• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pedoman Teknis Pemantauan Status Gizi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pedoman Teknis Pemantauan Status Gizi"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PEDOMAN TEKNIS

PEMANTAUAN STATUS GIZI

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

DIT JEN BINA GIZI DAN KESEHATAN IBU DAN ANAK

DIREKTORAT BINA GIZI

JAKARTA

(3)

612,3 Ind

p

Katalog Dalam Terbitan, I{ementerian Kesehatan RI

Indonesia, Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Pedoman Teknis Pemantauan Status Gizi ----Jakarta: Kementerian Kesl:lhatan RI. 2014 ISBN 978-602-235-564-9

(4)

KATA PENGANTAR

Status gizi adalah keadaan yang diakibatkan oleh keseimbangan antara jumlah asupan zat gizi dengan jumlah kebutuhan zat gizi oleh tubuh untuk berbagai proses biologis . Status gizi khususnya status gizi anak balita merupakan salah satu indikator yang menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat, yang akan menentukan kualitas sumber daya manusia.

Sedemikian strategisnya status gizi dalam upaya pembangunan manusia Indonesia, sehingga ditetapkan sebagai salah satu sasaran dan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RP.lMN) bidang Kesehatan 2010-2014, yaitu menurunkan prevalensi balita gizi kurang dan prevalensi balita pendek, yang untuk pencapaiannya telah ditetapkan 8 indikator kinerja kegiatan pembinaan gizi yang prioritas untuk dilaksanakan sebagai mana dijabarkan dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2010-2014.

Untuk mengetahui pencapaian indikator kinerja utama dan indikator kinerja kegiatan yang t elah ditetapkan, secara nasional diperoleh dari Riskesdas yang dilaksanakan setiap 3-5 tahun sekali. Namun demikian, untuk memenuhi kebutuhan informasi terkait situasi status gizi dan indikator kegiatan pembinaan giz i yang spesifik wilayah terutama di kabupaten dan kota secara cepat, akurat, tepat waktu dan berkelanjutan, dipandang perlu melaksanakan Pemantauan Status Gizi (PSG) secara periodik dan berkesinambungan.

Peuoman Teklw P emd ll lilUan Stal s Glzi j"

(5)

Buku Pedoman Teknis PSG ini disusun dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas, khususnya pengelola kegiatan surveilans gizi da lam melaksanakan PSG di kabupaten dan kota.

Diharapkan kritik dan saran konstruktif dari berbagai pihak sangat diharapkan untuk penyempurnaan pedoman ini lebih lanjut. Terima kasih.

(6)

DAFTAR 151

Halaman

KATA PENGANTAR ... ... ... ... , ... ... .... ... .

DAFTAR lSI .. ... ... ... ... .. ... .. ... ... ... III

BAB I PENDAHULUAN ... .. .. .. .. ... .. .. .. ... .... .. .. ... 1

A. Latar Belakang ... .. .. .. .. .... .. ... .. .. . 1

B. Tujuan ... ... ... .... .. ... .. .. .... .. .... .... ... .... .. 2

C. Manfaat ... ... .... .. .. ... .. ... 3

C. Tahapan Pelaksanaan .. ... .. .... ... ... 3

E. Sistematika Penulisan ... ... .. .... .. .... .. ... 4

BAB 1/   TAHAP PERSIAPAN PEMANTAUAN STATUS GIZI .... .. . 5

A. Tujuan ... ... ... ... .. ... ... ... ... .... .... .. . 5

B. Disain, Populasi dan Sampel.. ... ... .. ... 6

C. Penentuan Sampel (S ampling) ... ... 6

BAB III TAHAP PELAKSANAAN PEMANTAUAN STATUS GIZI .. .. 21

A. Pengumpulan Data .. ... .... .. ... .. .. .... .. .... .... .... 21

B. Pelaksana ... ... ... ... ... ... .. .... ... ... .. .. ... . 24

C. Monitoring Pelaksanaan Pengumpulan Data .. .... 24

BAB IV MANAJEMEN DATA DAN INFORMASI PEMANTAUAN STATUS GIZI .... .. ... .... ... .... ... ... .. ... ... 27

A . Data Entry .... ... ... ... ... .. .. .. ... ... ... ... 27

B. Data Cleaning .. ... .. .. .. ... .... .. .. .. .. .... .. 27

C. Pengolahan dan Analisis Data .. .... .. .. .. ... ... 27

D. Penyusunan Laporan ... ... ... . 28

E. Diseminas i Hasil ... .... .... .. ... . 28

(7)

BAB V PENGORGANISASIAN PEMMHAUAN STATUS GIZI ... 29

A. Pelaksana dan Penanggung Jawab ... 29

B. Alur Pelaporan ... , ... 30

C. Waktu Pelaksanaan ... .. ... 32

BAB VI PENUTUP ... ... ... ... , ... 33

LAMPIRAN ... ... 34

iv Pedoll1an Te ;nl .... P"nlilnldUilll S· It · GI

(8)

---BABI PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) bidang Kesehatan 2010-2014 adalah menurunkan prevalensi balita gizi kurang menjadi setinggi-tingginya 15% dan menurunkan prevalensi balita pendek menjadi setinggi-tingginya 32%. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan prevalensi balita gizi kurang berhasil diturunkan dari 18,4% tahun 2007 menjadi 17,9% tahun 2010, namun pada tahun 2013 sedikit meningkat menjadi 19,6 %. Prevalensi balita pendek turun dari 36,8% tahun 2007 menjadi 35,6% tahun 2010, namun pada tahun 2013 sedikit meningkat menjadi 37,2%.

Untuk mendukung pencapaian RPJMN tersebut, dalam Rencana Aksi Pembinaan Gizi Masyarakat telah ditetapkan 8 indikator kinerja kegiatan pembinaan gizi masyarakat tahun 2010-2014, yaitu: (1) balita gizi buruk mendapat perawatan; (2) balita ditimbang berat badannya; (3) bayi usia 0-6 bulan mendapat Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif; (4) rumah tangga mengonsumsi garam beriodium; (5) balita 6-59 bulan mendapat kapsul vitamin A; (6) ibu hamil mendapat 90 tablet Fe; (7) kabupaten/kota melaksanakan surveilans gizi; dan (8) penyediaan stok cadangan (buffer stock) Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) untuk daerah bencana. Dalam mendukung tercapainya 8 indikator tersebut terdapat beberapa indikator gizi yang dapat digunakan sebagai informasi untuk meningkatkan sistem kewaspadaan gizi. Riskesdas yang hasilnya menjadi salah satu dasar untuk

(9)

---menetapkan kebijakan berbasis bukti hanya dilakukan antara

3­5 tahun sekali. Sehingga untuk m emperoleh informasi situa5i status gizi dan capaian kegiatan pembinaan gizi di suatu wilayah

khususnya di kabupaten dan kota secara cepat, akurat, teratur dan berkelanjutan, perlu dilaksanakan Pemantauan Status Gizi

(PSG) secara periodik dan berkesinambungan.

Pelaksanaan PSG merupakan bagian dari kegiatan monitoring

dan evaluasi program gizi. Data dan informasi yang dihasilkan dari kegiatan PSG dapat dijadikan bahan pengambilalll

keputusan dan penyusunan rencana kegiatan pembinaan gizi di suatu wilayah, khususnya di kabupaten dan kota.

Untuk meningkatkan kapasitas petugas khususnya pengelola

kegiatan surveilans gizi baik di pro pinsi maupun di kabupaten dan kota dalam pelaksanaan PS G, Kementerian Kesehatan RI mempublikasikan buku Petunjuk Teknis Pemantauan Status Gizi

sebagai acuan pelaksanaan.

B. Tujuan

Tujuan umum PSG adalah untuk menyediakan data da n

informasi status gizi balita, remaja, dewasa, lanjut usia, Wanita Usian Subur (WUS), ibu hamil dan ibu menyusui, serta

gambaran pelaksanaan kegiatan pembinaan gizi secara cepat, akurat, teratur dan berkelanjutan, dengan tujuan khusus untuk menyediakan informasi:

1.  Status gizi balita, anak usia sekolah 5­18 tahun, remaja, dewasa, WUS, ibu hamil dan ibu m enyusui.

2. Capaian indikator kinerja kegiat an pembinaan gizi, yaitu

balita ditimbang berat badannya, balita gizi buruk mendapat perawatan, ibu hamil mendapat 90 tablet Fe, bayi usia 0-6 bulan

2  

Pe do m an Te kms Pe m a ntauan S tallJs Gizi
(10)

mendapat ASI eksklusif, balita 6-59 bulan mendapat kapsul vitamin A, rumah tangga mengonsumsi garam beriodium.

C.

Manfaat

Pelaksanaan PSG, secara nasional bermanfaat untuk tersedianya data dan informasi dan perke m bangan status gizi balita, remaja ,

dewasa, wanita usia subur dan ibu hamil KEK secara cepat, akurat, teraturdan berkelanjutan untuk keperluan perencanaan,

penetapan kebijakan dan evaluasi kegiatan pembinaan gizi. Untuk kabupaten dan kota, data dan informasi yang dihasilkan

dapat dimanfaatkan untuk ke perluan pengambilan keputusan dan penentuan tindakan interv ensi, perencanaan dan evaluasi

kegiatan pembinaan gizi yang dilaksanakan .

D. Tahapan Pelaksanaan

Secara umum tahapan pelaksanaan Pemantauan Status Gizi (PSG) mengikuti langkah-Iangkah pelaksanaan survei, riset atau monitoring dan evaluasi, yang meliputi :

1. Tahap Persiapan

a. Menetapkan tujuan survei b. Menetapkan disain

c.  Menetapkan populasi dan sam pel

d . Menyediakan Instrumen dan peralatan e. Merekrut dan melatih petugas

f. Menetapkan rencana kerja dan biaya

2. Tahap pelaksanaan a. Pengumpulan data

b. Monitoring pelaksanaan pengumpulan data (kelengkapan informasi dan editing)

(11)

3. Manajemen data dan Informasi a. Data entry

b. Data cleaning

c. Pengolahan dan analisis data

4. Penyusunan Laporan

5.

