PERANAN AIR SUSU IBU DALAM MENCEGAH DIARE DAN PENYAKIT USUS LAINNYA
Prof. CHAIRUDDIN P.LUBIS, DTM&H, DSAK
Bagian Anak Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Pendahuluan
Air susu ibu (ASI) sebagai makanan alamiah adalah makanan terbaik yang dapat diberikan oleh seorang ibu kepada anak yang dilahirkannya. Selain komposisinya yang sesuai untuk pertumbuhan bayi yang bisa berubah sesuai dengan kebutuhan pada setiap saat, ASI juga mengandung zat pelindung yang dapat menghindari bayi dari berbagai penyakit infeksi. Pemberian ASI juga mempunyai pengaruh emosional yang luar biasa yang mempengaruhi hubungan batin ibu dan anak dan perkembangan jiwa si anak. Pula terdapat hubungan yang bermakna antara menyusui dan penjarangan kelahiran, belum lagi lagi keuntungan ekonomis.
Terlihat dari keterangan di atas bahwa ASI merupakan komponen yang esensial bagi kelangsungan hidup anak dan tumbuh kembang anak.
Pemberian ASI ekslusif (exclusive breast feeding), yaitu hanya pemberian ASI saja amat penting untuk sedikitnya 4-6 bulan pertama kehidupan bayi, yang kemudian diikuti dengan pemberian makanan tambahan, dan ASI selanjutnya masih dapat diteruskan sampai usia anak 2 tabun.
Pada saat belakangan ini di Indonesia ibu-ibu yang memberikan ASI saja sampai 4-6 bulan ialah 36%. Berdasarkan Innocenti Declaration diharapkan pada tahun 1995 dapat dinaikkan menjadi 50-54%.
Pada pencanangan Gerakan Nasional ASI yang dilakukan pada peringatan Hari IBU tahun 1990 (22 Desember 1990), dianjurkan oleh Bapak Presiden Soeharto agar ibu-ibu, paling tidak agar menyusui bayinya selama 4-6 bulan dan juga bahkan agar kaum ibu yang mempeloporinya, seperti tulisan Bapak Presiden "Dengan ASI ibu mempelopori Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia".
Aspek-aspek ASI dalam tumbuh kembang anak
Aspek gizi ASI dalam tumbuh kembang anak
Asi mengandung semua zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan serta perkembangan bayi dan anak, mencegah teIjadinya keadaan gizi salah (marasmus, kelebihan makan dan obesitas). Problem kesulitan pemberian makanan bayi jauh lebih sedikit daripada bayi yang mendapat formula buatan. Selain ASI juga mengandung zat-zat yang dapat melindungi bayi terhadap penyakit infeksi seperti diare.
Aspek kesehatan (gastrointestinal, imunologis) pada tumbuh kembang bayi dan anak serta manfaatnya.
Penyebab gagal tumbuh pada kelainan gastrointestinal adalah kurangnya masukan kalori, kehilangan kalori terlalu banyak akibat muntah, gangguan pencernaan dan penyerapan (maldgesti dan malabsorsbi), dan diare kronik.
Manfaat ASI pada kelainan gastrointestinal terutama disebabkan adanya faktor peningkatan pertumbuhan sel usus (intestian cell growth promoting factor), faktor-faktor perlindungan berupa zat-zat imumologi atau anti infeksi sehingga vili dinding usus cepat mengalami penyembuhan (setelah rusak karena diare), diare
cepat berhenti akibatnya pertumbuhan dan perkembangan anak kembali normal seperti semula.
Air Susu Ibu dalam Mencegah Penyakit
ASI telah terbukti sangat bermanfaat dalam mencegah berbagai penyakit seperti:
1. Infeksi saluran cerna baik akut maupun kronik 2. Infeksi saluran cerna lainnya
3. Infeksi saluran nafas
4. Mengandoog anti-virus dan anti-bakteri 5. faktor anti-parasit
Biologi dari Air Susu Ibu
Air Susu Ibu mengandung zat-zat nutrisi untuk pertumbuhan bayi, disamping itu juga mengandung unsur-unsur lain yang bermanfaat dalam memberikan perlindungan terhadap infeksi.
Zat-zat Nutrisi 1. Protein 2. Enzyme
3. Cacium, phosphor dan vitamin D serta vitamin lainnya 4. Trace element seperti besi, zinc dan cuprum
5. Hormon
Mengenai zat-zat nutrisi ini tidak akan dibicarakan secara rinci dalam tulisan ini, penulis akan membatasi mengenai masalah peran ASI dalam mencegah diare dan penyakit usus lainnya.
Faktor Protektif yang Terdapat di Dalam ASI 1. Epidernlal Growth Factor (EGF)
EGF merupakan komponen terbanyak dati faktor pertumbuhan yang terdapat dalam ASI yang mempunyai efek terhadap proliferasi dan diferensiasi dari epitel sel usus.
