• Tidak ada hasil yang ditemukan

Intergrated Resources Planning Modul Penerimaan Asset Berbasis Web Di PT. Dirgantara Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Intergrated Resources Planning Modul Penerimaan Asset Berbasis Web Di PT. Dirgantara Indonesia"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

I. 1

Latar Belakang Masalah

Seiring dengan berkembangnya zaman dan pesatnya perkembangan dari ilmu teknologi

informasi belakangan ini. Dengan keadaan dimana semua kegiatan atau pekerjaan yang

dilakukan manusia zaman sekarang ini harus dilakukan dengan cepat serta efektif dan efesien.

Demikian pula dalam suatu perusahaan, yang dimana teknologi informasi sangat berperan

penting dalam meningkatkan kinerja dan ketepatan pekerjaan dan produktivitas perusahaan

tersebut.

Dalam hal ini PT Dirgantara Indonesia selaku perusahaan penerbangan terkemuka di

Asia sangat menyadari bahwa suatu teknologi informasi adalah suatu kebutuhan untuk

meningkatkan daya saing dalam mengelola inventaris dan produk mereka.

Aplikasi IRP (Integrated Resources Planning) merupakan suatu aplikasi untuk

memanagement data-data pada Perusahaan Dirgantara Indonesia. Aplikasi ini dibuat untuk

memudahkan proses manipulasi data-data sehingga dengan adanya aplikasi ini akan

memudahkan proses input dan output data tersebut.

Aplikasi yang biasa digunakan di dalam desktop kini akan digantikan dengan teknologi

perangkat lunak berbasis web karena lebih tepat disamping berkembangnya data-data yang

dimanipulasi, maka desktop aplikasi Integrated Resource Planning atau yang disingkat menjadi

(2)

I. 2

Perumusan Masalah

Perumusan masalah pada Aplikasi IRP (Integrated Resource Planning) adalah:

a. Perencanaan Resource dahulu dibuat dengan Desktop Aplication yaitu dengan Visual

Basic.

b. Semakin berkembangnya fitur dan data yang dikumpulkan membuat Aplikasi IRP

dengan VB semakin berat dan kurang efektif.

c. Keinginan pihak Dirgantara Indonesia untuk menyatukan semua aktifitas perusahaan

yang dapat dikomputasi dengan adanya aplikasi yang satu dan dapat diakses setiap

organisasi di Dirgantara Indonesia.

I. 3

Tujuan

Adapun tujuan dari analisis dan pengembangan aplikasi ini adalah :

1. Aplikasi IRP ini dibuat untuk menyelesaikan permasalahan yang timbul dari aplikasi IRP

yang dahulu ada ( Desktop Application)

2. Menganalisa dan mendokumentasikan dari perangkat lunak yang telah dikembangkan

sebelumnya sehingga menjadi aplikasi berbasis web

3. Dapat lebih memudahkan User dalam pengelolaan informasi tentang IRP terutama pada

Modul Penerimaan Asset baik pencarian, ubah data, dan membuat data baru.

4. Membiasakan kami menganalisa dan membuat aplikasi yang sesuai dengan alur proses

(3)

I. 4

Batasan Masalah

Berikut adalah batasan masalah dari pembuatan aplikasi IRP ini :

a. Aplikasi IRP (Integrated Resource Planning) dibuat berbasiskan Web dengan

menggunakan Framework Zend

b. Aplikasi IRP ini hanya dijalankan pada lingkungan Dirgantara Indonesia.

c. Aplikasi IRP yang dibuat hanya mengenai masalah proses Penerimaan Asset dari

Dirgantara Indonesia ( Modul Penerimaan Asset).

I. 5

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Laporan KP ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN, menguraikan penjelasan mengenai Latar belakang masalah,

Rumusan masalah, Tujuan KP, Batasan masalah serta Sistematika Penulisan yang digunakan

untuk menyusun laporan ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, pada bab ini menguraikan tentang Profil Dirgantara

Indonesia mengenai sejarah Perusahaan Dirgantara Indonesia, Logo Dirgantara Indonesia, Badan

Hukum Dirgantara Indonesia, dan Struktur Organisasi serta Job Decription pada Dirgantara

Indonesia. Selain itu juga membahas Landasan Teori dari pembuatan Aplikasi IRP.

BAB III PEMBAHASAN, pada bab ini akan membahasan tentang Aplikasi IRP secara

detail meliputi Analisis dan Perancangan Sistem seperti spesifikasi perangkat keras, spesifikasi

perangkat lunak; Pemodelan Sistem seperti Identifikasi Actor, Identifikasi Use Case, Use Case

(4)

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN, pada bab ini akan membahasan mengenai

kesimpulan dan saran tentang Aplikasi IRP yang telah kami buat.

DAFTAR PUSTAKA, berisi tentang dokumentasi sumber penulisan laporan Kerja

(5)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.

Profil Dirgantara Indonesia

2.1.1.

Sejarah Dirgantara Indonesia

PT Dirgantara didirikan pada tahun 1976, merupakan salah satu perusahaan

penerbangan yang memiliki kompetensi utama dalam merancang pesawat terbang,

mengembangkan dan memproduksi pesawat terbang regional untuk sipil dan militer yang

telah sukses memanfaatkan kemampuanya pada bidang pesawat terbang dan juga pada

bidang-bidang lain seperti Information Technology, Automotive, Maritime, Simulation

Technology, Industrial Turbine dan Enggineering Services.

Diawali dengan membangun dasar penguasaan teknologi melalui lisensi,

perusahaan industri yang berdiri pada 23 Agustus 1976 ini, memproduksi Helikopter dan

pesawat terbang : NBO 105, Super puma NAS-332, NC-212, dan tiga tahun kemudian

mengintegrasikan teknologi, PT. Dirgantara Indonesia bersama CASA merancang dan

memproduksi CN-235.

Dalam rangka memantapkan kehadirannya dalam masyarakat industri

kedirgantaraan dunia serta meningkatkan kemampuan sebagai industri pesawat terbang,

kerjasama internasional ditanda-tangani, antara lain dengan Boeing Company,

menghasilkan komponen pesawat Boeing, dengan Bell Helicopte Textronr, memproduksi

(6)

berkembang, PT. Dirgantara Indonesia merancang bangun N250, generasi pesawat

penumpang subsonic dengan daya angkut 64-68 penumpang dengan fly by wire system.

Prototype pertamanya telah berhasil diterbangkan pertama kalinya, pada tanggal 10

Agustus 1995, dan telah menjalani sekitar 600 jam uji terbang. Lalu, mengembangkan

pesawat N2130 pesawat jet transonic dengan inovasi baru, dalam tahap preliminary

design. Namun, keduanya terhenti karena adanya pendanaan.

