• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan Pengawasan Bidang Kemetrologian Surabaya Terhadap Pompa Ukur BBM Dengan Sistem Teknologi Digital di SPBU Dalam Rangka Memberikan Perlindungan Hak – Hak Konsumen (Studi di Bidang Kemetrologian Surabaya)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pelaksanaan Pengawasan Bidang Kemetrologian Surabaya Terhadap Pompa Ukur BBM Dengan Sistem Teknologi Digital di SPBU Dalam Rangka Memberikan Perlindungan Hak – Hak Konsumen (Studi di Bidang Kemetrologian Surabaya)"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

PELAKSANAAN PENGAWASAN

BIDANG KEMETROLOGIAN SURABAYA TERHADAP TERA POMPA UKUR BBM DENGAN SISTEM TEKNOLOGI DIGITAL DI

SPBU DALAM RANGKA MEMBERIKAN PERLINDUNGAN HAK – HAK KONSUMEN

(Studi di Bidang Kemetrologian Surabaya)

PENULISAN HUKUM

Oleh :

BAGUS HERMAWAN

201010110311026

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS HUKUM

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM Assalamu’alaikum Wr.Wb

Dengan mengucapkan puji syukur Kehadirat Allah SWT. Yang telah

melimpahkan taufiq dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyajikan Karya

Ilmiah Tertulis (skripsi) ini dengan judul “Pelaksanaan Pengawasan Bidang

Kemetrologian Surabaya Terhadap Pompa Ukur BBM Dengan Sistem Teknologi

Digital di SPBU Dalam Rangka Memberikan Perlindungan Hak – Hak

Konsumen” (Studi di Bidang Kemetrologian Surabaya). Melalui perjuangan dan

doa yang tak pernah putus serta bantuan baik moril maupun materiil dari beliau

beliau yang sangat menunjang penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi

ini.

Sebagai hamba Allah SWT yang banyak memiliki kekurangan maka penulis

berharap dan selalu terbuka atas segala kritik yang sifatnya membangun serta

saran demi penyempurnaan penulisan skripsi ini. Melalui kata pengantar ini,

penulis ingin menyampaikan penghargaan yang setinggitingginya atas segala

pengarahan, bimbingan, bantuan fasilitas serta saransaran yang telah diberikan

selama penulisan skripsi ini, kepada beliau yang terhormat :

1. Moedjiono Hermanto dan Dwi Utami sebagai Papa dan mama tercinta

yang telah memberikan semangat, dorongan, dan sumbangan baik moril

maupun materiil, serta doa selama menempuh studi.

2. Bapak Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P, selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Malang.

3. Bapak Dr. Sulardi, S.H.,M.Si, selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas

(6)

4. Bapak Sidik Sunaryo, S.H., M.Si, selaku dosen wali yang telah

memberikan arahan dan supportnya.

5. Ibu Komariah, S.H., M.Si., M,Hum, selaku Dosen Pembimbing I yang

telah memberikan arahan dan bimbingan selama penyusunan skripsi.

6. Ibu Herwastoeti, S.H., M.Si, selaku Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan arahan dan bimbingan selama penyusunan skripsi ini.

7. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Hukum Muhammadiyah Malang

yang telah banyak membantu selama saya menjadi mahasiswa yang

berguna.

8. Bapak Suharno, SH., M.H selaku Kepala Bidang Pengawasan dan

Penyidikan Kemetrologian Surabaya yang telah membantu dan

memberikan izin dan kesempatan melaksanakan penelitian.

9. Kekasih hati yang aku sayangi dan cintai, Rubhy Nur Afifah , yang selalu

sabar, pengertian, setia dan tulus menemaniku hingga Penulisan Skripsi ini

selesai.

10.Sahabat yang aku hormati dan sayangi, Muhammad Irhamesar Ramadhan,

Dhimas Aditya Nugraha dan Wira Utama Putra serta rekan – rekan

angkatan 2010 dan teman seperjuangan atas bantuan dan kerjasamanya.

11. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah

memberikan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, untuk itu saran dan

kritik dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan penelitian diwaktu

yang akan datang. Harapan penulis skripsi ini dapat bermanfaat utamanya dalam

mengembangkan khazanah ilmu pengetahuan dan teknologi.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Penulis

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Cover / Sampul Dalam...i

Lembar Pengesahan... ii

Surat Pernyataan Penulisan Hukum Bukan Hasil Plagiat... iv

Ungkapan Pribadi/Motto... v

Persembahan ... vi

Abtraksi ... vii

Abstract ... viii

Kata Pengantar... ix

Daftar Isi ...xi

Daftar Tabel ... xiii

Daftar Bagan ... xiv

Daftar Lampiran ... xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1

B. Perumusan Masalah ... 10

C. Tujuan Penelitian ... 10

D. Manfaat Penelitian ... 11

E. Metode Penelitian ... 12

F. Metode Pengumpulan Data ... 15

G. Analisa Data ... 17

H. Sistematika Penelitian ... 17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Yuridis Tentang Perlindungan Hak Konsumen... 19

