SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1(Sarjana)
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Indar Wiguna 1.05.10.399
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
PERNYATAAN KEASLIAN
ABSTRAK...i
ABSTRACT...ii
KATA PENGANTAR...iii
DAFTAR ISI...vi
DAFTAR GAMBAR...xii
DAFTAR TABEL...xviii
DAFTAR SIMBOL...xxi
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang...1
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ...3
1.2.1. Identifikasi...3
1.2.2. Rumusan Masalah...3
1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian...4
1.4. Kegunaan Penelitian...5
1.4.1 Kegunaan Praktis...5
1.4.2 Kegunaan Akademis...5
1.5. Batasan Masalah...5
1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian...6
2.1.1. Karakteristik Sistem...9
2.1.2. Klasifikasi Sistem...11
2.2. Konsep Dasar Informasi...11
2.2.1 Siklus Sistem...13
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi...14
2.3.1 Komponen Sistem Informasi...15
2.3.2 Kegiatan Sistem Inforamasi...15
2.4 Konsep Dasar ZIS ( Zakat, Infak dan Shadaqah )...16
2.4.1 Pengertian Zakat...16
2.4.2. Pengertian Infak...19
2.4.3. Pengertian Shadaqah...20
2.5 Landasan Hukum Zakat, Infak dan Shadaqah...20
2.5.1 Landasan Hukum Zakat...20
2.5.2 Landasan Hukum Infak...21
2.5.3 Landasan Hukum shadaqah ...21
2.6 Perhitungan...22
2.7 Konsep Dasar DataBase...26
2.8 Konsep Dasar Java...27
2.9 Konsep Dasar MySql...27
2.10 Konsep Dasar Jaringan Komputer...28
2.10.1 Jenis – Jenis Jaringan...28
2.10.2 Topologi Jaringan...30
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian...32
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan...32
3.1.2 Visi dan Misi...34
3.1.3 Struktur Organisasi...35
3.1.4 Job Deskripsi...36
3.2 Metode Penelitian...38
3.2.1 Desain Penelitian...38
3.2.2 Jenis Dan Metode Pengumpulan Data...38
3.2.2.1 Sumber Data Primer...39
3.2.2.2 Sumber Data Sekunder...39
3.2.4 Pengujian Software...45
3.3 Analisis Sistem Yang Berjalan...45
3.3.1 Analisis Dokumen...46
3.3.2 Analisis Prosedure Yang Sedang Berjalan...48
3.3.2.1 Flow Map...51
3.3.2.2 Diagram Konteks...56
3.3.2.3 Data Flow Diagram ( DFD )...57
3.3.3 Evaluasi Sistem Yang Berjalan...61
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perancangan Sistem...63
4.1.1 Tujuan Perancangan Sistem...63
4.1.2 Gambaran Umum SistemYang Diusulkan...64
4.1.3 Perancangan Prosedure Yang Diusulkan...65
4.1.3.1 Flow Map...68
4.1.3.2 Diagram Konteks...71
4.1.3.3 Data Flow Diagram ( DFD )...72
4.1.4.2 Relasi Tabel...82
4.1.4.3 Entity Relationship Diagram...83
4.1.4.4 Struktur File...84
4.1.4.5 Kodefikasi...89
4.2 Perancangan Antar Muka...92
4.2.1 Struktur Menu...92
4.2.2 Perancangan Input...93
4.2.3 Perancangan Output...107
4.3 Perancangan Arsitektur Jaringan...113
4.4 Implementasi...115
4.4.1 Batasan Implementasi...115
4.4.2 Implementasi Perangkat Lunak...115
4.4.3 Implementasi Perangkat Keras...116
4.4.4 Implementasi Basis Data...117
4.4.5 Implementasi Antar Muka...120
4.4.6 Implementasi Instalasi Program...123
4.4.7 Penggunaan Program...126
Bab V Kesimpulan Dan Saran
5.1 Kesimpulan...160
5.2 Saran...161
Daftar Pustaka
Jogiyanto. 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi. Yogyakarta. Andi Offset.
Kristanto, Andi. 2005. Jaringan Komputer Yogyakarta. Graha Ilmu.
Prof.Dr.Jogiyanto HM,MBA,Akt.2009. Sistem teknologi informasi. Andi .
Yogyakarta.
Riyanto.2005. Migrasi Microsoft SQL Server dengan PostgresSQL. Elex Media
Komputindo. Jakarta.
Suhadi. 2012. Dahsyatnya sedekah, tahajud, duha dan santuni anak yatim. Ziyad
Visi Media. Solo.
Yakub.2012. Pengantar sistem informasi.Graha Ilmu. Yogyakarta.
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT karena atas
berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skirpsi dengan
judul “SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGELOLAAN DATA ZIS
DI UPZ PUSDAI BERBASIS CLIENT SERVER”, yang merupakan salah satu
syarat ujian gelar Sarjana Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia
Bandung. Tak lupa juga shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan
kepada Nabi Muhammad SAW.
Penulis menyadari sepenuhnya dalam penyusunan skripsi ini masih
terdapat kekurangan mengingat akan keterbatasan kemampuan yang dimiliki oleh
penulis. Oleh karena itu penulis sangant berterima kasih dan menghargai atas
saran dan kritik dari semua pihak yang ditunjukan untuk melakukan koreksi atau
keritik yang bersifatnya membangun.
Dalam menyelesaikan skripsi ini, secara khusus penulis ingin
menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang tak terhingga terhadap
Ayahanda Bapak Adong Khadam.K dan Ibunda tercinta Ibu Ati Kustiati yang
senantiasa memberikan kasih sayang, perhatian dan do’a restu, serta pengorbanan
baik moril maupun materil yang begitu tulus ikhlas kepada penulis, sehingga
pengarahan, petunjuk–petunjuk sejak awal hingga akhir pembuatan skripsi ini,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Selain itu sudah sepantasnya pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi – tingginya
kepada :
1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.sc. selaku Rektor Universitas Komputer
Indonesia Bandung.
2. Prof.Dr.Ir.Denny Kurniadie, M.Sc. Selaku Dekan Fakultas Teknik dan
Ilmu Komputer Unikom.
3. Citra Noviyasari, S.Si.,M.T. selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi
Universitas Komputer Indonesia Bandung
4. Imelda, ST., M.T. selaku Dosen Wali yang telah memberikan masukan
dan arahan kepada penulis dari awal hingga akhir perkuliahan.
5. Seluruh Dosen Pengajar Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer Universitas
Komputer Indonesia.
6. Seluruh Sekertariat Program Studi Sistem Informasi Universitas Komputer
Indonesia.
7. Kepada Kakak–kakaku Indra Anwari, S.Si, IndriWati, S.Pd, Insan
Selain itu pada kesempatan ini juga penulis ingin mengucapkan rasa
terima kasih sebesar - besarnya kepada pihak Pusdai yang telah mengijinkan
penulis untuk melakukan obeservasi. Khusunya kepada yang terhormat :
1. Bapak Ir. Taufik Rahman selaku Kepala Unit IT Pusdai
2. Bapak Wawan Darmawan, S.HI selaku Ketua dari UPZ Pusdai
3. Bapak Aep selaku Bendahara UPZ Pusdai
4. Seluruh jajaran staf serta karyawan Pusdai yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu disini.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat terhadap
penulis pribadi rekan mahasiswa serta masyarakat pada umumnya. Akhir kata
semoga ALLAH SWT yang Maha Pengasih dan Penyayang senantiasa
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya Amien.
Bandung Juni 2014
Penulis
Indar Wiguna
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada saat ini banyak lembaga yang ada di sekitar kita, salah satunya
adalah lembaga keagamaan dimana lembaga keagamaan merupakan sistem
keyakinan dan praktek keagamaan dalam masyarakat yang telah dirumuskan dan
dibakukan. Fungsi dari lembaga keagamaan antara lain adalah sebagai media
untuk dakwah, pembinaan serta pengembangan syiar agama, selain itu juga
lembaga keagamaan berfungsi untuk memfasilitasi masyarakat untuk melakukan
ibadah-ibadah keagamaan.