Di tahun 1998, yaitu tahun mulainya dampak dari krisis ekonomi dan moneter

pada tahun sebelumnya, industri ini telah mempersiapkan paradigma baru. Dengan

Paradigma tersebut PT. Dirgantara Indonesia bisa lebih berorientasi bisnis dengan

memanfaatkan teknologi yang telah diserap selama 3 windu, sebagai ujung tombak dalam

menghasilkan produk dan jasa.

Di awal tahun 2004, program restrukturisasi perusahaan yang mencakup

reorientasi bisnis dan penataan ulang Sumber Daya Manusia (SDM) digulirkan, jumlah

karyawan menjadi berkurang 9.670 menjadi sekitar 3.500 orang dan PT. Dirgantara

Indonesia memfokuskan bisnisnya dari 18 menjadi 5 satuan usaha yaitu :

1. Aircraft

Memproduksi beragam pesawat terbang untuk memenuhi berbagai misi sipil, militer,

dan juga misi khusus. Adapun produk yang dihasilkannya yaitu NC-212, CN-235,

NBO-105, Super Puma NAS-332, dan NBELL-412.

2. Aerostructure

Bergerak dalam bidang manufacturing pesawat terbang.

(7)

Dengan keahlian dan pengalaman bertahun-tahun, Unit Usaha Aircraft Service

menyediakan servis pemeliharaan pesawat dan helikopter berbagai jenis, meliputi :

 Penyediaan suku cadang

 Pembaharuan dan modifikasi struktur pesawat terbang

 Pembaharuan interior

Maintenance dan Overhaul

4. Engineering Services

Dilengkapi dengan peralatan perancangan dan analisis yang canggih, fasilitas uji

teknologi yang tinggi, serta tenaga ahli yang berlisensi dan pengalaman standar

internasional, satuan usaha ini siap memenuhi kebutuhan produk dan jasa bidang

engineering.

5. Defence

Bisnis utama usaha ini meliputi : produk-produk militer, perawatan, perbaikan,

pengujian, dan kalibrasi baik secara mekanik maupun elektrik dengan tingkat akurasi

yang tinggi, integrasi alat-alat perang, produksi beragam sistem senjata, antara lain :

FFAR 2,75” rocket, SUT Torpedo, dll.

Kini, PT. Dirgantara Indonesia telah berhasil sebagai industri manufaktur dan

memiliki diversifikasi produknya, tidak hanya bidang pesawat terbang, tetapi juga dalam

bidang lain, seperti teknologi informasi, telekomunikasi, otomotif, maritim, militer,

otomasi dan kontrol, minyak dan gas, turbin industri, teknologi simulasi, dan engineering

(8)

2.1.2.

Visi dan Misi Dirgantara Indonesia

Visi :

Menjadi perusahaan kelas dunia dalam industri dirgantara yang berbasis

pada penguasaan teknologi tinggi dan mampu bersaing dalam pasar global,

dengan mengandalkan keuntungan biaya.

Misi :

 Menjalankan usaha dengan selalu berorientasi pada aspek dan bisnis

komersil dan dapat menghasilkan produk dan jasa yang memiliki

keunggulan biaya.

 Sebagai pusat keunggulan di bidang industri dirgantara, terutama dalam

rakayasa, rancang bangun, manufaktur, produksi dan pemeliharaan untuk

kepentingan komersial dan milliter dan juga untuk aplikasi di luar industri

dirgantara.

 Menjadikan perusahaan sebagai pemain kelas dunia di industri global

yang mampu bersaing dan melakukan aliansi strategis dengan industri

(9)

2.1.3.

Logo Dirgantara Indonesia

Gambar 1 Logo Dirgantara Indonesia

Bentuk logo PT DIRGANTARA INDONESIA terdiri dari :

Lingkaran : Menggambarkan lingkaran dunia, memberikan makna aktifitas usaha

yang mencakup pasar global.

Sayap : berjumlah 3 (tiga) buah sayap dengan ukuran yang berbeda

menggambarkan kekuatan usaha untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi :

o Sayap besar, menggambarkan bisnis Inti ( core business )

o Sayap sedang, menggambarkan bisnis Plasma ( Non core business )

o Sayap kecil, menggambarkan Korporasi (Corporate )

Ketiganya menjalin persatuan dan kesatuan menuju ke atas dalam sudut kecondongan /

elevasi 45° yang berarti arah yang seimbang dan optimal dalam percapaian target.

Warna

Warna logo PT DIRGANTARA INDONESIA adalah warna Biru (cyan 100 % dan

magenta 100% ) yang memiliki warna makna dirgantara, kemantapan dan kekuatan. Ini

mencerminkan tekad untuk berusaha semaksimal mungkin sesuai kompetensi dan etika

(10)

Tulisan

o Tulisan Logo PT DIRGANTARA INDONESIA adalah huruf capital Arial

Narrow Bold, berwarna Biru (cyan 100 % dan magenta 100% ).

o Tulisan INDONESIAN AEROSPACE (IAe) adalah dalam huruf capital Arial

Narrow Bold, berwarna Biru (cyan 100 % dan magenta 100% ), merupakan nama

dalam korespodensi internasional.

2.1.4.

Badan Hukum Dirgantara Indonesia

Tanggal 28 April 1976 berdasar Akte Notaris No. 15, di Jakarta didirikan PT. Industri Pesawat Terbang Nurtanio dengan Dr, BJ. Habibie selaku Direktur Utama. Selesai

pembangunan fisik yang diperlukan untuk berjalannya program yang telah dipersiapkan, pada 23

Agustus 1976 Presiden Soeharto meresmikan industri pesawat terbang ini. Dalam perjalanannya

kemudian, pada 11 Oktober 1985, PT. Industri Pesawat Terbang Nurtanio berubah menjadi PT.

(11)

2.1.5.

Struktur Organisasi dan Job Deskripsi

Berikut adalah Struktur Organisasi dan Job Deskripsi dari Perusahaan Dirgantara

Indonesia

(12)

1. Direktur Utama

Memimpin perusahaan agar menjadi lebih mandiri secara bisnis serta mampu

bersaing dipasar internasional serta dapat penguasaan teknologi kedirgantaraan beserta

pengembangan untuk mengurangi ketergantungan dari luar.

2. Wakil Direktur Utama

Membantu Direktur Utama untuk menjadi salah satu perusahaan pendorong

pertumbuhan industri nasional serta menumbuhkan kekuatan bangsa di bidang

kedirgantaraan untuk menunjang ketahanan dan keamanan nasional.

