Nesly Rosiana Purba : Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza Medan Fair, 2008.
USU Repository © 2009
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STRATA-I MEDAN
ANALISIS PENGARUH LINGKUNGAN DALAM TOKO
TERHADAP NIAT PEMBELIAN ULANG PADA
KONSUMEN TOSERBA CARREFOUR
PLAZA MEDAN FAIR
DRAFT SKRIPSI
OLEH:
NESLY ROSIANA PURBA 040502100
DEPARTEMEN MANAJEMEN
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Universitas Sumatera Utara Medan
Nesly Rosiana Purba : Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza Medan Fair, 2008.
USU Repository © 2009
KATA PENGANTAR
Segala puji dan hormat hanya kepada Tuhan Allah, yang hanya oleh kasih dan anugerah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan di Fakultas Ekonomi, hingga akhirnya menyelesaikan penuyusunan skripsi ini. Skripsi ini merupakan tugas akhir yang harus diselesaikan penulis sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi.
Penulis telah banyak mendapat dukungan, motivasi, saran, serta doa, dari berbagai pihak selama menjalani perkuliahan dan selama menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Adapun pada kesempatan ini, penulis hendak menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, Msi selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Dra. Marhayanie, Msi selaku Dosen Pembimbing penulis, yang telah bersedia meluangkan waktu, memberikan pengarahan dan masukan bagi penulis dalam penyusunan skripsi ini.
5. Ibu Dra. Komariah Pandia, Msi selaku Dosen Penguji I yang telah memberi saran dan kritik dalam penyusunan skripsi ini.
Nesly Rosiana Purba : Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza Medan Fair, 2008.
USU Repository © 2009
7. Bapak Mula FH. Siahaan, SE.Ak selaku Divisi Manager Grocery PT. Carrefour Plaza Medan Fair, yang telah banyak memberikan bantuan dan informasi selama penulis menyelesaikan skripsi ini.
8. Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh staf dan pegawai Fakultas Ekonomi yang telah banyak membantu dan membimbing penulis selama perkuliahan.
9. Orangtua tercinta, Bapak J. Purba, SE dan Mama D. Sijabat, serta saudara-saudara tersayang (Kak Siska, Bang Roy, Rido, dan Ua), yang senantiasa memberi semangat, kasih sayang, dan doa bagi penulis. Skripsi ini penulis persembahkan untuk bapak dan mama.
10.Sahabat-sahabat terbaik, Yoan, Rora, Eka (Neyra Forever, “terima kasih sobat!”), Laskar Pelangi dan Gerobak Takdir, Arie Anfi “dream partner”, juga teman-teman seperjuangan Mnj’04, terimakasih atas dukungan, doa, dan setiap waktu yang telah dilalui bersama.
11.Teman-teman pelayanan UKM KMK USU UP FE, KTB SIC (Kak Vivi, Bina, Gomgom, Noper, Yoseph), KK God’s Ship (Aty, Asry, Irma, Renita), terima kasih buat setiap doa dan semangat yang selalu dapat penulis rasakan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, banyak kekurangan karena keterbatasan penulis. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi seluruh pihak, dan penulis juga mengharapkan sumbangsih saran dan kritik yang membangun untuk penyempurnaan skripsi ini. Terimakasih.
Medan, Mei 2008 Penulis,
Nesly Rosiana Purba : Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza Medan Fair, 2008.
USU Repository © 2009
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Perumusan Masalah ... 6
C. Kerangka Konseptual ... 6
D. Hipotesis ... 8
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 8
1. Tujuan Penelitian ... 8
2. Manfaat Penelitian ... 8
F. Metode Penelitian ... 9
1. Batasan Operasional ... 9
2. Definisi Operasional Variabel ... 10
3. Skala Pengukuran Variabel ... 11
4. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 12
5. Populasi dan Sampel ... 12
6. Jenis dan Sumber Data ... 13
7. Teknik Pengumpulan Data ... 14
8. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 15
9. Metode Analisis Data ... 16
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu ... 20
Nesly Rosiana Purba : Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza Medan Fair, 2008.
USU Repository © 2009
C. Usaha Eceran ... 23
1. Pengertian Usaha Eceran ... 23
2. Jenis-Jenis Pengecer ... 24
D. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian ... 27
E. Niat Pembelian Ulang ... 28
F. Lingkungan Fisik ... 30
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. PT. Carrefour Indonesia ... 34
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Uji Validitas an Reliabilitas ... 42
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 65
B. Saran ... 66
Nesly Rosiana Purba : Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza Medan Fair, 2008.
USU Repository © 2009
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Perusahaan Ritel Beromzet Tinggi di Indonesia ... 3
Tabel 1. 2 Omzet Toko Modern Terbesar di Indonesia ... 4
Tabel 1.3 Jumlah Konsumen Carrefour Plaza Medan Fair ... 5
Tabel 1.4 Operasionalisasi Variabel ... 11
Tabel 4.1 Item-Total Statistics ... 42
Tabel 4.2 Validitas Instrumen ... 44
Tabel 4.3 Reliability Statistics ... 44
Tabel 4.4 Karakteristik Berdasakan Jenis Kelamin ... 46
Tabel 4.5 Karakteristik Berdasarkan Usia ... 47
Tabel 4.6 Karakteristik Berdasarkan Pendidikan ... 47
Tabel 4.7 Karakteristik Berdasarkan Kuantitas Kunjungan ... 48
Tabel 4.8 Sumber Informasi Responden ... 48
Tabel 4.9 Alasan Responden Berbelanja ... 49
Tabel 4.10 Hari Kunjungan Responden ... 50
Tabel 4.11 Waktu Kunjungan Belanja ... 50
Tabel 4.12 Distribusi Penilaian Responden Terhadap Variabel Ambient Factors ... 51
Tabel 4.13 Distribusi Penilaian Responden Terhadap Variabel Social Factors ... 52
Tabel 4.14 Distribusi Penilaian Responden Terhadap Variabel Design Factors ... 53
Nesly Rosiana Purba : Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza Medan Fair, 2008.
USU Repository © 2009
Tabel 4.16 Desrciptive Statistic ... 55
Tabel 4.17 Variables Entered/Removed ... 56
Tabel 4.18 Coefficients ... 56
Tabel 4.19 Model Summary ... 58
Tabel 4.20 Anova ... 60
Tabel 4.21 Coeficients ... 61
Nesly Rosiana Purba : Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza Medan Fair, 2008.
USU Repository © 2009
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual ... 8
Gambar 2.1 Jalur Distribusi Barang Dagangan Usaha Eceran ... 24
Gambar 2.2 Model Proses Pengambilan Keputusan Pembelian ... 27
Nesly Rosiana Purba : Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza Medan Fair, 2008.
USU Repository © 2009
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner
Lampiran 2 Hasil SPSS 14,0 Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 3 Hasil Kalkulasi Data Primer
Nesly Rosiana Purba : Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza Medan Fair, 2008.
USU Repository © 2009
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persaingan bisnis ritel di Indonesia saat ini semakin ketat, yang dapat dilihat dari bertumbuhnya bisnis-bisnis ritel modern yang bergerak di pusat-pusat perbelanjaan. Berdasarkan data AC Nielsen yang dikeluarkan Juli tahun 2005, jumlah pasar modern seperti hypermarket, supermarket dan mini market di Indonesia, meningkat sebesar 31,4% dalam 2 tahun terakhir. Sebaliknya jumlah pasar tradisional mengalami penurunan sebesar 8,1% setiap tahun. Jumlah pasar modern pada tahun 2003 tercatat sebanyak 5.079 meningkat dari 3.865 pada tahun 2001. Sementara pasar tradisional jumlahnya turun dari 1.899.736 pada tahun 2001 menjadi 1.745.589 pada 2003 (Nielsen News 2006, dalam www.google.com). Hal itu menunjukkan bahwa bisnis ritel modern berbentuk one
stop shopping dalam bentuk toko serba ada (toserba) seperti hypermarket,
supermarket, dan lain-lain, telah menjadi pilihan tempat berbelanja bagi
konsumen di Indonesia dewasa ini.
