• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Sistem Informasi Rekam Medik di Poliklinik Polres Karawang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Sistem Informasi Rekam Medik di Poliklinik Polres Karawang"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS SISTEM INFORMASI REKAM MEDIK

DI POLIKLINIK POLRES KARAWANG

KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek

Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia

Ahmad Ridwan (10109012) Hadi Raton (10109021) Ricky Harsandy(10109034)

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

(2)
(3)
(4)

BIODATA PENULIS

A. INFORMASI PERSONAL

Nama Lengkap : Ahmad Ridwan

Jenis Kelamin : Laki- laki

Tempat/ Tanggal Lahir : Karawang, 05 Mei 1991

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Alamat : Perum Bumi Karawang Permai Block C7 No.8, Karawang Timur

No. Telp/ HP : 085695946173

Email : ahmadridwan76@gmail.com

B. PENDIDIKAN

1997-2003 : SDN WARUNG BAMBU 1

2003-2006 : SMPN 9 KARAWANG

2006-2009 : SMA 1 KARAWANG

(5)

BIODATA PENULIS

A. INFORMASI PERSONAL

Nama Lengkap : Ricky Harsandi

Jenis Kelamin : Laki- laki

Tempat/ Tanggal Lahir : Bandung, 29 Juli 1991

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Alamat : Jl. Purwakarta 1 No. 24 Antapani Bandung

No. Telp/ HP : 085722306198

Email : rickyharsandi@ymail.com

B. PENDIDIKAN

1997-2003 : SD SANTO YUSUP BANDUNG

2003-2006 : SMP SANTA MARIA BANDUNG

2006-2009 : SMA BPI BANDUNG

(6)

BIODATA PENULIS

A. INFORMASI PERSONAL

Nama Lengkap : Hadi Raton Jatikusumah

Jenis Kelamin : Laki- laki

Tempat/ Tanggal Lahir : Bandung, 9 Maret 1992

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Alamat : Jl. Terusan Antapani Gg. Abah Emod No.18 RT 06 RW 03

No. Telp/ HP : 08562180622

Email : hadiraton@yahoo.com

B. PENDIDIKAN

1997-2003 : SDN JALAN ANYAR

2003-2006 : SMP NEGERI 49 BANDUNG

2006-2009 : SMA 10 BANDUNG

(7)

DAFTAR ISI

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1LatarBelakangMasalah ... 1

1.2PerumusanMasalah ... 1

1.3MaksuddanTujuan ... 2

1.3.1 Maksud ... 2

1.3.2 Tujuan ... 2

1.4BatasanMasalah ... 2

1.5MetodePenelitian ... 3

1.6SistematikaPenulisan... 4

BAB 2 TINJUAN PUSTAKA... 5

2.1ProfilInstansi ... 5

2.1.1 SejarahInstansi ... 5

2.1.2 Visi Dan Misi ... 5

2.1.3 Logo Instansi ... 6

2.1.4 ArtidanMaknaLambang ... 6

2.1.5BadanHukumInstansi ... 9

2.1.6 StrukturOrganisasi ... 10

(8)

iv

2.2 LandasanTeori ... 11

2.2.1 DefinisiSistem ... 11

2.2.2 KarakteristikSistem ... 11

2.2.3 KlasifikasiSistem ... 13

2.3 PengertianDasarInformasi ... 14

2.3.1 Data danInformasi ... 14

2.3.2 FungsiInformasi ... 15

2.3.3 KualitasInformasi ... 16

2.3.4 PengertianRekaMedis ... 16

BAB 3 PEMBAHASAN ... 17

3.1.JadwalKerjaPraktek ... 17

3.2.Cara/TeknikKerjaPraktek ... 17

3.3.AnalisisSistem ... 18

3.3.1 AnalisisMasalah ... 18

3.3.2 AnalisisProsedur yang Berjalan ... 18

3.3.3 AnalisisKebutuhan Non-fungsional ... 22

3.3.3.1 AnalisiKebutuhanPerangkatKeras ... 22

3.3.3.2 Analisis Basis Data... 23

3.3.4 AnalisiskebutuhanFungsional ... 23

BAB IV SARAN DAN KESIMPULAN ... 31

4.1.Kesimpulan ... 31

4.2.Saran ... 31

(9)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

Puji serta syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan laporan kerja

praktek di Polres Karawang. Shalawat serta salam juga tidak lupa penulis sampaikan selalu kepada Rasulullah shallallahu’alaihi WA Sallam .

Laporan kerja praktek ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat akademis pada

program perkuliahan strata 1 pada jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu

Komputer Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Meski banyak hambatan yang

dialami selama penyusuna laporan kerja praktek ini, tetapi diyakini bahwa segala yang

diawali dengan kebaikan akan berakhir dengan baik pula.

Dalam kesempatan ini kami ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu dalam melaksanakan kerja praktek maupun dalam membantu

penyusunan laporan ini. Diantaranya kepada :

1. Kepada Orang Tua Tercinta, terima kasih atas doa, perhatian, kesabaran serta kasih

sayang dan pengorbanannya baik secara moril maupun materi yang selama ini

diberikan.

