HASIL PENELITIAN
PENGARUH PEMBERIAN GEL EKSTRAK DAUN SIRIH MERAH(Piper
crocatumRuiz & Pav.)TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN PENYEMBUHAN LUKA LASERASI PADA TIKUS PUTIH JANTAN
(Rattus norvegicus Strain Wistar)
Oleh: RIZA MAULIDA 201210330311142
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PENELITIAN Telah Disetujui sebagai Hasil Penelitian
untuk Memenuhi Persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
Tanggal 12 Januari 2016
Pembimbing I
dr. Ruby Riana Asparini, Sp.BP-RE
Pembimbing II
dr. Anung Putri Illahika, M.Si
Mengetahui,
Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang,
Dekan,
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirrabil’alamin. Segala puji bagi Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya, shalawat serta salam terlimpahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, keluarga, dan para sahabatnya. Syukur Alhamdulillah, penulis telah
berhasil menyelesaikan karya tulis akhir yang berjudul “PENGARUH
PEMBERIAN GEL EKSTRAK DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum
Ruiz & Pav.) TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN
PENYEMBUHAN LUKA LASERASI PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus Strain Wistar)”.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak,
dari masa perkuliahan hingga penyusunan penelitian ini, sangatlah tidak mudah.
Oleh karena itu, dalam penyelesaian karya tulis akhir ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada:
1. Spesial terimakasih untuk keluarga tercinta, untuk papaku Bapak H.
Purwadi, S.H., MHum, terimakasih atas doa, dukungan, dan kasih sayang
yang selalu papa curahkan, untuk mama tercinta dan tersayang, Hj. Sofia
Andriani, S.E., terimakasih sudah menjadi mama terhebat dan terbaik di
dunia, terimakasih telah menjadi kekuatan hidupku, terimakasih untuk doa,
kasih sayang yang tak ternilai dan sangat berharga, terimakasih untuk
sayang, dukungan, perhatian yang telah kakak berikan, kakak terbaik yang
tidak pernah bosan menasehati dan mendengarkan setiap keluh kesahku.
Terimakasih juga untuk adik kecil tersayang, Shafira Rahmadina Putri, yang
selalu memberikan semangat dan perhatian kepada kakak.
2. dr. Irma Suswati, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang.
3. dr. Moch. Ma’roef, Sp.OG selaku Pembantu Dekan I Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
4. dr. Rahayu, Sp.S selaku Pembantu Dekan II Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang.
5. dr. Iwan Sys, Sp.KJ selaku Pembantu Dekan III Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang.
6. dr. Ruby Riana Asparini, Sp.BP-RE selaku pembimbing I atas bimbingan,
dukungan, koreksi, dan saran yang luar biasa membangun yang telah
diberikan dalam penyusunan karya tulis akhir ini.
7. dr. Anung Putri Illahika, M.Si selaku pembimbing II atas bimbingan,
dukungan, saran, koreksi, dan motivasi yang telah diberikan, demi
kesempurnaan dalam karya tulis akhir ini.
8. dr. Desy Andari, M.Biomed selaku penguji yang telah meluangkan waktu
untuk membimbing dan mengoreksi demi kesempurnaan karya tulis akhir
ini.
9. Seluruh staf Tata Usaha dan staf Lab Terpadu Fakultas Kedokteran UMM
Pak Joko, Mbak Dilla, Mbak Citra, dan Mbak Nuke), terimakasih atas
segala dukungan yang telah diberikan.
10. Terimakasih kepada yang terkasih Harvy Harvyandhani, S.Ked, yang selalu
memberikan motivasi, inspirasi, doa, dan bantuan dari awal pendidikan
hingga sampai saat ini, terimakasih telah mensukseskan penyelesaian tugas
akhir ini.
11. Terimakasih kepada keluarga kecil sekaligus sahabat-sahabat terbaikku
Intan Terania, Azilu Fala Biba Rusda, Nur Sofiana, yang tidak pernah bosan
menasehati dan mendengarkan setiap keluh kesahku. Terimakasih kepada
Nilam Purnama, Milla Wildania Hakim, Saidah Rahmat, dan Taufan
Iskandar, Ika Oktavia, Ika Ummu Amalia, dan Nabila yang telah
memberikan semangat, canda tawa, nasehat, dan berbagi ilmu selama
menempuh perkuliahan. Dan seluruh teman-teman angkatan 2012 atas
bantuan dan motivasinya.
