• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Pengelolaan Data Zakat, Infak dan Shadaqah di Unit Pengumpulan Zakat Pusat Dakwah Islam (UPZ PUSDAI) Jawa Barat Berbasis Client Server

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Pengelolaan Data Zakat, Infak dan Shadaqah di Unit Pengumpulan Zakat Pusat Dakwah Islam (UPZ PUSDAI) Jawa Barat Berbasis Client Server"

Copied!
175
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1(Sarjana)

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Indar Wiguna 1.05.10.399

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(2)

PERNYATAAN KEASLIAN

ABSTRAK...i

ABSTRACT...ii

KATA PENGANTAR...iii

DAFTAR ISI...vi

DAFTAR GAMBAR...xii

DAFTAR TABEL...xviii

DAFTAR SIMBOL...xxi

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang...1

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ...3

1.2.1. Identifikasi...3

1.2.2. Rumusan Masalah...3

1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian...4

1.4. Kegunaan Penelitian...5

1.4.1 Kegunaan Praktis...5

1.4.2 Kegunaan Akademis...5

1.5. Batasan Masalah...5

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian...6

(3)

2.1.1. Karakteristik Sistem...9

2.1.2. Klasifikasi Sistem...11

2.2. Konsep Dasar Informasi...11

2.2.1 Siklus Sistem...13

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi...14

2.3.1 Komponen Sistem Informasi...15

2.3.2 Kegiatan Sistem Inforamasi...15

2.4 Konsep Dasar ZIS ( Zakat, Infak dan Shadaqah )...16

2.4.1 Pengertian Zakat...16

2.4.2. Pengertian Infak...19

2.4.3. Pengertian Shadaqah...20

2.5 Landasan Hukum Zakat, Infak dan Shadaqah...20

2.5.1 Landasan Hukum Zakat...20

2.5.2 Landasan Hukum Infak...21

2.5.3 Landasan Hukum shadaqah ...21

2.6 Perhitungan...22

(4)

2.7 Konsep Dasar DataBase...26

2.8 Konsep Dasar Java...27

2.9 Konsep Dasar MySql...27

2.10 Konsep Dasar Jaringan Komputer...28

2.10.1 Jenis – Jenis Jaringan...28

2.10.2 Topologi Jaringan...30

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian...32

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan...32

3.1.2 Visi dan Misi...34

3.1.3 Struktur Organisasi...35

3.1.4 Job Deskripsi...36

3.2 Metode Penelitian...38

3.2.1 Desain Penelitian...38

3.2.2 Jenis Dan Metode Pengumpulan Data...38

3.2.2.1 Sumber Data Primer...39

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder...39

(5)

3.2.4 Pengujian Software...45

3.3 Analisis Sistem Yang Berjalan...45

3.3.1 Analisis Dokumen...46

3.3.2 Analisis Prosedure Yang Sedang Berjalan...48

3.3.2.1 Flow Map...51

3.3.2.2 Diagram Konteks...56

3.3.2.3 Data Flow Diagram ( DFD )...57

3.3.3 Evaluasi Sistem Yang Berjalan...61

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perancangan Sistem...63

4.1.1 Tujuan Perancangan Sistem...63

4.1.2 Gambaran Umum SistemYang Diusulkan...64

4.1.3 Perancangan Prosedure Yang Diusulkan...65

4.1.3.1 Flow Map...68

4.1.3.2 Diagram Konteks...71

4.1.3.3 Data Flow Diagram ( DFD )...72

(6)

4.1.4.2 Relasi Tabel...82

4.1.4.3 Entity Relationship Diagram...83

4.1.4.4 Struktur File...84

4.1.4.5 Kodefikasi...89

4.2 Perancangan Antar Muka...92

4.2.1 Struktur Menu...92

4.2.2 Perancangan Input...93

4.2.3 Perancangan Output...107

4.3 Perancangan Arsitektur Jaringan...113

4.4 Implementasi...115

4.4.1 Batasan Implementasi...115

4.4.2 Implementasi Perangkat Lunak...115

4.4.3 Implementasi Perangkat Keras...116

4.4.4 Implementasi Basis Data...117

4.4.5 Implementasi Antar Muka...120

4.4.6 Implementasi Instalasi Program...123

4.4.7 Penggunaan Program...126

(7)

Bab V Kesimpulan Dan Saran

5.1 Kesimpulan...160

5.2 Saran...161

Daftar Pustaka

(8)

Jogiyanto. 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi. Yogyakarta. Andi Offset.

Kristanto, Andi. 2005. Jaringan Komputer Yogyakarta. Graha Ilmu.

Prof.Dr.Jogiyanto HM,MBA,Akt.2009. Sistem teknologi informasi. Andi .

Yogyakarta.

Riyanto.2005. Migrasi Microsoft SQL Server dengan PostgresSQL. Elex Media

Komputindo. Jakarta.

Suhadi. 2012. Dahsyatnya sedekah, tahajud, duha dan santuni anak yatim. Ziyad

Visi Media. Solo.

Yakub.2012. Pengantar sistem informasi.Graha Ilmu. Yogyakarta.

(9)

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT karena atas

berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skirpsi dengan

judul “SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGELOLAAN DATA ZIS

DI UPZ PUSDAI BERBASIS CLIENT SERVER”, yang merupakan salah satu

syarat ujian gelar Sarjana Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia

Bandung. Tak lupa juga shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan

kepada Nabi Muhammad SAW.

Penulis menyadari sepenuhnya dalam penyusunan skripsi ini masih

terdapat kekurangan mengingat akan keterbatasan kemampuan yang dimiliki oleh

penulis. Oleh karena itu penulis sangant berterima kasih dan menghargai atas

saran dan kritik dari semua pihak yang ditunjukan untuk melakukan koreksi atau

keritik yang bersifatnya membangun.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, secara khusus penulis ingin

menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang tak terhingga terhadap

Ayahanda Bapak Adong Khadam.K dan Ibunda tercinta Ibu Ati Kustiati yang

senantiasa memberikan kasih sayang, perhatian dan do’a restu, serta pengorbanan

baik moril maupun materil yang begitu tulus ikhlas kepada penulis, sehingga

(10)

pengarahan, petunjuk–petunjuk sejak awal hingga akhir pembuatan skripsi ini,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Selain itu sudah sepantasnya pada kesempatan ini penulis ingin

menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi – tingginya

kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.sc. selaku Rektor Universitas Komputer

Indonesia Bandung.

2. Prof.Dr.Ir.Denny Kurniadie, M.Sc. Selaku Dekan Fakultas Teknik dan

Ilmu Komputer Unikom.

3. Citra Noviyasari, S.Si.,M.T. selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi

Universitas Komputer Indonesia Bandung

4. Imelda, ST., M.T. selaku Dosen Wali yang telah memberikan masukan

dan arahan kepada penulis dari awal hingga akhir perkuliahan.

5. Seluruh Dosen Pengajar Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer Universitas

Komputer Indonesia.

6. Seluruh Sekertariat Program Studi Sistem Informasi Universitas Komputer

Indonesia.

7. Kepada Kakak–kakaku Indra Anwari, S.Si, IndriWati, S.Pd, Insan

(11)

Selain itu pada kesempatan ini juga penulis ingin mengucapkan rasa

terima kasih sebesar - besarnya kepada pihak Pusdai yang telah mengijinkan

penulis untuk melakukan obeservasi. Khusunya kepada yang terhormat :

1. Bapak Ir. Taufik Rahman selaku Kepala Unit IT Pusdai

2. Bapak Wawan Darmawan, S.HI selaku Ketua dari UPZ Pusdai

3. Bapak Aep selaku Bendahara UPZ Pusdai

4. Seluruh jajaran staf serta karyawan Pusdai yang tidak dapat penulis

sebutkan satu persatu disini.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat terhadap

penulis pribadi rekan mahasiswa serta masyarakat pada umumnya. Akhir kata

semoga ALLAH SWT yang Maha Pengasih dan Penyayang senantiasa

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya Amien.

Bandung Juni 2014

Penulis

Indar Wiguna

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada saat ini banyak lembaga yang ada di sekitar kita, salah satunya

adalah lembaga keagamaan dimana lembaga keagamaan merupakan sistem

keyakinan dan praktek keagamaan dalam masyarakat yang telah dirumuskan dan

dibakukan. Fungsi dari lembaga keagamaan antara lain adalah sebagai media

untuk dakwah, pembinaan serta pengembangan syiar agama, selain itu juga

lembaga keagamaan berfungsi untuk memfasilitasi masyarakat untuk melakukan

ibadah-ibadah keagamaan.