Dengan semakin maju perkembangan teknologi pada saat ini
lembaga-lembaga keagamaanpun dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang prima,
oleh karena itu lembaga keagamaan harus dapat memaksimalkan pekerjaan
mereka agar dapat efisien dan juga efektif. Salah satunya yaitu dengan
memanfaatkan teknologi yang sedang berkembang pesat saat ini yaitu teknologi
komputer. Bentuk nyata penggunaan teknologi komputer saat ini di lembaga
keagamaan adalah untuk pengelolaan data.
Salah satu lembaga keagamaan yang ada di Jawa Barat adalah Pusat
Dakwah Islam atau disingkat Pusdai. Pusdai merupakan lembaga dakwah atas
fasilitas Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk menjadi sentral pemograman,
pembinaan, dan pengembangan syiar Islam di wilayah Jawa Barat. Salah satu
ditangani oleh UPZ atau unit pengumpulan zakat. UPZ pusdai merupakan suatu
unit yang berdiri dibawah naungan Pusdai, dimana tugas dari upz ini yaitu
mengumpulkan lalu menyalurakan titipan zakat, infak, shadaqah dan juga wakaf,
baik itu berupa dana ataupun barang. Namun dalam hal pengolahan data ZIS dari
penitipan sampai dengan menjadi laporan masih dirasa kurang efektif dan juga
efisien karena proses nya masih manual sehingga menimbulkan banyak masalah
diantaranya lembar-lembar data rawan hilang dan rusak, sering terjadi
penumpukan proposal, pembuatan laporan membutuhkan waktu yang lama, dalam
hal menentukan besaran zakat yang harus di bayar oleh para muzaki masih dirasa
kurang efisien dan juga terkadang menyebabkan salah perhitungan selain itu juga
proses pengiriman informasi dari petugas kepada bendahara masih belum
maksimal dikarenakan prosesnya masih ditangani secara manual sehingga
membutuhkan waktu yang cukup lama untuk penginputan data. Oleh karena itu
dibuatkan sebuah sistem informasi ZIS yang bersifat client server yang dapat
mengelola data ZIS dan dapat menjembatani pengiriman informasi dari petugas,
bendahara dan juga ketua agar dapat mengatasi masalah yang ada.
Mengacu pada permasalahan diatas penulis disini membuat sebuah sistem
informasi berbasis client server yaitu ” Sistem Informasi Pengelolaan Data
Zakat Infak Dan Shadaqah Di Unit Pengumpulan Zakat Pusat Dakwah
Islam Jawa Barat Berbasis Client Server” dengan maksud agar dapat
1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah
Pada umumnya segala sesuatu pekerjaan yang dilakukan pasti tidak akan
terlepas dari masalah dalam aktivitasnya untuk mencapai tujuan yang dinginkan.
Adapun masalah yang dapat diidentifikasi dan dirumuskan adalah :
1.2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang permasalahan di atas, maka
masalah yang akan di bahas yaitu sebagai berikut :
1. Data masih disimpan dalam bentuk arsip sehingga lembar – lembar
datanya rawan hilang dan rusak.
2. Sering terjadi penumpukan data proposal sehingga kesulitan untuk
mencarinya.
3. Masih kesulitan dalam pembuatan laporan, karena masih ditangani
secara manual
4. Dalam hal menentukan besaran zakat yang harus di bayar oleh para
muzaki masih dirasa kurang efisien dan juga terkadang terjadi salah
perhitungan dikarenakan prosesnya masih dilakukan secara manual.
5. Belum adanya sistem yang dapat menjembantani proses pengiriman
informasi antara petugas, bendahara dan juga ketua.
1.2.2 Rumusan Masalah
Berikut ini adalah rumusan masalah dari hasil penelitian yang telah di
lakukan :
1. Bagaimana sistem manajemen pengelolaan data ZIS yang sedang berjalan
2. Bagaimana perancangan sistem informasi manajemen pengelolaan data
ZIS di UPZ Pusdai.
3. Bagaimana pengujian sistem informasi manajemen pengelolaan data ZIS
di UPZ Pusdai.
4. Bagaimana Implementasi sistem informasi manajemen pengelolaan data
ZIS di UPZ Pusdai.
1.3 Maksud Dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan penelitian yang dilakukan sesuai dengan latar
belakang diatas adalah :
1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk merancang sitem informasi ZIS
berbasis Client Server yang dapat memudahkan dalam mengelola data zakat yang
ada di UPZ Pusdai.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan-tujuan yang ingin dicapai dari peneilitian ini diantaranya
adalah :
1. Mengetahui sistem manajemen pengelolaan data ZIS yang sedang berjalan
di pusdai.
2. Membuat perancangan sistem informasi manajemen pengelolaan data ZIS.
3. Menguji sistem informasi manajemen pengelolaan data ZIS yang telah
dibuat.
1.4. Kegunaan Penelitian
Adapun Kegunaan Penelitian ini yaitu kegunaan praktis dan kegunaan
akademis yang berkaitan dengan Perancangan Sistem informasi Manajemen
pengelolaan data ZIS berbasis client server di UPZ Pusdai
1.4.1. Kegunaan Praktis
1. Bagi pihak pusdai penelitian ini diharapkan dapat menjadi gambaran
tentang sistem informasi manajemen pengelolaan data ZIS, agar dapat
mendukung dalam hal pengelolaan data ZIS yang ada dipusdai.
2. Selain itu diharapkan penelitian ini berguna bagi masyarakat yang ingin
membayar zakat di pusdai.
1.4.2. Kegunaan Akademis
1. Bagi penulis penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan penulis dan
dapat menerapkan ilmu-ilmu yang telah didapat dari bangku kuliah.
2. Dari segi ilmiah, penelitian ini diharapkan dapat menambahkan khasanah
ilmu pengetahuan dan dapat digunakan sebagai bahan acuan bagi peneliti
lain di bidang yang sejenis.
1.5 Batasan Masalah
Untuk menghindari pembahasan diluar permasalahan penulis pun
melakukan pembatasan terhadap masalah yang diteliti, berikut ini adalah batasan
permasalahannya :
1. Penelitian hanya dilakukan di Pusdai yang ada di JL.Pangeran diponogoro
Bandung.
admin ( bendahara dan bidang data pelaporan ) serta ketua saja.
3. Aplikasi ini hanya meliputi proses penitipan dan penyaluran saja.
4. Aplikasi ini dapat membuat laporan pembukuan ZIS dan alokasi dana yang
sudah terkumpul.
5. Aplikasi ini dapat menghitung besaran jumlah zakat yang harus dibayar
oleh muzaki.
1.6Lokasi dan Waktu
Penelitian ini dilakukan di Pusdai (Pusat Dakwah Islam) Jawa Barat
bertempat di JL.Diponegoro No.63 Bandung Telepon (022)7217531/32. Waktu
pelaksanaan pada tanggal 17-02-2014 sampai dengan selesai. Penelitian ini
dilakukan selama 5 bulan, dengan tahapan – tahapan penelitian seperti terlihat
pada tabel di bawah ini :
Tabel 1.1 Waktu Penelitian
1.7Sistematika Penulisan
Pada sistematika penulisan laporan skripsi ini penulis membagi pokok
bahasan pada lima bab yaitu :
1. BAB I Pendahuluan
Bab ini menguraikan tentang latar belakang, identifikasi dan rumusan
masalah, maksud dan tujuan penelitian, kegunaan penelitian, batasan masalah,
lokasi dan waktu penelitian dan sistematika penulisan. Berikut detail penulisan
yang ada di Bab I : latar belakang penelitian, identifkasi dan rumusan masalah,
maksud dan tujuan penelitian, kegunaan penelitian, batasan masalah, lokasi dan
waktu penelitian dan sistematika penulisan
2. BAB II Landasan Teori
Bab ini menguraikan tentang teori-teori yang relevan dengan tema yang
diteliti oleh penulis.
3. BAB III Objek dan Metode Penelitian
Bab ini berisi tentang gambaran umum tentang penelitian, metode yang
digunakan serta analisis sistem yng sedang berjalan di tempat penelitian. Berikut
detail penulisan yang ada di Bab III : objek penelitian, sejarah singkat perusahaan,
visi dan misi perusahaan, struktur organisasi perusahaan, deskripsi tugas, metode
penelitian, desain penelitian, jenis dan metode pengumpulan data, metode
pendekatan dan pengembangan sistem, pengujian software, analisis sistem yang
sistem yang sedang berjalan.