12. Para dosen pengajar FK UMM yang telah memberikan bekal ilmu dan
pengetahuan.
13. Semua pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan karya tulis ini dan
juga mendoakan demi suksesnya karya tulis ini yang tidak bisa penulis
sebutkan satu-persatu.
Penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan, dengan kerendahan hati,
penulis memohon maaf dan mengharapkan saran dan kritik yang membangun.
Semoga penelitian ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat bagi semua
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL... i
LEMBAR PENGESAHAN. ... iii
LEMBAR PENGUJIAN. ... iv
KATA PENGANTAR ... v
ABSTRAK. ... viii
ABSTRACT. ... ix
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
DAFTAR SINGKATAN ... xvii
BAB1 PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 4
1.3 Tujuan Penelitian... 4
1.3.1 Tujuan umum ... 4
1.3.2 Tujuan khusus... 4
1.4 Manfaat Penelitian... 5
1.4.2 Manfaat klinis... 5
1.4.3 Manfaat akademis ... 5
BAB2 TINJAUAN PUSTAKA... 6
2.1 Sirih Merah (Piper crocatum) ... 6
2.1.1 Taksonomi ……… 7
2.1.2 Nama………. 8
2.1.3 Morfologi ... 8
2.1.4 Habitat dandistribusi geografis………... 9
2.2 Kandungan Senyawa Daun Sirih Merah ... 9
2.2.1Flavonoid... 10
2.2.2Alkaloid ... 12
2.2.3Tannin... 14
2.2.4 Minyak atsiri ... 16
2.2.5Saponin……….16
2.3 Manfaat Daun Sirih Merah……….. 18
2.4 Anatomi Kulit ... 20
2.4.1Epidermis... 21
2.4.2Dermis... 21
2.4.3 Jaringan subkutan... 23
2.5 Luka Laserasi... 23
2.6 Penyembuhan Luka ... 24
2.7.1Hemostasisdaninflamasi... 26
2.7.2Proliferasi... 29
2.7.3Maturasidanremodelling ...31
2.7.4Re-epitelialisasi... 32
2.7.5 Kontraksi luka ... 34
2.8 Gangguan Penyembuhan Luka ... 35
2.9 Tikus Jantan Putih (Rattus norvegicus Strain Wistar) ... 37
2.9.1 Klasifikasi tikus jantan putih (Rattus norvegicus Strain Wistar)... 37
2.9.2 Morfologi tikus jantan putih (Rattus norvegicus Strain Wistar)... 37
BAB3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN... 39
3.1 Kerangka Konsep ... 39
3.2 Hipotesis Penelitian ... 41
BAB4 METODE PENELITIAN... 42
4.1 Rancangan Penelitian ... 42
4.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 42
4.3 Populasi dan Sampel... 42
4.3.1 Populasi ... 42
4.3.2 Sampel ... 42
4.3.3 Replikasi ... 43
4.3.4 Teknik pengambilan sampel... 44
4.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 45
4.4.1 Variabel (bebas dan tergantung)... 45
4.4.2 Definisi operasional... 45
4.5 Alat dan Bahan Penelitian ... 46
4.5.1 Pemeliharaan tikus ... 46
4.5.2 Pembuatan sediaan gel ekstrak daun sirih merah ... 47
4.5.3 Alat dan bahan pembuatan luka ... 47
4.5.4 Alat pengukuran luka ... 48
4.6 Prosedur Penelitian ... 48
4.6.1 Adaptasi ... 48
4.6.2 Pemberian gel ekstrak daun sirih merah... 49
4.6.3 Anastesi dan prosedur perlukaan... 49
4.6.4 Perlakuan luka dan pemberian gel ekstrak daun sirih merah 50 4.6.5 Pengukuran luas luka... 51
4.6.6 Alur penelitian ... 52
4.7 Metode Analisis Data ... 53
4.8 Jadwal Penelitian ... 54
BAB5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA ... 55
5.1 Hasil Penelitian... 55
5.2 Analisis Data ... 56
5.2.1 Uji NormalitasShapiro-Wilk... 56
5.2.3 UjiOne WayANOVA ... 56
5.2.4 UjiTukey5%... 57
