PEMAKAIAN GAIRAIGO DALAM TEXT BACAAN
BUKU INTERMEDIATE JAPANESE
INTERMEDIATE JAPANESE HON NO TEKISUTO NI OKERU
GAIRAIGO NO SHIYOU
SKRIPSI
Skripsi ini diajukan Kepada Panitia Ujian Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara untuk melengkapi salah satu syarat ujian sarjana dalam bidang
Ilmu Sastra Jepang
Oleh
SEPRIDA HANUM HARAHAP NIM : 080722001
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS SASTRA
PROGRAM STUDI EXTENSION SASTRA JEPANG
MEDAN
PEMAKAIAN GAIRAIGO DALAM TEXT BACAAN
BUKU INTERMEDIATE JAPANESE
INTERMEDIATE JAPANESE HON NO TEKISUTO NI OKERU
GAIRAIGO NO SHIYOU
SKRIPSI
Skripsi ini diajukan Kepada Panitia Ujian Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara untuk melengkapi salah satu syarat ujian sarjana dalam bidang
Ilmu Sastra Jepang Oleh
SEPRIDA HANUM HARAHAP NIM : 080722001
Disetujui Oleh,
Pembimbing I Pembimbing II
(Drs. Eman Kusdiyana, M. Hum)
NIP: 19600919 198803 1 001 NIP: 19580704 198412 1 001 (Prof. Drs. Hamzon Situmorang, M. S, PhD)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS SASTRA
PROGRAM STUDI EXTENSION SASTRA JEPANG
MEDAN
Disetujui oleh
Fakultas Sastra
Universitas Sumatera Utara
Medan
Program Studi Extension Sastra Jepang
Ketua Program Studi
NIP: 19580704 198412 1 001
Pengesahan Diterima Oleh:
Panitia ujian Fakultas Sastra Jepang Universitas Sumatera Utara untuk melengkapi salah satu syarat ujian Sarjana Sastra dalam Bidang Ilmu Sastra Jepang pada Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara
Pada :
Tanggal :
Hari :
Fakultas Sastra
Universitas Sumatera Utara Dekan
NIP: 19511013 197603 1 001 Dr. Syahron Lubis, M.A
Panitia Ujian
No. Nama Tanda Tangan 1. Drs. Eman Kusdiyana, M. Hum ( )
2. Prof. Drs. Hamzon Situmorang, M.S, PhD ( )
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah S.W.T yag telah memberikan
pertolongan dan kemudahan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul ” Pemakaian Gairaigo Dalam Text
Bacaan Buku Intermediate Japanese”. Penulis berharap skripsi ini dapat
bermanfaat, dan berguna bagi siapa saja, terutama pada mahasiswa sastra Jepang
Extension pada khususnya dan mahasiswa sastra Jepang pada umumnya yang
ingin mengetahui bagaimana Pemakaian Gairaigo Dalam Text Bacaan Buku
Intermediate Japanese.
Dalam penulisan skripsi ini tentu banyak yang penulis dapatkan dan tidak
terlepas dari semua pihak yang membantu terselesainya skripsi ini, dukungan
moril maupun materil yang secara langsung maupun tidak langsung penulis
dapatkan. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada pihak-pihak yang telah membantu antara lain:
1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A, selaku Dekan Fakultas Sastra Universitas
Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. Drs. Hamzon Situmorang, M.S, PhD, selaku ketua Jurusan
Departemen sastra Jepang Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Eman Kusdiyana, M, Hum, selaku dosen pembimbing I yang telah
banyak meluangkan waktu dan pikirannya dalam membimbing penulis.
4. Bapak Prof. Drs. Hamzon Situmorang, M.S, PhD, selaku dosen pembimbing
II yang telah banyak meluangkan waktu dan pikirannya dalam membimbing
5. Para Staf Pengajar Jurusan Sastra Jepang Universitas Sumatera Utara yang
telah mendidik penulis selama perkuliahan.
6. Terima kasih penulis ucapkan untuk orang tua tercinta, Ayahanda H. B.E.
Harahap dan Ibunda Hj. D. Barubara yang selama ini telah membesarkan,
membimbing, mendoakan penulis, memberi nasehat, mendidik penulis hingga
sekarang, serta telah memberikan dukungan moril maupun materil kepada
penulis sehingga terselesainya skripsi ini, semoga Allah S.W.T melimpahkan
kesehatan dan selalu dalam lindungan Allah S.W.T. Amin...
7. Terima kasih juga buat Abang Sutan Haraharp, S.H, M.Pd dan Adik Iskandar
Muda Harahap, S.T, S.E, M.Si yang memberikan motivasi dan semangat
sehingga terselesainya skripsi ini.
8. Terima kasih buat suamiku tercinta Wahyudi, S.E, yang senantiasa
memberikan motivasi dan semangat serta dengan sabar menemani penulis
dalam mengerjakan skripsi sehingga dapat terselesaikan.
9. Teman-teman Extension Sastra Jepang angkatan ’08 yaitu Ade, Bang Putra,
Juli, Eka, Desi, Mila, Volga, Reni, Angga, Morina, Melati, Irwan, yang telah
memberikan motivasi kepada penulis agar terselesainya skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan yng
disebabkan adanya keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis. Oleh sebab
itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua
Akhirnya penulis juga berharap semoga skripsi ini dapat menambah
wawasan serta dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca.
Medan, 2010
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iv
BAB I : PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 4
1.3 Ruang Lingkup dan Pembahasan ... 5
1.4 Tinjauan Pustaka dan kerangka teori ... 5
1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7
1.6 Metode Penelitian ... 8
BAB II : GAIRAIGO DAN BUKU INTERMEDIATE BAHASA JEPANG ... 10
2.1 Gairaigo Dalam Bahasa Jepang ... 10
2.2 Gairaigo Dalam Buku Intermediate ... 11
2.2.1 Kelompok Kata Kerja ... 12
2.2.2 Kelompok Kata Benda ... 12
2.2.3 Kelompok Kata Sifat ... 17
2.3 Tujuan Buku Intermediate ... 18
BAB III : ANALISIS PEMAKAIAN GAIRAIGO DALAM TEXT BACAAN BUKU INTERMEDIATE JAPANESE ... 19
3.1 Gairaigo dan Bahasa Jepang Asli ... 6
3.1.3 Kelompok Kata Sifat ... 1
3.2 Gairaigo dan Tidak ada Padanannya Terhadap Bahasa Jepang Asli ... 1
3.2.1 Kelompok Kata Benda ... 1
3.2.1 Kelompok Kata Kerja ... 1
3.2.2 Kelompok Kata Sifat ... 1
3.3 Analisis Gairaigo Dalam Buku Intermediate Japanese ... 10
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN ... 1
4.1 Kesimpulan ... 6
4.2 Saran ... 7
DAFTAR PUSTAKA
ABSTRAK
JUDUL: PEMAKAIAN GAIRAIGO DALAM TEXT BACAAN BUKU
INTERMEDIATE JAPANESE, bahasa adalah alat komunikasi antar anggota
masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Selain
itu bahasa juga sebagai alat untuk menyampaikan suatu ide, pikiran, hasrat dan
keinginan kepada orang lain. Bahasa juga memiliki dua bentuk dalam
penyampaian yaitu bahasa lisan dan tulisan, Menurut (Keraf, 1980:1). Bahasa
Jepang sebagai salah satu bahasa asing yang banyak dipelajari memiliki banyak
keistimewaan tersendiri dalam penulisannya karena menggunakan empat jenis
huruf yaitu Kanji, Kana yang terdiri dari huruf hiragana dan katakana serta huruf
Romaji. Dalam bahasa Jepang mempunyai jenis kosakata yang dibagi menjadi
empat golongan yaitu Wago, Kango, Gairaigo, dan Konshugo.
Gairaigo adalah kosakata bahasa Jepang yang berasal dari bahasa asing
yang merupakan istilah kata yang berasal dari barat, dan tidak termasuk yang
berasal dari china. Pemakaian Gairaigo ( kata-kata serapan dari bahasa asing)
akhirnya semakin berkembang dan juga digunakan dalam buku-buku pelajaran
bahasa Jepang, dimana buku-buku bahasa Jepang yang digunakan merupakan
bahasa Jepang modern, buku bahasa Jepang modern ini merupakan buku yang
berisikan text bacaan yang mempunyai kosakata yang berbeda-beda, Pemakaian
Gairaigo yang terdapat dalam buku intermediate Japanese terdapat pada beberapa
kalimat pada text bacaan, diantaranya sebagai kata benda, kata kerja, dan kata
sifat.