4. BAB IV Hasil Dan Pembahasan
Bab ini menguraikan tentang perancangan, implementasi sampai dengan
pengujian sistem informasi, Serta membahas masalah yang dikemukakan dengan
memabandingkan teori yang didapat pada penelitian di lapang. Berikut detail
penulisan yang ada di Bab IV : perancangan sistem. tujuan perancangan sistem,
gambaran umum sistem yang diusulkan, perancangan prosedur yang diusulkan,
perancangan basis data, perancangan antar muka, perancangan arsitektur jaringan,
implementasi dan pengujian
5. BAB V Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisi tentang kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian yang
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bab ini penulis akan menjelaskan tentang beberapa konsep dan dasar
teori yang berkaitan dengan permasalahan yang dikaji, agar lebih mempermudah
untuk memahami berbagai faktor yang mengarah kepada tujuan yang diinginkan.
2.1 Konsep Dasar Sistem
Menurut Jogiyanto (2005 : 1) sistem dapat didefinisikan kedalam 2 (dua)
pendekatan yaitu Pendekatan yang menekankan pada prosedurnya dan pendekatan
yang menekankan pada elemennya. pendekatan yang lebih menekankan pada
prosedurnya sistem dapat didefinisikan sebagai berikut:
“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang Saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama melakukan suatu kegiatan atau untuk
menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu” (Jogiyanto, 2005:2). Pendekatan yang
lebih menekankan pada elemennya, sistem didefinisikan sebagai berikut : “Sistem
adalah kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk Mencapai
tujuan tertentu”(Jogiyanto, 2005:3).
Kedua definisi tersebut benar dan tidak ada yang saling bertentangan, yang
berbeda hanyalah cara pendekatannya. Definis pendekatan sistem yang lebih
menekankan pada elemen lebih banyak diterima karena pada kenyataanya suatu
sistem memang terdiri dari sub – sub sistem atau sistem – sistem bagian.
2.1.1 Karakteristik Sistem
Menurut Jogiyanto (2005 : 4), Untuk mencapai tujuan, suatu sistem harus
1. Komponen Sistem, Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan bekerjasama membentuk suatu komponen sistem atau
bagian-bagian dari sistem.
2. Batasan Sistem, Merupakan daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistem
lainnya atau dengan lingkungan kerjanya.
3. Subsistem, Bagian dari sistem yang beraktifitas dan berinteraksi satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan dengan sasarannya masing-masing.
4. Lingkungan Luar Sistem, Suatu sistem yang ada diluar lingkungan dari batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
5. Penghubung Sistem, Media penghubung antara suatu subsistem dengan subsistem lainnya. Adanya penghubung ini memungkinkan berbagai sumberdaya
mengalir dari suatu subsistem ke subsistem lainnya.
6. Masukan Sistem (Input), Energi yang masuk kedalam sistem, berupa perawatan dan sinyal. Masukan perawatan adalah energi yang dimasukan suatu sistem
tersebut dapat berinteraksi, masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk
mendapatkan keluaran.
7. Keluar Sistem (Output), Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi
keluaran yang berguna dan sisa pembungan.
8. Pengolahan sistem (Proses), Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian
pengolahan yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.
2.1.2 Klasifikasi Sistem
Menurut Jogiyanto (2005 : 4), Suatu sistem dapat diklasifikasikan menjadi
seperti berikut :
1. Sistem abstrak dan sistem fisik, Sistem abstrak adalah suatu sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, sedangkan sistem fisik
adalah suatu sistem yang ada secara fisik.
2. Sistem alamiah dan sistem buatan, Sistem alamiah adalah suatu sistem yang
terjadi melalui proses alam tidak dibuat manusia, sedangkan sistem buatan adalah
suatu sistem yang di rancang oleh manusia.
3. Sistem tertentu dan sistem tidak tertentu, Sistem tertentu adalah suatu sistem
yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah diprediksi secara tepat,
sedangkan sistem tidak tertentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak
dapat di prediksi.
4. Sistem tertutup dan sistem terbuka, Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luar, sedangkan sistem
terbuka adalah sistem yang berhubungan dan berpengaruh oleh lingkungan luar.
2.2 Konsep Dasar Informasi
Informasi adalah suatu kumpulan – kumpulan data yang diolah sedemikian
mungkin sehingga menghasilkan sesuatu yang berharga, sedangkan data adalah
suatu kenyataan yang menggambarkan dari suatu keadaaan. Data dapat berbentuk
1. Teks, adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol yang
kombinasinya tidak tergantung pada masing masing item secara individual
misalnya, artikel koran, majalah dan lain-lain.
2. Data yang terformat, adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya
data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.
3. Citra (image), adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa,
grafik, foto, hasil ronsten, dan tanda tangan.
4. Audio, adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrumen musik, suara
orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.
5. Video, adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi
dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam
bentuk film.
Menurut John Burch dan Gary Grundnitski, agar informasi dihasilkan
lebih berharga, maka informasi harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Informasi harus akurat, sehingga mendukung pihak manajemen dalam
mengambil keputusan.
2. Informasi harus relevan, benar-benar terasa manfaatnya bagi yang
membutuhkan.
3. Informasi harus tepat waktu, sehingga tidak ada keterlambatan pada saat
2.2.1 Siklus Informasi
Menurut Jogiyanto (2005 : 9), Data merupakan bentuk yang masih mentah
yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah
melalui suatu model untuk dihasilkan informasi.
Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima
kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan
tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat
sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses
kembali lewat suatu model dan membentuk suatu siklus. Siklus ini oleh John
Burch disebut dengan siklus informasi (information cycle). Siklus ini disebut juga
dengan siklus pengolahan data (data processing cycles).
Siklus informasi (information cycle) atau siklus pengolahan data (data
processing cycle) adalah gambaran secara umum mengenai proses terhadap data
sehingga menjadi informasi yang bermanfaat bagi pengguna. Informasi yang
menghasilkan informasi berikutnya, demikian seterusnya proses pengolahan data
menjadi informasi. Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi
penerimanya, perlu untuk dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau
dibutuhkan dalam menghasilkan informasi. Menurut (jogiyanto,1999) siklus
informasi digambarkan sebagai berikut :
a. Pertama data dimasukan dalam model yang umumnya memiliki urutan
proses tertentu dan pasti, setelah diproses akan menghasilkan nilai yang
bermanfaat bagi penerima sebagai dasar dalam membuat keputusan atau
b. Kemudian dari keputusan atau tindakan tersebut akan menghasilkan
atau diperoleh kejadian-kejadian tertentu yang akan digunakan kembali
sebagai data yang nantianya akan dimasukan ke dalam (proses), dan
akan begitu seterusnya.
Gambar 2.1 Siklus Informasi
(Sumber : Pengantar sistem informasi, Yakub, 2012:12)
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
Pada dasarnya sistem informasi merupakan suatu sekumpulan dari elemen
yang saling terkait sehingga membentuk suatu kesatuan untuk mengeintegrasikan
data, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi.
Menurut Jogiyanto (2005 : 11), Sistem informasi dapat di definisikan
sebagai suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan
strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan
2.3.1 Komponen Sistem Informasi
Sistem informasi terdiri dari enam komponen yaitu :
1. Perangkat keras ( hardware ), merupakan perangkat yang berbentuk dan
memiliki fisik contohnya seperti komputer atau printer
2. Perangkat lunak ( software ), adalah suatu kumpulan dari intruksi –
intruksi yang menjalankan perangkat keras.
3. Prosedure, adalah sekumpulan aturan atau tatacara yang dipakai untuk
memwujudkan proses data dan pembangkitan keluaran data yang
dikehendaki.
4. Orang ( people), yaitu semua pihak yang bertanggung jawab dalam
pengembangan sistem informasi, pemprosesan dan penggunaan keluarnya
sistem informasi.
5. Basis data, adalah sekumpulan table yang berhubungan dan berkaitan
dengan penyimpanan data.
