• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKP : Aplikasi Pemeliharaan Sarana (Perbaikan) (Studi Kasus Pada RSU Haji Surabaya).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LKP : Aplikasi Pemeliharaan Sarana (Perbaikan) (Studi Kasus Pada RSU Haji Surabaya)."

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KERJA PRAKTEK

APLIKASI PEMELIHARAAN SARANA (PERBAIKAN) (STUDI KASUS PADA RSU HAJI SURABAYA)

Disusun oleh :

Yuyun Eka Wahyutri 08.41010.0416

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

2012

STIKOM

(2)

ii

APLIKASI PEMELIHARAAN SARANA (PERBAIKAN) (STUDI KASUS PADA RSU HAJI SURABAYA)

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

Program Sarjana Komputer

Disusun oleh :

Nama : Yuyun Eka Wahyutri

Nim : 08.41010.0416

Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

2012

STIKOM

(3)

iii

SISTEM INFORMASI

APLIKASI PEMELIHARAAN SARANA (PERBAIKAN) (STUDI KASUS PADA RSU HAJI SURABAYA)

Telah diperiksa, diuji dan disetujui

Surabaya, Juli 2012 Disetujui:

Pembimbing

Erwin Sutomo, S.Kom NIDN. 0722057501

Penyelia

Fajar Zulkarnain NIP: 19761115 200801 1 008

Mengetahui :

Kaprodi S1 Sistem Informasi

Erwin Sutomo, S.Kom

NIDN. 0722057501

STIKOM

(4)

iv

Pemeliharaan sarana (perbaikan) merupakan salah satu faktor terpenting bagi suatu perusahaan. Seringkali terjadi kesalahan dan keterlambatan dalam pencatatan proses perbaikan suatu alat yang dilakukan secara manual. Belum adanya sistem informasi pada pencatatan perbaikan alat maka menyebabkan kesulitan dalam pendataan alat yang sudah diperbaiki.

Demikian halnya dengan yang terjadi pada RSU Haji Surabaya. Dengan adanya Aplikasi Pemeliharaan Sarana (Perbaikan) pada RSU Haji Surabaya diharapkan dapat memberi informasi yang cepat dan akurat dalam peningkatan efektifitas kerja pada RSU Haji Surabaya.

Setelah adanya aplikasi pencatatan perbaikan alat, maka penyimpanan informasi dapat dilakukan dengan cepat, akurat dan efektif. Hal ini diharapkan dapat memberikan informasi lengkap yang sibutuhkan ruangan, pihak ekternal RSU Haji Surabaya juga lebih mudah dalam mendapatkan informasi alat apa saja yang pernah diperbaiki.

Kata kunci Aplikasi, Pemeliharaan, Sarana, Perbaikan

STIKOM

(5)

v

KATA PENGANTAR

Dengan rasa syukur ke hadirat Tuhan YME, penulis telah dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek yang merupakan persyaratan dalam menyelesaikan Program Studi Strata Satu di Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Teknik Komputer Surabaya (STIKOM). Penulis membuat Laporan Kerja Praktek yang berjudul “ Aplikasi Pemeliharaan Sarana (Perbaikan)“ ini sebagai bentuk pertanggung jawaban penulis terhadap pelaksanaan kerja praktek yang telah berlangsung sebelumnya.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa penghargaan dan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Kedua orang tua, yang telah memberi do’a dan dukungan penuh terhadap pelaksanaan kerja praktek ini.

2. Pak Erwin Sutomo, S.Kom sebagai dosen pembimbing atas segala arahan dan bimbingannya.

3. Bapak Fajar, sebagai penyelia atas bimbingan dan dorongannya.

4. Semua Pihak yang telah membantu guna terlaksananya Kerja Praktek ini. Semoga Tuhan senantiasa memberikan balasan yang setimpal kepada semua pihak yang telah banyak memberikan bantuan, bimbingan ataupun nasehat-naseha.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penulisan Laporan Kerja Praktek ini. Namun penulis berharap semoga Laporan Kerja Praktek ini dapat ikut menunjang perkembangan ilmu pengetahuan khususnya Sistem Informasi.

STIKOM

(6)

vi

Penulis

STIKOM

(7)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAKSI ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Pembatasan Masalah ... 2

1.4 Tujuan ... 3

1.5 Kontribusi ... 3

1.6 Sistematika Penulisan ... 3

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah RSU Haji Surabaya... 5

2.2 Identitas Perusahaan ... 6

a. Visi ... 6

b. Misi ... 6

c. Motto ... 7

BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 8

3.1.1 Sistem ... 8

STIKOM

(8)

viii

3.3 Analisa dan Perancangan Sistem ... 11

3.4 System Flow ... 12

3.5 Data Flow Diagram ... 16

3.6 Entity Relationship Diagram ... 19

3.7 Microsoft Visual Basic.Net ... 20

3.8 Microsoft SQL Server 2005 ... 22

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Analisa Sistem ... 23

4.2 Mendesain Sistem ... 26

4.2.1 Context Diagram ... 26

4.2.2 DFD Level 0 ... 27

4.2.3 Entity Relational Diagram ... 28

4.2.4 Struktur Database ... 30

4.3 Desain Antarmuka ... 33

4.4 Mengimplementasikan Sistem ... 40

4.4.1 Kebutuhan Sistem ... 40

4.4.2 Hasil Implementasi ... 41

4.5 Pembahasan Hasil Implementasi Sistem ... 41

4.5.1 Instalasi Program ... 41

4.5.2 Penjelasan Pemakaian Program ... 41

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 50

STIKOM

(9)

ix

5.2 Saran ... 50 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

STIKOM

(10)

x

Tabel 4.1 Struktur Tabel Petugas ... 30

Tabel 4.2 Struktur Tabel Ruangan ... 31

Tabel 4.3 Struktur Tabel Alat ... 31

Tabel 4.4 Struktur Tabel Suku Cadang ... 32

Tabel 4.5 Struktur Tabel Transaksi Perbaikan ... 32

STIKOM

(11)

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1Simbol Terminator ... 13

Gambar 3.2 Simbol Manual Operation ... 13

Gambar 3.3 Simbol Document ... 13

Gambar 3.4 Simbol Process ... 13

Gambar 3.5 Simbol Database ... 14

Gambar 3.6 Simbol Decision ... 14

Gambar 3.7 Simbol Manual Input ... 14

Gambar 3.8 Simbol Off-Line Storage ... 15

Gambar 3.9 Simbol On-Page Reference ... 15

Gambar 3.10 Simbol Off-Page Reference ... 15

Gambar 3.11 Simbol Paper Tape ... 15

Gambar 3.12 Simbol Process ... 16

Gambar 3.13 Simbol Simbol External Entity ... 18

Gambar 3.14 Simbol Data Store ... 18

Gambar 3.15 Simbol Data Flow ... 19

Gambar 3.16 Simbol Entity atau Entitas ... 19

Gambar 3.17 Simbol Relation of Entity... 20

Gambar 4.1 System Flow ... 25

Gambar 4.2 Context Diagram ... 26

Gambar 4.3 DFD Level 0 ... 28

Gambar 4.4 ERD Konseptual ... 29

Gambar 4.5 ERD Fisik ... 39

STIKOM

(12)

xii

Gambar 4.8 Form Master Alat ... 35

Gambar 4.9 Form Master Petugas ... 36

Gambar 4.10 Form Ruangan ... 37

Gambar 4.11 Form Suku Cadang ... 38

Gambar 4.12 Form Transaksi ... 39

Gambar 4.13 Form Laporan ... 40

Gambar 4.14 Menu Login ... 42

Gambar 4.15 Form Utama ... 42

Gambar 4.16 Menu Master Alat ... 43

Gambar 4.17 Menu Master Ruangan ... 45

Gambar 4.18 Menu Master Petugas ... 46

Gambar 4.19 Menu Master Suku Cadang ... 47

Gambar 4.20 Transaksi Perbaikan ... 48

Gambar 4.21 Laporan Perbaikan ... 49

STIKOM

(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Kartu bimbingan kerja praktek ... 51

Acuan kerja lembar 1 ... 52

Acuan kerja lembar 2 ... 53

Log harian ... 54

Absensi Kerja ... 55

Listing program ... 56

STIKOM

(14)

iv

Pemeliharaan sarana (perbaikan) merupakan salah satu faktor terpenting bagi suatu perusahaan. Seringkali terjadi kesalahan dan keterlambatan dalam pencatatan proses perbaikan suatu alat yang dilakukan secara manual. Belum adanya sistem informasi pada pencatatan perbaikan alat maka menyebabkan kesulitan dalam pendataan alat yang sudah diperbaiki.