Gairaigo mempunyai padanan bahasa Jepang asli dan tidak mempunyai
asli disebut dengan kango yang pada dasarnya kata ini berasal dari negara asing
yaitu dari Cina. Sedangkan gairaigo yang tidak mempunyai padanan bahasa
Jepangnya adalah Kosakata dari bahasa asing dalam bahasa Jepang atau gairaigo
(外来語) adalah
dari bahasa-bahasa
Studi tentang gairaigo sering menghadapi kesulitan pada kata-kata yang
sering dipakai di beberapa sektor media (contoh, televisi, majalah). Di beberapa
kasus, Gairaigo pertama kali muncul di bidang teknologi baru, iklan dan juga
digunakan oleh beberapa pemuda dan kalangan masyarakat. Gairago yang
digunakan pada level percakapan, misalkan khusus percakapan antara orang-orang
muda, tidak akan cocok diterapkan secara luas oleh masyarakat Jepang secara
umum. Oleh karena itu, gairago tergantung pada trend sosial. Menurut Oshima
(1997).
Selain itu menurut McNeil Rachel (2010) gairaigo digunakan lebih kepada
budaya pemuda, dan gagasan bahwa pinjaman adalah untuk digunakan antara
teman dan rekan dan harus dihindari ketika berbicara dengan atasan atau orang tua
tercermin dalam kata-kata informal. Bagi penulis dengan adanya gairaigo dalam
buku Intermediate Japanese maka pembelajaran bahasa Jepang mudah dipahami,
selain itu juga pemakaian huruf digunakan dengan menggunakan huruf katakana
sehingga memudahkan para pembaca untuk memahami kosa kata yang ada karena
tidak menggunakan huruf kanji yang dikenal dengan kesulitannya. Tujuan dari
penelitian ini untuk mengetahui padanan bahasa Jepang asli maupun tidak pada
kelompok kata benda, kata kerja dan kata sifat pada text buku Intermediate
Gairaigo dalam text Intemediate Japanese ini adalah gairaigo yang memiliki
padanan bahasa Jepang asli seperti Berdasarkan pembahasan di atas yang
termasuk ada padanan bahasa Jepangnya adalah untuk kelompok kata kerja:
kelompok kata benda: レストラン(restaurant),サラリマン(businessman),デパー
ト(departemen store), スポーツ(olah raga), コマーシャル(komersil), レジャー
(liburan),レ ン ジ(jarak),ボ ー ナ ス(bonus), ポ ッ ト(pot),ス タ ン ド(posisi lampu
duduk),メ ー カ ー(industri), ホ テ ル(hotel), kelompok kata sifat: ユ ー モ ラ ス
(lucu), スマート(smart).
Gairaigo yang tidak termasuk tidak ada padanan bahasa Jepangnya adalah
untuk kelompok kata kerja:ゲットボール(memperoleh bola), サービス(service),
kelompok kata benda:テレビ(televisi) バス(bus),マスコミ(media), クレジント。
カード(kartu kredit), アパート(apartmen),ニュース(news), マンション(daerah
yang dikuasai bersama), 義 理 チ ョ コ 」/ ぎ り チ ョ コ(coklat yang diberikan
karena adanya sesuatu), kelompok kata sifat: バ レ ン タ イ ン 。 デ ー(hari
要旨
課題: INTERMEDIATE JAPANESE 本のテキストにおける外来語の
使用
言語は人間のいう用具に出される声、音のシンボルの形である社会
員の間のコミュニケーシオンの機関である。その他は、言語も他人に意見、
考え、意向、希望を伝えるための機関としてである。言語も伝うことには
二つの形であって、それは、書き言葉と話し言葉である(Keraf, 1980:1).。
日本語は多い人に勉強される一のつ外国語としては漢字、ひらがなとカタ
カナに含んでいるカナの字、ローマ字の四種の文字を使用するから、書く
ことには別の特徴をもっている。日本語には四つのグループの言葉の種類
があって、すなわち、和語、漢語、外来語、今主語である。
外来語は中国から来られなくて、西洋から来られる用語になる外国
語からの日本語の言葉である。外来語の使いはますます発展してきて、日
本語の科学の本によく使用し、また使用される日本語の本は現代の日本語
で、これらは違う
言葉をもっているテクストがある本である。中級日本語のテキスの本にあ
る外来語の使いはある文のテクストにあって、それは名詞、動詞、形容詞
としてである。
外来語は元の日本語のつり合いがあって、元の日本語のつり合いが
日本語に外国語から浸で、特にはヨーロッパからの言葉で、中国から由来
しない言葉である。
外来語の勉強についてはテレビ、雑誌などのあるメデイアブ部門で
よく使用される言葉にはよく難しさになる。あるケースには、外来語が最
初に新技術、広告の面、また 幾人の若い人と社会に使って出てくる。
会話のレベルに使用する外来語は、たとえのは若い人の中に専用の
会 話
が一般の日本人に広げて使うのが不適合である。だから、外来語は社会の
トレンドによって異なる。Oshima (1997).
その一方、McNeil Rachel (2010)によると、外来語は若い人にもっと
使われて、意見のは借り物はと同僚、友達の中のために使われて、普通の
言葉にはんえいするから両親と上長に話す時は避けなければならない。筆
者にとっては中級日本語のテキストの本のあることは、日本語の勉強する
ことも理解しやすくなるようになって、その他は文字の使いはカタカナの
文字で使用し、だから読者にある言葉を理解しやすくて、難しい漢字を使
用しないからである。この分析の目的は中級日本語のテキストにある名詞、
動詞、形容詞の品詞に元日本のつり合いかつり合いではないかをわかるた
めである。
この中 級日本 語の テキ ストの 外来 語は元 の 日本語 のつり 合い を持っ
ている外来語で、上記の説明のとおりのは、つり合いのあるの外来語は動
詞のグループ:名詞のグループの外来語は、レストラン、サラリマン、デ
ト、スタンド、メーカー、ホテル、形容詞グループのは、ユーモラス、ス
マートである。
日本語の つり 合いの ない外 来語 に動詞 のグ ループは 、ゲ ットボ ール、
サービス、名詞のグループのは、テレビ、バス、マスコミ、クレジント。
カード、アパート、ニュース、マンション、義理チョコ」/ ぎりチョコ、
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Bahasa mempunyai peranan penting dalam kehidupan sehari-hari, dalam
berkomunikasi dengan seseorang dimana pun dan kapan pun, maka kita akan
selalu menggunakan bahasa sebagai komunikasi. Penggunaan bahasa tersebut
tergantung pada bahasa yang digunakan di setiap negara. Di Indonesia tentunya
akan menggunakan bahasa Indonesia juga, akan tetapi ada juga yang
menggunakan bahasa lain selain bahasa Indonesia yaitu bahasa Jepang.
Menurut (Keraf, 1980:1) yang menyatakan bahwa bahasa adalah alat
komunikasi antar anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh
alat ucap manusia. Selain itu bahasa juga sebagai alat untuk menyampaikan suatu
ide, pikiran, hasrat dan keinginan kepada orang lain. Bahasa juga memiliki dua
bentuk dalam penyampaian yaitu bahasa lisan dan tulisan.
Bahasa Jepang merupakan salah satu bahasa yang diminati oleh
masyarakat. Hal ini dapat dilihat banyaknya lembaga-lembaga yang memberikan
pengajaran bahasa Jepang. Akan tetapi banyak cara perkembangan bahasa Jepang
yang ada yaitu salah satunya dengan menggunakan berbagai media yang bisa
digunakan dalam mempelajari bahasa Jepang, yaitu dengan cara mendengarkan
lagu-lagu Jepang, film Jepang, menggunakan media internet, dll. Dengan berbagai
media yang digunakan tentu saja mempunyai kosa kata yang berbeda-beda.
Seiring perkembangan zaman, bahasa Jepang juga mengalami perkembangan
menggunakan istilah-istilah asing yang diserap dari berbagai negara dan dipakai
di Jepang dan kosakata tersebut digunakan di berbagai bidang maupun dalam
kehidupan sehari-hari.
Bahasa Jepang sebagai salah satu bahasa asing yang banyak dipelajari
memiliki banyak keistimewaan tersendiri dalam penulisannya karena
menggunakan empat jenis huruf yaitu Kanji, Kana yang terdiri dari huruf hiragana
dan katakana serta huruf Romaji. Dalam bahasa Jepang mempunyai jenis kosakata
yang dibagi menjadi empat golongan yaitu Wago, Kango, Gairaigo, dan
Konshugo. Wago adalah kata yang berasal dari bahasa Jepang, Kango dan Gairaigo adalah kata yang termasuk dari Cina dan negara asing lainnya atau
dengan kata lain disebut juga sebagai kata pinjaman (Shayougo). Sedangkan yang
dimaksud dengan Konshugo adalah kata yang merupakan gabungan lebih dari dua
jenis bahasa dari tiga jenis bahasa yang disebut di atas. Sedangkan Gairaigo
merupakan salah satu jenis kosa kata dalam bahasa Jepang, apabila dilihat dari arti
tulisannya dapat didefinisikan sebagai katakana yang berasal dari bahasa asing
yang menjadi bahasa Jepang, Menurut (Sony Mulyana Setiana, majalah ilmiah
unikom Vol.5.hal. 65). misalnya kata dari bahasa asing sering sudah berbeda
makna dari bahasa asalnya, misalnya: arubaito (アルバイト、kerja paruh waktu).
