• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep budiono darsono tentang jurnalisme online di www.Detik.Com

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Konsep budiono darsono tentang jurnalisme online di www.Detik.Com"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh:

Dede Rosyadi

NIM 106051101905

KONSENTRASI JURNALISTIK

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

(2)

TENTANG JURNALISME DI WWW.DETIK.COM

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh :

Dede Rosyadi NIM: 106051101905

KONSENTRASI JURNALISTIK

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

(3)
(4)

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat,

(5)

KONSEP BUDIONO DARSONO

TENTANG JURNALISME ONLINE DI WWW.DETIK.COM

Lahirnya jurnalisme online tidak lepas dari maraknya media online di luar negeri, Indonesia sendiri dipicu oleh kisah sukses detikcom. Dibalik kesuksesannya ada sang pionir yang membuat sukses media tersebut yaitu Budiono Darsono. Pendiri detikcom ini berhasil membawa media tersebut bertahan sampai sekarang sebagai media online terkemuka di Indonsia. Tentunya ada sebuah konsep yang diterapkan Budiono sehingga detikcom tetap eksis, meraih profit yang besar, banyak diakses oleh user (pengguna internet) dan salah satu menjadi media terpercaya di Indonesia.

Bagaimana Konsep Budiono Darsono tentang Jurnalisme Online di www.detik.com?

Konsep yang ada didetikcom yaitu dalam memberikan informasi tidak lagi menunggu harian, mingguan, bulanan melainkan setiap detik peristiwa dapat di informasikan kepada publik. Dan peluang berbisnis dimedia online sangat menguntungan pemasukan utamanya dari iklan.

Di sisi lain masyarakat melirik media online karena adanya kejenuhan di pasar media cetak. Oleh sebab itu masyarakat melihat media ini berpeluang dan belum jenuh serta investasi lebih murah untuk investor lokal lebih berpeluang dibandingkan media cetak yang sudah banyak. Disamping itu pengguna internet lebih cepat mendapatkan informasi, tanpa harus menunggu setiap detik user bisa menikmati sajian berita teraktual.

Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan jenis penelitian berdasarkan pada pendekatan kualitatif. Melalui penelitian kualitatif nantinya akan digunakan untuk menganalisis data dari lapangan dan sifatnya lebih mendalam. Dengan menggunakan analisis deskriptif dimana peneliti melaporkan data dengan menerangkan dan memberi gambaran mengenai konsep jurnalisme online www.detik.com. Data-data yang didapat dikumpulkan melalui dokumentasi, hasil wawancara dan juga observasi.

Dengan wawancara oleh Budiono Darsono, didapatkan bahwa Konsep detikcom mengutamakan kecepatan, ketepatan, dan kepercayaan sebuah informasi. Berita-berita detikcom tidak harus menunggu kesempurnaan 5 W 1 H, cukup 3 W yaitu What, Where, When. informasi sudah bisa dipublikasikan dan user bisa mendapatkan berita.

Dapat disimpulkan bahwa konsep Budiono Darsono mengenai media online detikcom dalam memberikan informasi tidak lagi menunggu harian, mingguan, bulanan melainkan setiap detik peristiwa dapat di informasikan kepada publik. Dan peluang berbisnis dimedia online sangat menguntungan dan terbuka lebar bagi siapa saja meskipun dengan modal minim.

(6)

Rasa syukur yang tak terhingga penulis curahkan atas kehadirat Allah

SWT, Ridha, Hidayah, dan berkat Rahmat yang senantiasa membina

hamba-hambaNya kejalan yang lurus. Sholawat teriring salam senantiasa peneliti

sampaikan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa umatnya

melalui pedoman kebenaran, beserta para sahabat dan pengikutnya, sebagai

pencerah umat hingga akhir zaman.

Dalam menyusun skripsi ini, penulis menyadari bahwa tanpa adanya

bantuan dari berbagai pihak, penulis tidak dapat menyelesaikan karya tulis ini

dengan baik. Selama menyusun skripsi ini, tidak sedikit kesulitan yang di hadapi

penulis, dari segi waktu, pengumpulan data, maupun biaya, dan lain sebagainya.

Namun dengan niat yang tulus, tekad yang bulat, dan kesungguhan hati serta

dorongan dan motivasi dari berbagai pihak skripsi ini dapat terselesaikan.

Sebagai ungkapan rasa syukur dan terima kasih atas selesainya skripsi ini

maka dengan segala kerendahan hati dan keikhlasan hati penulis mengucapkan

terima kasih yang sangat dalam dan rasa hormat penulis sampaikan kepada:

1. Untuk Ibu dan Bapak tercinta, H. Mursyid dan Hj. Askanah terima kasih

atas segala do’a dan dukungan yang tiada putusnya engkau berikan

kepada anak tunggal mu ini, memberikan kasih sayang dalam mendidik

sehingga bisa sampai sekarang ini dengan penuh kesabaran dan kasih

sayang.

(7)

skripsi ini.

3. Keluarga Besar Almarhum Kakek H. Asmawih, yang telah memberikan

dukungan, Untuk Almarhum Kakek H. Asmawih penulis doakan semoga

tenang disisiNya dan semoga amal ibadah kakek selama di dunia di terima

oleh Allah SWT.

4. Dr.H.Arief Subhan, MA. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi.

5. Drs.Wahidin Saputra,MA. selaku pembantu Dekan I Bidang Akademik.

6. Drs.H.Mahmud Jalal,MA. selaku pembantu Dekan II Bidang Administrasi

Umum.

7. Drs. Studi Rizal L.K, MA. selaku Pembantu Dekan III Bidang

Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

8. Ibu Rubiyanah, MA. Ketua Jurusan Konsentrasi Jurnalistik yang selalu

ramah, dan baik hati melayani Mahasiswa Konsentrasi Jurnalistik dalam

hal akademik.

9. Bpk. Gun Gun Heryanto, MSi. Selaku Penasihat Akademik Jurnalistik.

Terimakasih pak atas saran dan kritik yang membangun dalam proses

menyusun skripsi ini.

(8)

selalu dalam memberikan arahan dan saran serta buku-buku referensi.

Terima kasih atas waktu dan masukan serta koreksi yang Bapak berikan

dalam penyelesaian skripsi ini. Syukron katsir jazakumullah khairon

katsiro.

11. Para Dosen, karyawan dan staff Tata Usaha Fakultas Ilmu Dakwah dan

Komunikasi serta Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

12. Bapak Budiono Darsono (Pemimpin Redaksi Detik.com) dan Bapak A

Sapto Angoro yang telah menjawab pertanyaan-pertanyaan penulis secara

langsung. Terima kasih atas waktu yang telah diberikan, Semoga

bermanfaat dan memberikan nilai lebih kepada peneliti sekaligus sebagai

sebuah pengalaman.

13. Ka. Nanang Supriatna selaku HRD Detik.com yang telah memberikan

data/arsip-arsip detik com untuk kebutuhan penelitian dengan lengkap dan

terimakasih atas waktu luangnya.

14. Teman-teman seperjuangan keluarga besar Konsentrasi Jurnalistik

angkatan 2006: Abi, Agung, Agnes, Aida, Baduy, Ben Bekti, Dirga,

Danang, Dita, Deden, Eki Zikri, Edi, Eka, Fitri, Gesta, Hardy, Ira, Irham,

Jendral, Jay, Jose, Lisa, Mimi, Meler, Nina, Nyai, Novita, Ogi, Putri,

Risni, Rara, Rere, Sarah, Irham, Wage, Jose, Yanti, Yuni, Yikki. Di

kampus hijau ini menjadi saksi bisu awal persahabatan kita yang tak akan

terlupakan, Mudah-mudahan semua kenangan yang pernah kita lakukan

akan terkenang selalu sampai kapan pun. Dan semoga sukses kawan

(9)

15. Sahabat karib ku yaitu: Topan Effendi Gumaus, Ahmad Zakaria. Thank

you very much kawan jasa baikmu tak akan terlupakan dalam memberi

semangat, motifasi yang tak henti-hentinya kepada penulis. penulis

doakan moga kalian sukses sobat.

16. Kawan-kawan Forum Komunikasi Mahasiswa Attaqwa Bekasi (FKMA),

Komunitas Mata Film UIN Syahid Jakarta, terima kasih banyak atas

dukungan moral.

17. Teman-teman seperjuangan KKN 2009 kelompok 47, sekaligus keluarga

besar desa Cimande, Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor yang

namanya tidak bisa disebutkan satu persatu, kenangan terindah dan

pembelajaran hidup bermasyarakat yang tidak bisa penulis lupakan.

