SKRIPSI
FILM KOREA SELATAN “KING 2 HEARTS”
SEBAGAI MEDIA PROPAGANDA PUBLIK
TERHADAP MASYARAKAT KOREA UTARA
Mega Haryanti Pitria (08260042)
JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADYAH MALANG
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
Nama :Mega Haryanti Pitria
NIM :08260042
Jurusan :Hubungan Internasional
Judul Skripsi :FILM KOREA SELATAN “KING 2 HEARTS” SEBAGAI
MEDIA PROPAGANDA PUBLIK TERHADAP
MASYARAKAT KOREA UTARA Disetujui
DOSEN PEMBIMBING
Pembimbing I Pembimbing II
Tonny Dian Effendy, S.Sos, M.Si. Drs. Sulismadi, M.Si.
Mengetahui
Dekan FISIP UMM Ketua Jurusan Hubungan Internasional
LEMBAR PENGESAHAN
Nama :Mega Haryanti Pitria
NIM :08260042
Jurusan :Hubungan Internasional
Fakultas :Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Judul skripsi :FILM KOREA SELATAN “KING 2 HEARTS” SEBAGAI MEDIA
PROPAGANDA PUBLIK TERHADAP MASYARAKAT KOREA UTARA.
Telah dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Ujian Skripsi
BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI
1. Nama : Mega Haryanti Pitria
2. NIM : 08260042
3. Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
4. Jurusan : Hubungan Internasional
5. Judul Skripsi : FILM KOREA SELATAN “KING 2 HEARTS”
SEBAGAI MEDIA PROPAGANDA PUBLIK TERHADAP MASYARAKAT KOREA UTARA
6. Pembimbing : 1. Tonny Dian Effendy, S.Sos., M.Si. 2. Drs. Sulismadi, M.Si.
7. Kronologi Bimbingan
Tanggal Paraf Pemb I Tanggal Paraf Pemb II Keterangan
10-12-11 10-12-11 ACC Judul
17-12-11 17-12-11 Pengajuan BAB I
24-12-11 24-12-11 ACC BAB I
31-12-11 31-12-11 Pengajuan BAB II
07-01-12 07-01-12 ACC BAB II
19-05-12 19-05-12 Pengajuan BAB III
01-06-12 01-06-12 ACC BAB III
16-06-12 16-06-12 Pengajuan BAB IV
PERNYATAAN ORISINALITAS
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Mega Haryanti Pitria
Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 29 April 1990
NIM : 08260042
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jurusan : Hubungan Internasional
Menyatakan bahwa karya tulis ilmiah (skripsi) dengan judul :
FILM KOREA SELATAN “KING 2 HEARTS” SEBAGAI MEDIA PROPAGANDA FILM TERHADAP MASYARAKAT KOREA UTARA
Adalah bukan karya tulis ilmiah (skripsi) orang lain, baik sebagian ataupun seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya dengan benar.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Malang, 30 Januari 2013 Yang Menyatakan,
MOTTO
H i dup i ni ha ny a seka li
m a ka ja di ka nla h hi dup i ni ber m a nfa a t da n ber guna
da n
H i dupla h seper t i pohon ka y u y a ng leba t bua hny a ; hi dup di t epi ja la n da n di lem pa r i or a ng denga n ba t u, teta pi di ba la s
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah puji syukur kehadirat Allah SWT penulis panjatkan yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulis skripsi yang berjudul: FILM KOREA SELATAN “KING 2 HEARTS”
SEBAGAI MEDIA PROPAGANDA PUBLIK TERHADAP MASYARAKAT KOREA UTARA.
Dalam penelitian ini, penulis menyajikan pokok-pokok bahasan yang meliputi latar belakang masalah, landasan konseptual mengenai propaganda publik yang di terapkan pada film King 2 Hearts digunakan oleh pihak swasta sebagai media propaganda publik khususnya terhadap masyarakat Korea Utara.
Skripsi ini disusun dan diajukan sebagai salah satu syarata untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Politik (S.IP) Strata-1 (S-1) Jurusan Hubungan Internasional pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadyah Malang.
3. Ketua Jurusan Hubungan Internasional Bapak Tonny Dian Effendy, S.Sos., M.Si selaku pembimbing I yang telah memberikan bantuan kepada penulis.
5. Keluarga tercinta Mama, Papa dan Mas dedy yang sudah memberikan motivasi serta dorongan baik moril maupun materiil dan doa yang tiada hentinya.
6. Segenap dosen jurusan Hubungan Internasional, FISIP Universitas Muhammadyah Malang yang telah memberikan ilmu dan bantuan kepada penulis selama menjalani masa belajar dan pengerjakan skripsi.
7. Dosen dan karyawan FISIP Universitas Muhammadyah Malang yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis.
8. My best friend Cicik makasih atas bantuan pendapatnya dan masukkan-nya dalam proses skripsi.
9. Teman-teman kos ku Warladupan Deasy, Uul, Erna, Kiki, dan Ochi makasih atas motivasi-nya dan bantuan kepada penulis selama mengerjakan skripsi.
10.Teman-teman seperjuangan Darna, Nizar, Nilam, Nita, Fitri, Monic dan Kiki makasih atas dukungannya kepada penulis dan semua pihak yang membantu menyelesaikan skripsi ini yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari penulisan ini masih banyak kekurangan dan keterbatasan. Oleh karena itu kritik, saran serta masukan yang membangun sangat diharapkan demi perbaikan dan kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya dan pihak-pihak yang membutuhkan khususnya.
