• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Microblogging Twitter dalam proses Online Self Disclosure (Studi pada kalangan Twitter user Following @The_Discomafia)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peran Microblogging Twitter dalam proses Online Self Disclosure (Studi pada kalangan Twitter user Following @The_Discomafia)"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Peran Microblogging Twitter dalam proses Online Self Disclosure

(Studi pada kalangan Twitter user Following @The_Discomafia)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai

Persyaratan Memenuhi Gelar Sarjana (S-1)

Oleh

Rizqi F Setyo Maulana

(06220243)

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

Puja dan puji syukur Alhamdulilah peneliti panjatkan kepada Allah SWT. Atas berkat rahmat dan segala hidayah yang telah dilimpahkan oleh-Nya lah penulis akhirnya mampu menyelesaikan karya ilmiah tugas akhir yang diperlukan guna mendapatkan gelar Sarjana Ilmu Komunikasi di kampus tercinta ini.

Penulis sendiri menyadari betul bahwa dalam upayanya menyelesaikan tugas akhir ini tentunya masih terdapat sejumlah kekurangan-kekurangan yang sekiranya dapat ditutupi dengan saran serta kritik dari pihak-pihak yang membaca tulisan karya ilmiah ini.

Dalam proses penulisan tugas akhir ini, penulis telah mendapat banyak sekali bantuan berupa saran bimbingan, dukungan serta doa dari berbagai pihak yang telah mendukung perjalanan penulis dalam menyelesaikan jenjang pendidikan S-1 di Universitas Muhammadiyah Malang. Untuk itu penulis berniat menyampaikan penghargaan serta ucapan terimakasih sebesar-besarnya pada:

1. Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang. 2. Nurudin S.Sos., M.Si selaku dosen pembimbing pertama yang telah banyak membantu penyelesaian tugas akhir ini dengan penuh kepercayaan dan pengertian.

3. Dr. Ahmad Habib, MA selaku dosen pembimbing kedua yang bersedia mengarahkan penulisan tugas akhir ini dengan penuh kepercayaan hingga akhirnya karya ilmiah Skripsi ini selesai

4. Segenap pihak informan yang bersedia meluangkan waktunya untuk sekedar berbincang-bincang dengan penulis, guna memadatkan sejumlah kesimpulan dari tujuan penelitian yang ingin penulis capai: Mbak Rahne Putri, Mas Tulik (selaku

(5)

Febe, dan Deni (yang senantiasa meramaikan timeline Twitter dan bersedia saya

stalking timeline-nya di masa penelitian).

5. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah bersabar mencurahkan segenap perhatian dan kasih sayangnya kepada penulis. Terimakasih banyak atas semua keikhlasan dan doa restu yang dipercayakan kepada ananda.

6. Kedua adik kembar saya. Terimakasih banyak atas dukungan kalian.

7. Nadia, Irma, Vera, Resty dan beberapa pihak yang telah memotivasi saya untuk menjadi individu yang baik kedepannya nanti.

8. Emas Didik, Denny Subagyono, Pandu, Yudhit, Randy, Ciprut, Febe, Sitta, Ayu’, Mas Pras, dan segenap kawan-kawan yang bersedia menghapal nama saya di kehidupan yang singkat ini. Terimakasih banyak atas dukungan moril dan spiritual yang kalian berikan.

9. Rekan-rekan www.ceritamu.com (Agil, Yoga, Mbak Dea, Mas Adi), dan Pak Amir yang mempercayakan saya untuk meniti awal karir saya dibidang online journalism di Start Up yang anda dirikan.

Penulis berharap semoga kita semua dalam lindungan, hidayah dan berkah Allah SWT dan semoga karya tulis ini bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Malang. 31 Oktober 2012

Penulis

(6)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……… i

LEMBAR PERSETUJUAN………...……….ii

SURAT PERNYATAAN……….iii

KATA PENGANTAR………..iv ABSTRAKSI……….……….v

DAFTAR ISI………..vi BAB.I PENDAHULUAN Latar Belakang………..………..1

Rumusan Masalah……….……….….6

Tujuan Penelitian……….………....6

Manfaat Penelitian……….………….….6

Batasan Penelitian……….…………..7

BAB II.TINJAUAN PUSTAKA Self Disclosure……….……7

Manfaat Self Dislcousre……….10

Faktor-faktor yang mempengaruhi Self-Disclosure………..…..11

Online Self Disclosure………14

Self Disclosure dan pemahaman konsep diri………..16

Teori Determinasi Teknologi………...19

Pengertian………...19

CMC (Computer Mediated Communication)………..………..20

(7)

