• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN TINJAUAN DAKTILITAS PENUH DAN DAKTILITAS TERBATAS PADA PENULANGAN GESER DAN LENTUR STRUKTUR BALOK BETON BERTULANG (STUDI KASUS PADA GEDUNG DARMO TRADE CENTER SURABAYA)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBANDINGAN TINJAUAN DAKTILITAS PENUH DAN DAKTILITAS TERBATAS PADA PENULANGAN GESER DAN LENTUR STRUKTUR BALOK BETON BERTULANG (STUDI KASUS PADA GEDUNG DARMO TRADE CENTER SURABAYA)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

PERBANDINGAN TINJAUAN DAKTILITAS PENUH DANDAKTILITAS

TERBATASPADA PENULANGAN GESER DAN LENTURSTRUKTUR

BALOK BETON BERTULANG( STUDI KASUS PADA GEDUNG DARMO

TRADE CENTER SURABAYA)

Oleh: Achmad Ghufron (00520137)

Civil Engineering

Dibuat: 2006-02-06 , dengan 3 file(s).

Keywords: Balok, Daktilitas penuh, Daktilitas terbatas.

Dalam merencanakan bangunan tinggi khususnya yang beresiko terhadap gempa, maka

sebaiknya perlu diperhatikan tingkat daktilitasnya. Karena dengan tingkat daktilitas tertentu

diharapkan struktur tersebut dapat berdeformasi secara berulang

ulang dan bolak

balik

(akibat beban gempa), tanpa mengalami keruntuhan yang berarti. Untuk mendapatkan tingkat

daktilitas seperti yang kita rencanakan, maka setelah penulangan ditentukan, selanjutnya harus

dikontrol nilai daktilitasnya

Dari hasil analisa pada balok 11-

11’ didaerah tumpuan (400/700) dengan As = 5D36, As’= 2D36

dan lapangan dengan As = 5D36, As’ = 2D36 didapat nilai daktilitas , berarti balok terse

but

berperilaku sebagai daktilitas terbatas, demikian juga pada balok C-D, balok 16-17 juga

berperilaku sebagai daktilitas terbatas. Sedangkan pada balok K-L pada daerah tumpuan

(450/750) dengan As = 4D36, As’ = 3D36 didapat nilai = 5,4727, berarti balok t

ersebut

berperilaku sebagai daktilitas penuh, sementara pada daerah lapangan dengan As = 6D36, As’ =

2D36 didapat nilai = 2,934 berarti balok tersebut berperilaku sebagai daktilitas terbatas.

Dari hasil menambahkan tulangan didaerah tekan (As’) maka nilai

daktilitasnya cenderung

meningkat, tetapi harus tetap beracuan bahwa struktur tersebut dalam keadaan under reinforced.

Penulangan geser pada balok menggunakan tulangan dengan =10, pada balok C-D dan K-L

menggunakan tulangan geser rangkap, sedangkan pada balok 11-

11’ dan 16

-17 menggunakan

tulangan geser tunggal.

Abstract

In planning a high-rise buildings in particular are at risk of earthquakes, then you should keep in mind the level of ductility. Due to a certain level of ductility of the structure is expected to deform repeatedly - again and back - back (due to earthquake load), without significant failure. To get the level of ductility as we planned, then after the reinforcement is determined, the next should be controlled ductility values

From the analysis on the block 11-11 'pedestal region (400/700) with As = 5D36, As' = 2D36 and field with As = 5D36, As' = 2D36 obtained ductility values, means that the beam behaves as a limited ductility, as well on CD beam, beam also behaves as a 16-17 limited ductility. While the KL beam at the pedestal region (450/750) with As = 4D36, As '= 3D36 got value = 5.4727, means that the beam behaves as a full ductility, while in the field area with As = 6D36, As' = 2D36 obtained value = 2.934 means that the beam behaves as a limited ductility.

(2)

Referensi

Dokumen terkait