JATIM DENGAN TEKNIK SERIES CAMPAIGN DALAM UPAYA MEMBERANTAS NARKOBA
TUGAS AKHIR
Program Studi
S1 Desain Komunikasi Visual
Disusun oleh : Ilham Apriannoor 12420100033
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
vi
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI...v
KRANGKA ISI PROPOSAL... vi
BAB I PENDAHULUAN ...1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 7
1.3 Batasan Masalah ... 7
1.4 Tujuan Penelitian ... 8
1.5 Manfaat ... 8
1.5.1 Manfaat Teoritis ... 8
1.5.2 Manfaat Praktis ... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...10
2.1 Narkoba ... 11
2.2 Narkoba Dewasa Ini ... 11
2.3 Bahaya Narkoba ... 13
2.4 Defenisi Informasi ... 14
2.5 Kampanye ... 16
2.5.1 Komponen Kampanye ... 18
2.6 Videotron (Digital billboard) ... 19
2.7 Series Campaign ... 20
2.8 Tipografi ... 21
2.9 Daya Tarik Musik ... 23
2.10 Iklan Persuasif ... 24
2.11 Strategi Unique Selling ProPosition ... 24
2.12 Warna ...24
vi
3.2 Perancangan penelitian ... 28
3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 29
3.4 Data dan Sumber Data ...32
3.5 Teknik Analisis Data ...33
BAB IV PEMBAHASAN ...34
4.1 Hasil Analisis Data ... 34
4.2 Program Bersinar ...36
4.3 Studi kompetitor ...36
4.4 Segmentation,Targeting, and positioning ...38
4.5 Analisis SWOT ... 39
4.6 Tabel Analisis SWOT ... 41
4.7 Unique Selling Preposition (USP) ...42
4.8 Keyword ...42
4.9 Breakdown Permasalahan & Keyword ... 42
4.9 Deskripsi Konsep ...45
4.10 Alur Perancangan Karya ... 46
4.11 Perancangan Kreatif ... 47
4.11.1 Tujuan Kreatif ...47
4.11.2 Strategi Kreatif ...48
4.12 Perancangan Media ...64
4.12.1 Tujuan Media ...64
4.12.2 Strategi Media ...65
4.12.3 Budgeting Media ...71
4.13 Implementasi Media ... 71
BAB V PENUTUP ...79
5.1 Kesimpulan ... 79
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sekarang ini pemerintah sedang gencar-gencarnya memberantas narkoba,
pemerintah memberikan perintah ke setiap kementerian/lembaga berperang
melawan narkoba. Dengan adanya perintah tersebut, polisi daerah Jawa Timur
(Polda Jatim) juga ikut serta membantu memberantas narkoba dalam programnya
“Bersinar (Bersih Sikat Narkoba)”, tapi apabila hanya pihak kepolisian saja tidak
adanya peran masyarakat untuk membantu memberi informasi maka
pemberantasan narkoba akan sangat lama di berantas. Tujuan dari penelitian tugas
akhir ini untuk merancang program kampanye “bersinar” Polda Jatim dengan
teknik series campaign dalam upaya memberantas narkoba.
Menurut Pedro Permana, pemerhati masalah social budaya, Sejarah
penanganan permasalahan narkoba sejak masa Orde Baru belum mampu menekan
angka penyalahgunaan, sebaliknya trennya justru meningkat. Negara Indonesia
bukan satu-satunya negara yang memiliki permasalahan dengan kejahatan
narkotika, seluruh negara mempunyai permasalahan juga. Namun, harus diakui
bahwa pola penanganan kejahatan narkotika yang dilakukan di NKRI memang
masih jauh dari harapan. Trend perkembangan kejahatan atau penyalahgunaan
Narkoba dari waktu ke waktumenunjukkan kecenderungan yang semakin
meningkat, apabila di biarkan terus menerus maka kejahatan narkoba semakin
pemerinatah membentuk satuan tugas (satgas) khusus untuk menangani persoalan
terkait narkoba, termasuk pemberantasan, pencegahan, dan rehabilitasi korban
secara terpadu. Menurutnya ada satgas khusus menangani masalah narkoba
terpadu. Nanti akan ditentukan tempatnya dimana berada, jadi saat pemberantasan
narkoba akan ditangani bersama sesuai perannya masing-masing,
(www.sp.beritasatu.com)
Satgas beranggotakan perwakilan dari kementerian dan lembaga terkait
dengan "leader" dari BNN. "Dengan adanya satgas khusus ini pengendalian
terkait masalah narkoba bisa di satu tempat bisa serentak untuk koordinasi
(sehingga) memudahkan koordinasi,". Dalam waktu dekat, akan ditentukan
tempat khusus untuk satgas tersebut berada sehingga penanganan urusan narkoba
termasuk jika ada informasi yang masuk bisa ditangani secara bersama-sama
sesuai perannya masing-masing. Untuk program awal, enam bulan dari sekarang
segera dirancang program operasi khusus tentang masalah narkoba. Pada
kesempatan itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar seluruh
kementerian/lembaga berperang melawan narkoba. Untuk itu ia meminta seluruh
jajarannya untuk menentukan langkah ke depan dalam hal penindakan,
pencegahan, dan rehabilitasi narkoba.
Dengan adanya perintah dari pemerintah untuk memberantas narkoba dari
seluruh kementrian/lembaga berperang melawan narkoba, Menurut Wiwik Humas
Polda Jatim, polisi daerah jawa timur (Polda Jatim) ikut berperan untuk
memberantas narkoba, karna pemberantasan narkoba perlu digencarkan habis –
Menurut penjelasan Wiwik selaku bagian Humas polisi daerah jawa timur
(Polda Jatim) bahwa adanya program baru yang perlu di sosialisasikan kepada
masyarakat agar masyarakat mengetahui dan membatu kepolisian yaitu program
“Bersinar (Bersih Sikat Narkoba)” peran masyarakat sangat penting untuk
memberantas narkoba, kenapa karna yang lebih dekat dengan pelaku penjahat
narkoba ialah masyarakat diharapkan dari pihak masyarakat memberikan
informasi tersebut agar pencegahan dan pengembangan pengguna narkoba tidak
meluas dan bisa di berantas. Dengan tanpa narkoba kebelangsungan hidup genarsi
muda lebih terjamin. Pada akhir-akhir ini telah banyak sekali korban generasi
muda yang telah terjebak oleh narkoba akibat dari terjadinya penyalahgunaan
narkoba. Seseorang tidak begitu saja mengalami ketergantungannya narkoba,
melainkan bertahap. Pertama, diawali dengan factor eksperimental, dimana
seseorang coba-coba memakai narkoba, seperti coba-coba merokok atau minum
beralkohol. Karena merasakan ada efek yang menyenangkan, kemudian
mengulanginya lagi dan terus mengulanginya sehingga masuk ke tahap
pembiasaan berlanjut ke tahap (ketergantungan) yang akhirnya mengarah ke
overdosis. Kedua dipengaruhi oleh faktor individu, selain untuk iseng dan
coba-coba, juga adanya harapan untuk memperoleh kenikmatan dari efek obat yang
ada, atau untuk menghilangka rasa sakit atau ketidaknyamanan yang dirasakan,
baik sakit yang sifatnya fisik (seperti para penderita kanker atau penyakit lain)
maupun psikis. Dengan adanya program tersubut yang akan dilaksanakan maka
diharapkan oleh polisi daerah jawa timur (Polda Jatim) ada peran masyarakat
Kekurangan dari program polda Jatim adalah belum adanya kegiatan
sosialisai ke masyarakat sehingga masyarakat belum mengetahui bahwa ada
program tersebut, dan apabila masyarakat belum mengetahui masyarakat
kurangnya memberikan informasi keberadaan pelaku narkoba, dengan kurngnya
informasi dari masyarakat yang dibutuhkan polda Jatim maka pemberantasan
narkoba di wilayah Jatim akan tidak cepat tuntas. Maka polisi daerah jawa timur
(Polda Jatim) perlu alat bantu atau melakukan sosialisasi.
Sosialisasi sangat penting untuk menyampaikan suatu program ke
masyarakat dimana dengan adanya sosialisai tersebut masyarakat menjadi tau,
banyak cara untuk mensukseskan sosialisasi salah satunya kampanye Dipilihnya
kampanye karena Seperti yang dijelaskan di buku (Georgore, 2004:98).
Kampanye adalah suatu pendekatan keseluruhan untuk suatu program yang akan
di lakukan. Kampanye merupakan suatu informasi yang mengajak atau
memperkenalkan suatu program terhadap kelompok pada upaya mempengaruhi
khalayak untuk melakukan sesuatu sebagaimana dikehendaki oleh komunikator,
karena tujuannya yang ingin dicapai adalah mempengaruhi, memperkenalkan atau
mengajak khalayak untuk melakukan sesuatu. Unsur lainnya yang tidak boleh
dilupakan dalam upaya penanggulangan narkoba adalah bidang pencegahan.
