• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan identitas visual objek wisata Situ Cileunca

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan identitas visual objek wisata Situ Cileunca"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Ade Ashari Ritonga Jenis Kelamin : Laki-Laki

Tempat,Tgl Lahir : Bandung, 14 Maret 1990

Kewarganegaraan : Indonesia Status Perkawinan : Single

Tinggi, Berat badan : 167 cm, 60 kg

Agama : Islam

Alamat Lengkap : Jl.Kopo gg. A.Sutisna Rt.05 Rw.01 kel.Cirangrang Nomer Telepon : 08996069791

E-mail : chivujuventus@yahoo.co.id PENDIDIKAN FORMAL :

1997 - 1999 : SDN 1 Cirangrang 2000 - 2002 : SDN 6 Babakan Ciparay 2003 – 2005 : SLTPN 36 Bandung

2006 – 2008 : SMA Angkasa Lanud Sulaiman Kab. Bandung PENGALAMAN ORGANISASI :

2006 – 2008 : Osis Sma Angkasa 2010 – 1011 : Hima DKV Unikom

(2)
(3)
(4)
(5)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL

OBJEK WISATA SITU CILEUNCA

DK 38315/TugasAkhir Semester II/2011-2012

Oleh:

Ade Ashari Ritonga 51908280

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT. Karena berkat karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan laporan pengantar tugas akhir yang berjudul “PERANCANGAN IDENTITAS OBJEK WISATA SITU CILEUNCA” sebagai salah satu syarat untuk mencapai kelulusan mata kuliah Tugas Akhir di Fakultas Desain, Jurusan Desain Komunikasi Visual Universitas Komputer Indonesia Bandung.

Penulis menyadari bahwa laporan pengantar proyek tugas akhir memiliki banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik untuk memperbaiki laporan pengantar tugas akhir ini.

Bandung, Juli 2012

(7)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR GAMBAR DAN SKETSA ... iv

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

I.1 Latar Belakang Masalah ... 1

I.2 Identifikasi Masalah ... 2

I.3 Fokus Masalah ... 2

I.4 Tujuan Perancangan ... 2

BAB II PEMBAHASAN MASALAH IDENTITAS VISUAL SITU CILEUNCA ... 3

2.1 Pengenalan Tentang Pariwisata... 3

2.1.1 Pengertian Pariwisata ... 3

2.1.2 Sejarah Pariwisata ... 4

2.2 Pengenalan Tentang Objek Wisata Situ Cileunca ... 4

2.1.1 Sejarah Objek Wisata Situ Cileunca ... 4

2.1.2 Arti Nama Objek Wisata Situ Cileunca ... 5

2.1.3 Biaya masuk Objek Wisata Situ Cileunca ... 5

2.3 Pengenalan Tentang Brand ... 5

2.3.1 Pengertian Tentang Brand... 6

2.3.2 Sejarah Brand ... 6

2.3.3 Peranan Brand ... 7

2.3.4 Elemen Brand ... 8

2.3.5 Manfaat Brand ... 10

2.3.6 Pengertian Branding... 11

2.4 Pengenalan Tentang Identitas ... 13

2.5 Pengenalan Tentang Logo ... 13

2.6 Alasan Perusahaan Membutuhkan Logo ... 15

(8)

2.7.1 Marketing Background ... 15

2.7.2 Analisa Swot ... 20

2.7.3 Target Audiens ... 23

2.7.4 Diferansiasi Produk ... 23

2.7.5 Positioning ... 24

2.7.6 Penyelesaian Masalah……… ...24

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL ... 25

3.1 Strategi Perancangan ... 25

3.1.1 Strategi Komunikasi ... 25

3.1.2 Strategi Kreatif ... 25

3.2 Gagasan Visual ... 26

3.2.1 Proses Visual ... 26

3.2.2 Visual Bentuk ... 28

3.1.1.1 Beberapa Logo Alternatif ... 25

BAB IV MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI ... 34

4.1Teknis Produksi ... 34

4.1.1 Internal ... 34

4.1.2 Eksternal ... 41

DAFTAR PUSTAKA ... 47

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Logo Coca Cola...10

Gambar II.2 Logo Adidas…...14

Gambar II.3 Situ Cileunca…...16

Gambar II.4 Rumah makan Situ Cileunca...16

Gambar II.5 Berperahu di Situ Cileunca...17

Gambar II.6 Peralatan rafting Situ Cileunca...17

Gambar III.1 Sketsa logo……...28

Gambar III.2 Logo utama…...29

Gambar III.3 Logo type……...30

Gambar III.4 Warna logo…...31

Gambar III.5 Logo EURO 2012...32

Gambar III.6 Logo World Water Day...33

Gambar III.7 Logo The Jungle...33

Gambar IV.1 Kartu nama…...35

Gambar IV.2 Kop surat...36

Gambar IV.3 Amplop...36

Gambar IV.4 Name tag...37

Gambar IV.5 Pulpen...37

Gambar IV.6 Tiket…………...38

Gambar IV.7 Sign sistem...39

Gambar IV.8 Uniform………...39

Gambar IV.9 Kendaraan...40

Gambar IV.10 Poster…………...41

Gambar IV.11 Brosur…………...42

Gambar IV.12 Mug………...43

Gambar IV.13 Kalender…………...44

Gambar IV.14 Sticker…………...44

Gambar IV.15 Gantungan kunci...45

(10)

DAFTAR TABEL

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Brahmantyo, Budi. (2009). Wisata Bumi Cekungan Bandung. Bandung: Penerbit Truedee Pustaka Sejati

D`alessandro, David (2001). Perang Merek. Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET

Gobe, Mark (2001). Emotional branding. New York: ALLWORTH

Kaputa, Catherine. (2011). YOU ARE A BRAND. Jakarta selatan: GAGAS MEDIA

Rangkuti, Freddy, (2002). The Power Of Brands. Jakarta: PT. GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA.