Nesly Rosiana Purba : Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza Medan Fair, 2008.
USU Repository © 2009
konsumen kesulitan untuk memperoleh barang yang ingin dibeli, karena konsumen harus mencari sendiri produk yang diinginkan. Toko yang dipenuhi dengan beraneka macam barang, mulai dari kebutuhan individu, pria, wanita, dan anak-anak, hingga kebutuhan rumah tangga, dapat membuat konsumen bingung, maupun kesulitan untuk memperoleh produk. Karena itu, pemilik toko harus membuat strategi y ang berkaitan dengan lingkungan di dalam toko tersebut agar konsumen tidak terganggu oleh keadaan toko yang dipenuhi dengan beragam produk.
Lingkungan di dalam toko seperti layout, musik, cahaya, maupun keleluasaan berbelanja, merupakan rangsangan yang berpengaruh dalam sebuah toko. Toserba yang menyediakan beragam produk juga perlu memperhatikan hal tersebut. Karena keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh rangsangan-rangsangan yang ada di sekitarnya (Kotler, 2003: 202), pemilik toserba harus dapat menciptakan rangsangan yang dapat membuat konsumen tertarik dan betah berada di dalam toko, mulai dari memasuki toko, mengakses produk, melakukan pembelian, hingga meninggalkan kesan bagi konsumen untuk melakukan pembelian kembali ke toko tersebut. Konsumen yang merasa nyaman dan puas berbelanja pada suatu toko akan memiliki sikap untuk menyatakan perilakunya pasca pembelian, yaitu dengan berniat kembali berbelanja di toko tersebut.
Nesly Rosiana Purba : Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza Medan Fair, 2008.
USU Repository © 2009
Tabel 1.1 terlihat omzet penjualan ritel-ritel modern di Indonesia pada tahun 2005 dan 2006, serta peningkatan jumlah toko pada masing-masing ritel. Terdapat pula Carrefour, dengan jumlah 24 toko, telah mencapai peringkat kedua ritel yang beromzet tinggi di Indonesia pada tahun 2006.
Tabel 1.1
Perusahaan Ritel Beromzet Tinggi di Indonesia
Perusahaan
Sumber: Majalah Retail Asia (2007) dala
Nesly Rosiana Purba : Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza Medan Fair, 2008.
USU Repository © 2009
mampu menarik minat konsumen untuk berbelanja di ritel modern ini, baik karena harga, produk yang ditawarkan, maupun lingkungan toko yang disajikan oleh Carrefour.
Tabel 1.2
Omzet toko modern terbesar di Indonesia (Rp triliun)
Merek Toko Format Toko Perusahaan 2005 2006
Carrefour Hipermarket Carrefour Indonesia 5,7 7,2 Ramayana Dept. Store Ramayana Lestari Sentosa 4,3 4,8 Matahari Dept. Store Matahari Putra Prima 4,0 4,3 Hypermart Hipermarket Matahari Putra Prima 1,7 3,5
Giant Hipermarket Hero Supermarket 2,4 3,2
Indomaret Minimarket Indomarco Prismatama 2,2 3,0 Alfamart Minimarket Sumber alfaria Trijaya 1,9 2,8 Alfa Supermarket Supermarket Alfa Retaindo 1,8 1,9 Super Indo Supermarket Lion Superindo 1,7 1,8
Hero Supermarket Hero Supermarket 1,6 1,5
Sogo, Java, Debenhams
Dept. Store Mitra Adi Perkasa 1,3 1,5 Gramedia Toko Buku Gramedia Asri Media 1,3 1,4 Electronic City Toko
Elektronik
Graha Sudirman Centre 0,8 1,1 Toserba Yogya Dept. Store Akur Pratama 0,8 0,9 Kimia Farma Apotek Kimia Farma Apotek 0,8 0,9 Ace Hardware Toko perkakas Ace Indoritel Perkakas 0,6 0,8 Sumber : Majalah Retail Asia (2007) dalam
Nesly Rosiana Purba : Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza Medan Fair, 2008.
USU Repository © 2009
Medan. Letaknya yang strategis, yaitu di dalam salah satu plaza terbesar di Medan, serta dapat diakses dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum, memungkinkan masyarakat menjangkaunya dengan mudah. Toserba ini menyediakan kebutuhan konsumen dengan lengkap mulai dari barang kebutuhan sehari-hari sampai barang elektronika. Dengan lingkungan toko yang luas dan bersih, harga yang bersaing, serta dilengkapi dengan fasilitas seperti trolley untuk balita, menjadikan Carrefour menjadi salah satu tempat alternatif pilihan masyarakat Medan dan sekitarnya dalam berbelanja.
Tabel 1.3
Jumlah Konsumen Carrefour Plaza Medan Fair Tahun 2005-2007
Bulan
Konsumen
2005 2006 2007
Januari 248.251 305.928 293.953
Februari 235.594 254.155 278.822
Maret 254.241 286.599 307.192
April 252.740 293.130 285.744
Mei 280.371 294.116 304.551
Juni 265.587 279.460 305.101
Juli 297.422 311.664 304.527
Agustus 268.208 281.746 312.991
September 288.124 260.704 299.587
Oktober 294.165 331.394 343.399
November 315.982 263.982 268.921
Desember 271.080 292.199 305.025
Total 3.271.765 3.455.077 3.610.813
Rata-rata 272.647 287.923 300.901
Nesly Rosiana Purba : Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza Medan Fair, 2008.
USU Repository © 2009
Carrefour Plaza Medan Fair sebagai satu-satunya Carrefour di Sumatera Utara juga mengalami peningkatan dalam penjualannya. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 1.3, yang menunjukkan peningkatan jumlah konsumen yang melakukan pembelian selama tiga tahun berturut-turut. Peningkatan jumlah konsumen dapat menggambarkan minat konsumen yang semakin besar untuk berbelanja di Carrefour, dan untuk melakukan pembelian ulang.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh lingkungan dalam Carrefour terhadap niat konsumen untuk melakukan pembelian ulang. Adapun judul penelitian ini adalah “Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza Medan Fair”
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian, maka penulis merumuskan masalah yang akan diteliti adalah: Apakah terdapat pengaruh faktor-faktor lingkungan dalam toko terhadap niat konsumen melakukan pembelian ulang di Toserba Carrefour Plaza Medan Fair?
C. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual atau kerangka pemikiran merupakan sintesa tentang hubungan beberapa variabel yang diteliti, yang disusun dari berbagai teori yang dideskripsikan. Kerangka konseptual merupakan dasar dalam pembuatan hipotesis (Sugiyono, 2003 :49)
Nesly Rosiana Purba : Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza Medan Fair, 2008.
USU Repository © 2009
masuk ke kesadaran pembeli. Peritel berupaya untuk mempengaruhi konsumen dengan rangsangan-rangsangan dalam toko agar konsumen tertarik untuk datang, dan kembali membeli di toko tersebut dalam upaya mempertahankan konsumennya,.
Rangsangan pemasaran adalah setiap komunikasi atau stimuli fisik yang didesain untuk mempengaruhi konsumen (Setiadi, 2003: 161). Rangsangan lingkungan fisik dalam toko terdiri dari ambient factors, social factors, dan design
factors. Ambient factors mengacu pada aspek-aspek nonvisual seperti musik,
temperatur dan penerangan dalam toko, social factors mengacu pada jumlah orang di dalam toko, seperti wiraniaga dan pembeli, sedangkan design factors meliputi
layout atau arsitektur lingkungan baik fungsional (praktikal), maupun estetis
(menarik secara visual) (Tjiptono, 2006: 288).
Nesly Rosiana Purba : Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza Medan Fair, 2008.
USU Repository © 2009
Kerangka konseptual yang disesuaikan untuk menunjang penelitian ini adalah seperti yang tampak pada gambar berikut:
Sumber: Brady & Cronin (2001) dalam Tjiptono (2006), diolah. Gambar 1.1 Kerangka Konseptual
D. Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan, maka hipotesis penelitian ini adalah: Terdapat pengaruh yang postif dan signifikan dari faktor-faktor lingkungan dalam toko terhadap niat pembelian ulang yang dilakukan kosumen di Toserba Carrefour Plaza Medan Fair.