Dalam konteks pencegahan penyalahgunaan narkoba , kepolisian juga telah
banyak mensosialisasikan bahaya penyalahgunaan narkoba di kalangan
masyarakat, baik itu melalui media komunikasi tradisional, cetak, dan elektronik,
penyalahgunaan narkoba serta upaya-upaya untuk menghindarkan diri dari
penyalahgunaan narkoba.
Dengan gencarnya sosialisasi dan seiring berjalannya waktu, kesadaran
masyarakat akan bahaya penyalahgunaan narkoba boleh dikatakan semakin
meningkat. Hal ini bisa terbukti dengan meningkatkatnya intensitas peran serta di
kalangan masyarakat sendiri untuk bersinergi dengan aparat pemerintah
khususnya BNN dalam upaya mencegah terjadinya tindak penyalahgunaan dan
peredaran gelap narkoba.
Contoh kasus yang paling sederhana adalah, masyarakat jarang
memberikan kontribusinya dalam membongkar beberapa kasus besar seperti
memberikan informasi ke polisian. Nah hal inilah menjadi wacana yang cukup
nyata bahwa masyarakat harus saling membantu pihak kepolisian aga bersama
memberantas narkoba semakin sadar akan bahaya penyalahgunaan dan peredaran
gelap narkoba di lingkungannya.
Untuk melakukan kampanye memerlukan gaya esekusi yang bagus dan
menarik series campaign merupakan iklan yang berseries dimana pesan yang akan
disampaikan berulang-ulang, tujuan dari berulang-ulang tapi dengan gaya desain
yang berbeda agar masyarakat dibuat penasaran terlebih dahulu dan mengikuti
alur cerita dari pesan tersebut sampai akhir di perancangan ini dilakukan secara
series campaign sebab menurut (Suyanto 2006:36), Pemasar membidik berbagai
segmen pasar dan merancang program yang berbeda pada masing – masing
segmen. Pembidikan pasar ini lebih ambisius daripada pemasaran dengan
pasar yang lebih luas. Dengan teknik seperti ini ada beberapa tahapan yang di
munculkan pertama membuat orang penasaran terlebih dahulu di membayangkan
seperti apa kelanjutannya, dan yang kedua membuat orang mengikuti alur
ceritanya, dan yang ketiga memunculkan hasil dari semua kesimpulan semua isi
pesan iklan tersebut, gaya pesan yang dibuat berulang–ulang atau series sehingga
masyarakat menjadi penasaran dan menjadi ingin tau kelanjutan iklan tersebut.
Pemilihan media yang tepat juga harus di pertimbangakan untuk
melakukan suatu kampanye menurut Cram (2012). Papan reklame digital adalah
sebuah billboard yang menciptakan gambar digital yang diganti oleh computer
setiap beberapa detik. Papan reklame digital terutama digunakan untuk iklan,
tetapi mereka juga dapat melayani tujuan pelayanan publik. Untuk memberikan
suatu iklan yang berulang-ulang maka diperlukannya media yang sesuai dan tepat
agar masyarakat bisa menangkap pesan apa yang ingin di sampaikan, dikota-kota
besar sekarang ini banyak penyampaian pesan iklan menggunakan media
videotron dimana videotron bisa menyampaikan pesan dengan cara visual yang
bergerak maka media ini sangat tepat untuk di jadikan media untuk penyampaian
pesan iklan yang berseries di mana pesan yang akan disampaikan bergerak.
Menurut Supriyanto (2008:50). Digital billboard merupakan billboard dengan
teknologi terbaru berupa penggunaan teknologi digital dalam penyampaian
pesannya. Digital billboard kini mulai digunakan dikota-kota besar. Salah satu
bentuknya adalah media iklan berupa giant television.
Harapan adanya kampanye ini agar masyarakat bisa menjadi tau dan
memberikan informasi dimana keberadaan penjahat narkoba sehingga narkoba
yang ada di sekitar masyarakat bisa diberantas dengan cepat, dan generasi muda
bisa diselamatkan
Maka pada Tugas Akhir ini bertujuan merancang program kampanye
“Bersinar” Polda Jatim menggunakan teknik series campaign dalam upaya
memberantas narkoba.
1.2 Rumusan masalah
Bedasarkan latar belakang yang telah diuraikan, hal yang menjadi rumusan
masalah adalah bagaimana merancang program kampanye “Bersinar” Polda Jatim
dengan teknik series campaign dalam upaya memberantas narkoba ?
1.3 Batasan masalah
Dari rumusan masalah di atas, maka batasan masalah dalam perancangan
program kampanye “Bersinar” polda Jatim dengan teknik series campaign dalam
upaya memberantas narkoba adalah:
a. Iklan Kampanye hanya diaplikasikan pada media videotron.
b. Aplikasi media pendukung meliputi: poster, banner, billboard, dan iklan
Koran.
1.4 Tujuan penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
a. Merancang program kampanye “Bersinar” polda Jatim dalam upaya
memberantas narkoba.
b. Mensosialisasikan program kampanye “Bersinar” polda Jatim terhadap
masyarakat.
c. Merancang iklan melalui media videotron yang didukung media poster,
banner, billboard, dan iklan koran
1.5 Manfaat
Manfaat penelitian yang diperoleh dari penyusunan tugas akhir ini adalah:
1.5.1 Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini diharapkan mampu digunakan sebagai media mengaplikasikan
ilmu yang telah didapat di dunia perkuliahan pada kehidupan sehari-hari dan
bermanfaat bagi orang lain.
b. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuna umum akan
1.5.2 Manfaat Praktis
a. Bagi Polda Jatim kota Surabaya, tugas akhir yang disusun dapat digunakan
untuk materi promosi dan pengembangan program Bersinar.
b. Manfaat peraktis pada penelitian ini diharapkan menjadi salah satu kampanye
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Narkoba
Menurut Clara R.P (2001:1), bahaya narkoba sudah merusak dalam
kehidupan kita bahkan telah membahayakan kehidupan bangsa. Ini memang
bukan persoalan ringan karena perdagangan narkoba telah memiliki jaringan
internasional. Sampai tahun 2000, di Indonesia tercatat 2 juta orang korban dari
berbagai usia dan latar belakang. Untuk mencegahnya bukanlah hal yang mudah
karena harus berhadapan dengan jaringan internasional. Dari data yang terkumpul,
transaksi narkoba di seluruh dunia diperkirakan mencapai 390 miliar rupiah per
hari. Jejak narkoba ada dimana-mana, meskipun bersamaan dengan itu kita juga
menemukan sepanduk berselogan “bebas narkoba” di belakang sepanduk –
sepanduk itu masih berjalan transaksi narkoba. Pemakaiannya berasal dari
berbagai tingkat usia. Dengan berbagai latar belakang dan profesi.
Narkoba berperan besar dalam proses penghancuran sebuah Negara.
Efeknya sangatlah dasyat sehingga pecandu narkoba sering disebut lost
generation. Biasanya mereka yang sudah mengkonsumsi narkoba, sangat sedikit
yang bisa melepaskan diri dari narkoba alias sangat tergantung pada barang haram
sehingga bisa meninabobokan orang. Barang terlarang itu seringkali muncul
dalam obat yang mengandung zat adaktif.
Menurut Khairan,pemateri sosialisasi, harus ada aksi dalam pencegahan
narkoba dan rokok. Maka peran orang tua sangat besar dalam mengawasi anaknya
sejak dini agar tidak menjadi perokok. Seorang perokok akan berpotensi menjadi
pemakai narkoba.Bahkan dalam hukum sudah diatur, bila ada orang tua yang
membiarkan anaknya terlibat narkoba, maka ia dapat diproses secara hukum
(www.aceh.tribunnews.com).
Sementara, Danramil Kuta Baro, Kapten Inf Mutrisno, kegiatan sosialisasi
itu akan sangat bermanfaat bagi mahasiswa. Sebab saat ini pemakaian narkoba
sudah melibatkan perempuan dan remaja (www.aceh.tribunnews.com).
Menurut Mutrisno, sosialisasi tidak hanya sebatas pada mahasiswa, namun
harus mampu memberi motivasi dan kesadaran kepada masyarakat agar tidak
terlibat dalam narkoba.
2.2 Narkoba Dewasa Ini
Menurut Darman(2006:16), penyalahgunaan zat spikotropia dewasa ini
semakin meraja lela. Bahakan saking luas penyebarannya, seakan-akan menjadi
tren sebuah kehidupan kota. Tidak hanyakehidupan masyarakat kota, di desa-desa
berbagai plosok tanah air sudah mulai pemakainan narkoba tersebut.
Pemerintah sudah mengupayakan penanggulangan peredaran dan
beratnya bagi pengedar narkoba, tetapi tidak menjamin memutuskan mata rantai
peredaran narkoba tesebut. Melalui badan narkotika nasional (BNN ) pemerintah
telah mencanangkan berbagai program pemberantasan penyalahgunaan obat-obat
terlarang. Namun ironisnya, semakin gencar pelaksanaan program pemberantasan
semakin banyak pula temuan-temuan yang tak terduga dari pengedaran narkoba.
Bahkan dalam jaringan perdagangan internasional.