3. Satuan Pengawasan Intern

Melaksanakan sistem pengamanan perusahaan secara fisik dan non fisik terhadap

segala kemungkinan bahaya/bencana agar terdapat kesatuan cara bertindak untuk

pencegahan dan penanggulangan yang berdaya guna dan berhasil guna, sehingga

pelaksanaannya dapat menjamin untuk mewujudkan rasa dan situasi aman, tentram, tertib

dan teratur dalam rangka menunjang visi, misi dan tujuan perusahaan.

4. Divisi Manajemen Resiko

Sebagai pedoman dan arahan tentang pengelolaan resiko yang mungkin terjadi dalam

menjalankan kegiatan-kegiatan dalam rangka mencapai tujuan Perusahaan, untuk

meminimalkan dampak negatif yang kemungkinan akan terjadi.

5. Sekertaris Perusahaan

(13)

a. Memastikan perusahaan Direksi sesuai dengan peraturan perusahaan dan ketentuan

Good Corporate Goverence (GCG), serta memfasilitasi pelaksanaan GCG melalui

kegiatan-kegiatan perusahaan.

b. Mengembangkan dan Mempertahankan citra perusahaan melalui kehumasan yang

efektif.

c. Menyediakan sistem informasi komputasi bisnis yang handal guna mendukung proses

bisnis dan kegiatan perusahaan yang efektif, efisien dan profitable.

6. Asisten Pengamanan

Menjadikan pengamanan sebagai bagian integral dan budaya perusahaan (corporate

culture) dan sebagai landasan etika, perilaku seluruh karyawan (security mindedness) PT.

Dirgantara Indonesia, untuk mendukung terwujudnya perusahaan yang memiliki iklim

kerja dan iklim usaha yang sehat, dinamis dan aman.

7. Direktorat Niaga dan Pengembangan Usaha

Dibagi menjadi tiga divisi yang terdiri dari :

a. Divisi Riset dan Pengembangan Pasar, bertugas :

1. Membuat strategi, kebijakan dan prosedur yang mengarah pada perencanaan riset

dan pengembangan pasar yang handal dalam rangka meningkatkan peluang –

peluang bagi produk-produk perusahaan serta demi tercapainya sasaran-sasaran

pemasaran perusahaan.

2. Memastikan bahwasanya keputusan-keputusan perusahaan didasarkan peluang

(14)

b. Divisi Integrasi Komersil dan Pengembangan Usaha

Menyiapkan kreasi-kreasi solusi bisnis untuk mencapai target pemasaran dan

penjualan serta menjaga kesinambungan bisnis persusahaan.

c. Divisi Pemasaran, bertugas :

1. Melakukan koordinasi untuk persiapan kontrak pemasaran produk dan jasa

perusahaan dari seluruh fungsi-fungsi yang ada di dalam perusahaan.

2. Menjaga hubungan dengan konsumen untuk program yang sedang berjalan,

termasuk adanya program yang akan datang.

8. Direktorat Teknologi

Dibagi menjadi lima divisi yang terdiri dari :

a. Divisi Pusat Pengembangan teknologi

Sebagai pedoman dan arahan dalam proses pemilihan dan penentuan langkah

yang diperlukan untuk mengembangkan teknologi yang akan diintegrasikan ke

dalam produk dan produk yang terkait dengan teknologi kedirgantaraan serta

menjaga kesiapan seluruh peralatan pengembangan teknologi sehingga dalam

mengintegrasikan seluruh proses pengembangan teknologi dan peralatan yang

dipilih akan dicapai rangkaian proses yang paling efisien, efektif dan kompetitif.

b. Divisi Pusat Pengambangan Pesawat Terbang

Sebagai pedoman dan arahan dalam merancang, mengelola serta

melaksanakn publikasi dan komunikasi antara perusahaan dengan publik

(15)

massa untuk menciptakan hubungan baik dan harmonis dalam upaya menjaga

meningkatkan citra perusahaan

c. Divisi Pusat Uji Terbang

Sebagai pedoman dan arahan dalam pelaksanaan penyediaan dan pengelolaan

sistem informasi manajemen di dalam perusahaan, sehingga dapat mendukung

bisnis perusahaan secara efektif, efisien dan pada tingkat resiko yang dapat

dikelola perusahaan serta dapat meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan.

d. Divisi Pusat Laboratorium Uji dan Pengukuran

Sebagai pedoman dan arahan tentang hirarki, penyiapan, pemeriksaan,

persetujuan dan penerbitan command media, tulisan dinas serta system

administrasinya agar tercapai visi, misi dan tujuan perusahaan secara efektif dan

efisien.

e. Divisi pusat Keselamatan dan Sertifikasi

Sebagai pedoman dan arahan dalam pengelolaan keselamatan, kesehatan kerja

dan lingkungan hidup yang bertujuan untuk memberikan perlindungan bagi

tenaga kerja dan mitra kerja serta lingkungannya.

9. Direktorat Operasi/Produksi

Dibagi menjadi tiga divisi yang terdiri dari :

(16)

1. Menghimpun, menganalisa supplier yang masih bermasalah baik secara

sistem maupun manual.

2. Membuat proposal pengganti material pesawat ke Enggineering.

b. Divisi Pengembangan Sistem Produksi

Sebagai pedoman dan arahan pengelolaan pengadaan barang/material, property

dan jasa dengan menjamin pelaksanaan yang transparan, memperhatikan mutu

yang tinggi, harha yang optiman, etika bisnis yang layak, tepat waktu, menjaga

citra perusahaan serta kepercayaan dari pelanggaran dan pemasok.

c. Divisi Jaminan Mutu

Divisi ini bertugas :

1. Menjamin bahwa operasional perusahaan telah diperbaiki secara

berkesinambungan, sehingga menghasilkan produk yang unggul

kualitasnya di dunia.

2. Menjamin kepuasan pelanggan bagi seluruh produk dan jasa perusahaan.

3. Memastikan kesesuaian semua proses dan produk terhadap persyaratan

aturan keselamatan penerbangan yang berlaku di Indonesia dan authority

(17)

10. Direktorat Keuangan

Dibagi menjadi tiga divisi yang terdiri dari :

a. Divisi Perencanaan

Merencanakan, melaksanakan, menetapkan arah, sasaran dan strategi yang jelas

untuk masa depan perusahaan dalam menghadapi perubahan lingkungan eksternal

dan internal.

b. Divisi Pendanaan

Mengatur likuiditas perusahaan dan bertanggung jawab atas kelancaran,

pelaksanaan pengamanan baik penerimaan maupun pembayaran, serta melakukan

pengembangan terhadap penjajagan sumber pendanaan yang baru yang

menguntungkan bagi perusahaan.

c. Divisi Akutansi

1. Merencanakan, menyusun, memelihara prosedur, sistem akutansi dan

kebijakan akutansi sesuai perkembangan proses bisnis perusahaan.