1. Pengertian Perlindungan Konsumen ... 19

2. Hak dan Kewajiban Konsumen dan Pelaku Usaha ... 25

3. Jenis – jenis Perlindungan Hak Konsumen ... 35

B. Tinjauan Yuridis Tentang Pengawasan oleh Bidang Kemetrologian. 38 1. Pengertian Alat Ukur ... 38

2. Macam – Macam Alat Ukur Dalam Metrologi Legal ... 40

3. Pengertian Pengawasan ... 43

4. Bentuk – Bentuk Sanksi ... 52

5. Tugas dan wewenang UPT Kemetrologian ... 55

C. Tinjauan Yuridis tentang faktor – faktor Penegakan Hukum... 60

1. Pengertian Perlindungan Hukum ... 60

2. Pengertian Penegakan Hukum ... 60

3. Teori Efektifitas ... 64

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Profil Bidang Kemetrologian Surabaya ... 66

(8)

2. Wilayah Kerja ... 68

3. Tugas dan Fungsi ... 69

4. Visi dan Misi ... 70

5. Struktur Organisasi ... 71

B. Mekanisme Pelaksanaan Pengawasan Bidang Kemetrologian Surabaya terhadap Pompa Ukur bahan bakar minyak (BBM) dalam rangka memberikan Perlindungan Hak Konsumen ... 78

C. Sanksi – sanksi yang diterapkan apabila terjadi pengurangan volume sebenarnya dengan teknologi digital dalam pengisian bahan bakar minyak (BBM) melalui Pompa Ukur BBM ... 98

1. Sanksi – sanksi yang di Terapkan dalam peraturan Perundangan undangan yang berlaku... 98

2. Efektifitas Penerapan Perlindungan Hukum bagi Konsumen dalam pengisian BBM dengan Pompa Ukur BBM... 107

BAB IV PENUTUP Kesimpulan ... 122

Saran ... ... 126

Daftar Pustaka ... 129

(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

(10)

DAFTAR BAGAN

Halaman

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Kartu Kendali Bimbingan Tugas Akhir.

2. Surat keterangan telah melakukan penelitian dan wawancara dari Bidang Kemetrologian Surabaya Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Jawa Timur.

3. Berita Acara Pengawasan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa timur

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Referensi Buku-Buku

Gunawan Widjaja Ahmad Yani, 2000, Hukum Tentang Perlindungan Konsumen. PT

Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,

Prof. Dr. Peter Mahmud Marzuki, S.H., M.S., LL.M, 2011, Penelitian Hukum,

Kencana, Jakarta

Kansil, C.S.T., 1989, Pengantar ilmu hukum dan Tata Hukum Indonesia, Balai

Pustaka, Jakarta

Dardji Darmodihardjo, 2006, “Pokok-Pokok Filsafat Hukum, Apa dan Bagaimana

Filsafat Hukum Indonesia”, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

H. Lili Rasjidi dan Ira Thania Rasjidi, 2007, Dasar-Dasar Filsafat dan Teori Hukum,

PT. Citra Aditya Bakti, Bandung

Az. Nasution, 1995, Hukum dan Konsumen : Tinjauan Sosial Ekonomi dan Hukum

pada Perlindungan Konsumen Indonesia, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta

N.H.T. Siahaan, 2005, Hukum Konsumen Panta Rei, Jakarta

Taufik H. Simatupang, 2004, Aspek Hukum Periklanan dalam Perspektif

Perlindungan Konsumen, PT Citra Aditya Bakti, Bandung

Az. Nasution, 2002, Hukum Perlindungan Konsumen Suatu Pengantar, Diadit Media,

Jakarta

Sidharta, 2006, Hukum Perlindungan Konsumen Indonesia, PT. Gramedia

Widiasarana Indonesia, Jakarta

Erman Rajagukguk et al, 2000, Hukum perlindungan Konsumen , CV. Mandar Maju,

Bandung

(13)

Soekanto Soejono, 2002, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum, PT.

