SECARA ONLINE
MOCHAMAD T. FIRDAUS
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan dengan sebenar-benarnya, bahwa Tugas
Akhir yang berjudul : Karekteristik Navigasi Web Pelanggan Shofia Toys Dalam
Kaitan Pembelanjaan Secara Online, merupakan hasil karya saya sendiri di bawah
arahan dari komisi pembimbing dan belum pernah diajukan untuk memperoleh
gelar pada program sejenis di perguruan tinggi lain serta belum pernah
dipublikasikan. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang
diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah dicantumkan dalam
teks dan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir ini.
Bogor, Juli 2011
ABSTRACT
MOCHAMAD T. FIRDAUS. Characteristics of Web Navigation
Customer’s
Releationship of Shofia Toys Spending Online. Under the guidance of
MUHAMMAD SYAMSUN and WH. LIMBONG.
Strategy through the Internet perceived by Shofia Toys considerable
breakthrough innovative and effective. This is quite interesting given the current
assessed Shofia Toys launches online shopping since 2003 until now, the Shofia
Toys also remain open them offline sales channels (conventional stores).
Companies need to know the extent marketing strategies trough offline dan
online be done simultaneously so as to increase revenue. Further information
obtained from the study results will be input (input) for Shofia Toys to be able to
focus with both strategies. To maintain its business, Toys Shofia requires an
assessment of the extent to which the characteristics of e-commerce customers
Shofia Toys so via online sales can continue to grow and increase revenue. The
purpose of this study were (1) Know the characteristics of customers who shop
online at sites Shofia Toys. (2) Determine the characteristics of customers who do
not shop online at sites Shofia Toys. Quantitative data obtained through filling the
questionnaire will be processed and analyzed by tabulating the data, as well as the
calculation of average and discriminant analysis. The results of the analysis of
respondent data will be obtained information about the characteristics of
respondents and pengelompokanya, as well as the characteristics of each group.
Characteristics of respondents will be grouped by: (a) demographic categories, (b)
Internet usage patterns, (c) web navigation behavior, (d) information search
behavior, (e) Internet usage experience, (f) success rate of finding the product, (g)
the time required to find the desired WEB, (h) type of product information sought,
(i) online experience is not satisfactory, (j) frequency of visits to online shops that
exist. Useful information about the characteristics of respondents to understand
the types and characteristics Shofia Toys online customers, so companies can
determine the development strategy and performance improvement right products.
Further data analysis will be done by using the method of discriminant analysis to
determine the dominant characteristics of the type of customer who buys and who
does not buy, and how important (significant) relationship of each customer's
characteristics. Based on the results obtained by discriminant analysis of four
indicators that distinguish or affecting the characteristics of shopping at Toys
Shofia customer web navigation, which is gender, age, ethnic, degree, salary,
frequency of online.
RINGKASAN
MOCHAMAD T. FIRDAUS.
Karakteristik Navigasi Web Pelanggan Shofia
toys Dalam kaitan Pembelanjaan Secara Online
. Dibawah bimbingan M.
SYAMSUN dan WH. LIMBONG.
Strategi pemasaran produk melalui internet dirasakan oleh pihak
manajemen Shofia Toys sebagai salah satu terobasan yang cukup inovatif
sekaligus efektif. Hal ini cukup menarik dikaji mengingat saat Shofia Toys
meluncurkan
online shopping
sejak tahun 2003 sampai saat ini, pihak Shofia Toys
pun tetap membuka jalur penjualan secara
offline
(toko konvensional). Perusahaan
perlu mengetahui sejauh mana strategi pemasaran melalui
offline
dan
online
dilakukan secara bersamaan sehingga dapat meningkatkan
revenue
perusahaan.
Selanjutnya informasi yang diperoleh dari hasil kajian akan menjadi masukan
(
input
) untuk perusahaan Shofia Toys untuk dapat fokus dengan kedua strategi
tersebut. Untuk mempertahankan bisnisnya, Shofia Toys memerlukan suatu kajian
sejauh mana karakteristik pelanggan
e-commerce
Shofia Toys sehingga penjualan
melalui
online
dapat terus berkembang dan dapat meningkatkan
revenue
.
Tujuan dari kajian ini adalah (1) Mengetahui karakteristik pelanggan yang
berbelanja secara online di situs Shofia Toys. (2) Mengetahui karakteristik
pelanggan yang tidak berbelanja secara online di situs Shofia Toys.
Data kuantitatif yang diperoleh melalui wawancaran dengan cara pengisian
kuesioner diolah dan dianalisis dengan melakukan analisis diskriminan. Hasil
analisis data responden diperoleh informasi mengenai karakteristik responden dan
pengelompokanya, serta ciri-ciri dari tiap kelompok. Karakteristik responden
akan dikelompokan berdasarkan (a) kategori demografi, (b) pola pemakaian
internet, (c) perilaku web navigasi, (d) perilaku pencarian informasi, (e)
pengalaman penggunaan internet, (f) tingkat keberhasilan menemukan produk, (g)
waktu yang diperlukan untuk menemukan WEB yang diinginkan, (h) tipe
informasi produk yang dicari, (i) pengalaman online yang tidak memuaskan, (j)
frekuensi kunjungan ke toko online yang ada.
@ Hak Cipta milik IPB, tahun 2010
Hak Cipta dilindungi Undang-undang
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh Karya Tulis ini tanpa
mencantumkan atau menyebut sumbernya. Pengutipan hanya untuk
kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan
laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan
tersebut tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB
KARAKTERISTIK NAVIGASI WEB PELANGGAN
SHOFIA TOYS DALAM KAITAN PEMBELANJAAN
SECARA ONLINE
MOCHAMAD T. FIRDAUS
Tugas Akhir
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Profesional pada
Program Studi Industri Kecil Menengah
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Judul Tugas Akhir
: Karakteristik Navigasi Web Pelanggan Shofia toys
Dalam Kaitan Pembelanjaan Secara online
Nama Mahasiswa
: Mochamad T. Firdaus
Nomor Pokok
: F352064085
Disetujui
Komisi Pembimbing
Dr.Ir. M. Syamsun, M.Sc
Prof. Dr. Ir. WH.Limbong
Ketua
Anggota
Diketahui
Ketua Program Studi
Dekan Sekolah Pascasarjana
Industri Kecil Menengah
Prof.Dr.Ir. H. Musa Hubeis, MS, Dipl.Ing, DEA Prof.Dr.Ir. Khairil A. Notodiputro, MS
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena dengan
rahmat dan karunia-Nya maka penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul:
Karakteristik Navigasi Web Pelanggan Shofia Toys dalam Kaitan Pembelanjaan
Secara Online. Penyusunan Tugas Akhir ini merupakan salah syarat untuk
memperoleh gelar Magister Profesional dalam program studi Magister Profesional
Industri Kecil Menengah pada Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, berbagai pihak telah memberikan
bantuan dan masukan sehingga pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Dr.Ir. M. Syamsun, MSc selaku
pembimbing utama dan Prof. Dr. Ir. W.H. Limbong, MS selaku pembimbing
kedua yang telah memberikan banyak pengetahuan, dan bimbingannya yang
sangat bermanfaat bagi penyusunan Tugas Akhir ini. Kepada Prof. Dr. Ir. H. Musa
Hubeis, MS, Dipl.Ing, DEA selaku dosen penguji atas masukannya untuk
perbaikan tesis ini. Ungkapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Papap,
mamah, Istri dan anak-anak serta seluruh keluarga dan teman atas segala doa dan
kasih sayangnya.
Semoga Tugas Akhir ini dapat menambah khasanah pengetahuan bagi
dunia industri kecil pada umumnya dan industri plastik pada khususnya. Saran
dan kritik atas Tugas Akhir ini diharapkan, agar menjadi lebih sempurna serta
memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
Bogor, Juli 2011
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bekasi pada tanggal 8 Oktober 1976 sebagai anak
ke-tiga dari empat bersaudara, pasangan Bapak M Samsu Wahidin dan Ibu
Nurhayati. Pada tahun 2004 penulis menikah dengan Indriawaty Puspitasari, S.P.
dan sekarang telah dianugerahi dua orang putri (Naura dan Mumtaz) dan satu
orang putra (Ajron).
Penulis menyelesaikan program Sarjana (S1) di Universitas Jayabaya pada
tahun 2002 di Jurusan Teknik Mesin.