Demikian halnya dengan yang terjadi pada RSU Haji Surabaya. Dengan adanya Aplikasi Pemeliharaan Sarana (Perbaikan) pada RSU Haji Surabaya diharapkan dapat memberi informasi yang cepat dan akurat dalam peningkatan efektifitas kerja pada RSU Haji Surabaya.

Setelah adanya aplikasi pencatatan perbaikan alat, maka penyimpanan informasi dapat dilakukan dengan cepat, akurat dan efektif. Hal ini diharapkan dapat memberikan informasi lengkap yang sibutuhkan ruangan, pihak ekternal RSU Haji Surabaya juga lebih mudah dalam mendapatkan informasi alat apa saja yang pernah diperbaiki.

Kata kunci Aplikasi, Pemeliharaan, Sarana, Perbaikan

STIKOM

(15)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

RSU Haji Surabaya merupakan rumah sakit umum yang berada di kota

Surabaya, tepatnya di Jalan Manyar Kertoadi dan merupakan rumah sakit milik

Pemerintah propinsi Jawa Timur. Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi

informasi memegang peranan penting bagi kelangsungan bisnis suatu perusahaan.

Penggunaan teknologi informasi akan memudahkan pemakai untuk mengakses

informasi yang mereka butuhkan, meminimalkan kesalahan akibat human error,

dan efektifitas serta efisien waktu proses yang ada.

RSU Haji Surabaya masih terdapat sistem yang memerlukan banyak

waktu, tenaga dan proses yang rumit dalam mengerjakan sistem tersebut, termasuk

sistem pencatatan perbaikan sarana. Adapun yang perlu diperhatikan disini adalah

sistem pencatatan perbaikan sarana pada ruangan di RSU Haji Surabaya.

RSU Haji Surabaya yang bergerak pada bidang kesehatan diperlukan

perbaikan pada alat-alat medis maupun nonmedis dan diperlukan pencatatan

perbaikan pada alat tersebut, sehingga dapat di ketahui kelayakan dan kerusakan

yang perna terjadi pada alat-alat yang ada pada setiap ruangan, saat ini pada

pencatatan perbaikan sarana pada RSU Haji Surabaya masih dilakukan dengan

cara manual sehingga pencatatan perbaikan sarana masih mengalami kendala.

Melihat hal ini maka diperlukan aplikasi yang dapat membantu kegiatan dalam

pencatatan perbaikan sarana secara efektif dan efisien pada RSU Haji Surabaya.

STIKOM

(16)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka perumusan

masalahnya adalah bagaimana membuat aplikasi pemeliharaan sarana (perbaikan)

pada RSU Haji Surabaya.

1.3 Batasan Masalah

Dalam penyelesaian rumusan malah diatas, diberikan batasan masalah

sebagai berikut:

1. Aplikasi ini hanya mencatat transaksi perbaikan sarana pada RSU Haji

Surabaya.

2. Aplikasi ini digunakan di RSU Haji Surabaya.

1.4 Tujuan

Tujuan kerja praktek ini adalah menghasilakan aplikasi pemeliharaan

sarana (Perbaikan) RSU Haji Surabaya yang dapat menghasilakan proses laporan

perbaikan alat pada ruangan-ruangan yang bersangkutan.

1.5 Kontribusi

Sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka kontribusi yang dapat

diberikan dari kerja praktek ini adalah :

1. Membuat sistem informasi berbasis desktop yang mampu menangani proses

perbaikan sarana pada ruangan di RSU Haji Surabaya.

2. Membuat sistem informasi yang dapat membantu karyawan dalam hal

pemeliharaan sarana (Perbaikan).

STIKOM

(17)

3

3. Dengan adanya sistem informasi ini pihak RSU Haji Surabaya dapat

menerima laporan kerusakan prasarana, laporan perbaikan prasaran.

1.6 Sistematika Penulisan

Laporan ini terdiri dari 6 bab dimana masing-masing bab saling berkaitan.

Sistematika penulisan laporan ini adalah sebagai berikut:

BAB I. PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan latar belakang masalah, perumusan masalah,

batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan

laporan ini.

BAB II. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab ini berisi menjelaskan gambaran perusahaan yang dijadikan sebagai

tempat sebagai tempat pelaksanaan kerja praktek berhubungan dengan profil

perusahaan, struktur organisasi, sampai pembagian tugas pada perusahaan.

BAB III. LANDASAN TEORI

Bab ini memaparkan teori-teori pendukung dalam pemebcahan masalah

yang diharapi dalam kerja praktek, serta tools Microsoft Visual Studio

2005(VB.NET) dan database SQL Server 2005.

STIKOM

(18)

BAB IV. DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

Bab ini menjelaskan hasil kerja dari kerja praktek, mulai dari alur

dokumen manual pada perusahaan sampai desain sistem yang ditawarkan untuk

mengganti proses manual menjadi terkomputerisasi.

BAB V. PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran. Saran yang dimaksud adalah saran

terhadap kekurangan dari aplikasi yang ada pada pihak lain yang ingin

meneruskan pembahasan kerja praktek ini. Tujuannya adalah agar pihak lain

tersebut dapat menyempurnakan aplikasi yang ada sehingga bisa menjadi lebih

baik dan berguna dari aplikasi yang sebelumnya.

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil pengolahan data-data dan

saran-saran perbaikan yang dapat dilakukan dari hasil analisis.

STIKOM

(19)

5 BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah RSU Haji Surabaya

Rumah Sakit Umum (RSU) Haji Surabaya adalah rumah sakit milik Pemerintah propinsi Jawa Timur yang didirikan berkenaan peristiwa yang menimpa para Jamaah Haji Indonesia di terowongan Mina pada tahun 1990. Dengan adanya bantuan dana dari Pemerintah Arab Saudi dan dilanjutkan dengan biaya dari Pemerintah propinsi Jawa Timur, berhasil dibangun gedung beserta fasilitasnya yang resmi dibuka pada tanggal 17 April 1993, sebagai RSU tipe C. Pada tahun 1998 berkembang menjadi RSU tipe B Non Pendidikan dan pada tanggal 30 Oktober 2008 sesuai SK, RSU Haji Surabaya berubah status menjadi RSU tipe B Pendidikan.

RSU haji Surabaya memiliki 226 tempat tidur perawatan, ditunjang dengan alat medis canggih dan dokter spesialis senior Kota Surabaya. Melayani semua lapisan masyarakat umum dengan motto “Menebar Salam dan Senyum dalam Pelayanan”. Dengan fasilitas yang tersedia, RSU Haji Surabaya telah mendidik mahasiswa kedokteran dan menyelenggarakan postgraduate training untuk dokter dari RS se-Jawa Timur. RSU Haji Surabaya telah mengalami beberapa kali pergantian direktur, yaitu :

1. Dr. Widatmoko Sumaji, masa jabatan 1993-2001

2. Dr. dr. H. Slamet R. Yuwono, DMT & H., MARS, masa jabatan 2001-2003 3. Prof. Dr. Dr. Rochmad Romdoni, SpPd, SpJP (K), FIHA, FASCC, masa

jabatan 2003-Sekarang

STIKOM

(20)

2.2 Identitas Perusahaan

Lokasi RSU Haji Surabaya di Jalan Manyar Kertoadi Surabaya, Jawa Timur, Indonesia. Adapun nomer kontak yang dapat dihubungi yaitu telepon (031) 592 4000, faximile (031) 594 7890, email rsuhaji1@yahoo.com. Jumlah Sumeber Daya Manusia (SDM) tenaga sekitar 617 pegawai, 91 orang pegawai bagian medis dan 526 orang pegawai bagian paramedis.

Adapun visi dan misi dari RSU Haji Surabaya ini adalah sebagai berikut: a. Visi

Visi yang dimiliki oleh RSU Haji Surabaya adalah Rumah Sakit pilihan masyarakat, Prima dan Islami dalam pelayanan, pendidikan, dan pelatihan. b. Misi

Misi-misi yang dimiliki oleh RSU Haji Surabaya adalah sebagai berikut: 1. Menyediakan pelayanan kesehatan dan pendidikan yang berkualitas

melalui sumber daya manusia yang profesional, mukhlis, dan komitmen tinggi.

