• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN KUNINGAN SEBAGAI KATALIS PADA SALURAN BUANG YAMAHA JUPITER Z TAHUN 2004 TERHADAP KONSENTRASI GAS HC

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN KUNINGAN SEBAGAI KATALIS PADA SALURAN BUANG YAMAHA JUPITER Z TAHUN 2004 TERHADAP KONSENTRASI GAS HC"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN KUNINGAN SEBAGAI KATALIS PADA

SALURAN BUANG YAMAHA JUPITER Z TAHUN 2004

TERHADAP KONSENTRASI GAS HC

SKRIPSI

Oleh :

AMIN ISKANDAR

K 2506011

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

(2)

ii

PENGARUH PENGGUNAAN KUNINGAN SEBAGAI KATALIS PADA

SALURAN BUANG YAMAHA JUPITER Z TAHUN 2004

TERHADAP KONSENTRASI GAS HC

Oleh :

AMIN ISKANDAR

K 2506011

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat

mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan

Program Pendidikan Teknik Mesin

Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

(3)
(4)

iv

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

perguruan tinggi dan menurut sepengetahuan penulis juga tidak terdapat karya

atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali secara

tertulis mengacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Surakarta, Oktober 2010

Penulis,

AMIN ISKANDAR

K 2506011

(5)
(6)

vi

ABSTRAK

Amin Iskandar.

PENGARUH PENGGUNAAN KUNINGAN SEBAGAI

KATALIS PADA SALURAN BUANG YAMAHA JUPITER Z TAHUN 2004

TERHADAP KONSENTRASI GAS HC

. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Oktober 2010.

Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) Menyelidiki pengaruh penambahan

katalis kuningan pada saluran buang Yamaha Jupiter Z tahun 2004.

(2) Menyelidiki pada jumlah lilitan berapakah kadar gas buang HC yang paling

rendah dengan penambahan katalis kuningan pada saluran buang Yamaha Jupiter

Z tahun 2004

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Populasi dalam penelitian

ini adalah sepeda motor Yamaha Jupiter Z tahun 2004. Sampel diambil dengan

teknik Purposive Sampling yaitu sepeda motor Yamaha Jupiter Z tahun 2004

(nomor mesin 5TP531408). Data penelitian ini berupa angka yang menunjukkan

kadar gas buang HC. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Otomotif Program

Studi Pendidikan Teknik Mesin FKIP UNS dengan menggunakan alat

gas

analyzer

. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah analisis varian satu

arah untuk mengetahui pengaruh penggunaan kuningan sebagai katalis terhadap

kadar gas buang HC dan uji Z untuk mengetahui pada jumlah lilitan berapakah

kadar gas buang HC yang paling rendah.

Hasil penelitian ini adalah: (1) Ada pengaruh yang signifikan pada taraf

signifikansi 1 % yaitu pada penambahan katalis kuningan pada saluran buang

Yamaha Jupiter Z Tahun 2004 terhadap konsentrasi gas HC. Ini dapat dilihat pada

hasil uji analisis data yang menyatakan bahwa F

obs

= 34,756 lebih besar daripada

F

tabel

= 5,29 (F

obs

> F

tabel

). (2) Penurunan konsentrasi gas HC tiap variasi lilitan

kawat kuningan berbeda-beda, penurunan konsentrasi gas HC tertinggi terjadi

pada penambahan lilitan kawat kuningan 132 lilitan. Ini dapat dilihat pada hasil

uji analisis data yang menyatakan bahwa Z

obs

= -7,917 lebih kecil dari Z

= 3,365

(Z

obs

< Z

).

(7)

ABSTRACT

Amin Iskandar.

The Effects of the Use of Brass as Catalyst in Exhaust

Channel to the HC Gas Concentration at Yamaha Jupiter Z 2004.

Undergraduate Thesis. Surakarta: Faculty of Teachers Training and

Education. Sebelas Maret University. October 2010.

The aims of this research are: (1) Investigating the effects of adding of

brass catalyst in exhaust channel at Yamaha Jupiter Z 2004. (2) Investigating in

what winding number of exhaust HC gas has the lowest concentration by the

addition of brass catalyst in exhaust channel at Yamaha Jupiter Z 2004.

The experimental method is applied in this research while Yamaha Jupiter

Z 2004 is population of it. Purposive Sampling technique is applied, it is also

from Yamaha Jupiter Z 2004 (machine number: 5TP531408). The data of this

research is figures showing the levels of exhaust HC gas. The research done by

using

gas analyzer

in Automotive Laboratory of Engineering Education

Department of Faculty of Teachers Training and Education, Sebelas Maret

University. Technique of data analysis is one-way variance analysis to know the

use of brass as catalyst to the levels of exhaust HC gas, and Z test to know in what

winding number the exhaust gas HC has the lowest concentration is.

The results of this research are: (1) There is a significant effect on the

significance level 1%, it is on the addition of brass catalyst on the exhaust channel

to the HC gas concentration of Yamaha Jupiter Z 2004. It can be seen from data

analysis stating that F

obs

= 34,756 is bigger than F

table

= 5,29 (F

obs

> F

table

). (2) The

reduction of HC gas concentration on the every variances of brass wire windings

is different, the highest HC gas reduction occurs on the addition of brass wire

windings 132. It can be seen from the result of data analysis test showing Z

obs

=

-7,917 is smaller than Z

α

= 3,365 (Z

obs

< Z

α

).

(8)

viii

MOTTO

Barang siapa menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan

memudahkan padanya jalan menuju ke surga (H.R. Muslim).

(Ingatlah) ketika kamu memohon pertolongan kepada Rabb-mu, lalu

diperkenankannya bagimu (QS. Al-Anfal :9)

Karena sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai

dari suatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain

(Qs. Al. Insyirah 6-7)

Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan

orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat...

(Al Mujaadilah: 11)

(9)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan mengucapkan puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah,

Karya ini dipersembahkan

Kepada :

Ibunda dan Ayahanda tercinta yang senantiasa membimbingku dan selalu

mengiringiku dengan do a dan kasih saying,

Adikku yang selalu mendo akanku dan selalu menjadi motivasiku,

Kakak-kakakku yang selalu menjadi motivator,

Titis Setyawan, Eko Prasetyo, Muhammad Rosyad Sudrajat, Ari Damar Nugroho,

Neade Suharto, Ade Saputra, Erna Ari Trisnawati, Ari Yulianto dan Deby Arisma

yang sudah menjadi teman dekat dan ikut mendukung sampai selesai,

Semua Dosen PTM yang telah membimbing saya selama kuliah di PTM,

Teman-teman PTM angkatan 2006 seperjuangan,

dan Almamaterku,

(10)

x

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi bagi Allah, Dzat Yang Maha Sempurna yang telah

memberikan banyak kenikmatan kepada penulis, salah satunya adalah penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini berjudul Pengaruh Penggunaan

Kuningan Sebagai Katalis Pada Saluran Buang Yamaha Jupiter Z Tahun 2004

Terhadap Konsentrasi Gas HC .

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini menghadapi

hambatan dan kesulitan. Namun dengan bantuan berbagai pihak, hambatan dan

kesulitan tersebut dapat teratasi. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima

kasih kepada pihak-pihak yang dengan sepenuh hati memberi bantuan, dorongan,

motivasi, bimbingan dan pengarahan sehingga penyusunan skripsi ini dapat

terselesaikan. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada :

1.

Ketua Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan Fakultas Keguruan Dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2.

Ketua Program Pendidikan Teknik Mesin Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

3.

Koordinator Skripsi Pendidikan Teknik Mesin Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

4.

Drs. Karno MW, S.T selaku Dosen pembimbing I, yang telah

membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyusun proposal skripsi.

5.

Bapak Drs. Subagsono, M.T. selaku Dosen pembimbing II, yang telah

membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyusun proposal skripsi.

6.

Segenap dosen Program Studi Pendidikan Teknik Mesin.

7.

Segenap karyawan Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan FKIP UNS.

8.

Ibu, Bapak, dan keluargaku tercinta yang telah memberikan sumbangan

besar baik moril maupun materil.

9.

Teman-teman seperjuangan di Program Studi Pendidikan Teknik Mesin.

(11)

10.

Kepada seluruh pihak yang telah membantu, yang tidak dapat penulis

sebutkan satu per satu. Terima kasih atas dukungan dan kerjasamanya.

Penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan, sehingga skripsi ini jauh

dari sempurna. Untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun demi

kebaikan skripsi ini sangat penulis harapkan.

Akhirnya, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca sebagai

acuan pelaksanaan penelitian dan semua pihak yang memerlukannya. Semoga

Allah senantiasa memberikan berkah dan magfirah bagi kita semua. Amin.

Surakarta, Oktober 2010

Penulis

(12)

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...

HALAMAN PENGAJUAN ...

HALAMAN PERSETUJUAN ...

HALAMAN SURAT PERNYATAAN ...

HALAMAN PENGESAHAN ...

HALAMAN ABSTRAK ...

HALAMAN MOTTO ...

HALAMAN PERSEMBAHAN ...

KATA PENGANTAR ...

DAFTAR ISI ...

DAFTAR TABEL ...

DAFTAR GAMBAR ...

DAFTAR LAMPIRAN ...

i

ii

iii

iv

v

vi

viii

ix

x

xii

xiv

xv

xvi

BAB I. PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah ...

1

B.

Identifikasi Masalah ...

3

C.

Pembatasan Masalah ...

4

D.

Perumusan Masalah ...

4

E.

Tujuan Penelitian ...

4

F.

Manfaat Penelitian ...

5

BAB II. LANDASAN TEORI

A.

Tinjauan Pustaka ...

6

1.

Prinsip Kerja Motor Empat Langkah ...

6

2.

Sumber Pencemaran Udara... ...

7

3.

Pipa Gas Buang dan

Muffler

... .

8

(13)

4.