Dari berbagai kenyataan peredaran narkoba dewasa ini, terdapat beberapa
tempat yang menjadi peredaran narkoba. Tempat-tempat itu antara lain:
a. Lingkungan Keluarga
Keluarga yang berantakan akan menjadi tempat yang subur tumbuhnya
berbagai penyimpangan perilaku. Seorang anak yang tidak puas dengan
keadaan orang tua yang sering berantem, orang tuayang tidak bisa
memperhatikan anak-anak dengan serius akan mencari jalan keluarnya sendiri.
Kalau tidak terarah atau dia menemukan hal baru diluar rumah dan ternyata
membuatnya nyaman, ia pasti akan mengikuti hal baru tersebut. Celakanya
kalau hal yang ditemukannya itu adalah lingkungan tidak sehat seperti
narkoba misalnya, maka mulaillah ia terjerumus dalam dunia narkoba tesebut.
b. Lingkungan Pendidikan
Antara lain sekolah, kampus, lembaga pendidikan, asrama, bahkan bisa masuk
dalam lingkungan sekolah ke agamaan ketaatan dan kedisplinan dalam
penerapan peraturan dilingkungan pendidikan berperan penting dalam
meredam praktek penyalahgunaan narkoba. Sekolah yang mempunyai tingkat
dimasuki oleh jajaran pengedaran narkoba. Sebaliknya sekolah yang penuh
dengan berbagai kelonggaran dan toleransi yang negative justru menjadi
tempat yang nyaman bagi para pengguna dan pengedar narkoba. Oleh karna
sekolah harus menjadi lembaga yang bebas dari segala bentuk penggunaan
dan pengedaran narkoba.
c. Lingkungan Kerja
Seperti pabrik,kantor, tempat – tempat hiburan, apotik, lembaga
pemasyarakatan, atau bahkan rumah sakit, dan yang paling kita sayangkan
adalah temuan media massa atas penggunaan narkoba di lembaga
permasyarakatan. Bahkan disinyalir bahwa di lembaga permasyarakatan
malah menjadi tempat yang subur bagi peredaran narkoba siapa yang
mengedarkannya? Orang – orang yang sedang dihukum karena kasus narkoba.
d. Lingkungan Masyarakat
Seperti stasiun, hotel, terminal, bandara, pelabuhan, halte, dan lain-lain.
Sangat susah mendeteksi penggunaan narkoba di lingkungan seperti ini.
Stasiun dengan tingkat kerumunan yang tinggi agak susah mendeteksi siapa
yang mengedar narkoba. Begitu pula terminal, halte, dan lain-lain.
2.3 Bahaya Narkoba
Menurut WHO (www.newsfarras.com),yang dimaksud dengan pengertian
definisi narkoba adalah merupakan suatu zat yang apabila dimasukkan ke dalam
tubuh manusia akan mempengaruhi fungsi fisik dan atau psikologi (kecuali
Undang-Undang no 27 bahwa narkoba atau narkotika yang dimaksud ini adalah suatu zat
atau pun obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis
maupun semi sintetis.
Efek dampak penggunaan narkoba bisa dalam bentuk sebagai berikut :
a. Menyebabkan penurunan atau pun perubahan kesadaran.
b. Menghilangkan rasa.
c. Mengurangi hingga menghilangkan rasa nyeri.
d. Menimbulkan ketergantungan / adiktif (kecanduan).
Bahaya narkotika untuk kesehatan yang terberat adalah efek
ketergantungan obat nya itu sendiri. Karena dengan efek buruk yang ditimbulkan
bagi para pecandu narkoba adalah keinginan untuk selalu memakainya secara
berulang.
Bila tidak memakainya kembali akan ada rasa sakit yang dialami para
penderita dengan ketergantungan narkotika narkoba ini.
2.4 Definisi Informasi
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan
lebih berarti bagi penerimanya. Sumber informasi adalah data. Data kenyataan
yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.
Kejadian-kejadian (event) adalah Kejadian-kejadian yang terjadi pada saat tertentu.
Menurut Gordon B. Davis (2016:9) : Informasi adalah data yang telah
nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan sekarang atau
keputusan-keputusan yang akan datang.
a. Fungi Informasi
Fungsi utamanya, Yaitu: menambah pengetahuan atau mengurangi ketidak
pastian pemakai informasi, karena informasi berguna memberikan gambaran
tentang suatu permaslahan sehingga pengambil keputusan dapat menentukan
keputusan lebih cepat, informasi juga memberikan standart, aturan maupun
indicator bagi pengambil keputusan.
b. Kegunaan informasi tergantung pada:
1) Tujuan si penerima:
Bila tujuannyauntuk memberi bantuan, maka informasi itu harus
membantu si penerima dalam apa yang ia usahakan untuk memperolehnya.
2) Ketelitian penyampaian dan pengolahan data:
Dalam menyampaikan dan mengolah data, inti dan pentingnya informasi
harus dipertahankan.
3) Waktu
Apakah informasi itu masih up to date?
4) Ruang atau tempat
Apakah informasi itu tersedia dalam ruangan atau tempat yang tepat?
5) Bentuk
Dapatkah informasi itu digunakan secara efektif. Apakah informasi itu
memerlukan perhatian manajemen? Dan apakah informasi itu menekankan
situasi-situasi yang ada hubungannya
6) Semantic
Apakah hubungan antara kata-kata dan arti yang diinginkan cukupjelas?
Apakah ada kemungkinan salah tafsir?
2.5 Kampanye
Menurut Paetro ( Ruslan, 2008:23), kampanye adalah serangkaian iklan
untuk produk (atau layanan atau perusahaan) yang bekerja secara individual dan
secara kumulatif untuk mengkomunikasikan pesan pengiklan kepada konsumen.
Menurut Venus ( Ruslan, 2008:23), pengertian secara umum tentang
istilah kampanye yang dikenal sejak 1940-an campaign is generally exemply
persuasion in action (kampanye secara umum menanmpilkan suatu, kegiatan yang
bertitik tolak untuk membujuk), dan telah banyak dikemukakan beberapa ilmuan,
ahli dan praktisi komunikasi, yaitu defenisinya sebagai berikut:
a. Leslie B. Snyder
A communication campaign is a organized communication activity, directed at
a particular audience, for a particular periode of time to achieve a particular
goal. Secara garib besar bahwa kampanye komunikasi merupakan aktivitas
komunikasi yang terorganisasi, secara langsung ditujukan khalayak tertentu,
pada periode waktu yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan tertentu.
A campaign is conscious, sustained and incremental process designed to be
implemented over a specified periode of time for the purpose of influencing a
specified audience. Artinya, bahwa suatu kampanye yang secara sadar,
menunjang dan meningkatkan proses pelaksanaan yang terencana pada
periode tertentu untuk bertujuan mempengaruhi khalayak secara tertentu.
c. Rogers dan Storey
Mendefinisikan kampanye sebagai serangkaian kegiatan komunikasi yang
terorganisasi dengan tujuan untu menciptakan dampak tertentu terhadap
sebagaian besar khalayak sasaran secara berkelanjutan dalam periode waktu
tertentu.
Menurut Ruslan (2008:24), pemaparan dari berbagai definisi para pakar
mengenai arti kampanye tersebut diatas maka dapat ditarik suatu kesimpulan,
yaitu terdapat kegiatan – kegiatan; 1). Adanya aktivitas proses komunikasi
kampanye untuk mempengaruhi khalayak tertentu. 2). Untuk membujuk dan
memotivasi khalayak untuk berpatisipatif, 3). Ingin menciptakan efek atau
dampak tertentu seperti yang direncanakan, 4). Dilaksanakan dengan tema
spesifik dan nara sumber yang jelas, 5). Dalam waktu tertentu atau telah
ditetapkan, dilaksanakan secara terorganisasi dan terencana baik untuk
kepentingan kedua belah pihak atau sepihak
Menurut Weilbacher (1984:157), serangkaian iklan yang mungkin
sebanding dengan eksekusi dari beberapa media yang berbeda, hal ini disebut
2.5.1 Komponen Kampanye
Menurut Paetro (dalam Altstiel, 2010:134), kampanye memiliki banyak
komponen yang dapat mempengaruhi konsumen. Berikut beberapa komponen
yang dapat menjadi bagian dari kampanye terpadu:
a.
Advertising :majalahkonsumen, majalah perdagangandan majalahprofesional,siaran televisi, kabeltelevisi satelit,radio, lokal, koran, surat kabar nasionaldan
perdagangan, billboard, transit.
b. Promotion :penjualan jangka pendek kontes, penawaran khusus, diskon, rabat,
insentif, undian, lintas-promosi dengan produk lain, publisitas, dan iklan
promosi.
c. Public Relations : perencanaan acara, publikasi acara, siaran mencetak berita,
Newsletter, siaran berita video.
d. Internet Marketing :website, iklan internet, marketing berbasis izin,
pemasaran mesin pencari, hubungan pelanggan pemasaran, dan secara online
dan CD-ROM program interaktif.
e. Social Media :sementara media sosial hidup di web, blog, jejaring sosial,
situs, layanan bookmark, foto dan video sharing, mashup.
f. Direct Marketing : pengembangan database, mailer langsung, (surat, kartu,
mailer dimensi), pemenuhan (mailing informasi atau barang dagangan).
g. Mobile :layar ketiga, ponsel Anda, dan permainan dan banyak lagi yang akan
Menurut Altsiel (2010:135) menyimpulkan bahwa itu semua komponen
tersebut adalah bagian dari kampanye, mereka semua harus bekerja secara
bersamaan namun belum dapat berdiri sendiri sebagai individu selling tool.