Malang, 30 Januari 2013
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL………. i
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI……….. ii
LEMBAR PENGESAHAN……… iii
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS……….. iv
BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI……….. v
ABSTRAKSI……….. vi
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian……… 6
1.3.1 Tujuan Penelitian………. 6
1.3.2 Manfaat Penelitian……… 6
1.4 Kajian Pustaka……… 7
1.4.1 Penelitian Terdahulu……… 7
1.4.2 Konsep……… 9
1.4.2.1 Konsep Kepentingan Nasional………. 9
1.4.2.2 Konsep Propaganda………. 12
1.4.2.3 Konsep Film……….……… 17
1.5 Metode Penelitian ……….. 23
1.5.1 Variabel Penelitian……….. 24
1.5.2 Jenis Penelitian……… 24
1.5.3 Sumber Data………... 24
1.5.4 Teknik Pengumpulan Data………. 24
1.5.5 Teknik Analisa Data………. . 24
1.5.6 Ruang Lingkup Penelitian ………. 25
1.5.6.1 Batasan Materi………. 25
1.5.6.2 Batasan Waktu ……… 25
1.6 Argumen Dasar……… 25
BAB II FILM KING 2 HEART……… 30
2.1 Perkembangan Industry Film di Korea Selatan……… 30
2.2 Latar Belakang Pembuatan Film King 2 Hearts……….. 35
2.3 Sinopsis Film King 2 Heart……….. 38
2.4 Peran Penting Media bagi Pemerintahan Korea Selatan……….. 41
BAB III FILM KING 2 HEARTS SEBAGAI MEDIA PROPAGANDA PUBLIK TERHADAP MASYARAKAT KOREA UTARA ……... 45
3.1 Hubungan Film dan Propaganda………. 45
3.2 Pesan Film King 2 Hearts……… 49
3.3 Respon Masyarakat Korea Utara terhadap Film King 2 Hearts…….. 51
3.4 Bagian-Bagian Propaganda dalam Adegan Film King 2 Hearts…….. 62
BAB IV PENUTUP………. 72
Kesimpulan………. 72
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
1.1Alur Pemikiran……… 27
DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka buku:
Nina Pradani, skripsi : “konflik politik global peradapan hindu, islam dan
barat dalam film My Name is Khan”, Universitas Muhammadyah Malang, 2011.
T. May Rudy, 2002. “Study Strategis dalam Transformasi Sistem Internasional Pasca Perang Dingin”, Bandung, Penerbit : Refika Aditama.
Drs. Mohammad Shoelhi, 2011. “ Diplomasi Praktik Komunikasi
Internasional”, Bandung: penerbit remaja rosdakarya.
Dra. Djoenaesih S.Sunarjo dan Drs. Sunarjo, 1982. “Mengenal
Propaganda”, Yogyakarta, penerbit: Liberty.
Werner J.Severin dan James W.Tankard, 2009. “ Teori Komunikasi :
sejarah, metode, dan terapan di dalam media massa”, Jakarta, penerbit: Prenada
Media Group.
Nurudin, 2001, “komunikasi propaganda”, Bandung, penerbit: remaja
rosdakarya.
Mohtar Mas’ud, 1990. ” Ilmu Hubungan Internasional, disiplin dan metodelogi”, Jakarta : LP3ES.
Shielry Biagi, 2010. “media / impact pengantar media massa”, Jakarta,
penerbit: salemba humanika.
Stanley J.Baran, 2011. ”pengantar ilmu komunikasi massa literasi media
Prof.Dr.H.Hafied Cangara, M.Sc, 2009, “pengantar ilmu komunikasi”,
Jakarta, penerbit: raja grafindo persada.
Fajar Junaedi, 2007, “komunikasi massa pengantar teoritis”, Yogyakarta,
penerbit: santusta.
Elvinaro Ardianto, Lukiati Komala, Siti Karlinah, 2007, “ komunikasi masa suatu pengantar”, Bandung, penerbit: simbiosa rekatama media.
Drs. Mohammad Shoelhi, M.B.A., M.M., 2012, “propaganda dalam
komunikasi internasional”, Bandung, penerbit: simbiosa rekatama media.
Internet:
Life & Style Metro TV, 2013, “Hallyu”, Produk Politik Korea Selatan”, di
ht t p:/ / w w w.met rot vnew s.com/ lifest yle/ video/ 2013/ 01/ 04/ 11/ 168073/ Hallyu-Produk-Polit ik-Korsel, diakses pada t anggal 24 Januari 2013.
Indah Wulandari, Skripsi: “Upaya Diplomasi Kebudayaan Pemerintah
Korea Selatan melalui Media Film di Indonesia”, Universitas Muhammadyah
Yogyakarta, 2010, di http://
publikasi.umy.ac.id/index.php/hi/article/view/1237/577, diakses pada tanggal 23
Oktober 2011.
W.Z Sari, Skripsi:”Budaya Pop dan Gaya Hidup (studi kasus Korean Lovers
di Makassar)”, Universitas Hassanudin, 2011, di
Repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/160/skripsi.rtf, di akses pada
George Buchan, 2012, “Nation Interest and The European Union”, di
ht t p:/ / w w w.brugesgroup.com/ Nat ionalInt erest .pdf, diakses pada tanggal 30 Oktober 2012.
Sue Jin Lee,”The Korean Wave: The Seoul of Asia”, di
http://www.elon.edu/docs/e-web/academics/communication/research/vol2no1/09suejin.pd. diakses pada tanggal 20 Desember 2011.
“History of Cinema in South Korea”, di
http://www.filmbirth.com/south_korea.html, diakses pada tanggal 15 November 2012.
Kedutaan Besar Indonesia di Korea,”Drama dan Film”, di
http://idn.mofat.go.kr/languages/as/idn/about/budaya/drama/index.jsp, diakses pada tanggal 20 Desember 2012.
Kapanlagi.com, 2005, “Film Welcome to Dongmakgol”, di
ht t p:/ / m.kapalagi.com/ show biz/ asian-st ar/ film-w elcome-t o-dongmakgol-raih-blockbust er-di-korsel-9w jz3dt .ht ml, diakses pada tanggal 25 Januari 2013.
Nohchool Park,”Cultural Interpretation of The South Korean Independent
Cinema Movement, 1975-2004”, di
KBS, 2012,”Perfilman Korea”, di ht t p:/ / w orld.kbs.co.kr/ indonesian/ program/ program _askm e_det ail.ht m?No=104163,, diakses pada t anggal 20 Desember 2012.
Kapanlagi.com, 2012,”Film Korsel makin berkembang setelah sensor di hapus”, di www.kapanlagi.com/showbiz/film/indonesia/film-korsel-makin-berkembang-setelah-sensor-dihapus-13e640.htm, diakses pada tanggal 25 Januari 2013.
KBS WORLD, 2012,”Sandiwara Gambaran Masyarakat Korea Selatan
dari sudut pandang pengungsi”, di
ht t p:/ / rki.kbs.co.kr / indonesian/ program/ program _koreat odaypeople_det ail.ht m?No=869,
diakses pada t anggal 26 Januari 2013.
Joong Ang, 2012,”The Impact of Hallyu in North Korea”, di
ht t p:/ / rokdrop.com/ 2012/ 07/ 31/ t he-impact -of -hallyu-in-nort h
korea/ ?ut m_source=f eedburner& ut m _m edium=f eed& ut m _cam paign=Feed%3A+RokDr op+%28R
OK+Drop 29, diakses pada tanggal 25 November 2012.