Kepada semua pihak yang telah banyak membantu secara langsung

maupun tidak langsung. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk para pembaca,

dan khususnya bagi peneliti. Amin Yaa Allah Yaa RobbalAlamin.

Wassalam

Dede Rosyadi

(10)

ABSTRAK...i

KATA PENGANTAR...ii

DAFTAR ISI...vi

DAFTAR TABEL...viii

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah... 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 5

D. Tinjauan Pustaka... 6

E. Metodologi Penelitian... 7

BAB II. LANDASAN KONSEPTUAL A. Jurnalisme Online... 11

1. Pengertian Jurnalisme Online...…... ….... 11

2. Jenis Jurnalisme Online... ... 13

B. Sejarah Jurnalisme Online... 16

C. Karakteristik Jurnalisme Online... 22

D. Karakteristik Konten (Visual) Jurnalisme Online... 28

E. Karakteristik Bisnis Jurnalisme Online... 31

BAB III. PROFIL BUDIONO DARSONO DAN WWW. DETIK.COM A. Profil Budiono Darsono... 35

B. Sejarah www.detik.com dan perkembangannya... 37

C. Aspek bisnis detik com... 40

D. Visi dan Misi Detik com... 43

E. Struktur Organisasi Detik com... 44

(11)

A. Konsep konten (visual) jurnalisme online di detik.com... 49

B. Konsep bisnis Jurnalisme Online di detik.com ... 54

BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan... 56

B. Saran... 58

DAFTAR PUSTAKA………... 59

LAMPIRAN………..… 62

(12)

A. Latar Belakang Masalah

Dunia cyberspace merupakan arena yang bebas bagi semua orang atau

kelompok untuk melakukan aktifitasnya. Banyak hal yang bisa dilakukan dalam

internet. Internet bisa mendatangkan banyak keuntungan bagi kita. Melalui

internet kita bisa memperoleh keuntungan dan banyak informasi yang dibutuhkan

sekaligus memanfaatkan fasilitas yang ada untuk berkomunikasi dengan orang

lain di seluruh dunia1.

Internet dan World Wide Web telah menjadi bagian penting dari jurnalisme

setidaknya sejak tahun 1994, telegraf menjadi surat kabar harian Inggris pertama

Nasional untuk membuat konten online yang tersedia. Beberapa miliar halaman

web ini tersedia untuk umum yang dapat ditemukan melalui mesin pencarian

komersial, seperti google. Setiap halaman diberi alamat, unik yang terpisah

disebut Unit Resource Locator (URL)2.

Meskipun Internet tersedia dalam jumlah angka yang spesifik tapi

nampaknya sejumlah minoritas mungkin 10 persen memiliki konten luas

jurnalistik. tercatat bahwa Reuters secara rutin melayani 27000 data halaman

setiap detiknya setiap hari untuk potensi pasar lebih dari 200 juta pengguna web

reguler. Tentu saja berita dan informasi merupakan salah satu alasan utama orang

menggunakan internet, dalam sebuah survei menunjukkan bahwa 40 persen media

digunakan untuk memberikan latar belakang cerita dari yang telah tersedia

1 Tim Penelitian dan Pengembangan Gagasan Wahana Komputer, Desain Web Interaktif an Dinamis dengan Microsoft Frontpage XP (Jakarta: Salemba Infotek, 2004) h..24

2 Quinn S, digital sub editing dan desingn (oxford:focal press,2001) h.156

(13)

melalui outlet pers atau penyiaran3.

Penggunaan Internet di rumah juga berkembang dengan cepat di Inggris.

Menurut survei yang dilakukan untuk Telekomunikasi Oftel, pada Mei 2001

sekitar 40 persen dari seluruh rumah tangga memiliki akses Internet peningkatan

sebesar 4 juta hanya dalam 12 bulan dan orang-orang menghabiskan lebih dari 7

jam dalam seminggu surfing Internet dari rumah4.

Internet menyediakan outlet baru bagi jurnalis untuk memasarkan dan

menyajikan sendiri hasil kerja mereka, bukan hanya mengandalkan organisasi

yang ada. Untuk organisasi komersial ada pertanyaan besar tentang bagaimana

untuk menjadikan Internet bisa menghasilkan keuntungan kembali. Selanjutnya,

jika semuanya akan diciptakan secara gratis dan tersedia, jadi kenapa masyarakat

harus mengeluarkan uang untuk membeli bahan yang sama dari yang lain:

misalnya, membayar untuk surat kabar dan majalah.

Internet merupakan sebuah contoh paling sukses dari usaha investasi yang

tak pernah henti dan komitmen untuk melakukan riset berikut pengembangan

infrastruktur teknologi informasi. Dimulai dengan penelitian packet switching

(paket pensaklaran), pemerintah, industri dan civitas akademika telah bekerjasama

berupaya mengubah dan menciptakan teknologi baru yang menarik ini.

Salah satu jurnalisme online yang popular dan sukses sampai sekarang

ialah detik com yang di rintis oleh Budiono Darsono di awal bulan juli 1998,

penampilan media online pada awalnya masih belum dikenal masyarakat, bahkan

(14)

elite politik dan cendikiawan. Media internet masih sangat asing bagi mereka.

Oleh sebab itu bila ada wawancara dengan pakar misalnya, wartawan detik.com

harus menguraikan dulu apa itu media internet. Maklum pada saat itu internet

masih sering dianggap sumber gosip dan desas desus.

Namun berkat kegigihan Budiono Darsono dan awak detik.com, situs

digital ini mulai dikenal masyarakat. Pada sidang Istimewa MPR 1998, misalnya,

wartawan detik.com memperoleh akreditasi sebagai media internet. Pengakuan

juga diberikan oleh Mukhtamar Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Komisi

Pemilihan Umum (KPU). Setelah itu, wartawan detik.com mulai dikenal rekan

sejawat dan berbagai lembaga negeri dan swasta.

Pada saat itu dengan modal yang tidak terlalu besar, media online

detik.com sudah bisa bertahan dan menjadi media online pertama dan terdepan di

Indonesia. Meski untuk ukuran media lain belum ada apa-apanya, dengan

pemasangan empat iklan saja, saat itu detik.com telah mengantungi keuntungan

Rp 24 juta per bulan. Padahal biaya operasional hanya sekitar 18 juta (itu pun

sudah termasuk gaji wartawan). Oleh karena itu masih ada keuntungan besar lagi

yang bisa di raih dari bisnis berita online5.

Melihat perstasi detik.com yang begitu hebat dan mampu bertahan dari

persaingan media lainnya sampai sekarang, tentunya ada sebuah konsep dari sang

pionir Detik.com Budiono Darsono yang membuat media online tersebut menjadi

sukses dan bertahan seperti sekarang ini dan banyak diakses oleh users (pengguna

internet), keberhasilan detik.com dalam berbisnis online dan beritanya

(15)

mendapatkan kredibilitas yang tinggi dari user (pengguna internet). Bagaimana

untuk mengetahui lebih dalam lagi tentang konsep media online di detik.com

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, peneliti memberi judul pada

penelitian ini dengan judul “Konsep Budiono Darsono Tentang Jurnalisme

Online di www.Detik.com”.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penelitian ini dibatasi hanya pada

pencarian data dan semu informasi yang menunjang untuk penelitian ini yaitu

tentang Konsep Budiono Darsono Tentang Jurnalisme Online di www.Detik.com.

2. Rumusan Masalah

Secara umum Rumusan Masalah penelitian ini adalah:

Bagaimana konsep Budiono Darsono tentang Jurnalisme Online di

www.detik .com?

Dari fokus utama penelitian tersebut muncul pertanyaan:

a) Bagaimana Budiono Darsono mengkonsep konten (visual) di detik.com?

(16)

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah:

a) Untuk mengetahui bagaimana Budiono Darsono mengkonsep konten

(visual) di www.detik.com.

b) Untuk mengetahui bagaimana Budiono Darsono mengkonsep bisnis

online di www.detik.com.