2.6 Videotron (Digital Billboard)
Menurut Supriyanto (2008:50). Digital billboard merupakan billboard
dengan teknologi terbaru berupa penggunaan teknologi digital dalam
penyampaian pesannya. Digital billboard kini mulai digunakan dikota-kota besar.
Salah satu bentuknya adalah media iklan berupa giant television.
Menurut Cram (2012). Papan reklame digital adalah sebuah billboard yang
menciptakan gambar digital yang diganti oleh computer setiap beberapa detik.
Papan reklame digital terutama digunakan untuk iklan, tetapi mereka juga dapat
melayani tujuan pelayanan publik.
Kelebihan videotron adalah kemampuan dalam menampilkan gambar
bergerak sehingga materi iklan anda dapat terlihat lebih menarik dan dapat
disesuaikan dengan keinginan anda. Sebagai digital visual advertising, materi
iklan dapat berganti dengan lebih cepat agar selalu up to date. 1. Media
advertising tool yang paling effective dan actractive saat ini, di tengah – tengah
ramainya lalu lintas kota. 2. Sehingga iklan yang ditayangkan, lebih tertarget dan
harapan dari pengguna jasa advertising videotron menaikan brand image dan
brand awardness. 3. videotron selain sebagai sarana iklan komersial, saat ini juga
mulai banyak di manfaatkan oleh pemerintah daerah, kantor instansi, kantor
penyampaian program layanan masyarakat (public information). 5. Sebagai media
satu arah, sehingga masyarakat dapat mengetahui program pemerintah yang
sedang berjalan. Videotron terdiri dari 2 jenis, videotron indoor dan outdoor,
penggunaan untuk iklan advertising product lebih sering menggunakan videotron
outdoor yang memang di peruntukan untuk luar ruang sehingga tahan di segala
cuaca. Videotron indoor sering di manfaatkan sebagai sarana promo di dalam
gedung-gedung mall, dan sering juga dipakai untuk backdrop panggung
pertunjukan konser music seperti yang sering kita lihat ditelevisi.
2.7 Series Campaign
Menurut Boone (1974:537), series campaign adalah strategi untuk
menciptakan pesan dimulai dengan manfaat produk menawarkan kepada
pelanggan potensial dan bergerak ke fase konsep kreatif, di mana pemasar
berusaha untuk membawa pesan yang tepat kepada konsumen menggunakan
komponen visual dan verbal, pemasar bekerja untuk membuat iklan dengan
bermakna , dipercaya, dan memiliki ciri khas.
Iklan biasanya dibuat tidak secara individu, tetapi sebagai bagian dari
kampanye tertentu. Kampanye iklan merupakan rangkaian yang berbeda tetapi
terkait iklan yang menggunakan satu tema dan muncul dalam media yang berbeda
dalam jangka waktu tertentu. Dalam mengembangkan strategi kreatif, pengiklan
harus memutuskan bagaimana untuk berkomunikasi seperti nada, sejauh mana
informasi yang diberikan, dan kesimpulan yang mengarah konsumen sisi cerita
2.8 Tipografi
Menurut Kusrianto(Ali, 2010:1), sebelum era digital, tipografi adalah ilmu
atau skill yang berkaitan dengan profesi penata aksara di percetakan maupun
seniman – seniman yang berkerja di perusahaan pembuatan aksara ( disebut type
founder).
Pendifinisian umum, tipografi adalah ilmu yang berkaitan dengan aksara
cetak. Dan tipografi dalam pengertian yang lebih bersifat ilmiah adalah seni dan
tehnik dalam merancang maupun menata aksara dalam kaitannya untuk menyusun
publikasi visual baik cetak maupun non cetak.
Tipografi sebagai salah satu elemen desain juga mempengaruhi dan
dipengaruhi oleh elemen desain secara keseluruhan. Penggunaan tipografi dalam
desain komunikasi visual disebut dengan desain tipografi
(www.dgi-indonesia.com).
Tujuan mendesain menurut Ali (2015:40) adalah menyampaikan informasi
kepada pembaca secara cepat, mudah, dan menyenangkan, bukan sebaliknya.
Maka pemilihan jenis dan karakter huruf, serta cara pengelolaanya akan sangan
menentukan keberhasilan desain komunikasi visual. Dibaca tidaknya sebuah
pesan tergantung pada penggunan huruf (type face) dan cara penyusunannya.
Informasi semanir apapun bisa tidak dilirik pembaca karena disampaikan dengan
tipografi yang buruk. Sebagai contoh, ukuran huruf terlalu kecil jenis huruf sulit
dibaca, spasi terlalu dan layout berdasarkan (crowded ) dan huruf judul (display
a. Huruf Klasik (Classical Typefaces)
Huruf yang meiliki kait (serif) lengkung ini juga disebut Old Style Roman,
memiliki bentuk yang cukup menarik, kemudahan membaca ( redibility )
cukup tinggi, salah satunya contohnya Gramond, memiliki kait (serif ) sudut
lengkung, dan tebal – tipis yang kontras.
b. Huruf Transisi (Transitional)
Hamper sama dengan huruf Old Style Roman, hanya berbeda pada ujunng
kaitnya yang runcing dan memiliki sedikit perbedaan tebal-tipis pada tubuh
huruf, font yang termasuk jenisntransis adalah Baskerville dan Century.
c. Huruf Modern Roman
Memiliki ketebalan huruf sangat kontras bagian yang vertical tebal, garis-garis
horizontal dan serifnya sangat tipis sehingga untuk text berukuran kecil sulit
dibaca bahkan sering tidak terbaca.
d. Huruf Sans Serif
Salah satu cirri huruf ini adalah memiliki bagian-bagian tubuh yang sama
tebalnya. Karakter huruf sans serif yang rounded atau huruf dengan ujung
bulat, memiliki kesan santai, nyaman, dan menarik pada visual. (Amborse,
2005:54). Contoh huruf sans serif yang popular antara lain Arial, Helvetica,
Futura, dan Grill Sans. Sering dugunakan untuk buku dan majalah karena
memiliki kesan dinamis dan simple.
Huruf Egyption memiliki kait berbentuk balok yang ketebalannya hamper
sama dengan ketebalan tubuh huruf sehingga terkesan elegan, Jantan dan
kaku.
f. Huruf Tulis
Berasa dari tulisan tangan (hand-writing) sangat sulit dibaca dan melelahkan
jika dipakai untuk teks yang panjang.
g. Huruf Hiasan (Decorative)
Bukan termasuk huruf teks sehingga sangat tidak tepat jika digunakan untuk
teks panjang, lebih cocok untuk kata atau judul yang pendek.
2.9 Daya Tarik Musik
Menurut Suyanto (2005: 100) musik merupakan komponen penting dalam
periklanan. Jingle, music latar, lagu terkenal, dan aransemen klasik digunakan
untuk menarik perhatian, menyampaikan titik penjualan, menetapkan nada emosi
suatu iklan dan mempengaruhi perasaan pendengarnya. Banyak praktisi dan
akademisi periklanan memikirkan bentuk variasi music yang digunakan untuk
fungsi komunikasi. Bentuk variasi tersebut mencakup musik sebagai penarik
perhatian yang dapat membuat konsumen berperasaaan positif, membuat
konsumen lebih menerima pesan iklan, dan membuat komunikasi yang
2.10 Iklan Persuasif
Menurut Suyanto (2005: 57) Iklan persuasive bertujuan untuk membentuk
permintaan selektif suatu merek tertentu, yang dilakukan pada tahap kompetitif
dengan membentuk preferensi merek, mendorong alih merek, mengubah persepsi
pembeli tentang atribut produk, membujuk pembeli untuk membeli sekarang, dan
membujuk pembeli menerima, mencoba, atau menyimulasikan penggunaan
produk.
2.11 Strategi Unique Selling Proposition
Menurut Suyanto (2005: 79) strategi unique selling proposition
dikembangkan oleh Rosser Reeves. Strategi ini berorientasi pada keunggulan atau
kelebihan produk yang tidak dimiliki oleh produk saingannya. Kelebihan tersebut
juga merupakan sesuatu yang dicari atau dijadikan alas an bagi konsumen untuk
menggunakan suatu produk Karena produk dibedakan oleh karakter yang spesifik.
Pendekatan ini dilakukan oleh oli Castrol GTX dengan kemampuan superior
melindungi mesin.
2.12 Warna
Menurut Nugroho (2008:1) warna memiliki banyak kegunaan selain dapat
mengubah rasa, bisa juga mempengaruhi cara pandang, dan bisa menutupi ketidak
sempurnaan serta bisa mambangun suasana atau kenyamanan untuk semua orang.