Social Media………..…..22

Microblogging………..…24

Microblogging melalui media Twitter………...…...26

Microblogging Twitter VS Update status Facebook………...32

KERANGKA PEMIKIRAN………...34

Definisi Konseptual………..35

BAB.III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian………..36

Pendekatan Penelitian………...37

Fokus Penelitian………38

Tehnik Pengumpulan Data………38

Tehnik Analisa Data………..40

BAB.IV GAMBARAN OBJEK PENELITIAN Microblogging Twitter………43

Pengguna Twitter………44

Self Disclosure di media jejaring sosial………..50

Profil Informan penelitian……….…..51

Data alokasi waktu dan tempat penelitian……….56

BAB.V ANALISIS DATA Peran Microblogging Twitter dalam proses Online Self Disclosure……….59

(8)

Sebagai wadah apresiatif dalam menampung Egosentrisme penggunaan socmed…….65

Sebagai Katalis pencapaian kondisi flow………69

Sebagai medium penggambaran konsep diri & pencapaian self esteem yang tinggi…..76

Diskusi Teori………81

BAB.VI PENUTUP Kesimpulan………..83

Saran-saran………...84

Akademis……….84

Praktis………..84

DAFTAR PUSTAKA Buku……….85

Non buku………..86

LEMBAR LAMPIRAN Pedoman Wawancara…..……….90

(9)

DAFTAR PUSTAKA.

Buku:

Andreas Diki. 2010. Chickenstrip: Why Did The Chicken Browse The Social Media.Jakarta. Elex Media Komputindo

Devito, Joseph. (1997). Komunikasi Antar Manusia. Jakarta Proffesional Books.

Dessy Ika Lestari. 2012. Motivasi Penggunaan Twitter Sebagai Media Sosial Dalam Berkomunikasi, Malang, Universitas Muhammadiyah Malang.

Eli B.Cohen 2009. Growing Information Part I. Informing Press.

Fahmi Abu Bakar. 2012. Mencerna Situs Jejaring Sosial. Jakarta. Elex Media Komputindo Griffin, Emory A. 2003. A First Look at Communication Theory, 5th edition, New York: Mc Graw-Hill.

Gunelius, Susan. 2010. Blogging All in one for Dummies. Indiana. Wiley Publishing. H. B. Sutopo. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta : UNS Press.

Huberman, A Michael dan Mathew B Miles. 1994. Data Management and Análisis Methods dalam Norman, K Denzin dan Lincoln Yvonna S (Eds.), Handbook of Qualitative, Qualitative Research, California: Sage Publication.

John V Plavik. 1996. New Media Technology. San Diego. Simon & Schuster company.

Joseph Strautbhaar & Robert LaRose. 2002, Media Now: Communication Media in the Information Age. Wadsworth Group.

Jill Walker Rettberg 2008 . Blogging : Digital Media and Society series. United Kingdom. Polity Press.

Kevin B.Wright , Lynne M.Webb . 2011. Computer Mediated Communication in Personal Communication NewYork. peter lang publishing.

Kriyantono Rachmat, S.sos. Riset Komunikasi. 2009. Jakarta. Kencana Prenada Media Group. Halaman195

(10)

Nurudin, 2010. Citizen Journalism sebagai katarsis baru masyarakat. Yogyakarta. Litera Buku. .

Supratikya, A. (1995). Komunikasi Antar Pribadi: Tinjauan Psikologis. Yogyakarta. Kanisius Thurlow, Lengel dan Tomic. 2004 .Computer Mediated Communication, Social Interaction on the Internet. London : Sage Publication.

Wimmer, Roger D & Joseph R. Dominick. 2000. Mass Media Research: An Introduction. California. Wadsworth Publishing Company.