Diseminasi hasil

6. Pengorga nisasia n

E. Sistematika Penulisan

Bab I merupakan pendahuluan yang menyajikan latar belakang, tujuan dan manfaat dari pelaksa naan PSG. Selanjutnya pada

Bab II disajikan tahap persiapan yang terdiri dari menetapkan

tujuan, disain, populasi dan sampel, menyediakan instrumen dan peralatan, merekrut dan melatih petugas serta menetapkan rencana kerja dan biaya.

Pada Bab III disajikan tahap pelaksanaan PSG yang meliputi pengumpulan data, monitoring pelaksanaan pengumpulan

data termasuk kelengkapan informasi dan editing. Pada Bab IV dijelaskan tentang manajemen data dan informasi yang

meliputi data entry, data cleaning, pengolahan dan analisis data, penyusunan laporan dan diseminasi hasil.

Pada Bab V dijelaskan pengorganisasian PSG yang terdiri dari pelaksana dan penanggung jawab, alur pelaporan dan waktu

pelaksanaan, dan pada bagian akhir terdapat lampiran yang terdiri dari daftar sampel kab/kot a menurut provinsi, contoh tabel acak, daftar variabel, kuesioner PSG, dan petunjuk pengisian kuesioner.

(12)

BAB II

TAHAP PERSIAPAN

PEMANTAUAN STATUS GIZI

A.

Tujuan

1.  Tujuan Umum

Tujuan umum pelaksanaan Pemantauan Status Gizi (PSG) adalah untuk memperoleh informasi status gizi dan capaian

kinerja kegiatan pembinaan gizi secara cepat, akurat, teratur dan berkelanjutan.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk memperoleh informasi status gizi :

1) Balita dengan indeks BB/U, PB/U-TB/U, dan BB/TB 2) WUS, ibu hamil dan ibu menyusui dengan indeks liLA

3) Anak usia sekolah, remaja dan dewasa dengan indeks IMT/U dan skor IMT

b. Untuk memperoleh informasi perkembangan pencapaian

indikator kinerja kegiata n pembinaan gizi:

1) Capaia!1 indikator ba li ta ditimbang berat badannya 2) Capaian indikator balit a gizi buruk mendapat perawatan

3) Capaian indikator ibu hamil mendapat 90 tablet Fe 4) Capaian indikator bayi usia 0-6 bulan mendapat ASI

eksklusif

5) Capaian indikator ba lita 6-59 bulan mendapat kapsul vitamin A

6) Capaian indikator rumah tangga mengonsumsi garam

beriodium.

(13)

C.   Untuk memperoleh informasi perkembangan status gizi

dari waktu ke waktu

B. Disain, Populasi dan Sampel

1. Pemantauan Status Gizi (PSG) dilakukan dengan disain

potong lintang (cross sectional sur vey).

2. Populasi adalah semua Rumah Tangga (RT) yang mempunyai

anak balita usia 0-59 bulan.

3. Sam pel adalah Rumah Tangga (RT) yang terpilih dari populasi.

C. Penentuan Sampel (Sampling)

1. Metode Penentuan Sampel

Penentuan sampel (sampling) d ilakukan dengan 3 (tiga )

tahap, yaitu: (1) tahap pertam a memilih sampel kabupaten

dan kota1

; (2) tahap kedua memilih klaster untuk setiap

kabupaten dan kota; dan (3) tahap ketiga memilih sampel RT

di setiap klaster.

a. Tahap I : Pemilihan Sampel Kabupaten dan Kota di Provins i

1) Jumlah kabupaten dan kota dipilih sebanyak 30% dari

jumlah kabupaten dan kota yang ada di setiap propinsi.

Secara proporsional jum lah sampel kabupaten da n

kota di setiap propinsi ditunjukan oleh Tabel 1.

1 Sampling tahap pertama hanya untuk PSG 2014, mula i tahun 2015 PSG diharapkan dapat dilaksanakan di seluruh kabupaten dan kota

(14)
[image:14.416.71.367.70.524.2]

Tabell. Distribusi Jumlah Sampel Kabupaten dan Kota Menurut Provinsi

No Kode Provinsi Jumlah Kabupaten

dan Kota Yang Ada

Jumlah Kabupalen dan Kola Terpilih

1 11 Aceh 23 7

,

12 Suma tera Utara 33 10

3 13 Su matera Barat 19 6

4 14 Ri au 12 4

5 15 Jambi 11 3

6 16 Sumatera Selatan 15 5

7 17 BenQkulu 10 3

8 18 LampunQ 14 4

9 19 Kepulauan Babel 7 2

10 20 Kepulauan Riau 7 2

11 31 OKI Jakarta 6 2

12 32 Jawa Sarat 26 8

13 33 Jawa Tengah 35 11

14 34 01 Yogyakarta 5 2

15 35 Jawa rim ur 38 11

16 36 Banten 8 2

17 51 Bali 9 3

18 52 Nusa Tenggara Sarat 10 3

19 53 Nusa Tenggara Timur 21 6

20 61 Ka liman tan Barat 14 4

21 62 Ka limantan Tengah 14 4

22 63 Kalimantan Selatan 13 4

23 64 Kalimantan Timur 9 3

24 65 Kali mantan Utara 5 1

25 71 Sulawesi Utara 15 5

26 72 Sulawesi Tengah 11 3

27 73 Sulawesi Selatan 24 7

28 74 Sulawes i Tenggara 12 4

29 75 Gorontalo 6 2

30 76 Sulawesi Barat 5 2

31 81 Maluku 11 3

32 82 Maluku Utara 9 3

33 91 Papua Sarat 11 3

34 94 Papua 29 9

Indonesia 497 150

2) Pemilihan sampel kabupaten dan kota dilaku kan secara acak sistimatik (Systematic Random Sampling),

sebagai berikut :

a)

Buat daftar kabupaten/kota untuk setiap propinsi.

b)

Buat gulungan nomor 1-10 untuk di lotere.

a) Menentukan kabupaten dan kota terpilih pertama (sampel kabupaten/kota terpilih pertama) dengan

(15)

cara randomisasi (pernilihan acak dengan lotere).

Karena jurnlah kabupaten dan kota yang akan dipilih sebanyak 30%, maka pernilihan kabupaten dan kota

terpilih nomor

2

dan seterusnya dilakukan dengan menggunakan interval 3 (tiga).

Contoh: Propinsi Riau , jumlah kabupaten dan kota = 12 maka jumlah sampel kabupaten dan kota yang akan dipilih = 4. Jika d engan cara lotere terpili h kabupaten nomor 8 sEbagai sam pel pertama, maka

dengan interval 3 terpilih kabupaten/kota nomor urut 11 sebagai sampel nomor 2, kabupaten/kota

nomor urut 2 (kembal i ke nomor awal) sebagai sam pel nomor 3, de mi kian seterusnya kabupaten/ kota nom or urut 5 sebagai sam pel nomor 4.

b. Tahap II: Pemilihan Sampel Klaster di Kabupaten dan Kot3

Terpilih

Pada setiap kabupaten dan kota dipil ih 30 klaster2 . Klaster di kabupaten adalah desa/kelurahan, sedangkan klaster

di kota adalah Kelurahan. Pe m ilihan klaster di kabupaten dan kota dilakukan dengan acak sistematik berdasarkan

Probability Proportional to Size (PPS), sebagai berikut : 1) Buat daftardesa/kelurahan termasukjumlah penduduk. 2) Tentukan interval dengan cara mernbagi jurnlah

penduduk dengan jumlah kla ster.

3) Tentukan klaster pertarna dengan rnenggunakan Tabel Acak, rnisalnya dengan rn enjatuhkan pinsil di atas tabel acak. Contoh Tabel Acak untuk pernilihan sarnp el

2 Unt uk Kabupaten kla ster ada lah de sa atau kelu ra han, dan un tuk Kota klast er ada lah Ru kun

(16)

terdapat pada Lampiran. Klaster kedua dan seterusnya sampai klaster ke-30 dipilih berdasarkan perhitungan jumlah kumulatif penduduk dan interval.

Contoh pemilihan sampel kluster di kabupaten dan kota terpilih, adalah sebagai berikut:

1) Kabupaten Humbang Hasundutan Provinsi Sumatera Utara, dengan jumlah penduduk 171.650 orang dan ditentukan 30 klaste r, maka interval klaster adalah 171.650/30 = 5.722.

2) Jika dengan menggunakan Tabel Acak terpilih angka 4.7223, maka klaster I (pertama) yang terpilih adalah desa atau kelurahan dengan penduduk kumulatif sekitar 4.722. Lihat potongan Contoh Tabel Acak berikut ini.

27767 43584 85301 88977 29490 69714 94015 64874 322444 48277 13025 14338 54066 15243 47724 66724 66733 74108 88222 88570 80217 36292 98525 24335 24432 24896 61880 87873 95160 59221 10875 62004 90391 61105 57411 06368 11748 12102 80580 41867 54127 57326 26629 10967 24472 88779 17944 05600 60478 03343

60311 42824 37301 42678 45990 43242 66067 42792 95043 52680 49739 71484 92003 98086 76668 73209 54244 91030 45547 70818 78626 51594 16453 94614 39014 97066 30945 57589 31732 57260 66692 13986 99837 00582 81232 14987 69170 37403 86995 90307 44071 28091 07362 97703 76447 12537 08345 88975 35741 85771

59820 96163 78851 16499 87064 13057 73035 41207 74699 09301 25704 91035 26313 77463 55387 72681 47431 43905 31048 56699 22304 90314 78438 66276 18396 73538 43277 58874 11466 16082 17710 59621 15292 76193 59526 52113 53856 30743 08670

iiセi@

25852 58905 55018 56374 35824 71708 30540 27886 61732 75454

1)

Pada Tabel 2 dapat dilihat angka 4.722 berada di angka

3 Jika besar interval angkanya 5 digit maka Tabell\cak dibaca 5 digit terakhir, jika besar interval

angkanya 4 digit maka Tabel Acak dibaca 4 digit terakhir, demikian seteru snya

(17)

kumulatif penduduk antara 1.298 dan 5.867 (angka

4 .722 lebih dekat ke angka 5.867 dari pada ke angka 1.298), sehingga klaster pertama berada di Desa Pakkat Hauagong Kecamatan Pa kkat.

