• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PERJANJIAN FRANCHISE DI BIDANG RITEL MINIMARKET INDOMARET (Dokumen Perjanjian No: 006/WR-CLG/BDL/VII/2008)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PERJANJIAN FRANCHISE DI BIDANG RITEL MINIMARKET INDOMARET (Dokumen Perjanjian No: 006/WR-CLG/BDL/VII/2008)"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

ANALISIS PERJANJIAN FRANCHISE DI BIDANG RITEL MINIMARKET INDOMARET

(Dokumen Perjanjian No: 006/WR-CLG/BDL/VII/2008)

Oleh

Sukma Maulana Syarif

Usaha Franchise Minimarket Indomaret merupakan salah satu usaha ritel yang mulai diminati oleh para pelaku usaha karena memiliki satu ciri khusus dalam sistem manajemen yang berbeda serta sudah memiliki merek ternama yang banyak dikenal masyarakat. Perjanjian Franchise Indomaret No: 006/WR-CLG/BDL/VII/2008 adalah objek penilitian ini yang dibuat antara pihak franchisor PT.Inomarco Prismatama dengan pihak franchisee CV. Tiga Dara, pembukaan toko baru Indomaret pada tahun 2008 yang terletak di Dusun Pasar Mulia Selatan , Krui , Lampung Barat. Permasalahan penelitian ini adalah mengenai syarat dan prosedur perjanjian franchise dan proses pelaksanaan perjanjian. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan secara lengkap, jelas dan sistematis mengenai syarat dan prosedur sebelum membuat perjanjian franchise dan proses pelaksanaan perjanjian.

(2)

Sukma Maulana Syarif

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diketahui bahwa syarat dan prosedur dari perjanjian franchise Indomaret No: 006/WR-CLG/BDL/VII/2008, franchisor wajib memberitahukan prospektus penawaran dan syarat kepada franchisee, menyampaikan keterangan lain seperti identitas franchisor kegiatan usaha, Hak kekayaan intelektual, dan fasilitas yang akan diberikan kepada franchisee dan adanya komitmen antara franchisee kepada franchisor terhadap usaha minimarket Indomaret isi dan bentuk perjanjian franchise Indomaret harus sesuai dengan Perturan pemerintah No. 42 tahun 2007 tentang Waralaba. Hak dan kewajiban para pihak yang diatur dalam Perjanjian Franchise Indomaret ialah dalam hal manajemen operasional, kegiatan usaha, laporan usaha dan keuangan, dan melakukan prospektus penawaran terhadap franchisee. Hak para pihak yang diatur dalam perjanjian ialah mengenai pengalihan hak, royalty fee, serta penggunaan merk, sistem dan pelaksanaan Indomaret dan fasilitas yang akan digunakan. Faktor yang mempengaruhi terjadi wanprestasi adalah kehilangan atau kerusakan barang dagangan saat pengiriman hanya dapat diklaim Franchisor.

(3)

DAFTAR ISI

ABSTRAK Halaman

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN RIWAYAT HIDUP

MOTTO

HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ... 1

B. Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 7

C. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian ... 8

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Franchise... 9

B. Jenis-jenis Franchise... 11

C. Pengaturan Hukum di Indonesia tentang Franchise... 13

D. Asas-asas dalam Franchise... 15

E. Perjanjian Franchise... 18

F. Para Pihak Dalam Perjanjian Franchise... 25

E. Kerangka Pikir... 26

III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian... 28

B. Tipe Penelitian... 28

C. Lokasi Penelitian... 29

D. Pendekatan Masalah... 29

E. Data dan Sumber data... 29

F. Metode Pengumpulan Data... 30

G. Metode Pengolahan Data ...………... 31

(4)

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Penawaran Prospektus pada Perjanjian Franchise Indomaret

Nomor: 006/WR-CLG/BDL/VII/2008…..……… 33

B. Proses Pelaksanaan Perjanjian Franchise Indomaret Nomor:

006/WR-CLG/BDL/VII/2008………. 40

V. KESIMPULAN

A. Kesimpulan... 50

DAFTAR PUSTAKA

(5)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Arus globalisasi ekonomi dunia dan kerjasama di bidang perdagangan dan

jasa berkembang sangat pesat dewasa ini, salah satu bentuknya adalah dengan

adanya perjanjian franchise. Franchise, adalah pemberian hak oleh franchisor

(pemberi franchise) kepada franchisee (penerima franchise) untuk

menggunakan kekhasan usaha atau ciri pengenal bisnis di bidang perdagangan

atau jasa berupa jenis produk dan bentuk yang diusahakan termasuk identitas

perusahaan (logo, merek dan desain perusahaan, penggunaan rencana

pemasaran serta pemberian bantuan yang luas, waktu atau jam operasional,

pakaian dan penampilan karyawan) sehingga kekhasan usaha atau ciri

pengenal bisnis dagang atau jasa milik franchisee sama dengan kekhasan

usaha atau bisnis dagang atau jasa milik franchisor.