Rustan, Surianto. (2009). Mendesain Logo. Jakarta: PT. GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA.

Sugiantoro, Ronny. (2009). Pariwisata antara obsesi dan realita. Yogyakarta: Penerbit ADICITA KARYA NUSA.

Supritono, Rakhmat. (2010), Desain Komunikasi Visual teori dan aplikasi. Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET

 

Tjiptono, Fandy. (2011). Manajemen & Strategi Merk. Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kota Bandung dan Kabupaten Bandung telah sejak lama dikenal sebagai kota yang menampilkan beragam pesona budaya, adat istiadat serta wisata belanja dan keragaman kuliner yang dapat menarik minat wisatawan lokal maupun mancanegara. Namun, sebenarnya pesona keindahan kota Bandung lebih dari itu, dibalik deretan gunung-gunung yang ada disekeliling dataran tinggi kota Bandung masih menyimpan wisata alam yang mempunyai daya tarik yang tinggi.

Salah satunya adalah situ Cileunca, objek wisata situ Cileunca ini terdapat di daerah Pangalengan, Kabupaten Bandung atau 45 km sebelah selatan kota Bandung dan 185 km dari kota Jakarta, genangan air seluas 180 hektare itu diapit oleh dua desa yaitu desa Wanasari dan desa Pulosari, situ Cileunca sendiri berada di ketinggian 1550 m diatas permukaan laut dan dikelilingi oleh dua perkebunan teh Malabar yang dikelola oleh PTPN VIII.

Dengan potensi keindahan alam yang cukup indah serta beberapa kelebihannya seperti olahraga rafting sejauh 4 hingga 5 kilometer, melihat serta memetik tanaman stroberi, dan mengelilingi Situ c Cileunca menggunakan perahu seharusnya objek wisata situ Cileunca ini dapat dijadikan salah satu tujuan alternatif wisata oleh para wisatawan lokal. Sayangnya potensi-potensi yg dimiliki oleh objek wisata situ Cileunca tersebut kurang dikelola dengan baik sehingga masih kurang mampu untuk menarik perhatian para wisatawan yang masih lebih tertarik dengan nama besar Situ Patengan dan Kawah Putih.

(14)

I.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, masalah yang menjadi obyek penelitian meliputi :

- Situ Cileunca semakin tenggelam diantara wisata alam lainnya yang lebih populer.

- Tidak adanya identitas. - Jarang dikunjungi wisatawan. 1.3. Fokus Permasalahan

Dilihat dari identifikasi masalah yang ada, yang menjadi fokus permasalahan adalah bagaimana perancangan identitas dari objek wisata Situ Cileunca tersebut, dengan potensi keindahan yang cukup besar sangat disayangkan apabila objek wisata Situ Cileunca tidak memiliki tanda visual yang yang dapat dijadikan identitas, salah satunya adalah dengan pembuatan logo yang memiliki arti serta makna dengan harapan agar dapat memberikan citra positif.

1.4. Tujuan Perancangan

(15)

BAB II

PEMBAHASAN MASALAH

2.1. Pengenalan Tentang Pariwisata

2.1.1. Pengertian Pariwisata

Secara etimologis kata pariwisata yang berasal dari kata sanskerta, Kata pariwisata terdiri dari dua suku kata, yaitu dari kata pari dan wisata. Kata pari berarti banyak, berkali-kali, berputar-putar atau lengkap, Sedangkan kata wisata berarti perjalanan.

Pariwisata memiliki dua aspek, aspek kelembagaan dan aspek substansial, yaitu sebuah aktivitas manusia (Kuntowijoyo, 1991). Menurut Wardiyanta (2006) dilihat dari sisi kelembagaannya, pariwisata merupakan lembaga yang dibentuk sebagai upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan rekreatifnya. Dilihat dari sisi substansi, pariwisata merupakan bagian dari budaya suatu masyarakat, yaitu berkaitan dengan cara penggunaan waktu senggang yang dimilikinya.

Menurut Murphy dalam Pitana dan Gayatri (2005), pariwisata keseluruhan dari elemen-elemen terkait (wisatawan, daerah tujuan wisata, perjalanan, industri, dan lain-lain) yang merupakan akibat dari perjalanan wisata kedaerah tujuan wisata, sepanjang perjalanan tersebut dilakukan secara tidak permanen.

Undang-undang Rebublik Indonesia Nomor 9 Tahun 1990 tentang kepariwisataan dalam pasal 1 menyatakan :

- Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati obyek dan daya tarik wisata.

(16)

- Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusaha obyek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait dibidang tersebut.

- Kepariwisataan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata.

- Usaha kepariwisataan adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa pariwisata atau menyediakanatau mengusahakan obyek dan daya tarik wisata, usaha sarana pariwisata, usaha lain yang terkait dibidang tersebut. - Obyek dan daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran

wisata.

- Kawasan pariwisata adalah kawasan dengan luas tertentu yang di bangun atau disediakan untuk memenuhi kebutuhan pariwisata.

2.1.2. Sejarah Pariwisata

Pariwisata telah dimulai sejak dimulainya peradaban manusia itu sendiri, yang ditandai dengan adanya ziarah atau perjalanan. Namun semuanya dapat ditelusuri melalui peristiwa-peristiwa sebagai fenomena sejarah, di antaranya dengan menulusuri pejalanan yang dilakukan oleh Marcopolo (1254-1324) yang menjelajahi Eropa, sampai ke Tiongkok, untuk kembali ke Venesia, yang kemudian disusul oleh perjalanan Pangenran Henry (1394-1460) Christopher Colombus (1451-1506), dan Vasco da Gama (akhir abad XV). Sedangkan sebagai kegiatan ekonomi pariwisata baru berkembang pada akhir abad ke-19, dan sebagai industri Internasional pariwisata baru berkembang pada tahun 1869 (Pitana dan Diarta, 2009)

.