2) Klaster ke-2 dihitung dari 4.722+5.722=10.444 yang

berada di Desa Manalu, selanjutnya klaster ke-3

dihitung dari 10.444+5.722=16.166 yang berada di Desa Rura Tanjung, demikia n penghitungan selanjutnya sampai diperoleh 30 klaster, yang selengkapnya dapat

[image:17.417.40.362.290.508.2]

dilihat pad a Tabel 2 berikut.

Tabel2

Daftar Sam pel Klaster di Kabupaten Humbang Hasundutan

Provinsi Sumatera Utara4

No kッセ・@ Nama セイッカゥョsBk。ッオー。エ・ョikッエ。ャ@

KecamatanlDesaiKelurahan

Jumlan Penduduk

(Orang)

Jum a , セ・ョ。オ、オォ@

Kumulatif (Orang) Angka Klaster Terpilih NO Klaster

1l ⦅セイッカゥョウャ@ セオュ。エ・イ。@ Utara

1115 Kaoupaten Humoang Hasundutan

1215010 Kecamatan Pakkat

1 121501000 1 Tukka Dolo k 1.298 1298

L 1215010002 Pakkat Hauagong 4.569 5.867 4.722 1

J 1215UI000J Purba Bersatu I 31 7198

4 1215010004 Purba Baringln セQRX@ 8.326

セ@ ILl !>U IUUU!> _Karya I .W6 セNA^i@

6 12150100U6 Mana u .099 10.61 10.444

7 121 5010007 Pulo Godang 1279 11 890

tl 1.n:wluuUH セ i@ ー。ァ 。「オ@ Uセャ@ U 4tl L

セ@ Qli@ U オQuuu セ@ セ 。ョ オ。イ・ 。@ 「Rセ@ 10 11 u

10 12150100 10 SiJarango 820 13930

11 1215010011 Lum ban Tonga Tonga 1.1'1 15071

12 2150 uu· t<ora an ung 1.819 ャ「Nセセu@ 16.166 3 13 1215010013 Rura Aek Sopang 1 580 18182

14 121ou1uu14 :"ambalon 1 Gエセ@ QセNH 「R@

15 1215010015 Parmon angan 67 7 20.439

16 1215010016 Am bobl Paranglnan 6Sa 21.137

1 1 15 17 セオイ@ a lanjur 4 QNセセ サ@

18 121501001B Peadungdung 633 22.230 21.BBB 4

19 12150 001 9 Siarango I 799 23029

lL15uLU Meamatan Unan lianjang

20 1215020001 Aek Godang 697 23.726

(18)

21 1215020002 Sanggaran II 722 24.448

22 '15020003 Janl' Nagedang 413 24.861

23 1215020011 Huta Julu 417 25.278

24 1215020012 Sihikkrt 433 25.711

20 121002UU13 Unan (jan ang 1.314 uNuセo@

26 1215020014 Parbotihan 1.894 28.979 27.610 5

27 1215020015 Batu Nagodang Sialas 697 29.676 2B 121OU2UU16 :>ampelua 010 SuNセセQ@

29 1215020017 Pamapa 549 30.740

30 1215020020 Sibuluan 998 31.738

J' lL"ULuur ::'Igalogo .1Lb 32.864

1l10U3U I\ecamatan :;IJama セ⦅ッ@ ang

32 1215030001 Sanggaran I 245 33.109

33 1215030002 Sitapongan 410 33.519 33.332 6

.S4 1 1!JU3U 'UJ ",ounluon 01 NsTNQセu@

35 1215030004 SiQulok 231 34.421

36 121503000, Balunajagar 3UU 34.121

37 1215030006 Bonan Dolok II 781 35.502

38 1215030007 Bonan Dolok I 941 36.443

39 121!lU30UUB HUlaglnlang 2114 36.1U

40 '15030009 Sioortloron 950 37.67

41 1215030010 Nagurguran 299 37.976

1215040 Kacamatan Dolak Sangyul

42 'I004Uoo' sosor amOOk 3B9 3B.360

43 1215040002 Sihitell 1.062 39.427 39.054 7

44 1215040003 Purba Dolok 1.769 41 .196 40 121004UUU4 umoan "ulDa I.LUI 42.4U;

46 1215040005 Simarigung 783 43.186

47 1215040006 Saitnihula 2.011 45.197 44.776 8

4B !OU4U 'UI /leK ung 1.401 46.654

49 1215040008 Purba Manalu 1.759 48.413

50 1215040009 Pakkat 1.577 49.990

5 lOU4UU1U Pasa,lbu 3.443 53.433 50.498 9

52 1215040011 Lumban Tobing 685 54 .118

53 1215040012 Pasa, Dolok Sanggul 5.844 59.962 56.220 10

04 1210040013 Janl' ,9B 60.060

55 1215040014 Slhlte .231 6' .791

56 1215040015 Hula Bagasan 1.848 63.639 61 .942 11

01 1210U40016 !­1ahh II DI4 60.213

08 ,,0400 Mabll 1.8B5 61.09B

59 1215040018 Hula Gu,gu, 1.663 68.761 67.664 12

bU QPuTuuQセ@ :;ampean JIb 「セNャji@

b' l004UU2U :;, aga Laga セuT@ IU.U41

62 1215040021 Slnslnsl 1.859 71.900

63 lOU4UU", Bonani Onan 1.996 73.896 73.386 13

64 1215040023 Sileang 1.442 75.338

Do 1210040024 ウッウッイセ「ョァ@ 1,644 16.9B2

66 1210040025 Hula,a a .145 IB.l21

67 1215040026 Pa,ik Sinomba 792 79.519 79.108 14

68 1215040027 SimanQaronsang 1.654 81.173

1115050 i|・」。ュ。ャABセャョエッョァ@ Nlnula

69 1215050001 Hulasort I 1.363 82.536

70 1215050002 LobulUa 768 83.304

l!lU!lUUUJ I'a'gau an .363 64.940 64.830 15

72 1215050004 Naga Saribu I 1.760 86.700 73 1215050005 Naga Saribu II 1.160 87 .860

14 15050012 sャィ。セオオ@ .000 B9.410

75 1215050013 Sibuntuon Parpea 2.400 91.815 90.552 16 76 1215050015 Sibuntuon Partu, 1.161 92.976

II W!lU!lUUI6_ _ :>Itolutjanm 1.41J 94 .449

78 1215050017 ap,an Nau I 2.004 YセNセャj@ セセN@

".

(19)

79 1215050018 Siponjot 1.904 98.417

セオ@ ャ\「オッオオャセ@ uook Margu l.4dO セセNセul@

セQ@ lLlouoUULU ::>110 II QNオェセ@ lUU.801

82 1215050021 Hutasoit II 1.118 102.079 101.966 18

83 1215050022 Bonan Dolok 510 102.649

セT@ lL15u5uULJ ::>igompul 1.luo luo 70L

85 1215050024 Nagasaribu IV 851 104603

86 1,,150500"5 Nagasarrbu V 9%3 105.526

87 1 15050026 Nagasanbu I I 1.355 106.881

88 1215050027 Sigumpar 1.27 3 108.154 107.718 19

88 lLbUoUUL8 セ。イオャッィ。ョ@ 1.030 lUB.088

9U 1 150500"8 Habeahan OOU 11 /39

1215060 Kecamatan Paranginan

91 121506001 Lumban Sialaman 57 1 110.810

8L lLbUoUUL セ。イ。ョァャョ。ョ@ ::>elalan 1.L5U lUUbU

93 121506003 Lumban Sarat 1.637 113.747 113.440 20

94 121506004 Lobu Tolong 1 296 115.043

85 1L15ubuu5 ::>ihonongan 1 7bL 11 )8u5

96 121506006 Paranginan Ulara 1 301 118.106

97 121506007 Pea rung 917 119.023

98 21506008 Siborutorup 1.441 120.464 19. 62 2

99 121506009 Lumban Sianturi 339 120.803

100 121506010 Lobu tol ong Habinsaran 759 121.562

101 1,,1506011 Pearun I セイャ。ャゥ@ 1104 1"".716

1215070 Kecamatan Bakti Raja

102 121507001 Tipang 2160 124.886 124.884 22

lUo lLloUIUUL Marbun loruan b83 lLo.ol1

104 1"15 70U3 セゥオョッョァ@ Unong Julu 4'.'5 lLb.U4b

105 121507004 Simamora 720 126.766

lUb lLbuluuo ::>Inambela 1 u,14 lLi.81u

lu7 1L15u7UUb ::>imangulampe 563 1L8.J73

108 121507007 Marbun Tonga Marbun Dolok 1. 117 129.550

1215080 Kecamatan Pollung

109 12150800' Aek Nau I .248 QPオNWセX@ 30.6u6 23

110 121508003 Aek Nauli I 1.183 131.981

111 lLloU80U4 セ。ョ、オュ。。ョ@ lI16 133.197

112 121508C 5 Sipltu Huta 1.96 135.164

113 121508006 Parsingguran II 1.8'.'5 137.039 136.328 24

114 121508007 Pollung 1.460 138.499

1 5 lLloU8UU8 セ。イウゥョァァオイ。ョ@ I 924 1J9.4iJ

116 121508009 Ria Ria 1.893 141.316

117 121508010 Huta Paung 1.4-:4 142.730 142.050 25

118 lL15u8Ull セ。ョウオイ@ 8alu 1 UBL 143.81

119 121508012 Hula Julu 1.882 145.694

120 121508013 Pardomuan 443 146.137

11 1 15 14 utapaun Ulara 1.u8< 14 lb5

1215090 Kecamatan Parlilitan

122 121509006 Pusuk II Simaninggir 637 147.802 147.772 26

li3 1215090 7 Pusuk I 1.2;'6 149078

124 121509008 8aringm 1552 150630

125 121509009 SihotanQ HasuQlan TonQa 2.391 153021

126 121509010 sionom Hudon selatan 2.U;'O 155.U97 153.494 27

1 7 1,,15U9011 セゥィッエ。ョァ@ Hasu Ian olok I 963 156 U60

(20)

