PERSEPSI MAHASISWA USU TERHADAP PERANAN INTERNET
SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI PARIWISATA
(Studi Kasus Penggunaan Situs Kampung Digital Danau Toba)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan pendidikan Sarjana (SI) pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Disusun Oleh :
SEPPIANTA SINUHAJI
090922070
Departemen Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Politik Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI
LEMBAR PERSETUJUAN
Skripsi ini disetujui dan dipertahankan oleh :Nama : Seppianta Sinuhaji Nim : 090922070
Departemen : Ilmu Komunikasi
Judul : Persepsi Mahasiswa USU Terhadap Peranan Internet Sebagai Media Komunikasi Pariwisata
(Studi Kasus Penggunaan Situs Kampung Digital Danau
Toba)
Dosen Pembimbing Ketua Jurusan
Dra. Inon Beydha, M.S, Ph.D Dra. Fatma Wardy Lubis, M.A NIP : 196501221991032002 NIP : 196208281986012001
Dekan FISIP USU
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di depan panitia penguji Departemen Ilmu Komunikasi Oleh :
Nama : Seppianta Sinuhaji
Nim : 090922070
Departemen : Ilmu Komunikasi
Judul : Persepsi Mahasiswa USU Terhadap Peranan Internet Sebagai Media
Komunikasi Pariwisata
(Studi Kasus Penggunaan Situs Kampung Digital Danau Toba)
Hari/Tanggal :
Pukul :
Tempat : Ruang Sidang Fisip USU
Panitia Penguji
Ketua Penguji :
Penguji I :
ABSTRAKSI
Skripsi ini berjudul “Persepsi Mahasiswa USU Terhadap Peranan Internet Sebagai Media Komunikasi Pariwisata”. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana persepsi mahasiswa USU terhadap peranan penggunaan situs kampung digital Danau Toba, dan sejauhmana perkembangan penggunaan situs kampung digital tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif yaitu studi kasus. Studi kasus yang memusatkan diri secara intensif terhadap suatu objek tertentu dengan mempelajari suatu kasus. Penelitian kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu dengan teknik snowball (bola salju). Sesuai dengan namanya teknik ini merupakan teknik penentuan informan yang awalnya berjumlah kecil dan kemudian berkembang semakin banyak karena informasi yang disampaikan oleh informan untuk mendapatkan informan lain. Proses ini baru berakhir bila peneliti merasa telah jenuh, artinya merasa tidak lagi menemukan yang baru dari wawancara tersebut. Melalui pendekataan kualitatif, data yang diperoleh dari lapangan diambil kesimpulan yang bersifat khusus kepada yang bersifat umum. Objek dalam penelitian adalah mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang masih aktif diperkuliahan yang berjumlah 4 orang. Observasi dilakukan selama 3 bulan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan. Dan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu melalui reduksi data, display data, mengambil kesimpulan dan verifikasi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa situs kampung digital Danau Toba yaitu media informasi wisata di Danau Toba yang mudah diakses, sehingga para wisatawan lokal dan mancanegara cukup mengakses situs kampung digital Danau Toba untuk memperoleh berbagai informasi. Situs kampung digital Danau Toba adalah situs khusus yang memperkenalkan daerah tujuan wisata. Situs kampung digital Danau Toba merupakan suatu wadah media informasi pariwisata yang cukup baik dan efisien. Saran para informan atau responden yaitu agar situs kampung digital Danau Toba lebih disosialisasikan lagi kepada wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. Sehingga memudahkan untuk mencari berbagai informasi wisata khususnya di daerah Danau Toba. Informasi yang diberikan kampung digital Danau Toba lebih di lengkapi lagi seperti informasi mengenai adat istiadat setempat, budaya, souvenir, agen travel, dan berbagai paket wisata yang ada. Sebaiknya situs ini jangan hanya ada di Danau Toba saja tetapi, di daerah lain juga perlu di buat sehingga tujuan pemerintah tercapai yaitu memperkenalkan daerah tujuan wisata di Indonesia kepada para wisatawan.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena kasih dan
anugerah dan berkat-Nya kepada peneliti sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Peneliti juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada keluarga
tercinta, terutama kedua orang tua peneliti A. Sihuhaji dan N. Sembiring yang selama ini
telah memberikan kasih sayang dan dukungan moril maupun materil sehingga skripsi ini
dapat peneliti kerjakan dengan baik. Untuk saudara-saudara terkasih, Tabitha Vransisca
Sinuhaji, dan Ferdinand Sinuhaji peneliti ucapkan terima kasih atas dukungan yang besar dari
mereka berdua sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Untuk
teristimewa adalah kepada kekasihku Eliza Sezha yang telah memberikan perhatian kasih
sayang serta kesediaanya mendengarkan kelah kesah, saran, serta dukungan sepenuh jiwa
kepada penulis sampai selesainya skripsi ini.
Skripsi yang berjudul “Persepsi Mahasiswa USU Terhadap Peranan Internet Sebagai
Media Komunikasi Pariwisata “(Studi Kasus Penggunaan Situs Kampung Digital Danau
Toba)”. Ini dibuat sebagai salah satu pemenuhan syarat kelulusan dari Departemen Ilmu
Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara. Dalam
pelaksanaan dan penyusunan skripsi ini, peneliti mendapatkan banyak bimbingan, motivasi,
nasehat dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti mengaturkan ucapan
terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Baharuddin, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu sosial dan ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara
2. Ibu Dra. Fatma Wardy Lubis, M.A dan Ibu Dra. Dayana, M.Si selaku Ketua dan
Sekretaris Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara
3. Ibu Dra. Inon Beydha, M.S, Ph.D selaku dosen pembibing peneliti sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini
4. Seluruh Staf Departemen Ilmu Komunikasi yang telah membangikan ilmunya kepada
peneliti
5. Seluruh Staf Departemen Ilmu Komunikasi, terutama buat Kak Ros, Kak Maya, Kak
6. Untuk teman-teman ku di perkulihan khususnya buat Olohan Hendra Silalahi,
M.Arief Wahyudi Lubis, Wahyu Iman Sinulingga, Fitri dwinda, Endah nur wahyuni
atas saran dan kritiknya yang selalu membantu penulis dalam perkulihaan.
7. Serta rekan-rekan peneliti di Ilmu Komunikasi Ekstensi 2009 yang tidak bisa peneliti
ucapkan satu persatu.
Peneliti menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, dengan
segala kerendahaan hati peneliti menerima saran dan masukan yang dapat membangun dari
semua pihak demi kesempurnaan tulisan ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan dapat
menjadi sumbangan pemikiran kepada setiap pembacanya.