2. Bapak Sakum Adi Prayogo, selaku pembimbing di Polres Karawang Bagian

Kesehatan.

3. Bpk. Irawan Afrianto S.T., M.T.,selaku Ketua Jurusan teknik informatika Universitas

Komputer Indonesia.

4. Ibu Tati Hariharyati S.T., M.T., selaku Dosen Wali IF-1/09 sekaligus dosen

pembimbing.

5. Kepada Semua pihak yang membantu memberikan dukungan dan semangatnya yang

tidak bisa disebutkan satu persatu.

Dengan segala kerendahan hati, masih terdapat kekurangan dan kelemahan dalam

penyajian Laporan Kerja Praktek ini. Hal ini terjadi karena keterbatasan ilmu pengetahuan

(10)

ii

bermanfaat bagi perkembangan ilmu komputer, khususnya dilingkungan Universitas

Komputer indonesia dan masyarkat pada umumnya.

Bandung, Januari 2013

(11)

DAFTAR PUSTAKA

[1] Wahyono, Teguh. 2004. Sistem Informasi Berbasis Komputer. Yogyakarta: ANDI.

[2] Sutabri, Tata. 2005. Analisa Sistem Informasi. Yogyakarta: ANDI.

(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Poliklinik Polres Karawang merupakan bagian dari Urusan Kedokteran dan

Kesehatan Polres Karawang (URDOKKES) kesatuan Polres Karawang yang berada di

Kabupaten Karawang. Poliklinik Polres Karawang menjadi staf bagian khusus yang

berada dibawah kepemimpinan Kapolres. Tugas utama dari Poliklinik Polres Karawang

adalah menyelenggarakan pembinaan fungsi dukungan kedokteran kepolisian terhadap

tugas operasional serta dukungan terhadap kesamaptaan Polres. Selain itu, poliklinik

Polres Karawang memberikan pelayanan kepada seluruh anggota Polres dan keluarga

serta masyarakat secara terbatas.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bpk Sakum Adi Prayogo selaku kapala

urusan kesehatan bahwa saat ini proses rekam medik di Poliklinik Polres Karawang

masih dilakukan secara manual. Hal tersebut mengakbiatkan sering terjadi kesalahan

ketikan mengolah data rekam medik. Kesalahan yang terjadi tentunya akan merugikan

pasien dan Poliklinik sebagai penyedia layanan kesehatan.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan,maka Poliklinik

Polres Karawang tengah berupaya untuk membangun aplikasi pengolahan data rekam

medik yang diawali dengan analisis yang tepat agar aplikasi yang dihasilkan sesuai

dengan kondisi dan kebutuhan Poliklinik Polres Karawang.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan,rumusan masalah

yang dihasilkan adalah :

Bagaimana analisis yang tepat untuk membangun sistem informasi rekam medik

(13)

1.3 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan yang hendak dicapai dari penulisan laporan ini adalah sebagai bberikut :

1.3.1 Maksud

Maksud dari penulisan laporan ini adalah untuk menganalisis proses

rekam medik yang berlaku di Poliklinik Polres Karawang.

1.3.2Tujuan

Tujuan yang hendak dicapai dalam pelaksanaan kegiatan kerja praktek ini

adalah :

1. Menganalisis proses rekam medik yang sedang berjalan di Poliklinik Polres

Karawang.

2. Memberikan hasil analisis sebagai bahan pertimbangan untuk membangun

sistem informasi rekam medik.

3. Mengevaluasi hasil analisis yang telah dilakukan.

1.4 Batasan Masalah

Batasan masalah yang ditetapkan dalam menganalisis sistem informasi

rekam medik pada Poliklinik Polres Karawang adalah :

1. Data yang terdapat di Poliklinik Polres Karawang :

b. Data pasien.

c. Data petugas

d. Data Perawat

e. Data dokter

f. Data penyakit.

g. Data rekam medik

h. Data pendaftaran

2. Proses yang dilibatkan :

(14)

3 b. Pengolahan data petugas

c. Pengolahan data perawat

d. Pengolahan data dokter

e. Pengolahan data penyakit.

f. Pengolahan data rekam medic

g. Pengolahan data pendaftaran.

h. Pencetakan laporan

3. Keluaran dari sistem yang sedang berjalan :

a. Laporan rekam medik.

1.5 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam menganalisis prosedur pengolahan data rekam

medik di Polres Karawang adalah sebagai berikut :

1. Studi Pustaka (Library Research)

Metode yang dilakukan dengan mencari referensi dan literature –

literature yang dapat dijadikan acuan dalam penelitian sekaligus mempelajari

unsur – unsur penelitian dalam laporan ini khususnya dalam hal yang

berkaitan dengan tujuan dari penelitian ini.

a. Studi Lapangan

Metode yang dilakukan secara langsung terhadap objek yang dianalisis.

Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan diantaranya :

b. Wawancara (Interview Reseach)

Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan mengadakan

wawancara atau tatap muka secara langsung dengan Bpk. Sakum Adhi

Prayogo sebagai kepala urusan kesehatan dan Dewi Ariyanti sebagai petugas

pendaftaran sehingga didapatkan gambaran proses pelayanan kesehatan yang

(15)

i. Observasi (Observation Research)

Metode yang dilakukan dengan pengamatan secara langsung terhadap

objek penelitian dalam hal ini Poliklinik Polres Karawang.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penyusunan laporan ini terbagi menjadi 4 (empat) bab

yang masing – masing bab saling berkaitan satu dengan yang lainnya sehingga menjadi

satu kesatuan yang utuh, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan

masalah, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang profil Poliklinik Polres Karawang, struktur organisasi, uraian

jabatan, konsep dasar sistem, pengertian sistem, karakteristik sistem, pengertian data,

pengertian informasi, pengertian kesehatan dan hal – hal lainnya yang diambil dari

berbagai literatur dan tinjauan pustaka.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisi data dan informasi, analisis prosedur,analisis kebutuhan fungsional,

analisis kebutuhan non fungsional, dan sistem.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi hasil dari analisa yang telah dilakukan dan saran kepada pihak – pihak

(16)

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profil Intansi

Poliklinik Polres Karawang merupakan Unit Bagian yang ada di

lingkungan Polres Karawang yange berkedudukan dibawah Kapolres Karawang.

Poliklinik Polres Karawang menyelenggarakan pelayanan kesehatan bagi seluruh

anggota kesatuan Polras Karawang.

Penjabaran mengenai profil Poliklinik Polres Karawang meliputi sejarah

singkat, visi dan misi dari Poliklinik Polres Karawang, logo instansi yang

digunakan oleh Poliklinik Polres Karawang, struktur organisasi dan Job

Descripton perangkat Poliklinik Polres Karawang, dan badan hokum yang

mengatur tentang pemerintahan daerah.

2.1.1 Sejarah Intansi

Poliklinik Karawang berdiri pada saat didirikannya Polres Karawang yaitu

pada tahun 1950. Pada tahun 1955 diawali dengan nama Kantor Polisi Kabupaten

Karawang dengan KaPolres IPTU Surya Amijaya yang beralamatkan di Jl.

Brigpol Nasuha yang sekarang menjadi alun – alun Karawang. Polres Karawang

membawahi 12 unit kepolisian atau yang disebut sector kecamatan.

Pada tahun 1957 terjadi perubahan sebutan yang semula Kantor Polisi

Kabupaten Karawang menjadi Komando Resort Kepolisian yang dipimpin oleh

Komandan Komando Resort. Pada tahun 1984 terjadi kembali perubahan sebutan

menjadi Kepolisian Resort Karawang yang dipimpin oleh Kapolres. Saat ini

polres Karawang beralamatkan di Jl. SurotoKunto No 110, desa Warung Bambu,

Kecamatan Karawang Timur , Karawang.

2.1.2 Visi dan Misi

(17)

Misi : Memberikan pelayanan bermutu secara cepat, tepat dan informatif bagi seluruh anggota kesatuan Polres Karawang.

2.1.3 Logo Intansi

Logo Poliklinik Polres Karawang berdasarkan surat keputusan Kapolri No.

Kep/710/XII/2011 dapat dilihat pada gambar 2.1 :

Gambar 2.1 Logo Poliklinik Polres Karawang

2.1.3 Arti dan Makna Lambang Kedokteran 1. Perisai

Memiliki arti pelindung atau pertahanan diri yang mengandung makna

bahwa Satuan Kedokteran dan Kesehatan merupakan bagian dari organisasi

Polri yang mempunyai tugas pokok dankewajiban sebagai pelindung,

(18)

7

2. Warna Dasar Perisai Hitam

Memiliki arti warna keabadian yang mengandung makna bahwa setiap

personel pada Satuan Kedokteran dan Kesehatan memiliki keteguhan hati

dalam melaksanakan tugas Kedokteran Kepolisian sesuai kode etik dan ilmu

pengetahuan.

3. Warna Dasar Perisai Hijau

Memiliki arti warna Bakti Husada yang memiliki makna pelayan

kesehatan, memiliki ketenangan jiwa dan tidak akan goyah dalam menghadapi

situasi dan kondisi apapun serta siap mengabdi sepanjang waktu siang atau

malam.

4. Tiga Buah Bintang Bersegi Lima

Memiliki arti simbol Pancasila dan Tribrata yang mengandung makna

bahwa dalam melaksanakan tugas dan profesinya tetap menjunjung tinggi

dasar Negara Pancasila serta memegang teguh Tribrata sebagai pedoman

hidup Kepolisian Negara Republik Indonesia.

5. Warna Bintang Kuning Emas

Memiliki arti kemuliaan yang mengandung makna bahwa setiap personel

Satuan Kedokteran dan Kesehatan dalam melaksanakan tugas pengabdiannya

dilandasi dengan kemuliaan hati, ketulusan, dan keikhlasan setia dan taat pada

profesinya, tidak memandang status masyarakat, pangkat maupun golongan.