Katalis... ...

9

5.

Pipa dan Lilitan Kawat Kuningan Sebagai Katalis ...

9

6.

Konsentrasi Hidrokarbon dalam Gas Buang ...

11

B.

Penelitian yang Relevan ...

12

C.

Kerangka Berpikir ...

13

D.

Hipotesis Penelitian ...

14

BAB III. METODE PENELITIAN

A.

Tempat dan Waktu Penelitian ...

15

B.

Metode Penelitian...

15

C.

Populasi dan Sampel ...

16

D.

Teknik Pengumpulan Data ...

17

E.

Teknik Analisis Data... ...

25

BAB IV. HASIL PENELITIAN

A.

Deskripsi Data ...

30

B.

Pengujian Persyaratan Analisis ...

32

C.

Pengujian Hipotesis ...

34

D.

Pembahasan Hasil Analisis Data...

36

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A.

Simpulan Penelitian...

38

B.

Implikasi ...

38

C.

Saran ...

39

DAFTAR PUSTAKA ...

40

LAMPIRAN

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Ambang Batas Emisi Gas Buang Sepeda Motor Lama ...

2

Tabel 2 Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut

Jenisnya Tahun 1987-2008 ...

7

Tabel 3 Kontribusi Gas Buang Berdasarkan Jenis Bahan Bakar ...

8

Tabel 4 Pengaruh Hidrokarbon Pada Manusia...

13

Table 5 Perbandingan Kadar Gas Buang HC Pada Knalpot Standar Dan

Knalpot Dengan Katalis Kuningan ...

25

Tabel 6 Ringkasan Perhitungan Homogenitas Dengan Uji Bartlett ...

27

Tabel 7 Daftar Anava Satu Arah ...

28

Tabel 8 Data Hasil Pengukuran Kadar Gas HC pada Saluran Buang

Yamaha Jupiter Z Tahun 2004 ...

30

Tabel 9 Data Rata-rata Hasil Pengukuran Kadar Gas HC Pada Saluran

Buang Yamaha Jupiter Z Tahun 2004 ...

31

Tabel 10 Hasil Perhitungan Dengan Metode

Lilliefors

...

33

Tabel 11 Hasil Uji Homogenitas ...

34

Tabel 12 Ringkasan Hasil Uji F Untuk Anava Satu Arah Untuk

Kadar Gas Buang HC ...

34

Tabel 13 Ringkasan Hasil Uji Z ...

35

(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Siklus Kerja Motor Bensin ...

6

Gambar 2 Katalis Pipa Dan Lilitan Kawat Kuningan ...

10

Gambar 3 Skema Paradigma Penelitian ...

14

Gambar 4 Letak Pemasangan Katalis Kuningan Pada Saluran Buang Yamaha

Jupiter Z Tahun 2004 ...

18

Gambar 5 Desain Katalis Kuningan Pada Saluran Buang Yamaha Jupiter Z

Tahun 2004 ...

19

Gambar 6

Gas Analyzer

...

19

Gambar 7

Tachometer

...

19

Gambar 8 Bagan Aliran Proses Eksperimen ...

20

Gambar 9 Histogram Pengaruh Penambahan Kuningan Sebagai Katalis

Pada Saluran Buang Yamaha Jupiter Z Tahun 2004 Terhadap

Konsentrasi Gas HC ...

31

Gambar 10 Grafik Pengaruh Penambahan Kuningan Sebagai Katalis

Pada Saluran Buang Yamaha Jupiter Z Tahun 2004 Terhadap

Konsentrasi Gas HC ...

32

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Hasil Pengukuran Polutan gas HC ...

42

Lampiran 2. Uji Normalitas...

43

Lampiran 3. Uji Homogenitas ...

47

Lampiran 4. Uji Analisis Variansi Satu Jalan ...

49

Lampiran 5. Uji Z (Analisis Rataan) ...

51

Lampiran 6. Tabel Peluang Normal Baku ...

57

Lampiran 7. Tabel Nilai Kritik Uji

Lilliefors

...

59

Lampiran 8. Tabel Nilai X

2

;v

...

60

Lampiran 9. Tabel Nilai Uji F ...

61

Lampiran 10.Tabel Nilai t

;v

...

62

Lampiran 11. Print Out hasil penelitian Polutan Gas HC ...

63

Lampiran 12. Foto Dokumentasi Penelitian ...

71

Lampiran 13. Pengesahan Judul ...

74

Lampiran 14. Presensi Seminar Proposal Skripsi ...

75

Lampiran 15. Surat Permohonan Ijin Menyusun Skripsi ...

77

Lampiran 16. Surat Keputusan Dekan FKIP UNS ...

78

Lampiran 17. Surat Permohonan Ijin Research/Try Out ...

79

Lampiran 18. Surat Permohonan Ijin Research di Lab. Otomotif ...

80

Lampiran 20. Surat Keterangan Research di Lab. Otomotif ...

81

(17)

.

! "" ! # $!"%# & ' % #'

( & )%"( %# % ! ( ( ) # ' )* !

.

+

-

) ,( ! !#$!"%#%% -)%)

.

. "(# /0012 ,( ! !# %( $!"%# *)# 342 /5

, #

.

! /0 0 # # !#) # *)# 55 , # (#

(

6 7 !

,

/38 #/0 0 9

.

* ! & '!# # "( ' % ' ! " " #

-

# ## % ! ! )! "!#%# )##

.

:% * & '

( ! # , ()" % #) #& #( %( &' % '

%# % ! ,!# % )* ! % !# ) "

,

(##

* ! ! ##! % #! '#''

.

; (##% % #!' ! # (# ' ' #! ) & ' & <

50

%

)"(%# ! !# "

-

" % !#% "(#%#' % ' ! ""

.

= #)#%, --3) ) "'( '##!'

)#"#% )! )'!(# % )* & ' ' &# %)"%#

(

6 7!

,

1 > # /004

).

7(# /0052 $!"%# ) % !

?"

-

/

.

6! # ) '# )() % ' % ' "( ! ""

(

67 !

,

/0

@")

/005

).

6)! "" % '# % ( % ( %)"%# & ' ''

%#) ! ( %#A "%%)

#& &'#! %) )! ! ""'%#( %

-

% # #<# &' *# !

,

%)# " "" %#!

(

BC

),

" %#!

-

" %#! % (D

(

6CE

),

" %#!

-

" %#! #"'

(

@ CE

),

#! " "

(

;B

),

! )# (

.

:% " "" %#! ! ) & )( ) # '2 (

,

'

-

'2)#'%

,

% D %

,

! #

(

# "%%# BC; ! ( ! 0

-

10F

).

6! ' '% #!" " ! ) &
(18)

G

HIHJKL H MN MO IKP MQRSTLK

,

RNMKL

,

LNUHSHJ VQL HP WX RNMKY

,

U K P MKJK ONISQPK PW

-SQPKPW

(

ZIHS KPUH[KIUHK\

,

]^^_

).

`N PWHP WKJ OKYKaK N MHL H WKL OQ KPW LNVNI JH JNI LNOQ J UH KJKL

,

V NIRQ Q LKYK

-Q LKYKU KRK MV N P KPWWQRK PWK PP aKKWKI U K MVKS PNWKJHbU KIHN M HL HWKLOQ K PWU KVKJ UHSQ I K PW H

,

LNS KRHWQ L HSQ J MN MO K PJQ MN P LQS LNL S KP V ITWI K M RK PWHJ OHIQ aK P W UHcK PK PWSK PTRNYV N MNIHPJKY

.

dKONR]

.

eMO K PWfKJKLgMHL Hh KLfQ K PWZNV NU K`TJTIiK MK

jKJNWTIH dKYQP

k N MOQ KJKP

k KI K MNJNI `NJTU N lmH no

(%)

pn

(

VVM

)

ZNV NU KMTJTIGRK PWSKY qGr]r s X_ ]Grrr HURN

ZNV NU KMTJTIsRK PWSKY qGr]r _X_ Gs rr HURN

ZNV NU KMTJTI

(

GRK PWS KY U KPsRK PWS KY

)

Gr]r s X_ Grrr HURN

(

ZQMO NItk NI KJQ I KP`NPJNIHu NWKI Ki HP WSQPWK PpHUQVuTMTIr_dKYQPGrrvw

dNSPTRTWH TJ T MTJHb LKKJ HPH UHQV KaKS K P QPJQS UHJHPWS KJS KP MN PmK UH JNSPTRTW HaK PWI K MKYRHP WSQPWK PxdNSPTRTWHJNI LNOQ JUHYKI KVS K PU KV KJ MNPWQOKY V TRQ JKP aKPW O NIOKYKaK MNPmKUH RN OHY K MKP OKWH S NLNYKJKP

.

fN O NI KV K V KOIHS K P LNV NU K MTJTI UH yPU T PNL HK LKKJ HPH JNRKY MN PNI KVS KP JNSPTRTW H V NPWTPJI TR N MHLH aK PW UHYKL H RS K P TRNY S N PU KIKK P ONIMTJTI

.

fNOKI K V K UHK PJKI KP aK KU KRKY V K OIHS KP p TPU K aK PW MN PNI KVS K P ZeZZ

(

z{|}~€‚ ƒ „  z…†‡ €‚ z‚ˆ‰ {Š

)

,

‹K MKYK MN PNI KVS K P eyZ

(

ƒ „  Œ~…|‰ „}~ z‚ˆ ‰ {Š

)

U K P ZQ\QSH MNPNI KVS K P key

(Pulsed

Secondary Air Injection)

.

jNJHWK JNSPTRTWH aKP W UHWQPKS K P TRNY JHWK VKOIHS K P LNVNU K MTJTI JNILNOQ JV IHP L HVP aKLKMK

,

aKHJQU N PWK PMN MKK P bKKJS KPQU KI KaK PWMKLQSMNRKRQH bHRJNIQU KI K

.

