• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANG BANGUN PROTOTYPE ALAT PENDETEKSI ARUS MELALUI LAYANAN PESAN SINGKAT (SMS) SECARA OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RANCANG BANGUN PROTOTYPE ALAT PENDETEKSI ARUS MELALUI LAYANAN PESAN SINGKAT (SMS) SECARA OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

RANCANG BANGUN PROTOTYPE ALAT PENDETEKSI ARUS MELALUI LAYANAN PESAN SINGKAT (SMS) SECARA OTOMATIS BERBASIS

MIKROKONTROLLER

Oleh FAJAR ARDIAN

Transformator merupakan peralatan yang sangat penting dalam penyaluran tenaga listrik. Kenaikan beban pada transformator dapat menyebabkan nilai arusnya ikut bertambah. Kerusakan transformator disebabkan arus berlebih yang tidak terdeteksi. Kerusakan bisa dihindari apabila pengguna mengetahui bahwa transformator telah mencapai arus yang tidak diizinkan.

Tujuan dari tugas akhir ini adalah membuat alat yang mampu membaca besar nilai arus listrik AC dan kemudian mengirim informasi nilai arus listrik pada objek yang diukur melalui layanan pesan singkat secara otomatis ke nomor tujuan. Alat ini menggunakan transformator arus untuk pengukuran arus listrik AC, pengkondisi sinyal untuk merubah dari tegangan AC ke tegangan DC, mikrokontroller sebagai pengendali utama, dan modem GSM berfasilitas AT Command sebagai pengirim SMS.

Hasil dari pembuatan alat ini adalah dapat memberikan informasi nilai arus listrik AC dari jarak jauh melalui layanan pesan singkat ke nomor handphone tujuan secara otomatis apabila nilai arus objek yang diukur sudah melebihi batas arus yang telah ditentukan.

(2)

ABSTRACT

PROTOTYPE DESIGN OF CURRENT DETECTOR DEVICE VIA SHORT MESSAGE SERVICE (SMS) AUTOMATICALLY BASED

MICROCONTROLLER

By

FAJAR ARDIAN

Transformer is a very important device in electric power distributions. The increase of load on the transformer can cause the value of the rising current. It caused by overcurrent that was not detected. It could have been avoided if the user know the transformer has reached electric current that is not allowed.

The purpose of this final project is to create a device that is able to read AC current value, and then send the information value of the electric current on the object to be measured in a short message service automatically to the destination phone number. This device uses a current transformer for AC current measurement, signal conditioning to convert AC voltage to DC voltage, microcontroller as the main controller, and GSM modem as SMS sender.

The result of creating this device is to provide information about the value of the AC electric current from a distance via a short message service automatically to the destination phone number when the electric current value of the object being measured has exceeded a predetermined limit.

(3)

RANCANG BANGUN

PROTOTYPE

ALAT PENDETEKSI ARUS

MELALUI LAYANAN PESAN SINGKAT (SMS) SECARA

OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER

Oleh

FAJAR ARDIAN

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar

SARJANA TEKNIK

Pada

Jurusan Teknik Elektro

Fakultas Teknik Universitas Lampung

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)
(5)
(6)
(7)

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Penulis dilahirkan di kota Bandar Lampung pada tanggal 3 Februari 1991, sebagai anak ketiga dari empat bersaudara, dari Bapak Drs. Soegiarto dan Ibu Susana Sri Kawuri, S.Pd. Penulis memasuki dunia pendidikan Taman Kanak-kanak di TK Al - Azhar, Sekolah Dasar (SD) di SD Al - Azhar Bandar Lampung, Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP Negeri 2 Bandar Lampung, Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Negeri 2 Bandar Lampung dan lulus tahun 2008.

Tahun 2008, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung melalui jalur Ujian Mandiri (UM). Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif di Lembaga Kemahasiswaan yang ada di Jurusan Teknik Elektro yaitu Himatro (Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro) sebagai anggota Departemen Sosial Ekonomi (2009 – 2010), anggota Departemen Informasi dan Komunikasi (2010 – 2011).

(8)
(9)
(10)

iii

SANWACANA

Assalamu’alaikum Wr . Wb

Puji syukur saya panjatkan kepada Sang Pencipta alam ini Allah SWT, karena

berkat rahmat dan berkah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Sholawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW sang

penutup Nabi dan Rasul, kepada keluarga, para sahabat dan pengikutnya yang

senantiasa setia sampai akhir zaman.

Skripsi yang berjudul “ RANCANG BANGUN PROTOTYPE ALAT

PENDETEKSI ARUS MELALUI LAYANAN PESAN SINGKAT (SMS)

SECARA OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER “ sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Jurusan Teknik Elektro

Fakultas Teknik Universitas Lampung.

Selama proses pengerjaan skripsi ini, tak lupa penulis sampaikan penghargaan dan

rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi dan menyusun laporan ini sehingga dapat terselesaikan

(11)

iv

1. Kedua Orang tua kandungku, Ayahanda Drs. Soegiarto dan Ibunda Susana Sri

Kawuri, S.Pd, yang selalu senantiasa memberikan do‘a, kasih sayang,

motivasi, serta dukungannya ;

2. Saudara kandungku Harmoko, S.Kel., M.Si., Adi Nugroho, S.Pi., dan Ary Ramadhan

yang selalu memberikan dukungan dalam menjalani hidup baik secara materi, moral,

maupun spiritual ;

3. Bapak Prof. Suharno, P.hD. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas

Lampung ;

4. Bapak Agus Trisanto, Ph.D. selaku ketua jurusan Teknik Elektro Universitas

Lampung ;

5. Bapak Ir. Noer Soedjarwanto, M.T. selaku Dosen Pembimbing utama Tugas

Akhir ;

6. Bapak M Komarudin, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing pendamping Tugas

Akhir ;

pengetahuan yang telah diberikan ;

10. Mbak Dian Restiningsih (Mbak Ning) dan jajaran staff administrasi Jurusan Teknik

(12)

v

11. Shenta Roseheart Josephine, seseorang yang selalu memberikan dukungan, do’a, dan

motivasi untuk menjadi yang terbaik dengan penuh kesabaran dan kasih sayang ;

12.Teman - teman di Lab. Terpadu Teknik Elektro (Adam, Novia, Ridholf,

Aryanto, Firman, Ridho, Rahmat, Ijonk, Arif, Nadhir, Bayu, Sigit, Adi, Edo,

Giri, Yuday, Kang Eko dll) atas kebersamaan dalam canda dan tawa untuk

mengisi malam - malam di Lab.

13.Teman – teman Loreng Hitam (Adam, Rizky, Komed, Dana, Bambang) atas

kebersamaan menyalurkan kesukaan terhadap dunia musik semasa kuliah ;

14.Sahabat seperjuangan skuadron 2008 Elektro Unila yang sangat luar biasa ;

15.Serta pihak - pihak yang yang telah membantu ;

16.Almamater tercinta, atas kisah hidup yang penulis dapatkan semasa kuliah.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya, serta

mencatat kebaikan kita menjadi suatu nilai ibadah, Amin.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak terlepas dari kesalahan dan jauh dari

kesempurnaan, oleh karena itu masukan serta saran dan kritik yang membangun

sangat penulis harapkan demi perbaikan dimasa yang akan datang. Akhirnya,

semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bandar Lampung, 10 Desember 2014

Penulis

(13)

DAFTAR ISI

COVER

ABSTRAK

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR TABEL

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan ... 2

C. Manfaat ... 2

D. Rumusan Masalah ... 3

E. Batasan Masalah ... 3

F. Hipotesis ... 4

G. Sistematika Penulisan ... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Transformator ... 6

A.1. Prinsip kerja transformator ... 6

A.2. Bagian utama transformator ... 7

A.3. Rugi - rugi pada transformator ... 10

(14)