128 129 130 セャ@ l J2 133 134 1]5 136 137 138 139 4u 14 1 142 143 44

121509012 Sionom Hudon Timur I 976 157.036 1509013 Sionom Hudon tara 634 157.670 12 1509014 Sionom Hudon Julu 1.200 158.870

セuYPQセ@ . Sionom セオ。ッョ@ longa 9Z4 159.194 159.21ti 28

1215U9U16 Sionom Hudon oruan 79 16U.013 121 509017 Sionom Hudon VII 520 161093

121509018 Simalaniari 377 161.470

1 ャGu セuャ セ@ セ@ olangHasugtan Hablnsaran A^セu@ ャセ 「u@

121509020 Siholang Hasugian Dolak II 940 163.000 121509021 Sionom Hudon T, mur II 523 163.523 12150902: Sionom Hudon SII ulbu on 958 164 .481

1215100 Kecamatan Tara Bintang

121510001 Sitanduk 1.966 166.447 164.938 29

IL l ,IUUU2 ara セiョャ。ョァ@ 1.691 168.144

121510003 Sibongkare 864 169008

121 510004 Sihombu 1.270 170.278

lit"UUU, Sihotang Hasuglan oruan Olb . 54 7U.bbU JU

1 t lUUUb セゥュ「。 イ 。@ N@ セu@

c. Tahap III: Pemilihan Sarnpel Rumah Tangga pada Klaster Terpilih

Setelah 30 (tiga puluh) klaster dipilih, selanjutnya adalah memilih sampel rumah tangga5

sebagai responde n sebanyak 10 (sepuluh) rumah tangga untuk setiap klaster, dengan cara purposive dengan model lingkaran anti nyamuk, dengan langkah-Iangkah sebagai berikut :

1) Oi klaster terpilih, buat daftar pusat klaster atau titik klaster6

yang biasanya merupakan sarana umum, seperti : kantor kelurahan/dusun/RW, pasar, sekolah/ madrasah, tempat peribadatan (mesjid, gereja, pura), posyandu, balai pengobatan, puskesmas .

2) Oi setiap klaster dipilih secara acak/melotre satu pusat klaster.

3) Oi pusat klaster terpilih tersebut, pengumpul data berjalan dengan memilih arah yang dapat dipilih secara acak, bisa dipilih salah satu ke kiri, kanan, depan atau belakang. Cara yang paling mudah adalah dengan

5 Sampe l rumah tangga adalah rumah tangga yang mempunyai anak balita, sebanyak 10 (sepuluh)

rumah tanggal untuk tiap klaster.

6 Titik klaster di desa/kelurahan (kabupaten) adalah kantor desa/kelurahan, dan titik klaster di

kelurahan (kota) adalah kantor atau rumah ket'Ja RW

Pedoman t ・セ@ nl5 Pemantaual1 5 atu Gi !i

13

(21)

---melempar koin untuk memilih arah jalan secara acak. Kemudian pengumpul data berjalan sesuai arah pola anti nyamuk dengan pusat klaster sebagai titik tenga h lingkaran. Pola obat anti nyamuk memiliki lingkaran dalam (terdekat dengan pusat klaster), lingkaran kedua, ketiga dan seterusnya. Mulailah bergerak mengikuti lingkaran dalam, kemud ian ke lingkaran berikutnya. Hal ini pernting agar ruma htangga sampel menyebar di sekitar pusat klaster.

4} Sambil berjalan, pengumpul data dapat membuat peta rumah-rumah yang dilal u i dan mengunjungi ruma h pertama untuk memeriksa apakah rumahtangga tersebut memiliki balita. Bila rumahtangga tersebut memniliki balita maka dipilih sebagai sampel dan diberi nomor 1. Selanjutnya periksa rumahtangga berikutnya dan seterusnya sampai diperoleh 10 rumahtangga yang memiliki balita, dan beri nomor urut 2, 3,4, ... , 10.

(22)

Gambar

Pengambilan Sampel Rumah Tangga dengan lingkaran Anti Nyarnuk

2. Menyediakan Instrumen dan Peralatan

a. Instrumen Pemantauan Status Gizi (PSG) terdiri dari kuesioner dan formulir yang akan diisi oleh petugas

pengumpul data di lapangan (enumerator). Kuesioner/ formulir akan berisi data:

1) Tanggallahir responden dan anggota rumah tangga 2) Umur dalam bulan

3) Berat Badan (BB)

4) Tinggi Badan (TB)/Panjang Badan (PB) 5) Panjang Lengan atas (PLA)

6) Lingkar Lengan Atas (LLA)

7) Frekuensi penimban gan balita di KMS dan atau Buku KIA

8) Ada/tidaknya pena nganan tatalaksana anak gizi

(23)

buruk di rumah tangga

9) Ada/tidaknya konsumsi tablet tambah darah 10) Ada/tidaknya konsumsi kapsul vitamin A 11) Dilakukannya/tidak pernberian ASI eksklusif 12) Konsumsi garam beryo dium di rumah tangga

b. Peralatan dan bahan yang dibutuhkan antara lain:

1) Dacin/Salter untuk meni m bang berat badan balita 0-59 bulan

2) Timbangan injak (digital ) untuk menimbang berat badan anak usia sekolah, remaja dan dewasa

3) Alat ukur panjang badan untuk mengukur panjang badan anak usia 0-24 bulan

4) Microtoise untuk mengukur tinggi badan anak diatas 24 bulan, remaja, dan dewasa

5) Pita LLa untuk mengukur Lingkar Lengan Atas WUS dan Ibu hamil

6) TabeilMT menurut Umur (IIVIT/U) 7) Aplikasi data entry

8) Buku Standar Antrop om etri Penilaian Status Gizi Anak

9) Daftar jumlah penduduk menurut desa/kelurahan 10) Kuesioner dan Petunjuk Pengisian

11) Alat pengolah data 12) lodium test

3. Merekrut dan Melatih Petugas

(24)

No

1

2

3

4

5

b. Pengumpulan data dilc;kukan oleh Tim Pengumpul Data yang terdiri dari mahasiswa telah mendapatkan kuliah Penilaian Statu s Gizi dari Poltekkes jurusan gizi dan Institusi Perguruan Tinggi yang memiliki jurusan gizi. c. Petugas pengumpul data (enumerator) yang direkrut

akan dilatih untuk rneningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam pengumpulan data. Materi pelatihan yang perlu cliberikan difokuskan pad a teknik sampling, pengukuran antropometri, teknik wawancara , dan penggunaan aplikasi (software) pengolahan data PSG .

Tabel Materi Pelatihan dan Petugas yang Dilatih

Materi Pelatihan Petugas Yang Penanggung

Dilatih Jawab

Cara men entukan klu ster Dose n

sampling d i tingkat Penanggungjawab Koordinator dan Pengelola

kabupaten dan kota

Gizi Dinkes Kab/ PSG Propin si untuk menentukan de sa /

Kota (Koordinator kelurahan terpilih

Lap angan) Dos en

Cara men entukan rumah Pen anggungj awab

Koordinator tangga terpilih dari setiap dan Pengelola

PSG Propin si des a/kelurahan terpilih Gizi Dinkes Kab/

Kota (Koordin ator La pangan)

Pengukuran Antropometri Petuga s Pengumpul Koordinator

Data PSG Propinsi

Menjalankan aplika si entry Pengolah data Koordinator

data PSG Poltekes PSG Propin si

Teknik Wawan cara Petuga s Pengumpul Koordin ator

Data PSG Propin si

[image:24.415.57.378.267.529.2]
(25)

4. Menetapkan Rencana Kerja dan Biaya

Penetapan rencana kerja dan biaya dilakukan untu k

mendapatkan gambaran jumlah tenaga, biaya dan waktu yang diperlukan untuk melaksa nakan pemantauan status gizi . Biaya kegiatan pemantauan status gizi dibebankan

utamanya dari dana dekonsentrasi, tetapi tidak menutup kemungkinan ada tambahan dana dari APBD. Komponen

biaya yang diperlukan antara la in :

a. Tahap persiapan

1) Pengadaan logistik (antropometri kit, kuesioner, dan formulir lainnya)

2) Dana kegiatan untuk rapat

3) Biaya Rekruitmen

4) Biaya pelatihan tenaga pengumpul data

5) ATK

b. Pelaksanaan

1) Transport, honorarium dan akomodasi pengumpul data dan supervisor

2) Bahan Kontak

c.   Pengolahan data

1) Biaya pengiriman data da ri kabupaten ke propinsi 2) Honorarium pengolah data

d. Penyusunan Laporan

1) Biaya Pertemuan Finalisasi Laporan 2) Penggandaan laporan

3) ATK

e. Diseminasi hasil

1) Biaya penyelenggaraan workshop

(26)

2) ATK

3) Penggandaan laporan

(27)

N Tabel36

o

\l Contoh Rencana Kerja Pemantauan Status Gizi

to c..

o 3

w

::> -I

to

'"

"

'"

\ l

ro

::l

ru

"

a;

c

'"

"

III

セ@

c:;

'"

G)

(28)

BAB III

TAHAP PELAKSANAAN

PEMANTAUAN STATUS GIZI

A. Pengumpulan Data

Setelah dilakukan pemilihan sampel, pada rumah tangga yang terpilih dilakukan pengumpulan data. Kegiatan pengumpulan data terdiri dari pengukuran antropometri dan wawancara dengan menggunakan kuesioner.

Data yang dikumpulkan meliputi data antropometri dan informasi terkait indikator kegiatan pembinaan gizi, sebagai berikut:

1. Status Gizi (Data Antropometri) a. Anak Balita

Dilakukan dengan mengukur seluruh anak balita di rumah tangga, meliputi:

1) Mencatat tanggallahi r atau umur (bulan)

2) Mengukur Berat Badan (BB), Tinggi Badan (TB) atau Panjang Badan (PB).

a. Berat badan ditimbang dengan timbangan pegas "salter"

b. Tinggi badan diukur dengan alat microtoise untuk anak yang sudah bisa berdiri (umur セ@ 24 bulan) c. Panjang badan diukur dengan alat ukur panjang

badan untuk anak yang belum bisa berdiri (umur :s;

23 bulan), yaitu dengan posisi terlentang7 .