ZQVRKHQU KI K ONI L HY HPH

,

V NIJKMKMNRNŽ KJHLKIHPWK P QU KI K

.

jN MQUHKP RNŽ KJ LNRK PWUHJNIQ LS K P S NeyZ

,

ZeZ Z KJKQk ey aKPW UHKJQ I

vaccum reed valve

.

ZNRK PmQ JP aK OKIQ MKLQS S N LKRQ I K P OQKPW SPKRV TJ

.

l U KI K ONI L HY aK PWUHLQVRKHSN SPKRV TJMNPWK PUQPWo



(

T S L HWN P

),

LNYHP WWKWKLOQ KPWU KIHSPKRV TJaK PWKŽ KRPaK noONIcK MVQ Io



MN PmKUHno 

(

cKIOTPUHTSL HU K

)

U KPKŽKRPaKpnONIcK MVQ Io  MN PmKUHpno



(

YHU I T S KIOT P UHTS L HU K

).

jNJHWK JNSPTRTWHJNILN OQ JJHU KS RKHP KWKI S KU KI V TRQ JKP L HLK YKL HR VNMO KS KIKP aKPW S NRQKI U KIH SPKRV TJ KMK P JNI YKU KV
(19)



‘ ’“”•–“”—“

.

˜—“ ™–”— –“š–• ›œ“”— – žš—“Ÿ—  œ›’ž’ ¡ – ¢ £ £ ¤—“” Ÿ’šœ  —¥•—“ Ÿ’ £“Ÿ ¢“œž’—

.

¦•—“ šœš—¥’ •œš’”— šœ•“¢‘¢”’ šœ  žœ §–š ¨—“ ¤— šœ  Ÿ— ¥—š ¥—Ÿ— •œ“Ÿ—  ——“ •œ‘–—  —“šœ  §—  –©ª‘œ¨ žœ§— § ’š– ¥œ“œ‘’š’ ›œ‘—•–•—“¥œ“œ‘’š’—“Ÿœ“”—“ ›œ›—ž—“” •—š—‘’ž•–“ ’“”—“¥—Ÿ—ž—‘– —“§–—“”•œ“Ÿ—  ——“¤—“”§œ‘–››œ“œ  — ¥•—“šœ•“¢‘¢ ”’ Ÿ’—š—ž

.

Catalyst

(

•—š—‘’ž

)

—Ÿ—‘—¨ ž–—š– «—š ¤—“” ›œ“ ’“”•—š•—“ •œ œ ¥—š—“ ž–—š–

  œ—•ž’ •’› ’— š—“¥— Ÿ’ ’“ ¤— ›œ“”—‘—›’ ¥œ – §—¨—“ •’› ’— ¤—“” ¥œ ›—“œ“

.

¬ –—š– •—š—‘’ž Ÿ’Ÿ–”— ›œ›¥œ“”—  –¨ ’ •œœ ¥—š—“  œ—•ž’ Ÿœ“”—“ ž—‘—¨ ž—š– ™—‘—“ ¤—’š– Ÿœ“”—“¥œ›§œ“š–•—“•—š—‘’ž¨¢›¢ ”œ“—š—–—Ÿž ¢  §ž ’

(

•—š—‘’ž¨œšœ ¢ ”œ“

).

­œ  Ÿ—ž—  •—“¥—Ÿ— •œ“ ¤—š——“ Ÿ’—š—ž ›—•— ¥œ ‘– Ÿ’‘—•–•—“ž–—š–¥œ“œ‘’š’—“ –“š–• ›œ“”œš—¨–’ ¥œ“”—  –¨ ¥œ›—ž—“”—“ •—š—‘’ž •–“ ’“”—“ ¥—Ÿ— ž —‘– —“ §–—“” •œ“Ÿ—  ——“šœ  žœ§–š

.

®œ›–Ÿ’—“Ÿ’—“—‘ ’ž’ž¥œ“”—  –¨“ ¤—šœ ¨—Ÿ— ¥•œ‘–— —“œ›’ž’”—ž ¯ °žœ¨ ’“””— ¥œ“œ‘’š’—“’“’›œ“”—›§’‘±–Ÿ–‘

Pengaruh Penggunaan Kuningan

Sebagai Katalis Pada Saluran Buang Kendaraan Yamaha Jupiter Z Tahun

2004 terhadap Konsentrasi Gas HC

.

² œ“””–“——“ •–“ ’“”—“ žœ§—”—’ ¥œ“””—“š’ §—¨—“ •—š—‘’ž Ÿ’Ÿ—ž—  •—“ ¢‘œ¨ §œ§œ  — ¥— ¨—‘

,

¤—’š– ³ ›—šœ ’—‘ ’“’ ›–Ÿ—¨ Ÿ’Ÿ— ¥—š•—“Ÿ’¥—ž—  —“

,

¨— ”— ¤—“”   œ‘—š’´ ›–  —¨

,

›œ›’‘ ’•’ ž’´—š ›—›¥– §œ“š–•

(

›–Ÿ—¨ Ÿ’§œ“š–•

),

š—¨—“ šœ  ¨—Ÿ—¥ ¥ —“—ž š’“””’Ÿ—“›œ› ’‘’•’•œš—¨—“—“• ¢ ¢ ž ’š—ž

.

B.

Identifikasi Masalah

­œ  Ÿ—ž—  •—“ ‘—š—  §œ‘—•—“” ›—ž—‘—¨ ¤—“” šœ‘—¨ Ÿ’ •œ›–•—•—“ Ÿ’ —š—ž

,

›—•— Ÿ’Ÿ— ¥—š•—“ §œ§œ  — ¥— ¥œ ›—ž—‘—¨—“

.

µ“š–• ’š– ¥œ ‘– ž–—š– ’Ÿœ“š’´’•—ž’ šœ ¨—Ÿ— ¥¥œ ›—ž—‘—¨—“¤—“”—Ÿ—žœ§—”—’§œ ’•–š³

¶© ²œ  š– ›§–¨—“ ™–›‘—¨ •œ“Ÿ— ——“ §œ ›¢ š¢   ¤—“” žœ‘—‘– ›œ“ ’“”•—š ›œ“ ¤œ§—§•—“¥¢ ‘–ž’–Ÿ—  — ›œ“ ’“”•—š

.

·© ®œ“Ÿ—  ——“§œ ›¢ š¢  ›œ“”œ‘–—  •—“”—ž

-

”—ž¤—“”§œ §—¨—¤—§—”’›—“–ž ’—Ÿ—“ ‘’“”•–“”—“žœ•’š— 

.

© ¸¹º ¥¢ ‘–ž’ –Ÿ—  — Ÿ’ • ¢ š—

-

•¢š— §œž—  Ÿ’£“Ÿ ¢ “œž’— Ÿ’žœ§—§•—“ ¢‘œ¨ œ›’ž’ ”—ž §–—“”•œ“Ÿ—  ——“§œ ›¢ š¢  

.

(20)

»

»¼ ½ ¾¿ÀÁÂÁÃÁÄ ÅÆÃÇÁÄÈ ÀÁÂÁà ÉÁÄÈ ÊÆÅÁ ˾¿ÌÇÃÄÁ ÅÁ ÌÁÊ ¿¾Ä ɾÀÁÀÂÁÄ ÂÁ ÅÁà ÍÆÅÃÎÂÁÃÀÎÄ

(

ÏÐ

)

¿¾ÄÑÁÅÆÊÆÄÈÈÆ

.

Ò¼ ½ ÃÎÈà Á¿ ÓÁÄÈÆÊ ÀÆÃÇ ÉÁÄ È Å ÆÔÁÄÁÄÈÂÁÄ Ì¾¿¾ÃÆÄÊÁÍ À¾ÓÇ¿ ʾÃÓÁ ËÁÄÁ žÄÈÁÄ ÀÁƼ

Õ¼ ½ ¾ÄÈÈÇÄÁÁÄÂÁÊÁÓÆËÀ¾ÓÇ¿ÀÁÄ ÉÁÂÅÆʾà Á ÌÂÁÄÌÁ ÅÁ¾ÄÅÁÃÁÁÄÃÎÅÁÅÇÁ

.

Ö

.

×ØÙÚ ÛÜÛ ÝÛ ÞßÛ ÝÛ àÛá

âÈÁà ̾ľÓÆÊÆÁÄ ÉÁÄÈ Å ÆÓÁ ÇÂÁÄ ÅÁ ÌÁÊ ¿¾ÄÈÁÃÁÍ Ê¾ ÌÁÊ ÌÁ ÅÁ ËÁ ËÁà ÁÄ ÅÁÄ ÊÆÅÁ ¿¾Ä ÉÆ ¿ÌÁÄÈ ÅÁÃÆ ÊÇÑÇÁÄ Ì¾Ä¾ÓÆÊÆÁÄ

,

¿ÁÂÁ ̾ľÓÆÊÆ ¿¾¿ãΠÇËÂÁÄ ¿Á Ë ÁÓÁÍ Å¾ÄÈÁÄ¿¾¿ÀÁÊÁË ÆÌÁÅÁ ÍÁÓÀ¾ÃÆ ÇÊä

å¼ ½ ¾ÄÈÈÇÄÁÁÄ ÂÁÊÁÓÆË À¾ÃÇÌÁ ÌÆÌÁ  ÇÄÆÄ ÈÁÄ Å ¾ÄÈÁÄ Å ÆÁ¿¾Ê¾Ã ÓÇÁà ææ ¿¿ ÅÁÄ ÓÆÓÆÊÁÄÂÁ çÁÊ ÇÄÆÄ ÈÁÄÅ ÆÁ¿¾Ê¾Ã忿žÄÈÁÄ èÁÃÆÁ Ë ÆÑÇ¿ ÓÁÍÓÆÓÆÊÁÄ»»ÓÆÓÆÊÁÄ

,

ééÓÆ ÓÆÊÁÄÅÁÄåê æÓÆÓÆÊÁÄ

.