Penulis bekerja di PT Telkomsel mulai tahun 2000 dan sekarang di
tempatkan di Makassar sebagai
Staff Channel Management
. Penulis masuk kuliah
di program studi Magister Profesional Industri (MPI) IPB pada bulan Juli 2007
sebagai Angkatan IX. Sebagai tugas akhir di Sekolah Pascasarjana, penulis
melaksanakan penelitian berjudul “
Karakteristik Navigasi Web Pelanggan Shofia
DAFTAR ISI
Halaman
I.
PENDAHULUAN ...
1
A.
Latar Belakang ...
1
B.
Rumusan Masalah ...
3
C.
Tujuan Penelitian ...
3
D.
Kegunaan Penelitian ... 4
II.
TINJAUAN PUSTAKA ...
5
A. Teori Online Internet...
5
B. Alat Bantu Metoda Analisis ...
11
III.
METODE KAJIAN ...
15
A.
Lokasi dan Waktu Penelitian...
15
B.
Metode Kerja ...
15
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN ...
21
A.
Gambaran Umum Perusahaan ... 21
B.
Deskripsi Penelitian...
22
KESIMPULAN DAN SARAN ...
33
1.
Kesimpulan ...
33
2.
Saran ...
33
DAFTAR PUSTAKA ...
34
DAFTAR TABEL
Halaman
1.
Klasifikasi actual dan predicted group... 14
2.
Sebaran responden berdasarkan usia………
... 22
3.
Sebaran responden berdasarkan tingkat pendidikan
…...
... 23
4.
Sebaran responden berdasarkan pendapatan………
... 24
5.
Uji validitas pada instrumen………..
...
25
6.
Uji perbedaan antar kelompok………...……….
29
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1.
Kuesioner penelitian ...
37
2.
Validitas dan reliabilitas………
... 42
3.
Hasil Olahan Data Diskriminan
……..……...
... 47
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah menggiring masyarakat untuk dapat melihat dunia secara global lebih cepat. Mulai dari teknologi telepon, teknologi televisi, sampai dengan teknologi internet telah membawa dampak positif yang cukup besar dalam kehidupan sehari-hari.
Teknologi internet pada awalnya dipergunakan sekitar tahun 1964 hanya untuk keperluan militer Amerika Serikat dan kebutuhan pemerintahan dalam beberapa penelitian pada masa itu. Penggunaan teknologi internet dalam militer dilakukan untuk komunikasi saat perang (darurat) para anggota militer melalui
network internal.
Saat ini penggunaan teknologi internet tidak hanya untuk kepentingan pemerintahan saja, namun sudah merambah ke setiap segi kehidupan masyarakat umumnya. Mulai dari ilmu pengetahuan sampai dengan lifestyle entertainment sudah merambah dalam kehidupan dunia maya. Sehingga tercatat di Google saat ini lebih dari satu trilyun situs beredar dalam dunia maya siap diakses selama dua puluh empat jam sehari nonstop sepanjang tahun (detik.com, 2008).
Pemanfaatan teknologi internet tidak hanya untuk kirim berita melalui email, berbicara online melalui chatting, menulis artikel blog, namun juga dapat dimanfaatkan untuk memasarkan produk usaha kepada masyarakat lebih luas (worldwide) secara
Perkembangan permintaan produk barang dan jasa kebutuhan anak cukup tinggi khususnya di Indonesia, selain anak merupakan prioritas utama dalam keluarga besarnya permintaan akan kebutuhannya melebihi daripada orang dewasa secara keseluruhan.
Sebagai salah satu pemain dalam industri mainan anak, Shofia Toys memposisikan dirinya sebagai penyedia utama mainan edukatif bagi anak dengan menyediakan produk-produk yang berkualitas, seperti mainan kayu dan Produk PAS (Cheeky Set, IQ Set dan Tali PAS) dengan harga yang terjangkau. Dengan dukungan sumber daya manusia yang kreatif dan inovatif serta pengelolaan yang modern, Shofia Toys memantapkan tekadnya untuk menjadi Pusat Mainan Edukatif yang pertama dan terlengkap di pasar nasional.
Salah satu strategi yang ditempuh adalah menawarkan pola kemitraan dalam upaya mencapai sasaran perusahaan tersebut. Shofia Toys menawarkan kerjasama bagi hasil kepada mitra perorangan, serta Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam memasarkan produk-produk Shofia Toys ke seluruh pelosok nusantara.
Untuk meraih pangsa pasar yang lebih luas, Shofia Toys
telah meluncurkan layanan online shopping yang sudah mulai dirintis sejak tahun 2003, setelah satu tahun beroperasi penjualan langsung di beberapa gerai atau outlet. Adanya layanan ini menjadikan Shofia Toys sebagai penyedia mainan edukatif pertama di Indonesia yang melakukan transaksi melalui internet.
Strategi pemasaran produk melalui internet dirasakan oleh pihak manajemen Shofia Toys sebagai salah satu terobasan yang cukup inovatif sekaligus efektif. Hal ini cukup menarik dikaji mengingat saat Shofia Toys meluncurkan online shopping sejak tahun 2003 sampai saat ini, pihak Shofia Toys pun tetap membuka jalur penjualan secara offline (toko konvensional). Perusahaan perlu mengetahui sejauh mana strategi pemasaran melalui offline dan
revenue perusahaan. Selanjutnya informasi yang diperoleh dari hasil kajian akan menjadi masukan (input) untuk perusahaan Shofia Toys untuk dapat fokus dengan kedua strategi tersebut.
B. Rumusan Masalah
Sejak berdiri tahun 2002 melakukan penjualan secara offline
dan mulai tahun 2003 dilakukan penjualan secara paralel antara
online dan offline, penjualan Shofia Toys mengalami peningkatan setiap tahunnya. Penjualan melalui system online terbukti bisa menekan biaya operasional, seperti sewa took, operasional took harian, sewa karyawan penjaga toko. Berbedan dengan penjualan melalui online, biaya-biaya operasional toko konvensional/offline
sangat hemat, tidak memerlukan biaya sewa toko, biaya gaji sewa penjaga toko dan operasional lainnya si toko offline. Pihak manajemen Shofia Toys ingin mengetahui sejauh mana strategi pemasaran yang dijalaninya dapat berjalan secara optimal dan efektif. Setelah sekian lama menggeluti penjualan secara offline dan online, saat ini banyak sekali kompetitor Shofia
Toys yang meniru strategi ini.
Untuk mempertahankan bisnisnya, Shofia Toys memerlukan suatu kajian sejauhmana karakteristik pelanggan e-commerce
Shofia Toys, sehingga penjualan melalui online dapat terus berkembang dan dapat meningkatkan revenue.
Berdasarkan hasil identifikasi permasalahan strategi pemasaran produk secara online (internet) dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimanakah karakteristik pelanggan yang berbelanja secara online di situs Shofia Toys.
2. Bagaimanakah karakteristik pelanggan yang tidak berbelanja secara online di situs Shofia Toys.
C. Tujuan Peneltian
1. Mengkaji karakteristik pelanggan yang berbelanja secara online di situs Shofia Toys.
2. Mengkaji karakteristik pelanggan yang tidak berbelanja secara
online di situs Shofia Toys.
D. Kegunaan Penelitian
1. Sebagai bahan masukan dan bahan kajian bagi perkembangan ilmu khususnya tentang peningkatan penjualan pada konsep pemasaran melalui online shopping. 2. Sebagai bahan masukan yang positif bagi pihak manajemen
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori OnlineInternet
1. Sejarah Internet di Indonesia
Sejarah internet Indonesia dimulai pada awal tahun 1990-an. Saat itu jaringan internet di Indonesia lebih dikenal sebagai paguyuban network, dimana semangat kerjasama, kekeluargaan dan gotong royong sangat hangat dan terasa diantara para pelakunya. Agak berbeda dengan suasana Internet Indonesia pada perkembangannya kemudian yang terasa lebih komersial dan individual di sebagian aktivitasnya, terutama yang melibatkan perdagangan melalui Internet.
Berawal sekitar tahun 1987-1988, pada waktu itu Internet
masih belum terbentuk seperti sekarang ini, sekelompok kecil mahasiswa Indonesia di Berkeley, Amerika Serikat (AS) membentuk mailing list indonesia yang pertama dengan alamat e-mail indonesians@janus.berkeley.edu. Persatuan komunitas pelajar dan mahasiswa Indonesia di luar negeri ini terbentuk dari adanya fasilitas diskusi maya ini, dengan berdiskusi melalui email dengan semangat membangun dan berjiwa nasionalis.