A.3.2 Rugi Besi ... 10

B.6. Data Pengenal Transformator Arus ... 17

C. Kerapatan Fluks Magnet ... 19

C.1.1. Arsitektur Mikrokontroler ... 26

C.1.2. Konfigurasi Pin Mikrokontroler ... 27

C.1.3. Memori Mikrokontroler ... 30

(15)

C.1.5. Analog to Digital Converter (ADC) ... 32

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Perancangan ... 43

1. Spesifikasi Alat ... 43

2. Pengujian Komponen ... 44

2.1. Pengujian Current Transformer ... 44

2.2. Pengujian Rangkaian Pengkondisi Sinyal ... 46

2.3. Pengujian Mikrokontroler ... 49

2.4. Pengujian Modem GSM ... 55

3. Perancangan Alat ... 62

3.1. Perancangan Current Transformer dengan Rangkaian Pengkondisi Sinyal ... 62

3.2. Perancangan Mikrokontroler dengan LCD ... 65

3.3. Perancangan Mikrokontroler dengan Modem GSM ... 67

3.4. Perancangan Keseluruhan Alat ... 78

(16)

4.1. Kalibrasi ... 79

4.2. Pengambilan Data ... 79

B. Pembahasan ... 87

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 92

B. Saran ... 92

DAFTAR PUSTAKA

(17)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Prinsip kerja transformator ... 7

Gambar 2.2 Skematik Rangkaian Penstabil Tegangan ... 20

Gambar 2.3 Proses Clamper ... 22

Gambar 2.4 Rangkaian resistor kembalinya DC ... 23

Gambar 3.1 Pin Mikrokrontroler ATMega8535 ... 27

Gambar 3.2 Blok Diagram Cara Kerja SMS ... 34

Gambar 3.3 Prinsip kerja pengiriman SMS menggunakan Modem ... 35

Gambar 3.4 Blok Diagram Alir Sistem ... 39

Gambar 3.5 Diagram alir penelitian ... 41

Gambar 3.6 Diagram alir kerja system ... 42

Gambar 4.1 Rangkaian Skematik Keseluruhan Alat ... 43

Gambar 4.2 Current Transformer ... 45

Gambar 4.3 Gambar Rangkaian Penstabil Tegangan ... 46

(18)

Gambar 4.5 Bagian – Bagian Rangkaian Pengkondisi Sinyal ... 48

Gambar 4.6 Pengujian Modul Mikrokontroler ATMega8535 ... 55

Gambar 4.7 Tampilan awal HyperTerminal for Windows7 ... 56

Gambar 4.8 Tampilan software setelah mengisi nama negara dan kode area 56

Gambar 4.9 Mengisi nama koneksi modem ... 57

Gambar 4.10 Memilih Connect using ... 57

Gambar 4.11 Menentukan Bits per second, Data bits, dan Flow control ... 58

Gambar 4.12 Perintah AT Command bagian pertama ... 59

Gambar 4.13 Perintah AT Command bagian kedua ... 59

Gambar 4.14 Merubah Baudrate pada modem ... 60

Gambar 4.15 Tampilan menu Properties ... 60

Gambar 4.16 Tampilan menu Configure pada Properties ... 61

Gambar 4.17 Perintah AT&W ... 61

Gambar 4.18 Perancangan Current Transformer dengan Rangkaian Pengkondisi Sinyal ... 62

Gambar 4.19 Grafik hubungan antara arusdan tegangan pada current transformer dengan tegangan pada rangkaian pengkondisi sinyal ... 64

Gambar 4.20 Hasil Perancangan Mikrokontroler dengan LCD ... 66

Gambar 4.21 Koneksi Modem GSM ke Mikrokontroler ... 67

(19)

Gambar 4.23 Screenshot isi SMS dari modem ke nomor handphone operator

085279663334 ... 76

Gambar 4.24 Screenshot isi SMS dari modem ke nomor handphone operator

087782665333 ... 77

Gambar 4.25 Screenshot isi SMS dari modem ke nomor handphone operator

085768481333 ... 77

Gambar 4.26 Perancangan keseluruhan alat ... 78

Gambar 4.27 Screenshot isi SMS berupa besar nilai arus ke nomor

085279663334 ... 83

Gambar 4.28 Screenshot isi SMS berupa besar nilai arus ke nomor

(20)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kelas Ketelitian Current Transformer ... 19

Tabel 3.1 Fungsi pin mikrokontroler ... 27

Tabel 3.2 Pengaturan sumber clock ... 31

Tabel 4.1 Nilai output dari Current Transformer ... 45

Tabel 4.2 Tabel pengujian Rangkaian Penstabil Tegangan ... 46

Tabel 4.3 Hasil pengujian Current Transformer dengan Rangkaian Pengkondisi Sinyal ... 63

Tabel 4.4 UjiKecepatan SMS masing – masing nomor telepon pada modem 73

Tabel 4.5 Kecepatan pengiriman SMS dari alat dengan nomor telepon 085279663334 ke 3 buah nomor tujuan berbeda saat uji SMS ... 74

Tabel 4.6 Membandingkan data alat dan Clamp Meter ... 79

Tabel 4.7 Data hasil pengujian alat ... 79

Tabel 4.8 Pengujian respon SMS alat ... 81

Tabel 4.9 Hasil pengujian interval waktu pengiriman SMS oleh alat pada tanggal

27 Oktober 2014 pukul 05.47 WIB saat arus terbaca sebesar 2,836 A 84

(21)

27 Oktober 2014 pukul 11.17 WIB saat arus terbaca sebesar 2,836 A 85

Tabel 4.11 Hasil pengujian interval waktu pengiriman SMS oleh alat pada tanggal

27 Oktober 2014 pukul 18.00 WIB saat arus terbaca sebesar 3,423 A 85

Tabel 4.12 Hasil pengujian interval waktu pengiriman SMS oleh alat pada tanggal

(22)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu peralatan yang sangat penting pada bagian distribusi yaitu

transformator distribusi. Transformator distribusi berfungsi untuk mengubah

tenaga atau daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau

sebaliknya, dan kemudian disalurkan ke konsumen. Karena transformator

merupakan peralatan yang sangat penting dalam penyaluran tenaga listrik,

maka diusahakan agar peralatan ini berusia panjang dan dapat lebih lama

dipergunakan. Gangguan pada transformator distribusi dapat menyebabkan

putusnya penyaluran listrik ke konsumen, kebakaran, dan kerugian materil

baik itu pihak konsumen maupun di pihak produsen energi listrik itu sendiri.

Salah satu penyebab kerusakan transformator adalah arus yang mengalir pada

transformator melebihi dari nilai ratingnya.

Kerusakan yang diakibatkan arus berlebih yang mengalir pada transformator

sebenarnya dapat dihindari apabila mampu mencegah arus transformator

melebihi arus settingnya. Oleh karena itu, pembuatan alat pendeteksi arus pada

transformator secara otomatis melalui layanan pesan singkat dapat menjadi

suatu alternatif yang dapat mempermudah dalam mengetahui arus pada

(23)

2

Akan tetapi untuk pengujiannya belum bisa untuk keadaan sesungguhnya

karena keterbatasan, maka bentuk prototype menjadi pilihan.

Berdasarkan penelitian sebelumnya oleh Subkhi Abdul Aziz yang berjudul

“Analisis Kualitas Minyak Transformator Daya 25 kVA Berdasarkan Data

Citra Kamera Termal dan Data Hasil Uji Gas Chromatograph”, ketika

transformator bertambah bebannya maka panasnya ikut bertambah. Daya

adalah nilai tegangan dikalikan nilai arus listrik [11]. Dengan keadaan tegangan

yang tetap dan daya (watt) yang bertambah, maka besar arus juga ikut

bertambah. Oleh karena itu dengan bertambahnya nilai arus, maka suhu

transformator juga ikut bertambah. Jika terjadi arus gangguan yang sangat

besar, maka tidak menutup kemungkinan suhu transformator menjadi sangat

berbahaya untuk keselamatan.

B. Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Membuat alat untuk membaca nilai arus listrik dengan tampilan digital ;

b. Membuat alat yang dapat memberikan informasi nilai arus yang mengalir

pada objek melalui layanan pesan singkat secara otomatis.

C. Manfaat

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah dengan berhasilnya

(24)

3

arus listrik AC yang mengalir pada objek yang diukur secara otomatis ke

nomor tujuan pemakai.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah :

1. Bagaimana alat ini dapat mendeteksi arus ?

2. Bagaimana proses alat ini mengirimkan sms ke handphone pengguna ?

E. Batasan Masalah

Beberapa hal yang membatasi masalah dalam pembahasan tugas akhir ini

adalah:

1. Hanya mendeteksi arus listrik AC ;

2. Menggunakan transformator arus (Current Transformer) untuk

pengukuran arus listrik AC ;

3. Arus maksimum yang mampu di deteksi adalah sebesar 5 AAC ;

4. Menggunakan rangkaian pengkondisi sinyal untuk menambah nilai dan

menyearahkan tegangan output Current Transformator agar mudah di

deteksi oleh ADC pada mikrokontroler ;

5. Pengendali yang digunakan adalah mikrokontroler ;

6. Komunikasi antara mikrokontroler dengan Modem GSM menggunakan

kabel RS232 ;

7. Pengiriman SMS menggunakan modem Wavecom GSM ;

8. Nomor telepon yang digunakan pada modem dalam mengirim SMS adalah

(25)

4

F. Hipotesis

Hipotesis dari penelitian ini adalah dengan adanya alat ini dapat membantu

memberikan informasi nilai arus yang mengalir pada objek yang diukur secara

otomatis melalui layanan pesan singkat sehingga memudahkan bagi

penggunanya

G.Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan penulisan dan pemahaman mengenai materi tugas akhir

ini, maka sistematika penulisan dibagi menjadi lima bab, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Memuat latar belakang, tujuan penelitian, manfaat penelitian, rumusan

masalah, batasan masalah, hipotesa, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Memuat teori – teori yang mendukung untuk perancangan alat pendeteksi arus

melalui layanan pesan singkat (SMS) secara otomatis berbasis mikrokontroler.

BAB III METODE PENELITIAN

Memuat metode pengerjaan tugas akhir, waktu dan tempat penelitian, jadwal

pelaksanaan, alat dan bahan, langkah - langkah pengerjaan yang dilakukan,

penentuan spesifikasi sistem, blok diagram alir fungsional serta

(26)

5

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Memuat perancangan, hasil, dan analisis mengenai alat pendeteksi arus

melalui layanan pesan singkat (SMS) secara otomatis berbasis mikrokontroller

ATmega8535.

BAB V PENUTUP

Memuat kesimpulan yang diperoleh dan saran - saran untuk pengembangan

(27)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Transformator

Transformator merupakan suatu peralatan listrik yang berfungsi untuk

memindahkan dan mengubah tenaga listrik dari tegangan tinggi ke tegangan

rendah atau sebaliknya, dengan frekuensi yang sama dan perbandingan

transformasi tertentu melalui suatu gandengan magnet. Transformator bekerja

berdasarkan prinsip induksi elektromagnetis, dimana perbandingan tegangan

antara sisi primer dan sisi sekunder berbanding lurus dengan perbandingan

jumlah lilitan dan berbanding terbalik dengan perbandingan arusnya.[1]

Dalam bidang tenaga listrik pemakaian transformator dikelompokkan menjadi:

1. Transformator daya ;

2. Transformator distribusi ;

3. Transformator untuk pengukuran.[18]

A.1. Prinsip Kerja Transformator

Transformator terdiri atas dua buah kumparan, yakni kumparan primer dan

kumparan sekunder yang bersifat induktif. Kedua kumparan ini terpisah

secara elektris namun berhubungan secara magnetis melalui jalur yang

memiliki reluktansi (reluctance) rendah. Apabila kumparan primer

(28)

7

balik akan muncul di dalam inti yang dilaminasi, karena kumparan tersebut

membentuk jaringan tertutup maka mengalirlah arus primer. Akibat adanya

fluks di kumparan primer, maka pada kumparan primer terjadi induksi (self

induction) dan terjadi pula induksi pada kumparan sekunder karena

pengaruh induksi dari kumparan primer atau disebut sebagai induksi

bersama (mutual induction) yang menyebabkan timbulnya fluks magnet di

kumparan sekunder. Kemudian arus sekunder akan mengalir jika rangkaian

sekunder diberikan beban, sehingga energi listrik dapat ditransfer

keseluruhan (secara magnetisasi) seperti pada gambar 2.1 dibawah ini.

Gambar 2.1 Prinsip kerja transformator.[2]

A.2. Bagian utama transformator [3]

1. Bagian utama transformator, terdiri dari:

a) Inti besi

Inti besi berfungsi untuk mempermudah jalan fluks yang ditimbulkan

(29)

8

lempengan besi tipis yang berisolasi untuk mengurangi panas

(sebagai rugi-rugi besi) yang ditimbulkan oleh arus pusar atau arus

eddy (eddy current).

b) Kumparan transformator

Beberapa lilitan kawat berisolasi membentuk suatu kumparan dan

kumparan tersebut diisolasi, baik terhadap inti besi maupun terhadap

kumparan lain dengan menggunakan isolasi padat seperti karton,

pertinax dan lain-lain. Pada transformator terdapat kumparan primer

dan kumparan sekunder. Jika kumparan primer dihubungkan dengan

tegangan atau arus bolak - balik maka pada kumparan tersebut

timbul fluks yang menimbulkan induksi tegangan. Apabila pada

rangkaian sekunder ditutup (pada rangkaian beban) maka mengalir

arus pada kumparan tersebut, sehingga kumparan ini berfungsi

sebagai alat transformasi tegangan dan arus.

c) Minyak transformator

Sebagian besar dari transformator tenaga memiliki kumparan -

kumparan dan inti yang direndam dalam minyak transformator.

Terutama digunakan pada transformator - transformator tenaga

berkapasitas besar. Karena minyak transformator mempunyai sifat

sebagai media pemindah panas (disirkulasi), dan sebagai isolasi

(karena memiliki daya tegangan tembus tinggi) sehingga berfungsi

(30)

9

Minyak transformator harus memenuhi persyaratan, yaitu :

1. Kekuatan isolasi tinggi ;

2. Penyalur panas yang baik dan berat jenis yang kecil,

sehingga partikel - partikel dalam minyak dapat mengendap

dengan cepat ;

3. Viskositas yang rendah, agar lebih mudah bersirkulasi dan

memiliki kemampuan pendinginan menjadi lebih baik ;

4. Titik nyala yang tinggi dan tidak mudah menguap yang dapat

menimbulkan bahaya. ;

5. Tidak merusak bahan isolasi padat ;

6. Sifat kimia yang stabil.

d) Bushing

Hubungan antara kumparan transformator ke jaringan luar melalui

sebuah bushing. Bushing yaitu sebuah konduktor yang diselubungi

oleh isolator dan berfungsi sebagai penyekat antara konduktor

tersebut dengan tangki transformator.

e) Tangki dan Konservator

Pada umumnya bagian - bagian dari transformator yang terendam

minyak transformator berada di dalam tangki. Untuk menampung

pemuaian pada minyak transformator, tangki dilengkapi dengan

(31)

10

A.3 Rugi - Rugi Pada Transformator

Rugi – rugi pada transformator terdiri dari rugi tembaga (Pcu), rugi besi

(Pi), dan fluks bocor.