æ¼ ëοÌÎÄ¾Ä ÌÎÓÇÊÁÄ ÈÁË ÀÇÁÄÈ ÉÁÄÈ ÅÆÇ Çà Á ÅÁÓÁÍ ÂÎÄ Ë¾ÄÊÃÁ Ë Æ ÈÁË ÍÆÅÃÎÂÁÃÀÎÄ

(

ÏÐ

).

ì

.

×Ø íîÙîÝÛ ÞßÛ ÝÛ àÛá

ï¾ÃÅÁËÁà ÂÁÄÓÁÊÁÃÀ¾ÓÁÂÁÄÈÅÁÄÆÅ ¾ÄÊÆãÆÂÁË Æ¿ÁËÁÓÁÍʾÃ˾ ÀÇÊÅÆÁÊÁË

,

¿ÁÂÁ ÊÆ¿ÀÇÓÀ¾À¾Ã ÁÌÁ̾à ÊÁÄ ÉÁÁÄä

å¼ âÅÁÂÁÍ Ì¾ÄÈÁà ÇÍ Ì¾ÄÁ¿ÀÁÍÁÄ ÂÁÊÁÓÆË Â Ç ÄÆÄÈÁÄ

(

ÐÇð Ä

)

ÌÁ ÅÁ ËÁÓÇà ÁÄ ÀÇÁÄÈ Ê¾ÃÍÁ ÅÁ ÌÂÎÄ˾ÄÊà Á Ë ÆÈÁ Ë

ÏÐ

?

2.

Seberapa besar pengaruh penambahan katalis kuningan pada saluran buang

terhadap konsentrasi gas HC?

ñ

.

òîóîÛ Þ×ØÞ ØàôÜ ô Û Þ

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu:

1.

Menyelidiki apakah ada pengaruh penambahan katalis kuningan pada saluran

buang Yamaha Jupiter Z tahun 2004.

2.

Menyelidiki pada jumlah lilitan berapakah kadar gas buang HC yang paling

rendah dengan penambahan katalis kuningan pada saluran buang Yamaha

Jupiter Z tahun 2004.

(21)

5

õ

.

ö÷ø ù÷÷ úûüøüýþ úþ ÷ø

Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat, sebagai berikut :

1.

ö ÷øù÷÷ úÿü þ úþ

1.

Sebagai bahan masukan atau referensi untuk penelitian selanjutnya.

2.

Sebagai bahan pustaka di lingkungan Universitas Sebelas Maret Surakarta

khususnya di program Pendidikan Teknik Mesin.

3.

Membangkitkan minat mahasiswa untuk melanjutkan penelitian tentang

penggunaan katalis kuningan sebagai pereduksi gas buang kendaraan.

2.

ö ÷øù÷÷ úû÷úþ

1.

Memberikan alternatif solusi alat bantu untuk mengurangi gas hidrokarbon

pada kendaraan bermotor yang efektif dan efisien.

2.

Dapat digunakan sebagai acuan bagi masyarakat dalam upaya mengurangi

kadar gas HC pada kendaraannya.

3.

Dapat memanfaatkan katalis logam transisi yang murah, mudah dikerjakan,

dan banyak tersedia di pasar untuk mereduksi gas buang kendaraan.

(22)

BAB II

LANDASAN TEORI

A.

Tinjauan Pustaka

1.

Prinsip Kerja Motor Empat Langkah

! ! " # " $

#

% " " &

" $ %

# " " !

" ! $ ! #

" " ! ! &

" " $ '

"

$ %

" " " !

(! )*$

' " $ + ,

-" .

-"

(23)

/

2.

Sumber Pencemaran Udara

0 1231456 52 7856 5 416 795 :52 45;5<5= >52? 8@=5859@ :AB5C :AB5 D1 ;56 8@ 872@5E

0A<7B527856 5>52 ?7B545585<5=5 :@D5B?5 ;C?5 ;D752?:12856 552D164A BA 6 >52?B@59B5=72D16 B54D5=812? 523195BE

0 16 B74D7=52

F74<5=

:12856 552 D164A BA6 >52?

B16F58@

8@ :A B5C:AB5 D1 ;56 4123595@ GC HIJ 916 B5=72E K@4525 85B5 412?125@ 916B74D7=52 856@ D16 D5 ?5@ F12@;:12856 552856@B5=72HLG/=@2 ??5B5=72IMMG8595B8@<@=5B9585B5D1<IE

N 5D1< IE 0 16:14D52?52 O74<5= P12856552 Q 16 4ABA6 R1276 7B O12@;2>5 N 5=72 HLG/CIMMGE

Tahun

Mobil

Penumpang

Bis

Truk

Sepeda

Motor

Jumlah

STTT UT UVW XU YYYSVT XZT ZXU[ XU\YUT XZ XVW Z\U[[ STT X USYXVT Z YVZZZT XZ \W\[ Z X\[W SX[ V SXST XSZS STT S U[T U[ UU ZX[SS S XV Y\UW V XZTT SX[T SSW V\XW U STT U UVV\SSV

ZW VTZW ST [ ZTSS XWW ZYUZY SYZTYZT \ STT[ [[ Y[SVX

WUUXWW SU X\Z ZW SUT \\VU[ UTZYWTW U STT \ \[W[T U[

XXV[W X V SWSTV SV SV\\Y[W V UVX\YSZV STT Y YYX\XT[ X\X XX SW U\[ XVTT UU[ XUSSS [ \T VXS\\ STT Z VVY[W YX SXTU[SU [V[ \W UZ [ XW \\XSV \ZZYW[[W STT V WV\WW SY S\V UX ZT \X[ YYZ[ [ ZYVUYVX Y\SZU[ \X

]^ 74D16 _` ``ED9;E?AE@8a 8@5 :;1 ;/b?7;B7 ;IMHMc

K56@ 85B5 9585 B5=72 IMMM =@2?? 5 B5=72 IMMG 8595B 8@<@=5B D5=`5 F12@; :12856 552 >52? 4128 A4@25; @ 585<5= ;19185 4ABA 6E K52 >52? 412F58@ 45 ;5<5= 85<5491231456 52

7856 5585<5=14@; @:12856552D164A BA6>52?D16 916 52;1D5 ? 5@ 912>74D52?9 A<7 ; @37 :79D1;56B16=5859:75<@B5;78565852:1;1=5B52E

K56@F74 <5=:12856 552D164AB A6>52?B16 7 ;412@2?:5BB12B7912??72552 D5=52 D5 :56 AB A45B@; F7 ?5 412@2 ?:5BE 0 12??72552 F12@; D5=52 D5 :56 F7 ? 5 5 :52 D16 912?56 7=B16 =585914@;@?5 ;D752?:12856 552B16;1D7BEK@<@=5B856@F12@;D5=52 D5:56 >52? 8@?725 :52 A<1= :12856 552a D1 ;562>5 :A 2B6 @D7; @ 14 @; @ ?5 ;D752? >52 ? 8@B1<@B@A<1=0 16 B54@258@B72F7 :: 529585B5D1<d8@D5 `5=@2@_

(24)

e

fghijklmnopqrhstru gtvs g owviqxg t gq y g oziortv g {g ovgy gq

Jenis Gas Buang

Kontribusi Berdasarkan jenis BBM

Bensin (%)

Diesel (%)

mgqhno |nonytrxg}~€ e‚ ƒ „„ ‚ƒ

…rxq ny gq hno †k‚ ƒ ‡ †‚ƒ

ˆ ‰ Š„ ‚ ƒ k‚ƒ

‹ Œ

„ ‚ ƒ e‚ƒ

f r|g {…rpg|

}Žh€ „ƒƒ ‚ƒ ƒ ‚ƒ

~ Œ

k‚ ƒ †‚ƒ

t g‘ „ ‚ƒ ‚ƒ

}‹ s |hiq’Žiqpg|ro gzgygqpg‚‡ƒƒ„€

3.

Pipa Gas Buang dan Muffler

Žr‘ g hsg ow}‘r‘ gwg t hsg ow€ gxg jg { sopsy |io“gjsq y g o wg t hiy g t {g trj ‘i|hgy gqg o xgqri‰{gstp

|g or”njx

yi s xgqg jsgq l

•–s””jiq hiq”sowt r sopsy |iq i xg|ts gqg‚gwgqts gqg“g owyijs gqxgqr‘r‘ ghs gow|io—gx r ji|hspl

(Toyota

Step 1,engine group hal:3-10).

4.

Katalis

˜

Catalyst

(katalis) adalah suatu zat yang meningkatkan kecepatan suatu

reaksi kimia tanpa dirinya mengalami perubahan kimia yang permanen. Suatu

katalis diduga mempengaruhi kecepatan reaksi dengan salah satu jalan yaitu

dengan pembentukan katalis homogen atau adsorbsi (katalis heterogen).

(Ronald,M. H., Robert, J. F., & Sureh, T. G. 2002:1). Katalis homogen memiliki

fase yang sama dengan zat pereaksi. Contoh, gas NO yang digunakan untuk

mengatalisis reaksi antara SO2 dan O2. Adapun katalis heterogen memiliki fase

yang berbeda dengan zat pereaksi. Contoh, logam CuZn (padatan) dipakai sebagai

katalis untuk mereduksi gas hidrokarbon (HC).

Untuk meningkatkan laju reaksi kita perlu meningkatkan jumlah

tumbukan-tumbukan yang menghasilkan reaksi. Salah satu cara yang efektif

(25)

9

adalah dengan menurunkan energi aktivasi. Penambahan katalis dapat

menurunkan energi aktivasi.

Katalis dapat berfungsi sebagai zat pengikat. Contoh katalis yang

berfungsi sebagai zat pengikat, yaitu logam-logam seperti Pt, Cr, CuZn dan Ni.