Warna adalah satu hal yang sangat penting dalam menentukan respons dari
memberikan kesan dan identitas tertentu, walaupun hal initergantung pada latar
belakang pengamatannya juga. Seperti warna putih dalam budaya barat memberi
kesan suci dan dingin karena diasumsikan dengan salju. Sementara itu, warna
putih memberi kesan kesedihan di banyak Negara timur.
Menurut Nugroho (2008:3) Pengelolaan warna pada media cahaya dan
pengelolaan warna pada media cat memiliki metode yang berbeda. Layar
computer menampilkan warna dengan media cahaya, sedangkan cat atau printer
menampilkan warna dengan media cat. Layar computer menampilkan cahaya
dengan menggunakan kombinasi cahaya warna merah, hijau, dan biru (RGB)
untuk menampilkan lebih dari 16,7 juta warna. Sebaliknya, semua mesin cetak
dan printer warna menggunakan kombinasi empat wrna cyan, magenta, kuning
dan hitam (CMYK) untuk mempresentasikan semua warna pada halaman cetak
(kurang dari 16,7 jura warna). RGB dan CMYK dapat dianggap sebagai dua
bahasa warna yang berbeda. Untuk pekerjaan cetak, anda harus mempelajari cara
untuk dapat “berbicara” secara CMYK, sedangkan untuk mengatur warna pada
layar computer kita harus menggunakan bahas RGB.
2.12.1 Roda Warna (Color Wheel)
Roda warna dikembangkan oleh Newton. Roda warna merupakan
lingkaran yang dibuat dengan menghubungkan ujung merah dan ujung unggu dari
spectrum warna. Hasilnya sebagai berikut :
Warna primer merupakan warna yang paling kuat. Ia merupakan warna yang
utama dalam pembentukan warna-warna lainnya. Warna pokok terdiri 3, yaitu:
1) Merah
2) Biru
3) Hijau
b. Warna Sekunder
Warna sekunder merupakan warna yang dihasilkan dari campuran dua warna
primer. Tiga warna sekunder tersebut ialah:
Warna pembentuk dan warna hasilnya seperti pada table di bawah.
Tabel 2.1 Warna Pembentuk Dan Warna Hasilnya
c. Warna Tersier
Campuran satu warna primer dengan warna sekunder di sebelahnya. Warna
tersier terdiri dari 6 warna.
d. Gabungan
Dari warna primer, sekunder, tersier, terbentuklah roda warna. Warna 1
27
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Perancangan penelitian ini menggunakan metodologi dengan metode
pendekatan kualitatif.Penelitian ini membutuhkan informasi lebih mendalam
mengenai Program Kampanye Bersih Sikat Narkoba “Bersinar” Polda Jatim.
Peneliti memilih menggunakan metode penelitian kualitatif untuk menentukan
cara mencari, mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data hasil penelitian
tersebut. Menurut David William, seperti yang dikutip Meleong (2007:5)
mengemukakan bahwa penelitian kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu
latar alamiah, dengan menggunakan metode alamiah, dan dilakukan oleh orang
atau peneliti yang tertarik secara alamiah. Jadi dalam penelitian kualitatif
bertujuan memperoleh gambaran seutuhnya mengenai suatu hal menurut
pandangan manusia yang diteliti.Penelitian kualitatif ini berhubungan dengan ide,
persepsi, pendapat atau kepercayaan orang diteliti dan tidak dapat diukur dengan
angka.
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan wawancara, observasi,
literature, dan studi pustaka.Bedasarkan hasil pengumpulan data secara langsung
dilapangan, selanjutnya data-data untuk merancang kampanye baik dalam hal
pemilihan media, unsur-unsur visual desain dianalisis bedasarkan metode
diharapkan data yang diperoleh dapat sesuai dan terperinci untuk menunjang
perancangan program kampanya “Bersinar” Polda Jatim ini.
3.2 Perancangan Penelitian
Metode pada perancangan penelitian yang akan dilakukan melalui
beberapa proses tahap sehingga jalur pemikiran dapat diikuti. Metode yang akan
dilakukan mulai dari proses tahap wawancara, observasi, STP, studi literatur, studi
eksisting, studi kompetitor, dan USP. Metode wawancara dilakukan sebagai alat
pengumpulan data yang sangat penting dalam penelitian kualitatif yang
melibatkan manusia sebagai subjek (pelaku, actor) sehubungan dengan realitas
atau gejala yang dipilih untuk diteliti.Metode observasi merupakan metode
pengamatan yang biasanya dilakukan untuk melacak secara sistematis dan
mengamati kejadian-kejadian dilokasi terkait dengan persoalan-persoalan sosial,
politis, dan kultural masyarakat.Akan menghasilkan hasil metode dan tahap
selanjutnya melakukan tahap analisis. Metode STP dilakukan untuk menentukan
segmentation, targeting, dan positioning. Metode studi literatur dilakukan sebagai
teknik pengumpulan data dengan menghimpun, mempelajari dan menganalisis
dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik, seperti
buku-buku referensi, jurnal-jurnal, dan media lainnya yang berkaitan dengan
obyek penelitian.Studi Eksisting mengacu pada observasi yang telah dilakukan
terhadap obyek yang diteliti, yaitu media promosi terdahulu.Studi Kompetitor
menjelaskan kemiripan sebuah produk atau teknik yang diangkat.Metode USP
(Unique Selling Proposition) mengacu pada keunikan yang menjual (attractive),
memiliki ini dibandingkan dengan kompetitor. Tahap selanjutnya yaitu analisis
SWOT dan strategi utama yang dipergunakan untuk menilai dan menilai ulang
(reevaluasi) suatu hal yang telah ada dan telah diputuskan sebelumnya dengan
tujuan meminimumkan resiko yang akan timbul. Tahap selanjutnya yang
dilakukan dengan menentukan Keyword dan disimpulkan menjadi sebuah Konsep.
3.2 Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono dalam Pawito (2007:96) data penelitian komunikasi
kualitatif pada umumnya berupa informasi kategori subtansif yang sulit
dinumerasikan. Secara garis besar data dalam penelitian komunikasi kualitatif
dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, antara lain :
a. Data yang diperoleh dari interview (wawancara)
b. Data yang diperoleh dari observasi
Pada penelitain program kampanye “Bersinar” ini, peneliti menggunakan
teknik pengumpulan data wawancara, observasi dan data berupa dokumen.
1) Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan berhadapan secara langsung dengan yang diwawancarai tetapi dapat
juga diberikan daftar pertanyaan dahulu untuk dijawab pada kesempatan lain.
Peneliti melakukan wawancara dengan informan yang memahami tentang
program “Bersinar” yaitu Wiwik selaku bagian Humas Polda Jatim informasi
yang saya dapat ialah bahwa ada program baru yang akan dilaksanakan yaitu
program ini masyarakat bisa berkerjasama membantu pihak kepolisian
memberantas narkoba.
2) Observasi
Metode ini merupakan awal dari teknik pengumpulan data yang dilakukan
untuk pembuatan program kampanye “Bersinar” sebagai media
sosialisasipemberantasan narkoba di kota Surabaya. Teknik ini dilakukan
dengan cara mengumpulkan data yang digunakan untuk menghimpun data
penelitian melalui pengamatan secara mendalam dari hasil yang telah
ditemukan dimana observasi atau peneliti benar-benar terlibat.
Observasi yang dilakukan untuk mengetahui permasalahan desain dari
iklan kampanye sebelumnya serta bagaimana desain yang cocok dan sesuai
dengan citra polda jatim terkait dan kota Surabaya terhadap masyarakat
sehingga mampu menarik minat masyarakat untuk membantu kepolisian
member informasi. Dalam langkah ini penulis melakukan analisis terhadap
citra program kampanye “Bersinar”, serta membandingkan dengan desain lain
yang bergerak di bidang yang sama. Hal ini dilakukan agar desain iklan
kampanye yang dibuat sesuai dengan karakter dan citra yang ingin ditampilkan
Polda Jatim.
Berdasarkan analisis yang diperoleh dan hasil observasi yang peneliti
amati adalah gaya desain kampanye narkoba yang dimana desain kampanye
narkoba menggunakan visual-visual dampak buruk setelah menggunakan
narkoba, dan gaya-gaya desain yang keras dimana menggunakan warna merah,
3) Literatur
Literatur merupakan sarana bantu bagi peneliti dalam mengumpulkan data
atau informasi dangan membaca surat-surat, pengumuman, iktisiar rapat,
pernyataan tertulis atas kebijakan tertentu serta bahan-bahan tulisan lain.
(www.indonesiana.tempo.co) yang di akses pada tanggal 17 maret
2016.Narkotika perlahan menyusup ke berbagai lapisan masyarakat tanpa
mengenal usia tua atau muda. Berdasarkan data BNN pada tahun 2013,
narkotika masuk ke berbagai jenjang usia. Peredaran narkotika mulai masuk ke
kelompok usia dibawah 16 tahun sebesar 0,3%, kelompok usia 16-19 tahun
sebesar 4,82%, kelompok usia 20-24 tahun sebesar 14, 67%, kelompok usia
25-29 tahun sebesar 26, 86%, dan kelompok usia diatas 30 tahun mencapai
53,35%.