2. Mengimplementasikan dan mengendalikan pelaksanaan prinsip-prinsip

(18)

11. Direktorat Umum

Dibagi menjadi tiga divisi yang terdiri dar :

a. Divisi Sumber Daya Manusia

Sebagai Pedoman dan arahan untuk pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM)

yang mengakomodasikan prinsip-prinsip manajemen SDM sehingga terdapat

ketersediaan SDM secara efektif dan efisien sesuai kebutuhan perusahaan dan

peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam mendukung tujuan perusahaan.

b. Divisi Hukum

Merencanakan, mengkoordinir dan mengendalikan pembuat dan pemrosesan

semua produk hukum perusahaan dalam bentuk ketentuan/peraturan hukum guna

kelancaran pelaksanaan aktivitas perusahaan serta menerbitkan serta produk hukum

dalam bidang bisnis untuk melegitimasi bisnis perusahaan dan berkewajiban

menyelesaikan permasalahan hukum yang timbul berdasarkan ketentuan

perundang-undangan nasional dan/atau internasional yang berlaku.

c. Divisi Fasilitas

Divisi Fasilitas memiliki deskripsi kerja :

1. Menciptakan, mengelola dan mengembangkan bisnis umum yang menjadi

bidang usaha Divisi Fasilitas: penyewaan gedung, transportasi darat/udara,

(19)

2. Membuat perencanaan dan pelakanaan pemeliharaan, renovasi dan

pengembangan fasilitas.

12. Satuan Usaha Aircraft

Memproduksi beragam pesawat untuk memenuhi berbagai misi sipil, militer, dan

juga mis khusus. Pesawat berkapasitas 19-24 penumpang, dengan beragam versi, dapat

lepas landas dan mendarat dalam jarak pendek serta mampu beroperasi pada landasan

rumput/tanah/dll.

13. Satuan Usaha Aerostructure

Didukung oleh tenaga ahli yang berpengalaman dan mempunyai kemampuan tinggi

dalam manufaktur pesawat, dilengkapi pula dengan fasilitas manufaktur dengan

ketepatan tinggi, seperti: mesin-mesin canggih, bengkel dan pengelasan.

14. Satuan Usaha Aircraft Services

Dengan keahlian dan pengalaman bertahun-tahun. Unit Usaha Aircraft Services

menyediakan servis pemeliharaan pesawat dan helikopter berbagai jenis.

15. Satuan Usaha Engineering Services

Dilengkapi dengan peralatan perancangan dan analisis yang canggih, fasilitas uji

berteknologi serta tenaga ahli yang berlisensi dan berpengalaman standard internasional,

Satuan Usaha Engineering Services siap memenuhi kebutuhan produk dan jasa bidang

(20)

16. Satuan Usaha Defence

Bisnis utama Satuan Usaha Defence terdiri dari produk-produk militer, perawatan,

perbaikan, pengujian dan kalibrasi baik secara mekanik maupun elektrik dengan tingkat

akurasi yang tinggi, integrasi alat-alat perang, produksi beragam sistem senjata.

2.2.

Landasan Teori

PT. DIRGANTARA INDONESIA memiliki sebuah desktop aplikasi IRP untuk

mempermudah proses kegiatan perusahaan. Namun karena perkembangan teknologi maka

desktop aplikasi tersebut dikembangkan menjadi web aplikasi. Dalam pembuatan aplikasi IRP

ini, dibutuhkan peranganan system yang baik agar nantinya system dapat berjalan sesuai dengan

yang dirancang.

Perancangan aplikasi biasanya digunakan untuk memodelkan sementara

gambaran-gambaran umum suatu aplikasi. Banyak metode pemodelan system yang digunakan oleh

developer saat ini, salah satunya adalah UML (Unified Modelling Language). UML merupakan

standar umum yang telah disepakati oleh banyak Developer untuk memodelkan system.

2.1.1.

UML

UML adalah bahasa spesifikasi standar untuk mendokumentasikan,

menspesifikasikan, dan membangun sistem perangkat lunak. UML adalah himpunan

struktur dan teknik untuk pemodelan desain dengan program beroreintasi objek (OOP)

serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan

(21)

Bisa disimpulkan UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik/gambar

untuk memvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan mendokumentasikan dari

sebuah sistem pengembangan berbasis OO (Object Oriented). Pada UML telah

memberikan standarisasi penulisan sebuah sistem blue print, yang mencakup

konsep-konsep seperti bisnis proses, penulisan kelas-kelas dalam bahasa pemograman yang

(22)

2.1.2.

Web Aplikasi

Dalam rekayasa perangkat lunak, suatu aplikasi web (bahasa Inggris: web

application atau sering disingkat webapp) adalah suatu aplikasi yang diakses

menggunakan penjelajah web melalui suatu jaringan seperti Internet atau intranet. Ia juga

merupakan suatu aplikasi perangkat lunak komputer yang dikodekan dalam bahasa yang

didukung penjelajah web (seperti HTML, JavaScript, AJAX, Java, dll) dan bergantung

pada penjelajah tersebut untuk menampilkan aplikasi.

Aplikasi web menjadi populer karena kemudahan tersedianya aplikasi klien untuk

mengaksesnya, penjelajah web, yang kadang disebut sebagai suatu thin client (klien

tipis). Kemampuan untuk memperbarui dan memelihara aplikasi web tanpa harus

mendistribusikan dan menginstalasi perangkat lunak pada kemungkinan ribuan komputer

klien merupakan alasan kunci popularitasnya. Aplikasi web yang umum misalnya

webmail, toko ritel daring, lelang daring, wiki, papan diskusi, weblog, serta MMORPG.

2.1.3.

Perangkat yang digunakan

Pada pembuatan Web Aplikasi IRP, terdapat tool yang digunakan untuk

memudahkan proses development. Berikut kami jelaskan satu persatu :

a. PHP

PHP (Personal Hypertext Programming) merupakan bahasa pemrograman server

yang sangat banyak sekali digunakan oleh programmer dalam membangun suatu Web

Aplikasi. PHP merupakan suatu bahasa pemrograman yang dibuat atas lisensi Open

(23)

tidak salah kalau dikatakan bahwa PHP merupakan bahasa pemrograman dari dan

untuk komunitas. Dokumentasi yang lengkap, kemudahan dalam

mengimplementasikan, fitur-fitur yang mendukung menjadi kelebihan dari bahasa

pemrograman satu ini.

b. PostgreSQL

PostgreSQL adalah sebuah sistem basis data yang disebarluaskan secara bebas

menurut Perjanjian lisensi BSD. Piranti lunak ini merupakan salah satu basis data

yang paling banyak digunakan saat ini, selain MySQL dan Oracle. PostgreSQL

menyediakan fitur yang berguna untuk replikasi basis data. Fitur-fitur yang

disediakan PostgreSQL antara lain DB Mirror, PGPool, Slony, PGCluster, dan

lain-lain.