Medan, Juni 2013
Peneliti,
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAKSI ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 6
1.3 Pembatasan Masalah ... 6
1.4 Tujuan Penelitian ... 6
1.4.1 Tujuan Penelitian ... 6
1.4.2 Manfaat Penelitian ... 7
1.5 Kerangka Teori ... 7
1.5.1 Persepsi ... 8
1.5.2 Teknologi Komunikasi ... 10
1.5.3 Internet dan Situs atau Website ... 12
1.5.4 Komunikasi ... 14
1.5.5 Komunikasi Pariwisata ... 15
1.6 Kerangka Konsep ... 16
1.7 Model Teotitis ... 17
1.8 Kerangka Konsep ... 17
1.9 Metode Penelitian ... 19
1.10 Lokasi Penelitian ... 20
1.11 Subjek dan Informan Peneliti ... 20
1.12 Teknik Pengumpulan Data ... 21
1.13 Teknik Analisis Data... 22
BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pesepsi ... 23
2.1.2 Proses Persepsi ... 25
2.2 Internet ... 27
2.2.1 Internet ... 27
2.2.2 Sekilas Tentang Internet ... 29
2.2.3 Manfaat dan Kekhawatiran Internet ... 30
2.2.4 Internet Sebagai Media Komunikasi ... 31
2.3 Situs atau Website ... 32
2.4 Komunikasi ... 34
2.4.1 Fungsi dan Tujuan Komunikasi ... 35
2.4.2 Gangguan dan Rintangan Komunikasi ... 37
2.5 Komunikasi Pariwisata ... 38
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 40
3.1.1 Sejarah Singkat Universitas Sumatera Utara ... 40
3.2 Metode Penelitian ... 42
3.3 Subjek Penelitian ... 45
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 45
3.5 Teknik Analis Data ... 46
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pembahasan dan Wawancara ... 48
4.2 Hasil Pembahasan dan Wawancara ... 54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 56
5.2 Saran ... 56
PERTANYAAN WAWANCARA ... 59
ABSTRAKSI
Skripsi ini berjudul “Persepsi Mahasiswa USU Terhadap Peranan Internet Sebagai Media Komunikasi Pariwisata”. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana persepsi mahasiswa USU terhadap peranan penggunaan situs kampung digital Danau Toba, dan sejauhmana perkembangan penggunaan situs kampung digital tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif yaitu studi kasus. Studi kasus yang memusatkan diri secara intensif terhadap suatu objek tertentu dengan mempelajari suatu kasus. Penelitian kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu dengan teknik snowball (bola salju). Sesuai dengan namanya teknik ini merupakan teknik penentuan informan yang awalnya berjumlah kecil dan kemudian berkembang semakin banyak karena informasi yang disampaikan oleh informan untuk mendapatkan informan lain. Proses ini baru berakhir bila peneliti merasa telah jenuh, artinya merasa tidak lagi menemukan yang baru dari wawancara tersebut. Melalui pendekataan kualitatif, data yang diperoleh dari lapangan diambil kesimpulan yang bersifat khusus kepada yang bersifat umum. Objek dalam penelitian adalah mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang masih aktif diperkuliahan yang berjumlah 4 orang. Observasi dilakukan selama 3 bulan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan. Dan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu melalui reduksi data, display data, mengambil kesimpulan dan verifikasi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa situs kampung digital Danau Toba yaitu media informasi wisata di Danau Toba yang mudah diakses, sehingga para wisatawan lokal dan mancanegara cukup mengakses situs kampung digital Danau Toba untuk memperoleh berbagai informasi. Situs kampung digital Danau Toba adalah situs khusus yang memperkenalkan daerah tujuan wisata. Situs kampung digital Danau Toba merupakan suatu wadah media informasi pariwisata yang cukup baik dan efisien. Saran para informan atau responden yaitu agar situs kampung digital Danau Toba lebih disosialisasikan lagi kepada wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. Sehingga memudahkan untuk mencari berbagai informasi wisata khususnya di daerah Danau Toba. Informasi yang diberikan kampung digital Danau Toba lebih di lengkapi lagi seperti informasi mengenai adat istiadat setempat, budaya, souvenir, agen travel, dan berbagai paket wisata yang ada. Sebaiknya situs ini jangan hanya ada di Danau Toba saja tetapi, di daerah lain juga perlu di buat sehingga tujuan pemerintah tercapai yaitu memperkenalkan daerah tujuan wisata di Indonesia kepada para wisatawan.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi di bidang komunikasi saat ini banyak membantu manusia di
berbagai bidang kehidupan, termasuk di dalam dunia pariwisata. Salah satu kemajuan
teknologi di bidang komunikasi yang dapat dimanfaatkan untuk penyediaan informasi dan
promosi kepariwisataan adalah Internet. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di
dunia, dengan ± 18.110 pulau yang dimilikinya dengan garis pantai sepanjang 108.000 km
(Widibyo, 2000). Negara Indonesia memiliki potensi alam, keanekaragaman flora dan fauna,
peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, serta seni dan budaya yang semuanya itu
merupakan sumber daya dan modal yang besar artinya bagi usaha pengembangan dan
peningkatan kepariwisataan. Modal tersebut harus dimanfaatkan secara optimal melalui
penyelenggaraan kepariwisataan yang secara umum bertujuan untuk meningkatkan
pendapatan nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Berdasarkan pemahaman di atas, maka pariwisata dipandang sebagai salah satu
alternatif untuk meningkatkan pendapatan daerah. Apalagi pengoptimalan potensi ini di
dasari bahwa pariwisata merupakan sektor yang lebih menekankan pada penyediaan jasa
dengan mengoptimalkan potensi kawasan wisata. Berdasarkan data statistik, tercatat bahwa
sektor pariwisata memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap perekonomian nasional.
Tahun 2002 target perolehan devisa sebesar US $ 5,8 M untuk 5,8 juta wisatawan, dan tahun
2003 US $ 6,3 M 6,9 juta wisatawan, sedangkan target 2004 US 7,5 M (Widibyo, 2000).
Dengan potensi wisata yang dimiliki masih memungkinkan peluang peningkatan penerimaan
negara dari sektor pariwisata.
Sebagai salah satu bagian yang menopang pendapatan negara, pariwisata Indonesia
diberikan perhatian lebih untuk dioptimalkan dan dikembangkan. Setiap daerah berlomba
lomba dan berupaya menggali potensi pariwisata yang dimiliki guna menambah pendapatan
asli daerah mereka. Pariwisata dipandang sebagai potensi yang besar untuk dikembangkan.
Di sisi lain, potensi pariwisata ini juga dapat menimbulkan dampak positif, yang mana
dengan adanya peningkatkan kunjungan wisatawan maka akan membuka lapangan pekerjaan
di daerah tersebut.
Pariwisata jika dikelola secara optimal, maka akan dapat menambah pendapatan
bagaimana memperkenalkan potensi pariwisata yang dimiliki? Ini menjadi pertanyaan mendasar yang perlu mendapatkan perhatian dan pemikiran setiap pihak yang ingin
mengembangkan pariwisata sebagai basis peningkatan pendapatan negara. ada berbagai
alternatif dalam mengembangkan potensi pariwisata seperti : pembenahan dan renovasi
kawasan wisata, menciptakan daerah tujuan wisata, melakukan promosi melalui media
maupun brosur-brosur, serta masih banyak lagi alternatif yang dapat dilakukan guna
menunjang pengembangan wisata.
Salah satu alternatif yang dikembangkan dan dipandang efektif adalah dengan
melakukan promosi melalui Internet. Saat ini telah berkembang promosi, pemasaran, dan
penjualan produk pariwisata (dapat disebut sebagai E-Commerce di industri pariwisata) memanfaatkan teknologi informasi. Pariwisata berbasis teknologi informasi dikenal dengan
sebutan E-Tourism (IT-enabled tourism). E-tourism dipandang sebagai salah satu cara yang sangat efektif didalam memperkenalkan pariwisata suatu daerah atau negara. Hal ini
disebabkan karena teknologi informasi saat ini sudah dianggap merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari kehidupan manusia. Konsep e-tourism pada dasarnya merupakan konsep yang masih baru dan belum mendapatkan perhatian dari berbagai pihak yang bergerak dalam
bidang pariwisata, khususnya di Indonesia. E tourism masih di lihat sebagai sesuatu hal yang masih perlu di kaji lebih jauh mengenai keberadaannya. Meskipun di lain pihak dalam
pengembangan pariwisata penekanan terhadap pemanfaatan Internet sudah tinggi, namun hal
ini tidak di barengi dengan aplikasi internet tersebut sebagai alat pengembangan pariwisata
(Nandi,2008).
Aplikasi internet dalam pariwisata pada dasarnya tercermin dalam suatu sistem
distribusi pariwisata yang lebih mengarah pada tranformasi pengembangan industri
pariwisata dari perantara media tradisional ke arah perantara media internet. Beberapa sistem
akses pariwisata menggunakan jalur internet untuk tiket pesawat, penginapan, rental mobil,
dan berbagai jasa pelayanan lainnya. Website atau situs memiliki peranan penting sebagai
jembatan penghubung antara produsen pariwisata dan daerah potensi pariwisata, dalam
memberikan pelayanan kepada produser pariwisata.
E-tourism yang dikembangkan di Indonesia pada saat ini belum menyentuh pada aspek yang paling utama yaitu memberikan informasi dan kepastian bagi wisatawan ketika
mereka memilih untuk berkunjung ke daerah tujuan wisata. Jika di bandingkan dengan
negara ASEAN lainnya seperti Thailand dan Singapura, dapat di katakan Indonesia sangat
Pengembangan e-tourism di Indonesia masih bersifat spesial, belum menyentuh pada penyediaan. Informasi yang menyeluruh untuk berbagai kawasan serta pendukungnya di
setiap daerah. Hal inilah yang menjadi kendala dan masalah dalam pengembangan pariwisata.
Disisi lain para wisatawan, ketika memutuskan untuk memenuhi kebutuhannya akan lebih
mengutamakan untuk memperoleh informasi yang komperhensif serta menyuluh mengenai
daerah wisata.
Pada hakekatnya sektor pariwisata Indonesia berharap dapat menggaet kunjungan
wisatawan mancanegara dan wisatawan lokal yang besar, disisi lain kedatangan wisatawan di
Indonesia pada dasarnya tidak terlepas dari promosi yang dilakukan. Oleh karena itu,
pemanfaatan teknologi internet merupakan langkah yang dipandang tepat untuk
mendatangkan wisatawan ke Indonesia ( Soebagyo, 2008).