Dengan semakin maju perkembangan teknologi pada saat ini

lembaga-lembaga keagamaanpun dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang prima,

oleh karena itu lembaga keagamaan harus dapat memaksimalkan pekerjaan

mereka agar dapat efisien dan juga efektif. Salah satunya yaitu dengan

memanfaatkan teknologi yang sedang berkembang pesat saat ini yaitu teknologi

komputer. Bentuk nyata penggunaan teknologi komputer saat ini di lembaga

keagamaan adalah untuk pengelolaan data.

Salah satu lembaga keagamaan yang ada di Jawa Barat adalah Pusat

Dakwah Islam atau disingkat Pusdai. Pusdai merupakan lembaga dakwah atas

fasilitas Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk menjadi sentral pemograman,

pembinaan, dan pengembangan syiar Islam di wilayah Jawa Barat. Salah satu

(13)

ditangani oleh UPZ atau unit pengumpulan zakat. UPZ pusdai merupakan suatu

unit yang berdiri dibawah naungan Pusdai, dimana tugas dari upz ini yaitu

mengumpulkan lalu menyalurakan titipan zakat, infak, shadaqah dan juga wakaf,

baik itu berupa dana ataupun barang. Namun dalam hal pengolahan data ZIS dari

penitipan sampai dengan menjadi laporan masih dirasa kurang efektif dan juga

efisien karena proses nya masih manual sehingga menimbulkan banyak masalah

diantaranya lembar-lembar data rawan hilang dan rusak, sering terjadi

penumpukan proposal, pembuatan laporan membutuhkan waktu yang lama, dalam

hal menentukan besaran zakat yang harus di bayar oleh para muzaki masih dirasa

kurang efisien dan juga terkadang menyebabkan salah perhitungan selain itu juga

proses pengiriman informasi dari petugas kepada bendahara masih belum

maksimal dikarenakan prosesnya masih ditangani secara manual sehingga

membutuhkan waktu yang cukup lama untuk penginputan data. Oleh karena itu

dibuatkan sebuah sistem informasi ZIS yang bersifat client server yang dapat

mengelola data ZIS dan dapat menjembatani pengiriman informasi dari petugas,

bendahara dan juga ketua agar dapat mengatasi masalah yang ada.

Mengacu pada permasalahan diatas penulis disini membuat sebuah sistem

informasi berbasis client server yaitu ” Sistem Informasi Pengelolaan Data

Zakat Infak Dan Shadaqah Di Unit Pengumpulan Zakat Pusat Dakwah

Islam Jawa Barat Berbasis Client Server” dengan maksud agar dapat

(14)

1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah

Pada umumnya segala sesuatu pekerjaan yang dilakukan pasti tidak akan

terlepas dari masalah dalam aktivitasnya untuk mencapai tujuan yang dinginkan.

Adapun masalah yang dapat diidentifikasi dan dirumuskan adalah :

1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang permasalahan di atas, maka

masalah yang akan di bahas yaitu sebagai berikut :

1. Data masih disimpan dalam bentuk arsip sehingga lembar – lembar

datanya rawan hilang dan rusak.

2. Sering terjadi penumpukan data proposal sehingga kesulitan untuk

mencarinya.

3. Masih kesulitan dalam pembuatan laporan, karena masih ditangani

secara manual

4. Dalam hal menentukan besaran zakat yang harus di bayar oleh para

muzaki masih dirasa kurang efisien dan juga terkadang terjadi salah

perhitungan dikarenakan prosesnya masih dilakukan secara manual.

5. Belum adanya sistem yang dapat menjembantani proses pengiriman

informasi antara petugas, bendahara dan juga ketua.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berikut ini adalah rumusan masalah dari hasil penelitian yang telah di

lakukan :

1. Bagaimana sistem manajemen pengelolaan data ZIS yang sedang berjalan

(15)

2. Bagaimana perancangan sistem informasi manajemen pengelolaan data

ZIS di UPZ Pusdai.

3. Bagaimana pengujian sistem informasi manajemen pengelolaan data ZIS

di UPZ Pusdai.

4. Bagaimana Implementasi sistem informasi manajemen pengelolaan data

ZIS di UPZ Pusdai.

1.3 Maksud Dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan penelitian yang dilakukan sesuai dengan latar

belakang diatas adalah :

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk merancang sitem informasi ZIS

berbasis Client Server yang dapat memudahkan dalam mengelola data zakat yang

ada di UPZ Pusdai.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan-tujuan yang ingin dicapai dari peneilitian ini diantaranya

adalah :

1. Mengetahui sistem manajemen pengelolaan data ZIS yang sedang berjalan

di pusdai.

2. Membuat perancangan sistem informasi manajemen pengelolaan data ZIS.

3. Menguji sistem informasi manajemen pengelolaan data ZIS yang telah

dibuat.

(16)

1.4. Kegunaan Penelitian

Adapun Kegunaan Penelitian ini yaitu kegunaan praktis dan kegunaan

akademis yang berkaitan dengan Perancangan Sistem informasi Manajemen

pengelolaan data ZIS berbasis client server di UPZ Pusdai

1.4.1. Kegunaan Praktis

1. Bagi pihak pusdai penelitian ini diharapkan dapat menjadi gambaran

tentang sistem informasi manajemen pengelolaan data ZIS, agar dapat

mendukung dalam hal pengelolaan data ZIS yang ada dipusdai.

2. Selain itu diharapkan penelitian ini berguna bagi masyarakat yang ingin

membayar zakat di pusdai.

1.4.2. Kegunaan Akademis

1. Bagi penulis penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan penulis dan

dapat menerapkan ilmu-ilmu yang telah didapat dari bangku kuliah.

2. Dari segi ilmiah, penelitian ini diharapkan dapat menambahkan khasanah

ilmu pengetahuan dan dapat digunakan sebagai bahan acuan bagi peneliti

lain di bidang yang sejenis.

1.5 Batasan Masalah

Untuk menghindari pembahasan diluar permasalahan penulis pun

melakukan pembatasan terhadap masalah yang diteliti, berikut ini adalah batasan

permasalahannya :

1. Penelitian hanya dilakukan di Pusdai yang ada di JL.Pangeran diponogoro

Bandung.

(17)

admin ( bendahara dan bidang data pelaporan ) serta ketua saja.

3. Aplikasi ini hanya meliputi proses penitipan dan penyaluran saja.

4. Aplikasi ini dapat membuat laporan pembukuan ZIS dan alokasi dana yang

sudah terkumpul.

5. Aplikasi ini dapat menghitung besaran jumlah zakat yang harus dibayar

oleh muzaki.

1.6Lokasi dan Waktu

Penelitian ini dilakukan di Pusdai (Pusat Dakwah Islam) Jawa Barat

bertempat di JL.Diponegoro No.63 Bandung Telepon (022)7217531/32. Waktu

pelaksanaan pada tanggal 17-02-2014 sampai dengan selesai. Penelitian ini

dilakukan selama 5 bulan, dengan tahapan – tahapan penelitian seperti terlihat

pada tabel di bawah ini :

Tabel 1.1 Waktu Penelitian

(18)

1.7Sistematika Penulisan

Pada sistematika penulisan laporan skripsi ini penulis membagi pokok

bahasan pada lima bab yaitu :

1. BAB I Pendahuluan

Bab ini menguraikan tentang latar belakang, identifikasi dan rumusan

masalah, maksud dan tujuan penelitian, kegunaan penelitian, batasan masalah,

lokasi dan waktu penelitian dan sistematika penulisan. Berikut detail penulisan

yang ada di Bab I : latar belakang penelitian, identifkasi dan rumusan masalah,

maksud dan tujuan penelitian, kegunaan penelitian, batasan masalah, lokasi dan

waktu penelitian dan sistematika penulisan

2. BAB II Landasan Teori

Bab ini menguraikan tentang teori-teori yang relevan dengan tema yang

diteliti oleh penulis.

3. BAB III Objek dan Metode Penelitian

Bab ini berisi tentang gambaran umum tentang penelitian, metode yang

digunakan serta analisis sistem yng sedang berjalan di tempat penelitian. Berikut

detail penulisan yang ada di Bab III : objek penelitian, sejarah singkat perusahaan,

visi dan misi perusahaan, struktur organisasi perusahaan, deskripsi tugas, metode

penelitian, desain penelitian, jenis dan metode pengumpulan data, metode

pendekatan dan pengembangan sistem, pengujian software, analisis sistem yang

(19)

sistem yang sedang berjalan.