Pemakaian Gairaigo ( kata-kata serapan dari bahasa asing) akhirnya
semakin berkembang dan juga digunakan dalam buku-buku pelajaran bahasa
Jepang, dimana buku-buku bahasa Jepang yang digunakan merupakan bahasa
Jepang modern, buku bahasa Jepang modern ini merupakan buku yang berisikan
text bacaan yang mempunyai kosakata yang berbeda-beda. Kosakata yang dipakai
bahasa asing yang akhirnya sekarang telah menjadi kosakata bahasa Jepang.
Dalam buku text bacaan Intermediate Japanese merupakan text yang berisikan
tentang aktifitas masyarakat Jepang sehari-hari, dan kosakata yang digunakan
banyak menggunakan Gairaigo.
Pemakaian Gairaigo yang terdapat dalam buku intermediate Japanese
terdapat pada beberapa kalimat pada text bacaan, diantaranya sebagai kata benda,
kata kerja, dan kata sifat. Buku Intermediate Japanese ini adalah buku yang
digunakan untuk kalangan mahasiswa asing yang ingin belajar bahasa Jepang,
dimana dalam buku ini tidak hanya text bahasa Jepang nya yang ada, tapi juga text
bahasa inggris nya ada, oleh karena itu dalam text bahasa Jepang tersebut ada
kata-kata yang digunakan dengan menggunakan gairaigo sebagai serapan dari
bahasa asing, agar siapapun yang membaca buku tersebut dapat memahami kata
apa yang dimaksud dalam text bacaan tersebut. Adapun contoh gairaigo yang
terdapat dalam text sebagai berikut:
そ う し た ニ ュ ー ス が た び た び
Bahasa Jepang aslinya: 消息,shousoku, yang artinya berita
Berasal dari kata news yang artinya berita.
• kata テレビ merupakan kata benda
Bahasa Jepang aslinya: tidak ada
Berdasarkan latar belakang diatas berbagai contoh di atas, maka dapatlah
diketahui bahwa Gairaigo mempunyai peranan penting dalam pembelajaran
bahasa Jepang khusunya bagi orang asing yang ingin belajar bahasa Jepang. selain
itu juga penulis merasa tertarik untuk membahas dan mengetahui gairaigo yang
mempunyai padanan bahasa Jepang aslinya dan yang tidak mempunyai padanan
bahasa Jepang aslinya. Oleh karena itu penulis merasa tertarik untuk menganalisa
pemakaian pemakaian Gairaigo dalam bahasa Jepang dan penulis mengambil
judul penelitian ” PEMAKAIAN GAIRAIGO DALAM TEXT BACAAN
BUKU INTERMEDIATE JAPANESE”.
1.2 Perumusan Masalah
Gairaigo merupakan kata-kata yang berasal dari bahasa asing dan kemudia
dipakai sebagai bahasa nasional (kakugo ’各語’) dalam pemakaiannya memiliki
aturan-aturan yang ada dalam tata bahasa Jepang termasuk dalam tata cara
pengucapannya. Semetara untuk penulisanya, Gairaigo juga sudah memiliki
aturan-aturan tertentu dalam bahasa Jepang. Gairaigo juga ternasuk salah satu
jenis Goi (kosa kata atau kumpulan kata yang berhubungan dengan satu bahasa
atau bidang-bidang tertentu dalam bahasa itu).
Gairaigo ini banyak terdapat pada buku Intermediate Japanese, dan buku
ini diperuntukan bagi orang asing yang sedang belajar bahasa Jepang, dan sudah
sewajarnya buku ini banyak mengandung gairaigo. Gairaigo yang terdapat pada
buku Intermediare ini diambil dari berbagai bahasa yang ada di dunia ini dan
buku catatan) , bahasa Jerman, misalnya Arbeit (bekerja), abekku (アベック=
pasangan muda dan belum menikah). Dan lain-lain.
Gairaigo yang diambil dari berbagai di luar Jepang pada kenyataannya ada
yang memiliki padanan bahasa Jepang asli dan ada yang tidak memiliki padanan
bahasa Jepang asli, misalnya レストラン(resutoran = restoran) padanan bahasa
Jepangnya (食堂, shokudou = kantin), dan yang tidak memiliki padanan bahasa
Jepangnya マ ス コ ミ(masukomi = media). Oleh karena itu buku Intermediate
Japanese merupakan buku yang diperuntukan untuk orang asing yang sedang
belajar bahasa Jepang yang tentunya mempunyai tujuan pada setiap text yang ada,
di dalam buku Intermediate Japanese tersebut mempunyai banyak gairaigo yang
diserap ke dalam bahasa Jepang ternyata ada yang memiliki padanan bahasa
Jepang asli dan tidak ada padanan bahasa Jepang aslinya, misalnya kata ニュース
merupakan kata benda yang bahasa Jepang aslinya: 消息,shousoku, yang artinya
berita, dalam bahasa inggrisnya adalah news yang artinya berita. Sedangkan kata
テ レ ビ merupakan kata benda yang bahasa Jepang aslinya: tidak ada, dalam
bahasa inggris tellevision yang artinya televisi. Dengan demikian mengapa kata
terebi tidak mempunyai padanan bahasa Jepangnya adalah dikarenakan terebi
merupakan bagian dari teknologi, sedangkan pada saat itu Jepang belum mengenal
teknologi, sedangkan teknologi berasal dari barat dan kemudian masuk ke Jepang,
hingga akhirnya kata terebi dipakai oleh Jepang hingga saat ini.
Dengan demikian buku Intermediate memberikan informasi dan
pemahaman berupa kata-kata yang mudah dipahami oleh orang asing yang sedang
merupakan buku modern bahasa Jepang karena menggunakan banyak
istilah-istilah asing atau yang dikenal dengan istilah-istilah gairaigo.
Bagi penulis dengan adanya gairaigo dalam buku Intermediate Japanese
maka pembelajaran bahasa Jepang mudah dipahami, selain itu juga pemakaian
huruf digunakan dengan menggunakan huruf katakana sehingga memudahkan
para pembaca untuk memahami kosa kata yang ada karena tidak menggunakan
huruf kanji yang dikenal dengan kesulitannya.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis membuat perumusan masalah
dalam bentuk pertanyaan adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pemakaian Gairaigo yang mempunyai padanan bahasa Jepang
asli dalam kelompok kata benda, kata kerja dan kata sifat pada buku
Intermediate Japanese.
2. Bagaimana pemakaian Gairaigo yang tidak mempunyai padanan bahasa
Jepang asli dalam kelompok kata benda, kata kerja dan kata sifat pada
buku Intermediate Japanese.
1.3 Ruang Lingkup Pembahasan
Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah menganalisis pemakaian
Gairaigo yang mempunyai padanan bahasa Jepang asli dan tidak mempunyai
padanan bahasa Jepang aslinya pada kelompok kata benda, kata kerja, dan kata
sifat dalam text bacaan pada buku Intermediate Japanese.
Dalam skripsi ini pembahasannya lebih difokuskan pada penjelasan
yang tidak mempunyai padanan bahasa Jepang aslinya serta segala
permasalahannya.
Untuk lebih menjelaskan bagaimana pembahasan mengenai pemakaian
Gairaigo yang lebih akurat, maka penulis sebelum menjelaskan pembahasannya
yang akan dipaparkan pada BAB III, maka terlebih dahulu akan dijelaskan juga
mengenai bagaimana Gairaigo dalam bahasa Jepang, gairaigo dalam buku
Intermediate dan juga tujuan dari buku Intermediate Japanese.
1.4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori a. Tinjauan Pusaka
Istilah gairaigo merupakan kata yang berasal dari bahasa asing atau
juga kata pinjaman yang diserap dari bahasa asing. Hampir semua
kata-kata pinjaman dalam bahasa Jepang yang berasal dari barat untuk pertama
kali diperkenalkan ke publik oleh sejumlah kecil individu dan dengan
orang-orang yang pernah mendengar atau membaca kata-kata pinjaman itu
sebelumnya dan tidak ada sikap untuk mempermainkan kata-kata serapan
tersebut karena kata-kata tersebut menggunakan kata-kata istilah asing.
Menurut Tomoda (1999).
Dalam perkembangannya bahasa Inggris telah menjadi bahasa
yang semakin global. pinjaman bahasa Inggris telah menjadi jauh lebih
umum di seluruh dunia bukan hanya dalam bahasa Jepang, dan pinjaman
ini datang dikemas dengan nilai-nilai budaya dan politik. Pinjaman dalam
untuk tujuan terbatas, seperti untuk istilah musik Italia dan Jerman untuk
yang medis (Stanlaw, 2004: 12) dalam McNeil (2010).
Sudjianto (2004:105) menerangkan bahwa pemakaian gairaigo
tidaklah sembarangan sebab harus sesuai dengan aturan-aturan yang ada
dalam bahasa Jepang. termasuk dalam tata cara pengucapannya, pada
umumnya pengucapan gairaigo terlepas dari gaya pengucapan kata aslinya.
Karena telah sesuai dengan aturan gaya bahasa Jepang.