: :

-7 Umur dihitung dalam bulan penuh (completed month) . Jika anak umur " 23 bulan (23 bulan 29

hari) diukur berdiri dengan microtoise maka aplikasi pengolahan data antropometri akan menambah

(29)

d. Catat cara pengukuran balita dengan memberi kode tertentu bila diukur tele ntang atau diukur berdiri. a. Anak Sekolah, Remaja, Dewasa

Dilakukan dengan pengukura n berikut: 1) Mencatat tanggallahir atau umur

2) Mengukur Berat Badan (BB), Tinggi Badan (

3) TB), Panjang Lengan Atas (PLA) dan Lingkar Lingkar Atas (LLA).

• Berat Badan ditimbang dengan timbangan kamar mandi

• Tinggi Badan diukur dengan alat microtois

4) Khusus untuk Wanita Usia Subur (WUS) umur 15-49 tahun) dan ibu hamil serta ibu menyusui selain BB dan TB, juga diukur Panjang Lengan Atas (PLA) dan Lingkar

Lengan Atas (LLA) denga n menggunakan pita LLA.

2. Frekuensi Penimbangan Balita

Dilakukan dengan mencatat frekuensi penimbangan balita dari Kartu Menuju Sehat (KMS), buku KIA atau formulir lain catatan penimbangan balita yang ada di Posyandu dalam 6 bulan terakhir.

3. Tata Laksana Gizi Buruk

Dilakukan dengan menanyakan dan mencatat tata laksana penanganan kasus balita gizi buruk dari rumah tangga dalam setahun ini.

terl entang dengan pengukur panjang badan maka maka aplikasi pengolahan data antropometri akan mengurangi Tinggi Badannya = 0, 7 em dari ha sil pengukuran.

(30)

4. Pemberian dan Konsumsi Tablet Tambah Oarah atau Tablet Fe

Oilakukan dengan menanyakan dan mencatat umur

kehamilan saat ini dan umur kehamilan saat pertama menerima tablet TTO/Fe, jumlah Tablet Tambah Oarah (TTO) atau tablet Fe yang diterima dan dikonsumsi ibu hamil di rumah tangga. Jika ibu hamil tidak menerima TTO atau tablet Fe dari program Kemenkes tetapi secara mandiri (TTO Mandiri), maka TTO Mandi r i dicatat sebagai menerima TTO atau tablet Fe dari Kemenkes.

5. Pemberian Kapsul Vitamin A

a. Balita 6-11 bulan : dilakukan dengan mencatat dari Kartu Menuju Sehat (KMS), buku KIA atau formulir lain catatan pemberian vitamin A pada bulan Februari atau Agustus. b. Balita 12-59 bulan: dilakukan dengan mencatat dari Kartu

Menuju Sehat (KMS), buku KIA atau formulir lain catatan pemberian vitamin A pada bulan Februari dan Agustus. c. Ibu Nifas: dilakukan dengan mencatat dari buku KIA

atau formulir lain catatan pemberian vitamin A pada ibu melahirkan dalam waktu 28 hari masa nifas .

6. ASI Eksklusif pada Bayi 0-5 Bulan

Oilakukan dengan mencatat pemberian ASI dari Kartu Menuju Sehat (KMS), buku KIA atau formulir lainnya.

Jika pemberian ASI tidak dicatat dalam KMS, buku KIA atau formulir, ditanyakan apakah bayi 0-5 bulan hanya diberi ASI saja tanpa makanan dan m:numan lain kecuali obat, vitamin dan mineral selama sehari kemarin .

(31)

7. Konsumsi Garam Beriodium di iセオュ。ィ@ Tangga

Dilakukan dengan menguji kandungan lodium dalam garam yang digunakan keluarga atau rumah tangga dengan

menggunakan alat uji kandungan lodium dalam garam. Hasil uji memberikan perubahan warna (ungu pekat atau ungu

pucat) yang mengindikasikan garam mengandung lodium, atau jika tidak terjadi peruba han warna mengindikasikan

garam tidak mengandung lodium .

B. Pelaksana

Pengumpulan data dilakukan oleh Tim Provinsi yang dikoordinasikan Dinas Kesehatan Provinsi dengan pelaksana

pengumpulan dan pengolahan data dari Asosiasi Institusi Pendidikan Gizi Indonesia (AIPGI) yang terdiri dari perguruan

tinggi jurusan gizi dan Poltekkes gizi, dibantu petugas kabupaten dan kota serta pelaksana gizi eli puskesmas, atau dengan bantuan tenaga bidan atau kader setempat

C. Monitoring Pelaksanaan Pengumpulan Data

Pada waktu pelaksanaan peng umpulan data dilakukan

monitoring yang meliputi:

1.  Validasi data

2. Pengecekan sampel klaster, titik pusat klaster dan pemilihan sampel rumah tangga

3. Kelengkapan pengisian kuesioner

4. Mengamati dan mengarahkan cara melakukan wawancara, pengukuran berat badan, panjang badan/tinggi badan dan pengujian garam konsumsi dengan lodium test

5. Melakukan reabilitas hasil pengukuran. Pelaksanaannya

(32)

dengan mengukur ulang secara acak balita sam pel di

berbagai klaster yang berbeda .

Pelaksana monitoring pengurnpulan data adalah Tim Pusat (Direktorat Bina Gizi, Badan Litbangkes), Tim Provinsi (Dinkes

Provinsi, Poltekes/AIPGI), Tim Kabupaten/Kota (Dinkes Kabupaten/Kota dan Puskesmas).

(33)
(34)

A. Data Entry

BABIV

MANAJEMEN DATA DAN INFORMASI PEMANTAUAN STATUS GIZI

Kuesioner atau formulir pengumpulan data yang telah di cek dan validasi pengisian dan kelengkapan data yang diperlukan, selanjutnya dientri dengan menggunakan aplikasi (software) yang khusus dipersiapkan untuk pelaksanaan PSG.

B. Data Cleaning

Sebelum dilakukan pengolaha n dan analisis data lebih lanjut, dilakukan pengecekan hasil data entry. Pada proses ini, kembali dilakukan pengecekan ulang apabila ditemukan adanya data ekstrim. Data ekstrim di validasi ulang dengan melihat kembali kuesioner atau formulir pengumpulan data yang telah di cek dan validasi .

C. Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan aplikasi (software) PSG yang telah disiapkan. Analisis lebih lanjut dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi atau software lainnya, misalnya SPSS dan MS Excell .

Hasil pengolahan data disajikan dalam bentuk tabel frekuensi dan persentase, tabel silang, grafik, gambar dan narasi.

Selanjutnya dapat disajikan analis data dengan satu variabel (tabel frekuensi), analisis dengan dua atau tiga variabel (tabel silang), dan analisis dengan uji statistik.

PedOnliln Teknls Pern alltauan Sta tu s Glzi

27

(35)

-D. Penyusunan Laporan

Laporan hasil pelaksanaan PSG disusun berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, yang disusun menurut kabupaten

dan kota serta nasional.

E. Diseminasi Hasil

Hasil PSG perlu didiseminasikan kepada kepala wilayah

(bupati/walikota) dan kepada pemangku kepentingan terkait. Diharapkan hasil PSG dapat dimanfaatkan untuk penentuan

tindakan cepat (quick response), pengambilan keputusan, penentuan kebijakan dan perencanaan.

28

Pedornan TNLセ@ ョャセ@ PenllntalJa Stat 5 GILi
(36)

----=---BABV

PENGORGANISASIAN PEMANTAUAN STATUS GIZI

A. Pelaksana dan Penanggung Jawab

Pelaksana dan penanggungjawab PSG secara berjenjang adalah:

1. Tim Pusat (Direktorat Bina Gizi, Jurusan Gizi Poltekes

Kemenkes RI/Perguruan Tinggi Jurusan Gizi, Litbangkes)

mempunyai tugas:

a. Menyiapkan Petunjuk Teknis PSG, aplikasi PSG dan pedoman pengoperasiannya

b. Sosialisasi Juknis PSG kepada Propinsi (Dinkes Propinsi dan Assosiasi Institusi Pendidikan Gizi Indonesia)

c. Konsolidasi Pelaksanaan PSG dengan Dinkes Propinsi dan Assosiasi Institusi Pendidikan Gizi Indonesia (Perguruan

Tinggi yang memiliki Jurusan Gizi dan Jurusan Gizi Poltekes). d. Membuat rencana kerja dan biaya

e. Meningkatkan kapasitas petugas PSG di propinsi melalui Bimbingan Teknis dan Pendampingan

f. Mengelola data dan informasi (data entry, data cleaning, pengolahdn dan analisis, penyusunan laporan dan

diseminasi hasil) di seluru h Indonesia.

g. Menyediakan instrumen, aplikasi PSG dan peralatan

pendukung

2. Tim Provinsi (Dinkes Provinsi, Perguruan Tinggi Jurusan Gizi dan Jurusan Gizi Poltekes) m empunyai tugas:

a. Sosialisasi Juknis PSG kepada Pengelola Gizi Kabupaten/

Kota

(37)

b. Konsolidasi Pelaksanaan PSG dengan Dinkes Kabupate n/ Kota

c.  Membuat rencana kerja dan biaya

d. Menyediakan instrumen, ap likasi PSG dan peralatan

pendukung

e. Rekruitmen dan peningkatkan kapasitas petugas PSG

f.  

Melasanakan pengumpulan data dengan pengukuran antropometri dan wawancara dengan menggunakan

kuesioner

g. Mengelola data dan informasi (data entry, data cleaning, pengolahan dan analisis dan penyusunan laporan) di

Kabupaten dan kota .