Pada saat ini juga yang perlu diperhatikan adalah perkembangan teknologi yang amat
pesat. Hal ini menyebabkan : 1) Terjadinya pergeseran dari tiket manual ke tiket elekronik 2)
Setiap individu dapat melakukan pemesanan tersediri, hal ini menyebabkan individu tersebut
mendapatkan kepuasan dari pemesanan yang ia lakukan 3) Pemanfaaan teknologi internet
yang semakin meluas dan sudah menjadi media informasi dan komunikasi. Dari uraian diatas
dapat disimpulkan apabila kita ingin memajukan potensi industri pariwisata, sudah saatnya
komponen sumber daya manusia yang terlibat didalamnya harus dikembangkan agar siap
menjadi bagian dari industri pariwisata global,
Sejalan dengan itu, peran dan fungsi pemerintah dalam rangka mensosialisasikan
kebijakan dan informasi yang cepat sangat mutlak diperlukan. Salah satu langkah yang
dilakukan adalah dengan membuat suatu portal situs. Dengan adanya situs, informasi, komunikasi, dan transaksi antara masyarakat dan pemerintah dapat di lakukan via internet.
Sehingga ada beberapa manfaat yang dihasilkan seperti misalnya, komunikasi dalam sistem
administrasi berlangsung dalam hitungan jam, bukan hari atau minggu. Artinya, pelayanan
pemerintah pada masyarakat menjadi sangat cepat, service dan informasi dapat disediakan 24
jam sehari, tujuh hari dalam seminggu. Informasi dapat dicari dari kantor, rumah, bahkan
mobile dimanapun tanpa harus hadir secara langsung. Fungsi ini disebut sebagai fungsi
pelayanan pemberian informasi secara G2C (Government to Citizen),
Pada perkembangannya fungsi situs atau website diharapkan tidak hanya berfungsi sebagai sumber informasi yang bersifat pasif, namun diharapkan bisa bersifat dinamis,
Nasional Pengembangan E-Government, yang mana berangkat dari pemikiran tentang
pertimbangan pemanfaatan Teknologi Informasi dalam proses pemerintahan yang di yakini
akan meningkatkan efesiensi, efekstifitas, transparansi serta akuntabilitas penyelenggaraan
pemerintahan. Dengan terwujudnya situs yang bersifat dinamis, diharapkan akan diperoleh
aliran informasi yang optimal antara pemerintah-masyarakat dan sebaliknya, sehingga
masyarakat akan terbangun rasa memiliki dan rasa kebutuhan akan situs atau website tersebut sebagai penyambung aspirasinya. Seiring dengan itu dengan adanya kemanfaatan situs atau website tersebut akan semakin meningkatkan efesiensi dan efektifitas penyelenggaraan pemerintahan.
Saat ini telah banyak instansi pemerintah pusat dan pemerintah daerah otonom yang
berinisiatif mengembangkan pelayanan publik melalui jaringan komunikasi dan informasi
dalam bentuk situs. Namun dari segi kemanfaatan maupun fungsi, situs tersebut belum dapat ditelaah lebih lanjut apakah situs tersebut mempunyai data informasi yang terupdate, bersifat statis ataupun dinamis. Oleh karena itu muncul pertanyaan apakah banyak masyarakat yang
benar-benar memanfaatkan dan menggunakan situs internet tersebut untuk mencari dan
memperoleh informasi yang dibutuhkan? Pertanyaan lain yang muncul adalah apakah terjadi
keseimbangan antara penyampaian informasi dari pihak pemda selaku komunikator dan
kontributor informasi dalam situs dengan kemampuan, skill, kebutuhan dan tingkat eksposure masyarakat untuk mengakses internet secara pribadi ataupun melalui jasa warnet atau ruang
internet?
Pertanyaan lain dari segi teknis apakah strategi desain situs tersebut menarik dalam
penampilannya serta mampu diakses secara cepat, ini juga menjadi permasalahan tersendiri
karena situs yang tidak kreatif dan sulit untuk diakses akan membuat user (pengguna) malas
membukanya. Pada sisi lain mengingat kebijakan, peluang implementasi, serta hambatan
yang ada memunculkan beberapa pertanyaan tentang sampai sejauh mana
penerapan/implementasi IT dalam rangka e-government yang dilakukan, bagaimana
ketersediaan informasi dalam setiap situs, bagaimana aksesbilitasnya, serta bagaimana
strategi pengembangannya.
Dari beberapa permasalahan diatas, solusi yang dapat dilakukan diantaranya adalah
dengan mengadakan sosialisasi dan diklat bagi semua karyawan di lingkungan pemerintahan.
Juga diperlukan sosialisasi penggunaan situs yang telah di bangun bagi masyarakat luas
melalui mekanisme tradisi budaya yang ada agar masyarakat selain dapat memanfaatkannya
juga semakin “cerdas” dan “melek” teknologi. Sosialisai terhadap masyarakat juga perlu di
atau kota seperti di kecamatan dan kelurahan. Terwujudanya ke dua hal yang diuraikan
sebelumnya akan memuluskan tahapan e-government ke tahapan pembuatan aplikasi untuk
pelayanan yang bersifat Government to Government (G2G), Government to Business (G2B),
Saat ini PT. Telkom Divisi Regional I Sumatera sudah membangun proyek Kampung
Wisata Digital di beberapa daerah, salah satunya adalah kehadiran Kampung Wisata Digital
Danau Toba ini merupakan suatu cara memperkenalkan kampung, daerah, atau kawasan
wisata di sekitar Danau Toba Sumatera Utara kepada orang luar dengan fasilitas Information Communication Telecommunication (ICT).
Dalam waktu dekat masyarakat di pulau Samosir, tempat beradanya Danua Toba akan
kedatangan lebih banyak wisatawan. Dengan adanya Situs Kampung Digital Danau Toba
apakah itu wisatawan dalam negeri atau wisatawan mancanegara. Pasalnya kini sudah
tersedia situs khsusus yang dibuat untuk menarik wisatawan datang ke Danau Toba, terutama
ke Pulau Samosir yang memiliki pemandangan dan budaya khas Batak yang sangat menarik.
Situs yang baru diluncurkan Bupati Samosir yaitu bapak Mangindar pada pertengahan
Desember 2007 lalu itu diberi nama http:www.tuktuksamosir.kampungdigital.com. Adanya situs tersebut di harapkan akan mempermudah mereka yang akan berkunjung ke Danau Toba
atau Pulau Samosir dalam memperoleh informasi lengkap tentang kawasan wisata tersebut.
Bukan hanya informasi tentang hotel yang akan di dapat tetapi juga informasi tentang
budaya dan hasil-hasil kerajinan, yang bisa di akses di situs tersebut.
Berdasarkan paparan di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian mengenai
persepsi mahasiswa USU terhadap peranan internet situs kampung digital Danau Toba
sebagai media komunikasi pariwisata.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, maka rumusan masalah
dalam penelitan ini adalah sebagai berikut :
“Bagaimanakah Persepsi Mahasiswa USU terhadap Peranan Situs Kampung Digital Danau
1.3 Pembatasan Masalah
Untuk menghindari ruang lingkup penelitian yang terlalu luas dan memperjelas
masalah yang di bahas dalam penelitian sehingga lebih terarah, maka penulis membatasi
masalah sebagai berikut :
1. Penelitian di fokuskan untuk membahas bagaimana persepsi mahasiswa terhadap
penggunaan situs kampung digital Danau Toba.
2. Penelitian ini terbatas pada mahasiswa Universitas Sumatera Utara.
1.4 Tujuan Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan arah penelitian yang akan menguraikan apa yang akan
di capai, dan biasanya di sesuaikan dengan kebutuhan peneliti dan untuk menjawab masalah
penelitian.
Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui bagaimana persepsi mahasiswa terhadap penggunan website
kampung digital Danau Toba.
b. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana perkembangan penggunan
website kampung digital Danau Toba.
1.4.2 Manfaat Penelitian
Dalam hal ini manfaat penelitian yang di maksud adalah :
a. Secara Teoritis, penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu
pengetahuan, khususnya Komunikasi Pariwisata dan Perkembangan Teknologi
Komunikasi.
b. Secara Akademis, penelitian ini di harapkan dapat memberi kontribusi dan
memperkaya khasanah penelitian dan sumber bacaan di lingkungan FISIP USU,
khususnya ilmu komunikasi.
c. Secara Praktis, penelitian ini di harapkan dapat berguna bagi masyarakat untuk
menambah pengetahuan mengenai penggunaan situs kampung digital Danau Toba
1.5 Kerangka Teori
Teori terdiri dari konsep-konsep, defenisi, acuan, dan proporsi yang mengambarkan
suatu fenomena secara sistematis melalui penentuan hubungan antara variabel dengan tujuan
untuk menjelaskan (memprediksikan) fenomena tersebut (Rakmat, 2007:7).
Menurut Kerlinger (2000), teori merupakan himpunan konstruk (konsep), yang
mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dan menjabarkan relasi di antara untuk
menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut.