6. Jaringan komputer, adalah sistem penghubung yang memungkinkan
sumber dapat secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.
2.3.2 Kegiatan Sistem Informasi
Suatu sistem informasi diciptakan pastilah memiliki tujuan serta kegiatan,
dan berikut ini adalah kegiatan – kegiatan dari suatu sistem informasi.
1. Input
Merupakan suatu kegiatan memasukan data – data kedalam suatu sistem
informasi yang nantinya akan di olah.
Merupakan suatu kegiatan pengelohan data – data yang sudah dimasukan, sehingga nantinya dapat menghasilkan informasi.
3. Ouput
Merupakan suatu kegiatan menampilkan informasi dari hasil pengolahan
data yang sudah dilakukan sebelumnya.
4. Penyimpanan
Suatu kegiatan untuk menyimpan dan juga memelihara data – data yang
sudah dimasukan kedalam sistem informasi.
2.4 Konsep Dasar Zakat, Infak dan Shadaqah
Ada tiga hal yang sering digunakan oleh masyarakat muslim untuk
beramal melalui harta bendanya yaitu zakat, infak dan shadaqah. Meski begitu
tidak sedikit masyarakat muslim yang tidak mengetahui tentang perbedaan dari
ketiganya. Padahal secara konsep dan teori ketiga hal tersebut mempunyai
perbedaan, dan berikut ini perbedaan dari zakat, infak dan shadaqah
2.4.1 Pengertian Zakat
Zakat merupakan salah satu dari lima rukun islam yang wajib ditunaikan
bagi yang mampu, dalam pengertiannya zakat berasal dari akar kata zaka, yang
berarti suci, berkah, tumbuh dan berkembang. Adapun menurut istilah syariat,
zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan kepada orang yang berhak
menerimanya karena telah memenuhi persayaratan yang ditetapkan. (Suhadi 2012
: 10).
beberapa jenis zakat diantaranya adalah zakat fitrah, zakat harta,zakat profesi,
zakat emas, zakat perdagangan, zakat pertanian, zakat ternak, dan zakat harta
temuan.
Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang fakir,
orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, Para mu’allaf yang dibujuk hatinya,
untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan
untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang
diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana (QS
At-Taubah : 60).
Ada delapan golongan yang boleh menerima zakat yaitu :
1. Fakir
Fakir adalah orang yang tidak mempunyai harta serta pendapatan yang
mencukupi untuknya dan keperluannya. Tidak mempunyai keluarga untuk
mencukupkan nafkahnya seperti makanan, pakaian dan tempat tinggal.
2. Miskin
Miskin adalah kelompok orang yang memiliki penghasilan akan tetapi
penghasilannya tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.
3. Amil (Petugas Zakat)
Kelompok ini berhak mendapatkan bagian dari zakat. Amil maksimal mendapat
seperdelapan atau 12,5% dengan catatan bahwa petugas zakat ini benar-benar
melakukan tugasnya dengan baik dan waktunya sebagian besar atau seluruhnya
untuk tugas tersebut.
Muallaf yaitu kelompok orang yang dianggap masih lemah imannya,
karena baru masuk Islam. Mereka diberi zakat agar bertambah kesungguhannya
dalam memeluk Islam dan bertambah keyakinan mereka. Sesungguhnya, segala
pengorbanan mereka dengan sebab masuk Islam tidaklah sia-sia. Islam dan
umatnya sangat memerhatikan mereka, bahkan memasukannya ke dalam bagian
penting dari salah satu rukun Islam, yaitu rukun Islam ketiga.
5. Budak Belian
Zakat antara lain dipergunakan untuk membebaskan budak belian dan
menghilangkan segala bentuk perbudakan.
6. Gharimiin
Gharimiin merupakan kelompok orang yang berutang dan sama sekali
tidak bisa melunasinya. Para ulama membagi kelompok ini pada dua bagian, yaitu
sebagai berikut.
a) Kelompok orang yang mempunyai utang untuk kebaikan dan kemaslahatan diri
dan keluarganya. Misalnya, untuk membiayai dirinya dan keluarganya yang sakit
atau untuk membiayai pendidikan.
b) Kelompok orang yang mempunyai utang untuk kemaslahatan orang atau pihak
lain. Misalnya, orang yang terpaksa berutang karena sedang mendamaikan dua
pihak atau dua orang yang sedang bertentangan, untuk penyelesaiannya
membutuhkan dana yang cukup besar.
7. Fisabilillah
berdasarkan lafadz dari fi sabilillah, di jalan Allah SWT, sebagian ulama
membolehkan memberikan zakat tersebut untuk membangun masjid, lembaga
pendidikan, perpustakaan, pelatihan para da’i, menerbitkan buku, majalah,
membangun media massa, dan lain sebagainya.
8. Ibnu Sabil
Ibnu sabil merupakan orang yang terputus bekalnya dalam perjalanan.
Untuk saat ini, di samping para musafir yang mengadakan perjalanan yang
dianjurkan oleh agama, seperti silaturahmi, melakukan studi tur pada
obyek-obyek yang bersejarah dan bermanfaat, mungkin juga dapat dipergunakan untuk
pemberian beasiswa atau beasantri (pondok pesantren). Bagi mereka yang
terputus pendidikannya karena ketiadaan dana. Zakat untuk ibnu sabil dapat juga
dipergunakan untuk membiayai pendidikan anak-anak jalanan yang kini semakin
banyak jumlahnya. Selain itu, juga dapat digunakan untuk merehabilitasi
anak-anak miskin yang terkena narkoba atau perbuatan-perbuatan buruk lainnya.
2.4.2 Pengertian Infak
Infaq berasal dari kata anfaqa yang berarti mengeluarkan sesuatu (Harta)
untuk suatu kepentingan. Termasuk dalam pengertian ini, infaq yang dikeluarkan
orang – orang non muslim untuk kepentingan agamanya. Sedangkan menurut
syariat infaq berarti mengeluarkan sebagian dari harta atau pendapat / penghasilan
untuk suatu kepentingan yang diperintahkan agama islam. (Suhadi 2012 : 11).
Perbedaan infak dengan zakat adalah bahwa jika zakat harus diberikan
kepada orang yang termasuk delapan asnaf sedangkan infak boleh diberikan
atau sebagainya. Selain itu juga didalam zakat terdapat nisab sedangakan dalam
infak tidak
2.4.3 Pengertian Shadaqah
Sedekah berasal dari kata shadaqa yang berarti benar, maksudnya orang
yang bersedekah adalah orang yang benar pengakuan imannya. Menurut
terminology syariat, pengertian sedekah sama dengan infaq termasuk juga hokum
dan ketentuan – ketentuanya. Tetapi jika infaq berkaitan dengan materi , makna
sedakah memiliki arti yang lebih luas menyangkut materi dan non materi. (Suhadi
2013 : 12).
2.5 Landasan Hukum Zakat, Infak dan Shadaqah
Segala sesuatu yang terdapat di agama islam, ada landasan atau
hukumnya. Yang menjadikan hal tersebut wajib, sunnah, makruh atau haram.
Berikut adalah landasan hukum zakat, infaq dan shodaqoh.
2.5.1 Landasan Hukum Zakat
Berikut ini adalah landasan dari zakat yang sudah tertulis didalam kitab
suci AL-Qur’an :
Jika mereka bertaubat, mendirikan shalat dan menunaikan zakat maka
(mereka itu) adalah saudara – saudaramu seagama. Dan kami menjelaskan ayat –
ayat itu bagi kaum yang mengetahui. (QS At-Taubah : 11).
Ambilah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan menyucikan mereka dan mendoalah untuk mereka.
Allah menerima taubat dari hamba – hamba-Nya dan menerima zakat dan bahwa Allah maha penerima taubat lagi maha penyayang? (QS At-Taubah : 103 - 104).
2.5.2 Landasan Hukum Infaq
Menurut terminologi syariat, infaq berarti mengeluarkan sebagian dari
harta atau pendapatan/penghasilan untuk suatu kepentingan yang diperintahkan
ajaran Islam. Dan firman Allah dalam surat Al-Imran yang artinya :
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun
sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan)
orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (QS Ali Imran : 134).