Raja Grafindo Persada, Jakarta

Raharjo Sutjipto, 2000, Ilmu Hukum, Citra Aditya Bakti, Bandung

Komarudin, 1973, Kamus Riset, Airlangga, Bandung

Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang, 2012, Pedoman Penulisan

Hukum, Malang

Peraturan Perundang-Undangan

Undang – Undang Dasar Republik indonesia Tahun 1945

Undang – Undang Nomor 2 Tahun 1981 Tentang Metrologi Legal

Undang – Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

Undang – Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik

Website

http://bappenas.go.id

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/12174/1/09E02091.pdf

http://id.wikipedia.org/wiki/Konsumen

http://harisok.blogspot.com/2010/04/pengertian+pengukuran.html+definisi+pengukura,

http://probodj.wordpress.com/category/metrology/+aspek+hukum+metrologi+legal

http://Disperindag.Jatim.go.id

(14)

INDEKS

Alat ukur 3, 7, 8, 9, 40, 42, 43, 44,

45, 46, 47, 48, 51, 52, 54, 57, 58,

59, 60, 62, 69, 70, 75, 98, 102,

105, 106, 110, 111, 112, 115, 120,

121, 133, 136

Bejana ... 90, 95, 101, 131

Hak 4, 7, 12, 22, 25, 27, 28, 29, 30,

34, 35, 36, 38, 39, 63, 104, 105,

107, 108, 109, 113, 118, 119, 122,

130, 133, 134, 136

Kemetrologian 3, 8, 12, 14, 46, 54,

58, 60, 69, 78, 81, 82, 97, 113,

114, 115, 116, 117, 118, 120, 121,

123, 127, 128, 135

Kewajiban 4, 5, 6, 25, 29, 34, 36, 38,

57, 64, 102, 105, 118, 130

Konsumen 2, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 12, 17,

20, 21, 22, 23, 24, 25, 27, 28, 29,

30, 31, 32, 34, 35, 36, 37, 38, 39,

55, 60, 75, 81, 96, 102, 103, 104,

105, 106, 107, 108, 109, 111, 112,

113, 114, 115, 118, 119, 120, 122,

123, 124, 125, 126, 130, 132, 133,

134, 135, 136

Meter arus 15, 71, 83, 84, 85, 86, 87,

88, 89, 90, 92, 93, 94, 98, 99, 101,

139

Pengawasan 3, 8, 9, 12, 13, 45, 59,

69, 72, 73, 75, 78, 79, 80, 83, 95,

96, 99, 100, 109, 113, 114, 115,

116, 117, 118, 120, 121, 122, 123,

125, 127, 128, 131, 132, 133, 134,

135, 136

Pengujian 9, 49, 50, 59, 60, 79, 83,

86, 87, 90, 91, 92, 95, 97, 98, 99,

100, 121, 127, 128, 131, 132, 135

Penyidikan 16, 17, 61, 80, 95, 98, 99,

112, 114, 115, 122, 123, 131, 132,

134, 136

Pompa ukur 10, 11, 12, 75, 82, 98,

99, 102, 104, 114, 115, 122, 124,

130, 132

Product liability ... 37, 107

Standar 5, 6, 7, 8, 9, 32, 35, 38, 40,

45, 55, 59, 79, 91, 93, 95, 99, 100,

103, 116, 128, 131

Takar 7, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48,

51, 52, 54, 57, 59, 60, 62, 69, 78,

79, 80, 81, 98, 102, 105, 110, 111,

116, 120, 131, 136

Tanda tera 49, 50, 51, 53, 60, 81, 90,

93, 95, 98, 101, 121

Tera ulang 8, 43, 53, 55, 62, 75, 80,

83, 85, 86, 92, 95, 100, 101, 120,

121

Timbang 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48,

51, 52, 54, 57, 59, 60, 62, 69, 75,

78, 79, 80, 81, 98, 102, 105, 110,

(15)
(16)

1

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Pembangunan nasional yang semakin meningkat tidak selalu membawa

kebahagiaan tanpa disertai dengan peningkatan pembangunan kualitas sumber

daya manusia, maka sebaliknya pembangunan dapat menimbulkan hasil yang

tidak seimbang berupa penyalagunaan atau perbuatan-perbuatan menyimpang

lainnya, sebagai contoh adalah ketidaksesuaian pengukur BBM di SPBU

dengan menggunakan teknologi digital.

Mengingat Tujuan nasional dalam alinea keempat pembukaan

Undang-Undang Dasar 1945 tersebut merupakan konsekuensi hukum yang

mengharuskan pemerintah tidak hanya melaksanakan tugas pemerintah saja,

melainkan juga kesejahteraan sosial dan kondisi rakyat yang bahagia, makmur,

sentosa melalui pembangunan nasional.1 Selain itu, amanat dalam alinea

keempat terdapat kata “mewujudkan” dalam hal ini berkaitan dengan

positivisme hukum dalam teori murni yang dikemukakan oleh Hans Kelsen.

Serta landasan perlindungan bagi seluruh rakyat Indonesia, karena kata

melindungi mengandung asas perlindungan hukum bagi segenap bangsa

Indonesia untuk mencapai keadilan. Di samping itu negara Indonesia turut

1 Lihat tujuan pembangunan Nasional sebagaimana tercantum didalam Pembukaan

Undang – Undang Dasar 1945 aline keempat : Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh

tumpah darah Indonesia, dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan

bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian dan

(17)

2

berperan aktif dalam menjaga perdamaian dunia untuk kepentingan bersama

sebagaimana diamanatkan dalam Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Berdasarkan pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945, dinyatakan

bahwa negara Indonesia adalah negara hukum. Berdasarkan hal tersebut,

hukum tidak boleh tertinggal dalam proses pembangunan yang

berkesinambungan yang menghendaki adanya konsepsi hukum yang

mendorong pembangunan sebagai cerminan dari tujuan hukum moderen.