Dengan adanya kerangka teori akan membantu peneliti dalam menentukan tujuan dan
arah penelitiannya. Adapun teori-teori yang dianggap relevan dengan penelitian ini adalah
persepsi, teknologi komunikasi, internet, situs atau website, komunikasi, dan komunikasi
pariwisata.
1.5.1 Persepsi
Sejak individu dilahirkan, sejak itu pula individu secara langsung berhubungan
dengan dunia luar. Individu secara langsung menerima stimulus atau rangsang dari luar
disamping dari dalam dirinya sendiri. Individu mengenali dunia dengan menggunakan alat
inderanya. Melalui stimulus yang diterimanya, individu akan mengalami persepsi. Persepsi
merupakan suatu proses yang di dahului oleh penginderaan, yaitu merupakan proses di
terimanya stimulus oleh individu melalui alat reseptornya. Stimulus yang di teruskan ke pusat
susunan saraf yaitu otak, dan terjadilah proses psikologis, sehingga individu mengalami
persepsi. Ada beberapa syarat terjadinya persepsi yaitu, adanya obyek persepsi. Alat indera
atau reseptor yang merupakan alat untuk menerima stimulus, dan adanya perhatian.
Membahas istilah persepsi akan di jumpai banyak batasan atau definisi tentang persepsi yang
dikemukakan oleh para ahli, Jalaludin Rahmat (2003:51) mengemukakan pendapatnya bahwa
persepsi adalah pengalaman tentang obyek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang
diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi setiap individu
dapat sangat berbeda walaupun yang diamati benar-benar sama.
Persepsi dalam arti sempit ialah penglihatan, bagaimana cara seseorang melihat
seseuatu. sedangkan dalam arti luas ialah pandangan atau pengertian yaitu bagaimana
Menurut Desideranto dalam Psikologi Komunikasi Jalaluddin Rahmat, (2003 : 16)
persepsi adalah penafsiran suatu obyek, peristiwa atau informasi yang di landasi oleh
pengalaman hidup seseorang yang melakukan penafsiran itu. Dengan demikian dapat
dikatakan juga bahwa persepsi adalah hasil pikiran seseorang dari situasi tertentu.
Pengertian persepsi menurut Bimo Walgito, (2002) adalah pengorganisasian,
penginterpretasian terhadap stimulus yang diterima oleh organisme atau individu sehingga
merupakan sesuatu yang berarti dan merupakan aktifitas integrated dalam diri individu.
Persepsi dapat di artikan sebagai proses di terimanya rangsang melalui pancaindra
yang di dahului oleh perhatian sehingga individu mampu mengetahui, mengartikan, dan
menghayati tentang hal yang di amati, baik yang ada di luar maupun dalam diri individu.
(Sunaryo, 2004 : 94).
Dari beberapa pengertian di atas dapat di jelaskan bahwa persepsi adalah kecakapan
untuk melihat, memahami kemudian menafsirkan suatu stimulus sehingga merupakan sesuatu
yang berarti dan menghasilkan penafsiran. Selain itu persepsi merupakan pengalaman
terdahulu yang sering muncul dan menjadi suatu kebiasaan. Hal tersebut dibarengi adanya
pernyataan populer bahwa “manusia adalah korban kebiasaan“ karena 90 % dari pengalaman
sensoris merupakan hal yang sehari-hari di persepsi dengan kebiasaan yang di dasarkan pada
pengalaman terdahulu yang di ulang-ulang. Sehingga mempersepsi situasi sekarang tidak
lepas dari adanya stimulus terdahulu.
Persepsi berarti analisis mengenai cara mengintegrasikan penerapan kita terhadap
hal-hal di sekeliling individu dengan kesan-kesan atau konsep yang sudah ada, dan selanjutnya
mengenali benda tersebut. Untuk memahami hal ini, akan di berikan contoh sebagai berikut:
individu baru pertama kali menemukan buah yang sebelumnya tidak kita kenali, dan
kemudian ada orang yang memberitahu kita bahwa buah itu namanya mangga. Individu
kemudian mengamati serta menelaah bentuk, rasa, dan lain sebagainya, dari buah itu secara
saksama. Lalu timbul konsep mengenai mangga dalam benak (memori) individu. Pada
kesempatan lainnya, saat menjumpai buah yang sama, maka individu akan menggunakan
kesan-kesan dan konsep yang telah kita miliki untuk mengenali bahwa yang kita lihat itu
Dari definisi persepsi di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa persepsi merupakan
suatu proses bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur dan menginterpretasikan
masukan-masukan informasi dan pengalaman-pengalaman yang ada dan kemudian menafsirkannya
untuk menciptakan keseluruhan gambaran yang berarti.
1.5.2 Teknologi Komunikasi
Secara etimologis teknologi berasal dari perkataan Yunani, yaitu tekhne yang merajuk pada konsep seni atau kerajinan tangan (sesuatu yang dibuat dengan tangan) dan logia atau logos yang berarti ilmu atau studi. Dengan demikian secara harfiah kita dapat mendefenisikan teknologi sebagi studi atau sains yang mempelajari mengenai pembuatan berbagai alat-alat
baik mekanis maupun non mekanis (virtual atau maya) yang bertujuan untuk memudahkan
berbagai pekerjaan manusia. Memahami defenisi teknologi dan komunikasi mengantarkan
kita memahami batasan teknologi komunikasi baik secara luas dan sempit. Secara luas
teknologi komunikasi dipahami sebagai berbagai bentuk alat dan peranti, baik yang bersifat
mekanis dan non mekanis yang berguna untuk mengantar data informasi antar orang lain
dalam rentang jarak dan waktu yang realtif singkat, tepat, dan cepat. Sedangkan secara sempit
teknologi komunikasi dipahami secara sosiologi dalam hubungannya dengan kekuatan
teknologi penghantar informasi dalam mempengaruhi manusia dalam berinteraksi,
Tidak ada yang dapat menahan lajunya perkembangan teknologi informasi,
keberadaanya telah menghilangkan garis-garis batas antar negara dalam hal flow of information.. Tidak ada negara yang mampu mencegah mengalirnya informasi dari atau keluar negara lain, karena batasan antarnegara tidak dikenal dalam dunia maya. Penerapan
teknologi, seperti LAN, WAN, Globalnet, Intranet, Internet, Extranet, semakin hari semakin
merata dan membudaya dimasyarakat (Bungin, 2006:143).
Dalam banyak kesempatan pertemuan baik di dalam dan di luar negeri, banyak orang
yakin bahwa mengakses segala informasi itu menjadi dasar yang akan mendidik bangsa
dengan lebih mudah dan murah, meningkatkan sikap positif terhadap segala yang baik dan
berguna, bermoral, berakhlak, kerja lebih efisien dan produksifitas lebih nyata, berbudaya,
damai, mengurangi konflik, dan kerjasama (Febrian, 2008:3).
Sedangkan fungsi media komunikasi yang berteknologi tinggi ialah sebagai berikut
(Burgon & Huffner, 1998) :
3. Mendidik/mengarahkan/persuasi 4. Menghibur/entertain/joyfull 5. Kontrol sosial.
1.5.3 Internet dan Situs atau Website a. Internet
Internet adalah jaringan komputer yang saling terhubung secara global yang
memungkinkan pengguna internet saling bertukar informasi/data melalui jaringan tersebut.
Internet adalah sistem komunikasi data berskala global, suatu infrastruktur yang terdiri dari
hardware dan software yang menghubungkan komputer yang berada di jaringannya.
Kemunculan internet dimulai pada 1966, oleh ARPA (Advanced Research Project Agency –
salah satu divisi di departemen pertahanan U.S.) dengan ide yang sangat sederhana membuat
jaringan komputer militer yang mampu bertukar data dari tempat yang jauh. Di tahun 1969,
ARPA dengan ARPANET-nya berhasil menghubungkan dua komputer di University of
California, Los Angeles dan SRI International di Menlo Park, California. Hal ini yang
menjadi salah satu embrio kelahiran internet. (http://bloggingly.com/apa-itu-internet-dan-sejarah-singkat-internet/)
Di tahun 1974, TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol)
diperkenalkan dan menjadi sangat populer serta di terima di tahun 80-an. TCP/IP adalah
standar komunikasi data yang digunakan untuk proses tukar-menukar data dalam jaringan
internet. Sederhananya, TCP/IP adalah protokol/aturan yang digunakan bersama dalam
mentransfer data dari satu komputer ke komputer lain dalam jaringan internet. TCP/IP
menggunakan skema pengalamatan yang disebut IP Adress. Satu skema yang memberikan
satu alamat kepada satu mesin komputer, yang membuat data yang disimpan di dalamnya
dapat diakses oleh komputer lain. Pada Oktober 1984, sistem domain name (.com, .org, .gov,
.edu, etc) di perkenalkan. Domain name adalah satu cara untuk membuat internet menjadi
lebih mudah untuk di jelajahi. Sederhananya Teknologi TCP/IP memberikan satu IP address
untuk setiap komputer yang membuatnya dapat diakses oleh komputer lain. IP address ini
terdiri dari beberapa deret angka. November 1990, format World Wide Web atau www
diperkenalkan oleh Tim Barners Lee, seorang karyawan CERN (Organisasi gabungan
negara-negara eropa yang meneliti teknologi nuklir).