2. Meningkatkan kualitas hidup sesuai harapan pelanggan. 3. Mewujudkan sarana dan prasarana yang memadai.

4. Mewujudkan wahana pembelajaran dan penelitian dalam upaya membentuk profesional yang handal.

5. Menanamkan budaya kerja sebagai bagian dari ibadah dan profesionalisme.

6. Mengembangkan program unggulan.

7. Mengembangkan jejaring dengan institusi lain.

STIKOM

(21)

7

c. Motto

Adapaun motto yang dimiliki oleh RSU Haji Surabaya adalah “Menebar Salam dan Senyum dalam Pelayanan”.

STIKOM

(22)

8

3.1 Konsep dasar Sistem Informasi

Konsep dasar dari Sistem Informasi terbagi atas dua pengertian. Yang

pertama adalah sistem, dan yang kedua adalah sistem informasi itu sendiri.

3.1.1 Sistem

Definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan, yaitu pendekatan

secara prosedur dan pendekatan secara komponen. Berdasarkan pendekatan

prosedur, sistem didefinisikan sebagai kumpulan dari beberapa prosedur yang

mempunyai tujuan tertentu. Sedangkan berdasarkan pendekatan komponen,

sistem merupakan kumpulan dari komponen-komponen yang saling berkaitan

untuk mencapai tujuan tertentu.

Dalam perkembangan sistem yang ada, sistem dibedakan menjadi dua jenis,

yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka merupakan sistem yang

dihubungkan dengan arus sumber daya luar dan tidak mempunyai elemen

pengendali. Sedangkan sistem tertutup tidak mempunyai elemen pengontrol dan

dihubungkan pada lingkungan sekitarnya. (Herlambang, 2005)

3.1.2 Sistem Informasi

Data adalah fakta-fakta atau kejadian-kejadian yang dapat berupa

angka-angka atau kode-kode tertentu. Data masih belum mempunyai arti bagi

penggunanya. Untuk dapat mempunyai arti data diolah sedemikian rupa sehingga

dapat digunakan oleh penggunanya. Hasil pengolahan data inilah yang disebut

sebagai informasi. Secara ringkas, Informasi adalah data yang telah diolah dan

STIKOM

(23)

9

mempunyai arti bagi penggunanya. Sehingga sistem informasi dapat didefinisikan

sebagai prosedur-prosedur yang digunakan untuk mengolah data sehingga dapat

digunakan oleh penggunanya. (Herlambang, 2005)

3.2 Manajemen Aset

Aset adalah sumber daya yang mempunyai manfaat ekonomik masa

datang yang cukup pasti atau diperoleh atau dikuasai/dikendalikan oleh suatu

entitas akibat transaksi atau kejadian masa lalu.

Aset mempunyai sifat sebagai manfaat ekonomik dan bukan sebagai

sumber ekonomik karena manfaat ekonomik tidak membatasi bentuk atau jenis

sumber ekonomik yang dapat dimasukkan sebagai aset. Aset pada umumnya

terbagi 2 yaitu aset tetap dan aset tidak berwujud.

Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari

12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan ekonomi perusahaan. Aset

tetap diklasifikasikan berdasarkan kesamaan dalam sifat atau fungsinya dalam

aktivitas operasi entitas tanah, peralatan, gedung bangunan, jalan dan sebagainya.

Aset tidak berwujud adalah jenis aset yang tidak memiliki wujud fisik. Contoh

dari aset ini adalah hak cipta, paten, merek dagang, rahasia dagang.

Siklus manajemen aset mempertimbangkan semua pilihan dan strategi

manajemen sebagai bagian dari aset masa pakai, dari perencanaan sampai

penghapusan aset. Tujuan adalah untuk mencari biaya terendah dalam jangka

panjang (bukan penghematan dalam jangka pendek) ketika membuat keputusan

dalam manajemen aset.

STIKOM

(24)

Perencanaan aset meliputi konfirmasi tentang pelayanan yang dibutuhkan

oleh pelanggan dan memastikan bahwa aset yang diajukan merupakan solusi yang

paling efektif untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

Pengadaan aset merupakan peningkatan dari aset dimana pembiayaan dapat

menjadi alasan yang diharapkan untuk menyediakan keuntungan diluar tahun

pembiayaan.

Pengoperasian aset mempunyai fungsi yang berhubungan dengan kerja,

pengendalian aset dan biaya yang berhunbungan dengannya yang merupakan

komponen penting dalam aset yang dinamis atau berumur pendek. Penghapusan

aset adalah pilihan ketika sebuah aset tidak diperlukan lagi, menjadi tidak

ekonomis untuk di rawat atau direhabilitasi. Dalam manajemen aset dikenal

dengan adanya suatu siklus hidup pengelolaan aset yang biasa dengan Lifecycle

Asset Management, terdiri dari :

a. Asset Planning (perencanaan aset) meliputi konfirmasi tenteng pelayanan

yang dibutuhkan oleh pelanggan dan memastikan bahwa aset yang di ajukan

merupakan solusi yang apling efektif untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

b. Asset creation/acquisition (pengadaan aset) merupakan pengadaan atau

peningkatan dari aset dimana pembiayaan dapat menjadi alasan yang

diharapkan untuk menyediakan keuntungan di luar tahun pembiayaan

c. Financial management (manajemen keuangan)merupakan pengetahuan yang

berhubungan dengan kepemilikan aset, termasuk pengadaan/akusisi, operasi,

maintenance, rehabilitasi, pembaharuan, depresiasi dan pembuangan dan

pengambilan keputusan yang mendukung keefektifan biaya yang dikeluarkan.

STIKOM

(25)

11

d. Asset operation and maintenance (perawatan dan pengoperasian aset)

mempunyai fingsi yang berhubungan dengan kerja dan pengendalian aset dari

hari ke biaya yang berhubungan dengan yang merupakan komponen penting

dalam aset yang dinamis atau berumur pendek.

e. Asset condition and performance (kondisi dan kinerja aset) dimana kinerja

aset berhubungan dengan pada kemampuan dari aset untuk memenuhi target

dari level layanan dan kondisi aset mencerminkan kondisi fisik dari aset.

f. Asset rehabilitation/replacement (rehabilitasi/penggantian aset) adalah

upgrade atau penggantian yang cukup signifikan dari sebuah aset atau

komponen aset untuk mengendalikan aset kepada kondisi dan kerja yang

dibutuhkan.

g. Asset disposal/rasionalisation (pembuangan/rasionalisasi aset) adalah pilihan

ketika sebuah aset tidak diperlukan lagi, menjadi tidak ekonomis untuk

dirawat atau direhabilitasi.

h. Asset management review (reviu menajemen aset) melibatkan regulasi

internal dan audit independen untuk meyakinkan siklus peningkatan aset

manajemen yang kontinyu dan untuk mencapai atau pemelihara praktik

terbaik bagi perusahaan. (Mitchell, 2006)

3.3 Analisa dan Perancangan Sistem

Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem

informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud

untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan,

STIKOM

(26)

hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan

perbaikannya.

Analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum

tahap perancangan sistem. Langkah-langkah dasar dalam melakukan analisa

sistem :

1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.

2. Understand, yaitu memahami kinerja dari sistem yang ada.

3. Analyze, yaitu menganalisa sistem

4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis

Setelah analisis sistem dilakukan, tahap selanjutnya adalah perancangan

sistem. Perancangan sistem mempunyai dua tujuan utama, yaitu untuk memenuhi

kebutuhan kepada pemakai serta memberikan gambaran yang jelas dan lengkap

kepada pemrogram dan ahli teknik lainnya yang terlibat (Jogiyanto, HM, 1990).

3.4 System Flow

System flow adalah bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara

menyeluruh dari suatu sistem dimana bagan ini menjelaskan urutan

prosedur-prosedur yang ada dalam sistem dan biasanya dalam membuat system flow

sebaiknya ditentukan pula fungsi-fungsi yang melaksanakan atau bertanggung

jawab terhadap sub-sistem yang ada (Jogiyanto, 1998).

Terdapat berbagai macam bentuk simbol yang digunakan untuk merancang

sebuah desain dari sistem, diantaranya adalah terminator, manual operation,

document, process, database, manual input, decision, off-line storage, on-page

reference, dan off-page reference.

STIKOM

(27)

13

Terminator merupakan bentuk simbol yang digunakan sebagai tanda dimulainya

jalan proses sistem ataupun tanda akhir dari sebuah pengerjaan suatu sistem.