Sistem Franchise adalah hubungan dua pihak atau lebih guna memproduksi

dan mendistribusikan barang atau jasa untuk konsumen. Sistem Franchise

diawali pada saat Franchisor sebagai pihak pemilik sistem franchise, berikut

(6)

2

eksklusif yang dimiliki oleh franchisor. Franchise adalah perikatan antara

franchisor dengan franchisee, dimana penerima franchise diberikan hak untuk

menjalankan usaha dengan memanfaatkan dan/atau menggunakan hak

kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimiliki

franchisor dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan

oleh franchisor dengan sejumlah kewajiban menyediakan dukungan

konsultasi operasional yang berkesinambungan oleh franchisor kepada

franchisee.

Franchise dikenal di Indonesia sejak era 1980an. Situasi ekonomi Nasional

antara tahun 1991 sampai dengan awal tahun 1995 yang dipengaruhi dengan

nilai tukar rupiah yang semakin meningkat, membuat franchise asing mulai

berdatangan dengan penawaran yang masuk akal bagi para investor.

Perkembangannya terlihat sangat pesat dimulai sekitar tahun 1995. Data

Deperindag pada tahun 1997 tercatat sekitar 259 perusahaan penerima

franchise di Indonesia. Setelah itu, usaha franchise mengalami kemerosotan

karena terjadi krisis moneter. Para penerima franchise asing terpaksa menutup

usahanya karena nilai rupiah yang terperosok sangat dalam. Hingga tahun

2000, franchise asing masih menunggu untuk masuk ke Indonesia. Hal itu

disebabkan kondisi ekonomi dan politik yang belum stabil ditandai dengan

perseteruan para elit politik. Barulah pada tahun 2003, usaha franchise di

tanah air mengalami perkembangan yang sangat pesat. Data yang dikeluarkan

(7)

3

franchise lokal di Indonesia mencapai 360 buah dengan tingkat pertumbuhan

sebesar 7% per tahun, sedangkan franchise asing mencapai 240 buah dengan

tingkat pertumbuhan 15% per tahun hingga tahun 2010. Dari data yang

diperoleh bisnis yang memiliki gerai terbanyak adalah bidang restoran atau

kafe, makanan dan bisnis ritel (Majalah Info Franchise, 2010, Hlm. 15).

Franchise berkembang dengan pesat karena sistem ini memiliki beberapa

keunggulan yang layak untuk dipertimbangkan. Keunggulan yang lain adalah

franchise dapat dipakai oleh perusahaan besar dalam pembiayaan perusahaan.

Franchise adalah hak khusus yang dimiliki oleh orang perseorangan atau

badan usaha terhadap sistem bisnis dengan ciri khas usaha dalam rangka

memasarkan barang dan atau jasa yang telah terbukti berhasil dan dapat

dimanfaatkan dan/atau digunakan oleh pihak lain berdasarkan perjanjian

franchise. Franchise pun memiliki kekurangan antara lain bagi franchisee

sendiri harga franchise rata-rata sangat mahal menjadi kendala tersendiri di

bidang permodalan. Tanggapan pasar yang berbeda-beda juga menjadi

kendala tumbuh dan berkembangnya bisnis ini. Franchise yang berhasil di

suatu daerah, ketika dicoba untuk dikembangkan di daerah lain hal tersebut

tidak sesukses di daerah asalnya, bahkan malah mendatangkan kerugian

akibat tidak jelinya dalam berinvestasi. Bagi franchisor sendiri, dengan

mengembangkan pola bisnis franchise berarti ia harus rela untuk

(8)

4

Seorang franchisee juga menjalankan usahanya sendiri tetapi dengan

mempergunakan metode dan tata cara atau prosedur yang telah ditetapkan

oleh franchisor. Kewajiban untuk mempergunakan metode dan tata cara atau

prosedur yang telah ditetapkan oleh franchisor menunjukkan bahwa suatu

usaha franchise adalah suatu usaha yang mandiri, yang tidak mungkin

digabungkan dengan kegiatan usaha lainnya (milik franchisee). Artinya

pemberian franchise menuntut eksklusifitas (hak khusus yang dimiliki

franchisor atas Hak kekayaan Intelektual), dan bahkan dalam banyak hal

mewajibkan terjadinya non-competition clause (tak ada daya pembanding)

bagi penerima franchise, bahkan setelah perjanjian pemberian franchise

berakhir.