A.3.1 Rugi Tembaga ( Pcu )

Rugi yang disebabkan arus mengalir pada kawat tembaga yang terjadi

pada lilitan sekunder. Arus ini mengalir ketika transformator diberikan

beban. Rumus rugi tembaga sebagai berikut :

Pcu = I2 R (2-1)

Rugi besi terdiri atas :

a) Rugi histerisis (Ph), yaitu rugi yang disebabkan fluks bolak – balik

pada inti besi yang dinyatakan sebagai berikut :

(32)

11

Rugi histerisis maupun rugi arus eddy bernilai tetap, tidak bergantung

pada besarnya beban. [4]

A.3.3 Fluks bocor

Kebocoran fluks terjadi karena ada beberapa fluks yang tidak

menembus inti besi dan hanya melewati salah satu kumparan

transformator saja. Fluks yang bocor ini akan menghasilkan induktansi

diri pada lilitan primer dan sekunder sehingga akan berpengaruh

terhadap nilai daya yang disuplai dari sisi primer ke sisi sekunder

(33)

12

B. Transformator Arus

Transformator arus (Current Transformer) merupakan jenis transformator

yang digunakan untuk pengukuran besar arus listrik.[19] Muatan listrik yang

bergerak menghasilkan sebuah arus listrik. Satuan arus listrik adalah ampere,

yang didefinisikan sebagai laju pergerakan muatan melewati suatu titik acuan

tertentu (menembus suatu bidang acuan tertentu) sebesar satu coulomb

perdetik. Besar arusnya sebagai berikut :

= ɸ (2-5)

Current Transformer berfungsi untuk :

1. Melakukan pengukuran besar arus listrik AC pada sistem tenaga listrik ;

2. Mengisolasi rangkaian sekunder terhadap rangkaian primer, yaitu

memisahkan instalasi pengukuran dan proteksi dari tegangan tinggi ;

3. Memungkinkan standarisasi rating arus untuk peralatan sisi sekunder.[6]

B.2. Prinsip Kerja Transformator Arus

Pada dasarnya prinsip kerja Current Transformer sama dengan

(34)

13

pada kumparan primer timbul gaya gerak magnet sebesar N1I1. Gaya

gerak magnet ini memproduksi fluks pada inti, kemudian

membangkitkan gaya gerak listrik (GGL) pada kumparan sekunder. Jika

terminal kumparan sekunder tertutup, maka pada kumparan sekunder

mengalir arus I2, arus ini menimbulkan gaya gerak magnet N1I1 pada

kumparan sekunder. Bila transformator tidak mempunyai rugi-rugi

(transformator ideal) berlaku persamaan :

N1 x I1 = N2 x I2 (2-6)

Atau

=

(2-7)

Keterangan :

N1 : Jumlah belitan kumparan primer

N2 : Jumlah belitan kumparan sekunder

I1 : Arus kumparan primer

I2 : Arus kumparan sekunder.[19]

B.3 Klasifikasi Transformator Arus

Dalam pemakaian sehari - hari, Current Transformer dibagi menjadi

beberapa jenis. Adapun pembagian jenis Current Transformer adalah

sebagai berikut :

Jenis Current Transformer menurut jumlah lilitan primer, yaitu :

1. Jenis Wound

Biasa digunakan untuk pengukuran pada arus rendah, burden yang

(35)

14

2. Jenis Bar

Konstruksinya mampu menahan arus hubung singkat yang cukup

tinggi sehingga memiliki faktor thermis dan dinamis arus hubung

singkat yang tinggi.[19]

Jenis Current Transformer menurut jumlah rasio, yaitu :

1. Jenis Rasio Tunggal

Rasio tunggal adalah Current Transformer dengan satu kumparan

primer dan satu kumparan sekunder.

2. Jenis Rasio Ganda

Rasio ganda diperoleh dengan membagi kumparan primer menjadi

beberapa kelompok yang dihubungkan secara seri atau paralel.[19]

Jenis Current Transformer menurut jumlah inti, yaitu :

1. Inti Tunggal

Digunakan apabila sistem membutuhkan salah satu fungsi saja,

yaitu untuk pengukuran atau proteksi.

2. Inti Ganda

Digunakan apabila sistem membutuhkan arus untuk pengukuran

dan proteksi sekaligus.[19]

(36)

15

Jenis Current Transformer menurut konstruksi isolasi, yaitu :

1. Isolasi Epoksi-Resin

Biasa dipakai hingga tegangan 110 kV. Memiliki kekuatan hubung

singkat yang cukup tinggi karena semua belitan tertanam pada

bahan isolasi.

2. Isolasi Minyak-Kertas

Isolasi minyak kertas ditempatkan pada kerangka porselen. Untuk

tegangan tinggi yang digunakan pada gardu induk dengan

pemasangan luar.

3. Isolasi Koaksial

Jenis Current Transformer dengan isolasi koaksial biasa ditemui

pada kabel, bushing transformator, atau pada rel daya berisolasi gas

SF6.[19]

Jenis Current Transformer menurut tipe pasangan, yaitu :

1. Pasangan dalam (indoor) ;

2. Pasangan luar (outdoor).

Jenis Current Transformer menurut tipe konstruksi, yaitu :

1. Tipe cincin (ring / window type) ;

2. Tipe cor - coran cast resin (mounded castresin type) ;

3. Tipe tanki minyak (oil tank type) ;

(37)

16

B.4 Bagian - bagian dari Transformator Arus

Current Transformer memiliki bagian – bagian sebagai berikut :

1. Bagian atas Current Transformer (transformer head) ;

2. Peredam perlawanan pemuaian minyak (oilresistant expansion bellows)

3. Terminal utama (primary terminals) ;

4. Penjepit (clamps) ;

5. Inti kumparan dengan belitan berisolasi utama (core and coil assembly

with primary winding and main insulation) ;

6. Inti dengan kumparan sekunder (core with secondary windings) ;

7. Tanki (tank) ;

8. Tempat terminal (terminal box) ;

9. Plat untuk pentanahan (earthing plate). [6]

B.5 Hubungan dari Transformator Arus

Umumnya hubungan dari Current Transformer terdiri dari tiga hubungan,

yaitu :

Hubungan Current Transformer.

Hubungan ini terdiri dari sebuah lilitan primer dan sebuah lilitan sekunder,

yang mempunyai ratio.

Hubungan Current Transformerdengan dua buah lilitan sekunder.

Hubungan ini terdiri dari sebuah lilitan primer dan dua buah lilitan

(38)

17

(double core). Satu lilitan sekundernya untuk alat pengaman dan satu sisi

lagi untuk alat - alat pengukur.

Hubungan Current Transformer dengan dua buah lilitan primer dan dua

buah lilitan sekunder.

Hubungan ini terdiri dari dua buah lilitan primer yang sama dan dapat

dihubungkan seri atau paralel sedangkan masing - masing lilitan sekunder

terpisah. [6]

B.6. Data Pengenal Transformator Arus [19]

Setiap current transformer harus dilengkapi dengan spesifikasi pengenal.

Data pengenal current transformer terdiri dari :

1. Arus Primer

kabel penghubung panjang, sehingga sehingga jumlah impedansi meter

dengan impedansi kabel lebih besar daripada burden atau jika jumlah

belitan sekunder sedikit sehingga rasio tidak dapat diubah.

3. Frekuensi

Frekuensi pengenal bernilai sama dengan frekuensi system, yaitu 50 Hz

atau 60 Hz.

(39)

18

Arus thermal kontinyu adalah kontinyu tertinggi yang menimbulkan suhu

current transformer bernilai sama dengan suhu yang diizinkan. Jika

pengenal ini tidak diberikan, maka nilainya dapat ditetapkan sama

dengan arus pengenal primer.