Salah satu tujuan hukum adalah keadilan menurut pancasila yaitu

keadilan yang seimbang, artinya kesinambungan diantara kepentingan

individu, kepentingan masyarakat, dan kepentingan penguasa2.

Istilah konsumen berasal dari kata consumer atau consument. Secara

harfiah arti kata consument itu adalah setiap orang yang mengunakan barang.3

Definisi yuridis formal dari istilah konsumen sebagai definisi yuridis formal

ditemukan pada Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan

Konsumen (selanjutnya disebut UUPK). Pasal 1 butir 2 UUPK menyatakan

bahwa konsumen adalah setiap orang pemakai barang/dan atau jasa yang

tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang

lain, maupun mahluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Tindak

pelanggaran terhadap konsumen oleh pelaku usaha, baik yang bersifat

individual maupun kolektif dalam bentuk pelanggaran ekonomi.

2 Kansil, C.S.T., 1989, Pengantar ilmu hukum dan Tata Hukum Indonesia, Balai Pustaka,

Jakarta, hlm 40

3

Gunawan Widjaja Ahmad Yani, 2000, Hukum Tentang Perlindungan Konsumen, PT

(18)

3

Pelanggaran ekonomi merupakan pelanggaran yang dilakukan tanpa

kekerasan disertai dengan kecurangan (deceit), penyesatan (misprecentation),

penyembunyian kenyataan (concealment of facts), manipulasi, pelanggaran

kepercayaan (breach of trust), penyalahgunaan (misuse), akal-akalan

(subterfuge) atau pengelakan terhadap peraturan (illegal circumvention). Salah

satu bentuk pelanggaran ekonomi tersebut adalah ketidaksesuaian dalam

penetapan ukuran atau timbangan atau yang biasa disebut dengan metrologi.

Lembaga atau sebagai jawatan yang berwenang menangani masalah metrologi

di Indonesia adalah Direktorat Metrologi yang didirikan pada tahun 1923 yang

menjadi dasar pengaturan pengawasan dibidang metrologi4.

Bagaimanapun, dalam kehidupan sehari-hari saat ini kita memang

memerlukan pengetahuan serta alat pengukuran, penakaran, dan penimbangan

yang tingkat ketelitiannya sesuai dengan kebutuhan. Dapat kita lihat, teknologi

industry sangat memerlukan alat dan teknik pengukuran yang akurat. Demikian

halnya dengan aktivitas konsumsi sehari-hari, seperti makanan, kebutuhan air

minum, penerangan, telepon, dan bahan bakar, semuanya memerlukan alat

ukur, takaran serta timbangan5. Oleh karena itu, metrologi senantiasa relevan

dengan dinamika hidup manusia pada setiap masa. Kinerja dari kegiatan

kemetrologian hampir menyangkut atau berhubungan dengan semua aspek

kehidupan manusia, mulai dari proses sebelum kita dilahirkan ke dunia sampai

4

http://www.metrologi.org/2012/12/data-upt-dan-uptd-metrologi-legal-di.html diakses

pada tanggal 3 Oktober 2013 jam 09.30 WIB

5

DjainulArifin, 2007, Tepat Mengukur, Akurat Menimbang, IDEA Publising, Bandung,

(19)

4

kita meninggal dunia. Beberapa contoh berikut merupakan bukti sederhana

tentang pentingnya metrologi dalam hidup manusia.

Tindakan pelanggaran pelaku usaha dalam hal ini banyak menyebabkan

kerugian bagi pihak konsumen, masalah hak dan perlindungan konsumen.

Pihak konsumen sekarang ini masih banyak yang tidak mengerti apa saja yang

menjadi hak mereka dan apa saja yang menjadi kewajiban yang harus mereka

dapatkan pada suatu pelaku usaha yang menjual jasa ataupun bentuk layanan

lainnya.

Pelayanan dalam kegiatan usaha di SPBU menimbulkan interaksi antara

pelaku usaha dan konsumen sebagai pembeli. Dalam layanan pembelian BBM

di SPBU, bukan tidak mungkin terjadi suatu masalah antara pelaku usaha

dengan konsumen yang dapat menimbulkan kerugian terhadap konsumen, oleh

karenanya konsumen perlu mendapat perlindungan hukum.