KBS WORLD, 2012,”Festival Film Internasional untuk Hak Asasi Manusia
Korea Utara”,di
ht t p:/ / rki.kbs.co.kr / indonesian/ program/ program _koreat odaypeople_det ail.ht m?No=1007& curr
ent _page=2, diakses pada t anggal 26 Januari 2013.
Jeremy Hsu, 2012,”Illegal File-Sharing Opens North Korea to World”, di ht t p:/ / w w w .t echnew sdaily.com/ 5776-f ile-sharing-nort h-korea.ht ml, diakses pada t anggal 17 Novem ber 2012.
Hermit Kingdom”,di http://www.rfa.org/english/news/korea/dvd-05082012122725.html, diakses pada tanggal 26 November 2012.
Joong Ang, 2012, “The Impact of Hallyu in North Korea”,di
http://rokdrop.com/2012/07/31/the-impact-of-hallyu-in-north, diakses pada tanggal 25 November 2012.
Chan Kyun Lee RFA, 2007, “North Korea Cracks Down on Korean Wave of Illicit TV”, di
http://www.rfa.org/english/korea/korea_wave-20070717.html?searchterm=None, diakses pada tanggal 27 November 2012.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era globalisasi seperti sekarang banyak sekali persaingan antar Negara
diantaranya persaingan pertumbuhan ekonomi, budaya dan teknologi. Persaingan
yang semakin ketat menghasilkan barang atau hasil yang baik contohnya barang –
barang hasil produksi ekonomi, maupun yang lainnya. Salah satu Negara yang mulai
maju di Asia Timur yaitu Korea Selatan. Korea Selatan memiliki kekuatan ekonomi
yang menjadikan sebagai Negara maju, serta tidak hanya di lihat dari aspek ekonomi
tetapi juga dari aspek budaya. Begitu pula sebaliknya Negara Korea Utara juga
sedang memperbaiki perekonomian Negara supaya tidak tertinggal dengan Negara
lain.
Awal hubungan sejarah Korea Selatan dan Korea Utara dimulai ketika pecahnya
semenanjung menjadi 2 yaitu bagian Utara dan Selatan. Kemudian tahun 1950 terjadi
perang saudara, hingga pada 27 juli 1953 perang Korea berakhir ketika Amerika
Serikat, China dan Korea Utara mendatangani persetujuan genjatan senjata. Namun
pihak dari Korea Selatan menolak mendatangani perjanjian itu dan berjanji untuk
menghormatinya. Korea Selatan menjadi Negara yang merdeka tanggal 15 Agustus
2 ketengangan masih terus berlanjut permasalahan saling memprovokasi sampai
mempropaganda melalui media massa salah satunya film.
Penyebaran film Korea Selatan sendiri mulai dari wilayah Asia Tenggara,
Amerika, Asia hingga sampai di Eropa. Di Asia penyebaran film Korea Selatan atau
di kenal dengan istilah Korean wave, yang penyebarannya di ciptakan press China
pada pertengahan tahun 1999. Hallyu wave sendiri tahun 2000 di mulai dengan drama
full house dan princess hour di China, Jepang dan kawasan Asia Tenggara.
Kepopuleran drama Korea ini kemudian diikuti dengan populernya berbagai hal dari
Korea seperti fashion, model rambut, makanan, bahasa, film serta music yang lebih
dikenal dengan K-POP hal tersebut membuat Korea menjadi salah satu eksportir
budaya selain Jepang, Amerika Serikat.
Hallyu wave termasuk produk politik Korea Selatan telah menyerap 11 juta
tenaga kerja, kemajuan hallyu tidak lepas dari buah persaingan ketat industry
entertainment di Korea Selatan, rumah produksi dan label artis berkompetisi secara
maksimal oleh televisi swasta korea. Demam hallyu pemerintah menjadikan lahan
yang potensial bagi pemasukan Negara, di dukung pemerintah mulai teknologi,
tempat pertunjukan, persiapan daya manusia hingga pembuatan undang-undang
perlindungan hak cipta karya seni termasuk rencana hari tua artis telah di persiapkan.1
1
Life & st yle m etro t v,2013, “hallyu” , produk polit ik korea selat an” , di
3 Penyebaran film Korea Selatan hampir di semua Negara terutama di Korea
Utara, juga banyak yang menyukai hal yang berbau Korea Selatan akibat dari film
maupun K-pop. Dilihat dari geografis kedua Negara Korea Utara letaknya
bersebelahan dengan Korea Selatan jadi tidak mengherankan jika film maupun lagu
masuk ke Korea Utara. Banyaknya film Korea Selatan yang masuk ke Korea Utara
membuat masyarakat Korea Utara begitu menyukai film Korea Selatan di bandingkan
dengan film hasil produksi buatan dalam negeri.
Dulu film hampir dikuasai oleh Jepang namun, sekarang ini Korea yang mau
menguasai Asia lewat filmnya. Pariwisata maupun hal atau aspek yang lain
mempengaruhi pertumbuhan Korea Selatan salah satu cara dengan melewati media
film berperan besar untuk memajukan negara Korea Selatan, lain halnya dengan
negara tetangga Korea Utara yang pertumbuhan ekonomi maupun politiknya kurang
berkembang.
Penulis mengambil film yang berjudul King 2 Hearts, latar belakang film
tersebut menceritakan mengenai film Korea Selatan dengan Korea Utara mengenai
konflik politik dan social. Meskipun sebagian di film tersebut terdapat unsur fiksi
sebagian ada unsur propaganda film. film tersebut mengambil setting keadaan
wilayah Korea Selatan dan Korea Utara hampir sama dengan keadaan sesungguhnya.
Totalitas dalam pembuatannya pun patut diapresiasi karena mereka secara detail
4 Film King 2 Hearts tidak memihak salah satunya Korea Utara maupun Selatan,
hanya menggambarkan bagaimana situasi konflik politik yang sudah pernah
diberitakan oleh media massa ditambah cerita yang terdapat pada film umumnya
yaitu cerita remaja. Keingginan pihak Korea Selatan untuk berdamai di tuangkan
dalam film tidak menutup kemungkinan pihak dari Utara juga sebenarnya ingin
mengakhiri konflik yang berkepanjangan.
Di film itu para tokoh utama sebagai pemimpin Korea Selatan yaitu Raja Korea,
seperti yang di ketahui bahwa Korea Selatan system kepemimpinannya presidensial
adalah presiden sebagai kepala Negara sedangkan kepala pemerintahannya perdana
menteri. Jadi film itu terdapat hal yang merupakan imajinasi dari penulis cerita, di sisi
lain Korea Utara tetap pada system komunisnya tidak ada khalayan dari bentuk
pemerintahannya.