3. Dinas Kesehatan Kabupaten dan Kota mempunyai tugas : a. Konsolidasi Pelaksanaan PSG dengan Puskesmas

b. Membantu Tim Provinsi dalam pelaksanaan PSG terutama dalam menetapkan kluster di kabupaten da n kota serta pengumpulan data pada klaster terpilih

4. Puskesmas mempunyai tugas:

a. Konsolidasi Pelaksanaan PSG dengan Pustu/Polindes/

Poskesdes terutama dalam m enentukan pusat klaster d i desa/kelurahan/RW.

b. Membantu Tim Provinsi dalam pelaksanaan PSG mulai

dari menetapkan rumah tangga pada kluster terpilih dan pengumpulan data di rumah tangga

B. Alur Pelaporan

Pada kegiatan ini, setelah data dikum pulkan dari rumah tangga yang dikunjungi, Tim propinsi selanjutnya mengelola data

dan informasi hasil PSG untuk dilaporkan ke Tim Pusat dalam

(38)

bentuk hard copy maupun soft copy ke alamat Direktorat Bina

Gizi, Kemenkes RI atau email subd itbkg@yahoo .com

Gambar

Alur Pelaporan Pemantauan Status

Gizi

Pusat

Direktorat Bina Glzi

Pollekes KemenkesiPerguruan Tinggi Jurusan GiZI, 8alilbangkes

i

I

'"

Provinsi

Dinkes Provinsi

Pollekkes KemenkesiPeryuruan Tinggi Jurusan Gizi

Kecamatan

P\lskesmas

Desa/Kelurahan (RW)

PustulPolindesIPoskesdes

Keterangan:

Koordl\a31, SQ5lalfAs. rmnolM!f'lg

lJ'TIl),ln 0­,, (";' , セN。ョ@ doo

(:.lLl, peiJ'f\l5U111n b1pOl'''' tan

セLQjQャョゥャャッ ャゥャ Iャャゥャャャ@

KoortinaSi. sowlisMl. ー」エヲDi\ ャ ャセ@ セ@

ー・iNjォセセ、iil GャN ・イャuy@

d.X:l m:nfDflltg セ@ taltiI:

puo<_don_ ....

PIIlyuwn'" lJl)(X';JII 03n dlS8tl'll\aSf

H ォ\ャセセ ャi イQエヲゥッ@ tII.l )

,_.

sosa..sI,

pet'II,,*,(Qrl

peIaI.saoooo

セ。NョッュNN ャ N@

rTIOt'IllOrIfI!J ,

ャェ。ョwGセョ@ bali

1. Tim Pusat (Direktorat Bina Gizi, Poltekes Kemenkes/ Perguruan Tinggi Jurusan Gizi, Balitbangkes) :

melaksanakan kegiatan koordinasi, sosialisasi, monitoring, umpan balik, pengolahan dan analisis data, penyusunan

laporan dan diseminasi (nasional)

Pecioilla n Tekn is Peman t a u an St a tu 5 G,ZI

31

[image:38.415.65.369.91.541.2]
(39)

2. Tim Provinsi (Poltekkes Ke m enkes/Perguruan Tinggi Jurusan Gizi): melaksanakan kegiatan koordinasi,

sosialisasi, persiapan dan pelaksanaan pengumpulan data, entry data, monitoring, umpan balik, pengolahan dan analisis data, penyusunan laporan dan diseminasi

(ka bupaten/kota)

3. Tim Kabupaten/Kota (Dinkes Kabupaten/Kota):

melaksanakan kegiatan koordinasi, sosialisasi, persiapan dan pelaksanaan pengumpulan data, monitoring, dan

umpan balik

4. Petugas Gizi Puskesmas (di bantu petugas kesehatan di

Pustu/Polindes/Poskesdes) : membantu Tim Provinsi dan Dinkes Kabupaten/Kota menentukan sampel rumah

tangga dan pelaksanaan pengumpulan data

C.  

Waktu Pelaksanaan

Pelaksanaan PSG diharapkan serentak di seluruh daerah pada

bulan Agustus .

(40)

BABVI

PENUTUP

Pedoman Teknis Pemantauan Status Gizi ini dimaksudkan sebagai acuan bagi petugas pengelola kegiatan pembinaan gizi khususnya

pengelola kegiatan surveilans gizi, khususnya di Provinsi, kabupaten

dan kota.

Kegiatan PSG merupakan bagian dari monitoring dan evaluasi

kegiatan pembinaan gizi, untuk memperoleh informasi gambaran

status gizi dan informasi pencapaian sasaran dan target kegiatan pembinaan gizi masyarakat. Tersedianya informasi tersebut akan

mendukung kegiatan manajemen kegiatan pembinaan gizi untuk pengambilan keputusan dan tindakan, penentuan kebijakan dan

penyusunan rencana kegiatan pembinaan gizi di suatu wilayah secara cepat, akurat, teratur dan berkelanjutan.

Dengan ketersediaan Pedoman Teknis Pemantauan Status Gizi ini diharapkan dapat menambah dan meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan petugas dalam menyelenggarakan PSG, sehingga dapat memenuhi harapan berbagai pihak akan tersedianya

informasi status gizi dan pencapaian sasaran dan target kegiatan pembinaan gizi masyarakat di suatu wilayah secara cepat, akurat,

teratur dan berkelanjutan.

Pednma n Te knls Pemantaua n Status Gizi

33

(41)

Lampiran 1

DAFTAR SAMPEl KABUPATEN DAN KOTA MENU RUT PROVINSI

PEMANTAUAN STATUS GIZI (PSG) 2014

" No Provinsi Kabupaten/Kota Aceh

1 Kab. Aceh Singkil

2 Kab. Aceh Timur

3 Kab. Aceh Besar

4 Kab. Aceh Utara

5 Kab. ,:l.ceh Tamiang

6 Kab. Bener Meriah

7 Kota Sabang

Sumatera Utara

8 Kab. Mandailing Natal

9 Kab. Tapanuli Utara

10 Kab . ,\sahan

11 Kab. f(aro

12 Kab. I\lias Selatan

13 Kab. Samosir

14 Kab. Padang Lawas Utara

15 Kab. Labuhan Batu Utara

16 Kota Sibolga

17 Kota Tebing Tinggi

Sumatera Barat

18 Kab. Pesisir Selatan

19 Kab. Tanah Datar

20 Kab. Lima Puluh Koto

21 Kab . Dharmas Raya

22 Kota Solok

23 Kota Bu kittinggi

Riau

24 Kab. Indragiri Hulu

34

Pedoman Ternis Pemanld lJa n St atu 5 GIZI
(42)

No Provinsi Kabupaten/Kota

25 Kab . Siak

26 Kab. Bengkalis

27 Kota Pekan Baru

Jambi

28 Kab. Merangin

29 Kab . Muaro Jambi

30 Kab . Tebo

Sumatera Selatan

31 Kab. Ogan Komering lIir

32 Kab. Musi Rawas

33 Kab. Oku Selatan

34 Kab. Empat Lawang

35 Kota Pagar Alam

Bengkulu

36 Kab. Rejang Lebong

37 Kab. Seluma

38 Kab . Kepahiang

lampung

39 Kab. Tanggamus

40 Kab. Lampung Tengah

41 Kab. Tulang Bawang

42 Kab. Mesuji

Bangka Belitullg

43 Kab . Belitung

44 Kab. Bangka Selatan

Kepulauan Riau

45 Kab. Natuna

46 Kota Tanjung Pinang

OKI Jakarta

47 Kota Jakarta Selatan

48

(43)

---No Provinsi Kabupaten/Kota

Jawa Barat

49 Kab. Bogor

50 Kab. (jarut

51 Kab. Tasikmalaya

52 Kab. Cirebon

53 Kab. Karawang

54 Kab. Elandung Barat

55 Kota Bandung

56 Kota De p ok

Jawa Tengah

57 Kab. Banyumas

58 Kab. Kebumen

59 Kab. Magelang

60 Kab . Sukoharjo

61 Kab. Sra gen

62 Kab. Fembang

63 Kab. J2para

64 Kab. Temanggung

65 Kab. Pekalongan

66 Kab. 8rebes

67 Kota Salatiga

01 Yogyakarta

68 Kab. Bantul

69 Kota Yogyakarta

Jawa Timur

70 Kab. Ponorogo

71 Kab. Blitar

72 Kab. Lumajang

73 Kab . Bondowoso

(44)

No Provinsi Kabupaten/Kota

74 Kab. Pasuruan

75 Kab. Jombang

76 Kab. Magetan

77 Kab. Tuban

78 Kab. Bangkalan

79 Kab. Sumenep

80 Kota Malang

Banten

81 Kab. Lebak

82 Kota Tangerang

Bali

83 Kab. Tabanan

84 Kab . Klungkung

85 Kab. Buleleng

NTB

86 Kab. Lombok Tengah

87 Kab . Dompu

88 Kab. Lombok Utara

NTT

89 Kab. Kupang

90 Kab. Timor Tengah Selatan

91 Kab . Alor

92 Kab. Ende

93 Kab . Rote Ndao

94 Kab . Sumba Barat Daya

Kalimantan Barat

95 Kab. Bengkayang

96 Kab. Sanggau

97 t:ab. Kapuas Hulu

98 t:ab. Kayong Utara

(45)

No Provinsi Kabupaten/Kota

Kalimantan Tengah

99 Kab. Kotawaringin Timur

100 Kab . Barito Utara

101 Kab . Ser uyan

102 Kab . Gunung Ma s

Kalimantan Selatan

103 Kab. Kota Baru

104 Kab . lapin

105 Kab . Hulu Sungai Utara

106 Kab. Balangan

Kalimantan Timur

107 Kab . Kutai Barat

108 Kab. Berau

109 Kota Balikpapan

Kalimantan Utara

110 Kab . Nunukan

Sulawesi Utara

111 Kab. Minahasa

112 Kab. Mi nahasa Selatan

113 Kab . Siau Tagulandang Biaro

114 Kab . Bo laan g Mongondow Timur

115 Kota Tomohon

Sulawesi Tengah

116 Kab . Banggai

117 Kab. Do nggala

118 Kab. Parigi Moutong

Sulawesi Selatan

119 Kab. Bulukumba

120 Kab. Taka lar

121 Kab. Maros

122 Kab. [lone

123 Kab. Sidenreng Rappang

(46)