Bentuk dari terminator adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1. Simbol Terminator

Manual operation digunakan untuk menggambarkan sebuah proses kerja yang

dilakukan tanpa menggunakan komputer sebagai medianya (menggunakan proses

manual). Bentuk simbolnya adalah:

Gambar 3.2. Simbol Manual Operation

Document merupakan simbol dari dokumen yang berupa kertas laporan,

surat-surat, memo, maupun arsip-arsip secara fisik. Bentuk dari document di gambarkan

dalam simbol berikut:

Gambar 3.3. Simbol Document

Process adalah sebuah bentuk kerja sistem yang dilakukan secara

terkomputerisasi. Process disimbolkan dengan gambar:

Gambar 3.4. Simbol Process

STIKOM

(28)

Database digunakan sebagai media penyimpanan data yang bersifat

terkomputerisasi. Simbol dari database adalah sebagai berikut:

Gambar 3.5. Simbol Database

Decision merupakan operator logika yang digunakan sebagai penentu keputusan

dari suatu permintaan atau proses dengan dua nilai, benar dan salah. Operator

logika ini digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.6. Simbol Decision

Manual input digunakan untuk melakukan proses input ke dalam database

melalui keyboard. Manual input digambarkan dengan simbol:

Gambar 3.7. Simbol Manual Input

Off-line storage merupakan bentuk media penyimpanan yang berbeda dengan

database, dimana media penyimpanan ini menyimpan dokumen secara manual

atau lebih dikenal dengan nama arsip. Off-line storage digambarkan dengan

simbol:

STIKOM

(29)

15

Gambar 3.8. Simbol Off-Line Storage

On-page reference digunakan sebagai simbol untuk menghubungkan bagan desain

sebuah sistem apabila hubungan arus data yang ada terlalu jauh dalam permasalah

letaknya. Bentuk simbol On-page reference adalah sebagai berikut:

Gambar 3.9. Simbol On-Page Reference

Off-page reference memiliki sifat yang sedikit berbeda dengan On-page

reference, karena simbol ini hanya digunakan apabila arus data yang ada

dilanjutkan ke halaman yang berbeda. Bentuk simbolnya adalah:

Gambar 3.10. Simbol Off-Page Reference

Paper tape merupakan sebuah simbol yang umumnya menggantikan bentuk

penggambaran jenis pembayaran yang digunakan (misal: uang) dalam transaksi

yang ada pada sistem yang dirancang. Bentuk dari paper tape adalah dengan

simbol:

Gambar 3.11. Simbol Paper Tape

STIKOM

(30)

3.5 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu model logika data atau proses

yang dibuat untuk menggambarkan darimana asal data dan kemana tujuan data

yang keluar dari sisem, dimana data tersebut disimpan, proses apa yang

menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan, dan proses

yang dikenakan pada data tersebut.

Data Flow Diagram merupakan suatu metode pengembangan sistem

yang terstruktur (structured analysis and design). Penggunaan notasi dalam data

flow diagram sangat membantu untuk memahami suatu sistem pada semua tingkat

kompleksitas. Pada tahap analisi, penggunaan notasi ini dapat membantu dalam

berkimunikasi dengan pemakai sistem untuk memahami sistem secara logika.

Di dalam data flow diagram terdapat empat simbol yang digunakan yaitu

process, external entity, data store, dan data flow. Simbol process digunakan

untuk melakukan suatu perubahan berdasarkan data yang diinputkan dan

menghasilkan data dari perubahan tersebut. Simbol process dapat digambarkan

sebagai bentuk berikut:

0 Prcs_1

Gambar 3.12. Simbol Process

Pada bentuk gambar process, bagian atas berisi nomor untuk identitas

proses. Suatu proses dengan nomor 0 (nol atau kosong) menandakan bahwa

proses tersebut adalah sebuah context diagram. Diagram ini merupakan level

tertinggi dari DFD yang menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan

luarnya. Pembuatan context diagram dapat dilakukan dengan terlebih dahulu

STIKOM

(31)

17

menentukan nama sistemnya, menentukan batasan dari sistem, dan menentukan

terminator yang diterima atau diberikan daripada sistem untuk kemudian

dilakukan penggambaran.

Nomor 1, 2, 3, dan seterusnya menandakan bahwa proses tersebut

diartikan sebagai proses level-0 (nol) yang merupakan hasil turunan atau

decompose dari proses context diagram. Proses level-0 membahas sistem secara

lebih mendetil, baik dipandang dari segi kegiatan dari sebuah bagian, alur data

yang ada, maupun database yang digunakan didalamnya. Pembuatannya dapat

dilakukan dengan cara menentukan proses utama yang ada dalam sistem,

menentukan alur data yang diterima dan diberikan masing-masing proses daripada

sistem sambil memperhatikan konsep keseimbangan (alur data yang masuk atau

keluar dari suatu level harus sama dengan alur data yang masuk dan keluar pada

level berikutnya), memunculkan data store sebagai sumber maupun tujuan data

(optional), menggambarkan diagram level-0, menghindari perpotongan arus data,

dan melakukan pemberian nomor pada proses utama (nomor tidak menunjukkan

urutan proses).

Nomor 1.1, 1.2, 2.1, 2.2, dan seterusnya merupakan sebuah proses

turunan atau decompose dari proses level-0 yang disebut sebagai proses level-1

(satu). Proses level-1 menggambarkan detil kerja dari sebuah bagian dalam

sebuah sistem. Penggambarannya dilakukan dengan cara menentukan proses yang

lebih kecil (sub-proses) dari proses utama yang ada di level-0, menentukan apa

yang diterima atau diberikan masing-masing sub-proses daripada sistem dan tetap

memperhatikan konsep keseimbangan, memunculkan data store sebagai sumber

maupun tujuan alur data (optional), menggambar DFD level-1, dan berusaha

STIKOM

(32)

untuk menghindari perpotongan arus data. Hasil turunan akhir disebut sebagai the

lowest level, dimana hasil akhir ini tergantung dari kompleksitas sistem yang ada.

External entity disimbolkan dengan bentuk persegi yang digunakan untuk

menggambarkan pelaku-pelaku sistem yang terkait, dapat berupa orang-orang,

organisasi maupun instansi. External entity dapat memberikan masukan kepada

process dan mendapatkan keluaran dari process. External entity digambarkan

dalam bentuk sebagai berikut:

Entt_2

Gambar 3.13. Simbol External Entity

Data store digunakan sebagai media penyimpanan suatu data yang dapat

berupa file atau database, arsip atau catatan manual, lemari file, dan tabel-tabel

dalam database. Penamaan data store harus sesuai dengan betuk data yang

tersimpan pada data store tersebut, misalnya tabel pelamar, tabel pendidikan,

tabel lulus seleksi, dan lain-lain. Data store digambarkan dalam bentuk simbol

sebagai berikut:

1 Stor_3

Gambar 3.14. Simbol Data Store

Data flow merupakan penghubung antara external entity dengan process

dan process dengan data store. Data flow menunjukkan aliran data dari satu titik

ke titik lainnya dengan tanda anak panah mengarah ke tujuan data. Penamaan data

flow harus menggunakan kata benda, karena di dalam data flow mengandung

sekumpulan data. Data flow digambarkan dengan bentuk simbol sebagai berikut:

STIKOM

(33)
[image:33.612.54.553.112.650.2]

19

Gambar 3.15. Simbol Data Flow

3.6 Entity Relationship Diagram

Entity Relationship Diagram, atau yang lebih dikenal dengan nama ERD,

digunakan untuk mengimplementasikan, menentukan, dan mendokumentasikan

kebutuhan-kebutuhan untuk sistem pemrosesan database. ERD menyediakan

bentuk untuk menunjukkan struktur keseluruhan kebutuhan data dari pemakai.

Adapun elemen-elemen yang terdapat pada ERD, adalah sebagai berikut:

1. Entity atau entitas, digambarkan dalam bentuk persegi seperti pada gambar

3.16.

Gambar 3.16. Simbol Entity atau Entitas

2. Relation atau relasi merupakan penghubung antara entitas dengan entitas.

Terdapat beberapa jenis relasi yang dapat digunakan, seperti to-one,

one-to-many, many-to-one, dan many-to-many. Bentuk alur relasi secara detil

dapat dilihat pada gambar 3.17.