Maka infaq boleh diberikan kepada siapapun. Misalnya, untuk kedua
orang tua, anak-yatim, dan sebagainya. (QS. Al-Baqarah : 215).
2.5.3 Landasan Hukum Shadaqah / Sedekah
Berikut adalah firman Allah yang menjadi salah satu hokum tentang
sedekah :
Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali
bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau
berbuat ma’ruf atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa
yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami akan
memberi kepadanya pahala yang besar. (QS An Nisaa : 114).
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala)
sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti perasaan si penerima. (QS
2.6 Perhitungan
Dalam membayar zakat terdapat perhitungan – perhitungan yang harus
dilakukan, agar sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan. Berikut ini adalah
perhitungan dari zakat fitrah, zakat harta, zakat emas dan perak, zakat profesi,
zakat harta temuan dan ditambah dengan perhitungan dari fidyah.
2.6.1 Zakat fitrah
Zakat fitrah adalah zakat yang dikeluarkan hanya pada saat bulan
ramadhan. Zakat ini wajib dibayar bagi setiap muslim baik laki - laki,
perempuan, tua, muda dan anak – anak. Setiap jiwa yang mampu dan masih hidup
hingga sholat ied dilaksanakan maka ia terkena kewajiban membayar zakat fitrah.
Perhitungan untuk membayar zakat fitrah secara umum adalah 2,5 dikali dengan
harga beras yang dikonsumsi. Sebagai cotoh harga beras yang biasa kita makan
adalah 10.000 maka besaran zakat fitrah yang harus dibayar adalah 2,5 X 10.000
= 25.000
2.6.2. Zakat Profesi
Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak
menafkahkannya (menzakatkan) pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada
mereka (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih. (QS At-Taubah : 34).
Ayat tersebut memberikan penjelasan bahwa emas dan perak adalah
barang paling berharga nilainya. Oleh ulama dalam qiyas itu ada istilah
mumatsalah artinya ada kesamaan antara dua hal yang diciptakan Allah. Pada ayat
Ijtihad (usaha yang sungguh-sungguh untuk memutuskan suatu perkara
yang tidak dibahas dalam Al Quran maupun hadis) dengan metode qiyas
(mengetahui ukuran sesuatu, membandingkan, atau menyamakan sesuatu dengan
yang lain) artinya ada kesamaan dan kemiripan sifat uang dengan emas dan perak
yaitu sifatnya sama-sama berharga dan dapat dipakai dalam kehidupan. Suatu
keyakinan mendalam bagi kita bahwa tidak ada yang luput dari hukum Allah Swt
dari setiap kasus. Sebagian hukum itu memang dapat dilihat secara jelas dalam
nash, namun sebagian yang lain tidak dijelaskan dalam nash syara’ seperti zakat
profesi. Karena disamakan (diqiyaskan) hukumnya dengan nash yang ada, maka
penetapan hukum zakat profesi/ gaji ini dapat dikatakan menggunakan nash syara’
secara tidak langsung. Dan hadits Rosulullah SAW :
Apabila kamu telah memiliki 200 dirham (perak) dan telah mengalami
ulang tahun (haul), maka zakatnya 5 dirham. (HR. Abu Dawud & Nasa’i).
Secara umumnya perhitungan zakat profesi adalah 2,5% dikali dengan
penghasilan bersih ( 2,5 % X ( penghasilan total – biaya atau beban ) dan nisab
dari zakat profesi adalah 520 dikali dengan harga beras di pasaran atau 86 dikali
dengan harga emas dipasaran.
Kasus contoh pak doni mempunyai gaji sebulan sekitar 10 juta dan
pendapatan tambahan dari penjualan sepatu sebesar 4 juta juta, pada bulan itu pak
doni memiliki hutang kepada pihak bank sebesar 1 juta. Pada saat itu harga emas
dipasaran sebesar 100 ribu rupiah sehingga menghasilkan nisab pada saat itu
adalah 8 juta 600 ribu rupiah, sedangkan pa doni memiliki penghasilan sebesar 13
zakat profesi karena penghasilan bersihnya lebih besar dari nisab, sehingga pak
doni pada saat itu harus membayar zakat profesi sebesar 325 ribu rupian ( 13 juta
X 2,5 % )
2.6.3 Zakat Harta, emas dan perak
Dan orang – orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak
menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka (bahwa
mereka akan mendapat) siksa yang pedih.pada hari dipanaskan emas dan perak itu
dalam deraka jahanam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggu
mereka (lalu dikatakan) kepada mereka, „inilah harta bendamu yang kamu simpan
untuk dirimu sendiri. Maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu
simpan itu.’. (At-Taubah : 34 – 35).
Zakat harta, emas dan perak adalah suatu kewajiban bagi seseorang yang
diberi titipan oleh Allah SWT, sehingga memilik harta yang lebih dari orang lain.
Adapun beberapa persyaratan bagi mereka yang hartanya diwajibkan dizakati
adalah
1. Mencapai nisab setara dengan 86 gram emas
2. Mencapai haul 1 tahun
Dalam hal perhitungan zakat harta, emas dan perak hampir sama dengan
zakat yaitu jumlah harta yang dimiliki dikali dengan 2,5 %. Kasus contoh pak
doni memiliki rumah seharga 100 juta dan mobil mewah seharga 200 juta, kedua
harta tersebut sudah dimilikiya lebih dari 1 tahun, sedangkan harga emas pada
dimilikinya lebih dari satu tahun sebesar 300 juta ( 200 juta + 100 juta ) maka pak
doni pun terkena wajib zakat sebesar 7 juta 5 ratus ribu rupiah.
2.6.4 Zakat Harta Temuan
Harta temuan adalah harta yang ditemukan tanpa disengaja oleh seseorang
dan harta tersebut tidak ada pemiliknya, sehingga harta tersebut terkan wajib zakat
sebesar 20 % dari total harta yang ditemukannya. Contoh kasus pak doni pada saat
jalan – jalan tidak senganja menemukan uang pecahan 100 ribu sebanya 5 lembar
karena harta tersebut tidak mempunyai pemilik, maka pak doni pun diperbolehkan
memilikinya dengan syarat pak doni harus membayar zakat sebesar 20 % X
jumlah harta temuan ( 500 ribu ) yaitu 100 ribu rupiah.
2.6.5 Fidyah
Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak
berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. (QS. Al
Baqoroh : 184)
Fidyah atau fidaa atau fida` adalah satu makna. Yang artinya, apabila dia
memberikan tebusan kepada seseorang, maka orang tersebut akan
menyelamatkannya.
Dalam hal ini fidyah merupakan sesuatu yang wajib dibayarkan bagi
seseorang yang tidak menunaikan ibadah puasa pada saat bulan ramadhan dengan
alasan – alasan yang sesuai dan juga orang tersebut tidak mampu membayar
hutang puasanya (mengqadha) dikemudian hari. Adapun perhitungan dari fidyah
adalah jumlah hari tidak berpuasa dikali dengan jumlah biaya konsumsi makan
sehingga dia dilarang untuk berpuasa. Oleh karena itu pak doni diperbolehkan
untuk menggnti puasa nya dengan membayar fidyah 30 ( jumlah hari tidak
berpuasa ) dikali dengan 10 ribu ( biaya konsumsi sehari – hari ) hasilnya adalah
300 ribu rupiah.
2.7 Konsep Dasar Data Base
Database merupakan kumpulan dari beberapa data dalam jumlah yang
banyak, saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu. Database digunakan
sebagai pendukung dalam sebuah sistem informasi agar dapat meningkatkan
proses kerja dalam hal pengolahan data. Ada beberapa hal yang mendorong
mengapa database dirasa sangant diperlukan dalam pembuatan sistem informasi :
1. salah satu komponen penting dalam sistem informasi, karena merupakan
dasar dalam menyediakan informasi.
2. Menentukan kualitas informasi yang akurat, tepat pada waktunya dan
relevan.
3. Informasi dapat dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif
dibandingkan dengan biaya mendapatkanya.
4. Mengurangai duplikasi data ( data redudancy ) jadi tidak terjadi tumpukan
data.
