BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) TOPOLINGKU NGATA
DESA NAMO KECAMATAN KULAWI
Alamat : Jln.Trans Palu – Kulawi Km. 67 Kec.Kulawi Kab.Sigi Prop.Sulteng
RANCANGAN PERATURAN BUMDes TOPOLINGKU NGATA Nomor ; …../BUMDs-.../.../...
T E N T A N G
LEMBAGA PENGELOLAAN HUTAN DESA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PENGURUS BUMDes TOPOLINGKU NGATA DESA NAMO,
Menimbang
:
a
Bahwa dalam rangka pengaturan pengelolaan kawasan
hutan desa melalui pemberdayaan masyarakat desa maka
dipandang penting untuk membuat peraturan.
b
Bahwa untuk melaksanakan
ketentuan tentang
pengelolaan hutan desa maka dipandang perlu
mengeluarkan peraturan BUMDes ini
Mengingat
:
1
Undang-undang Dasar 45 pasal 33 (3) Bumi, air dan udara dikuasai oleh Negara dan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat
2
Undang-Undang No 27 Tahun 2008 mengenai pembentukan Kabupaten Sigi3
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1964 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2
Tahun 1964 tentang Pembentukan Daerah Tingkat I
Sulawesi Tengah dan Daerah tingkat I Sulawesi Tenggara
dengan Mengubah Undang-Undang Nomor 47 Prp Tahun
1960 tentang Pembentukan Daerah Tingkat I Sulawesi
Utara-Tengah dan Daerah Tingkat I Sulawesi
Selatan-Tenggara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1964 Nomor 7) menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1964 Nomor 94, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2687);
Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3419);
5
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3699);6
Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Repulik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3888), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4412);7
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);8
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Nomor 4389);9
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemeritah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);1
0
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4833);
1
1
Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952);
1
2
Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor
158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4587);
1
3
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata
Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, serta
Pemanfaatan Hutan sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2008
1
4
Peraturan Menteri Kehutanan No. 49 Tahun 2008 Tentang
Hutan Desa jo P.14/Menhut-II/2010 tentang Hutan Desa
1
5
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 48 Tahun 2002 tentan Teknik Penyusunan Peraturan Desa dan Keputusan Kepala Desa;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
PERATURAN BUMDes TENTANG PENGELOLAAN
HUTAN DESA.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam peraturan Desa ini yang dimaksud dengan :
1) Desa adalah Desa Namo
2) Kepala Desa Namo adalah Kepala Desa Namo
3) Badan Usaha Milik Desa adalah Badan Usaha milik Desa yang selanjutnya
disingkat BUMDes Topolingku Ngata
4) Komisaris adalah komisaris BUMDes Topolingku Ngata Desa Namo
5) Direksi adalah direksi BUMDes Topolingku Ngata Desa Namo
8) Petani adalah masyarakat penggarap lahan dalam area hutan desa
9) Desa yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desa adalah
kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan megurus kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati
dalam system Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia
10
)
Badan Usaha Milik Desa yang selanjutnya disingkat BUMDes adalah suatu
Badan Usaha yang dikelola masyarakat dan Pemerintah Desa Dalam rangka
meningkatkan pendapatan masyarakat di desanya.
11
)
Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan/atau ditetapkan
oleh Pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap
12
)
Hutan Lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai
perlindungan system penyangga kehidupan untuk mengatur tata air,
mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan
memelihara kesuburan tanah.
13
)
Hutan Desa adalah hutan Negara yang dikelola oleh desa dan dimanfaatkan
untuk kesejahteraan desa serta belum dibebani izin/hak
14
)
Area kerja hutan desa adalah satu kesatuan hamparan kawasan hutan yang
dapat dikelola oleh lembaga desa secara lestari
15
)
Kawasan pengelolaan Hutan adalah wilayah pengelolaan hutan sesuai fungsi
pokok dan peruntukan yang dapat dikelola secara efesien dan lestari.
16
)
Hak pengelolaan Hutan Desa adalah hak yang diberikan kepada desa untuk
mengelola hutan Negara dalam batas waktu dan luasan tertentu
17
)
Pemanfaatan kawasan adalah kegiatan untuk memanfaatkan ruang tumbuh
sehingga diperoleh manfaat lingkungan,manfaat sosial dan manfaat ekonomi
secara optimal dengan tidak mengurangi fungsi utamanya.
18
)
Pemanfaatan jasa lingkungan adalah kegiatan untuk memanfaatkan potensi
jasa lingkungan dengan tidak merusak lingkungan dan mengurangi fungsi
utamanya.
19
)
Pemanfaatan hasil hutan bukan kayu adalah kegiatan untuk memanfaatkan
dan mengusahakan hasil hutan berupa bukan kayu dengan tidak merusak
lingkungan dan tidak mengurangi fungsi pokoknya.