Menurut Situmorang Hamzon (2007:5) Gairaigo (bahasa serapan
dari luar) tersebut ditulis dengan cara mencocokkan bunyi yang di dengar
dengan bunyi katakana yang mempunyai bunyi paling dekat dengan bunyi
yang didengar tersebut. Dan dalam praktiknya banyak menggunakan bunyi
panjang sebagai pengganti bunyi konsonan.
Dalam skripsi ini penulis akan menganalisa Gairaigo, Gairaigo
merupakan kata-kata yang berasal dari bahasa asing (Gaikokugo ’外国語’)
kemudian dipakai sebagai bahasa nasional (Kakugo ’各 語’). Kata-kata
yang termasuk Gairaigo bahasa Jepang pada umumnya adalah kata-kata
yang berasal dari negara-negara Eropa tidak termasuk Kango ’漢語’ yang
terlebih dahulu dipakai didalam bahasa Jepang sejak zaman dahulu.
Pemakaian Gairaigo harus sesuai dengan aturan-aturan yang ada
didalam bahasa Jepang termasuk dalam tata cara pengucapannya. Oleh
karena itu, Gairaigo memiliki ciri-ciri khusus dari Goi ’語彙’. Gairaigo
termasuk salah satu jenis dari jenis Goi, Goi berbeda dengan Tango ’単語’.
Goi adalah kosa kata atau kumpulan kata yang berhubungan dengan suatu
kata adalah satuan terkecil dari bahasa yang sebagian besar dapat
membantu Bunsetsu atau kalimat. Ciri khusus tersebut antara lain : (1)
Gairaigo ditulis dengan huruf Katakana. (2) terlihat kecenderungan
pemakaian Gairaigo pada bidang atau lapisan masyarakat yang cukup
terbatas, frekuensi pemakaiannya juga rendah, (3) nomina konkrit relatif
banyak, (4) ada juga Gairaigo buatan Jepang, (5) banyak kata yang
dimulai denga bunyi Dakuon, Ishida (1988:93) dalam buku Sudjianto.
b. Kerangka Teori
Gairaigo dalam kosakata bahasa Jepang yang berasal dari bahasa
asing merupakan istilah kata yang berasal dari bahasa-bahasa Eropa Barat
dan tidak termasuk kosakata dari bahasa Cina. Kata serapan tersebut sudah
lazim dipakai dalam kehidupan sehari-hari seperti halnya kosakata asli
bahasa Jepang. Dalam bahasa Jepang, kata-kata dari bahasa asing mudah
dikenali karena ditulis dalam aksara katakana.
Pemakaian huruf katakana merupakan pemakaian huruf yang
digunakan dalam serapan bahasa asing yang disebut dengan gairaigo.
Kindaichi dalam Sudjianto (2004:104) bahwa gairaigo merupakan
kata-kata yang berasal dari bahasa asing dan kemudian dipakai sebagai bahasa
nasional (kakugo) dan dalam pemakaiannya memiliki aturan-aturan yang
ada dalam tata bahasa Jepang termasuk dalam tata cara pengucapannya.
Sementara penulisannya, gairaigo juga sudah memiliki aturan-aturan
Tomoda (1999: 232) mengamati bahwa kosakata Jepang secara
umum dapat dikategorikan ke dalam empat jenis: kata-kata yang berasal
dari Jepang kuno yang disebut wago (kata-kata Jepang-based); kata-kata
yang berasal dari Cina disebut kango (Cina-asal kata), kata-kata pinjaman
dari bahasa lain dari gairaigo disebut Cina (secara harfiah berarti
"kata-kata yang datang dari luar"); dan "kata-kata-"kata-kata hibrida disebut konshugo ("kata-kata-
(kata-kata dengan komponen dari kelas yang berbeda). Ia juga mencatat bahwa
sebagian kecil gairaigo secara lokal
diciptakan dari unsur-unsur bahasa Inggris dan bahwa kata-kata yang
sering disebut sebagai wasei-eigo ("buatan Jepang-Inggris").
Tadjuddin (2003) mengemukakan bahwa kadar kualitas
penguasaan bahasa tergantung pada dua faktor, yaitu: 1) sejauh mana
kadar kualitas kemampuan penguasaan bahasa si penutur dalam
mengungkapkan gagasan atau pikirannya, 2) sejauh mana kadar kualitas
pikiran/gagasan yang hendak diungkapkannya. Kedua faktor itu saling
mempengaruhi, yang satu tergantung pada yang lain. Bahasa Jepang
sebagai salah satu bahasa asing yang banyak dipelajari di Indonesia pada
saat ini memiliki keistimewaan tersendiri dalam sisitem penulisannya
karena menggunakan empat perangkat huruf, yaitu: kanji, kana yang
terdiri dari hiragana dan katakana, romaji .
Dengan demikian, berdasarkan konsep-konsep diatas penulis akan
1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui padanan bahasa Jepang asli pada kelompok kata
benda, kata kerja dan kata sifat pada text buku Intermediate Japanese.
2. Untuk mengetahui yang tidak mempunyai padanan bahasa Jepang asli
pada kelompok kata benda, kata kerja dan kata sifat pada text buku
Intermediate Japanese.
Manfaat dari hasil penelitian yang diharapkan adalah:
1. Menambah pengetahuan mengenai padanan bahasa Jepang asli pada
kelompok kata benda, kata kerja dan kata sifat dalam text bacaan buku
Intermediate Japanese.
2. Menambah pengetahuan mengenai yang tidak mempunyai padanan
bahasa Jepang asli pada kelompok kata benda, kata kerja dan kata sifat
dalam text bacaan buku Intermediate Japanese.
3. Sebagai informasi kepada para orang asing yang ingin mempelajari
buku Intermediate Japanese ini sehingga memudahkan para pembaca
dalam hal memahami kata yg ada pada text.
1.6 Metode Penelitian
Metode penelitian adalah suatu metode yang digunaka oleh para
penulis untuk melakukan suatu penelitian, penelitian yang dilakukan adalah
penelitian yang menggunakan metode pustakan yaitu dengan mengumpulkan
linguistik bahasa Jepang dan juga buku-buku yang mempunyai referensi
tentang Gairaigo.
Menurut Nasution (2001:14) metode kepustakaan adalah metode yang
menggunakan beberapa aspek penting yang perlu di cari dan di gali dalam
studi yang selaras dengan kegiatan penelitian antara lain: masalah yang ada,
teori-teori, konsep-konsep dan penarikan kesimpulan serta saran.
Menurut Nawawi (1994:77) untuk menganalisis data digunakan
metode deskriptif adalah prosedur pemecahan masalah yang diselidiki, dengan
menggambarkan, melukiskan keadaan objek peneliti pada saat sekarang
berdasarkan fakta-fakta yang tampak sebagaimana adanya. Metode deskriptif
ini memusatkan perhatiannya pada penemuan fakta-fakta sebagaimana
BAB II
GAIRAIGO DAN BUKU INTERMEDIATE
2.1 Gairaigo Dalam Bahasa Jepang
Gairaigo sebagai salah satu jenis kosakata dalam bahasa Jepang, apabila
dilihat dari arti tulisannya dapat didefenisikan sebagai kata-kata yang berasal dari
bahasa asing yang menjadi bahasa Jepang, menurut (Soni Mulyawan, Majalah
Ilmiah Unikom, Vol.5 hlm 65-70).
Menurut (Ishiwata; 2001: 7) dalam buku Ahmad Dahidi “Gairaigo ga gaikoku
kara kita kotoba de aru naraba, kango mo mata chuugoku kara nihongo ni haitta
kotoba de ari, kango mo gairaigo de aru hazu de aru, to iu iken de aru. Oleh sebab itu,
gairaigo bisa dibagi dua kelompok besar, yakni (1) kango (漢語): dan (2) yougo(洋
語). Namun demikian, Ishiwata sendiri membagi gairaigo menjadi dua, yaitu gairaigo
kelompok touyoukei (東洋系) dan seiyoukei (西洋系)
Menurut Sudjianto (2004:105) karakteristik gairaigo berhubungan dengan
hal-hal sebagai berikut:
1. Pemendekan gairaigo
Salah satu ciri kata bahasa Jepang adalah silabel pada setiap katanya
sebagian besar berbentuk silabel terbuka, dengan kata lain setiap silabel diakhiri
dengan bunyi vokal. Oleh karena itu silabel tertutup pada kata bahasa asing yang
akan dijadikan gairaigo bahasa harus di ubah menjadi silabel terbuka dengan cara
menambahkan bunyi vokal pada setiap konsonan pada silabel tersebut. Misalnya
pada strike kalau dijadikan gairaigo akan menjadi sutoraiku.
Kelas kata yang paling banyak terdapat di dalam gairaigo adalah nomina,
selain itu ada juga kata-kata yang tergolong adjektiva. Didalam pemakaian
gairaigo ada beberapa kelas kata nomina dan adjektiva yang berubah menjadi
verba. Misalnya:
demo + ru menjadi demoru dan sabo + ru menjadi saboru.