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti di atas maka tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor lingkungan dalam toko terhadap niat pembelian ulang konsumen di Toserba Carrefour Plaza Medan Fair.
Ambient factors (X1)
Social factors (X2)
Design factors (X3)
Nesly Rosiana Purba : Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza Medan Fair, 2008.
USU Repository © 2009 2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi penulis, perusahaan, dan bagi peneliti selanjutnya.
a. Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat untuk memperdalam pengetahuan dan cakrawala berpikir ilmiah di bidang pemasaran khususnya perilaku konsumen. b. Bagi Carrefour Plaza Medan Fair, penelitian ini diharapkan dapat menjadi
sumber informasi dan masukan mengenai lingkungan dalam toko untuk meningkatkan kualitas lingkungannya bagi pengembangan perusahaan.
c. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai tambahan referensi untuk melakukan penelitian tentang lingkungan dalam toko maupun pembelian ulang
F. Metode Penelitian
1. Batasan Operasional
Sesuai dengan latar belakang dan perumusan masalah yang telah dikemukakan, maka penelitian ini dibatasi pada variabel bebas yaitu lingkungan dalam toko terhadap variabel terikat yaitu niat pembelian ulang, pada konsumen Carrefour Plaza Medan Fair yang telah melakukan pembelian minimal 2 kali. Variabel tersebut adalah:
a. Variabel Independen (X), yaitu lingkungan dalam toko, yang terdiri dari: X1 = Sikap terhadap ambient factors
Nesly Rosiana Purba : Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza Medan Fair, 2008.
USU Repository © 2009
b. Variabel Dependen (Y), yaitu niat pembelian ulang konsumen Carrefour Plaza Medan Fair.
2. Defenisi Operasional Variabel
Defenisi operasional variabel akan menuntun peneliti untuk memenuhi unsur penelitian yang memberitahukan cara mengukur suatu variabel. Dalam penelitian ini, operasional variabelnya adalah sebagai berikut
a. Variabel Independen (X), yaitu lingkungan dalam toko yang terdiri dari:
1. Ambient factors (X1) merupakan faktor yang berkenaan atau yang
berhubungan dengan aspek-aspek nonvisual, seperti temperatur udara, musik, dan pencahayaan atau penerangan yang digunakan dalam toko. 2. Social factors (X2) merupakan faktor yang berkenaan dengan jumlah,
bentuk dan perilaku dari pelanggan lain serta pramuniaga atau karyawan yang ada di dalam toko.
3. Design factors (X3) merupakan fungsi estetik atau keindahan dari suatu
toko yang tercermin melalui arsitekturnya, penataan, dan lay out.
b. Variabel Dependen (Y), yaitu niat konsumen membeli kembali di Carrefour Plaza Medan Fair.
Merupakan pernyataan tentang keinginan konsumen untuk berbelanja kembali di Carrefour Plaza Medan Fair.
Nesly Rosiana Purba : Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza Medan Fair, 2008.
USU Repository © 2009
Tabel 1.4
Operasionalisasi Variabel
Variabel SubVariabel Indikator Skala
Pengukuran
a. Perilaku dari wiraniaga b. Banyaknya penjual
(wiraniaga)
c. Kesesakan di dalam ruangan toko
Likert
Design factors
(X3)
a. Tata ruang toko b. Besarnya ruang rak
yang disediakan untuk
a. Lain waktu memilih Carrefour sebagai
Sumber: Wisudhanto (2006) dan Wisnalmawati (2005), dimodifikasi
3. Skala Pengukuran Variabel
Nesly Rosiana Purba : Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza Medan Fair, 2008.
USU Repository © 2009
sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2004: 86). Dalam penelitian ini, skala Likert digunakan untuk mengukur sikap konsumen terhadap lingkungan dalam toko, dan terhadap niat pembelian ulang konsumen.
Untuk mengukur sikap terhadap lingkungan dalam toko dan niat untuk membeli ulang, skala Likert digunakan dengan lima tingkatan jawaban yang diberi skor (Sugiyono, 2004: 88), yaitu:
a. Skor 5 untuk jawaban sangat setuju b. Skor 4 untuk jawaban setuju
c. Skor 3 untuk jawaban kurang setuju d. Skor 2 untuk jawaban tidak setuju e. Skor 1 untuk jawaban sangat tidak setuju
4. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Carrefour Plaza Medan Fair, yang berlokasi di Jl. Gatot Subroto No. 30, Medan. Waktu penelitian dimulai dari bulan Februari sampai dengan April 2008.
5. Populasi dan Sampel
Nesly Rosiana Purba : Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza Medan Fair, 2008.
USU Repository © 2009
Penarikan sampel yang digunakan adalah metode purposive random
sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan karakter dan
ciri-ciri yang ditentukan terlebih dahulu untuk membatasi sampel (Sugiyono, 2004: 78). Adapun karakter yang ditentukan adalah pengunjung yang pernah dan sedang melakukan pembelian, minimal telah 2 kali berbelanja, dan telah berusia 25 tahun, sebagai pelanggan dewasa yang dapat mengambil keputusan pembelian atau paling tidak mempengaruhi keputusan pembelian, dan dengan asumsi telah memiliki penghasilan sendiri.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan berdasarkan pada rumus Slovin, sebagai patokan untuk menentukan ukuran sampel minimal yang harus diambil (Suliyanto, 2006: 100), yaitu:
2
e = persentase kelonggaran ketelitian yang ditentukan atau diinginkan karena
kesalahan pengambilan sampel, yaitu sebesar 10%. Sehingga:
Berdasarkan rumus Slovin tersebut, peneliti melakukan pembulatan, sehingga ditetapkan sampel sebanyak 100 orang responden.
Nesly Rosiana Purba : Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza Medan Fair, 2008.
USU Repository © 2009
Data yang digunakan dalam penelitian ini dilihat dari sumber datanya berupa (Sugiyono, 2003: 129):
a. Data primer, merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli. Dalam penelitian ini data diperoleh langsung dari responden dengan mengggunakan kuesioner yang disebarkan pada pengunjung Carrefour Plaza Medan Fair yang menjadi sampel.
b. Data sekunder, merupakan sumber data penelitian yang diperoleh oleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (yang dicatat, diterbitkan oleh pihak lain). Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari artikel yang sudah dipublikasikan, website, majalah, internet, dan dari organisasi, dalam hal ini perusahaan yang bersangkutan.
7. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Pengamatan
Pengamatan dilakukan secara langsung pada obyek yang akan diteliti, yaitu pada bangunan fisik dan lingkungan toko dalam Carrefour Plaza Medan Fair.
b. Wawancara
Wawancara secara langsung dengan pihak-pihak yang berhak dan berwenang dari Carrefour Plaza Medan Fair, untuk memperoleh informasi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan penelitian.
Nesly Rosiana Purba : Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza Medan Fair, 2008.
USU Repository © 2009
Teknik ini dilakukan dengan cara memberikan daftar pertanyaan kepada responden untuk dijawab. Jawaban tersebut selanjutnya diberi skor sesuai dengan skala Likert.
d. Studi dokumentasi
Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara meninjau, membaca, dan mempelajari berbagai macam buku, artikel yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
8. Uji Validitas dan Reliabilitas
Menurut Arikunto (2002: 144), validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan serta mampu mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Penelitian ini menggunakan alat kuesioner, karena itu uji validitas dilakukan untuk menguji data yang telah didapat setelah penelitian merupakan data yang valid atau tidak dengan menggunakan alat ukur kuesioner tersebut. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan Software SPSS 14,0, dengan menggunakan rumus Product Moment
Correlation, dengan ketentuan sebagai berikut:
Jika rhitung positif dan rhitung > rtabel, maka butir tersebut valid Jika rhitung negatif dan rhitung < rtabel, maka butir tersebut tidak valid
Nesly Rosiana Purba : Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza Medan Fair, 2008.