Dari data ini jelas terlihat bahwa narkotika tersebar merata ke semua usia
terutama usia produktif. Generasi usia produktif inilah yang menjadi generasi
muda penerus bangsa. Namun apa jadinya bila lebih dari setengah dari anak
bangsa ini terjerumus kedalam bahaya narkoba? Kekhawatiran hilagnnya satu
generasi akan semakin mengancam masa depan bangsa ini.
Keseriusan pemerintah untuk memberantas peredaran narkotika semakin
nyata.Presiden Indonesia telah mencanangkan Indonesia Negeri Bebas
Narkoba pada tanggal 26 Juni 2011.Maka tugas BNN sebagai lembaga negara
yang fokus terhadap permasalahan narkoba ini semakin giat dalam mencapai
Untuk mencapai cita-cita Indonesia Negeri Bebas Narkoba, maka BNN
melakukan pencanangan tahun 2014 sebagai tahun penyelamatan pengguna
narkoba. Pencanangan ini diharapkan mampu meningkatkan kinerja BNN
untuk mencapai target Indonesia Bebas Narkoba tahun 2015.
Sangat disadari bahwa BNN sebagai satu lembaga tidak bisa bekerja
sendiri untuk mencapai cita-cita dalam penanganan masalah narkoba ini.
Dibutuhkan kerja sama dari berbagai lembaga dan elemen masyarakat untuk
bersama-sama untuk mencapai misi mulia ini. Oleh sebab itu, BNN melakukan
kerja sama secara intensif dengan berbagai lembaga dan lapisan masyarakat.
3.3 Data dan Sumber Data
Menurut Sarwono dan Lubis (2007:98-99) data dalam penelitian kualitatif
bersifat deskritif, bukan angka. Data dapat berupa gejala-gejala, kejadian ataupun
peristiwa yang kemudian akan dianalisis dalam bentuk kategori-kategori. Jika
dilihat jenisnya maka kita dapat membedakan data kualitatif sebagai data premier
dan data sekunder.
a. Data Premier
Berupa teks hasil wawancara yang diperoleh melalui wawancara informan
yang dijadikan sempel penelitian.Data dapat direkam atau dicatat oleh peneliti.
Data yang didapat setelah melakukan wawancara dan direkam melalui paparan
ibu Wiwik selaku bagian Humas Polda Jatim ialah bahwa polda jatim akan
b. Data Sekunder
Berupa data-data yang sudah tersedia dan dapat diperoleh peneliti dengan cara
membaca, melihat atau mendengarkan. Data yang didapat setelah membaca
artikel di website (www.indonesiana.tempo.co) yang diakses pada tanggal 17
maret 2016 berupa penjelasan bahwa Presiden memerintahkan kepada semua
jajaran untuk memberantas korupsi dan BNN (Badan Narkotika Nasional)
mengharapkan ada kerja sama dari pihak masyarakat untuk membantu
member informasi.
3.4 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data didalam penelitian ini menggunakan analisi deskritif
kualitatif.Data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan
angka-angka.Hal ini disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif. Selain itu,
semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang
sudah diteliti. Dengan demikian, hasil data yang saya dapat dari berupa
wawancara, observasi dan literature ialah, bahwa pemerintah Jokowi
memerintahkan kepada semua perusahaan/lembaga untuk memberantas narkoba
dan BNN pun mengharapkan adanya bantuan dari masyarakat untuk member
informasi keberadaan narkoba dan polda jatim dengan adanya perintah dari
pemerintah maka polda jatim membuat program “Bersinar” untuk mengajak
masyarakat untuk membantu memberantas narkoba dan diperlukannya sosialisasi
kampanye untuk memperkenalkan program tersebut aga masyarakat menjadi tau
34
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Hasil Analisis Data
Bedasarkan pemaparan Wiwik selaku bagian humas Polda Jatim,
wawancara pada tanggal 3 Maret 2016 maka dapat disimpulkan bahwa program
Bersinar ini merupakan program Polisi Daerah Jawa Timur untuk oprasi berantas
narkoba. Tentunya dengan adanya program ini pihak kepolisian jawa timur
mensosialisas kan atau menginformasikan ke masyarakat untuk mengajak
masyarakat untuk membantu kepolisian menggali informasi dimana keberadaan
narkoba,
Narkoba sudah masuk dari segala umur dari umur yang masih belia
sampai yang sudah berumur sangat mengecewakan dimana narkoba sudah mulai
masuk ke sekolah sekolah penyebaran yang sangat luat sangat mengancam
keberlangsungan generasi muda, maka pihak pemerintah sangat serius untuk
memberantas kejahatan narkoba ini, narkoba sangat banyak merugikan negara dan
pengguna dimana apabila pengguna sudah menjadi pencandu berat maka susah
sekali untuk dilepaskan dari ketergantungan narkoba tersebut dimana bisa
mengakibatkan kematian. Peredaran narkoba pun sudah mulai menyebar dari
sabang sampai marauke dimana melewati area pelabuhan dan disebarkan melalaui
pulau-pulau kecil dan masuk ke daerah daratan, sangat susah untuk mebernatas
narkoba dengan cepat akibat dari penyebaran narkoba yang sangat luas itu
berdasarkan data BNN pada tahun 2013, narkotika masuk ke berbagai jenjang
usia.
Dari data BNN di atas pengguna narkoba bedasarkan umur maka dapat
disimpulkan bahwa narkoba sangat masih banyak di sekitar kita dan masih banyak
tersebar dimana-mana dari umur yang belia sampai yang tua.Maka diperlukannya
pemberantassan terhadap narkoba dari kalangan bawah sampai atas.
Hal ini yang harus kita ubah bersama-sama jangan hanya menyerahkan
semuanya kepihak polisian menurut Budi Woseso kepala BNN pun mengatakan 10 - 14
memberantas narkoba ketika narkoba bisa di berantas dengan cepat maka
Indonesia bisa bebas dari serangan narkoba dan generasi muda bisa diselamatkan.
Setelah semuanya terencana dengan baik, diperlukan adanya sebuah
system sosialisasi yang baik pula agar program ini ( Bersih Sikat Narkoba) dapat
dikenal dengan baik oleh masyarakat. Oleh karena itu dibuat kampanye program
Bersinar untuk memudahkan sosialisasi kepada masyarakat.
4.2 Program Bersinar
Bersinar adalah suatu program brantas narkoba yang ingin mengajak
masyarakat untuk membantu kepolisian member informasi di mana keberadaan
narkoba dengan adanya informasi kepolisian bisa cepat dan sigap untuk datang
dan memberantasnya. Dengan adanya bantuan dari masyarakat maka narkoba di
bernatas dengan cepat, program pemberantasan narkoba ini di dukung atau di beri
perintah langsung oleh pemerintah
4.3 Studi Kompetitor
Pada analisa studi kompetitor ini dibahas bagaimana sistem kampanye
yang akan dibuat dengan system kampanye berbeda dengan produk berbeda.
Kampanye yang dapat dijadikan pembanding adalah "Road Show Kampanye Anti
Narkoba Di 80 Kota Indonesia"dari Solidaritas Slankers dalam forum kehumasan
yang di lakukan oleh Badan Koordinasi Kehumasan (Bakohumas) Pemerintah dan
bahwa ada 3 (tiga) hal utama yang harus di perangi oleh seluruh lapisan
masyarakat Indonesia yaitu korupsi, terorisme dan narkotika. Terkait dengan
narkoba, hingga saat ini hasil penelitian jumlah penyalahgunaan narkoba adalah
1,5 % dari penduduk Indonesia atau sekitar 3,3 juta orang. Dari 80 juta jumlah
pemuda Indonesia, 3% sudah mengalami ketergantungan narkoba, serta sekitar
15.000 orang telah meninggal dunia setiap hari 40orang menjemput maut karena
overdosis narkoba.
Melihat data di atas, dapat di tarik sebuah benang merah bahwa generasi muda
sangat rentan terhadap penyalahgunaan narkoba yang akan membawa dampak
pada ketergantunggan terhadap obat yang bersifat adiktif tersebut. Mengajak
masyrakat khususnya generasi muda untu hidup sehat tanpa narkoba.
Sebagai misi sosial dan kampanye gerakan anti narkoba, menginggatkan
kepada setiap individu masyarakat khususnya generasi muda Indonesia bahwa
mengkonsumsi narkoba membawa bencana.Mengajak seluruh lapisan masyarakat
Indonesia untuk bersama-sama memberantas dan memerangi peredaran dan
penyalahgunaan narkoba.Ikut mensukseskan progam pemerintah melaksanakan
pembangunan generasi muda Indonesia yang bersih dan bebas narkoba.