2.2. Pengenalan Tentang Objek Wisata Situ Cileunca

2.2.1. Sejarah Objek Wisata Situ Cileunca

(17)

membendung aliran sungai kali Cileunca, sehingga terbuatlah sebuah situ yang akhirnya menjadi sebuah bendungan yang diberi nama Dampulo. Uniknya dalam pembangunannya Situ Cileunca ini dibangun oleh banyak orang tetapi tidak menggunakan cangkul melainkan menggunakan halu, Pembangunan Situ Cileunca ini dipimpin oleh dua orang yang pintar yaitu juragan Arya dan Mahesti.

2.2.2. Arti Nama Objek Wisata Situ Cileunca

Situ dalam bahasa Sunda artinya danau sedangkan kata cileunca sendiri digunakan karena dahulu kala danau ini dikelilingi oleh tanaman leunca yang cukup banyak jumlahnya, jadi situ Cileunca adalah danau Cileunca, menurut kamus besar Bahasa Indonesia pengertian danau adalah kumpulan air yang besar yang dikelilingi oleh daratan.

2.2.3. Biaya Masuk Objek Wisata Situ Cileunca

Dengan harga yang terbilang murah yaitu Rp. 3000 para wisatawan dapat menikmati keindahan Situ Cileunca, dan jika kita ingin mengelilingi Situ Cileunca serta melihat tanaman stroberi kita dapat menggunakan perahu yang terdapat dipingiran situ tersebut dan hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp. 5000 per orang, para pemilik perahu akan mengantarkan kita melihat pemandangan alam yang terdapat di Situ Cileunca, kita juga dapat menguji adrenalin dengan olahraga rafting dan arum jeram, mengarungi sungai cileunca sejauh 4 hingga 5 km tentu dengan didampingi oleh seorang instruktur, harga yang dikenakan untuk olah raga rafting ini yaitu sebesar Rp. 250.000 per orang.

2.3. Pengenalan Tentang Brand

Brand telah menjadi elemen krusial yang berkontribusi terhadap kesuksesan

(18)

2.3.2. Pengertian Tentang Brand

Menurut American Marketing Association, definisi Brand adalah nama, istilah, symbol atau rancangan atau kombinasi dari hal-hal tersebut.

Sedangkan menurut UU Merek No.15 tahun 2001 pasal 1 ayat 1, brand atau merek adalah ”tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf huruf, angka angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa”. Perkembangan terakhir menunjukan bahwa bentuk, suara, hologram, dan bahkan aroma juga dimasukan dalam lingkup definisi merek. Definisi ini memiliki kesamaan dengan definisi versi American Marketing Association yang menekankan peranan merek sebagai identifier dan

differentiator.

Brand juga dibagi dalam pengertian lainnya seperti :

- Brand Name (nama merk) yang merupakan bagian dari yang dapat diucapkan misal, Pepsodent, BMW dan sebagainya

- Brand mark (tanda merk) yang merupakan sebagian dari merk yang

dapat dikenali namun tidak dapat di ucapkan, seperti lambang, desain huruf atau warna khusus. Misalnya symbol Toyota, gambar tiga berlian Mitsubishi.

- Trade Mark (tanda merk dagang) yang merupakan merek atau sebagian dari merek yang dilindungi hukum karena kemampuannya untuk menghasilkan sesuatu yang istimewa. Tanda dagang ini melindungi penjual dengan hak intimewanya untuk menggunakan nama merek

- Copyright (hak cipta) yang merupakan hak istimewa yang dilindungi oleh undang-undang untuk memproduksi, menerbitkan, dan menjual karya tulis, karya music atau karya seni.

2.2.4. Sejarah Brand

Menurut Katherine Kaputa dalam bukunya yang berjudul You Are a Brand(2010), kata ”brand” berasal dari tongkat yang terbakar atau cap besi

(19)

seorang kriminal lebih daripada seribu tahun yang lalu. Pada abad ke-19, tanda ”brand” mullai digunakan untuk mengindikasikan kepemilikan bukan hanya pada binatang ternak, melainkan juga, wine, bir, dan komoditas lain.(h.103)

Ada tipe lain dari identifikasi brand atau simbol brand yang juga berasal dari masa lampau. Simbol visual yang mewakili suatu perdagangan diletakan diluar sebuah toko supaya orang-orang yang lalu-lalang didepannya bisa mengenalinya. Pada saat itu belum banyak orang yang bisa membaca. Tiang bergaris-garis didepan tempat tukang cukur rambut adalah contoh yang tersisa dari tradisi tersebut.

2.2.5. Peranan Brand

Menurut Fraddy Rangkuti (2004) dalam bukunya yang berjudul The Power Of Brands Brand merupakan sebuah nama atau simbol yang dibuat untuk membedakan satu produk dengan produk lainnya. Brand dapat juga dijadikan ciri untuk membedakan satu produk dengan produk pesaing. Selain itu, brand yang telah dipatenkan dapat membuat produk tersebut menjadi lebih terlindungi dari upaya pemalsuan dan pembajakan.(h.14)

(20)

ketergantungan produk tersebut pada pengaruh harga saat pengambilan keputusan pembelian.

2.2.6. Elemen Brand

Sebuah Brand memiliki beberapa elemen atau identitas, baik yang bersifat intangible maupun tangible(lihat table 2.1). Secara garis besar, elemen

elemen tersebut bias dijabarkan menjadi nama merek (brand names). URL (uniform resource locators), logo, symbol, karakter, juru bicara, slogan, jingles, dan kemasan. Menurut Fandy Tjiptono,Ph.D dalam bukunya yang

berjudul Manajemen & strategi merek Nama merek bisa didasarkan pada sejumlah aspek diantaranya :

- Nama orang, misalnya pendiri, pemilik, manajer, mitra bisnis, atau orang lain yang di asosiasikan dengan produk. Seperti Enzo Ferrari, King Camp Gillet, Charles Goodyear.