USU Repository © 2009
pengumpul data karena instrumen itu sudah baik. Reliabilitas menunjukkan tingkat kestabilan, konsistensi, dan atau kehandalan instrumen untuk menggambarkan gejala seperti apa adanya. Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila instrumen tersebut digunakan untuk subjek yang sama, dalam waktu dan kondisi yang berbeda, tetap menunjukkan hasil yang sama. Uji validitas dan reliabilitas ini diukur dengan menggunakan bantuan aplikasi Software SPSS 14,0
for Windows, dengan ketentuan:
Jika ralpha positif dan lebih besar dari rtabel maka reliabel Jika ralpha negatif dan lebih kecil dari rtabel maka tidak reliabel
9. Metode Analisis Data
Indikator yang menjadi ukuran masing-masing variabel dan pengujian terhadap instrumen penelitian telah dilakukan, setelah itu maka ditentukan metode analisis data yang disesuaikan dengan data yang tersedia. Tahapan analisis data meliputi:
a. Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan, menyusun, dan menganalisis data, sehingga dapat diketahui gambaran umum dari objek yang diteliti.
b. Analisis Statistik
Nesly Rosiana Purba : Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza Medan Fair, 2008.
USU Repository © 2009
Metode analisis kuantitatif yaitu metode yang digunakan untuk menyajikan data dalam bentuk angka. Dalam penelitian ini digunakan analisa regresi berganda yang menggunakan persamaan:
e
Data diolah secara statistik dengan menggunakan alat bantu program SPSS
14,0 for Windows.
2. Pengujian Koefisien Determinasi (R ) 2
Nesly Rosiana Purba : Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza Medan Fair, 2008.
USU Repository © 2009
variabel lingkungan dalam toko, dapat diketahui faktor terpenting atau dominan yang menentukan pengaruhnya terhadap niat pembelian ulang.
Jika determinan (R ) semakin besar atau mendekati sama, maka variabel 2
bebas (X1,X2,X3) terhadap variabel terikat (Y) semakin kuat.
Jika determinan (R ) semakin kecil atau mendekati satu, maka variabel bebas 2
(X1,X2,X3) terhadap variabel terikat (Y) semakin kecil. 3. Pengujian Hipotesis
a. Pengujian Koefisien Regresi secara simultan (Uji F)
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh secara bersama-sama variabel independen terhadap variabel dependen. Secara serentak untuk membuktikan hipotesis awal tentang pengaruh lingkungan dalam toko melalui variabel ambient factors (X ), 1 social factors (X ), dan design factors (2 X ) sebagai variabel bebas, 3
terhadap niat pembelian ulang (Y) sebagai variabel terikat.
Pengambilan keputusannya dengan membandingkan nilai F-hitung dengan nilai F-tabel. Bila nilai F-hitung lebih besar dari nilai F-tabel maka dapat disimpulkan bahwa variabel independen dalam model mempengaruhi variabel independen. Model hipotesis yang digunakan:
Nesly Rosiana Purba : Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza Medan Fair, 2008.
USU Repository © 2009
Ho : b1≠ b2≠ b3 ≠ 0 artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1,X2,X3) terhadap variabel terikat
(Y). Adapun kriteria pengambilan keputusan: Ho diterima jika F-hitung < F-tabel pada α = 5% Ho ditolak jika F-hitung > F-tabel padaα = 5%
b. Pengujian Koefisien Regresi secara parsial ( Uji – t )
Nilai-nilai koefisien regresi dalam persamaan regresi merupakan hasil perhitungan berdasarkan sampel yang terpilih. Oleh karena itu, disamping uji-uji yang dilakukan diatas, juga dilakuan uji-t untuk masing-masing nilai koefisien regresi dalam persamaan regresi. Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial.
Variabel independen dikatakan berpengaruh terhadap variabel dependen bisa dilihat dari probabilitas variabel independen dibandingkan dengan tingkat kesalahannya (α). Jika probabilitas variabel independen lebih besar dari tingkat kesalahannya (α )maka variabel independent tidak berpengaruh, tetapi jika probabilitas variabel independen lebih kecil dari tingkat kesalahannya (α) maka variabel independent tersebut berpengaruh terhadap varibel dependen.
Model pengujiannya adalah:
Nesly Rosiana Purba : Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza Medan Fair, 2008.
USU Repository © 2009
Ha : bi ≠ 0, artinya variabel bebas secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat.
Kriteria pengambilan keputusan:
Ho diterima bila t hitung < t tabel pada α = 5 % Ho ditolak bila t hitung > t tabel pada α = 5 %
BAB II
URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Pramana (2006) dengan judul “Pengaruh Faktor Lingkungan Toko terhadap Perilaku Pembelian Pengunjung Swalayan Indogrosir Surabaya melalui Emotional State sebagai Variabel Intervening”, bertujuan untuk mengetahui pengaruh lingkungan toko yang terdiri dari social
factor, design factors dan ambient factors terhadap perilaku pembelian swalayan
Nesly Rosiana Purba : Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza Medan Fair, 2008.
USU Repository © 2009
Penentuan sampel dilakukan dengan accidental sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu sesuai dengan kriteria sebagai sumber data. Jumlah sampel yang digunakan adalah 120. Sedangkan alat uji yang digunakan adalah path
analysis (analisis jalur) dengan menggunakan alai bantu Amos 4.0.
Pengujian atas hipotesis yang diajukan telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan: Terdapat pengaruh langsung positif dan signifikan variabel social
factor (X1), design factor (X2) dan ambient factor (X3) berpengaruh signifikan
terhadap emotional state (Y). Variabel yang memiliki pengaruh terbesar adalah variabel ambient factors (X3) sebesar 0,800. Design factors (X2) berpengaruh terbesar kedua terhadap emotional state yaitu sebesar 0,516. Variabel social factor (X1) memiliki pengaruh terbesar ketiga terhadap emotional state yaitu sebesar 0,156. Terdapat pengaruh positif emotional state (Y) terhadap perilaku pembelian (Z), besarnya pengaruh variabel emotional state (Y) terhadap perilaku pembelian sebesar 0,685. Total pengaruh tidak langsung ketiga variabel eksogen (variabel
social factor (X1), design factor (X2) dan ambient factor (X3) terhadap perilaku
pembelian sebesar 0,436. Dengan demikian pengaruh tidak langsung diluar ketiga faktor tersebut adalah sebesar 0,248.
Nesly Rosiana Purba : Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza Medan Fair, 2008.
USU Repository © 2009
variabel persepsi kualitas layanan berpengaruh terhadap niat pembelian ulang. Variabel Persepsi kualitas layanan dan variabel kepuasan secara bersama berpengaruh pada niat pembelian ulang. Variabel persepsi kualitas layanan berpengaruh pada niat pembelian ulang melalui kepuasan sebagai variabel moderating pada toko Swalayan Mirota Kampus di Gejayan Yogyakarta.
Penelitian yang dilakukan oleh Wisudhanto (2006) dengan judul “Pengaruh Lingkungan Dalam Toko (In-Store Environment) terhadap Niat Pembelian Ulang Konsumen di Giant Supermarket Wiyung Surabaya” bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari faktor lingkungan dalam toko yang terdiri dari
ambient factors, social factors, dan design factors terhadap niat pembelian ulang
konsumen di Giant Supermarket Wiyung Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh yang signifikan baik secara individu maupun secara bersama-sama dari ketiga variabel bebas terhadap variabel tergantung. Penelitian ini juga menunujukkan hasil bahwa variabel design factors merupakan variabel yang paling berpengaruh dominan terhadap niat pembelian ulang pada konsumen Giant Supermarket Wiyung Surabaya.
B. Perilaku Konsumen
Nesly Rosiana Purba : Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza Medan Fair, 2008.
USU Repository © 2009
menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini (Setiadi, 2003: 3).
Menurut Schiffman & Kanuk (2000, dalam Tjiptono, 2003: 40), perilaku konsumen adalah perilaku yang ditunjukkan oleh konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghentikan konsumsi produk, jasa, dan gagasan. Sehingga dapat dikatakan bahwa perilaku konsumen menyangkut perilaku seseorang dalam mendapatkan dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses pengambilan keputusannya.