No Provinsi Kabupaten/Kota

124 Kab . Luwu

125 Kota Palopo

Sulawesi Tenggara

126 Kab . Muna

127 Kab. Konawe Selatan

­ ­

128 Kab. Kolaka Utara

129 Kota Kendari

Gorontalo

130 Kab. Gorontalo

131 Kab. Gorontalo Utara

Sulawesi Barat

132 Kab . Polewali Mandar

133 Kab. Mamuju Utara

Maluku

134 Kab . Maluku Tengah

135 Kab . Seram Bagian Barat

136 Kab. Buru Selatan

Maluku Utara

137 Kab. Halmahera Tengah

138 Kab. Halmahera Utara

139 Kota Ternate

Papua Barat

140 Kab. Kaimana

141 Kab. Manokwari

142 セ Z 。「 N@ Sorong

Papua

142 Kab . Jayawijaya

143 Kab . Yapen

144 Kab . Biak Numfor

145 Kab. Mimika

146 Kab . Mappi

147 Kab. Keerom

(47)

No Provinsi Kabupaten/Kota

148 Kab . Supiori

149 Kab. Dogiyai

150 Kab. Deiyai

(48)

27767 13025 80217 10875 54127 60311 49739 78626 66692 44071 59820 25704 22304 17710 25852 46780 59849 47670 94304 08105 64281 66847 72461 21032 95362 49712 5827 5 89514 15472 12120 95294 66986 80620 55411 95083 90726 58984 43584 14338 36292 62004 57326 42824 71484 51594 13986 28091 96163 91035 90314 59621 58905 54187 96169 07654 71803 59987 61826 70495 33230 91050 67011 97380 61764 11788 50669 86124 00556 34099 51790 85667 06783 57166 83620 85301 54066 98525 90391 26629 37301 92003 16453 99837 07362 78851 263 13 78438 15292 55018 75211 87195 30342 73465 21 437 18555 32350 21529 13058 06651 10404 97586 68224 48139 51247 70481 74474 11436 77535 28102 98884 89747 88977 15243 24335 61105 10967 42678 98086 94614 00582 97703 16499 77463 66276 76193 56374 10271 46092 40277 09819 36786 64937 02385 53424 162 18 16136 55452 54716 23417 36732 44302 06905 20740 38072 99892 57816 08583 98882

lampi ran 2 label Acak 29490 47724 24432 57411 24472 45990 76668 39014 81232 76447 87064 55387 18396 59526 3582 4 36633 26787 11049 58869 49226 64654 01755 72877 06554 57216 09971 61459 46376 26825 87112 21785 47458 40405 71209 85561 95889 92613 69714 66724 24896 06368 88779 43242 73209 970 66 44987 42537 13057 72681 73538 52113 71708 68424 60939 72049 35220 77837 25843 14750 17334 07850 39618 59481 21647 25366 05511 21476 41101 64809 68032 92061 29671 57067 89719 94015 66733 61880 11748 17944 66067 5424 4 30945 69170 08345 73035 47431 43277 53856 30540 17374 59202 83012 09504 96524 41145 48968 39283 73950 49856 37006 87417 94746 12459 14713 49386 06312 60942 92329 77936 38101 39641 64874 74108 87873 12102 05600 42792 91030 57589 37403 88975 41207 43905 58874 30743 27886 52003 11973 09832 96412 97831 42820 38603 04149 79552 99326 22186 17198 49580 91314 71181 54480 88940 00307 98932 63574 77756 69457 322444 88222 95160 80580 60478 95043 45547 31732 86995 35741 74699 31048 11466 08670 61732 70707 02902 25571 90193 65704 14294 70312 90850 24781 40902 72682 21443 01176 80582 13177 23604 15995 11897 78184 31384 11657 91339 48277 88570 59221 41867 03343 52680 70818 57260 90307 85771 09301 56699 16082 84722 75454 70214 33250 77628 79568 09514 39650 05682 64618 89683 05069 07385 41808 28838 71944 55292 23554 69321 92674 36347 51924 13897 22502

P ' <l Olllclll Tek n ls Pema ntJuan Status Glzi

41

(49)

---36421 16489 18059 51061 57667 606 3 1 84054 40455 99396 63680 92638 40333 67054 16067 24700 71594 47458 03577 57649 63266 21036 82608 77501 97427 76479 68562 43321 31370 28977 23896

13173 33365 41468 85149 49554 17994 91178 10174 29420 90438 86716 38746 94559 37559 49678 53 119 98189 81851 29651 84215 92581 02262 4615 70360 64114 58660 96717 54244 10701 41393 12470 53500 50273 93113 41794 86861 39448 93136 25722 08564 01016 00857 40396 80504 90670 082,:9 58137 17820 22751 36518

34030 60726 25807 24260 71529 789 20 47648 13885 70669 93406 50259 46345 06170 97965 88302 9804 1 11947 56203 19324 20504 73959 76145 60808 54444 74412 81105 69181 96845 38525 11600 46874 37088 80940 44893 10408 36222 14004 23153 69249 05747 60883 52109 19516 90120 46759 71 64 3 62342 07589 08899 05985

(50)

Lampiran 3

Kuesioner Pemantauan Status gizi dan Monitoring Evaluasi Kegiatan Pembinaan Gizi

1. ProvUlS,

2 Kabupaterv1(ota

7 T/IIIIQ9IIIPllnp •• MJffin( Hf­'.'ERfTT)

1. Nomor IJflil ROO'ah Tangga

2 Nama Kepa[a Rumah Tangga

3. Nama Re spooden

4 .urun al19QOta rumah larogg<!

5 Tlngk! t Pel"ddt.an'

。N セ a ケ[wiH ipーid。k セ@

「 セw ャウャ・ョ@

」Np セNk。ョ rAャ セ@

KUESIONER PEMANTAUAN STATUS GIZI

I. IDENTITAS LOKASI

,.

-II. IDENTITAS RUMAH TANGGA

ャ G イャc「ォセAwjs・ッNᆱ[ Gィ@ ? r<lllllIllNl SO 3 rW­41 SD セ LNG{ェiiエis mp@ 5 " ᄋ ゥ セ sャNQa@ V ヲtmィiiセ イ BLᄏ@ Q N t セ iォ t セ@

III. MONITORING DAN EVALUASI KEGIATAN PEMBINAAN GIZI

1. BiI:a ada anakbaita.bl.mpa kill! 。エ|iャ ォ」ォ「。キ。、。イャ、ゥセ、i@ ーッウ Iwャ、オ、。 セV@ bulan ャ・エ [ ャセイゥイ_@

2. t。ャ。ャ。IHウZ。ョ。 セg。ゥFNエm[@

。Njゥォ。、ゥエ ャBGM ^ョォ ャAuャイゥャゥャ、ャャ 「。mNN N。ー。ォ。ィ。、。「。ャエGNN。IGゥャョァエ。セI B ャ ウN[キァ 。エォオイオウ_@ '"Ya 2"r+dakAda

b. Jrka daIam ォ セ@ ad<! baMa yang lal1'lpalu1ya セQQッjイオウN@ a;J3lwn pcHlo."lh 」ャイイカェエjャ\j、ゥイ [[ w\iセ _@ I=,Ya :c.=rtdak

c j セ@ daIarn keklltg;llda b<JIjla s.aJ'l931 kl.Jrus yang pヲNGヲmィ セ セ 。ャN@ KEMN-lAdllUJUk? 3. OtstnbuSl d.In KOI"IWffiSI r ... tセ@ d セ。 ィ@(Tablet Fe)

a. Apaka/) IIQ oIb.I t­,a,.. d.lbm 1 ... ltu." .. 1j..l d '

I:Ada 2"TKiaJo; ada {terus k,No.4j

b.USIiI)o:ehamoIar1

1=1-Jbulan (Tnmcsle/ 1) 2=4­6 boularo(Tnmesler 2) S]WMY セHtセ }I@ a BL イッ、。セ N@

d ApaKah meocnma TTO (tablet Fe)

t=Ya 2=TKlak(T,rusk.poln.h)

e. Befapa butuTTOjtabiel Fe) yangOiterima s.amp.a; SMin?

GNb・NM。ー。「カエオttoHエ。「ゥ・ifャiIケ。ョァ セセオ。 エ iョャ W@

BtJ!..£

9 ) q ,.awaban po!fI r (ktnng) dNi jir.o.aban pori • . a!IY\ セ@ IiIctP. セQ@ atal.,. yang tidak c!l!JwuIl

t1 . NaNー。ャH[[ャィ 「ャj ャtQiiiQi「ッiiVエNBGiQgイQ ttdHセf N I_@

l=Ya

1. Sudah borapa bl.itn no yang dotIel?

... 8utrr

) Svdah oorapa btrtIr TTD yang 、ゥ「。セ@ dan dlminum?

セ@ JIka}il'wiltan PtJI'I セ@('I;U! tIfIg) dan jiIW3ban セ@ セ@alBIn Io.IIItIaP<' bCi.'lk dknftJm atau ada yaag bdak. 、 セャBiioャャ ュ@

I =bai.1 DkIllnll ャ セ セB ォ oubョィャャイョ@ S NZNイ ャャs」Q ヲj\ャ。ャH セ@ 4 セ ィ。「イN[@ IS=lainnya

DD

DD

'OD D

'ODD

D

D D

DC:::JD:::JD

I I

DD

I I

D D

5,.

D

5b.

D

&.

D

D

2,

§

2b 2,

"

D

3b

セ@

3d

D

3,

DD

31

DD

3,

D

3h

D

"

DD

"

DB

3k

(51)

·

k セ g。イゥGャュセ@

NエiャiLiIiFェiZAイアA^ャヲャャBBャHTQャャoセigiiIセi|inエiANvGYYGisャw i@ BL@

' " GM:r,nbla .c..

""'"

)" G.xllmhalJi 4 :O:G.irJmp'A'I

A[iセセ . . .セセwmエmW@

14I\MW rI'IWIg...-dunq kIdIurn 2 1N1dll1llpra:s.s:

,

...

ャ@ ーセエNーNKエ@ 4­=t.