Hal yang penting namun seringkali pemahaman kita kurang tepat internet dan world
dalam skala global, sedangkan world wide web adalah salah satu layanan internet yang
berupa jaringan dokumen atau sumberdaya lain seperti audio, video atau gambar yang saling
terhubung oleh hyperlink atau URL (Uniform Resource Locator – alamat web dokumen web
yang di ketikkan di address bar browser) yang ditransfer melalui jaringan internet melalui
protokol HTTP (hypertext transfer protocol). Jadi awalnya ada berbagai macam format
pertukaran data antar komputer yang eksis di jaringan internet. Sialnya, terkadang antara satu
format dengan format yang lain tidak kompatibel. Hal tersebutlah yang mendasari di
ciptakannya world wide web sebagai platform internet: untuk menyeragamkan format
pertukaran data di internet,
b. Situs atau website
WWW atau World Wide Web. Sebuah kata yang sangat tindak asing di telinga kita.
Terutama kita yang sering mondar -mandir di dunia maya. Jika ingin masuk ke suatu situs
atau website pasti anda mengetik awalan tersebut. Misalnya kita ingin membuka akun
facebook, di kotak alamat pasti mengetikkan www.facebook.com. tahukah kita kapan
penulisan www mulai dipakai di dunia website? Sejarah situs atau website bermula di
European Laboratory for Particle Physics (lebih dikenal dengan nama CERN), di kota
Geneva dekat perbatasan Perancis dan Swiss. CERN merupakan suatu organisasi yang
didirikan oleh 18 negara di Eropa. Dibulan Maret 1989, Tim Berners dan peneliti lainnya dari
CERN mengusulkan suatu protokol sistem distribusi informasi di Internet yang
memungkinkan para anggotanya yang tersebar di seluruh dunia saling membagi informasi
dan bahkan untuk menampilkan informasi tersebut dalam bentuk grafik,
Situs atau website Browser pertama dibuat dengan berbasiskan pada teks. Untuk
menyatakan suatu link, dibuat sebarisan nomor yang mirip dengan suatu menu. Pemakai
mengetikkan suatu nomor untuk melakukan navigasi di dalam Web. Kebanyakan software
tersebut dibuat untuk komputer-komputer yang menggunakan Sistem Operasi UNIX, dan
belum banyak yang bisa dilakukan oleh pemakai komputer saat itu yang telah menggunakan
Windows. Tetapi semua ini berubah setelah munculnya browser Mosaic dari NCSA
(National Center for Supercomputing Applications). Di bulan Mei 1993, Marc Andreesen dan beberapa murid dari NCSA membuat Web browser untuk sistem X-Windows yang
telah menarik perhatian baik dari pemakai lama maupun pemakai baru di Internet. Kemudian
NCSA mengembangkan versi-versi Mosaic lainnya untuk komputer berbasis UNIX, NeXT,
Windows dan Macintosh.
Di bulan Mei 1993, Marc Andreesen dan beberapa murid dari NCSA membuat Web
browser untuk sistem X-Windows yang berbasiskan grafik dan yang mudah untuk di
gunakan. Dalam beberapa bulan saja, Mosaic telah menarik perhatian baik dari pemakai lama
maupun pemakai baru di Internet. Kemudian NCSA mengembangkan versi-versi Mosaic
lainnya untuk komputer berbasis UNIX, NeXT, Windows dan Macintosh. Pada tahun 1993,
Marc Andreesen meninggalkan NCSA, dan kemudian bersama Jim Clark, salah satu pendiri
dari Silicon Graphics, membuat Netscape versi pertama. Kehadiran Netscape ini
menggantikan kepopuleran Mosaic sebagai Web browser dan bahkan sampai saat ini
Netscape merupakan browser yang banyak digunakan setelah Internet Explorer dari
Microsoft. Pada tahun yang sama CERN dan MIT mendirikan suatu konsorsium yang
dinamakan World Wide Web Consortium (W3C) yang bertugas untuk membangun standar
bagi teknologi Web.
Pada awal perkembangannya, sewaktu browser masih berbasiskan teks hanya terdapat
sekitar 50 website. Di akhir tahun 1995 jumlah ini telah berkembang mencapai sekitar
300.000 website. Dan diperkirakan sekarang ini jumlah pemakai Web telah mencapat sekitar
30-an juta pemakai di seluruh dunia. World Wide Web (WWW) lebih di kenal dengan web,
merupakan salah satu layanan yang didapat oleh pemakai komputer yang terhubung ke
Internet. Situs atau website pada awalnya adalah ruang informasi dalam Internet dengan
menggunakan teknologi hyperteks, pemakai dituntun untuk menemukan informasi dengan
mengikuti link yang disediakan dalam dokumen web yang di tampilkan dalam browser web.
Kini Internet identik dengan website atau situs, karena kepopuleran website?situs sebagai
standar interface pada layanan-layanan yang ada di Internet, dari yang awalnya sebagai
penyedia informasi, kini digunakan juga untuk komunikasi dari email sampai dengan
chatting, sampai dengan melakukan transaksi bisnis (commerce).
Kini, situs atau website seakan lebih populer daripada email, walaupun secara statistik
email masih merupakan aplikasi terbanyak yang di gunakan oleh pengguna internet. Situs
lebih populer bagi khalayak umum dan pemula, terutama untuk tujuan pencarian informasi
dan melakukan komunikasi email yang menggunakan web sebagai interfacenya. Internet
interface yang dibutuhkan oleh pengguna Internet dari masalah informasi sampai dengan
komunikasi. Informasi produk dari yang serius sampai dengan yang sampah, dari yang
cuma-cuma sampai dengan yang komersial semuanya ada,
1.5.4 Komunikasi
Sebagai makhluk sosial, komunikasi merupakan unsur penting dalam kehidupan
manusia. Kegiatan komunikasi akan timbul jika seorang manusia mengadakan interaksi
dengan manusia lain, jadi dapat dikatakan bahwa komunikasi timbul sebagai akibat dari
adanya hubungan sosial. Pengertian tersebut mengandung arti bahwa komunikasi tidak dapat
di pisahkan dari kehidupan umat manusia, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok.
Istilah komunikasi semula merupakan suatu fenomena sosial. Tetapi kemudian
berubah menjadi ilmu yang secara akademik berdisplin mandiri, yang dewasa ini dianggap
penting sehubungan dampak sosial yang menjadi kendala bagi kemaslahatan umat manusia
akibat perkembangan teknologi. Menurut Effendy (2005:3) istilah komunikasi dalam bahasa
latinnya disebut dengan communis yang berarti sama atau sama maknanya atau pengartian bersama, dengan maksud untuk mengubah pikiran, sikap, perilaku, penerima dan
melaksanakan apa yang akan di inginkan komunikator.
Menurut Effendy (2005:5) komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh
seseorang kepada orang lain untuk memberitahukan atau untuk mengubah sikap, pendapat,
atau perilaku baik secara lisan maupun tidak langsung melalui media.
Menurut Harold Laswell dalam Effendy (2005:10), komunikasi adalah “Who says what in which channel to whom and with what effect”. Jadi unsur-unsur yang terdapat dalam komunikasi menurut paradigma Laswell ada lima yaitu :
a. Komunikator (communicator, source, sender) b. Pesan (message)
c. Media (channel)
d. Komunikan (communicant, communicate, receiver)
e. Efek (effect, impact, influence)
Berdasarkan paradigma Laswell tersebut, bahwa komunikasi adalah proses
penyampaian pesan oleh komunikator kepada kominikan melalui media yang menimbulkan
komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling pengaruh-mempengaruhi satu sama
lainnya, sengaja atau tidak sengaja. Tidak terbatas pada komunikasi menggunakan bahasa
verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi.
Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan
oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (kumunikan). Pikiran dapat berupa gagasan,
informasi, pendapat dan sebagainya. Perasaan dapat berupa keyakinan, kepastian,
keragu-raguan, kemarahan, keberaniaan, dan sebagianya.
Dari pendapat beberapa ahli diatas maka dapat disimpulkan beberapa pengertian
kominikasi yaitu:
1. Bahwa komunikasi merupakan suatu proses penyampaian.
2. Pesan disampaiakan dengan mengunakan lambang, gerak, isyarat, gesture dan bahasa. 3. Dilakukan oleh dua orang atau lebih.