4. BAB IV Hasil Dan Pembahasan

Bab ini menguraikan tentang perancangan, implementasi sampai dengan

pengujian sistem informasi, Serta membahas masalah yang dikemukakan dengan

memabandingkan teori yang didapat pada penelitian di lapang. Berikut detail

penulisan yang ada di Bab IV : perancangan sistem. tujuan perancangan sistem,

gambaran umum sistem yang diusulkan, perancangan prosedur yang diusulkan,

perancangan basis data, perancangan antar muka, perancangan arsitektur jaringan,

implementasi dan pengujian

5. BAB V Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi tentang kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian yang

(20)

BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab ini penulis akan menjelaskan tentang beberapa konsep dan dasar

teori yang berkaitan dengan permasalahan yang dikaji, agar lebih mempermudah

untuk memahami berbagai faktor yang mengarah kepada tujuan yang diinginkan.

2.1 Konsep Dasar Sistem

Menurut Jogiyanto (2005 : 1) sistem dapat didefinisikan kedalam 2 (dua)

pendekatan yaitu Pendekatan yang menekankan pada prosedurnya dan pendekatan

yang menekankan pada elemennya. pendekatan yang lebih menekankan pada

prosedurnya sistem dapat didefinisikan sebagai berikut:

“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang Saling

berhubungan, berkumpul bersama-sama melakukan suatu kegiatan atau untuk

menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu” (Jogiyanto, 2005:2). Pendekatan yang

lebih menekankan pada elemennya, sistem didefinisikan sebagai berikut : “Sistem

adalah kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk Mencapai

tujuan tertentu”(Jogiyanto, 2005:3).

Kedua definisi tersebut benar dan tidak ada yang saling bertentangan, yang

berbeda hanyalah cara pendekatannya. Definis pendekatan sistem yang lebih

menekankan pada elemen lebih banyak diterima karena pada kenyataanya suatu

sistem memang terdiri dari sub – sub sistem atau sistem – sistem bagian.

2.1.1 Karakteristik Sistem

Menurut Jogiyanto (2005 : 4), Untuk mencapai tujuan, suatu sistem harus

(21)

1. Komponen Sistem, Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan bekerjasama membentuk suatu komponen sistem atau

bagian-bagian dari sistem.

2. Batasan Sistem, Merupakan daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistem

lainnya atau dengan lingkungan kerjanya.

3. Subsistem, Bagian dari sistem yang beraktifitas dan berinteraksi satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan dengan sasarannya masing-masing.

4. Lingkungan Luar Sistem, Suatu sistem yang ada diluar lingkungan dari batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

5. Penghubung Sistem, Media penghubung antara suatu subsistem dengan subsistem lainnya. Adanya penghubung ini memungkinkan berbagai sumberdaya

mengalir dari suatu subsistem ke subsistem lainnya.

6. Masukan Sistem (Input), Energi yang masuk kedalam sistem, berupa perawatan dan sinyal. Masukan perawatan adalah energi yang dimasukan suatu sistem

tersebut dapat berinteraksi, masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk

mendapatkan keluaran.

7. Keluar Sistem (Output), Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi

keluaran yang berguna dan sisa pembungan.

8. Pengolahan sistem (Proses), Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian

pengolahan yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.

(22)

2.1.2 Klasifikasi Sistem

Menurut Jogiyanto (2005 : 4), Suatu sistem dapat diklasifikasikan menjadi

seperti berikut :

1. Sistem abstrak dan sistem fisik, Sistem abstrak adalah suatu sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, sedangkan sistem fisik

adalah suatu sistem yang ada secara fisik.

2. Sistem alamiah dan sistem buatan, Sistem alamiah adalah suatu sistem yang

terjadi melalui proses alam tidak dibuat manusia, sedangkan sistem buatan adalah

suatu sistem yang di rancang oleh manusia.

3. Sistem tertentu dan sistem tidak tertentu, Sistem tertentu adalah suatu sistem

yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah diprediksi secara tepat,

sedangkan sistem tidak tertentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak

dapat di prediksi.

4. Sistem tertutup dan sistem terbuka, Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luar, sedangkan sistem

terbuka adalah sistem yang berhubungan dan berpengaruh oleh lingkungan luar.

2.2 Konsep Dasar Informasi

Informasi adalah suatu kumpulan – kumpulan data yang diolah sedemikian

mungkin sehingga menghasilkan sesuatu yang berharga, sedangkan data adalah

suatu kenyataan yang menggambarkan dari suatu keadaaan. Data dapat berbentuk

(23)

1. Teks, adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol yang

kombinasinya tidak tergantung pada masing masing item secara individual

misalnya, artikel koran, majalah dan lain-lain.

2. Data yang terformat, adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya

data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.

3. Citra (image), adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa,

grafik, foto, hasil ronsten, dan tanda tangan.

4. Audio, adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrumen musik, suara

orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.

5. Video, adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi

dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam

bentuk film.

Menurut John Burch dan Gary Grundnitski, agar informasi dihasilkan

lebih berharga, maka informasi harus memenuhi kriteria sebagai berikut :

1. Informasi harus akurat, sehingga mendukung pihak manajemen dalam

mengambil keputusan.

2. Informasi harus relevan, benar-benar terasa manfaatnya bagi yang

membutuhkan.

3. Informasi harus tepat waktu, sehingga tidak ada keterlambatan pada saat

(24)

2.2.1 Siklus Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 9), Data merupakan bentuk yang masih mentah

yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah

melalui suatu model untuk dihasilkan informasi.

Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima

kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan

tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat

sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses

kembali lewat suatu model dan membentuk suatu siklus. Siklus ini oleh John

Burch disebut dengan siklus informasi (information cycle). Siklus ini disebut juga

dengan siklus pengolahan data (data processing cycles).

Siklus informasi (information cycle) atau siklus pengolahan data (data

processing cycle) adalah gambaran secara umum mengenai proses terhadap data

sehingga menjadi informasi yang bermanfaat bagi pengguna. Informasi yang

menghasilkan informasi berikutnya, demikian seterusnya proses pengolahan data

menjadi informasi. Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi

penerimanya, perlu untuk dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau

dibutuhkan dalam menghasilkan informasi. Menurut (jogiyanto,1999) siklus

informasi digambarkan sebagai berikut :

a. Pertama data dimasukan dalam model yang umumnya memiliki urutan

proses tertentu dan pasti, setelah diproses akan menghasilkan nilai yang

bermanfaat bagi penerima sebagai dasar dalam membuat keputusan atau

(25)

b. Kemudian dari keputusan atau tindakan tersebut akan menghasilkan

atau diperoleh kejadian-kejadian tertentu yang akan digunakan kembali

sebagai data yang nantianya akan dimasukan ke dalam (proses), dan

akan begitu seterusnya.

Gambar 2.1 Siklus Informasi

(Sumber : Pengantar sistem informasi, Yakub, 2012:12)

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

Pada dasarnya sistem informasi merupakan suatu sekumpulan dari elemen

yang saling terkait sehingga membentuk suatu kesatuan untuk mengeintegrasikan

data, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi.

Menurut Jogiyanto (2005 : 11), Sistem informasi dapat di definisikan

sebagai suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan

pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan

strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan

(26)

2.3.1 Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari enam komponen yaitu :

1. Perangkat keras ( hardware ), merupakan perangkat yang berbentuk dan

memiliki fisik contohnya seperti komputer atau printer

2. Perangkat lunak ( software ), adalah suatu kumpulan dari intruksi –

intruksi yang menjalankan perangkat keras.

3. Prosedure, adalah sekumpulan aturan atau tatacara yang dipakai untuk

memwujudkan proses data dan pembangkitan keluaran data yang

dikehendaki.

4. Orang ( people), yaitu semua pihak yang bertanggung jawab dalam

pengembangan sistem informasi, pemprosesan dan penggunaan keluarnya

sistem informasi.

5. Basis data, adalah sekumpulan table yang berhubungan dan berkaitan

dengan penyimpanan data.

6. Jaringan komputer, adalah sistem penghubung yang memungkinkan

sumber dapat secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

2.3.2 Kegiatan Sistem Informasi

Suatu sistem informasi diciptakan pastilah memiliki tujuan serta kegiatan,

dan berikut ini adalah kegiatan – kegiatan dari suatu sistem informasi.

1. Input

Merupakan suatu kegiatan memasukan data – data kedalam suatu sistem

informasi yang nantinya akan di olah.