Permukaan logam-logam ini memiliki kemampuan mengikat zat yang akan

bereaksi sehingga terbentuk spesi yang reaktif. Katalis kuningan mempercepat

reaksi-reaksi gas dengan cara membentuk ikatan lemah antara gas dan atom-atom

logam pada permukaan. Proses ini disebut

adsorpsi

. Gas-gas yang terikat pada

permukaan logam kuningan lebih mudah bereaksi dibandingkan jika gas-gas

tersebut berada di udara. Setelah terjadi reaksi, produk hasil reaksi melepas

ikatannya dengan permukaan logam kuningan. Proses ini disebut dengan

desorpsi

.

Jumlah katalis setelah reaksi berlangsung akan sama dengan jumlah katalis

sebelum terjadinya reaksi.

5.

Pipa dan Lilitan Kawat Kuningan Sebagai Katalis

Amanto (1999:127) berpendapat bahwa Kuningan merupakan logam

paduan non ferro antara tembaga (Cu) dengan seng (Zn), kadang-kadang juga

mengandung sejumlah logam lain terutama timah putih, timah hitam, aluminium,

mangan dan besi. Selain dikenal dengan nama kuningan orang juga menyebut

paduan ini dengan istilah loyang .

Bahan paduan utama kuningan adalah tembaga (Cu). Menurut pendapat

Suhardi (1998:47) tembaga memiliki sifat-sifat antara lain: berat jenisnya 8,9 ,

titik lelehnya sampai 1083

0

C, mempunyai daya hantar listrik dan panas yang

baik, dan tahan pengaruh udara lembab karena melindungi diri dengan karbonat

tembaga.

Bahan paduan utama kedua adalah seng (Zn). Menurut pendapat Suhardi

(1998:50) seng memiliki sifat-sifat antara lain: berat jenisnya 6,9-7,2 , titik

cairnya 419

0

C, titik didih 420

0

C, dan tahan udara lembab. Seng biasa dipakai

untuk melapis pelat besi agar tidak berkarat.

Dengan perpaduan kedua jenis logam tersebut, maka kuningan (70% Cu,

30% Zn) memungkinkan untuk digunakan sebagai katalis pada saluran buang

(26)

10

karena mempunyai konduktivitas termal sebesar 110 W/m.

o

K dan

melting point

915

o

C. Semakin tinggi konduktivitas termal dan

melting point

, maka semakin

bagus pula bahan tersebut digunakan sebagai katalis.

Dalam penelitian ini kuningan digunakan sebagai bahan katalis untuk

mereduksi gas hidrokarbon. Kuningan yang digunakan sebagai katalis berupa pipa

dan lilitan kawat kuningan. Pipa kuningan yang digunakan dalam penelitian ini

berdiameter 22 mm dengan panjang 108 mm dan lilitan kawat kuningan dengan

diameter kawat 1 mm. Kawat kuningan tersebut dililitkan pada pipa kuningan

dengan variasi jumlah lilitan yang telah ditentukan pada masing-masing pipa,

yaitu: 44 lilitan, 88 lilitan, dan 132 lilitan. Kawat kuningan yang dililitkan pada

pipa kuningan kemudian di las patri, kemudian ditambahkan plat kuningan

dengan tebal 2 mm berbentuk lingkaran dengan diameter 65 mm dan diletakkan 5

mm dari ujung pipa. Plat kuningan tersebut berfungsi sebagai dudukan katalis

yang akan dipasang pada saluran buang Yamaha Jupiter Z Tahun 2004. Katalis

kuningan tersebut diharapkan dapat mereduksi gas buang yang keluar melalui

saluran buang, sehingga konsentrasi gas HC yang keluar bisa lebih rendah. Untuk

lebih memperjelas mengenai katalis kuningan kita dapat melihat gambar dibawah

ini.

Gambar 2. Katalis Pipa Dan Lilitan Kawat Kuningan

Katalis tersebut dipasang pada saluran buang, dan diuji pada keadaan

mesin putaran

idle

. Gas buang yang keluar akan tereduksi kadarnya karena adanya

reaksi katalitik tersebut.

(27)

11

6.

Konsentrasi Hidrokarbon dalam Gas Buang

Konsentrasi merupakan suatu istilah untuk menyatakan banyaknya zat

yang terkandung pada suatu unsur tertentu. Adanya hidrokarbon (HC) pada gas

buang diakibatkan oleh karena pembakaran yang terjadi di dalam ruang bakar

tidak sempurna. Konsentrasi gas HC pada gas buang adalah banyaknya

kandungan gas hidrokarbon (HC) yang terdapat pada gas buang yang dikeluarkan

melalui saluran buang kendaraan bermotor.

Polutan yang menyebabkan terjadinya pencemaran udara tersebut menurut

pendapat Srikandi Fardiaz (1992: 93) adalah:

Polutan dibagi menjadi lima bagian yang kelimanya disebut polutan udara

primer. Polutan udara primer, yaitu polutan yang mencakup 90 % dari jumlah

polutan udara seluruhnya, dapat dibedakan menjadi lima kelompok sebagai

berikut:

1.

Karbon monokside (CO)

2.

Nitrogen Okside (NOX)

3.

Hidrokarbon ((HC)

4.

Sulfur diokside (SOX)

5.

Partikel

Kelima kelompok tersebut yang paling berbahaya bagi kesehatan adalah

partikel-partikel, diikuti berturut-turut dengan NOX,

SOX,

hidrokarbon dan yang

paling rendah karbon monoksida. Urutan polutan udara primer tersebut diatas

menunjukkan bahwa hidrokarbon (HC), termasuk di dalamnya. Hidrokarbon

merupakan polutan primer karena dilepaskan secara langsung ke udara.

Nurheti (2008:112) berpendapat bahwa Hidrokarbon merupakan uap

bensin yang tidak terbakar dan produk samping dari pembakaran tak sempurna .

Srikandi Fardiaz (1995:120) mengemukakan beberapa pengaruh gas

hidrokarbon terhadap manusia, terlihat pada tabel berikut ini:

(28)

12

Tabel 4. Pengaruh Hidrokarbon Pada Manusia

Hidrokarbon Konsentrasi

(ppm)

Pengaruh

Benzena

C6H6

Toluena

C7H8

100

3.000

7.500

20.000

200

600

Iritasi membran mukosa

Lemas setelah ½ - 1 jam

Pengaruh berbahaya setelah ½ - 1 jam

Kematian setelah 5-10 menit

Sedikit pusing, lemah, berkunang-kunang setelah 8

jam

Kehilangan koordinasi, bola mata terbalik setelah 8

jam

Jadi emisi gas buang hidrokarbon adalah emisi yang ditimbulkan dari

pembakaran yang tidak sempurna dan penguapan pada bahan bakar itu sendiri.

Gas hidrokarbon sangat berbahaya bagi kesehatan manusia, dapat menyebabkan

iritasi pada membran mukosa, lemas, sedikit pusing, lemah,dan mata

berkunang-kunang.

B.

Penelitian yang Relevan

Dari beragam eksperimen yang telah dilakukan oleh para peneliti

sebelumnya dengan bahan yang berbeda ataupun sama antara lain :

Mohamad Hakam dan Djoko Sungkono (2006) menggunakan bahan

tembaga sebagai katalis, untuk mengetahui pengaruhnya terhadap konsentrasi

polutan CO dan HC pada saluran buang mesin bensin empat langkah, dan dari

hasil penelitiannya menunjukkan bahwa konsentrasi polutan karbon monoksida

turun 47,53% dan konsentrasi polutan HC turun 33,53% dengan penambahan berat

katalis 200 gram.

Warju (2006) yang menggunakan

catalytic converter

tembaga berlapis

mangan terhadap kadar polutan gas buang motor bensin empat langkah, dan hasil

penelitian tersebut menunjukkan bahwa komposisi katalis 110 gr Cu + 90 gr Mn

merupakan komposisi terbaik dalam menurunkan kadar polutan gas buang. Kadar

polutan HC turun 94,74% terjadi pada putaran mesin 6500 rpm.

(29)

13

Dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa

keseluruhan dari penelitian ditujukan untuk menurunkan kadar emisi gas buang

yang berbahaya dengan menggunakan bahan katalis sebagai pereduksi gas buang

yang keluar melalui knalpot. Oleh karena itu, ada kemungkinan penggunaan

bahan selain yang tersebut di atas dapat juga digunakan sebagai alat untuk

menurunkan kadar gas buang kendaraan bermotor.

C.

Kerangka Berpikir

Kendaraan bermotor merupakan salah satu sumber pencemar udara di

banyak kota besar di dunia, tak terkecuali di Indonesia. Proses pembakaran yang

tidak sempurna pada motor bensin akan menghasilkan berbagai polutan yang

berbahaya bagi kesehatan manusia, salah satu polutan tersebut adalah gas

hidrokarbon.

Untuk mengurangi emisi gas hidrokarbon tersebut dapat dilakukan dengan

berbagai cara, salah satunya adalah dengan penambahan katalis kuningan pada

saluran gas buang. Katalis kuningan

merupakan alat yang dapat digunakan untuk

mereaksikan gas-gas buang yang berbahaya melalui reaksi kimia sehingga

nantinya gas-gas tersebut akan berubah menjadi gas yang tidak berbahaya bagi

lingkungan atau minimal menjadi gas yang tidak terlalu berbahaya.

Penambahan katalis kuningan pada pipa saluran buang merupakan salah

satu upaya yang dapat digunakan untuk mereduksi gas buang kendaraan,

khususnya gas hidrokarbon. Penggunaan logam kuningan (70% Cu,30% Zn)

memungkinkan untuk digunakan sebagai katalis pada saluran buang karena

mempunyai konduktivitas termal sebesar 110 W/m.

0

K dan

melting point

915

o

C.