Non Buku:

Java,Ashkay (2010) . Why We Twitter: Understanding Microblogging Usage and Communities. Hal 3. Jurnal dapat diunduh di:

http://citeseer.ist.psu.edu/viewdoc/download;jsessionid=D9FFF4F30E3314BF3ACC02440DCF9 5A3?doi=10.1.1.87.6790&rep=rep1&type=pdf

Tjahyana, Djoan Lady. 2009. Jurnal ilmiah SCRIPTURA ISSN 1978 – 358 X Vol 1 Januari 2007 : Teknologi Komunikasi 3G Dari Sudut Pandang Computer Mediated Communication. Halaman 49 , diambil di: http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/iko/article/view/16675 . diakses tanggal 12 Juli 2011

http://www.freewebs.com/literasikomputer/definisi.htm , diakses pada tanggal 14 Juli 2011 http://asriyanisagiyanto.wordpress.com/2010/03/30/perspektif-teori-dan-paradigma-dalam-konteks-komunikasi/ , diakses pada tanggal 14 Juli 2011

http://asriyanisagiyanto.wordpress.com/2010/03/30/perspektif-teori-dan-paradigma-dalam-konteks-komunikasi/ , diakses pada tanggal 14 Juli 2011

Jurnal online - Grosseck, G., Holotescu, C. (2009). Indicators for the analysis of learning and practice communities from the perspective of Microblogging as a provocative sociolect in virtual space In The 5th International Scientific Conference eLSE "eLearning and Software for Education", Bucharest, April 9-10, 2009.

Gibbs J, Heino R, Ellison N. (2006). Managing impressions Online: self presentation processes in the online dating environment. http://jcmc.indiana.edu/vol11/issue2/ellison.html . diakses pada 10 Oktober 2012.

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah.

Pada dasarnya dalam kehidupan manusia, perilaku bertukar pesan merupakan suatu esensi paling mendasar didalam aktivitas yang mereka lakukan sehari-hari. Melalui aktivitas bertukar pesan tersebut, manusia sebagai mahluk sosial yang saling terkoordinasi mulai menjalin relasi dengan prinsip hubungan kausalitas yang saling menguntungkan guna mencapai derajat mutu perbaikan kualitas hidup yang lebih baik dibandingkan masa-masa sebelumnya. Berangkat dari pemikiran tersebut, masyarakat pada akhirnya mulai berinovasi dalam menciptakan suatu teknologi demi mempermudah proses komunikasi, agar sejajar dengan progress perkembangan masyarakat itu sendiri. Marshal McLuhan dalam tulisannya “The Guttenberg Galaxy: The Making of Typographic Man”(Nurudin 2001: 24) menjelaskan bahwa segala macam perubahan yang terjadi pada berbagai cara berkomunikasi pada akhirnya akan membentuk pola keberadaan manusia itu sendiri dalam berpikir dan berperilaku ditengah masyarakat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pergerakan dan perkembangan teknologi komunikasi di masa depan nantinya akan selalu berjalan dinamis mengikuti perkembangan zaman yang menyertai masyarakatnya.

(12)

komunikasi baru dan menjadikannya jauh lebih efisien dibandingkan medium konvensional pada umumnya. Hasilnya berbagai inovasi medium baru didalam berkomunikasipun bermunculan, berawal dari medium kabel yang konvensional hingga ke medium seluler nirkabel yang revolusioner. Manusia saat ini diperkenalkan dengan adanya posibilitas baru didalam mempersingkat jarak dan waktu tempuh dalam hal melakukan komunikasi verbal, yang dimana berbekal nilai-nilai keberhasilan esensial dari teknologi tersebut, memotivasi manusia untuk kembali melakukan inovasi-inovasi lain yang mereplikasikan aktivitas-aktivitas dasar dari komunikasi konvensional yang ada pada umumnya.