(27)

Merupakan suatu kegiatan pengelohan data – data yang sudah dimasukan, sehingga nantinya dapat menghasilkan informasi.

3. Ouput

Merupakan suatu kegiatan menampilkan informasi dari hasil pengolahan

data yang sudah dilakukan sebelumnya.

4. Penyimpanan

Suatu kegiatan untuk menyimpan dan juga memelihara data – data yang

sudah dimasukan kedalam sistem informasi.

2.4 Konsep Dasar Zakat, Infak dan Shadaqah

Ada tiga hal yang sering digunakan oleh masyarakat muslim untuk

beramal melalui harta bendanya yaitu zakat, infak dan shadaqah. Meski begitu

tidak sedikit masyarakat muslim yang tidak mengetahui tentang perbedaan dari

ketiganya. Padahal secara konsep dan teori ketiga hal tersebut mempunyai

perbedaan, dan berikut ini perbedaan dari zakat, infak dan shadaqah

2.4.1 Pengertian Zakat

Zakat merupakan salah satu dari lima rukun islam yang wajib ditunaikan

bagi yang mampu, dalam pengertiannya zakat berasal dari akar kata zaka, yang

berarti suci, berkah, tumbuh dan berkembang. Adapun menurut istilah syariat,

zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan kepada orang yang berhak

menerimanya karena telah memenuhi persayaratan yang ditetapkan. (Suhadi 2012

: 10).

(28)

beberapa jenis zakat diantaranya adalah zakat fitrah, zakat harta,zakat profesi,

zakat emas, zakat perdagangan, zakat pertanian, zakat ternak, dan zakat harta

temuan.

Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang fakir,

orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, Para mu’allaf yang dibujuk hatinya,

untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan

untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang

diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana (QS

At-Taubah : 60).

Ada delapan golongan yang boleh menerima zakat yaitu :

1. Fakir

Fakir adalah orang yang tidak mempunyai harta serta pendapatan yang

mencukupi untuknya dan keperluannya. Tidak mempunyai keluarga untuk

mencukupkan nafkahnya seperti makanan, pakaian dan tempat tinggal.

2. Miskin

Miskin adalah kelompok orang yang memiliki penghasilan akan tetapi

penghasilannya tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.

3. Amil (Petugas Zakat)

Kelompok ini berhak mendapatkan bagian dari zakat. Amil maksimal mendapat

seperdelapan atau 12,5% dengan catatan bahwa petugas zakat ini benar-benar

melakukan tugasnya dengan baik dan waktunya sebagian besar atau seluruhnya

untuk tugas tersebut.

(29)

Muallaf yaitu kelompok orang yang dianggap masih lemah imannya,

karena baru masuk Islam. Mereka diberi zakat agar bertambah kesungguhannya

dalam memeluk Islam dan bertambah keyakinan mereka. Sesungguhnya, segala

pengorbanan mereka dengan sebab masuk Islam tidaklah sia-sia. Islam dan

umatnya sangat memerhatikan mereka, bahkan memasukannya ke dalam bagian

penting dari salah satu rukun Islam, yaitu rukun Islam ketiga.

5. Budak Belian

Zakat antara lain dipergunakan untuk membebaskan budak belian dan

menghilangkan segala bentuk perbudakan.

6. Gharimiin

Gharimiin merupakan kelompok orang yang berutang dan sama sekali

tidak bisa melunasinya. Para ulama membagi kelompok ini pada dua bagian, yaitu

sebagai berikut.

a) Kelompok orang yang mempunyai utang untuk kebaikan dan kemaslahatan diri

dan keluarganya. Misalnya, untuk membiayai dirinya dan keluarganya yang sakit

atau untuk membiayai pendidikan.

b) Kelompok orang yang mempunyai utang untuk kemaslahatan orang atau pihak

lain. Misalnya, orang yang terpaksa berutang karena sedang mendamaikan dua

pihak atau dua orang yang sedang bertentangan, untuk penyelesaiannya

membutuhkan dana yang cukup besar.

7. Fisabilillah

(30)

berdasarkan lafadz dari fi sabilillah, di jalan Allah SWT, sebagian ulama

membolehkan memberikan zakat tersebut untuk membangun masjid, lembaga

pendidikan, perpustakaan, pelatihan para da’i, menerbitkan buku, majalah,

membangun media massa, dan lain sebagainya.

8. Ibnu Sabil

Ibnu sabil merupakan orang yang terputus bekalnya dalam perjalanan.

Untuk saat ini, di samping para musafir yang mengadakan perjalanan yang

dianjurkan oleh agama, seperti silaturahmi, melakukan studi tur pada

obyek-obyek yang bersejarah dan bermanfaat, mungkin juga dapat dipergunakan untuk

pemberian beasiswa atau beasantri (pondok pesantren). Bagi mereka yang

terputus pendidikannya karena ketiadaan dana. Zakat untuk ibnu sabil dapat juga

dipergunakan untuk membiayai pendidikan anak-anak jalanan yang kini semakin

banyak jumlahnya. Selain itu, juga dapat digunakan untuk merehabilitasi

anak-anak miskin yang terkena narkoba atau perbuatan-perbuatan buruk lainnya.

2.4.2 Pengertian Infak

Infaq berasal dari kata anfaqa yang berarti mengeluarkan sesuatu (Harta)

untuk suatu kepentingan. Termasuk dalam pengertian ini, infaq yang dikeluarkan

orang – orang non muslim untuk kepentingan agamanya. Sedangkan menurut

syariat infaq berarti mengeluarkan sebagian dari harta atau pendapat / penghasilan

untuk suatu kepentingan yang diperintahkan agama islam. (Suhadi 2012 : 11).

Perbedaan infak dengan zakat adalah bahwa jika zakat harus diberikan

kepada orang yang termasuk delapan asnaf sedangkan infak boleh diberikan

(31)

atau sebagainya. Selain itu juga didalam zakat terdapat nisab sedangakan dalam

infak tidak

2.4.3 Pengertian Shadaqah

Sedekah berasal dari kata shadaqa yang berarti benar, maksudnya orang

yang bersedekah adalah orang yang benar pengakuan imannya. Menurut

terminology syariat, pengertian sedekah sama dengan infaq termasuk juga hokum

dan ketentuan – ketentuanya. Tetapi jika infaq berkaitan dengan materi , makna

sedakah memiliki arti yang lebih luas menyangkut materi dan non materi. (Suhadi

2013 : 12).

2.5 Landasan Hukum Zakat, Infak dan Shadaqah

Segala sesuatu yang terdapat di agama islam, ada landasan atau

hukumnya. Yang menjadikan hal tersebut wajib, sunnah, makruh atau haram.

Berikut adalah landasan hukum zakat, infaq dan shodaqoh.

2.5.1 Landasan Hukum Zakat

Berikut ini adalah landasan dari zakat yang sudah tertulis didalam kitab

suci AL-Qur’an :

Jika mereka bertaubat, mendirikan shalat dan menunaikan zakat maka

(mereka itu) adalah saudara – saudaramu seagama. Dan kami menjelaskan ayat –

ayat itu bagi kaum yang mengetahui. (QS At-Taubah : 11).

Ambilah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu

membersihkan dan menyucikan mereka dan mendoalah untuk mereka.

(32)

Allah menerima taubat dari hamba – hamba-Nya dan menerima zakat dan bahwa Allah maha penerima taubat lagi maha penyayang? (QS At-Taubah : 103 - 104).

2.5.2 Landasan Hukum Infaq

Menurut terminologi syariat, infaq berarti mengeluarkan sebagian dari

harta atau pendapatan/penghasilan untuk suatu kepentingan yang diperintahkan

ajaran Islam. Dan firman Allah dalam surat Al-Imran yang artinya :

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun

sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan)

orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (QS Ali Imran : 134).

Maka infaq boleh diberikan kepada siapapun. Misalnya, untuk kedua

orang tua, anak-yatim, dan sebagainya. (QS. Al-Baqarah : 215).

2.5.3 Landasan Hukum Shadaqah / Sedekah

Berikut adalah firman Allah yang menjadi salah satu hokum tentang

sedekah :

Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali

bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau

berbuat ma’ruf atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa

yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami akan

memberi kepadanya pahala yang besar. (QS An Nisaa : 114).