4. Ada proses penyesuaian diantara komunikator dengan komuniakan
5. Komunikasi dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. (Arifin,1984:64).
1.5.5 Komunikasi Pariwisata
Komunikasi sangat diperlukan dalam penyampaian promosi kepariwisataan. Untuk
memahami komunikasi secara lebih jelas, sering digunakan paradigma Laswell dalam
karyanya “The Structure and Funcition of Comunication in society”, Laswell mengajukan suatu paradigma yaitu : who says what in which channel to whom and with what effect.
Berdasarkan paradigma Laswell tersebut, komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh
komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu.
Secara etimologis, kata pariwisata berasal dari bahasa sangsekerta yaitu Pari berarti
banyak, berkali-kali atau berputar-putar. Sedangkan Wisata berarti perjalanan untuk
berpergian. Jadi, kata pariwisata di artikan sebagai perjalanan yang di lakukan berkali-kali
atau berputar-putar dari suatu tempat ke tempat lain. Untuk memperjelasnya, maka dapat di
simpulkan defenisi pariwisata Menurut Richard Sihite dalam Marpaung dan Bahar (
2000:46-47) menjelaskan definisi pariwisata sebagai berikut : Pariwisata adalah suatu perjalanan yang
dilakukan orang untuk sementara waktu, yang di selenggarakan dari suatu tempat ke tempat
lain meninggalkan tempatnya semula, dengan suatu perencanaan dan dengan maksud bukan
untuk berusaha atau mencari nafkah di tempat yang di kunjungi, tetapi semata-mata untuk
menikmati kegiatan rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam.
Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain
maupun tidak langsung melalui media. Yang dinyatakan adalah pikiran atau perasaan
seseorang kepada orang lain dengan menggunkan bahasa sebagai alat penyalurnya (Effendy,
2005:5).
Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan orang untuk sementara waktu,
yang di selenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain meninggalkan tempatnya semula,
dengan suatu perencanaan dan dengan maksud bukan untuk berusaha atau mencari nafkah di
tempat yang di kunjungi, tetapi semata-mata untuk menikmati kegiatan rekreasi atau untuk
memenuhi keinginan yang beraneka ragam, (Richard Sihite dalam Marpaung dan Bahar
2000:46-47).
Dari dua definisi ini dapat disimpulkan bahwa komunikasi pariwisata adalah suatu
aktivitas manusia dalam menyampaikan informasi tentang perjalanan ke suatu daerah
maupun objek wisata yang akan dikunjungi wisatawan sambil menikmati perjalanan dari
suatu objek wisata ke objek wisata lain, agar wisatawan tertarik dan sampai pada suatu
tindakan untuk mengunjungi.
1.6 Kerangka Konsep
Kerangka konsep adalah yang megekspresiakan sebuah ide abstrak (hasil pemikiran
rasional) yang dibentuk dengan menggeneralisasikan objek atau hubungan fakta-fakta yang
diperoleh dari pengamatan.
Agar konsep-kosep dapat di teliti secara empris, maka harus di operasionalisasikan
dengan mengubah menjadi variabel. Suatu variabel adalah konsep tingkat rendah, yang
acuan-acuannya secara relatife mudah, dan diukur (Kriyantono, 2006:20). Variabel berfungsi
1.7 Model Teoritis
1.8 Kerangka Konsep
Konsep adalah istilah yang mengekspresikan sebuah ide abstrak yang dibentuk
dengan menggenaralisasikan objek atau hubungan fakta-fakta yang diperoleh dari
pengamatan. Bungin mengartikan konsep sebagai generalisasi dari sekelompok fenomena
tertentu yang dapat dipakai untuk mengambarkan berbagai fenomena yang sama (Kriyantono,
2006:20).
Adapun konsep-konsep yang diteliti adalah sebagai berikut :
Konseptualisasi
Unit Analisis Indikator Pengertian komponen
Persepsi mahasiswa terhadap
pengunaan situs kampung
digital danau toba
Ketertarikan terhadap
informasi
Kejelasaan informasi
Pemahaman individu
Ketertarikan terhadap
informasi, yaitu:
kecenderungan dari diri
individu terhadap sesuatu hal
tertentu.
Kejelasan informasi, yaitu
pesan-pesan yang diberikan
oleh media harus jelas dan
dapat dipahami oleh
khalayak.
Pemahaman individu,
merupakan usaha individu
Persepsi
Mahasiswa
Situs Kampung
Digital Danau
- Penolakan
Karakteristik Responden Jenis kelamin
Fakultas dan jurusan
Usia
Asal daerah
Jenis kelamin yaitu : jenis
kelamin pria atau wanita
Fakultas dan jurusan
maksudnya adalah darimana
asal responen tersebut
Usia yaitu : usia umur responden
Asal daerah yaitu : asal daerah dari responden
1.9 Metode Penelitian
Metode Penelitian yang digunakan dalam kajian ini adalah dengan pendekatan
kualitatif, yaitu metode yang memiliki relasi dengan data verbal yang merefleksikan
pengalaman sehari-hari. Metode yang dalam pendekatan kualitatif menggunakan metode
pengumpulan data dan metode analisis yang bersifat non kualitatif, seperti penggunaan
instrumen wawancara mendalam (indepth interview) dan pengamatan (observation), karena penelitian yang di lakukan berusaha untuk menerangkan realitas sosial yang di alami
individu-individu (Birowo,2004:1-2).
Metodologi menunjukan pada proses, harus prinsip dan prosedur yang dilakukan
untuk mendekati masalah dan mencari jawaban atas masalah tersebut (Lubis, 2003:21).
Metodologi dalam penelitian ini dalam menggambarkan tentang tata cara pengumpulan data
Metode dalam penelitian ini adalah metode studi kasus, studi kasus adalah metode
penelitian yang menggunakan berbagai sumber data (sebanyak mungkin data) yang bisa di
gunakan untuk meneliti, menguraikan dan menjelaskan serta komperhensif berbagai
individu, kelompok, suatu program, organisasi atau peristiwa secara sistematis. Penelitian
dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung terhadap objek penelitian di lokasi
penelitian. Semua hasil pengamatan dan wawancara mendalam akan dituangkan dalam
pembahasan. Hasil pengamatan dan wawancara tersebut nantinya akan dianalisis,
diinterpretasikan sesuai dengan tujuan penelitian (Kriyantono, 2007:66).
1.10 Lokasi Penelitian
Penelitian di lakukan di Lingkungan kampus Universitas Sumatera Utara.
1.11 Subjek dan Informan peneliti
Penelitian kualitatif tidak bertujuan untuk membuat generalisasi hasil riset. Hasil
penelitian lebih bersifat kontekstual dan kausistik, yang berlaku pada waktu dan tempat
tertentu sewaktu penelitian di lakukan. Karena itu, pada penelitian kualitatif tidak di kenal
istilah sampel. Sampel pada riset kualitatif di sebut subjek penelitian atau informan, yaitu
orang-orang yang di pilih untuk di wawancarai atau di observasi sesuai tujuan riset. Di sebut
subjek riset bukan objek karena informan dianggap aktif mengkonstruksi realitas. Bukan
sekedar objek yang hanya mengisi kuesioner. (Kriyantono, 2007:16).
Merujuk pada hal tersebut, penelitian ini di lakukan dengan teknik sampling snowball.
Teknik ini banyak di temui dalam riset kualitatif, misalnya eksporasi. Sesuai namanya, teknik
ini bagaikan bola salju yang turun menggelinding dari puncak gunung ke limbah, semakin
lama semakin membesar ukurannya. Jadi teknik ini merupakan teknik penentuan informan
yang awalnya berjumlah kecil, kemudian berkembang semakin banyak. Orang yang dijadikan
informan akan diminta memilih atau menunjuk orang lain untuk dijadikan informan
berikutnya, begitu pula seterusnya sampai jumlahnya lebih banyak. Proses ini baru berakhir
bila periset merasa data telah jenuh, artinya merasa tidak lagi menemukan yang baru dari
1.12 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Data primer melalui
Penelitian Lapangan (Field Research)
Penelitian lapangan (field research) adalah pengumpulan data di lapangan yang meliputi kegiatan survey di lokasi penelitian. Pengumpulan data dari
responden melalui :
1. Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan mengamati secara
langsung objek penelitian dengan mencatat gejala-gejala yang
ditemukan di lapangan untuk melengkapi data-data yang diperlukan
dalam penelitian.