Perilaku konsumen menurut Kotler (2003: 203), dapat dipahami melalui ransangan pemasaran dan lingkungan yang masuk ke kesadaran pembeli, serta karakteristik pembeli dan proses pengambilan keputusannya, yang kemudian menghasilkan keputusan pembelian tertentu. Adapaun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen tersebut adalah faktor sosial, budaya, pribadi dan kekuatan psikologis, dimana faktor budaya dikatakan mempunyai pengaruh yang paling luas dan paling dalam.
C. Usaha Eceran
1. Pengertian Usaha Eceran
Kotler dan Armstrong (2003: 51) mendefinisikan usaha eceran sebagai kegiatan yang menyangkut penjualan barang atau jasa secara langsung kepada konsumen untuk penggunaan pribadi dan nir-bisnis. Usahan eceran tidak hanya menjual produk-produk di toko (store retailing) tetapi juga di luar toko (nonstore
Nesly Rosiana Purba : Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza Medan Fair, 2008.
USU Repository © 2009
Kegiatan yang dilakukan dalam usaha eceran adalah menjual berbagai produk, jasa, atau keduanya, kepada konsumen untuk keperluan konsumsi pribadi maupun bersama. Para peritel berupaya memuaskan kebutuhan konsumen dengan mencari kesesuaian antara barang-barang yang dimilikinya dengan harga, tempat, dan waktu yang diinginkan pelanggan. Karena itu usaha eceran memiliki peranan penting dalam proses pemenuhan kebutuhan konsumen, karena merupakan tahap akhir dari saluran distribusi yang menyampaikan produk langsung kepada konsumen akhir.
Jalur distribusi adalah sekumpulan atau beberapa perusahaan yang memudahkan penjualan kepada konsumen sebagai konsumen akhir. Produsen menjual poduknya kepada peritel maupun peritel besar (wholesaler). Hal ini akan membentuk suatu jalur distribusi, antara produsen ke konsumen akhir, seperti terlihat pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1. Jalur Distribusi Barang Dagangan pada Usaha Eceran
Sumber: Utami (2006)
2. Jenis– jenis Pengecer
Usaha eceran memiliki jenis yang berbeda, didasarkan pada karakteristiknya. Terdapat tiga karakteristik dasar ritel, yaitu: pertama, pengelompokan berdasarkan unsur-unsur yang digunakan ritel untuk memuaskan kebutuhan konsumen. Kedua, pengelompokan berdasarkan sarana atau media yang digunakan. Ketiga, pengelompokan berdasarkan kepemilikan (Utami, 2006:10).
Nesly Rosiana Purba : Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza Medan Fair, 2008.
USU Repository © 2009
Secara umum, jenis pengecer dikelompokkan ke dalam pengelompokan berikut (Sastradipoera, 2003:181):
a. Toko-toko independen (Independet shops)
Umumnya jumlah toko independen (independent shops) dapat memiliki cabang sampai sembilan buah. Toko-toko independen bukan suatu toko rangkai. Toko-toko seperti ini pada dasarnya merupakan toko-toko yang berdiri sendiri dengan autonomi dalam pembuatan keputusan yang sangat luas, cepat, dan bebas sehingga dapat dengan segera menyesuaikan diri dengan kebutuhan konsumen dan upaya saingan lokal. Setiap toko indeependen dimiliki secara terpisah. Banyak perusahaan dalam kategori ini termasuk perusahaan-perusahaan kecil. Seringkali, toko-toko independen mampu mengembangkan hubungan pribadi (dengan intensif dan luwes) dengan para pelanggan dan anggota masyarakat.
b. Toko rangkai
Nesly Rosiana Purba : Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza Medan Fair, 2008.
USU Repository © 2009
c. Koperasi eceran
Koperasi eceran (retail cooperatives atau consumer’s cooperatives) biasanya menetapkan bahwa setiap anggotanya harus membeli sedikitnya satu lembar saham yang akan diberikan bunga tetap yang umumnya rendah.
d. Toko serba ada
Toko serba ada yang dikenal dengan akronim “toserba”, merupakan suatu lembaga penjualan eceran yang menangani berbagai jenis barang dagangan yang jumlahnya banyak dan dikelompokkan dalam bagian-bagian yang ditentukan dengan baik dan teratur untuk tujuan-tujuan pelayanan, promosi, akunting, dan pengawasan. Toserba umumnya menjual barang dagangan yang beragam, dan ukuran besar organisasinya bersifat deparmental. Sekalipun perhatian pribadi terhadap konsumen biasanya berkurang, namun toko ini menguntungkan karena lokasinya terpusat dan orang yang berbelanja pun tidak perlu keluar-masuk toko-toko (yang independen).
e. Perusahaan pesanan per pos
Perusahaan pesanan per pos (mail-order house) merupakan perusahaan eceran yang menjual secara eksklusif lewat jasa pos. Bisnis ini juga digunakan oleh para produsen dan departemen pesanan pos dari toko serba ada.
f. Organisasi waralaba
Nesly Rosiana Purba : Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza Medan Fair, 2008.
USU Repository © 2009
setuju untuk menyediakan barang dan jasa, seperti pasokan bahan-bahan, perlengkapan, iklan nasional, nasihat konsultan dan bantuan keuangan. Organisasi waralaba sekarang ini merambah pasar eceran global.
Pada bisnis eceran terjadi kecenderungan menuju bisnis ”swalayan”
(self-services). Toko-toko swalayan besar yang teruutama menjual makanan disebut
toko swalayan (supermarket). Hipermarket (hypermarket) yang merupakan model kontinental juga semakin berkembang. Toko-toko lain yang juga berdasarkan prinsip swalayan adalah toko potongan harga (cut prices shops atau discount
shops).
D. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
Proses pembelian yang spesifik terdiri dari urutan kejadian berikut: pengenalan masalah kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan perilaku pasca pembelian. Dan dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.2 Model Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
Sumber: Kotler (2003: 224)
Penjelasan gambar sebagai berikut:
Nesly Rosiana Purba : Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza Medan Fair, 2008.
USU Repository © 2009
perbedaan antara yang nyata dengan yang diinginkan. Kebutuhan ini karena adanya ransangan internal dan eksternal.
b. Pencarian informasi, menunjukkan konsumen yang terdorong kebutuhannya untuk mencari informasi lebih lanjut. Proses ini diperoleh dari bahan bacaan, menelepon teman atau pun melakukan kegiatan-kegiatan mencari lainnya. c. Evaluasi alternatif, yaitu konsumen memproses informasi tentang pilihan
merek. Konsumen akan mencari manfaat tertentu dan selanjutnya akan melihat pada atribut produk.
d. Keputusan pembelian, yaitu konsumen melakukan keputusan untuk melakukan pembelian yang telah diperoleh dari evaluasi alternatif terhadap berbagai merek produk.
e. Perilaku pascapembelian, yaitu keadaan di mana sesudah pembelian terhadap suatu produk atau jasa, maka konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan
Nesly Rosiana Purba : Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza Medan Fair, 2008.
USU Repository © 2009
E. Niat Pembelian Ulang
Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen pada suatu produk akan mempengaruhi tingkah laku berikutnya. Jika konsumen merasa puas, maka ia akan memperlihatkan kemungkinan yang lebih tinggi untuk membeli produk itu lagi, dengan adanya perilaku niat untuk membeli kembali.
Niat adalah kecenderungan untuk melakukan tindakan terhadap objek. Menurut Dharmesta (1999, dalam Wisnalmawati, 2005: 156), niat terkait dengan sikap dan perilaku. Niat juga dapat diartikan sebagai sebuah perangkap atau perantara antara faktor motivasional yang mempengaruhi perilaku. Niat mengindikasikan seberapa jauh seseorang mempunyai kemauan untuk mencoba. Niat menunjukan pengukuran kehendak seseorang dan berhubungan dengan perilaku yang terus menerus.