- Nama Tempat (geographic brand name), baik tempat asal ditemukannya, dikembangkannya maupun tempat dijualnya produk atau jasa bersangkutan contohnya antara lain Hotel Solo, Jakarta Post, Harian Jogja dan seterusnya.

- Nama ilmiah yang diciptakan (invented scientific names) biasanya dari bahasa Yunani atau Latin, contohnya Gramophone, Caligraph Typerwriter dan Cuticora Soap

- Nama “status” (status names), contohnya Crown piano, Victor bicycles, Diamond Dies, dan Monarch Bicycles.

- “Good association” names, contohnya Ivory soap, Quaker Oats, dan Sunlight Soap (semuanya berasosiasi positif dengan kemurnian, kehalusan dankesehatan).

- Artificial names, yang bias jadi tidak mengandung makna khusus, contohnya Kodak dan Uneeda Biscuit.

- Descriptive names, yaitu nama merek yang menggambarkan

(21)

- Alpha-numerik brand names, adalah nama merek yang mengandung unsure angka, baik dalam bentuk digit maupun tertulis. Contohnya, obat nyamuk Tiga roda, Rokok Dji sam soe, Kacang dua kelinci, MS Windows 7, iPhone 4, apotek K-24, dan seterusnya

NO ELEMEN TANGIBLE DAN komunikasi terintegrasi, relasi pelanggan

Aaker

2. Nama, logo, warna, brand mark, dan slogan

iklan

---

Bailey & Schechter

3. Nama, merek dagang Positioning, komunikasi merek

Biggar & selame

4. Kapanilitas fungsional,nama, proteksi hukum

Nilai simbolis, layanan, tanda kepemilikan, shorthand notation.

De Chernatony

5. fungsional representasionallitas De Chernatony & McWilliam 6. Kehadiran dan kinerja Relevansi, keunggulan,

ikatan khusus

Dyson, Farr & Hollis

7. Nama unik, logo, desain grsfis dan fisik

--- Grossman

8. Bentuk fisik Kepribadian, relasi, budaya, refleksi, citra diri

Kapferer

9. Nilai fungsional Nilai social dan personal O`Malley

(22)

2.2.1. Manfaat Brand

Brand bermanfaat bagi produsen dan konsumen. Bagi produsen,

brand berperan penting sebagai:

- Sarana identifikasi untuk memudahkan proses penanganan atau pelacakan produk bagi perusahaan, terutama dalam pengorganisasian sediaan dan pencatatan akuntansi

- Bentuk proteksi hukum terhadap fitur atau aspek produk yang unik. Merek bisa mendapatkan perlindungan properti intelektual. Nama brand bisa di proteksi melalui merek dagang terdaftar(registered trademarks), proses pemanufakturan bisa dilindungi melalui hak paten dan kemasan bisa di proteksi melalui hak cipta (copyright) dan deesain

- Signal tingkat kualitas bagi para pelanggan yang puas, sehingga mereka bisa dengan mudah memilih dan membelinya lagi di lain waktu.

- Sarana menciptakan asosiasi dan makna unik yang membedakan produk dari para pesaing.

- Sumber keunggulan kompetitif, terutama melalui perlindungan hukum, loyalitas pelanggan, dan citra unik yang terbentuk dalam benak konsumen.

- Sumber Financial return, terutama menyangkut pendapatan masa mendatang.

no FUNGSI MANFAAT BAGI PELANGGAN

1. Identifikasi Bisa dilihat dengan jelas, memberikan makna bagi produk, gampang mengidentifikasi prosuk yang dubituhkan atau dicari.

2. Praktikalitas Memfasilitasi penghematan waktu dan energi melalui pembelian uang identik dan loyalitas. 3. Jaminan Memnerikan jaminan pada konsumen bahwa

(23)

waktu yang berbeda.

4. Optimisasi Memberika kepastian bahwa konsumen dapat membeli alternatif terbaik dalam kategori produk tertentu dan pilihan terbaik untuk tujuan spesifik.

5. Karakterisasi Mendapatkan konfirmasi mengenai citra diri konsumen atau citra yang ditampilkannya kepada orang lain.

6. Kontinuitas Kepuasan terwujud melalui familiaritas dan intiminasi dengan merek yang telah digunakan atau dikonsumsi pelanggan selama bertahu-tahun.

7. Hedonistik Kepuasan terkait dengan daya tarik merek, logo dan komunikasinya

8. Etis Kepuasan berkaitan dengan perilaku bertanggung jawab merek bersangkutan dalam hubungannya dengan masyarakat.

Tabel II.2

Fungsi merek bagi konsumen

2.2.2. Pengertian Branding

Branding adalah kgiatan membangun sebuah Brand. Membuat identitas,

termasuk logo, merupakan salah satu kegiatan branding. Namun pemberian brand terhadap suatu produk hendakanya tidak hanya merupakan suatu

symbol, Menurut Freddy Rangkuti (h.04) brand memiliki enam tingkat pengertian :

- Atribut.

(24)

atribut-- Manfaat.

Selain atribut, merek juga memiliki serangkaian manfaat. Konsumen tidak membeli atribut, mereka membeli manfaat.

- Nilai.

Brand juga menyatakan sesuatu tentang nilai bagi produsen. brand

yang memikili nilai tinggi akan dihargai oleh konsumen sebagai merek yang berkelas.

- Budaya.

Brand juga mewakili budaya-budaya tertentu. Misalnya, Mercedes

mewakili budaya negara Jerman yang terorganisasi dengan baik, memiliki cara kerja yang efisien, dan selalu menghasilkan produk yang berkualitas tinggi

- Kepribadian.

Brand juga memiliki kepribadian, yaitu kepribadian bagi para

penggunanya. - Pemakai.

Brand juga menunjukan jenis konsumen pemakai merek tersebut.

Itulah para pemasar selalu menggunakan analogi orang-orang terkenal untuk menggunakan mereknya.