6. Sayap mengembang

Memiliki arti sebagai simbol mengembangkan pengetahuan dan semangat

meraih prestasi yang tinggi yang bermakna bahwa setiap personel diharapkan

memiliki semangat yang tinggi dan selalu mengembangkan kemampuannya

untuk mengimbangi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

kedokteran maupun kesehatan modern guna mencapai keberhasilan

(19)

5(lima) nilai – nilai reformasi Polri yang bermakna bahwa dalam

melaksanakan tugas selalu menerapkan nilai – nilai reformasi Polri.

7. Sepasang Ular

Memiliki arti simbol sepasang ular Aesculapius / dewa penyembuh dalam

pelayanan Kesehatan Polri (KesPol), dan penerapan ilmu Kedokteran

Kepolisian (DokPol) untuk dukungan tugas kepolisian dan ular adalah hewan

yang memiliki kemampuan berganti kulit dalam periode tertentu sehingga

dikaitkan dengan kehidupan/kesembuhan baru. Ular memiliki bias yang

berfungsi sebagai racun namun dapat juga berfungsi mengobati layaknya obat – obatan.

8. Tongkat Hemes (karykeion/caduceus)

Memiliki arti tongkat merupakan alat penopang seseorang pada saat

menderita penyakit juga memiliki sifat lurus, kuat, dan tegak sehingga

mengandung makna bahwa Kedokteran dan Kesehatan Polri merupakan

satuan yang konsisten, konsekuen dalam pengabdiannya, senantiasa siap untuk

menegakan visi maupun misi Kedokteran an Kesehatan (DokKes) serta

menjaga kualitas profesinya dalam melayani perawatan kesehatan bagi

keluarga besar Polri serta masyarakat luas.

9. Warna Sayap, Tongkat, dan Ular Berwarna Kuning Emas

Memiliki arti kemuliaan yang mengandung makna bahwa semua

pengabdian dalam melaksanakan tugas di lingkungan Kedikteran dan

Kesehatan Polri dilandasi dengan kemuliaan hati, ketulusan jiwa yang besar

dan keikhlasa lahir bathin.

10.Tulisan Kedokteran dan Kesehatan

Memiliki arti sebagai identitas yang menunjukan salah satukesatuan unit

(20)

9

nomor 52 tahun 2010 tentang susunan organisasi dan tata kerja Kepolisian

Negara Republik Indonesia (Bab II pasal 4 huruf d.4) Pusat Kedokteran dan

Kesehatan.

2.1.3 Badan Hukum Intansi

1. Undang – undang nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara

Republik Indonesia.

2. Peraturan presiden nomor 52 tahun 2010 tentang susunan oraganisasi dan

tata kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia.

3. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia nomor 21 tahun

2010 tentang susunan organisasi dan tata kerja satuan organisasi pada

tingkat Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia.

4. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia nomor 22 tahun

2010 tentang susunan organisasi dan tata kerja satuan organisasi pada

tingkat Kepolisian Daerah.

5. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia nomor 23 tahun

2010 tentang susunan organisasi dan tata kerja satuan organisasi pada

tingkat Kepolisian Resort dan Kepolisian Sektor.

6. Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2011

(21)

7. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia nomor 11 tahun

2011 tentang susunan organisasi dan tata kerja rumah sakit Kepolisian

Negara Repblik Indonesia.

2.1.4 Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan susunan dan hubungan yang berada

pada suatu instansi dalam menjalin kegiatan operasional dalam mencapai

tujuan. Gambar 2.2 merupakan struktur organisasi dari Poliklinik Polres

Karawang yang terdiri dari PAUR KES, BAMIN KES, dan BANUM KES .

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Poliklinik Polres Karawang

2.1.5 Tugas dan Tanggung Jawab

Kepala Urusan Kesehatan memiliki tugas dan tanggung jawab

diantaranya :

1. Menyelenggarakan fungsi dukungan kedokteran kepolisian terhadap tugas

operasional serta dukungan kesehatan kesamaptaan Polres Karawang.

2. Melaksanakan fungsi pelayanan kesehatan kepada personel Plres

Karawang.

3. Melaksanakan fungsi pelayanan adminstrasi personel dan ketata usahaan

(22)

11

4. Dalam melaksanakan tugas, Kepala Urusan Kesehatan dibantu oleh

Banmin dan Banum.

2.2 Landasan Teori

Dalam sebuah laporan penelitian perlu dijelaskan mengenai teori-teori

yang digunakan dalam penulisan seperti definisi sistem, karakteristik sistem dan

klasifikasi sistem.

2.2.1 Definisi Sistem

Sistem merupakan istilah yang umum digunakan dalam berbagai

disiplin ilmu, untuk menerangkan suatu metode atau tata cara yang digunakan

secara luas dan pesat dalam berbagai aspek kehidupan baik dalam tatanan

hidup sederhana seperti kehidupan bermasyarakat sehari - hari maupun di

dalam suatu dunia manajemen kerja modern yang mempunyai cakupan lebih

luas. Berikut ini akan dijelaskan beberapa pengertian dari sistem, yaitu sebagai

berikut:

”Sistem adalah sebuah tatanan yang terdiri dari atas sejumlah komponen fungsional yang saling berhubungan dan secara bersama - sama bertujuan

untuk memenuhi suatu proses tertentu”[1].