5. Hubungan data dapata ditingkatkan ( data reliability ) untuk memberikan
data yang disajikan lebih akurat.
2.8 Konsep Dasar Java
Java adalah bahasa pemrograman tingkat tinggi yang berorientasi objek,
program java tersusun dari bagian yang disebut kelas. Kelas terdiri atas
metode-metode yang melakukan pekerjaan dan mengembalikan informasi setelah
melakukan tugasnya. Para pemrogram Java banyak mengambil keuntungan dari
kumpulan kelas di pustaka kelas Java, yang disebut dengan Java Application
Programming Interface (API). Kelas-kelas ini diorganisasikan menjadi
sekelompok yang disebut paket (package).
Java API telah menyediakan fungsionalitas yang memadai untuk
menciptakan applet dan aplikasi canggih. Jadi ada dua hal yang harus dipelajari
dalam Java, yaitu mempelajari bahasa Java dan bagaimana mempergunakan kelas
pada Java API. Kelas merupakan satu-satunya cara menyatakan bagian eksekusi
program, tidak ada cara lain. Pada Java program javac untuk mengkompilasi file
kode sumber Java menjadi kelas-kelas bytecode. File kode sumber mempunyai
ekstensi *.java. Kompilator javac menghasilkan file bytecode kelas dengan
ekstensi *.class. Interpreter merupakan modul utama sistem Java yang digunakan
aplikasi Java dan menjalankan program bytecode Java.
2.9 Konsep Dasar Mysql
MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basisdata
relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis. Setiap pengguna dapat
secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak
tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL
telah ada sebelumnya; SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah
konsep pengoperasian basisdata, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan
pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan
mudah secara otomatis
2.10 Konsep Dasar Jaringan Komputer
Menurut Andri Kristanto (2005 : 2), Jaringan komputer merupakan
sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan antara satu dengan
lainnya menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga
dapat saling berbagi informasi, program-program, penggunaan bersama perangkat
keras seperti printer, harddisk, dan sebagainya.
Jaringan komputer digunakan oleh suatu organisasi ataupun antar individu
untuk melakukan pengiriman data antar satu komputer dengan komputer lain
2.10.1 Jenis Jaringan Komputer
Budhi Irawan (2005 : 19), membedakan jaringan komputer berdasarkan
cakupan geografisnya menjadi empat kategori utama jaringan komputer, yaitu :
1. LAN (Local Area Network) : LAN digunakan untuk menghubungkan komputer
yang berbeda didalam suatu area yang kecil, misalnya didalam suatu gedung
perkantoran atau kampus. Jarak antara satu komputer yang dihubungkannya bisa
mencapai 5 sampai 10 km. Suatu LAN biasanya bekerja pada kecepatan mulai 10
Mbps. LAN menjadi popular karena memungkinkan banyak pengguna untuk
memakai sumber daya secara bersama-sama. Contoh dari sumber daya yang dapat
2. MAN (Metropolitan Area Network) : MAN merupakan suatu jaringan yang cakupannya meliputi suatu kota. MAN menghubungkan LAN-LAN yang
lokasinya berjauhan. Jangkauan MAN bisa mencapai 10 km sampai beberapa
ratus km. Suatu MAN biasanya bekerja pada kecepatan 1,5 sampai 150 Mbps.
3. WAN (Wide Area Network) : WAN dirancang untuk menghubungkan
komputer-komputer yang terletak pada suatu cakupan geografis yang luas, seperti
hubungan dari satu kota ke kota lain didalam suatu negara. Cakupan WAN bisa
meliputi 100 km samapai 1000 km, dan kecepatan antar kota bisa bervariasi
antara 1,5 Mbps samapai 2,4 Gbps. Dalam WAN, biaya untuk peralatan transmisi
sangat tinggi, dan biasanya jaringan WAN dimiliki dan dioperasikan sebagai
suatu jaringan publik.
4. GAN (Global Area Network) : GAN merupakan suatu jaringan yang
menghubungkan negara-negara diseluruh dunia. Kecepatan GAN bervariasi mulai
dari 1,5 Mbps sampai 100 Gbps dan cakupannya mencapai ribuan kilometer.
Contoh yang sangat baik dari GAN ini adalah internet.
Menurut Budhi Irawan (2005 : 69), internet (Interconnected Network)
adalah sebuah sistem komunikasi global yang menghubungkan
komputer-komputer dan jaringan-jaringan komputer-komputer di seluruh dunia. Setiap komputer-komputer dan
jaringan terhubung secara langsung ke beberapa jalur utama yang disebut dengan
2.10.2 Topologi Jaringan
Didalam jaringan komputer dikenal dengan istilah topologi, dimana topologi
itu adalah suatu bentuk, cara atau teknik untuk menggambungkan satu, dua atau
lebih komputer dalam sebuah jaringan. Adapun beberpa topoogi yang dikenal saat
ini adalah.
1. Topologi bus
Topologi bus adalah topologi jaringan yang menghubungkan beberapa
komputer dalam satu jalur dan juga saling berhubungan, dalam topologi
ini tidak dikenal dengan istilah server karena disini semua komputer
bertidak sebagai sebagai client. Kerkurangan dari topologi ini adalah
setiap komputer bergantung pada komputer lainnya sehingga jika satu
komputer tidak dinyalakan menyebabkan komputer lain jadi tidak bisa
mengakses jaraingan
2. Star
Topologi star adalah topologi yang berbentuk hampir menyerupai bintang
dimana salah satu komputer bertindak menjadi server dan yang lainnya
bertindak menjadi client, dalam topologi ini semua akses data menjadi
terpusat karena terdapat server
3. Loop network
Loop network merupakan hubungan antar-node secara serial dalam bentuk
suatu lingkaran tertutup. Dalam bentuk ini tidak ada central node atau host
4. Ring network
Ring merupakan gabungan bentuk loop dan bus network. Jika salah satu
node tidak berfungsi atau rusak, maka tidak akan mempengaruhi
komunikasi node yang lain karena terpisah dari jalur data.
Gambar 2.2 topologi jaringan
(sumber : Sistem teknologi informasi, Prof. Dr. Jogiyanto HM, MBA, Akt,
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan sebuah awal dari permasalahan yang harus
ditentukan dalam kegiatan penelitian agar penelitian dapat berjalan dengan efektif
dan juga efisien sesuai dengan tujuan penelitian.
Objek penelitian dalam penelitian ini adalah UPZ Pusdai ( Pusat Dakwah
Islam ) Jawa Barat yang berlokasi di JL.Diponegoro No.63 Bandung. Dalam
objek penelitian ini terdapat beberapa poin diantaranya yaitu sejarah singkat, visi
dan misi, struktur organisasi dan deskripsi tugas.
3.1.1 Sejarah Singkat Pusdai
Pusat Dakwah Islam merupakan pendekatan istilah dari kata Islamic
Centre dalam bahasa ingris atau AL-MARKAZ AL-ISLAMI dalam bahasa
Arab. Nama yang bernilai sejarah karena pada saat mendirikannya merupakan
Islamic Centre pertama di Indonesia.
Islamic Center mempunyai pengertian Masjid yang di perluas atau
Masjid Plus yaitu tempat masyarakat muslim melakukan ibadah dan taklim,
pemberdayaan umat, serta pengembangan kebudayaan Islam. Pengertian tersebut
1. Tempat umat Islam untuk melaksanakan ibadah dan mengamalkan
nilai-nilai Islam yang universal.
2. Tempat penggemblengan SDM yang berkualitas Imptak dan Iptek-nya
serta berdaya cipta dan berdaya pembaharuan.
3. Tempat para ulama dan intelektual muslim untuk mengkaji dan
mengembangkan nilai-nilai Islam dalam segala sendi kehidupan.
4. Tempat masyarakat muslim berinteraksi dan berapresiasi dalam berkarya
dan meningkatkan kualitas hidup.