Apabila suatu perusahaan memperlakukan brand hanya sekedar suatu nama, maka perusahaan tersebut tidak melihat tujuan brand yang sebenarnya. Tantangan dalam pemberian brand adalah mengembangkan satu set makna yang mendalam untuk brand tersebut. Dengan enam tingkat pengertian brand diatas, perusahaan harus menentukan pada tingkat mana ia akan menanamkan identitas brand.

(25)

2.4. Pengenalan Tentang Identitas

Identitas perusahaan (corporate identity) diyakini oleh para pelaku bisnis sebagai salah satu persyaratan bisnis masa kini yang harus diikuti. Terlebih lagi dalam era globalisasi yang mengharuskan kita menguasai wawasan internasional, sehingga pembuatan desain logo juga berfungsi sebagai media promosi yang tidak dapat diabaikan, karena mampu menyampaikan pesan dan kesan yang akan memberikan keuntungan besar dan popularitas bagi perusahaan di masa depan.

2.5. Pengenalan Tentang Logo

Logo dibuat bukan sekedar sebagai merek dagang atau symbol perusahaan, melainkan harus mampu mereprensentasikan korporasi dan mampu memberikan kepercayaan (trust) dalam tempo sesingkat mungkin. Logo harus mudah di ingat, mengesankan, berciri khas, dan tidak terlalu rumit.

Menurut Rakhmat Supriyono dalam bukunya yang berjudul Desain Komunikasi Visual Istilah logo merupakan sebutan secara umum. Jika dilihat secara lebih spesifik, logo bisa berupa rangakaian huruf, bentuk gambar, atau gabungan huruf dan gambar, logo yang berupa olahan huruf disebut logotype dan logo yang berwujud gambar disebut logogram. Logo yang memuat rangkaian huruf dan gambar tidak memiliki sebutah khusus. Secara lazim, ketiga jenis symbol tersebut disebut logo.

Sedangkan menurut Surianto Rustan, dalam bukunya yang berjudul Logo (2009) dijelaskan bahwa logo adalah sebuah istilah yang berasal dari bahasa yunani logos sampai kini telah mangalami perkembangan pengertian yang signifikan, dari awal yang berarti kata, fikiran, pembicaraan, akal budi sampai berarti yang dikaitkan dengan symbol, citra dan semiotika.

(26)

Ada pula logo yang berupa gambar atau image. Anda tentu mengenal logo Apel, Pertamina, Nike, dan sebagainya.

Gambar II.1 Logo Coca Cola

Sumber : http://coca-cola-art.com (10 Agustus 2008)

Gambar II.2 Logo Adidas

Sumber : http://wong168.wordpress.com (1 Januari 2011)

2.6. Alasan Perusahaan Membutuhkan Logo

(27)

hari, benda-benda yang kita jumpai seperti kasur, bantal, piyama, selimut, sandal, dan sembarang produk di ruang tidur, semuanya berlogo.

Logo sangat dibutuhkan oleh perusahaan atau organisasi guna mengenalkan identitas dan menyebarkan citra. Dilain pihak dengan adanya loga maka konsumen terbantu mengenali produk yang dicari. Saat ini dipasaran dunia telah beredar ratusan juta perusahaan dari berbagai produk dan jasa, di Amerika tercatat setiap tahunnya lebih dari seratus ribu perusahaan baru mendaftarkan diri. Tanpa adanya pemberian label pada kemasan misalnya, orang-orang pasti akan kerepotan menemukan barang yang dicari di supermarket

2.7. Analisa Obyek wisata Situ Cileunca

2.7.1 Marketing Background

- Analisa Situsi Pasar

Saat ini mayoritas sebuah keluarga, para remaja, orang tua, anak-anak serta orang yang berpacaran lebih tertarik menghabiskan waktu atau berlibur ketempat pusat parbelanjaan seperti mall dari pada menghirup udara segar dilengkapi dengan pemandangan indah yang terdapat wisata alam.

(28)

- ProductKnowledge Objek Wisata Situ Cileunca

Gambar II.3 Situ Cileunca

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar II.4 Rumah makan Situ Cileunca

(29)

Gambar II.5 Berperahu di Situ Cileunca

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar II.6 Peralatan rafting Situ Cileunca

(30)

- Obyek wisata situ Cileunca ini terdapat di daerah Pangalengan atau 45 km sebelah selatan kota Bandung.

- berada di ketinggian 1550 m diatas permukaan laut luas, lahan mencapai tiga hectare dan dikelilingi oleh dua perkebunan teh Malabar yang dikelola oleh PTPN VIII.

- Situ dalam bahasa Sunda artinya danau, sedangkan leunca adalah sejenis buah kecil yang biasa dijadikan sayur, jadi situ Cileunca adalah danau Cileunca.

- Pembangunannya memakan waktu tujuh tahun (1919 - 1926) - Pembangunannya tidak menggunakan cangkul melainkan

menggunakan halu.

- Harga masuk Rp.3000/orang - Fasilitas :

a. Mushola b. Penginapan c. Rumah makan d. Tempat parkir e. WC

f. Tamana bermain g. Flying fox

h. Berperahu

i. Memetik buah strowberi j. Memetik buah arbei k. Berkemah

l. Jet sky

(31)

- Analisa Kompetitor 1. Situ Patengan

• namanya berasal dari bahasa Sunda “pateang-teangan”

yang artinya saling mencari.

• tahun 1981 telah resmi menjadi taman wisata

• Luas taman wisata ini 17 ha, sedangkan luas danaunya 48 ha.

• Dikelilingi oleh kebun teh rancabali.