Raja Korea Selatan yang bekerjasama dengan pihak Korea Utara melalui partai
yang berkuasa di sana, untuk melakukan kerjasama dalam bidang militer. Kemudian
melakukan pembentukkan latihan pasukan militer, yang tahapnya sudah di tentukan
masing-masing Negara siapa yang akan ikut dalam latihan pasukan militer bernama
WOC. Dalam cerita terdapat tokoh antagonis di dalam film ini yang menjadi
antagonis merupakan seorang pengusaha perusahaan penjualan senjata terbesar yang
ingin membuat Korea Selatan dan Utara berkonflik bahkan hampir saja akan perang
5 Usaha tersebut berhasil yang pada akhirnya menghancurkan pelakunya sendiri
dengan masuknya penjara atas kejahatan terutama dalam merencanakan pembunuhan
raja Korea Selatan sebelumnya. Usaha yang dilakukan Raja baru di bantu pihak-pihak
dari istana perlahan membuahkan hasil memuaskan, setelah melalui beberapa
rintangan berat. Amerika Serikat ikut mengupayakan perdamaian di semenanjung
Korea, dengan berpatisipasi ikut dalam pelatihan pasukan militer bergabung dengan
pasukan gabungan Korea Selatan dan Utara dari 16 negara yang ikut berpatisipasi.
Memang dirasa agak sedikit adegan fiksi dalam dunia nyata hal tersebut tidak
mungkin terjadi, kalau pun harus benar-benar ada pasti akan membutuhkan waktu
yang lama. Menarik untuk di bahas pada kenyataannya meskipun sudah menjalin
kerjasama di berbagai bidang bahkan pihak Korea Selatan juga mengirimkan bantuan
berupa pangan di saat pemerintah Korea Utara terkena bencana.
Tetap saja ada konflik yang bermunculan, sehingga menciptakan perdamaian
yang sesungguhnya dirasa akan sedikit susah. Di lain sisi pihak Utara tetap
mempertahankan program nuklirnya sedangkan pihak Selatan menginginkan agar
program nuklir di hentikan karena dianggap membahayakan Negara tetangga,
keamanan menjadi terganggu. Kehidupan para tokoh utama di film itu baik itu raja
maupun putri dari pemimpin partai di Korea Utara penuh dengan lika-liku kehidupan
6 Contohnya ketika raja Korea Selatan memutuskan untuk melakukan pernikahan
dengan seorang putri yang merupakan anak dari pemimpin partai berpengaruh di
Korea Utara juga seorang perwira hebat di negaranya. Membuat Negara heboh serta
melalui pernikahan diharapkan menjadi simbol perdamaian selamanya di
semenanjung Korea.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan diatas maka penulis merumuskan masalah yaitu
“Bagaimana Analisa Film Korea Selatan “King 2 Hearts” sebagai Media
Propaganda terhadap Masyarakat Korea Utara?”.
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini untuk menambah pengetahuan mengetahui bagaimana
cara pemerintah Korea Selatan menyampaikan pesan melalui media film ke Korea
Utara, film yang digunakan adalah film King 2 Hearts setidaknya terdapat dampak
yang mempengaruhi Korea Selatan dan Utara.
1.3.2 Manfaat Penelitian
Untuk mendapatkan wawasan dalam ilmu Hubungan Internasional menerapkan
7 Korea terhadap hubungan diplomatik Korea Selatan – Korea Utara serta dampak yang
terjadi di masyarakat sendiri Korea Selatan atau dari Korea Utara.
1.4 Kajian Pustaka
1.4.1 Penelitian Terdahulu
Begitu banyaknya penelitian mengani gelombang hallyu wave diantaranya,
Penelitian mengenai pengaruh film Korea Selatan terhadap drama Korea di Korea
Utara sebelumnya sudah ada yang meneliti mengenai Indonesia dan Korea Selatan
oleh mahasiswi Universitas Muhammadyah Yogyakarta Indah Wulandari 2010 yang
berjudul “Upaya Diplomasi Kebudayaan Pemerintah Korea Selatan Melalui Media
Film di Indonesia”. Penelitian ini menjelaskan tentang media film Korea Selatan
yang berhasil memasuki dan mempengaruhi masyarakat Indonesia. Melalui media
film tersebut pemerintah Korea Selatan berupaya menyebarkan budaya, bahasa
maupun fashion Korea Selatan. Selain itu cara tersebut merupakan salah satu upaya
pemerintah Korea Selatan melakukan diplomasi dengan Indonesia.2
Penulis mengambil skripsi tersebut karena adanya hubungan atau kemiripan
dengan yang akan di bahas seperti hallyu, diplomasi dan media film, King 2 Hearts
contoh dari sekian banyaknya contoh gelombang hallyu. Kemudian penelitian yang
2
Indah w ulandari, skripsi: “Upaya Diplomasi Kebudayaan Pemerintah Korea Selatan melalui media flim di Indonesia” ,Universit as M uhamm adyah Yogyakart a, 2010, di ht t p:/ /
8 berjudul oleh W.Z. Sari mahasiswi Universitas Hasanuddin 2011: ” Budaya Pop dan
Gaya Hidup (study kasus Korea Lovers di Makassar)”. Penelitian ini menjelaskan
tentang bagaimana budaya pop Korea berhasil masuk di Indonesia terutama di
Makassar, begitu kuatnya budaya pop Korea sehingga banyak remaja Makassar
mengadopsi Korean Style di kesehariannya. Terlebih tempat penyewaannya VCD
dan DVD Korea yang semakin ramai peminat. Beberapa remaja bahkan telah
membentuk Korean Lovers atau fandom resmi di Makassar yang mencapai 7.3 Sama
dengan penelitian yang dilakukan mahasiswi Indah Wulandari, mengenai gambaran
tentang sudah terpengaruhnya remaja melakukan gaya atau fashion yang sedang
booming hanya dari akibat menontonnya filmnya, drama serta lagu-lagu yang
dibawakan idola favoritnya.
Penelitian serupa juga dilakukan oleh peneliti dari Universitas Muhammadyah
Malang mahasiswi jurusan hubungan internasional Nina Nuruwaida Anggita Pradani
yang skripsi berjudul “konflik politik global peradapan hindu, islam dan barat dalam
film My Name is Khan”, menceritakan bagaimana bentuk propaganda serta
dampaknya bagi Negara India, AS dan Eropa setelah beredarannya film tersebut.