Ada tiga variabel utama untuk memprediksi perilaku niat yaitu: sikap, norma subjektif dan perceived behavioral control. Menurut Setiadi (2003: 216), sikap merupakan suatu evaluasi menyeluruh yang memungkinkan orang berespons dengan cara menguntungkan atau tidak menguntungkan secara konsisten berkenaan dengan objek atau alternatif yang terkait. Sementara itu norma subjektif merujuk kepada: “the person’s perception that most people who
are important to him think he should or not perform the behavioral in question”
(Fishbein & Ajzen, 1975, dalam Ma’ruf dkk, 2002). Selanjutnya perceived
behavior control adalah, “measure as a person’s self perceived ability to take
some action if he or she want to take that action (East, 1997, dalam Ma’ruf dkk,
Nesly Rosiana Purba : Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza Medan Fair, 2008.
USU Repository © 2009
wich a person has formulated conscious plans to perform or not perform some
specified future behavior (Warshaw & Davis, 1985, dalam Ma’ruf dkk, 2002).
Perilaku beli ulang dapat diartikan sebagai perilaku konsumen yang hanya membeli sebuah produk secara berulang-ulang, tanpa menyertakan aspek perasaan di dalamnya (Dharmmesta, 1999, dalam Wisnalmawati, 2005: 156). Jelas sekali dalam melakukan pembelian suatu produk atau jasa hanya secara berulang.
Perilaku pembelian ulang seringkali dihubungkan dengan loyalitas. Menurut Tjiptono (2006: 386), perbedaannya adalah, loyalitas mencerminkan komitmen psikologis terhadap merek atau produk tertentu, sedangkan perilaku pembelian ulang semata-mata menyangkut pembelian merek tertentu yang sama secara berulang kali. Pembelian ulang bisa merupakan hasil dominasi pasar oleh suatu perusahaan yang berhasil membuat produknya menjadi satu-satunya alternatif yang tersedia. Konsekuensinya, pelanggan tidak memiliki peluang untuk memilih.
Pembelian ulang dapat pula merupakan hasil dari upaya promosi terus-menerus dalam rangka memikat dan membujuk palanggan untuk membeli kembali merek yang sama. Bila tidak ada dominasi pesar atau usaha promosi intensif tersebut, maka pelanggan bersangkutan mungkin beralih merek. Sebaliknya, pelanggan yang setia pada merek tertentu cenderung “terikat” pada merek tersebut dan akan membeli produk yang sama lagi sekalipun tersedia banyak alternatif lainnya.
Nesly Rosiana Purba : Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza Medan Fair, 2008.
USU Repository © 2009
Lingkungan mengacu pada semua karakteristik fisik dan sosial konsumen, termasuk objek fisik (produk dan toko), hubungan ruang (lokasi toko dan produk dalam toko), dan perilaku sosial dari orang lain (siapa saja yang di sekitar dan apa saja yang mereka lakukan). Menurut Peter dan Olson (2000: 266), lingkungan terdiri dari dua macam, yaitu: lingkungan makro, termasuk skala besar, faktor - faktor lingkungan luar seperti iklim, kondisi ekonomi, sistem politik, dan kondisi alam (tepi laut, gunung, padang rumput luas). Faktor-faktor lingkungan makro ini mempunyai pengaruh umum atas perilaku, seperti ketika keadaan ekonomi mempengaruhi jumlah belanja rumah tangga, mobil dan barang. Lingkungan mikro berhubungan dengan aspek nyata fisik dan sosial lingkungan seseorang, seperti lantai kotor di toko, karyawan toko yang cerewet, cuaca panas hari ini, atau anggota keluarga atau rumah tangga.
Nesly Rosiana Purba : Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza Medan Fair, 2008.
USU Repository © 2009
tidak nyata seperti temperatur, kelembaban, penerangan, tingkat kebisingan, dan waktu.
Menurut Mowen (2002: 133), lingkungan fisik (physical surroundings) merupakan aspek fisik dan tempat yang konkrit dari lingkungan yang meliput i situasi kegiatan konsumen. Stimuli seperti warna, suara, penerangan, cuaca, dan susunan kegiatan konsumen. Lingkungan fisik mempengaruhi persepsi konsumen melalui sensor penglihatan, pendengaran, penciuman, bahkan sentuhan. Lingkungan sangat penting bagi para pengusaha ritel, sehingga menjadi salah satu tugas paling penting bagi peritel untuk mengelola lingkungan fisik sehingga dapat mempengaruhi perilaku, sikap, dan keyakinan konsumen ke arah yang diinginkan.
Brady dan Cronin (2001, dalam Tjiptono, 2006: 288) mengungkapkan bahwa kualitas lingkungan fisik dalam toko terdiri dari ambient factors, design
factors, dan social factors yang dijelaskan sebagai berikut:
1. Ambient factors, merupakan faktor yang berkenaan atau berhubungan dengan
lingkungan toko seperti penerangan, musik, temperatur, dan kebisingan. Menurut Mowen (2002: 134) salah satu komponen lingkungan fisik dalam toko yang ternyata mempengaruhi konsumen adalah musik latar belakang. Latar belakang musik digunakan agar konsumen merasa nyaman berbelanja. 2. Design factors, merupakan fungsi keindahan atau estetik dari sebuah toko
Nesly Rosiana Purba : Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza Medan Fair, 2008.
USU Repository © 2009
barang dagangan dan membantu menciptakan suasana khusus (Mowen, 2002: 138-139). Tata ruang toko (store layout) dapat mempengaruhi reaksi konsumen dan perilaku pembelian.
3. Social factors, merupakan faktor yang berkenaan dengan jumlah, bentuk dan
perilaku pelanggan lain serta pramuniaga atau karyawan yang ada di dalam toko. Menurut Mowen (2002: 141-143), konsep lingkungan sosial berhubungan dengan pengaruh orang lain terhadap konsumen dalam situasi konsumsi. Banyaknya wiraniaga atau penjual dan konsumen di dalam suatu toko, perilaku dari wiraniaga yang tidak bersahabat akan menyebabkan kenyamanan untuk berbelanja akan berkurang, juga dapat menjadikan suasana yang sesak di dalam toko. Keadaan yang berdesakan terjadi apabila seseorang melihat atau merasa gerakannya tidak leluasa karena ruang yang terbatas. Pengalaman ini dapat disebabkan oleh terlalu banyaknya masyarakat, bidang fisik yang terbatas, atau gabungan dari keduanya (Mowen, 2002:135).
Nesly Rosiana Purba : Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza Medan Fair, 2008.
USU Repository © 2009
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. PT. Carrefour Indonesia
1. Sejarah PT Carrefour Indonesia
Gerai Carrefour pertama dibuka pada
sebuah persimpangan (carrefour, dalam
oleh
gerai Carrefour terkecil di dunia. Kelompok Carrefour memperkenalkan konsep
mengombinasikan
hipermarket pertamanya pada
Nesly Rosiana Purba : Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza Medan Fair, 2008.
USU Repository © 2009
Carrefour memulai sejarahnya di Indonesia pada bulan Oktober 1998 dengan membuka unit pertama di Cempaka Putih pada saat yang sama Continent yang juga sebuah paserba (pasar serba ada) dari Perancis, membuka unit utamanya di Pasar Festival. Pada penghujung tahun 1999, Carrefour dan Promodes (induk perusahaan Continent) sepakat untuk melakukan penggabungan atas semua usahanya di seluruh dunia. Penggabungan ini membentuk suatu grup usaha ritel terbesar kedua di dunia dengan memakai nama Carrefour. Perusahaan ini membuka cabang lagi di beberapa kota besar di Indonesia seperti di Surabaya, Bandung, Palembang dan Medan.
Saat ini, Carrefour Indonesia memiliki 41 (empat puluh satu) gerai yang tersebar di Jakarta, Bandung, Surabaya, Denpasar, Yogyakarta, Semarang, Medan, Palembang dan Makasar, Bekasi, Bogor dan Bali yang didukung lebih dari 10,000 (sepuluh ribu) karyawan profesional.