2. Wawancara mendalam, wawancara mendalam secara umum adalah
proses keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab
sambil bertatap muka antar pewawancara dengan informan atau orang
yang di wawancarai, atau tanpa menggunakan pedoman wawancara
dimana pewawancara dan informan terlibat keabsahan wawancara
mendalam. Metode wawancara ini di tujukan untuk informan
penelitian yang telah di tetapkan sebelumnya oleh peneliti.
b. Data Sekunder melalui
Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Penelitian kepustakaan (library research) di lakukan dengan cara
mempelajari dan mengumpulkan data melalui literature dan sumber
bacaaan yang relevan dan mendukung penelitian. Dalam hal ini,
penelitian kepustakaan di lakukan melalui buku-buku dan internet.
1.13 Teknik Analisis Data
Penelitian ini mengunakan teknik analisis kualitatif yang merupakan pengukuran
variabel ke dalam beberapa sub kelas nominal. Melalui pendekataan kualitatif, data yang
diperoleh dari lapangan diambil kesimpulan yang bersifat khusus kepada yang bersifat umum
kemudian disajikan dalam bentuk narasi.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis data adalah sebagai berikut
(Kriyantono, 2007:165) :
a. Reduksi Data
Setelah melakukan wawancara dengan subjek penelitian, peneliti akan mendapatkan
sejumlah data. Data yang di peroleh di lapangan ditulis dalam bentuk uraian atau laporan
terperinci. Laporan yang di susun kemudian di reduksi, di rangkum, di pilih hal-hal pokok,
dan di fokuskan pada hal-hal yang penting dan di carikan temanya. Apabila data yang di
peroleh dari informan banyak terdapat kesamaan maka akan di klasifikasikan dan
jawabannya akan di generalisasikan.
b. Display data
Data yang telah di peroleh di klasifikasikan menurut pokok permasalahan dan dibuat
dalam bentuk matriks sehingga memudahkan peneliti untuk melihat hubungan suatu data
dengan data yang lainnya.
c. Mengambil kesimpulan dan Verifikasi
Disini peneliti akan membuat kesimpulan berdasarkan data yang telah diproses
melalui reduksi dan display data dan akan di sajikan dalam bentuk narasi dan di tarik
kesimpulan kasus. Dalam kasus ini kesimpulannya berupa penjelasan berupa narasi dari
BAB II
URAIAN TEORITIS
2.1 Persepsi
Persepsi pada dasarnya merupakan suatu proses yang terjadi dalam pengamatan
seseorang terhadap orang lain. Pemahaman terhadap suatu informasi yang di sampaikan oleh
orang lain yang sedang saling berkomunikasi, berhubungan atau berkerjasama, jadi setiap
orang tidak terlepas dari proses persepsi.
Secara etimologis, persepsi atau dalam bahasa inggris perception berasal dari bahasa latin perception, dari percipere, yang artinya menerima atau mengambil (Sobur, 2003:445).
Persepsi dalam arti sempit ialah penglihatan, bagaimana cara seseorang melihat
sesuatu. sedangkan dalam arti sempit ialah pandangan atau pengertian, sedangkan dalam
artian luas ialah pandangan atau pengertian yaitu bagaimana seseorang memandang atau
mengartikan sesuatu ,(Sobur, 2003:445).
Persepsi adalah proses internal yang memungkinkan kita memilih,
mengorganisasikan, dan menafsirkan ransangan dari lingkungan kita, dan proses tersebut
mempengaruhi perilaku (Mulyana, 2007:179).
Defenisi lain tentang persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau
hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi menafsirkan pesan.
Persepsi memberikan makna pada stimuli inderawi (sensory stimuli) (Rakhmat, 2001:57).
Sementara Joseph A.Devinto mendefenisikan persepsi sebagai proses yang
memungkinkan kita sadar akan banyaknya yang mempengaruhi indra kita, (Mulyana,
2007:180).
Brian Fellows juga mendefenisikan persepsi sebagai proses yang memungkinkan kita
memperoleh kesadaran menerima dan meanalisis informasi (Mulyana, 2007:180).
Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
proses penginderaan, stimulus yang diterima oleh individu melalui alat indera yang kemudian
diterimanya tersebut. Proses menginterpretasikan stimulus ini biasanya dipengaruhi pula oleh
pengalaman dan proses belajar individu.
2.1.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi Persepsi
Persepsi seseorang tidak timbul begitu saja, tentu ada faktor-faktor yang
mempengaruhinya. David Krech dan Richard S, Crutchfiled (1977) dalam (Rakmat, 2001:58)
menyebutnya sebagai Faktor Fungsional, Faktor Struktural, Faktor Situasional, dan Faktor
Personal.
1. Faktor Fungsional
Faktor fungsional berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu dan hal-hal lain yang
termasuk apa yang kita sebut sebagi faktor-faktor personal. Yang menentukan
persepsi bukan jenis atau bentuk stimuli, tetapi karakteristik orang yang memberikan
respons pada stimuli tersebut. Dari sisi Krech dan Cruthfield merumuskan dari
persepsi yang pertama yaitu : Persepsi bersifat selektif. Ini berarti bahwa objek-objek
yang memenuhi tujuan individu yang melakukan persepsi.
2. Faktor Stuktural
Faktor stuktural berasal semata-mata dari sifat stimuli fisik dan efek-efek saraf yang
di timbulkannya pada sistem saraf individu. Dari sini Krech dan Cruthfield
melahirkan persepsi yang kedua, yaitu : medan perseptual dan kogniktif selalu di
organisasikan dan di beri arti.
3. Faktor Situasional
Faktor ini banyak berkaitan dengan bahasa nonverbal. Petunjuk prosemik, petunjuk
kinesik, petunjuk wajah, petunjuk paranglinguistik adalah beberapa dari faktor- faktor
situasional yang mempengaruhi.
4. Faktor Personal
Faktor personal terdiri atas pengalaman, motivasi, dan kepribadian. Pengalaman
bertambah melalui rangkaian peristiwa yang pernah di hadapi. Sementara motivasi
adalah faktor yang mempengaruhi stimuli.yang akan diproses. Sedangkan kepribadian
adalah ragam pola tingkah laku dan pikiran yang memiliki pola tetap yang dapat di
bedakan dari orang lain yang merupakan karakteristik seorang individu.
Persepsi disebut inti komunikasi, karena jika persepsi kita tidak akurat, tidak mungkin
kita berkomunikasi efektif. Persepsilah yang menentukan kita memlih suatu pesan dan
mengabaikan pesan lain. Semakin tinggi derajat kesamaan pesepsi antar individu, semakin
mudah dan semakin sering mereka berkomunikasi, dan sebagai konsekuensinya semakin
cenderung membentuk kelompok budaya atau kelompok indentitas ( Mulyana, 2007:180).
2.1.2 Proses Persepsi
Persepsi merupakan bagian dari keseluruhan proses yang menghasilkan tanggapan
setelah rangsangan di terapkan kepada manusia. Subproses psikologis lainya adalah
pengenalan, penalaran, perasaan, tanggapan.
Seperti dalam gambar berikut ini :
Variabel → psikologis → diantara → ransangan dan tanggapan
Dalam gambar di atas, di gambarkan bahwa persepsi diperlukan dalam semua
kegiatan psikologis. Bahkan di perlukan bagi orang yang paling sedikit terpengaruh atau
sadar akan adanya ransangan menerima dan dengan suatu cara menahan dampak dari
ransangan.
Secara singkat persepsi dapat di defenisikan sebagai cara manusia menangkap
ransangan. Kognisi adalah cara manusia memberi arti terhadap ransangan. Penalaran adalah
proses sewaktu ransangan di hubungkan dengan ransangan lainya pada tingkat pembentukan
psikologi. Perasaan adalah konotasi emosioanal yang di hasilkan oleh ransangan lain pada
tingkat kogniktif atau konseptual.
Dari segi psikologis dikatakan bahwa tingkah laku seseorang merupakan fungsi dari
cara dia memandang. Oleh sebab itu untuk mengubah tingkah laku seseorang harus dimulai
dengan mengubah persepsinya (Sobur, 2003:446).
Pesepsi adalah sumber pengetahuan kita tentang dunia, kita ingin mengenali dunia
lingkungan yang mengenalinya. Pengetahuan adalah kekuasaan. Tanpa pengetahuan kita
tidak dapat bertindak secara efektif. Persepsi adalah sumber utama dari pengetahuan itu. Dari
defenisi yang dikemukakan oleh Pereek (Sobur, 2003:451) yaitu “persepsi adalah proses
menerima, menyeleksi, mengorganisir, mengartikan, dan memberikan reaksi kepada
Tercakup beberapa segi atau proses yang selanjutnya dijelaskan sebagai berikut:
1. Proses menerima ransangan
Proses pertama dalam persepsi adalah menerima ransangan atau data dari berbagai
sumber. Kebanyakan data diterima melalui panca indera. Kita melihat sesuatu,
mendengar, mencium, merasakan, atau menyentuhnya, sehingga kita mempelajari
segi-segi lain dari sesuatu itu.