5.2.5 Uji Korelasi dan Uji Regresi ... 58
BAB6 PEMBAHASAN... 60
BAB7 KESIMPULAN DAN SARAN ... 65
7.1 Kesimpulan... 65
7.2 Saran untuk Para Peneliti ... 65
DAFTAR PUSTAKA ... 66
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1Data Pengamatan LuasLuka………73
2 Analisis Data ……...………74
3Dokumentasi Penelitian………78
4 Determinasi Daun Sirih Merah………83
5 Surat Penelitian Laboratorium Biomedik FK UMM………84
DAFTAR PUSTAKA
Akiyama, H., Fujii, K., Yamasaki, O., Oono, T., Iwatsuki, K. (2001). Antibacterial action of several tannin againts Staphylococcus aureus. Journal of Antimicrobial Chemotheraphy, 48 (4), 487-491. [online]. (downloaded: 13 Mei 2015 ). Retrieved from: http://jac.oxfordjournals.org/content/48/4/487.long
Amin, M.A.M., Khamis, M.F. (2008). The influence of red sirih (Piper crocatum Ruiz & Pav.) and green sirih (Piper betle lynn) leaf extracts on the neutrofil count of inflammed oral mucosa during healing. Journal of Archives of Orofacial Sciences, 3(2), 56-78. [online]. (downloaded: 13 Juni 2015 ). Retrieved from 6th Student Scientific Conference 2008, Universiti Sains Malaysia, Health Campus, Kelantan, Malaysia: http://www.dental.usm.my/aos/docs/Vol_3/Issue2/5671_sscoral.pdf
Anjoo, K., Ajay, K.S. (2009). Bryophyllun pinnotum (lamk) Kurz : Phytochemical and Pharmacological Profile: A Review.Phcog Rev. 3(1):364-374. [online]. (downloaded: 18 Juni 2015 ). Retrieved from: http://www.phcogrev.com/article.asp?issn=09737847;year=2009;volume= 3;issue=6;spage-364;epage:374;aulas=Kamboj
Armitage, D. (2006). Rattus norvegicus. [online]. (downloaded: 18 Juni 2015 ). Retrieved from Animal Diversity Web, University Of Michigan Museum
Of Zoology:
http://www.animaldiversityummz.umich.edu/site/accounts/information/Rat tusnorvegicus.html
Astuti, S.M., Mimi, S.A.M., Retno A.B.M., Awalludin, R. (2011). Determination of saponin compound from Anredera cordifolia (Ten.) Steenis plant (binahong) to potential treatment for several disease. Journal Of Agriculture Science, 3(4), 224-232. [online]. (downloaded: 18 Juni 2015 ).
Retrieved from:
http://www.ccsenet.org/journal/index.php/jas/article/download/9087/9133
Bisono, P. (2010). Luka, Trauma, Syok dan Bencana. Dalam: Syamsuhidajat, R. dan W.D. Jong, (ed.). Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 3. Jakarta: EGC. HIm 81-91.
Burfeind, D. (2007). Wound care update.Copyright Anthony J. Jannetti, Inc. Dermatology Nursing, 19(1), 93, 1pgs. [online]. (downloaded: 25 Juni
2015 ). Retrieved from:
http://proquest.umi.com/pqdweb?did=1258197551&sid=8&Fmt=3&clien tId=45625&RQT=309&VName=PQD
Christiana, A., Kurniyanti, M. A. (2014). Efektifitas air rebusan daun sirih dalam mempercepat penyembuhan luka perineum. Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada, 2(2):1-6. [online] (diunduh tanggal 8 Desember 2015). Tersedia dari:http://www.widyagamahusada.ac.id/learn_detail.php?id=96
Cowan, M.M. (2009). Plant products as antimicrobial agents. Clinical Microbiology Reviews, 12(4), 564-682.
Dahlan, S. (2009). Uji Hipotesis Komparatif Variabel Numerik Lebih dari Dua Kelompok, dalam: Sopiyudin Dahlan (ed). Metode penelitian kesehatan. Hlm 84 & 158. Jakarta: EGC.