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala)

sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti perasaan si penerima. (QS

(33)

2.6 Perhitungan

Dalam membayar zakat terdapat perhitungan – perhitungan yang harus

dilakukan, agar sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan. Berikut ini adalah

perhitungan dari zakat fitrah, zakat harta, zakat emas dan perak, zakat profesi,

zakat harta temuan dan ditambah dengan perhitungan dari fidyah.

2.6.1 Zakat fitrah

Zakat fitrah adalah zakat yang dikeluarkan hanya pada saat bulan

ramadhan. Zakat ini wajib dibayar bagi setiap muslim baik laki - laki,

perempuan, tua, muda dan anak – anak. Setiap jiwa yang mampu dan masih hidup

hingga sholat ied dilaksanakan maka ia terkena kewajiban membayar zakat fitrah.

Perhitungan untuk membayar zakat fitrah secara umum adalah 2,5 dikali dengan

harga beras yang dikonsumsi. Sebagai cotoh harga beras yang biasa kita makan

adalah 10.000 maka besaran zakat fitrah yang harus dibayar adalah 2,5 X 10.000

= 25.000

2.6.2. Zakat Profesi

Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak

menafkahkannya (menzakatkan) pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada

mereka (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih. (QS At-Taubah : 34).

Ayat tersebut memberikan penjelasan bahwa emas dan perak adalah

barang paling berharga nilainya. Oleh ulama dalam qiyas itu ada istilah

mumatsalah artinya ada kesamaan antara dua hal yang diciptakan Allah. Pada ayat

(34)

Ijtihad (usaha yang sungguh-sungguh untuk memutuskan suatu perkara

yang tidak dibahas dalam Al Quran maupun hadis) dengan metode qiyas

(mengetahui ukuran sesuatu, membandingkan, atau menyamakan sesuatu dengan

yang lain) artinya ada kesamaan dan kemiripan sifat uang dengan emas dan perak

yaitu sifatnya sama-sama berharga dan dapat dipakai dalam kehidupan. Suatu

keyakinan mendalam bagi kita bahwa tidak ada yang luput dari hukum Allah Swt

dari setiap kasus. Sebagian hukum itu memang dapat dilihat secara jelas dalam

nash, namun sebagian yang lain tidak dijelaskan dalam nash syara’ seperti zakat

profesi. Karena disamakan (diqiyaskan) hukumnya dengan nash yang ada, maka

penetapan hukum zakat profesi/ gaji ini dapat dikatakan menggunakan nash syara’

secara tidak langsung. Dan hadits Rosulullah SAW :

Apabila kamu telah memiliki 200 dirham (perak) dan telah mengalami

ulang tahun (haul), maka zakatnya 5 dirham. (HR. Abu Dawud & Nasa’i).

Secara umumnya perhitungan zakat profesi adalah 2,5% dikali dengan

penghasilan bersih ( 2,5 % X ( penghasilan total – biaya atau beban ) dan nisab

dari zakat profesi adalah 520 dikali dengan harga beras di pasaran atau 86 dikali

dengan harga emas dipasaran.

Kasus contoh pak doni mempunyai gaji sebulan sekitar 10 juta dan

pendapatan tambahan dari penjualan sepatu sebesar 4 juta juta, pada bulan itu pak

doni memiliki hutang kepada pihak bank sebesar 1 juta. Pada saat itu harga emas

dipasaran sebesar 100 ribu rupiah sehingga menghasilkan nisab pada saat itu

adalah 8 juta 600 ribu rupiah, sedangkan pa doni memiliki penghasilan sebesar 13

(35)

zakat profesi karena penghasilan bersihnya lebih besar dari nisab, sehingga pak

doni pada saat itu harus membayar zakat profesi sebesar 325 ribu rupian ( 13 juta

X 2,5 % )

2.6.3 Zakat Harta, emas dan perak

Dan orang – orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak

menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka (bahwa

mereka akan mendapat) siksa yang pedih.pada hari dipanaskan emas dan perak itu

dalam deraka jahanam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggu

mereka (lalu dikatakan) kepada mereka, „inilah harta bendamu yang kamu simpan

untuk dirimu sendiri. Maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu

simpan itu.’. (At-Taubah : 34 – 35).

Zakat harta, emas dan perak adalah suatu kewajiban bagi seseorang yang

diberi titipan oleh Allah SWT, sehingga memilik harta yang lebih dari orang lain.

Adapun beberapa persyaratan bagi mereka yang hartanya diwajibkan dizakati

adalah

1. Mencapai nisab setara dengan 86 gram emas

2. Mencapai haul 1 tahun

Dalam hal perhitungan zakat harta, emas dan perak hampir sama dengan

zakat yaitu jumlah harta yang dimiliki dikali dengan 2,5 %. Kasus contoh pak

doni memiliki rumah seharga 100 juta dan mobil mewah seharga 200 juta, kedua

harta tersebut sudah dimilikiya lebih dari 1 tahun, sedangkan harga emas pada

(36)

dimilikinya lebih dari satu tahun sebesar 300 juta ( 200 juta + 100 juta ) maka pak

doni pun terkena wajib zakat sebesar 7 juta 5 ratus ribu rupiah.

2.6.4 Zakat Harta Temuan

Harta temuan adalah harta yang ditemukan tanpa disengaja oleh seseorang

dan harta tersebut tidak ada pemiliknya, sehingga harta tersebut terkan wajib zakat

sebesar 20 % dari total harta yang ditemukannya. Contoh kasus pak doni pada saat

jalan – jalan tidak senganja menemukan uang pecahan 100 ribu sebanya 5 lembar

karena harta tersebut tidak mempunyai pemilik, maka pak doni pun diperbolehkan

memilikinya dengan syarat pak doni harus membayar zakat sebesar 20 % X

jumlah harta temuan ( 500 ribu ) yaitu 100 ribu rupiah.

2.6.5 Fidyah

Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak

berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. (QS. Al

Baqoroh : 184)

Fidyah atau fidaa atau fida` adalah satu makna. Yang artinya, apabila dia

memberikan tebusan kepada seseorang, maka orang tersebut akan

menyelamatkannya.

Dalam hal ini fidyah merupakan sesuatu yang wajib dibayarkan bagi

seseorang yang tidak menunaikan ibadah puasa pada saat bulan ramadhan dengan

alasan – alasan yang sesuai dan juga orang tersebut tidak mampu membayar

hutang puasanya (mengqadha) dikemudian hari. Adapun perhitungan dari fidyah

adalah jumlah hari tidak berpuasa dikali dengan jumlah biaya konsumsi makan

(37)

sehingga dia dilarang untuk berpuasa. Oleh karena itu pak doni diperbolehkan

untuk menggnti puasa nya dengan membayar fidyah 30 ( jumlah hari tidak

berpuasa ) dikali dengan 10 ribu ( biaya konsumsi sehari – hari ) hasilnya adalah

300 ribu rupiah.

2.7 Konsep Dasar Data Base

Database merupakan kumpulan dari beberapa data dalam jumlah yang

banyak, saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu. Database digunakan

sebagai pendukung dalam sebuah sistem informasi agar dapat meningkatkan

proses kerja dalam hal pengolahan data. Ada beberapa hal yang mendorong

mengapa database dirasa sangant diperlukan dalam pembuatan sistem informasi :

1. salah satu komponen penting dalam sistem informasi, karena merupakan

dasar dalam menyediakan informasi.

2. Menentukan kualitas informasi yang akurat, tepat pada waktunya dan

relevan.

3. Informasi dapat dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif

dibandingkan dengan biaya mendapatkanya.

4. Mengurangai duplikasi data ( data redudancy ) jadi tidak terjadi tumpukan

data.

5. Hubungan data dapata ditingkatkan ( data reliability ) untuk memberikan

data yang disajikan lebih akurat.

(38)

2.8 Konsep Dasar Java

Java adalah bahasa pemrograman tingkat tinggi yang berorientasi objek,

program java tersusun dari bagian yang disebut kelas. Kelas terdiri atas

metode-metode yang melakukan pekerjaan dan mengembalikan informasi setelah

melakukan tugasnya. Para pemrogram Java banyak mengambil keuntungan dari

kumpulan kelas di pustaka kelas Java, yang disebut dengan Java Application

Programming Interface (API). Kelas-kelas ini diorganisasikan menjadi

sekelompok yang disebut paket (package).