2. Manfaat Penelitian

a) Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis khususnya

dan masyarakat luas pada umumnya, tentang konsep suatu media elektronik salah

satunya yaitu internet dalam pengembangan usaha media online dan bagaimana

proses konsepnya. Serta diharapkan dapat menjadi referensi di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, tentang ilmu komunikasi khususnya tentang Jurnalisme

Online.

b) Manfaat praktis

Manfaat praktisnya, agar menambah wawasan bagi para penbaca yang ingin

berkiprah ke dunia jurnalis online, nantinya dapat mengetahui bagaimana konsep

jurnalis online. Serta diharapkan dapat memberi masukan bagi media dalam

(17)

D. Tinjauan Pustaka

Berdasarkan tinjauan penulis terhadap beberapa tulisan sebelumnya baik

dalam bentuk buku, skripsi dan lain-lain. Penulis menemukan beberapa judul

skripsi yang hampir sama tetapi berbeda dari sisi objek penelitian diantaranya

adalah :

1.Erman Suhendri, NIM : 104051101941, Jurusan Konsentrasi Jurnalistik,

lulus tahun 2009, judul skripsi: “Analisis Deskriptif Desain Dan Karakter Website

Republika Online”

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara mendalam tentang

jurnalisme online di Republika online.

Hasil dari penelitian skripsi ini adalah, (1) mengetahui design tampilan berita

di Republika online, (2) mengetahui karakter yang dibangun dari Desain

Republika Online.

2.Semeru Gesta Nutrolalla,NIM:106051101767, Jurusan Konsentrasi

Jurnalistik, lulus tahun 2010, judul skripsi: “Analisis Kebijakan Redaksi Tv One

dalam memublikasikan berita dari Tv ke Online di www.tvone.co.id”

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara mendalam tentang Kebijakan

Redaksi Tv One dalam memublikasikan berita dari Tv ke Online.

Hasil dari penelitian skripsi ini adalah, (1) mengetahui proses Tv One

melakukan konvergensi media dari Tv ke online, (2) mengetahui penerapan

(18)

E. Metodologi Penelitian

1. Metodologi penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan

pendekatan kualitatif. Bogdan dan Taylor mendefenisikan metodologi kualitatif

sebagai mekanisme penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

kata-kata, baik tulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati oleh

peneliti6.

Dalam penerapannya, pendekatan kualitatif menggunakan metode

pengumpulan data dan metode analisis yang bersifat nonkuantitatif, seperti

penggunaan instrument wawancara mendalam dan pengamatan7. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah analisis deskriptif yang berfokus pada

penelitian nonhepotesis sehingga dalam langkah penelitiannya tidak perlu

merumuskan hipotesis8. Pendekatan kualitatif tidak menggunakan prosedur statistik dalam pendekatannya, melainkan dengan berbagai macam sarana. Sarana

tersebut antara lain dengan wawancara, pengamatan, atau dapat juga berupa

dokumen, naskah, buku, dan lain-lain. Penelitian ini tidak mengutamakan

besarnya populasi atau sampling. Penelitian ini lebih menekankan pada kualitas

data bukan kuantitas data9.

Penelitian kualitatif umumnya mengacu pada penelitian naturalistik dan

etnografi. Penelitian kualitatif mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: memiliki

6 Lexy J. Moeleong, Metodologi Penelitian Kualitatif ( Bandung: Rosda, 2002), h 3. 7 Antonius Birowo, Metode Penelitian Komunikasi (Yogyakarta: Gintanyali, 2004).h.2. 8 Suharismi Arikonto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: PT. Bina Aksara, 1989), h. 194.

(19)

minat teoritis pada proses interpretasi manusia, memfokuskan perhatian pada studi

tindakan manusia dan artefak yang bersituasikan secara sosial, menggunakan

manusia sebagai instrument penelitian utama10.

2. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah Detik.com.

Sedangkan yang menjadi objek penelitiannya adalah:

Konsep Budiono Darsono tentang Jurnalisme Online di www.detik.com.

3. Tekhnik Pengumpulan Data

a) Wawancara Mendalam (Depth Interview)

Wawancara mendalam adalah suatu cara mengumpulkan data atau informasi

dengan cara langsung bertatap muka dengan informan agar mendapatkan data

yang lengkap dan mendalam. Pada wawancara mendalam ini, pewawancara relatif

tidak mempunyai kontrol atas respon informan, artinya informan bebas

memberikan jawaban. Karena itu peneliti mempunyai tugas menuntut waktu dan

tenaga agar informan bersedia memberikan jawaban-jawaban yang lengkap,

mendalam, bila perlu tidak ada yang disembunyikan. Wawancara seperti ini

berlangsung secara informal, seperti orang sedang mengobrol, tidak dibatasi

adanya perbandingan antara pewawancara dengan informan11.

10 Dedi Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial lainnya, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004), cet.4, hal.158.

(20)

Peneliti melakukan tanya jawab kepada narasumber secara detail, mengenai

proses berita tersebut, dalam upaya menghimpun data sebagai proses pemecahan

masalah yang diteliti. Wawancara ini dilakukan secara sistematis berlandaskan

kepada tujuan penelitian12. Dalam tekhnik penelitian ini menggunakan media internet, yang merupakan salah satu media bagi wartawan dan peneliti untuk

mempermudah dalam upaya mencari dan menyimpan data yang dibutuhkan.

a) Observasi

Observasi adalah pengamatan secara langsung. Observasi memungkinkan

pengamat untuk melihat dunia sebagaimana yang dilihat oleh subyek penelitian,

menangkap arti fenomena dari pengertian subyek dan memungkinkan peneliti

merasakan pengetahuan yang diketahui bersama. Baik dari pihak peneliti maupun

dari pihak yang diteliti (subyek) itu13.

b) Dokumentasi

Dokumentasi sebagai suatu metode pengumpulan data, bertujuan untuk

menggali data-data secara sistematis dan objektif, ini juga sebagai instrumen

pengumpulan data yang bertujuan mendapatkan informasi yang mendukung

analisis dan interpretasi data14. Perolehan data dilakukan melalui media berbagai media yang diteliti, media internet dengan beberapa website yang ada sebagai

masukan pendapat, sekaligus sebagai perbandingan atas sebuah berita dari

berbagai media yang diberitakan.

12 Marzuki, metodologi Riset, (Yogyakarta: BPFE-UI 1995). hlm 62.

13 Dr. Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1997), hal.126.

(21)

4. Analisa Data

Dalam mengumpulkan data penelitian, peneliti mewawancarai langsung

pimpinan redaksi media online, yaitu Budiono Darsono. Wawancara dilakukan

pada tanggal 19 November 2010 di kantor detik.com. jl. Warung jati barat raya

no.75 Jakarta 12740. wawancara tersebut peneliti butuhkan agar mendapatkan

data atau informasi yang akurat.

Sedangkan studi pustaka, peneliti dapat dari buku, artikel dan juga dari

internet yang berkaitan dengan bahasan penelitian guna menunjang peneliti dalam

mengelola data.

Untuk menganalisis data/fakta yang telah didapatkan, digunakan metode

analisis deskriptif. Disiplin ilmu ini bekerja dengan mengungkapkan data dan

fakta secara alamiah tanpa sedikitpun mempengaruhi subjek maupun objek

penelitian.

5. Tempat dan Waktu Penelitian

Selama menyusun penelitian ini, penulis melakukan pencarian data

(observasi) kebeberapa tempat, diantaranya :

Pusat Informasi Kompas yang bertempat di jl. Palmerah Selatan no. 28 Jakarta

Barat 10270. Pada Tanggal 22 Oktober 2010.

Kantor Detik.com yang bertempat di Aldevco Building lt.2 jl. Warung jati barat

(22)

LANDASAN KONSEPTUAL

A. Jurnalisme Online

1. Pengertian Jurnalisme Online

Pengertian Jurnalisme atau Jurnalistik menurut AS Haris Sumadiria dalam

Jurnalistik Indonesia adalah kegiatan menyiapkan, mencari mengumpulkan

mengolah, menyajikan, dan menyebarkan berita melalui media berkala kepada

khalayak seluas-luasnya dengan secepat-cepatnya1.

Menurut Peter Salim dalam Salim’s Ninth Collegiate English-Indonesia

Dictionary, kata Jurnalisme memiliki makna yaitu profesi mengarang,

menyunting, memotret atau menyiarkan berita: pekerjaan wartawan atau penulis2.

Jurnalisme disebut sebagai pekerjaan mengumpulkan, menulis, mengedit, dan

melaporkan berita kepada khalayak. Dalam perkembangannya, media

penyampaian berita kepada pembaca tidak hanya terbatas pada surat kabar.

Tetapi seiring perkembangan teknologi, kini arah perkembangan media

menuju persaingan media online. Media online bisa menampung berita teks,

image, audio dan video. Berbeda dengan media cetak, yang hanya menampilkan

teks dan image (gambar).