Menurut wikipedia, pada tahun 1995-1997-an, Institut Teknologi Bandung (ITB) memberikan fasilitas servis sekitar 200-an
mailing list secara gratis dengan anggota ribuan orang yang berinteraksi setiap hari. Pada saat itu aktifitas ini dilayani oleh dua (2) buah komputer Pentium II yang bekerja berdampingan. Salah satu komputer tersebut adalah sumbangan salah seorang alumni ITB. Pada komputer tersebut di aktifkan program majordomo yang berfungsi sebagai kontrol untuk mailing list. Sehingga pada saat itu sebagian besar komunitas maya Indonesia berada dalam satu kelompok di http://groups.yahoo.com atau lebih dikenal sebagai yahoogroups.com.
Pada tahun 1995, ITB memperoleh sambungan leased line
Teknologi Internet (IPTEKNET) akses Internet tetap diberikan secara cuma-cuma kepada rekan-rekan yang lain. Pada bulan September 1996 merupakan tahun peralihan bagi ITB, karena keterkaitan ITB dengan jaringan penelitian Asia Internet Interconnection Initiatives (AI3) sehingga memperoleh bandwidth
1.5Mbps ke Jepang yang terus ditambah dengan sambungan ke TelkomNet & IIX sebesar 2Mbps. ITB akhirnya menjadi salah satu bagian terpenting.
Kemudian pada tahun 1994 mulai beroperasi IndoNet yang merupakan ISP komersial pertama Indonesia. Pada waktu itu pihak POSTEL belum mengetahui tentang celah-celah bisnis Internet dan masih sedikit sekali pengguna Internet di Indonesia. Sambungan awal ke Internet dilakukan menggunakan dial-up oleh IndoNet.
Akses awal di IndoNet mula-mula memakai mode teks dengan shell account, browser lynx dan email client pine pada server AIX. Mulai 1995 beberapa BBS di Indonesia seperti Clarissa menyediakan jasa akses Telnet ke luar negeri. Dengan memakai remote browser Lynx di AS, maka pemakai Internet di Indonesia bisa akses Internet (HTTP).
Perkembangan terakhir yang perlu diperhitungkan adalah trend ke arah e-commerce dan warung internet yang satu & lainnya saling menunjang membuahkan masyarakat Indonesia yang lebih solid di dunia informasi. Rekan-rekan e-commerce membangun komunitasnya di beberapa mailing list utama seperti warta-commerce@egroups.com, mastel-warta-commerce@egroups.com, e-commerce@itb.ac.id dan i2bc@egroups.com Di tahun 2004-an groups.or.id mulai di operasikan untuk keperluan mailing list lokal di Indonesia.
warta-commerce@egroups.com, mastel-warta-commerce@egroups.com, e-commerce@itb.ac.id & i2bc@egroups.com.
2. Pemasaran melalui Internet (e-commerce)
Pemasaran melalui internet (internet marketing atau e-marketing atau online-marketing) adalah segala usaha yang dilakukan untuk melakukan pemasaran suatu produk atau jasa melalui atau menggunakan media Internet atau jaringan www. Kata e dalam e-pemasaran ini berarti elektronik (electronic) yang artinya kegiatan pemasaran yang dimaksud dilaksanakan secara elektronik lewat Internet atau jaringan cyber. Dengan munculnya teknologi
Internet dalam beberapa tahun ini, banyak istilah baru yang menggunakan awalan xxx, seperti surat, business, gov, e-society, dan lain-lain.
Banyak orang beranggapan bahwa pemasaran Internet
adalah segala hal yang berhubungan dengan mencari uang di
Internet, yang sebetulnya hal ini tidak benar. Kegiatan pemasaran
Internet umumnya meliputi atau berkisar pada hal-hal yang berhubungan dengan pembuatan produk periklanan, pencarian prospek atau pembeli dan penulisan kalimat-kalimat pemasaran atau copywriting. Pemasaran internet atau e-pemasaran ini secara umum meliputi kegiatan pembuatan desain web (web design), periklanan dengan menggunakan banner, promosi perusahaan lewat mesin pencari informasi (search engine), surat elektronik atau e-surat (e-mail), periklanan lewat e-surat (email advertising), pemasaran afiliasi (affiliate marketing), advertensi interaktif (interactive advertising), dan lain-lain.
3. Tipologi Pelanggan OnlineShopping
Perkembangan penjualan produk melalui internet cukup berkembang dengan pesat saat ini. Hal ini memberikan nuansa baru bagi peradaban marketing di Indonesia. E Commerce (belanja
elektronik untuk melalukan transaksi penjualan. Internet dapat digunakan sebagai channel alternatif untuk memasarkan produk.
Menurut Field (1996) dalam suatu report mengatakan bahwa pendapatan penjualan melalui internet sebesar US$ 518 juta ditahun 1996 dan diprediksikan akan terus meningkat menjadi US$ 6,6 milyard ditahun 2000. Nua (2003) memprediksikan bahwa bisnis melalui internet akan menghasilkan revenue lebih dari US$ 1,4 trilyun diakhir tahun 2003 dan ditahun 2004 akan mencapai US$ 2,7 trilyun. Menurut International Data Corporation, 2001, mengatakan bahwa pertumbuhan online shopping bisa mencapai US$ 50,5 juta ditahun 2003 kecuali Jepang.
Pengguna internet terbesar saat ini adalah di Asia. Asia pasific merupakan pasar yang sangat potensial menjadi pengguna
internet terbesar sekitar 242 juta pengguna internet ditahun 2005. Masyarakat enggan untuk berbelanja di daerah kota yang penuh dengan kepadatan lalu lintas, membuat belanja online semakin digemari oleh pengguna internet.
Internet diibaratkan seperti retailers (pedagang) yang mempengaruhi masyarakat untuk berbelanja dengan mudah tanpa melalui alat transportasi lain kecuali nirkabel. Hal ini membuat pengguna internet terbius untuk ketagihan menggunakan internet
dan menguatkan posisi internet sebagai virtual obyek yang menarik. Pengguna internet banyak menghabiskan waktunya untuk surfing melihat produk, melihat informasi produk (Joines, et al., 2003). CyberAtlas (2000) membuat report bahwa 58% penduduk rumah tangga di AS yang menggunakan internet menghabiskan waktunya untuk mencari informasi produk dan pelayanan melalui internet. Studi lain E-Marketer (2000) mengatakan bahwa 23,7% penguna
internet menghabiskan waktunya untuk informasi produk dan pelayanan.
Melihat potensi yang sangat besar pembelanjaan melalui media internet ini, para pakar marketing berspekulasi bahwa media
mengetahui tipologi customer yang melalukan transaksi melalui
internet dan harus mengetahui konsep e shopping (Korgaonkar and Wolin, 1999). Sejak pertamakali internet digunakan sebagai sarana komunikasi kirim email, saat ini masyarakat menyukai untuk belanja
online melalui internet.
Untuk mengetahui dan lebih mengenal pelanggan pengguna
internet, Lewis dan Lewis dalam Breitenbach and Van Doren (1998) mengidentifikasikan 5 (lima) kategori pengunjung situs internet : a. Pencari informasi secara langsung (Directed Information
Seekers)
b. Pencari informasi secara tidak langsung (Undirected Information Seekers browser)
c. Pemburu barang murah (Bargain Hunters /browser of a type) d. Pencari hiburan (Entertainment seekers)
e. Pembeli langsung (Directed buyers /directed searchers with a buying intents)
Para pengguna internet dapat dengan mudah mencari sesuatu informasi melalui internet melalui search engine. Informasi mutakhir dapat dengan mudah dijelajah melalui search engine. Kaufman-Scarborough and Lindquist (2002) membuat kategori pengguna internet menjadi 5 (lima) kategori, yaitu:
a. Pengguna Internet namun tidak belanja (The Web non-shopper)
b. Pengunjung internet (E-browser)
c. Pengunjung internet jarang pembelian (E-browser Infrequent Purchases)
d. Pengunjung kadang-kadang belanja (Occasional e-shopper) e. Pengunjung yang sering belanja (The E-Shopper)
tidak berbelanja, hanya melihat-lihat barang yang ditampilkan di situs.
Kategori pengunjung internet jarang pembelian (E-browser Infrequent Purchases), yaitu kategori yang membuka situs belanja
online dan melakukan pembelanjaan secara online namun tidak sering, sedangkan kategori pengunjung kadang-kadang belanja (Occasional e-shopper) adalah user yang membuka situs online shopping namun frekuensinya lebih banyak dari Infrequent Purchases dalam setahun. Kategori terakhir, yaitu pengunjung yang sering belanja (The E-shopper) adalah user yang menggunakan
internet dan melakukan pembelanjaan online secara rutin.