Semakin tinggi konduktivitas termal dan

melting point

, maka semakin bagus pula

bahan tersebut digunakan sebagai katalis. Pada Saluran buang Yamaha Jupiter Z

akan ditambahkan katalis berupa pipa kuningan yang divariasikan jumlah lilitan

kawatnya.

Dari penelitian ini dapat diketahui seberapa besar pengaruh penambahan

katalis pipa kuningan pada saluran gas buang terhadap emisi gas hidrokarbon dan

(30)

14

dapat diketahui berapa besar variasi jumlah lilitan kawat kuningan yang paling

efektif untuk mereduksi polutan gas hidrokarbon tersebut.

Dari uraian di atas maka dapat ditentukan suatu paradigma penelitian

sebagai berikut :

[image:30.595.112.508.207.610.2]

Gambar 3. Skema Paradigma Penelitian

X1

= Knalpot standar

X2 = Knalpot dengan katalis jumlah lilitan 44 lilitan

X3 = Knalpot dengan katalis jumlah lilitan 88 lilitan

X4 = Knalpot dengan katalis jumlah lilitan 132 lilitan

Y = Kadar gas buang HC Yamaha Jupiter Z tahun 2004.

C. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan analisa kerangka pemikiran di atas

dapat diambil hipotesis sebagai berikut :

1.

Adakah penurunan polutan gas HC dengan penggunaan katalis pipa kuningan

pada saluran gas buang.

2.

Penurunan polutan gas HC tertinggi terjadi pada penambahan jumlah lilitan

kawat kuningan 132 lilitan.

Y

1

X

2

3

4

(31)

15

™š™›››

œžŸ  Ÿ ¡Ÿ ¢ ›£¤ ¡›ž›š¤

š¥ ž¦§¨ ©ª« © ¬­© ®

tu

£¦¬ ¦¯°

t

°© ¬ ±¥ ž¦§¨ ©ª£¦¬ ¦ ¯°

t

°© ¬

² ³´µ¶· µ³¸³¹º·º¶¸ ´³» ¼µ¶½¶¸ ¹¾½¶ ¿º Àº ´¶¸¶ º¸Á ¾» ´¶¿ º Àºµ³»¾¹³  ¼¸·¼½ ´³¸Ã¶·¶½¶¸ ½³Ä³¸¶»¶¸ µ³¸³¹º·º¶¸

.

Ž¿ µ³»º ´³¸ ¼¸·¼½ ´³¸Æ³·¶Â¼ º µ³¸Æ¶»¼Â µ³¸ÆƼ¸¶¶¸½¼¸º¸Æ¶¸¿ ³Ä¶Æ¶ º½¶·¶¹º¿µ¶À ¶ ¿¶¹¼»¶¸Ä¼¶¸ÆÇ ¶ ´¶Â ¶È¼µ º·³»É·¶Â¼¸

2004

·³» ¶À ¶µ ½¶À ¶» ƶ ¿ ÊË Àº¹¶½¼½¶¸ Àº ij¸Æ½³¹ ¾·¾´¾·ºÁ

Ì»¾Æ»¶´ Í·¼Àº

̳¸ÀºÀº½¶¸² ³½¸º½Î³¿º¸Ï ÐÑÌ Ò ÓÍÀ ³¸Æ¶¸ ´³¸ÆƼ¸¶½¶¸ÔÕÖÕ× ÕØ

yser

¿ ³Ä¶Æ¶º ¶¹¶· ¼¸·¼½´³¸Æ³·¶Â¼º½¶À ¶» ƶ¿ Ê Ë Ã¶¸Æ Àº½³¹¼¶ »½¶¸¿ ¶¹¼» ¶¸Ä¼¶¸Æ ¿·¶¸À¶» À ¶¸ ¿ ¶¹¼»¶¸Ä¼¶¸ÆÀ ³¸Æ¶¸µ³¸¶ ´Ä¶Â¶¸½¶·¶¹º¿½¼¸º¸Æ¶¸

.

² ³ ´µ¶· ·³» ¿³Ä¼· Àºµ º¹ºÂ À ³¸Æ¶¸ ¶¹¶¿ ¶¸ Ķ ÂÙ¶ µ»¾ ¿ ³¿ ½¾¸¿ ¼¹·¶¿ º À ¶¸ µ³¸Æ¼Úº¶¸À ¶µ¶· Àº¹¶½¼½¶¸ À ³¸Æ¶¸ Ķ º½ ¿³Âº¸Æƶ ¶µ¶Äº¹¶Àº½¶ º·½¶¸À ³¸Æ¶¸µ¾½¾½ µ³»´¶¿¶¹¶ ¶¸Ã¶¸Æ¶½¶¸Àº·³¹º·º·³¹¶Â´³ ´³¸¼ º¿Ã¶»¶·

.

Û¥ ­© ®

tu

£¦¬ ¦¯°

t

°© ¬ ÜÀ ¶µ¼¸Ú¶ÀÙ¶¹µ³¸³¹º·º¶¸¿ ³Ä¶Æ¶ ºÄ³»º½¼·

:

.

̳»ºÚº¸¶¸ µ»¾µ¾¿¶¹ µ³¸³¹º·º¶¸ µ¶À ¶ ·¶¸Æƶ¹

11

ȼ¸º

2010

¿

/

À

25

ȼ¸º

2010,

¿ ³Ä³¹¼´¸Ã¶·³¹¶ ÂÀº ¹¶½¿¶¸¶½¶¸¿ ³ ´ º¸¶»µ»¾µ¾ ¿ ¶¹¿½»ºµ¿º

.

Ä

.

̳¹¶½ ¿ ¶¸¶¶¸µ³¸³¹º·º¶¸µ¶À ¶·¶¸Æƶ¹

07

ȼ¹º

2010

¿

/

À

31

ȼ¹º

2010.

Ý

.

̳¸¼¹º¿ ¶¸

¹¶µ¾ »¶¸ µ³¸³¹º·º¶¸ µ¶À ¶

·¶¸Æƶ¹

01

ÜƼ¿ ·¼¿

2010

¿

/

À

15

Þ ½· ¾Ä³»

2010.

™¥ œ¦

t

ß«¦£¦¬ ¦¯°

t

°© ¬

̶À ¶µ³¸³¹º·º¶¸º¸º

,

´³·¾ À ³Ã¶¸ÆÀºÆ¼¸¶½¶¸¶À ¶¹¶ ´³·¾À ³³½¿ µ³»º´³¸À ¶¸ ´³»¼µ¶½¶¸µ³¸³¹º·º¶¸½¼¶¸·º·¶·ºÁ ö º·¼ ´³ ´¶µ¶»½¶¸ ¿³Ý ¶»¶Ú³¹¶ ¿ ¶ ¿ º¹ ³½¿ µ³»º ´³¸ Àº ¹¶Ä¾» ¶· ¾» º¼ ´ ·³» ¶À ¶µ ¿ ³ Ú¼´ ¹¶  ij¸À¶ ¼ Úº

,

½³ ´¼Àº¶¸ ¶¸¶¹º¿º¿ À ¶·¶¸Ã¶ À ³¸Æ¶¸ ´³¸ÆƼ¸¶½¶¸ ¶¸Æ½¶

-

¶¸Æ½¶

.

ͼƺþ¸¾

(2007:72)

ij» µ³¸À ¶µ¶· Ķ ÂÙ¶ γ·¾À ³ µ³¸³¹º·º¶¸³½¿ µ³»º´³¸À ¶µ¶· Àº¶»·º½¶¸¿ ³Ä¶Æ¶ º ´³·¾À ³ µ³¸³¹º·º¶¸Ã¶¸Æ ÀºÆ¼¸¶½¶¸
(32)

16

àáâà ãäåáæçèéêåáëçè à ìê åèíçãàç áâåèâåáâàâåè ìçî çêïç áëíçéáî ç íçäãðáîéñé ïç á ë âåè ãåáî ç íéãç á

.

Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (1996) Metode eksperimen

adalah suatu cara mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausial) antara dua

faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan menyisihkan faktor-faktor

yang lain yang bisa mengganggu penelitian . Penelitian eksperimen adalah

penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap obyek

penelitian serta adanya pengawasan produk. Penelitian ini diadakan untuk

mengetahui seberapa besar pengaruh katalis pipa kuningan terhadap polutan gas

buang hidrokarbon (HC) pada saluran buang Yamaha Jupiter Z.

ò ó ôõö ÷øùúûüùýþùÿö ø ó ôõö÷øùúûô ý øû û ùý

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007: 80). Populasi

dalam penelitian ini adalah sepeda motor Yamaha Jupiter Z tahun 2004.

ó þ ùÿö øô ý øûûùý

Dalam penelitian ini sampel penelitiannya di ambil dengan

menggunakan

urp

o

sive

p

lin

g

Sugiyono (2007:85) berpendapat bahwa

urp

o

sive

p

lin

g

adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentu . Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (1993: 113) Teknik

p

urp

o

sive

s

p

lin

g

adalah sampel dilakukan dengan cara mengambil subyek bukan

didasarkan atas strata, random atau daerah, tetapi didasarkan atas adanya tujuan

tertentu . Sampel dalam penelitian ini adalah knalpot sepeda motor Yamaha

Jupiter Z tahun 2004 (nomor mesin 5TP531408) dengan penambahan katalis pipa

kuningan dan lilitan kawat kuningan dengan berat kawat 44 lilitan, 88 lilitan, dan

132 lilitan.

Guna menghindari adanya ancaman terhadap validitas rancangan

penelitian maka perlu dilakukan beberapa pengontrolan terhadap jalannya-

(33)

17

eksperimen selama penelitian. Pengontrolan tersebut meliputi: eksperimen

menggunakan motor yang sama, eksperimen dilakukan setelah motor dilakukan

pemanasan awal dengan asumsi motor telah beroperasi pada suhu kerja,

eksperimen dilakukan pada kondisi putaran mesin yang sama pada setiap kondisi

penelitian dan eksperimen menggunakan peralatan yang sudah dikalibrasi

sebelumnya sehingga hasil pengukurannya diharapkan akurat.