Damarini, S., Eliana, Mariati. (2013). Efektivitas sirih merah dalam perawatan luka perineum di bidan praktik mandiri. Jurusan kebidanan polteknik kesehatan kementerian kesehatan bengkulu. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 8(1):39-44. [online]. (diunduh: 20 Mei 2015). Tersedia dari: http://download.portalgaruda.org/article.php?article=269827&val=7113&t itle=Efektivitas%20Sirih%20Merah%20dalam%20Perawatan%20Luka%2 0Perineum%20di%20Bidan%20Praktik%20Mandiri
Diegelmann, R.F., Evans M.C. (2004). Wound healing : an overview of acute, fibroctic, and delayed healing. Front in Biosci, 9(1):283-295. [online]. (downloaded: 13 Februari 2015 ). Retrieved from: http://www.lchirurgie.cz/pool/vzor/download/ACP_Wound_healing_an_o verview_of_acute_fibroctic_and_delayed_healing.pdf
Damhoeri, A., Syarfati, Eriani, K. (2011). The potential of jarak cina (Jatropha multifida L.) secretion in healing new-wounded mice. Jurnal Natural, 11(1):16-19.
Dougnon. (2012). In vitro hemostatic activity screening of sap of Jatropha multifida L. (euphorbiaceae) used in traditional medicine at cotonou (benin). J Phys Pharm Adv,2(6): 227-234.
Fannani, M.Z., Nugroho, T. (2014). Pengaruh salep ekstrak etanol daun sirih (Piper betle) terhadap penyembuhan luka iris pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus). Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia,Universitas Islam Indonesia 6(1):19-26. [online] (diunduh
tanggal 8 Desember 2015). Tersedia dari:
Guenther, Ernest (Ed). (2007). Cara memproduksi minyak atsiri. Minyak Atsiri. Hlm. 132-137. Jakarta: UI press.
Haniah, M. (2008). Isolasi jamur endofit dari daun sirih (Piper betle L.) sebagai antimikroba terhadap Escherichia coli, Staphylococus aureus, dan Candida albicans. [tesis]. [diunduh: 11 Juni 2015]. Hlm. 56-70. Tersedia dari:http://lib.uin-malang.ac.id/files/thesis/fullahrpter/0352005
Hariana, A. (2006). Kandungan minyak atsiri. Tumbuhan obat dan khasiatnya. Seri Pertama. Jakarta: Penegar Swadaya.
Hermawan, A. (2007). Pengaruh ekstrak daun sirih merah (piper betle. L) terhadap pertumbuhanstaphylococcus aureusdanEscherichia colidengan metode difusi fisi. Jakarta: Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga.
Hoskin, S. (2005).Wound care solutions: compression bandages.Australian Nursing Journal, 13(5), 21, 1pgs. [online]. (downloaded: 25 Juni 2015 ). Retrieved from Australian Nurses Federation: http://proquest.umi.com/pqdweb?did=928878031&sid=10&Fmt=4&client Id=45625&RQT=309&VName=PQD
Ihsan, Hasibuan L., Lukman K. (2012). Perbandingan penyembuhan luka bakar derajat dua antara rebusan daun sirih dan moist exposed burn ointment. Bandung Medical Journal, 44(2). [online] (diunduh tanggal 8 Desember
2015). Tersedia dari:
Juckett, G. (2004). Herbal Medicine in Modern Pharmacology with Clinical Application (Craig, CR & Stitzel, RE : Editors). 6 th ed, pg: 785. Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins.
Keat. (2010). The effect of Piper betle extract on the wound healing process in experimentally induced diabetic rats.Clinical Therapetic, 161(2): 117-120.
Latuheru, J.O., Tambajong, J., Posangi, J. (2013). Efek daun sirih (Piper betle L.) terhadap penyembuhan luka insisi kulit kelinci (Oryctolagus cuniculus). Jurnal e-Biomedik (eBM), 1(2), 802-805. [online]. (diunduh: 13 Februari
2015). Tersedia dari:
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/ebiomedik/article/view/3636/3163
Li, K., Diao, Y., Zhang, H., Wang, S., Zhang, Z., Yu, B., et al. (2011). Tannin extracts from immature fruits ofTerminalia chebula Fructus Retz. promote cutaneous wound healing in rats. Research Article, BMC Complementary and Alternative Medicine,11: 86 [online]. (downloaded: 30 April 2015 ). Retrieved from:http://www.biomedcentral.com/1472-6882/11/86
MacKay, D., Miller, A.L. (2003). Nutritional support for wound healing. Alternative Medicine Review, 8(4), 359-377. [online]. (downloaded: 18
April 2015 ). Retrieved from:
http://www.thorne.com/altmedrev/.fulltext/8/4/359.pdf
Manoi, F. (2007). Khasiat Sirih Merah.Sirih merah sebagai tanaman multi fungsi, warta puslitbangbun, 13(2): 4-5. [online]. (diunduh: 18 Februari 2015). Tersedia dari Badan Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Indonesia:http://litbang.deptan.go.id
Mardiana, L. (2004). Kanker pada Wanita. Pencegahan dan pengobatan dengan tanaman obat. Hlm: 10-18. Jakarta: Penebar Swadaya
Morison, M.J. (2004). Fisiologi Penyembuhan Luka. Dalam: Tyasmono AF (ed). Manajemen Luka. Hlm. 10- 11. Jakarta: EGC.