Flow_6

Ent_1

STIKOM

(34)

Gambar 3.17. Simbol Relation of Entity

3.6 Microsoft Visual Basic.Net

Menurut Yuswanto (2006) Visual Basic (VB) 2005 merupakan bahasa

pemograman yang terdapat dalam satu paket aplikasi Visual Studio 2005

merupakan suatu produk Microsoft yang merupakan penerus dari Visual Studio

2003. Budiharto menyebutkan, “Visual Basic 2005 ialah bahasa pemrograman

terbaru yang memudahkan programmer VB 6/VB.Net beralih ke VB 2005”.

Budiharto juga menyebutkan alas an penting lainnya untuk melakukan migrasi

VB 2005, yaitu:

a. Visual Basic 2005 mengatasi semua masalah yang sulit di sekitar

pengembangan aplikasi berbasis Windows dan mengurangi penggunaan

aplikasi lainnya serta versi komponen, bahkan mewarisi sifat C++ dan berbau

Java.

b. Visual Basic 2005 memiliki fasilitas penanganan bug yang hebat dan real

time background copiler yang mengakibatkan developer visual C# dapat

mengetahui kesalahan kode yang terjadi secara up-to-date.

Relation_12 Relation_11 Relation_10

Relation_9

Ent_1 Ent_2

Ent_3 Ent_4

Ent_5 Ent_6

Ent_7 Ent_8

STIKOM

(35)

21

c. Windows Form designer memungkinkan developer memperoleh aplikasi

desktop dalam waktu yang singkat.

d. Bagi developer, Visual Basic 2005 menyediakan model pemrograman data

akses ActiveX Data Object (ADO) yang sudah dikenal dan diminati,

ditambah XML baru yang berbasis Microsoft ADO.Net dengan ADO.Net,

developer akan memperoleh akses ke komponen yang lebih powerfull, seperti

control DataSet.

e. Visual Basic 2005 menghasilkan web. Menggunakan form web yang baru,

anda dapat dengan mudah membangun thin-client aplikasi berbasis web yang

secara cerdas berjalan di browser dan platform manapun.

f. Mendukung pembangunan Aplikasi client-server, terdistribusi serta berupa

aplikasi yang berbasis Windows serta web.

g. .Net Framework secara mendasar dibuat untuk dipasangkan dengan Windows

2003 dengan keunggulan memonitor kelalaian dari aplikasi yang sedang

berjalan, dan mengisolasi setiap aplikasi yang sedang berjalan dan

mengisolasi setiap aplikasi.

h. Developer dengan berbagai latar belakang dapat dengan segera menguasai

.Net karena kemudahan dan kemiripan kode yang ditawarkannya.

i. Deployment/Penyebaran yang mudah, baik untuk aplikasi windows maupun

aplikasi web karena sudah tersedia wizard atau tool secara secara khusus

dengan fasilitas tambahan yang menarik. Tool canggih ini tidak tersedia pada

aplikasi sebelumnya bahkan pada bahasa pemrograman lain.

j. Integrasi dengan system yang sudah ada sangat mudah, Net Framework com

memungkinkan Anda erinteraksi dan dengan sistem yang sudah ada

STIKOM

(36)

menggunakan XML web Service. Terakhir, Visual Studio Upgrade tool yang

tersedia pada Visual Studio.Net dan Java Language Convention Assistant

membantu Anda mengkonfersi Visual Basic 6 dan Visual J++ agar berjalan

pada .Net Framework.

k. Mendukung lebih dari 20 bahasa pemrograman, Net Framework mendukung

integrasi lebih dari 20 bahasa pemrograman yang tidak terbayang

sebelumnya. Memungkinkan pengembang memilih bahasa pemrograman

yang tepat sesuai latar belakang pemrogramannya.

3.8 Microsoft SQL Server 2005

SQL Server 2005 merupakan produk dari Microsoft dalam bidang

Relational Database Management System (RDBMS) yang didesain untuk

mendukung proses transaksi yang besar. SQL Server 2005 dapat dijalankan pada

Windows 2000 Profesional service Pack 4, Windows 2000 service Pack 4,

Windows XP Profesional service Pack 2, atau Windows 2003 server service Pack

1. SQL Server 2005 membutuhkan windows installer 3.1 yang dapat diperoleh

pada saat instalasi Visual Studio 2005.

SQL Server 2005 terdiri atas tujuh edisi berbeda yang tersedia pada CD

yang berbeda, yaitu Standart Edition, Enterprise Edition, Personal Edition,

Developer Edition, Windows CE Edition, Evaluation Edition, Evaluation Edition

dan Microsoft Desktop Engine (MDE). SQL Server 2005 mempunyai fasilitas

tambahan yang membuat software tersebut memiliki kemampuan penuh dalam

e-commerce. SQL Server 2005 secara otomatis akan menginstall enam database

utama, yaitu master, model, tempdb, pubs, Northwind dan msdb.

STIKOM

(37)

23 BAB IV

DISKRIPSI PEKERJAAN

4.1 Analisa Sistem

Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena

kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap

selanjutnya. Langkah-langkah di-dalam tahap analisis sistem hampir sama dengan

langkah-langkah yang dilakukan dalam mendefinisikan proyek-proyek sistem

yang akan dikembangkan di tahap perencanaan sistem. Perbedaannya pada

analisis sistem ruang lingkup tugasnya lebih terinci.

Didalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus

dilakukan. Langkah yang pertama dilakukan yaitu dengan mengidentifikasi

masalah. Identifikasi masalah dapat dilakukan melalui kegiatan wawancara dan

pengamatan proses bisnis. Wawancara dilakukan pada bagian-bagian yang

berkaitan langsung dengan proses, yaitu bagian IPS. Pengamatan dilakukan

dengan cara observasi langsung ke lapangan untuk melihat proses bisnis yang ada,

dengan mengetahui proses bisnis tersebut diharapkan dapat membangun Aplikasi

Pemeliharaan Sarana (Perbaikan) yang sesuai dengan kebutuhan user.

Setelah melakukan pengamatan, langkah kedua pada tahap analisa sistem

adalah memahami kerja dari sistem yang ada. Kerja dari sistem yang ada pada

Instalasi Pemeliharaan Sarana RSU Haji Surabaya yaitu:

1. Dalam proses pengaduan kerusakan alat pada bagian unit mengawali dengan

melaporkan kerusakan kepada bagian IPS.

STIKOM

(38)

2. Kemudian data kerusakan tersebut di analisa oleh bagian IPS.

3. Kemudian bagian IPS akan mengecek hasil kerusakan tersebut apakah

termasuk kerusakan ringan atau kerusakan berat.

4. Seteah bagian IPS mengetahui kerusakan maka bagian IPS akan memperbaiki

alat yang rusak tersebut.

Setelah mengamati kerja dari sistem yang ada maka didapatkan

permasalahan yaitu RSU Haji Surabaya sudah memiliki sistem yang cukup bagus

untuk melaksanakan kegiatan opersaional sehari-hari, namun untuk mengolah

data dan membuat laporan kerusakan masih menggunakan Ms.Word sebagai

tools, sehingga dapat mengakibatkan kesalahan dalam hal input data dan juga

menimbulkan lamanya waktu transaksi.

Langkah berikutnya yaitu manganalisa document flow yang tersedia. Setiap

kolom mewakili sebuah bagian, departemen atau unit dalam RSU Haji Surabaya

diantaranya : Unit dan Bagian IPS. Diangram alur dokumen menunjukkan

bagiamana berpindah dari satu bagian dari departemen yang lain. Setelah

menganalisa document flow yang tersedia pada RSU Haji Surabaya, dapat

dirancang system flow untuk menyelesaikan permasalahan. System flow ini

menunjukkan bagaiaman data mengalir dan apa keputusan dibuat untuk

mengontrol acara ini. Simbol yang mengandung arti tamabahan keputusan, proses,

input, output dan aliran data yang paling penting dari sebuah sistem elemen

diagram alur. Ini diagram alur data yang berbeda karena mereka menunjukkan

keputusan, yang lebih rinci. System flow yang tersebut akan menggambarkan

sistem yang nantinya dikomputerisasikan. System flow tersebut meliputi system

STIKOM

(39)

25

SisFlow Pemeliharaan Sarana (Perbaikan)

IPS (Perbaikan) Unit / Ruangan

Laporan alat rusak

Analisa Kerusakan

Jenis kerusakan Berat / Ringan ? Memperbaiki

Cek Kerusakan alat

Cek stok suku cadang Berat Ringan Alat diperbaiki Buat laporan perbaikan & kerusakan alat Laporan Perbaikan & Kerusakan Laporan perbaika & Kerusakan Selesai Mulai

Data alat rusak

Data stok suku cadang

Alat Data Suku

Cadang Alat

flow pemeliharaan sarana (perbaikan). System flow Aplikasi Pemeliharaan Sarana

[image:39.612.66.562.132.658.2]

(Perbaikan) dapat dilihat pada gambar 4.1.