2. Profil Perusahaan
Sejak terbentuknya Carrefour, maka segala sumber daya yang dimiliki kedua group tadi menjadi difokuskan untuk lebih memenuhi dan memuaskan kebutuhan pelanggan. Penggabungan ini memungkinkan untuk meningkatkan kinerja, mendapat manfaat dari keahlian karyawan - karyawan di Indonesia dan di duni a, dan mengantisipasi terjadinya evolusi ritel dalam skala nasional dan global.
Fokus terhadap konsumen ini diterjemahkan dalam 3 pilar utama, yang diyakini akan dapat membuat Carrefour menjadi pilihan tempat belanja bagi para konsumen Indonesia. Ketiga pilar utama tersebut adalah sebagai berikut :
Nesly Rosiana Purba : Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza Medan Fair, 2008.
USU Repository © 2009
b. Pilihan yang lengkap
c. Pelayanan yang memuaskan
Konsep paserba merupakan konsep perdagangan eceran yang diciptakan oleh Carrefour yang dirancang untuk memuaskan para konsumen. Di Indonesia, terutama di Jakarta, Carrefour dengan cepat menjadi suatu alternatif belanja pilihan bagi seluruh keluarga. Ditambah dengan adanya fasilitas - fasilitas pelengkap seperti snack corner, food court, parkir gratis di paserba - paserba tertentu, juga dengan adanya garansi harga dan garansi kualitas.
Carrefour sebagai perusahaan ritelbesar juga didukung oleh karyawan yang bekerja di masing-masing daerah, mulai dari pimpinan hingga wiraniaga toko. Carrefour Indonesia saat ini didukung oleh kurang lebih sepuluh ribu karyawan profesional untuk mengoperasikan ke-empat puluh satu gerai (paserba) yang tersebar di Jakarta, Bandung, Surabaya, Denpasar, Yogyakarta, Medan, Palembang dan Makasar.
3. Komitmen Perusahaan
Carrefour adalah pilihan belanja masa kini dan masa depan bagi konsumen di Indonesia dan di dunia, dengan visi menjadi nomor satu di Indonesia. Dalam melayani konsumennya, Carrefour memposisikan diri dengan memberikan pelayanan yang berbeda dari perusahaan sejenis, termasuk dengan komitmen Carrefour dalam beberapa hal, yaitu:
a. Penukaran dan pembatalan pembelian, “konsumen tidak puas, kami beli
Nesly Rosiana Purba : Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza Medan Fair, 2008.
USU Repository © 2009
b. Jaminan harga lebih murah, “jika ada yang lebih murah, kami ganti
selisihnya”. Dengan ketentuan persyaratan (Prosedur Jaminan Harga Lebih
Murah). c. Parkir gratis
“Dapatkan parkir gratis untuk 1 jam pertama bagi pelanggan Carrefour” (di kota-kota tertentu).
d. Pengiriman gratis (free delivery)
Carrefour memberikan Servis Pengirim Gratis untuk pembelian barang elektronik (appliances) dengan ketentuan yang berlaku.
e. SIMPEL : Sistem Pembulatan
“Carrefour Menghargai Setiap Nilai Rupiah Anda”.
4. Ragam Produk dan Layanan
Ragam produk yang disediakan oleh Carrefour terdiri dari lima kategori, yaitu:
a. Grocery
Yaitu produk-produk yang diujal secara grosiran, yaitu dalam jumlah besar, seperti minuman kaleng, makanan ringan, dan lain-lain.
b. Fresh
Yaitu produk-produk makanan segar seperti buah-buahan, sayuran, dan lain-lain.
c. Bazaar
Nesly Rosiana Purba : Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza Medan Fair, 2008.
USU Repository © 2009
d. Appliances
Yaitu produk-produk elektronik seperti televisi, kamera, tape, dan lain-lain. e. Tekstile
Yaitu produk-produk pakaian untuk pria, wanita dan anak-anak.
Selain menyediakan beragam produk, Carrefour juga memberikan layanan yang kini tersedia di hampir seluruh gerai Carrefour di Indonesia, yaitu:
a. Counter Air Asia b. Kemudahan isi pulsa c. Gratis voucher belanja
B. Struktur Organisasi PT. Carrefour Medan Fair
PT. Carrefour Indonesia melakukan pengembangan perusahaan ke beberapa kota di seluruh Indonesia, salah satunya adalah kota Medan. Sejak berdiri pada 23 September 2004, Carrefour menjadi satu-satunya Carrefour di Sumatera Utara. Carrefour berlokasi di Jl. Gatot Subroto No. 30, Lt. 1-2 Plaza Medan Fair. Gerai Carrefour ini berada di dua lantai dalam Plaza Medan Fair. Adapun pada lantai satu khusus untuk menjual produ-produk makanan, sedangkan pada lantai dua untuk produk-produk non-makanan seperti pakaian, alat elektronik, dsb.
Nesly Rosiana Purba : Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza Medan Fair, 2008.
USU Repository © 2009
suatu perusahaan dalam mencapai tujuan, dibutuhkan adanya suatu struktur organisasi yang jelas. Dengan adanya struktur organisasi akan memudahkan dalam menuntun dan mengawasi pelaksanaan kegiatan perusahaan berdasarkan tugas dan tangung jawab.
Struktur organisasi merupakan pemisahan yang jelas bagi setiap bagian dari perusahaan. Dari struktur organisasi tersebut dapat kita lihat dengan jelas pendelegasian wewenang dari setiap bagian, pendelegasian wewenang mengandung unsur penugasan. Jadi melalui unsur-unsur tersebut, setiap personalia pada perusahaan dapat menentukan sampai dimana personalia tersebut harus mempertanggungjawabkan tugas serta kewajiban.
Struktur organisasi yang digunakan PT. Carrefour Medan Fair adalah bentuk garis dan staff. Garis artinya kepemimpinan didasarkan pada garis jabatannya, artinya adanya hirarki jabatan pada masing-masing divisi yang tidak dapat dilalui oleh divisi lainnya. Staf artinya setiap bagian memiliki staf masing-masing yang berbeda. Berikut ini dijelaskan beberapa bagian dalam struktur organisasi PT. Carrefour Medan Fair, yang terdapat pada Gambar 3.1.
1. Store Manager (SM)
Tugas dan wewenang:
a. Memimpin operasional toko
b. Memimpin setiap rapat (meeting/briefing)
c. Mengawasi setiap aktivitas yang berlangsung di toko d. mengadakan koordinasi kerja untuk masing-masing divisi 2. Divisi Manager (DM)
Nesly Rosiana Purba : Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza Medan Fair, 2008.
USU Repository © 2009
a. Memimpin operasional dalam setiap divisi masing-masing b. Merencanakan dan membuat kebijakan harga barang c. Memperlengkapi assortmen barang yang dijual di toko d. Mengadakan negosiasi untuk kegiatan promosi
3. Sales Manager (SM)
Tugas dan wewenang:
a. Memimpin operasional dalam setiap departemen masing-masing b. Melakukan pengorderan barang
c. Mengadakan negosiasi untuk kegiatan promosi 4. Team Leader (TL)
Tugas dan wewenang:
a. Memimpin staf dalam operasional toko
b. Membantu Sales Manager dalam mempersiapkan barang di toko dan dalam pengorderan
5. Staff
Tugas:
a. Merapikan barang di rak (mengisi dan memenuhi rak) b. Membuat harga barang di toko
6. Information Technology (IT)
Tugas: Mengawasi sistem dan memastikan setiap saat bahwa tidak terjadi masalah dalam sistem operasioanl toko.
7. Lose Prevention Manager (LPM)
Tugas :
Nesly Rosiana Purba : Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza Medan Fair, 2008.
USU Repository © 2009
b. Melakukan pencegahan terhadap tindakan pencurian maupun kehilangan 8. Decoration
Tugas :
a. Membuat dekorassi toko (sesuai dengan dekorasi yang ditentukan dari
head office)
b. Membuat label harga
c. Membuat animasi di dalam toko
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
Nesly Rosiana Purba : Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza Medan Fair, 2008.