3. Penambahan sufiks na pada gairaigo kelas kata adjektiva
Salah satu ciri khas bahasa Jepang adalah di dalam kelas katanya memiliki
satu ciri khas bahasa Jepang adalah di dalam kelas katanya memiliki dua macam
adjektiva i dan na. Ciri ini tidak dimiliki oleh bahasa lain sehingga tidak jelas
apakah suatu adjektiva dari bahasa asing itu termasuk adjektiva i atau na. Oleh
sebab itu terjadilah proses penambahan sufiks na pada gairaigo kelas kata
adjektiva sehingga menjadi jelas bahwa gairaigo tersebut termasuk kelas kata
adjektiva na bukan sebagai adjektiva i. Misalnya:
Yuniiku yuniikuna hansamu hansamuna
4. Pergeseran makna gairaigo
Masing-masing gairaigo memiliki makna sesuai dengan kata aslinya.
Namun, sejalan dengan perkembangan pemakaiannya, ada gairaigo yang memiliki
makna terbatas pada makna kata aslinya dan ada juga gairaigo yang mengalami
pergeseran makna dari makna aslinya. Sebagai contoh kata mishin pada mulanya
berarti mesin (mashin= kikai). Tetapi sekarang kata mishin terbatas pada kikai
yang dipakai untuk menjahit pakaian (mesin jahit). Sedangkan untuk menyatakan
Selain itu menurut Nashihin (2003) mengemukakan terdapat beberapa cara
untuk membentuk kosakata- kosakata baru dalam bahasa Jepang, di antaranya
melalui proses:
1. Affiksasi, suatu proses sangat umum dalam pembentukan kata dalam bahasa Jepang melalui proses affiksasi, yakni melalui prefiksasi dan sufiksasi. Ini
merupakan proses-proses di mana sufiks atau prefiks sebagai suatu morfem
diinfleksikan ke sebuah bentuk dasar.
2. Penggabungan, penggabungan dalam bahasa Jepang dapat dibentuk dengan
satu ragam cara. Sebagai contoh, komposisikomposisi dari penggabungan bisa
saja merupakan kata-kata asli, Sino-Jepang (berasal dari China), atau
kombinasi dari kata-kata yang aslinya berbeda.
3. Reduplikasi, suatu proses di mana sebagian dari sebuah kata atau keseluruhan kata diulangi untuk menciptakan suatu kata baru. Dua contoh dari reduplikasi
dalam bahasa Jepang yaitu mimetik dan reduplikasi semu (renyookei).
4. Serapan, yaitu sebagai suatu proses terakhir dalam pembentukan kata-kata dalam bahasa Jepang adalah serapan (pinjaman). Semua kata-kata serapan
termasuk gabungan- gabungan Sino-Jepang (berasal dari China), ada pada
kelompok ini.
2.2 Gairaigo Dalam Buku Intermediate
Gairaigo merupakan salah satu jenis goi (kosa kata) dalam bahasa Jepang
yang sudah ditentukan pemakaiannya sesuai dengan aturan-aturan yang di
tentukan dalam kaidah bahasa Jepang. oleh karena itu gairaigo sebagai kosa kata
struktur kalimat bahasa Jepang, selain itu gairaigo juga mempunyai ciri yang
dimilikinya sebagai penanda bahwa ia mempunyai status dalam kelas kata bahasa
Jepang, baik itu sebagai doushi, meishi dan keiyoushi, dan juga gairaigo dapat
ditentukan sebagai salah satu unsur pembentuk kalimat dalam bahasa Jepang
melalui ciri kelas katanya.
Akan tetapi dalam text bacaan buku Intermediate Japanese juga mempunyai
gairaigo, dimana penulis akan melihat kelompok kata benda, kata kerja dan kata
sifat berdasarkan padanan bahasa Jepang asli dan yang tidak mempunyai padanan
bahasa Jepang aslinya, dan ini tentunya akan dibahas pada bab berikutnya.
Berikut ini adalah beberapa gairaigo yang ada pada text bacaan buku
Intermediate Japanese sebagai berikut:
2.2.1 Kelompok Kata Kerja
TEXT 11
1. また、サービス
Mata, saabisu wo ukeru ichibanshimin ya joukyakunadomo, seifuku no
hito ni sessuru toki, nantonaku anshinkan ga moteru.
を受ける一番市民や乗客なども、制服の人に接す
るとき、なんとなく安心感がもてる。
2.2.2 Kelompok Kata Benda
TEXT 1
1. そうしたニュースがたびたび新聞にのったり、テレビ
Soushita nyuusu ga tabitabi shinbun ni nottari, terebi no gamen ni
detarisuru.
の画面に出
2. 人に会うときはレストラン
Hito ni autokiwa resutoran ya kissaten wo ryou surukoto ga
ookunattayoudearu.
や喫茶店を利用することが多くなった
ようである。
TEXT 2
1. 朝夕は通勤のサラリマン、昼ごろはデパート
Asayuu wa tsuukin no sarariman, hirugorowadepaato ni kayou shufu
ga ooitoiukotodearuga, kourei no wa sukunai.
に通う主婦が多いと
いうことであるが、高齢の人は少ない。
2. いっぽう、バス
Ippou, basu wa roujin ga ooi.
は老人が多い。
TEXT 3
1. 「十月の料理」「秋のおしゃれ」「スポーツ
[Juugatsu no ryouri] [ aki no oshare] [ supootsuno aki] [dokushono aki]
toutou.
の秋」「読書の秋」
等々。
2. テレビのコマーシャル
Terebi no komaasharu mo haymehayame ni deru. も早め早めに出る。
3. マスコミ
Masukomi ga shiki no utsurikawari wo hayame hayame ni oshieteiru が四季の移りかわりを早め早めに教えている。
4. 早く次の季節の準備をし、早く仕事をし、早くレジャーの予約を
Hayaku tsugino kisetsu no junbiwoshi, hayaku shigotowoshi,
hayakurejaa no yoyaku wo shiteiruuchini, hayaku
shindeshimounodehanakarouka.
TEXT 4
1. 昔は火加減を見ながら長い時間をかけて煮こんだ料理も、現在の
電子レンジ
Mukashi wa hikagen wo minagara nagai jikan wo kakete nikon da ryouri
mo, genzai no denshi renji nagarawazuka suufun dedekiteshimau
ならわずか数分でできてしまう。
2. 銀行不り込みやクレジント。カード
Ginkoufuri komiya kurejinto.kaado nadoga fukyuushita kekka, genkin
wo tenisurukotoga sukunakunatta.
などが普及した結果、現金を
手にすることが少なくなった。
3. あるいは、ボーナス
Aruiwa, boonasu no detahi, itsumoyori atsui fuutou wo shikkarito
nigitte ie e isogusoushita fuukei ga amarimirarenakunatta
の出た日、いつもより厚い封筒をしっかりと
握って家へ急ぐそうした風景があまりみられなくなった。
TEXT 5
1. 目の前にポット
Me no maeni potto to yunomiga attemo, jibun de cha wo irenaitoiu
hitomoiru.
と湯のみがあっても、自分で茶を入れないという
人もいる。
2. 老妻が俳句の会やゲットボール、あるいは団体旅行に出かけたあ
をあげて台所に立ち、新聞の切り抜きなどを頼りに、そうめんを
ゆでるという風景が多くなったらし。
Rousaiga haikunokaiyagettobooru, aruiwa dantairyokou ni dekaketaato,
hitori konosareta roudeishu wa, [yare, dokkeisho] to omoikoshi wo agete
daidokoro ni tachi, shinbun no kiri nukinado wo tayorini, soumen wo
yuderutoiu fuukei ga ooikunattarashi.
TEXT 6
1. スタンド
Sutandowokuwae, achikochini oitemite, donoichiga ichibankoukateki
ga kenkyuushitehoshi] to atta.
を加え、あちこちに置いてみて、どの位置が一番効果的
が研究してほし」とあった。
2. これは電気器具メーカー
Korewa denkikigu meekaa no hanashi de aruga, ippon no kateidewa,
shoumeino komakai kufuuwa amari mondai ni naranai.
の話であるが、一般の家庭では、照明の
こまかい工夫はあまり問題にならない。
3. また、米国東部の古めかしいホテル
Mata, beikokutoubu no furumekashii hoteru ni tomattatokiwa,
shokuuudou no naka ga hijouni kurakute, ashi wo fimiirerunonichotto
fuan wo
に泊まったときは、食堂の中
が非常に暗くて、足をふみ入れるのにちょっと不安を感じるほど
TEXT 8
1. 、この時期になると「義理チョコ
Kono jikininaruto [girichoko] toiukotoba ga wakai hito no kuchi ni
noboru.
」ということばが若い人の口に
のぼる。
2. 「義理」という古くさいことばがチョコ
[Giri] toiu furukusaikotobaga choko to musubitsuiteirunowa omoshiroi
と結びついているのは面
白い。
TEXT 9
1. アパートやマンション
Apaatoya manshon ni sumuhitoga ookunattekitanode, kagimo ooi ni
kairyousaretasoidearu.