c. Xampp

Xampp adalah perangakat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi,

merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang

berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL

database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan

Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun),

Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU General Public

License dan bebas, merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat

melayani tampilan halaman web yang dinamis. Untuk mendapatkanya dapat

(24)
(25)

d. Notepad++

Notepad++ adalah kode sumber bebas yang mendukung berbagai bahasa

pemograman yang berjalan di sistem operasi Windows. Proyek ini dilayani oleh

Sourceforge.net. Program ini dibuat dengan dasar Scintilla dan ditulis dengan bahasa

C++.

e. Zend Framework

Zend Framework merupakan salah satu Framework PHP. Framework sendiri

merupakan suatu kumpulan library yang siap digunakan untuk pengguna. Pengguna

dimudahkan dalam pemanggilan suatu library sehingga mengefesienkan kerja dari

pengguna. Selain Zend Framework, terdapat Framework PHP lain yang sekarang

sering digunakan oleh programmer diantaranya Codeigniter, YII Framework, Cake

PHP dan lain sebagainnya.

Konsep pemrograman Zend Framework yaitu metode MVC (Model View

Controller) dalam menuliskan sintaksis kode. MVC adalah sebuah metode untuk

membuat sebuah aplikasi web dengan memisahakan data (Model) dari tampilan

(View) dan cara bagaimana memprosesnya (Controller). Dalam implementasinya

kebanyakan framework dalam aplikasi website adalah berbasis arsitektur MVC. MVC

memisahkan pengembangan aplikasi berdasarkan komponen utama yang membangun

sebuah aplikasi berdasarkan komponen utama yang membangun sebuah aplikasi

seperti manipulasi data, antarmuka pengguna, dan bagian yang menjadi kontrol dalam

(26)

1. Model

Kode sintax model berhubungan langsung dengan database untuk

memanipulasi data, menangani validasi dari bagian controller dan lain

sebagainya. Kegiatan Model ini tidak dapat berhubungan langsung dengan bagian

view melainkan mesti berhubungan terlebih dahulu dengan controller

2. View

Kode View adalah bagian yang mengatur tampilan ke pengguna atau yang

menangani persentation logic. Bisa dikatakan berupa halaman file template

HTML, yang diatur oleh controller. View sebagai penerima dan yang

mempersentasikan data kepada user. Kegiatan ini tidak memiliki akses langsung

terhadap bagian model melainkan mesti berhubungan terlebih dahulu dengan

controller.

3. Controller

Controller merupakan bagian yang mengatur hubungan antara bagian model

dan bagian view, controller berfungsi untuk menerima request dan data dari user

kemudian menentukan apa yang diproses oleh aplikasi. Controller berisi

skrip-skrip php yang berfungsi untuk memproses suatu data dan mengirimkannya ke

(27)

BAB III

PEMBAHASAN

3.1.

Analisis Perancangan Sistem

Aplikasi IRP Modul Penerimaan Asset merupakan suatu aplikasi yang memanagement

asset-asset yang ada pada PT. Dirgantara Indonesia. Dengan aplikasi ini, diharapkan proses yang

menyangkut asset-asset yang ada pada PT. Dirgantara Indonesia seperti proses penerimaan,

peminjaman, pengembalian, penghapusan, pemindahan asset dapat dilakukan dengan efektif dan

efesien.

Telah disebutkan pada batasan system pada bab sebelumnya, bahwa kami hanya

mengerjakan proses penerimaan asset-asset selama melakukan kerja praktek di PT. Dirgantara

Indonesia. Proses penerimaan asset adalah suatu proses dimana asset-asset yang ada pada PT.

Dirgantara Indonesia dimanagement untuk nantinya asset-asset tersebut dimanipulasi kembali

pada proses pengembalian, pemindahan dan penghapusan asset.

Proses management tersebut meliputi Proses Penambahan Asset, Pencarian Asset,

Pengeditan Asset. Proses Penambahan Asset meliputi pengkodean ulang Asset yang,

penginputan attribut dari Asset, penginputan kepemilikan Asset dan waktu penerimaan. Proses

Pencarian Asset meliputi proses pencarian Asset berdasarkan Kode Asset dan Nama Asset.

(28)

3.1.1.

Spesifikasi Perangkat Keras

Spesifikasi perangkat keras yang digunakan untuk mendevelop aplikasi IRP

modul Penerimaan Asset adalah :

a. Personal Computer (PC) dengan spesifikasi minimal:

1. Processor Pentium 4

2. RAM 512MB

3. Hardisk 20GB

4. Card Video Onboard

(29)

3.1.2.

Spesifikasi Perangkat Lunak

Spesifikasi Perangkat Lunak yang digunakan dalam proses development aplikasi

IRP modul Penerimaan Asset adalah :

Table 1 Spesifikasi Perangkat Lunak

No

Jenis Perangkat

Lunak

Workstation

1. Sistem Operasi Windows XP

2.

Development Tools Notepad++

Xampp 1.6

3. RDBMS

(30)

3.2.

Pemodelan Sistem

3.2.1.

Identifikasi Actor

Pada aplikasi IRP Modul Penerimaan Asset yang merupakan potongan aplikasi

(modul) dari sistem informasi pada PT Dirgantara Indonesia. Oleh sebab itu, use case

disini hanyalah use case ketika admin / user melakukan proses Penerimaan Asset. Berikut

adalah indentifikasi Use Case pada Modul Penerimaan Asset.

Table 2 Identifikasi Actor

NO Actor Description

1 Admin / User Admin dapat melakukan penambahan asset, pengeditan

asset, dan pencarian asset.

3.2.2.

Identifikasi Use Case

Berikut adalah identifikasi Use Case pada aplikasi IRP Modul Penerimaan Asset.

Table 3 Identifikasi Use Case

NO Nama Use Case Description

1 DaftarTpb Admin dapat melihat list / kumpulan asset-asset

2 Tpbentry Admin melakukan proses penambahan

penerimaan asset

3 Tpbupdate Admin melakukan proses pengeditan penerimaan asset

4 Tpbsearch Admin melakukan proses pencarian penerimaan asset

5 Listgroup Admin melakukan pemilihan asset yang telah terkategori berdasarkan group pada proses penambahan penerimaan asset saja

6 Listorg Admin melakukan pemilihan organisasi atau

(31)

asset dan pengeditan penerimaan asset

7 Listsdm Admin melakukan pemilihan karyawan / pekerja pada proses penambahan dan pengeditan penerimaan asset

3.2.3.

Use Case Diagram

[image:31.612.75.518.240.462.2]

Berikut adalah diagram Use Case pada aplikasi IRP modul Penerimaan Asset.