Mun’im, A., Azizahwati, Fimani, A. (2011). Pengaruh Pemberian Infusa Daun Sirih Merah (Piper cf. fragile, Benth) secara Topikal terhadap Penyembuhan Luka pada Tikus Putih Diabet. Jurnal Farmasi FMIPA UI 1(2): 80-86 (online) (diunduh tanggal 13 Oktober 2015). http://www.digilib.ui.ac.id/file?file=pdf/metadata-20181382.pdf
Nijveldt, R.J., Nood, E.V., Hoorn, D.V. (2001). Flavonoids: a review of probable mechanisms of action and potential applications 1-3. American Society Journal Clinical Nutrition, 74: 418-25. [online]. (downloaded: 18 Mei 2015 ). Retrieved from:http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11566638
Norton, S.A. (2007). Betel: Consumption and consequences.J Am Acad Dermatol, 37: 81-88.
Parwata, I.M.O.A., Dewi, P.F.S. (2008). Isolasi dan uji aktivitas antibakteri minyak atsiri dari rimpang lengkuas (Alpinia galanga L.). Jurnal Kimia, 2(2): 100-104.
Ponnusha, B.S., Subramaniyam, S., Pasupathi, P., Virumandy, R. (2011). Antioxidant and antimicrobial properties of glycine max-a review. International Journal of Current Biological and Medical Science, 1(2): 49-62. (downloaded: 3 Februari 2015 ). Retrieved from: http://cogprints.org/7323/1/Antioxidant_and_Antimicrobial
properties_of_Glycine_Max-A_review.pdf
Prahastuti, S., Tambunan, K. (2004). Tinjauan literatur sirih. Jakarta: Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah (PDII).
Rawat, Tripathi, Khan, Balasubrahmanyam. (2008). Essential oil components as markers for identification of Piper betle, L. cultivars. Biochem Syst Ecol 17(1): 35-38.
Robinson, T. (2008). Alkaloid. Kandungan Kimia Organik Tumbuhan Tingkat Tinggi. Hlm. 345. Diterjemahkan oleh Prof. Dr. Kosasih Padmawinata, Bandung : ITB.
Rohyami, Y. (2008). Penentuan kandungan flavonoid dari ekstrak methanol daging buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa). Jurnal Logika, 5: 1-9. [online]. (diunduh: 8 Mei 2015). Tersedia dari: http://journal.uii.ac.id/index.php/Logika./article/view/178
Sabiston, C.D. (2007). Wound healing: biologic and clinical features. Sabiston textbook of surgery the biological basis of modern surgical practice, pg. 1112–1143. Philadelpia: WB Saunders Company.
Sari, R., Isadiartuti, D. (2006). Studi Efektivitas Sediaan Gel Antiseptik Tangan Ekstrak Daun Sirih (Piper betleLinn.).Majalah Farmasi Indonesia, 17(4): 163-169.
Saryono. (2011). Metodologi Penelitian Kesehatan (Penuntun Praktis Bagi Pemula). Yogyakarta: Mitra Cindikia Press.
Schwartz, Seymour, I. (2000). Principles of Surgery. Companion handbook, Intisari prinsip-prinsip ilmu bedah, ed. 6, Cet. I, hlm. 63-78. Jakarta: EGC.
Simbala, Herny, E.I. (2009). Analisis senyawa alkaloid beberapa jenis tumbuhan obat sebagai bahan aktif fitofarmaka.Pacific Journal, 1(4): 489-494.
Smeltzer, S.C., Bare, B.G. (2001). Penatalaksanaan Keperawatan Pascaoperatif. Buku ajar keperawatan medikal bedah, ed. 8, vol. 2. Alih bahasa: Kuncara, dkk. Jakarta: EGC.
Sudewo, B. (2008). Basmi penyakit dengan sirih merah, hlm. 35-36. Jakarta: PT Agromedia Pustaka.