に住む人が多くなってきたので、鍵も大い
に改良されたそうである。
2.2.3 Kelompok Kata Sifat
TEXT 5
1. こうした男性がなれない手つきで包丁を握って大根に挑戦する
姿は、ユーモラス
Koushita dansei ga narenai kitsukite houchou wo nigitte daikon ni
chousensuru sugatawa, yuumorasu nimomieru.
にも見える。
TEXT 8
1. 最近は バレ ンタイン。 デー
Saikinwa barentain.deetoiu gairai no shuukan ga hiromari hajimetaga.
TEXT 9
1. 空き巣の進入方法を見ると、鍵のかかっていない玄関から入る
のが四十三パーセント
Akisuno shinnyuuhouhou wo miruto, kagi no kakatteinai genkan kara
hiru no ga yonjuusan paasento de, mottomo ooi.
で、最も多い。
2. 錠をあけたりこわしたりして入るのは、わずか二十パーセント
Jouwo aketari kowashitarishite hairunowa, wazuka nijuu paasento
dearu.
である。
TEXT 10
1. 体の重しそうな人ばかりでなく、スマート
Karada no omoshisounahito bakaridenaku, sumattona wakai hitodemo,
suwarikata ni ki wo tsukenaito, tonari no hitoga meiwakusuru.
な若い人でも、すわ
りかたに気をつけないと、隣のひとが迷惑する。
TEXT 12
1. 幅も奥行きも三十センチ
Habamo okuyukimo sanjuusenchiguraino homonagai hondana ya
shokkidana dearu.
ぐらいの細長い本棚や食器棚である。
2.3 Tujuan Buku Intermediate Japanese
Gairaigo ini banyak terdapat pada buku Intermediate Japanese, dan buku
ini diperuntukan bagi orang asing yang sedang belajar bahasa Jepang, dan sudah
Japanese merupakan sebuah perancangan buku yang ditujukan untuk para siswa
yang telah belajar bahasa Jepang, dan paling tidak sudah mempunyai pengetahuan
dasar dalam belajar bahasa Jepang, sehingga buku ini merupakan lanjutan dari
belajar bahasa Jepang yang disebut dengan buku Pengantar Modern Jepang.
Dalam buku ini memiliku pemahaman yang kuat tentang konjugasi kata kerja dan
aspek lain dari tata bahasa jepang dasar.
Adapun tujuan dari buku Intermediate Japanese ini adalah untuk dapat
memahami setiap pelajaran yang ada dari beberapa text bacaan, selain itu setiap
text tentu saja mempunyai topic yang berbeda-beda, maka setiap siswa diharapkan
dapat memahami berbagai pelajaran dan juga setiap text disertakan berbagai kosa
kata, kosa kata yang digunakan juga ada yang menggunakan gairaigo sehingga
memudahkan setiap siswa yang membaca buku ini akan dapat memahami isi
BAB III
ANALISIS PEMAKAIAN GAIRAIGO DALAM TEXT BACAAN
BUKU INTERMEDIATE JAPANESE
3.1 Gairaigo dan Bahasa Jepang Aslinya 3.1.1 Kelompok Kata Benda
TEXT 1
3. 人に会うときはレストラン
Hito ni autokiwa resutoran ya kissaten wo ryou surukoto ga
ookunattayoudearu.
や喫茶店を利用することが多くなった
ようである。
Artinya:
Ketika bertemu dengan orang sepertinya banyak hal yang menggunakan
restoran dan kopi.
4. そうしたニュースがたびたび新聞にのったり、テレビ
Soushita nyuusu ga tabitabi shinbun ni nottari, terebi no gamen ni
detarisuru.
の画面に出
たりする。
Artinya:
Berita yang seperti itu kerap muncul disurat kabar, muncul di layar
Analisisnya:
Gairago yang berasal dari kata restaurant yang artinya restaurant atau
tempat makan memiliki padanan bahasa Jepang aslinya yaitu 食 堂
(shokudou) yang artinya juga rumah makan, dimana bahasa Jepang
berasal dari China dan memakai huruf kanji. Istilah resutoran untuk
digunakan orang untuk tempat makan, dengan berkembangnya Jepang
dan semakin banyaknya budaya asing yang masuk ke Jepang sehingga
terjadinya suatu pergeseran kata yang dikenal dengan restaurant, dimana
orang asing diluar Jepang khususnya orang Eropa menggunakan
restaurant bukan hanya sebagai tempat makan, tapi juga bisa sebagai
tempat bertemunya rekan bisnis atau tempat berkumpulnya suatu
keluarga dan membicarakan sesuatu. Sedangkan syokudo merupakan
kantin yang juga sebagai tempat makan, kata shokudo lebih akrab
dikenal diJepang, sedangkan untuk jenis kata restoran dipakai untuk
kalangan tertentu saja. Saat ini masyarakat Jepang tetap masih memakai
kedua kata tersebut.
レストラン
Gairagi yang berasal dari kata news yang mempunyai arti berita,
mempunyai padanan dalam bahasa Jepang yaitu : 消息,shousoku, yang
artinya berita, dimana bahasa Jepang berasal dari China. kata ニュース ニュース
adalah berita yang disiarkan dalam televisi, yang juga merupakan bagian
dari teknologi, sedangkan news merupakan berita yang disiarkan di
teknologi yang berasal dari barat, dan pada saat itu Jepang belum
mengenal teknologi sehingga Jepang langsung mengambil kata dan
memakainya di Jepang hingga saat ini.
TEXT 2
3. 朝夕は通勤のサラリマン、昼ごろはデパート
Asayuu wa tsuukin no sarariman, hirugorowadepaato ni kayou shufu
ga ooitoiukotodearuga, kourei no wa sukunai.
に通う主婦が多いと
いうことであるが、高齢の人は少ない。
Artinya:
Pagi dan sore karyawan pergi ke kantor, siang hari ibu rumah tangga
banyak yang pergi ke departement store, tetapi orang jompo sedikit.
Analisisnya:
Pada kata sarariman dimana sarariman makna katanya adalah
businessman, mempunyai padanan bahasa Jepang aslinya adalah会社員
(kaishain) yang artinya pegawai yang bekerja diperusahaan, pada
kalimat di atas menerangkan bahwa pegawai atau karyawan setiap pagi
pergi ke kantor untuk bekerja, dari dulu para pegawai di Jepang dengan
disiplinnya pergi bekerja, sedangkan kata sarariman merupakan istilah
yang sama dengan karyawan atau pegawai, akan tetapi mengapa dipakai
di dalam buku ini, karena buku ini merupakan buku modern bahasa
Jepang yang sudah tentu menggunakan istilah-istilah yang khusus
terhadap istilah karyawan.
Mempunyai bahasa Jepang aslinya adalah 店(mise) yang artinya toko, di
Jepang mempuyai banyak toko sejak dulu, toko disini mengandung arti
semua barang-barang rumah tangga ataupun yang lain-lain ada dan
tersedia, sedangkan kata デパート mengandung arti bahwa departement
store yang artinya toko serba ada, kalau kita lihat arti dari kalimat di atas
adalah bahwa setiap pagi para ibu rumah tangga pergi ke departemen
store untuk berbelanja keperluan rumah tangga, hal ini kalau kita lihat
bahwa istilah depato berasal dari bahasa asing. Di Indonesia sebagai
perbandingan mempunyai banyak kesamaan yaitu adanya suwalayan
merupakan toko yang lebih kecil dibandingkan dengan supermarket, dan
supermarket juga termasuk toko yang lebih kecil lagi dari hypermarket,
atau gambaran hipermarket ini adalah seperti toko serba ada, yang
menjual segala keperluan rumah tangga secara lengkap.
デパート
TEXT 3
5. 「十月の料理」「秋のおしゃれ」「スポーツ
[Juugatsu no ryouri] [ aki no oshare] [ supootsuno aki] [dokushono aki]
toutou.
の秋」「読書の秋」
等々。
Artinya:
Masakan bulan oktober, pakaian di musim gugur, olah raga musim
gugur, buku bacaan musim gugur, dan lain-lain
Artinya:
Iklan televisi pun cepat-cepat keluar
7. 早く次の季節の準備をし、早く仕事をし、早くレジャー
Hayaku tsugino kisetsu no junbiwoshi, hayaku shigotowoshi,
hayakurejaa no yoyaku wo shiteiruuchini, hayaku
shindeshimounodehanakarouka.
の予約を
しているうちに、早く死んでしもうのではなかろうか。
Artinya:
Cepat persiapkan musim berikutnya, cepat bekerja, cepat memesan
tempat hiburan, bahkan akhirnya ini cepat mati
Analisisnya:
Bahasa Jepang aslinya : 運動(undo = gerakan), sedangkan kata ス
ポ ー ツ yang artinya sport(olah raga) yang merupakan olah raga, dan
kalau dibandingkan dengan padanan bahasa Jepang aslinya adalah undo
yang merupakan olah raga yang sifatnya gerakan dan semua olah raga
pasti menggerakkan tubuh, akan tetapi yang dimaksud dengan supootsu
pada kalimat di atas adalah suatu persiapan musim yang akan yaitu
musim gugur untuk selalu dapat berolah raga, agar badan tidak kaku dan
selalu dalam kondisi yang sehat walaupun adanya pergantian musim.