Film yang berlatang belakang mengenai isu terorisme pasca kejadia 11 September
2001 dan tertuduhnya islam sebagai sarang terorisme semua di ceritakan dalam
3 W.Z Sari, skripsi : “ Budaya Pop dan Gaya Hidup (st udi kasus Korean Lovers di M akassar)” ,
Universit as Hassanudin, 2011, di
9 skripsi tersebut dan juga menjadi isu yang sedang hangat di bicarakan.4 Adanya
kesamaan dengan judul skripsi tersebut hanya yang membedakan adalah film King 2
Hearts menceritakan konflik serta perdamaian di semenanjung Korea mengingat
Korea masih terjadi provokasi juga saling mempropaganda menyerang system
pemerintahan.
1.4.2 Konsep
1.4.2.1 Konsep Kepentingan Nasional
Di sini penulis menggunakan konsep kepentingan Nasional, pengertian konsep
kepentingan Nasional sendiri yaitu tujuan – tujuan yang ingin dicapai sehubungan
dengan bangsa / Negara atau sehubungan dengan hal yang dicita – citakan.
Kepentingan nasional sering dijadikan tolok ukur atau kriteria pokok bagi para
pengambil keputusan (decision makers) masing-masing negara sebelum merumuskan
dan menetapkan sikap atau tindakan. Bahkan setiap langkah kebijakan luar negeri
(Foreign Policy) perlu dilandaskan kepada kepentingan nasional dan diarahkan untuk
mencapai serta melindungi apa yang dikategorikan atau ditetapkan sebagai
”Kepentingan Nasional”.5
Menurut Morgenthau :
4
Nina Pradani, skripsi : “konflik politik global perdapan hindu, islam dan barat dalam film M y Nma is Khan” , Universit as M uhamm adyah M alang, 2011.
5
10
”Kepentingan nasional adalah kemampuan minimum negara untuk melindungi,
dan mempertahankan identitas fisik, politik, dan kultur dari gangguan negara lain.
Dari tinjauan ini para pemimpin negara menurunkan kebijakan spesifik terhadap
negara lain yang sifatnya kerjasama atau konflik”.
Kepentingan vital yang berpusat pada keamanan sebagai negara merdeka, dan
perlindungan, yang orang lembaga dan nilai-nilai, dan karena itu
kepentingan-kepentingan yang memiliki konsekuensi langsung untuk praktis kelangsungan hidup
negara. Dalam hal pemerintahan, maka, hal ini mendasarkan mereka di militer,
pertahanan, keamanan, dan kebijakan ekonomi negara. Penting untuk dicatat kata
'kebijakan' di sini, karena pemerintah yang memiliki pengawasan utama tersebut
daerah, apa tujuan mereka dan bagaimana mewujudkannya. Inilah bagaimana Peran
utama dari pemerintah adalah perlindungan dari orang-orang dan segala sesuatu yang
lain yang terletak di dalam perbatasannya dari eksternal agresi.
Ada sedikit gunanya punya sistem perawatan kesehatan terbaik di dunia jika
tidak dapat dilindungi dan dijamin. Oleh karena itu, kepentingan nasional yang vital
jauh lebih terbuka untuk politik manipulasi karena mereka jauh lebih obyektif oleh
alam, dan sebagai Morgenthau menyatakan (bawah), lebih merupakan produk dari
kebutuhan. Secara inheren terkait dengan kompleks industri militer dalam negeri,
mereka selalu dalam negeri dalam kaitannya untuk apa negara memiliki geografis
11 bisnis ekonomi dan perdagangan, dan karena itu mungkin yang lebih penting, apa
yang tidak memiliki. Selain itu, sebagai kepentingan nasional berada dalam hubungan
langsung dengan internasional status negara itu, dan itu adalah campuran antara
status, kekuatan dan kemampuan setiap negara tertentu yang memungkinkan untuk
mencari kepentingan internasional melalui kebijakan luar negerinya.6
Dari penjelasan di atas pemerintah Korea Selatan menggunakan film untuk
kepentingan Negara atau film sebagai membawa sekaligus memperkenalkan pada
Negara lain tentang budaya Korea Selatan, tidak hanya itu saja tetapi juga untuk
meningkatkan khususnya ekonomi contohnya pariwisata. Korea Selatan menjadikan
industry hiburan sebagai komoditas utama ekspor dan juga diandalkan sebagai
penarik devisa Negara.
Gelombang Korea merujuk pada lonjakan dalam visibilitas internasional budaya
Korea, dimulai di Asia Timur pada tahun 1990 dan akhir-akhir ini di Amerika
Serikat, Amerika latin, Timur Tengah dan sebagian kawasan Eropa. Gelombang
Korea menggambarkan sebuah frame belum pernah terjadi sebelumnya Korea budaya
populer oleh media Korea sepanjang jalur dengan nasionalisme komersial, sebagai
6
George Buchan, 2012, “National Int erest and the European Union” , di
12 hasilnya Korea gelombang diwujudkan sebagai tren budaya regional menandakan
kemenangan budaya Korea.7
Dalam film ini pihak yang paling diuntungkan adalah pihak swasta karena
mulai produksinya semua di pegang oleh orang-orang pekerja industry hiburan,
dalam hal ini pemerintah tidak turun tangan hanya mendanai secara umum untuk
membangun dunia perfilman Korea Selatan.
1.4.2.2 Konsep Propaganda
Kegiatan propaganda telah di lakukan orang sejak zaman Yunani kuno dalam
abad ke 6 sebelum masehi yaitu dalam kehidupan Thales seorang filsuf dari Miletos.
Sumber keterangan mengenai Thales ini dari seorang ahli sejarah yang termashur dan
hidup dalam abd ke 5 sebelum masehi bernama Herodotos. 8
Pengertian konsep propaganda menurut Harry Lasswell dan Brown propaganda
mencangkup periklanan (yang tujuannya bukan untuk kebaikan penerima tetapi
penjualan yang lebih besar bagi penerima iklan), kampanye politik (yang bertujuan
bukan untuk kebaikan penerima kampanye tetapi pemilihan kandidat), dan public
relation / hubungan masyarakat (yang tujuannya sering kali tidak untuk kebaikan
penerima tetapi nama baik perusahaan).
Lasswell juga membahas empat tujuan utama propaganda :
7
Sue Jin Lee, “The Korean Wave : The Seoul of Asia” ,di ht t p:/ / w w w .elon.edu/ docs/
e-w eb/ academics/ com m unicat ions/ research/ vol2no1/ 09SueJin.pd, diakses t anggal 20 Desem ber 2011. 8
13
1. Untuk menumbuhkan kebencian terhadap musuh.
2. Untuk melestarikan persahabatan sekutu.
3. Untuk mempertahankan persahabatan dan jika mungkin untuk
menjalain kerja sama dengan pihak-pihak yang netral.