Dibawah ini adalah apa yang dimaksud dengan perlindungan konsumen,

konsumen, pelaku usaha, barang, dan jasa yang dijelaskan pada Pasal 1

Undang-Undang No.8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, yaitu:

“perlindungan konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberikan perlindungan kepada konsumen, konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan sendiri, keluarga, orang lain, maupun mahluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan”.

Melihat dari cakupan diatas pernyataan tidak untuk diperdagangkan yang

dinyatakan dalam definisi dari konsumen ini ternyata memang dibuat sejalan

dengan pengertian pelaku usaha yang diberikan oleh Undang-undang. Ini

(20)

5

jasa yang tunduk pada undang-undang ini, melainkan juga para rekanan,

termasuk para agen, distributor, serta jaringan-jaringan yang melaksanakan

fungsi pendistribusian dan pemasaran barang dan/atau jasa kepada masyarakat

luas selaku pemakai dan atau pengguna barang dan/atau jasa.6

Permintaan terhadap layanan jasa yang stabil dan cenderung meningkat

adalah salah satu alasan mengapa perusahaan jasa distribusi harus

melaksanakan apa yang menjadi kewajibannya dengan baik. Pasal 7 Undang -

Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen yang

menjelaskan apa yang menjadi kewajiban pelaku usaha, diantaranya :

a) Beritikat baik dalam melakukan kegiatan usahanya

b) Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan

jaminan barang dan/atau jasa serta memberikan penjelasan penggunaan,

perbaikan dan pemeliharaan

c) Memperlakukan dan melayani konsumen secara benar dan jujur serta tidak

diskriminatif

d) Menjamin mutu barang dan/atau jasa yang diproduksi dan/atau

e) diperdagangkan berdasarkan ketentuan standar mutu barang dan/atau jasa

yang berlaku

f) Member kesempatan kepada konsumen untuk menguji, dan/atau mencoba

barang dan/atau jasa tertentu serta member jaminan dan/atau garansi atas

barang yang dibuat dan/atau yang diperdagangkan

6

(21)

6

g) Member kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian atas kerugian akibat

penggunaan, pemakaian dan memanfaatan barang dan/atau jasa yang

diperdagangkan

h) Member kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian apabila barang

dan/atau jasa yang diterima atau dimanfaatkan tidak sesuia dengan

perjanjian.

Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kewajiban

konsumen mencakup pemberian informasi dan penggunaan barang/jasa,

pelayanan konsumen, penjaminan mutu barang yang sesuai dengan standar

yang berlaku, pemberian kesempatan kepada konsumen untuk mencoba

barang, dan penyediaan garansi atau jaminan atas barang yang dibuat atau

diperdagangkan. Disamping itu produsen juga harus memberikan kompensasi

atau ganti rugi akibat kerugian yang disebabkan pemakaian dan barang yang

tidak sesuai dengan standar.

Mengingat masih kurangnya kesadaran produsen tentang kewajiban

konsumen ini menyebabkan tahapan atau proses pelaksanaan kewajiban

konsumen di Indonesia dirasakan belum terlaksana secara baik. Masih banyak

perusahaan penghasil barang atau jasa yang belum melakukan kewajibannya

sesuai dengan regulasi yang berlaku khususnya Undang-Undang No.8 Tahun

1999 tentang Perlindungan Konsumen.

Sistem pengukuran di Indonesia mempunyai dasar hukum utama

Undang-undang Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal yang berisikan

(22)

7

hal alat ukur. Undang-Undang ini diharapkan dapat menjadi landasan hukum

yang mampu mengangkat harkat dan martabat konsumen yang lemah sehingga

menjadi konsumen yang sadar akan hak - hak dan kewajibannya serta

mempunyai kemampuan dan kemandirian untuk melindungi diri sendiri.

Permasalahan menegnai segala sesuatu dalam pegukuran, penakaran dan

penimbangan secara luas yang lazim disebut permasalahan “Metrologi”

mecakup semua teroi dan praktik yang berhubungan dengan pengukuran yaitu

macamnya, sifatnya, keseksamaannya dan kebenarannya.

Dalam pasal 1 huruf b Undang – undang Republik Indonesia Nomor 2

tahun 1981 tentang Metrologi Legal, yang di maksud dengan Metrologi Legal

adalah :

“Metrologi yang mengelola satuan – satuan ukuran, metode – metode pengukuran dan alat - alat ukur, yang menyangkut persyaratan teknik dan peraturn berdasarkan Undang – Undang yang bertujuan melindungi

kepentingan umumdalam hal kebenaran pengukuran”.