2. Proses menyeleksi ransangan
Setelah ransangan diteima atau data diseleksi. Tidaklah mungkin memperhatiakan
semua ransangan yang telah diterima. Demi menghemat perhatian yang digunakan,
ransangan-ransangan itu disaring dan diseleksi untuk proses yang lebih lanjut.
3. Proses pengorganisasian
Ransangan yang diterima selanjutnya di organisasikan dalam suatu bentuk. Ada tiga
dimensi utama dalam pengorganisasian ransangan, yakni pengelompokan (berbagai
ransangan yang diterima di kelompokan dalam suatu bentuk), bentuk timbul dan datar
(dalam melihat ransangan atau gejala, ada kecendrungan untuk memusatkan perhatian
pada gejala-gejala tertentu yang timbul menonjol, sedangkan gejala atau ransangan
yang lain berada di latar belakang), kemantapan persepsi (ada suatu kecendrungan
untuk menstabilkan persepsi, dan perubahan-perubahan konteks tidak
mempengaruhinya).
4. Proses penafsiran
Setelah ransangan atau data diterima dan diatur, si penerima lalu menafsirkan data itu
dengan berbagi cara. Dikatakan bahwa telah terjadi persepsi setelah data itu
ditafsirkan. Persepsi pada dasarnya memberikan arti pada berbagai data dan informasi
yang diterima.
5. Proses pengecekan
Setelah data diterima dan ditafsirkan, si penerima mengambil tindakan untuk
mengecek apakah penafsirannya benar atau salah. Proses ini terlalu cepat dan orang
mungkin tidak menyadarinya.
6. Proses reaksi
Tahap terakhir dari proses perseptual adalah tindakan sehubungan dengan apa yang
2.2 Internet dan situs atau website
2.2.1 Internet
Perkembangan teknologi informasi sangat mempengaruhi teknologi komunikasi. Dari
teknologi komunikasi inilah muncul istilah PIK (Perkembangan Informasi dan Komunikasi).
Perpaduan keduanya makin berkembang dengan adanya internet. Internet telah mengubah
cara orang berkomunikasi. Internet dapat di artikan sebagai jaringan komputer luas dan besar
yang mendunia, yaitu menghubungkan pemakai komputer dari suatu tempat ke tempat lain di
seluruh dunia. Beberapa manfaat yang dapat di peroleh oleh seseorang apabila mempuyai
akses ke internet antara lain yaitu :
1. Informasi tentang kehidupan pribadi, misalnya : hobi, kesehatan, hiburan, rohani,
dan sosial.
2. Informasi tentang kehidupan perkerjaan, misalnya : teknologi, perdangan, sains,
saham, komoditas, berita bisnis, asosiasi bisnis, asosiasi profesi dan forom
komunikasi.
Internet yang merupakan singkatan dari internet networking adalah kumpulan jaringan komputer dari berbagai jenis tipe, yang saling berkomunikasi dengan menggunakan
suatu standar komunikasi. Secara teknis, internet merupakan dua komputer hingga menjadi
jutaan komputer di dunia yang saling berinterkasi dan bertukar informasi. Sedangkan dari
segi ilmu pengetahuaan, internet merupakan sebuah perpustakaan yang di dalamnya terdapat
berupa teks grafik. Suara maupun animasi dalam bentuk elektronik. Jadi internet sarana yang
efektif dan efesien untuk melakukan pertukaran informasi jarak jauh.
Internet memliki beberapa daya tarik dan keunggulan bagi para konsomen maupun
oraganisasi. Misalnya dalam hal kenyamaan, akses 24 jam sehari, jangkuan global, efesiensi,
alternative ruang maupun pilihan yang relative tidak terbatas, sumber informasi, potensial,
dan lain-lain. Dalam konteks bisnis, internet membawa dampak transformalsional yang
menciptakan paradigma baru dalam berbisnis, berupa digital marketing atau internet
marketing (cyber marketing, electronic marketing dan sejumlah istilah lainya).
Hingga awal tahun 1990-an, para pengusaha atau perusahaan hanya mengenal koran,
tabloid, majalah, radio, televise dan bioskop. Selain media luar sebagai sarana promosi
peta untuk melakukan promosi ke seluruh dunia mulai berubah. Web atau situs merupakan
media yang lebih mudah yang pernah ada bagi kepentingan bisnis untuk menyebarkan
informasi dan meraih pelanggan di internet. Salah satu kebutuhan manusia yang paling
esensi, baik sebagai individu, golongan maupun kelompok masyarakat adalah kebutuhan
untuk merancang dan mendapatkan informasi. Melalui informasi, manusia dapat menambah
pengetahuan yang ada pada dirinya, memperluas cakrawala pemikiranya dan bahkan akan
tahu apa yang seharusnya menjadi hak dan kewajibannya. Dalam hubungan seperti ini, media
massa yang berperan sebagai informasi. Dengan ragam isi dan jangkuan informasi yang luas
dapat dikatakan sumber informasi yang paling unggul adalah internet,
Intenet merupakan media komunikasi yang memliki banyak manfaat. Jika di lihat dari
sejarahnya, istilah internet berasal dari bahasa latin inter yang berarti “antara”. Secara kata per kata internet berarti jaringan antara atau penghubung. Hal yang menarik dari internet adalah keanggotaan internet tidak dapat mengambat pertukaran pikiran. Internet adalah suatu
komunitas dunia yang sifatnya sangat demokratis serta memliki kode etika yang dihormati
segenap anggotanya. Manfaat internet terutama diperoleh melalui kerja sama antar pribadi
atau kelompok tanpa mengenal batas jarak dan waktu.
Lahirnya era komunikasi interaktif di tandai dengan terjadinya diversifikasi teknologi
informasi dengan bergabungnya telepon, radio, komputer, dan televisi menjadi satu dan
menandai teknologi yang disebut dengan internet (Bungin, 2006:113).
Internet merupakan salah satu solusi luar biasa yang pernah diciptakan oleh manusia.
Informasi apapapun dan dari manapun memungkinkan untuk di dapatkan melalui teknologi
(Febrian, 2007:1).
2.2.2 Sekilas Tentang Internet
Menurut internet society (ISOC), internet atau International Network di defenisikan sebagai kemampuan menyampaikan informasi global yang cepat, mekanisme penyebaran
informasi, dan media kolaborasi dan interaksi antara individu dan komputer mereka tanpa
melihat lokasi secara geografis, (Purwanto, 2006:333).
membuat jaringan komputer militer yang mampu bertukar data dari tempat yang jauh. Di
tahun 1969, ARPA dengan ARPANET-nya berhasil menghubungkan dua komputer di
University of California, Los Angeles dan SRI International di Menlo Park, California. Hal
ini yang menjadi salah satu embrio kelahiran internet. Di tahun 1974, TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) di perkenalkan dan menjadi sangat populer serta di terima di tahun 80-an. TCP/IP adalah standar komunikasi data yang di gunakan untuk proses
tukar-menukar data dalam jaringan internet. Sederhananya, TCP/IP adalah protocol atau
aturan yang di gunakan bersama dalam mentransfer data dari satu komputer ke komputer lain
dalam jaringan internet. TCP/IP menggunakan skema pengalamatan yang disebut IP Adress.
Satu skema yang memberikan satu alamat kepada satu mesin komputer, yang membuat data
yang disimpan di dalamnya dapat diakses oleh komputer lain.
Pada Oktober 1984, sistem domain name (com ,org, gov, edu, etc) di perkenalkan. Domain name adalah satu cara untuk membuat internet menjadi lebih mudah untuk di
jelajahi. Sederhananya Teknologi TCP/IP memberikan satu IP address untuk setiap komputer
yang membuatnya dapat di akses oleh komputer lain. IP address ini terdiri dari beberapa deret
angka. November 1990, format World Wide Web atau www di perkenalkan oleh Tim Barners Lee, seorang karyawan CERN (Organisasi gabungan negara-negara eropa yang meneliti
teknologi nuklir).
2.2.3 Manfaat dan kekhawatiran internet
Internet merupakan jaringan yang mampu menjangkau penggunanya di mana saja,
kapan saja dan bagi siapa saja, sejauh fasilitas dan infrastukturnya tersedia, sehingga
pengguna memungkinkan berkomunikasi secara global.
Berikut ini adalah manfaat internet bagi penggunanya yaitu :
a. Memudahkan penggunanya berkomunikasi secara global
b. Cepat dan relative murah biaya dalam penyampaian informasi dan komunikasi
(termasuk forom chating) ke berbagai tempat secara bersamaan
c. Menambah berbagai macam informasi penting (seperti hasil riset, mendownload
software, kebijakan, peraturan atau perundang-undangan baru) yang tidak
didapatkan di media cetak
d. Menambah persaudaraan, persahabatan, teman-teman baru atau pasangan baru dari