2. Faktor-Faktor Kekebalan yang Terdapat pada ASI
Jenis Faktor Kekebalan Khasiatnya
Lactobacillus bifidus Menghambat pertumbuhan bakteri patogen Anti-Stafilokok Menghambat pertumbuhan staphylokok
IgA sekresi dan Ig lainnya Melindungi tubuh terhadap infeksi saluran makanan dan saluran pencernaan
C3 dan C4 C3 mempunyai daya opsonik, kemotaktik dan
anafilatoksik
Lisozym Menghancurkan sel dinding bakteri Laktoperoksidase Membunuh streptokok
Sel darah putih (lekosit) Fagositosis, mengahasilkan SigA, C3 dan C4 dan
laktp ferrin
Latoferin Membunuh kuman dengan jalan merubah ion zat besi (Fe)
Faktor pertumbuhan laktobasilus bifidus
Laktobasilus bifidus cepat tumbuh dan berkembang biak dalam saluran perncernaan bayi yang mendapat ASI karena ASI mengandung polisakarida yang
berikatan dengan nitrogen, yang tidak terdapat dalam susu formula. Kuman ini akan mengubah laktosa yang banyak terdapat dalam ASI menjadi asam laktat dan asam asetat dan situasi yang asam daripada cairan usus ini akan menghambat pertumbuhan E.coli, jenis kuman yang paling sering menyebabkan diare pada bayi.
Laktoferrin
Laktoferin adalah protein yang terikat dengan zat besi. Khasiat laktoferin adalah menghambat pertumbuhan stapilokok dan E.coli dengan cara mengikat zat besi sehingga kuman tidak mendapat zat besi yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhamtya. Laktoferin juga terbukti menghambat pertumbuhan jamur kandida.
Lisozym
Khasiat lisozym adalah memecah dinding bakteri. Kadar dalam ASI adalah 300 kali kadar dalam susu sapi.
Komplemen C3 dan C4
Walaupun terdapat dalam jumlah kecil di dalam ASI ia mempunyai daya opsonik, kemotaktik dan anagilatoksik. Komplemen ini diaktifkan oleh IgA dan IgE yang ada dalam ASI.
Imunitas humoral
Secara elektroforetik, kromatografik dan radio immuno assay telah terbukti bahwa ASI terutama kolostrum mengandung imunoglobulin SIgA. SIgA ini tahan terhadap enzym proteolitik dalam saluran cerna dan membentuk lapisan dipermukaan mukosa usus sehingga mencegah bakteri patogen dan enterovirus untuk masuk.
Inunitas selular
ASI mengandung sel. Sembilan puluh persen sel dalam ASI terdiri dari makrofag. Fungsi makrofag adalah membunuh dan memfagositosis mokro-organisme, membentuk C3 dan C4 serta lisozim dan laktoferin. Sepuluh persen lagi
terdiri dari limfosit T dan B.
Ringkasan
ASI dalam Mencegah Diare dan Penyakit Usus lainnya
1. ASI dapat melindungi terhadap infeksi beberapa bakteri dan virus, terutama infeksi pada saluran cerna
2. ASI mengandung zat anti-parasit terutama yang ditujukan pada infeksi dengan Giardia lamblia dan E.histolytica. Hal ini belum bisa dibuktikan pada manusia tetapi pada tikus telah terbukti.
3. Beberapa peneliti telah membuktikan bahwa ASI sangat bermanfaat dalam proses penyembuhan penyakit diare akut, diare kronik dan Necrotinng enterocolitic (NEC).
Kesimpulan
Dari gambaran diatas terbukti bahwa ASI sangat bermanfaat dalam pencegahan dan penyembuhan dari penyakit usus seperti diare akut, kronik dan NEC. Untuk itu penggunaan ASI haruslah diprioritaskan dan mendapat perhatian yang lebih serius terutama pada masa 4-6 bulan pertama kehidupan bayi.
Kepustakaan
Hanson L.A et al: Anmtiviral and antibacterial factors in human milk. Biology of human milk, Nestec, Vevey, Switzerland, 1989.
Hernell O. and Blackberg L. Antiparasitic factors in Human Milk. Biology of human milk, Nestec, Vevey, Switzerland, 1989.
Menard D. and Arsenault P., Epidermal growth factor in milk: Effects on the Development of the Gastrointestinal tract. Biology of human milk, Nestec Ltd, Vevey, Switzerland, 1989.
Suharyono dan Sri Daryati, Manfaat ASI pada tumbuh kembang anak, kesehatan ibu dan keluarga berencana. Majalah Kedokteran Indonesia, Vol. 41, No.8, Agustus 1991.
Sunoto, Aspek imunologik daripada Air Susu Ibu dalam Suharyono, Rulina Suradi dan Agus Finnansyah, Air Susu Ibu, Tinjauan dari beberapa Aspek. Fakultas Kedokteran U.I., 1992.