4. Untuk menghancurkan semangat musuh. 9
Di dalam “communication Theories” dikatakan bahwa propaganda adalah
kegiatan komunikasi yang menggunakan teknik – teknik tertentu. Harry Lasswell
dalam bukunya “propaganda technique in the world war” (1927) mengatakan bahwa
“propaganda semata – mata merupakan control opini”, yang dilakukan melalui
simbul – simbul yang mengandung arti, atau menyampaikan pendapat yang konkrit
dan teliti, melalui sebuah cerita, rumor, laporan gambar – gambar dan bentuk -
bentuk lain yang bias digunakan dalam komunikasi social.10
Seperti yang dikatakan Harry Lasswell propaganda untuk mempengaruhi
masyarakat dan di sini pemerintah Korea Selatan menggunakan media elektronik
yaitu media film. Media film selain untuk hiburan juga bisa membawa dampak bagi
masyarakat dan di harapkan bisa sampai pada pemerintah Korea Utara. Propaganda
yang dilakukan oleh Korea Selatan dapat dikatakan sebagai propaganda secara halus
atau propaganda tidak secara langsung tapi melalui tahap dari bawah.
Propaganda ada yang bentuk hard propaganda dan soft propaganda, hard
propaganda yaitu lebih menonjolkan daya destruktif dan dapat menimbulkan
9
Werner J.Severin dan James W.Tankard, “ Teori Komunikasi : sejarah, metode, dan t erapan di dalam media massa” , penerbit : Prenada M edia Group, Jakart a, 2009, Hal: 129.
10
14 persaingan negatif, aneka benturan kepentingan, bahkan kebencian dan permusuhan.
Soft propaganda adalah penerapan berbagai sarana seperti aset ekonomi, hubungan
dagang, olah raga , hiburan, standart hidup, media massa, sosial kemasyarakatan,
kebudayaan, humaniter dan pendidikan.11
Penulis menggunakan konsep media propaganda karena berhubungan dengan
komunikasi publik. Di sini film “King 2 Hearts” salah satu bentuk propaganda
melalui media film. media propaganda Korea Selatan film “King 2 Hearts yang satu
sisi terdapat adegan keburukan rezim pemerintah Korea Utara serta hubungan politik
dengan Korea Selatan hampir sama dengan kenyataan aslinya. Tujuan dari bentuk
propaganda tersebut adalah untuk membentuk image Korea Selatan yang paling benar
dari system pemerintahannya dibandingkan Korea Utara penuh dengan otoriter
Negara.
Jenis-jenis dari propaganda menurut Ellul ada 2 jenisnya yaitu propaganda
vertical dan horizontal. Pengertian dari propaganda vertical adalah yang dilakukan
oleh satu pihak kepada orang banyak dan biasanya mengandalkan media untuk
menyebarkan pesan-pesannya. Sedangkan pengertian propaganda horizontal adalah
propaganda yang dilakukan pemimpin suatu organisasi atau kelompok pada anggota
organisasi atau kelompok pada anggota organisasi atau kelompok itu melalui tatap
muka atau komunikasi antar pesona dan biasanya tidak menganalkan media
11
15 massa.12Dari penjelasan tersebut fenomena propaganda film Korea Selatan jelas
termasuk dalam propaganda vertikal. Dan film King 2 Hearts adalah film propaganda
dari publik ke masyarakat luas, meskipun Negara pembuat film tersebut sebenarnya
tidak memihak pada siapa pun baik itu bagian Korea Utara atau Korea Selatan.
Merupakan hasil penilaian orang Korea Selatan ke Korea Utara dan tertuang dalam
film sehingga terlihat layaknya nyata sesuai dengan gambaran perselisihan Korea
Selatan dan Korea Utara. Film banyak digunakan sekelompok orang atau pemerintah
sebagai media yang paling cepat pengaruhnya baik itu yang bersifat negatif maupun
positif bahkan sampai pada menimbulkan tindakan bagi yang melihat, untuk
memperoleh hasil yang diinginkan.
Adapun 9 teknik propaganda yang digunakan menurut Alfred McClung Lee dan
Elizabeth Briant Lee yaitu:
1. Name Calling/Penjulukan adalah memberikan label buruk kepada
seseorang, lembaga atau gagasan dengan simbol emosional dalam
propagandanya. Begitu terkena terpaan propaganda ini target propaganda
diharapkan akan menolak atau mengutuk orang atau lembaga yang dituju
atau idenya tanpa harus melihat fakta dan tanpa perlu memeriksa atau
mencari bukti yang lain.
2. Glittering Generality/Kemilau Generalitas adalah teknik ini
menghubungkan sesuatu dengan kata yang sangat baik untuk membuat
12
16 target propaganda merasa senang sehingga bersedia menerima dan
menyetujui yang ditawarkan secara mentah-mentah.
3. Transfer/Pengalihan adalah teknik untuk mengalihkan otoritas gengsi dan
prestise sesuatu yang dihargai dan dihormati kepada sesuatu yang dia
inginkann agar massa menerimanya.
4. Testimony/Kesaksian adalah digunakan untuk meminta dukungan seseorang
yang berstatus tinggi untuk mengesahkan dan memperkuat tindakan dengan
pengakuan atau kesaksian orang tersebut. Kesaksian adalah salah satu teknik
propaganda yang paling umum digunakan dengan menampilkan seseorang
yang bersaksi untuk mempromosikan produk dan ide tertentu.
5. Plain Folk/Rakyat Biasa adalah teknik propaganda yang menggunakan
pendekatan untuk menunjukkan bahwa sang propagandis rendah hati dan
mempunyai empati dengan penduduk pada umunya.
6. Card Stancking/Menimbang-nimbang kartu untuk digunakan adalah suatu
teknik pemilihan dan pemanfaatan fakta atau kebohongan, ilustrasi atau
penyimpangan serta pernyataan logis atau tidak logis untuk memberikan
kasus terbaik atau terburuk pada suatu gagasan, program, orang atau produk.
7. Frustration or Scapegoat/ Menutupi frustrasi atau kambing hitam adalah
cara mudah untuk menciptakan kebencian atau menyalurkan frustrasi adalah
17 8. Bandwagon/Seruan mengikuti pihak mayoritas adalah berisi himbauan
kepada khalayak untuk ikut bergabung ke dalam kelompoknya memiliki
tujuan yang baik dan menyenangkan.