5. Daya Keluaran

Daya keluaran adalah daya (VA) yang diambil current transformer saat

arus sekunder bernilai sama dengan arus pengenal sekunder dan

impedansi beban yang terhubung di terminal sekunder bernilai sama

dengan burden pengenal. Daya keluaran pengenal current transformer

antara lain adalah 2,5 VA; 3 VA; 7,5 VA; 10 VA; 15 VA; dan 30 VA.

6. Burden

Burden adalah impedansi dan cosφ beban yang membuat arus sekunder

bernilai sama dengan arus pengenal sekunder saat arus di sisi primer

sama dengan arus pengenal primer.

7. Arus thermal waktu singkat

Besar arus thermal waktu singkat ditentukan lebih besar atau sama

dengan arus hubung singkat tertinggi yang diperkirakan akan mengalir

pada sisi primer current transformer, atau tidak boleh kurang dari arus

pemutus daya yang bekerja sama dengan current transformer tersebut.

8. Arus dinamis waktu singkat

Arus dinamis waktu singkat tidak boleh bernilai kurang dari 2,5 kali arus

(40)

19

9. Tingkat isolasi

Untuk tegangan pengenal yang sama, tingkat isolasi current transformer

sama dengan transformator tegangan.

10. Ketelitian

Kelas ketelitian dan galat yang diizinkan terlihat pada tabel 2.1. berikut

ini :

Tabel 2.1. Kelas Ketelitian Current Transformer

Kelas γ (%) δ (menit) Arus

Ketelitian current transformer yang digunakan untuk proteksi

ditentukan oleh galat komposisi tertinggi yang diizinkan pada saat batas

ketelitian arus primer sama dengan yang ditetapkan untuk kelasnya.

C.Kerapatan Fluks Magnet

Kerapatan fluks magnet adalah fluks magnet per satuan luas pada bidang yang

tegak lurus dengan fluks magnet tersebut. Kerapatan fluks magnet dinyatakan

sebagai berikut :

(41)

20

Keterangan :

B : Kerapatan fluks (T)

ɸ : fluks magnet (weber)

A : luas penampang (m2) [17]

D. Pengkondisian Sinyal

Pengkondisian sinyal ini terdiri dari 2 tahap, yaitu rangkaian penstabil

tegangan dan rangkaian pengkondisi sinyal.

D.1. Rangkaian Penstabil Tegangan

Rangkaian ini berfungsi untuk membuat tegangan pada sisi output

rangkaian ini bernilai tetap atau stabil. Berapa pun besar tegangan DC

dari sumber tegangan, nilai tegangan pada output rangkaian ini tetap

bernilai sama. Rangkaian skematik penstabil tegangan seperti pada

gambar 2.2.

(42)

21

Untuk menentukan besar nilai tegangan output rangkaian ini dapat

menggunakan persamaan sebagai berikut :

= 1,25 1 + 21 + 2

(2-9)

Keterangan :

Vo : Tegangan output (V)

R1 dan R2 : Resistansi resistor (Ω)

Iadj : Arus pada kaki adjustment IC regulator tegangan (A) [14]

D.2. Clamper

Rangkaian clamper adalah rangkaian yang digunakan untuk

memberikan tegangan offset tegangan DC, agar tegangan yang

dihasilkan adalah tegangan input ditambahkan dengan tegangan DC.

Semua clamper melakukan penambahan komponen DC pada sinyal.

Clamper tersusun atas dioda, kapasitor, dan komponen resistif. Pada

gambar 2.3., sinyal input adalah gelombang sinus dengan harga puncak

ke puncak sebesar 20 V. Clamper mendorong sinyal ke atas, sehingga

puncak negatif jatuh pada level 0 V. Bentuk sinyal asli tetap

(43)

22

Gambar 2.3. Proses Clamper.

D.3. Rangkaian Dioda Tidak Seimbang

Sumber yang dikopel secara kapasitif akan menyebabkan aksi clamping

yang tidak diinginkan apabila beban tidak seimbang. Beban tidak

seimbang yaitu beban yang menyebabkan arus tidak sama selama

selang setengah siklus. Seperti pada rangkaian clamper, kapasitor

bermuatan akan mendorong sinyal AC ke atas atau ke bawah tergantung

pada polaritas tegangan kapasitor.

Diantara rangkaian dioda, berikut ini adalah beban – beban tidak

seimbang seperti penyearah setengah gelombang, clipper, detektor

puncak, clamper, dan detektor puncak ke puncak. Untuk clamper dan

detektor puncak ke puncak memang melakukan clamp sinyal, oleh

karena itu komponen ini bekerja baik dengan sumber yang dikopel

secara kapasitif. Untuk mengatasi clamping dengan menambahkan

resistor kembalinya DC (DC return resistor) pada input rangkaian tidak

(44)

23

C

Gambar 2.4. Rangkaian resistor kembalinya DC.

Resistor membolehkan kapasitor mengosongkan diri selama diode off.

Dengan kata lain, muatan yang disimpan pada plat kapasitor

dihilangkan selama setengah siklus berikutnya. Besarnya RD tidaklah

kritis. Yang paling utama dalam mencegah aksi clamping adalah

menjaga agar resistansi pengosongan RD lebih kecil dari atau sama

dengan resistansi yang seri dengan dioda.

(2-10)

Jika persyaratan ini terpenuhi, tegangan kapasitor tidak dapat

bertambah dengan mencolok dan hanya terjadi sedikit clamping saja.

Apabila mungkin, maka RD dibuat lebih kecil dari sepersepuluh RL. [16]

=10 1

(2-11)

RD RL

D C

(45)

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat

Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu

Teknik Elektro Universitas Lampung pada tanggal 4 Juni 2013 hingga 23

September 2014.

B. Alat dan Bahan

Adapun peralatan yang akan digunakan adalah :

1. Notebook HP Pavilion DV4 3106-TX ;

2. Solder ;

3. Timah ;

4. Bor ;

5. Sistem Minimum dan Downloader AVR untuk mikrokontroller;

6. Power Supply 5 VDC ;

7. Clamp Meter ;

8. Papan projek (project board) ;

9. Kabel ;

Komponen - komponen utama yang dibutuhkan adalah :

(46)

25

2. Modem GSM RS232 ;

3. Current Transformer ;

4. Rangkaian pengkondisi sinyal ;

5. Handphone ;

6. LCD 16 x 2.

Adapun komponen pendukung untuk perancangan ini adalah :

1. PCB ;

2. Akrilik ;

3. Aluminium siku.

C. Metode Penelitian

Metodologi penetilian pada tugas akhir ini, yaitu :

C.1. Mikrokontroller

Mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai

masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan

dihapus dengan cara khusus. Mikrokontroler banyak digunakan dalam

produk dan alat yang dikendalikan secara otomatis.

Secara teknis hanya ada 2 macam mikrokontroler yang masing - masing

mempunyai keturunan atau keluarga sendiri – sendiri, yaitu :

1. RISC kependekan dari Reduced Instruction Set Computer : instruksi

terbatas tapi memiliki fasilitas yang lebih banyak ;

2. CISC kependekan dari Complex Instruction Set Computer : instruksi

(47)

26

Tentang jenisnya banyak sekali ada keluarga Motorola dengan seri 68xx,

keluarga MCS51 yang diproduksi Atmel, Philip, Dallas, keluarga PIC dari

Microchip, Renesas, Zilog. Masing - masing keluarga juga masih terbagi

lagi dalam beberapa tipe. Jadi sulit sekali untuk menghitung jumlah

mikrokontroler.[7]

C.1.1. Arsitektur Mikrokontroler

Mikrokontroler AVR (Alf and Vegard’s Risc Processor) merupakan

mikrokontroler keluaran Atmel, yang mempunyai arsitektur RISC 8 bit.