Gambar 4.1 Sistem Flow Aplikasi Pemeliharaan Sarana (Perbaikan)

STIKOM

(40)

4.2 Mendesain Sistem

Tahap desain sistem secara umum dilakukan setelah tahap analisa sistem

selesai dilakukan dan hasil analisa disetujui oleh manajemen. Desain sistem

secara umum mengidentifikasikan komponen-komponen sistem informasi yang

akan didesaian secara rinci. Pada tahap desain secara umum,

komponen-komponen sisten informasi dirancang dengan tujuan dikomunikasikan kepada user

bukan untuk pemrogram. Komponen sistem informasi yang didesain adalah

model, output, input, database, teknologi dan kontrol. Desain sistem tersebut

meliputi Context Diagram, Data Flow Diagram (DFD), Entity Relational

Diagram (ERD) dan struktur tabel.

4.2.1 Context Diagram

Pada context diagram Aplikasi Pemeliharaan Sarana (Perbaiakan) terdiri

dari dua entity, yang pertama adalah Unit, yang kedua adalah IPS. Unit memberi

data kerusakan kepada sistem. Sedangkan IPS menerima laporan kerusakan dan

perbaikan dari sistem. Context diagram tersebut dapat dilihat pada gambar 4.2.

Data perbaikan & kerusakan

Data stok suku cadang Data alat rusak

Laporan perbaikan & kerusakan

Laporan alat rusak

0 SI Pemeliharaan

Sarana (Perbaikan)

+ Unit

[image:40.612.49.554.143.662.2]

IPS

Gambar 4.2 Context Diagram Aplikasi Pemeliharaan Sarana (Perbaikan)

STIKOM

(41)

27

4.2.2 Data Flow Diagram (DFD) Level 0

DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan,

khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan

kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD

adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi

sistem. DFD suatu sistem dapat diawali dengan context diagram yang

menjelaskan hubungan atau interaksi sistem dengan entitas-entitas yang

mempunyai keterkaitan dengan sistem.

Pada gambar 4.4 berikut ini, menunjukkan diagram sub-proses level 0. Pada

diagram ini terdapat tiga macam proses. Pertama adalah proses analis kerusakan,

yang kedua adalah proses pengecekkan kerusakan dan yang ketiga adalah proses

pengecekkan stok suku cadang, keempat adalah proses perbaikan alat, kelima

adalah proses membuat laporan. Pada diagram level 0 tersebut memiliki dua buah

database yaitu database data alat dan data suku cadang.

STIKOM

(42)

Pengecekan

ambil data Data stok suku cadang

Data alat rusak

Laporan perbaikan & kerusakan Data perbaikan & kerusakan

Informasi perbaikan & kerusakan

Cek

Ambil data Laporan alat rusak

Unit

Unit Unit IPSIPSIPSIPS

1 Proses analisa kerusakan 2 Proses pengecekan kerusakan 3 Proses cek stok

suku cadang 4 Proses perbaikan 5 Proses pembuatan laporan 1 Alat

3 Data suku cadang

Gambar 4.3 DFD Level 0 Aplikasi Pemeliharaan Sarana (Perbaikan)

4.2.3 Entity Relationship Diagram

Entity Relationship Diagram (ERD) menggambarkan basis data-basis data

yang ada pada Aplikasi Pemeliharaan Sarana (Perbaikan).

A. Conceptual Data Model (CDM)

Sebuah Conceptual Data Model (CDM) merupakan gambaran dari struktur

logic dari sebuah basis data. Pada CDM terdapat relasi antar tabel yang satu

dengan tabel yang lain. Relasi tersebut antaralain : one to one, one to many, many

to one dan many to many. Jika CDM di-generate, maka akan menghasilkan

Physical Data Model (PDM).

STIKOM

(43)

29

I D_RUANGAN = ID_RUANGAN ID_ALAT = ID_ALAT

ID_TRANSAKSI = ID_T RANSAKSI

ID_PETUGAS = I D_PET UGAS ALAT ID_ALAT varchar(12) NAMA_ALAT varchar(50) SERIAL_NUMBER varchar(12) MERK_ALAT varchar(50) TYPE varchar(50) DATA_SUKU_CADANG ID_SUKU_CADANG varchar(12) ID_TRANSAKSI varchar(12) NAMA_SUKU_CADANG varchar(50) HARGA integer JUMLAH integer MERK varchar(50) MASTER_PETUGAS ID_PETUGAS varchar(12) NAMA_PETUGAS varchar(50) ALAMAT varchar(100) TELP numeric(12) JABATAN varchar(10) TRANSAKSI ID_TRANSAKSI varchar(12) ID_PETUGAS varchar(12) ID_ALAT varchar(12) NAMA_RUANGAN varchar(50) JENIS_KERUSAKAN varchar(10) NAMA_ALAT varchar(50) SUKU_CADANG varchar(50) HARGA integer KERUSAKAN varchar(100) TGL_MASUK date JAM_MASUK time TGL_SELESAI date JAM_SELESAI time JUMLAH integer ID_RUANGAN varchar(12) VOLUME integer MASTER_RUANGAN ID_RUANGAN varchar(12) NAMA_RUANGAN varchar(50) Mempunyai Mempunyai Mempunyai Mempunyai Alat Id_Alat Nama_Alat Serial_number Merk Alat T ype

Data suku cadang Id_suku cadang Nama suku cadang Harga Jumlah Merk Master Petugas Id petugas Nama petugas Alamat Telp Jabatan Transaksi Id transaks i Nama ruangan Jenis kerus akan Nama_Alat Suku cadang Harga kerusakan tgl masuk Jam masuk T gl selesai Volume Jam selesai Jumlah Master Ruangan Id ruangan Nama ruangan

Gambar 4.4 ERD Konseptual Aplikasi Pemeliharaan Sarana (Perbaikan)

B. Physical Data Model (PDM)

Physical Data Model (PDM) merupakan hasil dari generate dari Conceptual

[image:43.612.53.567.74.677.2]

Data Model. PDM merupakan representasi fisik dari database.

Gambar 4.5 ERD Fisik Aplikasi Pemeliharaan Sarana (Perbaikan)

STIKOM

(44)

4.2.4 Struktur Database

Struktur database menggambarkan entity yaitu terdapat dalam database

yang digunakan pada Aplikasi Pemeliharaan Sarana (Perbaikan). Struktur

database tersebut adalah :

1. Tabel Petugas

Primary Key : Id_Petugas

Foreign Key : -

Fungsi : Untuk menyimpan data Petugas

Tabel 4.1 Struktur Tabel Petugas

No Nama Field Tipe Data Size Keterangan

1 Id_Petugas Varchar 12 Identitas Petugas

2 Nama Petugas Varchar 50 Nama Petugas

3 Alamat Varchar 100 Alamat Petugas

4 Telp Numeric 12 Telp Petugas

5. Jabatan Varchar 10 Jabatan Petugas

2. Tabel Ruangan

3. Primary Key : Id_Ruangan

4. Foreign Key : -

5. Fungsi : Untuk menyimpan data Ruangan

STIKOM

(45)
[image:45.612.59.564.133.653.2]

31

Tabel 4.2 Struktur Tabel Ruangan

No Nama Field Tipe Data Size Keterangan

1 Id_Ruangan Varchar 12 Identitas Ruangan

2 Nama Ruangan Varchar 50 Nama Ruangan

3. Tabel Alat

Primary Key : Id_Alat

Foreign Key : -

Fungsi : Untuk menyimpan data Alat

Tabel 4.3 Struktur Tabel Alat

No Nama Field Tipe Data Size Keterangan

1 Id_Alat Varchar 12 Identitas Alat

2 Nama Alat Varchar 50 Nama Alat

3 Serial Number Varchar 12 Serial Number Alat

4 Merk alat Numeric 50 Merk Alat

5. Type Varchar 50 Type Alat

4. Tabel Suku Cadang

Primary Key : Id_Suku Cadang

Foreign Key : Id_Transakasi

Fungsi : Untuk menyimpan data Suku Cadang

STIKOM

(46)
[image:46.612.54.563.100.681.2]