Proses inovasi yang berdasarkan perkembangan penerapan teknologi-teknologi sebelumnya ini, mendorong manusia untuk menemukan medium komunikasi baru berbasis

Cyberspace (Nurudin 2010. 105), yang secara garis besar akan semakin mempermudah aktivitas manusia dalam berkomunikasi. Pada perkembangan penggunaannya di masa kini, Cyberspace

telah menjadi sumber daya komunikasi paling esensial bagi manusia dalam mengembangkan bentuk interaksi-interaksi komunikasi baru di masa depan. Aspek kelebihan Cyberspace yang meliputi volume lingkup audiensnya yang jauh lebih luas, ringkas dan tidak terbatas inilah yang mendorong masyarakat untuk mengadopsi Cyberspace ke dalam berbagai aspek perkembangan teknologi komunikasi modern (John Plavik 1996.13) . Lewat proses pemanfaatan Cyberspace

tersebut, masyarakat modern akhirnya menciptakan medium “jejaring” Social media sebagai alat bantu dalam melakukan beragam aktivitas sosial dalam lingkup Online Cyberspace.

(13)

jejaring sosial guna memuaskan salah satu kebutuhanya untuk dapat mengaktualisasikan diri mereka ke dalam lingkup komunitas virtual yang terdiri atas beberapa individu-individu para pengguna Social media di tengah masyarakat.

Terkait dengan pemanfaatan tersebut, Indonesia selaku Negara berkembang juga mengadopsi peranan Social media sebagai salah satu bentuk aplikasi berkomunikasi yang paling banyak digemari oleh kalangan masyarakat, hal ini dikarenakan sifatnya yang praktis, efisien dan terbukti mampu mendorong perbaikan mutu kualitas masyarakat didalam menjalin hubungan antar sesama manusia di ranah lingkup online media. Selain karena kelebihan-kelebihan tersebut,

Social media belakangan ini juga turut mengintegrasikan dirinya ke dalam perangkat medium komunikasi lain seperti telepon seluler, televisi, radio dan lain-lain sebagainya, sehingga fenomena ini semakin memperjelas proses puncak pencapaian dari pemanfaatan Social media

yang ada di ditengah-tengah masyarakat modern.

Dari sekian banyak pemanfaatan aplikasi Social media yang sering digunakan masyarakat kita baru-baru ini, Microblogging merupakan genre social media yang paling cepat berkembang seiring dengan maraknya penggunaan ponsel pintar atau smartphone ditengah-tengah masyarakat. Secara harfiah, Microblogging merupakan praktek penyiaran

pesan singkat (bisa berupa text, gambar, link dan video) kedalam medium internet cyberspace1

yang dimaksudkan untuk menyalurkan maksud pesan yang ingin disampaikan. Berbeda dengan aplikasi Social media lainnya (seperti Jejaring sosial Facebook, MySpace, dan Friendster),

Microblogging lebih kepada penyampaian pesan singkat berbasis teks yang dimaksudkan untuk menyampaikan peristiwa, opini, aktivitas dan perkembangan status penggunanya tanpa harus

1

EDUCAUSE (2009). 7 Thing You Know About Microblogging.. Halaman 2 . Journal dapat diDownload di:

(14)

melibatkan medium halaman Webpages, Online Chat, dan esensi Cybermedia lain seperti yang ada di dalam konteks ber-jejaring sosial pada umumnya.

Terkait dengan penjelasan McLuhan, “manusia membentuk peralatan untuk berkomunikasi, dan akhirnya peralatan untuk berkomunikasi yang kita gunakan itu membentuk / mempengaruhi kehidupan manusia itu sendiri” (Dalam Nurudin 2010. 25). Penjelasan tadi menggabarkan bahwa penggunaan Microblogging sendiri meruapakan salah satu dari tahapan-tahapan pembentukan budaya baru, dimana melalui penemuan teknologi komunikasi

Microblogging tadi, manusia semakin diarahkan kepada pola pemaknaan medium komunikasi yang mencerminkan gambaran umum dari individu-individu pengguna social media tadi. Penjelasan tersebut mempertegas bahwa keberadaan Microblogging ditengah masyarakat saat ini bukan sekedar pengaplikasian Social media semata, melainkan telah menjadi suatu budaya modern yang berkembang dan tak bisa lepas dari pengertian komunikasi modern.

Realitas penggunaan Microblogging yang merambah ke pola kehidupan masyarakat kita ini bisa kita lihat dari contoh pemanfaatan aplikasi Twitter sebagai medium ber-Microblogging

yang marak digunakan oleh para netizen kita belakangan ini. Melalui ber-Twitter masyarakat kita mulai mengenal konteks social media berbasis Microblogging, yang memadukan aspek

knowledge sharing, conversation dan aspek pencitraan diri (self branding) ke dalam bagian-bagian pokok dalam proses pengaplikasian Social mediaTwitter dalam kehidupan sehari-hari.