Pusdai mempunyai beberapa program diantaranya adalah program
pelayanan zakat, yang ditangani oleh UPZ ( Unit Pelayanan Zakat ). UPZ
PUSDAI JABAR adalah lembaga filantropi Islam yang berkhidmat dalam
pemberdayaan masyarakat dan kemanusiaan melalui pendayagunaan zakat, infak,
shadaqah, wakaf dan dana kedermawanan lainnya baik dari perorangan, lembaga,
perusahaan dan instansi lainnya. UPZ Pusdai lebih berkonsentrasi pada langkah
strategis , yaitu penghimpunan dana ziswaf dan bantuan kemanusiaan lainnya,
pemberdayaan ekonomi masyarakat, pengembangan sumber daya dan pelayanan
dakwah dan sosial.
UPZ PUSDAI JABAR dikukuhkan pada tanggal 17April 2013 oleh
BAZDA Provinsi Jawa Barat dengan SK Nomor: 027-SK/BAZ-Jabar/3/04/2013.
UPZ PUSDAI JABAR merupakan jawaban terhadap fakta yang menyatakan
bahwa masyarakat indonesia sebagian besar masih berada dalam kondisi lilitan
kemiskinan, bangunan sosial yang semakin rapuh, kesenjangan sosial yang
Seiring dengan hal tersebut, Jawa Barat yang penduduknya mayoritas
muslim dan masih kuat memegang prinsip-prinsip agama memiliki potensi zakat,
infak, shadaqah, wakaf dan dana lainnya yang terbilang cukup tinggi. Namun,
potensi yang besar tersebut belum terkelola dan didayagunakan secara maksimal
sehingga belum memberi dampak yang signifikan bagi penyelesaian lilitan
kemiskinan dan penyelesai masalah yang ada.
Kecenderungan masyarakat mendistribusikan dana zakat, infak dan
shadaqah serta dana lainnya secara langsung kepada penerimanya secara empiris
belum dapat mengeluarkan para dhua’fa dari kemiskinannya secara efektif,
bahkan terkesan seakan kemiskinan terpelihara, apa yang menjadi maqashid
al-syari’ah dari zakat belum lagi terwujud secara maksimal karena belum
teroganisir, terkelola, terencana dan tersistem dengan baik.
Oleh sebab itu, pendirian UPZ PUSDAI JABAR dimaksudkan sebagai
institusi pengelola zakat, infak, shadaqah, wakaf dan dana dermawan lainnya
dengan manajemen modern yang dapat menghantarkan potensi besar ini menjadi
bagian dari penyelesai masalah kondisi kebangsaan yang terus mendera.
3.1.2 Visi dan Misi UPZ Pusdai
Visi
Lembaga yang terpercaya dalam mengelola dan mendayagunakan dana
zakat, infak, shadaqah, wakaf dan dana lainnya dalam rangka memuzakikan
Misi
1. Optimalisasi kualitas pengelolaan dan pendayagunaan ZISWAF yang amanah,
profesional, transparan, kreatif, inovatif dan produktif.
2. Optimalisasi pelayanan donasi dan pengembangan kemitraan dengan
masyarakat, perusahaan, pemerintah, dan lembaga swadaya masyarakat dalam
dan luar negeri.
3.1.3 Struktur Organisasi UPZ Pusdai
Berikut ini adalah struktur organisasi yang ada di UPZ Pusdai
3.1.4 Job Deskripsi
1. Ketua
A. Berwenang untuk menelaah, mempertimbangkan, memutuskan suatu
kebijakan yang berkaitan dengan pengajuan pengelolaan UPZ Pusdai.
B. Melakukan pengawasan,koordinasi dan evaluasi terhadap Bidang-Bidang
Kerja di bawahnya supaya bersinergi dengan visi dan misi UPZ Pusdai
Jawa Barat.
C. Menyelenggarakan rapat evaluasi bulanan dan rapat-rapat insidental bila
diperlukan.
2. Wakil Ketua
Membantu dan atau mewakili ketua dalam melaksanakan tugas yang telah di
tentukan
3. Bendahara
A. Melakukan kegiatan administrasi Keuangan UPZ Pusdai Jawa Barat.
B. Mencatat penerimaan dan pengeluaran setiap transaksi keuangan UPZ
Pusdai.
C. Bertanggung jawab menyimpan dan mengamankan dana UPZ Pusdai.
D. Membuat laporan bulanan dan tahunan.
E. Menyampaikan informasi atau laporan keuangan jika sewaktu-waktu
F. Melaksanakan koordinasi dengan bidang-bidang lain dalam pelaksanaan
program.
4. Wakil Bendahara
Bertugas bersama-sama dengan BENDAHARA melakukan kegiatan administrasi
Keuangan UPZ Pusdai Jawa Barat.
5. Bidang Pengelolaan data dan Laporan
A. Menerima serta menyeleksi dokumen yang masuk dari Petugas UPZ
Pusdai.
B. Menyerahkan dokumen (surat, proposal, dll) yang masuk dan telah
terseleksi kepada Ketua/Wakil ketua untuk mendapatkan putusan.
C. Menyerahkan dokumen (surat, proposal, dll) yang diputuskan kepada
petugas UPZ Pusdai yang telah ditunjuk untuk didistribusikan.
D. Melakukan pengarsipan Data dan membuat Pelaporan.
E. Melakukan pengolahan data dan pelaporan melalui media cetak dan
elektronik.
F. Melaksanakan koordinasi dengan bidang-bidang lain dalam pelaksanaan
program.
6. Petugas UPZ
A. Orang yang berhubungan langsung dengan muzaki dan mustahik
B. Melakukan seleksi terhadap proposal yang di ajukan mustahik
3.2 Metode Penelitian
Metode adalah suatu cara atau kerangka kerja untuk melakukan suatu
tindakan yang beraturan, tersusun, terarah dan logis sesuai dengan maksud dan
tujuan tertentu.
3.2.1 Desain Penelitian
Untuk melakukan penelitian diperlukan rencana yang tersetruktur agar
tidak terjadi penyimpangan dalam melakukan penelitian nantinya, oleh karena itu
diperlukan suatu desain penelitian untuk melakukan perencanaan tersebut.
Dalam penelitian ini menggunakan desain penelitain deskriptif dimana
penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan sesuatu
seperti kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang
sedang berlangsung dan akibat atau efek yang terjadi. Fenomena ini disajikan
secara apa adanya dan jelas tanpa manipulasi. Penelitian deskriptif dilakukan
denagn cara mengkaji suatu fenomena dengan lebih terperinci dan detail dengan
cara mengumpulkan fakta-fakta yang ada, oleh karena itu penelitian ini tidak
menggunakan suatu hipotesis tetapi menggunakan pertanyaan penelitian.
3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Ada dua jenis data yang di gunakan oleh penulis disini yaitu data primer
dan data sekunder, sedangkan untuk metode pengumpulan data yang digunakan
primer, sedangkan data sekunder diperoleh dengan cara melihat catatan dan
dokumentasi.
3.2.2.1 Sumber Data Primer
Data primer adalah data yang hanya dapat diperoleh dari sumber asli dan
juga dari orang pertama. Sumber data primer pada penelitian ini didapatkan
melalui observasi dan juga wawancara.
1. Obeservasi
Observasi adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan
pengamatan secara langsung ke lapangan, baik pengamatan tersebut
dilakukan pada situasi sebenarnya atupun pada situasi buatan sesuai
dengan penelitian pada instasi yang terkait. Dalam penelitian ini peneliti
melakukan pengamatan langsung di bagian pengelolaan data serta alokasi
dana ZIS Pusdai.
2. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara melakukan
tanya jawab terhadap orang yang dianggap mengetahui dan juga kompeten
tentang masalah yang sedang diteliti, dalam hal ini peneliti melakukan
wawancara langsung terhadap ketua serta karyawan yang ada di bagian
pengelolaan data serta alokasi dana ZIS Pusdai.
3.2.2.2 Sumber Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang di peroleh peneliti secara tidak langsung
dengan cara mempelajari data yang sudah tersedia dan diberikan oleh instasi
terkait yang sedang diteliti.
3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
Untuk membuat suatu sistem informasi dibutuhkan suatu metodelogi
sebagai panduan agar pembuatan sistem informasi dapat berjalan dengan baik dan
juga sesuai dengan rencana, metode pendekatan dan pengembangan sistem yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan terstruktur dengan
pengembangan sistemnya menggunakan model waterfal, hal ini diambil sesuai
masalah yang dipecahkan dan juga kemampuan dari penulis.