9. Fear Arousing/Membangkitkan ketakutan adalah cara propaganda untuk
mendapatkan dukungan dari target massa dengan menimbulkan emosi
negatif, khususnya ketakutan.13
1.4.2.3 Konsep Film
Sebelum membahas mengenai dampak film “King 2 Hearts” terlebih dulu
mengetahui menangani film. Film yang dimaksud oleh peneliti yaitu termasuk dalam
komunikasi massa karena film dapat menjangkau luas khalayak bahkan sampai ke
wilayah pedesaan. Dan juga film bisa mempengaruhi terhadap individu seperti apa
yang terjadi di film maupun iklan yang di tanyangkan di televisi atau kecenderungan
masyarakat untuk mempengaruhi dan mempropaganda isi pesan di film tersebut.
Pengertian film dalam arti sempit yaitu penyajian gambar lewat layar lebar, tetapi
dalam pengertian lebih luas bisa juga termasuk yang di siarkan TV.
Sebagai contonhnya yaitu iklan close up dipercaya tidak akan secara langsung
mempengaruhi banyak orang – orang untuk mencobanya.14Pengertian komunikasi
massa sendiri menurut Bittner yaitu pesan yang dikomunikasikan melalui media masa
13
Shoelhi, Op, cit., hal: 59. 14
18 pada sejumlah besar orang ( mass communication is massages communicated through
a mass medium to a large number of people ).15
Industry media massa meliputi buku, surat kabar, majalah, rekaman, radio, film,
televisi dan internet.
1. Buku
pemerintah menerbitkan sekitar 40.000 judul setahun di Amerika
Serikat. Penerbitan buku merupakan industry media tertua maksudnya adalah
industry yang statis dengan sedikit potensial pertumbuhan walaupun penerbit
buku berusaha untuk memperbesar penjualan dengan e-book sebagai
alternative dari buku cetak.
2. Surat kabar
Surat kabar yang setiap hari memproduksi, kemudian iklan banyak
bermunculan berbagai kolom surat kabar. Sekarang ini banyak surat kabar
yang meluncurkan edisi online untuk memperluas jangkauan.
3. Majalah
Untuk menjaga dan meningkatkan keuntungan, majalah menaikkan
harga berlanggangan dan berjuang untuk menjaga pendapatan iklan.
Beberapa majalah telah meluncurkan edisi online internet dan sebagian kecil
hanya diterbitkan secara online.
15
19
4. Rekaman
Pada umumnya orang-orang yang berusia di atas 25 tahun
merupakan pembeli rekaman, karena orang-orang di bawah usia tersebut
mengunduh music dari internet baik sah maupun tidak sah. Unduhan
online terhitung sebagai hampir dari seluruh penghasilan industry rekaman
dengan sedikit keuntungan dari video musik.
5. Radio
Radio satelit AS seperti Sirius dan XM menghasilkan pendapatan
melalui berlangganan, menawarkan hampir tak terbatas pada jenis music
dan siaran pilihan tanpa perlu iklan.
6. Film
Sudah merupakan hal yang wajar pertumbuhan bioskop banyak
bermuculan. Di AS terdapat sekitar 30.000 bioskop gabungan antara
studio besar dan independen. Industry ini mengumpulkan lebih banyak
uang karena harga tiket yang tinggi. Akan tetapi minat orang untuk
menonton di bioskop semakin banyak menonton di bioskop dari pada di
rumah.
7. Televisi
Sekarang TV ada yang televisi kabel dan satelit, pelayanan keduanya
kini ditumpukkan dalam satu kategori yang disebut televisi berlangganan.
20 industry media terbaru merupakan media yang pertumbuhannya
paling cepat. Media internet menjadi medium massa baru sekaligus system
pengiriman yang terintegrasi bagi media tradisional cetak, audio, dan
video.16
Kembali pada pembahasan mengenai Film berawal dari dunia fotografi yang di
kembangkan oleh penemunya asal Prancis Joseph Nicephore Niepce, pada saat itu
Niepce adalah orang pertama yang menggunakan secara nyata kegunaan kamera dan
film. kemudian sekitar tahun 1890 film bercerita mulai berkembang meskipun hanya
beberapa menit saja oleh Edison dan Lumiere.
Untuk mengetahui lebih dalam mengenai film terdapat fungsi film itu sendiri
memberikan sarana hiburan bagi penonton.
Ada pun jenis – jenis film:
1. Film cerita: jenis film yang mengandung suatu cerita yang
lazim di pertunjukan di gedung – gedung bioskop dengan bintang film
tenar dan film ini di distribusikan sebagai barang dagangan.
2. Film berita: film yang mengenai fakta, peristiwa yang benar-
benar terjadi.
3. Film documenter: hasil interprestasi pribadi (pembuat)
mengenai kenyataan tersebut.
16
21 4. Film kartun: di buat untuk komsumsi anak-anak.17
Ada 3 komponen industry film adalah produksi, distribusi dan pemutaran:
1. Produksi yaitu pembuatan film. kemajuan teknologi juga
mempengaruhi produksi pembuatan film, dari tahun ke tahun
perkembangan kualitas film semakin baik disertai effek gambar yang
memukau.
2. Distribusi yaitu menyalurkan ke jaringan telivisi, kabel, dan
satelit serta para pembuat kaset video dan videodisc. Ruang lingkup dari
bisnis distribusi ini memastikan bahwa perusahaan besar akan
mendominasi.
3. Pemutaran yaitu pemutaran hasil produksi film di bioskop atau
di teater.18
Dari berbagai penjelasan mengenai konsep Film, film King 2 Hearts termasuk
dalam media komunikasi massa. Pengertian komunikasi massa dalam artian
sederhana pengiriman pesan dari sumber ke penerima. Kelebihan komunikasi massa
dibandingkan dengan komunikasi lainnya adalah jumlah sasaran khalayak yang lebih
17
Ibid, hal: 149. 18
22 banyak atau komunikan yang tidak terbatas. Fungsinya dari komunikasi massa salah
satunya untuk mempengaruhi, hiburan, pendidikan dan informasi.19
Film King 2 Hearts merupakan film yang bagus diantara sekian banyaknya film
di Korea Selatan. Mereka dari tahun ke tahun memperbaiki kualitas yang dari segi
gambar, effek sampai pada kualitas pemainnya terlebih mereka memakai aktor dan
aktris terkenal. Film yang bertemakan antara Korea Selatan dan Korea Utara banyak
akan tetapi tahun ini yang sempat tidak mengusul tema tersebut muncul kembali
dengan suasana yang lebih segar dan berbeda.