Kata Online terdiri dari dua suku kata yaitu on dan line. Menurut John M

Echols dan Hassan Shadily dalam kamus Inggris Indonesia kata on mengandung

arti sedang berlangsung.3 Sedangkan line berarti garis, barisan, macam, tali,

1 AS Haris Sumadiria. Jurnalistik Indonesia. (Bandung, Remaja Rosda Karya: 2006) h. 2 2 Peter Salim. “Salim’s Ninth Collegiate English-Indonesia Dictionary

3 John M. Echols dan Hasan Shadily Kamus Inggris Indonesia (Jakarta, Gramedia: 2005) h. 404

(23)

saluran, lin, jalan, batas, baris,jurusan, perbentengan, deretan dan tema4.

”Online” sendiri merupakan bahasa internet yang berarti informasi dapat

diakses di mana saja dan kapan saja selama ada jaringan internet. Jurnalisme

online ini merupakan perubahan baru dalam ilmu jurnalistik. Laporan jurnalistik

dengan menggunakan teknologi internet, disebut dengan media online, yang

menyajikan informasi dengan cepat dan mudah diakses di mana saja. Dengan kata

lain, berita saat ini bisa di baca saat ini juga, di belahan bumi mana saja5.

Istilah lain dari jurnalisme online yaitu jurnalisme yang memiliki nilai

konseptual dalam hal ini mengacu pada bentuk baru jurnalisme yang telah

menjadi sebuah media mass communication dalam era globalisasi, misalnya,

versi surat kabar World Wide Web yang menjadi edisi online atau web6.

Jurnalisme online dapat digambarkan sebagai kualitas informasi dan berita

yang diposting di internet (khususnya world wide web)7.

Media Teknologi baru berarti konten dapat disajikan dengan cara yang jauh

lebih kaya dari media cetak dan siaran tradisional, beralih kepada munculnya

bentuk baru berita yang mungkin dapat digambarkan sebagai jurnalisme

kontekstual yang memfasilitasi penggunaan dan aplikasi multimedia,

interaktivitas, hypertext dan kustomisasi.8

Dan media online ini dapat dikatakan sebagai kebangkitan dari jurnalis

multimedia9. Meskipun keterampilan dasar jurnalis tetap menjadi pondasinya10.

4 John M. Echols dan Hasan Shadily Kamus Inggris Indonesia 2005. h. 360 5 Hall, J, online Journalism: A Critical Primer, (London:Pluto Press) 2001) 6 Ward, M , Journalisme Online, (Oxford: Focal Press, 2002)

7 De Wolk, R, Introduction to online Journalisme, (Boston: Alln and Bacon, 2001) 8 Pavlik, J.V, Journalism and News Media, (Columbia, NY: University Press,2001) h.217 9 Reddick, R and King, E, The online Journalist: using the Internet and Other Electronic Resources, 3rd edn, Orlando, (FL: Harcourt Brace and Company, 2001) h.243

(24)

Ada cara lain di mana media elektronik telah mempengaruhi peran wartawan

yang memiliki akses cepat ke informasi yang jauh lebih (baik lama dan baru) dari

sebelumnya, baik dalam meningkatkan proses meneliti dan melaporkan.11

Dikarenakan sifat berita dan informasi yang ada dimana-mana di dalam

lingkungan online saat ini jurnalis seharusnya menjadi seorang story teller yang

jauh lebih terampil, yang mencakup membimbing pembaca melalui segudang

website dan bentuk lain dari konten online dan menentukan bentuk-bentuk mana

yang dapat dipercaya.

Kecepatan, ketepatan dan kebenaran juga bisa mempengaruhi di Internet

karena teknologi dan pemasaran bisa lebih diutamakan daripada Jurnalisme.12

2. Jenis Jurnalisme Online

Jurnalisme Online secara fungsional bisa dibedakan dari jenis jurnalisme lain,

dengan menggunakan komponen teknologinya sebagai faktor penentu, dalam hal

perumusan operasional.

Ada empat jenis Jurnalisme Online yaitu :

a. Mainstream News sites

Bentuk media berita online yang paling tersebar luas adalah situs Mainstream

news. Situs ini menawarkan pilihan editorial content, baik yang disediakan oleh

media induk yang terhubung dengannya atau sengaja diproduksi untuk versi Web.

Tingkat komunikasi partisipatorisnya adalah cenderung tertutup atau

minimal. Contoh: situs CNN, BBC, MSNBC, serta berbagai suratkabar online.

Situs berita semacam ini pada dasarnya tak punya perbedaan mendasar dengan

(25)

jurnalisme yang diterapkan di media cetak atau siaran, dalam hal penyampaian

berita, nilai-nilai berita, dan hubungan dengan audiences.

Di Indonesia, yang sepadan dengan ini adalah detik.com, kompas.com dan

Tempo interaktif.

b. Index & Category sites

Jenis jurnalisme ini sering dikaitkan dengan mesin pencari (search engines)

tertentu (seperti Altavista atau Yahoo), perusahaan riset pemasaran (seperti

Moreover) atau agensi (Newsindex), dan kadang-kadang bahkan individu yang

melakukan usaha (Paperboy).

Di sini, jurnalis online menawarkan links yang mendalam ke situs-situs berita

yang ada di manapun di World Wide Web. Links tersebut kadang-kadang

dikategorisasi dan bahkan diberi catatan oleh tim editorial.

Situs-situs semacam ini umumnya tidak menawarkan banyak editorial content

yang diproduksi sendiri, namun terkadang menawarkan ruang untuk chatting atau

bertukar berita, tips dan links untuk publik umum.

c. Meta&Comment sites

Ini adalah situs tentang media berita dan isu-isu media secara umum.

Kadang-kadang dimaksudkan sebagai pengawas media (misalnya: Mediachannel,

Freedomforum, Poynter’s Medianews).

Kadang-kadang juga dimaksudkan sebagai situs kategori dan indeks yang

diperluas (seperti: European Journalism Center Medianews, Europemedia).

Editorial content-nya sering diproduksi oleh berbagai jurnalis dan pada dasarnya

(26)

Content semacam itu didiskusikan dalam kerangka proses produksi media.

”Jurnalisme tentang jurnalisme” atau meta-journalism semacam ini cukup

menjamur.

d. Share & Discussion sites

Ini merupakan situs-situs yang mengeksploitasi tuntutan publik bagi

konektivitas, dengan menyediakan sebuah platform untuk mendiskusikan content

yang ada di manapun di Internet. Dan kesuksesan Internet pada dasarnya memang

disebabkan karena publik ingin berkoneksi atau berhubungan dengan orang lain,

dalam tingkatan global yang tanpa batas.

Situs semacam ini bisa dibilang memanfaatkan potensi Internet, sebagai

sarana untuk bertukar ide, cerita, dan sebagainya. Kadang-kadang dipilih suatu

tema spesifik, seperti: aktivitas anti globalisasi berskala dunia (situs Independent

Media Centers, atau umumnya dikenal sebagai Indymedia), atau berita-berita

tentang komputer (situs Slashdot).

B. Sejarah Jurnalisme Online

Perkembangan teknologi komunikasi massa menjadi semakin canggih,

sehingga informasi dapat berpindah dengan sangat cepat; karena munculnya

media komunikasi baru yaitu internet sebagai wadah media online. Media online

(internet) didirikan oleh pemerintah Amerika Serikat pada tahun 1969.

Dengan beroperasinya jaringan ARPAnet (Advance Reseach Projet Agency

Network) pada jaringan Departemen Pertahanan Amerika Serikat yang

(27)

Research Institute ( SRI) , di Universitas California Santa Barbara ( UCSB) dan di

University Utah Charley Kline, dengan bandwith sebesar 50 kbps, yang

disediakan perusahaan AT&T ( American Telephone and Telegraph). Istilah

internet sendiri muncul pada tahun 1983 dengan ditemukannya protocol TCP/IP (

Transmission Control Protocol/ Internet Protocol) untuk system backbhone yang

menghubungkan jaringan-jaringan13

Internet ( dengan huruf “ I” besar) merupakan gabungan jaringan komputer di

seluruh dunia (lima benua), sedangkan istilah internet (dengan huruf “i” kecil)

merujuk kepada gabungan beberapa jaringan komputer (tidak harus meliputi

seluruh dunia).

Secara fisik, internet dibentuk oleh jaringan-jaringan komputer di seluruh

dunia yang saling terhubung. Setiap jaringan mungkin menghubungkan ratusan,

bahkan ribuan komputer yang memungkinkan berbagi informasi dan sumber daya

sehingga membentuk sistem informasi global14.

Media online didefinisikan sebagai jaringan luas komputer, yang dengan

perizinan, dapat saling berkoneksi antara satu dengan yang lainnya melalui

internet sebagai sarana untuk menyebarluaskan dan membagikan digital files,

serta memperpendek jarak antar negara.