Bentuk kegiatan yang dilaksanakan ialah,
a. Aksi Simpatik Kampanye Anti Narkoba Di Setiap Kota
b. Edukasi Tentang Bahanya Mengkonsumsi Narkoba
e. Talk Show Cegah Bahaya Narkoba
4.4 Segmentation, Targeting, and Positioning
a. Segmentasi
Bedasarkan pemaparan Wiwik selaku anggota humas Polda Jatim, dalam
program kampanye Bersinar ini segmen pasar yang dituju adalah:
Demografi : Usia : Semua Usia
Jenis Kelamin : Pria dan Wanita
Profesi : Semua Profesi
Pendidikan : Semua Pendidikan
Kelas Sosial : Semua Kelas Sosial
Geografis : Wilayah : Surabaya
Psikografi : Gaya Hidup : Masyarakat yang sering bersosialisasi dan peduli
lingkungan.
Keperibadian : Orang yang peduli dengan
sekitarnya.
b. Targeting
Target yang disasar oleh program kampanye Bersinar secara umum adalah
seluruh warga Surabaya namun secara spesifik, pihak Polda Jatim
menargetkan kepada warga Surabaya yang tidak menggunakan narkoba tapi
dewasa karena pada usia tersebut mereka memasuki fase dewasa pada tahap
kedua, dimana pola pikir mereka memikirkan kepedulian bersama.Dan lebih
di spesifikasikan dan di sesuaikan dengan keinginan dari pihak polda jatim
yaitu dewasa muda yang berumur sekitar 25 – 30.Yaitu seperti yang di
jelaskan oleh wiwik dimana umur berkisar tersebut mereka sudah banyak
teman dan bisa dipercaya dan mempunyai rasa percaya diri yang besar.
c. Positioning
Positioning adalah komunikasi yang berhubungan dengan bagaimana
khalayak menempatkan suatu produk, merek atau perusahaan di dalam
otaknya, di dalam alam khayalnuya, sehingga khalayak memiliki penilaian
tertentu (Morissan, 2010: 72).Kampanye Bersinar ingin memposisikan dirinya
sebagai program kampanye siap menerima informasi di mana keberadaan
narkoba dan di berantas dengan cepat.
4.4 Analisis SWOT
Menurut Sarwono dan Lubis (2007:18) Analisis SWOT dipergunakan
untuk menilai dan menilai ulang (re-evaluasi) suatu hal yang telah ada dan telah
diputuskan sebelumnya dengan tujuan meminimumkan resiko yang mungkin
timbul.Langkahnya adalah dengan mengoptimalkan segi positif yang mendukung
serta meminimalkan segi negatif yang berpotensi menghambat pelaksanaan
peluang dan ancaman merupakan faktor eksternal.Hasil kajian dari keempat segi
ini kemudian disimpulkan, meliputi strategi pemecahan masalah, perbaikan,
pengembangan, dan optimalisasi.Metode analisis SWOT bisa dianggap sebagai
metode analisis yangg paling dasar, yang bermanfaat untuk melihat suatu topik
ataupun suatu permasalahan dari 4 empat sisi yang berbeda.Hasil dari analisa
biasanya berupa arahan ataupun rekomendasi untuk mempertahankan kekuatan
dan untuk menambah keuntungan dari segi peluang yang ada, sambil mengurangi
kekurangan dan juga menghindari ancaman. Jika digunakan dengan benar, analisis
ini akan membantu untuk melihat sisi-sisi yang terlupakan atau tidak terlihat
selama ini.
Hal-hal yang dikandung oleh empat faktor tersebut disimpulkan menjadi
sesuatu yang positif, netral atau minimal dipahami. Penyusunan kesimpulan ini
ditampung dalam Matriks Pakal yang terdiri dari:
a. Strategi PE-KU (S-O) / Peluang dan Kekuatan: Mengembangkan peluang
menjadi kekuatan
b. Strategi PE-LEM (W-O) / Peluang dan Kelemahan: Mengembangkan
peluang untuk mengatasi kelemahan.
c. Strategi A-KU (S-T) / Ancaman dan Kekuatan: Mengenali dan
mengantisipasi ancaman untuk menambah kekuatan
d. Strategi A-LEM (W-T) / Ancaman dan Kelemahan: Mengenali dan
mengantisipasi ancaman untuk meminimumkan kelemahan (Sarwono dan
Internal
Eksternal
STRENGTH WEAKNESS
• Berseries
• Program milik Polda Jatim dan Diawasi dan Dikontrol Langsung oleh Polda jatim
• Menerima informasi dengan cepat dan sigap untuk memberantas
• Belum ada Sosialisasi ke Masyrakat
• Kecemasan masyarakat untuk melaporkan
• Kurangnya mempertimbangkan pentingnya sebuah iklan kampanye untuk
memberantas narkoba dengan cara membutuhkannya informasi dari masyarakat
• Penyampaian pesan yang banyak
• Meningkatkan Promosi dan Sosialisasi agar dapat dikenal luas oleh masyarakat
• Mensosialisasikan ke masyarakat untuk menjadi sadar dan peduli tentang pentingnya informasi yang di berikan untuk keberlangsungan Negara.
• Melakukan pendekatan ke masyarakat untuk memberitahukan di jaganya kerahasiaan siapa yang memberi informasi
• Menciptakan iklan kampanye program Bersinar (bersih sikat narkoba) sebagai dorongan kesadaran terhadap pentingnya berpatisipasi untuk memberikan informasi.
Strategi Utama :Sebagai upaya mewujudkannya kesadaran lingkungan yang bersih, aman dan bebas dari
narkoba dengan cara mensosialisasikan pentingnya memberikan informasi keberadaan narkoba ke
kepolisian. Selain itu juga menggunakan penyebaran video secara viral dan di akhir video diberikan
kata-kata persuasive atau mengajak untuk melihat video series selanjutnya.
Tabel 4.2 Hasil Analisis SWOT
4.7 Unique Selling Preposition (USP)
USP (Unique Selling Proposition) mengacu pada keunikan yang menjual
(attractive), keunikan dari kampanye program ini ialah berseries dan mengajak
masyarakat untuk memberi informasi keberadaan narkoba.
4.8 Keyword
Pemilihan kata kunci atau keyword dari perancangan program kampanye
“Bersinar” ini sudah dipilih melalui penggunaan dasar acuan terhadap analisis
data yang sudah dilakukan.Penentuan keyword diambil bedasarkan data yang
sudah terkumpul dari hasil wawancara, observasi, STP, dan studi competitor.
4.9 Breakdown Permasalahan & Keyword
Pada tahap ini sangat penting untuk menentukan konsep yang baik dan
benar dimana tahap untuk mendapatkan satu keyword harus melalui cara
brainstorming dimana cara yang saya gunakan ini melalui beberapa keyword yang
dicari defenisinya dan di cari defenisi yang sama dan digabungkan sehingga
mendapatkan satu keyword, keyword disini digunakan sebagai konsep kreatif yang
akan di gunakan sebagai perancangan desain.
Tahap pertama yang saya gunakan ialah membreakdown permasalahan
terlebihdahuludan ditemukan satu keyword dan digabungkan dengan USP, STP,
Konsep perancangan program kampanye “Bersinar” adalah
“communicative”.Deskripsi dari “communicative” adalahko·mu·ni·ka·tif,keadaan
saling dapat berhubungan (mudah dihubungi), mudah dipahami
(dimengerti),bahasanya sangat mudah dipaham sehingga pesan yg
disampaikannya dapat diterima dng baik. Konsep “communicative” bertujuan
untuk menunjukan bahwa program bersinar ini adalah program yang mudah untuk
dipahami untuk tujuan dan maksud yang di sampaikan sehingga masyarakat yang
melihat langsung mengerti dan memahami dengan mudah bahwa program ini
ialah program pemberantas narkoba dengan bantuan informasi dari masyarakat.
Dengan konsep communicative, diharapkan masyarakat yang belum
tergerak dengan kepedulian lingkungan menjadi terdorong untuk peduli terhadap
4.11.1 Tujuan Kreatif
Perancangan program kampnaye “Bersinar” merupakan suatu hal penting
untuk mengundang daya tarik masyarakat terhadap hasil perancangann program
kampanye yang berupa iklan series campaign dan didukung dengan aplikasi
media lainnya yang berupa poster, banner, billboard, dan iklan Koran.Maka hal
ini dibutuhkan sebuah konsep yang matang.
Dengan adanya keyword, diharapkan akan memberikan visualisasi yang
sesuai dengan perancangan program kampanye “bersinar” Polda Jatim dengan
teknik series campaign dalam upaya memberantas narkoba. Keyword yang
digunakan adalah “komunikatif” atau “communicative” yang merupakan hasil dari
penggabungan anatar wawancara, observasi, STP, dan Studi Kompetitor yang
sudah melalui proses reduksi sehingga menjadi sebuah hasil konsep
communicative sebagai dasar acuan dalam perancangan program kampanye
“bersinar”.