Semua instruksi dikemas dalam kode 16-bit dan sebagian besar

instruksi dieksekusi dalam 1 siklus clock. Mikrokontroler banyak

digunakan untuk sistem yang kompleks, memiliki input sinyal analog,

dan membutuhkan memori yang relatif lebih besar. Berikut ini adalah

fitur - fitur mikrokontroler :

Memori Flash 8 Kbytes untuk program

Memori EEPROM 512 bytes untuk data

Memori SRAM 512 bytes untuk data

Maksimal 32 pin I/O

20 interrupt

8 channel ADC 10 bit terletak pada port A

Komunikasi serial melalui SPI dan USART

Analog komparator

4 I/O PWM

(48)

27

C.1.2. Konfigurasi Pin Mikrokontroler

Konfigurasi pin mikrokontroler terdapat pada gambar 3.1. berikut ini :

Gambar 3.1.Pin Mikrokontroler ATMega8535.[8]

Pada Tabel 3.1. merupakan fungsi dari setiap pin yang ada pada

mikrokontroler.

Tabel 3.1Fungsi pin mikrokontroler.[9]

Nama Pin Fungsi

VCC Catu daya

GND Ground

Port A

(PA7..PA0)

Port I/O 8-bit dua arah dengan resistor pull-up internal.

Juga berfungsi sebagai masukan analog ke ADC (ADC0

s.d. ADC7)

Port B

(PB7..PB0)

Port I/O 8-bit dua arah dengan resistor pull-up internal.

(49)

28

Port I/O 8-bit dua arah dengan resistor pull-up internal.

Dua pin yaitu PC6 dan PC7 berfungsi sebagai oscillator

luar untuk Timer/Counter2.

Port D

(PD7..PD0)

Port I/O 8-bit dua arah dengan resistor pull-up internal.

Fungsi khusus masing-masing pin :

Port PinFungsi lain

PD0 RXD (UART Input Line)

(50)

29

PD2 INT0 (External Interrupt 0 Input)

PD3 INT1 (External Interrupt 1 Input)

PD4 OC1B (Timer/Counter1 Output CompareB

Match Output)

PD5 OC1A (Timer/Counter1 Output CompareA

Match Output)

PD6 ICP (Timer/Counter1 Input Capture Pin)

PD7 OC2 (Timer/Counter2 Output Compare

Match Output)

RESET Masukan reset. Sebuah reset terjadi jika pin ini diberi

logika rendah melebihi periode minimum yang

diperlukan.

XTAL1 Masukan ke inverting oscillator amplifier dan masukan

ke rangkaian clock internal.

XTAL2 Keluaran dari inverting oscillator amplifier.

AVCC Catu daya untuk port A dan ADC.

AREF Referensi masukan analog untuk ADC.

(51)

30

C.1.3. Memori Mikrokontroler [9]

Mikrokontroler memiliki 3 jenis memori, yaitu memori program,

memori data, dan memori EEPROM. Ketiganya memiliki ruang sendiri

dan terpisah.

a. Memori program

Mikrokontroler memiliki kapasitas memori progam sebesar 8 Kbyte

yang terpetakan dari alamat 0000h – 0FFFh dimana masing - masing

alamat memiliki lebar data 16 bit. Memori program ini terbagi

menjadi 2 bagian yaitu bagian program boot dan bagian program

aplikasi.

b. Memori data

Mikrokontroler memiliki kapasitas memori data sebesar 608 byte yang

terbagi menjadi 3 bagian yaitu register serba guna, register I/O dan

SRAM. Mikrokontroler memiliki 32 byte register serba guna, 64 byte

register I/O yang dapat diakses sebagai bagian dari memori RAM

(menggunakan instruksi LD atau ST) atau dapat juga diakses sebagai

I/O (menggunakan instruksi IN atau OUT), dan 512 byte digunakan

untuk memori data SRAM.

c. Memori EEPROM

Mikrokontroler memiliki memori EEPROM sebesar 512 byte yang

terpisah dari memori program maupun memori data. Memori

(52)

register-31

register I/O yaitu register EEPROM Address, register EEPROM Data,

dan register EEPROM Control. Untuk mengakses memori EEPROM

ini diperlakukan seperti mengakses data eksternal, sehingga waktu

eksekusinya relatif lebih lama bila dibandingkan dengan mengakses

data dari SRAM.

C.1.4. Sistem Clock [8]

Clock digunakan untuk mengontrol keserempakan operasi perangkat -

perangkat yang ada di dalam mikrokontroler. Semakin besar frekuensi

clock yag dipakai, maka semakin cepat mikrokontroler dalam

mengeksekusi suatu perintah. Pada mikrokontroler terdapat lima buah

sumber clock yang dapat diatur melalui bit flash fuse CKSEL3..0.

Pengaturan sumber clock ditunjukan pada tabel 3.2 berikut.

Tabel 3.2Pengaturan sumber clock.

CKSEL3..0 Sumber clock

1111-1010 Kristal eksternal/resonator keramik

1001 Kristal eksternal frekuensi rendah

1000-0101 Osilator RC eksternal

0100-0001 Osilator RC Internal terkalibrasi

0000 Clock eksternal

Osilator RC internal terkalibrasi memiliki kemampuan untuk mensuplai

sinyal clock maksimal hingga frekuensi 8 MHz. Untuk memperoleh

(53)

32

sebagai sumber clock yang dapat membangkitkan clock hingga frekuesi

16 MHz.

C.1.5. Analog to Digital Converter (ADC) [8]

ADC adalah kepanjangan dari Analog to Digital Converter yang artinya

pengubah dari analog ke digital. Fungsi dari ADC adalah untuk

mengubah data analog menjadi data digital yang nantinya akan masuk

ke suatu komponen digital yaitu mikrokontroler.

Beberapa parameter yang menentukan mutu sebuah ADC, yaitu

kesalahan kuantisasi, ketidaklineran, kode tidak lengkap atau hilang,

dan waktu konversi. Resolusi suatu ADC yang dinyatakan dengan bit,

menunjukkan tingkat ketelitian ADC di dalam mengubah sinyal analog

ke digital. Semakin banyak bitnya, maka semakin peka ADC tersebut

terhadap perubahan masukan analognya. Misalnya untuk ADC 8 bit

dengan jangkauan masukan 10 Volt, tegangan terkecil yang dapat

dibedakan adalah 10/256 = 39.0625 mV, sedangkan pada ADC 12 bit

adalah 10/4096 = 2.44 mV.

Kesalahan kuantisasi muncul karena keterbatasan variasi bit yang

tersedia terhadap nilai - nilai analognya. Misalnya pengukuran besaran

analog dengan menggunakan konverter 8 bit. Besaran itu sendiri dapat

mempunyai nilai sembarang yang bersifat malar. Sedangkan konverter

8 bit tersebut hanya dapat mengeluarkan nilai yang terbatas jumlahnya

(54)

33

Karakteristik linier didekati dengan karakteristik bentuk tangga,

sehingga timbul kesalahan kuantisasi sebesar setengah dari tinggi anak

tangga. Karena tinggi anak tangga adalah sama dengan bit penting

terendah (Least Significant Bit, LSB) dalam bilangan biner, maka

kesalahan tersebut sama dengan setengah LSB. Kesalahan ini diperkecil

dengan memperbanyak posisi biner.

C.2. Cara Kerja Short Message Service (SMS) [10]

SMS dikirim dari pengirim ke penerima melewati Short Message Service

Center (SMSC) dengan prinsip Store and Forward, dimana pesan yang

dikirim ke SMSC akan disimpan terlebih dahulu hingga masa validitas

tertentu terpenuhi jika ponsel nomor yang dituju dalam keadaan mati

ataupun diluar jangkauan operator, setelah ponsel nomor yang dituju sudah

aktif atau berada dalam jangkauan operator maka pesan akan diteruskan

oleh SMSC kepada penerima. Apabila pesan yang tersimpan di SMSC

sudah melewati masa validitas yang ditentukan, pesan tersebut akan

dihapus dan tidak akan diteruskan kepada nomor yang dituju.