Tidak seperti radio dan televisi yang disiarkan dari satu lokasi untuk diterima

didaerah sekitarnya, internet mampu mengkoneksikan antara satu komputer

dengan komputer lain, sekaligus sebagai broadcaster dan receiver. Media online

13 Jhon Vivian, Teori Komunikasi Massa, ( Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 20008), hal.266

(28)

mulai memasuki kebudayaan komunikasi massa pada pertengahan tahun 1990-an

di Amerika Serikat.

Hubungan antara jurnalisme dan teknologi yang lebih baru dimulai jauh

sebelum tahun 1995. Sepanjang tahun 1980, perkembangan media baru termasuk

Internet, dipercepat dengan kehadiran komputer dan cara penularan yang

meningkat dari segi kecepatan, rendahnya biaya, dan kapasitas yang diperluas15.

Pada pertengahan 1990-an, hampir semua aspek operasi ruang berita,

termasuk produksi, tata letak, komposisi, sirkulasi, dan arsip surat kabar, yang

terkomputerisasi, dan potensi jaringan komputer untuk jurnalisme semakin diakui.

Pada tahun 1980-an, beberapa wartawan surat kabar dan siaran memulai sistem

dial-up bulletin board di Internet.

Sebagian besar dihasilkan dari kemitraan dengan dial-up platform seperti

America Online, Prodigy, dan CompuServe. Tarif standar jurnalistik di papan

buletin tersebut termasuk iklan baris, daftar bisnis dan hiburan, dan beberapa

headline. Pada tahun 1991, Perusahaan Chicago Tribune diinvestasikan di

Amerika Online. Setahun kemudian, diluncurkan Chicago Online di AOL dengan

cerita lokal dan konten lainnya.

Sejak pertengahan tahun 1990-an, kemampuan untuk mengirimkan reporter

surat elektronik dan editor telah sangat terbantu dalam laporan mereka dan

kegiatan pengecekan fakta.

Meskipun ada beberapa kelemahan dalam menggunakan e-mail sebagai alat

wawancara, seperti kritik yang mengatakan bahwa wartawan menjadi malas dan

rawan terhadap penipuan, namun ada banyak keuntungan. Email menyediakan

(29)

catatan elektronik yang memungkinkan kedua wartawan dan sumber untuk

melacak apa yang telah dikatakan dan ditulis.

Tentunya perkembangan teknis paling dramatis dari pertengahan 1990-an

adalah munculnya dari world wide web, yang pada dasarnya adalah sebuah sistem

dokumen hypertext yang saling terkait yang dapat diakses melalui Internet.

Dengan browser web, wartawan dapat melihat halaman yang berisi teks, gambar,

dan multimedia lainnya dan menavigasinya dengan menggunakan hyperlink.

Ide dasar ini dikembangkan pada tahun 1989 oleh Tim Berners-Lee, dan

pertama kali tersedia di Internet pada tahun 1991. Sebagai penggunaan web

jurnalis diperluas menjadi cyberjournalists.

Biasanya koran adalah publikasi cetak pertama versi online digital.

Pemahaman yang lebih baik tentang kapasitas terbatas di web menyebabkan

penerbit menyertakan informasi lebih lanjut dan materi visual dalam edisi online

yang lebih luas dari surat kabar mereka. Seiring waktu, mereka mulai

bereksperimen dengan desain ketika mereka menambahkan hypertext dan link.

Contoh awal adalah munculnya Nando Times dari tahun 1993-1994, rekan kepada

Raleigh, North CarolinaNews & Observer.

Edisi online cepat menarik perhatian sebagai berita pertama, ter-update, dan

tempat olahraga online. Awalnya, stafnya melakukan beberapa laporan berita

nyata, tetapi segera duduk di peran utama sebagai agregator dan enhancer berita.

Sementara surat kabar online menawarkan lebih banyak berita dan konten

lainnya daripada rekan-rekan cetak mereka, penerbit mengalami kesulitan menjual

iklan online atau menghasilkan pendapatan.

(30)

subscripotion tersukses di dunia web yang dianggap sebagian besar pengguna

adalah sumber informasi gratis.

Akhir 1990-an terlihat pertumbuhan luar biasa dalam jurnalisme online.

Asosiasi koran Nasional mencatat bahwa selama 1996, jumlah surat kabar online

hampir dua kali lipat; pada bulan Juli 1999, hanya 2 dari 100 harian terbesar tidak

memiliki edisi online.

Dari tahun 1995 hingga 1998, semakin banyak kasus, jumlah pengguna yang

mengakses edisi online surat kabar mulai mencetak sirkulasi saingan mereka.

Iklan pertama kali muncul dalam operasional berita online pada tahun 1994.

Selama dua belas tahun depan, karena iklan di web tumbuh secara eksponensial,

solusi yang dikembangkan untuk banyak masalah, termasuk harga; penciptaan alat

mengukur efektivitas, dan mengembangkan hubungan dengan media lain, baik

online maupun tradisional.

Pada akhir dekade pertama abad ke dua puluh satu. Banyak surat kabar dan

organisasi broadcasting yang terkenal di dunia maya. Menurut penulis Internet

Society, web telah menjadi sekaligus kemampuan penyiaran di seluruh dunia,

sebuah mekanisme untuk penyebaran informasi, dan media untuk kolaborasi dan

interaksi antara individu dan komputer mereka tanpa memperhatikan lokasi

geografis.

Perkembangan di Inggris dan Amerika, media online mampu merambah ke

pelosok (sub urban area) dan daerah terpencil lainnya, sehingga penduduk disana

tak terisolir. Pada tahun 2000-an, media online digunakan sebagai sarana

(31)

mengekspresikan opini atau observasi, menyiarkan produksi/ciptaan sendiri yang

menghibur, serta menghasilkan uang dari internet.

Perkembangan media online di Indonesia sendiri terbilang sangat pesat.

Internet dibawa masuk ke Indonesia oleh Universitas Indonesia sebagai

administrator ccTLD-ID oleh IANA, dan mulai beroperasi pada tahun 1994.

Kemudian pada Maret 1996, terbentuklah APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa

Internet Indonesia) sebagai organisasi non-profit. Saat ini, berdasarkan

www.antaranews.com, data dari Netcraft atas survei server, total website naik 5,4

juta website selama bulan Desember 2007.

Total jumlah website sampai 2008 mencapai 155.230.051 website. Perkiraan

peningkatan jumlah website ditahun 2007 saja sudah bertambah sampai 50 juta

website baru, dan mengalahkan jumlah pertambahan website pada tahun 2006

dengan peningkatan 30 juta website.

Pemerintah Indonesia juga turut berpartisipasi dan masuk ke dalam gaya hidup

media online (internet). Secara resmi pemerintah Indonesia meluncurkan portal

nasional pada tanggal 20 Mei 2002 dengan alamat www.indonesia.go.id.

Kemudian, pemerintah daerah pertama yang melakukan koneksi ke internet

adalah Pemerintah Daerah Samarinda www.samarinda.go.id.

Dan kini internet telah menjadi salah satu mediator manusia untuk saling

berkomunikasi, atau yang disebut Computer Mediated Communications. Era

globalisasi harus diakui telah membawa pengaruh luar biasa terhadap

(32)

(termasuk media online), khususnya dalam menginformasikan sejumlah berita16.

Tren industri media massa modern adalah bagaimana peran media begitu

besar untuk menyediakan berita-berita dan kemampuan mereka untuk

mempengaruhi publik. Dalam penyebaran informasi; media online memiliki

kelebihan yaitu dapat diakses secara leluasa, tanpa batas, dimanapun, siapapun,

dan kapanpun. Kini, masyarakat tidak hanya membutuhkan informasi aktual,

menarik, dan akurat saja; namun juga kecepatan pemberitaan.

C. Karakteristik Jurnalisme Online

Jurnalisme online menjadi berbeda dengan jurnalisme tradisional yang

sudah dikenal sebelumnya (cetak, radio, TV) bukan semata-mata karena dia

mengambil venue yang berbeda; melainkan karena jurnalisme ini dilangsungkan

di atas sebuah media baru yang mempunyai karakteristik yang berbeda baik dalam

format, isi, maupun mekanisme dan proses hubungan penerbit dengan pengguna/

pembacanya.

Lima perbedaan utama diantara jurnalisme online dan media massa

tradisional yaitu17 :

1) Kemampuan internet untuk mengombinasikan sejumlah media.

2) Kurangnya tirani penulis atas pembaca.

