah - Jumlah saliva 3,5-5 ml, hasil rendah - Jumlah saliva >5 ml, hasil normal
2. Viskositas atau kekentalan saliva
Syarat viskositas saliva yaitu saliva normal tidak kental sehingga mirip seperti air. Apabila saliva kental dan banyak buih mengindikasikan bahwa ada kelainan pada kekentalan saliva.
Hasil pemeriksaan :
- Baik : Bening, cair, tidak berbusa (berbusa tapi masil bisa mengalir cepat) - Sedang : Putih, berbusa, bila gelas dimiringkan saliva mengalir pelan
3. PH/Derajat kesamaan saliva
Cara mengukur saliva dengan PH lakmus - Rendam lakmus selama 10 detik - Cocokan warna dengan PH indicator
- Hasil : 5 -> merah (asam), 7,8 -> hijau (basa)
4. Kapasitas buffer
- Menggunakan test strip
- Gunakan pipet untuk mengambil saliva, kemudian tetesi test strip pada ketiga garis
- Tunggu selama 2 menit
- Kemudian cocokkan warna yang terbentuk. Cara penilaian :
- Hijau : 4 - Hijau/biru : 3 - Biru : 2 - Merah/biru : 1 - Merah : 0
Hasil :
- Buruk : 0-5 poin : merah - Sedang : 6-9 poin : kuning - Baik : 10-12 poin : hijau
F. Hasil Praktikum
Setelah dilakukan pengukuran saliva didapatkan hasil sebagai berikut : 1. Hidrasi saliva
- Non stimulasi : dopler muncul 30-60 detik, maka hidrasi (laju saliva) sedang. - Stimulasi : Jumlah saliva 3,5-5 maka lajunya rendah.
2. Viskositas (kekentalan) saliva
Saliva berwarna bening, berbusa, mengalir cepat (cair), maka saliva berkriteria baik. 3. Pengukuran PH atau derajat keasaman saliva
Menggunakan PH lakmus yaitu berwarna hijau dengan PH 7,4 dan kriteria baik. 4. Kapasitas Buffer
G. Lampira Foto
Hail pemeriksaan PH dengan kertas lakmus berwarna hijau
Hasil pemeriksaan kapasitas buffer dengan test strip
Hasil pemeriksaan hidrasi (laju) saliva >3,5 ml
Hasil pemeriksaan viskositas saliva : cair bening, berbusa
H. Kesimpulan
LAPORAN PRAKTIKUM
PENATA LAKSANAAN KURATIF TERBATAS III ANALISA PH SALIVA
Dosen Pengampu : Dr.Endah Aryati, M,Dsc
Oleh :
Paramitha Nur Olivia P1337425214025