Studi lain yang dilakukan Media Matrix and McKinsey (Hamilton,2000), pelanggan online terbagi menjadi 6 (enam) kategori, yaitu:
a. Simplifiers
b. Surfers
c. Connectors
d. Bargain Shoppers
e. Routine Foloower
f. Sportsters
Simplifiers adalah kategori paling sederhana, namun sangat menguntungkan bagi user. Surfers adalah kategori user yang menghabiskan waktunya sekitar 32% untuk browsing internet.
Connectors adalah user yang baru memulai surfing namun jarang melakukan pembelanjaan melalui internet. Bargain Shoppers
adalah kategori user yang sangat menikmati barang-barang murah di internet.
Routine followers adalah user yang sering browsing internet
Hadirnya internet telah banyak mengubah pola/kebiasaan individu. Hadirnya blog di internet membuat individu yang terbiasa membaca (reading) dan tidak terbiasa menulis, kini dapat menulis artikel bebas di blog individu tersebut yang secara tidak langsung menjadi publisher karena tulisan tersebut dibaca oleh masyarakat luas di internet. Internet pun dapat membuat individu dapat lebih peka terhadap interaksi sosial dengan masyarakat sekitar.
B. Alat Bantu Metoda Analisis
1. Analisis Diskriminan
Analisis diskriminan (diskriminant analysis) adalah teknik statistika yang dipergunakan untuk mengelompokkan individu atau obyek ke dalam suatu kelas atau kelompok berdasarkan sekumpulan peubah-peubah bebas (Dillon dan Goldstein, 1984). Analisis diskriminan juga merupakan suatu analisis dengan tujuan membentuk sejumlah fungsi melalui kombinasi linear peubah-peubah asal, yang dapat digunakan sebagai cara terbaik untuk memisahkan kelompok-kelompok individu. Fungsi yang terbentuk melalui analisis ini kemudian disebut sebagai fungsi diskriminan. Metode diskriminan pertama kali diperkenalkan oleh Fisher (1936) sebagai suatu teknik statistika yang berguna dalam bidang taksonomi, dan setelah itu banyak dikembangkan pada bidang lainnya (Klainbum, 1987 dalam Siswadi dan Suharjo, 1998).
objek x terhadap vektor nilai tengah kelompok ke-i, xi diduga oleh: Di2(x) =(xij – Xi0)Sw-1(xij – xi0)t
Dalam hal ini anggapannya adalah matriks koragam tiap kelompok sama. Jadi, kelompokkan objek xij ke kelompok ke-i untuk
nilai D2i (x) yang terkecil atau xij€k=min (D2i(x), D22(x),....,D2g(x))
(Morrison, 1990; Rencher, 1995).
Gambar 1. Ilustrasi Penyebaran Data
Pada Gambar 1 diatas tampak dua data (peubah) yang berasal dari dua kelompok yang berbeda. Analisis diskriminan sangat tepat digunakan pada contoh kasus Gambar 1, yaitu mencari sebuah fungsi (linear atau berupa kurva lengkung semisal parabola) yang dapat memisahkan kedua kelompok ini. Tentunya, fungsi yang didapatkan akan mampu memisahkan dua kelompok data secara sempurna karena peubah X1 dan X2 pada Gambar 1
mencirikan kedua kelompok secara nyata. Artinya, kedua kelompok memang memiliki variansi yang sangat berbeda.
Menurut Wahyu (2000), analisis diskriminan ini dapat digunakan sebagai metode pengklasifikasian. Dalam penerapannya, analisis ini mengasumsikan bahwa data pada masing-masing kategori/kelompok berdistribusi normal multivariat dan mempunyai struktur matrik varian-kovarian yang sama.
B A
A B B A cu
N N
Z N Z N Z
atau lebih peubah lain yang merupakan peubah independen. Kombinasi liniar dari peubah-peubah ini akan membentuk suatu fungsi diskriminan (Tatham et. al., 1998).
Zjk = a+W1X1k+W2X2k+ . . + WnXnk (1)
Zjk : Nilai diskriminan Z dari fungsi diskriminan j untuk obyek k a : intersep
Wi : Koefisien diskriminan untuk peubah independen ke-i Xik : Nilai peubah ke-i untuk obyek ke-k
Fungsi diskriminan lain yang dapat digunakan antara lain fungsi diskriminan liniar Fisher. Secara detail fungsi ini dijelaskan dalam Johson dan Winchern (1992). Nilai diskriminan Z dari (1) merupakan dasar untuk menentukan suatu obyek masuk kelompok yang mana dengan membandingkannya dengan rataan (centroid) dari nilai Z masing-masing kelompok. Jika ada dua kelompok, misalkan A dan B, maka :
Zcu : Nilai Z kritis
NA : Jumlah obyek di dalam A NB : Jumlah obyek di dalam B ZA : centroid untuk A
ZB : centroid untuk B
Kelompokkan ke dalam A jika Zn < Zct Kelompokkan ke dalam B jika Zn > Zct
2. Evaluasi Fungsi Klasifikasi
Tabel 1. Klasifikasi aktual dan predicted group
Actual
group
Predicted Group
1
2
1n
11n
12= n
11-
n
11
2n
21= n
2-n
22n
22n11 = jumlah pengamatan dari 1 tepat diklasifikasi sebagai 1 n12 = jumlah pengamatan dari 1 salah diklasifikasi sebagai 2 n22 = jumlah pengamatan dari 2 tepat diklasifikasi sebagai 2 n21 = jumlah pengamatan dari 1 salah diklasifikasi sebagai 1
2 1
21 12
n
n
n
n
APER
Menurut Wibowo Wahyu (2000), analisis diskriminan mengasumsikan data berdistribusi multivariate normal, Pelanggaran asumsi multivariate normal pada analisis diskriminan biasanya menghasilkan tingkat ketepatan klasifikasi yang rendah. Namun ada peneliti yang menganjurkan tetap menggunakan analisis diskriminan meskipun ada pelanggaran asumsi, dengan catatan tidak ada data outlier.
Pelanggaran asumsi, terutama asumsi multivariate normal, dapat terjadi pada skala data apa saja, yaitu data kontinu, kategori ataupun gabungan antara keduanya. Meskipun datanya kontinu ataupun campuran antara data kontinu dan kategori, tidak ada jaminan data tersebut akan mengikuti multivariate normal. Sedangkan data kategori biasanya akan sulit untuk mengikuti
III. METODE KAJIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi kajian tugas akhir ini akan dilakukan di Bekasi Jawa Barat serta melakukan survei melalui online (situs www.shofiatoys.com). Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive), yaitu didasarkan pada pertimbangan : (1) perusahaan merupakan salah satu produsen mainan edukatif yang memiliki pangsa pasar domestik, (2) adanya ketersediaan data yang diperlukan dan kesediaan manajemen perusahaan menjadikan perusahaan tersebut sebagai lokasi kajian. Penelitian dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan, yang dimulai pada bulan Mei – Juli 2011.
B. Metoda Kerja
1. Kerangka Pemikiran Konseptual
Dalam dunia mainan edukatif, banyak sekali jenis produk yang dapat ditawarkan, mulai untuk anak usia 1 tahun sampai dengan batas usia anak tersebut menjelang remaja, yaitu berkisar usia10 tahun. Mainan edukatif ini dapat juga dikelompokan dari sisi fungsi kegunaan, seperti melatih motorik halus, motorik kasar dan lain-lain. Adapun bahan dasar yang digunakan adalah seperti kayu, kain, kertas/buku, Compact Disk ROM / Video Compact Disc (CD ROM/ VCD) serta masih banyak lagi pohon industri bahan dasar mainan edukatif. Mainan edukatif harus memiliki unsur edukatif pada setiap jenis mainannya. Setiap jenis mainan memiliki karakteristik tersendiri, misalnya seperti mainan kayu disamping mainan tersebut bersifat ekslusif juga tahan lama.
satupun pebisnis retail mainan edukatif yang melakukan transaksi melalui internet.
Transaksi melalui online shopping ini sudah mulai disosialisasikan kepada pelanggan pada saat awal diluncurkannya produk Shofia Toys. Setiap produk mainan Shofia Toys selalu diberi logo merek Shofia Toys dan nama website www.shofiaToys.com. Alhasil sampai saat ini pengunjung website www.shofiaToys.com mencapai lebih 1.000 pengunjung setiap bulannya.