3) Tidak seorang pun dapat mengendalikan perhatian khalayak.

4) Internet dapat membuat proses komunikasi berlangsung

16 Dolley, Patricia L, The Technology of Journalism: Cultural Agents, Cultural Forms, Evanstone, IL, (Northwestern University Perss, 2007)

(33)

sinambung.

5) Interaktif web, dan karakteristik yang luar biasa dari media online

adalah kecepatannya secara keseluruhan, yang menarik sekaligus

menakutkan.

Karakeristik Jurnalisme Online lainnya yaitu18 :

a. Sifatnya yang real time. Berita, kisah-kisah,

peristiwa-peristiwa, bisa langsung dipublikasikan pada saat kejadian

sedang berlangsung. Ini barangkali tidak terlalu baru untuk

jenis media tradisional lain seperti TV, radio, telegraf, atau

teletype.

b. Dari sisi penerbit, mekanisme publikasi real time itu lebih

leluasa tanpa dikerangkengi oleh periodisasi maupun

jadwal penerbitan atau siaran: kapan saja dan dimana saja

selama dia terhubung ke jaringan Internet maka penerbit

mampu mempublikasikan berita, peristiwa, kisah-kisah saat

itu juga. Inilah yang memungkinkan para

pengguna/pembaca untuk mendapatkan informasi mengenai

perkembangan sebuah peristiwa dengan lebih sering dan

terbaru.

c. Menyertakan unsur-unsur multimedia adalah karakteristik

lain jurnalisme online, yang membuat jurnalisme ini

mampu menyajikan bentuk dan isi publikasi yang lebih

(34)

kaya ketimbang jurnalisme di media tradisional.

Karakteristik ini, terutama sekali, berlangsung pada

jurnalisme yang berjalan di atas web.

d. bersifat interaktif. Dengan memanfaatkan hyperlink yang

terdapat pada web, karya-karya jurnalisme online dapat

menyajikan informasi yang terhubung dengan

sumber-sumber lain. Ini berarti, pengguna/pembaca dapat

menikmati informasi secara efisien dan efektif namun tetap

terjaga dan didorong untuk mendapatkan pendalaman dan

titik pandang yang lebih luas -bahkan sama sekali berbeda.

e. Tidak membutuhkan organisasi resmi berikut legal

formalnya sebagai lembaga pers. Bahkan dalam konteks

tertentu organisasi tersebut dapat dihilangkan

f. Tidak membutuhkan penyuting/redaktur seperti yang

dimiliki surat kabar konvensional sehingga tidak ada orang

yang mampu membantu masyarakat dalam menentukan

informasi mana yang masuk akal atau tidak.

g. Tidak ada biaya berlangganan kecuali langganan dalam

mengakses internet sehingga komunikan atau audience

memiliki kebebasan dalam memilih informasi yang

diinginkan.

h. Relatif lebih terdokumentasi karena tersimpan dalam

(35)

Menyertakan unsur-unsur multimedia adalah karakteristik lain jurnalisme

online, yang membuat jurnalisme ini mampu menyajikan bentuk dan isi publikasi

yang lebih kaya ketimbang jurnalisme di media tradisional. Karakteristik ini,

terutama sekali, berlangsung pada jurnalisme yang berjalan di atas web.

Selain itu, jurnalisme online dapat dengan mudah bersifat interaktif. Dengan

memanfaatkan hyperlink yang terdapat pada web, karya-karya jurnalisme online

dapat menyajikan informasi yang terhubung dengan sumber-sumber lain.

Ini berarti, pengguna/pembaca dapat menikmati informasi secara efisien dan

efektif namun tetap terjaga dan didorong untuk mendapatkan pendalaman dan titik

pandang yang lebih luas bahkan sama sekali berbeda.

Interaktivitas jurnalisme online tentu bukan hanya didukung oleh kemampuan

teknologi Internet dalam menyediakan hyperlink.

Teknologi Internet juga membuka peluang kepada para jurnalis online untuk

menyediakan features yang memungkinkan sajiannya bersifat customized tersaji

sesuai dengan preferensi masing-masing pengguna/pembacanya; yang

memungkinkan para pengguna/ pembaca berinteraksi dengan lebih cepat, lebih

sering, lebih intens dengan sesama pengguna/pembaca, narasumber, bahan-bahan

berita, dan jurnalisnya sendiri. Ujung-ujungnya, jurnalisme online mampu

membangun hubungan yang partisipatif dengan pemirsanya.

Dari karakteristik-karakteristik tersebut di atas tersirat bahwa jurnalisme

online membutuhkan penanganan yang berbeda dalam penyelenggaraannya dan

dinikmati dengan cara yang berbeda oleh para pengguna/pemirsanya ketimbang

(36)

Dalam jurnalisme tradisional, tata-tutur informasi misalnyadisajikan secara

linear kepada para pembaca/pemirsanya. Pemirsa/pembaca jurnalisme tradisional

tidak bisa tidak harus mengikuti urut-urutan informasi yang telah ditentukan

sebelumnya oleh penerbitnya: Dari kisah satu ke kisah kedua lalu ke kisah ketiga

dan seterusnya tanpa bisa melakukan lompatan.

Tapi dalam jurnalisme online, tata-tutur informasi dapat disajikan sedemikian

rupa secara non-linear untuk mengakomodasi 'kebebasan' pengguna/pemirsanya.

Anda dapat mulai menikmati publikasi online dari kisah terakhir lalu

melompat ke kisah sebelumnya atau ke kisah yang pernah dipublikasi sekian

tahun sebelumnya bahkan ke sumber informasi yang sama sekali lain di

tengah-tengah proses penikmatan informasi.

Apa yang disebut 'kebebasan memilih' dalam media online, sebetulnya

bukanlah sebuah kebebasan pilihan yang sejati melaikan ilusi memilih; sebab

pada dasarnya jurnalis atau penerbit online telah terlebih dahulu menentukan

opsi-opsinya (dalam prakteknya dapat berupa rujukan dengan menggunakan hyperlink.

Inilah salah satu aspek yang membuat jurnalisme online dapat menyajikan

informasi lebih kaya ketimbang jurnalisme tradisional.

Sementara itu, misal yang lain, tampilan akhir dari produk jurnalisme

tradisional lebih banyak ditentukan oleh rancangan dan bahan yang disediakan

oleh penerbitnya; sedangkan pada produk jurnalisme online, perlengkapan

(device) dan preferensi yang diset dan dimiliki oleh penggunalah yang banyak

menentukan tampilan akhir produk sehingga bisa jadi tampilan produk akhir

(37)

Dan sampai saat ini, secara fisik, ukuran-ukuran device yang tersedia untuk

mengakses informasi secara masih cukup besar dan tidak nyaman untuk

dicangking ke berbagai tempat. Anda dapat menikmati novel atau koran sambil

tiduran, menonton berita TV sambil leyeh-leyeh di karpet, atau mendengarkan

talk show dari sebuah stasiun radio sambil jalan-jalan dengan pesawat walkman di

saku Anda.

Itu semua, pada saat ini, tak dapat dilakukan ketika memirsa karya jurnalistik

online: orang harus duduk di depan komputer atau membaca teks di layar sempit

pesawat selular maupun PDA (personal Data Assistant) yang mampu-WAP.

Meski bukan tidak mungkin di masa depan akan ditemukan device baru yang akan

memberikan kenyaman yang lebih baik untuk pemirsa informasi secara online.

Di luar device pengguna, jurnalisme online seperti halnya bentuk-bentuk

komunikasi lain yang memanfaatkan media digital online berhadapan dengan

kondisi infrastruktur yang tersedia dalam jaringan komputer.

Besarnya bandwidth, routing dan kualitas media jaringan komputer juga

merupakan variable yang menentukan kualitas komunikasi antara device

pengguna dengan device penerbit.

Di samping sosiologi pengguna sasaran, faktor-faktor yang saya sebut di atas

merupakan beberapa variable yang harus diperhitungkan dalam mendesain format

tampilan maupun isi serta arsitektur informasi yang akan disajikan19.

19

Jurnalisme Online Karakteristik media online. Pahami itu, pahami pula cara menulis

(38)

Dalam buku Online Journalism. Principles and Practices of News for The

Web keuntungan dari jurnalisme online yaitu20:

Audience Control: Audience untuk bisa lebih leluasa dalam memilih berita

yang ingin didapatkannya.

Nonlienarity: Setiap berita yang disampaikan dapat berdiri sendiri sehingga

audience tidak harus membaca secara berurutan untuk memahami.

Storage and retrieval : Berita tersimpan dan diakses kembali dengan

mudah oleh audience.