Java API telah menyediakan fungsionalitas yang memadai untuk

menciptakan applet dan aplikasi canggih. Jadi ada dua hal yang harus dipelajari

dalam Java, yaitu mempelajari bahasa Java dan bagaimana mempergunakan kelas

pada Java API. Kelas merupakan satu-satunya cara menyatakan bagian eksekusi

program, tidak ada cara lain. Pada Java program javac untuk mengkompilasi file

kode sumber Java menjadi kelas-kelas bytecode. File kode sumber mempunyai

ekstensi *.java. Kompilator javac menghasilkan file bytecode kelas dengan

ekstensi *.class. Interpreter merupakan modul utama sistem Java yang digunakan

aplikasi Java dan menjalankan program bytecode Java.

2.9 Konsep Dasar Mysql

MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basisdata

relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis. Setiap pengguna dapat

secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak

tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL

(39)

telah ada sebelumnya; SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah

konsep pengoperasian basisdata, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan

pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan

mudah secara otomatis

2.10 Konsep Dasar Jaringan Komputer

Menurut Andri Kristanto (2005 : 2), Jaringan komputer merupakan

sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan antara satu dengan

lainnya menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga

dapat saling berbagi informasi, program-program, penggunaan bersama perangkat

keras seperti printer, harddisk, dan sebagainya.

Jaringan komputer digunakan oleh suatu organisasi ataupun antar individu

untuk melakukan pengiriman data antar satu komputer dengan komputer lain

2.10.1 Jenis Jaringan Komputer

Budhi Irawan (2005 : 19), membedakan jaringan komputer berdasarkan

cakupan geografisnya menjadi empat kategori utama jaringan komputer, yaitu :

1. LAN (Local Area Network) : LAN digunakan untuk menghubungkan komputer

yang berbeda didalam suatu area yang kecil, misalnya didalam suatu gedung

perkantoran atau kampus. Jarak antara satu komputer yang dihubungkannya bisa

mencapai 5 sampai 10 km. Suatu LAN biasanya bekerja pada kecepatan mulai 10

Mbps. LAN menjadi popular karena memungkinkan banyak pengguna untuk

memakai sumber daya secara bersama-sama. Contoh dari sumber daya yang dapat

(40)

2. MAN (Metropolitan Area Network) : MAN merupakan suatu jaringan yang cakupannya meliputi suatu kota. MAN menghubungkan LAN-LAN yang

lokasinya berjauhan. Jangkauan MAN bisa mencapai 10 km sampai beberapa

ratus km. Suatu MAN biasanya bekerja pada kecepatan 1,5 sampai 150 Mbps.

3. WAN (Wide Area Network) : WAN dirancang untuk menghubungkan

komputer-komputer yang terletak pada suatu cakupan geografis yang luas, seperti

hubungan dari satu kota ke kota lain didalam suatu negara. Cakupan WAN bisa

meliputi 100 km samapai 1000 km, dan kecepatan antar kota bisa bervariasi

antara 1,5 Mbps samapai 2,4 Gbps. Dalam WAN, biaya untuk peralatan transmisi

sangat tinggi, dan biasanya jaringan WAN dimiliki dan dioperasikan sebagai

suatu jaringan publik.

4. GAN (Global Area Network) : GAN merupakan suatu jaringan yang

menghubungkan negara-negara diseluruh dunia. Kecepatan GAN bervariasi mulai

dari 1,5 Mbps sampai 100 Gbps dan cakupannya mencapai ribuan kilometer.

Contoh yang sangat baik dari GAN ini adalah internet.

Menurut Budhi Irawan (2005 : 69), internet (Interconnected Network)

adalah sebuah sistem komunikasi global yang menghubungkan

komputer-komputer dan jaringan-jaringan komputer-komputer di seluruh dunia. Setiap komputer-komputer dan

jaringan terhubung secara langsung ke beberapa jalur utama yang disebut dengan

(41)

2.10.2 Topologi Jaringan

Didalam jaringan komputer dikenal dengan istilah topologi, dimana topologi

itu adalah suatu bentuk, cara atau teknik untuk menggambungkan satu, dua atau

lebih komputer dalam sebuah jaringan. Adapun beberpa topoogi yang dikenal saat

ini adalah.

1. Topologi bus

Topologi bus adalah topologi jaringan yang menghubungkan beberapa

komputer dalam satu jalur dan juga saling berhubungan, dalam topologi

ini tidak dikenal dengan istilah server karena disini semua komputer

bertidak sebagai sebagai client. Kerkurangan dari topologi ini adalah

setiap komputer bergantung pada komputer lainnya sehingga jika satu

komputer tidak dinyalakan menyebabkan komputer lain jadi tidak bisa

mengakses jaraingan

2. Star

Topologi star adalah topologi yang berbentuk hampir menyerupai bintang

dimana salah satu komputer bertindak menjadi server dan yang lainnya

bertindak menjadi client, dalam topologi ini semua akses data menjadi

terpusat karena terdapat server

3. Loop network

Loop network merupakan hubungan antar-node secara serial dalam bentuk

suatu lingkaran tertutup. Dalam bentuk ini tidak ada central node atau host

(42)

4. Ring network

Ring merupakan gabungan bentuk loop dan bus network. Jika salah satu

node tidak berfungsi atau rusak, maka tidak akan mempengaruhi

komunikasi node yang lain karena terpisah dari jalur data.

Gambar 2.2 topologi jaringan

(sumber : Sistem teknologi informasi, Prof. Dr. Jogiyanto HM, MBA, Akt,

(43)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan sebuah awal dari permasalahan yang harus

ditentukan dalam kegiatan penelitian agar penelitian dapat berjalan dengan efektif

dan juga efisien sesuai dengan tujuan penelitian.

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah UPZ Pusdai ( Pusat Dakwah

Islam ) Jawa Barat yang berlokasi di JL.Diponegoro No.63 Bandung. Dalam

objek penelitian ini terdapat beberapa poin diantaranya yaitu sejarah singkat, visi

dan misi, struktur organisasi dan deskripsi tugas.

3.1.1 Sejarah Singkat Pusdai

Pusat Dakwah Islam merupakan pendekatan istilah dari kata Islamic

Centre dalam bahasa ingris atau AL-MARKAZ AL-ISLAMI dalam bahasa

Arab. Nama yang bernilai sejarah karena pada saat mendirikannya merupakan

Islamic Centre pertama di Indonesia.

Islamic Center mempunyai pengertian Masjid yang di perluas atau

Masjid Plus yaitu tempat masyarakat muslim melakukan ibadah dan taklim,

pemberdayaan umat, serta pengembangan kebudayaan Islam. Pengertian tersebut

(44)

1. Tempat umat Islam untuk melaksanakan ibadah dan mengamalkan

nilai-nilai Islam yang universal.

2. Tempat penggemblengan SDM yang berkualitas Imptak dan Iptek-nya

serta berdaya cipta dan berdaya pembaharuan.

3. Tempat para ulama dan intelektual muslim untuk mengkaji dan

mengembangkan nilai-nilai Islam dalam segala sendi kehidupan.

4. Tempat masyarakat muslim berinteraksi dan berapresiasi dalam berkarya

dan meningkatkan kualitas hidup.

Pusdai mempunyai beberapa program diantaranya adalah program

pelayanan zakat, yang ditangani oleh UPZ ( Unit Pelayanan Zakat ). UPZ

PUSDAI JABAR adalah lembaga filantropi Islam yang berkhidmat dalam

pemberdayaan masyarakat dan kemanusiaan melalui pendayagunaan zakat, infak,

shadaqah, wakaf dan dana kedermawanan lainnya baik dari perorangan, lembaga,

perusahaan dan instansi lainnya. UPZ Pusdai lebih berkonsentrasi pada langkah

strategis , yaitu penghimpunan dana ziswaf dan bantuan kemanusiaan lainnya,

pemberdayaan ekonomi masyarakat, pengembangan sumber daya dan pelayanan

dakwah dan sosial.

UPZ PUSDAI JABAR dikukuhkan pada tanggal 17April 2013 oleh

BAZDA Provinsi Jawa Barat dengan SK Nomor: 027-SK/BAZ-Jabar/3/04/2013.

UPZ PUSDAI JABAR merupakan jawaban terhadap fakta yang menyatakan

bahwa masyarakat indonesia sebagian besar masih berada dalam kondisi lilitan

kemiskinan, bangunan sosial yang semakin rapuh, kesenjangan sosial yang

(45)

Seiring dengan hal tersebut, Jawa Barat yang penduduknya mayoritas

muslim dan masih kuat memegang prinsip-prinsip agama memiliki potensi zakat,

infak, shadaqah, wakaf dan dana lainnya yang terbilang cukup tinggi. Namun,

potensi yang besar tersebut belum terkelola dan didayagunakan secara maksimal

sehingga belum memberi dampak yang signifikan bagi penyelesaian lilitan

kemiskinan dan penyelesai masalah yang ada.