..

c Mtu ーゥAャ、Gャセ@ セ ゥャャカャュ「ャux| [ャャィッ。ョャZャャァエ。エQNイセB L@ セLiエN@ ....,

'--flOdiurn '"'). セ i@ClIl<Iope!llbat:3n 1I\'aL1'\I ya!l911f1d1i

G@ GGGn[iABiiャョゥャャ。ON|jI{ャu_c iNョセセャ@ ャ セーオ」エ[iセ、ャャ「ャjャャN・ヲャ|ゥwャャG 「ャオュイmiI@ 2·.t..:..:.' :>el""'';11'."\3

, A5I

..

, 0IiMI セYQTQQᄏ スQQINU@ buowi, <htI&n ITIi

...

Q@ NN。エiBBBGセ_@

G@ N@ イャェjャ ゥL@ 、ッ「iiQセセiXwi{h。イ I Nエ@ a sjッsm セ@ R ]oエQキZQセLBLBBBi。iAmャmi asi@

j セセセャiiaゥエャ。@ qMU「エj。ョHャャャ、Lャumiセエオ\ュ「ゥイエエャャ「・エャ@ mGャjャ。オョGャエャNャゥャBセセセ@ ,

l ::.ObI81l<lO nJ 7­ 1 tItJMo. 3 lllobrl 4.s)bubr sセセ@ Hゥ@ セ sエオjョ L@7;6td1t1 6 \eobItItbuQr1

pセ|Gi「wョiGia@

a NQォ。@ 、。ャゥャュ@ セ pNィjNw Q セVセQUMQ j@tdIIt. 。ーZエセuMイエ セャjiSヲエ、i「・ョvエ[ャュイャ@ aキ ..lIfT'IIi セ@ flDoAMiIl!ll1tlt'" ' "'I'll

!l jエN。」|ャmュッセセ。。。。「。エa@ 12·!)91l\.Dn. セ セ 1fIM1rt.uen\o\umn A,bW\<\;U'lij "...ahdlt""fTIl!1i!JI.II¥,"""'"

h·'r'. ' · .... イG@ ャ セ@ l­V*1 f l " - l :prll1lJ.; (6eUn.a.b!rIw-m A n BGQwセiiィセ@

c .ko.llLllMrl • Qj@ ApiwiN エ@ セiiiijNウLセャオcwiイョiiQ・ヲセ セ セvゥ|N⦅aィiAョNGSュiitャiョィGI@

Q@ F GH QQuQQゥイャセ@ 2,,-Y.l 2 ... t2 '..apN) l'Td,t>. [84&tn 、i「エョ@ vBBB a@ B セャtGᆱュャ@

"

0

4b

0

"

0

5.

8

50

..

0

0

6b

e<

0

IV. PENGUKURAN ANTROPOMETRI ANGGOTA RUMAH TANGGA

"

Hamil JK HK

bn99al Lanlf (HH:9BJTTTT)

セ セ@

Thn Ble

BB

(00,0 Kg)

PBlTB (OOO. OCm)

Carll Uiull

('·'iMnI.lnt:

._,

2 lLA

(00,0 em]

PLA (OO.OCmJ K*' ....セョ@

'"

..

'"

'" ,

..

m .

..

II • cur

".

iI' I l ,

,

,

1

10 セ

...

_ _ 01 -: ... ..--11 t-... セi@

-.

c.n ..., . ....MNNLNNNNNNセ ....JMGセ@

セLTQ@ セ ....ᄋセiiセセLセIN .... セ L@ エNNイ L@ セ j@ " - I I I キセNB@ セセ@

...

.-"I ... ....,MroI!lbl(q f..o;oigoo(,ll BMBGセセBBB ___ 、ッiiwov⦅Njiセ⦅@

,. . ­ • BLセBBMZイアセtNBGGGGGGG@ セ@ · )\1 . . . . 1 .... _ 1 ... ' · . ._ 1

!

(52)

lampiran 4 PETUNJUK PENGISIAN

KUESIONER PEMANTAUAN STATUS GIZI (PSG) DAN MONITORING EVAlUASI

KEGIATAN PEMBINAAN GIZI

I. IDENTITAS lOKASI

1. Provinsi

2. Kabupaten/Kota

3. Kecamatan

4. Desa/Kelurahan

Tulis nama dan kode provinsi dari Badan Pusat Statistik (BPS)

Tulis nama dan kode kabupaten/kota dari BPS

Tulis nama dan kode kecamatan dari BPS

Tulis nama dan kode desa/kelurahan dar i BPS

5. Tipe Desa/Kelurahan: Tulis nama dan kode tipe desa/ kelurahan dari BPS

Jika kelurahan tulis kode 1, jika desa tulis kode 2

6. Nomor Klaster Tulis nomor klaster

7. Tanggal Pengukuran HH/BB/TTTT=Tanggal/Bulan/Tahun

8. Nama Petugas

Contoh: 1 Agustus 2014 ditulis : 01/08/2014

Tulis nama petugas yang

mengumpulkan data

(53)

II. IDENTITAS RUMAH TANGGA

1. Nomor Urut

Rumah Tangga Tulis nomor urut rumah tangga

sesuai ur utan nomor sampel 2. Nama Kepala

Rumah Tangga Tulis nam a kepala keluarga

3. Nama Responden Tulis nama anggota rumah tangga yang menjadi responden

4. Jumlah anggota

rumah tangga Tulis jumlah anggota rumah tangga yang ada

5. Tingkat Pendidikan Tulis tingkat pendidikan yang dimiliki ayah, ibu dan responden

Ketik 1 jika tidak pernah sekolah; ketik 2 jika tidak tamat SD; ketik 3 jika tamat SD; ketik 4 jika tamat SMP; ketik 5 jika tamat SMA; ketik 6 jika Tamat Perguruan Tinggi

III. MONITORING DAN EVALUASI KEGIATAN PEMBINAAN GIZI

1.   Penimbangan Balita: tulis berapa kali balita ditimbang dalam 6 bulan terakhir

2. Tulis Tata Laksana Balita Gizi Buruk (2 .a. sampai 2.c.) jika dalam rumah tangga terdapat balita sangat kurus, yang pernah dirujuk/mendapat perawatan gizi buruk dan dimana dirawat).

3. Tulis Distribusi dan Konsumsi Tablet Tambah Darah (Tablet Fe) (3.a . sampai 3.k .)

4. Konsumsi Garam Beriodium:

4.a . Jenis garam yang digunakan dalam rumah tangga:

Pedo ma n T eknis Pema nt auan Status Gizi

(54)

Tulis 1 jika menggunakan garam bata; tulis 2 jika menggunakan garam curah; tulis 3 jika menggunakan garam halus; tulis 4 jika menggunakan garam gurih 4.b. Alasan membeli atau menggunakan garam jenis itu:

Tulis 1 karena alas an mengandung lodium; tulis 2 karena ada di pasaran ; tulis 3 jika rasanya tidak pahit; tulis 4 jika alas an murah ; tulis 5 karena alasan lainnya 4.c. Kandungan lodium dalam garam : Lakukan uji kandungan garam ya ng digunakan di rumah dengan menggunakan lodium Test, tulis 1 jika hasil uji garam menunjukkan warna biru/ungu; tulis 2 jika hasil uji tidak menunjukkan adanya perubahan warna

5. Pola Pemberian ASI

5.a. Tulis I, jika bayi 0-5 bulan diberi hanya ASI saja; tulis 2 jika bayi 0-5 bulan diberi makanan dan minuman selain ASI

5.b. Tulisjawaban pada usia berapa bulan bayi diberi makan atau minum selain ASI pertama kali

6. Pemberian Vitamin A

6.a. Tulis jawaban apakah bayi 6-11 bulan sudah diberi Vitamin A berwarna biru dalam 6 bulan terakhir 6.b. Tulis jawaban apakah anak 12-59 bulan sudah diberi

Vitamin A berwarna biru dalam 6 bulan terakhir 6.c. Tulis jawaban jika dalam keluarga ada ibu nifas,

apakah sudah menerima/meminum kapsul Vitamin A berwarna merah.

IV. PENGUKURAN ANTROPOMETRI

Untuk nomor 14-25 isi dengan hasil pengukuran antropometri dari seluruh anggota rumah tangga yang berhasil diukur pada

(55)

hari kunjungan8 .

(1) Tulis namar urut

(2) Tulis nama lengkap anggata rumah tangga yang berhasil diukur

(3) Tulis Jenis Kelamin (JK) anggata rumah tangga yang berhasil diukur (l=laki-laki; 2=perempuan)

(4) Tulis Hubungan Keluar

Gambar

Tabell. Distribusi Jumlah Sampel Kabupaten dan Kota
Tabel2
Tabel Materi Pelatihan dan Petugas yang Dilatih
Alur Gambar Pelaporan Pemantauan Status Gizi
+7

Referensi

Dokumen terkait

pendahuluan tahun 2012 terhadap status gizi di SD Banyuannyar III Kota Surakarta menunjukkan bahwa dari 270 siswa, yang me miliki status gizi lebih sebesar 38,14% yang

Penyediaan petunjuk teknis pemantauan status gizi merupakan pedoman pengumpulan data status gizi, yang dilaksanakan setiap tahun oleh petugas di setiap tingkat

Status gizi adalah keadaan kesehatan individu-individu atau kelompok-kelompok yang ditentukan oleh derajat kebutuhan fisik akan energi dan zat gizi yang diperoleh dari pangan

Sistem pengklasifikasian penentuan status gizi ini menggunakan metode Naïve Bayes Classification yang dapat digunakan oleh Puskesmas Jiken untuk menentukan status

Dengan demikian, perhatian lebih besar seharusnya diberikan pada aspek status gizi maternal, baik status gizi pra hamil, status gizi kehamilan, dan status gizi laktasi karena

Demikian pula halnya dengan status ekonomi memiliki hubungan bermakna (p &lt; 0,05) menurut indikator status gizi (BB/U), balita yang berasal dari keluarga dengan status

 Status gizi adalah keadaan yang diakibatkan oleh keseimbangan antara asupan zat gizi dari makanan dengan kebutuhan zat gizi yang diperlukan untuk metabolisme tubuh.. 

Berdasarkan grafik tersebut, dapat diketahui status gizi kurus memiliki angka tertinggi, yakni: 28 anak atau 80% dari jumlah total, kemudian status gizi sangat kurus dan normal