Franchisor wajib memberi bantuan dalam persiapan aspek yang menyangkut

bisnis yang akan dijalankan oleh franchisee, antara lain pelatihan karyawan

agar kepuasan konsumen tercapai, pedoman operasi usaha, perencenaan tata

letak ruang usaha, standarisasi dari produk yang di-franchise-kan dan cara

kerja. Franchisor juga menyediakan pengadaan peralatan bisnis untuk

kelengkapan usaha yang akan dijalankan oleh franchisee. Franchisor berperan

sangat penting dalam aktivitas produk, pengawasan pelaksanaan usaha agar

target yang diperoleh dapat dicapai. Kerja sama antara franchisor dan

franchisee harus efektif, melalui kesepakatan yang dibuat secara tertulis yang

(9)

5

Konsep bisnis franchise dengan membagikan kepemilikan bisnis kepada siapa

saja yang berminat telah menarik banyak pihak untuk menjalankan bisnis

franchise, pola kerja sama atau sering pula disebut profit sharing adalah

sistem pengembangan dari bisnis franchise, franchisee diberikan managemen

serta konsep yang sudah ada dari franchisor dan dari keuntungan yang

diperoleh franchisor hanya diberikan royalty atau fee dari usaha franchise

miliknya. Franchisee memiliki sepenuhnya bisnis franchise tersebut,

maksudnya franchisee mengoperasikan bisnis franchise sendiri dengan

konsep yang telah diberikan oleh franchisor, namun secara hukum dan

keuangan dua pihak tersebut terpisah. Franchise merupakan konsep dagang

yang lebih baik untuk memperluas usaha, daripada menambah operasi cabang

perusahaan sendiri.

Bidang usaha yang relatif stabil adalah bisnis ritel. Di Indonesia bisnis ini

terus berkembang seirama dengan kebutuhan penduduk yang jumlahnya terus

meningkat. Salah satu bisnis ritel yang melayani kebutuhan pokok dan

kebutuhan sehari-hari adalah minimarket Indomaret. Franchise Indomaret

pertama kali membuka gerai pada 1997. Toko ritel ini menjual makanan,

minuman, dan berbagai keperluan rumah tangga. Indomaret yang tetap

konsisten berkecimpung di bidang minimarket (lokal) dikelola secara

(10)

6

Pada Tahun 1997 Indomaret memperkenalkan sistem kemitraan dan

pengelolaan gerai dengan sistem franchise. Hingga Maret 2010 Indomaret

mencapai 4110 gerai. Dari total itu 2327 gerai adalah milik sendiri dan

sisanya 1783 gerai waralaba milik masyarakat, yang tersebar di kota-kota di

Jabotabek, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jogjakarta, Bali dan

Lampung. Salah satu gerai yang menggunakan sistem franchise adalah

Indomaret di Desa Pekon Mulia Selatan, Pasar Krui, Lampung Barat dengan

dasar perjanjian franchise Indomaret No : 006/WR-CLG/BDL/VII/2008 yang

telah dibuat dan ditandatangani antara PT Indomarco Prismatama dan CV

Tiga Dara menjadi objek dari penilitian ini. Alasan untuk memilih obejek

penelitian adalah untuk melihat perbedaan antara Indomaret yang ada di

daerah Kotamdya dengan Indomaret yang terletak di Kabupaten. Apakah ada

perbedaan atau kelebihan dari Indomaret yang dibuka di daerah Kabupaten

dalam proses pelaksanaan perjanjian. Objek yang diteliti adalah perjanjian

franchise Indomaret No: 006/WR-CLG/BDL/VII/2008 .

Atas dasar itu penulis tertarik melakukan penelitian skripsi yang berjudul:

“Analisis Perjanjian Franchise di Bidang Ritel Minimarket Indomaret

(11)

7

B. Rumusan Masalah Dan Ruang Lingkup

1. Berdasarkan dari latar belakang tersebut di atas, maka yang akan penulis

teliti apakah isi perjanjian franchise ritel minimarket pada Indomaret No :

006/WR-CLG/BDL/VII/2008. Adapun yang menjadi pokok bahasan

adalah :

a) Syarat dan prosedur terjadinya perjanjian franchise Indomaret No:

006/WR-CLG/BDL/VII/2008.

b) proses pelaksanaan Perjanjian franchise No:

006/WR-CLG/BDL/VII/2008.