Sundaryono, A. (2011). Penggunaan batang tanaman betadin (Jatropha multifida lin) untuk meningkatkan jumlah trombosit pada musculus. Jurnal Media Medika Indonesia, 45(2). [online]. (diunduh: 15 Juni 2015). Tersedia dari: http://ejournal.undip.ac.id/index.php/mmi/article/view/3017
Supranto, J. (2007). Pengulangan sampel eksperimen. Teknik Sampling Survey dan Eksperimen. Statistik untuk Pemimpin Berwawasan Global,hlm: 119-120. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Wicaksono. (2009). Antiproliferative effect of the methanol extract of Piper crocatum Ruiz & Pav leaves on human breast (t47d) cells in-vitro. Tropical Journal of Pharmaceutical Research, 8(4): 345-352.
Winata. (2003). Beberapa senyawa stilbercid dari kulit batang kayu shorea leprosula miq. Bulletin of the Indonesia Society of Natural Product Chemistry, 3(1): 39-44. [online]. (diunduh: 15 Juni 2015). Tersedia dari: http://joumal.ftmipa.itb.ac.id/jms/article/view/94/86
Wirakusumah, S., Emma. (2007). 202 Jus Buah dan Sayuran, pp.18-19. Depok: Penebar Swasembada. [online]. (diunduh: 13 Februari 2015). Tersedia dari:https://books.google.co.id/books?isbn=9793927046
Yenti, R. (2014). Formulasi emulgel ekstrak etanol daun dewa (Gynura pseudochina (L.) DC) untuk pengobatan nyeri sendi terhadap tikus putih jantan. Prosiding Seminar Nasional dan Workshop “Perkembangan Terkini Sains Farmasi dan Klinik IV”, hal 57.
Yuharmen, Eryanti, Nurbalatif. (2002). Uji aktivitas anti mikroba minyak atsiri dan ekstrak methanol lengkuas (Alpinia galang). Jurnal Nature, 4 (2): 1-12.
1 BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh, dapat
disebabkan oleh trauma benda tajam atau tumpul, perubahan suhu, zat kimia,
ledakan, sengatan listrik, atau gigitan hewan. Luka robek, laserasi, atau vulnus
laceratum merupakan luka yang tepinya tidak rata, compang-camping, bergerigi
yang disebabkan oleh benda yang permukaannya tidak rata, seperti luka yang dibuat
oleh kaca atau goresan kawat (Jong, 2010; Smeltzerdkk,2001).
Luka laserasi sekecil apapun, karena kelalaian yang biasa terjadi pada rumah
tangga umumnya dibiarkan sembuh dengan sendirinya. Hal ini menyebabkan luka
menjadi rentan terkena infeksi, yang dapat menghambat kecepatan penyembuhan
luka, sehingga diperlukan penanganan yang tepat dan cepat untuk mengobati luka
tanpa harus berobat ke rumah sakit (Diegelmanndkk,2004).
Masyarakat sering beranggapan membiarkan luka dalam kondisi bersih dan
kering akan mempercepat proses penyembuhan, sehingga luka dibalut dengan kain
pembalut tipis yang memungkinkan udara masuk dan membiarkan luka mengering
hingga berbentuk keropeng (Burfeind, 2007).
Pengetahuan sekarang membuktikan luka dalam kondisi kering dapat
memperlambat proses penyembuhan. Keropeng mencegah sel-sel baru untuk
berkolonisasi di area luka, sehingga sel epidermis harus masuk ke lapisan dermis
2
lembab sehingga sel dapat hidup. Proses ini menjelaskan bahwa dalam lingkungan
kering, luka akan memulih dari dalam ke luar (Burfeind, 2007).
Penyembuhan luka adalah proses yang kompleks dan dinamis, melibatkan
serangkaian kompleks interaksi antara berbagai jenis sel, mediator sitokin, dan
matriks ekstraseluler, menghasilkan pemulihan kontinuitas anatomis dan fungsi
jaringan akibat terjadinya luka, mencakup hemostasis, inflamasi, proliferasi, dan
remodelling(Diegelmanndkk,2004; MacKaydkk,2003).
Balutan dalam kondisi lembab pada luka dapat mengoptimalkan proses
penyembuhan luka yang berlangsung dari daerah pinggir dan dari dalam secara
serempak. Hal tersebut karena aliran oksigen dan nitrogen lebih lancar, sehingga
sel-sel tubuh tetap hidup dan melakukan replikasi secara optimum. Penggunaan
balutan lembab masih menjadi hal baru dan jarang diaplikasikan di masyarakat,
karena dianggap akan menjadi tempat berkembang biaknya kuman penyakit.