(32)

3.2.4.

Class Diagram

[image:32.612.85.531.462.691.2]

Berikut adalah Class Diagram dari Aplikasi ini IRP Modul Penerimaan Asset.

Gambar 2 Class Diagram

3.2.5.

Activity Diagram

(33)

Gambar 3 Activity Diagram Tpb Asset Penerimaan

Lalu Gambar dibawah ini adalah Activity Diagram saat menambah Asset (TpbEntry).

Gambar 4 Activity Diagram TpbEntry

[image:33.612.128.500.455.657.2]

Lalu pada gambar dibawah ini adalah Activity Diagram dari proses Update Asset atau disebut (TpbUpdate).

(34)

Berikut adalah Activity Diagram dari proses Memilih SDM (Choose SDM).

Gambar 6 Activity Diagram Choose SDM

(35)

Gambar 7 Activity Diagram Choose Org RV

Berikut adalah gambar proses memilih Asset (Choose Asset).

(36)

3.2.6.

Collaboration / Communication Diagram

Berikut adalah diagram Collaboration / Communication aplikasi IRP Modul Penerimaan

Asset.

(37)

3.2.7.

Sequence Diagram

Berikut adalah diagram Sequence pada aplikasi IRP modul Penerimaan Asset

1. TpbSearch

Gambar 10 Sequence Diagram TpbSearch

[image:37.612.74.511.202.667.2]

2. DaftarTpb

(38)
(39)
[image:39.612.80.511.87.301.2]

3. TpbEntry

(40)
[image:40.612.79.510.90.291.2]

4. TpbUpdate

Gambar 13 Sequense Diagram TpbUpdate

[image:40.612.77.501.234.603.2]

5. listSdm

(41)
[image:41.612.79.507.74.616.2]

6. listOrg

Gambar 15 Sequense Diagram ListOrg

7. listGroup

[image:41.612.80.507.77.292.2]
(42)

3.2.8.

Deskripsi Tabel

Pada aplikasi IRP modul Penerimaan Asset, terdapat beberapa table yang

berkaitan diantaranya:

Table irp.tmpropphy

Fungsi :

Table ini memiliki fungsi untuk menyimpan data asset penerimaan. Jadi

apabila user atau admin menambah asset maka asset tersebut akan disimpan pada

table ini.

Jenis : Table Induk

[image:42.612.129.483.451.689.2]

Primary Key : i_prop_old

Table 4 Table irp.tmpropphy

No Field Type Null 1 i_prop_old varchar(20) NO

(43)
(44)
(45)
(46)

Table monirp.trorg

Fungsi :

Table ini memiliki fungsi yaitu menyimpan data-data organisasi atau

lembaga seperti nama organisasi, manager yang mengepalai tiap organisasi yang

ada pada perusahaan tersebut.

Jenis : Table Induk

Primary Key : c_org_cur

Table 5 Table monirp.trorg

NO Field Type Null 1 c_org_cur char(6) NO

2 n_org char(50) YES 3 i_emp_mngr char(6) YES 4 c_org_grade char(10) YES 5 c_org_echl char(2) YES 6 n_org_short char(25) YES 7 c_org_costpool varchar(3) YES 8 c_org_subpool varchar(3) YES 9 c_pgm char(2) YES 10 i_entry char(7) YES 11 d_entry Date YES 12 c_org_corporate char(2) YES

(47)

Fungsi :

Table ini memiliki fungsi menyimpan data-data asset berdasarkan group

asset tersebut ada atau bisa disebut sebagai table kategori dari asset-asset pada

perusahaan

Jenis : Table Induk

Primary Key :

Table 6 Table irp.tmpropno

NO Field Type Null 1 c_prop char(3) NO

2 c_prop_grpsub char(2) NO 3 c_prop_grpsubsub char(3) NO 4 i_prop_grp char(8) NO 5 e_prop varchar(100) YES 6 e_prop_grpsub varchar(100) YES 7 e_prop_grpsubsub varchar(100) YES 8 i_prop_grplastno numeric(5) YES 9 i_entry char(6) Yes 10 d_entry Date YES

Table sdm.tprrmempii

(48)

Table ini memiliki fungsi untuk menyimpan data-data karyawan yang

bekerja pada perusahaan tersebut.

Jenis : Table Induk

[image:48.612.126.485.243.718.2]

Primary Key : i_emp

Table 7 Table sdm.tprrmempii

NO Field Type Null 1 i_emp char(6) NO

(49)

20 c_vac_type Char YES 21 q_child_allow numeric(10) YES 22 c_fb_trsitallow Char YES 23 c_educ_lvl char(2) YES 24 c_job char(7) YES 25 c_educ_subj numeric(10) YES

3.3.

Tahap Implementasi

Setelah kami menuliskan table-table yang berkaitan dengan implementasi aplikasi IRP

modul Penerimaan, tahap selanjutnya adalah proses impementasi dan design. Karena baris kode

terlalu panjang, maka kami akan lampirkan soucecode pada halaman lampiran. Namun disini

kami akan menjelaskan fungsi dari tiap file yang kami tulis.

1. Asset_Service.php, merupakan file yang berisi code PHP untuk manipulasi pada

database. Dalam hal ini, file Asset_Service.php merupakan Model pada paradigma

pemrograman MVC (Model View Controller).

2. TpbController.php, merupakan file yang berisi code PHP untuk mengontrol hubungan

antara Model dan View. File TpbController.php meruplakan Controller pada

paradigma pemrograman MVC (Model View Controller).

3. daftartpb.phtml, merupakan file yang berisi code PHP untuk menampilkan asset-asset

yang ada pada database. Dalam hal ini, file daftaratpb.phtml merupakan View pada

paradigma pemrograman MVC.

4. tpbentry.phtml, merupakan file yang berisi code PHP untuk form mengisian

(50)

5. tpbupdate.phtml, merupakan file yang berisi code PHP untuk form pengeditan

asset-asset yang dipilih oleh user dari database. File ini merupakan View.

6. listorg.phtml, merupakan file yang berisi code PHP untuk menampilkan list gedung

organisasi dari tempat asset tersebut.

7. listgroup.phtml, merupakan file yang berisi code PHP untuk menampilkan list group

atau pengelompokan asset.

8. listsdm.phtml, merupakan file yang berisi code PHP untuk menampilkan list

karyawan pada PT. Dirgantara Indonesia.

Setelah kami selesai melakukan pengkodean atau implementasi aplikasi IRP Modul

Penerimaan, kini saatnya kami mencoba menjelaskan proses awal aplikasi ini digunakan. Berikut

adalah screenshot dari aplikasi yang kami buat.