Tabel 4.4 Struktur Tabel Suku Cadang

No Nama Field Tipe Data Size Keterangan

1 Id_Suku Cadang Varchar 12 Identitas Petugas

2 Id_Transaksi Varchar 12 Identitas Transaksi

2 Nama Suku Cadang Varchar 50 Nama suku cadang

3 Harga Integer Harga suku cadang

4 Volume Integer Vol suku cadang

5. Merk Varchar 50 Merk suku cadang

5. Tabel Transaksi Perbaikan

Primary Key : Id_Transaksi

Foreign Key : Id_Petugas, Id_Barang, Id_Ruangan

Fungsi : Untuk menyimpan data Transaksi Perbaikan

Tabel 4.5 Struktur Tabel Transaksi

No Nama Field Tipe Data Size Keterangan

1 Id_Transaksi Varchar 12 Identitas Transaksi

2 Id_Petugas Varchar 12 Identitas Petugas

3 Id_Ruangan Varchar 12 Identitas Ruangan

4 Nama Ruangan Varchar 50 Nama Ruangan

5 Jenis Kerusakan Varchar 10 Jenis Kerusakan

6 Nama Alat Varchar 50 Nama Alat

7 Suku Cadang Varchar 50 Suku cadang

STIKOM

(47)

33

No Nama Field Tipe Data Size Keterangan

8 Harga Integer Harga suku cadang

9 Kerusakan Varchar 100 Kerusakan alat

10 Tgl_Masuk Date - Tanggal

11 Jam_Masuk Time - Jam

12 Tgl_Selesai Date - Tanggal

13 Jam_Selesai Time - Jam

14 Volume Integer - Volume suku cadang

14 Jumlah Integer -

Jumlah harga suku

cadang

4.3 Desain Antarmuka

Pada tahap ini akan dilakukan perancangan antarmuka interaksi antara user

dengan sistem. Desain antarmuka ini dibuat dengan menggunakan Microsoft Visio

2007. Dalam tampilan desain berikut, dapat dibedakan antara input dan output.

Textbox dengan warna putih berarti membutuhkan sebuah inputan, dan yang

berwarna abu-abu adalah output. Perancangan antarmuka tersebut terdiri dari

desain antar muka master dan transaksi.

Halaman master adalah halaman yang digunakan untuk maintenance data

alat, ruangan, suku cadang dan pegawai. Pada form master tersebut bagian

layanan dapat melakukan proses maitenance data yaitu, mencari data, mengubah

data dan menyimpan perubahan data. Form master tersebut akan menjadi inputan

dalam pengisian form transaksi. Form transaksi tersebut berfungsi untuk

STIKOM

(48)

mengolah data perbaikan alat yang telah diinputkan. Form transaksi tersebut akan

dioleh oleh aplikasi sehingga menjadi suatu laporan perbaikan alat.

1. Rancangan Form Login

Form login digunakan untuk pengisian data user dan pasword. Form

tersebut berfungsi sebagai control user.

Gambar 4.6 Form Login

2. Rancangan Form Utama

Halaman utama adalah tampilan yang pertama kali muncul setelah user

melakukan login. Rancangan halaman utama dapat dilihat pada gambar 4.7.

STIKOM

(49)

35

Gambar 4.7 Form Utama

3. Rancangan FormMaster Alat

Form master Alat digunakan untuk mengisis data alat. Data tersebut

meliputi data Id alat dan nama alat. Rancangan form master alat tersebut

[image:49.612.62.551.75.678.2]

dapat dilihat pada gambar 4.8.

Gambar 4.8 Form Master Alat

STIKOM

(50)

4. Rancangan Form Master Petugas

Form master petugas digunakan untuk mengisikan data petugas. Data

tersebut meliputi id petugas, nama petugas, alamat, Telp, jabatan. Form

master petugas tersebut dapat dilihat pada gambar 4.9.

Gambar 4.9 Form Master Petugas

STIKOM

(51)

37

5. Rancangan Form Master Ruangan

Form master Ruangan digunakan untuk mengisikan data ruangan. Data

tersebut meliputi id ruangan, nama ruangan. Form master ruangan tersebut

dapat dilihat pada gambar 4.10.

Gambar 4.10 Form Master Ruangan

STIKOM

(52)

6. Rancangan Form Master Suku Cadang

Form master suku cadang digunakan untuk mengisikan data suku

cadang. Data tersebut meliputi id suku cadang, nama suku cadang, volume,

harga. Form master suku cadang tersebut dapat dilihat pada gambar 4.11.

Gambar 4.11 Form Master Suku Cadang

STIKOM

(53)

39

7. Rancangan Form Transaksi

Form transaksi digunakan untuk mengisikan data transaksi. Data

tersebut meliputi id perbaikan, nama ruangan, jenis kerusakan, nama alat,

nama petugas, suku cadang, volume, harga, jumlah, kerusakan. Form

transaksi tersebut dapat dilihat pada gambar 4.12.

Gambar 4.12 Form Transaksi

8. Form Laporan

Form laporan tersebut berfungsi mnenampilkan hasil pengolahan

data pada form transaksi. Form laporan tersebut dapat menampilkan

tanggal masuk, tanggal selesai, nama alat, nama ruangan, suku cadang,

volume, harga dan jumlah. Form laporan dapat dilihat pada gambar 4.13.

STIKOM

(54)

Gambar 4.13 Form Laporan

4.4 Implementasi Sistem

Implementasi sistem merupakan tahap penguji dimana desain sistem dapat

berjalan dengan baik.

4.4.1 Kebutuhan Sistem

Pada tahap ini, dijelaskan mengenai implementasi dari perangkat lunak

yang harus dipersiapkan oleh pengguna. Adapun perangkat lunak harus

dipersiapkan oleh pengguna yaitu :

1. Microsoft Visual Basic. NET 2005

2. Microsoft SQL Server 2005

3. Crystal Report for Visual Studio.NET

4. Sistem Operasi yang digunakan minimal Windows XP SP 2

Untuk perangkat keras, minimal pengguna harus mempersiapkan

spesifikasi sebagai berikut :

STIKOM

(55)

41

1. Processor : Core 2 Duo

2. Keryboard

3. Mouse

4. Monitor

4.4.2 Hasil Implementasi

Implementasi yang digunakan oleh analisa sistem dan desain input output

menghasilkan desain program.

4.5 Pembahasan Hasil Implementasi Sistem

Pembahasan hasil implementasi sistem dilakukan agar pengguna yaitu

bagaian IPS mengerti cara pengimplementasian Perancangan dan Implementasi

Aplikasi Laporan Kerusakan dan Perbaikan yang telah dibuat.

4.5.1 Instalasi Program

Dalam tahp ini, pengguna harus memperhatikan dengan bener terhadap

penginstalan perangkat lunak. Berikut lengkah-langkah penginstalan :

1. Install SQL Server 2005

2. Install Visual Basic.NET 2005

4.5.2 Penjelasan pemakaian program

Pada bab ini akan dijelaskan tentang penggunaan aplikasi yang telah dibuat,

yaitu aplikasi yang digunakan oleh bagian IPS RSU Haji Surabaya. Pada saat

menjelaskan aplikasi tersebut maka, form pertama yang muncul yaitu form login.

Form login digunakan untuk memasukkan username dan password. Pada form

login terdapat dua textbox isian yaitu username dan password.

Pada bagian bawah terdapat dua tombol yaitu tombol ok dan tombol quit.

Tombol ok digunakan untuk mengecek apakah data loggin yang dimasukkan

STIKOM

(56)

benar atau salah. Apabila data login benar, status data login akan diketahui.

Tombol quit digunakan untuk membatalkan proses login. Form login tersebut

dapat dilihat pada gambar 4.14.

Gambar 4.14 Form Login

Apabila user berhasil login, maka secara otomatis user akan diarahkan ke

form utama.