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2007:38). Di dalam suatu

variabel terdapat satu atau lebih gejala, yang mungkin pula terdiri dari berbagai

aspek atau unsur sebagai bagian yang tidak terpisahkan. Dari pengertian di atas

secara garis besar variabel dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan

dijelaskan sebagai berikut:

Variabel bebas atau disebut juga variabel independen merupakan

variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau

timbulnya variabel dependen (terikat). Munculnya atau adanya variabel ini

tidak dipengaruhi ada atau tidaknya variabel lain. Sehingga tanpa variabel

bebas, maka tidak akan ada variabel terikat. Demikian dapat pula terjadi

bahwa jika variabel bebas berubah, maka akan muncul variabel terikat yang

berbeda atau yang lain. Jenis variabel bebas dalam penelitian ini adalah

Katalis pipa kuningan dengan menvariasikan jumlah lilitan kawat kuningan,

yaitu: 44 lilitan, 88 lilitan, dan 132 lilitan.

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi karena adanya

variabel bebas. Dengan kata lain ada atau tidaknya variabel terikat tergantung

ada atau tidaknya variabel bebas. Variabel terikat pada penelitian ini adalah

polutan HC dari gas buang knalpot dengan penambahan pipa kuningan.

(34)

18

!" #$%&$'()*+, - %+ )

Pada penelitian ini variabel kontrolnya adalah:

1.

Knalpot/saluran buang standard pabrik

2.

Knalpot/saluran buang dengan penambahan katalis kuningan.

3.

Putaran mesin 950-1000 rpm.

4.

Pengukuran kadar gas buang dilakukan pada saat suhu oli mesin 70

0

C.

5.

Pipa dan kawat yang digunakan sebagai katalis adalah pipa dan kawat

kuningan yang dijual dipasaran.

." /()$01$, $$,2013( %&4(, $" 5$6$,3 (,()&-&$,

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini berupa katalis kuningan

menggunakan variasi berat lilitan kawat 44 lilitan, 88 lilitan, dan 132 lilitan.

Ket :

= gas buang sebelum terkonfersi

[image:34.595.112.533.154.719.2]

= gas buang sesudah terkonfersi

Gambar 4. Letak Pemasangan Katalis Kuningan Pada Saluran Buang Yamaha

Jupiter Tahun 2004

Katalis

kuningan

(35)
[image:35.595.219.407.115.285.2]

19

Gambar 5. Desain Katalis Pada Saluran Buang Yamaha Jupiter Tahun 2004

7 8 9:;<= >? >:@ < @;?

Alat penelitian yang digunakan adalah :

1)

Gas

ABAC

ys

er

, yaitu alat untuk mengetahui kadar gas buang yang

dikeluarkan motor melalui saluran buang

DEAF

ex

st m

ABG

fo

HIJ

l

Misalnya

gas O

2

, CO, CO

2

, dan HC.

Gambar 6.

K ALMBAC

yzer

2)

NAO

ho

m

eter

, yaitu alat yang berfungsi untuk mengetahui besarnya

putaran mesin dalam satuan rpm (

ro

t

AP

io

n

p

er

m

in

utes

).

Gambar 7.

NAO

ho

m

eter

[image:35.595.118.514.149.568.2]
(36)

20

QR STU V WXYWX Z[W\][^_ `Tab` X

Tahap eksperimen dalam penelitian ini dapat digambarkan dengan bagan

aliran proses eksperimen sebagai berikut :

[image:36.595.117.542.167.721.2]

c`^Wa X` [^ _`Tab` X

Gambar 8. Bagan Aliran Proses Eksperimen.

(37)

21

d e fghij klkmfgm gnjoj km

Alat-alat yang digunakan untuk penelitian terdiri dari beberapa alat yaitu :

1)

Kendaraan uji

Kendaraan yang digunakan untuk penelitian yaitu Yamaha Jupiter Z

Tahun 2004 dengan spesifikasi sebagai berikut :

Dimensi Panjang x Lebar x Tinggi: 1910 x 675 x 1040 mm

Jarak Sumbu Roda : 1225 mm

Tipe Mesin

: 4 Langkah, SOHC

Diameter x Langkah

: 51,0 x 54,0 mm

Volume Silinder

: 110,3 cc

Perbandingan Kompresi : 9,3 : 1

Daya Maksimum

: 9,0 PS / 8.000 rpm

Torsi Maksimum

: 9,2 N.m / 5000 rpm

Gigi Transmisi

: 4 kecepatan

Karburator

: VM 17X Mikuni

Berat Kosong

: 97 kg

Tipe Rangka

: Pipa

Suspensi Depan

: Teleskopis

Suspensi Belakang

: Swing Arm

Ukuran Ban Depan

: 70/90-17-38 P

Ukuran Ban Belakang

: 80/90-17-44 P

Rem Depan

: Cakram Double Piston

Rem Belakang

: Tromol

Sistem Starter

: Kick dan Elektrik

Baterai

: 12V5AH

Busi

: C6HSA

Sistem Pengapian

: CDI

Tinggi Tempat Duduk

: 760 mm

Susunan Silinder

: Satu Mendatar

Kopling

: Manual, Basah, Multiplat

Pola Pengoperasian Gigi : N - 1 - 2-3-4- N (Rotari)

(38)

22

2)

pqrqsqt

ys

er

pqr qsqt

er

ys

yang digunakan

dalam penelitian yaitu Stargas model-989

dengan spesifikasi sebagai berikut :

Power

: 270V 50-60Hz

Battery

: 16V (5A fuse)

Remote IR keyboard

: 3 x AAA

Max consumption

: 70 W

Display

: LCD 320x240

Keyboard

: Silicone rubber, coated

Printer

: Thermal bi-colour (black/red, 24 columns

Serial ports

: COM1, COM2, RS232, RS485

Video plug

: VGA, (PAL or NTSC)

Port COM

: Ground connection

Parameters

: Ambient temp -40 - +60 celcius

Ambient pressure 750 - 1060 hPa

Ambient relative humidity 0% - 100%

Refresh Rate

: 20 times per second

Flow Rate

: <10 litres per minute

Working temperature

: +5 - +40 celcius

Features

: Clock, date, & time print

Size

: 400x180x450mm

Weight

: 8.6kgs

3)

u qv

ho

m

eter

Alat ini digunakan untuk mengetahui putaran mesin pada saat melakukan

penelitian, yaitu putaran

i

wt

e

x uqv

ho

m

eter

yang digunakan mempunyai

spesifikasi sebagai berikut :

Tipe

y

KW06-303

Fitur

y

5 digit dengan tampilan

z {|

Tingkat ketelitian 0,05 %

Dimensi

: 160 x 72 x 37mm

Berat

: 225 gram

(39)

23

Aksesoris

: Sensor pada ujung

Baterai

: 1.5V AA

4)

Katalis kuningan yang digunakan dalam penelitian berupa pipa dan lilitan

kawat kuningan dengan menvariasikan jumlah lilitan kawat kuningan,

yaitu: 44 lilitan, 88 lilitan, dan 132 lilitan.

}~ € €‚ƒ}„ }…† ‡† € „

1.

Persiapan kondisi mesin

a.

Mengganti minyak pelumas dan pemeriksaan kebocoran.

b.

Mengganti atau membersihkan saringan udara.

c.

Servis karburator.

d.

Mengganti busi dan pemeriksaan celah busi.

e.

Stel katub.

2.

Langkah pemanasan mesin

a.

Menghidupkan mesin.

b.

Panaskan mesin dalam kondisi

i

ˆ‰

e

(950-1000 rpm) sampai suhu oli mesin

70

0

C

Š

c.

Memeriksa kondisi mesin uji dan memastikan semua berjalan dengan

normal dan instrument berjalan dengan baik.

d.

Mesin siap untuk diuji emisi gas buangnya.

3.

Kalibrasi

‹ŒŒŽŒ‰

yzer

a.

Alat ukur dinyalakan dengan menghunungkan kabel power ke sumber

listrik dan tombol on ditekan.

b.

Colok ukur



p

r

‘’

sen

so

r

“

dimasukkan pada mulut knalpot.

c.

Kemudian dibiarkan selama 15 menit sehingga alat ukur dapat melakukan

pemanasan dalam menyerap gas buang sebagai blanko untuk melakukan

pengukuran.

d.

Setelah itu display alat ukur akan menunjukkan

Œ”•

o

zer

o

yang artinya

sedang melakukan kalibrasi otomatis.

e.

Setelah itu display alat ukur akan menunjukkan angka atau nilai emisi dari

kendaraan yang diuji.

(40)

24

f.

Tekan menu lalu enter menu print untuk mencetak hasil pengujian

tersebut.

g.

Setelah itu display alat ukur akan menunjukkan

–—˜

o

zer

o

, artinya mesin

melakukan kalibrasi otomatis dan layar akan menunjukkan angka 0 (nol).

4.

Pengujian tanpa penggunaan katalis kuningan

a.

Mesin dipanaskan sampai suhu oli mesin 70

0

C.

b.

Mesin dalam keadaan

i

™š

e

dan

p

r

›œ

sen

so

r

dimasukkan ke mulut knalpot.

c.

Setelah alat ukur menunjukkan nilai emisi gas buang, cetak hasilnya.

d.

Setelah selesai, lepaskan probe sensor dari mulut knalpot.

e.

Tunggu 20-30 menit agar gas buang sisa yang masuk pada alat ukur

bersih, lalu lakukan lagi pengulangan pengujian sampai 5 kali dengan

langkah yang sama.

5.

Pengujian dengan katalis kuningan

a.

Pengujian dengan katalis kuningan yaitu dengan pipa dan lilitan kawat

kuningan yang divariasikan jumlah lilitannya. Ada 3 variasi jumlah lilitan,

yaitu: 44 lilitan, 88 lilitan, dan 132 lilitan.

b.