”Sistem adalah kesatuan utuh yang terdiri dari beberapa bagian yang saling

berhubungan dan berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu”[2].

Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa suatu sistem pada

dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang

lain, yang berfungsi bersama - sama untuk mencapai tujuan tertentu.

2.2.2 Karakteristik Sistem Menurut Tata Sutabri (2005)

Sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu. Adapun karakteristik

(23)

1. Komponen Sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang

artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.

Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem

memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan

mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batas Sistem (Boundary)

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem

dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan

sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan

yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang

mempengaruhi operasi sistem tersebut. Lingkungan luar sistem ini dapat

bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.

Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi bagi sistem

tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan

dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau

tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

4. Penghubung Sistem (Interface) Media yang menghubungkan sistem dengan

subsistem Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir

dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem

akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut.

Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu

kesatuan.

5. Masukan Sistem (Input) Energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang

dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input).

(24)

13

maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya

dan ”data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

6. Keluaran Sistem (Output) Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan

menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi

subsistem yang lain. Contoh, sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan

adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk

pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem

lain.

7. Pengolah Sistem (Process) Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses

yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Contoh, sistem akuntansi.

Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang

dibutuhkan oleh pihak manajemen.

8. Sasaran Sistem (Objective)

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat

deterministik. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran. Maka operasi

sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai

sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

2.2.3 Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya

adalah sebagai berikut:

1. Sistem abstrak dan sistem fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang

tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang

berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan

sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem

komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia

dan lain sebagainya.

(25)

2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak

dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang

malam, pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan

sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin, yang disebut

human machine system. Sistem informasi berbasis komputer merupakan

contoh human-machine system, karena menyangkut penggunaan komputer

yang berinteraksi dengan manusia.

3. Sistem deterministik dan sistem probabilistik

Sistem deterministik beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat

diprediksi. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya

dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan.

Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi

masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur

probabilistik.

4. Sistem terbuka dan sistem tertutup

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak

terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis

tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka. adalah sistem

yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya.

2.3 Pengertian Dasar Informasi

Berikut ini akan dijelaskan mengenai beberapa hal tentang pengertian

dasar data dan informasi, fungsi informasi, biaya informasi dan kualitas informasi.

2.3.1 Data dan Informasi

Data dapat didefinisikan sebagai bahan keterangan tentang

kejadiankejadian nyata atau fakta yang dirumuskan dalam sekelompok

(26)

15

“Informasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam

pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat

itu juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang”[3].

2.3.2 Fungsi Informasi

Suatu sistem informasi dapat mempunyai beberapa fungsi, antara lain:

1. Menambah pengetahuan

Adanya informasi akan menambah pengetahuan bagi penerimanya yang

dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan yang mendukung proses

pengambilan keputusan.

2. Mengurangi ketidakpastian

Adanya informasi akan mengurangi ketidakpastian karena apa yang akan

terjadi dapat diketahui sebelumnya, sehingga menghindari keraguan pada

saat pengambilan keputusan.

3. Mengurangi resiko kegagalan

Adanya informasi akan resiko kegagalan karena apa yang akan terjadi dapat

diantisipasi dengan baik, sehingga kemungkinan terjadinya kegagalan akan

dapat dikurangi dengan pengambilan keputusan yang tepat.

4. Mengurangi keanekaragaman yang tidak diperlukan

Adanya informasi akan megurangi keanekaragaman yang tidak diperlukan,

karena keputusan yang diambil lebih terarah.

5. Memberi standar, aturan-aturan, dan keputusan

Adanya informasi akan memberikan standar, aturan, ukuran dan keputusan

yang lebih terarah untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan

(27)

2.3.3 Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga

hal diantarannya adalah sebagai berikut:[4]

1. Akurat (accurate)

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau

menyesatkan. Akurat juga berati informasi harus jelas mencerminkan

maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai

ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang

dapat merubah atau merusak informasi tersebut.

2. Tepat Waktu (timelines)

Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi

yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi

merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.

3. Relevan (relevance)

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi

informasi untuk setiap orang, satu dengan lainnya adalah berbeda.

2.3.4 Pengertian Rekam Medis

Rekam Medis di rumah sakit adlaah berkas yang berisikan catatan

dandokumen tentang identitas, anamnesis, pemeriksaan, diagnosis

pengobatan,tindakan dan pelayanan lain yang diberikan kepada seorang pasien

selama dirawat di rumah sakit yang dilakukan di unit-unit rawat jalan termasuk

(28)

17

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Jadwal Kerja Praktek

Pelaksanaan kerja praktek dilaksanakan di Poliklinik Polres

Karawangyang beralamat di Jln. Surotokunto No. 110 Desa Warung Bambu,

Kecamatan Karawang Timur, Kabupaten Karawang. Pelaksanaan kerja praktek

dilaksanakan pada tanggal 08 Agustus sampai dengan 06 September 2012.