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
1) Penyelenggaraan Hutan Desa di maksudkan untuk memberikan akses kepada
masyarakat setempat melalui BUMDes dalam memanfaatkan sumberdaya
hutan secara lestari
2) Penyelenggaraan hutan desa bertujuan meningkatkan kesejateraan
masyarakat Desa Namo secara berkelanjutan
BAB III
Pasal 3
Luas dan wilayah administrasi hutan desa
1)
Kawasan hutan yang terdapat di Desa Namo sesuai badan planalogi Kehutanan dan hasil Peta batas kawasan dan perairan, kehutanan. RBI digital skala 1:50.000 NLP 2014-62, Bakosurtanal luas 490 ha berada di 119,913514–
119,945471 BT dan 1, 389930 – 1, 409773 LS Hutan Desa yang dicanangkan di Kabupaten Sigi Kecamatan Kulawi2) Hutan Desa Namo terletak di Desa Namo Kecamatan Kulawi Kabupaten Sigi
dengan batas-batas sebagai berikut :
a
Sebelah Utara : Desa Salua dan Sungai Kalapinib
Sebelah Timur : Sungai Miuc
Sebelah Selatan : Desa Tangkolowi dan Sungai Haluwulud
Sebelah Barat : Gunung TolilioPasal 4
Fungsi Hutan
Hutan Desa Namo adalah hutan lindung
BAB IV
HAK PENGELOLAAN HUTAN DESA
Pasal 5
1)
Hak pengelolaan hutan desa bukan merupakan hak kepemilikan atas kawasan
hutan, dan dilarang memindahtangankan atau mengagunkan, serta
mengubah status dan fungsi kawasan hutan
2)
Hak pengelolaan hutan desa dilarang digunakan untuk kepentingan lain di luar
rencana pengelolaan hutan dan harus dikelola berdasarkan kaedah kaedah
pengelolaan hutan lestari
Pasal 6
1)
Hak Pengelolan hutan diberikan untuk jangka waktu 35 (tiga puluh lima tahun)
Tahun dan dapat diperpanjang
BAB V
LEMBAGA PENGELOLA HUTAN DESA
Pasal 7
Lembaga yang diberikan hak pengelolaan Hutan Desa berdasarkan Peraturan Desa
Namo
Nomor ...Tahun...
adalah Badan Usaha Milik Desa selanjutnya di
singkat BUMDes Topolingku Ngata Desa Namo Kec.Kulawi Kab.Sigi
Pasal 8 Kepengurusan Kepengurusan Unit Usaha Hutan Desa terdiri dari :
1
)
Pemerintah Desa sebagai Komisaris
2
)
Direksi BUMDes
3
)
Unit Usaha Hutan Desa, paling tidak terdiri dari :
a
Satu orang kepalab
Satu orang sekertarisc
Satu orang bendaharad
Satu orang seksi produksi dan pemasaran serta Pengembangane
Satu orang seksi perlindungan dan rehabilitasi (Ketua Topolingku Ngata)f
Satu orang seksi perencanaan,evaluasi dan pemberdayaang
Satu orang seksi pariwisata4
)
Kelompok-Kelompok tani
Keanggotaan kelompok tani hutan sekurang-kurangnya 5 orang dan sebanyak-banyaknya 20 orang yang dipimpin oleh satu orang ketua kelompok
5
)
Mekanisme pemilihan dan pemberhentian pengurus sebagaimana diatur dalam AD dan ART BUMDes Topolingku Ngata Desa Namo
Pasal 9 Keanggotaan
Anggota Unit usaha Hutan Desa yang selanjutnya disebut petani penggarap adalah :
1)
Warga Negara Indonesia yang terdaftar sebagai penduduk Desa Namo2)
Telah bertempat tinggal dan menetap dalam wilayah Desa Namo sekurang-kurangnya 6 (Enam) bulan3)
Keanggotaan dinyatakan berhenti apabila :a
Meninggal Duniab
Tidak mentaati AD dan ART BUMDes Topolingku Ngata Desa Namoc
Tidak mentaati Peraturan BUMDes dan atau peraturan Desa tentang Hutan Desad
Tidak berdomisli dalam wilayah Desa Namo Kec.Kulawi Kab.Sigie
Berhenti atau diberhentikan sebagai anggota kelompok unit Usaha Hutan DesaKEWAJIBAN DAN HAK PENGURUS DAN ANGGOTA ANGGOTA Pasal 10
Kewajiban dan Hak Pengurus
1
Kewajiban Pengurus Unit Usaha Hutan Desa adalah :a
Melaksanakan segala ketentuan yang terdapat dalam AD dan ART BUMDes1
)
Membantu Direktur BUMDES dalam memimpin
2
)
Menyiapkan rencana jangka panjang
3
)
Melaksanakan kebijakan pengembangan dan pengurusan usaha hutan
desa sesuai RKHD
4
)
Menetapkan kebijakan sesuai pedoman kegiatan strategis yang
ditetapkan oleh pemerintah
b Melaksanakan penataan batas hak pengelolaan hutan desa
c Menyusun rencana kerja hak pengelolaan hutan desa selama Jangka waktu
berlakunya hak pengelolaan hutan desa
d Melakukan perlindungan hutan
e Melaksanakan rehabilitasi area kerja hutan desa
f
Melaksanakan pengkayaan area tanaman area kerja hutan desa
g Memberikan laporan berkala kepada Direktur BUMDes
2
Hak Pengurus Unit Usaha hutan desa1
)
Berhak memanfaatkan kawasan hutan desa untuk budidaya, jasa
lingkungan, pemungutan hasil hutan bukan kayu.