Konsep communicative memiliki tujuan kreatif visual yang disajikan
dengan tampilan visual yang bertemakan lingkungan sekitar. Tujuan kreatif
disetiap visual memiliki gaya penyampaian pesan animasi, agar masyarakat
tertarik untuk berpartisifasi pada program “bersinar” dan terdorong untuk peduli
Perancangan program kampanye “bersinar” diperlukan strategi kreatif
sebagi upaya meningkatkan kesadaran terhadap lingkungan sekitar di kawasan
sekolah. Pesan visual merupakan salah satu hal penting dari sebuah iklan
kampanye agar mampu menunjukan bahwa program ini peduli dengan lingkungan
sekitar dan mengajak masyarakat untuk ikut peduli dengan lingkungan sekitar
dengan cara berkontribusi memberikan informasi keberadaan narkoba ke polisi.
Konsep communicative yang akan dikemas dalam iklan kampanye menggunakan
gaya desain yang bertemakan lingkungan sekitar yang dimana di setiap video
berbeda dari satu sama lain tetapi Saling berkaitan. Gaya esekusi pesan yang
diambil
1. Tagline
Dalam setiap aplikasi desain media yang akan digunakan dalam kampanye
Program “Bersinar” akan menggunakan 1 tagline. Tagline pertama digunakan
untuk tagline produk sehingga lebih mengambarkan detail produk. Tagline yang
diambil adalah “Bersih Sikat Narkoba”. Sedangkan Yang pertama adalah untuk
lebih memperkenalkan program Bersinar. Selain mensosialisasikan program
bersinar, penggunaan hastag juga memperluas kampanye sehingga di tempat dan
dimana pun bisa menimbulkan rasa kepedulian di lingkungan sekitar sehingga
apabila adanya kemunculan rasa peduli maka masyarakat diharapkan memberikan
informasi keberadaan narkoba kekepolisian. Hal ini tentunya sangat relevan
dengan keyword yaitu Communicative yaitu ingin mengesankan bahwa program
kata-kata yang mudah dipahami. Hal ini akan mempermudah masyarakat untuk
mengasosiasikan bahwa program bersinar adalah program yang mengajak
masyarakat untuk berkerjasama untuk memberantas narkoba.
2.Headline
Headline atau pesan utama yang akan diaplikasikan pada iklan kampanye
adalah nama program yaitu “Bersih Sikat narkoba” agar memudahkan orang yang
melihat untuk mengidentifikasi secara cepat agar pemahaman dan makna yang
ditangkap langsung dapat dipahami oleh audience.
3.Tipografi
Tipografi yang digunakan pada iklan kampanye ini adalah sans serif
dengan pertimbangan Legibility dan Readability. Karena iklan Kampanye
berbasis infografis, maka tidak ada ruang untuk tipografi melakukan kesalahan
karena power dari sebuah infografis adalah terletak pada informasi yang akan
diberikan. Informasi merupakan bagian paling penting dalam infografis
(Lankow,dkk : 205). Maka dari itu penggunaan huruf dengan legibilitas tinggi
sangat dianjurkan.
Dari hasil brainstorming maka dipilihlah huruf Sans serif dengan alternatif
Font diatas akan digunakan sebagai body text dalam video dan digunakan pula
pada kalimat yang akan ditekankan (emphasis) tergantung kepada kebutuhan.
Dari pilihan font atas maka dilakukan Brainstorming yang terdiri dari 5
orang dengan skala penilaian masing – masing 1-5 poin untuk tiap kolom yang
dinilai. Brainstorming dilakukan untuk mengetahui sketsa terpilih untuk
kemudian dilanjutkan ke proses selanjutnya. Beikut hasil dari Brainstorming: Gambar 4.4 Alternatif Font
Tabel 4.3 Brainstorming Font Headline
Nama Font Kecocokan Keterbacaan Daya Tarik Total
Gotham 4 4 5 13
BebasNeue 3 3 4 10
Impact 2 5 3 10
Corbel 5 2 1 8
Champagne&
Limousines
1 1 2 4
Sumber: Hasil Olahan Peneliti
Font untuk Bodycopy
Tabel 4.4 Brainstorming Font Bodycopy
Nama Font Kecocokan Keterbacaan Interest Point Total
Gotham 4 2 4 10
BebasNeue 3 1 3 7
Impact 2 4 5 11
Corbel 5 5 2 12
Champagne&
Limousines
1 3 1 4
Penggunaan warna di setiap aplikasi media kampanye
Bersinarmenggunakan warna yang sesuai dengan karakter konsep
“Communicative” yang harus memberikan kesan dan karakteristik program
Bersinar.Jadi warna utama yang dipilih untuk visual program kampanye bersinar
ini menggunakan warna hijau dikarenakan menurut Yashinta (2015:62)
hijaumempunyai karakteristik “Communicative” dan energik dalam menjalankan
apapun dalam hidup.Mampu berbicara dengan orang baru, membuat seseorang
nyaman, mampu meleburkan susasana menjadi jati dirinya.
Warna kedua yang saya gunakan ialahn warna kuning karena warna
kuning menurut Akmal, dkk (2006:43) kecepatan, menaikan mood, memberi
inspirasi dan ide, bersifat terang, ringan, gembira, serta komunikatif.Karena
identik dengan warna sinar matahari.
Gambar 4.5 Warna
Pada perancangan iklan kampanye diciptakan suatu karakter tokoh yang
penting untuk menjadi visualisasi iklan kampanye, sebagaimana penyampaian
pesan iklan kampanye ini melalui video.Karakter disini berperan sebagai visual di
dalam video yang merepresentasi kejadian pengguna narkoba. Karakter ini
berperan untuk menjelaskan dan lebih meyakinkan audience untuk mau
melakukan apa yang diinginkan. Disini karakter yang diharapkan menimbulkan
kesan penyampaian komunikasi.Karakter yang diinginkan oleh pihak polda jatim
adalah karakter yang tetap menggambarkan manusia keseharian di kehidupan
sekitar. Hal ini harus dikolaborasikan dengan tujuan awal yaitu meyakinkan orang
lain. Maka dari itu visualisasi digambarkan sebagai pemuda dan seorang ibu
kanepa mengambil pemuda dan seorang ibu karena di ambil dari alur cerita yang
sudah di pilih dari Brainstorming sehingga dapat menyampaikan pesan terasa
lebih komunikatif. Kemudian, desain karakter di desain dengan 2 jenis karakter
sehingga kedua jenis menjadi memiliki kedekatan personal dengan masing masing
.Karakter pria diberi nama Boy dan Karakter wanita diberi nama Linda. Hal ini
untuk memberikan nama pada karakter seperti yang diinginkan oleh pihak terkait
Dari Sketsa di atas maka dilakukan Brainstorming yang terdiri dari 3 orang
dengan skala penilaian masing – masing 1-3 poin untuk tiap kolom yang dinilai.
Brainstorming dilakukan untuk mengetahui sketsa terpilih untuk kemudian
dilanjutkan ke proses selanjutnya. Beikut hasil dari Brainstorming:
Tabel 4.6 Brainstorming Karakter Boy
Sketsa Relation Uniqueness Interest Point Total
1 1 2 1 4
2 2 3 3 9
3 3 1 2 6
Gambar 4.5 Alternatif Karakter
Sumber: Hasil Olahan Peneliti
Gambar 4.6 Hasil Vector Karakter Boy
Sumber: Hasil Olahan Peneliti
Gambar 4.7 Sketch Karakter Ibu Linda
dengan skala penilaian masing – masing 1-3 poin untuk tiap kolom yang dinilai.
Brainstorming dilakukan untuk mengetahui sketsa terpilih untuk kemudian
dilanjutkan ke proses selanjutnya. Beikut hasil dari Brainstorming:
Tabel 4.7 Brainstorming Karakter Ibu Linda
Sketsa Relation Uniqueness Interest Point Total
1 3 3 2 8
2 1 2 3 6
3 2 1 1 4
Gambar 4.8 Hasil Vector Karakter Ibu Linda
Dari Sketsa di atas maka dilakukan Brainstorming yang terdiri dari 3 orang
dengan skala penilaian masing – masing 1-3 poin untuk tiap kolom yang dinilai.
Brainstorming dilakukan untuk mengetahui sketsa terpilih untuk kemudian
dilanjutkan ke proses selanjutnya. Beikut hasil dari Brainstorming:
Tabel 4.8 Brainstorming Karakter Adik
Sketsa Relation Uniqueness Interest Point Total
1 3 3 2 8
2 1 2 3 6
3 2 1 1 4
Gambar 4.9 Sketch Karakter Adik
Sumber: Hasil Olahan Peneliti
Gambar 4.10 Hasil Vector Karakter Adik
Sumber: Hasil Olahan Peneliti
Gambar 4.11 Sketch Karakter Ayah
dengan skala penilaian masing – masing 1-3 poin untuk tiap kolom yang dinilai.
Brainstorming dilakukan untuk mengetahui sketsa terpilih untuk kemudian
dilanjutkan ke proses selanjutnya. Beikut hasil dari Brainstorming:
Tabel 4.9 Brainstorming Karakter Ayah
Sketsa Relation Uniqueness Interest Point Total
1 3 2 2 6
2 3 3 3 8
3 2 1 1 4
Gambar 4.12 Hasil Vector Karakter Ayah