3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem
Metode Pendekatan yang digunakan adalah metode pendekatan sistem
terstruktur, dimana metode pendekatan ini digunakan untuk memecahkan
masalah-masalah dalam suatu aktivitas menjadi bagian-bagian kecil yang saling
berhubungan untuk kemudian dapat disatukan kembali menjadi satu kesatuan
yang dapat dipergunakan untuk menyelesaikan masalah. Dalam pengembangan
sistem informasi metode ini lebih berorientasi kepada proses, dimana proses yang
lebih besar dibagi menjadi proses-proses yang lebih kecil dan terperinci yang
nantinya akan membentuk suatu kesatuan sehingga mudah untuk
diimplementasikan .
Pendekatan terstruktur mempunyai alat bantu / tools seperti flow map,
diagram konteks, data flow diagram ( DFD ), kamus data, normalisai, tabel relasi
3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem
Dalam pengembangan sistem informasi ini penulis menggunkan model
prototype, model ini dipilih karena pada saat pengembangan sistemnya, user
dilibatkan didalamnya, hal ini dirasa sesuai dengan penelitian yang sedang
dilakukan oleh penulis selain itu juga sistem yang dikembangkan nanti bisa
menjadi lebih tepat guna karena sesuai dengan kebutuhan dari user.
Gambar 3.2 Model Prototype
Secara umum prototype dibagi menjadi 3 proses yaitu analisis kebutuhan,
perancangan, dan evaluasi, berikut penjelasan dari ketiga proses tersebut
1. Analisis kebutuhan, dalam hal ini pengembang mendengarkan kebutuhan -
kebutuhan dari user tentang hal apa saja yang di inginkan oleh user untuk di
implementasikan kedala sistem nantinya.
2. Perancangan adalah pada tahap ini pengembangan melakukan implementasi
dari kebutuhan user kedalam sistem informasi, dimana didalam perancangan ini
3. Evaluasi, pada tahap ini user akan menguji coba sistem yang sudah dibuat
apakah sudah sesuai atau tidak.
3.2.3.3 Alat Bantu Analisis Dan Perancangan
Dalam pembuatan perancangan sistem informasi dibutuhkan suatu alat
bantu untuk menunjang serta dapat mempermudah dalam pengerjaan nantinya,
karena dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pendekatan terstruktur
maka alat bantu / tools yang digunakan adalah flow map, diagram konteks, data
flow diagram ( DFD ), kamus data, perancangan basis data ( normalisasi dan tabel
relasi ).
1. Flow Map
Flow Map merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan
formulir termasuk tembusan. Flow Map digunakan untuk menganalisis bagaimana
hubungan antara sub kerja yang akan menggerakkan system. Setelah diketahui
bagian-bagian yang terlibat dalam system, maka akan diketahui berapa jumlah
entitas yang terkait dengan system yang dianalisis dan dirancang.
2. Diagram Konteks
Diagram konteks merupakan level paling tinggi dari DFD dimana dalam
diagram ini suatu proses dalam sistem informasi digambarakan secara
keseluruhan. Dalam diagram konteks hanya ada satu proses dan tidak boleh ada
store ( penyimpanan ).
3. Data Flow Diagram ( DFD )
dalam sistem dengan terstruktur. DFD sering digunakan untuk menggambarkan
suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara
logika tanpa mempertimbangkan ligkungan fisik dimana data tersebut mengalir.
4. Kamus Data
Kamus data adalah suatu katalog fakta tentang data dan
kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Kamus data dapat
mendefinisikan data yang mengalir pada sistem secara lengkap. Kamus data dapat
dibuat berdasarkan arus data yang ada di DFD, dimana keterangan secara lengkap
tentang struktur dari suatu arus data dalam DFD dijelaskan pada kamus data.
5. Perancangan Basis Data
Perancangan basis data merupakan suatu cara untuk mempersiapkan suatu
basis data yang dapat digunakan sebagai ruang penyimpanan data secara cermat,
agar dapat efisien dan efektif dalam mengakses serta memanipulasi data.
Perancangan basis data meliputi normalisasi tabel dan relasi tabel.
A. Normalisasi Tabel
Normalisasi tabel adalah suatu proses atau teknik untuk
mengorganisasikan atribut-atribut data sehingga menciptakan suatu entitas yang
tidak redudant, stabil dan felksibel. Ada tiga tahap untuk melakukan normalisasi
1. Normalisasi bentuk pertama
Normalisasi bentuk pertama adalah membuat sebuah kondisi pada data
base yang awalnya tidak normal menjadi normal bentuk pertama dengan cara
menghilangkan duplikasi kolom dari tabel yang sama dan juga mengelompokan
data yang sejenis dengan mebuat sebuah primary key.
2. Normalisasi bentuk kedua
Normalisasi bentuk kedua adalah membuat sebuah kondisi pada data base
dimana yang awalnya dari normal bentuk pertama menjadi normal bentuk ke dua
dengan cara menghapus beberapa subset data yang ada pada tabel dan
menempatkan pada tabel yang terpisah, menciptakan hubungan tabel baru dengan
tabel lama dengan menciptakan foreigen key
3. Normalisasi bentuk ketiga
Normalisasi bentuk ketiga bertujuan untuk menghilangkan seluruh atribut
atau field yang tidak berhubungan dengan primary key, dengan demikian tidak
ada ketergantungan transitif pada setiap kandidat key. Syarat dari normal bentuk
ke tiga adalah memenuhi persyaratan dari bentuk normal ke dua dan menghapus
kolom yang tidak tergantung pada primary key.
B. Relasi Tabel
Relasi tabel adalah suatu bagan yang menggambarkan hubungan antara
tabel satu dengan tabel yang lainnya sehingga dapat membentuk suatu basis data.
1. One to one
One to one adalah hubungan relasi antara baris tabel pertama dapat
dihubungkan dengan satu baris tabel yang kedua.
2. One to many
One to many adalah hubungan relasi antara baris tabel pertama dapat
dihubungkan ke lebih dari satu baris pada tabel yang kedua
3. Many to many
Many to many adalah hubungan relasi tabel antara satu atau lebih dari
baris tabel pertama dapat dihubungkan ke lebih dari satu baris pada tabel yang
kedua.
3.2.4 Pengujian Software
Untuk pengujian software penulis menggunakan pengujian secara Black
Box Testing. Black Box Testing adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa
memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak atau sering disebut
koding, metode ini digunakan utuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi
dengan benar atau tidak. Pengujian black box merupakan metode perancangan
data uji yang didasarkan pada sfesifikasi perangkat lunak apakah sudah sesuai
dengan yang diinginkan atau tidak.
3.3 Analisis Sistem Yang Berjalan
Analisis sistem yang berjalan adalah suatu cara yang digunakan untuk
memecahkan suatu masalah dengan cara mempelajari secara seksama terhadap
merekomendasikan penyelesaian masalah yang sedang dihadapi oleh organisasi
tersebut.
Pada Analisi sistem yang berjalan ini akan dijelaskan bagaimana sistem
yang sedang berjalan di Pusdai dan juga hasil dari evaluasi sistem yang sedang
berjalan, yang nantinya hasil dari analisis ini akan digunakan untuk menentukan
penyelesaian masalah yang ada.
3.3.1 Analisis Dokumen
Analisis dokumen merupakan kegiatan pengumpulan informasi mengenai
dokumen-dokumen yang digunakan dalam suatu sistem. Tujuan dari analisis ini
adalah untuk mengetahui dan memahami dokumen apa saja yang terlibat dalam
sebuah sistem yang sedang berjalan. Dokumen-dokumen yang digunakan pada
sistem ZIS yang sedang berjalan di Pusdai, meliputi sebagai berikut :
1. Nama Dokumen : Kwintansi
Sumber : Petugas
Rangkap : 3
Fungsi : sebagai bukti pembayaran zakat ( kwintansi )
Item Data : No,Nama muzaki, alamat pembayar, jenis pembayaran, jumlah
pembayaran, no telepon, tanggal, tanda tangan.
2. Nama Dokumen : Lembar Pengajuan proposal
Sumber : Petugas
Rangkap : 1