3.2 Cara/Teknik Kerja Praktek

Dalam pelaksanaan kerja praktek ini dibagi kedalam beberapa tahapan

kegiatan, yang antara lain :

1. Pembuatan surat permohonan kerja praktek ditujukan untuk Polres

Karawang.

2. Polres Karawang memberikan surat balasan permohonan kerja praktek di

Polres Karawang.

3. Penempatan posisi kerja praktek yang dilakukan oleh bagian SUMDA

(Sumber Daya).

4. Peneriman penempatan kerja praktek oleh poliklinik Polres Karawang.

Pelaksanaan kerja praktek ini dibagi kedalam beberapa tahapan kegiatan

untuk mengetahui permasalahan yang ada di Poliklinik Polres Karawang. Adapun

tahapan yang dilakukan antara lain, yaitu :

a. Pengumpulan data yang dibagi ke dalam tiga tahapan, yaitu :

1. Wawancara

Dilakukan dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada

pembimbing kerja praktek yang telah dipilih mengenai cara yang

dilakukan untuk menyampaikan informasi yang berada di Desa

Pangauban.

(29)

Dilakukan dengan cara terjun langsung untuk mengikuti kegiatan

harian di Kantor Desa Pangauban yang sebelumnya telah mendapatkan

izin dari pembimbing kerja praktek.

3. Studi Literatur

Studi literatur (library research), mengumpulkan data melalui buku -

buku, situs internet, dan catatan kuliah yang diperlukan dalam proses

analisis sistem informasi rakam medik di Poliklinik Polres Karawang.

b. Tahap analisis sistem

Setelah mendapatkan data yang cukup, langkah selanjutnya adalah

kegiatan analisis, kegiatan analisis terdiri dari: analisis masalah, prosedur

yang sedang berjalan, analisis kebutuhan non-fungsional, analisis basis

data.

3.3Analisis Sistem

Tahapan selanjutnya yang harus dilalui untuk memahami sistem yang akan

dibuat adalah melakukan analisis. Pembahasan berikut merupakan analisis

masalah, prosedur yang sedang berjalan, analisis kebutuhan non-fungsional, dan

analisis basis data.

3.3.1 Analisis Masalah

Poliklinik Polres Karawang memiliki kesulitan dalam mengolah data

rekam medik pasien dikarenakan proses yeng dilakukan secara manual. Proses

tersebut mengakibatkan sering terjadi kesalahan dalam mengolah data rekam

medik pasien.

3.3.2 Analisis Prosedur yang Berjalan

Prosedur yang sedang berjalan di Poliklinik Polres Karawang dapat dilihat

pada gambar 3.1 yang merupakan alur proses pendaftaran data rekam medik

dengan proses sebagai berikut :

1. Pasien melakukan pendaftaran kepada petugas rekam medik dengan

(30)

19

2. Petugas Menerima kartu kunjungan yang selanjutnya mengisi formulir

rekam medik dan formulir tindakan berdasarkan kartu kunjungan pasien.

3. Formulir rekam medik yang telah diisi dan formulir tindakan diberikan

kepada pasien untuk selanjutnya diberikan kepada perawat.

Gambar 3.1 Flowmap pendaftaran data rekam medik

Pengolahan data rekam medik dapat dilihat pada gambar 3.2 yang merupakan alur

pengolahan data rekam medik dengan proses sebagai berikut :

1. Pasien memberikan Formulir rekam medik terisi dan formulir tindakan ke

(31)

2. Perawat menerima formulir rekam medik terisi dan formulir tindakan dan

selanjutnya mengisi formulir tindakan sesuai dengan yang telah dilakukan

dokter terhadap pasien.

(32)

21

Proses penyerahan data rekam medik yang dihasilkan dapat dilihat pada gambar

3.3 yang merupakan alur penyerahan data rekam medik yang dihasilkan dengan

proses sebagai berikut :

1. Perawat melakukan pengisian formulir tindakan sesuai dengan yang telah

dilakukan dokter terhadap pasien.

2. Formulir tindakan terisi dan formulir rekam medik terisi diberikan kepada

petugas untuk disimpan.

(33)

3.3.3 Analisis Kebutuhan Non-Fungsional

Analisis kebutuhan non-fungsional dilakukan untuk mengetahui

spesifikasi kebutuhan untuk sistem. Spesifikasi kebutuhan melibatkan analisis

perangkat keras / hardware, analisis perangkat lunak / software, analisis

pengguna / user .

3.3.3.1Analisis Kebutuhan Perangkat Keras

Poliklinik Polres Karawang memiliki fasilitas dua unit komputer dengan

spesifikasi yang dapat dilihat pada tabel 3.1 spesifikasi mencakup processor,

RAM, dan Harddisk.

Tabel 3.1 Spesifikasi Perangkat Keras Yang Berada Di Poliklinik Polres

Karawang.