Penjualan melalui online shopping ini menjadi bagian integral dari bauran retail di tokonya dan bukan sebagai saluran alternatif. Semua program promosi dalam toko ditiru di situs. Situs itu dipandang sebagai pengalaman dalam toko yang diperpanjang secara maya dan 24 jam. Kerangka pemikiran dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Kerangka Pemikiran Konseptual
2. Tahapan Penelitian
Gambar 3. Tahapan Penelitian
3. Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik berikut (Umar, 2002)
a. Angket (Kuesioner)
merupakan suatu kumpulan pernyataan atau pertanyaan kepada responden dengan harapan memberikan respon atas daftar pernyataan tersebut. Pertanyaan diajukan dalam bentuk pertanyaan tertutup (lampiran 1)
b. Observasi
Teknik observasi yang akan digunakan adalah dengan menggunakan metode pengamatan langsung di lapangan, seperti memperhatikan traffic online shopping di situs.
c. Wawancara
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder (Umar, 2002). Data primer adalah data yang didapat dari sumber pertama baik individu maupun perseorangan seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner. Data sekunder adalah data primer yang diolah lebih lanjut dan disajikan oleh pengumpul data primer atau pihak lainnya.
Penjelasan populasi dan contoh dari data kajian adalah sebagai berikut:
a. Populasi
Populasi merujuk pada sekumpulan orang atau obyek yang memiliki kesamaan dalam satu atau beberapa hal dan yang membentuk masalah pokok dalam suatu riset khusus. Populasi yang akan diteliti harus didefinisikan dengan jelas sebelum penelitian dilakukan (Santoso dan Tjiptono, 2001). Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang memanfaatkan jasa Shofia Toys melalui online shopping.
b. Contoh
Contoh merupakan bagian atau sejumlah cuplikan tertentu yang diambil dari suatu populasi dan diteliti secara rinci (Santoso dan Tjiptono, 2001). Informasi yang diperoleh kemudian diterapkan pada keseluruhan populasi. Jadi, contoh adalah semacam miniatur (mikrokosmos) dari populasinya. Meski demikian contoh tidak selalu menggambarkan populasi secara sempurna. Selalu saja ada distorsi, walaupun contoh tersebut telah diupayakan untuk ditentukan atau diambil secara sesistematis mungkin. Untuk meminimasi distorsi, maka contoh harus benar-benar mewakili populasi asalnya.
random contoh, yaitu penarikan contoh tidak semua anggota diberikan kesempatan untuk dipilih.
Contoh yang digunakan dalam penelitian ini adalah cara pengambilan contoh berdasarkan pelanggan yang telah menjadi anggota situs shofiaToys.com. Sedangkan populasi yang dianggap heterogen menurut karateristik tertentu terlebih dahulu dikelompokan dalam sub-populasi yang ada memiliki anggota relatif homogen (Santoso, 2002). Berdasarkan jumlah populasi yang tidak terhingga dan selalu meningkat, maka dalam penelitian ini akan diambil data 100 orang yang telah berbelanja melalui online shopping. Penarikan jumlah contoh ini dikarenakan keterbatasan waktu, tenaga dan kesulitan lapangan, serta diharapkan sudah mewakili kondisi seluruh pelanggan yang ada.
Jumlah contoh ditentukan berdasarkan tingkat kepercayaan 95% dan sampling error sebesar 10%, sehingga diperoleh jumlah contoh sebagai berikut:
n = 96,04 ≈ 100
dimana :
= 5%; z = 1,96
p = 0,5 (market share tidak diketahui)
4. Pengolahan dan Analisis Data
Dalam analisis diskriminan dilakukan uji korelasi untuk menguji apakah terdapat hubungan korelasi antar peubah. Statistik uji yang digunakan adalah matrix covariance. Tahap kedua adalah melakukan analisis diskriminan. Dalam analisis diskriminan dilakukan uji kehomogenan ragam untuk menguji apakah matrik-matrik peragam data homogen satu sama lain. Statistik uji yang digunakan adalah uji Varians. Bila matriks peragam homogen, maka untuk analisis selanjutnya dapat digunakan matriks peragam gabungan untuk memperoleh fungsi diskriminan linier. Analisis
2 2 2
/
(
1
)
e
p
p
Z
deskriminan dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak berbasis komputer Minitab versi 15.0.
Data kuantitatif yang diperoleh melalui pengisian kuesioner akan diolah dan dianalisis dengan melakukan tabulasi data, serta perhitungan rataan dan analisis diskriminan.
Hasil analisis data responden memberikan informasi tentang karakteristik responden dan pengelompokanya, serta ciri-ciri dari tiap kelompok. Karakteristik responden dikelompokan berdasarkan:
a. kategori demografi,
b. pola pemakaian internet,
c. perilaku web navigasi,
d. perilaku pencarian informasi,
e. pengalaman penggunaan internet,
f. tingkat keberhasilan menemukan produk,
g. waktu yang diperlukan untuk menemukan WEB yang diinginkan,
h. tipe informasi produk yang dicari,
i. pengalaman online yang tidak memuaskan,
j. frekuensi kunjungan ke toko online yang ada.
Informasi mengenai karakteristik responden bermanfaat untuk memahami tipe dan karakteristik pelanggan online Shofia
Toys, sehingga perusahaan dapat menentukan strategi pengembangan dan peningkatan kinerja produk yang tepat.
Data kualitatif yang diperoleh dari hasil pengisian kuesioner maupun wawancara diharapkan akan memberikan informasi yang memperkuat dan memberikan gambaran yang lebih utuh dan komprehensif mengenai atribut-atribut produk yang dibutuhkan dan diharapkan oleh pelanggan dan akan digunakan sebagai masukan untuk peningkatan kinerja produk-produk Shofia Toys. Selanjutnya dilakukan analisis data dengan menggunakan metode analisis diskriminan untuk mengetahui karakteristik dominan dari tipe pelanggan yang membeli dan yang tidak membeli, serta seberapa penting (nyata) hubungan masing-masing karakteristik pelanggan.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
Sebagai salah satu pemain dalam industri mainan anak, Shofia Toys memposisikan dirinya sebagai penyedia utama mainan edukatif bagi anak dengan menyediakan produk-produk wooden Toys yang bermutu dengan harga yang terjangkau. Dengan dukungan sumber daya manusia yang kreatif dan inovatif serta pengelolaan yang modern, Shofia Toys memantapkan tekadnya untuk menjadi Pusat Mainan Edukatif yang pertama dan terlengkap di pasar nasional.
Sejak diluncurkan bulan Juli tahun 2002 sampai dengan saat ini Shofia Toys memiliki 5 (lima) outlet tempat penjualan. Setiap outlet memiliki 2 karyawan representatif (Shofia Personnel Representative) yang berfungsi sebagai sales assistan. Mulai tahun 2003, Shofia Toys memantapkan tekadnya untuk menjadi penyedia mainan edukatif pertama di Indonesia yang melakukan transaksi penjualannya melalui internet.
Salah satu strategi yang ditempuh adalah menawarkan pola kemitraan dalam upaya mencapai sasaran perusahaan tersebut. Shofia Toys menawarkan kerjasama bagi hasil kepada mitra perorangan dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam memasarkan produk-produk Shofia Toys ke seluruh pelosok nusantara.