2. Ruang Lingkup Penelitian

a) Ruang lingkup penilitian ini meliputi lingkup ilmu hukum perdata

ekonomi khusunya mengenai perjanjian franchise, perjanjian franchise

tentang bisnis ritel minimarket Indomaret dan prestasi yang harus

dipenuhi bagi para pihak yang melakukan perjanjian dilihat dari data

yang diperoleh dan peraturannya.

b) Ruang lingkup penilitian subtansi yaitu tentang:

1) syarat dan Prosedur Perjanjian franchise No:

006/WR-CLG/BDL/VII/2008.

2) proses pelaksanaan Perjanjian franchise No:

(12)

8

C. Tujuan dan Kegunaan penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan penilitian ini adalah untuk menggambarkan secara jelas, sistematis

dan terperinci mengenai analisis perjanjian franchise di bidang bisnis ritel

minimarket Indomaret Jakarta dengan franchisee Indomaret Dusun Pasar

Mulia Selatan,Lampung Barat.

2. Kegunaan Penilitian

a) Secara teoritis

Hasil penilitian diharapkan dapat memberikan bantuan pemikiran dalam

pengembangan ilmu pengetahuan hukum khususnya bidang hukum

perdata ekonomi berkaitan dengan Franchise.

b) Secara praktis

Sebagai penambahan pengetahuan penulis dan bagi mereka yang

berminat untuk mempelajari masalah Franchise.

c) Secara Akademis

Sebagai salah satu syarat akademis dalam menyelesaikan pendidikan di

(13)

50

V. KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis dalam pembahasan, dapat

kesimpulan sebagai berikut :

1. Syarat dan Prosedur perjanjian franchise adalah franchisor memberikan

Penawaran Prospektus penawaran kedapa franchisee , franchisee wajib

mendaftarkan usaha franchise Indomaret sebelum dibuatnyaperjanjian

franchise Indomaret Nomor: 006/WR-CLG/BDL/VII/2008.

2. Proses pelaksanaan dari perjanjian dimulai dari persiapan pembukaan toko

Indomaret dan yang menjadi opsi dari franchisee untuk membuka toko baru

dan setelah semua syarat terpenuhi dan terjadi kesepakatan, baru kemudian

dibuat Perjanjian franchise Indomaret, setelah para pihak membuat perjanjian

franchisee membayar investation fee kepada franchisor, setelah itu para

franchisee sudah dapat membuka gerai Toko Baru Indomaret. Mematuhi

semua Hak dan kewajiban para pihak yang diatur dalam perjanjian franchise

(14)

51

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Bintang, Sanusi dan Dahlan. 2000. Pokok-Pokok Hukum Ekonomi dan Bisnis. PT Citra Aditya Bakti, Bandung

Marimbo, Rizal Calvary. Rasakan Dhasyatnya Usaha Franchise. PT. Elex Media

Komputindo. Jakarta: 2007.

Muhamad, Abdulkadir. Kajian Hukum Ekonomi Hak kekayaan Intelektual. PT

Citra Aditya Bkti. Cet. 1. Bandung : 2001.

Sewu, Lindaty P dan Ibrahim, Johannes. 2004. Franchise Pola Bisnis Spektakuler dalam Perspektif Hukum dan Ekonomi.

Subekti. 2002. Hukum Perjanjian. PT. Intermasa. Jakarta.

---, 2002. Lisensi atau Waralaba, Seri Hukum Bisnis. PT Raja Grafindo

Jakarta.

Widjaja, Gunawan. Waralaba, Seri hukum bisnis. PT Raja Grafindo Persada.

Cet.2. Jakarata : 2003.

B. Peraturan Perundang-undangan

Subekti, R dan R. Tjitrosudibio. 2004. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. PT. Pradnya Paramita, Jakarta

Peraturan Pemerintah No.42 Tahun 2007 Tentang Waralaba

Peraturan Mentri Perdagangan Nomor 12 Tahun 2006 Tentang Ketentuan dan Tata Cara Penerbitan Surat Tanda Pendaftaran Usaha Waralaba

C. Website

http://www.waralaba.co.id

http://www.franchise.com

Referensi

Dokumen terkait