TUGAS HUKUM INTERNASIONAL
Nama
: Lady Chintya Ramadhani
NPM
: 151110011011207
Program studi dan jurusan
: S1 Hukum
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
SAMARINDA
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Subjek Hukum Internasional
Dalam pengertian luas subjek hukum dapat kita definisikan segala sesuatu yang dapat memperoleh hak dan kewajiban dari hukum . Tentunya setelah kita mengetahui definisi subjek hukum secara umum maka kita dapat mendifenisikan apa itu yang dimaksud dengan Subjek Hokum Internasional .Subjek Hukum Internasional ialah segala sesuatu yang dapat memperoleh hak dan kewajiban dari Hukum Internasional .
B. Macam – Macam Subjek Hukum Internasional
Secara umum Subjek Hukum Internasional dapat kita bagi menjadi sebagai berikut :
1. Negara
Negara merupakan aspek terpenting didalam Subjek Hukum Internasional, dalam kategori apa yang dapat dikatakan sebagai Subjek Hukum Internasional ? Tentunya Negara yang berdaulat ,mempunyai pemerintahan dan wilayah sendiri .
2. Organisasi Internasional
Organisasi Internasional adalah suatu organisasi yang dibentuk atas perjanjian dua Negara atau lebih yang memuat fungsi,tujuan,wewenang ,asas dan struktur daripada organisasi tersebut. Organisasi Internasional diakui sebagai Subjek Hukum Internasional yang berhak menyandang hak dan kewajiban Internasional sejak Tahun 1949 ketika keluarnya Advisary Opinion.
3. International Non Government Organization ( INGO )
Bagi beberapa ahli hokum INGO dianggap bagian dari Organisasi Internasional.Namun sejak tahun 1945 peran INGO sangatlah besar terhadap pengaruh di Dunia Internasional.Seiring dengan tuntutan dan semakin meningkatnya peranan INGO maka keinginan INGO untuk dijadikan Subjek Hukum Internasional semakin besar .Convention on the Recognition of The Legal Personality of INGO 1986 merupakan instrument yuridis yang mencoba menjadikan INGO menjadi Subjek Hukum Internasional. Konvensi ini dibentuk dan ditandatangani oleh anggota The Council Of Europa .
4. Individu
internasional .Individu bertanggung jawab atas perbuatannya didalam kejahatan perang tanpa berlindung dengan Negara dan dapat dituntut di Pengadilan Internasional .Dalam Pasal 3 yang dikeluarkan International Law Commision 1987 menyebutkan bahwa Individu merupaka Subjek Hukum Internasional .Individu sebagai Subjek Hukum Internasional tentunya terbatas hanya dalam hal kejahatan Internasional saja .
5. Perusahaan Transnasional
Perusahaan transnasional merupakan perusahaan yang berdiri disuatu Negara namun beroprasi di berbagai Negara.Para ahli Hukum Internasional klasik seperte Strake,Mochtar Kusumaatmaja menganggap bahwa perusahaan Internasional bukanlah sebagai Subjek Hukum Internasional,namun seiring perkembangan zaman melalui Konvensi Wanshington 1964 memberikan wewenang kepada perusahaan Transnasional untuk akses forum tanpa diwakili negaranya ,hal inilah yang melatarbelakangi perusahaan Transnasional sebagai Subjek Hukum Internasional .Hal ini dilakukan karena untuk menjaga agar Perusahaan transnasional tidak bertindak semena-mena didalam menjalankan aktifitasnya .
6. ICRC ( International Commite Of the Red Cross )
Organisasi Palang Merah Internasional merupakan organisasi non government yang berkedudukan di Jenawa Swiss.Oraganisasi ini sebagai Subjek Hukum Internasional tidak lepas dari peranannya didalam penyelamatan korban Perang Dunia 1 dan 2 .Selain itu ICRC juga berkontriusi didalam pembentukan Hukum Perang /Hukum Humaniter .Namun ICRC sebagai Subjek Hukum Internasional terbatas kedudukannya hanya dalam bidang kemanusiaan ,perlindungan korban perang dalam skala domestic maupun internasional .
7. Belligerent / Pemberontak
Pemberontakan tidaklah lepas dari gerakan separatis.Yang mana gerakan separatis merupakan urusan yang dapat diselesaikan dalam Internal Negara saja .Negara lain tidak berhak mengurusi /menginterfensi Negara lain dalam hal gerakan makar tanpa persetujuan Negara tersebut .Namun apabila pemberontak telah mengambil sedimikian rupa didalam Negara maka,Negara lain berhak atas intervensi terhadap Negara tersebut melalui pengakuan terhadap pemberontak bukan penghukuman .Hal ini dilakukan agar pemerintah pusat memperlakukan pemberontak sesuai dengan asas kemanuisaan .