Sebagai hasilnya, hingga saat ini Shofia Toys telah memiliki lebih dari 1.000 anggota yang tersebar di beberapa kota besar di Indonesia. Untuk meraih pangsa pasar yang lebih luas, Shofia Toys
telah meluncurkan layanan online store yang sudah mulai dirintis sejak tahun 2003. Adanya layanan ini menjadikan Shofia Toys
2. Visi dan Misi
Visi Shofia Toys adalah menjadi penyedia utama mainan anak-anak di pasar nasional, khususnya mainan edukatif terdepan dalam inovasi dan pelayanan kepada pelanggan. Sedangkan misinya adalah:
a. Memberikan hasil terbaik bagi pemegang saham
b. Memberikan manfaat kepada masyarakat secara umum, dengan cara membuka kesempatan kemitraan kepada perorangan dan usaha kecil dan menengah (UKM)
c. Membina Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional, kreatif dan inovatif
B. Deskripsi Penelitian
1. Karakteristik Responden
a. Sebaran responden berdasarkan usia
[image:35.612.198.521.541.634.2]Kisaran usia yang paling tinggi persentasenya pada pelanggan yang beli produk secara online adalah antara 30-39 tahun, yaitu 69% dan paling rendah pada usia 40-59 tahun sebesar 7%. Sedangkan pada pelanggan yang tidak membeli produk secara online, usia antara 19-29 tahun yang paling rendah persentasenya. Sebaran responden berdasarkan umur dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Sebaran responden berdasarkan usia
Umur (tahun)
Belanja Tidak Berbelanja Jumlah
(orang)
Persentase (%)
Jumlah (orang)
Persentase (%)
19-29 20 26 4 16
30-39 50 67 21 84
40-59 5 7 - -
Jumlah 75 100 25 100
Tabel 2 menunjukkan bahwa pelanggan yang beli produk secara online maupun tidak membeli secara online
penting dalam mengembangkan usaha-usaha yang membutuhkan tenaga kerja, termasuk dalam membangun karakter wirausaha.
b. Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
[image:36.612.199.534.353.463.2]Sebaran responden berdasarkan tingkat pendidikan menunjukkan bahwa sebagian besar responden pelanggan yang beli produk secara online adalah tamat Strata 1 (58%) dan sebanyak 20% tamat Diploma. Lain halnya dengan responden pelanggan yang tidak membeli produk secara online adalah tamat Strata 1 (40%) dan tamat Strata 2 (28%). Sebaran responden berdasarkan tingkat pendidikan secara rinci dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Sebaran responden berdasarkan tingkat pendidikan
Pendidikan
Belanja Tidak Belanja
Jumlah (orang)
Persentase (%)
Jumlah (orang)
Persentase (%)
Tamat SMA 4 5 5 20
Tamat Diploma 15 20 3 12
Tamat Strata (S1) 43 58 10 40
Tamat Strata (S2) 13 17 7 28
Total 75 100 25 100
Tingkat pendidikan dapat menjadi salah satu ukuran kemampuan seseorang dalam mengidentifikasi, merumuskan dan menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi. Pendidikan yang memadai diharapkan akan mampu membedakan jenis sumber daya yang dapat dikelola secara bebas dan dapat mengenal kebutuhan prioritas dan potensi yang dimiliki, sehingga dapat beraktivitas secara efektif dan efisien dalam rangka pemenuhan kebutuhan keluarganya.
c. Sebaran Respoden Berdasarkan Jenis Kelamin
perempuan 60 orang (80%) dan berjenis kelamin laki-laki 15 orang (20%). Responden pelanggan yang tidak membeli produk secara online adalah berjenis kelamin perempuan 22 orang (88%) dan berjenis kelamin laki-laki 3 orang (12%).
d. Sebaran Responden Berdasarkan Pendapatan
Kisaran pendapatan yang paling tinggi persentasenya pada responden pelanggan yang beli maupun tidak membeli produk secara online adalah Rp. 2.000.001 sd Rp. 5.000.000, yaitu 44%. Berdasarkan hal tersebut, penguna produk mainan eduatif diminati oleh kalangan menengah. Sebaran responden berdasarkan pendapatan dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Sebaran responden berdasarkan pendapatan
Pekerjaan
Belanja Tidak Belanja Jumlah
(orang) (%)
Jumlah (orang) (%)
Rp. 1.000.001 sd Rp. 2.000.000 24 32 6 24
Rp. 2.000.001 sd Rp. 5.000.000 33 44 11 44
> Rp. 5.000.001 18 24 8 32
Total 75 100 25 100
2. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Tabel 5. Uji validitas pada instrumen
Peubah Korelasi Sig Keterangan
X1 0,570** 0,001 Valid
X21 0,450* 0,013 Valid
X22 0,519** 0,003 Valid
X23 0,438* 0,015 Valid
X3 0,575** 0,001 Valid
X4 0,472** 0,009 Valid
Pengukuran validitas dan reliabilitas dengan cara mengujicobakan kuesioner kepada 30 responden. Dalam hal ini, seluruh butir pertanyaan yang digunakan valid, dimana masing-masing butir berkorelasi nyata dengan total skor nilai nyata < 0,05 (Nurgiyantoro, 2000). Besaran corrected item-total correlation dan
Alpha Cronbach masing-masing konstruk memenuhi kriteria yang ditetapkan, yaitu > 0,50. Demikian pula besaran Alpha Cronbach
pada masing-masing konstruk, juga memenuhi kriteria (> 0,60). Reliabilitas instrument dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Reliabilitas instrumen
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
N of Items
0,836 0,842 6
3. Karakteristik Pelanggan Shofia Toys dalam Pembelanjaan
Online
Karakteristik pelanggan yang telah di bahas pada bab sebelumnya terdiri dari gender, usia, etnik, pendidikan, pendapatan dan frekuensi kunjungan. Pengaruh keputusan untuk membeli atau tidak membeli produk mainan edukatif di Shofia Toys, berdasarkan hasil olahan menggunakan Minitab 14. diperoleh hal-hal sebagai berikut :
a. Model diskriminan berdasarkan demografi responden tidak membeli
Y= -66.17 + 23.68 GENDER + 5.01 USIA + 3.92 ETNIK + 6.75 PENDIDIKAN + 8.22 PENDAPATAN + 14.39 FREK KUNJUNGAN
Berdasarkan model tersebut dapat dilihat bahwa model variable keputusan tidak membeli untuk seluruh variable X (GENDER, USIA, ETNIK, PENDIDIKAN, PENDAPATAN, dan FREK KUNJUNGAN) mempunyai nilai yang positif. Artinya setiap variable berpengaruh secara positif terhadap keputusan tidak membeli produk. Variable gender akan berpengaruh terhadap keputusan tidak membeli sebesar 23,68 dengan nilai positif, demikian juga dengan variable lainnya.
Sedangkan untuk nilai konstanta dari model tersebut mempunyai nilai negative yaitu (-66.17), artinya pada kondisi variable lain bernilai nol maka variable Y (keputusan tidak membeli) akan mempunyai nilai sebesar -66.17 (negative). Nilai ini menunjukkan bahwa pada proses keputusan tidak membeli akan sangat dipengaruhi oleh variable-peubah gender, usia, etnik, pendidikan, pendapatan, dan frek kunjungan. Selain itu tiap-tiap variable tersebut haruslah mempunyai nilai yang tinggi agar nilai dari keputusan tidak membeli berada pada kondisi positif (+). Kondisi ini menunjukkan bahwa karakteristik responden yang melakukan keputusan tidak membeli terhadap produk Shofia Toys
b. Model diskriminan berdasarkan demografi responden membeli
Y= -103.79 + 27.79 GENDER + 5.52 USIA + 4.26 ETNIK + 7.42 PENDIDIKAN + 8.52 PENDAPATAN + 25.64 FREK KUNJUNGAN
Berdasarkan model tersebut dapat dilihat bahwa model variable keputusan membeli untuk seluruh variable X (GENDER, USIA, ETNIK, PENDIDIKAN, PENDAPATAN, dan FREK KUNJUNGAN) mempunyai nilai yang positif, sama dengan model variable keputusan tidak membeli. Artinya setiap variable berpengaruh secara positif terhadap keputusan membeli produk. Variable gender akan berpengaruh terhadap keputusan membeli sebesar 27,79 dengan nilai positif, demikian juga dengan variable lainnya.
Sedangkan untuk nilai konstanta dari model tersebut mempunyai nilai negative yaitu (-103.79), artinya pada kondisi variable lain bernilai nol maka variable Y (keputusan membeli) akan mempunyai nilai sebesar -103.79 (negative). Nilai ini menunjukkan bahwa pada proses keputusan membeli akan sangat dipengaruhi oleh variable-peubah gender, usia, etnik, pendidikan, pendapatan, dan frek kunjungan. Selain itu tiap-tiap variable tersebut haruslah mempunyai nilai yang tinggi agar nilai dari keputusan membeli berada pada kondisi positif (+). Kondisi ini menunjukkan bahwa karakteristik responden yang melakukan keputusan membeli terhadap produk Shofia Toys adalah seperti yang tergambar pada Tabel demografi yang telah dijelaskan sebelumnya.
Nilai konstanta dan nilai respon dari variable pada model variable keputusan membeli mempunyai nilai yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan model variable keputusan tidak membeli, hal ini menunjukkan bahwa pelanggan yang melakukan pembelian secara demografi berbeda secara nyata dengan pelanggan yang tidak melakukan pembelian produk Shofia Toys.