Film paling mudah dapat di terima oleh masyarakat luas, terlebih
penyebarannya sangat cepat hanya butuh berapa hari saja. King 2 Hearts
membuktikan bahwa orang Korea Selatan mampu membuat film yang bagus tidak
tertinggal jauh dengan Negara indutri film yang sudah lebih dulu terkenal. Sangat
kontras dengan Korea Utara yang hanya mampu menciptakan hasil film dengan
kualitas kurang maksimal akan tetapi sudah mendapatkan penilaian yang baik dari
Negara lain. Di lihat dari keadaan politik maupun ekonominya Korea Utara sudah
bagus menghasilkan karya film bertemakan romantis atau perjuangan tokoh utama
untuk mencapai cita-citanya.
19
23
1.5 Metode Penelitian
1.5.1 Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel independen dan variabel dependen.
Variabel independen adalah adalah konsep yang digunakan untuk menjelaskan dan
meramalkan konsep lain dan yang terjadi sebelum terjadinya variabel dependen,
sedangkan variabel dependen adalah konsep yang hendak dijelaskan dan diramalkan
kejadiannya dan yang terjadi sebagai akibat dari variabel lain.20
1.5.2 Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan tipe deskriptif kualitatif yaitu
semata-mata mengacu pada identifikasi sifat-sifat yang membedakan lebih kepada
identifikasi data atau karakteristik sekelompok manusia, benda atau peristiwa, untuk
menjelaskan mengenai film “King 2 Hearts” Korea Selatan sebagai media
propaganda masyarakat Korea Utara.
20
24
1.5.3 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data
1.5.3.1 Sumber Data
Penelitian ini penulis menggunakan data sekunder merupakan data yang
berupa kumpulan-kumpulan data yang dijadikan acuan sebagai bahan literatur untuk
penelitian dan juga dapat dijadikan acuan dalam menjawab rumusan masalah.
1.5.3.2 Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan data yang diperoleh melalui study pustaka yaitu
dari buku-buku, artikel, sumber-sumber di internet, jurnal / majalah online serta dari
situs pemerintahan yang berkaitan dengan obyek penelitian ini.
1.5.4 Teknik Analisa Data
Studi ini menggunakan analisis kualitatif dengan mengumpulkan data
kualitatif berdasarkan informasi yang diperoleh dari telaah literatur kemudian
menyimpulkan. Analisis secara kualitatif dilakukan dengan menggunakan data-data
yang diperoleh berkaitan dengan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah Korea
25
1.5.5 Ruang Lingkup Penelitian
1.5.5.1 Batasan Materi
Untuk mempermudah melakukan penelitian, maka peneliti menggunakan
batasan materi penelitian mengenai pengaruh film Korea Selatan “King 2 Hearts”
sebagai media propaganda terhadap masyarakat Korea Utara. Serta bagaimana
terhadap impact bagi masyarakatnya terutama di Korea Utara.
1.5.5.2 Batasan Waktu
Batasan waktu yang digunakan untuk penelitian ini sehingga ruang lingkup
tidak terlalu luas yaitu mulai meluasnya film Korea Selatan di Korea Utara antara
tahun 1990 – 2012.
1.6 Argumen dasar
Berdasarkan uraian di atas peneliti dapat menarik hipotesa bahwa film Korea
Selatan digunakan sebagai propaganda bagi pihak swasta Korea Selatan dan juga
pengaruh dari film Korea Selatan di Korea Utara membawa hal yang kurang baik
bagi masyarakatnya dikarenakan masyarakat Korea Utara menyukai film maupun
lagu Korea Selatan, akan dipenjara oleh pemerintah Korea Utara. Pemerintah Korea
Utara melakukan hal tersebut disebabkan menolak budaya asing masuk ke negara
tersebut kecuali budaya sesama negara komunis seperti China, yang film maupun
26 belakang keadaan Korea Utara maupun Korea Selatan dari segi kehidupan sehari-hari
atau gambaran Suasana politiknya.
Ini merupakan salah satu strategi pemerintah Korea Utara untuk menjauhkan
masyarakat, dari film Korea Selatan dikarenakan sejarah konflik politik yang
berkepanjangan juga Korea Selatan dekat dengan Amerika Serikat. Membuat Korea
Utara semakin untuk menjauhkan segala bentuk baik itu film atau hal-hal yang
berkaitan dengan negara demokrasi. Mengingat bahwa Korea Selatan sudah termasuk
negara maju dengan banyaknya film yang di ekspor ke luar, semakin menunjukkan
27
1.7 Alur Pemikiran
.konsep kepent ingan nasional .konsep propaganda
.konsep film
Bagaimana pengaruh film Korea Selat an “ King 2 Heart s” sebagai m edia propaganda publik
t erhadap m asyarakat Korea Ut ara
M et ode penelit ian Daft ar pust aka
Locus
Film digunakan sebagai m edia propaganda publik
Korea Selat an
Focus M edia propaganda publik yang digunakan
adalah film “ King 2 Heart s” Korea Selat an
28
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Bab II Film King 2 Hearts 2.1 Perkembangan Industry Film Korea
Selatan
2.2 Latar Belakang Pembuatan King 2 Hearts
2.3 Sinopsis film King 2 Hearts
2.4Peran Penting Media bagi 3.2 Pesan Film King 2 Hearts 3.3 Respon Masyarakat Korea Utara terhadap Film King 2 Hearts
29
Korea Utara Propaganda dalam Film King 2 Hearts
4 4
Bab IV Penutup 4.1 Kesimpulan
Dari Bab I peneliti menulis konsep apa yang tepat untuk menggambarkan judul
yang akan di teliti. Maka peneliti menggunakan konsep kepentingan Negara, apa saja
yang diraih pemerintah Korea Selatan terhadap kebijakan memperkenalkan budaya
secara meluas. Kemudian disusul dengan konsep propaganda serta konsep film sesuai
dengan judul skripsi King 2 Hearts.
Bab II serta Bab III membahas apa saja dampak dari film tersebut bagi Korea
Utara khususnya pada masyarakat. Penyebaran beredarnya film atau hal yang
berkaitan dengan hiburan Korea Selatan di Korea Utara, terlebih Korea Utara sangat
tertutup pada akses informasi. Juga bagaimana film tersebut terdapat unsur indikasi
propaganda terbuka dan dampak dari film itu ketika masyarakat Korea Utara
menyaksikan. Yang terakhir Bab IV bagian penutup yang berisi hasil kesimpulan
keseluruhan mengenai film Korea Selatan “King 2 Hearts” sebagai media propaganda