Processor RAM Harddisk

Intel®Pentium4® CPU 2.80GHz

1 GB 120 GB

Kebutuhan perangkat keras untuk mendukung aplikasi yang dibutuhkan, terlihat

seperti pada tabel 3.2 spesifikasi mencakup processor, RAM, dan Harddisk.

Tabel 3.2 Spesifikasi Perangkat Keras Yang Dibutuhkan

Processor RAM Harddisk

Intel®Pentium4® CPU 2.80GHz

minimal 512 MB minimal 40 GB

Berdasarkan spesifikasi perangkat keras yang terdapat di Poliklinik Polres

(34)

23

dibutuhkan, maka perangkat keras yang berada di Poliklinik Polres Karawang

sudah memenuhi spesifikasi perangkat keras yang diperlukan sesuai dengan

analisis yang telah dilakukan.

3.3.3.2Analisis Basis Data

Setiap sistem membutuhkan data untuk menghasilkan informasi yang

dibutuhkan dengan cara membangun sebuah basis data dari aplikasi tersebut.

Untuk memodelkan relasi data dalam model analisis perangkat lunak terstruktur

digunakan sebuah alat bantu berupa sebuah diagram yang disebut diagram E-R

( Entity –Relationship ), seperti terlihat pada gambar 3.7.

Gambar 3.4 Diagram E-R Sistem informasi Rekam Medik

3.3.4 Analisis Kebutuhan Fungsional

Analisis kebutuhan fungsional meliputi Diagram Konteks, Data Flow Diagram

(DFD), Spesifikasi Proses, dan Kamus Data.

(35)

Tools yang digunakan untuk memodelkan aliran data dari enititas luar

kedalam sistem menggunakan diagram konteks. Seperti terlihat pada

gambar 3.8 entitas dari diagram konteks yaitu

Gambar 3.5 Diagram Konteks Sistem Informasi Rekam Medik

2. Pemodelan Rincian Aliran Data

Tools yang digunakan untuk merinci sistem yang ada pada diagram

konteks adalah DFD, pada DFD proses dirinci lebih mendetail. Terlihat

seperti gambar 3.9 merupakan DFD Level 1 sistem informasi rekam

medik, terdiri dari delapan proses yaitu pengolahan data pendaftaran,

pengolahan data rekam medik, pengolahan data pasien, pengolahan data

petugas, pengolahan data perawat, pengolahan data dokter, pengolahan

(36)

25

(37)

3. Spesifikasi Proses

Spesifikasi proses adalah tabel yang berisi keterangan atau deskripsi dari

semua proses yang terdapat di DFD, logika proses dituliskan mengunakan

bahasa deskriptif. Seperti terlihat pada tabel 3.4 terdapat delapan proses yaitu

pengolahan data pendaftaran, pengolahan data rekam medik, pengolahan

data pasien, pengolahan data petugas, pengolahan data perawat,

pengolahan data dokter, pengolahan data penyakit, dan pengolahan data

laporan.

Tabel 3.3 Spesifikasi proses sistem informasi rekam medik

No Proses Keterangan

1 No.Proses 1

Nama Proses Pendaftaran

Source Tabel Pendaftaran

Input Data Pasien

Output Info pendaftaran

Destination petugas

Logika Proses Petugas melakukan pengisian data pasien

2 No.Proses 2

Nama Proses Pengolahan Data Rekam Medik

Source Tabel Rekam Medik, Tabel Pasien, Tabel

Perawat, Tabel Dokter, Tabel Penyakit.

Input Data Pasien, Data Perawat, Data Dokter,

Data Penyakit

Output Info Rekam Medik

Destination Petugas, Perawat

Logika Proses Petugas melakukan pengolahan data Rekam Medik yang meliputi Tambah, Edit dan Hapus.

3 No.Proses 3

Nama Proses Pengolahan Data Pasien

Source Tabel Pasien

Input Data Pasien

(38)

27

Destination Petugas

Logika Proses Petugas melakukan pengolahan data Pasien yang meliputi Tambah, Edit dan Hapus.

4 No.Proses 4

Nama Proses Pengolahan Data Petugas

Source Tabel Petugas

Input Data Petugas

Output Info Petugas

Destination Petugas

Logika Proses Petugas melakukan pengolahan data Petugas yang meliputi Tambah, Edit dan Hapus.

5 No.Proses 5

Nama Proses Pengolahan Data Perawat

Source Tabel Perawat

Input Data Perawat

Output Info Perawat

Destination Petugas

Logika Proses Petugas melakukan pengolahan data Perawat yang meliputi Tambah, Edit dan Hapus.

6 No.Proses 6

Nama Proses Pengolahan Data Dokter

Source Tabel Dokter

Input Data Dokter

Output Info Dokter

Destination Petugas

Logika Proses Petugas melakukan pengolahan data Dokter yang meliputi Tambah, Edit dan Hapus.