[image:50.612.100.523.414.683.2]

1. Tampilan awal aplikasi ini seperti pada gambar dibawah ini.

(51)
[image:51.612.104.519.93.378.2]

2. Lalu memilih Menu IRP Asset Penerimaan.

Gambar 18 Impementasi Layout Menu Penerimaan Asset

(52)
[image:52.612.103.524.69.344.2]

Gambar 19 Impementasi Layout Daftar Penerimaan Asset

4. Pada halaman ini, terdapat pagination yang telah kami setting untuk memudahkan user

(53)
[image:53.612.110.527.65.341.2]

Gambar 20 Impementasi Layout Pagination Penerimaan Asset

(54)
[image:54.612.109.526.70.310.2]

Gambar 21 Impementasi Layout Link Pagination Penerimaan Asset

(55)
[image:55.612.111.522.70.343.2]

Gambar 22 Impementasi Layout Result Link Pagination Penerimaan Asset

5. User dapat juga melakukan pencarian berdasarkan Nama Barang atau Kode Kelompok

(56)
[image:56.612.110.522.72.341.2]

Gambar 23 Impementasi Layout Searching Penerimaan Asset

Hasilnya nampak pada gambar di bawah ini.

[image:56.612.108.521.419.662.2]
(57)
[image:57.612.110.521.98.370.2]

User mencari berdasarkan nama barang.

Gambar 25 Impementasi Layout Searching by Nama Barang

Hasil dari pencarian berdasarkan barang.

[image:57.612.107.521.477.678.2]
(58)
(59)

6. User dapat menambah asset baru dengan menekan icon disebelah kanan. Lalu tampilan

[image:59.612.107.519.121.403.2]

awal seperti gambar pada dibawah ini.

Gambar 27 Impementasi Layout Tambah Penerimaaan Asset

7. Setelah itu user memilih kelompok Asset atau aktiva dengan menekan tombol cari.

(60)
[image:60.612.108.524.71.326.2]

Gambar 28 Impementasi Layout Memilih Kategori Aktiva

Lihat terdapat pagination dan proses pencarian yang telah kami sediakan. Dan apabila

user menekan kode Kelompok Aktiva, maka secara otomatis data yang dipilih user akan

(61)
[image:61.612.111.526.70.323.2]
(62)

Setelah memasukan field lain, User lalu memilih siapakah organisasi pemilik dari asset

[image:62.612.109.486.153.455.2]

yang telah dipilih dengan menekan tombol Cari. Tampilan list Organisasi pemilik seperti

gambar dibawah ini.

Gambar 30 Impementasi Layout Memilih Organisasi Penerimaan Asset

Pada proses ini pula, user dapat melakukan pencarian Organsisasi berdasarkan Kode

(63)
[image:63.612.108.522.328.593.2]

Gambar 31 Impementasi Layout Pencarian Organisasi

Setelah itu, User menekan Kode kelompok, lalu secara otomatis akan masuk ke form

tambah kembali.

Gambar 32 Impementasi Layout Hasil Memilih Organisasi

8. Setelah itu, User kini memasukan Organisasi Penerima dari Asset. Sama seperti halnya

melakukan proses memilih Organisasi pemilik, setelah User memilih organisasi penerima

(64)
[image:64.612.99.524.95.334.2]

Gambar 33 Impementasi Layout Hasil Memilih Organisasi Penerima

9. Setelah itu, user memilih karyawan yang menggunakan asset ini dengan menekan tombol

(65)
[image:65.612.110.502.71.346.2]

Gambar 34 Impementasi Layout Memilih Karyawan / SDM

Apabila user menekan tombol NIK, maka secara otomatis akan kembali ke form tambah

asset dan field dari NIK Pemakai akan terisi sesuai dengan yang dipilih user.

[image:65.612.109.524.448.679.2]
(66)

Setelah mengisi field lainnya, dan menekan tombol Simpan, maka data yang dimasukan

akan muncul informasi bahwa data telah tersimpan.

Begitulah proses penambahan asset pada IRP Asset modul Penerimaan.

10.Selain itu, user juga dapat melakukan pengeditan dari data Asset yang ditambah. Berikut

[image:66.612.110.523.290.543.2]

adalah tampilah saat melakukan pengeditan.

Gambar 36 Impementasi Layout Pengeditan Penerimaan Asset

Lalu misalkan user mengedit nama pemakai asset tersebut. User cukup menekan tombol

(67)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Sebagai penutup laporan Kerja Praktek ini, kami akan menyimpulkan dan beberapa saran

dalam pelaksanaannya. Kesimpulan dan saran ini diperoleh selama melaksanakan kegiatan Kerja

Praktek di PT. Dirgantara Indonesia. Semoga beberapa kesimpulan dan saran yang kami tulis

dapat menjadi pengalaman bagi pembaca.

4.1.

Kesimpulan

Berikut adalah kesimpulan yang didapat selama melaksanakan Kerja Praktek:

a. Aplikasi IRP Modul Penerimaan Asset merupakan aplikasi untuk memanagement

asset-asset yang ada pada PT. Dirgantara Indonesia.

b. Dari Aplikasi IRP Modul Penerimaan ini, dapat dipilah-pilih mana saja asset-asset yang

dapat dipinjam oleh karyawan PT. Dirgantara Indonesia.

4.2.

Saran

Berikut adalah saran-saran yang akan kami ungkapkan selama melaksanakan Kerja

Praktek:

a. Sebaiknya Kerja Praktek mendapat perhatian yang lebih terutama masalah waktu dan

tempat pelaksanaan. Waktu dan tempat Kerja Praktek akan membuat kita lebih

(68)

b. Sebaiknya Kerja Praktek disesuaikan dengan bidang keahlian kita. Kesesuaian dengan

bidang keahlian kita akan mendukung dan memperkaya skill dan pengalaman dalam

bidang yang kita pilih.

c. Baik pihak Universitas, pihak Perusahaan, dan Mahasiswa mesti terdapat suatu

komunikasi yang baik sehingga akan menghasilkan value dari Kerja Praktek menjadi

bermanfaat baik bermanfaat untuk pihak Universitas, pihak Perusahaan dan Mahasiswa

(69)

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI

INTEGRATED RESOURCES PLANNING

MODUL PENERIMAAN ASSET

BERBASIS WEB

DI PT. DIRGANTARA INDONESIA

KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk Memenuhi

Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek

Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(70)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAAN ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

KATA PENGANTAR ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

DAFTAR ISI ... 1

DAFTAR TABEL ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

DAFTAR GAMBAR ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

DAFTAR LAMPIRAN ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

BAB I PENDAHULUAN ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

I.1 LATAR BELAKANG MASALAH ... ERROR!BOOKMARK NOT DEFINED.