Tugas pokok Direktorat Metrologi pada Direktorat Jendral Perdagangan

Dalam Negeri Departemen Perindustrian dan Perdagangan adalah

menyelenggarakan Kemetrologian yaitu : Pengelolaan Standar ukuran dan

laboratorium Kemetrologian, tera dan tera ulang Alat Ukur, Takar, Timbang

dan Perlengkapannya (UTTP), pengawasan UTTP serta penyuluhan

kemetrologian berdasarkan Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 2

Tahun 1981 tentang Metrologi Legal, untuk melaksanakan tugas pokok

(23)

8

Sehingga dapat dilihat dari tujuan penyelengaraan kemetrologian yang

telah dituangkan didalam konsideran Undang – Undang RI Nomor 2 Tahun

1981 tentang Metrologi Legal yang berbunyi:

“Bahwa untuk melindungi kepentingan umum perlu adanya jaminan

dalam kebenaran pengukuran serta adanya ketertiban dan kepastian hukum dalam pemakaian satuan ukur, standar satuan, metode pengukuran dan alat – alat ukur, Takar, Timbangan dan

Perlengkapannya”.

Jenis-jenis sanksi yang dapat dijatuhkan kepada pelaku usaha menurut

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

adalah berupa sanksi administratif, sanksi pidana dan dapat pula dijatuhi

hukuman tambahan. Disamping dapat dikenakan sanksi yang ada pada

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen,

kepada pelaku usaha yang terbukti melakukan kecurangan juga dapat

dikenakan sanksi yang terdapat dalam Pasal 32 ayat (2) Undang-Undang

Nomor 2 Tahun 1981 Tentang Metrologi Legal karena telah melakukan

perbuatan yang dilarang dalam Pasal 30 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1981

Tentang Metrologi Legal.

Disamping adapun Balai Metrologi sebagai lembaga pengawasan dan

pemasangan dan pengujian pemakaian alat ukur yang biasa disebut dengan tera

pada mesin pengukur di SPBU atau biasa juga disebut dispeser (pompa).

Alat ukur di SPBU pada masa sekarang tidak terlepas dari kecanggihan

teknologi sebagai alat pengukur volume yang diserahkan kepada konsumen.

Sesuai dengan kemajuan teknologi dibidang Kemetrologian dan tuntutan

(24)

9

sistem elektronik, sehingga lebih meningkatkan kepercayaan pembeli terhadap

alat ukur yang dipergunakan.

Pelanggaran dalam hal penggunaan alat ukur oleh produsen adalah salah

satu pelanggaran ekonomi yang sangat sering terjadi di dalam kegiatan

perekonomian yang dilakukan oleh masyarakat. Fakta yang dapat dijumpai

yaitu keluhan masyarakat tentang ketidaksesuaian alat ukur, khususnya pada

saat pembelian BBM (Bahan Bakar Minyak).

Berdasarkan informasi dari masyarakat dan pengalaman secara langsung,

di SPBU tersebut konsumen sering dirugikan karena BBM yang dibeli tidak

sesuai dengan ukuran sebenarnya. Modus pelaku usaha adalah dengan

menggunakan alat elektronik pada meteran mesin dispenser di SPBU sehingga

berfungsi untuk mengurangi standar ukuran yang dikeluarkan untuk konsumen.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka penulis berkeinginan menelaah

lebih jauh tentang perlindungan konsumen ke dalam bentuk penulisan skripsi

yang berjudul :

“PELAKSANAAN PENGAWASAN BIDANG KEMETROLOGIAN

SURABAYA TERHADAP POMPA UKUR BBM DENGAN SISTEM TEKNOLOGI DIGITAL DI SPBU DALAM RANGKA MEMBERIKAN PERLINDUNGI HAK – HAK KONSUMEN”

(25)

10

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dalam mengadakan

penelitian dan mengambil judul penulisan ini timbul masalah yang akan diteliti

dan dibahas dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana Pelaksanaan Pengawasan Bidang Kemetrologian Surabaya

terhadap Pompa Ukur bahan bakar minyak (BBM) dengan teknologi

digital di SPBU dalam rangka memberikan Perlindungan Konsumen?

2. Bagaimana sanksi – sanksi yang diterapkan apabila terjadi pengurangan

volume sebenarnya dengan teknologi digital dalam pengisian bahan bakar

minyak (BBM) melalui Pompa Ukur BBM?

C.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui, memahami dan mendeskripsikan Bagaimana

Pelaksanaan Pengawasan Bidang Kemetrologian Surabaya terhadap

Pompa Ukur bahan bakar minyak (BBM) dengan teknologi digital di

SPBU dalam rangka memberikan Perlindungan Konsumen.