Analisis diskriminan dijelaskan melalui olahan kuesioner yang dinyatakan dengan pola pemakian internat (X1), kenyamanan dalam pencarian informasi (X21), kepuasan dalam pencarian informasi melalui internet (X22), frekuensi pencarian informasi melalui internet (X23), tingkat keberhasilan menemukan produk yang diinginkan (X3) dan waktu yang diperlukan dalam menemukan web shofia Toys (X4). Indikator peubah tersebut akan dibahas melalui tahap yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Analysiscases Processing Summary
Berdasarkan Tabel Analysis Cases Processing Summary (rangkuman proses analisis) pada Lampiran 3, diketahui bahwa sejumlah 100 responden dalam penelitian ini, kesemuanya adalah valid (sah), sehingga tidak ditemukan data yang hilang (missing).
2. Group Statitics
Dari Tabel Group statistic (statisitk tiap kelompok) pada Lampiran 3, diketahui bahwa terdapat 75 orang responden yang mempunyai perilaku belanja dan 25 orang responden yang mempunyai perilaku tidak belanja di Shofia Toys
memposisikan dirinya sebagai penyedia utama mainan edukatif bagi anak dengan menyediakan produk-produk
wooden toys yang bermutu dengan harga terjangkau, dari 100 orang responden secara keseluruhan.
Mean nilai jawaban responden menunjukkan bahwa semakin besar mean, semakin positif (baik) penilaian responden terhadap navigasi web pelanggan shofia Toys. Berdasarkan mean dari nilai jawaban responden, dapat diketahui urutan penilaian dari yang tertinggi sampai yang terendah atas faktor-faktor navigasi web pelanggan shofia
3. Testof Equality of Group Means
Test of Equality of Group Means (uji kesamaan/perbedaan kelompok rataan) dipergunakan untuk menguji perbedaan dan kesamaan rataan yang nyata, antara kelompok pembeli dan tidak membeli produk mainan anak Shofia Toys. Uji ini berpedoman pada :
a. Angka Wilk’s Lambda
Angka ini berkisar antara 0 sampai 1. Semakin mendekati 0 berarti data tiap kelompok makin berbeda sedangkan semakin mendekati 1 berarti data tiap kelompok cenderung sama.
[image:42.612.192.475.334.478.2]b. F test, dengan batas nyata 0,5 Tabel 7. Uji perbedaan antar kelompok
Peubah Wilks' Lambda Uji F Sig.
X1 0,997 0,320 0,573
X21 0,511 93.959 0,000
X22 0,604 64.256 0,000
X23 0,373 164.545 0,000
X3 0,666 49.230 0,000
X4 0,557 77.851 0,000
Dari Tabel 7 diketahui bahwa yang nyatanya > 0,05 adalah indikator peubah pola pemakaian internet, yaitu 0,573. Hal ini berarti ada perbedaan antar kelompok responden yang beli dan tidak membeli di Shofia Toys, dipengaruhi oleh sikap responden terhadap pola pemakain internet. Oleh karena itu, shofia Toys
perlu melakukan inovasi dalam penyampaian iklan atau promosi dalam memberikan informasi yang efektif.
4. Peubah entered/removed
4 (empat) yang dapat dimasukkan (entered) dalam persamaan diskriminan. Dengan demikian berarti perilaku belanja dan tidak belanja dipengaruhi oleh sikap responden terhadap indikator nyaman dalam pencarian informasi (X21), frekuensi pencarian informasi melalui internet (X23), tingkat keberhasilan menemukan produk yang diinginkan (X3) dan waktu yang diperlukan dalam menemukan web shofia Toys (X4)
5. VariablesIn The Analysis
Dari variable in the analysis (peubah yang dianalisis) Lampiran 3, diketahui bahwa 4 (empat) indikator peubah belanja pada navigasi web pelanggan Shofia Toys dapat dijelaskan, yaitu nyaman dalam pencarian informasi, frekuensi pencarian informasi melalui internet, tingkat keberhasilan menemukan produk yang diinginkan dan waktu yang diperlukan dalam menemukan web shofia Toys.
6. VariableNotIn The Analysis
Dari Tabel Variable Not In The Analysis (peubah yant ditidak dianalisis) Lampiran 3, diketahui peubah yang dikeluarkan satu per satu dari model. Dengan melihat angka Mahalanobis Distance (Min D Squared) atau uji beda rataan yang terbesar, kemudian mengevaluasi, apakah peubah tersebut memiliki angka sig, dibawah 0,05. Jika di bawah 0,05 maka peubah tersebut dimasukkan dalam model diskriminan. Jika tidak (di atas 0,05) maka proses otomatis dihentikan.
7. Eigenvelues
Dari Tabel eigenvalues (Lampiran 3), diketahui angka
canonical correlation adalah 0,880 yang jika dikuadratkan menjadi 0,7744. Hal tersebut berarti 77,44% varian dari variable belanja pada navigasi web pelanggan Shofia Toys
frekuensi pencarian informasi melalui internet (X23), tingkat keberhasilan menemukan produk yang diinginkan (X3) dan waktu yang diperlukan dalam menemukan web shofia Toys
(X4).
8. Wilk’s Lambda
Dari Tabel Wilk’s Lambda (Lampiran 3) terlihat angka chi square 142,9 dengan angka nyata adalah 0,000. Hal ini mengindikasikan bahwa perbedaan yang nyata antara dua kelompok belanja dan tidak belanja pada model diskriminan. Oleh karena itu, perilaku pelanggan yang beli di Shofia Toys
memang berbeda secara nyata dengan perilaku pelanggan yang tidak membeli di Shofia Toys.
9. StructureMatrix
Dari Tabel structur matrix Lampiran 3, diketahui bahwa dari 6 indikator peubah navigasi web pelanggan shofia Toys, hanya 4 indikator peubah yang memenuhi syarat masuk model diskriminan, yaitu indikator nyaman dalam pencarian informasi (X21), frekuensi pencarian informasi melalui internet (X23), tingkat keberhasilan menemukan produk yang diinginkan (X3) dan waktu yang diperlukan dalam menemukan web Shofia
Toys (X4). Oleh karena itu, Shofia Toys perlu memperhatikan faktor-faktor yang telah tersebut. Perilaku belanja kedua kelompok (beli dan tidak beli) sensitif terhadap faktor tersebut.
10. Interprestasi Model Diskriminan
Berdasarkan Tabel Group Statistic (Lampiran 3), diketahui bahwa indikator peubah nyaman dalam pencarian informasi (X21), frekuensi pencarian informasi melalui internet (X23), tingkat keberhasilan menemukan produk yang diinginkan (X3) dan waktu yang diperlukan dalam menemukan web Shofia
Tabel 8. Interprestasi Model diskriminan
Indikator Peubah Tidak Belanja Belanja
X21 2,8800 4,3333
X23 2,2400 4,4133
X3 3,2800 4,1733
X4 3,1200 4,2800
Dari Tabel 8 dapat dijelaskan bahwa pelanggan yang belanja di web shofia Toys lebih menilai positif terhadap keempat indikator peubah yang dilakukan oleh Shofia Toys, jika dibandingkan dengan pelanggan yang tidak belanja secara
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan dalam kajian ini menyatakan bahwa :
1. Ada perbedaan karakteristik pada responden pelanggan Shofia
Toys yang belanja dengan yang tidak belanja secara on line di Shofia Toys. Hal ini dibuktikan pada Tabel wilk’s Lambda dengan angka chi square 142,906 dan angka nyata 0,000.
Karakteristik dominan yang dimiliki oleh responden adalah usia responden pelanggan yang beli maupun tidak membeli produk secara online adalah antara 30-39 tahun, yaitu 69% dan 84%, pendidikan dominan adalah strata 1, jenis kelamin didominasi kaum perempuan dan responden memiliki pendapatan antara Rp. 2.000.001 sd Rp. 5.000.000, yaitu 44%.
2. Berdasarkan hasil analisis diskriminan diperoleh empat indikator yang membedakan atau yang mempengaruhi karakteristik terhadap belanja pada navigasi web pelanggan Shofia Toys, yaitu gender, usia, etnik, pendapatan, pendidikan dan frekuensi kunjungan.
B. SARAN
1. Berdasarkan pada hasil dan pembahasan diperoleh temuan sekaligus merupakan saran sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun strategi pemasaran on line, khususnya pada produk mainan edukatif. Para UKM dapat meniru pola pemasaran yang dilakukan oleh Shofia Toys melalui internet.