Unlimited Space :Jumlah berita yang disampaikan/ditayangkan kepada

audience dapat menjadi jauh lebih lengkap ketimbang media lainnya.

Immediacy :Informasi dapat disampaikan secara cepat dan langsung

kepada audience.

Multimedia Capability :Memungkinkan bagi tim redaksi untuk

menyertakan teks, suara, gambar, video dan komponen lainnya di dalam berita

yang akan diterima oleh audience.

Interactivity :Adanya peningkatan partisipasi audience

dalam setiap berita.

(39)

D. Karakteristik Konten (Visual)

Arti istilah konten berkaitan erat dengan pengertian isi atau substansi data atau

informasi berupa input dan output dari penyelenggaraan sistem informasi yang

disampaikan pada publik, mencakup semua bentuk data atau informasi baik yang

tersimpan dalam bentuk cetak maupun elektronik, maupun yang disimpan sebagai

basis data (databases) maupun yang dikomunikasikan sebagai bentuk pesan (data

messages)21.

Banyak orang mengatakan bahwa yang paling penting dari suatu web adalah

konten yang baik. Karena web dimaksud untuk para pengguna dan bukan untuk

mesin pencari.

Jika kita mengambil satu pendekatan analisis pada berbagai jenis dari konten

web, kita dapat menggolongkan ke dalam beberapa kelompok utama yaitu :

a) Konten untuk situs web bisnis.

Konten untuk web bisnis : Untuk situs web jenis ini konten perlu untuk

menyediakan informasi cukup tentang bisnis, produk-produk/jasanya dan pada

waktu yang sama mempunyai tujuan untuk menjual produknya.

Jika anda dapat menyediakan informasi bermanfaat tentang products/services

yang tidak hanya berisi promosi penjualan tetapi benar-benar mendidik

pelanggan-pelanggan yang prospektif mengenai pemakaian, pemeliharaan dan

berbagai aspek yang lain dari product/service maka para pelanggan mempunyai

keyakinan untuk berbelanja dari anda. Juga, konten situs web yang informatif

(40)

jenis ini merupakan cara yang ideal untuk mendapat backlinks gratis.

Meskipun konten situs web kita tujukan untuk pengunjung manusia, tetapi kita

tidak boleh mengabaikan Search Engine, karena Search Engine adalah pembawa

pengunjung ke web kita. Dengan demikian kita perlu untuk mengoptimalkan

konten untuk Search Engine dengan kata kunci yang tepat. Tetapi, anda harus

hati-hati jangan memakai kata kunci yang berlebihan.

b) Konten untuk distribusikan konten gratis (free website content).

Dalam menciptakan konten jenis ini, selalu ingat, tidak seorang pun

menginginkan untuk membaca iklan. Jika anda benar-benar ingin mendapatkan

backlink dengan free konten, harus menulis sesuatu yang berguna. Buat

artikel-artikel yang informatif, bermanfaat dan terperinci. Cobalah untuk menambahkan

beberapa informasi yang unik. Dan bisa juga diselipkan lelucon pada konten

tersebut.

c) Blogs.

Mungkin sumber yang paling penting dari konten situs web di dalam perspektif

hari ini. Sangat sulit untuk menambahkan karakteristik-karakteristik tertentu pada

konten blog (oleh karena sifat dan tujuan yang bervariasi) sering kali konten blog

ditulis dengan suatu sentuhan pribadi dan gaya yang komunikatif agar melibatkan

para pemakai. Sebagai tambahan, konten blog semakin unik dan bermanfaat

adalah semakin baik.

Beberapa Karakteristik Umum dari Konten (visual) Web yang baik yaitu :22

(41)

* Tulis konten situs web dengan tujuan untuk pengunjung manusia, bukan Search

Engine.

* Gunakan tatabahasa dan ejaan yang benar.

* Sediakan informasi bermanfaat.

* Konten yang unik (pinjam konsep tetapi tidak mencuri kontent).

* Tulisan mudah dipahami.

* Buat judul yang menarik, cobalah untuk meletakkan kata kunci di dalam judul.

* Pisahkan konten ke dalam alinea-alinea yang lebih kecil.

* Poin-poin utama diberi tanda-hal ini untuk memudahkan pembaca.

* Tambahkan kata kunci di dalam konten di mana saja yang bisa diterapkan tetapi tidak berlebihan.

E. Karakteristik Bisnis Jurnalisme Online

Bisnis Online atau Bisnis Internet seperti dua sisi mata uang. Kedua sisi ini

tidak bisa dipisahkan. Bisnis Online bisa sebangun maknanya dengan Bisnis di

Internet karena model bisnis ini menggunakan fasilitas internet sebagai media

pemasaran produk dan jasanya.

Jadi, dalam Bisnis Online, internet hanyalah media pelayanan pemasarannya

sehingga kemudian dikenal istilah Internet Marketing.

Ketiganya kemudian populer dengan sebutan Bisnis Online, Internet

(42)

bisnis online, yang bisa menghasilkan uang.

Bisnis Online dalam siklus Internet Marketing sebenarnya tidak jauh berbeda

dengan Bisnis yang dijalankan secara offline. Ada penjual ada pembeli, ada

produk yang dijual dan ada alat pembayarannya. Namun perbedaan yang tipis

tersebut justru menjadi ciri khas dari Bisnis Online23 .

Cara pemasaran bisnis online bisa melalui e-mail, milis, iklan, blog dan

website yang semuanya berbasis internet. Blog semakin hari semakin berpeluang

menjadi media pendulang uang yang sering disebut dengan istilah make money

blogging.

Ibarat sebuah warung atau toko, Website atau Blog misalnya, bisa dijadikan,

Blogshop, toko online, warung digital atau nama sejenisnya.

Dalam Bisnis Online, produk yang dipasarkan bisa berupa produk fisik

maupun produk digital. Produk fisik dalam hal ini memerlukan pengiriman

produk melalui jasa post, sedangkan produk digital seperti ebook, software,

fasilitas internet lainnya menggunakan akses koneksi internet.

Mungkin ada definisi lain untuk bisnis online, ada istilah e-commerce. Tetapi

yang pasti, setiap kali orang berbicara tentang e-commerce mereka memahaminya

sebagai bisnis yang berhubungan dengan internet.

(43)

Dari definisi diatas, bisa diketahui karakteristik bisnis online, yaitu24:

1) Terjadinya transaksi antara dua belah pihak.

2) Adanya pertukaran barang, jasa, atau informasi.

3) Internet merupakan media utama dalam proses atau mekanisme transaksi

tersebut.

Dari karakteristik di atas, bisa di lihat bahwa yang membedakan bisnis online

dengan bisnis offline yaitu proses transaksi dan media utama dalam proses

tersebut.

Transksi merupakan unsur penting dalam suatu bisnis. Secara umum, bisnis

dalam Islam menjelaskan adanya transaksi yang bersifat fisik, dengan

menghadirkan benda tersebut ketika transaksi, atau tanpa menghadirkan benda

yang dipesan, tetapi dengan ketentuan harus dinyatakan sifat benda secara

konkret, baik diserahkan langsung atau diserahkan kemudian sampai batas waktu

tertentu, contohnya ada dua macam yaitu:

a) bentuk transaksi dengan sistem pembayaran secara tunai/disegerakan

tetapi penyerahan barang ditangguhkan.

b) bentuk transaksi dengan sistem pembayaran secara disegerakan atau

secara ditangguhkan sesuai kesepakatan dan penyerahan barang yang

ditangguhkan.

(44)

Ada dua jenis komoditi yang dijadikan objek transaksi online, yaitu

barang/jasa non digital dan digital. Transaksi online untuk komoditi non digital,

pada dasarnya tidak memiliki perbedaan dengan transaksi barangnya harus sesuai

dengan apa yang telah disifati ketika bertransaksi. Sedangkan komoditi digital

seperti ebook, software, script, data, dll yang masih dalam bentuk file (bukan CD)

diserahkan secara langsung kepada konsumen, baik melalui email ataupun

(45)

PROFIL BUDIONO DARSONO DAN WEBSITE WWW.DETIK.COM

A. Profil Budiono Darsono1.

Budiono Darsono lahir di Semarang tanggal 1 Oktober 1960. ia dapat

dikategorikan aktif dalam dunia jurnalistik, khususnya jurnalisme online di

detikcom. selain pemilik saham dan pemimpin redaksi detikcom, Budiono juga

menjabat sebagai direktur utama di PT Agranet Multicitra Siberkom(agrakom)

yang bergerak di bidang internet publishing.