2
)
Berhak mendapatkan bagi hasil dari pemafaataan kawasan hutan desa
yang dikelola masyarakat
3
)
Berhak mendapatkan perlindungan hukum dari pemerintah
4
)
Berhak mendapatkan fasilitasi berupa ;
a
pendidikan dan latihan,
b
pengembangan kelembagaan,
c
Bimbingan penyusunan rencana kerja hutan desa,
d
Bimbingan teknologi,
e
Pemberian informasi pasar dan modal, dan
f
Pengembangan usaha dari instansi pemerintah atau lembaga lain yang
terkait
3
Berhak mendapatkan hak-hak lain yang diatur dalam AD dan ART BUMDes
Pasal 11
Kewajiban dan Hak Anggota
1
Kewajiban Anggota :b
Setiap anggota berkewajiban memelihara status dan fungsi kawasan hutanc
Setiap anggota wajib mencegah terjadinya perambahan, pembabatan, pencurian, pengerekan, dan penebangan, serta kebakaran hutand
Setiap anggota wajib menyetor bagi hasil lahan garapannya kepada BUMDes sebesar 20 %2
Hak Anggotaa
Setiap anggota berhak mendapatkan perlindungan pengurus bila ada ancaman atau masalah yang berkaitan dengan lahan garapan dan seluruh hasilnyab
Berhak dipilih dan memilihd
Berhak mengajukan usul, saran dan pendapat kepada pengurusBAB VI
TATA ATURAN DAN SANKSI PENGELOLAAN HUTAN DESA Pasal 12
Aturan umum
1
Pemilik hak pengelolaan Hutan Desa adalah BUMDes Topolingku Ngata Desa Namo Kec. Kulawi.2
Hak pengelolaan hutan desa bukan merupakan hak kepemilikan atas kawasan
hutan, dan
dilarang memindahtangankan atau mengagunkan, serta mengubah status dan
fungsi kawasan hutan.
4
Masa penggarapan hutan desa selama 35 Tahun dan dievaluasi tiap 5 tahun5
Pemanfaatan kawasan hutan desa dapat dilakukan dengan antara lain melalui kegiatan :a Budidaya tanaman obat
b Budidaya tanaman hias
c Budidaya daya jamur
d Budidaya Lebah
e Penangkaran satwa liar
f
Budidaya hijauan makanan ternak, atau
g budidayaTanaman lain yang tidak merusak dan atau merubah fungsi
kawasan hutan
6
Pemafaatan jasa lingkungan pada hutan Desa dilakukan antara lain melalui kegiatan :a Pemanfaatan jasa aliran air
b Pemanfaatan air
c Wisata alam
d Perlindungan keanekaragaman hayati,
e Penyelematan dan perlindungan lingkungan,atau
f
Penyerapan dan/atau penyimpanan karbon
7
Pemungutan hasil hutan bukan kayu pada hutan desa dilakukan antara lain melalui kegiatan:a Rotan
b Madu
c Getah
e Jamur,atau
f
Sarang burung wallet
Pasal 13 Larangan
1
Hak pengelolaan hutan desa dilarang digunakan untuk kepentingan lain di luar rencana pengelolaan hutan dan harus dikelola berdasarkan kaedah-kaedah pengelolaan hutan lestari.2
Dilarang megubah status dan fungsi kawasan hutan desa3
Dilarang memindah tangankan hak penggarapan, mengadaikan, dan atau menjaminkan4
Dilarang menebang pohon5
Dilarang menggerek pohon yang dapat menyebabkan kematian pohon kecuali untuk pohon yang diambil getahnya atau kulitnya seperti nangka, kayu tanning, karet , dan lain-lain6
Dilarang mengambil pohon yang tumbang7
Dilarang membakar belukar atau rumput untuk membersihkan lahannya dan atau untuk perluasan lahanBAB VII
TATA CARA PENYELESAIAN MASALAH Pasal 14
1
Tata cara penyelesaian masalah berlandaskan prinsip :a
Keadilan dan kesetaraanb
Transparansic
Berjenjangd
Ankuntabilitas dan Rahasia2
Proses penyelesaian permasalahan dilakukan dengan musyawarah untuk mufakat3
Permasalahan yang terkait dengan pelanggaran hukum pidana, maka akan diprosessesuai hukum yang berlaku
4
Setiap tingkatan wajib melaporkan proses penyelesaiannya permasalahannya kepada tingkatan di atasnya secara lisan dan atau tertulisBAB IX
PENUTUP
Pasal 17
1
Peraturan BUMDes ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkannya.2
Hal-hal lain yang belum diatur dalam peraturan ini akan diatur kemudianDitetapkan di Namo
Direktur BUMDes TOPOLINGKU NGATA
Desa Namo