SMSC adalah sistem yang mengelola pesan singkat dalam jaringan tanpa

kabel. Cara kerja SMSC ketika pengguna ponsel mengirim pesan singkat

maka pesan singkat tersebut akan masuk ke SMSC terlebih dahulu.

Tugas utama SMSC adalah mengatur proses pesan singkat, bila penerima

dalam kondisi memungkinkan maka pesan singkat tersebut dikirimkan ke

tujuan dan bila tidak memungkinkan (seperti ponsel dalam keadaan mati)

(55)

34

menunggu tujuan pesan dalam kondisi memungkinkan SMSC juga

dinamakan Store dan Forward Operation. Terlihat seperti pada gambar

3.2.

Gambar 3.2.Blok Diagram Cara Kerja SMS.[10]

C.3. Perintah AT Command [10]

AT Command adalah perintah yang dapat diberikan kepada handphone

atau Global System for Mobile Communications (GSM) dan Code Division

Multiple Access (CDMA) modem untuk melakukan sesuatu hal, termasuk

untuk mengirim dan menerima SMS. Dengan memprogram pemberian

perintah ini di dalam komputer/mikrokontroller maka perangkat kita dapat

melakukan pengiriman atau penerimaan SMS secara otomatis untuk

mencapai tujuan tertentu. Komputer ataupun mikrokontroller dapat

memberikan perintah AT Command melalui hubungan kabel data serial

ataupun bluetooth. AT Command setiap SMS device bisa berbeda-beda,

tapi pada dasarnya sama. Beberapa AT Command yang penting untuk SMS

yaitu sebagai berikut :

1. AT + CMGS : untuk mengirim SMS

2. AT + CGML : untuk memeriksa SMS

(56)

35

4. AT + CMGR : untuk membaca SMS

Antara perangkat handphone dan GSM/CDMA modem bisa memiliki

AT-Command yang berbeda - beda, namun biasanya mirip antara satu

perangkat dengan perangkat lainnya. Prinsip kerja SMS terlihat pada

gambar 3.3.

Gambar 3.3.Prinsip kerja pengiriman SMS menggunakan Modem.[10]

C.3.1. Perintah kirim SMS

Untuk mengirim sebuah SMS perintah yang digunakan yaitu

AT+CMGS = x dimana x adalah jumlah pasang karakter data

Protocol Data Unit (PDU) yang ingin dikirimkan. Dalam data PDU

nanti akan tersimpan nomor tujuan pengiriman dan pesan SMS yang

ingin dikirimkan. Handphone atau GSM/CDMA modem kemudian

akan merespon untuk mempersilakan memasukkan data PDU yang

harus diakhiri dengan karakter CTRL-Z. Untuk menerima SMS yang

masuk perintah yang digunakan yaitu AT+CMGR=x, dimana x

adalah nomor index SMS yang ingin dibaca dalam memori tempat

(57)

36

Handphone atau GSM/CDMA modem akan merespon dengan

memberikan data PDU dari SMS yang diinginkan, dimana di

dalamnya memuat nomor pengirim, waktu kirim, dan pesan SMS

yang dikirim. PDU ini kemudian dikonversi ke mode teks kemudian

dapat diterjemahkan oleh komputer/mikrokontroller sehingga

didapatkan informasi yang ingin diketahui.

Mode PDU adalah format pesan dalam hexadecimal octet dan

semidecimal. Kelebihan menggunakan mode PDU adalah dapat

melakukan encoding sendiri yang tentunya harus pula didukung oleh

hardware dan operator GSM, melakukan kompresi data,

menambahkan nada dering dan gambar pada pesan yang akan

dikirim.

C.4. Perancangan alat

Tahapan dalam proses perancangan alat sebagai berikut :

a. Perancangan model sistem

Pada tahap ini dilakukan perancangan diagram blok rangkaian

pendeteksi arus.

b. Perancangan rangkaian

Tahap ini berisi perancangan rangkaian dari masing - masing blok

yang ada pada perancangan model sistem. Perancangan dibuat

(58)

37

kriteria yang dibutuhkan. Dalam perancangan ini terbagi dalam

beberapa tahap, yaitu :

1. Perancangan antara Current Transformer dengan rangkaian

pengkondisi sinyal ;

2. Perancangan antara mikrokontroler dengan LCD 16x2 ;

3. Perancangan antara mikrokontroler dengan modem GSM RS232 ;

4. Perancangan keseluruhan alat.

b.1. Pembacaan Nilai Arus Listrik

Kabel atau objek yang akan diukur dilewatkan pada lubang

Current Transformer. Kemudian medan listrik yang ada pada

menyebabkan timbulnya gaya gerak magnet pada sisi primer

Current Transformer. Gaya gerak magnet ini menimbulkan

fluks pada inti, kemudian membangkitkan gaya gerak listrik

gaya gerak listrik pada sisi sekunder. Saat terminal sisi sekunder

dihubungkan dengan rangkaian pengkondisi sinyal, maka pada

terminal sisi sekunder mengalir arus listrik AC dan tegangan

listrik AC. Besar nilai arus listrik output Current Tranformer ini

berkisar antara 0 A sampai 5 A. Dari output Current

Transformer kemudian di clamper oleh rangkaian penstabil

tegangan. Setelah di clamper kemudian disearahkan oleh

rangkaian penyearah tegangan agar dihasilkan berupa tegangan

DC. Tegangan DC output dari rangkaian pengkondisi sinyal ini

(59)

38

mikrokontroler merubah dari tegangan DC menjadi bilangan

biner. Kemudian data bilangan biner ini diolah oleh

mikrokontroler sesuai program yang sudah dibuat pada software

CodeVision. Kemudian output mikrokontroler pada PORTC

terhubung dengan LCD 16x2 untuk menampilkan data berupa

besar nilai arus listrik yang dibaca oleh alat. Dan output pada

PORTD yaitu PIN TX dan PIN RX terhubung dengan

ICMAX232 yang merupakan koneksi RS232.

b.2. Pengiriman SMS

Pada program di setting ketika arus yang terbaca oleh alat lebih

besar dari sama dengan 2 A, maka mikrokrontroler baru akan

memberikan perintah ke Modem GSM untuk mengirimkan SMS

ke nomor tujuan. Proses pengiriman SMS ini bergantung dengan

keadaan jaringan layanan operator yang dipakai pada modem

dan pada nomor tujuan.

C.5. Perancangan program

Perancangan program pembacaan arus dan pengiriman informasi melalui

pesan singkat, sehingga didapatkan algoritma dari program tersebut.

(60)

39

Gambar 3.4.Blok Diagram Alir Sistem

Dari gambar diatas, arus dari transformator distribusi akan dibaca oleh

transformator arus. Keluaran transformator arus berupa arus listrik AC dan

tegangan AC kemudian masuk ke rangkaian pengkondisi sinyal, kemudian

tegangan output dari rangkaian pengkondisi sinyal akan menjadi inputan

ADC pada modul kit mikrokontroler. Mikrokontroler di program sehingga

akan mengirimkan sinyal aktif kepada modem apabila telah mengetahui

arus yang telah ditetapkan sebelumnya. Kemudian modem secara otomatis

akan mengirimkan pesan singkat ke nomor tujuan.

C.6. Pembuatan alat

Tahap realisasi pembuatan alat dari rancangan yang telah dibuat.

C.7. Pengujian alat

Menguji alat apakah telah sesuai dengan yang diinginkan. Pengujian akan

dibagi menjadi 2 tahap, yaitu :

(61)

40

Pengkalibrasian dilakukan dengan cara menyamakan nilai yang terukur

pada alat yang telah dibuat dengan nilai yang terukur pada Clamp Meter.

b.Pengujian Alat

Alat akan diuji untuk mengetahui apakah alat telah berfungsi dengan

baik. Bila terdapat kesalahan, maka akan dilakukan perbaikan.