Agrakom dididirikan pada tahun 1995 dengan angka penjualan pernah

mencetak sampai Rp 4,3 milyar tahun 1998. berkerja sama dengan mitranya di

Amerika Serikat, Virtual Interactive Corp, agrakom mendapatkan proyek

pembuatan aplikasi untuk Philips AS.

Budiono juga ikut mengasuh Agrakom Public Relations yang dipimpin

isterinya Hana. Ketiga perusahaan itu berkantor di kawasan stadion Lebak Bulus,

Jakarta Selatan.

Setelah menempuh pendidikan di akademi uang dan bank Yogyakarta tahun

1983, Budiono memilih karier sebagai wartawan lepas. ( pendidikan dasarnya

sendiri dimulai di SD katolik santo paulus 1970-1976, SMP Katolik Santo

Tarsisius 1976-1978, dan lulus SMA Negeri Bojonegoro tahun 1980.)

sekurangnya, yang selalu digeluti berkaitan dengan media massa.

1 Budiono, sang Poinir “ detikcom” , pusat Informasi kompas, palmerah selatan 26-28

Jakarta, 10270, harian umum kompas selasa, 05/10/1999. hal.12

(46)

Mula-mula, November 1984, ia bergabung dengan Surabaya Post. Kemudian,

April 1987, ia menjadi wartawan majalah tempo untuk biro Jawa Timur. Bulan

Mei 1988 ia ditarik ke biro Tempo Jakarta, tetapi dua tahun kemudian keluar dari

Tempo untuk menggarap berita buana. Setelah harian ini tutup, ia sempat

menganggur sebelum menjadi redaktur pelaksana tabloid DeTik pimpinan Eros

Djarot.

Begitu DeTik dibredel tahun 1994, Budiono yang pernah menjadi editor

eksekutif di PT Surya Citra Televisi ( SCTV) kembali ikut Eros Djarot menangani

mingguan simponi sebagai redaktur eksekutif. Sayang, simponi hanya satu kali

terbit, karena rekomendasi PWI untuk pemred simponi Eros di cabut.

Di tengah karier jurnalistiknya, ia menyunting Muflihana yang akrab dipanggil

Hana 28 januari 1989 saat jadi wartawan tempo. Hana saat itu redaktur majalah

femina dan kini memimpin agrakom public relations karena pengalamannya di

dunia kehumasan. Pasangan ini dikaruniai Fajar Putra Sabrana yang Lahir 3

November 1990 dan Bening Putri Wardani kelahiran Jakarta 16 agustus 1994,

yang mungkin meniru ayahnya, mulai mengenal dunia komputer.

Pemred detikcom ini termasuk orang yang percaya bahwa revolusi digital saat

ini akan menguntungkan pada jangka panjang. ia berkeyakinan bahwa prospek

media online di kemudian hari tidak dalam waktu jangka pendek satu dua tahun,

tetapi 3-4 tahun akan bagus. Ini seiring dengan semakin bertambahnya pengakses

(47)

B. Sejarah Berdirinya Website www.detik.com dan Perkembangannya

Situs Berita www.Detik.com awalnya adalah proyek pribadi sebuah

perusahaan penyedia jasa konsultasi, pengembangan, dan pengelolaan web,

Agranet Multicitra Siberkom. Di singkat menjadi Agrakom, untuk mensiasati

kondisi perusahaan saat krisis ekonomi 1997. Agrakom saat itu seperti banyak

perusahaan lain juga menghadapi persoalan. Order jasa web site terhenti,

sementara proyek-proyek e-commerce yang sudah di tangan di tunda oleh klien.

Padahal Agrakom yang berdiri Oktober 1995 dengan investasi yang lumayan

besar.

Agrakom termasuk salah satu pelopor Industri konten IT yang menyasar pasar

Internet yang mulai di kenal di Indonesia pada tahun 1993. Agrakom sempat

beberapa kali mengecap manisnya kue bisnis itu dari beberapa klien besar seperti

Kompas Gramedia yang meluncurkan Kompas Cyber Media untuk berita koran

versi Internet atau PT. Tambang Timah Tbk.

Agrakom didirikan oleh Budiono Darsono dan teman teman yang sebagian

besar berlatar belakang Jurnalis, pada masa awal Agrakom berkantor di

perkantoran Stadion Lebak Bulus, namun berhasil menggaet sekitar 10 klien

raksasa dari luar negeri. Antara lain Philips (elektronik), Hair Builder (properti),

Anderson (News), Radio Extreme (Konsultan Sekuritas), Intel dan AIM Service.

Umumnya klien tersebut perusahaan Amerika dan tidak memiliki kantor di

Indonesia.

Kepada Agrakom sebagian besar perusahaan tersebut mempercayakan

(48)

jasa pengembangan aplikasi. Semua kontak bisnis dilakukan melalui email dan

telepon. Preview pekerjaan juga dilakukan melalui Internet. Adapun diskusi

pekerjaan dipresentasikan melalui Chat yang secara khusus dibuat oleh Agrakom.

Nilai proyek yang ditangani terus meningkat, awalnya hanya Rp. 300 juta, lalu

meningkat Rp. 425 juta bahkan sempat sampai mencapai Rp. 1 Miliar. Tapi kue

manis tersebut tak berlangsung lama, Krisis Moneter 1997 membuyarkan

semuanya.

Mensikapi kondisi tersebut, kemudian Budiono Darsono (eks Wartawan

DeTik), Yayan Sofyan (eks Wartawan DeTik), Abdul Rahman (eks Wartawan

Tempo) dan Didi Nugrahadi (tetangga rumah Budiono yang tinggal di Pamulan

Tangerang). Empat sekawan ini berpikir keras mencari konsep jasa web baru yang

tetap laku dalam situasi krisis. Ada cerita lain bahwa ide ini lahir akibat paket

layanan baru dan pernah ditawarkan kepada salah satu penerbit koran

besar, namun ditolak. Klien itu justru menyarankan agar Budiono dan kawan

kawannya menggarapnya sendiri.

Dari serangkaian pertemuan, nongkrong di berbagai tempat, akhirnya konsep

itu ditemukan. Yaitu sebuah media yang 100% berbasis Internet dan

memanfaatkan semaksimal mungkin keunggulannya, tersedia setiap saat dan

interaktif. Namun gagasan ini masih mentah karena Budiono dan kawan kawan

masih bingung seperti apa wujudnya.

Terdapat beberapa alternatif matang dan tinggal menjiplak saja. Misalnya

waktu itu lagi populer sekali Yahoo, dimana orang yang mau browsing pasti ke

(49)

bikin Web Mail Gratis macam Hotmail. Tetapi pilihan akhirnya jatuh pada

membuat situs berita yang cepat terupdate dalam hitungan menit, bukan lagi

harian seperti koran. Budiono sangat yakin orang-orang sedang membutuhkan

berita macam seperti ini. Gagasan itu sepertinya mencontek gaya breaking news

televisi CNN tetapi ala internet. Sama juga seperti Yahoo! yang sebetulnya sudah

memakai konsep itu dengan berita update langganan dari pelbagai kantor berita.

Sayangnya, mesin pencari ini masih berbahasa Inggris. Padahal di Indonesia

hanya sedikit orang yang mau baca Web Site berbahasa Inggris.

Detik.com waktu itu memang unik. Jangankan Di Indonesia, di seluruh dunia

pun waktu itu tidak ada Portal Berita macam Detik.com. Pada awal

operasionalnya Budiono menjabat sebagai pemimpin redaksi sekaligus reporter

dengan satu tape recorder. Lalu merekrut beberapa reporter, sembari rajin

menelepon bekas teman-teman wartawan di media lain untuk menyumbang berita.

Beritanya singkat, orang yang sering di telpon Budiono adalah Sapto Anggoro,

redaktur di harian Republika, yang kerap memberi info baru di lapangan

kepadanya. Tidak lama Sapto justru keluar dari koran itu dan bergabung, bahkan

sekarang tercantum sebagai dewan redaksi Detikcom.

Delapan hari setelah Soeharto lengser, 30 Mei 1998, server Detikcom sudah

siap di akses, namun baru mulai on line dengan sajian lengkap pada 9 Juli 1998.

Berita-beritanya segar, anyar, dan terus menerus diperbaharui dalam hitungan

detik. Desain website berbalut warna khas yang agak norak, hijau, biru, dan

kuning. Warna ini sampai sekarang dipertahankan sebagai trademark. Baru

sebulan Detikcom on line telah ada sekitar 15.000 hits alias yang mengklik situs

Referensi

Dokumen terkait