I.2 PERUMUSAN MASALAH ... ERROR!BOOKMARK NOT DEFINED.

I.3 TUJUAN ... ERROR!BOOKMARK NOT DEFINED.

I.4 BATASAN MASALAH ... ERROR!BOOKMARK NOT DEFINED.

I.5 SISTEMATIKA PENULISAN ... ERROR!BOOKMARK NOT DEFINED.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

2.1. PROFIL DIRGANTARA INDONESIA ... ERROR!BOOKMARK NOT DEFINED.

2.1.1. Sejarah Dirgantara Indonesia ... Error! Bookmark not defined.

2.1.2. Visi dan Misi Dirgantara Indonesia ... Error! Bookmark not defined.

2.1.3. Logo Dirgantara Indonesia ... Error! Bookmark not defined.

2.1.4. Badan Hukum Dirgantara Indonesia ... Error! Bookmark not defined.

2.1.5. Struktur Organisasi dan Job Deskripsi ... Error! Bookmark not defined.

2.2. LANDASAN TEORI ... ERROR!BOOKMARK NOT DEFINED.

2.1.1. UML ... Error! Bookmark not defined.

(71)

2.1.3. Perangkat yang digunakan ... Error! Bookmark not defined.

BAB III PEMBAHASAN ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

3.1. ANALISIS PERANCANGAN SISTEM ... ERROR!BOOKMARK NOT DEFINED.

3.1.1. Spesifikasi Perangkat Keras ... Error! Bookmark not defined.

3.1.2. Spesifikasi Perangkat Lunak ... Error! Bookmark not defined.

3.2. PEMODELAN SISTEM ... ERROR!BOOKMARK NOT DEFINED.

3.2.1. Identifikasi Actor ... Error! Bookmark not defined.

3.2.2. Identifikasi Use Case ... Error! Bookmark not defined.

3.2.3. Use Case Diagram ... Error! Bookmark not defined.

3.2.4. Class Diagram ... Error! Bookmark not defined.

3.2.5. Activity Diagram ... Error! Bookmark not defined.

3.2.6. Collaboration / Communication Diagram ... Error! Bookmark not defined.

3.2.7. Sequence Diagram ... Error! Bookmark not defined.

3.2.8. Deskripsi Tabel ... Error! Bookmark not defined.

3.3. TAHAP IMPLEMENTASI ... ERROR!BOOKMARK NOT DEFINED.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

4.1. KESIMPULAN ... ERROR!BOOKMARK NOT DEFINED.

4.2. SARAN ... ERROR!BOOKMARK NOT DEFINED.

(72)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A LISTING PROGRAM ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.-1

LAMPIRAN B SURAT BALASAN PENELITIAN ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.-1

LAMPIRAN C DAFTAR KEHADIRAN KERJA PRAKTEK ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.-1

(73)

DAFTAR PUSTAKA

http://poss.ipb.ac.id/files/JENI-Web%20Programming-Bab%207-Pengenalan%20MVC.pdf

http://id.wikipedia.org/wiki/MVC

http://id.wikipedia.org/wiki/MVC

http://iaprima.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/5456/Bahasan7_UML_bagian1.pdf

http://standy-oei.web.ugm.ac.id/ppl/MateriSuplemenUml.pdf

http://id.wikipedia.org/wiki/PostgreSQL

http://id.wikipedia.org/wiki/XAMPP

http://akrabat.com/wp-content/uploads/tutorial-awal-dengan-zend-framework_123.pdf

http://id.wikipedia.org/wiki/Notepad%2B%2B

(74)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah Subhanallah Wata’ala, karena atas semua nikmat dan

karunianya kami dapat menyelesaikan kegiatan Kerja Praktek yang merupakan salah satu tugas

mata kuliah Kerja Praktek pada Universitas Komputer Indonesia tempat kami belajar.

Kami ingin mengucapkan terimakasih banyak pula kepada pihak-pihak yang terkait

selama kami melaksanakan Kerja Praktik baik dari lingkungan perusahaan tempat kami bekerja

yaitu PT. Dirgantara Indonesia maupun dari pihak Universitas. Terutama kepada Bapak Irfan

Maliki S.T selaku Pembimbing kami dari Universitas Komputer Indonesia selama melaksanakan

Kerja Praktek. Dan kepada Bapak Asep Herwansyah selaku Pembimbing kami selama kami

bekerja pada PT. Dirgantara Indonesia. Tak lupa kami juga mengucapkan terimakasih kepada

teman-teman seperjuangan yang telah membantu menyelesaikan laporan ini sehingga laporan ini

selesai tepat pada waktunya.

Kami pun sadar bahwa laporan ini tidak sepenuhnya sempurna, untuk itu apabila

pembaca mendapatkan kesalahan baik dari penulisan laporan maupun konsep implementasi

sistem yang kami buat maka kami selaku penyusun sangat terbuka akan masukan dan kritikan

dari pembaca.

Akhir kalimat, semoga laporan ini dapat berguna untuk pembaca baik dari kalangan

Mahasiswa maupun dari pihak lain yang sekiranya membutuhkan referensi. Terimakasih.

Januari 2011

(75)

Gambar

Gambar 1 Diagram Use Case
Gambar 2 Class Diagram
Gambar 5 Activity Diagram TpbUpdate
Gambar 11 Sequense Diagram DaftarTpb
+7

Referensi

Dokumen terkait

9 Tahun 2014 dinyatakan bahwa mustakawan yana akan naik jabatan harus menaikuti dan lulus uji kommetensi atau memiliki sertifkat kommetensi menjelasan diatas,

(1) Berdasarkan SPdORD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1) Peraturan Daerah ini ditetapkan retribusi terutang dengan menerbitkan SKRD atau dokumen lain yang

Puji Tuhan, segala puji syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan Tugas Akhir ini dengan judul “Penenuan

Menurut Enright (1998) perilaku memaafkan adalah adanya tindakan sebagai upaya yang dilakukan seseorang untuk tidak membalas menyakiti orang lain atas apa yang

Hasil ini sedikit berbeda dengan hasil kajian sebelumnya yang menunjukkan bahwa metode LMS kurang efisien dibanding metode M untuk data yang tidak mengandung pencilan, tetapi

Variabel ukuran dewan komisaris (X5) memiliki nilai probabilitas ( p-value ) 0.1863 > tingkat signifikansi 0,05 sehingga keputusan yang diambil adalah menerima H0

pada mahasiswa S1 Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, sedangkan 68,1% sisanya ditentukan oleh faktor-faktor lain yang tidak diungkap

Diberikan kepada PNS yang diangkat oleh Pengguna/Kuasa Pengguna Barang/Jasa menjadi Panitia Pengadaan Barang/Jasa untuk melaksanakan pemilihan penyedia barang/jasa dengan