Kecenderungan masyarakat mendistribusikan dana zakat, infak dan

shadaqah serta dana lainnya secara langsung kepada penerimanya secara empiris

belum dapat mengeluarkan para dhua’fa dari kemiskinannya secara efektif,

bahkan terkesan seakan kemiskinan terpelihara, apa yang menjadi maqashid

al-syari’ah dari zakat belum lagi terwujud secara maksimal karena belum

teroganisir, terkelola, terencana dan tersistem dengan baik.

Oleh sebab itu, pendirian UPZ PUSDAI JABAR dimaksudkan sebagai

institusi pengelola zakat, infak, shadaqah, wakaf dan dana dermawan lainnya

dengan manajemen modern yang dapat menghantarkan potensi besar ini menjadi

bagian dari penyelesai masalah kondisi kebangsaan yang terus mendera.

3.1.2 Visi dan Misi UPZ Pusdai

Visi

Lembaga yang terpercaya dalam mengelola dan mendayagunakan dana

zakat, infak, shadaqah, wakaf dan dana lainnya dalam rangka memuzakikan

(46)

Misi

1. Optimalisasi kualitas pengelolaan dan pendayagunaan ZISWAF yang amanah,

profesional, transparan, kreatif, inovatif dan produktif.

2. Optimalisasi pelayanan donasi dan pengembangan kemitraan dengan

masyarakat, perusahaan, pemerintah, dan lembaga swadaya masyarakat dalam

dan luar negeri.

3.1.3 Struktur Organisasi UPZ Pusdai

Berikut ini adalah struktur organisasi yang ada di UPZ Pusdai

(47)

3.1.4 Job Deskripsi

1. Ketua

A. Berwenang untuk menelaah, mempertimbangkan, memutuskan suatu

kebijakan yang berkaitan dengan pengajuan pengelolaan UPZ Pusdai.

B. Melakukan pengawasan,koordinasi dan evaluasi terhadap Bidang-Bidang

Kerja di bawahnya supaya bersinergi dengan visi dan misi UPZ Pusdai

Jawa Barat.

C. Menyelenggarakan rapat evaluasi bulanan dan rapat-rapat insidental bila

diperlukan.

2. Wakil Ketua

Membantu dan atau mewakili ketua dalam melaksanakan tugas yang telah di

tentukan

3. Bendahara

A. Melakukan kegiatan administrasi Keuangan UPZ Pusdai Jawa Barat.

B. Mencatat penerimaan dan pengeluaran setiap transaksi keuangan UPZ

Pusdai.

C. Bertanggung jawab menyimpan dan mengamankan dana UPZ Pusdai.

D. Membuat laporan bulanan dan tahunan.

E. Menyampaikan informasi atau laporan keuangan jika sewaktu-waktu

(48)

F. Melaksanakan koordinasi dengan bidang-bidang lain dalam pelaksanaan

program.

4. Wakil Bendahara

Bertugas bersama-sama dengan BENDAHARA melakukan kegiatan administrasi

Keuangan UPZ Pusdai Jawa Barat.

5. Bidang Pengelolaan data dan Laporan

A. Menerima serta menyeleksi dokumen yang masuk dari Petugas UPZ

Pusdai.

B. Menyerahkan dokumen (surat, proposal, dll) yang masuk dan telah

terseleksi kepada Ketua/Wakil ketua untuk mendapatkan putusan.

C. Menyerahkan dokumen (surat, proposal, dll) yang diputuskan kepada

petugas UPZ Pusdai yang telah ditunjuk untuk didistribusikan.

D. Melakukan pengarsipan Data dan membuat Pelaporan.

E. Melakukan pengolahan data dan pelaporan melalui media cetak dan

elektronik.

F. Melaksanakan koordinasi dengan bidang-bidang lain dalam pelaksanaan

program.

6. Petugas UPZ

A. Orang yang berhubungan langsung dengan muzaki dan mustahik

B. Melakukan seleksi terhadap proposal yang di ajukan mustahik

(49)

3.2 Metode Penelitian

Metode adalah suatu cara atau kerangka kerja untuk melakukan suatu

tindakan yang beraturan, tersusun, terarah dan logis sesuai dengan maksud dan

tujuan tertentu.

3.2.1 Desain Penelitian

Untuk melakukan penelitian diperlukan rencana yang tersetruktur agar

tidak terjadi penyimpangan dalam melakukan penelitian nantinya, oleh karena itu

diperlukan suatu desain penelitian untuk melakukan perencanaan tersebut.

Dalam penelitian ini menggunakan desain penelitain deskriptif dimana

penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan sesuatu

seperti kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang

sedang berlangsung dan akibat atau efek yang terjadi. Fenomena ini disajikan

secara apa adanya dan jelas tanpa manipulasi. Penelitian deskriptif dilakukan

denagn cara mengkaji suatu fenomena dengan lebih terperinci dan detail dengan

cara mengumpulkan fakta-fakta yang ada, oleh karena itu penelitian ini tidak

menggunakan suatu hipotesis tetapi menggunakan pertanyaan penelitian.

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Ada dua jenis data yang di gunakan oleh penulis disini yaitu data primer

dan data sekunder, sedangkan untuk metode pengumpulan data yang digunakan

(50)

primer, sedangkan data sekunder diperoleh dengan cara melihat catatan dan

dokumentasi.

3.2.2.1 Sumber Data Primer

Data primer adalah data yang hanya dapat diperoleh dari sumber asli dan

juga dari orang pertama. Sumber data primer pada penelitian ini didapatkan

melalui observasi dan juga wawancara.

1. Obeservasi

Observasi adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan

pengamatan secara langsung ke lapangan, baik pengamatan tersebut

dilakukan pada situasi sebenarnya atupun pada situasi buatan sesuai

dengan penelitian pada instasi yang terkait. Dalam penelitian ini peneliti

melakukan pengamatan langsung di bagian pengelolaan data serta alokasi

dana ZIS Pusdai.

2. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara melakukan

tanya jawab terhadap orang yang dianggap mengetahui dan juga kompeten

tentang masalah yang sedang diteliti, dalam hal ini peneliti melakukan

wawancara langsung terhadap ketua serta karyawan yang ada di bagian

pengelolaan data serta alokasi dana ZIS Pusdai.

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang di peroleh peneliti secara tidak langsung

(51)

dengan cara mempelajari data yang sudah tersedia dan diberikan oleh instasi

terkait yang sedang diteliti.

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Untuk membuat suatu sistem informasi dibutuhkan suatu metodelogi

sebagai panduan agar pembuatan sistem informasi dapat berjalan dengan baik dan

juga sesuai dengan rencana, metode pendekatan dan pengembangan sistem yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan terstruktur dengan

pengembangan sistemnya menggunakan model waterfal, hal ini diambil sesuai

masalah yang dipecahkan dan juga kemampuan dari penulis.

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem

Metode Pendekatan yang digunakan adalah metode pendekatan sistem

terstruktur, dimana metode pendekatan ini digunakan untuk memecahkan

masalah-masalah dalam suatu aktivitas menjadi bagian-bagian kecil yang saling

berhubungan untuk kemudian dapat disatukan kembali menjadi satu kesatuan

yang dapat dipergunakan untuk menyelesaikan masalah. Dalam pengembangan

sistem informasi metode ini lebih berorientasi kepada proses, dimana proses yang

lebih besar dibagi menjadi proses-proses yang lebih kecil dan terperinci yang

nantinya akan membentuk suatu kesatuan sehingga mudah untuk

diimplementasikan .

Pendekatan terstruktur mempunyai alat bantu / tools seperti flow map,

diagram konteks, data flow diagram ( DFD ), kamus data, normalisai, tabel relasi

(52)

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

Dalam pengembangan sistem informasi ini penulis menggunkan model

prototype, model ini dipilih karena pada saat pengembangan sistemnya, user

dilibatkan didalamnya, hal ini dirasa sesuai dengan penelitian yang sedang

dilakukan oleh penulis selain itu juga sistem yang dikembangkan nanti bisa

menjadi lebih tepat guna karena sesuai dengan kebutuhan dari user.

Gambar 3.2 Model Prototype

Secara umum prototype dibagi menjadi 3 proses yaitu analisis kebutuhan,

perancangan, dan evaluasi, berikut penjelasan dari ketiga proses tersebut

1. Analisis kebutuhan, dalam hal ini pengembang mendengarkan kebutuhan -

kebutuhan dari user tentang hal apa saja yang di inginkan oleh user untuk di

implementasikan kedala sistem nantinya.