Akan tetapi mengapa kata supootsu yang dipakai di dalam buku ini,
karena istilah sport merupakan istilah yang dapat diterima umum yang
mengandung arti olah raga, jadi berdasarkan kalimat di atas pada musim
gugur, tidak terbatas untuk membuat gerakan yang penting sifatnya olah
raga.
Bahasa Jepang aslinya : 商業(shougyou = bisnis), sedangkan kata コ
マ ー シ ャ ル mempunyai maksud commercial yang artinya komersil,
yang di maksud dengan bisnis berdarkan padanan bahasa Jepang aslinya
adalah suatu usaha yang mempunyai tujuan untuk mendapatkan
keuntungan, sedangkan istilah コマーシャル (komasharu = komersil)
mengandung arti iklan yang ada di televisi yang sifatnya
mempromosikan suatu barang atau produk yang dijual dengan harapan
iklan tersebut dapat diterima masyarakat, dan pada akhirnya barang yang
ada di iklan tersebut dipakai oleh masyarakat, sehingga pada akhirnya
para produsen atau pebisnis tersebut mendapatkan keuntungan sesuai
dengan yang diharapkannya, dan istilah komasharu ini sangat cocok
digunakan dalam buku ini karena buku ini merupakan buku modern
bahasa Jepang, tentunya memnggunakan istilah-istilah yang dapat
dikenal oleh masyarakat umum atau orang asing yang berada diluar
Jepang.
コマーシャル
レ ジ ャ ー mempunyai padanan bahasa Jepang aslinya adalah 休 み
(yasumi) yang berasal dari kata leisure, vacation yang diserap dari
bahasa asing yang artinya hiburan. kata liburan atau rejaa pada kalimat
di atas dimaksud adalah liburan pada waktu tertentu, dimana apabila kita
tempat dulu dengan cepat, karena menurut kebiasaan orang Jepang selalu
akan menyediakan waktu untuk liburan apabila waktunya. Sedangkan
kata yasumi juga merupakan libur, tapi libur yang dimaksud disini
adalah libur dalam waktu yang singkat, misalnya hari kerja enam hari
maka hari ketujuhnya adalah libur, atau misalnya karyawan yang bekerja
di perusahaan yang bekerjanya menggunakan shif atau bekerja denagn
masuk pagi, masuk siang atau masuk malam, tentu liburnya juga
bergantian, ada yang off senin, off selasa, dll.
TEXT 4
4. 昔は火加減を見ながら長い時間をかけて煮こんだ料理も、現在の
電子レンジ
Mukashi wa hikagen wo minagara nagai jikan wo kakete nikon da ryouri
mo, genzai no denshi renji nagarawazuka suufun dedekiteshimau
ならわずか数分でできてしまう。
Artinya:
Dahulu masakan yang direbus dengan menghabiskan waktu yang
panjang sambil melihat keadaan api, kalau kompor elektron sekarang,
hanya beberapa menit dapat selesai.
5. あるいは、ボーナス
Aruiwa, boonasu no detahi, itsumoyori atsui fuut ou wo shikkarito
nigitte ie e isogusoushita fuukei ga amarimirarenakunatta
の出た日、いつもより厚い封筒をしっかりと
握って家へ急ぐそうした風景があまりみられなくなった。
Hari keluarnya bonus seperti biasanya buru-buru pulang kerumah dan
menjepit dengan erat amplop yang tebal, pemandangan seperti ini
menjadi jarang dilihat.
Analisisnya:
レ ン ジ mempunyai padanan bahasa Jepang aslinya yaitu 間(aida =
diantara) yang artinya diantara dua pilihan, sedangkan kata レ ン ジ
(renji) yang berasal dari kata range yang artinya jarak. Berdasarkan
kalomat di atas renji yang dimaksud adalah masak sudah menggunakan
teknologi yang canggih, karena hanya dengan memasak sudah dapat
memperkirakan kira-kira berapa menit masakan itu baru masak, artinya
jarak waktu yang di perkirakan sudah dapat diketahui kira-kira berapa
menit atau sudah mempuyai batas intervalnya, tergantung masak apa.
レンジ
ボーナス mempunyai padanan bahasa Jepang aslinya : 賞 与
(shouyo) yang artinya uang jasa, sedangkan istilah ボーナス (boonasu)
yang berasal dari kata bonus yang juga mempunyai arti uang jasa adalah
imbalan yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan dikarenakan
sesuatu hal, misalnya karena hasil kerjanya yang bagus, atau karena
perusahaan mendapatkan keuntungan dua kali lipat, dll. Pada kalimat
diatas, istilah bonus mempunyai arti bahwa hal yang jarang sekali dilihat
sehingga karyawan mempunyai rasa ingin tahu yang hebat tentang isi
amplop tersebut, karena kalau sudah ada bonus ini merupakan hal yang
bonus bisa karena perusahaan itu mendapatkan keuntungan dua kali lipat,
atau pemberian bonus bagi karyawan yang mempunyai dedikasi tinggi
terhadap kerjanya, dll.
TEXT 5
3. 目の前にポット
Me no maeni potto to yunomiga attemo, jibun de cha wo irenaitoiu
hitomoiru.
と湯のみがあっても、自分で茶を入れないという
人もいる。
Artinya:
Ada juga orang yang dikatakan tidak bisa memasak sendiri teh sendiri,
meskipun ada chawan dan ceret didepan matanya.
Analisisnya:
ポット mempunyai padanan bahasa Jepang nya adalah 茶碗(chawan)
yang mempunyai arti yang sama denga potto, dahulu kala chawan
digunakan orang Jepang untuk acara minum teh, akan tetapi istilah potto
juga sudah dikenal dikalangan masyarakat Jepang, karena pengaruh
budaya asing yang masuk ke Jepang, sehingga muncullah kata potto
yang merupakan seperti layaknya teko kecil yang digunakan untuk
minum, tapi bukan itu saja, saat ini di zaman yang moder ini, di
manapun kita ingin minum misalnya direstoran apabila ingin minum teh
atau kopi selalu disediakan ceret atau teko kecil baik itu tempat gulanya,
atau air gula langsung, agar para pengunjung dapat menyesuaikan rasa
yang sesuai dengan selera.
TEXT 6
4. スタンド
Sutandowokuwae, achikochini oitemite, donoichiga ichibankoukateki
ga kenkyuushitehoshi] to atta.
を加え、あちこちに置いてみて、どの位置が一番効果的
が研究してほし」とあった。
Artinya:
Ada keinginan meneliti dimana letak efektif, dan meletakkan/ mencoba
meletakkan beberapa posisi disana situ dengan menambah.
5. これは電気器具メーカー
Korewa denkikigu meekaa no hanashi de aruga, ippon no kateidewa,
shoumeino komakai kufuuwa amari mondai ni naranai.
の話であるが、一般の家庭では、照明の
こまかい工夫はあまり問題にならない。
Artinya:
Ini ada berbicara merek peralatan listrik, tetapi dalam rumah tangga
secara umum berusaha dengan detail tentang penerangan sedikit tidak
menjadi masalah.
6. また、米国東部の古めかしいホテル
Mata, beikokutoubu no furumekashii hoteru ni tomattatokiwa,
shokuuudou no naka ga hijouni kurakute, ashi wo fimiirerunonichotto
fuan wo
に泊まったときは、食堂の中
が非常に暗くて、足をふみ入れるのにちょっと不安を感じるほど
であった。
Kemudian, ketika menginap dihotel tradisional di bagian timur Amerika,
direstoran karena sangat gelap untuk menginjakkan kaki merasa lebih
was-was.
Analisisnya:
ス タ ン ド mempunyai padanan bahasa Jepang aslinya yaitu 電 灯
(dentoo) yang artinya lampu. Sedangkan sutando merupakan istilah
bahasa asing yang berasal dari kata stand yang artinya berdiri.
Berdasarkan kalimat diatas kata sutando mengandung arti posisi dari
lampu, bukan saja letaknya di atas, akan tetapi posisi lampu juga bisa
dimana aja, bisa diletakkan di atas meja, di dinding rumah atau posisi
lampu juga sudah dapat dibawa kemana-mana tergantung pada kondisi
tertentu.
スタンド
メ ー カ ー mempunyai padanan bahasa Jepang aslinya yaitu 工 業
(kougyou) yang mengandung arti industri. Sedangkan kata メ ー カ ー
berasal dari kata maker yang artinya pembuat. Pembuat dalam hal ini
dapat di interpretasikan sebagai produsen, dimana produsen adalah orang
yang menghasilkan sesuatu untuk kebutuhan konsumen atau para
pembeli, sama halnya dengan industri yang mempunyai arti juga
menghasilkan barang atau membuat barang dan kemudian dijual ke
pasar. Berdasarkan kalimat diatas bahwa kata メーカー(meekaa) adalah
membicarakan tentang merek peralatan listrik atau sama artinya pembuat
listrik tersebut.