2. Untuk mengetahui, memahami dan mendeskripsikan Bagaimana sanksi –

sanksi yang diterapkan apabila terjadi pengurangan volume sebenarnya

dengan teknologi digital dalam pengisian bahan bakar minyak (BBM)

(26)

11

D.Manfaat Penelitian

Adapun kegunaan penelitian yang dilakukan penulis adalah :

1. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk :

a. Bagi penulis, Merupakan salah satu sarana bagi penulis untuk

mengumpulkan data sebagai bahan penyusunan skripsi guna

melengkapi persyaratan untuk mencapai gelar kesarjanaan di

bidang ilmu hukum pada fakultas Hukum Universitas

Muhammadiyah Malang.

b. Bagi Bidang Kemetrologian, hasil penelitian ini di harapkan dapat

menjadikan masukan yang berguna untuk meningkatkan

pengawasan terhadap Pompa Ukur pengisian BBM di SPBU dalam

melindungi hak hak konsumen.

c. Bagi konsumen/masyarakat, hasil penelitian ini diharapkan dapat

diharapkan menghasilkan informasi yang dapat dijadikan bahan

pertimbangan dan masukan yang peduli terhadap hak – hak

konsumen.

2. Secara Praktis

a. Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi

masyarakat luas berupa masukan tentang perlidungan konsumen

dan tidak kalah pentingnya bahwa penelitian ini dapat memperkaya

hasil penelitian pada ilmu hukum tentang melindungi hak – hak

(27)

12

instansi yang terkait yaitu UPT kemetrologian untuk meningkatkan

pengawasan kepada tera dispenser agar konsumen tidak banyak di

rugikan.

b. Dengan penulisan hukum ini diharapkan dapat meningkatkan dan

mengembangkan kemampuan penulis dalam bidang hukum sebagai

bekal untuk masuk ke dalam instansi atau instansi penegak hukum

maupun untuk praktisi hukum yang senantiasa memperjuangkan

hukum di negeri ini agar dapat ditegakkan.

E.Metode Penelitian

Sebuah penelitian tidak terlapas dari metode yang dipergunakan dalam

rangka mencari dan memperoleh data yang akurat dimana metode tersebut

yang nantinya akan menentukan keakuratan dalam menganalisa data. Adapun

metode yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:7

1. Metode Pendekatan Penelitian

Metode pendekatan penyelesaian masalah dalam penulisan skripsi

ini menggunakan pendekatan yuridis sosiologis yang berdasarkan

ketentuan ketentuan perundang-undangan yang berlaku dikaitkan dengan

teori hukum serta melihat realita yang terjadi di masyarakat yaitu

berkaitan dengan Perlindungan Konsumen.

7 Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang, 2012, Pedoman Penulisan

(28)

13

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Laboratorium kalibrasi

Kemetrologian Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Jawa

Timur, Jl. Siwalankerto Utara II/42 Surabaya, Jawa Timur. Alasan

mengapa penelitian dilakukan di Bidang Metrologi ialah karena tugas

pengawasan terdapat dalam unit pelaksana teknis kemetrologian dalam

melakukan pengecekan pompa ukur BBM dengan sistem teknologi

digital yang berada di SPBU seluruh Jawa Timur. Selain itu penelitian

ini guna mendapatkan informasi data – data yang akurat dari Bidang

Kemetrologian Surabaya.

3. Sumber Data

Sumber data adalah yang memberikan data berkenaan dengan

penulisan skripsi ini supaya dapat menerangkan suatu pemasalahan yang

obyektif. Didalam hal ini ada 3 sumber data yang digunakan yaitu

Sumber Data Primer, Sumber Data Sekunder dan Sumber Data Tersier,

sebagai berikut :

a. Data primer

Data primer yang diperoleh langsung dari lapangan yang

berupa hasil wawancara dengan pihak – pihak terkait, melakukan

observasi, dan menghimpun dokumen atau catatan yang

berhubungan dengan permasalahn yang diteliti oleh penulis di

Bidang Kemetrologian Surabaya Dinas Perdagangan dan

(29)

14

b. Data sekunder

Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari kajian

terhadap bahan hukum berupa doktrin atau pendapat para ahli

hukum terkemuka dan peraturan perundang – undangan antara lain:

1) Undang-Undang No. 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal

2) Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan

Konsumen

3) Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor

61/MPP/Kep/2/l998 tentang Penyelenggaraan Kemetrologian

sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri

Perindustrian dan Perdagangan Nomor

251/MPP/Kep/6/1999;

4) Peraturan Menteri Perdagangan Nomor

50/M-DAG/PER/10/2009 tentang Unit Kerja dan Unit Pelaksana

Teknis Metrologi Legal;

5) Peraturan Menteri Perdagangan Nomor

51/M-DAG/PER/10/12009 tentang Penilaian Terhadap Unit

Pelaksana Teknis dan Unit Pelaksana Teknis Daerah

Metrologi Legal;

6) Keputusan Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri

Depatemen Perindustrian dan Perdaganan Nomor : 37/

PDN/KEP/3/2010 tentang Syarat Teknis Meter Arus

(30)

15

c. Data tersier

Data tersier dalam penelitian ini diperoleh dari bahan-bahan

yang memberikan informasi tentang bahan hukum primer dan

skunder seperti diambil dari Koran, kliping, majalah, website dan

sebagainya.