2. Perancangan adalah pada tahap ini pengembangan melakukan implementasi

dari kebutuhan user kedalam sistem informasi, dimana didalam perancangan ini

(53)

3. Evaluasi, pada tahap ini user akan menguji coba sistem yang sudah dibuat

apakah sudah sesuai atau tidak.

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis Dan Perancangan

Dalam pembuatan perancangan sistem informasi dibutuhkan suatu alat

bantu untuk menunjang serta dapat mempermudah dalam pengerjaan nantinya,

karena dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pendekatan terstruktur

maka alat bantu / tools yang digunakan adalah flow map, diagram konteks, data

flow diagram ( DFD ), kamus data, perancangan basis data ( normalisasi dan tabel

relasi ).

1. Flow Map

Flow Map merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan

formulir termasuk tembusan. Flow Map digunakan untuk menganalisis bagaimana

hubungan antara sub kerja yang akan menggerakkan system. Setelah diketahui

bagian-bagian yang terlibat dalam system, maka akan diketahui berapa jumlah

entitas yang terkait dengan system yang dianalisis dan dirancang.

2. Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan level paling tinggi dari DFD dimana dalam

diagram ini suatu proses dalam sistem informasi digambarakan secara

keseluruhan. Dalam diagram konteks hanya ada satu proses dan tidak boleh ada

store ( penyimpanan ).

3. Data Flow Diagram ( DFD )

(54)

dalam sistem dengan terstruktur. DFD sering digunakan untuk menggambarkan

suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara

logika tanpa mempertimbangkan ligkungan fisik dimana data tersebut mengalir.

4. Kamus Data

Kamus data adalah suatu katalog fakta tentang data dan

kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Kamus data dapat

mendefinisikan data yang mengalir pada sistem secara lengkap. Kamus data dapat

dibuat berdasarkan arus data yang ada di DFD, dimana keterangan secara lengkap

tentang struktur dari suatu arus data dalam DFD dijelaskan pada kamus data.

5. Perancangan Basis Data

Perancangan basis data merupakan suatu cara untuk mempersiapkan suatu

basis data yang dapat digunakan sebagai ruang penyimpanan data secara cermat,

agar dapat efisien dan efektif dalam mengakses serta memanipulasi data.

Perancangan basis data meliputi normalisasi tabel dan relasi tabel.

A. Normalisasi Tabel

Normalisasi tabel adalah suatu proses atau teknik untuk

mengorganisasikan atribut-atribut data sehingga menciptakan suatu entitas yang

tidak redudant, stabil dan felksibel. Ada tiga tahap untuk melakukan normalisasi

(55)

1. Normalisasi bentuk pertama

Normalisasi bentuk pertama adalah membuat sebuah kondisi pada data

base yang awalnya tidak normal menjadi normal bentuk pertama dengan cara

menghilangkan duplikasi kolom dari tabel yang sama dan juga mengelompokan

data yang sejenis dengan mebuat sebuah primary key.

2. Normalisasi bentuk kedua

Normalisasi bentuk kedua adalah membuat sebuah kondisi pada data base

dimana yang awalnya dari normal bentuk pertama menjadi normal bentuk ke dua

dengan cara menghapus beberapa subset data yang ada pada tabel dan

menempatkan pada tabel yang terpisah, menciptakan hubungan tabel baru dengan

tabel lama dengan menciptakan foreigen key

3. Normalisasi bentuk ketiga

Normalisasi bentuk ketiga bertujuan untuk menghilangkan seluruh atribut

atau field yang tidak berhubungan dengan primary key, dengan demikian tidak

ada ketergantungan transitif pada setiap kandidat key. Syarat dari normal bentuk

ke tiga adalah memenuhi persyaratan dari bentuk normal ke dua dan menghapus

kolom yang tidak tergantung pada primary key.

B. Relasi Tabel

Relasi tabel adalah suatu bagan yang menggambarkan hubungan antara

tabel satu dengan tabel yang lainnya sehingga dapat membentuk suatu basis data.

(56)

1. One to one

One to one adalah hubungan relasi antara baris tabel pertama dapat

dihubungkan dengan satu baris tabel yang kedua.

2. One to many

One to many adalah hubungan relasi antara baris tabel pertama dapat

dihubungkan ke lebih dari satu baris pada tabel yang kedua

3. Many to many

Many to many adalah hubungan relasi tabel antara satu atau lebih dari

baris tabel pertama dapat dihubungkan ke lebih dari satu baris pada tabel yang

kedua.

3.2.4 Pengujian Software

Untuk pengujian software penulis menggunakan pengujian secara Black

Box Testing. Black Box Testing adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa

memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak atau sering disebut

koding, metode ini digunakan utuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi

dengan benar atau tidak. Pengujian black box merupakan metode perancangan

data uji yang didasarkan pada sfesifikasi perangkat lunak apakah sudah sesuai

dengan yang diinginkan atau tidak.

3.3 Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisis sistem yang berjalan adalah suatu cara yang digunakan untuk

memecahkan suatu masalah dengan cara mempelajari secara seksama terhadap

(57)

merekomendasikan penyelesaian masalah yang sedang dihadapi oleh organisasi

tersebut.

Pada Analisi sistem yang berjalan ini akan dijelaskan bagaimana sistem

yang sedang berjalan di Pusdai dan juga hasil dari evaluasi sistem yang sedang

berjalan, yang nantinya hasil dari analisis ini akan digunakan untuk menentukan

penyelesaian masalah yang ada.

3.3.1 Analisis Dokumen

Analisis dokumen merupakan kegiatan pengumpulan informasi mengenai

dokumen-dokumen yang digunakan dalam suatu sistem. Tujuan dari analisis ini

adalah untuk mengetahui dan memahami dokumen apa saja yang terlibat dalam

sebuah sistem yang sedang berjalan. Dokumen-dokumen yang digunakan pada

sistem ZIS yang sedang berjalan di Pusdai, meliputi sebagai berikut :

1. Nama Dokumen : Kwintansi

Sumber : Petugas

Rangkap : 3

Fungsi : sebagai bukti pembayaran zakat ( kwintansi )

Item Data : No,Nama muzaki, alamat pembayar, jenis pembayaran, jumlah

pembayaran, no telepon, tanggal, tanda tangan.

2. Nama Dokumen : Lembar Pengajuan proposal

Sumber : Petugas

Rangkap : 1

Gambar

Gambar 3.1 Struktut Organisasi UPZ Pusdai
Gambar 3.2 Model Prototype
Gambar 3.3 Flow Map Penerimaan Dana Sistem Yang Berjalan
Gambar 3.4 Flow Map Proposal Sistem Yang Berjalan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Lembaga Amil Zakat Infak Shadaqah Sultan Agung, selanjutnya disebut LAZISSA merupakan Lembaga Amil Zakat Infak Shadaqah yang nama sebelumnya Lembaga Pengembangan Dana Umat

Dalam proses penghimpunan, pengumpulan, dan penyaluran zakat di bantu oleh Unit Pengumpul Zakat (UPZ) yang ada di berbagai wilayah, kantor Dinas, Lembaga, dan

Dalam penelitian ini penyampaian informasi tersebut terfokus pada informasi mengenai Covid-19 yang disampaikan oleh Humas Provinsi Gorontalo melalui akun media sosial

Kegiatan pengumpulan dan penyaluran zakat, infak dan shadaqah (ZIS) di Desa Cihanjawar dilaksanakan oleh Unit Pelayanan ZIS (UPZ) yang berada di bawah kepengurusan Desa

Analisis ekspresi gen-gen yang terkait adaptasi kedelai terhadap intensitas cahaya rendah menunjukkan bahwa: pada kedelai toleran naungan, ekspresi JJ3, phyB, dan ATHB-2

Saya sedar dan akur bahawa saya bertanggungjawab sepenuhnya terhadap kenyataan di dalam surat akuan ini dan menanggungrugi segala kos/denda/penalti yang akan ditanggung

Salinan Pengubahan Nama (Jika pengubahan nama pernah terjadi).. Surat Berita Acara Kepolisian jika meninggal karena kecelakaan yang melibatkan pihak Kepolisian. Formulir

Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Ubud bersama dengan tokoh masyarakat dan Kepala Lingkungan se-Kelurahan Ubud telah membentuk sebuah Yayasan yang dinamakan