Gambar 4.15 Form Utama

Setelah melakukan proses login maka, menu yang tersedia dapat

digunakan menu-menu tersebut adalah :

STIKOM

(57)

43

1. Menu Master Alat

Tampilan master alat berfungsi untuk menampilkan data master alat

yang berisi id alat, nama ruangan, nama alat, serial number, merk alat, type,

tehun pemakaian. Pemakai atau user adapt melakukan proses menghapus,

megubah dan menyimpan data. Tampilan master alat dapat dilihat pada

gambar 4.16. Berikut adalah beberapa fungsi pada tampilan diatas yaitu :

1. Simpan, berfungsi untuk menyimpan segala perubahan data yang telah

dilakukan

2. Ubah, berfungsi untuk mengubah data

3. Hapus, berfungsi untuk menghapus data

4. Cari, berfungsi untuk mencari data alat yang dicari

5. Refresh, berfungsi untuk mengembalikan data alat pada kondisi awal

[image:57.612.53.557.142.656.2]

6. Keluar, berfungsi untuk keluar dari sistem

Gambar 4.16 Menu Master Alat

STIKOM

(58)

2. Menu Master Ruangan

Tampilan master ruangan berfungsi untuk menampilkan data master

ruangan yang berisi id ruangan, nama ruangan. Pemakai atau user adapt

melakukan proses menghapus, megubah dan menyimpan data. Tampilan

master ruangan dapat dilihat pada gambar 4.17. Berikut adalah beberapa

fungsi pada tampilan diatas yaitu :

1. Simpan, berfungsi untuk menyimpan segala perubahan data yang telah

dilakukan

2. Ubah, berfungsi untuk mengubah data

3. Hapus, berfungsi untuk menghapus data

4. Cari, berfungsi untuk mencari data yang dicari

5. Refresh, berfungsi untuk mengembalikan data pada kondisi awal

6. Keluar, berfungsi untuk keluar dari sistem

STIKOM

(59)

45

Gambar 4.17 Menu Master Ruangan

3. Menu Master Petugas

Tampilan master petugas berfungsi untuk menampilkan data master

petugas yang berisi id petugas, nama petugas, alamat, telp, jabatan. Pemakai

atau user adapt melakukan proses menghapus, megubah dan menyimpan data.

Tampilan master petugas dapat dilihat pada gambar 4.18. Berikut adalah

beberapa fungsi pada tampilan diatas yaitu :

1. Simpan, berfungsi untuk menyimpan segala perubahan data yang telah

dilakukan

2. Ubah, berfungsi untuk mengubah data

STIKOM

(60)

3. Hapus, berfingsi untuk menghapus data

4. Cari, berfungsi untuk mencari data yang dicari

5. Refresh, berfungsi untuk mengembalikan data pada kondisi awal

6. Keluar, berfungsi untuk keluar dari sistem

Gambar 4.18 Menu Master Petugas

STIKOM

(61)

47

4. Menu Master Suku Cadang

Tampilan master suku cadang berfungsi untuk menampilkan data

master suku cadang yang berisi id suku cadang, nama suku cadang, volume,

harga. Pemakai atau user adapt melakukan proses menghapus, megubah dan

menyimpan data. Tampilan master suku cadang dapat dilihat pada gambar

4.19. Berikut adalah beberapa fungsi pada tampilan diatas yaitu :

1. Simpan, berfungsi untuk menyimpan segala perubahan data yang telah

dilakukan

2. Ubah, berfungsi untuk mengubah data

3. Hapus, berfungsi untuk menghapus data

4. Cari, berfungsi untuk mencari data yang dicari

5. Refresh, berfungsi untuk mengembalikan data pada kondisi awal

[image:61.612.53.552.136.669.2]

6. Keluar, berfungsi untuk keluar dari sistem

Gambar 4.19 Menu Master Suku Cadang

STIKOM

(62)

5. Menu Transaksi Perbaikan

Tampilan transaksi perbaikan berfungsi untuk menampilkan data

transaksi perbaikan yang berisi data perbaikan. Proses Transaksi Perbaikan

berawal dari bagian pemeliharaan memberikan data kerusakan kepada bagian

perbaikan untuk segera diperbaiki, kemudian bagian perbaikan mencatat alat

yang sudah diperbaiki dan laporan tersebut diberikan kepada

ruangan-ruangan yang bersangkutan.

Pemakai atau user dapat melakukan proses menyimpan data. Tampilan

transaksi perbaikan dapat dilihat pada gambar 4.20. Berikut adalah beberapa

fungsi pada tampilan diatas yaitu :

1. Simpan, berfungsi untuk menyimpan data yang telah dilakukan

[image:62.612.54.546.126.672.2]

2. Keluar, berfungsi untuk keluar dari sistem

Gambar 4.20 Menu Transaksi Perbaikan

STIKOM

(63)

49

6. Laporan Perbaikan

Laporan yang terdapat pada Aplikasi Pemeliharaan Sarana tersebut

berasal dari data-data transaksi yang telah diproses. Laporan perbaikan dapat

dilihat berdasarkan data ruangan. Pada laporan tersebut terdapat menu berupa

combobox. Pada laporan tersebut terdapat tombol tampil yang berfungsi

untuk menampilkan laporan. Tampilan laporan yang terdapat pada Aplikasi

Pemeliharaan Sarana dapat dilihat pada gambar 4.21.

Gambar 4.21 LaporanPerbaikan

STIKOM

(64)

50

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan analisis, perancangan dan implementasi Perancangan dan Implementasi Aplikasi Pemeliharaan Sarana RSU Haji Surabaya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Aplikasi Pemeliharaan Sarana yang dibuat dapat mendukung manajemen khususnya bagian Instalasi IPS terutama dalam mengakses informasi perbaikan sarana.

2. Aplikasi Pemeliharaan Sarana ini dapat menyajikan data secara lengkap dan sesuai dengan informasi yang dibutuhkan oleh RSU Haji Surabaya, yaitu : data Perbaikan secara global, laporan perbaikan.

5.2 Saran

Saran-saran yang direkomendasikan untuk pengembangan Perancangan dan Implementasi Aplikasi Pemeliharaan Sarana RSU Haji Surabaya adalah:

1. Pengembangan Aplikasi Pemeliharaan Sarana ini diharapkan lebih mencakup seluruh ruangan pada RSU Haji Surabaya.

STIKOM

(65)

DAFTAR PUSTAKA

Herlambang, Soendoro, dan Haryanto Tanuwijaya. 2005. Sistem Informasi: konsep, teknologi, dan manajemen. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Jogiyanto, H.M. 1998. Analisis Desain dan Desain Sistem Informasi. Elex Media Komputerindo. Jakarta.

Kendall, dan Kendall. 2003. Analisis dan Perancangan Sistem Jilid 1. PT Prenhallindo. Jakarta.

Kristanto, Andri. 2004. Rekayasa Perangkat Lunak (Konsep Dasar). Gava Media, Yogyakarta.

Mitchell, John S., 2006. Physical Asset Management Handbook, CLARION Technical, Boston.

Prabawati, Th Ari. 2009. Sistem Informasi: Aplikasi Toko dengan Visual Basic 2008. Andi Publisher. Yogyakarta.

Sudrajat, Irwan, 2007. Lifecycle Asset Management, http://assetmanagement. wordpress.com/2007/06/14/lifecycle-asset-management/

Yuswanto. 2006. Pemrograman Dasar Visual Basic .NET. Prestasi Pustakaraya: Jakarta.

STIKOM

Gambar

Gambar 3.4. Simbol Process
Gambar 3.15. Simbol Data Flow
Gambar 4.1 Sistem Flow Aplikasi Pemeliharaan Sarana (Perbaikan)
Gambar 4.2 Context Diagram  Aplikasi Pemeliharaan Sarana (Perbaikan)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kaitannya dengan penelitian ini adalah upaya mencari data dari catatan dan dokumen dan lain-lain yang berkenaan dengan judul yang dibahas yaitu tentang

[r]

Puji dan syukur peneliti panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah dan karunia-Nya yang telah dilimpahkan, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

Hasil dari penelitian recovery ion Hg 2+ dari limbah cair dengan metode presipitasi sulfida dan hidroksida diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam upaya

Penyajian data paling sering digunakan dalam penelitian kualitatif adalah berbentuk teks naratif dari catatan lapangan, catatan lapangan seringkali membingungkan peneliti

Berdasarkan peningkatannya pemahaman taktik catur babak tengah skak mat diperoleh nilai sebesar 62,16% dan peningkatan pemahaman taktik catur babak tengah

Indikator keberhasilan meliputi: 1) hasil belajar siswa kelas VIIA SMP Negeri 3 Getasan setelah diterapkannya model pembelajaran Quantum Teaching pada pelajaran

Penelitian “Pengaruh Frekuensi dan Periode Pemberian Pakan yang Berbeda Terhadap Efisiensi Penggunaan Energi pada Ayam Buras Super Umur 3-12 Minggu yang Dipelihara