4. Metode Pengumpulan Data

Dalam memeperoleh bahan untuk penelitian skripsi atau tugas

akhir yng berbentuk penulisan hukum ini penulis menggunakan metode

pendekatan maslah secara yuridis sosiologis. Selain itu juga

menggunakan referensi dan informasi pelengkap sebagai pendukung atas

data yang sudah tersedia sebelumnya.Metode pengumpulan data yang

dilakukan dalam penelitian ini adalah teknik pengumpulan data dengan

cara sebagai berikut :

a. Interview atau wawancara

Teknik ini dilakukan untuk memperoleh keterangan atau

informasi secara lisan dari seseorang responden dengan bercakap –

cakap atau tatap muka. Untuk mendapatkan data – data yang perlu di

gali dalam penelitian ini, maka penulis menentukan responden dalam

penelitian skripsi ini secara purposive sampling yaitu responden

dipilih berdasarkan pengetahuan responden terhadap tema penelitian

yaitu mengenai kebenaran ukuran pompa ukur BBM. Dalam interview

ini penulis memilih narasumber dari beberapa pihak diantaranya

(31)

16

Dinas Perindustrian dan Perdagangan propinsi Jawa Timur yaitu

Suharo.S.H.,M.H, selaku kepala bidang kemetrlogian Surabaya.

b. Studi Dokumentasi

Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data – data yang

diperoleh secara langsung dari lokasi penelitian ataupun dengan

mencatat secara langsung dari sumber – sumber yang di butuhkan.

pengambilan data melalui dokumen tertulis maupun elektronik dari

Bidang Kemetrologian Surabaya. Dokumen tersebut di perlukan untuk

mendukung kelengkapan bahan materi yang lain.

c. Observasi

Teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan

secara langsung kelapangan untuk memperoleh gambaran yang nyata

dan jelas terkait obyek yang diteliti, dalah hal ini adalah pengamatan

yang dilakukan di Bidang Pengawasan dan Penyidikan Kemetrologian

Surabaya Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Jawa Timur.

d. Metode Kepustakaan

Metode kepustakaan, yaitu pengumpulan data berupa peraturan

perundang-undangan yaitu Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen,

Undang-undang Republik Indonesia nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi

Legal, data sekunder bahan hukum sekunder berupa doktrin atau

(32)

17

didapat melalui majalah dan artikel yang berhubungan dengan

perlindungan konsumen.

e. Analisa Data

Analisa data yang digunakan peneliti adalah analisis data

deskripsi kualitatif yaitu menganalisis dengan menguraikan gejala

atau fenomena dan fakta-fakta yang didapat dari lapangan secara

obyektif dan yang tidak boleh di lupakan adalah implementasi dari

perundang – undangan yang berlaku benar-benar dilakukan oleh para

pihak penegak hukum8. Disamping itu, berdasarkan Pasal 5ayat 1

Undang – Undang Nomor 48 tahun 2009 tentang Pokok-Pokok

Kekuasaan Kehakiman, yaitu: “hakim dan hakim konstitusi wajib

menggali, mengikuti, dan memahami nilai – nilai hukum dan rasa

keadilan yang hidup dalam masyarakat”, jadi dapat disimpulkan

bahwa yang digunakan adalah hukum tidak terltulis dan bukan hanya

hukum tertulis saja, melaikan kedua – duanya, untuk menjawab

permasalahan dalam penelitian ini.

F.Sistematika Penulisan

Penulisan penelitian ini disusun secara sistematis dan secara berurutan

sehingga dapat diperoleh gambaran yang jelas dan terarah. Adapun sistematika

penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

8

Prof. Dr. Peter Mahmud Marzuki, S.H., M.S., LL.M, 2011, Penelitian Hukum, Kencana,

(33)

18

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini mengandung tiga unsur yaitu uraian dan penjelasan mengenai

istilah-istilah yang digunakan dan berhubungan dengan penelitian, dasar

konsepsional yang menjelaskan berbagai dasar hukum berkaitan dengan

permasalahan yang diteliti dan kerangka teoritis yang memaparkan pendapat

para ahli atau sarjana mengenai hal-hal yang bersangkutan dengan

permasalahan yang diteliti.

BAB III : PEMBAHASAN

Bab ini berisi uraian data penelitian, sekaligus analisa peneliti

terhadap data-data atau bahan-bahan hukum sesuai dengan permasalahan

yang dikaji pada penelitian ini.

BAB IV : PENUTUP

Bab ini merupakan bab akhir dalam penulisan penelitian ini yang

berisikan kesimpulan dan saran. Kesimpulan adalah uraian peneliti

mengenai hal-hal yang dapat disimpulkannya berdasarkan pembahasan serta

analisa yang telah dirumuskan pada bab sebelumnya. Sedangkan saran

berupa rekomendasi kepada pihak-pihak yang bersangkutan, sesuai dengan

Referensi

Dokumen terkait