7 No.Proses 7

Nama Proses Pengolahan Data Penyakit

Source Tabel Penyakit

Input Data Penyakit

Output Info Penyakit

Destination Petugas

(39)

8 No.Proses 8

Nama Proses Pengolahan Data Laporan

Source Tabel Laporan

Input Data Laporan

Output Info Laporan

Destination Petugas

Logika Proses Petugas melakukan pengolahan data Laporan yang meliputi Tambah, Edit dan Hapus.

4. Kamus Data

Kamus data adalah tabel yang berisi deskripsi dari data yang mengalir

pada DFD. Seperti terlihat pada tabel 3.4.

Tabel 3.4 Kamus Data sistem informasi rekammedik

Nama Data Pendaftaran

Where used / how used 1. Petugas - proses 1 2. Tabel Pendaftaran Deskripsi Berisi data Pendaftaran

Struktur data Id_pendaftaran+ nama + jenis_kelamin +

Nama Data Rekam Medik

Where used / how used 1. Petugas - proses 2 2. Tabel Rekam Medik Deskripsi Berisi data Rekam Medik

(40)

29

Where used / how used 1. Petugas - proses 3 2. Tabel Pasien Deskripsi Berisi data Pasien

Struktur data Id_pasien + nama_pasien + jenis_kelamin + pangkat + alamat

Nama Data Petugas

Where used / how used 1. Petugas - proses 4 2. Tabel Petugas Deskripsi Berisi data Petugas

Struktur data Id_petugas + nama_petugas + jenis_kelamin + pangkat + alamat

Nama Data Perawat

Where used / how used 1. Petugas – proses 5 2. Tabel Perawat Deskripsi Berisi data Perawat

Struktur data Id_perawat + nama_perawat + jenis_kelamin + pangkat + alamat Id_ Perawat Deskripsi Berisi data Dokter

Struktur data Id_ Dokter + nama_ Dokter + jenis_kelamin + pangkat + alamat

Nama Data Penyakit

(41)

2. Tabel Penyakit Deskripsi Berisi data Penyakit

Struktur data Id_ Penyakit + nama_ Penyakit Id_ Penyakit

nama_ Penyakit

(42)

31

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan di Poliklinik Polres Karawang terhadap proses

pengolahan data rekam medik, dapat disimpulkan bahwa :

1. Prosedur pengolahan data rekam medik pada Poliklinik Polres Karawang belum berjalan

sesuai dengan Keputusan Dirjen Pelayanan Medik No. 78 / Yanmed / RSUmdik / YMU /

I / 91 Tentang Penyelenggaraan Rekam Medis di Rumah Sakit.

2. Proses pengolahan rekan medik dilakukan dengan 3 tahapan yaitu pendaftaran pasien,

pembuatan rekam medik, dan pengolahan data rekam medik.

3. Pengolahan data rekam medik masih dilakukan secara manual sehingga sering terjadi

kesulitan bahkan kesalahan dalam mengolah data rekam medik.

4.2 Saran

1. Prosedur pengolahan data rekam medik sebaiknya berpedoman pada Keputusan Dirjen

Pelayanan Medik No. 78 / Yanmed / RSUmdik / YMU / I / 91 Tentang Penyelenggaraan

Rekam Medis di Rumah Sakit sehingga proses pengolahan data rekam medik dapat

berjalan dengan baik.

2. Pengolahan data rekam medik sebaiknya dilakukan oleh pegawai yang memiliki kompetensi dalam bidang tersebut guna mencegah terjadinya kesalahan.

Gambar

Gambar 2.1 Logo Poliklinik Polres Karawang
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Poliklinik Polres Karawang
Gambar 3.1 Flowmap pendaftaran data rekam medik
Gambar 3.2 Flowmap pengolahan data rekam medik
+7

Referensi

Dokumen terkait

Beton berdasarkan analisa item pekerjaan yang bersangkutan Baja tulangan berdasarkan analisa item yang bersangkutan 4 HARGA DASAR SATUAN UPAH, BAHAN DAN ALAT.

Efisiensi penangkapan partikel menunjukkan tingkat pengurangan emisi partikulat pada kendaraan bermotor yang dapat diketahui dengan membandingkan massa partikel yang

Kelembaban udara pada umumnya dinyatakan dalam kelembaban relatif yang mempengaruhi evapotranspirasi tanaman. Evapotranspirasi akan meningkat atau lancar apabila

Fenomena fluorescence ini kadang kala merubah sebuah panjang gelombang menjadi sebuah cahaya dengan panjang gelombang yang lain.Efek yang sering ditemui adalah dalam lampu neon

Dengan keaktifan siswa selama proses pembelajaran dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa sangat antusias melakukan pembelajaran dengan model double loop problem

2.10 Implement and Evaluate Prototypes Membuat mockup pada sistem InfoKHS, sehingga dilakukan implementasi dari hasil usecase diagram yang sudah ada pada tahapan

efficacy level that is used to determine students’ self -efficacy; very high self- efficacy level, high self-efficacy level, medium self-efficacy level, low

(2) Pendekatan kompetensi yang dilakukan oleh kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja guru pada sekolah MTsN adalah: Pendekatan kepemimpinan lain juga kepala