Vatikan adalah subjek hukum internasional karena diakui oleh negara-negara di dunia dan menjadi pihak pada perjanjian-perjanjian internasional and anggota pada beberapa organisasi internasional.
Negara yang pertama mengakui Vatikan sebagai subjek hukum internasional adalah Italia melalui Pakta Lateran yang ditandatangani pada 1929, yang secara historis Pakta Lateran juga menjadi dasar berdirinya negara kota Vatikan (Vatican city state). Dalam hubungan internasional negara Vatikan dikenal juga dengan nama “Tahta Suci”.
9. Organisasi Pembebasan /Bangsa yang Memperjuangkan haknya ( National Liberation
Organization )
Bangsa yang memperjuangkan haknya ialah suatu Negara yag sedang berjuang untuk meraih kemerdekaannya yang dirapas oleh Negara .Dalam sejarahnya PBB pernah mengakui berdirinya Negara melaui resolusi majelis yaitu Namimbia dan PLO yang mewakili rakyat Afrika Barat Daya dan rakyat Palestina .
C. Pengertian Sumber Hukum Intemasional
Sumber hukum intemasional adalah sumber hukum yang digunakan Mahkamah Intemasional dalam memutuskan masalah hubungan intemasional. Sumber hukum intemasional (dalam arti formal) merupakan sumber hukum paling utama dalam memiliki otoritas tertinggi dan otentik yang dapat digunakan Mahkamah Intemasional di dalam memutuskan suatu sengketa intemasional.
Macam-macam sumber Hukum Intemasional (formal) menurut pasal 38 Piagam Mahkamah Intemasional (16 Desember 1920), terdiri atas :
1. Perjanjian Intemasional
2. Kebiasaan Intemasional
4. Yurisprudensi (Keputusan Mahkamah Intemasional)
5. Doktrin (ajaran/pendapat pakar Hukum Intemasional)
1. Perjanjian Intemasional (Traktat)
Perjanjian Intemasional adalah perjanjian yang diadakan antara anggota masyarakat bangsa-bangsa dan bertujuan untuk mengakibatkan akibat hukum tertentu. Perjanjian internasional yang dianggap sebagai sumber Hukum Intemasional adalah jenis law making treaty dan treaty contract.
2. Kebiasaan Internasional
Kebiasaan Internasional, yaitu kebiasaan umum yang diterima sebagai hukum intemasional {pasal 38 (2) Piagam Mahkamah Internasional). Kebiasaan Internasional (Costumary Law) Kebiasaan tingkah laku intemasional yang sudah diterima sebagai hukum atau praktik yang dijalankan oleh negara-negara dalam melakukan hubungan intemasional. Adat (Usage) Kebiasaan tingkah laku intemasional yang belum diterima sebagai hukum atau praktik yang dijalankan oleh negara-negara dalam melakukan hubungan intemasional.
3. Asas-asas (prinsip-prinsip) hukum umum
Pasal 38 (3) Piagam Mahkamah Intemasional Asas-asas (prinsip-prinsip) hukum umum adalah asas hukum umum yang diakui oleh bangsa-bangsa yang beradab (modem).
Prinsip-prinsip hukum umum adalah asas-asas hukum yang mendasari sistem hukum modem.Contoh:
o Abus de droit (penyalahgunaan hak)
o Tona vides (iktikad baik).
4. Yurisprudensi
Yurisprudensi adalah keputusan hakim Mahkamah intemasional terdahulu yang dijadikan pedoman bagi hakim di kemudian hari untuk memutuskan perkara yang sama baik perdata maupun pidana.
5. Doktrin
Doktrin adalah ajaran, pendapat atau pendidikan hukum yang dlkemukakan oleh pakar Hukum Intemasional yang dijadikan pedoman bagi hakim yang untuk memutuskan perkara yang sama baik pidana maupun perdata. Karya hukum dapat dipakai untuk menjelaskan ketentuan hukum sehingga dapat membantu perkembangan hukum intemasional.
D. Peristilahan Hukum Internasional
E. Pengertian Hukum Internasional
Hukum internasional adalah bagian hukum yang mengatur aktivitas entitas berskala internasional. Pada awalnya, Hukum Internasional hanya diartikan sebagai perilaku dan hubungan antarnegara namun dalam perkembangan pola hubungan internasional yang semakin kompleks pengertian ini kemudian meluas sehingga hukum internasional juga mengurusi struktur dan perilaku organisasi internasional dan pada batas tertentu, perusahaan multinasional dan individu.