Pada gambar 3.5. merupakan diagram alir penelitian dalam pembuatan alat ini.

Dimulai dengan pengumpulan literatur atau teori yang berhubungan dengan

pembuatan alat, kemudian melakukan perancangan model sistem dan

menentukan komponen apa saja yang diperlukan. Setelah komponen

terkumpul, tahapan selanjutnya adalah melakukan perancangan instrumen.

Setelah alat selesai dirancang kemudian ke tahap pengujian. Apabila alat dapat

bekerja dengan benar dan sesuai, maka kemudian melakukan pengumpulan

data hasil pengujian alat. Namun apabila alat belum bekerja dengan benar dan

sesuai, maka akan dilakukan perbaikan.

Diagram alir kerja sistem dapat terlihat pada gambar 3..6. Dimulai dengan

pengaturan arus target, kemudian memasukkan data dari rangkaian

pengkondisi sinyal. Selanjutnya mikrokontroler akan mengolah data tersebut.

Apabila hasilnya nilai arus lebih besar dari sama dengan 2 A, maka

mikrokontroler akan memberikan perintah kepada modem untuk mengirimkan

(62)

41

(63)

42

Gambar 3.6Diagram alir kerja sistem

Mulai

Pengaturan arus target

arus ≥ 2 A Input data dari rangkaian

pengkondisi sinyal

Mikrokontroler terima data

Modem

Kirim sms

Sms masuk

Tidak

Ya

(64)

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari perancangan prototype alat pendeteksi arus melalui layanan pesan

singkat (SMS) secara otomatis berbasis mikrokontroler, dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut :

1. Alat yang dibuat sudah mampu mendeteksi arus yang mengalir pada

objek yang diukur ;

2. Alat sudah mampu mengirimkan nilai arus yang terukur melalui SMS ke

nomor tujuan secara otomatis ;

3. Proses pengiriman SMS ke nomor telepon seluler tujuan sangat

tergantung dengan operator yang dipakai pada modem dan juga operator

yang dipakai pada nomor tujuan.

B. Saran

Berdasarkan dari hasil perancangan alat dan penelitian, maka ada beberapa

saran yang didapat yaitu :

1. Melakukan penelitian lebih lanjut agar mendapatkan akurasi nilai arus

(65)

93

2. Menggunakan cara lain selain SMS untuk mengirimkan informasi data

berupa nilai arus yang terukur kepada nomor tujuan ;

3. Menggunakan rangkaian penyearah gelombang penuh pada signal

(66)

DAFTAR PUSTAKA

[1] Sulasno. 2001. Distribusi Tenaga Listrik. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

[2] Barazili, Sigit. 2013. Rancang Bangun Alat Pendeteksi Panas Untuk Aplikasi Transfotmator Distribusi 20kV Melalui Layanan Pesan Singkat (SMS)

Secara Otomatis Menggunakan Mikrokontroler ATMega8535.

Lampung : Teknik Elektro Universitas Lampung.

[3] A.Arismunandar, S.Kuwarahara. 1979, Buku Pegangan Teknik Tegangan Listrik, Jilid III, Jakarta : Pradnya Paramita

[4] McPherson, George dan Robert D.Laramore. 1990. An Introductions to electrical Machines And Transformers. Inggris : Wiley.

[5] Tarigan, Joana Prana. 2012. Tranformator Distribusi.

http://anak-elektro-ustj.blogspot.com/2012/08/transformator-distribusi.html. Diakses pada tanggal 21 Mei 2013

[6] Sutanto, Edi. 2012. Transformator Arus dan Transformator Tegangan. http://edisutantodotcom.wordpress.com/2012/11/27/transformator-arus-dan-transfomator-tegangan/. Diakses pada tanggal 21 Mei 2013

[7] Heryanto, M Ary dan Wisnu Adi P. 2008. Pemrograman Bahasa C untuk Mikrokontroler ATMega8535. Yogyakarta : Penerbit Andi.

[8] Atmel Corporation. 2006. AVR ATMega 8535 Datasheet. San Jose : Atmel Corporations.

[9] Wardhana, Lingga. 2007. Belajar Sendiri Mikrokontroler ATMega8535

Simulasi, Hardware, Dan Simulasi. Jakarta : Andi Publisher.

[10] Ridho, Muhammad. 2013. Rancang Bangun Pendeteksi Getar dan Panas Pada Motor Listrik Melalui Layanan Pesan Singkat (SMS)

Menggunakan Mikrokontroler ATMega8535. Lampung : Teknik

(67)

[11] A.Z. Subkhi, Lystianingrum Vita Budiharto Putri, dan Priyadi Ardyono.

2012. Analisis Kualitas Minyak Transformator Daya 25KVA

Berdasarkan Kamera Thermal dan Data Hasil Uji Coba Gas

Chromatograph, JURNAL TEKNIK POMITS Vol.1, No.1, (2012) 1-6.

Surabaya : Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

[12] Sigid, Purnama. 2008. Analisa Pengaruh Pembebanan Terhadap Susut Umur

Transformator Tenaga. Semarang : Teknik Elektro Universitas Diponegoro.

[13] Allegro Micro Systems. 2011. ACS712 Datasheet. Massachusetts : Allegro Micro Systems, Inc.

[14] User, Super. 2012. IC Regulator Tegangan. [Online].

http://pcb.hol.es/index.php?option=com_content&view=article&id=51: ic-regulator-tegangan-voltage&catid=10&Itemid=104. Tanggal unggah 11 Maret 2012.

[15] STMicroelectronics. 1999. LM117/217 LM317. Italy : STMicroelectronics Group of Companies.

[16] Gunawan, Hanapi. 1992. Prinsip – prinsip Elektronika. Jilid Kedua, Jakarta : P.T. Gelora Aksara Pratama.

[17] Hayt, William H dan John A Buck. 2006. Elektromagnetika Edisi Ketujuh. Jakarta : Erlangga.

[18] Zuhal. 1991. Dasar Tenaga Listrik. Bandung : Penerbit ITB.

Gambar

Gambar 2.1 Prinsip kerja transformator.[2]
Gambar 2.2. Skematik rangkaian penstabil tegangan.
Gambar 2.3. Proses Clamper.
Gambar 2.4. Rangkaian resistor kembalinya DC.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mengetahui biodegradasi limbah cair tahu menggunakan bakteri indigen yang potensial mereduksi protein dan karbohidrat, pH dan BOD serta

Pengadukan dengan kecepatan ini umumnya digunakan untuk minyak kental, lumpur dimana terdapat serat atau pada cairan yang dapat menimbulkan busa.Jenis pengaduk

Perancangan ini menggunakan konsep perancangan french 1999 sehingga menghasilkan konsep terbaik dari alat pengering kaki otomatis ini, diantaranya, rangka yang

kemitraan sekolah dapat dilaksanakan antara sekolah yang baik dengan yang kurang baik, antara sekolah negeri dengan sekolah swasta dan sebagainya. Pelatihan

Pada kasus tersebut prinsip etika profesi yang dilanggar adalah tanggung jawab prolesi, dimana seharusnya melakukan pertanggung jawaban sebagai profesional yang

pembagian Anggah- Ungguhing Basa Bali sebagaimana terurai di atas, tampaknya penutur bahasa Bali dituntut untuk menguasai beberapa sistem stratifikasi masyarakat Bali,

peluang pembentuan iatan hidrogen antar dan intramoleul lebih bai daripada dalam rantai yang mengandung banya residu prolina% Pertimbangan ini

Pada penelitian ini penulis akan mengenali tulisan tangan berupa angka arab timur, berdasarkan data dari hasil pra pengolahan citra dan ekstraksi ciri dijadikan input pada proses