(15)

sehari-hari. Sehingga tak jarang dalam basis pengunaanya sehari-hari, pengguna Twitter sering menemui berbagai macam postingan self-disclosure yang menyingkapkan beragam aktivitas diri, opini, pendapat, ego dan self-interest dari lingkup pengguna Twitter lain yang diikutinya.

Sejak diluncurkan Jack Dorsey. di tahun 2006 silam, aplikasi Twitter saat ini telah menjadi pilihan utama bagi kalangan pengguna media jejaring sosial dalam mengimplementasikan Microblogging singkat berbasis 140 karakter ,yang terkoneksi secara real time di dalam lingkup online cyberspace. Dengan kesederhaan interface yang ditawarkannya,

Twitter akan menyimpan dan memperlihatkan pesan-pesan yang telah pengguna tulis layaknya blog untuk kemudian dibagikan lewat saluran timeline, yang akan menyajikan posting-posting terkini dan proses publikasi di saat yang bersamaan.

Aktivitas penggunaan Twitter sebagai sarana ber-Microblogging di Indonesia sendiri telah berkembang semenjak tahun 2008. Dengan ber-Twitter, pengguna dapat mengintegrasikan distribusi pesan singkat (yang disebut twit) ke berbagai medium aplikasi seperti Mobile-phone, akun E-mail, dan situs jejaring sosial lainnya seperti facebook dan video YouTube. Selain itu

Twitter dengan bentuk userinterface –nya yang menyerupai kegiatan berkirim pesan teks singkat (alias SMS) juga memudahkan pengguna awam dalam memposting suatu hal yang berisikan pendapat, informasi maupun interaksi chat via Timeline dengan melibatkan dua pengguna atau lebih. Menurut media Kompas, data statistik penggunaan Twitter di Indonesia sendiri mencapai kurang lebih 20% dari jumlah keseluruhan pengguna Twitter di dunia2. Sehingga tak mengherankan jika beberapa trending topics dalam Worldwide Timeline terkadang memuat topik

2

Data tersebut diambil dari sebuah artikel di CNN.com yang bisa dilihat di

(16)

berbahasa Indonesia yang memuat hal-hal topic apa yang sedang populer di Indonesia pada saat itu..

Melihat praktek penggunaan Social media yang telah digambarkan tadi, peneliti mencermati adanya fenomena penggunaan Microblogging Twitter sebagai medium untuk menyingkap beragam aspek dari dalam diri seseorang untuk meninggalkan kesan agar dapat diperhatikan dan diapresiasikan oleh komunitas pengguna Twitter yang ia temui. Aspek ber-Self Disclosure dalam hal berkomunikasi di lingkup medium Online Twitter ini, secara tak langsung telah menggelitik naluri peneliti untuk mengambil judul penelitian “Peran Microblogging Twitter Dalam Proses Online Self Disclosure” guna menyingkap peranan Twitter dalam fenomena penggunaan Twitter yang marak belakangan ini.

1.2

Perumusan Masalah

Berdasarkan pengamatan diatas, maka rumusan masalah yang diajukan dalam karya tulis ini adalah “Bagaimanakah Peran MicrobloggingTwitter dalam proses Self Disclosure di lingkup Media Online?”

1.3

Tujuan Penelitian

(17)

1.4

Manfaat Penelitian

1) Kegunaan Praktis

Secara praktis, peneliti berharap dapat memahami peran penggunaan media

Twitter dalam wacana Self Disclosure di lingkup media online, dan keterkaitanya dengan fenomena penggunaan social media Twitter yang ada

2) Kegunaan Akademis

Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk mengembangkan kajian studi Ilmu Sosial/Komunikasi, khususnya dalam pengkajian studi perkembangan teknologi komunikasi massa berbasis cybernet, serta menganalisis dan mengidentifikasi peran MicrobloggingTwitter dalam pembangun proses komunikasi interpersonal ditengah maraknya penggunaan Cybermedia.

1.5

Batasan Penelitian

Referensi

Dokumen terkait