• Memiliki nilai historis “Pulau Asmara & Batu Cinta” • Biaya masuk Rp.4500/orang

• Fasilitas :

a. Perahu dayung b. Perahu boat. c. Sepeda air d. Toko soufenir e. Rumah makan f. Mushola g. WC

h. Areal piknik i. Tempat parkir

2. Situ Lembang

• Dikelilingi oleh hutan pinus. • Fasilitas :

(32)

2.7.2 Analisa SWOT

a) Situ Cileunca

Strength (kekuatan)

- Satu-satunya obyek wisata di Kabupaten Bandung yang memiliki wahana body rafting serta mamiliki fasilitas yang cukup lengkap

- Adanya program dari pengelola untuk menigkatkan kualitas dari objek wisata situ cileunca.

- Harga masuk yang sangat terjangkau serta potensi keindahan alam yang menarik.

Weakness (kelemahan)

- Tidak jelasnya identitas visual dari objek wisata situ Cileunca sehingga menghambat system promosi pemasaran.

- Lemahnya penanganan pengelola terhadap kebersihan serta perawatan fasilitas.

- Minimnya kegiatan promosi yang dilakukan oleh pengelola.

Opportunity (peluang)

- Penawaran harga kunjungan wisata yang relatif murah jika dibandingkan dengan objek wisata lain pada umunya.

(33)

Threat (ancaman)

- Perusakan aset-aset oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

- Kurangnya kesadaran masyarakat sekitar akan pentingnya kondisi objek wisata Situ Cileunca yang sebenarnya dapat berpengaruh terhadap perkembangan ekonomi masyarakat sekitar.

b) Situ Patengan

Strength (kekuatan)

- Keseriusan pengelola untuk selalu membenahi kondisi situ patengan.

- Memiliki nilai historis “pulau asmara dan batu cinta” yang konon katanya akan memberikan hubungan yang langgeng apabila pengunjung membawa pasangannya.

- Sudah cukup dikenal oleh para wisatawan. - Memiki fasilitas yang lengkap.

Weakness (kelemahan)

- Sering terjadinya premanisme yang membuat resah wisatawan yang berkunjung.

- Sedikitnya wahana yang ditawarkan.

- Kurangnya kesadaran dalam menjaga kebersihan.

Opportunity (peluang)

- Menawarkan harga masuk yang cukup murah.

- Menawarkan pemandangan yang indah cocok untuk berlibur bersama keluarga.

(34)

Threat (ancaman)

- Perusakan aset –asset oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

- Sering terjadi tidakan premanisme oleh warga sekitar

c) Situ Lembang

Strength (kekuatan)

- Memiliki pemandangan yang cukup indah. - Masih alami.

- Belum tercemar.

- Dikelilingi oleh hutan pinus.

Weakness (kelemahan)

- Fasilitas yang sangat minim.

- sama sekali tidak ada kegiatan promosi.

- Situ lembang ini terkesan dibiarkan begitu saja.

Opportunity (peluang)

- Satu-satunya situ di daerah Lembang.

- Keindahan alamnya dapat menarik minat wisatawan. - Punya potensi untuk menyaingi onjek wisata tangkuban

parahu jika dikelola dengan sangat baik.

Threat (ancaman)

- Akses yang cukup sulit dengan keadaan jalan berbatu-batu. - Tidak adanya identitas visual.

- Tidak bnayak orang yang tau.

(35)

2.7.3 Target Audiens

a) Menurut Geografis, Demografis, dan Psikografis • Menurut geografis.

- Perancangan objek wisata Situ Cileunca ini untuk mengenalkan serta menarik minat para wisatawa yang berada di perkotaan yang ingin mencari wisata alam yang dapat menjadi sarana pelepas penat menikmati ketenangan alam, dapat menguji adrenalin, terdapat out bond, berperahu, serta permainan anak-anak.

• Menurut Demografis. 1. Primer target :

Keluarga besar yang tinggal diperkotaan 2. Sekunder target :

Para anak muda dari umur 17 sampai dengan 25 yang mencari tantangan di alam terbuka

• Menurut psikografis.

- Wisatawan yang menyukai tantangan.

- Wisatawan yang tertarik terhadap wisata alam. - Wisatawan yang menyukai wisata berperahu.

2.7.4 Diferensiasi Produk

a. Memiliki wahana body rafting dan arum jeram dibandingkan dengan objek wisata yang sejenis.

b. Terdapat Out bond

c. Memetik buah stroberri dan buah arbei sambil berperahu. d. Terdapat arum jeram

(36)

2.7.5 Positoning

Positioning dari objek wisata Situ Cileunca adalah sebuah objek wisata alam yang memiliki banyak produk, sehingga dapat di kunjungi oleh anak-anak sampai orang tua, dari kalangan keluarga menengah kebawah hingga menengah ke atas.

2.8. Penyelesaian Masalah

(37)

BAB IV

MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI

Bab ini berisi tentang penjelasan mengenai material dan teknik cetak yang digunakan dalam aplikasi media pada perancangan identitas objek wisata Situ Cileunca.

IV.1 Teknis Produksi

Pengaplikasian logo dan element-element pendukung pada beberapa media dan penerapannya harus sama konsisten media-media lain pada aplikasi dan layout pada sarana promosi. Hal tersebut untuk sistem keseragaman agar

promosi yang ditampilkan bisa lebih konsisten selain itu hal tersebut agar melahirkan citra positif. Teknis perancangan menggunakan software komputer yaitu Adobe Photoshop CS4 dan Adobe Illustrator CS4

Penentuan teknis media, material bahan dan ukuran dalam berbagai media dibagi kedalam dua jenis yaitu eksternal dan internal sebagai berikut :

IV.1.1 Internal

- Manual Book

Manual book ini adalah media yang digunakan untuk memberikan panduan tentang penempatan dari logo yang telah dibuat dalam beberapa media, baik internal maupun eksternal agar tidak terjadinya pengaplikasian logo yang tidak tepat, menjelaskan tentang perusahaan juga memaparkan secara detail konsep serta arti warna dari logo tersebut

- Ukuran: A3 (29,7cm x 42cm) - Material: Art Papper

(38)

- Stationery kit

- Kartu Nama

Kehadiran kartu nama sangat penting karena selain berisikan tentang identitas sipemilik tapi juga dapat dijadikan salah satu alat promosi dan salah satu sarana untuk memperluas jaringan.