ホ テ ル mempunyai padanan bahasa Jepang asli yaitu 旅 館(ryokan =
losmen), sedangkan kata ホテル (hoteru = hotel) adalah tempat
penginapan yang fungsinya sama dengan losmen. Hotel dengan losmen
bila dilihat hampir sama tapi berbeda, kalau hotel merupakan tempat
penginapan yang sudah mempunyai level seperti hotel bintang lima,
hotel bintang satu, dll sedangkan pada zaman dulu tempat penginapan
disebut dengan losmen, dimana losmen ini adalah tempat yang fungsinya
hanya sebagai penginapan sedangkan hotel selain sebagai tempat
penginapan juga berfungsi sebagai tempat seminar, tempat untuk
mengadakan sesuatu atau bisa juga gedungnya disewakan bagi seseorang
yang berkepentingan.
ホテル
3.1.2 Kelompok Kata Sifat
TEXT 5
2. こうした男性がなれない手つきで包丁を握って大根に挑戦する
姿は、ユーモラス
Koushita dansei ga narenai kitsukite houchou wo nigitte daikon ni
chousensuru sugatawa, yuumorasu nimomieru.
にも見える。
Artinya:
Laki-laki seperti ini bentuk memotong dengan menggenggam pisau
dengan bentuk tidak biasa, ada lucunya juga.
ユーモラス mempunyai padanan bahasa Jepang aslinya yaitu こ っ け
い な(kokkeina) yang artinya lucu, sedamgkan kata ユ ー モ ラ ス
(humorous) yang juga artinya lucu. Berdasarkan kalimat diatas kata ユ
ー モ ラ ス mengandung arti bahwa cara yang digunakan dalam
menggemgam pisaunya kelihatan lucu, bukan berarti orangnya yang
lucu.
TEXT 10
2. 体の重しそうな人ばかりでなく、スマート
Karada no omoshisounahito bakaridenaku, sumattona wakai hitodemo,
suwarikata ni ki wo tsukenaito, tonari no hitoga meiwakusuru.
な若い人でも、すわ
りかたに気をつけないと、隣のひとが迷惑する。
Artinya:
Tidak hanya orang yang badannya berat, orang yang langsing kalau
cara duduknya tidak baik, akan mengganggu orang sebelah.
Analisisnya:
ス マ ー ト mempunyai padanan bahasa Jepang aslinya yaitu 上 手
(jouzu = pintar, cerdas), sedangkan スマート yang berasal dari kata
smart yang juga artinya pintar, cerdas. Berdasarkan kalimat diatas kata
smart adalah sikap seseorang bagaimana berfikir agar dapat duduk
dengan nyaman walaupun di tempat yang sempit, dan tidak
mengganggu orang disebelahnya.
スマート
3.2 Gairaigo yang Tidak Ada Padanan Bahasa Jepang Aslinya 3.2.1 Kelompok Kata Kerja
TEXT 11
1. また、サービス
Mata, saabisu wo ukeru ichibanshimin ya joukyakunadomo, seifuku no
hito ni sessuru toki, nantonaku anshinkan ga moteru.
を受ける一番市民や乗客なども、制服の人に接す
るとき、なんとなく安心感がもてる。
Artinya:
Dan para pelayan menerima orang pada umumnya penumpang pun
ketika berhubungan dengan orang yang memakai seragam, ada perasaan
yang aman.
Analisisnya:
サービスtidak mempunyai padanan bahasa Jepang aslinya, Pada kata
サ ービ ス(saabisu) yang mempunyai makna service yang artinya
pelayanan, mempunyai bahasa Jepang aslinya yaitu tidak ada. Pada kata
saabisu, servise yang dimaksud adalah yang memakai seragam
mempunyai tugas melayani masyarakat atau dengan kata lain yang
memberikan pelayanan umum.
サービス
TEXT 5
1. 老妻が俳句の会やゲットボール、あるいは団体旅行に出かけたあ
をあげて台所に立ち、新聞の切り抜きなどを頼りに、そうめんを
ゆでるという風景が多くなったらし。
Rousaiga haikunokaiyagettobooru, aruiwa dantairyokou ni dekaketaato,
hitori konosareta roudeishu wa, [yare, dokkeisho] to omoikoshi wo agete
daidokoro ni tachi, shinbun no kiri nukinado wo tayorini, soumen wo
yuderutoiu fuukei ga ooikunattarashi.
Artinya:
Kelihatannya banyak istri yang sudah tua setelah pergi untuk bertamasya
atau main sport, getball atau kelompok putra, situasi yang sudah tua
tinggal sendirian, pergi kedapur dengan memegang pinggang yang berat
[apa boleh buat, terpaksa] membuat mie sambil melihat klipping disurat
kabar.
Analisisnya:
ゲットボールtidak mempunyai bahasa Jepang aslinya . kata gate ball
mempunyai arti memperoleh bola. Kata gate ball juga diserap dari
bahasa asing dan dipakai di Jepang hinggan kini. Olah raga merupakan
hal yang digemari seseorang, istilah gate ball digunakan untuk olah raga
tertentu yaitu yang sifatnya memperoleh bola, misalnya sepak bola,
kipper selalu berusaha untuk memperoleh bola agar tidak gol oleh lawan,
demikian juga pada olah raga basket, juga bagaimana untuk memperoleh
bola.
3.2.2 Kelompok Kata Benda
TEXT 1
1. そうしたニュースがたびたび新聞にのったり、テレビ
Soushita nyuusu ga tabitabi shinbun ni nottari, terebi no gamen ni
detarisuru.
の画面に出
たりする。
Artinya:
Berita yang seperti itu kerap muncul disurat kabar, muncul di layar
televisi.
Analisisnya:
テレビyang berasal dari kata television juga tidak mempunyai padanan
bahasa Jepangnya, dimana kata televisi merupakan media eletronik yang
juga merupakan bagian dari teknologi, sedangkan news merupakan
berita yang disiarkan di televisi. Dahulu teknologi yang ada di Jepang
sekarang ini merupakan teknologi yang berasal dari barat, dan pada saat
itu Jepang belum mengenal teknologi sehingga Jepang langsung
mengambil kata dan memakainya di Jepang hingga saat ini.
テレビ
TEXT 2
1. いっぽう、バス
Ippou, basu wa roujin ga ooi.
は老人が多い。
Artinya:
Analisisnya:
バ ス tidak mempunyai padanan bahasa Jepang asli yang berasal dari
kata bus, yang artinya juga bus, berdasarkan kaimat di atas bahwa bus
merupakan transportasi umum yang digunakan di Jepang, biasanya
digunakan para orang tua, orang yang tidak begitu sehat jasmaninya, dll.
バス
TEXT 3
1. マスコミ
Masukomi ga shiki no utsurikawari wo hayame hayame ni oshieteiru が四季の移りかわりを早め早めに教えている。
Artinya:
Mas media memberitahukan dengan cepat perubahan empat musim
2. 現実の季節とマスコミの季節と、二つの季節を同時に経験する生
活は、精神的にいそがしく、 つか
,疲
Genjitsu no kisetsu to masukomi no kisetsuto, futatsu no kisetsu wo
douji ni keiken suru seikatsuwa, seishintekini isogashiku, tsukareru.
れる。
Artinya:
Kehidupan yang mengalami dua musim yang nyata dan musim mas
media, secara mental menyibukkan dan melelahkan.
Analisisnya:
マスコミtidak mempunyai padanan bahasa Jepang aslinya, kata マスコ
ミ berasal dari kata mass media yang artinya media. Media merupakan
sarana yang memberikan informasi, media terbagi atas media cetak
misalnya koran, majalah dan juga media elektronik misalnya televisi,
internet, dll. Berdasarkan kalimat di atas bahwa マ ス コ ミ adalah
sumber informasi yang selalu berubah, dimana masyarakat juga dengan
cepatnya mengikuti informasi yang ada hingga lelahnya..
TEXT 4
1. 銀行不り込みやクレジント。カード
Ginkoufuri komiya kurejinto.kaado nadoga fukyuushita kekka, genkin
wo tenisurukotoga sukunakunatta.
などが普及した結果、現金を
手にすることが少なくなった。
Artinya:
Akibat telah populernya kartu kredit, membayar lunas melalui bank, hal
membayar uang pas menjadi berkurang.
Analisisnya:
クレジント。カード tidak mempunyai bahasa Jepang aslinya, karena
kartu kredit juga merupakan bagian dari teknologi yang digunakan di
setiap bank, dengan perkembangan teknologi memungkinkan seseorang
dimanapun berada tetap bisa melakukan transaksi baik tunai maupun
kredit. Berdasarkan kalimat diatas kartu kredit merupakan salah satu alat
pembayaran yang digunakan di zaman modern ini dimana dalam
pembayaran tersebut tidak menggunakan uang tunai, sehingga pada
masyarakat jarang sekali menyimpan uang dalam ukuran yang besar.