USU Repository © 2009
Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 30 orang diluar responden. Nilai tabel r dengan ketentuan df = jumlah kasus – 2 jadi 30 – 2 = 28 dan tingkat signifikansi sebesar 5% Angkanya = 0,2407 (uji satu sisi).
Interpretasi Item Total Statistic
Berdasarkan pengolahan SPSS seperti pada Tabel 4.1, terhadap 12 butir pernyataan yang diberikan kepada 30 orang responden dalam kuesioner penelitian, diperoleh item-total statistic yang menerangkan beberapa hal berikut ini:
a. Scale mean if item deleted menerangkan nilai rata-rata total jika variabel
Nesly Rosiana Purba : Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza Medan Fair, 2008.
USU Repository © 2009
b. Scale Variance if item deleted menunjukkan besarnya variance total jika
variabel (butir) tersebut dihapuskan. Misalnya variabel (butir) item 1 dihapus maka besarnya variance adalah sebesar 18,368, dan seterusnya.
c. Corrected item total correlation menunjukkan korelasi antara skor item
dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Untuk mengetahui validitas pada setiap butir pertanyaan, maka nilai pada kolom Corrected item total correlation yang merupakan nilai rhitung dibandingkan dengan rtabel. Adapun pada α = 0,05 dengan derajat bebas: df = 30 – 2 = 28, sehingga r (0,05;28), diperoleh rtabel adalah 0,2407 (uji satu sisi).
Tabel 4.1 juga menunjukkan bahwa seluruh butir pernyataan adalah valid, yang dapat dilihat dari rhitung pada Corrected Item-Total Correlation yang pada keseluruhan butir lebih besar dari rtabel (0,247). Sehingga diperoleh sepuluh pernyataan valid yang dapat digunakan untuk melakukan penelitian, seperti pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Validitas Instrumen
Corrected Item
Total Correlation (rhitung) rtabel Validitas
Butir 1 0,410 0,2407 Valid
Butir 2 0,605 0,2407 Valid
Butir 3 0,611 0,2407 Valid
Butir 4 0,446 0,2407 Valid
Butir 5 0,607 0,2407 Valid
Butir 6 0,426 0,2407 Valid
Butir 7 0,636 0,2407 Valid
Nesly Rosiana Purba : Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza Medan Fair, 2008.
USU Repository © 2009
Butir 9 0,559 0,2407 Valid
Butir 10 0,456 0,2407 Valid
Butir 11 0,529 0,2407 Valid
Butir 12 0,524 0,2407 Valid
Sumber: Pengolahan SPSS
2. Uji Reliabilitas
Uji ini dilakukan untuk mengetahui tingkat konsistensi dari variabel atau instrumen penelitian pada objek penelitian yang sama secara berulang, apabila hasilnya sama atau sangat mendekati, maka dinyatakan data empirik yang diuji handal atau realibel. Uji reliabilitas juga menggunkan Software SPSS 14,0 for
Windows, dengan ketentuan jika ralpha positif dan lebih besar dari rtabel maka instrumen dikatakan handal atau reliabel.
Tabel 4.3
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items ,847 12
Sumber: Pengolahan SPSS
Tabel 4.3 menunjukkan nilai Cronbach’s Alfa yang bernilai positif dan lebih besar dari pada rtabel 0,247 yaitu sebesar 0,847, sehingga dapat dikatakan bahwa kesepuluh butir pernyataan adalah reliabel. Menurut Ghozali (2005) dan Kuncoro (2003), suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
Cronbach’s Alpha > 0,60 atau nilai Cronbacah Alpha > 0,80. Berdasarkan hasil
pengolahan SPSS pada Tabel 4.3, maka kesepuluh pernyataan dinyatakan reliabel dengan kriteria tersebut.
Nesly Rosiana Purba : Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza Medan Fair, 2008.
USU Repository © 2009
Metode analisis deskriptif adalah suatu metode analisis dimana data-data yang ada akan dikumpulkan, digolongkan, kemudian diinterpretasikan. Data utama dalam penelitian ini adalah dengan mendapatkan informasi dari responden secara langsung dengan menyebarkan kuesioner yanng berisikan tentang karakteristik responden, psikografik responden, dan pernyataan-pernyataan yang dibuat untuk mendapatkan informasi yang relevan, dan dibutuhkan untuk menganalisis masalah penelitian yang telah dirumuskan.
Sebagai instrumen dalam penelitian ini, maka agar mengetahui kelayakan kuesioner sebagai alat ukur, kuesioner perlu diuji terlebih dahulu. Pengujian yang dilakukan dengan uji validitas dan reliabilitas telah menunjukkan bahwa kuesioner penelitian ini layak digunakan sebagai instrumen.
1. Deskriptif Responden
Responden dalam penelitian ini adalah pengunjung Carrefour Plaza Medan Fair. Para pengunjung yang ditentukan adalah yang telah melakukan pambelian minimal 2 kali dan telah berusia 25 tahun. Kuesioner sebagai data primer dalam penelitian ini telah disebarkan kepada sampel yang telah ditentukan sesuai dengan kriteria.
Tabel-tabel dan penjelasan berikut ini menjelaskan deskripsi responden yang berjumlah 100 orang.
Tabel 4.4
Nesly Rosiana Purba : Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza Medan Fair, 2008.
USU Repository © 2009
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Pria 27 27%
Wanita 73 73%
Total 100 100%
Sumber: Data primer, diolah
Pada Tabel 4.4 dapat terlihat bahwa dari 100 orang konsumen yang berbelanja di Carrefour Plaza Medan Fair, 73% adalah wanita, dan selebihnya adalah pria. Hal ini juga menegaskan bahwa wanita lebih gemar berbelanja daripada pria.
Tabel 4.5 menjelaskan bahwa dari 100 orang responden, 62% berusia 25-30 tahun, 23% berusia 31-40 tahun, 9% berusia 41-50 tahun, 5% berusia 51-60 tahun, dan 1% berusia lebih dari 60 tahun. Usia 25-30 tahun merupakan jumlah terbanyak pada penelitian ini.
Tabel 4.5
Karakteristik Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Persentase
25-30 tahun 62 62%
31-40 tahun 23 23%
41-50 tahun 9 9%
51-60 tahun 5 5%
>60 tahun 1 1%
Total 100 100%
Nesly Rosiana Purba : Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza Medan Fair, 2008.
USU Repository © 2009
Tabel 4.6
Karakteristik Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan Jumlah Persentase
SLTA/ sederajat 31 31%
Sumber: Data primer, diolah
Berdasarkan pendidikannya, responden diklasifikasikan menjadi seperti pada Tabel 4.6, yang menunjukkan bahwa Sarjana/sederajat merupakan pendidikan terbanyak dari responden, yaitu sebesar 46% responden. Sementara yang paling sedikit adalah responden yang berpendidikan Pasca Sarjana sederajat, yaitu hanya 2% responden.
Tabel 4.7
Karakteristik Berdasarkan Kuantitas Kunjungan
Kuantitas
Sumber: Data primer diolah
Nesly Rosiana Purba : Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza Medan Fair, 2008.
USU Repository © 2009
sebulan, yaitu sebesar 52% responden. Selebihnya sebanyak 10% berkunjung kurang dari sekali dalam sebulan, 17% hanya 1 kali dalam sebulan, dan 21% berkunjung lebih dari 3 kali dalam sebulan.
Tabel 4.8
Sumber Informasi Responden tentang Carrefour
Sumber Informasi Jumlah Presentase
Iklan 37 37%
Dari Orang lain 43 43%
Lain-lain 20 20%
Total 100 100%
Sumber: Data primer diolah
Sebagian besar responden menyatakan mengetahui Carrefour pertama sekali dari orang lain yaitu sebanyak 43%. Hal ini dapat terlihat pada Tabel 4.8 yang menunjukkan sumber informasi responden mengetahui Carrefour pertama sekali. Responden sebanyak 20% menyatakan bahwa mereka mengetahui Carrefour pertama sekali ketika berada di Plaza Medan Fair dan melihat langsung keberadaannya.