Untuk melakukan pengujian pada mesin uji katalis kuningan dipasang

pada saluran buang kendaraan uji.

c.

Pada kondisi mesin dingin, lakukan pemanasan terlebih dahulu.

d.

Setelah itu lakukan pengujian emisi gas buang dengan langkah yang sama

dengan langkah pengujian tanpa katalis kuningan.

e.

Untuk masing-masing variasi, pengujian dilakukan pengulangan sampai 5

kali.

(41)

25

žŸ  ¡¢£ ¤¢¥£¦§¤ ¨¤¨© ¦ª ¦

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis varian

satu arah. Namun sebelumnya dilakukan uji persyaratan analisis yaitu uji

normalitas dan uji homogenitas. Berikut ini adalah desain penelitian guna

mempermudah analisis data. Desain data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut

[image:41.595.120.494.267.540.2]

ini:

Tabel 5. Perbandingan Kadar Gas Buang HC Pada Knalpot Standar Dan Knalpot

Dengan Katalis Kuningan

Putaran mesin

(rpm)

Polutan gas HC

Knalpot

Standar

Knalpot dengan katalis kuningan

44 lilitan

88 lilitan

132 lilitan

Idle

Y

11

Y

21

Y

31

Y

41

Y

12

Y

22

Y

32

Y

42

Y

13

Y

23

Y

33

Y

43

Y

14

Y

24

Y

34

Y

44

Y

15

Y

25

Y

35

Y

45

«Ÿ¬­ ¤®¡ ¯¨° ¦¯¦ª¦£¥£¦§¤ ¨¤ ¨©¦ª¦ ¦Ÿ ¬­ ¤± ²¯³¦§¤ ª ¦¨

Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah data pada

variabel-variabel penelitian berasal dari data yang berdistribusi normal atau tidak, Uji

normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas

´

il liefo

rs

.

Adapun prosedur yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1)

Tentukan hipotesis

H

0

= Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.

H

1

= Sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal.

2)

Tentukan taraf nyata

= 0,01

3)

Menentukan harga S dengan rumus :

n

1

(42)

26

Keteranagan :

SD

: Simpangan baku atau Deviasi Standar

n

: Jumlah baris

X

i

2

: Jumlah keseluruhan kolom pangkat dua

X

i

2

: Hasil pangkat dua X

i

2

kemudian dijumlahkan keseluruhan

4)

Pengamatan X

1

, X

2

,

., X

n

dijadikan bilangan Z

1

, Z

2

,

., Z

n

dengan

menggunakan rumus : Zi =

5)

Statistik uji yang digunakan L = Maks.

Dengan F(Zi) = P(Z

Zi); Z ~ N(0,1);

6)

Daerah kritik uji DK = {L

L > L

;n

}

H

0

ditolak apabila L

0

mak > L tabel.

H

1

diterima apabila L

0

mak < L tabel.

(Sumber: Budiyono, 2004:170)

µ ¶ ·¸ ¹º»¼» ½¾¿ ¹ ÀÁÂ

Bentuk lain untuk uji Bartlett adalah sebagai berikut (Winer, 1971:208).

Pada bentuk kedua ini, statistik uji yang digunakan adalah:

χ

=

2.203

c

(f log RKG

− ∑

f log s )

χ

~

χ

(k

1)

1)

Hipotesis

H

0

:

1

2

=

2

2

=

3

2

(Variasi populasi homogen)

H

1

:

tidak semua variansi sama (Variansi populasi tidak homogen)

2)

α

= 0,05

3)

Statistik uji yang digunakan:

χ

=

2.203

c

(f log RKG

− ∑

f log s )

χ

~

χ

(k

1)

Ã Ä Å Å

i

   

Zi

S

Zi

F

 

n

Æ

i

Æ Æ Æ Æ Ç È

n

É È

kn

É È Æ

i

Ê

Ë

1

,

2

,

3

,

(43)

27

k=banyaknya populasi = banyaknya sampel

N=banyaknya seluruh nilai (ukuran)

n

j

= banyaknya nilai (ukuran) sampel ke-j = ukuran sampel ke-j

f

j

= n

j

1 = derajat kebebasan untuk s

j

2

; j = 1,2, ..., k;

f = N

k =

f = derajat kebebasan untuk RKG

c = 1 +

1

3(k

1)

1

f

1

f

RKG =

SS

f

SS

j

= (n

j

1) S

j

2

[image:43.595.113.516.108.653.2]

Setelah dihitung, diperoleh:

Tabel 6. Ringkasan Perhitungan Homogenitas Dengan Uji Bartlett.

Sampel

f

j

SS

j

S

j

2

log S

j

2

f

j

log S

j

2

1

2

3

4

n

1

-1

n

2

-1

n

3

-1

n

4

-1

(n

1

1) S

1

2

(n

2

1) S

2

2

(n

3

1) S

3

2

(n

4

1) S

4

2

S

1

2

S

2

2

S

3

2

S

4

2

log S

1

2

log S

2

2

log S

3

2

log S

4

2

(n

1

-1) log S

1

2

(n

2

-1) log S

2

2

(n

3

-1) log S

3

2

(n

4

-1) log S

4

2

Jumlah

∑(

f

j

)

∑(

SS

j

)

∑(n

1

-1) log S

1

2

4)

Daerah kritik:

χ

.

,

= 11.345

DK = {

χ

|

χ

>

χ

.

,

}

Kesimpulan :

Bila didapat χ

2

hitung

≤ χ

2

tabel

dengan χ

2

tabel

= χ

2

(α) (k

-1)

maka data

homogen. Variansi- variansi dari tiga populasi tersebut sama (homogen).

(Sumber: Budiyono, 2004:176)

(44)

28

ÌÍÎÏ ÐÑ Ò ÓÔÐÕÐ ÕÖ Ó× Ó ÓÍ Ñ Ò ÓØÓÙÓ× ÚÑ ÛÓÜ

Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh penggunaan pipa dan

variasi jumlah lilitan kawat kuningan sebagai katalis saluran buang Yamaha

Jupiter Z tahun 2004 terhadap kadar gas HC dilakukan uji analisis varian satu

arah.

[image:44.595.114.526.279.563.2]

Rumus yang digunakan dalam anava satu arah, yaitu :

Tabel 7. Daftar Anava Satu Arah

ÙÚÝÞ ßÛØÓÛÐ ÓÒ ÕÐ à á âá ãä å

Rata-rata

1

Ry

R = Ry/1

Antar Kelompok

k-1

Ay

A=Ay/(k-1)

A/D

Dalam Kelompok

(n

i

-1)

Dy

D=Dy /

(n

i

-1)

Total

n

i

∑Y

2

-

dk = derajat kebebasan

Jk = jumlah kuadrat

KT = kuadrat tengah

Ry =

J²/Σn

i

dengan Jı, J

2

, ...J

n

Ay =

Σ

(J

i

2

/n

ı

) R

y

∑Y

2

= Jumlah kuadrat-kuadrat (Jk) dari semua hasil pengamatan

Dy =

∑Y

2

R

y

A

y

Kesimpulan :

Bila harga Fo

≤ Ft dalam taraf

1% maka hipotesis nihil (Ho) diterima dan

hipotesis kerja (Hi) ditolak, kemudian sebaliknya bila Fo > Ft maka hipotesis

kerja diterima dan hipotesis nihil (Ho) ditolak.

(Sumber : Sudjana, 1996: 304)

(45)

29

æ ç è é êëì íî íïêðêðñíòííî ó

Untuk mengetahui ada atau tidaknya penurunan kadar polutan HC

dengan pipa dan lilitan kawat kuningan sebagai katalis saluran buang Yamaha

Jupiter Z tahun 2004 terhadap kadar gas HC dilakukan uji Z (analisis rataan).

Rumus yang digunakan dalam uji Z, yaitu :

=

X

µ

σ

/

n

~N(0,1)

X = rataan sampel

µ

= rataan populasi

σ

=

n

Y

(

Y )

n(n

1)

σ

= standar deviasi populasi

n = banyak sampel

DK = {Z | Z <

-

Z

α

}

DK = {Z | Z <

-

3,365}

Z

0,01

= 3,365

Kesimpulan :

Bila ha

Gambar

Gambar 1 Siklus Kerja Motor Bensin .........................................................
Gambar 2. Katalis Pipa Dan Lilitan Kawat Kuningan
Tabel 4. Pengaruh Hidrokarbon Pada Manusia
Gambar 3. Skema Paradigma Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penulis berharap semoga laporan Tugas Akhir ini bermanfaat dalam menyelesaikan permasalahan desain interior pada bengkel dan salon mobil yang ada.. Tidak lupa

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan melalui serangkaian kegiatan yang melalui proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pada tahap perencanaan ini tim dosen

membiarkan siswa berlaih mengkombinasikan keterampilan tanpa tekanan untuk menguasai strategi. c) Guru dapat merubah keterampilan pada level yang lebih simpel dan

The objectives of the research was to nd out: (1) whether by using peer response through blog in teaching writing could improve students achievement in descriptive

- Adanya perbedaan skor stres antara sebelum dan sesudah akupunktur, dan didapatkannya hubungan antara jumlah akupunktur dengan penurunan skor stres yakni semakin

Adanya kecenderungan jumlah populasi bakteri asam laktat yang lebih besar pada sosis fermentasi daging sapi kemungkinan disebabkan oleh kultur yang digunakan diisolasi dari

Penelitian ini berjudul “ Urgensi Pengajian Kitab Kuning dalam Pengkaderan da’i di Desa Bonde Kecamatan Campalagian”, adalah penelitian yang menjabarkan tentang

Berdasarkan hasil analisis dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial menunjukan bahwa perlakuan lanjaran dan berbagai pupuk organik cair berpengaruh tidak