- Ukuran: 9cm x 5cm - Material: Art papper

- Teknis Produksi: Cetak Offset

Gambar IV.1 Kartu Nama

- Kop Surat

Kop surat atau kepala surat biasanya terdri atas nama, alamat dan logo dari pemilik surat yang bersangkutan, kop surat ini digunakan oleh objek wisata Situ Cileunca untuk kepentingan resmi yang menggunakan element-element yang terdapat pada logo Situ Cileunca.

(39)

- Amplo mkan atau dib mplop dapat

ran: 11cm x erial: Art pap nis produksi:

Gambar IV

n untuk men berikan sepe menjadi alat 23cm pper

: Cetak Offse

V.2 Kop Surat

nyimpan ben erti uang, sur

t promosi

et

nda-benda tip rat dan lain-l

pis yang aka lain, selain i

(40)

- Name T ng dengan al asi, store, tem ran: 9cm x 5 erial: Art pap nis Produksi: erial: pulpen nis Produksi:

kan oleh ora lam seperti p mpat makan 5cm

pper

: Cetak digit

Gambar IV

nakan oleh ca tetapi jug ak-anak terta

polos : Cetak offse

Gambar I

ang yang b pemberi tick n dan lain-lai

tal printing

V.4 Name Tag

para petuga ga dapat di g atik.

et

IV.5 pulpen

bekerja tidak ket di pintu m

in

g

(41)

- T

Sign sistem

Sign system

agar tidak k berbentuk da - Ukur - Mate - Tekn

at penting n kesan posit ca tersebut.

ran: 9cm x 3 erial: Art Pap nis Produksi:

digunakan u kesulitan did aun untuk m ran: A3 erial: Acrilic nis Produksi:

kehadirann tif kepada w

3cm pper

: Cetak offse

Gambar

untuk menjad dalam wisat menguatkan s

c

: Cetak digit

Gambar IV.

ya karena wisatawan ya

et

IV.6 Tiket

di petunjuk a ta Situ Cileu suasana alam

tal printing

.7 Sign Sistem

tiket yang ang hadir di

arah kepada unca, sign s m di Situ Cile

m

g unik dap i objek wisa

(42)

- Uniform Uniform ata dengan petu bertanya m

- Ukur - Mate - Tekn

au seragam d ugas, selain

encari inform ran: All Size erial: Kain k nis Produksi

digunakan u itu juga ser masi. e

katun i: Sablon

Gambar IV

untuk memb agam memu

V.8 Uniform

bedakan anta udahkan wis

(43)

- Vehicle Pada media objek wisat kantor. yan promosi.

- U

- M

- T

ini yang di ta Situ Cileu

g dimana se

Ukuran: Meny Material: Stic

eknis Produk

Gamb

igunakan ad unca, yang b

ecara tidak

yesuaikan cker

ksi: Cetak d

bar IV.9 Ken

alah mobil y biasanya dig

(44)

IV.1.2 Eksternal

- Poster

Poster merupakan media yang dapat ditinjau ulang oleh pembaca dengan tenang, dapat membaca dengan teliti mengenai promosi objek wisata Situ Cileunca dan dapat membaca kembali bagian-bagian menurut kehendaknya.

- Ukuran: A3 (297cm x 240 cm) - Material: Art paper 200gr - Teknis Produksi: Cetak offset

(45)

- Brosur

Brosur dirancang dengan sistem bolak balik dan mempunyai dua lipatan, dengan memeparkan segala informasi fasilitas-fasilitas dan kelebihan yang ada di Ojek wisata Situ Cileunca

- Ukuran: 39cm x 20cm - Material: Art paper

- Teknis Produksi: Cetak offset

(46)

- Gimmick - Mug

Mug bisa didapatkan sebagai oleh-oleh sebagai kenang kenangan dari objek wisata Situ Cileunca untuk para orang tua yang mempunyai kebiasaan minum teh atau minum kopi

- Ukuran: Menyesuaikan - Material: Mug

- Teknis Produksi: Cetak offset

Gambar IV.12 Mug

- Pin

Pin dirancang dengan dasar berwarna putih dan terdapat logo utama Situ Cileunca berukuran besar ditengah-tengah pin, pin ini akan diberikan secara gratis kepada wisatawan yang hadir pada hari-hari tertentu seperti hari raya lebaran.

- Ukuran: Menyesuaikan - Material: pin

(47)

- Sticke

er akan dibe

an ticket m araan roda e Cileunca. Ukuran: 10cm Material: Ker

eknis Produk

Gambar IV.13

erikan secara masuk, stic empat atau l

m x 10cm, 10 rtas stiker

ksi: Cetak d

Gambar IV Pin

a gratis kepa cker pun a

lebih yang b

0cm x 7cm e objek wisa

(48)

- Gant

i dirancang unca di dal

a wisatawan

metar 5cm stik, dan kert

ksi: Cetak d

IV.15 Gantun

dengan ben lamnya. gan n yang berku

tas stiker igital printin

ngan Kunci

ntuk bulat, ntungan ku unjung pada

ng

dan terdap unci ini aka

saat hari-ha pat

(49)

- Tas K Tas k oleh l - U - M - T

Kemasan

kemasan dig langsung di Ukuran: 20cm Material: Glo

eknis Produk

G

gunakan kep objek wisata m x 8cm x 25 ossy

ksi: Cetak o

Gambar IV.16

pada wisata a Situ Cileun 5 cm

ffset

6 Tas Kemasa

awan yang m nca.

an

(50)

BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

3.1. Strategi Perancangan

Secara konsep strategi perancangan dari branding Objek Wisata Situ Cileunca ini ingin menciptakan identitas visual yang menarik, berbeda dari yang lain sehingga dapat melahirkan citra positif dan mengenalkan identitas sereta dapat menarik perhatian wisatawan dan munculnya harapan untuk bersaing dengan objek wisata alam lainnya di Kabupaten bandung.