Faktanya, antibodi yang dimiliki oleh tubuh akan mencegah bakteri untuk
bermitosis (Hoskin, 2005).
Masyarakat Indonesia, sebagai alternatifnya menggunakan tumbuhan untuk
menyembuhkan luka, salah satunya dengan daun sirih merah yang mempunyai daya
antibakteri terhadap bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif, antioksidan, dan
aktivitasnya terhadap penyembuhan luka (Juliantina dkk,2009; Astuti dkk, 2011).
Efek bakteriostatik dan antiinflamasi sirih merah lebih baik dibandingkan sirih
hijau (Piper betleLinn) dan sirih hitam (Piper betle var nigra) (Amindkk,2008).
Daun sirih merah mengandung senyawa fitokimia, yaknialkaloid, saponin,
flavonoid, tannin, dan minyak atsiri. Alkaloid dapat meningkatkan trombosit
3
tannin sebagai bakteriostatik dalam melawan infeksi pada luka (Latuheru dkk,
2013; Lidkk,2011).
Flavonoid dalam daun sirih merah bekerja sebagai anti inflamasi, anti
bakteri, antioksidan, serta pembentuk kolagen (Sundaryono, 2011; Nijveldt dkk,
2001).Tanninmemvasokontriksi luka, memperkeras kulit, menghentikan eksudat,
sehingga mampu menutup luka dan mencegah pendarahan pada luka (Yenti dkk,
2011). Daun sirih merah juga mengandung vitamin A dan C untuk pembentukan
kolagen, regenerasi dermis, proliferasi epidermis, dan meningkatkan imunitas
(Jeffcoatedkk,2004).
Sediaan farmasi yang sering digunakan untuk penyembuhan luka adalah
sediaan gel. Sediaan gel mempunyai efek mendinginkan, karena mengandung
banyak air sehingga dapat membantu mempercepat penyembuhan luka (Yenti,
2014).
Penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa pemberian infusa daun sirih
merah (Piper cf.fragile, Benth) dengan konsentrasi 40% dapat mengurangi area
panjang luka iris pada tikus putih diabet sepanjang 2cm, dibandingkan dengan
pemberianpovidone-iodine10% danNaCl 0,9% (Mun’imdkk,2011).
Masih banyak potensi daun sirih merah dalam mengobati luka, sehingga
peneliti perlu mengetahui lebih dalam bagaimana proses daun sirih merah dalam
meningkatkan proses penyembuhan luka yang akhirnya luka dapat sembuh lebih
4 1.2 Rumusan Masalah
Apakah pemberian gel ekstrak daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz &
Pav.) berpengaruh terhadap peningkatan kecepatan penyembuhan luka laserasi
pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus Strain Wistar)?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan umum
Mengetahui pengaruh gel ekstrak daun sirih merah (Piper crocatumRuiz &
Pav.) terhadap peningkatan kecepatan penyembuhan luka laserasi pada tikus putih
jantan (Rattus norvegicus Strain Wistar).
1.3.2 Tujuan khusus
1. Mengetahui perbandingan luas luka laserasi pada tikus putih jantan (Rattus
norvegicus Strain Wistar) setelah pemberian gel ekstrak daun sirih merah
(Piper crocatumRuiz & Pav.).
2. Mengetahui konsentrasi terbaik pada gel ekstrak daun sirih merah (Piper
crocatumRuiz & Pav.) dalam penyembuhan luka laserasi pada tikus putih
jantan (Rattus norvegicus Strain Wistar).
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat bagi masyarakat
Sebagai bukti ilmiah yang menjelaskan pengaruh pemberian gel ekstrak
daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav.) terhadap peningkatan kecepatan
penyembuhan luka laserasi.
5
Sebagai bukti ilmiah yang menjelaskan penggunaan gel ekstrak daun sirih
merah (Piper crocatum Ruiz & Pav.) sebagai pengobatan alternatif pada luka
laserasi selain obat-obat kimiawi yang telah ada.
1.4.3 Manfaat akademis
Sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya dan penelitian lain mengenai
penggunaan gel ekstrak daun sirih merah (Piper crocatumRuiz & Pav.) pada jenis