DAFTAR PUSTAKA
Buchari, A. 2000. Manajemen Pemasaran Dan Pemasaran Jasa. ALFABETA, Bandung
Syahri, A. 2002. Aplikasi Statistik Praktis Dengan SPSS.10 For Windows. Graha Ilmu, Yogyakarta
Delury, G.E. 1973. The 1973 World Almanac and Book of Facts. New York.
Efron, B. 1975. The Efficiency of Logistic Regression Compared to Normal Discriminant Analysis. Journal of the American Statisitical Association, 70;892-898.
Farida, L. 2000. Analisis Statistik terhadap faktor Resiko dan Kualitas Hidup Penderita Stroke Berdasarkan Skala Neurologik Kanadian di RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Tugas Akhir (tidak dipublikasikan). Statistika ITS, Surabaya.
Hamilton, 2000. Booklet Media Matrix & Mc Kinsey.
Hosmer, D.W. dan Lemeshow (1989), ”Applied Logistic Regression,” John
Wiley, New York,
Kargoankar & Wollin, 2003. Identifikasi Pengunjung Online. http://www.shofiaToys.com
Kotler, Philip, 1997, Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Kontrol, Diterjemahkan Hendra Teguh, Ronny A. Rusli, Edisi Ke Sembilan, Jilid 1&2, Penerbit PT. Prenhallindo, Jakarta
Kertajaya, Hermawan, 2000, MarkPlus 2000, Siasat Memenangkan Persaingan Global. Penerbit Mark Plus dan Media Indonesia, Jakarta
Kaufman, CF, and Lane, PM , 1996. A New look at one stop shopping: A TIMES model approach to matching store hours and shopper schedules. Journal of Consumer marketing, 13, 5-24
Krzanowski, W.J. 1975.Discrimination and Classification using Both Binary and Continuous Variable”, Journal of the American Statisitical Association, 70;782-352.
Lewis, 2009. Breitenbach and Van Doren. http://www.shofiaToys.com
Malholtra, KN. 1999. Marketing Research, An Applied Orientation. Third Edition, Prentice-Hall Inc, New Jersey
Nua. 2001. Nua internet how many online.
http://www.nua.ie/surveys/index.html
Press, S.J. dan Wilson, S.1978. Choosing Between Logistic Regression and Discrimination Analysis. Journal of the American Statisitical Association, 73;699-364.
Rangkuti, F. 2002. Riset Pemasaran. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Rangkuti, F. 1997. Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Suryo, Roy, Majalah SWA edisi Oktober 2002
Render, S. 2006. Quantitative Analysis For Management 9e, Pearson Prentice Hall, New Jersey.
Santoso, S. 2002. Riset Pemasaran, Konsep Dan Aplikasi Dengan SPSS, Elex Media Komputindo, Jakarta
Sharma, S. 1996. Applied Multivariate Techniques. John Wiley, New York.
Tatham, R.L., Hair, J.F, Anderson, R.E., dan Black, W.C. 1998. Multivariate Data Analysis. Prentice Hall, New Jersey.
Umar, H. 2002. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta Business Research Center. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian
KARAKTERISTIK NAVIGASI WEB PELANGGAN SHOFIA TOYS
DALAM KAITAN PEMBELANJAAN SECARA ONLINE
Tabel 1: Kategori Demografi
Profil Demografi (%)
A. Jenis Kelamin
Lelaki Wanita
B. Usia
19-29 30-39 40-59
C. Etnik
Betawi Jawa Sumatera Lain2
D. Status
Belum Menikah Menikah
E. Pendidikan
SLTA Diploma 3 Strata 1 Strata 2 Lain-lain
F. Pendapatan
Dibawah Rp. 500.000 Rp. 500.001 sd Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.001 sd Rp. 2.000.000 Rp. 2.000.001 sd Rp. 5.000.000 Diatas Rp. 5.000.001
Tabel 2: Pola Pemakaian Internet
Pola Pemakaian Internet
(v)
Kurang dari 1 tahun 1 thn sd 3 thn 3thn sd 4 thn Diatas 4 thn
Akses Internet dari Rumah
Tempat kerja Cybercafe Teman
Lain-lain (sekolah dll.)
[image:51.612.145.545.90.607.2]Silakan Pilih
Tabel 3: Perilaku Web Navigasi
Kurang Sedang Banyak
Browsing setiap hari 24 jam
Suka mengakses internet untuk mendapatkan berita terbaru Bekerja dengan menggunakaninternet sangatmenarik Saya tidak mengalami hambatan dalam browsing internet Jika saya menggunakan internet, saya sangat menguasai internet
Jika dibandingkan dengan orang lain, saya lebih memahami memahai internet Saya memahami mengenai dunia online sehingga saya percaya diri untuk belanja online
Tabel 4: Perilaku pencarian informasi
(v)
A. Tingkat kenyamanan penggunaan internet Sangat tidak nyaman
Sedikit tidak nyaman Tidak nyaman Agak nyaman Sangat nyaman
Sangat tidak puas Sedikit tidak puas Tidak puas Puas Sangat puas
B. Frekuensi pencarian informasi melalui internet tidak pernah
Sekali dalam sebulan 2-3 kali dalam sebulan Seminggu sekali 2-3 kali seminggu Setiap hari
Silakan Pilih
Tabel 5: Pengalaman Penggunaan Internet
Lamanya browsing
dibawah 1 tahun 1-2 thn 2-3 thn 3-4 thn diatas 4 thn
Kurang dari 5 menit 5-15 menit 15-30 menit 30-60 menit Lebih dari 60 menit Tidak tahu
Tabel 6: Tingkat Keberhasilan menemukan produk yang diinginkan
% keberhasilan
dibawah 1 tahun 1-2 thn 2-3 thn 3-4 thn diatas 4 thn
0% 25% 50% 75% 100% Tidak tahu
Sudah menggunakan internet (thn)
Tabel 7: Waktu yang diperlukan untuk menemukan web yang diinginkan
% keberhasilan
dibawah 1 tahun 1-2 thn 2-3 thn 3-4 thn diatas 4 thn
dibawah 5 menit 5-15 menit 15-30 menit 30-60 menit Diatas 60 menit
Tidak tahu
Sudah menggunakan internet (thn)
Tabel 8: Tipe Informasi Produk Yang Dicari
(v)
Detail Info Produk Perbandingan Harga Keragaman Produk Lokasi toko
Informasi lain Tidak Tahu
Tabel 9: Pengalaman Online yang Tidak Memuaskan
(v)
Download yang lambat Fitur website yang aneh
Tidak menemukan apa yang dicari
Tidak ada pengalaman yang tidak menyenangkan Website berbahasa asing
Website yang kurang up to date Informasi produk yang menyesatkan Harga produk yang tidak masuk akal Toko online yang tidak jelas keberadaannya Desain web yang kurang menarik
Alasan lain-lain
[image:54.612.180.542.96.299.2]Silakan Pilih
Tabel 10: Frekuensi kunjungan ke toko online yang ada
(v)
Tidak pernah Jarang
Kadang-kadang Selalu
Tidak memiliki website Tidak tahu
Lampiran 2. Validitas dan reliabilitas
Correlations
X1 X21 X22 X23 X3 X4 Y
Spearma
n's rho
X1 Correlation
Coefficient
1.000 .240 .229 .314 .459* .184 .570**
Sig. (2-tailed) . .201 .224 .091 .011 .331 .001
N 30 30 30 30 30 30 30
X21 Correlation
Coefficient
.240 1.000 .296 .386* .240 .556** .450*
Sig. (2-tailed) .201 . .112 .035 .201 .001 .013
N 30 30 30 30 30 30 30
X22 Correlation
Coefficient
.229 .296 1.000 .371* .512** .240 .519**
Sig. (2-tailed) .224 .112 . .044 .004 .201 .003
N 30 30 30 30 30 30 30
X23 Correlation
Coefficient
.314 .386* .371* 1.000 .314 .327 .438*
Sig. (2-tailed) .091 .035 .044 . .091 .078 .015
N 30 30 30 30 30 30 30
X3 Correlation
Coefficient
.459* .240 .512** .314 1.000 .184 .575**
Sig. (2-tailed) .011 .201 .004 .091 . .331 .001
N 30 30 30 30 30 30 30
X4 Correlation
Coefficient
.184 .556** .240 .327 .184 1.000 .472**
Sig. (2-tailed) .331 .001 .201 .078 .331 . .009
N 30 30 30 30 30 30 30
Y Correlation
Coefficient
.570** .450* .519** .438* .575** .472** 1.000
Sig. (2-tailed) .001 .013 .003 .015 .001 .009 .