3.1.1. Strategi Komunikasi

- Tujuan Komunikasi

Tujuan komunikasi yang ingin dicapai dalam proses perancangan identitas Objek Wisata Situ Cileunca ini adalah :

1. Membentuk citra positif Objek Wisata Situ Cileunca kepada masyarakat luas.

2. Mengungguli objek wisata alam lainnya di Kabupaten Bandung.

3.1.2. Strategi Kreatif

- Pendekatan kreatif

Pendekatan kreatif yang digunakan dalam membentuk citra Objek Wisata Situ Cileunca adalah menampilkan kelebihan yang tidak dimiliki oleh wisata alam lainnya di kabupaten Bandung dikombinasikan dengan satu paket kelengkapan fasilitas.

- Pendekatan Bahasa

Untuk memperkuat penyampaian pesan, dilakukan pendekatan bahasa yang dapat diterima oleh semua kalangan dari anak kecil hingga orang tua, dibentuk kedalam sebuah tag line yang tergabung juga dengan logo utama yaitu”Sensasi Seru...!!!”.

3.2. Gagasan Visual

(51)

NO

1.

2.

3.

4.

5.

ELEMEN

Pegunungan

Danau

Taman Ber

Berperahu

Buah Strob n

rmain

berri

(52)

6.

7.

8.

9.

Orang

Out bound

pohon

(53)

10.

11.

12

3.2.2

Body Raftin

Alam

Air

2. Visual B

1. Logo ng

Tabe

entuk

(54)

• Bentu

uk visual o a-warna yan ah dan ceria. uk visual ora

melihat ba a untuk kelu uk genangan ai cileunca y

uk visual p unca terdapa objek wisata ah visual p iliki empat w

bar III.2 Logo

orang yang ng cerah dim

ang digunak ahwa objek uarga. n air berwarn yang menjadi

perahu dima at beberapa sejenis lainn pohon berju wahana air y

o Utama

berjumlah munculkan u

kan agar mud wisata Situ

na biru mud i kekuatan u

asukan karen wahana air nya.

umlah empa yang jadi keu

tiga dan m untuk memb

dah di paham u Cileunca

da diambil d utama.

na di objek yang menj

at karena S unggulan.

menggunaka berikan kesa

mi oleh oran adalah obje

dari danau da

(55)

2. Tipogr jaunya, dan j

bar III.3 Log

ca menggun g ujungnya r yang kem ndung sifat a

uf Action at dan tump

olah kem ehingga me n seperti tan air yang dina

(56)

3. Warna

Warna yang digunakan adalah warna merah muda, hijau muda, hijau tua, jingga muda, cokelat dan biru muda.

Gambar III.4 Warna logo

- Warna merah muda muda

Warna merah muda di gunakan karena mengandung arti gairah, energi, cinta, gembira dan menonjol.

- Warna hijau

Warna hijau diambil dari warna tumbuhan dan alam karena Objek Wisata Situ Cileunca dikelilingi oleh tanaman teh dan tanaman stroberi,serta warna hijau juga memiliki arti menjaga lingkungan, pembaruan, pertumbuhan, tenang dan harmoni.

- Warna jingga muda

Warna jingga mengandung arti kebahagiaan agar wisatawan yang hadir dapat merasakan kegembiraan selain itu warna jingga juga mengandung arti keseimbangan dan kesenangan.

(57)

- Warna cokelat

Warna cokelat diambil dari warna batang pohon yang menjelaskan tentang ketenangan, mahluk hidup, alam, tanah dan membumi.

- Warna biru muda

Warna biru muda diambil dari warna air yang menjelaskan bahwa danau serta sungai cileunca adalah tujuan utama para wisatawan, warna biru muda juga memiliki arti damai, bersih, segar dan ramah.

4. Study Visual

Gambar III.5

Logo EURO 2012

(58)

S

Logo

Sumber : http

L

Sumber :

Gambar III.6

o World Wate ://alamendah

Gambar III.7

Logo The Jung

http://bukaga

6

er Day .wordpress.co

7

gle ambar.com

Gambar

Tabel II.1
Tabel II.2
Gambar II.1 Logo Coca Cola
Gambar II.3 Situ Cileunca
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sign system yang baik akan memudahkan pengunjung sekaligus menguatkan identitas visual yang dimiliki oleh tempat wisata alam Curug Cikaso tersebut. 5.2

museum yang modern dan menarik baik dari segi fisik maupun non fisik, salah satunya adalah identitas visual, perumusan masalahnya adalah bagaimana merancang sebuah identitas

Rumusan masalah dari perancangan ulang identitas visual Tong Susu Cafe Pekanbaru ini yaitu, bagaimana merancang desain komunikasi visual untuk identitas visual

Informasi menjadi aspek yang utama dalam identitas visual, dalam aspek ini tidak hanya dibutuhkan informasi tetapi juga impresi representatif dari wisata sejarah

Kesimpulan yang dapat diambil dari perancangan ulang identitas visual dan penerapannya pada media promosi wisata bahari Surabaya North Quay ini adalah: (1)

museum yang modern dan menarik baik dari segi fisik maupun non fisik, salah satunya adalah identitas visual, perumusan masalahnya adalah bagaimana merancang sebuah identitas

ISSN: Analisis Faktor Revisit Intention di Objek Wisata Situ Bagendit Garut Taufik Septiana1; Tinneke Hermina2; Asep Saepuloh3 1 Universitas Garut 24023115401@fekon.uniga.ac.id 2

Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui strategi pemasaran pada objek wisata situ lengkong panjalu ciamis, untuk mengetahui kunjungan wisatawan pada objek wisata situ